72
MY.WAMEN.09.201 2 BUMN dan Perekonomian Nasional Kementerian Badan Usaha Milik Negara Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin MY.WAMEN.12.2013

Bumn dan Pembangunan Nasional

  • Upload
    pssdm

  • View
    3.203

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bumn dan Pembangunan Nasional

BUMN dan Perekonomian Nasional

KementerianBadan Usaha Milik Negara

Wakil Menteri BUMNMahmuddin Yasin

MY.WAMEN.12.2013

Page 2: Bumn dan Pembangunan Nasional

DASAR HUKUM

MY.WAMEN.12.2013

Page 3: Bumn dan Pembangunan Nasional

3

Dasar Hukum Pembinaan BUMN

“BUMN Secara konstitusi

adalah salah satu

pilar/pelaku ekonomi”

UUD 1945 – Pasal 33 ayat 2 & 3

Peran Politik-Ekonomi BUMN:Ayat 2: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai

hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh Negara”.Ayat 3: “ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.

PERAN POLITIK

Paket UU Keuangan Negara

Paket UU Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan NegaraPaket UU Tindak Pidana

Korupsi

BUMNUU

19/2003

PERAN EKONOMI

UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas

UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal

Paket UU Anti Monopoli

PP No. 41/2003 tentang Pelimpahan, Kedudukan, Tugas, dan Kewenangan,

Menteri Keuangan pada Persero, Perum, dan Perjan kepada Menteri

BUMN

1. Visi Presiden RI tentang Pembangunan Ekonomi

2. Visi Presiden RI tentang Pengelolaan BUMN

1. RPJPN 2005-2025 (UU 17/2005)2. RPJMN 2010-2014 (Perpres

5/2010)

PP No. 33/2005 tentang Tata Cara Privatisasi

Perusahaan Perseroan (Persero)

PP No. 43/2005 tentang Penggabungan, Peleburan,

Pengambilalihan, dan Perubahan Bentuk Hukum

BUMN

PP No. 44/2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan

Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan

Perseroan Terbatas

PP No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan,

Pengawasan, dan Pembubaran BUMN

PER-01/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN

VISI DAN MISI KEMENTERIAN BUMNSumber: Kementerian BUMNMY.WAMEN.12.2013

Page 4: Bumn dan Pembangunan Nasional

Sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945, sepanjang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ada, maka BUMN akan tetap ada, sebagai salah satu pelaku ekonomi (disamping usaha swasta dan koperasi), untuk menangani sektor-sektor “yang penting bagi negara”, PSO dan yang secara ekonomis/politis cukup signifikan.

4

Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, tentang perekonomian Indonesia dikemukakan sebagai berikut:

Koperasi

BUMN

Swasta(dan seluruh

pelaku ekonomi)

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

(Implied)

Keberadaan BUMN Menurut UUD 1945

MY.WAMEN.12.2013

Page 5: Bumn dan Pembangunan Nasional

Perbandingan Ketentuan Pengelolaan BUMN dan BUMS

5

BUMN

UU PT

SWASTA

UU PASAR MODAL

UU SEKTORAL

UU BUMN

UU KEUANGAN NEGARA

UU PERBENDAHARAAN NEGARA

UU TIPIKOR

UU PEMERIKSAAN PENGEL & Tg JAWAB KEU.NEG

BUMN 8 REGULASI 3 SWASTA

BUMN diwajibkan untuk mematuhi ketentuan yang jumlah dan lingkupnya lebih banyak daripada swasta. Kondisi ini menjadikan BUMN tidak memiliki LEVEL OF PLAYING FIELD yang sama dengan SWASTA.

MY.WAMEN.12.2013

Page 6: Bumn dan Pembangunan Nasional

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIRIAN

BUMN

MY.WAMEN.12.2013

Page 7: Bumn dan Pembangunan Nasional

7

BUMN menurut UU No.19 Tahun 2003:

Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan

Pengertian BUMN

Sumber: Kementerian BUMNMY.WAMEN.12.2013

Page 8: Bumn dan Pembangunan Nasional

8

memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan

penerimaan negara pada khususnya;

BUMN

mengejar keuntungan;

menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang

bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup

orang banyak;

menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta

dan koperasi;

turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi

lemah, koperasi, dan masyarakat.

Capital Expenditure, Dividen, Pajak

LabaProgram Kemitraan dan Bina Lingkungan, KUR

Keperintisan Usaha Public Service Obligation (PSO)

1

2

34

5

(UU 19/2003 Pasal 2)

Tujuan Pendirian BUMN

Sumber: Kementerian BUMNMY.WAMEN.12.2013

Page 9: Bumn dan Pembangunan Nasional

BUMN

Shareholder Stakeholder

Negara & Masyarakat

Profit Kontribusi Thd Pemb/Perekonomian

Sektor Keuangan

KUR, PKBL,PSO

Ketahanan Pangan

Ketahanan Energi

Ketahanan

NasionalMP3EI

Pro Job Pro Poor Pro Growth Pro Environment

1. Sumbangan bagi APBN;2. Mengejar keuntungan;3. Pemenuhan hajat hidup

orang banyak;4. Perintis kegiatan usaha;5. Asistensi & bantuan pada

UKM & masy ekonomi lemah.

Page 10: Bumn dan Pembangunan Nasional

PERJALANAN PEMBINAAN BUMN

MY.WAMEN.12.2013

Page 11: Bumn dan Pembangunan Nasional

Saat ini, dibawah pembinaan Kementerian BUMN terdapat 141 BUMN dan 11 Perusahaan dengan Kepemilikan Negara Minoritas, yang tersebar di hampir seluruh sektor ekonomi.

Jumlah BUMN

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tbk 14 15 17 18 19 20

Persero Non Tbk 113 112 111 109 108 106

Perum 14 14 14 14 13 14

Total BUMN 141 141 142 141 140 140

Perusahaan dengan Kepemilikan Negara Minoritas

21 19 15 15 11 11

Jumlah anak perusahan BUMN dengan kepemilikan BUMN mayoritas (diatas 50%) mencapai sekitar 173, dimana laporan keuangannya sudah dikonsolidasikan dalam laporan keuangan BUMN (sebagai induk perusahaan).

11

Perkembangan Jumlah BUMN

Sumber: Kementerian BUMNMY.WAMEN.12.2013

Page 12: Bumn dan Pembangunan Nasional

Perbandingan Pengelolaan BUMN pada Negara Lain

12MY.WAMEN.12.2013

Page 13: Bumn dan Pembangunan Nasional

Perjalanan Panjang Pembinaan BUMN

13

• 1960 – 1998 (38 tahun): penataan terus menerus pembinaan BUMN;• 1998/2003 – Sekarang (sekitar 1 dekade): konsolidasi pembinaan BUMN;• Dari 1960 sd saat ini pembinaan BUMN masih dilakukan oleh lembaga pemerintah.

MY.WAMEN.12.2013

Page 14: Bumn dan Pembangunan Nasional

No Periode/Masa Dasar Hukum Pembinaan

Lembaga Pembina BUMN

Sistem Pembinaan BUMN Keterangan

1. 1Sebelum tahun 1998

1. UU 86/1958 mengenai Nasionalisasi.

2. UU 19 Prp 1960 mengenai Perusahaan Negara.

3. Inpres 17/1967 mengenai Pengarahan dan Penyederhanaan Perusahaan Negara.

4. UU 9/1969 tentang Penetapan Prp No. 1/1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi UU.

5. PP 12/1969 tentang Persero.

6. PP 3/1983 mengenai Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan BUMN.

Direktorat Persero dan Pengelolaan Keuangan Perusahaan Negara Depkeu (1973-1992);

Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Depkeu (1992-1998);

Biro TU BUMN Kementerian Teknis (1973-1998);

1. Masih terdapat dualisme pembinaan BUMN yaitu Menkeu (Pembina Keuangan) dan Menteri Teknis (Pembina Teknis Bidang Usaha).

