Upload
endahdlamda
View
224
Download
0
Embed Size (px)
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
1/55
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
2/55
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
3/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
4/55
TOPIK UT M
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
5/55
TOPIK UT M
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia, Angka Kematian Balita atau AKABA pada tahun 2007 sebesar per !000kelahiran hidup" Angka ini lebih rendah dibandingkan AKABA pada tahun 2002#200$ %ang sebesar & per !"000 kelahiranhidup" 'ambaran perkembangan AKABA pada tahun !((! ) 2007 disa*ikan pada 'ambar 2 berikut ini"
'ambar 2" Angka Kematian Balita +AKABA per !"000 Kelahiran -idup di Indonesia
Sumber. Badan /usat Statistik, SDKI, 200
/rovinsi dengan AKABA tertinggi adalah Sula1esi Barat sebesar (& per !000 kelahiran hidup, diikuti oleh Maluku sebesar ($dan usa 3enggara Barat sebesar (2 per !000 kelahiran hidup" Sedangkan AKABA terendah dimiliki oleh /rovinsi DI4 sebesar22 per !000 kelahiran hidup, diikuti oleh 5a1a 3engah sebesar $2 dan Kalimantan 3engah sebesar $ per !"000 kelahiranhidup" Menurut SDKI *umlah kematian Balita pada tahun 2007 sebesar per !"000 kelahiran hidup, sementara perkiraankelahiran hidup pada tahun 2007 berdasarkan perkalian 6B dan *umlah penduduk tahun 2007 diperoleh " &7"7! orang ba%i"Berdasarkan data tersebut dapat dihitung perkiraan *umlah absolut kematian balita %aitu sebesar !(&"87( balita pada tahun2007 + 9!"000 : " &7"7! " Menurut iskesdas, pen%ebab kematian balita karena pneumonia adalah no 2 dari seluruhkematian balita +!8,8; " Sehingga *umlah kematian balita akibat penumonia tahun 2007 adalah $0" 70 balita +!8,8; :!(&"87( , atau rata#rata $ orang balita meninggal setiap hari akibat pneumonia" Angka ini sangat besar, sehingga perlumen*adi perhatian bagi pengelola program IS/A pusat, provinsi dan kab9kota serta perlu mendapat dukungan pemerintahdaerah agar upa%a pengendalian pen%akit pneumonia dapat dilaksanakan dengan optimal sehingga angka kematian ini dapat
diturunkan"
Prevalensi PneumoniaMenurut data iskesdas 2007, prevalens pneumonia +berdasarkan pengakuan pernah didiagnosis pneumonia oleh tenagakesehatan dalam sebulan terakhir sebelum survei pada ba%i di Indonesia adalah 0,7&; dengan rentang antar provinsi sebesar0#!$,2;" /revalensi tertinggi adalah provinsi 'orontalo +!$,2; dan Bali +!2,(; , sedangkan provinsi lainn%a di ba1ah !0;
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
6/55
TOPIK UT M
Sedangkan prevalensi pada anak balita +!# tahun adalah !,00; dengan rentang antar provinsi sebesar 0,!; # ! , ;" Sepertipada ba%i, prevalensi tertinggi adalah provinsi 'orontalo +!(,(; dan Bali +!$,2; sedangkan provinsi lainn%a di ba1ah !0;+'ambar "
'ambar " /revalens /neumonia Balita +!# thn Menurut /rovinsi 3ahun 2007
Sumber. Dit*en //M#/
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
7/55
TOPIK UT M
'ambar &" Insiden Kasus /neumonia Balita asional, 3ahun 2000#200(
Sumber. Dit*en //M#/
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
8/55
TOPIK UT M
'ambar " /roporsi Kasus /neumonia 3erhadap Kasus IS/A 3ahun 200& ) 200(Infeksi Saluran Pernafasan Akut(ISPA)/roporsi ke*adian pneumonia+seluruh kelompok umur terhadapIS/A pada tahun 200Èmenun*ukkan penurunan, sepertidapat dilihat pada 'ambar " Dariseluruh kasus IS/A terdapatkasus pneumonia sebesar !0,2;pada tahun 200&, men*adi sebesar(,$; pada tahun 2007, sebesar7,(; pada tahun 200 dansebesar 7, ; pada tahun 200("
Sumber. Dit*en //@/
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
9/55
TOPIK UT M
Bila dilihat proporsi pneumonia pada kelompok umur balita, tampak proporsi pneumonia pada ba%i dibandingkan balita sekitar$8;+'ambar"!0 " -al ini menun*ukkan bah1a ba%i merupakan kelompok usia %ang tinggi ke*adian pneumonian%a" leh karena itupneumonia pada balita dan terutama pada ba%i, perlu mendapat perhatian" Bila tidak ditangani dengan benar maka dikha1atirkandapat menghambat upa%a men=apai target MD's menurunkan angka kematian pada ba%i dan anak" ?ntuk itu perlu dilakukan
upa%a pen=egahan pneumonia pada ba%i dan balita dengan perbaikan gi i dan imunisasi dan meningkatkan upa%a mana*ementatalaksana pneumonia"
'ambar !0" /roporsi /neumonia Menurut kelompok ?mur ba%i dan balita tahun 2007#200(
Sumber. Dit*en //@/< @ /rofil Kesehatan Indonesia
Laporan rumah sakitDiagnosis pneumonia di rumah sakit ditegakkan berdasarkan pertimbangan klinis dengan didukung pemeriksaan laboratorium danpenun*ang medis lainn%a" Sehingga diagnosis pneumonia di rumah sakit berbeda dengan diagnosis di puskesmas"
