Upload
nguyenanh
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BUPATI BADUNG
PROVINSI BALI
PERATURAN BUPATI BADUNG
NOMOR 76 TAHUN 2015
TENTANG
PERJALANAN DINAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dan
terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah,
dipandang perlu mengadakan pengaturan terhadap pelaksanaan
perjalanan dinas;
b. bahwa ketentuan dalam Peraturan Bupati Badung Nomor
82 Tahun 2014 tentang Perjalanan Dinas tidak sesuai dengan
perkembangan aturan dan kondisi saat ini, maka perlu dilakukan
penetapan kembali sesuai ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Perjalanan Dinas;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 );
-2-
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355) ;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ;
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494) ;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028 ) ;
-3-
9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 211, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4417) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang
Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat Departemen
Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan Pimpinan serta Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Pedoman Perjalanan Dinas ke Luar Negeri bagi Pejabat/Pegawai
di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah,
dan Pimpinan serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai
Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap;
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016;
-4-
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERJALANAN DINAS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Badung.
2. Bupati adalah Bupati Badung.
3. Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Badung yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah Kabupaten Badung.
4. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
5. Pegawai Negeri Sipil adalah Warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu diangkat sebagai Pegawai Aparatur
Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki Jabatan Pemerintahan.
6. Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang selanjutnya
disingkat PPPK adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
7. Perjalanan Dinas adalah segala biaya yang timbul sebagai akibat
dari perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Pejabat Negara,
Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta
Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas di tempat
kedudukan Kantor ketempat tujuan dan kembali ketempat
kedudukan semula untuk kepentingan Pemerintah daerah atas
perintah Pejabat yang berwenang.
-5-
8. Perjalanan Dinas Dalam Daerah adalah Perjalanan Dinas di
wilayah Kabupaten Badung dalam radius lebih dari 6 (enam)
kilometer dari tempat kedudukan kantor untuk kepentingan
Pemerintahan Kabupaten Badung atas perintah pejabat yang
berwenang.
9. Perjalanan Dinas Dalam Daerah Provinsi Bali adalah Perjalanan
Dinas luar Kabupaten Badung dalam Wilayah Provinsi Bali.
10. Perjalanan Dinas luar Daerah adalah Perjalanan Dinas keluar
Wilayah Provinsi Bali, atas perintah pejabat yang berwenang.
11. Perjalanan Dinas Luar Negeri adalah kegiatan
perjalanan/kunjungan kerja ke Negara-negara yang memiliki
hubungan diplomatik yang dilakukan oleh pejabat/pegawai
dilingkungan pemerintah daerah, dan pimpinan serta anggota
DPRD Kabupaten Badung dalam rangka efektifitas
penyelenggaraan pemerintahan.
12. Perjalanan Dinas jabatan merupakan Perjalanan Dinas untuk
kepentingan Pemerintah Daerah dari tempat kedudukan ke
tempat yang dituju dan kembali ke tempat kedudukan semula.
13. Rampung adalah perhitungan biaya kembali terhadap pelaksanaan
perjalanan dinas dari yang telah dibayarkan semula berdasarkan
perhitungan hari pelaksanaan tugas
14. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih
dahulu (pre-calculated amount) dan dibayarkan sekaligus.
15. Biaya Perjalanan Dinas adalah segala biaya yang timbul sebagai
akibat dari perjalanan dinas.
16. Surat Permohonan Izin Perjalanan Dinas ke Luar Negeri, yang
selanjutnya disebut surat permohonan, adalah surat permohonan
izin perjalanan dinas ke luar negeri bagi pejabat/pegawai negeri
sipil di lingkungan pemerintah daerah dan pimpinan serta anggota
DPRD Kabupaten Badung.
17. Surat Perintah Tugas yang selajutnya disingkat SPT adalah Surat
Tugas yang diberikan kepada Pejabat Negara, Pimpinan dan
Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap
di lingkungan Pemerintah Daerah oleh pejabat berwenang dalam
rangka melaksanakan perjalanan dinas untuk kepentingan
Pemerintah Daerah.
-6-
18. Surat Perjalanan Dinas yang selanjutnya disingkat SPD adalah
dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dalam
rangka pelaksanaan Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara,
Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap, dan Pihak Lain.
19. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD
adalah satuan kerja perangkat daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Badung.
20. Pejabat yang berwenang adalah atasan dari Pejabat Negara,
Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta
Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan Perjalanan Dinas.
BAB II
JENIS PERJALANAN DINAS
Pasal 2
Perjalanan Dinas terdiri dari :
a. perjalanan dinas jabatan; dan
b. perjalanan dinas pindah.
Pasal 3
(1) Perjalanan Dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2
huruf a dilakukan dalam hal:
a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;
b. mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya;
c. Pengumandahan (Detasering);
d. menempuh ujian dinas/ujian jabatan;
e. menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau
menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk,
untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang
kesehatannya guna kepentingan jabatan;
f. memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter
karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas;
-7-
g. mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis
Penguji Kesehatan Pegawai Negeri;
h. mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;
i. mengikuti pendidikan dan pelatihan;
j. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah
Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam
melakukan Perjalanan Dinas; atau
k. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah
Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari
Tempat Kedudukan yang terakhir ke Kota tempat
pemakaman.
Pasal 4
(1) Perjalanan Dinas pindah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b merupakan Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan yang
lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan
pindah bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil beserta
keluarganya yang sah, kecuali perjalanan pindah atas dasar
permohonan sendiri.
(2) Perjalanan Dinas pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam rangka :
a. pindah tugas dari Tempat Kedudukan yang lama ke Tempat
tujuan Pindah;
b. pemulangan Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang
diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun atau
mendapat uang tunggu dari Tempat Kedudukan ke Tempat
Tujuan menetap;
c. pemulangan keluarga yang sah dari Pejabat Negara/Pegawai
Negeri Sipil yang meninggal dunia dari tempat tugas terakhir
ke Tempat Tujuan menetap;
d. pemulangan Pegawai Tidak Tetap ( pegawai dengan perjanjian
kerja) yang diberhentikan karena telah berakhir masa kerjanya
dari Tempat Kedudukan ke tempat tujuan menetap, sepanjang
diatur dalam perjanjian kerja;
-8-
e. pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai TidakTetap
( pegawai dengan perjanjian kerja) yang meninggal dunia dari
tempat tugas yang terakhir ke tempat tujuan menetap,
sepanjang diatur dalam perjanjian kerja; atau
f. pengembalian Pejabat Negara/Pegawai Negeri Sipil yang
mendapat uang tunggu dari Tempat Kedudukan ke Tempat
Tujuan yang ditentukan untuk dipekerjakan kembali.
(3) Keluarga yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
dari :
a. isteri/suami yang sah sesuai ketentuan Undang-Undang
Perkawinan;
b. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut
hukum yang berumur paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun
pada waktu berangkat, belum pernah menikah, dan tidak
mempunyai penghasilan sendiri;
c. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut
hukum yang berumur lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun,
yang menurut surat keterangan dokter mempunyai cacat yang
menjadi sebab ia tidak dapat mempunyai penghasilan sendiri;
d. anak kandung perempuan, anak tiri perempuan, dan anak
angkat perempuan yang sah menurut hukum yang berumur
lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun yang tidak bersuami dan
tidak mempunyai penghasilan sendiri.
