Buku Sigadis Minang

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    1/43

    1

    SIGADIS MINANG

    PROGRAM UNGGULAN PLN

    WILAYAH SUMATERA BARAT

    TAHUN 2014. UNTUK PENCAPAIAN KINERJA

    INSPIRATION OPI RAYON BELANTI

    FROM WEST SUMATERA FOR IMPROEVEMENT

    PT. PLN (PERSERO)

    WILAYAH SUMATERA BARAT

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    2/43

    2

    SIGADIS MINANG

    SIGADIS MINANG

    SISTIM INDIKATOR GARDU DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN INFORMASI

    BEBAN SEIMBANG

    Knowledge Management

    PT. PLN (Persero)

    Wilayah Sumatera Barat

    2014c

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    3/43

    3

    SIGADIS MINANG

    c

    Sigadis Minang

    Knowledge Capturing 2014PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat

    Manager Area Padang

    Assistan Manajer Jaringan

    Manajer Rayon Belanti

    Kepala Divisi Regional PT. Haleyora Power

    Penulis

    Dani Suryana

    8609025 R

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    4/43

    4

    SIGADIS MINANG

    SAMBUTAN MANAGER AREA PADANG

    Kami dari pihak manajemen PT PLN Area Padang sangat mendukung inisiatif dari teman-

    teman rayon belanti untuk membuat buku rekaman implementasi OPI khususnya

    penerapan salah satu program unggulan PT PLN Wilayah Sumatra Barat SIGADIS

    MINANG

    Tetap fight dan teruskan semangat OPI

    Wassalam

    SUPRAPTO

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    5/43

    5

    SIGADIS MINANG

    SAMBUTAN MANAJER RAYON BELANTI

    Bismillahirrahmanirrahim,

    Alhamdulillah, buku kedua jejak rekam implementasi OPI telah berhasil diluncurkan oleh

    teman-teman PT PLN (Persero) Rayon Belanti. Buku ini merupakan lanjutan dari buku

    sebelumnya yang telah kami luncurkan sebelumnya. Buku ini adalah lanjutan dari BUKU

    TRILOGI JEJAK OPI DI RAYON BELANTI. Harapan kami dengan adanya bisa memberikan

    sharing knowledge bagi teman-teman lain untuk membiasakan diri bekerja secara jiwa

    OPI.

    BRAVO teman-teman OPI Rayon Belanti. Man jadda wa jada

    Wassalam

    Eddi Saputra

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    6/43

    6

    SIGADIS MINANG

    KATA PENGANTAR

    Di seluruh Negara Energi Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok

    bagi kehidupan umat manusia, termasuk di Indonesia tercinta ini. Banyak manfaat

    yang didapat dari energi listrik terutama bagi kalangan Industri, Bisnis,

    Pemerintahan dan Masyarakat Umum.

    Mengingat banyaknya masyarakat yang menggunakan energi listrik, bahkan

    bisa dikatakan ketergantungan pada energi listrik, maka perkembangan

    ketenagalistrikan setiap tahunnya selalu menarik perhatian masyarakat pengguna

    energi listrik khususnya di perkotaan.

    Dampak dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan energi

    listrik, maka PT PLN (Persero) satu-satunya perusahan milik Negara yang di

    tugaskan untuk mengelola dituntut untuk meningkatkan profesionalismenya.

    Dengan segala keterbatasannya PT PLN (Persero) berupaya memenuhi

    kebutuhan energi listrik masyarakat melalui :

    1. Meningkatkan Pelayanan masyarakat

    2.

    Meningkatkan mutu dan keandalan penyaluran energi listrik.

    Sebagai Perusahan Terbatas Persero, PLN selain tugas utama melayani

    kebutuhan energi listrik yang bekwalitas juga diupayakan untuk mendapatkan

    keuntungan Finansial bagi Negara. Untuk memenuhi kebutuhan Finansial bagi

    Negara salah satu upayanya adalah :

    a. Mengurangi kerugian energi hilang akibat teknis dan non teknis (susut)

    dalam penyaluran egnergi listrik pada pengguna.

    b.

    Mengoptimalkan anggaran biaya operasional melalui Effesiency Drive

    Program (EDP). Melalui kedua upaya ini yang dilaksanakan secara

    propesional dan berkesinabungan, diharapkan mampu menjawab tantangan

    kedepan yang lebih baik.

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    7/43

    7

    SIGADIS MINANG

    Salah satu upaya yang berkaitan point. (a) dan sesuai KPI General Manager

    PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat melalui Bidang Distribusi membuat

    produk unggulan yang berjudul SIGADIS MINANG (Sitim Indikator Gardu

    Distribusi dan Manajemen Informasi Beban Seimbang) yang dilandasi SE 040.E-

    152-DIR-99 tanggal 12 Maret 1999 perihal Manajemen Pemeliharaan Distribusi.

    Padang, September 2014

    Tim Sigadis Minang

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    8/43

    8

    SIGADIS MINANG

    Daftar isi

    Sambutan Manager Area Padang

    Sambutan Manager Rayon Belanti

    Kata pengantar

    BAB I TENTANG SIGADIS MINANG

    Bagian 1. Latar Belakang

    Bagian 2. Sekilas Sigadis Minang

    Bagian 3. Tujuan

    BAB II WORKSTREAM SIGADIS MINANG

    Bagian 1. Tahapan Diagnostic

    Bagian 2. Tahapan Design

    Bagian 3. Tahapan Deliver

    BAB III IMPLEMENTASI SIGADIS MINANG

    Bagian 1. Implementasi Sigadis Minang

    Bagian 2. Dampak Inisiatif Sigadis Minang

    Lampiran

    Dokumentasi

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    9/43

    9

    SIGADIS MINANG

    BAB I

    TENTANG SIGADIS MINANG

    BAGIAN 1

    LATAR BELAKANG

    Penggunaan energi listrik memegang peranan penting dalam kehidupan

    modern, baik dikawasan Industri, Bisnis, Pemerintahan maupun Masyarakat

    Umum. Energi listrik di abad ini sangat penting dan merupakan salah satu

    kebutuhan perekonomian yang berdasar atas tantangan yang dihadapi oleh umat

    manusia dalam meningkatkan taraf derajat hidupnya.

