Buku Panduan Pelaksanaan SPPIP

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR Seiring dengan perkembangan pembangunan, tuntutan kesinergian perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan penataan ruang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. Kesinergian ini menjadi syarat untuk dapat berjalannya suatu pembangunan berkelanjutan dengan visi dan arah yang jelas. Berkenaan dengan hal ini, dibutuhkan suatu strategi pembangunan yang memberikan payung bagi berjalannya pembangunan dalam suatu wilayah atau kota. Strategi tersebut dikenal sebagai Strategi Pengembangan Kota (SPK). Strategi ini pada dasarnya bukan suatu strategi yang baru dalam pembangunan suatu kota. Strategi ini memuat visi, misi, dan arah bagaimana suatu kota akan dibangun dan diarahkan. Strategi ini mencakup semua bidang pembangunan kota yang kemudian akan diturunkan dalam strategi yang sifatnya sektoral. Salah satu strategi sektoral yang dibutuhkan saat ini adalah strategi di bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dikenal dengan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) yang kemudian diturunkan kedalam rencana aksi penanganan kawasan permukiman dalam bentuk Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Mempertimbangkan adanya urgensi kebutuhan terhadap SPPIP, dan RPKPP dalam upaya untuk mendukung perencanaan dan pemanfatan pembangunan yang efektif dan efisien di bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan sesuai kebutuhan kota, maka Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) pada tahun 2010 akan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan teknis berupa kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) untuk mendukung proses penyusunan SPK, SPPIP, dan RPKPP yang akan dilakukan oleh kota dan kabupaten. Untuk mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh DJCK tersebut, disusun Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infratsruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP). Buku ini berisi mengenai penjelasan umum SPPIP dan RPKPP, keterkaitan SPPIP dan RPKPP dengan SPK dan produk pembangunan lainnya, serta bagaimana kegiatan bantuan teknis yang diberikan DJCK tersebut diselenggarakan.Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

1

Buku ini pada dasarnya bukan sekedar memberikan panduan bagi tim dalam Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mensosialisasikan kegiatan ini kepada Satuan Kerja Teknis (Satker) dibawahnya, melainkan juga untuk membantu Satker Pengembangan Kawasan Permukiman yang terdapat di provinsi untuk kemudian mensosialisasikannya kepada pemerintah daerah kota/kabupaten di bawahnya. Hal ini diperlukan karena kegiatan ini perlu untuk diakses oleh semua provinsi dan kota/kabupaten yang terdapat di Indonesia. Akhir kata, semoga buku panduan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk membantu dalam penyebarluasan informasi mengenai keberadaan kegiatan DJCK.

Jakarta, Mei 2010 Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

2

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1 DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3 DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................................ 6 DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. 7 DAFTAR TABEL ................................................................................................................. 8

BAB 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 9 1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................... 9 1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN......................................................... 11 1.2.1 Maksud Kegiatan ............................................................................. 11 1.2.2 Tujuan Kegiatan ............................................................................... 11 1.2.3 Sasaran Kegiatan ............................................................................ 12 KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) ....................... 13 2.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN PERSOALAN PERLUNYA KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) .............. 13 2.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTURPERKOTAAN (SPPIP) ................................................. 16 2.2.1 Maksud Kegiatan ............................................................................. 16 2.2.2 Tujuan Kegiatan ............................................................................... 16 2.2.3 Sasaran Kegiatan ............................................................................ 16 2.3 BENTUK KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) ................................................................................ 17 2.4 KEDUDUKAN KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DALAM KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN .............................................................. 18Panduan Pelaksanaan Penyusunan

BAB 2

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

3

2.5

2.6

2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15

PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) BESERTA PERANNYA .......... 19 LINGKUP PELAKSANAAN ......................................................................... 21 2.6.1 Lingkup Kegiatan ............................................................................. 21 2.6.2 Lingkup Wilayah............................................................................... 29 KEDALAMAN SUBSTANSI STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN ............................ 30 PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN ........................ 34 KELUARAN YANG DIHASILKAN ............................................................... 34 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ............................................................ 35 PELAPORAN KEGIATAN ........................................................................... 35 TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN ......................................................... 47 PENDANAAN KEGIATAN .......................................................................... 49 PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN................................................ 49 TAHAPAN KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN BANTUAN TEKNIS ....................................................................................................... 49

