31
……………………………………… praKATA Assalamu Alaikum Wr. Wb. Salam Sejahterah Untuk Kita Semua. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT semoga rahmat dan karunia-Nya selalu tercurah dalam aktivfitas keseharian kita. Dan semoga apa yang kita perbuat hari ini dan esok hari selalu menjadi mamfaat dan berguna untuk kita semua. Petrologi merupakan salah satu matakuliah dasar Geologi yang mempunyai tempat tersendiri dalam pelajaran geologi secara utuh. Sebagai matakuliah wajib petrologi tentunya tidak akan lepas dari rankaian kegiatan kuliah-praktikum-lapangan, sebab mata rantai petrologi tidak lepas dari aplikasinya dengan alam sebagai obyek pelajaran. Untuk itu dipandang perlu adanya suatu panduan teknis dalam pelaksanaan kuliah tersebut khususnya dalam hal praktikum sebab selain inteletual seorang mahasiswa yang akan dituntut, moral juga merupakan hal yang sifatnya penting dalam praktikum. Menyikapi hal tersebut maka kami dari tim Asisten Praktikum Petrologi dengan berbagai keterbatasan mencoba menyusun suatu Buku Saku Praktikan dengan maksud memberikan penjelasan teknis paktikum di laboratorium dan di lapangan dalam bentuk tulisan yang bertujuan supaya parktikan mampu melaksanakan tugasnya sebagai praktikan dengan baik dan teratur disamping itu diharapkan agar praktikan dapat dengan cepat meyesuaikan diri dalam kendisi praktikum petrologi. Selamat belajar kami ucapkan semoga praktikum kali ini akan memberikan makna yang dalam dihati [email protected]

Buku Saku Praktikum

Embed Size (px)

Citation preview

……………………………………… praKATA

Assalamu Alaikum Wr. Wb.Salam Sejahterah Untuk Kita Semua.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT semoga rahmat dan karunia-Nya selalu tercurah dalam aktivfitas keseharian kita. Dan semoga apa yang kita perbuat hari ini dan esok hari selalu menjadi mamfaat dan berguna untuk kita semua.

Petrologi merupakan salah satu matakuliah dasar Geologi yang mempunyai tempat tersendiri dalam pelajaran geologi secara utuh. Sebagai matakuliah wajib petrologi tentunya tidak akan lepas dari rankaian kegiatan kuliah-praktikum-lapangan, sebab mata rantai petrologi tidak lepas dari aplikasinya dengan alam sebagai obyek pelajaran.

Untuk itu dipandang perlu adanya suatu panduan teknis dalam pelaksanaan kuliah tersebut khususnya dalam hal praktikum sebab selain inteletual seorang mahasiswa yang akan dituntut, moral juga merupakan hal yang sifatnya penting dalam praktikum.

Menyikapi hal tersebut maka kami dari tim Asisten Praktikum Petrologi dengan berbagai keterbatasan mencoba menyusun suatu Buku Saku Praktikan dengan maksud memberikan penjelasan teknis paktikum di laboratorium dan di lapangan dalam bentuk tulisan yang bertujuan supaya parktikan mampu melaksanakan tugasnya sebagai praktikan dengan baik dan teratur disamping itu diharapkan agar praktikan dapat dengan cepat meyesuaikan diri dalam kendisi praktikum petrologi.

Selamat belajar kami ucapkan semoga praktikum kali ini akan memberikan makna yang dalam dihati para praktikan sehingga apa yang anda dapatkan pada praktikum ini akan terus terukir dalam hati dan pikiran dalam mepersiapkan diri dengan matakuliah-matakuliah selanjutnya.Kesabaran merupakan kunci sukses bagi anda, namun yang perlu diingat bahwa tugas yang paling berat dalam hidup ini adalah bersabar.

Makassar, 10 September 2003

[email protected]

Apakah Petrologi itu ?..............

Petrologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu

Petro yang berarti batuan dan logos yang berarti ilmu. Jadi petrologi

berarti ilmu tentang batuan.

Petrologi adalah cabang ilmu geologi yang memepelajari tentnang genesa

pembentukan batuan serta hubungannya dengan proses geologi lainnya.

Batuan adalah kumpulan dari satu atau beberapa mineral dala

perbandingan tertentu. Sedangkan mineral adalah suatu padatan yang

homogen, terbentuk secara anorganik yang mempunyai komposisi kimia

dan struktur atom yang spesifik.