    Distribusi Sistim Tenaga Listrik adalah bagian dari sistim tenaga listrik

    yang mendistribusikan tenaga listrik dari penyedia ke pelanggan. Mutu,

    kontinuitas dan ketersediaan pelayanan tenaga listrik pada pelanggan adalah

    persoalan yang cukup mendasar didalam distribusi sistim tenaga. Dengan semakin

    berkembangnya tingkat kebutuhan akan energi listrik baik Industri, Bisnis,

    Pemerintahan maupun Masyarakat, maka tuntutan akan mutu dan kontinuitas

    distribusi tenaga listrik yang tinggi.

    Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik, terjadi pembagian yang

    awalnya merata, tetapi karena ketidaksamaan dalam waktu penyalaan beban dan

    beragamnya peralatan listrik yang digunakan, maka menimbulkan

    ketidakseimbangan beban pada penyediaan tenaga listrik oleh PLN.

    Ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap phasa inilah yang menyebabkan

    mengalirnya arus pada netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini akan

    menimbulkan susut pada kawat penghantar netral.

    Kondisi phasa yang tidak seimbang umunya terjadi pada penggunaan

    energi listrik oleh pelanggan rumah tangga disebabkan biasanya beban satu phasa.

    Hal ini disebabkan kebutuhan masing-masing pelanggan untuk rumah tangga

    bervariasi dan tidak konstan. Sedangkan untuk Industri, Pemerintahan dan Bisnis

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    10/43

    10

    SIGADIS MINANG

    hal ini mungkin juga terjadi dengan pengaturan beban tiga phasa yang tidak

    seimbang. Untuk itu sangat perlu sekali dilakukan pemantauan beban di Trafo

    Distribusi dengan cara melaksanakan pengukuran beban trafo secara berkala,

    sehingga dengan adanya data-data serta analisa data yang benar bisa diambil

    tindakan penyeimbangan beban trafo distribusi dengan cara pemindahan beban

    pada salah satu phasa tertinggi pada trafo distribusi ke salah satu phasa yang

    masih rendah. Tindakan ini akan meminimalisir tingkat ketidakseimbangan beban

    pada trafo distribusi yang dapat menekan susut pada trafo distribusi.

    Berdasarkan kondisi tersebut melalui Operational Performance

    Improvement (OPI) yang implementasinya telah berhasil pada peningkatan

    kinerja operasional perusahaan melalui inisiatif yang telah dikembangkan dan

    telah dilaksanakan sebelumnya. Program OPI (Operational Performance

    Improvement) yang di kembangkan oleh McKinsey digunakan untuk mendorong

    peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Di PLN, Program OPI digunakan untuk

    menjalankan dua dari delapan tema metmorfosa, yakni Operational Excellentdan

    Budaya Kinerja Tinggi dan Kepemiminan.

    Secara metodologi, OPI merupakan sebuah proses berpikir dan bertindak

    secara sistematis, metodologis dan terstruktur dengan berbasis pada data. Jika

    dilihat secara operasional, pada diagram World Class Service Bulding, tema

    Operational Execellent dan Budaya Kinerja Tinggi dan Kepemimpinan berada di

    dalam pilar Proses Kerja- dua pilar yang lain adalah Struktur Organisasi, dan

    Budaya Perusahaan. Dengan demikian program OPI, sesuai dengan tema

    metamorfosa yang menjadi domainnya, merupakan alat untuk memperbaiki atau

    meningkatkan Proses Kerja Lingkungan PLN.

    Dengan OPI lahirlah program unggulan PT. PLN (Persero) WilayahSumatera barat melalui Surat General Manager, Nomor : 0015/152/WSB/2014

    Bulan Januari Perihal Program Unggulan Sigadis Minang. (Surat Terlampir)

    Sistim Indikator Gardu Distribusi dan Manajemen Informasi Beban

    Seimbang (Sigadis Minang) yang sasarannya adalah penekanan susut dan mutu

    tegangan gardu distribusi serta gangguan trafo. Sigadis Minang adalah salah satu

    program unggulan PLN Wilayah Sumatera Barat dan kelahirannya tidak terlepas

    untuk Mendukung visi korporat PLN menjadi sebuah perusahaan world class,

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    11/43

    11

    SIGADIS MINANG

    bebas subsidi, dan menguntungkan dengan mencapai operational excellence

    mlalui kinerja world class, melembagakan PLN Way, serta kemampuan dan

    pimpinan operasi yang baik.

    Gambar I.1. Surat Perihal Program Unggulan Sigadis Minang

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    12/43

    12

    SIGADIS MINANG

    BAGIAN 2

    SEKILAS SIGADIS MINANG

    Pada bulan Januari tahun 2014 melalui COC Manager Bidang Distribusi

    PT. PLN (Persero) Wilayah Sumbar menyampaikan beberapa KPI General

    Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat salah satunya Produk

    unggulan yang berjudul SIGADIS MINANG (Sistim Indikator Gardu Distribusi

    dan Manajemen Informasi Beban Seimbang) yang sasarannya adalah penekan

    Susut dan Mutu tegangan pada Gardu Distribusi serta penurunan gangguan trafo.

    Dalam COC ini Manager Bidang Distribusi menunjuk Duty Manajer Effisiensi

    Pengukuran dan Mutu Sistim Distribusi untuk membentuk tim Sigadis Minang.

    Dari sinilah awal mulanya lahirnya Program Unggulan Sigadis Minang.

    Selanjutnya terbitlah Surat General Manager, Nomor : 0015/152/WSB/2014

    Bulan Januari Perihal Program Unggulan Sigadis Minang.

    Dalam program unggulan Sigadis Minang dilakukan pemecahan

    masalahnya dengan OPI yang telah terstruktur menyeluruh lewat pendekatan

    workstream. Pada workstreammerupakan bidang kerja pada OPI. Ada tiga bagian

    dalam workstreamOPI, yaitu Technical System (TS),Management Infrastructure

    (MI), danMindset, Capability, and Leadership(MCL).