BAB 3

KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) ................................................................. 63 3.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN PERSOALAN PERLUNYA KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) ..................................... 63 3.2 TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) ..................................................................................................... 66 3.2.1 Tujuan Kegiatan ............................................................................... 66 3.2.2 Sasaran Kegiatan ............................................................................ 66 3.3 BENTUK KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) ..................................................................................................... 66 3.4 KEDUDUKAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) DALAM KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN............................................................................................ 67

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

4

3.5

3.6

3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15

PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN PENYUSUNAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) BESERTA PERANNYA ............................................................... 68 LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................... 70 3.6.1 Lingkup Kegiatan ............................................................................. 70 3.6.2 Lingkup Wilayah............................................................................... 77 KEDALAMAN SUBSTANSI RENCANA AKSI PROGRAM ......................... 78 PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN ........................ 80 KELUARAN YANG DIHASILKAN ............................................................... 81 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ............................................................ 82 PELAPORAN KEGIATAN ........................................................................... 83 TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN ......................................................... 92 PENDANAAN KEGIATAN .......................................................................... 95 PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN................................................ 95 TAHAPAN KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN BANTUAN TEKNIS ....................................................................................................... 95

BAB 4 PENUTUP .............................................................................................................. 106

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

5

DAFTAR SINGKATAN 1. DJCK 2. SPK 3. CDS 4. RP4D 5. SPPIP 6. RPKPP 7. RPJP 8. RPJM 9. RPIJM 10. RTRW 11. APBN 12. LSM 14. DPRD 15. FGD 16. Pokjanis 17. SPMK 18. CAP 19. DED 20. TOR/KAK : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Direktorat Jenderal Cipta Karya Strategi Pengembangan Kota City Development Strategy Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah Rencana Tata Ruang Wilayah Anggaran Pendapatan Belanja Negara Lembaga Swadaya Masyarakat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Focus Group Discusion Kelompok Kerja Teknis Surat Perintah Mulai Kerja Community Action Plan Detailed Engineering Design Term of Reference / Kerangka Acuan Kerja

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

6

DAFTAR GAMBARGambar 1.1 Gambar 2.1 Kedudukan SPK, SPPIP, dan RPKPP Dalam Dokumen Kebijakan Pembangunan Wilayah Perkotaan .............................................................. 10 Diagram Keterkaitan Strategi Pengembangan Kota (SPK) dan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Perkotaan .................... 15 Kedudukan Kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dalam Dalam Rangkaian Kegiatan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman DJCK .................................................................. 19 Rangkaian Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ...................................... 26 Keterkaitan Proses Dalam Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Dengan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP) ..................................................................... 28 Tahapan, Lingkup, dan Pendanaan Kegiatan Dalam Konteks Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ...................................................................................... 62 Kedudukan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dalam Dalam Rangkaian Kegiatan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman DJCK ........................................................................................................... 67 Rangkaian Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ................................................... 74 Keterkaitan Rangkaian Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP) dengan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ...................................................................................... 76 Tahapan, Lingkup, dan Pendanaan Dalam Konteks Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP)............ 105

Gambar 2.2

Gambar 2.3 Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 3.1

Gambar 3.2 Gambar 3.3

Gambar 3.4

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

7

DAFTAR TABELTabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 3.1 Contoh tabel isian Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) .................................................................. 32 Contoh tabel isian Skema Pentahapan Program Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)............ 33 Keterkaitan Lingkup Kegiatan dan Produk/Pelaporan ................................. 38 Contoh Tabel Isian Rencana Aksi Program Pada setiap Kawasan ............. 79