2. Pejabat BUMN masih merupakan eselonisasi di Depertemen Teknis.

3. Karyawan BUMN diperlakukan sama dengan PNS.

4. Sebagian sistem yang berlaku bagi instansi pemerintah diberlakukan bagi BUMN (pengadaan barang dan jasa, kerjasama, penerimaan pegawai, kepangkatan dan pengangkatan pejabat, audit oleh BPKP, dll).

5. Direksi, Dekom/Dewas dan karyawan BUMN boleh berpolitik praktis.

6. Disetiap BUMN terdapat Pos anggaran untuk biaya tertentu di Departemen Teknis.

7. Dll.

Kinerja BUMN dari tahun 1992 s.d 1997 :1. Aset :

- ’92 = 239 T- ’93 = 237 T- ’94 = 286 T- ’95 = 321 T- ’96 = 335 T- ’97 = 426 T

2. Ekuitas :- ’92 = 65 T- ’93 = 70 T- ’94 = 83 T- ’95 = 99 T- ’96 = 100 T- ’97 = 103 T

3. Laba Bersih :- ’92 = 4 T- ’93 = 4 T- ’94 = 5 T- ’95 = 7 T- ’96 = 7 T- ’97 = 7 T

Dasar Hukum/ Sistem Pembinaan BUMN Dari Waktu Ke Waktu

MY.WAMEN.12.201314

Page 15: Bumn dan Pembangunan Nasional

No Periode/Masa Dasar Hukum Pembinaan

Lembaga Pembina BUMN

Sistem Pembinaan BUMN Keterangan

2. 1998-2003 1. PP 12/1998 mengenai Persero.

2. PP 13/1998 mengenai Perum.

3. PP 6/2000 mengenai Perjan.

4. PP 50/1998 mengenai Pengalihan Pembinaan dari Depkeu kepada Kementerian BUMN.

5. PP 98/1999 mengenai Pengalihan Pembinaan dari Depkeu kepada Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN, sebagaimana diubah dengan PP 1/2000 dan PP 48/ 2000.

6. PP 64/2001 mengenai Pengalihan Pembinaan dari Menkeu kepada Menteri BUMN.

Ditjen Pembinaan BUMN Depkeu (1998)

Kementerian Negara Pendayagunaan BUMN (1998-1999)

Kementerian Penanaman Modal dan pembinaan BUMN (1999-2001)

Ditjen Pembinaan BUMN Depkeu (2001-2002)

Kementerian BUMN (2002-2003)

1. Pembinaan BUMN dilakukan oleh Depkeu dan dilanjutkan oleh Kementerian yang melakukan pembinaan BUMN.

2. Di BUMN tidak berlaku lagi eselonisasi jabatan sebagaimana di instansi pemerintahan.

3. Karyawan BUMN merupakan pegawai perusahaan (bukan PNS).

4. Pada BUMN tidak berlaku lagi sistem yang berlaku bagi instansi pemerintah (pengadaan barang dan jasa, kerjasama, penerimaan pegawai, kepangkatan dan pengangkatan pejabat, audit oleh KAP, dll).

5. Direksi, Dekom/Dewas dan karyawan BUMN tidak boleh berpolitik praktis.

6. BUMN tidak boleh membiayai kegiatan instansi pemerintah

7. Dll.

Kinerja BUMN dari tahun 1998 s.d 2002 :1.Aset :

- ’98 = 438 T- ’99 = 609 T- ’00 = 862 T- ’01 = 811 T- ’02 = 937 T

2.Ekuitas :- ’98 = - 87 T- ’99 = 57 T- ’00 = 117 T- ’01 = 130 T- ’02 = 270 T

3.Laba Bersih :- ’98 = 14 T- ’99 = 14 T- ’00 = 13 T- ’01 = 18 T- ’02 = 26 T

Dasar Hukum/ Sistem Pembinaan BUMN Dari Waktu Ke Waktu (lanjutan)

MY.WAMEN.12.201315

Page 16: Bumn dan Pembangunan Nasional

No

Periode/Masa Dasar Hukum Pembinaan

Lembaga Pembina BUMN

Sistem Pembinaan BUMN Keterangan

3. 2003-sekarang 1. PP 64/2001 mengenai Pengalihan Pembinaan dari Menkeu kepada Menteri BUMN.

2. UU 17/2003 tentang Keuangan Negara.

3. UU 19/2003 tentang BUMN.4. UU 1/2004 tentang

Perbendaharaan Negara.5. PP 41/2003 mengenai

pelimpahan kewenangan Menkeu kepada Menteri BUMN.

6. PP 33/2005 mengenai privatisasi BUMN, sebagaimana diubag dengan PP 59/2009.

7. PP 43/2003 mengenai pengabungan, peleburan dan pengambilalihan BUMN.

8. PP 44/2003 mengenai PMN.9. PP 45/2005 mengenai

pendirian, pembinaan, pengawasan dan pembubaran BUMN.

Kementerian BUMN 1. Pembinaan BUMN dilakukan oleh Kementerian BUMN.

2. Di BUMN tidak berlaku lagi eselonisasi jabatan sebagaimana di instansi pemerintahan.

3. Karyawan BUMN merupakan pegawai perusahaan (bukan PNS).

4. Pada BUMN tidak berlaku lagi sistem yang berlaku bagi instansi pemerintah (pengadaan barang dan jasa, kerjasama, penerimaan pegawai, kepangkatan dan pengangkatan pejabat, audit oleh KAP, dll).

5. Direksi, Dekom/Dewas dan karyawan BUMN tidak boleh berpolitik praktis.

6. BUMN tidak boleh membiayai kegiatan instansi pemerintah.

7. Terhadap Persero sepenuhnya berlaku UU PT.

8. Dll.

Kinerja BUMN dari tahun 2003 s.d 2014P:1. Aset :

- ’03 = 1164 T- ’04 = 1173 T- ’05 = 1300 T- ’06 = 1452 T- ’07 = 1743 T- ’08 = 1971 T- ’09 = 2241 T- ’10 = 2341 T- ’11 = 2947 T- ’12 = 3467 T- ’13P = 4024T

2. Ekuitas :- ’03 = 391 T- ’04 = 355 T- ’05 = 366 T- ’06 = 413 T- ’07 = 473 T- ’08 = 502 T- ’09 = 566 T- ’10 = 570 T- ’11 = 689 T- ’12 = 822 T- ’13P = 934T

3. Laba Bersih :- ’03 = 26 T- ’04 = 31 T- ’05 = 27 T- ’06 = 51 T- ’07 = 56 T- ’08 = 53 T- ’09 = 87 T- ’10 = 101 T- ’11 = 122 T- ’12 = 139 T- ’13P = 151 T

Dasar Hukum/ Sistem Pembinaan BUMN Dari Waktu Ke Waktu (lanjutan)

MY.WAMEN.12.201316

Page 17: Bumn dan Pembangunan Nasional

PROFIL DAN KINERJA BUMN

MY.WAMEN.12.2013

Page 18: Bumn dan Pembangunan Nasional

KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN KBUMN 2008-2011

Kinerja tahun buku berjalan 2008 2009 2010 2011 2012 2013P

Total Asset 1,971 2,241 2,341 2,947 3,467 4,024Total Ekuitas 502 566 570 689 822 934

Total Penjualan 1,086 951 964 1,378 1,571 1,755

Total Laba Bersih 53 87 88 122 140 151

Dividen 26 30 28 30 36,5 40Pajak-pajak 96 92 105 109 115 120

Catatan: angka 2008-2012 adalah angka audited, sementara angka kinerja 2013 adalah prognosa. Untuk dividen,angka 2008-2012 adalah angka realisasi setoran, dimana terdapat selisih 1 tahun antara tahun buku dengan tahun setor anggaran. Angka Dividen tahun

buku 2013 adalah target dividen Tahun APBN 2014.

