29
BURUNG RAPTOR Burung Hantu (Tyto Alba) ESTI LUTFI OKTAVIANI 145130101111078 TRI SAPUTRA 145130101111079 DITA ARDIAH N. 145130101111080 MUHAMMAD KHOLIFH A. 145130101111081 DENA SETYO ARUM P 145130107111019

Burung Raptor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Burung raptorrr

Citation preview

Page 1: Burung Raptor

BURUNG RAPTORBurung Hantu (Tyto Alba)

ESTI LUTFI OKTAVIANI 145130101111078

TRI SAPUTRA 145130101111079

DITA ARDIAH N. 145130101111080

MUHAMMAD KHOLIFH A. 145130101111081

DENA SETYO ARUM P 145130107111019

Page 2: Burung Raptor

Burung raptor adalah burung yang memiliki cakar yang kuat dan tajam yang digunakan untuk menangkap, mengoyak dan membunuh mangsanya dan paruh yang melengkung dan berkait tajam untuk menghancurkan mangsa/makanannya.

Page 3: Burung Raptor

Ciri yang khas yang membedakan burung raptor dari kelompok burung lainnya, yaitu :

(1) kaki yang kuat dengan cakar yang juga kuat dan sangat tajam (2) paruh yang kuat, tajam dan bagian atasnya melengkung, dan (3) mata yang tajam. Pada burung hantu juga dilengkapi dengan indera pendengaran yang tajam”.

Page 4: Burung Raptor

Burung Hantu (Tyto Alba)

Page 5: Burung Raptor

Karakterisik Burung Hantu ( T. Alba)

Morfologi umum

• Badan bagian atas berwarna abu-abu terang dengan garis-garis gelap

• Terdapat bintik-bintik pucat yang tersebar pada bulu-bulunya

• Pada sayap dan punggung terdapat bintik-bintik lusuh

• Badan bagian bawah berwarna putih dengan beberapa bintik-bintik hitam (terkadang tidak ada)

Page 6: Burung Raptor

• Bulu-bulu pada kaki bagian bawah tipis (jarang)

• Bentuk muka menyerupai jantung berwarna putih dengan tepi berwarna kecoklatan

• Pada tepi lingkar mata terdapat bintik-bintik berwarna coklat

• Iris mata berwarna hitam

• Kaki berwarna putih kekuning-kuningan sampai kecoklatan

Page 7: Burung Raptor

Ukuran tubuh

Ukuran tubuh betina:

- Panjang badan: 34 – 40 cm

- Rentang sayap: ± 110 cm

- Berat badan: ± 570 gr

Ukuran tubuh jantan:

- Panjang badan: 32 – 38 cm

- Rentang sayap: ± 107 cm

- Berat badan: ± 470 gr

Page 8: Burung Raptor

Suara

• Suara yang sering dikeluarkan oleh T. alba adalah cicitan serak (parau)

• Panggilan kawin dari individu jantan berupa cicitan yang melengking dan berulang-ulang

• Pada saat kembali ke sarang, individu dewasa terkadang mengeluarkan suara parau seperti suara katak

• Jika dikejutkan, T. alba mengeluarkan desisan, cicitan dan suara gemeretak keras yang dilakukan dengan cara menggerak-gerakkan lidahnya.

Page 9: Burung Raptor

Mortalitas

• Merupakan burung berumur pendek

• Angka kematian tertinggi terjadi pada tahun pertama kehidupan mereka, dengan rata-rata harapan hidup 1 – 2 tahun

• T. alba tertua yang ditemukan di Amerika Utara mencapai umur 11 tahun 6 bulan, sedangkan yang ditemukan di Belanda dapat mencapai umur 17 tahun 10 bulan

Page 10: Burung Raptor

Habitat dan perilaku

• T. alba ditemukan hidup di lahan-lahan terbuka yang ditumbuhi pepohonan

• Sangat jarang ditemukan di hutan yang tertutup

• Aktif pada malam hari

• Terkadang aktif pada senja hari dan dini hari, bahkan sesekali bisa dijumpai sedang terbang pada siang hari

• Pada siang hari, T. alba biasanya berdiam diri pada lubang-lubang pohon, gua, sumur, bangunan-bangunan tua atau pada tajuk pepohonan yang berdaun lebat.

