16
BAB I DESKRIPSI KASUS Nama Peserta : dr. David Kurniawan Sugijanto Nama Wahana : RSUD Suradadi Kabupaten Tegal Topik : Bedah Tanggal Kasus : 19 Januari 2016 Nama Pasien : An. A Usia : 2 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Sidoharjo Pendamping : dr. Layali Musafiroh NIP : 198411192011012006 1

Case Lipoma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lipoms

Citation preview

BAB I

DESKRIPSI KASUS

Nama Peserta : dr. David Kurniawan Sugijanto

Nama Wahana : RSUD Suradadi Kabupaten Tegal

Topik : Bedah

Tanggal Kasus : 19 Januari 2016

Nama Pasien : An. A

Usia : 2 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Sidoharjo

Pendamping : dr. Layali Musafiroh

NIP : 198411192011012006

1

BAB II

KASUS

A. Identitas Pasien

Nama : An. A

Usia : 2 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Sidoharjo

Waktu datang ke IGD : 19 Januari 2016

B. Hasil pembelajaran

1. Subyektif

Keluhan utama : Benjolan dilipat paha kanan

Keluhan tambahan : -

Riwayat penyakit sekarang:

Pasien datang ke IGD RSUD Suradadi dengan keluhan terdapat

benjolan sebesar buah duku dilipat paha kanan sejak 1 tahun SMRS.

Benjolan dirasakan dapat keluar masuk lipatan paha, benjolan keluar

saat pasien mengejan, berlari atau menangis, dan benjolan dapat masuk

kembali bila pasien berbaring. Ibu pasien mengatakan bahwa saat dia

meraba benjolan terasa bulat, tidak nyeri, permukaan rata dan

berjumlah satu. Pasien mengaku tidak tidak bertambah besar.

Pasien menyangkal pernah terjadi kemerahan, gatal dan teraba hangat

pada kulit diatas benjolan. Pasien juga menyangkal terjadi penurunan

berat badan dan penuruna nafsu makan. Aktivitas pasien dilakukan

seperti biasanya hanya terkadang terasa pegal oleh sebab itu pasien

akhirnya konsultasi ke dokter. Sebelumnya pasien tidak pernah pergi

ke dokter untuk konsultasi tentang benjolannya.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat masuk RS (-)

2

Riwayat keluhan yang sama (-)

Riwayat Alergi Makanan (-)

Riwayat Alergi Obat (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Keluhan yang sama (+) Ayah

Riwayat Kanker atau Keganasan (-)

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien bekerja sebagai petani dan tinggal bersama istri dan kedua

anaknya.

.

2. Obyektif

Pemeriksaan fisik

• Keadaan umum : Tak Tampak Sakit

• Kesadaran : Compos Mentis

• TD : 115/80 mmHg

• Nadi : 86x/menit, isi cukup, irama teratur

• Pernafasan : 18x/menit, irama teratur,

• Suhu : 36,5˚C aksila.

o Kepala : Normocephal

o Mata : Mata Cekung (-) conjungtiva anemis (-/-),

sclera ikterik (-/-)

o Telinga : Normal, simetris, liang telinga lapang,

serumen -/-, perdarahan -/-.

o Hidung : Bentuk normal, septum tidak deviasi,

konka tidak hiperemis, sekret -/-, epistaksis -/-,nyeri tekan sinus(-).

o Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-),stomatitis

angularis (-) caries dentis (-), lidah kotor(-)

3

o faring : hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenang tidak

hiperemis, hematemesis (-).

• Thorax

o Paru

• Inspeksi : pergerakan dada simetris dalam keadaan

statis dan dinamis, tidak terdapat retraksi

intercostae dan suprasternal

• Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kelainan

• Perkusi : sonor pada kedua lapang paru batas paru-

• Auskultasi : suara pernapasan vesikuler (-), ronkhi -/- ,

wheezing -/-

o Jantung

• Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

• Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga V

midklavikula kiri

• Perkusi : redup

• Auskultasi : BJ I dan II murni, murmur (-), Gallop (-)

• Abdomen

o Inspeksi : cembung,

o Auskultasi : Bising usus (+) normal

o Palpasi : supel, nyeri tekan (-) , defans muscular (-),

Turgor kulit <2detik, Hepar dan Lien dalam

batas normal.

o Perkusi : Timpani, shifting dullnes (-), pekak alih(-)

Ekstremitas          :

Superior Inferior

Akral dingin - / - - / -

Sianosis - / - - / -

Oedem - / - - / -

4

Capp. Refill < 2” < 2”

Status Lokalis Regio Punggung :

- Inspeksi : tampak benjolan diatas kulit, jumlah satu dengan diameter

3cm, warna sama dengan kulit

- Palpasi : teraba massa bulat, tidak teraba hangat, kenyal, mobile ke

semua arah dan tidak ada nyeri tekan, permukaan tidak berbenjol-

benjol.

