33
1 0 BUPA TI BE NGKAY A NG P R O VI NS I K A LI MANTA N B A R A T P E R AT URA N BUPA T I BE NGK AY A NG NOMOR O ft , T A HUN 2014 T E N TA NG K E BU T UH AN D AN H A R G A E CE RAN T E RT I NGGI PUP UK BE RS UBS I DI UN T UK S E KTOR P E R TANI AN K A BUPAT E N BE NGK AYA NG DE NG A N RAHMAT T UH A N Y ANG MAHA E S A BUP A T I BE NG KAYA NG, Me n i mb an g : b a h w a u n t u k m e l ak s a n a k a n k e t e n tu a n P a s a l 3 P e r a t u ran Me n t e r i P e r t a n i an No m o r 130/Pe rm e n tan/ S R. 13 0/ 1 1/2014 t e n t an g K eb u tu h a n d a n Ha rg a E c e r a n Te rti n gg i ( HET ) P u p u k Be r s u bs i d i u nt u k s e k t o r P e rt a n i an Tah u n A n gg ara n 2015 pe r l u m e n e t a p k a n Pe ra t u r a n Bu p a ti t e n t an g K e b u tu h a n d a n Ha r g a E c e ran Te r t i n ggi Pu p u k B e r su bs i d i Un t u k S e k t o r P e rta n i a n d i Ka b u p a t e n Be n g k a y a n g ; Me n gi n ga t : 1. U n d a n g - Un d a n g N o m o r 10 T a h u n 1999 t e n tan g P e mbe n tu k a n Ka b u p a t e n Da e r a h Ti n g k a t I I Be n gk ay a n g ( Le m b a r an Ne g ar a R ep u b li k I n d o n e s i a Ta h u n 1999 N o m o r 44, T a m b a h an L e mb ar an Ne g ar a Rep u b li k I n d o n e s i a No mo r 3823 ); 2. Und a n g - Un d a ng No m o r 12 Ta h u n 1992 t e n t a n g S i s te m B u d i d ay a Ta n a m a n ( Le m b ar a n Ne gar a R ep u b l i k I n d o n e s i a Tahu n 1992 No mo r 46, T a m b a h a n Le mb a ra n N e g a r a R ep u b li k I n d o n e s i a No m o r 3 47 8 ); 3. Un d a n g - Und an g No m o r 18 Tah u n 200 4 t e n tan g P e r k e b u n an ( L e mb ar an Ne g a r a R e p u b l i k I n d o n e s i a Ta h u n 20 0 4 No m o r 8 5, Tam b ah a n L e mb a ra n N e g a r a R ep u b l i k I n d o n e s i a N o m o r 4 41 1); 4. Un d an g - Und ang No m o r 12 Tahu n 201 1 t e n tan g P e mbe n tu k an P e r a t u r an P e r u nd a n g- u n d a n g a n ( L emb ar an Ne ga ra R ep u b l i k I n d o n e s i a T ahu n 201 1 N o m o r 82, T am b ah a n Le mb a r an Ne g a r a R ep u b li k I n d o n es i a No m o r 523 4 );

BUPATI BENGKAYANG - pontianak.bpk.go.idpontianak.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/05/PerBub_45.pdf10 bupati bengkayang provinsi kalimantan barat peraturan bupati bengkayang nomor

  • Upload
    vancong

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

10

BUPATI BENGKAYANGPROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI BENGKAYANGNOMOR Oft, TAHUN 2014

TENTANG

KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGIPUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

KABUPATEN BENGKAYANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENGKAYANG,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 130/Permentan/SR. 130/11/2014 tentang Kebutuhan dan HargaEceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuksektor Pertanian Tahun Anggaran 2015 perlumenetapkan Peraturan Bupati tentang Kebutuhan

dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi UntukSektor Pertanian di Kabupaten Bengkayang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentangPembentukan Kabupaten Daerah Tingkat IIBengkayang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 44, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3823);2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang

Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3478);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentangPerkebunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 85, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4411);4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5587);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001

tentang Pupuk Budidaya Tanaman (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 14,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4079);

7. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2005 tentang

Penetapan Pupuk Bersubsidi sebagai BarangDalam Pengawasan sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun

2011;8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

08/Permentan/ SR. 140/2/2007 tentang Syaratdan Tata Cara Pendaftaran Pupuk An-Organik;

9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor40/Permentan/OT. 140/4/2007 tentangRekomendasi Pemupukan N, P dan K Pada PadiSawah Spesifik Lokasi;

10.Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/ M-DAG/PER/2/2009 tentang Perubahan AtasPeraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/6/2008 tentang Pengadaan danPenyaluran Pupuk Bersubsidi untuk SektorPertanian;

11.Peraturan Menteri Pertanian Nomor28/Permentan/SR. 130/5/2009 tentang PupukOrganik, Pupuk Hayati dan Pembenahan Tanah;

12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pembentukan Produk HukumDaerah;

13.Peraturan Menteri Pertanian Nomor122/Permentan/ SR. 130/11/2014 tentangKebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET)Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian TahunAnggaran 2014;

14.Peraturan Gubernur Nomor 70 Tahun 2014tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi(HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertaniandi Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran2015;

15.Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan yang menjadiKewenangan Pemerintah Kabupaten Bengkayang;

16.Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentangOrganisasi Perangkat Daerah KabupatenBengkayang Sebagaimana telah diubah beberapakali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 8Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua AtasPeraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentangOrganisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Bengkayang;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA

ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTORPERTANIAN DI KABUPATEN BENGKAYANG

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :1. Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Bengkayang.2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur

Penyelenggara Pemerintah Daerah.3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Bengkayang.4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang.5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang.6. Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam

penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara lansung atautidak lansung.

7. Pupuk an-organik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisikadan atau biologi, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuatpupuk.

8. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiridari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telahmelalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakanuntuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia danbiologi tanah.

9. Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk bagi tanaman sesuaidengan status hara tanah dan kebutuhan tanaman untuk mencapaiproduktivitas yang mencapai dan berkelanjutan.

10. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannyaditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan dipenyalur resmi di Lini IV. Jenis pupuk bersubsidi terdiri dari Ureaberwarna Pink (merah muda), SP-36, ZA, NPK dan Pupuk Organik Granul.

11. Harga Eceran Tertinggi selanjutnya disingkat HET adalah harga pupukbersubsidi di Lini IV (di kios penyalur pupuk tingkat desa/kecamatan)yang dibeli oleh petani atau kelompok tani yang ditetapkan oleh MenteriPertanian.

12. Harga Pokok Penjualan selanjutnya disingkat HPP adalah struktur biayapengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi oleh PT. Pupuk Indonesia(Persero) dengan komponen biaya yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian.

13. Subsidi pupuk adalah selisih antara HPP dikurangi HET dikalikan VolumePenyaluran Pupuk.

14. Sektor pertanian adalah sektor yang berkaitan dengan budidaya tanamanpangan, hortikultura, perkebunan, hijauan pakan ternak dan budidayaikan dan/atau udang.

15. Petani adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang mengusahakanbudidaya tanaman pangan atau hortikultura dengan luasan tertentu.

16. Pekebun adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang mengusahakanbudidaya tanaman perkebunan dengan luasan tertentu.

17. Peternakan adalah perorangan Warga Negara Indonesia yangmengusahakan budidaya tanaman hijauan pakan ternak dengan luasantertentu.

18. Pembudidaya ikan dan atau udang adalah perorangan Warga NegaraIndonesia yang mengusahakan lahan, milik sendiri atau bukan, untuk

budidaya ikan dan atau udang yang tidak memiliki izin usaha.19. Produsen adalah Produsen pupuk yaitu Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT.

Petrokimia Gersik, PT.Kalimantan Timur, PT. Pupuk Iskandar Muda yangmemproduksi pupuk An-organik yaitu Pupuk Urea, SP-36, ZA, NPK danPupuk Organik di dalam negeri.

20. Penyalur di Lini III adalah Distributor sesuai ketentuan Peraturan MenteriPerdagangan tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untukSektor Pertanian yang berlaku.

21. Penyalur di Lini IV adalah Pengecer Resmi sesuai ketentuan PeraturanMenteri Perdagangan tentang Pengadaan dan Penyaluran PupukBersubsidi untuk Sektor Pertanian yang berlaku.

22. Kelompok Tani adalah kumpulan petani yang mempunyai kesamaankepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraananggotanya dalam mengusahakan lahan usaha tani secara bersama padasatu hamparan atau kawasan yang dikukuhkan oleh Bupati/walikotaatau pejabat yang ditunjuk.

23. Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani selanjutnya disingkat RDKKadalah perhitungan rencana kebutuhan pupuk bersubsidi yang disusunoleh kelompok tani berdasarkan luasan areal usahatani yang diusahakanpetani, pekebun, peternak dan pembudidaya ikan dan atau udang denganrekomendasi pemupukan berimbang spesifikasi lokasi.

24. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida selanjutnya disingkat KP3adalah wadah koordinasi instansi terkait dalam pengawasan pupuk dan

pestisida yang dibentuk oleh Bupati untuk tingkat kabupaten.

BAB II

PERUNTUKAN PUPUK BERSUBSIDI

Pasal 2

(1) Pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani, pekebun, peternak yangmengusahakan lahan paling luas 2 (dua) hektar setiap musim tanam perkeluarga petani kecuali pembudidaya ikan dan atau udang paling luas 1(satu) hektar.

(2) Pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakdiperuntukan bagi perusahaan tanaman pangan, hortikultura,perkebunan, peternakan atau perusahaan perikanan budidaya.

BAB III

ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI

Pasal 3

(1) Alokasi pupuk bersubsidi dihitung sesuai dengan anjuran pemupukanberimbang spesifik lokasi dengan mempertimbangkan usulan kebutuhanyang diajukan oleh Kepala Dinas kepada Direktur Jenderal.

(2) Alokasi pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirincimenurut kecamatan, jenis, jumlah, sub sektor dan sebaran bulanan,seperti tercantum dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran XXVI yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(3) Alokasi pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)memperhatikan usulan yang diajukan oleh petani, pekebun, peternak,pembudidaya ikan dan atau udang berdasarkan RDKK yang disetujui olehpetugas teknis, penyuluh atau Kepala Dinas yang membidangi pertanianserta ketersediaan anggaran subsidi pupuk pada tahun berjalan.

(4) Dinas yang membidangi tanaman pangan, hortikultura, peternakan,perkebunan dan pembudidaya ikan dan atau udang setempat wajibmelaksanakan pembinaan kepada kelompok tani untuk menyusun RDKKsesuai luas areal usahatani dan atau kemampuan penyerapan pupuk ditingkat petani di wilayahnya.

Pasal4

(1) Kekurangan aloksi kebutuhan pupuk bersubsidi di wilayah kabupaten,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), dapat dipenuhi melaluirealokasi antar wilayah, waktu dan sub sektor.

(2) Realokasi antar kabupaten/kota dalam wilayah provinsi ditetapkan lebihlanjut oleh Gubernur.

(3) Realokasi antar kecamatan dalam wilayah kabupaten/kota ditetapkanlebih lanjut oleh Bupati/Walikota.

(4) Untuk memenuhi kebutuhan petani, realokasi sebagaimana dimaksudpada ayat (2)dan (3), dapat dilaksanakan terlebih dahulu sebelumpenetapan dari Gubernur dan atau Bupati berdasarkan rekomendasiKepala Dinas yang membidangi pertanian setempat.