(4) Perjalanan Dinas pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung
sejak keberangkatan dari tempat kedudukan semula ke tepat
tujuan keberangkatan dari tempat kedudukan semula
ke tempat tujuan.
-9-
BAB III
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
Pasal 5
(1) Perjalanan Dinas Jabatan terdiri atas komponen-komponen
sebagai berikut:
a. uang harian;
b. biaya transport;
c. biaya penginapan;
d. uang representasi;
e. biaya menjemput/mengantar jenazah.
(2) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(3) Biaya transport sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri atas:
a. perjalanan dinas dari tempat kedudukan sampai tempat tujuan
keberangkatan dan kepulangan termasuk biaya ke terminal
bus/ stasiun/ bandara/pelabuhan keberangkatan;
b. retribusi yang dipungut di terminal bus / stasiun / bandara /
pelabuhan keberangkatan dan kepulangan.
(4) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap:
a. di hotel; atau
b. di tempat menginap lainnya.
(5) Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya penginapan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), berlaku ketentuan sebagai
berikut:
-10-
a. pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga
puluh persen) dari tarif hotel di Kota Tempat Tujuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini;
b. biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dibayarkan secara lumpsum.
(6) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
dapat diberikan kepada Pejabat Eselon II selama melakukan
Perjalanan Dinas.
(7) Biaya menjemput/mengantar jenazah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf f meliputi biaya bagi penjemput/pengantar,
biaya pemetian dan biaya angkutan jenazah.
(8) Komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dicantumkan pada Rincian Biaya
Perjalanan Dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 6
Biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) diberikan untuk Perjalanan Dinas Jabatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dengan ketentuan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 7
(1) Biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1), digolongkan dalam 3 (tiga) tingkat, yaitu:
a. Tingkat A untuk Bupati, Wakil Bupati, Ketua/Wakil Ketua dan
Anggota pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
b. Tingkat B untuk Pejabat Eselon II, dan Pejabat Lainnya yang
setara; dan
c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat
Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I.
-11-
(2) Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) untuk Pegawai Tidak Tetap yang
melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negara
ditentukan oleh Pengguna Anggaran sesuai dengan tingkat
pendidikan / kepatutan / tugas yang bersangkutan.
(3) Biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) diberikan berdasarkan tingkat biaya Perjalanan
Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. uang harian dibayarkan secara lumpsum dan merupakan
batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati
Badung tentang Perjalanan Dinas;
b. Biaya transport pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dibayarkan sesuai dengan biaya riil yang merupakan
biaya yang diperlukan untuk transport dari kantor tempat
kedudukan menuju Terminal Bus / Stasiun / Bandara /
Pelabuhan keberangkatan atau dari Terminal
Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan kedatangan dan sebaliknya.
c. Dalam hal bukti pengeluaran transportasi sebagaimana huruf
b diatas tidak diperoleh, maka sesuai pertanggungjawaban
biaya Perjalanan Dinas dapat hanya menggunakan daftar
pengeluaran riil sesuai yang ditetapkan dalam Lampiran X
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini;
d. biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil dan
berpedoman pada Peraturan Bupati Badung tentang
Perjalanan Dinas;
e. uang representasi dibayarkan secara lumpsum dan merupakan
batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati
Badung tentang Perjalanan Dinas;
f. biaya pemetian jenazah termasuk yang berhubungan dengan
pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan sesuai dengan
Biaya Riil.
-12-
Pasal 8
(1) Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat, seminar, dan
sejenisnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
dilaksanakan dengan biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang
ditanggung oleh panitia penyelenggara.
(2) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat,
seminar, dan sejenisnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara, biaya Perjalanan
Dinas Jabatan dimaksud dibebankan pada DPA satuan kerja
Pelaksana SPD.
(3) Panitia penyelenggara menyampaikan pemberitahuan mengenai
pembebanan biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dalam surat/undangan mengikuti rapat,
seminar, dan sejenisnya.
(4) Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat,
seminar, dan sejenisnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (1) tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(5) Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan dilakukan secara
bersama-sama untuk melaksanakan suatu kegiatan rapat,
seminar, dan sejenisnya, seluruh Pelaksana SPD dapat menginap
pada hotel/penginapan yang sama.
(6) Dalam hal biaya penginapan pada hotel/penginapan yang sama
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) lebih tinggi dari satuan
biaya hotel/penginapan sebagaimana diatur dalam Bupati
Badung tentang Perjalanan Dinas, maka Pelaksana SPD
menggunakan fasilitas kamar dengan biaya terendah pada
hotel/penginapan dimaksud.
Pasal 9
Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan menggunakan kapal laut/sungai
untuk waktu paling kurang 24 (dua puluh empat) jam, selama waktu
transportasi tersebut kepada Pelaksana SPD hanya diberikan uang
harian.
-13-
Pasal 10
(1) Biaya Perjalanan Dinas Jabatan dibayarkan sebelum Perjalanan
Dinas Jabatan dilaksanakan.
(2) Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan harus segera dilaksanakan,
biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dibayarkan setelah Perjalanan Dinas selesai.
Pasal 11
(1) Dalam hal jumlah hari Perjalanan Dinas Jabatan melebihi jumlah
hari yang ditetapkan dalam Surat Tugas / SPD dan tidak
disebabkan oleh kesalahan/kelalaian Pelaksana SPD dapat
diberikan tambahan uang harian, biaya penginapan, dan uang
representasi.
(2) Tambahan uang harian, biaya penginapan dan uang representasi,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dimintakan kepada
PPK atau pejabat yang berwenang untuk mendapat persetujuan
dengan melampirkan dokumen berupa:
a. surat keterangan kesalahan / kelalaian dari Syahbandar /
Kepala Bandara / perusahaan jasa transportasi lainnya;
dan/atau
b. surat keterangan perpanjangan tugas dari pemberi tugas.
(3) Berdasarkan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
PPK atau pejabat yang berwenang membebankan biaya
tambahan uang harian, biaya penginapan dan uang representasi
pada DPA satuan kerja berkenaan.
(4) Tambahan uang harian, biaya penginapan dan uang representasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat
dipertimbangkan untuk hal-hal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf f.
-14-
(5) Dalam hal jumlah hari Perjalanan Dinas kurang dari jumlah hari
yang ditetapkan dalam SPD, Pelaksana SPD harus
mengembalikan kelebihan uang harian, biaya penginapan dan
uang representasi yang telah diterimanya kepada PPK.
Pasal 12
Biaya Perjalanan Dinas Jabatan dibebankan pada Dokumen
Pelaksana Anggaran (DPA) satuan kerja penerbit SPD.
BAB IV
BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH
Pasal 13
(1) Biaya Perjalanan Dinas Pindah terdiri atas komponen sebagai
berikut:
a. biaya transpor pegawai;
b. biaya transpor keluarga;
c. biaya pengepakan dan angkutan barang; dan/atau
d. uang harian.
(2) Biaya Perjalanan Dinas Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati tentang Perjalanan
Dinas.
(4) Komponen biaya Perjalanan Dinas Pindah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dicantumkan pada Rincian Biaya
Perjalanan Dinas sesuai dengan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
-15-
Pasal 14
Penggolongan tingkat Biaya Perjalanan Dinas Pindah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) mengacu pada ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1).
Pasal 15
(1) Biaya-biaya yang diberikan untuk Perjalanan Dinas Pindah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a, huruf b,
huruf c, dan huruf d sebagai berikut:
a. biaya transpor pegawai;
b. biaya transpor keluarga yang sah;
c. uang harian; dan/atau
d. biaya pengepakan dan angkutan barang.