1,971

2,241 2,3412,947

3,4674,024

502566 570 689

882 9341,086 951 9641,378 1,571

1,75526

30 2830

36.5 40

0

50

100

150

200

250

300

350

0500

1,0001,5002,0002,5003,0003,5004,0004,500

2008 2009 2010 2011 2012 2013P

KINERJA POKOK BUMN 2008-2013P

Total Asset Total Ekuitas Total Penjualan Total Laba Bersih Dividen terbayar untuk TA T+1 Pajak

18MY.WAMEN.12.2013

Page 19: Bumn dan Pembangunan Nasional

Coverage 25 BUMN Besar

Sekalipun jumlah BUMN mencapai 140, sebagian besar adalah perusahaan dengan Kinerja dan skala usaha yang relatif kecil. Di atas 92% dari Total ASET, di atas 92% LABA BERSIH serta di atas 89% EKUITAS dan diatas 89% PENJUALAN seluruh BUMN berasal dari hanya 25 BUMN terbesar (data 2012 audited).

BUMN Terbesar dan Proporsinya Terhadap Total

 (Rp. Trilliun)   Aset Ekuitas Penjualan Laba bersih

Total 2012   3.214 737 1.404 129

25 BUMN% 92,7 89,7 89,4 92.1Σ 3.467 822 1.571 140

1919

Page 20: Bumn dan Pembangunan Nasional

Kinerja Keuangan BUMN – 5 Tahun Terakhir

20

Total Seluruh BUMN

Tahun Total Aktiva Total Ekuitas Total Penjualan Total LR Bersih

2008 1,970,889 502,113 1,085,903 53,254

2009 2,241,388 565,811 950,975 87,198

2010 2,505,462 601,797 1,077,708 101,221

2011 2,946,789 688,682 1,378,260 115,434

2012 3,467,312 822,450 1,570,737 140,257

Rp Milyar

“Pertumbuhan di sisi aset belum diikuti oleh pertumbuhan di sisi penjualan secara signifikan. Namun demikian, laba bersih mengalami pertumbuhan yang cukup

signifikan.”

MY.WAMEN.12.2013

Page 21: Bumn dan Pembangunan Nasional

Kinerja Keuangan BUMN – 5 Tahun Terakhir

21

BUMN Tbk

BUMN Perbankan, Tbk

Tahun Total Aktiva Total Ekuitas Total Penjualan Total LR Bersih

2008 851,248,814 71,380,184 88,039,178 12,924,148

2009 997,508,267 86,902,857 106,604,753 17,438,204

2010 1,171,026,221 117,782,822 126,818,523 25,708,327

2011 1.409.970.608 156.622.576 119.460.370 33.934.918

2012 1.548.280.593 181.340.349 138.365.759 43.498.374

BUMN Tbk lain

Tahun Total Aktiva Total Ekuitas Total Penjualan Total LR Bersih

2008 210,973,642 82,356,838 179,820,195 20,809,422

2009 223,828,963 98,081,864 186,537,643 27,622,090

2010 243,574,947 116,284,420 186,928,371 29,648,815

2011 272.202.288 133.656.410 212.522.376 30.884.444

2012 327.154.504 174.919.896 252.352.922 41.661.086

Rp Juta

Rp Juta

MY.WAMEN.12.2013

Page 22: Bumn dan Pembangunan Nasional

Kinerja Keuangan BUMN – 5 Tahun Terakhir

22

BUMN Non TbkRp Juta

Rp Juta

BUMN PSO, Non Tbk

Tahun Total Aktiva Total Ekuitas Total Penjualan Total LR Bersih

2008 638,536,785 286,769,637 701,767,359 9,282,731

2009 703,294,699 310,755,047 527,588,728 28,637,564

2010 703,486,873 283,556,819 609,359,365 29,995,748

2011 803,574,754 295,910,848 880,234,346 33,867,469

2012 1.037.136.282 336.799.236 1.016.459.968 35.195.363

BUMN Non PSO, Non Tbk

Tahun Total Aktiva Total Ekuitas Total Penjualan Total LR Bersih

2008 270,130,639 61,607,308 116,276,307 10,237,846

2009 316,756,463 70,071,507 130,244,150 13,500,536

2010 387,374,902 84,173,840 154,602,411 15,868,611

2011 461,041,835 102.492.245 166.043.459 16.748.023

2012 554.741.473 129.390.863 163.558.702 19.902.503

MY.WAMEN.12.2013

Page 23: Bumn dan Pembangunan Nasional

ROA & ROE – 5 Tahun Terakhir

23

ROA 2008 – 2012

2,87% - 4.26%

ROE 2005 – 2010

10,93% - 17.34%

2008 2009 2010 2011 2012

ROA 0.0287 0.0414 0.0426 0.0391728080972205

0.0404512198498437

0.25%

0.75%

1.25%

1.75%

2.25%

2.75%

3.25%

3.75%

4.25%

ROA

2008 2009 2010 2011 2012

ROE 0.0162 0.0189000000000001

0.0237 0.0240678194335807

0.0280946323274104

0.25%

0.75%

1.25%

1.75%

2.25%

2.75%

ROE

MY.WAMEN.12.2013

Page 24: Bumn dan Pembangunan Nasional

ROA & ROE – 5 Tahun Terakhir

24

BUMN Tbk

2008 2009 2010 2011 2012

ROA 0.0162 0.0189000000000001

0.0237 0.0240678194335807

0.0280946323274104

0.25%

0.75%

1.25%

1.75%

2.25%

2.75%

ROA BUMN Perbankan, Tbk 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

ROE 0.1845 0.2203 0.2512 0.216666836076046

0.239871458171905

2.50%

7.50%

12.50%

17.50%

22.50%

27.50%

ROE BUMN Perbankan, Tbk 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

ROA 0.1059 0.1271 0.1269 0.113461367492101

0.127343764522137

1.00%

3.00%

5.00%

7.00%

9.00%

11.00%

13.00%

ROA BUMN Non Perbankan, Tbk 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

ROE 0.2658 0.3062 0.2766 0.23107342155548

0.238172369945774

2.50%

7.50%

12.50%

17.50%

22.50%

27.50%

32.50%

ROE BUMN Non Perbankan, Tbk 2008-2012

MY.WAMEN.12.2013

Page 25: Bumn dan Pembangunan Nasional

ROA & ROE – 5 Tahun Terakhir

25

BUMN Non Tbk

2008 2009 2010 2011 2012

ROA 0.0151 0.0427000000000001

0.0426 0.0421460091666468

0.0339351377423911

0.25%

0.75%

1.25%

1.75%

2.25%

2.75%

3.25%

3.75%

4.25%

ROA BUMN Non PSO-Non Tbk 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

ROE 0.0332 0.0959 0.1009 0.114451596304482

0.104499532077712

1.00%

3.00%

5.00%

7.00%

9.00%

11.00%

13.00%

ROE BUMN Non PSO-Non Tbk 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

ROA 0.0414 0.046 0.0451 0.0363264703231868

0.03587707761982

0.25%0.75%1.25%1.75%2.25%2.75%3.25%3.75%4.25%4.75%

ROA BUMN Non PSO-Non Tbk, 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

ROE 0.1711 0.2051 0.2058 0.163407705713118

0.153816911289474

2.50%

7.50%

12.50%

17.50%

22.50%

ROE BUMN Non PSO-Non Tbk, 2008-2012

MY.WAMEN.12.2013

Page 26: Bumn dan Pembangunan Nasional

KONTRIBUSI BUMN

MY.WAMEN.12.2013

Page 27: Bumn dan Pembangunan Nasional

27

Kontribusi Kinerja Keuangan BUMN terhadap PDB

Rp Triliun

Total Laba BersihTotal Pendapatan UsahaTotal Aset

(In Rp trilliun) (In Rp trilliun)

CAGR : Compounded Annual Growth Rate = Pertumbuhan rata-rata tahunan akumulasi

Per 31 Desember 2012, TOTAL ASET BUMN MENCAPAI RP 3.467 TRILIUN ATAU SETARA DENGAN 42% DARI PDB;

Per 31 Desember 2012, total Pendapatan Usaha BUMN mencapai Rp1,571 trilliun (19% dari PDB) dengan Laba Bersih mencapai Rp103,9 trilliun (1,6% dari PDB).