    Workstream Technical System (TS) bertugas mengkaji konfigurasi dan

    optimalisasi aset-aset dan sumber daya untuk menciptakan nilai dan

    meminimalkan kerugian. Untuk workstream Management Infrastructure (MI)tugas yang dilakukan adalah mengkaji struktur, sistem dan proses untuk

    mendukung Technical System (TS). Sedangkan workstream Mindset, Capability

    and Leadership (MCL) bertugas mengkaji bagaimana cara pegawai berpikir,

    merasakan dan bertindak dalam lingkungan kerja. Kajian workstream TS

    difokuskan untuk mengetahui kinerja unit dan melakukan upaya peningkatan

    kinerja secara terukur, dan dapat dihitung dampak (gain) yang diraih, sedangkan

    MI dan MCL menghasilkan kinerja yang intangible, namun mendukung TS.

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    13/43

    13

    SIGADIS MINANG

    Sigadis Minang telah dikaji sebelumnya dan juga sudah mempunyai inisiatif

    perbaikan yang bertujuan untuk menurunkan susut teknis, susut non teknis dan

    perbaikan mutu tegangan pelayanan yang sudah ditetapkan dalam Tingkat Mutu

    Pelayanan (TMP) pada Jaringan Tegangan Rendah (- 10 % dan + 5 %),

    disamping itu pula bukan hanya penurunan losses yang didapat tetapi juga

    Saidi/Saifi terhadap penurunan gangguan trafo distribusi akibat overload satu

    phasa, serta gangguan pada pelayanan tegangan tegangan rendah dan juga

    peningkatan pendapatan PLN terhadap nilai jual transaksi pemakaian kWh

    pelanggan.

    Inisiatif yang dilaksanakan adalah penyeimbangan beban trafo distribusi,

    pemasangan CCO untuk penjumperan titik sambung Jaringan Tegangan Rendah

    dan Sambungan Rumah, Penggantian APP tua, macet dan buram, Pemindahan

    letak posisi APP dari didalam bangunan menjadi diluar bangunan, serta

    penggantian PHB TR yang sudah rusak.

    Selanjutnya dari hasil inisiatif program Sigadis Minang, ada terlahirnya

    proses penyebab (Diagnostic), ide perbaikan dan pengembangan ide perbaikan

    (Design). Sedang untuk tahap implementasi ide perbaikan (Deliver) akan dibahas

    selanjutnya.

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    14/43

    14

    SIGADIS MINANG

    BAGIAN 3

    TUJUAN SIGADIS MINANG

    Menganalisa suatu permasalahan (Diagnostic) dalam suatu proses kerja

    sangat perlu adanya. Program unggulan Sigadis Minang merupakan suatu

    program yang terlahir berdasarkan Root Cause Problem Solving (RCPS). RCPS

    adalah alat analisa untuk mengelompokkan masalah-masalah menjadi komponen-

    komponen yang lebih sederhana, dengan pendekatan terstruktur, untuk

    mengidentifikasi akar permasalahan.Keunggulan yang dimiliki metode RCPS adalah dapat menelusuri akar-

    akar permasalahan organisasional dan teknis secara sistematis, sehingga dengan

    menggunakan RCPS, upaya untuk menyelesaikan masalah (problem solving)

    dapat dipertanggungjawabkan karena berdasar pada fakta-fakta yang ada.

    Pada tahap diagnostic ini program Sigadis Minang sudah mencakup semua

    inisitaif yang akan dilaksanakan berupa item-item pekerjaan yang berdampak

    terhadap penurunan susut pada jaringan tegangan rendah dan peningkatan mutu

    tegangan yang juga berdampak pada Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) serta

    penurunan gangguan, yang artinya problem solving dari akar penyebab masalah

    sudah diketahui melaluiRoot Cause Problem Solving (RCPS).

    Untuk perancangan ide perbaikan dan pengembangan ide perbaikan

    (Design) harus banyak mempertimbangkan berbagai aspek untuk mendapatkan

    dampak yang diinginkan sesuai dengan hasil kajian dari akar masalah (problem

    solving) agar tidak salah tempat. Disinilah fungsinyaRoot Cause Problem Solving

    (RCPS) danMatrik prioritasuntuk memudahkan dalam perancangan inisiatif ide

    perbaikan yang akan dilakukan.

    Sigadis Minang merupakan program yang sangat tepat untuk diterapkan

    dalam mengatasi akar masalah tersebut. Semua item-item pekerjaan dapat berjalan

    menjadi satu pekerjaan, sehingga dampak akibatnya sangat jelas mempengaruhi

    susut teknis, susut non teknis maupun mutu tegangan untuk pelayanan.

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    15/43

    15

    SIGADIS MINANG

    Inisiatif yang dilaksanakan yaitu :

    1.

    Susut Teknis terdiri dari item-item pekerjaan antara lain :

    Penyeimbangan beban trafo distribusi untuk memperkecil

    arus netral pada trafo, dampaknya dengan beban yang

    seimbang akan menurunkan arus netral pada trafo sehingga

    susut teknis turun dan penurunan gangguan trafo distribusi.

    Pembuatan belalai pada penanda phasa JTR, dampaknya

    memudahkan proses pada pemantauan penyambungan baru

    pelanggan.

    Pemasangan sambungan Opstyg Cable Trafo dan

    sambungan kabel Jaringan Tegangan Rendah dengan

    material Joint Sleve, dampaknya rugi-rugi energi listrik

    yang tidak tersalurkan pada sambungan penghantar akan

    turun. Serta juga berdampak pada penurunan gangguan

    Jaringan Tegangan Rendah

    Pemasangan sambungan rumah pelanggan dengan material

    CCO, dampaknya juga sama rugi-rugi energi listrik yang

    tidak tersalurkan pada sambungan penghantar akan turun.

    Serta juga berdampak pada penurunan gangguan

    Sambungan Rumah Pelanggan

    Pemeliharaan dan penggantian PHB TR yang sudah rusak.

    2. Susut Non Teknis terdiri dari item-item pekerjaan antara lain :

    Penggantian APP tua, buram dan rusak serta reposisi APP

    pelanggan, dampaknya peningkatan nilai jual dan transaksikWh pelanggan serta tidak ada salah pencatatan meter oleh

    Petugas Catat Meter.