Untuk mendeterminasi suatu batuan perlu diperhatikan, jenis batuan,

tekstur, komposisi mineral, struktur dan nama suatu batuan berdasarkan

klasifikasi tertentu. Dari hal tersebut diatas dapat menjelaskan genensa

pembentukan batuan tersebut.Perlu diketahui, dalam petrologi ini, hanya

membahas tentang batuan secara megaskopis. Sedangkan dalam

pembahasan mikroskopis akan didadapat pada petrografi.

BATUAN DAN MINERAL

[email protected]

Mineral

Batuan Merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral-mineral

(Aggregate of One or more minerals). Example granite, limestone,

sandstone, schists, etc

Mineral Merupakan bahan alam padat yang tersusun dari non organik

dan mempunyai sifat fisika tertentu dan komposisi kimia yang spesifik.

Example calcite, feldsfar, quartz.

Komposisi Mineral

Elemen pembentuk mineral telah diketahui sekitar 100 unsur. Senyawa

merupakan gabungan dari dua atau lebih element. Atom materi terkecil

dan masih mempunyai karateristik dari unsur. Struktur Atom adalah

Nucleus (inti atom),Proton (Partikel Positif), Neutron (Partikel netral), dan

electron (Partikel negative – mengelilingi inti pada jarak tertentu =

Energy-level shells.) Nomor Atom adalah jumlah proton di dalam nucleus

= jumlah electron.

Ciri Fisik Mineral

1. Bentuk Kristal : Kenampakan luar mineral yang

merefleksikan susunan atom di bagian

dalamnya

2. Kilap (Luster) : Kena mpakan atau kualitas cahaya yang

dipantulkan dari permukaan mineral.

Metalik

Nom metalik (Kaca, mutiara, dammar,

lilin, sutera, lemak, dan tanah)

Sub Metalik

3.Warna : Kenampakan nyata dari suatu mineral yang

dapat dilihat pleh mata yang menunjukkan

warna khas oleh mineral tersebut.

4. Cerat (streak) : warna mineral dalam keadaam bubuk.

5. Kekerasan (hardness) : Daya tahan mineral terhadap abrasi atau

goresan.

[email protected]

Skala Mohs

1 Talc2 Gypsum3 Calcite4 Flourite5 Apatit6 Orthoklase (Feldspar)7 Quarts8 Topaz9 Corondum10 Diamond

6. Belahan (Cleavage) : Kecendrungan mineral untuk pecah

melalui bidan yang relatif datar.

7. Pecahan (Fracture) : Bentuk pecahan mineral tidak membentuk

bidang rata.

8. Berat jenis (Specifik gravity) : angka yang menunjukkan

perbandingan antara berat mineral dengan

berat dari volume air.

9. Tenacity : Sfat dalam dari suatu mineral.

- Brittle

- Plstis/Pleksible

- Sectile

- Ductile

- Elastis

10. Komposisi Kimia

Mineral –Mineral Silikat

- 90% dari RFM

- Feldspar lebih dominant > 50%

- Terbentuk pada waktu pendinginan magma.

- Lingkungan dan komposisi kimia magma menentukan

macam mineral terbentuk.

a. Ferromagnesian Silicates

- Berwarna Gelap

[email protected]

- S.G + 3.2 – 3.6

- Unsure Fe dan Mg dominant

Ex : Olivin, Pyroxene, Hornblende, Biotit, Garnet.

b. Non-Ferromagnesian Silkates

- Warna terang

- S.G + 2.7

Ex : Muskovit, kuarsa, clay, dan feldspar.

BATUAN

[email protected]

Secara garis besar berdasarkan proses terbentuknya, batuan penyusun

kerak bumi terdiri atas batuan beku, batuan sedimen, dan batuan

metamorf, yang secara berurutan akan dibahas dibawah ini.

II.1 Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk oleh hasil pembekuan magma

yang tersusun oleh mineral-mineral yang kompak. Adapun klasifikasi dari

batuan beku tersebut didasarkan atas sifat kimia dan komposisi

mineralnya, yaitu sebagai berikut :