Menurut data statistik rumah sakit angka kematian +6C penderita %ang disebabkan pneumonia untuk semua kelompok umurmenurun dari tahun 200 ke tahun 2008, akan tetapi dari tahun 2008 sampai tahun 200 belum terlihat penurunan angkakematian"
'ambar !!" Distribusi Kun*ungan a1at Inap /asien /neumonia Semua Kelompok ?murMenurut /asien Keluar dan Kematian di umah Sakit 3ahun 2008#200(
Sumber. Dit*en //@/
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
10/55
TOPIK UT M
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
11/55
'ambar !2"Distribusi Kun*ungan a1at 5alan /asien /neumonia Menurut 5enis Kelamin di umah Sakit 3ahun 2008#200(
Sumber . Statistik S tahun 2008#200(
/ola proporsi pasien ra1at inap laki#laki dan perempuan tahun 200 #200 hampir sama"
'ambar !$"Distribusi a1at Inap /asien /neumonia Menurut 5enis kelamin di umah Sa#it Ta$un 200!%200&
Sumber . Statistik S tahun 2008#200(
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
12/55
TOPIK UT M
Program Pengendalian Pneumonia/ISPA
pneumonia balita selama !0 tahun berkisar antara 22,! #$8,(;" -al ini perlu men*adi perhatian bersama baik
'ambar ! " 3arget dan 6akupan /enemuan Balita /neumonia 3ahun 2000#20!0 di Indonesia
Sumber. Dit*en //@/< @ /rofil Kesehatan Indonesia
'ambar !8" 3rend 6akupan /enemuan /neumonia Balita di /rovinsi 3ahun 2007#200(
Sumber. Dit*en //#/
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
13/55
TOPIK UT M
tahun 200& dan 200 tidak ter=atat *umlah kabupaten9kota%ang melapor" Setelah tahun 2007 tampak *umlah provinsi
3abel !" Kelengkapan
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
14/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
15/55
TOPIK UT M
aftar Pustakapada rentang 0,!#! , ; dan rata#rata nasional !,00;
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
16/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
17/55
TOPIK UT M
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
18/55
TOPIK UT M
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
19/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
20/55
TOPIK UT M
Kema*uan menu*u sasaran ini akan diukur dengan data %ang dikumpulkan melalui informasi kesehatan nasional dan sistempemantauan =akupan imunisasi, survei demografi dan kesehatan serta survei beberapa indikator %ang sesuai" 8 &
!igure "# !rame$ork for pneumonia %ontrol&ambar "# Kerangka Ker'a Penanggulangan Pneumonia
!igure # ollaboration bet$een programmes and approa%hes to address pneumonia&ambar # Ker'asama antar program dan pendekatan untuk mengatasi pneumonia
indikator pneumonia %ang spesifik
mentriangulasi estimasi tersebut dengan data#data lain termasuk =akupan masing#masing %ang akan men*adi dasar untukmenentukan =akupan imunisasi"
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
21/55
TOPIK UT M
Kegiatan di tingkat *egara
'A// men%ediakan sumber kerangka ker*a %ang akanmembimbing kegiatan pada tingkat negara %ang terdiri dariadvokasi mobilisasida%a, pelaksanaan, evaluasi dan
penelitian di tingkat negara dan tingkat regional+
?ntuk advokasi diperlukan strategi komunikasi di tingkatnasional, tingkat provinsi dan kabupaten" 3arget advokasiadalah petugas kesehatan dan profesional, organisasi donordan organisasi non#pemerintah serta pemerintah +dari pusathingga ke tingkat kabupaten " /esan#pesan komunikasi utama%ang harus disampaikan adalah bah1a pneumoniamembunuh anak#anak lebih dari pen%akit lainn%a danintervensi %ang efektif telah tersedia dan harus dapat diaksesuntuk semua anak dengan ker*asama terpadu dari seluruhpihak %ang terkait" + ?ntuk ini tokoh lokal 9 nara sumberdapat berperan"
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
22/55
TOPIK UT M
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
23/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
24/55
TOPIK I ( I
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
25/55
TOPIK I ( I
berpenghasilan menengah 27; dan di negara berpenghasilan tinggi han%a ! ; dari total *umlah
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
26/55
TOPIK I ( I
atau pun=ak hidung anak" /atokan frek1ensi napasbervariasi tergantung kelompok umur ditetapkan berdasar
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
27/55
TOPIK I ( I
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
28/55
TOPIK I ( I
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
29/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
30/55
TOPIK I ( I
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
31/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
32/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