    Pelaksanaan P2TL yang sudah pasti berdasarkan TO yang

    didapat berdasarkan informasi survey dan observasi

    pendataan pelanggan per gardu (Rayon CardPelanggan).

    Membuat surat resmi untuk meterisasi PJU liar dan Pos

    Siskamling yang belum termeterisasi.

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    16/43

    16

    SIGADIS MINANG

    Semua item-item pekerjaan tersebut sudah mengakomodir seluruh tahapan

    diagnostic penyebab tingginya susut yang terjadi pada Jaringan Tegangan Rendah

    dan kesemuanya sudah menjadi salah satu program unggulan PT. PLN (Persero)

    Wilayah Sumatera Barat yaitu Sistim Indikator Gardu Distribusi dan Manajemen

    Beban Seimbang (SIGADIS MINANG).

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    17/43

    17

    SIGADIS MINANG

    BAB II

    WORKSTREAM SIGADIS MINANG

    BAGIAN 1

    TAHAPAN DIAGNOSTIC

    Agar dapat dengan tepat menemukan faktor penyebab susut akibat

    ketidakseimbangan beban pada trafo, dibuatlah suatu Root Cause Problem

    Solving (RCPS). RCPS merupakan alat analisa penting yang digunakan dalam

    implementasi OPI. Filosofi RCPS, menyelesaikan masalah satu demi satu secara

    sederhana.

    RCPS digunakan untuk mengurai dan mengelompokkan masalah-masalah

    menjadi komponen-komponen yang lebih sederhana, hingga akar

    permasalahannya teridentifikasi. Dengan RCPS tim Sigadis Minang dapat

    menelusuri secara sistematis akar-akar permasalahan baik organisasional maupun

    teknis. Karenanya, ide perbaikan yang dikembangkan dari hasil analisis RCPS

    lebih terukur dan dapat dipertanggungjawabkan, sebab berdasarkan fakta-fakta

    yang ada.

    Ada banyak model pendekatan untuk melakukan analisa akar masalah,

    misalnya Fishbone, Tripod Beta, atau Kepner Tragoe. Di OPI PLN model yangdigunakan untuk RCPS adalah pendekatan 5Why. Pendekatan 5Why relatif

    mudah digunakan sebab lebih familiar bagi kebanyakan orang, mudah untuk

    diajarkan dan dipahami, dan mudah untuk dipraktekkan.

    Manfaat dari pendekatan 5Why yaitu mendorong untuk mendapatkan

    solusi-solusi dan tindakan-tindakan yang diperlukan, menggunakan proses yang

    terstruktur, dapat diaplikasikan dalam banyak situasi, dan mencakup hampir

    semua kemungkinan.

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    18/43

    18

    SIGADIS MINANG

    Katagori pertama, pertanyaan-pertanyaan untuk dipecahkan. Pertanyaan-

    pertanyaan di sini merujuk pada tujuan-tujuan spesifik yang dapat memecahkan

    masalah. Katagori kedua,pengambil keputusan, menunjukkan siapa yang menjadi

    audiens, dan siapa yang perlu membuat keputusan dan menindaklanjutinya.

    Katagori ketiga, kriteria dan ukuran kesuksesan, menggambarkan bagaimana para

    pengambil keputusan menilai kesuksesan dari sebuah problem solving.

    Gambar 2.1. Visual Root Cause Problem Solving (RCPS) Sigadis Minang

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    19/43

    19

    SIGADIS MINANG

    Katagori keempat, faktor-faktor utama yang mempengaruhi pengambilan

    keputusan, menampung kekhawatiran dan masalah di sisi pengambil keputusan

    terhadap keputusan yang diambil, dan bagaimana tindakan yang akan diambil saat

    menghadapi agenda-agenda yang saling bertentangan.

    Katagori kelima, kerangka kerja untuk resolusi, terkait seberapa cepat

    jawaban dari pengambil keputusan dibutuhkan. Katagori keenam, batasan dan

    kendala, menunjukkan hal-hal apa saja yang tidak akan dipertimbangkan dalam

    pengambilan keputusan atau off-limits. Katagori ketujuh, akurasi, menentukan

    seberapa jauh tingkat verifikasi yang dibutuhkan terhadap kriteria kesuksesan.

    Setelah definisi masalah ditemukan, berikutnya masalah tersebut disusun ke

    dalam struktur yang jelas untuk membantu memahaminya. Caranya dengan

    memecah (breakdown) masalah ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil,

    memberikan hipotesa awal, dan tentukan bagian-bagian mendasar dari masalah.

    Strukturisasi masalah membantu proses pemecahan masalah. Dengan strukturisasi

    pekerjaan dapat dibagi-bagi ke dalam langkah-langkah yang lebih kecil, serta

    tanggung jawab kerja dapat dialokasikan (distribusikan) sesuai uraian kerja

    masing-masing pihak.

    Strukturisasi masalah juga memudahkan untuk menetapkan masalah mana

    yang menjadi prioritas. Selain itu jika kita melakukan strukturisasi masalah

    integritasproblem solving tetap dipertahankan, karena menyelesaikan bagian demi

    bagian akan benar-benar menyelesaikan masalah dan dapat menghindari tumpah

    tindih serta gap kerja. Manfaat lain yang didapatkan dengan strukturisasi masalah

    yaitu dapat tercipta pemahaman yang sama dalam tim mengenai masalah

    sesungguhnya. Berpegang pada pertanyaan mendasar untuk dipecahkan, dari

    Lembar Kerja Definisi Masalah, strukturisasi masalah memecah masalah-masalahlebih terperinci dengan konsisten. Makna konsisten di sini adalah setiap elemen

    masalah harus berada di tingkat yang sama dan sejenis. Misalnya pada masalah

    penyebab susut akibat ketidakseimbangan beban trafo, maka dirumuskanlah akar

    masalah penyebabnya dengan cara penyeimbangan beban trafo tetapi dengan

    metoda yang lebih tepat seperti Simulasi Beban Seimbang (SBS)

    Di samping prinsip konsisten, strukturisasi masalah juga berpegang pada

    prinsip relevan. Penjelasannya, elemen-elemen tidak boleh saling tumpang tindih,

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    20/43

    20

    SIGADIS MINANG

    namun harus mencakup seluruh kemungkinan yang relevan. Untuk itu digunakan

    panduan MECE (Mutually, Exclusive, Collectively, dan Exhaustive).