Laboratorium

HEMATOLOGI

Hb : 13,4 gr%

Ht : 39,5%

Leukosit : 7000 /ul

Trombosit : 270.000 /uL

Eritrosit : 4,68 juta/mm3

Diff count

MXD (eosinofil/basofil/monosit) : 7,6 %

Netrofil (segmen/stab) : 51,6 %

Limfosit : 40 %

LED : -

MCV : 84,4 fL

MCH : 28,6 pg

MCHC : 33,9 g/dL

Gol Darah : AB, Rhesus (+)

Waktu Pembekuan : 8 menit

Waktu Pendarahan : 4,5 menit

KIMIA DARAH

GDS : 93 mg/dl

Ureum : 56 mg/dl

Kreatinin : 1,0 mg/dl

5

RAPID TEST

HbsAg : Negatif

HIV : Negatif

KESAN : Toleransi Operasi

EKG

KESAN : TOLERANSI OPERASI

6

ASSESSMENT

a. Lipoma Regio Punggung

Initial Plan Tx :

1. Medikamentosa

- Infus RL 30 tpm

- Rencana Operasi Eksisi dengan TIVA

Operasi dilakukan tanggal 12 januri 2016 siang hari nya.

Nama Operator : dr.Anindya Sp.B

INSTRUKSI POST OP :

- Infus Fitrolet 30tpm

- Sanmol 1gr iv/8 jam

- Ranitidin 50mg iv/12 jam

- Ciprofloxacin 2x500mg PO

Besok Boleh Pulang :

- Ciprofloxacin 2x500mg PO

- Asam Mefenamat 3x500mg

- Nutriflam 2x1 tab

- Keluhan :

- Nyeri bekas operasi (+) sedikit

- Luka terbalut perban, darah (+), pus (+)

PROGNOSIS

Quo Ad Vitam : ad bonam

Quo Ad Fungtionam : ad bonam

Quo Ad Sanationam : ad bonam

7

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Lipoma merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors)

yang berasal dari jaringan lemak (adipocytes). Lipoma adalah suatu tumor

(benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya

lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat dijumpai pada

anak-anak. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun pada

tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit

(superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung,

atau lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti

dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.

EPIDEMIOLOGI

Sekitar satu persen dari populasi memiliki lipoma. Tumor ini dapat terjadi

pada usia berapapun, tetapi paling sering terjadi pada usia pertengahan, sering

muncul pada usia dari 40 sampai 60 tahun. Faktor keturunan juga dinilai bisa

menjadi pemicu terjadinya lipoma.

ETIOLOGI

Penyebab sebenarnya tidak diketahui. Ada spekulasi tentang hubungan

potensial antara trauma dan pembentukan lipoma. Untuk saat ini, tidak ada

hubungan yang pasti antara trauma dan pembentukan lipoma yang telah terbukti

prospektif. Faktor obesitas dan mengkonsumsi banyak lemak juga tidak terbukti

secara ilmiah mempengaruhi hal tersebut.

MANIFESTASI KLINIK

Lipoma seringkali tidak memberikan gejala (asymptomatic). Gejala yang

muncul tergantung dari lokasi, misalnya, pasien dengan lipoma kerongkongan

(esophageal lipoma) dapat disertai obstruction, nyeri saat menelan (dysphagia),

regurgitation, muntah (vomiting), dan reflux. Esophageal lipomas dapat

8

berhubungan dengan aspiration dan infeksi saluran pernapasan yang berturutan

(consecutive respiratory infections).

Lipoma di saluran napas utama (major airways) dapat menyebabkan gagal

napas (respiratory distress) yang berhubungan dengan gangguan bronkus

(bronchial obstruction). Pasien datang dengan lesi parenkim (parenchymal

lesions) atau endobronchial. Lipoma juga sering terjadi pada payudara,

namun tak sesering yang diharapkan mengingat luasnya jaringan

lemak. Lipoma di usus (intestines), misalnya: duodenum, jejunum, colon dapat

menyebabkan nyeri perut (abdominal pain) dari obstruksi atau intussusception,

atau dapat menjadi jelas melalui perdarahan (hemorrhage).

Lipoma jantung (cardiac lipomas) terutama berlokasi di subendocardial, jarang

intramural, dan normalnya tidak berkapsul (unencapsulated). Terlihat sebagai

suatu massa kuning di kamar/bilik jantung (cardiac chamber). Lipoma juga dapat

muncul di jaringan subkutan vulva. Biasanya pedunculated dan dependent. (2)

Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri.

Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma

kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari

diameter 6 cm.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pada lipoma yang letaknya subkutan biasanya tidak diperlukan

pemeriksaan penunjang . Pemeriksaan penunjang diperlukan jika lipoma terletak

ditempat yang tidak seperti biasa atau ingin menyingkirkan liposarcoma.

Pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan adalah USG, CT Scan, MRI.