Page 11: Burung Raptor

Distribusi populasi

Dapat ditemukan di seluruh benua (kecuali Antartika), termasuk di seluruh wilayah Australia dan Tasmania, sebagian besar wilayah Inggris Raya, Eropa daratan, wilayah Asia Selatan, Tenggara dan Barat, benua Afrika dan sebagian besar wilayah Amerika Utara. Di Amerika Selatan, T. alba dapat ditemukan di daerah padang rumput dan di kepulauan Oceania, seperti kepulauan Galapagos

Page 12: Burung Raptor

Fisiologis Tyto Alba Kemampuan terbang

Tepi sayap T. alba memiliki jumbai-jumbai yang sangat halus yang berfungsi untuk meredam bunyi kepakan sayap sehingga ketika terbang tidak menimbulkan suara yang menyebabkan mangsa tidak mampu mendengar pergerakan T. alba.

Page 13: Burung Raptor

Indera penglihatan

• Mata T. alba sangat peka sehingga dapat melihat pada kegelapan. Kemampuan melihat dalam gelap ini dikatakan sekitar 3 – 4 kali kemampuan manusia

• Kedudukan mata yang tetap menghadap ke depan memiliki kelemahan, terutama dalam hal mendeteksi lingkungan sekitar. Untuk menanggulangi hal ini, T. alba memiliki leher yang sangat fleksibel sehingga kepalanya dapat diputar 270 derajat

Page 14: Burung Raptor

Indera pendengaran Lubang-lubang telinga T. Alba diselubungi oleh suatu lapisan fleksibel yang tersusun dari bulu-bulu pendek seperti bulu-bulu yang menyelimuti lingkar mukanya. Lapisan tersebut berfungsi sebagai keping pemantul (reflektor) suara. Kelengkapan pendengaran seperti itu membuat T. alba memiliki pendengaran yang peka dan bersifat mengarah terhadap sumber bunyi, sehingga T. alba mampu mendeteksi lokasi mangsa (dalam arah dan jarak) secara tepat meskipun dalam keadaan gelap gulita sekalipun.

Page 15: Burung Raptor

Kaki dan jari T. alba memiliki kaki-kaki yang panjang dan besar serta dilengkapi dengan jari-jari dan kuku yang kokoh. Keadaan ini membuat T. alba memiliki kemampuan yang baik dalam mencengkeram mangsa. Kokohnya cengkeraman cukup untuk membuat mangsa tidak berdaya (bahkan mati) pada saat ditangkap.

Page 16: Burung Raptor

Paruh

T. alba memiliki paruh yang besar dan berbentuk melengkung dengan ujung yang runcing dan tajam yang berfungsi untuk membunuh mangsa, membawa mangsa pada saat terbang, dan merobek-robek tubuh mangsa sebelum ditelan atau disuapkan kepada anakannya.

Perilaku makan

T. alba dapat menelan utuh mangsanya atau membaginya dalam ukuran yang lebih kecil sebelum ditelan. Daging dan bagian yang lunak dari tubuh mangsa akan dicerna, sementara bulu-bulu dan tulang belulang tidak dicerna dan kemudian secara berkala dimuntahkan kembali dalam bentuk pellet

Page 17: Burung Raptor

Nutrisi Burung Hantu Jenis mangsa

• Makanan utama T. alba adalah hewan pengerat (rodentia) kecil

• Di Australia, makanan pokok T. alba adalah mencit (Mus musculus)

• Di Amerika dan Eropa adalah tikus ladang, cecurut, mencit dan tikus rumah

• Mangsa lain dari T. alba adalah kelinci, kelelawar, katak, kadal, beberapa jenis burung lain dan serangga

• Seekor burung dewasa dalam kurungan berukuran 4 m x 4 m x 5 m mampu mengkonsumsi tikus R. tiomanicus hingga 5 (lima) ekor dan membunuh tikus hingga 9 (sembilan) ekor per malam

Page 18: Burung Raptor

Perkandangan Burung Hantu

Sarang buatan

• Kebiasaan bersarang di lubang pohon misalnya, cukup beresiko terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan anakan, jika lubang pohon yang ada tidak cukup memberikan ruang gerak

• Metode perbanyakan populasi di lapangan yang sesuai untuk T. alba adalah dengan menyediakan sarang buatan di sekitar sarang induknya. Penempatan sarang buatan haruslah memperhatikan luasan kebun yang ingin dicakupi

Page 19: Burung Raptor
Page 20: Burung Raptor

Sarang Adaptasi

• Sepasang burung muda yang baru di peroleh dari daerah lain hendaknya ditempatkan di lokasi (kebun) yang cocok yaitu:

- Berdekatan dengan areal terserang tikus.

- Gupon dipasang dibawah/berdekatan dengan pohon yang cukup besar dan rindang.