- Batuan beku asam, kandungan SiO2 > 66 %

- Batuan beku intermediate, kandungan SiO2 52 – 66 %

- Batuan beku basa, kandungan SiO2 45 – 52 %

- Batuan beku ultrabasa, kandungan SiO2 < 45 %

-

II.1.1 Batuan Beku Asam

Kenampakan dari batuan ini memperlihatkan warna terang atau keputihan,

kadang merah keabu-abuan atau abu-abu terang. Ukuran butir halus-kasar,

bahkan dqapat menunjukkan butiran yang sangat halus mnyerupai kaca

seperti obsidian, akibatpembekuan yang sangat lambat. Selain itu juga

dapat ditemukan ukuran yang sangat kasar seperti pegmatit. Batuan beku

asam dapat ditemukan dalam bentuk Batholith, Laccolith, Lapolith dan

intrusi besar lainnya. Batuan beku asam cenderung membentuk suatyu

tubuh intrusi yang besar karena sifat kekentalan magmanya yang tinggi,

sehingga tidak bisa melalui celah-celah yang sempit dalam bentuk dyke

atau sill. Ciri khas dari batuan beku asam adalah kelimpahan dari potash

feldspar dibanding jenis plagioklas. Temperatur pembekuan batuan beku

asam sekitar 800o C. Kondisi ini kebanyakan tidak mampu melarutkan

batuan sampingnya, sehingga tingkat proses asimilasi yang terjadi kecil.

Sebaliknya banyak ditemukan xenolith-xenolith terutama pada tepi tubuh

batuan beku luarnya. Yang termasuk batuan beku asam yaitu : Granit,

Aplit, Pegmatit, Riolit, Obsidian, Pumis, Sienit Dan Trakit.

II.1.2 Batuan Beku Intermedit

[email protected]

Batuan beku intermedit berwarna agak lebih gelap dari pada batuan beku

asam yaitu abu-abu hingga abu-abu kehitaman . Mempunyai ukuran butir

halus sampai kasar. Bentuk intrusi dari batuan beku inrtermedit ini

kebanyakan termasuk Laccolith, Lapolith, Dtyke dan Sill. Bentuk-bentuk

intrusi ini dikontrol oleh kekentalan magmanya yang menengah. Sebagian

dapat melalui celah-celah yang agak sempit dalam bentuk dyke atau sill.

Komposisi jenis-jenis feldspar sudah mulai adanya perimbangan antara

potash feldspar dan plagioklas. Temperatur pembekuan sekitar 900oC,

proses asimilasi mulai nampak dan dapat ditemukan xenolith-xenolith

sifatnya basa pada tepi tubuh intrusi atau pada batuan beku luarnya.

Berdasarkan perbandingan jenis-jenis feldsparnya, maka batuan beku

intermedit dapat dibagi dalam 2 (dua) golongan yaitu :

- Batuan dengan komposisi potash feldspar dan plagioklas

hampir sama; terdiri dari granodiorit – andamellit – monzonit dan

latit – dasit.

- Batuan dengan komposisi plagioklas lebih dominan dari

pada potash feldspar , terdiri dari : diorit – tonalit dan andesit –

dasit.

Batuan beku intermedit paling banyak memperlihatkan pelapukan

spheroidal, karena banyak mengandung mineral feldspar. Lebih lagi

apabila batuan ini telah mengalami kenaikan tekanan dan temperatur.

Mineral-mineral felsdpar yang telah mengalami pelapukan tersebut dapat

menjadi mineral-mineral kaolin. Baik gejala spheroidal maupun

kaolinisasi dapat ditemukan pada batuan beku intermedit yang telah

megalami pensesaran.

II.1.3 Batuan Beku Basa

Batuan beku basa memperlihatkan warna gelap hitam oleh mineral-

mineral ferromagnesian dan mineral-mineral plagioklas basa. Ukuran

butir dari batuan ini adalah halus hingga kasar. Batuan beku basa dalam

bentuk intrusi kebanyakan dyke, sill, apophyse dan lelehan. Bentuk intrusi

[email protected]

tersebut berhubungan dengan sifat magmanya yang memiliki kekentalan

rendah (encer) sehingga dapat memasuki celah-celah sempit atau dapat

berupa lelehan yang luas di permukaan. Pada permukaan batuan beku luar

dari batuan beku basa ini, kadang ditemukan vesiculasi-vesiculasi sebagai

kesan bahan-bahan volatil. Batuan beku basa sering pula memberikan

bentuk permukaan seperti susunan balok atau pahoe-hoe, yang terbentuk

pada pembekuan magma yang encer. Sedangkan magma yang kental atau

asam biasanya membentuk seperti susunan tali atau ropy.

