23
Carcinoma Cavum Nasi DM C Bojonegoro

Carcinoma Cavum Nasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Carcinoma cavum nasi

Citation preview

Page 1: Carcinoma Cavum Nasi

Carcinoma Cavum NasiDM C Bojonegoro

Page 2: Carcinoma Cavum Nasi
Page 3: Carcinoma Cavum Nasi

Definisi dan EpidemiologiCarcinoma Cavum Nasi adalah tumor ganas

yang menyerang rongga hidungSelain menyerang rongga hidung, biasanya

tumor ganas pada cavum nasi juga menyerang sinus paranasal

Sulit diketahui secara dini dan asal tumor primer sulit ditentukan

1% dari keganasan seluruh tubuh, 3% dari keganasan kepala dan leher

Laki-laki : wanita = 2 : 1

Page 4: Carcinoma Cavum Nasi

Etiologi

Zat kimia/bahan industri: nikel, debu kayu, formaldehid, kulit, kromium, minyak isopropil dll.

AlkoholAsap rokokMakanan yang diasin/diasap

Page 5: Carcinoma Cavum Nasi

KlasifikasiBerdasarkan histopatologinya, Ca cavum nasi

dapat diklasifikasikan menjadi :Tumor yang berasal dari epitel : Carcinoma

sel squamos, limfoepitelioma, karsinoma sel basal, silindroma, dll

Tumor yang berasal dari jaringan ikat : fibrosarkoma, rabdomisarkoma

Tumor yang berasal dari sel tulang atau sel tulang rawan : osteosarkom, kondrosarkoma

Page 6: Carcinoma Cavum Nasi

Tumor ganas yang tersering adalah karsinoma sel skuamosa (70%)

Lokasi terkena yang paling sering adalah sinus maksilaris (65-80%)

Metastasis ke kelenjar leher jarang terjadi (kurang dari 5%). Metastasis jauh juga jarang ditemukan (kurang dari 10%).

Page 7: Carcinoma Cavum Nasi

Gejala Klinis1. Gejala Nasal2. Gejala Orbital3. Gejala Oral4. Gejala Fasial5. Gejala Intrakranial

Page 8: Carcinoma Cavum Nasi

Gejala NasalHidung buntu unilateral dan bilateralSekret hidung yang bervariasi, bisa purulen dan

berbau atau sekret bercampur darah hingga terjadi epistaksis

Benjolan pada pangkal hidung dan deformitas hidung

Rasa nyeri di sekitar hidung karena gangguan ventilasi sinus

Rasa nyeri terus – menerus dan progresif umumnya akibat adanya infiltrasi tumor ganas

Perluasan ke nasofaring dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan otitis media akibat tersumbatnya tuba Eustachius.

Page 9: Carcinoma Cavum Nasi

Gejala OrbitalDiplopiaProptosis (penonjolan bola mata)OftalmoplegiaepiforaGangguan visus sampai kebutaan

Page 10: Carcinoma Cavum Nasi

Gejala OralPenonjolan/ulkus di palatum/prosesus

alveolarisNyeri di gigi/gusigeraham atas goyah mal-oklusi gigi

Page 11: Carcinoma Cavum Nasi

Gejala Fasialpembengkakan pipiNyeri, anestesia, dan parestesia wajah

(terganggunya fungsi n. trigeminus)trismus akibat terkenanya otot pterigoid Pendesakan ke depan dapat menyebabkan

benjolan di dahi

Page 12: Carcinoma Cavum Nasi

Gejala IntrakranialSakit kepala hebatLikuorea (cairn otak keluar melalui hidung)Gejala iritasi saraf kranial (perluasan ke fossa

kranii media)

Page 13: Carcinoma Cavum Nasi

Pemeriksaan SederhanaInspeksi:

- asimetri wajah- proptosis- deformitas hidung

Palpasi terhadap dahi, mata, pipi, geraham, gusi dan palatum, nilai apakah terdapat nyeri dan fungsiolesa