(2) Biaya-biaya yang diberikan untuk Perjalanan Dinas Pindah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c dan
huruf e sebagai berikut:
a. biaya transpor keluarga;
b. uang harian; dan/atau
a. biaya pengepakan dan angkutan barang.
(3) Uang harian Perjalanan Dinas Pindah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (1) huruf d diberikan untuk pegawai
bersangkutan dan masing-masing anggota keluarga yang sah
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. selama 3 (tiga) hari setelah tiba di tempat tujuan
pindah/menetap yang baru;
b. paling lama 2 (dua) hari untuk tiap kali menunggu sambungan
(transit) dalam hal perjalanan tidak dapat dilakukan langsung;
c. sebanyak jumlah hari tertahan dalam hal pegawai yang
bersangkutan jatuh sakit dalam Perjalanan Dinas Pindah, satu
dan lain hal menurut keputusan PA; atau
d. sebanyak jumlah hari tertahan dalam hal pegawai yang
sedang menjalankan Perjalanan Dinas Pindah mendapat
perintah dari pejabat yang menerbitkan Surat Tugas untuk
melakukan tugas lain guna kepentingan negara.
-16-
Pasal 16
Perjalanan Dinas Pindah yang dilakukan dalam rangka pindah
tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a atas
permintaan sendiri, tidak diberikan biaya Perjalanan Dinas.
Pasal 17
(1) Perhitungan biaya pengepakan dan angkutan barang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) didasarkan pada:
a. satuan biaya yang berlaku sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bupati tentang Perjalanan Dinas;
b. volume barang; dan
c. jarak antara tempat kedudukan dengan tempat tujuan.
(2) Jarak antara tempat kedudukan dengan tempat tujuan
sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan menurut daftar jarak
resmi atau menurut keterangan resmi dari instansi yang
berwenang.
Pasal 18
(1) Dalam biaya pengepakan dan angkutan barang termasuk untuk
bongkar muat dan penggudangan.
(2) Biaya pengepakan dan angkutan barang dengan menggunakan
kendaraan angkutan darat diberikan sebesar 50% (lima puluh
persen) dari satuan biaya sesuai Lampiran V yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(3) Biaya pengepakan dan angkutan barang sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberikan dalam hal Perjalanan Dinas Pindah
dilakukan dalam jarak:
a. kurang dari 100 (seratus) kilometer di Pulau Jawa; atau
b. kurang dari 50 (lima puluh) kilometer di luar Pulau Jawa.
-17-
(4) Satuan Volume Pengepakan dan Angkutan Barang yang
digunakan sebagai dasar perhitungan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 19
Biaya Perjalanan Dinas Pindah dibebankan pada DPA satuan kerja
yang menerbitkan surat keputusan pindah.
BAB V
BIAYA PERJALANAN DINAS
Pasal 20
(1) Biaya perjalanan dinas terdiri dari :
a. uang harian;
b. biaya penginapan;
c. biaya transport;
d. uang representasi bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota
DPRD serta Pegawai Negeri Sipil Eselon II;
e. biaya pemetian dan angkutan jenazah.
(2) Uang harian dan uang representasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dan huruf d, dibayarkan secara lumpsum dan
merupakan batas tertinggi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
(3) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dibayarkan sesuai dengan biaya riil merupakan biaya yang
diperlukan untuk menginap di hotel atau di tempat menginap
lainnya.
-18-
(4) Dalam hal pelaksanaan perjalanan dinas tidak menggunakan
fasilitas penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
kepada yang bersangkutan diberikan biaya penginapan sebesar
30 % (tiga puluh persen) dari tarif hotel sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini dan dibayarkan secara lumpsum.
(5) Biaya transport dan biaya transport keluarga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dibayarkan sesuai dengan biaya
riil yang merupakan biaya yang diperlukan untuk transport dari
Terminal Bus / Stasiun / Bandara / Pelabuhan tempat
keberangkatan sampai ke Terminal
Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan ke tempat tujuan dan kembali ke
terminal Bus/Stasiun/Bandara/Pelabuhan keberangkatan serta
transport dari/ke Terminal Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan.
(6) Dalam hal bukti pengeluaran transportasi sebagaimana dimaksud
ayat (1) huruf c diatas tidak diperoleh, maka sesuai
pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas dapat hanya
menggunakan daftar pengeluaran riil sesuai yang ditetapkan
dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal 21
(1) Biaya perjalanan dinas dibebankan pada anggaran SKPD
bersangkutan.
(2) Pejabat yang berwenang memberi surat perintah harus
memperhatikan ketersediaan dana dan lamanya waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan perjalanan dinas.
Pasal 22
Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap dilarang
menerima biaya perjalanan dinas rangkap untuk perjalanan dinas
yang dilakukan dalam waktu yang sama.
-19-
Pasal 23
(1) Biaya perjalanan dinas digolongkan dalam 5 (lima) tingkat, yaitu :
a. tingkat A untuk Pejabat Negara ( Bupati / Wakil Bupati );
b. tingkat B untuk pegawai yang digaji menurut Eselon II (Ketua
DPRD / Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD );
c. tingkat C untuk pegawai yang digaji menurut Eselon III /
Gol. IV;
d. tingkat D untuk pegawai yang digaji menurut Eselon IV /
Gol. III;
e. tingkat E untuk pegawai yang digaji menurut golongan II dan
Golongan I ( THL / Honorer ).
(2) Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan / atau keluarganya
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Ayat (2) huruf b digolongan
menurut tingkat golongan gaji terakhir pegawai bersangkutan.
(3) Pegawai Tidak Tetap, yang melakukan perjalanan dinas untuk
kepentingan Pemerintah Daerah, dapat dilakukan setelah
mendapat izin Pimpinan SKPD yang bersangkutan dengan
perlakuan disamakan dengan Pegawai Negeri Sipil Golongan II.
(4) Orang Pribadi selain dimaksud dalam Pasal 3 yang
melakukan perjalanan dinas untuk kepentingan Pemerintah
Daerah dapat diberikan dan ditentukan oleh Pengguna Anggaran
berdasarkan pendidikan / kepatutan / tugas yang bersangkutan
serta ketersediaan dana yang ada pada masing-masing SKPD.
Pasal 24
(1) Biaya perjalanan dinas ditetapkan berdasarkan satuan biaya
untuk masing-masing jenis biaya sebagai berikut :
a. biaya angkutan Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota
DPRD,Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap
dengan jenis dan kelas angkutan yang digunakan ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
-20-
b. uang harian dan penginapan serta angkutan dari/ ke Bandara
yang merupakan batas tertinggi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini;
c. biaya pemetian dan angkutan jenazah ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini;
d. uang representasi bagi Pejabat Negara dan Pegawai Negeri
Sipil Eselon II ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini;
e. biaya pengepakan barang dalam rangka perpindahan
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 25
(1) Dalam hal perjalanan dinas harus segera dilaksanakan, sementara
biaya perjalanan dinas belum dapat dibayarkan, maka biaya
perjalanan dinas dibayarkan setelah perjalanan dinas selesai
dilaksanakan.
(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.