Temperatur pembekuan dari batuan beku basa sekitar 1000o C, dimana

dapat terjadi proses asimilasi dengan baik apabila batuan sampingnya

lebih asam. Meskipun demikian, kadang masih ditemukan xenolith dari

batuan yang sama atau yang beku basa (ultra mafic). Disekitar penyebaran

batuan beku basa, ditemukan setempat-setempat batuan intermediate

dengan penyebaran kecil sebagai akibat hasil asimilasi magma basa

dengan batuan samping yang bersifat asam atau dapat pula terbentuk

melalui proses differensiasi magma. Biasanya dapat ditemukan pada

bagian tepi dan atas tubuh intrusi batuan beku basa. Yang termasuk batuan

beku basa adalah Gabro, Diabase, Basal dan Trachyte.

II.1.4 Batuan Beku Ultrabasa

Batuan beku ultrabasa adalah batuan yang tersusun oleh mineral-mineral

ferromagnesium sehingga kenampakannya sangat gelap atau hitam.

Batuan ini mudah lapuk terhadap air hujan seperti halnya Batugamping

karena sifatnya yang tidak tahan terhadap kondisi asam. Kenampakannya

hampir sama dengan permukaan Batugamping dengan lubang-lubang atau

torehan air hujan. Bentuk dan tipe dari tubuh batuan beku ultrabasa belum

dapat diketahui dengan jelas karena batuan ini merupakan batuan dasar

samudera yang umurnya lebih tua.

Kehadiran suatu singkapan ultrabasa didaerah kontinen sangat berkaitan

erat dengan gerak-gerak tektonik masa lampau di daerah tersebut dan

biasanya batuan ini berasosiasi dengan batuan metamorf dan batuan

sedimen tua. Kehadiran ultrabasa ini biasanya diakibatkan oleh ubduksi,

[email protected]

sehingga banyak memberikan batas litologi dan zona sesar naik. Sebagai

akibat aktivitas tektonik, batuan ultrabasa banyak mengalami

penghancuran atau penggerusan, kekar-kekar dan metamorfisme dinamik

yang disertai dengan proses kloritisasi, serpentinisasi, dan lain-lain.

Temperatur pembekuan batuan beku ultrabasa adalah diatas 1000o C dan

secara teoritis proses asimilasi berjalan sempurna. Oleh karena kondisi

pembekuan batuan beku ultrabasa pada kedalaman dan tekanan yang

besar, serta urutan kristalisasi dari mineral penyusunnya yang mengkristal

dengan tingkat kristalisasi yang relatif sama sehingga bentuk kristal dari

batuan beku ultrabasa adalah anhedral-subhedral. Pada batuan ini tidak

ditemukan mineral felspar lagi.

Yang termasuk batuan beku ultrabasa adalah sebagai berikut :

- Dunit, yaitu batuan beku plutonik dengan komposisi 90 %

Olivin.

- Peridotit, yaitu batuan beku plutonik dengan komposisi

Piroksin dan Olivin (10 – 50 %).

- Piroksenit, batuan beku plutonik dengan komposisi 90 %

Piroksin.

- Limburgit, yaitu batuan beku lelehan dari batuan ultrabasa

dengan tekstur afanitik.

II.2 Batuan Sedimen

Batuan sedimen merupakan batuan yang paling banyak tersingkap di

permukaan. Batuan ini menyebar secara horizontal kurang lebih 75 %

menutupi permukaan bumi. Namun secara vertikal penyebarannya sangat

tipis dibanding jenis batuan lainnya.

Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk melalui proses

sedimentasi baik secara fisika maupun secara kimia atau organik. Pada

sebagian sedimen organik dapat terbentuk melalui proses diagenesis

langsung terhadap bahan-bahan organisme seperti pada pembentukan

batugamping terumbu. Proses fisika berlangsung selama sedimentasi

[email protected]

meliputi perombakan batuan induk, transportasi, perubahan sifat fisik

mineral rombakan , pengendapan kompaksi dan selanjutnya diikuti oleh

proses kimiawi yaitu proses diagenesis dan sementasi.

Batuan sedimen yang terbentuk melalui proses sedimentasi memiliki

kenampakan yang berbeda dengan batuan lainnya. Bentuk dan teksturnya

mencerminkan adanya kesan pengendapan selama pembentukannya.

Faktor yang berperan dalam pembentukan batuan sedimen adalah aspek

mekanik, kimiawi dan biologis. Dalam hal ini akan dibahas secara

terpisah dalam dua kelompok, yaitu sumber material sedimen dan

lingkungan pengendapan.

II.2.1 Sumber Material Sedimen

Adapun sumber-sumber material sedimen adalah sebagai berikut :

Aktivitas vulkanik, yaitu material klastik atau rombakan yang

dikeluarkan oleh aktivitas vulkanisme sebagai bahan piroklastik

berupa bomb, block, lapili dan debu-debu vulkanik serta

material piroklastik lainnya.