    Causal tree, atau Kerangka kerja 5Why, yang baik harus memenuhi tiga

    syarat. Pertama dimulai dengan masalah spesifik yang dapat dikuantifikasi dalam

    hal waktu, frekuensi, produksi atau uang. Syarat kedua, menembus hingga akar

    permasalahan dengan berulangkali menanyakan mengapa masalah tersebutada.

    Syarat yang ketiga antara satu pertanyaan dengan yang lain tidak overlap dan

    sudah mencakup semuanya menggunakan panduan Mutually, Exclusive,

    Collectively,Exhaustive (MECE).

    Ada tiga prinsip yang harus dipegang dalam melakukan pendekatan 5Why

    yaitu; Gunakan fakta untuk verifikasi hipotesa, Seimbangkan antara

    kelengkapan/komprehensivitas dan prioritasi dengan mengikuti aturan MECE,

    dan Terus tanyakan mengapa hingga tiba pada akar permasalahan dengan

    mengarahkan pertanyaan pada tindakan-tindakan yang menyelesaikan masalah,

    tidak hanya menyelesaikan gejalanya saja.

    Menggunakan fakta untuk verifikasi hipotesa berarti mengabaikan pendapat

    atau asumsi, emosi, dan retorika individu. Agar memiliki fakta yang substansial

    maka sebelumnya diperlukan kerja membangun basis fakta. Untuk membangun

    basis fakta ada empat kerja yang bisa dilakukan. Pertama dengan observasi, yaitu

    melihat sendiri masalahnya secara langsung, data yang diperoleh dari hasil

    observasi ini sebaiknya dilengkapi dengan foto-foto. Kedua kumpulkan dan

    sintesiskan data-data yang relevan, dengan melakukan analisa Pareto, sebelum

    memulai problem solving, misalnya: jumlah gangguan berdasarkan penyebab

    berikut dampaknya seperti, lama gangguan, produksi yang hilang, dan finansial.

    Ketiga, dapatkan diagram-diagram dan process flows terkait. Keempat,kumpulkan dan lakukan review terhadap catatan historis peralatan termasuk

    analisa kegagalan dan laporan-laporan insiden.

    Usai melakukan analisis 5Why, langkah selanjutnya untuk menyelesaikan

    masalah adalah pilih prioritas masalah yang harus segera diselesaikan. Cara

    melakukan prioritasi dengan mengidentifikasi masalah atau solusi mana yang

    paling penting untuk diselesaikan, dan menjawab tindakan apa yang dapat segera

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    21/43

    21

    SIGADIS MINANG

    diimplementasi untuk maju ke depan?. Alat yang digunakan dalam prioritasi yaitu

    Analisa Pareto, Matriks Prioritasi, dan hasil jawaban dari 5Why.

    Gambar 2.2. Root Cause Problem Solving (RCPS) Sigadis Minang

    Membuat perencanaan dan implementasi tindakan dilakukan dengan

    mempertimbangkan pilihan tindakan, seperti Work review, Escalate, Involve

    others, dan tindakan praktis yang bisa dilakukan segera. Alat atau cara yang

    digunakan untuk perencanaan yaitu Gantt chart dan rapat efektif.

    Gambar 2.3. Matrik Prioritas Sigadis Minang

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    22/43

    22

    SIGADIS MINANG

    Sebuah rencana tindakan (action plan) harus memetakan dengan jelas

    kegiatan-kegiatan, tenggat waktu dan sumber daya yang dibutuhkan. Sedangkan

    hal-hal yang harus diperhatikan perencanaan tindakan adalah; Jadwalkan major

    milestones dan PIC, serta deliverables untuk masing-masing PIC; Review

    kemajuan dengan para pengambil keputusan untuk mendapatkan konsensus;

    Lakukan komunikasi dan dan berikan update kepada pihak-pihak terkait; dan

    Lakukan status monitoring secara terus menerus. Terakhir, agar hasil analisa

    RCPS digunakan dengan konsisten juga tumbuh rasa kepemilikan dari tim, maka

    perlu dibuat visualisasi sederhana yang dapat diakses setiap anggota (pegawai)

    dengan mudah.

    Sigadis Minang sebagai replikasi dari inisiatif OPI, maka dalam

    implementasinya juga menggunakan mekanisme Stage-Gate sebagai manajemen

    proyek. Mekanisme stage-gate memungkinkan agar inisiatif terkelola dengan

    disiplin, dan untuk mengevaluasi ideide secara tepat sebelum sumber daya

    perusahaan dialokasikan.

    Mekanisme stage-gate juga digunakan untuk menjalankan fungsi

    pengawasan, memastikan alokasi sumber daya tersalur pada inisiatif potensial,

    dengan demikian dapat menjaga efisiensi dan efektifitas perusahaan. Selain

    mekanisme stage-gate, alat manajemen inisiatif dalam program Sigadis Minang

    juga menggunakanInitiative Charter. Initiative Charter yang baik memuat empat

    jawaban dari pertanyaan utama terkait inisiatif. Pertama, Definisi inisiatif.

    Pertanyaan yang harus dijawab adalah; Apa yg dilakukan? Apa targetnya? Dan

    Apa masalah yang diselesaikan?. Kedua, Kasus bisnis: Mengapa melakukannya?

    dan Apa manfaatnya?. Ketiga, Staf dan organisasi: Siapa yg perlu melakukannya?

    dan Siapa yang berkepentingan dalam kesuksesan inisiatif?. Keempat, Penilaianresiko: Apa yang dapat menyimpang, dan apa yang harus dilakukan untuk

    menanganinya?.