Pasal 26
(1) Dalam hal perjalanan dinas Dalam Daerah Provinsi Bali
diberikan biaya pulang pergi, uang harian, dan dibayarkan secara
lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
(2) Biaya penginapan untuk perjalanan dinas Dalam Daerah Provinsi
Bali dibayarkan secara lumsum dan merupakan batas tertinggi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini;
-21-
BAB VI
TATA CARA PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DAN
PERTANGGUNGJAWABANNYA
Pasal 27
(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil serta Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan
perjalanan dinas wajib terlebih dahulu mendapat
persetujuan/perintah dari pejabat yang berwenang.
(2) Persetujuan perintah dari pejabat yang berwenang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mendapat SPT dan SPD dari pejabat
yang berwenang dengan format SPT dan SPD sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VI dan Lampiran VII yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 28
(1) Pejabat yang berwenang memberikan SPT dan SPD adalah
sebagai berikut :
a. Bupati Badung bagi :
1. Bupati Badung;
2. Wakil Bupati Badung;
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung.
b. Ketua DPRD bagi :
1. Ketua DPRD;
2. Wakil Ketua DPRD;
3. Anggota DPRD;
4. Sekretaris DPRD.
c. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung atau yang dikuasakan
bagi :
1. Staf Ahli;
2. Para Asisten Sekretaris Daerah;
3. Inspektur;
-22-
4. Kepala Badan;
5. Kepala Dinas;
6. Kepala Kantor;
7. Kepala Satuan;
8. Kepala Lembaga Lainnya.
d. Asisten bagi Para Kepala Bagian dan Staf bawahannya
dilingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Badung ;
e. Inspektur/Kepala Badan/Kepala Dinas/Kepala Satuan/
Kepala Kantor dan Sekretaris DPRD bagi Pegawai
bawahannya yang ada dilingkungan masing-masing.
(2) Kepada Pimpinan dan Anggota DPRD sebelum diterbitkan harus
mendapat pertimbangan dari sekretaris DPRD.
Pasal 29
Penandatanganan SPD tiba kembali dilaksanakan sebagai berikut :
a. Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Badung bagi
Bupati/Wakil Bupati;
b. Sekretaris DPRD bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD;
c. Kepala Bagian Umum Setda. Kab. Badung bagi Sekretaris
Daerah Kabupaten Badung, Para Asisten dan Para Kepala
Bagian sedangkan Kepala Sub. Bagian dan staf pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Badung oleh Kepala Bagian masing-masing;
d. untuk Badan, Dinas dan Sekretaris DPRD dilaksanakan oleh
Sekretaris atau Kepala Bagian Tata Usaha masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah;
e. untuk kantor dilaksanakan oleh Kasubag. T U masing-masing;
f. untuk orang pribadi dilaksanakan oleh Sekretaris / Kepala
Bagian T U / Ka. Sub Bag. TU di SKPD yang melaksanakan
kegiatan tersebut.
-23-
Pasal 30
(1) SPT, SPD dan Laporan pelaksanaan perjalanan dinas
merupakan bukti pertanggung-jawaban pelaksanaan perjalanan
dinas.
(2) Dalam SPD tidak boleh ada penghapusan-penghapusan atau
cacat-cacat dalam tulisan, dalam hal ada perubahan-perubahan
dilakukan dengan coretan dan dibubuhi paraf dari pejabat yang
berwenang.
(3) Penghitungan besar jumlah biaya perjalanan dinas dicatat secara
terperinci dalam lampiran SPD.
(4) Pembebanan pembayaran biaya perjalanan dinas dicantumkan
pada SPD, bukti tanda terima uang perjalanan dinas dalam
bentuk kwitansi dibubuhi tanda tangan bendahara pengeluaran
bersangkutan serta tanda tangan yang akan melakukan
perjalanan dinas.
(5) Dalam SPD dicantumkan :
a. tanggal berangkat dari tempat kedudukan/tempat berada dan
ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang/Pejabat lain
yang ditunjuk;
b. tanggal tiba dan berangkat di/dari tempat tujuan dan
ditandatangani oleh Pejabat di tempat yang didatangi;
c. tanggal tiba kembali di tempat kedudukan dan
ditandatangani Pejabat yang berwenang/Pejabat lain yang
ditunjuk.
(6) Paling lama 1 (satu) minggu setelah perjalanan dinas berakhir,
SPD yang telah dibubuhi catatan tanggal tiba kembali dan tanda
tangan pejabat yang berwenang/pejabat lain yang ditunjuk
diserahkan kepada bendahara pengeluaran, untuk segera
dipertanggung jawabkan.
(7) Pada saat penyerahan SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
diadakan perhitungan SPD Rampung dan penyelesaian apabila
ternyata terdapat kekurangan/kelebihan biaya perjalanan dinas
dari yang telah dibayarkan semula, perhitungan kembali
dituangkan dalam Perhitungan SPD Rampung.
-24-
(8) Perhitungan SPD Rampung sebagaimana dimaksud ayat (7)
adalah meliputi lamanya perjalanan yang dibuktikan dengan
boarding pass.
(9) Biaya perjalanan dinas dibayarkan secara lumsum untuk uang
harian sedangkan biaya transport dibayarkan secara riil
( at cost ), dalam hal bukti pengeluaran transportasi tidak
diperoleh, maka sesuai pertanggungjawaban biaya Perjalanan
Dinas dapat hanya menggunakan daftar pengeluaran riil sesuai
yang ditetapkan dalam Lampiran X yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 31
(1) Pejabat yang bertanggung jawab atas ekonomis, efektifitas dan
efisiensi perjalanan dinas adalah Pejabat yang memberikan /
menandatangani SPT.
(2) Pejabat yang berwenang memberikan SPT dan SPD serta
Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil, serta Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan
dinas bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang
diderita oleh Pemerintah Daerah sebagai akibat dari kesalahan,
kelalaian atau kealpaan.
(3) Terhadap kesalahan, kelalaian dan kealpaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dapat dikenakan sanksi berupa :
a. tuntutan ganti kerugian daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. hukuman administrasi dan sanksi lainnya menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 32
Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas dalam daerah paling
lama 5 (lima) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung.
-25-
BAB VII
PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
Pasal 33
(1) Perjalanan dinas luar negeri dilakukan dalam rangka :
a. pendidikan dan pelatihan ( Training );
b. studi Banding;
c. seminar/Lokarkarya/Konferensi atau sejenisnya;
d. promosi potensi daerah;
e. kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri;
f. kunjungan persahabatan / kebudayaan.
(2) Setiap perjalanan dinas keluar negeri bagi Pejabat Negara,
Pimpinan, Anggota DPRD dan Pegawai Negeri Sipil harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Gubernur Bali.
BAB VIII
DOKUMEN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
Pasal 34
(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil, serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar
negeri untuk kepentingan pemerintahan harus memiliki
dokumen perjalanan dinas luar negeri.
(2) Pihak swasta yang akan melakukan perjalanan dinas untuk
kepentingan Pemerintah Daerah dapat dilakukan setelah
mendapat izin Bupati.
(3) Dokumen perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. surat izin Pemerintah;
b. paspor Dinas (Service Passport) yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang;
c. exit Permit; dan
d. visa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
-26-
BAB IX
TATA CARA ADMINISTRASI
PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
Pasal 35
(1) Bupati mengajukan Surat Permohonan kepada Gubernur Bali
bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai
Negeri Sipil, serta pihak swasta yang akan melakukan
perjalanan dinas luar negeri.