PEANATALAKSANAAN

Pembedahan (complete surgical excision) dengan kapsul sangatlah penting

untuk mencegah kekambuhan setempat (local recurrence). Terapi tergantung

lokasi tumor. Pada lokasi punggung contoh nya bisa dilakukan dengan Eksisi dan

Ekstirpasi jaringan tumor dan kapsul.

9

Pada lokasi yang tidak biasanya, pemindahan lipoma menyesuaikan

tempatnya. Pemindahan setempat diindikasikan pada lipoma di dekat saluran

nafas utama (major airways). Lipoma paru-paru memerlukan resection parenkim

paru-paru atau saluran pernafasan yang terlibat (the involved airway). Pemindahan

setempat (Local removal) diindikasikan pada lipoma usus (intestinal lipomas)

yang menyebabkan obstruction. Jika lipoma esophagus tidak dapat dipindahkan

dengan endoskopi, maka diperlukan pembedahan (surgical excision).

Lipoma pada payudara (breast lipomas) dihilangkan jika pada dasarnya

meragukan. Lipoma usus, khususnya duodenum, sebaiknya dihilangkan baik

secara endoskopi maupun pembedahan karena dapat menyebabkan obstruction,

jaundice, atau perdarahan (hemorrhage). Lipoma pada vulva dapat

dihilangkan di tempat (locally excised).

PEMBAHASAN KASUS

Pada kasus ini pasien didiagnosis Lipoma Regio Punggung dengan dasar sebagai

berikut:

Identitas pasien :

Pasien adalah laki-laki berusia 41 tahun. Secara epidemiologi lipoma bisa

terjadi pada rentang usia 40-60 tahun.

Dari anamnesis :

Dikeluhkan adanya benjolan yang membesar secara pelan-pelan. Letak

benjolan di punggung, tidak nyeri, permukaan rata dan dapat digerakkan.

Pasien menyangkal terjadi penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini

sesuai dengan teori yang sudah dikemukakan diatas.

10

Dari pemeriksaan fisik :

Pada pemeriksaan fisik didapatkan

- Inspeksi : tampak benjolan diatas kulit, jumlah satu dengan diameter

3cm, warna sama dengan kulit

- Palpasi : teraba massa bulat, kenyal, tidak teraba hangat, mobile ke

semua arah dan tidak ada nyeri tekan, permukaan tidak

berbenjol-benjol.

Lipoma bisa tumbuh dimana-mana tapi biasanya banyak didapatkan pada

jaringan subkutan di tungkai atas, dada, leher, punggung dan bahu. Lipoma

biasanya tidak didapatkan nyeri tekan. Bentuk lipoma biasanya bulat. Kulit

diatas lipoma tidak teraba hangat. Konsistensi lipoma biasanya kenyal.

Dasar Penatalaksanaan :

Prosedur terapi pada lipoma adalah eksisi ekstirpasi kemudian jaringan

tersebut diperiksa histopatologinya ke patologi anatomi. Pada dasarnya lipoma

tidak perlu dilakukan tindakan apapun, kecuali berkembang menjadi nyeri dan

mengganggu pergerakan. Biasanya seseorang menjalani operasi bedah untuk

alasan kosmetik. Operasi yang dijalani merupakan operasi kecil, yaitu dengan cara

menyayat kulit diatasnya dan mengeluarkan lipoma yang ada. Yang perlu diingat

adalah jika lipoma yang ada tidak terangkat seluruhnya, maka masih ada

kemungkinan untuk berkembang lagi di kemudian hari.

11

PENUTUP

Kesimpulan

Lipoma merupakan tumor jinak pada jaringan lemak yang biasanya terjadi

pada subkutan atau bisa juga lebih dalam seperti di dalam mulut atau paru-paru

dan tempat lain yang tidak biasanya.

Etiologi dari penyakit ini sampai sekarang belum dapat dipastikan.

Namun, pravelensi menunjukkan bahwa usia 40-60 tahun lebih rentan terjadi

lipoma dan jarang terjadi pada anak-anak. Hal yang berkaitan dengan obesitas dan

konsumsi lemak pun belum dapat dipastikan keterkaitan nya. Trauma disebut

sebagai salah satu penyebabnya namun hingga kini belum terbukti hubungan nya.

Lipoma tidak menunjukkan gejala. Biasa nya pasien melakukan operasi

hanya karena alasan kosmetik atau sedikit mengganggu. Lipoma berbentuk bulat,

tidak nyeri tekan, kenyal, mobile dan tumbuh perlahan-lahan.

Terapi pada lipoma tergantung dari lokasinya. Namun pada kasus diatas

yaitu terletak di punggung, maka tatalaksana yang tepat adalah dengan Eksis

Ekstirpasi. Perlu diingat bahwa jika melakukan ekstirpasi yang tidak sempurna

atau kapsul masih tertinggal maka kekambuhan akan mungkin terjadi.

12