25
CARA PENGGUNAAN DAN MANFAAT APD DI TEMPAT KERJA IR. MUNARTO, Wakil Ketua IV DPP APINDO Prop. Jateng I. PENDAHULUAN Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik bahaya fisik maupun bahaya kimiawi perlu dikendalikan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja yang nyaman, sehat dan aman. Terdapat berbagai cara untuk menanggulangi bahaya- bahaya yang terdapat di lingkungan kerja dan cara-cara tersebut misalnya pengendalian secara teknik (mechanical / enginerring control), pengendalian secara administrative (administrative control) dan alat pelindung diri (Personal protective equipment). Pengendalian secara teknik adalah cara pengendalian yang paling efektif dan merupakan alternative pertama yang dianjurkan, sedangkan alat pelindung diri merupakan garis pertahanan yang terakhir (the last line of defense) II. PERUNDANG-UNDANGAN Kewajiban pengurus dan tenaga kerja dalam kaitan dengan alat pelindung diri telah diatur berturut-turut 1

Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

otomotif

Citation preview

Page 1: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

CARA PENGGUNAAN DAN MANFAAT APD DI TEMPAT KERJA

IR. MUNARTO, Wakil Ketua IV DPP APINDO Prop. Jateng

I. PENDAHULUAN

Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik bahaya fisik maupun bahaya kimiawi

perlu dikendalikan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja

yang nyaman, sehat dan aman.

Terdapat berbagai cara untuk menanggulangi bahaya-bahaya yang terdapat

di lingkungan kerja dan cara-cara tersebut misalnya pengendalian secara teknik

(mechanical / enginerring control), pengendalian secara administrative

(administrative control) dan alat pelindung diri (Personal protective equipment).

Pengendalian secara teknik adalah cara pengendalian yang paling efektif dan

merupakan alternative pertama yang dianjurkan, sedangkan alat pelindung diri

merupakan garis pertahanan yang terakhir (the last line of defense)

II. PERUNDANG-UNDANGAN

Kewajiban pengurus dan tenaga kerja dalam kaitan dengan alat pelindung

diri telah diatur berturut-turut oleh Pasal 9 dan Pasal 12 Undang-undang No. 1

Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Pasal 9 Ayat 1 Sub C menyebutkan bahwa “Pengurus diwajibkan

menunjukkan dan menjelaskan kepada tenaga kerja baru tentang alat-alat

perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan”.

Pasal 9 ayat 2 menyebutkan bahwa “Pengurus hanya dapat memperkerjakan

tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah

memahami syarat-syarat tersebut diatas”

Pasal 12 Sub C menyebutkan bahwa “Dengan peraturan perundang-

undangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai alat-alat

perlindungan diri yang diwajibkan”, dan Pasal 12 Sub E menyebutkan bahwa

“Tenaga kerja berhak menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat-

1

Page 2: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang

diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh

Pegawai pengawas yang masih dapat dipertanggung jawabkan”.

Terlihat dari uraian diatas bahwa Peraturan Perundang-undangan adalah

sangat penting bagi pelaksanaan ketentuan-ketentuan perundang-undangan itu

sendiri, namun peraturan tersebut bukanlah merupakan satu-satunya cara yang

paling penting bagi pemerintah dalam upaya mencapai tujuan akhir yang dicita-

citakan. Hal ini karena manusia memiliki 3 komponen penting dalam sifat dan

perilakunya yaitu hati nurani (conscience), pengertian (understanding) dan

kerjasama (cooperative) dan ketiga komponen ini akan menentukan keberhasilan

suatu program. Rasa ikut bertanggung jawab perlu dibina atau dirangsang melalui

pendidikan dan latihan.

III.MACAM-MACAM ALAT PELINDUNG DIRI

A. Alat Pelindung Kepala

1. Fungsi

Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan,

terantuk benda tajam atau benda keras, kejatuhan atau terpukul oleh benda-

benda yang melayang atau meluncur di udara, radiasi panas, api dan percikan

bahan-bahan kimia.

2. Jenis

Berdasarkan fungsinya alat pelindung kepala dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

a. Topi Pengaman (Safety Helmet)

Topi ini dipakai untuk melindungi kepala dari bahaya kejatuhan benda,

terbentur, terpukul atau terbentur benda keras atau tajam.