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

CAGR 11,96%

CAGR 7,66%

CAGR 21,37%

MY.WAMEN.12.2013

Page 28: Bumn dan Pembangunan Nasional

28

Rp Triliun

30 28 3036.5

40.0

92

105109

115.0120.0

125.5118.4

128.3

151.5

160.0

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2009 2010 2011 2012 2013P

Dividen

Pajak

Jumlah

Sumber: UU APBN 2014MY.WAMEN.12.2013

Dividen dan Pajak BUMN 5 Tahun Terakhir

Page 29: Bumn dan Pembangunan Nasional

Pertamina &PLN33.96%

BUMN Lain & Minoritas21.82%

BUMN Tbk44.22%

BUMN Dividen Persentase

Pertamina & PLN 13,586,766.36 33.96

BUMN Tbk 17,693,945.44 44.22

BUMN Lain & Minoritas 8,728,459.66 21.82

Proporsi Kontribusi Dividen BUMN Tahun 2013

MY.WAMEN.12.2013

Page 30: Bumn dan Pembangunan Nasional

Posisi Dominan di Pasar Modal Indonesia

Per 30 Juni 2013, 5 (lima) BUMN berada pada 10 besar kapitalisasi terbesar di BEI

30

25,93%

74,07%SOE

10 perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di BEI:

Source: Bloomberg, March 18 2010

• Per 30 Juni 2013 BUMN Tbk menyumbangkan 23,21% dari keseluruhan kapitalisasi pasar di BEI

• Nilai dari kapitalisasi pasar BUMN sebesar Rp 1,100 triliun

• Prestasi & proporsi yang membanggakan karena BUMN Tbk hanya ada 20 dibandingkan keseluruhan Perusahaan di BEI yang mencapai 465,

Total Kapitalisasi Pasar BUMN per 30 Juni 2011

Des’08- Jun’13 Total Return for Shareholders of Top Listed SOEs

No,

Company Name

Market Cap Jun 30, 2013

(In IDR trillion)

1 HM Sampoerna Tbk, 372

2 Astra International Tbk, 283

3 Bank Central Asia Tbk, 244

4 Unilever Indonesia Tbk, 234

5Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, 227

6 Bank Mandiri (Persero) Tbk, 208

7Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 189

8Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 139

9Semen Indonesia (Persero) Tbk 101

10 Gudang Garam Tbk 97

Total 2,094

MY.WAMEN.12.2013

Page 31: Bumn dan Pembangunan Nasional

31

“Sebagai salah satu pilar perekonomian nasional, BUMN juga turut serta dalam pengembangan usaha mikro, kecil,dan koperasi serta kepedulian terhadap lingkungan melalui Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) (http://pkbl.bumn.go.id/)”.

S.d. 2012 2013P Akumulasi s.d. 2013

Total Dana Rp24,14 T Rp5,69 T Rp29,83 T

Prog kemitraan Rp18,39 T Rp3,67 T Rp22,06 T

Prog BL Rp5,75 T Rp2,02 T Rp7,77 T

Jumlah Mitra PK 1.057.761 227.051 1.284.812

Program Kemitraan & Bina Lingkungan

Sumber: Kementerian BUMNMY.WAMEN.12.2013

Page 32: Bumn dan Pembangunan Nasional

NO BANK

REALISASI PENYALURAN KUR

NPL (%)

Plafon OutstandingDebitur

Rata-rata Kredit

(Rp juta) (Rp juta) (Rp juta)

1 BNI 14,085,347 4,701,435 223,884

62.9 4.9

2 BRI (KUR Ritel) 15,661,184 6,458,669 92,962 168.5

3.4

3 BRI (KUR Mikro) 61,912,781 18,425,469 8,470,436

7.3 1.9

4 BANK MANDIRI 12,481,392 5,904,132 244,993

50.9 4.5

5 BTN 4,001,870 2,140,826 22,483 178.0

12.4

6 BUKOPIN 1,748,494 696,731 11,719 149.2

4.1

7BANK SYARIAH MANDIRI

3,342,178 1,740,551 45,856

72.9 7.3

8 BNI SYARIAH 129,849

94,483 889

146.1

3.8

9 BPD 12,004,605 5,715,105 151,704

79.1 7.9

TOTAL 125,367,700 45,877,402 9,264,926 13.5 4.2

Realisasi Penyaluran KUR (2007-Agust 2013)

MY.WAMEN.12.2013 32Sumber: Jamkrindo 2013

Page 33: Bumn dan Pembangunan Nasional

NO SEKTOR EKONOMI TOTAL

Plafon OutstandingDebitur

(Rp juta) (Rp juta)

1 Pertanian 20,675,438 8,704,395 1,375,369 2 Perikanan 768,053 226,337 7,268 3 Pertambangan 106,296 50,751 2,673 4 Industri pengolahan 3,466,891 1,610,621 173,905 5 Listrik, gas dan air 64,715 33,384 1,677 6 Konstruksi 1,965,360 670,109 9,949 7 Perdagangan 71,694,808 26,291,876 6,171,144 8 Penyediaan akomodasi 826,287 288,909 31,542 9 Transportasi 1,711,559 976,110 38,706

10 Perantara keuangan 924,458 363,957 6,300 11 Usaha persewaan 5,193,460 2,567,399 254,701 12 Adm. Pemerintahan 9,086 1,433 37 13 Jasa pendidikan 70,140 30,655 410 14 Jasa kesehatan 337,879 107,537 3,558 15 Jasa kemasyarakatan 3,123,861 1,224,790 104,153 16 Jasa perorangan 90,024 43,068 879 17 Badan internasional 75 - 1 18 Lainnya 14,339,308 2,686,070 1,082,654

Total 125,367,700 45,877,402 9,264,926

Realisasi Penyaluran KUR Per Sektor (2007-Agust 2013)

MY.WAMEN.12.2013 33Sumber: Jamkrindo 2013

Page 34: Bumn dan Pembangunan Nasional

Hampir Semua BUMN turut mendukung MP3EI, baik dari sisi Produksi, dukungan infrastruktur, maupun dari pembiayaan

Serapan Tenaga Kerja6,6 Juta Orang

Periode2011 - 2014

Total InvestasiRp 835,6 Triliun *

KE 1: Sumatra, KE 2: Jawa, KE 3: Kalimantan, KE 4: Sul-MalUt, KE 5 Bali-Nus Teng, KE 6: Papua Maluku, JKT: Ibu Kota

Koridor

KE 1 : 207 Proyek

KE 2 : 106 Proyek

KE 3 : 55 Proyek

KE 4 : 52 Proyek

KE 5 : 19 Proyek

KE 6 : 26 Proyek

JKT : 12 Proyek

Tenaga Kerja, Ribu Org

847,2

4.815,9

356,3

348,6

84,6

62,3

95,7

Total Investasi, Rp Triliun

257,7

365,4

58,3

50,2

24,7

58,3

21,0

34

*) Sebelum Retreat Bogor II sebesar Rp 383 Triliun

KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN KBUMN 2008-2011Kontribusi BUMN pada MP3EI

MY.WAMEN.12.2013

Page 35: Bumn dan Pembangunan Nasional

BUMN dan public service obligation (pso)

35

Keypoint :

“Melalui fungsi PSO yang dilaksanakan, BUMN menjadi kepanjangan tangan Pemerintah untuk menyediakan barang/jasa yang murah dan berkualitas bagi masyarakat”.