Pelapukan mekanik, hasil perombakan melalui pelapukan

mekanik terhadap singkapan suatu batuan akan mengalami

transportasi kemudian terakumulasi pada suatu cekungan,

kemudian terjadi kompaksi, diagenesis, sementasi dan litifikasi.

Larutan-larutan dalam air, berupa garam-garaman yang

hancur dan lapuk baik di darat maupun di laut pada kondisi

tertentu dapat terjadi reaksi kimia membentuk endapan mineral-

mineral baru.

Material organik, yaitu sisa-sisa makhluk hidup yang mati

kemudian terendapkan dalam batuan.

Evavorasi

II.2.2 Lingkungan Pengendapan

Lingkungan pengendapan merupakan suatu daerah tempat suatu batuan

sedimen terbentuk yang melibatkan aspek fisika, kimia dan biologi.

[email protected]

Untuk analisis dan penentuan lingkungan pengendapan suatu batuan

sedimen dapat dilakukan dengan memperhatikan struktur-struktur

sedimen yang terdapat pada batuan tersebut yang sangat dipengaruhi oleh

ketiga faktor yang telah disebutkan di atas. Hal lain yang perlu

diperhatikan dalam analisis lingkungan pengendapan adalah faktor

asosiasi dan jenis litologi serta paleontologisnya.

II.3 Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk atau berasal dari batuan

yang telah ada sebelumnya yang mengalami proses metamorfisme yaitu

perubahan fisik dan kimia batuan akibat penagruh temperatur dan tekanan

yang tinggi.

Adapun proses-proses metamorfisme yang terjadi adalah metamorfisme

kontak, metamorfisme dinamik dan metamorfisme regional.

II.3.1 Metamorfisme Kontak

Metamorfisme kontak adalah suatu proses metamorfisme yang terjadi

akibat penerobosan magma. Faktor yang paling berpengaruh adalah

temperatur, sedangkan tekanan kurang berpengaruh. Sifat batuan dari

metamorfisme kontak menunjukkan perubahan kimia yang menonjol,

struktur kurang berfoliasi, tekstur kurang teratur dan penyebarannya

mengikuti zona intrusi.

Metamorfisme kontak terbagi tiga jenis, yaitu :

Pyrometamorfisme

Pneumatolysa

Hydrothermal

II.3.2 Metamorfisme Dinamik

Metamorfisme dinamik terbentuk oleh adanya pergeseran atau dislokasi

lapisan bumi. Faktor yang paling berperan adalah perubahan tekanan.

Pembentukan kekar, sesar atau lipatan oleh gerak tektonik dapat memicu

terjadinya proses metamorfisme dinamik.

[email protected]

II.3.3 Metamorfisme Regional

Metamorfisme regional berkembang pada daerah yang luas dan oleh

pengaruh tekanan dan temperatur yang tinggi berhubungan dengan

gerakan lempeng, baik secara tektonik maupun non tektonik. Pengaruh

tekanan dan temperatur yang tinggi dapat membentuk mineral-mineral

tekanan (stress minerals) seperti serisit, muscovit, stourolit dan lain-lain.

Metamorfisme regional dapat dikenal berdasarkan tekanan dan temperatur

pembentukannya.

[email protected]

TATA TERTIB PRAKTIKUM1. Praktikan wajib mentaati seluruh tata tertib laboratorium

sebagaimana yang telah disepakati.2. Praktikan wajib memakai baju berkerah dan sepatu tertutup selama

mengikuti seluruh kegiatan praktikum.3. Praktikan wajib mengikuti praktikum dan asistensi laporan sesuai

dengan jadwal yang ditentukan.4. Praktikan wajib hadir pada saat pelakasanaan Asistensi Acara

Praktikum.5. Praktikan wajib untuk mengikuti praktikum tepat waktu dengan

toleransi waktu 5 menit.6. Sebelum dilaksanakan praktikum praktikan wajib mengikuti responsi

acara praktikum.7. Perlengkapan wajib praktikum adalah :

Alat tulis menulis Penuntun Praktikum Petrologi Format praktikum sesuai dengan acara yang akan

dipraktikumkan Literatur “Rocks and Minerals “ Loupe (kaca pembesar) dengan perbesaran minimal 10 X Larutan HCL Alat tambahan lainnya yang direkomendasikan sesuai dengan

acara yang akan dipraktikumkan pada saat Asistensi Acara 8. Asistensi Laporan pertama dilaksanakan maksimal 3 hari setelah

praktikum dilaksanakan.9. Asistensi Laporan harus dilakukan di dalam lingkungan kampus