(5) Apabila alokasi pupuk bersubsidi di suatu kabupaten/kota, kecamatanpada bulan berjalan tidak dapat mencukupi, produsen dapatmenyalurkan alokasi pupuk bersubsidi di wilayah bersangkutan dari sisaalokasi bulan-bulan sebelumnya dan/atau dari alokasi bulan sebelumnyadan atau alokasi bulan berikutnya dengan tidak melampaui alokasi 1(satu) tahun.

BAB IV

PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI

Pasal 5

Pupuk bersubsidi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) terdiriatas pupuk an-organik dan pupuk organik yang diproduksi dan/atau diadakanoleh produsen.

Pasal 6

Kemasan pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus diberilabel tambahan berwarna merah, mudah dibaca dan tidak mudahhilang/terhapus, yang bertuliskan :

"Pupuk Bersubsidi Pemerintah"Barang Dalam Pengawasan

Pasal 7

(1) Pelaksanaan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sampai kepenyalur Lini IV dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan MenteriPerdagangan tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untukSektor Pertanian yang berlaku.

(2) Penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian oleh penyalur di LiniIV ke petani atau kelompok tani diatur sebagai berikut:

a. Penyaluran pupuk bersubsidi di tingkat penyalur di Lini IVberdasarkan RDKK sesuai dengan wilayah tanggung jawabnya.

b. Penyaluran pupuk sebagaimana dimaksud pada huruf amemperhatikan kebutuhan kelompok tani dan alokasi di masing-masing wilayah.

c. Penyaluran pupuk sebagaimana dimaksud pada huruf a sesuai denganprinsip 6 (enam) tepat, yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktudan tepat mutu.

(3) Untuk kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di Lini IV ke petani ataukelompok tani sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala DinasKabupaten yang membidangi pertanian melakukan pendataan RDKK diwilayahnya, sebagai dasar pertimbangan dalam pengalokasian pupukbersubsidi sesuai alokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

(4) Optimalisasi pemanfaatan pupuk bersubsidi di tingkat petani/kelompoktani dilakukan melalui pendampingan penerapan pemupukan berimbang

spesifik lokasi oleh penyuluh.(5) Pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi di Lini IV ke petani

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh pengawas yangditunjuk sebagai satu kesatuan dari KP3 di Kabupaten.

Pasal 8

(1) Produsen, distributor, dan penyalur di Lini IV wajib menjaminketersediaan pupuk bersubsidi saat dibutuhkan petani, pekebun,peternak, dan pembudidaya ikan dan atau udang di wilayah tanggungjawabnya sesuai alokasi yang telah ditetapkan.

(2) Untuk menjamin ketersediaan pupuk sebagaimana dimaksud pada ayat(1) produsen berkoordinasi dengan dinas yang membidangi pertaniansetempat untuk penyerapan pupuk bersubsidi sesuai realokasi.

Pasal 9

(1) Penyalur di Lini IV yang ditunjuk harus menjual pupuk bersubsidi sesuaiHET.

(2) Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:a.Pupuk Urea = Rp. 1.800,-per kg;b.Pupuk SP-36 = Rp. 2.000,- per kg;c. Pupuk ZA = Rp. 1.400,-per kg;d.Pupuk NPK = Rp. 2.300,- per kg;e. Pupuk Organik = Rp. 500,- per kg;

(3) HET pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlakuuntuk pembelian oleh petani, petambak dan/atau kelompok tani di Lini IVsecara tunai dalam kemasan pupuk urea 50 kg, pupuk SP-36 50 kg,

pupuk ZA 50 kg, pupuk NPK 50 kg dan pupuk Organik 40 kg.

BAB V

PENGAWASAN DAN PELAPORAN

Pasal 10

Produsen wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyediaandan penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini I sampai Lini IV sebagaimanadiatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2009tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/6/2008 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidiuntuk Sektor Pertanian.

Pasal 11

(1) KP3 kabupaten wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadappenyaluran, penggunaan dan harga pupuk bersubsidi di wilayahnya.

(2) KP3 kabupaten/kota dalam melaksanakan tugasnya dibantu olehpenyuluh.

Pasal 12

(1) KP3 kabupaten wajib menyampaikan laporan pemantauan danpengawasan pupuk bersubsidi di wilayah kerjanya kepada Bupati.

(2) Bupati menyampaikan laporan hasil pemantauan dan pengawasan pupukbersubsidi kepada Gubernur.

(3) KP3 provinsi wajib menyampaikan laporan hasil pemantauan danpengawasan pupuk bersubsidi kepada Gubernur.

(4) Gubernur menyampaikan laporan hasil pemantauan dan pengawasanpupuk bersubsidi kepada Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 13

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanBupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah KabupatenBengkayang.

Ditetapkan di Bengkayangpada tanggal W Dtst>vib .r 2014

BUPATI BENGKAYANG,./

(/3URYADMAN GIDOT

Diundangkan di Bengkayangpadatanggal 3o DeStMber 2014

SEKRETARIS DAERAIj^KffgJ^gATEN BENGKAYANG,

;KRISTIANUS ANYIM

BERITA DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2014 NOMOR

2 " rf ? !? E Si* s <- t

Q ^| 55 o

Hi

aIll

co a

is sSis

3 O

r

s

qjvo|^

s

H*-8

8

s

8

&

8

s

8

8

8j

3ft

o O E

3S S3

Ig* -I

Nil!

:

i%PIP

31

? i

J*O

<Nj

8s

m

s

8

S3

s

?

s

s

s

?

8j

?J

.a

IN

piiiiCDp S

-S3a 9 o

SE3|03 CL CD

1

s9

.

s

_9

s

o

s

8

?

g

@c

?

s

s

s

s

?

s8

?

8

8

i

^

iff^11p mi.si3!

