24
MAKALAH CARACTER BUILDING KONSEP DASAR KARAKTER DAN DIMENSI-DIMENSI KARAKTER YANG BAIK DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8 1. YENI MARLINA 1526040088.P 2. GITA GRAYESA 1526040102.P 3. RATI DIAN KESUMA 1526040103.P 4. DEKI ERLIANTI 1526040104.P DOSEN PENGAMPUH : Dra. Hj. Yuniwati, M.Kes PROGRAM STUDI D IV JURUSAN KEBIDANAN i

Caracter Building

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Caracter Building

Citation preview

Page 1: Caracter Building

MAKALAH CARACTER BUILDING

KONSEP DASAR KARAKTER DAN

DIMENSI-DIMENSI KARAKTER YANG BAIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

1. YENI MARLINA 1526040088.P

2. GITA GRAYESA 1526040102.P

3. RATI DIAN KESUMA 1526040103.P

4. DEKI ERLIANTI 1526040104.P

DOSEN PENGAMPUH :

Dra. Hj. Yuniwati, M.Kes

PROGRAM STUDI D IV JURUSAN KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TRI MANDIRI SAKTIBENGKULU

2015

i

Page 2: Caracter Building

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Konsep Dasar

Karakter”.

Selesainya makalah ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami dan diterapkan oleh semua pihak

yang membacanya dan dapat berguna dalam kegiatan perkuliahan.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari

sempurna. Olah karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca terhadap makalah ini. Kami beharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Amin.

Bengkulu, Oktober 2015

Penulis

Kelompok 8

ii

Page 3: Caracter Building

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Karakter 3

B. Dimensi-Dimensi Karakter 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 11

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Caracter Building

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara,

hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa.

Karakter berperan sebagai “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak

terombang ambing. Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus

dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.

Pembinaan karakter bangsa memiliki urgensi yang sangat luas dan bersifat

multidimensional. Sangat luas karena terkait dengan pengembangan multiaspek

potensipotensi keunggulan bangsa dan bersifat multidimensional karena

mencakup dimensidimensi kebangsaan yang hingga saat ini sedang dalam

proses “menjadi”.

Urgensi Pendidikan Karakter memiliki fungsi dan tujuan pendidikan

nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, harus diselenggarakan

secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan

pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika,

bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. 

Dalam konteks keindonesiaan, penerapan pendidikan karakter  merupakan

kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Karena melihat fakta

dilapangan mengenai akhlak dan moral, banyaknya terjadi penyimpangan

moral merupakan salah satu alasan mengantarkan pendidikan karakter dalam

ranah pendidikan dengan mengacu pada cita-cita bangsa. Diharapkan melalui

1

Page 5: Caracter Building

pendidikan karakter ini, akan tercapainya tujuan pendidikan bangsa yang

cerdas dan berkahlak mulia serta menjadi manusia yang seutuhnya.

Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan

kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga maupun masyarakat pada

umumnya, tugas ini meliputi antenatal, intranatal, postnatal, asuhan bayi baru

lahir, persiapan menjadi orangtua, gangguan kehamilan dan reproduksi serta

keluarga keluarga berencana. Dalam halnya menjalankan tugas-tugas tersebut

dibutuhkannya seorang bidan yang berkarakter baik dan dapat memberikan

pendidikan karakter bagi kliennya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan konsep dasar karakter?

2. Apa saja dimensi-dimensi karakter yang baik?

3. Apa saja nilai-nilai yang diterapkan agar terbentuk karakter yang baik?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mempelajari konsep dasar karakter.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengertian dan konsep dasar karakter.

b. Untuk mengetahui dimensi-dimensi karakter yang baik.

c. Untuk mengetahui nilai-nilai yang diterapkan agar terbentuk karakter

yang baik.

Page 6: Caracter Building

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Karakter

Sebelum memahami lebih jauh mengenai konsep dasar karakter, berikut

merupakan beberapa pengertian karakter :

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter memiliki arti “sifat-sifat

kejiwaan atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang

lainnya”. Karakter juga dapat berarti “huruf”.

2. Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah “bawaan,

hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,

temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berkepribadian,

berperilaku, bersifat, dan berwatak.

3. Menurut Ditjen Mandikdasmen-Kementrian Pendidikan Nasional, karakter

adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap

individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat,  bangsa  dan  negara.  Individu  yang  berkarakter  baik 

adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap

mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.

4. W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata

dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat

diamati pada individu.

5. Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian

ditinjau  dari titik  tolak etis  atau  moral,  misalnya kejujuran seseorang,

biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.