Berdasarkan kegunaannya di lapangan, topi pengaman atau Safety Helmet

diklasifikasikan menjadi :

1) Helmet yang hanya dapat melindungi kepala dari benturan atau

pukulan benda-benda saja, tanpa perlindungan terhadap bahaya

tegangan listrik.

2

Page 3: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

2) Helmet umum, yang dapat melindungi kepala dari kejatuhan, benturan

atau pukulan, serta sengatan arus listrik dengan tegangan yang

terbatas.

3) Helmet yang dapat melindungi kepala dari benturan atau pukuan

benda-benda, serta sengatan arus listrik dengan tegangan tinggi.

4) Helmet yang digunakan untuk pemadaman kebakaran.

b. Tudung kepala (Hood)

Tudung atau hood dipakai untuk melindungi kepala dari bahaya terkena

atau kontak dengan bahan-bahan kimia, api, panas radiasi.

c. Penutup rambut (Hair Cup) atau Pengaman Rambut (Hair guard)

Penutup rambut dipakai untuk melindungi kepala dan rambut dari

kotoran, serta untuk melindungi rambut dari bahaya terjerat mesin-mesin

yang berputar.

3. Spesifikasi

a. Topi Pengaman

Topi pengaman atau helmet mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

- Tahan terhadap pukulan atau benturan

- Tidak mudah terbakar

- Tahan terhadap perubahan cuaca (suhu dan kelembaban)

- Tidak mudah menghantarkan arus listrik

- Ringan

- Mudah dibersihkan

- Dilengkapi dengan lapisan dalam yang berupa anyaman penyangga.

Anyaman penyangga ini kecuali sebagai penahan, berfungsi pula

untuk menyerap keringat dan mengatur pertukaran udara

- Dilengkapi dengan tali pengaman di dagu

- Topi pengaman untuk pekerja di tambang, terowongan dan tempat-

tempat kerja yang gelap, perlu dilengkapi dengan lampu pada bagian

depannya.

b. Tudung

- Terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak, tidak berlubang-lubang

(pori-pori).

3

Page 4: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

- Biasanya terbuat dari bahan asbes, kulit, wool, katun yang dicampur

alumunium.

c. Penutup rambut

Terbuat dari bahan yang menyerap keringat dan mudah dicuci, misalnya

bahan dari kartun.

4. Contoh-contoh Alat Pelindung Kepala

B. Alat Pelindung Mata Dan Muka

1. Fungsi

Mata manusia sebenarnya secara alami telah mempunyai kelengkapan

pelindung, seperti tulang mata, otot-otot sekitar mata, alis mata, bulu mata

dan kelopak mata. Tetapi pelindung mata secara alami tersebut tidak mampu

melindungi mata akibat faktor-faktor lingkungan buatan manusia, seperti

radiasi, bahan kimia, partikel-partikel yang melayang dengan cepat. Untuk

melindungi mata dari faktor-faktor tersebut diatas diperlukan alat pelindung

mata atau kaca mata pengaman.

Fungsi kaca mata pengaman adalah melindungi mata dari :

- Percikan bahan-bahan korosif

- Kemasukan debu-debu atau partikel-partikel yang melayang di udara

- Lemparan benda-benda kecil, panas

- Pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi

pada mata

4

Page 5: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

- Radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak

mengion

- Pancaran cahaya

- Benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam

2. Jenis

Menurut bentuknya alat pelindung mata dibedakan menjadi :

a. Kacamata (spesctacles)

b. Goggles

c. Tameng muka (face shield)

3. Spesifikasi

a. Alat pelindung mata mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

- Tahan terhadap api

- Tahan terhadap lemparan atau percikan benda-benda kecil

- Lensa tidak boleh mempunyai efek destorsi atau efek prisma lebih

dari 1/6 prisma dioptri (perbedaan refraksi tidak boleh melampaui dari

1/16 dioptri)

- Mampu menahan radiasi gelombang elektromagnetik pada panjang

gelombang tertentu

b. Alat pelindung muka mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

- Tahan api

- Terbuat dari bahan :

1) Gelas atau gelas yang dicampur dengan laminasi alumunium, yang

bila pecah tidak menimbulkan bagian-bagian yang tajam.