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

8

BAB 1PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Dalam kerangka kebijakan di Indonesia, pembangunan suatu wilayah pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari perencanaan pembangunan dan perencanaan spasial. Perencanaan pembangunan yang memberikan arahan pencapaian tujuan pembangunan suatu wilayah secara umum perlu diterjemahkan secara spasial ke dalam bentuk perencanaan spasial atau yang bisa dikenal sebagai penataan ruang. Adapun kedua hal tersebut dalam upaya untuk mengarahkan pembangunan diwadahi ke dalam dua bentuk dokumen perencanaan, yaitu: (1) dokumen rencana pembangunan (development plan) yang memuat arahan dan Strategi Pengembangan Kota dan (2) dokumen rencana tata ruang (spatial plan) yang memuat arahan dan strategi penataan ruang. Agar suatu pembangunan dapat berjalan efektif, maka antara perencanaan pembangunan yang tertuang dalam dokumen rencana pembangunan (Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)/Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)) dengan perencanaan spasial yang tertuang dalam dokumen rencana tata ruang (Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Detail Tata Ruang) dibutuhkan suatu sinergitas dan keterpaduan. Dalam implementasinya dalam suatu wilayah, sinergitas dan keterpaduan tersebut seringkali tidak terjadi. Kondisi yang terjadi adalah kebijakan penataan ruang yang tertuang dalam dokumen rencana tata ruang seringkali tidak sejalan dengan visi misi pembangunan. wilayah yang tertuang dalam dokumen rencana pembangunan. Adapun ketidaksinergian dan ketidakterpaduan tersebut tidak hanya terjadi dalam lingkup substansi dalam satu wilayah, namun juga antarhirarki wilayah (pusat/nasional, provinsi, kota/kabupaten) dan antarsubstansi antar hirarki wilayah. Ketidaksinergian antara kedua produk perencanaan pembangunan ini pada dasarnya juga terjadi karena tidak adanya payung yang jelas untuk arah pengembangan kota yang tertuang dalam Strategi Pengembangan Kota (SPK) atau yang juga dikenal sebagai City Development Strategies (CDSs) yang termuat di Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota/Kabupaten. Strategi ini dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunanStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

9

merupakan suatu alat yang akan dipakai oleh pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan daerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantu mengoptimalkan alokasi dana pembangunan secara akurat dan rasional. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, sebagai acuan bersama seluruh pemangku kepentingan kota untuk membangun wilayah perkotaannya, pada dasarnya SPK ini tidak berdiri sendiri, namun terdiri atas aspek-aspek yang berkenaan dengan sektor unggulan, sektor penunjang, dan sektor strategis lainnya sebagai satu kesatuan. Salah satu aspek utama untuk terselenggaranya pembangunan wilayah perkotaan ini adalah aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, dimana aspek ini menjadi awal dari adanya kehidupan perkotaan.

Gambar 1.1 Kedudukan SPK , SPPIP, dan RPKPP Dalam Dokumen Kebijakan Pembangunan Wilayah Perkotaan Berkenaan dengan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan, SPK yang bersifat payung besar tersebut diturunkan kedalam strategi sektoral yang dikenal sebagai Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Adapun Terkait Dengan Perencanaan Spasialnya Salah Satunya Diturunkan Dalam BentukStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

10

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dimana keduanya disusun dengan tetap mengacu pada SPK. Dalam pembangunan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan keduanya menjadi suatu yang penting. Kedua produk perencanaan ini menjadi prionir dalam penciptaan integrasi antara perencanaan pembangunan dan perencanaan spasial. Mempertimbangkan perlunya keberadaan SPPIP dan RPKPP bagi suatu wilayah atau kota, maka pada tahun anggaran 2010, Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Pengembangan Permukiman memberikan bantuan teknis terhadap penyusunan SPPIP dan RPKPP.Terkait untuk penyampaian kedua kegiatan tersebut, maka diperlukan suatu panduan umum pengadaan kegiatan dan penyusunan SPPIP dan RPKPP yang menjadi pegangan bersama dalam menyebarluaskan informasi terkait dengan SPPIP dan RPKPP tersebut.