1 g J O

i 2 K Elag I ^

:Peterna

nSekt

Sub

Jumle

.@

@3

m

@

Q

oZ

O

CO

Mei

%<la

'5

03

-3

S

o&

Z

to

cqf

01

CO

ts

10

10

0

<N

80

n100

t@10

T-H0

r-HO

0

int@1a

m1@10

10

O

in

0

in1@10

m

0

Raya

1-

cn001@)

in

0

inco0

CN

0

T-H0

I@t0

h-OO

in1@<0

int-H0

10r-HO

in

0

inT-H0

vn

0

tiRayaKe

1

OOCO

0C)0

50

0

20

0

20

0

23

0

fNt-H0

in

0

inCN0

inCN0

<N0

in

0

0CN0

1OCO

en

t>

0CNT-1

Oint-H

40

0

40

0

INCMO

T-H0

0> >0

0

0

0

0

09

0

0K>0

0i-~0

@8

g

CN

CO

0CO0

50

0

10

0

ID

O

25

0

0CO0

in

0

in(M0

inCN0

25

0

inCN0

0IN0

mtan

@s.Sam

1/3

ro

0

0

0CO0

0

0

0

0

in

0

on00

inT-H0

int-H0

int-H0

I@TO

mt-H0

inT-H0

iLem

111O

O00O

20

0

20

0

20

0

T-H0

0*0

0@3-0

0*0

0@3-0

0

0

0

0

VSeil

0i/j

Dt~O

OOT-H

25

0

25

0

CNO

r-

0

0CO0

0CO0

0CO0

30

0

0CO0

COi-0

00

@a

CO

00

0t^CN

CNO

Oin0

20

0

20

0

00

0

i -00

inCN0

m<N0

inCN0

25

0

mCN0

0CO0

C3>

COT-HCO

0CO0

0VO0

t-H0

T-H0

X

0

1^-00

inCO0

0CO0

0CO0

30

0

0CO0

0CNO

a0

i>

0

0

T-1

60

0

iC0

in

0

t-HT-H0

60

0

<n

0

0100

60

CT>

T-H

0CNO

OCOO

O

O

O

O

T-H0

r00

int-H0

inT-H0

mt-H0

m

olo

0VDO

r>U10"

int-H0

CNT-H0

s

Suti

CN

COc-VO

0

rt

0CNH

50

0

50

0

20

0

COT-H0

0in0

s0

0in0

0in0

01/30

0

0

@8

JS

Sanf

CO

inIDi>

0cm

0IDT-H

0in0

50

0

25

0

0CNO

Oin0

0m0

01/30

0in0

01/30

0

0

3

si3

00T-H

in

0

10CO0

in

0

in

0

CN

0

1^00

inT-H0

in

0

in

0

in

0

int-H0

inT-H0

3Selu

in

in

T-H

(-)

0

0CO0

0

0

0

0

CO

0

r-00

int-H0

in

0

10t-H0

T-H0

int-H0

,_,T-H0

boSidir

CNOCM

OCNO

OCOO

T-H0

1@10

0

on00

int-H0

int-H0

int-H0

in

0

inT-H0

inCNO

iabang

00

00CO

00CM

00

8

8CO

00CN

Om

n<jm

o0in

00

in

00

in

00ID

$

sDalamT

Satu

II

O <f J z

m

P S =IJ" 8 s

ills P

5 j>

m ca*@ 1to <ti

pq|

g9SSJJ Oft(N

!H"3

(D

ktor:Peril

(L>COSub

@g3"3

f

en

Q

&

o

CO

ust.

<

Juli

^j

Mei

a<

S3ruari

s

as

1

in

CO

<N

o

CO

N.

VO

10

03

CN

I@1

0t-

0

60

0

0

0

@

in10O

IT)O

in

O

inu>0

0

inin0

ngaiRaya

3CO

IN00>O

O

0

57

0

INCOO

@

s0

INO

invO0

0100

10

0

0in0

d

ngaiRaya

Cfl

CN

in< >VO

1010

ro010

54

0

roCN0

@

inin0

r>0

0c-0

in

0

1000

inin0

I0

CO

COVO

0in1@1

IN00O

58

0

roCN0

@

0in0

inai0

10VO0

0If)O

08

0

0in0

>nterado

S-3-

rNinVO

0m

COC7>0

50

0

00<@i0

@

inin0

00

0t-0

10100

06

0

in100

malantan

in

1

@

anni

@a@p

vO

fNCNVO

O

CN00O

58

0

COCM0

1

0in0

10

0

inVO0

0u>0

09

0

0if)0

1CO

r-

ro10VO

O1-

CO010

52

0

00CNO

IOin0

00Y@1

O

O

1Ou>0

05

0

inin0

Im00

r>vO

10

onvO0

48

0

CO1@10

1

@

0roO

10

O

10@*@O

0CO0

80

CO0

riak

Te

01

ro

vO

10CO

CN00O

50

0

onCM0

@

0If)0

ino>0

invO0

0in0

0

0if)0

mar

30

VO0vO

in0

IN000

530

COCNO

@

Oin0

m

0

inVOO

OU)0

06

0

0IDO

@8

@-1

,

@

co

CN

n\O

10

onvo0

58

0

CO1@10

1

@

0ro0

in

0

in*0

000

05

0

0CO0

0nggauLed

0xn

CO

vOVO

10

onvO0

55

0

CO@@<0

0CO0

10f~0

in

0

0ro0

05

0

0CO0

juhBelas

a

roin

0CN

on

0

50

0

CO010

@

0@3-0

in000

inif)0

40

0

06

0

0

0

cd

co

in

iing

'co

vO

goiBabanf

is

O00

r>000

00

1@1

00

b-

00ro

@

0OvO

OOCN

OO00

o

VD

00

00VO

@sml

o;|IjIIS ill2

5;

i*?j

10 < )U 2rft Q S S

s lags1! i |

4

sh:

^1.I O <I t- 1 i.oj<

r cm <UP.1

(|ir>

I OL 1

5 2 jo

PS i< b3 O < W

U 00

pIs

!I3 CO

!i

I.

qW-

i O <i in i

i m iL 1 '?

o

I O <

i O <'. ol'

i in <

> <N @

'@M8

?! i O Ii CO I

> O <

sS:

g

p.