Program Raskin

Rp19 T(2013)

BBM Bersubsidi

Rp173 T(2013)

Benih dan Pupuk

Rp 0,2 T(2013)

PupukBagi Petani

Rp16 T(2013)

Listrik Bersubsidi

bagi Rumah Tangga

Rp103 T(2013)

Tiket Ekonomi Murah

Rp 0,7 T(2013)

Tiket Kapal Ekonomi Rp0,8 T

(2013)

Kantor Pos di Seluruh Penjuru

Indonesia

Rp0,2 T(2013)

Rp 90 M(2013)

Dokumentasi Kenegaraan &

Kemasyarakatan

Page 36: Bumn dan Pembangunan Nasional

Public Service Obligation (PSO)

36

NO BUMN PRODUK/JASA 2008 2009 2010 2011 2012Usulan

YANG DITUGASKAN 2013

  1, PT KAI  Penyediaan KA kelas ekonomi        544,00            505,00            534,80  523,40 767,41 704

                

  2, PT PELNI  Penyediaan Kapal Laut kelas Ekonomi        790,00            845,00            824,14  860,45 897,63 826,52

               

  3, PT Posindo  Penyediaan sebagian besar biaya        118,75            256,42            253,30  257,04 272,46 209,20

       operasional KPCLK        

  4, Perum Antara  Penyediaan berita teks, foto, dan audiovisual,          38,96              49,70              69,90  73,36 82,09 89,78

               

  5, PT Pertamina  Penyediaan dan distribusi BBM tertentu  134.201,00  60.980 156.407,63 156.407,63 210.125,07    172.913,80

       Penyediaan dan Distribusi LPG 3 Kg 3843,00    

  6, PT PLN  Penyediaan tenaga listrik    82,999,17       50,830,13        67,863,00  93,178 102.813,51    80.937,79

               

  7, PT Pusri (Holding)  Penyediaan dan distribusi pupuk bersubsidi    14,101,00       16,458,00        11,877,00  14,557,98 16.456,743    15.830

               

  8, PT SHS  Penyediaan dan distribusi benih dan pupuk        933,41   1,278,17         1,563,52  413,80 255,27      1143,29

                

  9, PT Pertani  Penyediaan dan distribusi benih dan pupuk        732,63         1,169,00         1,718,30  117,70 81,91 223,77

               

 10, Perum Bulog  Penyediaan dan penyaluran Raskin    11,289,00   12,691,07   14,401,70  17,318 21,08    19.197,90

JUMLAH

249,590,92 112,865,25 160,346,96 158.763,88 331.773,17 292.076,05

Rp Milyar

MY.WAMEN.12.2013

Page 37: Bumn dan Pembangunan Nasional

BUMN dan beberapa program strategis pemerintah

Konversi Minyak ke Gas

Pembangkit Listrik 10.000 MW

Jalan Tol Trans Jawa 1.000 Km

Pembangunan Rumah Susun Sederhana 1.000 Tower

Kredit Usaha Rakyat

Keypoint :

“Berbekal pengalaman dan jaringan yang luas di seluruh nusantara, BUMN menjadi tulang punggung Pemerintah untuk melaksanakan program-program strategis bagi masyarakat”.

37

Page 38: Bumn dan Pembangunan Nasional

BUMN dan beberapa sektor ekonomi

Telekomunikasi (>50%) Bahan Bakar dan Energi (>50%)

Pertamina

Gas Negara

PTBA

Listrik (± 99%)

PLN

Perbankan (± 40%) Penerbangan (>50%)

Garuda Indonesia

Mandiri, BNI BRI, dan BTN

TELKOM GROUP

Merpati

Semen (>50%)

Pupuk (± 99,9%)

Pupuk Sriwidjaja Holding &

Pupuk Iskandar Muda

Semen Gresik Group

Semen Baturaja

Semen Kupang

Industri Pertahanan (± 99,9%)

Pindad, Dahana, PAL, Dirgantara

Indonesia

Angkutan Laut(>50%)

PELNI

ASDP

Perbenihan (± 99%)

Sang Hyang Seri & Pertani

Bandar Udara dan Pelabuhan(± 99%)

Angkasa Pura I & II,Pelindo I-IV

Jalan Tol (± 70%)

Jasa Marga

keypoint :

“Keberadaan dan market share BUMN yang besar di sektor-sektor strategis membuat BUMN menjadi bagian yang sangat penting bagi perekonomian nasional bahkan negara”.

38

Page 39: Bumn dan Pembangunan Nasional

BEBERAPA PRESTASI/CAPAIAN BUMN

MY.WAMEN.12.2013

Page 40: Bumn dan Pembangunan Nasional

• Di tahun 2013, 6 BUMN & 3 Swasta Indonesia Masuk dalam Forbes Global 2000

• Secara sekilas, capaian BUMN di tahun 2013 tercatat lebih baik dari tahun

sebelumnya. Seluruh BUMN kecuali BNI mengalami kenaikan peringkat apabila

dibanding tahun sebelumnya.

• Pengakuan prestasi BUMN di media internasional berdampak positif pada citra

BUMN sehingga pada gilirannya meningkatkan kepercayaan investor.

Forbes Global 2000

Rank 446 Rank 461 Rank 685 Rank 922

Rank 1188

Rank 1425

My.12.2013 40

Page 41: Bumn dan Pembangunan Nasional

• Di tahun 2013, Pertamina tercatat sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500.

• Dengan menggunakan ukuran pendapatan, Pertamina berhasil mengungguli Vodafone Group dan Toshiba serta sedikit di bawah Sinochem Group (BUMN China di bidang produksi dan trading minyak dan chemical).

• Tahun sebelumnya, walaupun secara ukuran Pertamina seharusnya memenuhi kriteria

untuk masuk dalam fortune global 500, namun Pertamina tidak terdaftar dalam list

yang disusun oleh majalah Fortune tersebut, menandakan bahwa BUMN terbesar

tersebut belum terlalu dikenal luas.

Fortune Global 500Rank 122

My.12.2013 41

Page 42: Bumn dan Pembangunan Nasional

42

Geliat Bank BUMN: Setara Dengan Bank-Bank Eropa

MY.12.2013Sumber: Paparan Menteri Negara BUMN di depan Presiden, Yogyakarta 2012

Page 43: Bumn dan Pembangunan Nasional

43

44% market share for Semen Gresik

Sektor Semen: modal awal yang kuat dengan Semen Indonesia sebagai market leader; namun dibutuhkan investasi dengan kapasitas produksi yang sudah my 9.2013 maksimal

Semen Indonesia

My.12.2013

Page 44: Bumn dan Pembangunan Nasional

44MY.12.2013Sumber: Paparan Menteri Negara BUMN di depan Presiden, Yogyakarta 2012

Page 45: Bumn dan Pembangunan Nasional

Market Share – WIKA as the leader, extremely rosy

Outperform JCI by 24%

Sektor Konstruksi – Pertumbuhan BerkelanjutanDipercaya terus tumbuh sejalan dengan peningkatan infrastruktur nasional walaupun saat ini telah mengungguli IHSG sampai 24%

45MY.WAMEN.12.2013

BUMN Konstruksi

Page 46: Bumn dan Pembangunan Nasional

Sektor Telekomunikasi – Konten/Data sebagai Sumber PertumbuhanKepuasan pelanggan dan investasi berkelanjutan sebagai kunci mempertahankan market share

Market Share – Telkom masih mendominasi

Cellular Revenue Share

TLKM58%

ISAT20%

EXCL22%

Subs Market ShareEXCL21%

TLKM55%

ISAT24%

46MY.WAMEN.12.2013

BUMN Telekomunikasi

Page 47: Bumn dan Pembangunan Nasional

MY.12.2013

Pembentukan holding pupuk memberikan dampak yang besar. Pelayanan kepada petani lebih terkoordinasikan & jauh lebih effisien.