1.2 1.2.1

MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN Maksud Kegiatan

Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dimaksudkan untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan sosialisasi mengenai kegiatan penyusunan SPPIP dan RPKPP yang diselenggarakan oleh DJCK. 1.2.2 Tujuan Kegiatan

Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan permukiman Prioritas (RPKPP) bertujuan agar: Pelaksanaan penyebarluasan baik pada tingkat pusat maupun daerah memiliki acuan yang sama sehingga dicapai pemahaman yang sama pula. Tersedianya acuan teknis dalam pelaksanaan penyusunan SPPIP dan RPKPP

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

11

1.2.3

Sasaran Kegiatan

Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan permukiman Prioritas (RPKPP) memiliki sasaran: Adanya standarisasi teknis pelaksanaan penyebarluasan informasi penyusunan SPPIP dan RPKPP baik pada tingkat pusat maupun daerah Terselenggaranya pelaksanaan penyebarluasan informasi mengenai SPPIP dan RPKPP dengan tingkat pencapaian yang sama

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

12

BAB

2

KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP)2.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN PERSOALAN PERLUNYA KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP)

Daya tarik kehidupan perkotaan dan tuntutan kehidupan yang semakin tinggi menyebabkan semakin banyak penduduk Indonesia yang beralih untuk tinggal dan beraktivitas di kawasan perkotaan. Terkait dengan hal ini, sejumlah kajian memprediksikan jumlah penduduk Indonesia yang mendiami kawasan perkotaan akan terus meningkat dari tahun ke tahun dimana pada akhir 2025 jumlahnya akan mencapai sekitar 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Adanya konsentrasi penduduk perkotaan ini perlu disikapi dan diantisipasi lebih awal mengingat akan adanya beberapa persoalan wilayah perkotaan yang akan muncul. Kecenderungan perkembangan perkotaan ditambah dengan indikasi munculnya beberapa persoalan di wilayah perkotaan tersebut mensyaratkan adanya penanganan yang lebih terpadu dalam konteks kota dan membutuhkan kejelasan payung dalam strategi pembangunan. Adapun selama ini penanganan yang terpadu tersebut mencoba diwadahi dalam dua bentuk produk perencanaan pembangunan, yaitu: (1) perencanaan pengembangan (development plan) yang memuat arahan dan Strategi Pengembangan Kota dan (2) penataan ruang (spatial plan) yang memuat arahan dan strategi penataan ruang. Kedua produk ini pada dasarnya harus berjalan secara sinergi satu dengan yang lain. Penataan ruang (spatial plan) yang salah satu keluarannya adalah program pemanfaatan ruang pada dasarnya harus sejalan dengan arahan kebijakan, strategi, dan program dalam perencanaan pengembangan (development plan). Namun dalam kenyataannya antara penataan ruang (spatial plan) dan perencanaan pengembangan (development plan) seringkali tidak sinergi yang kemudian berdampak tidak adanya kejelasan arah pengembangan dan pembangunan kota.Panduan Pelaksanaan Penyusunan

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

13

Mengacu pada kedua kondisi tersebut, maka Strategi Pengembangan Kota (SPK) yang merupakan strategi pembangunan berskala kota, berorientasi pada kebutuhan kota dan tidak sektoral, komprehensif dan terpadu, serta dapat menjadi acuan bagi strategi dibawahnya (sektoral) maupun para pemangku kepentingan, sangat dibutuhkan keberadaannya sebagai acuan pengembangan sektor di bawahnya dalam skala kota. Strategi ini dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan merupakan suatu alat yang akan dipakai oleh pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan daerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantu mengoptimalkan alokasi dana pembangunan secara akurat dan rasional. Sebagai acuan bersama seluruh pemangku kepentingan kota untuk membangun wilayah perkotaannya, pada dasarnya SPK ini tidak berdiri sendiri, namun terdiri atas aspek-aspek yang berkenaan dengan sektor unggulan, sektor penunjang, dan sektor strategis lainnya sebagai satu kesatuan. Salah satu aspek utama untuk terselenggaranya pembangunan wilayah perkotaan ini adalah aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, dimana aspek ini menjadi awal dari adanya kehidupan perkotaan. Dalam perkembangannya, aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam pembangunan perkotaan seringkali justru menyumbang persoalan serius bagi kehidupan perkotaan itu sendiri. Banyak persoalan perkotaan yang bermula dari aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, seperti tidak meratanya penyediaan infratruktur perkotaan, ketidaktersediaan lingkungan permukiman yang layak, dan sebagainya. Persoalan-persoalan ini seringkali menjadi persoalan yang laten yang tidak tertangani secara optimal. Hal ini terjadi pada dasarnya karena ada beberapa faktor sebagai berikut: Tuntutan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali tidak atau belum didukung dengan suatu kebijakan dan strategi pembangunan yang memadai, matang, dan berskala kota. Kebijakan dan strategi pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat instant, responsif terhadap persoalan yang ada, serta berorientasi pada ketersediaan program atau proyek pendukung, sehingga kebijakan dan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat parsial dan tidak komprehensif, serta tidak terpadu dengan kebutuhan strategi pembangunan perkotaan.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