Si

1! 53I TO (

*I

i .srUn

1!|Mii|I3 H @3 D

liill

isII

M

Q

tCQ

s ?

N

ll J

Is

fi

si

- H

< 3 g

IP sis

S n

Hi!i e

II-, o i

o,o|,

!. > @

m

ib

I O <

I O <

IS!

cs

I O 1

I O I I O < s \

If> O I1 <x> '

I O < ' O <L - '

I! i O < iH"!.1

MM

84to I

mmII < iJ<

6

ISI co i i|p1w

aft

3(Jiiw

o 2

Ed ^5 u

: < D O

a o h a

3 2 A O

lull

If@@a m'S a@2 -S

a

CO ^^j in

1!It1

an

Sektor:Pete

Sub

@a

3@"3

r1to

S3&

es.

U

op.

Z

o

uj

Aeu

um

pril

<

1ian

no>ban

anu

<sNamaKecan

!

to

<N

oo

N

O

IO

CO

CM

-<

@

,

1

1

@

SungaiRaya

,

1

@

SungaiRaya

,

1

Capkala

CO

,

1

@

Monterado

@

@

Samalantan

in

,

1

@

is

1

@

i

1

SeiBetung

@

i

1

Bengkayang

00

,

1

@

Teriak

a*

@

1

Io

,

1

Ledo

i-H

i

1

1

@

MSutiSemarai

50

o1,0

,

or@(

oino

50

o

50

o

n0,5

o

o

o

r>u>O

50

o

00

nSanggauLed

CO

oin

o

o

,@1

oino

so

50

o

r>0,5

oUJo

o(J

r>ino

50

o

00

TujuhBelas

,

1

1

@

Seluas

in

I

I

1

1

@

Siding

ID

S

ooin

oo_of

oC5fN

8@i

00

T-H

o

o1,0

oo

ooCM

r>o

00

00

CN

mlah

^>

1

,88

ffl p ^ ^ a

ill! 1

1

@3m

w"5201

& aatuhanTahu

Sektor:Peri

Sub

@9

ton)

m

@

Q

2

O

CO

ist.

FTr<

Jul

ranj

Apr

SLIB!

C

"Sami

SNamaKecai

o

i-i

O

OS

00

N.

vo

in

co

r-1

oinCO

OCOO

O

o

oCOo

o

o

CNo

o

o

oCOo

o*o

ofo

o

o

40

o

SungaiRaya

in00CO

oINo

n

o

oCNo

in

o

inino

in

o

a(No

8o

o

o

omo

50

o

d

SungaiRaya

(N

00>@ICN

OCNO

inCNo

oCNo

o

t-H

o

I@1

o

oCNo

inCNo

inCNo

inCNo

25

o

Capkala

CO

COCO<N

inCNo

mCNo

mCNo

o

o

.@1

o

inCNo

inCNo

inCNo

inCNo

25

o

Monterado

m

in

o

nCNo

ini@io

o

o

o

o

o

o

ini@io

r>CNo

oCNo

nCNo

20

o

Samalantan

m

1

,

tin

^

@a

OlCOCN

inCNo

inCNo

mCNo

CO

o

,

CO

o

CO

o

inCNo

inCNo

inCNo

inCNo

25

o

SeiBetung

ini>,-H

ini@io

nCNo

inT@Io

o

o

,

o

o

o

o

If)

o

oCNo

OCNo

CNo

20

o

Bengkayang

00

o

CO

inCOo

m@*o

inCOo

o

o

o

o

o

O

inCOo

in*o

in*o

in@st-o

45

o

Teriak

Os

ini>i@)

in

o

oCNo

ini@io

o

o

o

o

o

o

in

o

oCNo

nINo

oCNo

20

o

Lumar

o

o

.@i

oCNo

CNo

oCNo

o

o

o

o

o

o

C1CNo

oCNO

OCNO

OCNO

20

o

Ledo

,

wa

&@a

$CN

OinCO

oCJo

o*o

oCOo

o

o

INO

o

O

C1COo

o*o

oTfo

o

o

40

o

SanggauLee

CO

c->&CO

inCOo

in*o

inCOo

o

o

o

O

OCNO

inCOo

in@*o

in

o

in

o

45

o

TujuhBelas

pjCN

in

o

inCNo

mt-Ho

o

O

o

O

OCNO

in

o

inCMo

inCNo

inCNo

25

o

Seluas

in

1

,

1

55

1

,

1

WJagoiBaban

Ss

ooinCJ

ooCO

,-,o*

ooCO

o

CN

o

CN

o

IN

8CO

(->o*

oo*

oo*

oo

s

>-

bBUPt

spSatuanData

18

II

IIP Ioi gag|PS gm fe

l?siii

. OQ

32 A ,

3'

Q;

8

HH

8s88

8

s

fc

s

@S

8

1 )

HCQ

s

z < u>

@ n .. ..3^

PI I^ y 9 f: i

ill

Pi

31mi

n

os

&

s

Us

s

s

s

s

o o"I"5-

1

o

?

s

o o

ss

s

o

8|

rH < 3

23? SSai E- |

Itfsi!6 "

> d a

qjvo|

s

s

??