Pembentukan Operating Holding

Spin off Pabrik Palembang menjadi Investment Holding

Perubahan Nama Menjadi Pupuk Indonesia

1997 2010 2012

Laba Bersih 671 M

Laba Bersih 2,1 T

Laba Bersih 4,3 T

Dalam 5 Tahun Laba naik > 6 x lipat

Sumber: Paparan Menteri Negara BUMN di depan Presiden, Yogyakarta 2012 47

Kesuksesan Holding BUMN Pupuk

Page 48: Bumn dan Pembangunan Nasional

48

Pengembangan Kalibaru

Investasi IPC (PELINDO II) sekitar Rp 40 triliun, dengan kedalaman 16 meter yang membuat

INDONESIA MASUK DALAM PETA PELABUHAN BESAR DUNIA.Kapasitas akan langsung

lebih besar dari Tanjung Priok saat ini (135 tahun).Pembiayaan komersial (non APBN).

MY.12.2013Sumber: Paparan Menteri Negara BUMN di depan Presiden, Yogyakarta 2012

Page 49: Bumn dan Pembangunan Nasional

Penjelasan lanjutan: Program Sinergi BUMN Maritim

PT Pelindo I, II, III, IV, bersama-sama akan membentuk perusahaan operator terminal petikemas di 6 Pelabuhan. Dalam 2 tahun menjadi perusahaan operator petikemas kelas dunia. PT Pelindo II sedang membangun sistem tracking logistik nasional bersama PT Telkom. PT Pelindo I, III & IV mengupayakan

pengerukan pelabuhan masing-masing dengan biaya sendiri (non APBN), agar bisa dimasuki kapal besar.

Pendulum Nasional sebagai Koridor Maritim Utama Nusantara

Belawan

Batam

TanjungPriok

Surabaya

Makassar

Sorong

MY.12.2013Sumber: Paparan Menteri Negara BUMN di depan Presiden, Yogyakarta 2012 49

BUMN Maritime Service

Page 50: Bumn dan Pembangunan Nasional

“COST” DALAM PEMBINAAN BUMN

MY.WAMEN.12.2013

Page 51: Bumn dan Pembangunan Nasional

Pada saat krisis finansial/ global tahap I (1998), untuk sektor perbankan, Pemerintah telah menerbitkan obligasi rekap sebesar + Rp.650 T, untuk:• Bank BUMN + Rp. 279 T.• Bank Swasta + Rp. 371 T.

Pada tahun 2005-2008 telah dikeluarkan PMN tambahan sebesar Rp 6,4 T untuk 18 BUMN dan PT PPA (sejak 2008 ditunjuk untuk menangani restrukturisasi BUMN), masing-masing:

Selama pengelolaan/pembinaan BUMN (S/D 2004) secara total telah dilakukan bantuan penyehatan untuk BUMN oleh pemerintah sebesar + Rp. 385 T berupa tambahan PMN, pengambilalihan/ konversi hutang menjadi PMN, subordinasi pinjaman dll.

Sementara itu, jumlah kredit RDI/SLA dan BPYBDS (Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya) pada BUMN masing-masing berjumlah Rp.49,8 T dan Rp. 32,98 T yang masih perlu diselesaikan.

No BUMN Jumlah PMN (Rp. T)1 PT Kereta Api Indonesia 2702 PT Sang Hyang Seri 1003 PTKertas Kraft Aceh 3004 PT Merpati Nusantara Airlines 5255 PT Garuda Indonesia 1,0006 PT Kertas Leces 2757 PT Kliring Berjangka Indonesia 828 PT Perikanan Nusantara 1009 PT Pupuk Sriwidjaya (PT PIM) 30010 PT Dirgantara Indonesia 4011 Perum PPD 4012 PT Semen Kupang 5013 PT Pertani 2014 PT Industri Kereta Api 140

15 Perum Sarana Pengembangan Usaha 600

16 PT Boma Bisma Indra 7517 PT Perkebunan Nusantara XIV 10018 PT Askrindo 85019 PT PPA 1500

TOTAL PMN 6,367 

51

“Cost” Dalam Penyehatan BUMN Di Masa Lalu

MY.WAMEN.12.2013

Page 52: Bumn dan Pembangunan Nasional

1. Sektor pertambangan dan energi Konversi hutang menjadi PMP Rp. 656 M, Subordinasi pinjaman eks SLA Rp. 207 M, Kuasi neraca dengan write off deferred charge + Rp.500 M, Konversi bunga tunggakan pinjaman SLA Rp. 28,7 T, Rescheduling hutang Rp. 5,2 T.

2. Eks industri strategisKonversi hutang luar negeri Rp. 586 M, Subordinasi hutang LN Rp. 1,3 T, Down grade aset Rp. 1,2 T, Sektor perikanan, Konversi hutang + Rp. 10,5 M.

3. Sektor kehutananPMN untuk pembangunan HTI Rp. 961 M.

4. Lembaga keuangan non bankTambahan PMP Rp. 919 M, Subordinasi pinjaman eks RDI Rp.116 M, Penambahan modal disetor Pemerintah Rp. 122 M.

6. Sektor perbankanBank merger: dana rekap Rp. 174 T, Lainnya: dana rekap Rp. 105 T7. Sektor PerumahanKonversi hutang Rp. 333 M.8. Sektor Penerbangan: restrukturisasi usaha Rp. 8 T.9. Sejak 2005-2008 dilakukan PMN beberapa BUMN sebesar Rp. 6,3 T.10. Sedang dalam proses penyelesaian RDI/SLA Rp.50 T dan BPYBDS Rp.33 T

Total beban beberapa sektor yg tercatat sementara ini + Rp. 391 T (diluar RDI/SLA &

BPYBDS)

52

Distribusi “Cost” Pembinaan/Penyehatan

MY.WAMEN.12.2013

Page 53: Bumn dan Pembangunan Nasional

BUMN KE DEPAN

MY.WAMEN.12.2013

Page 54: Bumn dan Pembangunan Nasional

visi, misi, dan tujuan Kementerian BUMN 2010-2014

Meningkatnya peran BUMN sebagai instrumen Negara1) untuk peningkatan kesejahteraan rakyat2) berdasarkan mekanisme korporasi3)

Visi

Misi

1. Peningkatan kualitas pengelolaan BUMN yang semakin transparan dan akuntabel

2. Peningkatan peran BUMN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan negara

3. Peningkatan kualitas pelaksanaan penugasan pemerintah untuk pelayanan umum

4. Peningkatan peran BUMN dalam keperintisan usaha dan pengembangan UMKM

5. Peningkatan sistem pengelolaan BUMN berbasis mekanisme korporasi

6. Peningkatan peran BUMN untuk percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional

Catatan :1) Pasal 33 UUD 19452) Visi dan Misi Presiden 2010-20143) UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN

Tujuan

1. Meningkatnya Kapasitas dan Kemampuan Pembinaan BUMN

2. Terwujudnya penerapan best practices GCG dan sistem penilaian kinerja

3. Meningkatnya peran BUMN dalam pengelolaan SDA strategis dan pertahanan nasional

4. Meningkatnya Kinerja BUMN5. Meningkatnya peran BUMN untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi nasional6. Meningkatnya kualitas pelaksanaan penugasan

pemerintah untuk pelayanan umum (PSO)7. Meningkatnya peran BUMN dalam keperintisan

usaha dan pengembangan UMKM8. Terwujudnya sistem pengelolaan BUMN yang

semakin sehat dan kompetitif9. Meningkatnya peran BUMN dalam percepatan

pelaksanaan prioritas pembangunan nasional

Sumber : Rencana Strategis Kementerian BUMN Tahun 2010-2014

54

Page 55: Bumn dan Pembangunan Nasional

Kondisi BUMN Dan Keharusan Pembenahan

Beberapa Masalah Strategis BUMN:

Sisi BUMN:

• Produktivitas aset relatif msh rendah.