14

Tidak adanya atau belum adanya strategi khusus pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang terintegrasi dengan penataan ruang dan perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Adanya tumpang tindih kebijakan dan strategi penanganan persoalan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat operasional (kabupaten/kota)

Berkenaan dengan kondisi ini, maka perlu adanya penekanan penyusunan strategi pengembangan kota pada strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang nantinya diharapkan akan menjamin integrasi dan sinkronisasi penyediaan infrastruktur permukiman perkotaan dengan program terkait lain. Penyusunan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan itu sendiri tetap didasarkan dan mengacu pada strategi pengembangan kota (SPK). Sebagai suatu proses yang sangat strategis dan signifikan yang akan diterapkan di kota/kabupaten dengan karakter yang berbeda, maka sangat disadari bahwa dalam proses penyusunannya akan sangat membutuhkan dukungan penguatan bersama, baik yang bersifat pemahaman, kapasitas maupun pengetahuan terhadap SPPIP ini. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pihak DJCK memberikan dukungan dalam bentuk bantuan dan bimbingan teknis yang bersifat pendampingan dan peningkatan serta penguatan kapasitas (capacity building) bagi propinsi, kota/kabupaten yang akan melaksanakan penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).

Gambar 2.1

Diagram Keterkaitan Strategi Pembangunan Kota (SPK) dan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Dalam Kerangka Pembangunan Wilayah PerkotaanStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

15

2.2

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTURPERKOTAAN (SPPIP) Maksud Kegiatan

2.2.1

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah guna menghasilkan Strategi dalam Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang sesuai dengan kebijakan dan strategi serta kebutuhan Pengembangan Kota. 2.2.2 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan pada maksud kegiatan, maka tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini adalah: Membantu kota/kabupaten dalam penyediaan strategi yang komprehensif untuk mengembangkan kota dengan menekankan kepada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang memenuhi kaidah perencanaan dan terintegrasi dengan sistem perkotaan, sehingga dapat menjamin keberlanjutan kegiatan pembangunan kawasan perkotaan (bagi kota-kota yang telah memilikinya) Memberikan pendampingan bagi perangkat perencana dan pelaksana pembangunan di daerah, dalam menyusun strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, yang terintegrasi dengan sektor pembangunan lain, sesuai dengan peran, fungsi dan kontribusi yang diharapkan dalam mencapai tujuan pengembangan kawasan perkotaan. Sasaran Kegiatan

2.2.3

Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut, pada dasarnya sasaran dari kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dapat dibedakan atas dua hal, yaitu sasaran fungsional dan sasaran operasional sebagai berikut:

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

16

A. Sasaran Fungsional Terselenggaranya kegiatan pengembangan kota melalui pembangunan permukiman dan infrastruktur yang dapat mendukung percepatan pembangunan kawasan perkotaan secara berdaya dan berhasil guna berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik.