2) Plastik, dengan bahan dasar selulosa asetat, akrilik, poli karbonat

atau alil diglikol karbonat.

3) Welding goggles bahan polycarbonate

5

Page 6: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

4. Contoh pelindung mata

C. Pelindung Pendengaran

1. Fungsi

Untuk melindungi alat pendengaran (telinga) akibat kebisingan, dan

melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang panas.

2. Jenis

Secara umum alat pelindung telinga ada 2 (dua) jenis, yaitu :

a. Sumbat telinga atau ear plug, yaitu alat pelindung

telinga yang cara penggunaannya dimasukkan pada liang telinga

b. Tutup telinga atau ear muff, yaitu alat pelindung

telinga yang penggunaannya ditutupkan pada seluruh daun telinga.

3. Spesifikasi

a. Sumber telinga

- Sumber telinga yang baik adalah yang bisa menahan atau

mengabsorbsi bunyi atau suara dengan frekuensi tertentu saja,

6

Page 7: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

sedangkan bunyi atau suara dengan frekuensi untuk pembicaraan

(komunikasi) tetap tidak terganggu.

- Biasanya terbuat dari karet, plastik, lilin atau kapas.

b. Penutup telinga atau Ear Muff

- Terdiri dari sepasang (2 buah, kiri dan kanan) cawan atau

cup, dan sebuah sabuk kepala (head band)

- Cawan atau cup berisi cairan atau busa (foam) yang

berfungsi untuk menyerap suara yang frekuensinya tinggi

4. Contoh pelindung telinga

D. Pelindung Pernafasan (Respirator)

Bahaya Pernafasan

Adanya bahaya pernafasan yang mengharuskan kita menggunakan respirator,

seperti keadaan dibawah ini :

a. Kurangnya oxygen di udara

b. Adanya kandungan gas beracun atau udara yang terkontaminasi

c. Debu-debu (partikel kecil) yang berterbangan di udara

d. Adanya suatu kombinasi dari situasi diatas.

Kurangnya oxygen adalah kurangnya zat asam (oxygen) di udara. Di Jepang

kekurangan oxygen didefinisikan dengan kurangnya konsentrasi oxygen dari

18%. Udara yang terkontaminasi racun, disebut juga sebagai “Gases…” dan

“Vapour…” misalnya “Gas Acid” dan “Vapour Organik”

7

Page 8: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

Gas adalah bahan atau zat (substance) yang mengudara pada temperature ruang.

Vapor adalah bahan atau zat (substance) yang terevaporasi dari cairan atau

material padat (solid) pada temperature ruang (room temperature).

Mengenai partikel kecil yang berterbangan di udara, (Airbone Particulate

Matter), dapat dibedakan menjadi debu (dust), asap (fumes), udara lembab (mist),

dan asap (smoke).

1. Debu (dust), terjadi karena material padat terpecah-pecah (Broken down),

disebabkan adanya pemboran (drilling) atau gurinda (grinding)

2. Asap (fumes), terjadi karena penguapan atau kondensasi vapor dari material.

Contoh : metal fumes karena mengelasan, dan pemotongan metal dengan

cara thermal

3. Udara lembab (mist), terjadi karena tetesan yang kecil dari cairan, yang

dihasilkan oleh proses armisasi atau kondensasi. Contoh : mist minyak dan

mist penyemprotan (spray)

4. Asap (smoke), terjadi karena tidak sempurnanya suatu pembakaran, dan

masih mengandung partikel padat atau cairan (liquid). Contoh : asap dari

knalpot kendaraan.

Memperbaiki Lingkungan Kerja (Workshop Environment Improvement)

Bila bahan/zat yang berbahaya berada di suatu lingkungan kerja, kita harus

berupaya mencegah keberadaannya atau meniadakannya.