(2) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat :
a. nama, NIP dan jabatan PNS;
b. nama dan profesi bagi pihak swasta;
c. tujuan perjalanan dinas luar negeri;
d. negara dan kota yang dituju;
e. waktu pelaksanaan; dan
f. sumber pembiayaan.
Pasal 36
(1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana tercantum
dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
(2) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar
negeri bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang
diderita oleh daerah, sebagai akibat dari kesalahan/kelalaian
atau kealpaan yang bersangkutan dalam hubungan dengan
perjalanan dinas luar negeri.
-27-
Pasal 37
(1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
diterima oleh Gubernur paling lama 14 (empat belas) hari
sebelum keberangkatan kecuali untuk hal-hal yang sangat
mendesak, untuk mendapat rekomendasi perjalanan dinas luar
negeri.
(2) Rekomendasi perjalanan dinas luar negeri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pertimbangan untuk
memperoleh izin Pemerintah.
Pasal 38
Perjalanan Dinas Luar Negeri yang dilakukan secara rombongan
dalam hal tertentu jumlahnya disesuaikan dengan jumlah yang
tercantum dalam dokumen pendukung.
Pasal 39
Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri paling lama 7
(tujuh) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung.
BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 40
(1) Biaya Perjalanan Dinas Luar Negeri bersumber dari :
a. anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. anggaran Pendapatan Belanja Daerah;
c. sumber-sumber lain yang sah.
(2). Biaya Perjalanan dinas luar negeri terdiri dari :
a. biaya angkutan / transportasi;
b. biaya airport Tax;
c. biaya passport dan/atau biaya visa;
d. biaya fiskal;
e. uang harian di Negara yang dituju.
-28-
Pasal 41
Biaya perjalanan dinas luar negeri yang pembiayaannya sepenuhnya
menjadi beban pemerintah dan /atau instansi/lembaga lainnya, maka
pejabat yang diperintahkan melakukan perjalanan dinas luar negeri
tidak dapat diberikan biaya perjalanan dinas luar negeri dari
Pemerintah Daerah.
Pasal 42
Biaya perjalanan dinas luar negeri tidak dapat dibiayai oleh pihak
swasta, kecuali ditetapkan dalam dokumen pendukung.
Pasal 43
Biaya perjalanan dinas luar negeri sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
BAB XI
PELAPORAN
Pasal 44
(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil serta pihak swasta yang telah melakukan perjalanan dinas
luar negeri, paling lama 15 (lima belas) hari sejak kedatangan di
Indonesia wajib membuat laporan tertulis hasil perjalanan dinas
luar negeri.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh
Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil serta pihak swasta kepada Gubernur Bali melalui Bupati
dan Pengguna Anggaran.
-29-
BAB XII
PENUTUP
Pasal 45
Pada saat Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini mulai berlaku
maka Peraturan Bupati Badung Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Perjalanan Dinas (Berita Daerah Kabupaten Badung Tahun 2014
Nomor 82), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 46
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Badung.
Diundangkan di Mangupura
pada tanggal 14 Desember 2015
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG,
ttd.
KOMPYANG R. SWANDIKA
BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 NOMOR 76
Ditetapkan di Mangupura
pada tanggal 14 Desember 2015
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda.Kab.Badung,
ttd.
Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si.
Pembina
NIP. 19710901 199803 1 009
LAMPIRAN VIII PERATURAN BUPATI BADUNG
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
PERIHAL : PERJALANAN DINAS
DOKUMEN PENDUKUNG SURAT PERMOHONAN PERJALANAN DINAS
LUAR NEGERI.
I. Pendidikan dan Pelatihan / Training
1. Dokumen program pendidikan S1, S2, dan S3 meliputi :
a. Dokumen surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
pendidikan, antara lain DPA / DIPA, Surat Jaminan dari sponsor atau
MoU / Kontrak / Perjanjian.
b. Surat konfirmasi dari negara yang dituju antara lain surat dari perguruan
tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk
melaksanakan pendidikan di lembaga tersebut.
c. Surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai untuk tidak
mengikuti kegiatan-kegiatan diluar yang diberikan.
d. MoU kerjasama daerah dengan pihak Luar Negeri seperti : Sister City /
Sister Provice.
2. Dokumen program pelatihan ( training ) meliputi :
a Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan
selama pelatihan ( training ), antara lain Rencana DPA / DIPA Surat
jaminan dari sponsor, atau MoU / Kontrak / Perjanjian.
b. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang
dituju dan / atau surat dari lembaga pendidikan / perguruan tinggi luar
negeri yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk
mengikuti pelatihan ( training ) di lembaga tersebut.
c. Surat pernyataan yang ditandatangani diatas meterai untuk tidak
mengikuti kegiatan-kegiatan diluar ijin yang diberikan.
d. MoU kerjasama Daerah dengan pihak Luar Negeri.
e. Proposal/Kerangka Acuan Kerja.
II. Studi Banding
Dokumen studi banding meliputi :
1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
studi banding, antara lain DPA / DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau MoU
/Kontrak / Perjanjian.
2. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara yang
dituju dan surat dari lembaga pendidikan/perguruan tinggi yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk melakukan studi banding
3. MoU kerjasama Daerah dengan pihak Luar Negeri.
4. Proposal/Kerangka Acuan Kerja.
III. Seminar/Lokakarya/Konferensi
Dokumen seminar/Lokakarya/Konferensi atau sejenisnya meliputi :
1. Surat Undangan dari penyelenggara seminar/lokakarya/konferensi atau
sejenisnya diluar negeri kepada yang bersangkutan.
2. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
seminar/lokakarya/konferensi atau sejenisnya, antara lain DPA/DIPA, surat
jaminan dari sponsor, atau MoU /Kontrak/perjanjian.
IV Promosi Potensi Daerah
Dokumen Promosi Potensi Daerah meliputi :
1. Dokumen/Surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
promosi, antara lain DPA / DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau MoU
/Kontrak/Perjanjian.
2. Surat Undangan dari penyelenggara promosi diluar negeri kepada Pemerintah
Daerah.
3. Surat konfirmasi dari kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang
dituju dan/atau surat dari pihak penyelenggara promosi di Luar Negeri yang
menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat
melaksanakan promosi.
4. Proposal /kerangka Acuan kerja
5. Rekomendasi instansi terkait dipusat dan/atau pihak penyelenggara Promosi di
luar negeri tentang keikutsertaan daerah.
V Kerjasama daerah dengan Pihak Luar Negeri
Dokumen kerjasama daerah dengan pihak luar negeri meliputi :
3. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan antara lain
DPA/DIPA, surat jamainan dari sponsor, atau MoU /kontrak/perjanjian
4. Surat undangan dari mitra kerjasama diluar negeri bila ada.
5. Surat konfirmasi dari kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju
dan/atau Surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak
Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kerjasama
6. Rencana kerjasama/kerangka Acuan kerja.
VI. Kunjungan Persahabatan/Kebudayaan.
Dokumen kunjungan persahabatan/Kebudayaan meliputi :
1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
kunjungan persahabatan/Kebudayaan, antara lain DPA/DIPA, surat jaminan
dari sponsor, atau MoU/Kontrak/Perjanjian.
2. Surat undangan dari pihak/lembaga/badan di luar negeri.
3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang
dituju dan surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak
Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kunjungan
kebudayaan.