    Definisi inisiatif berfungsi untuk menjelaskan tujuan inisiatif,

    hubungannya dengan arahan strategis perusahaan dan bagaimana menilai

    kesuksesan inisiatif. Upaya mendefinisikan inisiatif dipandu melalui lima macam

    pertanyaan, yaitu; Apa tujuan inisiatif? Apa syaratnya? Apa implikasi pada proses

    bisnis? Apa implikasi lainnya? dan Apa tahapan utamanya?. Jawaban yang

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    23/43

    23

    SIGADIS MINANG

    muncul nantinya akan menggambarkan (definisi) inisiatif macam apa yang akan

    dijalankan.

    Gambar 2.4. Initiative Charter Sigadis Minang

    Setelah definisi inisiatif tercapai, langkah berikutnya yaitu periksa

    keselarasan strategis. Apa saja strategi perusahaan pada area yang terkait? dan

    Sudahkan kontribusi inisiatif untuk mencapai target strategis didefinisikan?.

    Kemudian tentukan target capaian inisiatif secara spesifik dengan menjawab; Apa

    saja target bisnis yang terukur dan dapat diverifikasi dari inisiatif ini? dan Kapan

    dapat tercapai?.

    Untuk mengelola proyek juga digunakan Workplan danLaporan Inspeksi

    inisiatif. Melengkapi keduanya, tim inisiatif hendaknya menggunakan foto hasilinspeksi sebagai bukti data yang memperkuat perencanaan inisiatif. Fungsi

    workplan sebagai alat kontrol dan pemantauan prosesserta kemajuan (progress)

    kerja yang sedang berlangsung.

    Workplan memuat Status Report sebagai alat pemantauan dan evaluasi.

    Metode pengawasan dengan status report menggunakan isyarat visual yang

    diindikasikan dengan kode warna. Warna merah menunjukkan status inisiatif

    yang tertunda pelaksanaannya dan membutuhkan tambahan dukungan. Warna

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    24/43

    24

    SIGADIS MINANG

    kuning untukstatus inisiatif yang implementasinya berjalan lambat. Dan warna

    hijau diberikan kepada inisiatif yang berjalan sesuai dengan jadwal

    perencanaan.

    Laporan inspeksi berisi hasil inspeksi lapangan yang telah dilakukan,

    sesuai inisiatif. Dalam lembar laporan memuat rincian kegiatan inspeksi, unit

    yang terlibat, pelaksana inspeksi, dan waktu dilakukannya inspeksi. Terakhir,

    untuk memantau keseluruhan inisiatif digunakan Recap Initiatives. Form ini

    memuat seluruh inisiatif yang sedang dijalankan. Status setiap inisiatif

    diindikasikan dengan sinyal warna. Tidak hanya itu, untuk melihat proses

    implementasi inisiatif, Recap Initiatives juga mencantumkan langkah kerja yang

    sedang dilakukan, langkah yang akan dilakukan selanjutnya, dan kordinator (PIC)

    atau orang yang bertanggung jawab untuk masing-masing inisiatif.

    Gambar 2.5 Workplan Sigadis Minang

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    25/43

    25

    SIGADIS MINANG

    BAGIAN 2

    TAHAPAN DESIGN

    Pelaksanaan program unggulan Sigadis Minang dilakukan dalam beberapa

    tahapan awal yaitu, pelaksanaan workshop yang dilakukan oleh PLN Wilayah

    Sumatera Barat selama enam hari. Waktu pelaksanaan workshop dibagi dalam

    tiga region, masing-masing Area Padang, Area Bukittinggi, Area Payakumbuh

    (Bukittinggi dan Payakumbuh menjadi satu region pelaksanaan workshop) dan

    Area Solok yang telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014.

    Gambar 2.6 Pelaksanaan Workshop Sigadis Minang

    Melalui workshop peserta dapat mengetahui dan mempelajari modul-modul

    yang dibutuhkan untuk implementasi program Sigadis Minang, seperti pengenalan

    alat ukur Multy Feeder Analyzer (MFA) yang bisa digunakan untuk mengukurbeban trafo distribusi dengan range waktu bisa di setting sesuai dengan lama

    waktu beban trafo yang ingin diukur sehingga mendapatkan pengukuran beban

    trafo distribusi yang lebih akurat dan akuntable.

    Sebelumnya proses pekerjaan penyeimbangan beban yang selama ini telah

    dilakukan oleh unit-unit, hanya menggunakan alat ukur Ampere Meter dengan

    mendapatkan data pengukuran beban trafo distribusi hanya satu kali perioda

    pengukuran pada saat waktu beban puncak (WBP) antara pukul 18.00-21.00

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    26/43

    26

    SIGADIS MINANG

    (Beban malam) dan Pukul 10.00-12.00 (Beban Siang). Sehingga hasil

    penyeimbangan yang telah dilaksanakan hanya seimbang pada proses satu kali

    perioda pengukuran saja dan dampaknya pun terhadap penurunan susut yang

    diinginkan tidak tepat sasaran.

    Dengan menggunakan alat ukur Mutly Feeder Analyzer (MFA) hasil data

    pengukuran beban trafo distribusi bisa didapatkan selama satu hari atau bisa lebih,

    tergantung dari user yang menginginkan lama waktu pengukuran beban. Data

    hasil pengukuran selanjutnya dievaluasi dan dianalisa dengan penerapan Simulasi

    Seimbang Beban Sehari (SBS)

    Gambar 2.6 Pelaksanaan Workshop Sigadis Minang

    Peserta workshop bisa menerapkan Simulasi Beban Seimbang Sehari (SBS)

    untuk proses pelaksanaan penyeimbangan beban trafo distribusi berdasarkan

    simulasi data angka hasil pengukuran beban trafo distribusi, praktek

    penyeimbangan beban trafo berdasarkan hasil simulasi beban seimbang sehari

    (SBS) dan hasil analisa data penyeimbangan beban trafo yang hasil perbaikannya

    berdampak pada penurunan susut dan perbaikan mutu tegangan.