• Profitabilitas relatif msh rendah

• Jumlah karyawan “berlebih”

• Kualitas karyawan perlu ditingkatkan

• Kualitas manajemen perlu ditingkatkan

• Skala usaha yang tidak merata

Sisi Pemerintah:

• Penanganan masalah BUMN perlu dipercepat

• Koordinasi antar lembaga perlu ditingkatkan

• Pembebanan fungsi PSO/subsidi

• Masalah terkait otonomi daerah

Mekanisme Penyehatan selama Ini :

• Pengambil-alihan hutang• Penambahan Modal Pemerintah• Konversi hutang menjadi Penyertaan Modal

Pemerintah (PMP)• Subordinasi pinjaman eks SLA• Kuasi neraca dengan write off deferred

charges, down grade assets dsb.• Konversi bunga tunggakan pinjaman SLA • Rescheduling hutang

MY.WAMEN.12.2013 55

Page 56: Bumn dan Pembangunan Nasional

LANGKAH-2 YG TELAH DIAMBIL DALAM “PEMBENAHAN” BUMN

1. Inpres No. 5 Tahun 1988, Keputusan MenKeu. No. 740/KMK.00/1989 dan No. 741/KMK.00/1989

a. Penyehatan BUMN melalui : - Konsolidasi - Penggabungan - Go public - Penyertaan langsung - Kerjasama operasi - Joint venture b. Peningkatan tingkat kesehatan BUMN

c. Rencana Jangka Panjang & RKAP

Program “pembenahan” BUMN merupakan proses

yang panjang (sudah berjalan 25 thn)

dan menimbulkan biaya yang cukup besar.

MY.12.2013 56

Sejak 1988 (“awal” penyehatan yang lebih komprehensif ) s/d 2003, UU 19/2003, perlu waktu 15 tahun. Hingga 2013, sudah 25 tahun upaya2 penataan masih terus dilakukan.

Page 57: Bumn dan Pembangunan Nasional

LANGKAH-2 YG TELAH DIAMBIL DALAM “PEMBENAHAN” BUMN (Lanjutan)

2. Penerbitan PP No. 12 dan PP No.13 Tahun 1998, UU 19/2003

Penyatuan penganganan pembinaan BUMN baik tekhnis (semula oleh Departemen Tekhnis) dan Keuangan (semula oleh Departemen Keuangan) menjadi dalam satu penanganan

3. Penanganan Pembinaan BUMN Oleh Setingkat Kementerian

1) Pembentukan Kementerian BUMN

2) Pengalihan kedudukan sebagai pemegang saham dari Menteri Keuangan kepada Menteri BUMN (PP No.41 Tahun 2003)

3) Kedudukan Kementerian BUMN sebagai operator

4) Restrukturisasi berkelanjutan (sejalan dengan program rightsizing) : antara lain inbreng PT.BAG ke dalam PLN, PT.Rukindo ke dalam Pelindo, rencana holding kehutanan, perkebunan, konsolidasi pelabuhan dan bandar udara, likuidasi PT ISI, merger PT.SI dan Sucofindo, dll)

5) Debirokratisasi dan “Rightsizing” Kementerian BUMN sejalan dengan reformasi birokrasi

57MY.12.2013

Page 58: Bumn dan Pembangunan Nasional

Arah BUMN ke DepanArah BUMN ke Depan

Pemerintah akan tetap menjadi “pengendali”/pemegang saham mayoritas pada kurang lebih 45 – 50 BUMN : 25 BUMN Besar 10 BUMN Pelaksana PSO (5 diantaranya masuk 25 Besar) BUMN yang “penting bagi negara” (termasuk 25 besar, atau memenuhi salah satu

kriteria yang ada) 14 BUMN Perum (ada yang menjadi pelaksana PSO)

Sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan BUMN ke depan BUMN yang efisien dan produktif, berdaya saing nasional, regional dan global. BUMN dengan kontribusi yang optimal kepada Negara dan Stakeholders BUMN yang taat dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance

(GCG)/ well managed. BUMN yang berorientasi pada penciptaan nilai yang tinggi, skala yang ekonomis,

usaha yang terfokus dan terintegrasi dengan core competencies yang jelas.

58MY.WAMEN.12.2013

Page 59: Bumn dan Pembangunan Nasional

59

Transformasi Budaya Kerja Restrukturisasi

Go PublicStrategic Business

Development

1 2

4 3

Transformasi budaya kerja BUMN untuk menyamai international best practices

Meningkatkan kualitas SDM

Merekrut tim manajemen terbaik

Mempertahankan standar-standar Good Corporate Governance (GCG)

Melakukan Benchmark terhadap perusahaan-perusahaan terbaik di kawasan dan dunia

Mendorong BUMN untuk mengeksplorasi peluang-peluang usaha dengan mendayagunakan berbagai kapabilitas BUMN

Mendorong ekspansi internasional

Mendorong sinergi operasi antar BUMN

Rightsizing untuk memperoleh struktur yang paling efisien

Membentuk perusahaan-perusahaan holding

Melanjutkan restrukturisasi BUMN yang masih merugi

Melanjutkan program go public dengan penekanan lebih besar pada peningkatan struktur permodalan

Transformasi BUMN Menjadi World Class CorporationsTransformasi BUMN Menjadi World Class Corporations

Page 60: Bumn dan Pembangunan Nasional

1. BUMN Sebagai tangan kedua

2. Ketahanan Pangan

3. Ketahanan Energi dan Hemat Energi

4. Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan

5. Daya Saing dan Kepeloporan

6. Kurangi Hutang Luar Negeri

Sumber: Paparan Menteri Negara BUMN di depan Presiden, Yogya 2012

60MY.WAMEN.12.2013

Arah Kebijakan BUMN Ke Depan: Amanat Presiden

Page 61: Bumn dan Pembangunan Nasional

Kemana BUMN

Ke depan?

Fokus :1.Ketahanan Nasional2.Engine of Growth3.Kepeloporan:

Teknologi, Daya Saing, Kesejahteraan

BAGAIMANA BUMN YANG DILUAR ITU?

METAMORFOSA

Kebijakan Pembinaan BUMN ke depan akan diarahkan kepada 3 fokus pembangunan nasional. BUMN yang bergerak di bidang lain akan diarahkan

untuk mendukung ketercapaian ketiga fokus tersebut.

Sumber: Paparan Menteri Negara BUMN di depan Presiden, Yogya 2012

61MY.WAMEN.12.2013

Arah Kebijakan BUMN Ke Depan: Amanat Presiden (Lanjutan)

Page 62: Bumn dan Pembangunan Nasional

Perbaikan Portofolio BUMN Dalam Rangka Penataan Skala Usaha

PORTO-FOLIO BUMN

1. PROGRAM RESTRUKTUR-ISASI

2. SINERGI OPERASI

3. KEMAMPUAN INVESTASI & PENDANAAN

4. PERILAKU KORPORASI

• Perampingan jumlah BUMN - span of control

• Go Public

• Economic of Scale

• Cross selling

• Bargaining position

• Konsolidasi

• Debirokratisasi/korporatisasi

• Efisiensi & Efektivitas

• Global Benchmarking

• Penciptaan Nilai

Sumber : PT Danareksa (2008)My.12.2013 62

Page 63: Bumn dan Pembangunan Nasional

Why rightsizing?

• Saat ini belum banyak BUMN yang dapat disebut sebagai pemain internasional,

• Tingkat persaingan usaha yang semakin tinggi baik di pasar domestik, regional maupun internasional.

• Diperlukan pembenahan skala usaha BUMN sehingga menciptakan daya kompetisi yang lebih kuat.

• Perlu sinergi yang lebih kuat dan luas antar BUMN karena BUMN bergerak pada hampir semua sektor usaha.

• Dunia usaha tidak dapat lagi bergantung pada pertumbuhan organik, diperlukan pertumbuhan unorganik melalui merger, akuisisi, konsolidasi dll

• BUMN perlu mendapat level playing field yang “sejajar/sama” dengan sektor swasta. terutama terkait dengan rigiditas aturan/ketentuan yg mengikat BUMN.