Cara untuk memperbaiki lingkungan kerja adalah sebagai berikut :

a. Menghentikan pemakaian bahan/zat (substance) yang berbahaya

b. Mengganti bahan/zat (substance) yang berbahaya dengan yang tidak

berbahaya.

c. Mencegah terjadinya bahan/zat yang berbahaya dengan memperbaiki proses

produksi dan metode kerja.

d. Menutupi dan mengotomatiskan fasilitas kerja dimana bahan/zat yang

berbahaya diproses

e. Mengisolasikan proses produksi dengan menerapkan system control jarak

jauh (remote control)

f. Memasang system ventilasi penyedotan lokal

8

Page 9: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

g. Memasang system ventilasi secara keseluruhan

h. Mencegah terjadinya debu sekunder dengan memperbaiki kelakuan kerja

(habit/disiplin)

Cara-cara tersebut diatas kiranya dapat memperbaiki lingkungan kerja, namun

semua itu membutuhkan dana yang sangat besar dan sering kali tidak dapat

dilaksanakan oleh karena kesulitan tehnis. Sebagai contoh dipasangnya suatu

system ventilasi dapat memperbaiki lingkungan kerja. Namun, walaupun system

ventilasi berfungsi dengan baik, para operator yang dekat dengan bahan/zat yang

berbahaya sering kali tidak dapat terhindar dari ancaman bahaya keracunan.

Oleh karena itu peralatan pelindung diri sangat penting untuk para pekerja di

lingkungan yang sudah ada sistim memperbaiki lingkungan kerja.

Klasifikasi Respirator (Classification of Respirators)

Respirator dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, antara lain :

1) Respirator yang menjernihkan udara (Air Purifying Respirator)

2) Respirator yang memasok udara bersih (Atmosphere supplying respirator)

Respirator debu (dust respirator) dan respirator gas adalah type respirator yang

sudah kita kenal sebagai respirator yang menjernihkan udara. Respirator ini

mempunyai elemen yang dapat menyaring udara bersih dari udara yang

terkontaminasi. Namun kita harus pergunakan respirator yang membersihkan

udara “hanya” pada lingkungan kerja dimana konsentrasi oxygen cukup memadai

(lebih >18%), karena air purifying respirators tidak mensupply oxygen.

Jenis respirator yang mensupply udara, berbeda dengan respirator yang

membersihkan udara. Jenis respirator ini dapat digunakan pada tempat kerja yang

kekurangan oxygen, karena si pemakai tetap dapat bernafas dari udara di luar

lingkungan kerja. Pada respirator ini terdapat selang yang panjang, dimana udara

bersih dipasok dari luar lingkungan kerja melalui selang ke si pemakai.

Contoh jenis respirator ini adalah sebuah SCBA (Self Contained Breating

Apparatus) ada sebuah tangki cylinder kecil yang mensupply udara ke sipemakai.

Dust Respirator (Respirator untuk debu)

Klasifikasi

9

Page 10: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

Respirator untuk debu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) type :

1. Type replaceable adalah type respirator yang filter dan bagian lainnya

dapat diganti ulang, sampai respirator tersebut tidak dapat digunakan

(rusak)

2. Type disposable adalah type respirator yang bagiannya tidak dapat diganti

dan dibuang setelah masa penggunaannya.

Pelindung Pernafasan

1. Fungsi

Alat pelindung pernafasan berfungsi untuk memberikan perlindungan organ

pernafasan akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas,

fume, asap, mist, kabut dan sebagainya.

Kekurangan oksigen

2. Jenis

Berdasarkan fungsinya, dibedakan menjadi :

a. Respirator yang berfungsi memurnikan udara

(Air Purifying respirator)

b. Respirator yang berfungsi memasok udara atau

oksigen (Air supplying respirator)

3. Spesifikasi

a. Respirator yang memurnikan udara

Respirator jenis ini dipakai bila pekerja terpajan bahan pencemar di udara

(debu, gas, uap, fume, mist, asap, fog) yang kadar ataupun tosisitas

rendah. Prinsip kerja respirator ini adalah membersihkan udara

terkontaminasi dengan cara filtrasi, adsorbsi atau absorbsi.

Respirator dengan kanister yang berisi bahan kimia

- Prinsip cara kerjanya adalah mengabsorbsi bahn pencemar di udara

pernafasan

- Bahan kimia yang digunakan untuk mengabsorbsi adalah yang sesuai

dengan bahan-bahan kimia tertentu saja. Misalnya kanister untuk uap

10

Page 11: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4) harus menggunakan

kanister yang berisi soda

- Bahan kimia kanister mempunyai batas waktu kadaluwarsa. Batas

waktu kadaluwarsa ini tergantung pada : isi kanister, konsentrasi

bahan pencemar dan aktifitas pemakainya.