Palpasi tumor yang tampak serta palpasi pada bagian kelenjar leher bila ada perluasan. Deskripsikan massa sebaik mungkin, bila permukaannya berbenjol – benjol, rapuh, dan mudah berdarah biasanya merupakan pertanda tumor ganas

Rhinoskopi anterior untuk mengevaluasi tumor di rongga hidung

Rhinoskopi posterior untuk melihat ekstensi ke nasofaring

Page 14: Carcinoma Cavum Nasi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan naso – endoskopi dapat membantu

menemukan tumor diniFoto posisi waters untuk melihat perluasan tumor ke

sinus maksilaCT – Scan untuk lebih memastikan perluasan tumorMRI atau Magnetic Resonance Imaging dapat membedakan jaringan

tumor dari jaringan normal, tetapi kurang begitu baik dalam memperlihatkan destruksi tulang.

Biopsi dengan forcep Blakesley dilakukan pada tumor yang tampakJika dicurigai tumor vaskuler, misalnya angiofibroma, jangan

dilakukan biopsi karena akan sangat sulit menghentikan perdarahan yang terjadi. Diagnosisnya adalah dengan angiografi.

Page 15: Carcinoma Cavum Nasi

DiagnosisDitegakkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik

dan pemeriksaan penunjangnyaUntuk mendapatkan diagnosis pasti perlu

dilakukan biopsi.

Page 16: Carcinoma Cavum Nasi

StadiumPerluasan tumor primer (T)

- T1: tumor terbatas di mukosa sinus- T2: -T3: -T4: tumor sudah meluas ke orbita, sinus sfenoid dan frontal dan atau rongga intrakranial

Metastasis ke kelenjar limfe leher (N)-N0: tidak ditemukan-N1: kurang atau sama dengan 3cm-N2: >3cm dan <6cm- N3: >6cm

Metastasis jauh (M)-M0: tidak ada metastase jauh-M1: ada metastase jauh

Page 17: Carcinoma Cavum Nasi

Diagnosis bandingTumor jinak cavum nasiAngiofibroma Nasofaring JuvenilisPolip Nasi

Page 18: Carcinoma Cavum Nasi

PenatalaksanaanYang terpenting dalam penatalaksanaan

tumor adalah:1.  Menegakkan diagnosa dengan biopsi dan

pemeriksaan histopatologi.2. Menentukan batas-batas tumor dengan

pemeriksaan radiologis.3. Merencanakan terapi yang dibuat

berdasarkan diagnosis histopatologi dan stadium tumor.

Page 19: Carcinoma Cavum Nasi

PenatalaksanaanPrinsip terapi: pembedahan (utama), kemoterapi dan radiasi (adjuvan)Tindakan operasi harus dilakukan seradikal mungkinKontraindikasi pembedahan: kasus yang bermetastase jauh, sudah meluas ke

sinus kavernosus bilateral atau tumor sudah mengenai kedua orbitaKemoterapi: tumor ganas dengan metastase atau residif atau jenis yang sangat

baik dengan kemoterapi misalnya limfoma malignum

Page 20: Carcinoma Cavum Nasi

Pasca terapiSetelah pengobatan harus dilakukan juga

rekonstruksi dan rehabilitasi, misalnya pemakaian prostesis gigi, prostesis orbita, dan kalau perlu melakukan bedah pastik dan rekonstruksi, mengingat operasi dilakukan di daerah wajah.

Page 21: Carcinoma Cavum Nasi

Maksilektomi Rhinotomi lateral

Page 22: Carcinoma Cavum Nasi

PrognosisPada umumnya prognosis kurang baik.

Beberapa hal yang mempengaruhi prognosis antara lain adalah :

1. Adanya kesulitan menentukan batas tepi tumor secara pasti

2. Kesulitan melakukan operasi secara radikal karena sempitnya lapangan operasi, dikhawatirkan mengenai organ yang lain.

Page 23: Carcinoma Cavum Nasi

Terima Kasih