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
Jenis dan Kelas Angkutan Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil
NO. KAPAL KAPAL KERETA BUS
UDARA LAUT API
Pejabat Negara
1 Bupati Bisnis VIP/ Kelas I A Spesial/Eksekutif Spesial/Eksekutif
2 Wakil Bupati Bisnis VIP/ Kelas I A Spesial/Eksekutif Spesial/Eksekutif
Pimpinan dan Anggota DPRD
1 Ketua DPRD Bisnis VIP/ Kelas I A Spesial/Eksekutif Spesial/Eksekutif
2 Wakil Ketua DPRD Bisnis VIP/ Kelas I A Spesial/Eksekutif Spesial/Eksekutif
3 Anggota DPRD Ekonomi VIP/ Kelas I A Eksekutif Eksekutif
Pegawai Negeri Sipil
1 Pejabat Eselon II Ekonomi Kelas I B Eksekutif Eksekutif
2 Pejabat Eselon III Ekonomi Kelas II A Eksekutif Eksekutif
3 Pejabat Eselon IV / Staf dan atau Ekonomi Kelas II A Eksekutif Eksekutif
Pegawai Tidak Tetap
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BADUNG
URAIAN
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
A.
I. BIAYA UANG HARIAN
Tingkat Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
Bupati 2,500,000.00Rp
Wakil Bupati 2,500,000.00Rp
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Ketua DPRD 2,500,000.00Rp
Wakil Ketua DPRD 2,500,000.00Rp
Anggota DPRD 2,300,000.00Rp
C. PEGAWAI NEGERI SIPIL
A Pejabat Eselon II A 2,400,000.00Rp
B Pejabat Eselon II B 2,300,000.00Rp
C Pejabat Eselon III (Kabag, Setda dan Kepala Kantor dan Camat ) 2,000,000.00Rp
D Pejabat Eselon III 1,150,000.00Rp
E Pejabat Eselon IV 1,150,000.00Rp
F Staf Golongan IV dan Staf Golongan III 950,000.00Rp
G Pegawai Negeri Sipil Gol II dan I 750,000.00Rp
( THL/Honorer Sarjana dan THL/Honorer SMU
serta sederajat kebawah )
II. BIAYA TRANSPORT ANGKUTAN DARI / KE BANDARA
Tingkat Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
Bupati 750,000.00Rp
Wakil Bupati 750,000.00Rp
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Ketua DPRD 750,000.00Rp
Wakil Ketua DPRD 750,000.00Rp
Anggota DPRD 750,000.00Rp
C. PEGAWAI NEGERI SIPIL
A Pejabat Eselon II A 750,000.00Rp
B Pejabat Eselon II B 750,000.00Rp
C Pejabat Eselon III (Kabag, Setda dan Kepala Kantor dan Camat ) 750,000.00Rp
D Pejabat Eselon III 750,000.00Rp
E Pejabat Eselon IV 750,000.00Rp
F Staf Golongan IV dan Staf Golongan III 750,000.00Rp
G Pegawai Negeri Sipil Gol II dan I 750,000.00Rp
( THL/Honorer Sarjana dan THL/Honorer SMU
serta sederajat kebawah )
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BADUNG
KETENTUAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH BALI
Uraian
Uraian
III. BIAYA TRANSPORT ANGKUTAN DARI / KE TERMINAL BUS
Tingkat Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
Bupati 300,000.00Rp
Wakil Bupati 300,000.00Rp
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Ketua DPRD 300,000.00Rp
Wakil Ketua DPRD 300,000.00Rp
Anggota DPRD 300,000.00Rp
C. PEGAWAI NEGERI SIPIL
A Pejabat Eselon II A 300,000.00Rp
B Pejabat Eselon II B 300,000.00Rp
C Pejabat Eselon III (Kabag, Setda dan Kepala Kantor dan Camat ) 300,000.00Rp
D Pejabat Eselon III 300,000.00Rp
E Pejabat Eselon IV 300,000.00Rp
F Staf Golongan IV dan Staf Golongan III 300,000.00Rp
G Pegawai Negeri Sipil Gol II dan I 300,000.00Rp
( THL/Honorer Sarjana dan THL/Honorer SMU
serta sederajat kebawah )
Tingkat Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
Bupati 1,500,000.00
Wakil Bupati 1,500,000.00
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Ketua DPRD 1,500,000.00
Wakil Ketua DPRD 1,400,000.00
Anggota DPRD 1,300,000.00
C. PEGAWAI NEGERI SIPIL
A Pejabat Eselon II A 1,400,000.00
B Pejabat Eselon II B 1,300,000.00
C Pejabat Eselon III (Kabag, Setda dan Kepala Kantor dan Camat ) 1,200,000.00
D Pejabat Eselon III 1,000,000.00
E Pejabat Eselon IV 1,000,000.00
F Staf Golongan IV dan Staf Golongan III 800,000.00
G Pegawai Negeri Sipil Gol II dan I 600,000.00
( THL/Honorer Sarjana dan THL/Honorer SMU
serta sederajat kebawah )
Uraian
IV. PENGINAPAN
Uraian
B.
I. KETENTUAN UANG HARIAN :
Tingkat Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
Bupati 500,000.00Rp
Wakil Bupati 500,000.00Rp
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Ketua DPRD 500,000.00Rp
Wakil Ketua DPRD 500,000.00Rp
Anggota DPRD 400,000.00Rp
C. PEGAWAI NEGERI SIPIL
A Pejabat Eselon II A 400,000.00Rp
B Pejabat Eselon II B 400,000.00Rp
C Pejabat Eselon III (Kabag, Setda dan Kepala Kantor dan Camat ) 300,000.00Rp
D Pejabat Eselon III 250,000.00Rp
E Pejabat Eselon IV 250,000.00Rp
F Staf Golongan IV dan Staf Golongan III 225,000.00Rp
G Pegawai Negeri Sipil Gol II dan I 200,000.00Rp
( THL/Honorer Sarjana dan THL/Honorer SMU
serta sederajat kebawah )
Tingkat Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
Bupati 750,000.00Rp
Wakil Bupati 750,000.00Rp
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Ketua DPRD 750,000.00Rp
Wakil Ketua DPRD 700,000.00Rp
Anggota DPRD 500,000.00Rp
C. PEGAWAI NEGERI SIPIL
A Pejabat Eselon II A 600,000.00Rp
B Pejabat Eselon II B 500,000.00Rp
C Pejabat Eselon III (Kabag, Setda dan Kepala Kantor dan Camat ) 450,000.00Rp
D Pejabat Eselon III 400,000.00Rp
E Pejabat Eselon IV 400,000.00Rp
F Staf Golongan IV dan Staf Golongan III 300,000.00Rp
G Pegawai Negeri Sipil Gol II dan I
( THL/Honorer Sarjana dan THL/Honorer SMU 200,000.00Rp
serta sederajat kebawah )
Uraian
II. PENGINAPAN
Uraian
KETENTUAN BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
C.