33/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
34/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
35/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
!aktor Risiko +ntuk Pneumonia pada ,alita
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
36/55
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
37/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
38/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
39/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
40/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
2" /elaksanaan dan /engembangan Mana*emen 3erpadu
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
41/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
42/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
'ambar !" /elaksanaan pemeriksaan balita sakit di ruang M3BS"
'ambar 2" Cormulir pelaksanaan M3BS
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
43/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
'ambar $" /elaksanaan autopsi verbal kematian balita
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
44/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
45/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
'ambar " 3ungku
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
46/55
'ambar 8" /elatihan M3BS bagi petugas
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
47/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
48/55
'ambar &" /ersentase puskesmas pelaksana M3BS di Kabupaten Kebumen tahun 2000 ) 200(
32Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
49/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
2" /en=apaian =akupan pneumonia di puskesmas6akupan pneumonia di puskesmas terus mengalami peningkatan" Kondisi ini dapat di=apai setelah berbagai komponendalamprogram sudah dapat ditingkatkan baik se=ara kuantitas maupun kualitasn%a" /ada a1al program IS/A ber*alan, =akupanpneumonia masih rendah, intensifikasi program mulai dilaksanakan pada tahun !((7 ) !(( dan selama dua tahun pertamabelum menun*ukkan peningkatan =akupan" Setelah mulai dilaksanakan intensifikasi dan peningkatan SDM dengan berbagaipelatihan, mulai tahun !((( =akupan pneumonia bisa meningkat sesuai dengan target" Setelah program intensifikasi berakhir pada tahun 200$, selan*utn%a =akupan pneumonia tetap dapat dipertahankan karena di tingkat puskesmas tata laksanabalitasakit sudah !00 ; terlaksana melalui pendekatan M3BS" /erkembangan =akupan pneumonia selengkapn%a, dapat dilihatpada 'ambar 7"
'ambar 7" 6akupan pneumonia di Kabupaten Kebumen tahun !((7#200(
$" Kematian balita Angka kematian balita dan pen%ebabn%a diperoleh melalui kegiatan autopsi verbal kematian balita %ang mulai dilaksanakan disemua puskesmas pada tahun 2000" Kegiatan autopsi verbal di Kabupaten Kebumen %ang dimulai tahun 2000 dilaporkandengan sistem seperti dapat dilihat pada 'ambar "
'ambar " Alur penemuan dan pelaporan kematian balita +AJ
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
50/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
Sedangkan hasil kegiatan autopsi verbal kematian, dapat dianalisa berdasarkan data AJ" Kematian balita karena pnemoniaselama !0 tahun terakhir + 3ahun 2000#200( menempati urutan pertama atau kedua pen%ebab kematian balita di KabupatenKebumen" ?rutan 8 besar pen%ebab kematian balita selama tahun +3h 200& ) 200( dapat dilihat pada 'ambar ("
'ambar ("
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
51/55
Data kematian pneumonia balita pertahun selama !0 tahun terakhir mengalami fluktuasi, tetapi ada ke=enderungan penurunankasus kematian, seperti dapat dilihat pada 'ambar !0"
'ambar !0"6akupan pneumonia dan *umlah kematian balita karena /neumonia di Kabupaten Kebumen 3ahun 200È("
3+Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
52/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
Selan*utn%a, apabila dianalisis antara tren =akupan pnemonia dengan trend kematian pnemonia balita akan terlihat adan%ahubungan signifikan 1alaupun dari tahun ketahun terdapat fluktuasi tren, tetapi untuk $ +tiga tahun terakhir dapat dilihat bah1a=akupan pnemonia meningkat signifikan dengan adan%a penurunan kematian pnemonia balita, seperti terlihat pada 'ambar !!"
'ambar !!"3ren =akupan pneumonia dan angka kematian pneumonia balita di Kabupaten Kebumen 3ahun 2000#200("
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
53/55
TU*IS ( TOPIK UT MTERK IT TOPIK
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
54/55
Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 3, SEPTEMBER 2010
8/19/2019 BULETIN PNEUMONIA.docx
55/55