- Bisa menutup sebagian muka atau seluruh muka

- Tidak bisa digunakan dalam keadaan udara di lingkungan kerja

mengandung bahan kimia gas atau uap yang toksik dengan kadar

yang cukup tinggi.

- Satu tipe kanister hanya bisa digunakan untuk memurnikan udara

terkontaminasi satu macam atau satu golongan bahan kimia (gas,

uap) saja.

b. Respirator dengan pemasok udara atau pemasok oksigen

- Alat pelindung pernafasan ini tidak dilengkapi dengan filter, ataupun

katridge dan kanister yang mengandung bahan kimia.

- Pasikan udara bersih atau oksigen, melindungi pekerja dari pemajanan

bahan-bahan kimia yang sangat tosik, konsentrasi tinggi, maupun

melindungi pekerja dari kekurangan oksigen.

- Pasokan udara ataupun oksigen dapat melalui silinder, tangki, atau

kompresor yang dilengkapi dengan regulator (pegatur tekanan)

- Respirator dengan pasokan udara atau oksigen dibedakan menjadi :

Airline respirator

Air hose mask respirator

Self – contained breathing apparatus

5. Contoh Respirator

11

Page 12: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

F. Pelindung Tangan

1. Fungsi

Untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, panas, dingin,

radiasi elektromagneti, radiasi mengion, listrik, bahan kimia, benturan dan

pukulan, tergores, terinfeksi. Alat pelindung tangan biasa disebut dengan

sarung tangan.

2. Jenis

Menurut bentuknya, alat pelindung tangan dibedakan menjadi :

a. Sarung tangan biasa atau gloves

b. Mitten, yaitu sarung tangan dengan ibu jari terpisah, sedangkan empat jari

lainnya menjadi satu

c. Hand Pad, yaitu alat pelindung tangan yang hanya melindungi telapak

tangan

d. Sleeve, yaitu alat pelindung dari pergelangan tangan sampai lengan.

Biasanya digabung dengan sarung tangan.

3. Spesifikasi

Alat pelindung tangan harus sesuai antara potensi bahaya dengan bahan

sarung tangan yang dikenakan oleh pekerja.

Potensi bahaya dan bahan sarung tangan yang sesuai, disajikan pada table

berikut:

12

Page 13: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

Potensi Bahaya Jenis bahan sarung tangan

Listrik Karet

Radiasi mengion Karet atau kulit yang dilapisi

dengan timbale (Pb)

Benda-benda tajam atau kasar Kulit atau PVC, kulit yang dilapisi

dengan logam kromium

Asam dan alkali yang korosif Karet

Pelarut organic (solvent) Karet sintetis

Benda-benda panas Kulit, atau asbes

4. Contoh pelindung tangan

G. Pelindung Kaki

1. Fungsi

Alat pelindung kaki atau safety shoes berfungsi melindungi kaki dari :

- Tertimpa benda-benda berat

- Tertuang logam panas cair, bahan kimia korosif

- Penyakit kulit karena terpajan bahan-bahan kimia

- Kemungkinan tersandung, terpeleset, tergelincir

2. Jenis

Menurut potensi bahaya pada pekerjaannya, pelindung kaki dibedakan atas :

13

Page 14: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

a. Sepatu keselamatan yang digunakan untuk pekerjaan peleburan dan

pengecoran logam (Foundry Legging)

b. Sepatu keselamatan yang digunakan di tempat-tempat kerja yang

mempunyai potensi bahaya peledakan

c. Sepatu keselamatan yang digunakan di tempat kerja yang mempunyai

potensi bahaya listrik

d. Sepatu keselamatan untuk pekerja bangunan atau konstruksi

e. Sepatu keselamatan untuk tempat-tempat yang basah, licin.

3. Contoh pelindung kaki

H. Tali dan sabuk pengaman

1. Fungsi

Tali dan sabuk pengaman digunakan untuk mengurangi risiko bahaya fisik

apabila si pemakai terjatuhu.