Universitas Hasanddin.10. Laporan dikumpul pada saat praktikum acara berikutnya dilaksanakan.11. Laporan harus ACC sebelum dikumpul.12. Praktikum wajib menyerahkan Tugas Pendahuluan sebelum acara

praktikum dimulai. 13. Praktikan berhak mendapatkan penjelasan tentang materi praktikum dari

Asisten.14. Praktikan berhak menggunakan fasilitas laboratorium sesuai dengan

kebutuhan praktikum dengan bimbingan dari Asisten.15. Apabila praktikan berhalangan, maka praktikan harus melapor kepada

Koordinator Asisten minimal 1 (satu) hari sebelum praktikum dilaksanakan.16. Persentase penilaian adalah Tugas Pendahuluan (10%), Responsi

(10%), Laporan (40%), dan Ujian (40%).17. Praktikan dinyatakan lulus praktikum jika total nilainya > 50.18. Dan hal-hal lain yang belum diatur, akan diatur dikemudian .

[email protected]

KETENTUAN UMUM PRAKTIKUM

A. PRAKTIKUM PETROLOGI

Praktikum Petrologi secara umum merupakan kesatuan integral dari proses

perkulihan yang ada pada jurusan Teknik Geologi khususnya pada mata

kuliah Petrologi yang disajikan pada semester Awal 2003/2004.

Praktikum Petrologi ini dimaksudkan sebagai suatu bentuk salah satu

Aplikasi Ilmu Geologi yang berorientasi pada pengenalan batuan secara

bersistem pada pengamatan laboratorium yang kaitannya dalam komposisi

batuan, genesa dan pengklasifikasian batuan, sehingga hasil yang diharapkan

yang berupa kemapuan peserta untuk mengetahui, memahami dan selanjutnya

menganalisa suatu batuan baik itu di Laboratorium maupun di alam terbuka

nantinya.

B. ACARA PRAKTIKUM

Praktikum Petrologi ini dilaksanakan di Laboratorium Batuan dan Mineral

dengan mata acara sebagai berikut :

Pengenalan Mineral dan Batuan

Pembawa Acara : Amiruddin S , Irawan dan Ledyantje

Batuan Beku I

Pembawa Acara : Hasrul Rachmat ,Aliahni dan Asri Arifin

Batuan Beku II

Pembawa Acara : Wo. Prita Amaliah dan Ridwan Soumena

Batuan Beku III

Pembawa Acara : Amiruddin S. dan Ledyantje

Batuan Pyroklastik

Pembawa Acara : Asriati Latief , Muh.Hud Astin dan Irawan

Batuan Sedimen Klastik & Non Klastik

Pembawa Acara : Asriati Latief dan Asri Arifin

Batuan Sedimen Karbonat

Pembawa Acara : Wo. Prita Amaliah, Aliahni dan Asri Arifin

Batuan Metamorf I

Pembawa Acara : Hasrul Rachmat dan Ridwan Soumena

[email protected]

Batuan Metamorf II

Pembawa Acara : Aliahni, Muh Hud Astin, dan Ledyantje

C. WAKTU PELAKSANAAN

Sesuai dengan jadwal praktikum Petrologi Semester Awal 2003/2004

direncanakan dilaksanakan selama sekitar 12 (dua belas ) Minggu dimulai

dari minggu II September dan berakhir pada minggu II Desember.

D. RESPONSI

Responsi adalah salah satu test atau ujian bagi praktikan sebelum mengikuti

praktikum, yang dimaksudkan untuk menilai sejauh mana pengetahuan

praktikan terhadap materi praktikum yang akan diberikan. Nilai standar dari

responsi ini adalah 50 dan jika praktikan mendapatkan nilai dibawah standar

tersebut, maka ia dinyatakan wajib mendapatkan tugas Penalti.

E. TUGAS PENDAHULUAN

Tugas Pendahuluan merupakan suatu jenis tugas tertulis yang diberikan oleh

Asisten penanggung jawab acara kepada praktikan sesuai dengan materi

praktikum yang akan diberikan pada saat Asistensi Acara. Tugas

Pendahuluan ini juga merupakan suatu syarat masuk untuk praktikan yang

ingin mengikuti prraktikum.