53

m

CO

oCOs

9

8

m|

?rf lag

3S;3 3;

p (

-{ @@ @@

a '"d ato 2 n

52 do

II 15 S 5 ^

1eSektor:Pel

Sub

@s

13

,3

@De

Not

Okt

IffGO

?n<

@r-l

April

T,yanu

<-}

*

o

@i

>@i

<@'!

CN

-<

oo

K>

in

<*@

CO

<MSungaiRay

73

o

o

40

o

40

o

oCOo

oCNO

30

o

inu)o

no

o

in1Oo

inino

o

o

o

o

ci

&nJ

@3

oo

<N

18

1O

inCMo

oino

o

oCOo

inCNo

30

o

in1Oo

on

O

in

i

o

inino

oino

inCNo

Capkala

CO

38

inCNo

50

o

50

o

oino

mCNo

s?o

in

O

onCOo

int>o

in

o

oino

inCNo

Monterado

in

mCNo

omo

50

o

oCOo

in<Mo

30

o

inif)o

IDo

inino

mino

oino

inCNo

i

nJ

13

SeiBetung

t-

18

in

inCNo

50

o

oino

oao

inCNo

COo

55

o

00VOo

inino

m

o

ou>o

inCNo

nnBengkayan

00

TeriakLumar

o

Ledo

T@1

SutiSemar

CN

83

30

o

< )o

60

o

omo

oV)o

oino

int-o

ooo

inoo

m

o

o

o

o

o

1

cn

CO

00CNt>

inC)o

o

o

70

o

r>IOo

inc>o

50

o

int~o

0000o

in

o

int-o

ol>o

inpjo

TujuhBela

28

ini@io

COo

30

o

oCOo

in

o

30

o

inif)o

00

o

inino

inif)o

oV)o

ini@1o

1in

Siding

"3

00

in

ooCN

g

oo*

r>oCO

ooCN

8CO

noin

oovo

nom

noin

oo*

oCN

1

II

o e

III :I'l l

3"

Pi

3

%

CO

@i-

SI5N[*

Ij1

K_5

|I|P1

5 K S g- 2

&&s

Sektor:

Sub

@s

|d

Okt

Sept.

|

@s

Mei

April

s

&d

%a

r-1

@ir

r-i

*-Hr-H

a,

00

In

\

in

PJ

<Nl

t-H

24

40

o

nON

40

o

rNCNO

20

o

CN<NO

OCNo

40

o

r>DO

o

o

oO1

oCN(N

as

$SungaiI

84

00

40

o

inoo

35

o

(NCNO

T@Io

<No

inrHO

inCOo

inino

55

o

in00@i

r>CNCM

P.

&asS

1CN

04

COrH

96

CMr-l

olo

CN

00

h-\O

O*OO

O

OIOO

OO

r>(.N

20

r-l

o^1-(N

o

m

1O

CO

U)CN

05

00

o

75

o

ont>o

in

o

ino

<r>rH

o

rH

o1OCN

40

CO

do

Montera

91

85

o

oCJCN

00

ro[>o

55

o

ro

o

inino

oo

00

00

rH

OCJCN

OCCN

en

in

66

o*o

oo

40

o

33

o

20

o

33

o

oCNO

O*O

OIDO

60

o

o

l

"-1

40

CN

Ml

5=

CDLembah

90

o

oinrH

O0^CN

30

rH

oCNrH

o

r>IN

orH

oCO

oin

S3rH

oc^CN

O

CO

b

SeiBetu

t-

69

CN

in

o

o

60

o

r~ino

40

o

r^mo

o*o

oIDo

o00o

80

o

orHCN

O00CN

W

3Bengkaj

00

40

o

rH

O

CO

50

oCO

CO

oCJ

oCOrH

oinrH

o

rH

70

rH

o

CO

oI@CO

Teriak

60

90

o

r>

CN

60

o

r>\

40

o

60

rH

o

o

o

o

oooo

80

o

o>@<CN

o

CN

Lumar

o

26

CJ

80

o

r>oCN

50

o

43

30

o

ro

oCOo

nino

r>

o

70

o

ooCN

o

CN

Ledo

50

en

40

o

r>enrH

40

o

in

o

CNo

inCNo

oCNo

*o

r>i)o

60

o

o01@-I

o

CN

M

d

1CN

COo

50

o

ooCN

40

o

inCJo

25

o

inCJo

inCNo

<->*o

in

O

65

o

ooCN

OinCN

o'ijjSanggai.

CO

o

VO

O

rH

oinCN

orH

ot-o

80

o

o

o

o00o

oo

nCN

20

rH

oinCN

oCNCO

T>CQ

3

CNO

60

o

o

H

oino

oCNo

25

o

oCNo

inCNo

oino

inIDo

65

o

oo>

oVDCN

Seluas

in

o

40

o

in

rH

o

o

mrHo

in

o

in

o

ini@io

o

o

inino

55

o

in

@i

oCJCN

Siding

o

70

60

o

<->

CN

O

o

oCJo

40

o

oCJo

40

o

o

o

,-,00o

80

o

orHCN

ONCN

rO

m@3

9

00

CJ1

CN

oo*t

00

ooCN

OCJ

00

00

oo

rH

00

oCN

ooin

00

m

oo00

<->o

mlah

3

o t _ ? 2

g a qa 1

I hi;.1**111

i o 1 u; 2 P P

Ql

3M

<M

@c

N

3 o up < m ^

z a b s h g

' (2 -i O

H

* s,

sidi

!oSekt

Sub

@sJum

on

lan(t

3W

@

@

Okt

EZJ

"rn

<

*-)