I. PULANG PERGI
Tingkat Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
Bupati 225,000.00Rp
Wakil Bupati 225,000.00Rp
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Ketua DPRD 225,000.00Rp
Wakil Ketua DPRD 225,000.00Rp
Anggota DPRD 225,000.00Rp
C. PEGAWAI NEGERI SIPIL
A Pejabat Eselon II A 225,000.00Rp
B Pejabat Eselon II B 225,000.00Rp
C Pejabat Eselon III (Kabag, Setda dan Kepala Kantor dan Camat ) 225,000.00Rp
D Pejabat Eselon III 225,000.00Rp
E Pejabat Eselon IV 225,000.00Rp
F Staf Golongan IV dan Staf Golongan III 225,000.00Rp
G Pegawai Negeri Sipil Gol II dan I 225,000.00Rp
( THL/Honorer Sarjana dan THL/Honorer SMU
serta sederajat kebawah )
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
KETENTUAN PERJALANAN PULANG PERGI
Uraian
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
B. Satuan Biaya Pemetian dan Angkutan Jenazah
NO. URAIAN
A B C D E
1. Biaya Pemetian 1,000,000.00Rp 900,000.00Rp 800,000.00Rp 700,000.00Rp 600,000.00Rp
2. Pengangkutan Menurut Tarif yang berlaku dan alat angkut yang digunakan
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BADUNG
TINGKAT PEGAWAI
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
No. Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
1 Bupati 600,000.00Rp
2 Wakil Bupati 550,000.00Rp
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
1 Ketua DPRD 600,000.00Rp
2 Wakil Ketua DPRD 550,000.00Rp
3 Anggota DPRD 450,000.00Rp
C PEGAWAI NEGERI SIPIL
1 Pejabat Eselon II A 550,000.00Rp
2 Pejabat Eselon II B 450,000.00Rp
No. Orang / Hari
A. PEJABAT NEGARA
1 Bupati 250,000.00Rp
2 Wakil Bupati 225,000.00Rp
B. PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
1 Ketua DPRD 250,000.00Rp
2 Wakil Ketua DPRD 225,000.00Rp
3 Anggota DPRD 200,000.00Rp
C PEGAWAI NEGERI SIPIL
1 Pejabat Eselon II A 225,000.00Rp
2 Pejabat Eselon II B 200,000.00Rp
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI BADUNG
UANG REPRESENTATIF BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN
ANGGOTA DPRD SERTA PEJABAT PEGAWAI NEGERI SIPIL
Perjalanan Dinas Luar Daerah
Uraian
Perjalanan Dinas Dalam Daerah dengan menginap
Uraian
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
Satuan Biaya Pengepakan Barang dalam rangka Perpindahan
NO.
A B C D E
I Jumlah Barang yang dipergunakan
sebagai dasar perhitungan :
1. Pegawai yang Berkeluarga dengan 25 M3
20 M3
15 M3
10 M3
10 M3
Anak
2. Pegawai yang Berkeluarga tanpa 15 M3
12 M3
9 M3
6 M3
6 M3
Anak
3. Pegawai yang tidak Berkeluarga 5 M3
4 M3
3 M3
2 M3
2 M3
II Dasar Perhitungan Biaya :
Truk :
a. Jawa
- Pengempakan dan Pergudangan 60,000.00Rp 60,000.00Rp 60,000.00Rp 60,000.00Rp 60,000.00Rp
per M3
- Angkutan per M3 / KM 400 400 400 400 400
b. Luar Jawa
- Pengempakan dan Pergudangan 60,000.00Rp 60,000.00Rp 60,000.00Rp 60,000.00Rp 60,000.00Rp
per M3
- Angkutan per M3 / KM 400 400 400 400 400
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd .
NYM. HARRY YUDHA SAKA
LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI BADUNG
URAIAN TINGKAT PEGAWAI
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Yang Bertanda Tangan dibawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat / Gol Ruang :
Jabatan :
Menugaskan Kepada :
Nama :
NIP :
Pangkat / Gol Ruang :
Jabatan :
Untuk Tujuan :
1. …………………………………………………..
2. ………………………………………………….
3. …………………………………………………..
Selama : 1
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
Badung, ………………..
Penjabat Yang Berwenang
(……………………..)
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI BADUNG
SURAT PERINTAH TUGAS
NOMOR : ……..
SURAT PERINTAH TUGAS
LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI BADUNG
TANGGAL : 76 TAHUN 2015
NOMOR : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
1 Pejabat berwenang yang memberi perintah :
2 Nama/Nip Pegawai yang diperintahkan :
mengadakan perjalanan dinas
3 Jabatan,Pangkat dan Golongan dari :
yang diperintahkan :
4 Perjalanan Dinas yang diperintahkan :
Dari :
Ke :
Transportasi menggunakan :
5 Perjalanan Dinas direncanakan : Selama ( ….. ) hari
dari tanggal …………………...
s/d tanggal …………………..
6 Maksud mengadakan perjalanan :
7 Perhitungan Biaya Perjalanan : Atas beban :
Pasal Anggaran :
:
8 Keterangan : Lihat sebelah
Dikeluarkan di :
Tanggal :
( Pejabat Yang Berwenang )
( …………………………….)
NIP. ……………………….
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)
SURAT PERJALANAN DINAS
NOMOR : ……..
( S P D )
KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Tempat Kedudukan Pegawai
yang diberikan perintah Tanggal Tandatangan Tanggal Tandatangan
DARI PEJABAT DI DAERAH PENUGASAN YANG DIKUNJUNGI
Tempat Kedudukan Pegawai
yang diberikan perintah Tanggal Tandatangan Tanggal Tandatangan
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
Tiba Kembali
2
Berangkat Kembali
KETERANGAN :
DARI PEJABAT MEMBERI PERINTAH JALAN :
1
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
WILAYAH / NEGARA KETERANGAN
A B C
2 3 4 5
I. AMERIKA
AMERIKA UTARA :