F. PAKAIAN PRAKTIKAN

Pakaian wajib untuk seorang praktikan adalah baju berkerah dan sopan serta

sepatu tertutup hal ini dimaksudkan agar praktikan dapat terlindunga dari

kecelakaan laboratorium yang mungkin terjadi.

G. ASISTENSI ACARA

Kegiatan ini adalah pemberian materi praktikum yang diberikan oleh Asisten

pembawa acara dan pada asistensi acara ini pula diberikan Tugas

Pendahuluan, dan untuk praktikan Asisten Acara ini adalah wajib.

H. LAPORAN

[email protected]

Laporan adalah suatu bentuk tulisan yang merupakan hasil pengamatan

laboratorium yang didapatkan pada saat praktikum. Laporan ini terlebih

dahulu harus dikonsultasikan kepada Asisten dan jika laporan tersebut telah

dianggap memenuhi syarat maka asisten akan memberikan keterangan ACC.

I. ASISTENSI LAPORAN

Kegiatan ini berupa suatu bentuk pertemuan antara asisten dengan

praktikan yang mengkonsultasikan hasil pengamatan laboratorium yang

telah dilengkapi terlebih dahulu sesuai dengan petunjuk dari asisten.

Kegiatan Asistensi laporan harus dilakukan didalam lingkungan kampus

Universitas Hasanuddin. Asistensi I dilakukan tiga hari setelah praktikum

dilaksanakan (tidak terhitung hari Ahad, Hari Raya dan Hari Libur lainnya).

Dan pada saat kegiatan tersebut harus di buktikan dengan pengisian kartu

kontrol dan lembar asistensi oleh Asisten.

J. ASISTEN

Praktikum Petrologi di asuh oleh Dosen Mata Kuliah Petrologi Jurusan

Terknik Geologi dengan Asisten Dosen sebagai berikut :

Amiruddin S. (Koordinator) Hasrul Rachmat Ridwan Soumena Asri Arifin Muh. Hud Astin Irawan Asriati Latief Wo. Prita Amaliah Aliahni Ledyantje

K. KELULUSAN

Praktikan dianggap melulusi praktikum Petrologi jika memenuhi syarat

kelulusan. Syarat kelulusan tersebut adalah nilai total standar adalah > 50 .

Dengan Perhitungan sebagai berikut:

Nilai Tiap Acara = ( (TP x 10%)+(Respon 10%)+(Lap. x 40)+(Ujian x 40%))

NILAI TOTAL = ( ( Acara I + Acara II +………….. + Acara IX ) / 9)

[email protected]

AGENDA PRAKTIKUM PETROLOGI

I. PENGENALAN MINERAL DAN BATUAN Asistensi Acara 8 September

2003 Praktikum Minggu II

September 2003II. BATUAN BEKU I

Asitensi Acara 15 September 2003

PraktikumMinggu III September 2003

III. BATUAN BEKU IIAsistensi Acara 22 September 2003Praktikum Minggu IV

September 2003IV. BATUAN BEKU III

Asistensi Acara 29 September 2003Praktikum Minggu I

September 2003V. BATUAN PYROKLASTIK

Asistensi Acara 6 Oktober 2003Praktikum Minggu II Oktober

2003

UJIAN MID PRAKTIKUM Minggu IV Oktober 2003

VI. BATUAN SEDIMEN KLASTIK & NON KLASTIK

Asistensi Acara 13 Oktober 2003 Praktikum Minggu III

Oktober 2003 VII. BATUAN SEDIMEN KARBONAT

Asistensi Acara 20 Oktober 2003 Praktikum

Minggu IV Oktober 2003VIII. BATUAN METAMORF I

Asistensi Acara 27 Oktober 2003 Praktikum Minggu I

November 2003IX. BATUAN METAMORF II

Asistensi Acara 10 November 2003Praktikum Minggu II

November 2003

UJIAN PRAKTIKUM 30 Nopember 2003

[email protected]

Note : Jadwal dapat diundur dan berubah sewaktu-waktu, jika terjadi hal-hal yang sifatnya prinsipil.