- Gupon tidak berdekatan dengan lampu maupun keramaian penduduk/anak-anak

• Pada tiang gupon dipasang seng pengaman dan pada alas gupondilapisi selasah (daun-daun kering) sekedarnya

• Tempat minum juga disediakan di dalam gupon

• Setiap hari disediakan makanan berupa tikus sawah atau mencit

• Di bawah sangkar ditempatkan tong yang dipotong 1/4 bagian untuk tempat beberapa ekor tikus hidup

Page 21: Burung Raptor

• Setelah ± 1 bulan, sangkar dilepas dari gupon dan burung dibiarkan hidup bebas di alam

• Pada hari-hari biasa burung biasanya tidak tinggal dalam gupon tetapi di pohon-pohon besar di sekitar gupon

• Pada saat bertelur, burung akan kembali ke gupon dan akan tinggal dalam gupon sampai anaknya cukup besar

• Setelah sangkar adaptasi dilepas gupon perlu diperiksa setiap bulan untuk memeriksa ada tidaknya telur

• Makanan cukup disediakan dalam tong, dan diganti apabila ada yang dimakan.

Page 22: Burung Raptor

Gupon untuk adaptasi lingkungan

Page 23: Burung Raptor

Pemeliharaan burung muda

• Sampai burung muda cukup besar ± 3 bulan, makanan masih dicukupi (disuapi) oleh induknya

• Sebelum dapat terbang (± 1,5 bulan) anak burung dipindahkan ke gupon khusus

• Satu sisi gupon berupa jeruji/pilar kayu untuk memudahkan induk menyuapi anaknya

• Panjang gupon ± 1 m tinggi 50 cm lebar 60 cm dapat menampung 6 burung

• Kedalam sangkar juga disediakan tempat minum.

Page 24: Burung Raptor
Page 25: Burung Raptor

Cara Breeding Burung Hantu (Tyto Alba)

• Jika kondisi lingkungan memungkinkan, sepasang T. alba dapat berbiak dua kali dalam setahun.

• Pada daerah temperata dan sub Artik, perkembangbiakan (perkawinan dan peletakan telur) terjadi pada musim semi.

• Dalam satu musim kawin, individu betina T. alba dapat menghasilkan telur sebanyak 3 – 6 butir (terkadang dapat mencapai 12 butir) dalam interval 2 hari

• Telur dierami segera setelah telur pertama diletakkan dengan lama pengeraman 30 – 34 hari. Karena peletakan telur berlangsung dalam interval beberapa hari, maka penetasannya pun tidak bersamaan. Hal ini menyebabkan terjadinya gradasi ukuran tubuh anakan yang baru menetas.

Page 26: Burung Raptor

• Anakan T. alba berbulu putih dan diasuh oleh induknya selama sekitar 2 minggu dan disapih setelah 50 – 55 hari. Setelah itu, anakan tetap berada di sarang induknya selama lebih kurang satu minggu untuk belajar berburu, kemudian menyebar di areal sekitar sarang induknya itu. T. alba muda dapat berbiak setelah berumur sekitar 10 bulan

Page 27: Burung Raptor

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBIAKAN BURUNG HANTU• Cari anakan dari suatu tempat dan tempatkan dalam satu kurungan (40 cm x 40 cm x 50 cm

• Tempatkan anakan tersebut dibawah sarang buatan yang telah didirikan. Bunyi anakan tersebut pada malam hari akan mengundang burung dewasa untuk menghinggapi sarang buatan yang dibuat. Dengan demikian, burung akan mengenali dan menempati sarang yang dibuat.

• Pasang sarang buatan sebanyak 4-5 buah dengan jarak ± 500 m dari bangunan dan demikian juga jarak satu dengan lainnya. Anakan yang dewasa yang dihasilkan dari bangunan tersebut akan mencari tempat untuk bersarang.

Page 28: Burung Raptor

• Ketika betina akan bertelur mereka mulai mencari sarang. Dianjurkan untuk mendirikan sarang buatan sebanyak 4 - 5 buah untuk setiap pasang yang kita lepaskan.

• Keberhasilan pembiakan dan pengembangannya sangat ditentukan oleh kepedulian perhatian serta campur tangan manusia di lingkungannya. Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang baik antara instansi terkait dengan kelompok tani serta masyarakat setempat.

• Penyuluhan secara intensif, integral dan terus menerus perlu dilakukan sampai petani dan masyarakat setempat menyadari manfaat keberadaan burung hantu.

Page 29: Burung Raptor

TERIMA KASIH