1 Amerika Serikat 578 513 440 Tingkat A :
2 Kanada 447 404 368 Bupati, Wakil Bupati
Pimpinan DPRD,
AMERIKA SELATAN Pegawai Negeri
3 Argentina 534 402 351 Gol. IV/c Keatas.
4 Venezuela 557 388 344
5 Brazil 436 341 291
6 Chile 415 316 270
7 Columbia 436 323 276
8 Peru 459 347 320
9 Suriname 398 295 252
10 Ekuador 385 273 242
AMERIKA TENGAH
11 Mexico 493 366 324
12 Kuba 406 305 261
13 Panama 414 342 306
II EROPA Tingkat B :
Anggota DPRD
EROPA BARAT Pegawai Negeri
14 Austria 504 453 318 Gol. III/c s/d IV/b
15 Belgia 466 419 282
16 Perancis 512 464 382
17 Kepulauan Federasi Jerman 447 415 285
18 Belanda 463 416 272
19 Swiss 636 570 403
EROPA UTARA
20 Denmark 567 491 343
21 Finlandia 453 409 354
22 Norwegia 621 559 339
23 Swedia 466 436 342
24 Kerajaan Inggris 792 774 583
EROPA SELATAN
25 Bosnia Herzegovina 456 420 334
26 Kroasia 555 506 406
27 Spanyol 457 413 287
28 Yunani 422 379 242
29 Italia 702 637 446
30 Portugal 425 382 242
31 Serbia 417 375 326
JUMLAH UANG
LAMPIRAN IX PERATURAN BUPATI BADUNG
SATUAN BIAYA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
1
HARIAN
($ US )
2
WILAYAH / NEGARA KETERANGAN
A B C
2 3 4 5
JUMLAH UANG
1
HARIAN
($ US )
EROPA TIMUR
32 Bulgaria 406 367 320
33 Czech 618 526 447
34 Hongaria 485 438 390
35 Polandia 461 415 360
36 Rumania 416 381 313
37 Rusia 556 512 407
38 Slovakia 437 394 341
39 Ukraina 485 436 375
Tingkat C :
III AFRIKA Pegawai Negeri
Lainnya
AFRIKA BARAT
40 Nigeria 361 313 292
41 Senegal 384 317 237
AFRIKA TIMUR
42 Ethiopia 358 295 221
43 Kenya 384 317 237
44 Madagaskar 296 244 182
45 Tanzania 350 290 244
46 Zimbabwe 328 281 248
47 Mozambique 399 329 265
AFRIKA SELATAN
48 Namibia 405 334 268
49 Afrika Selatan 380 313 253
AFRIKA UTARA
50 Aljazair 342 308 287
51 Mesir 409 303 235
52 Maroko 304 251 192
53 Tunisia 293 241 187
54 Sudan 342 282 210
55 Libya 308 254 189
iv ASIA
ASIA BARAT
56 Azerbaijan 498 459 365
57 Bahrain 416 294 228
58 Irak 447 325 253
59 Yordania 406 292 236
60 Kuwait 456 325 296
61 Libanon 357 267 207
62 Qatar 386 276 215
63 Arab suriah 358 257 200
64 Turki 456 364 283
65 Persatuan Arab Emirat 459 323 302
66 Yaman 353 241 197
67 Saudi Arabia 450 331 269
68 Kesultanan Oman 413 292 247
3
WILAYAH / NEGARA KETERANGAN
A B C
2 3 4 5
JUMLAH UANG
1
HARIAN
($ US )
ASIA TIMUR
69 Rep. Rakyat China 378 238 207
70 Hongkong 472 320 287
71 Jepang 519 303 262
72 Korea Selatan 421 326 297
73 Korea Utara 494 321 300
ASIA SELATAN
74 Afganistan 385 226 173
75 Bangladesh 339 196 167
76 India 422 329 327
77 Pakistan 343 203 182
78 Sri Langka 380 242 209
79 Iran 421 312 243
ASIA TENGAH
80 Uzbekistan 392 352 287
81 Kazakhstan 456 420 334
ASIA TENGGARA
82 Philipina 412 278 222
83 Singapura 530 363 279
84 Malaysia 394 262 219
85 Thailland 392 275 211
86 Myanmar 368 250 197
87 Laos 380 262 202
88 Vietnam 383 265 204
89 Brunei Darussalam 374 256 197
90 Kamboja 296 223 197
91 Timor Leste 392 354 229
ASIA PASIFIK
92 Australia 636 585 394
93 Selandai Baru 451 308 278
94 Kaledonia Baru 425 387 276
95 Papua Nugini 520 476 319
96 Fiji 363 329 221
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
NOMOR : 76 TAHUN 2015
TANGGAL : 14 DESEMBER 2015
TENTANG : PERJALANAN DINAS
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : ......................................................................................
NIP : ......................................................................................
Jabatan : ......................................................................................
berdasarkan Surat Perjalanan Dinas ( SPD ) Nomor .................... Tanggal ........................, dengan ini kami menyatakan
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Biaya transpor pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat diperoleh
bukti-bukti pengeluarannya, meliputi :
No. Jumlah
Jumlah
2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan
Perjalanan Dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas
pembayaran kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Negara.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui / Menyetujui : ................, tanggal,bulan tahun
Pajabat Pembuat Komitmen Pelaksana SPD,
...................................... ...............................................
NIP. .............................. NIP. .......................................
Pj. BUPATI BADUNG,
ttd.
NYM. HARRY YUDHA SAKA
LAMPIRAN X PERATURAN BUPATI BADUNG
Uraian
DAFTAR PENGELUARAN RIIL
1
NO. URAIAN
SURAT TUGAS DAN SPD BERANGKAT DAN KEMBALI
1 Bupati Bupati Kepala Bagian Humas dan
Protokol Setda.Kab.Badung
2 Wakil Bupati Bupati Kepala Bagian Humas dan
Protokol Setda.Kab.Badung
3 Sekretaris Daerah Bupati Kepala Bagian Umum Setda.
Kab. Badung
4 Ketua DPRD Ketua DPRD Sekretaris DPRD
5 Wakil Ketua DPRD Ketua DPRD Sekretaris DPRD
6 Anggota DPRD Ketua DPRD Sekretaris DPRD
7 Sekretaris Dewan Ketua DPRD Sekretaris DPRD
- Pejabat Eselon III Sekretaris DPRD Sekretaris DPRD
- Pejabat Fungsional dan Sekretaris DPRD Sekretaris DPRD
Orang Pribadi
- Pejabat Eselon IV dan Staf Sekretaris DPRD Kasubag. Tata Usaha pada
Sekretariat DPRD
8 Asisten Sekretaris Daerah Kepala Bagian Umum Setda.
Kab. Badung
9 Staf Ahli Sekretaris Daerah Kepala Bagian Umum Setda.
Kab. Badung
10 Kepala Bagian Asisten Kepala Bagian Umum Setda.
Kab. Badung
- Pejabat Eselon IV dan Staf Asisten Kepala Bagian Masing-masing
11 Inspektur Sekretaris Daerah Sekretaris SKPD
- Pejabat Eselon III Inspektur Sekretaris SKPD
- Pejabat Fungsional dan Inspektur Sekretaris SKPD
Orang Pribadi
- Pejabat Eselon IV dan Staf Inspektur Sekretaris SKPD
YANG MENANDATANGANI DOKUMEN
PROSEDUR PENANDATANGAN DOKUMEN PERJALANAN DINAS
2
NO. URAIAN
SURAT TUGAS DAN SPD BERANGKAT DAN KEMBALI
YANG MENANDATANGANI DOKUMEN
12 Kepala Bappeda Sekretaris Daerah Sekretaris SKPD
- Pejabat Eselon III Kepala Bappeda Sekretaris SKPD
- Pejabat Fungsional dan Kepala Bappeda Sekretaris SKPD
Orang Pribadi
- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Bappeda Sekretaris SKPD
13 Kepala Dinas Sekretaris Daerah Sekretaris SKPD
- Pejabat Eselon III Kepala Dinas Sekretaris SKPD
- Pejabat Fungsional dan Kepala Dinas Sekretaris SKPD
Orang Pribadi
- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Dinas Sekretaris SKPD
14 Lembaga Teknis Daerah
a. Badan - Badan
- Kepala Badan Sekretaris Daerah Sekretaris SKPD
- Pejabat Eselon III Kepala Badan Sekretaris SKPD
- Pejabat Fungsional dan Kepala Badan Sekretaris SKPD
Orang Pribadi
- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Badan Sekretaris SKPD
b. Polisi Pamong Praja
- Kepala Satuan Sekretaris Daerah Kepala Bagian TU
- Pejabat Eselon III Kepala Satuan Sekretaris SKPD
- Pejabat Fungsional dan Kepala Satuan Sekretaris SKPD
Orang Pribadi
- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Satuan Sekretaris SKPD
c. Rumah Sakit Umum Daerah
- Direktur RSUD Sekretaris Daerah Kepala Bagian TU
- Pejabat Fungsional dan Direktur RSUD Kepala Bagian TU
Orang Pribadi
- Pejabat Eselon IV dan Staf Direktur RSUD Kepala Bagian TU
d. Kantor-Kantor
- Kepala Kantor Sekretaris Daerah Ka.Sub.Bag TU
- Pejabat Fungsional dan Kepala Kantor Ka.Sub.Bag TU
Orang Pribadi
- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Kantor Ka.Sub.Bag TU
15 Orang Pribadi Pengguna Anggaran Sekretaris / Kepala Bagian TU /
Ka.Sub.Bag TU di SKPD