63

Page 64: Bumn dan Pembangunan Nasional

2) Rightsizing Siap Dilaksanakan:

• Holding perkebunan• Holding Pertambangan• Holding konstruksi• Holding farmasi• dll

3) Rightsizing Dlm Kajian

• Sektor kertas• Sektor pelabuhan• Sektor bandar udara.• Sektor pelayaran• Dan lain-lain

Stand Alone1

Merjer/Konsolidasi2

Holding3

Divestasi4

Likuidasi5

1) Jenis Tindakan

64

Langkah-langkah Rightsizing : Penataan Skala Usaha

MY.12.2013

Page 65: Bumn dan Pembangunan Nasional

S

1. Debirokratisasi Pengelolaan BUMN melalui antara lain:a. menegaskan kembali peran dan tanggung jawab pengelolaan

BUMN kepada Direksi dan peran dan tanggung jawab pengawasan BUMN kepada Komisaris/Dewan Pengawas

b. memberlakukan Pakta Integritas (Statement of Integrity) terhadap pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa keputusan tersebut telah dibuat secara diligent, care, tanpa benturan kepentingan, dan Direksi BUMN yang bersangkutan siap menerima sanksi perdata dan pidana apabila hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan

2. Pemantapan Pelaksanaan Good Governance di Kementerian BUMN untuk meminimalkan “costs of regulation” sehingga seluruh proses pembinaan benar-benar memberikan nilai tambah, sekurang-kurangnya tidak menciptakan hambatan bagi BUMN, antara lain melalui :a. Pemantapan organisasi, tata kerja, dan akuntabilitas di Kementerian

Negara BUMN sehingga benar-benar menjadi fasilitator dalam pembinaan BUMN

65

Dari Sisi KBUMN : Reformasi Birokrasi

MY.12.2013

Page 66: Bumn dan Pembangunan Nasional

S

3. Pemantapan Pelaksanaan Good Corporate Governance (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian) di BUMN, sehingga benar-benar menjadi budaya korporasi BUMN, antara lain melalui:

a. Peningkatan peran BUMN dalam menggerakkan sektor riil (capex, opex, PKBL) dan penerimaan Negara (dividen dan pajak)

b. Penataan Sistem Remunerasi Direksi dan Komisaris/Dewan Pengawasc. Pemantapan posisi hukum dan penegakan hukum dalam pengelolaan

BUMN

4. Percepatan Penuntasan Masalah yang Telah Tertunda, antara lain: d. Pengisian jabatan Direksi dan Komisaris yang habis masa jabatannyae. Pemantapan pelaksanaan Go Public, Restrukturisasi dan Rightsizing

serta penyelesaian masalah BUMN rugif. Penyelesaian RDI/SLA dan Bantuan Pemerintah yang Belum Ditetapkan

Statusnya (BPYBDS)g. Penataan dan Optimalisasi Pendayagunaan Aset BUMN

66

Dari Sisi KBUMN : Reformasi Birokrasi (Lanjutan)

MY.12.2013

Page 67: Bumn dan Pembangunan Nasional

Sharing Knowledge

Assessment

Pegawai

Masjid(Islamic Center)

Finger Print

Perpustakaan(Learning Center)

67

Modal Awal untuk Menjadi Semakin Baik

SEMANGAT PERUBAHANmail.bumn.

go.id

Name Tag

Jurnal BUMN

e-procureme

nt

Sms Center

Press Conferen

ce Manuf. HopeBUMN

Bersih

Pendelegasian

Wewenang

WTP

Page 68: Bumn dan Pembangunan Nasional

Progress RB KBUMN

68

• Tim RB InternalPelaksanaan Program RB oleh Tim Internal KBUMN telah mencapai +60%.

• PMPRB & Verifikasi LapanganNilai Pokok PMPRB mencapai 61,43%, akan ditindaklanjuti dengan verifikasi lapangan pada tanggal 26 Nov. 2013 (nilai minimal untuk dinyatakan lulus = 50%).

• ReorganisasiUsulan Reorganisasi KBUMN telah dibahas Interdep dan secara prinsip sudah disetujui oleh Setkab dan KemenPAN RB, per 1 Oktober 2013.

• Job GradingInformasi Jabatan dan Informasi Faktor Jabatan telah disusun sebagai dasar perumusan kelas dan nilai jabatan.

Page 69: Bumn dan Pembangunan Nasional

Pola Pikir dan Budaya Kerja

Peraturan Per-UU-an Organisasi

Tata Laksana Manajemen SDM Aparatur Pengawasan

Akuntabilitas Kinerja

Pelayanan Publik

Pola Pikir dan Budaya Kerja

Peraturan Per-UU-an Organisasi Pelayanan

Publik

Tata Laksana Manajemen SDM Aparatur Pengawasan

Akuntabilitas Kinerja

Belum melayani, birokratis,

belum berorientasi

hasil

Melayani, tidak birokratis,

profesional, cepat dan tidak

berbelit

Tumpang tindih,

kurang jelas, tidak

sinkron, dan multi tafsir

Sinkron mendukung ketahanan

industri nasional

Terdapat tumpang

tindih fungsi dan belum

tepat ukuran

Lembaga yang kuat

mengembangkan kebijakan & mendorong

prestasi

Proses bisnis tidak standar dan tidak terukur

Kepastian proses & waktu yang efisien &

efektif

Kinerja SDM belum

terukur dan belum

manajemen berbasis

kompetensi

Didukung kompetensi

korporasi & bisnis yang memadai, didukung sistem

meritokarasi

Pengawasan oleh auditor

internal belum

optimal

Pengawasan berorientasi

pencegahan & perbaikan

Belum ada standar

pelayanan publik dan

belum

Transparan, cepat, sederhana, pasti &

mendukung pencapaian tujuan pendirian BUMN

Implementasi sistem

akuntabilitas kinerja (SAK) belum optimal

(skor 55)

Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas

kinerja pegawai

(KBUMN - Masa Lalu) KBUMN - Masa Depan (Pasca RB)

69

Page 70: Bumn dan Pembangunan Nasional

70

Eselon II (16 org) 6 sesuai (38%) 10 tidak sesuai (62%)

Eselon III (50 org) 20 sesuai (40%) 30 tidak sesuai (60%)

Eselon IV (113 org) 33 sesuai (29%) 80 tidak sesuai (71%)

Reformasi SDM KBUMN

Sumber: LPPM 2007 Sumber: LPPM 2010 (Es. II) & Ara Indonesia 2012 (Es. III & IV)

Eselon II (14 org) 5 memenuhi (36%) 8 memenuhi dengan

pengembangan (57%) 1 belum memenuhi (7%)

Eselon III (38 org) 4 potensial (11%) 29 potensial dg catatan (76%) 5 kurang potensial (13%)

Eselon IV (87 org) 19 potensial (22%) 47 potensial dg catatan (54%) 21 kurang potensial (24%)

(sekarang)(doeloe …)

Page 71: Bumn dan Pembangunan Nasional

1. BUMN sebagai salah satu pelaku ekonomi merupakan pilar pembangunan yang terus memberikan kontribusi nyata baik dalam memperkuat ekonomi nasional, mendorong kemakmuran dan meningkatkan prestasi di tingkat regional.

2. Untuk lebih mengoptimalkan peran BUMN, maka kinerja yang solid baik dalam bisnis, operasi, keuangan, dan manajemen menjadi kunci sukses keberhasilan BUMN. Disisi lain debirokratisasi dalam penanganan BUMN perlu menjadi perhatian.

3. Agar BUMN dapat bersaing baik di pasar domestik maupun internasional, diperlukan pembenahan skala usaha BUMN sehingga menciptakan daya kompetisi yang lebih kuat.

4. Pengelolaan BUMN pada masa mendatang memerlukan banyak terobosan, inovasi, dan perlu dijauhkan dari “intervensi” selain dari organ korporasi, sesuai UU PT No 40/2007 dan UU BUMN No.19/2003.

5. Perubahan adalah sebuah keniscayaan, namun sustainability dan konsistensi dalam adaptabilitas dan inovasi untuk meningkatkan kinerja perlu selalu dijaga.

Kesimpulan

71MY.12.2013

Page 72: Bumn dan Pembangunan Nasional

72