hi

April

1ian

@j-f

i

cO

o

t@1

10

CN

^

oo

IN

in

CO

CN

O<N@*

OvOO

<->

o

o

o

60

o

n

o

60

o

n

o

Raya

aI

o<N1)-

o

O

O

o

r>

o

60

o

n

O

r>

o

o

o

(iRayaKe

1

OVOLD

O00O

n(X)o

o00o

80

o

00o

o00o

o00o

COftjao

m

vn>@o

o

o

o

o

r>O^O

1OO

<N

o

(NIOo

o

o

90

o

nono

o

o

00

<N

O

o

-ado

1

oio

o00o

00o

o00o

o

o

r>t>o

o

o

oot@1

80

o

o00o

nooo

00

(N

O00o

u@aSam

in

o

oIDo

ovoo

o*vo

60

o

nIDO

O

o

o

O

nnhBawan

OCOl>

oooo

o00o

oooo

80

o

(-)00o

o00o

70

ooo

SeiE

oCN

O00o

oooo

o00o

80

o

uoo

o00o

60

O00o

M

*Benf

00

oo^

o

o

o

r>c~o

70

o

o

o

ot>o

ol>o

Teris

CO

00

T@1

r>ot@i

o

o

r^

o

*o

o00o

00

00

ooi@<

o

oo

fa6

o

o

inCT.o

in

o

in01o

c~"3-O

O

o

o00r>

95

o

in01o

in01o

inOlo

Ledo

oCN*

o

o

oIDO

r>

o

60

o

oU)o

o>oo

o

o

M

Suti

CN

00o

oo

oo

00

COo

pjo

r~coo

r>t~o

00

<-)CJt-H

no

00

CN

r>o--1

o@o

PSSanf

CO

i@i

in00o

in00o

in00o

o

*o

*o

o00o

85

o

in00o

m00o

00

CN

in00o

Belas

XTuju

n

ID

ot>o

of~o

r>l>-o

70

o

ot>o

oi>o

80

of-o

Selu

in

oCN

o

O

r>

o

oIDo

60

o

<->

O

oVDO

O

o

MSidir

ID

o01^f

ot>o

o

o

o

o

70

o

o

o

ot>o

r>

o

M

2

1

o122

ooCO

ooCO

ooCO

ooCO

noCO

ooCO

ooin

00

i-H

00

CO

ooCO

8

oCO

^ c >a

CQ Q

5iDalam1

a@Satu

2 w

"PI: ,9 S

Illiil5 ? S 5 co hi^sb si oa K

|i doESSsEs ck ^ z 2:

p | CD

tn m@@d a

@3s

!"il!

g

Sektor:

Sub

"a

@H

S

1

8s

o

!1

Juni

Mei

April

tb

"S

21ari|

3

NamaK

2

IT)

r-1

O\

O

K

vo

CM

o

o

1

'

1

00

,081

o

1

00

,08

o

1

00

o

1jSungail

o

1

'

1

00

,081

o

1

00

,08

o

'

,08

o

a&t|SungaiJ

1

1

@

1

1

|Capkala

CO

oXo

i

2o"

o

@

VO

o

o"

1

@a[Montera

o

o

1

o"

O

@

1

IN

o"

1

CM

o"

ltan

CO

in

1

@

1

1

1CQ]Lembah

ooo

<N

O

!N

O

<N

o"

'

o

|SeiBetu

i>

o

o

@

o

r

o"

1

i@io"

CQ

00

1

1

'

1

1

|Teriak

1

'

JLumar

o

@

1

1

1

[Ledo

-<

@

1

1

1

1@43

&IN

O1>

1

o"

o

@

1

o"

o

Sanggai;

CO

o00o

i

o"

ID

'

1

o"

'

o"

(TujuhB

1

@

1

Seluas

in

1

1

@

1

Siding

1

1

1

1>

Oo_1/3

O

H

oCD

^H

1

mlah

3

'on.

Satuan1

i

IS , i5 CJ @ IiiiCd H *

g| .. ..

'.ai

i 3 gc

fill

0"3

"c

ian

i

f!u

Nop.

O

im

Agust.

3

Mei

<

Is

ruan

1"3

o

in

"3<-i

00

0

io

*-

@

'

SungaiF

,

1

@

,

SiMas

SungaiI

@

@

-

Capkala

CO

@

,

@

@8Montera

i

@

@

,

@

tan

iin

@

i

@

1

@

mLembah

i

,

1

@

@

riSeiBetu

,

@

@

1Bengkay

@

1

@

i

@

Teriak

@

1

@

@

Lumar

o

i

r

@

Ledo

T@I

|

1SutiSen

i

@

1

@

@

Ledo

xn

CO

i

,

@

1TujuhB

i

,

1

@

@

Seluas

in

@

i

,

1

@

Siding

i

,

i

,

1

@

I

@

bang

JagoiBa

1

1

@

1

,

iSatuanL

Ket.

1^@3"

s 3 m

a.S cu t

||||!

\ \

o|

CT)|CO

s

s

s

8

8

II

s

s sj

o

8

8

@a

in in

00

in inoq t-

o10

s

8

in in

oo

ha

S 2 II*

3 g .. ..

Ill

IS!