B. Sasaran Operasional Tersedianya instrument pengembangan kota yang menitikberatkan pada pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dapat diacu oleh seluruh pemangku kepentingan di daerah yang memenuhi kaidah perencanaan dan kaidah tata kepemerintahan yang baik. Terwujudnya proses pembinaan pengembangan kawasan permukiman perkotaan yang terintegrasi dengan kawasan fungsional perkotaan lainnya dalam konstelasi pembangunan kota. Terwujudnya keselarasan strategi pengembangan kawasan permukiman perkotaan antara sasaran pembangunan permukiman perkotaan nasional dengan rencana pembangunan perkotaan di daerah. Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengoptimalkan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dapat mendukung dan mempercepat pembangunan kota sesuai dengan karakter atau kekhasan kota dan tujuan pembangunannya. Terwujudnya peningkatan kapasitas pemangku kepentingan kota (stakeholder) dalam penyediaan strategi pengembangan permukiman perkotaan dan dalam mengoptimalkan penyelenggaraan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

2.3

BENTUK KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP)

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini merupakan bagian dari upaya kegiatan peningkatan kapasitas pemerintahStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

17

daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Adapun bentuk kegiatan bantuan teknis yang diberikan dalam kegiatan ini adalah bantuan teknis penyusunan dan pendanaan. Pada kegiatan ini, Pemerintah melalui Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum memberikan bantuan berupa: Bantuan pendanaan untuk kegiatan dalam proses penyusunan SPPIP selama 1 (Satu) Tahun Anggaran. Bantuan pelatihan untuk peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyusunan SPPIP. Bantuan penyediaan tenaga ahli dalam penyusunan SPPIP melalui bantuan pihak ketiga. Bantuan pendampingan dan monitoring dalam penyusunan SPPIP melalui Satuan Kerja Pemerintah yang terdapat di Provinsi.

2.4

KEDUDUKAN KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DALAM KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Dalam kerangka kebijakan pembangunan permukiman yang dikembangkan oleh DJCK, kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) bukan merupakan kegiatan yang berdiri sendiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerangka pembangunan kebijakan untuk pembangunan permukiman perkotaan yang sinergis, teritegrasi, dan berkelanjutan. Adapun keluaran dari kegiatan ini akan menjadi dasar dalam proses institusionalisasi strategi yang disusun dan upaya uji terap/implementasi strategi pada suatu kawasan yang diprioritaskan. Dalam kerangka waktu, Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini merupakan tahun pertama dari rangkaian kegiatan besar pembangunan permukiman yang akan diselenggarakan dalam waktu dua tahun. Secara diagramatis kedudukan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dalam rangkaian kegiatan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman DJCK dapat dijelaskan dalam Gambar 2.2 berikut.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

18

Gambar 2.2

Kedudukan Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dalam Rangkaian Kegiatan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman bidang CK

2.5

PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) BESERTA PERANNYA

Dalam kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) terdapat empat (4) pihak yang terlibat, yiatu: (1) Pemerintah dalam hal ini adalah Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum; (2) Dinas Cipta Karya/Permukiman/Tata Ruang Propinsi dalam hal ini di represenatsi oleh Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi; (3) Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten yang dalam hal ini adalah Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis); dan (4) pihak ketiga atau konsultan yang membantu dalam proses penyusunan SPPIP. (1) Pemerintah melalui Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Koordinator wilayah ini berada pada tingkat Sub Direktorat (Subdit) pada Direktorat Pengembangan Permukiman yang membawahi region. (Ditetapkan setiap tahun pelaksanaan) (2) Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi, yaitu satker di Pemerintah Provinsi yang merupakan kepanjangan tangan dari DJCK untuk menjalankan proses penyusunan SPPIP. Satker ini berada dibawah Dinas di tingkat provinsi yang menangani persoalan permukiman dan infrastruktur perkotaan. (3) Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten, dalam hal ini adalah kelompok kerja teknis (pokjanis) yang dibentuk dengan pendampingan oleh Satuan Kerja PengembanganStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