JADWAL PRAKTIKUM PETROLOGI

Hari : Senin Hari : Selasa Hari : Rabu Hari :KamisJam : 14.00 –17.00 Wita Jam : 14.00 –17.00 Wita Jam : 14.00 –17.00 Wita

Jam : 14.00 –17.00 Wita

Siti Aminah Sri Kurniati A A.Junaedi AbdriadiYulisanti Irmayanti Agussalim Doddy L.Ilmiah Harun Natalia ARD Anggi Enos

Linda AliYulianti B. Muh. Syafii Dewi Sartika

Tenri AbengAndi Adhar Y a n n y Serlianti P

RosdianaHaswardi A Supardi Abu Bakar

Helmin ASukarman Yusri LK Didik ES Sintia YSyahrir Cornelius J.H Buanergis YB SumarniAli Imran Ferson T Hendrik Nias SuhariaL.M.Syawal Andi Riafial Syamsul Bahri

Evert N.SAddy FW Gunawang K. Sudi Suryana Patrisia VR i d w a n Subhan A. F a j a r

Muh.ChaerulN u r d i n J a s m a n Sri Juli L Evi DesianiYhan Palingan Arief W. F i r m a n A m r i sR i s m a n Muh Rikmal Arief H

Muh.AsnawiMuh.Arifin NoFal F Ismail AD Fadli S.Fitriati Nurahman A Andi Junaedi Hendra R.

L.A.Anas SaktiawanNasruddin

Pengawas: Pengawas: Pengawas: Pengawas:

[email protected]

1. Hasrul Racmat 1. Wo.Prita A 1.Aliahni 1.Asriati Latief2. Ladyantje 2. Ridwan S. 2.Asri Arifin 2.Muh.Hud A3. Asri Arifin 3. Irawan 3. Ledyantje 3. Irawan

Note : Tidak diperkenankan kepada praktikan untuk pidah waktu praktikum tanpa sepengetahuanKoordinator Asisten

KELOMPOK ASISTENSI

Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV

A m i r Wahyuddin Andi AdharN u r d i n

Anggi Enos Fitriati Sudi SuryanaEvert N.S.

Ridwan Yhan P. Ferson T.Buanergis Y.B

Sri Kurniati A. Evi Desiani Hendrik Nias L.M.Syawal P.

Andi Junaedi Abu Bakar R i s m a nRosdiana

Tenri Abeng Firman Sintia Y. L.A. AnasGunawang Muh Rikmal Yusri

Arief H.Natalia ARD

Kelompok V Kelompok VI Kelompok VII KelompokVIII

Nasruddin F a j a r Doddy L. Natalia ARDSri Julilestari Narahman Abbas Muh.Chaerul Arief W.Naufal Fariz Yulisanti Ilmiah Harun Muh.Arifin A.Andi Rifial J a s m a n Didik Eka S. SuhariaPatrisia Vista Muh.Rikmal Hendra H. Ali ImranSumarn S y a h r i r M. Asnawi Saktiawan

[email protected]

Muh Arifin Fadli Sangkala Nurrahman A Ali Imran

Kelompok IX Kelompok X

Irmayanti Y a n n yMuh.Syafii A.K Addy Firmansy

Subhan A. Linda AliSyamsul Bahri Helmin Asri

Yulianti Banne A m r i s Supardi R. Abriadi Sukarman Agussalim

JADWAL ASISTENSI

Acara Praktikum

NamaAsisten

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Amiruddin S. I II III IV V VI VII VIII IX

Hasrul Rachmat II III IV V VI VII VIII IX X

Ridwan Soumena III IV V VI VII VIII IX X I

Muh.Hud Astin IV V VI VII VIII IX X I II

Asri Arifin V VI VII VIII IX X I II III

[email protected]

Irawan VI VII VIII IX X I II III IV

Asriati latief VII VIII IX X I II III IV V

Wo. Prita Amaliah VIII IX X I II III IV V VI

Aliahni IX X I II III IV V VI VII

Ledyantje X I II III IV V VI VII VIIII

ALAMAT ASISTEN

Nama Asisten A l a m a t dan No.Telepon

Amiruddin S.BTP Blok AC II/358, Tamalanrea, MakassarNo. Telepon : (0411) 581580

Hasrul Rachmat No. Telepon : 081342604413

Ridwan SoumenaNo. Telepon :

Muh.Hud Astin Markas SKL HMG FT-UH SC-206No. Telepon : 081524124823

Asri ArifinNo. Telepon :

Irawan Komp. NTI Blok M No 6 TamalanreaNo. Telepon : (0411) 589678

[email protected]

Asriati latief

Jl.Kerungkerung No.1A Lr.47 MakassarNo.Telepon: 0411)444386/081524039354

Wo. Prita AmaliahNo Telepon : (0411) 587645

Aliahni

Komp. BTN KNPI Blok A9/No.4 DayaNo.Telepon : (0411)512857/ 08152515687

LedyantjeJl. Telepon VI/No. 178 TelkomasNo. Telepon : 081342692951

[email protected]