> 3 K' h o

Hi

Jumlah

nBulan(to

Q

J*O

pu

en

@-@

1uli

<-}

1<

s@q

CO

b,

.J-l

3

s

&

1

in

l"3

>--(

on

M-

CO

<N

o

r>

t-t

CO

90

o

o

o

90

o

,00

,30

70

o-

,@i

o

O

ni>o

4CO

20I

in

00

n00<@i

o

90

o

DCTlO

90

o

,10

,20

00

o00,@1

o

o

o

o

c

aCO

CN

oo

o

o

T-H

UJ

20

i@1

20

r-H

,30

,00

60

H

r>CMCM

o00o

no

ftOCO

80

vO

50

o

,50

CO

oCN

OCO

,40

,30

oinr-H

OCO<N

O00o

oCNT@\

s

90

in

80

r>00

CO

o

oco

o

r-t

,20

,50

80

r-l

r>00,-H

o1^o

o

o

1CO

in

o

CO

60

Ovr>

o

00o

n

o

80

o

,90

o

,40

60

,@i

o

rH

O

O

O

o

nn

-nbahE

r^

ID

Ot-00

30

rN

ncjCN

o

o

T-H

oo

o

rH

,20

oa*

30

OCJ(N

O00O

oo

ap

CO

[--

70

CO

70

rH

r>

CM

o

nino

so

,00

,60

rH

rH

oto

r>ino

@a

m00

oinr-

00

CN

OOCN

O

O

OO

OrHrH

,20

,90

00

CN

OOCN

O00O

Oo@-1

1Te

80

CN

inrH

50

rH

CN

90

o

n

o

oo>o

,00

,40

rH

IOrH

o

o

ou>o

R

o

00CM

8

50

,20

90

o

o1/)o

o

,00

,40

50

rH

oinrH

o

o

oino

o

o

00

INrH

r>CNrH

t>o

40

o

oCNO

40

o

,70

o

,10

20

rH

OCNrH

orHo

o(NO

@a

&!N

40

00

(N(N

OCMCN

O

rHrH

00

o

rH

,20

,20

20

CN

ooCN

o00o

oorH

3

idCOCO

00CO1OCN

00CM

o00CN

o

CM

94

nCMCM

o1@1

,60

80

CN

<->oCN

o

r-i

r>CNCM

uh

sCO

30

rH

oCO

l>o

40

o

oCMo

40

o

,50

o

o

30

c->COrH

OrHo

oCNO

3Se

in

coCO

20

rH

oCNi@t

I>o

42

o

nCNo

o

,50

o

,00

20

t-H

r>CNrH

o

o

CNo

bC

CO

00CN10

COrH

OCO

OSo

64

o

o

o

64

o

,70

o

,10

30

r-1

30

rH

oCOo

40

o

rO

roo"

248

8CN

Oo

CN

O

CN

00

ooCO

00

,00

CN

00

aiCM

00

oCO

ooo

00

CO

rd.

3

kg

il5 <g

in

sin Isp

; g!

IF

1m|

s1

.

8

s

\ <O < >^11O O_

?

m

o

NL

S a;

S* _ m B

illI|Iilla a g a ^H ff\ra &. en

, ; vr S El 2

J 2 S z ;I a] g 3 |

Sektor:Petern

Sub

@is

0-D

ti(to

"3UJ

11Q

Okt

,.;IX

CO

1

@-3

s

!

Lan

an

Histan

NamaKecama

in

*-<

O

00

ts

in

VO

CO

OID

0)

m

n[--(M

40

@-1

40

0t--(N

44

000(N

60

CO

0\CO

gIN

8

SungaiRaya

ONt>OCO

10inro

ininen

0

CM

0

o

@1

20

0is(N

cor-H

inisCN

55

CO

ininCO

50

<N

20

cs

ftSungaiRayaK

CN

1

1

Capkala

CO

t-0TOCO

0r~CO

0

CO

0CO<N

r>in@<

0in

n00(N

64

0enCN

OISCO

OISCO

70

CN

40

CN

Monterado

VO

CO

U)CO

ininCO

onIS

0@3-@1

40

onISCN

mISCN

minCO

minCO

1OCN

30

CN

Samalantan

in

1

I

ID

CO

0

CO

0VOCO

10\(N

O

@-1

40

r-t

inVDCN

44

1@1

000CN

60

CO

0vOCO

60

CN

30

CN

SeiBetung

*-*

CO

10inCO

in1/3CO

in

CN

0COi-H

CO

in\CN

5I@1

10[CN

55

CO

CO

8CN

30

CN

m

00

Teriak

ai

Lumar

0

CO

0IDCO

0*oCO

0

CN

OC>~*

OCO

0f-CN

54

000CN

60

CO

0>oCO

60

CN

30

CN

Ledo

T@1

&CN

00Oi

CO

0

CO

0H)CO

h-inCN

inif)T-\

in

1^inCN

54

T@1

O00CN

O

CO

0UJCO

60

CN

40

CN

SanggauLedo

CO

0

CO

0ISCO

0

CO

000CN

OUJT@1

vO

O00CN

74

T@1

0OiCN

70

CO

0ISCO

70

CN

40

CN

TujuhBelas

0

CO

10inCO

inmCO

10U3CN

1OCO@1

35

1@t

10UJCN

44

H

10f~CN

ininCO

in10CO

010CN

20

CN

CO

10

Siding

]

JagoiBabang

o

318

o

uCO

000

CO

00

CN

OO<*

00

001--CN

00

in

n0

CN

OUJCO

00

">CO

00VOrg

00CO<N

mlah

i2SatuanDalam

J!

Q M: - ^

ffl O |

S* al

s

12 jo

@ ffi 2 5 s1hO< U

is

1p

Sub

@9

ri,$

<n

Q

|

O

w

Mei

April

Mare

n

Ix,

s

o

oS3

in

0*@?

1

>.vI.r^

?

2-,

i/@ftc

o

ff,4t*i

<*)

iij

;ii

1

1

@

@

1&w

-I

I

1

'

1

@

@

1&m

1

@

@

1

@

a

PO

CO

'

1

I

@

@

1

@

o"3

sa

@

1

@

i

@

tie:

@3

m

in

@

@

1

1"R

Le

1

@

,

@

1

@

1

@

w

jdmu

en

1

@

@

M

s?

m00

1

1

@

I

@

@

I

.

@

1

.

1

@

B

o

1

1

@

1

.

1

o

1

'

,

1

1

@

M

S3tiV

1

'

.

1

@

i

@

1

@

smjuh

@

,

@

1

&

1

@

1

133ID

1

I

I

i

@

1

@

i

@

'I@?

@

@

13

@?4

Sc8

~1

a I a IW #

<H