3

Page 7: Caracter Building

4

6. Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang

lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai

kepribadian.

7. Wyne mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani

“karasso” yang berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang

memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk

tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku

tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter

jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan

sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya

dengan personality(kepribadian) seseorang.

8. Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah

laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara

eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian kerena

pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik

kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang

ditujukan kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta menuntun,

mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai

dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk

tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan

perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang

Page 8: Caracter Building

5

yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter

mulia.

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral

knowing), sikap moral (moral feeling) dan perilaku moral (moral behavior).

Karakter didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk

berbuat baik dan melakukan perbuatan kebaikan.

Karakter didapatkan dan dapat dilihat dari refleksi sikap seseorang dalam

kehidupannya, jika ia banyak berbuat kebaikan maka ia dinilai berkarakter

baik, dan sebaliknya orang yang berbuat jahat dinilai berkarakter buruk.

Semua penilaian tersebut tak lepas dari cara pandang orang lain terhadap

sikap-sikap yang ditunjukan oleh diri orang yang bersangkutan.

B. Dimensi-Dimensi Karakter yang Baik

1. Pengertian Karakter yang Baik

Karakter yang baik adalah karakter yang mulia berari individu

memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-

nilai seperti : reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif

dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,

berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menempati

janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia,

bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin,

antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis,

hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri,

produktif, ramah, cinta keindahan (estetis, sportif, tabah, terbuka, tertib.

Page 9: Caracter Building

6

Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau

unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan

kesadarannya tersebut. Karakter adalah realisasi perkembangan positif

sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).

Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang

berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya,

sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada

umumnya dengan mengoptimalkan potensi (Pengetahuan) dirinya dan

disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).

2. Nilai Karakter yang Baik

Berdasarkan nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum,

etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai

yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku

manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan.

a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan

Yaitu religius : pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang

diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran

agamanya.

b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri (personal)

1) Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang

yang selalu dapat dipercaya.

Page 10: Caracter Building

7

Baik dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan perkerjaan, baik

terhadap diri dan pihak lain.

2) Bertanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untu melaksanakan tugas dan kewajibannya

sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan

YME.

3) Bergaya hidup sehat

Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan

hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat

mengganggu kesehatan.

4) Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

5) Kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi

berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan

sebaik-baiknya.

6) Percaya diri

Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhdapat pemenuhan

tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

Page 11: Caracter Building

8

7) Berjiwa wirausaha

Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali

produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk

mengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan

operasinya.

8) Berpikir logis, kritis, dan inovatif

Berrpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah

dimiliki.

9) Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

10) Ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan

didengar.

11) Cinta ilmu

Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama

1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi miliki/hak

diri sendiri dan orang lain.

Page 12: Caracter Building

9

serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

2) Patuh pada aturan-aturan sosial.

Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan

masyarakat dan kepertingan umum.

3) Menghargai karya dan prestasi orang lain.

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati

keberhasilan orang lain.

4) Santun

Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata

perilakunya ke semua orang.

5) Demokratis

Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

1) Penduli sosial dan lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusahakan alam yang sudah terjadi dan selalau memberi

bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

2) Nilai kebangsaan

Cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan

bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Page 13: Caracter Building

10

3) Nasionalis

Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan

fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

4) Menghargai keberagaman

Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik

yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama.

Page 14: Caracter Building

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai

dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk

tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan

perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang

yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter

mulia. Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral

knowing), sikap moral (moral feeling) dan perilaku moral (moral behavior).

Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang

berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya,

sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada

umumnya dengan mengoptimalkan potensi (Pengetahuan) dirinya dan disertai

dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).

B. Saran

Diharapkan dengan adanya pendidikan karakter dapat berpengaruh pada

pola praktik kebidanan dan pola pendidikan kebidanan. Dengan terlaksananya

pendidikan karakter dapat meningkatkan pengetahuan, sikap , keterampilan,

dan spiritual bidan agar meningkatnya profesionalisme, pengetahuan dan

keahlian para bidan agar dapat melaksanakan tugas, tanggung jawab,

wewenang, dan dapat memberikan pelayanan umum kepada masyarakat

secara professional.

11

Page 15: Caracter Building

Daftar Pustaka

Mudyahardjo, Redja. 2011. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Bandung

: Alfabeta.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta : Bumi Aksara.

Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter. Jakarta : Grasindo

Usman, Husaini. 2011. Manajemen : Teori, Praktik dan Riset Pendidikan.

Jakarta : Bumi Aksara.

12