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    27/43

    27

    SIGADIS MINANG

    Gambar 2.6 Presentasi Simulasi Seimbang Beban Sehari (SBS)

    Simulasi beban seimbang sehari (SBS) adalah perangkat (tool) yang dibuat

    untuk memudahkan tim inisiatif saat implementasi Sigadis Minang. Perangkat ini

    digunakan untuk proses data pelaksanaan penyeimbangan beban. Dengan simulasi

    beban seimbang sehari (SBS) ini sangat memudahkan dalam proses pemantauan

    pekerjaan dan juga pelaksanaan pekerjaan penyeimbangan beban, agar pekerjaan

    tidak terjadi berulang-ulang sehingga lebih efisien dan handal.

    Perangkat ini didesain dengan platformberbasis Microsoft Excel, sehingga

    simulasi beban seimbang sehari (SBS) ini mudah dilaksanakan bagi pegawai

    ditingkat Rayon-Rayon dan sudah sangat familiar.

    Gambar 2.7. Peserta Workshop Sigadis Minang

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    28/43

    28

    SIGADIS MINANG

    Berdasarkan Surat General Manager Nomor : 0015/152/WSB/2014 Bulan

    Januari Perihal Program Unggulan Sigadis Minang. Jumlah Trafo yang masuk

    dalam Sigadis Minang adalah sebanyak 200 Unit. Dalam hal ini, hanya diambil

    satu unit contoh trafo yang telah dilaksanakan penyeimbangan beban dengan

    simulasi seimbang beban sehari (SBS).

    Gambar 2.8. Jumlah Trafo Program Unggulan Sigadis Minang

    Berdasarkan dari 200 Unit Trafo Distribusi untuk Program Unggulan

    Sigadis Minang. Untuk sampling sebagai contoh penerapan Sigadis Minang untuk

    penurunan susut, perbaikan mutu tegangan dan penurunan gangguan trafo adalah

    Area Padang, Rayon Belanti dengan jumlah 15 Unit Gardu.

    Penerapan Sigadis Minang ditempatkan di Lokasi Pasar Raya. Inisiatif

    pemilihan lokasi tersebut disebabkan merupakan pusat sentral perdagangan, bisnis

    para pelaku ekonomi yang mayoritas semuanya adalah pengguna energi listrik.

    Banyak gardu distribusi PLN yang mensupply aliran listrik ke Pasar Raya.

    Dengan kondisi situasi lingkungan yang padat dan ramai, sehingga akses untuk

    melaksanakan pemeliharaan sangat sulit untuk dilakukan. Apabila terjadi

    gangguan untuk mencapai lokasi gangguan tersebut dibutuhkan waktu yang lama

    sehingga berdampak pada Respon Time terhadap pelanggan.

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    29/43

    29

    SIGADIS MINANG

    Disamping hal tersebut melihat kondisi Jaringan Tegangan Rendah dan

    Gardu Distribusi dengan kondisi peralatan yang sudah tua menjadikan kawasan

    daerah pusat perdagangan tersebut sangat perlu untuk dibenahi dan dilakukan

    pemeliharaan. Melalui Sigadis Minang sangat besar dampaknya terhadap

    penekanan susut, mutu tegangan dan penurunan gangguan trafo.

    Salah satu sampling Trafo Distribusi yang diterapkan Sigadis Minang

    adalah Gardu Distribusi G. 136.T RB, Lokasi Jl. Belakang Olo Pasar Raya,

    dengan Daya Trafo 250 kVA. (Kartu Trafo Distribusi Terlampir)

    Tahapan pelaksanaan survey dan observasi lapangan adalah pengambilan

    data-data yang diperlukan mengenai data peralatan material distribusi seperti, data

    trafo distribusi, kondisi gardu distribusi, diameter penampang jaringan tegangan

    rendah, panjang jaringan tegangan rendah, data pelanggan pada gardu tersebut,

    kondisi sambungan masuk pelayanan, kondisi alat pengukur dan pembatas (APP)

    pelanggan.

    Gambar 2.9 Kartu Trafo Distribusi

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    30/43

    30

    SIGADIS MINANG

    Gambar 2.10 Peta Jaringan Gardu Distribusi G. 136.T RB Jl. Belakang Olo

    JL. BELAKANG OLO

    JL.M.YAMIN

    JL. BANDAR DAMAR

    JL.PERMINDO

    JL.PERMINDO

    A1B1B2B3B4B5B6

    B7

    B8

    B9

    B10

    A2 A3

    KETERANGAN :

    PHASA MERAH

    PHASA KUNING

    PHASA BIRU

    TIANG BESIEXISTING

    SR PELANGGAN

    PENAMPANG SKUTR LVTC 3 x 70 + 50 mm2PE

    NAMPANGSKUTRLVTC3x35+25mm2

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    31/43

    31

    SIGADIS MINANG

    Gambar 2.11 Data Hasil Survey dan Observasi Pelanggan G. 136.T RB

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    32/43

    32

    SIGADIS MINANG

    Dalam pelaksanaan pekerjaan penyeimbangan beban trafo distribusi pada

    Program Sigadis Minang, untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang lebih

    akurat dan akuntabel adalah dengan menggunakan alat ukur Multy Feeder

    Analyzer (MFA). Dengan tujuan pada proses pekerjaan penyeimbangan trafo

    distribusi lebih tepat sasaran dan dampaknya terhadap penekanan susut sangat

    signifikan. (SOP Cara Menggunakan MFA Terlampir)

    Gambar 2.12 Single Line Diagram PHB TR

    Cara Pemasangan CT.

    CT (Current Tranformer) ini dengan peralatan yang ada hanya bisa

    dipasang pada gardu Distribusi 3 Jurusan (1 induk + 3 Route) dengan Nomor

    pada CT berurut 1 s/d 9 pada blok 1 dan dilanjutkan dengan blok 2 nomor 10 s/d

    16 dengan langkah sebagai berikut :