2. Jenis

Jenis-jenis tali dan sabuk pengaman pada umumnya adalah sebagai berikut :

a. Penggantung

b. Pelana atau harness

3. Spesifikasi

- Tali atau sabuk pengaman harus dari bahan yang kuat, tahan terhadap

perubahan cuaca, tahan suasana asam maupun alkalis.

14

Page 15: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

- Biasanya terbuat dari bahan kulit, nilon atau kombinasi dari keduanya.

Pengait, gesper, kancing, terbuat dari bahan yang anti karat dan tidak

mudah patah tetapi tidak elastis. Biasanya terbuat dari baja atau

stainlessteel.

4. Cara pemakaian

- PIlih tali atau sabuk pengaman yang sesuai dengan keadaan lapangan.

- Cek keadaan fisiknya maupun komponen-komponennya. Apakah masih

baik, tidak ada bagian yang rusak, sekecil apapun. Pengait, gesper,

kancing atau komponen-komponen lainnya masih berfungsi dengan baik,

tidak berkarat.

- Kenakan tali atau sabuk pengaman, sesuai dengan yang tercantum pada

manual instruksinya.

- Goyang-goyangkan tubuh, untuk memastikan bahwa kedudukannya telah

nyaman di badan

- Kaitkan pengait dengan seksama, kancingkan gesper atau penagncing

lainnya dengan benar saksama

- Pastikan bahwa tali atau sabuk pengaman telah terpasang dengan benar,

dengan cara mencobanya menggantungkan diri.

5. Contoh tali dan sabuk pengaman

15

Page 16: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

I. Pakaian Pelindung

1. Fungsi

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi sebagian atau seluruh bagian

tubuh dari bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi, panas, bunga api

maupun api.

2. Jenis

Menurut bentuknya, pakaian pelindung dibedakan menjadi :

a. Apron, yang menutupi hanya sebagian tubuh pemakainya, mulai dari dada

sampai lutut.

b. Overalls, yang menutupi seluruh bagian tubuh

3. Spesifikasi

Macam-macam pakaian pelindung adalah :

- Pakaian pelindung dari kulit, untuk tenaga kerja yang mengerjakan

pengelasan

- Pakaian pelindung untuk pemadam kebakaran

- Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi mengion

- Pakaian pelindung terbuat dari plastic untuk tenaga kerja yang bekerja

kontak dengan bahan-bahan kimia

4. Cara pemakaian

- Pilih jenis pakaian pelindung yang sesuai dengan potensi bahaya yang

dihadapi.

- Pilih ukurannya, yang sesuai dengan ukuran tubuh pemakainya

- Cek keadaan fisiknya, apakah dalam keadaan tidak rusak, dan lengkap

komponen-komponennya.

- Kenakan pakaian pelindung, dan kancingkan dengan seksama

- Gerak-gerakkan anggota badan (kaki, tangan) untuk memastikan apakah

pakaian pelindung telah terpakai dengan nyaman

5. Baju tahan api

Baju tahan api untuk menahan badan petugas/orang dari radiasi panas dan

temperature yang tinggi.

Material : Dibuat dari alumunium foil dan material tahan panas

Fungsi : - Bisa ditempat panas sampai 700oC tidak lebih dari 30 menit

16

Page 17: Cara Penggunaan Dan Manfaat Apd Di Tempat Kerja

- Bila langsung berhadapan dengan api periode waktu 12

detik

- Refleksi radiasi 90%

- Ketahanan sampai 3000 voltage

6. Contoh pakaian pelindung

IV. KESIMPULAN

Telah diuraikan tentang berbagai macam alat pelindung diri dan

manfaat dari pemakaian alat pelindung tersebut.

Alat pelindung diri akan memberikan proteksi yang adekuat kalau alat

pelindung tersebut dipilih dengan tepat dan selalu dipakai oleh pekerja yang

bersangkutan. Pemilihan yang salah selain tidak akan memberikan

perlindungan tetapi juga dapat menimbulkan bahaya tambahan bagi

pemakainya.

Pengusaha wajib menyediakan semua alat pelindung diri yang

diwajibkan dan pekerja wajib memakai alat pelindung diri yang telah

disediakan oleh perusahaan.

Peran serta diri dari semua pihak yang terlibat dalam proses produksi

yakni pengusaha, pekerja dan pemerintah akan menentukan keberhasilan

program kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan.

17