    A B C

    Netral

    Phasa - T

    Phasa - S

    Phasa - T

    A B C

    A B C

    A B C

    6 10 14

    5 9 13

    7 11 15

    8 12 16

    1

    2

    3

    4

    Auto Breaker

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    33/43

    33

    SIGADIS MINANG

    CT nomor 1dipasang : Pada phasa R Route (merah) Induk

    CT nomor 2dipasang : Pada phasa S Route (kuning) Induk

    CT nomor 3dipasang : Pada phasa T Route ( biru ) Induk

    CT nomor 4dipasang : Pada phasaN Route (hitam ) Induk

    CT nomor 5dipasang : Pada phasa R Route (merah) -A

    CT nomor 6dipasang : Pada phasa S Route (kuning) -A

    CT nomor 7dipasang : Pada phasa T Route ( biru ) -A

    CT nomor 8dipasang : Pada phasaN Route (hitam ) -A

    CT nomor 9dipasang : Pada phasa R Route (merah) -B

    CT nomor 10dipasang : Pada phasa S Route (kuning) -B

    CT nomor 11dipasang : Pada phasa T Route ( biru ) -B

    CT nomor 12dipasang : Pada phasaN Route (hitam ) -B

    CT nomor 13dipasang : Pada phasa R Route (merah) -C

    CT nomor 14dipasang : Pada phasa S Route (kuning) -C

    CT nomor 15dipasang : Pada phasa T Route ( biru ) -C

    CT nomor 16dipasang : Pada phasaN Route (hitam ) -C

    Gambar 2.13 Pemasangan Multy Feeder Analyzer

    Pengertian dari Simulasi Beban Seimbang (SBS) adalah proses tabulasi data

    serta evaluasi dan analisa data dari hasil pengukuran beban trafo dengan

    menggunakan alat ukur Multy Feeder Analyzer (MFA) selama dalam waktu satu

    hari dengan jarak range interval waktu yang telah disetting terlebih dahulu,

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    34/43

    34

    SIGADIS MINANG

    dengan maksud dan tujuan dapat menentukan data akurat dan akuntable selisih

    besaran beda phasa pada penyebab ketidakseimbangan beban trafo.

    Dengan metoda SBS yang telah dibuat dengan platformberbasisMicrosoft

    Excel, dapat membuat semua User (Pegawai) dengan mudah menganalisa dan

    mengevaluasi data untuk proses pekerjaan penyeimbangan beban trafo. (Simulasi

    Beban Seimbang Terlampir).

    Gambar 2.14 Data Download Hasil Pengukuran Beban Dengan MFA

    Gambar 2.15 Simulasi Beban Seimbang (SBS)

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    35/43

    35

    SIGADIS MINANG

    BAB III

    IMPLEMENTASI SIGADIS MINANG

    BAGIAN I

    TAHAPAN DELIVER

    Salah satu upaya untuk penurunan susut dan peningkatan mutu tegangan

    pelayanan serta penurunan gangguan trafo. Sesuai KPI General Manager PT. PLN

    (Persero) Wilayah Sumatera Barat melalui Bidang Distribusi membuat produk

    unggulan yang berjudul SIGADIS MINANG (Sitim Indikator Gardu Distribusi

    dan Manajemen Informasi Beban Seimbang) yang dilandasi SE 040.E-152-DIR-

    99 tanggal 12 Maret 1999 perihal Manajemen Pemeliharaan Distribusi.

    Implementasi Sigadis Minang telah dilaksanakan proses pekerjaannya dengan

    tetap mengikuti acuan hasil analisa dan evaluasi data hasil pengukuran dengan alat

    Multy Feeder Analyzer (MFA) dengan menggunakan metoda Simulasi Beban

    Seimbang (SBS).

    Berikut dokumentasi hasil pekerjaan Sigadis Minang dengan pengawasan dan

    prosedur SOP Pekerjaan Penyeimbangan Beban Trafo, serta sesuai dengan

    persyaratan pekerjaan K2 dan K3.

    Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

    Gambar 3.1 Pemeliharaan dan Penggantian PHB TR Rusak

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    36/43

    36

    SIGADIS MINANG

    Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

    Gambar 3.2 Pemasangan CCO Pada JTR

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    37/43

    37

    SIGADIS MINANG

    Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

    Gambar 3.3 Penggantian APP Tua

    Penyambungan Secara Ilegal Merusak Pembatas Daya

    Gambar 3.4 Target Operasi P2TL

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    38/43

    38

    SIGADIS MINANG

    Gambar 3.5 Realisai Sigadis Minang Pada Gardu G. 136.T RB

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    39/43

    39

    SIGADIS MINANG

    BAGIAN 2

    DAMPAK SIGADIS MINANG

    Melalui program unggulan Sigadis Minang dampak dari inisiatif item-item

    pekerjaannya sangat berdampak sangat jelas dan signifikan terhadap penurunan

    susut teknis, susut non teknis, perbaikan mutu tegangan pelayanan dan penurunan

    gangguan trafo.

    Belum cukup satu bulan setelah selesainya item-item pekerjaan

    dilaksanakan dengan mengambil sampling salah satu gardu distribusi

    G. 136.T RB, Jl. Belakang Olo Pasar Raya. Hasil analisa dan evaluasi data

    melalui sampling pengambilan data transaksi pemakaian kWh pelanggan dan

    berdasarkan data hasil pengukuran beban trafo setelah dilaksanakannya

    penyeimbangan beban trafo, arus netral trafo yang sebelumnya sangat tinggi dan

    setelah penyeimbangan terlihat turun secara signifikan.

    Gambar 3.1 Pemakaian kWh Pelanggan Rata-Rata Naik 2 kWh/Hari

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    40/43

    40

    SIGADIS MINANG

    Gambar 3.2 Hasil Download Data MFA Sesudah Penyeimbangan Beban

    Gambar 3.3 Data Hasil SBS Menunjukkan Keseimbangan Beban Dengan

    Turunnnya Arus Pada Netral Trafo Distribusi

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    41/43

    41

    SIGADIS MINANG

    Gambar 3.4 Data Beban Hasil Penyeimbangan Beban Trafo

    Gambar 3.5 Grafik Beban Induk Sebelum dan Sesudah Penyeimbangan

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    42/43

    42

    SIGADIS MINANG

    Gambar 3.6 Grafik Beban Jurusan 1 Sebelum dan Sesudah Penyeimbangan

  • 8/10/2019 Buku Sigadis Minang.

    43/43

    SIGADIS MINANG

    Gambar 3.7 Grafik Beban Jurusan 2 Sebelum dan Sesudah Penyeimbangan

    Gambar 3.8 Grafik Saving kWh Dampak Sigadis Minang