19

Kawasan Permukiman. Pokjanis ini bersifat ad hoc yang terdiri dari 7 orang yang berasal dari dinas atau badan/instansi pemerintah ataupun profesi keahlian baik yang berasal dari Perguruan Tinggi maupun perwakilan masyarakat yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan (sanitasi, air bersih, drainase perkotaan, air limbah, dan jalan lingkungan), permukiman, dan perencanaan pembangunan daerah. Pokjanis ini disusun oleh pemerintah daerah kota/kabupaten sebagai salah satu prasayarat untuk pelaksanaan kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). (4) Pihak Ketiga, dalam hal ini berupa konsultan yang pengadaan jasanya di lakukan pada tingkat provinsi. Tiap kota/kabupaten yang melakukan proses penyusunan SPPIP didampingi oleh satu kelompok pihak ketiga/konsultan. Adapun peran dan bentuk keterlibatan dari masing-masing pihak tersebut adalah sebagai berikut: HIRARKI PERWILAYAHAN PADA TINGKAT PUSAT/NASIONAL PIHAK YANG TERLIBAT Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman DJCK Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman PERAN Sebagai Pembina dan pengendali proses penyusunan SPPIP Sebagai advisor yang memberikan pendampingan, monitoring, dan evaluasi dalam penyusunan SPPIP BENTUK KETERLIBATAN Memberikan pendampingan dan Bimbingan Teknis

PADA TINGKAT PROVINSI

Menjadi penyelenggara jasa dalam proses penyusunan SPPIP Menjadi pendamping dalam proses penyusunan SPPIP Menjadi penyedia jasa (tenaga ahli)

Pihak Ketiga (Konsultan)

Sebagai pihak yang membantu

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

20

proses penyusunan SPPIP PADA TINGKAT KOTA/KABUPATEN Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) Bersama pihak ketiga melakukan proses penyusunan SPPIP

dalam proses penyusunan SPPIP Menjadi perumus dan penyusun SPPIP Menjadi narasumber dan penentu perumusan hasil SPPIP

2.6 2.6.1

LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN Lingkup Kegiatan

Dalam kerangka waktu satu tahun anggaran, lingkup kegiatan ini ditekankan kepada penyusunan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, dengan infrastruktur perkotaan yang dibatasi pada infrastruktur keciptakaryaan dalam lingkup wilayah kota. Secara garis besar, terdapat 5 (lima) lingkup kegiatan utama Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), yaitu: (1) peningkatan kapasitas, (2) identifikasi persoalan dan potensi pengembangan, (3) analisa kebutuhan pengembangan, (4) perumusan visi, misi, dan strategi pengembangan, serta (5) sosialisasi SPPIP. Adapun rincian kegiatan dari masing-masing kegiatan besar ini adalah sebagai berikut: (1) Peningkatan kapasitas penyusunan SPPIP Melakukan sosialisasi program penyusunan SPPIP kepada pemangku kepentingan daerah terkait kedudukan dan fungsi SPPIP dalam strategi pengembangan kota. Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) pertama dalam rangka persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP. FGD ini dilakukan bersama-sama antara pihak ketiga yang menjadi penyedia jasa (konsultan) dengan Pokjanis Daerah. Menyelenggarakan pelatihan yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan pemahaman tentang proses penyusunan SPPIP yang dilakukan di tingkatStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

21

Kota/Kabupaten. Pelatihan ini ditujukan bagi pemangku kepentingan (stakeholder) dari pemerintah daerah atau yang telah ditetapkan sebagai Pokjanis Daerah untuk penyusunan SPPIP dan bagi tim pendamping penyusunan. Mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan oleh DJCK untuk proses penyamaan pemahaman, target capaian, dan metoda penyusunan yang dilakukan oleh tiap kota/kabupaten yang menyusun.

(2) Identifikasi persoalan dan potensi pengembangan Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi, dan program pengembangan kota serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan SPPIP. Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 25.000 yang akan digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi kebijakan dan Strategi Pengembangan Kota, malakukan analisa serta menuangkan strategi pengembangan kota dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP) ke dalam bentuk spasial. Melakukan identifikasi dan pemetaan potensi, permasalahan dan isu terkait serta kebutuhan pengembangan perkotaan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta menetapkan permasalahan dan isu strategis permukiman perkotaan. Dalam proses identifikasi ini dilakukan berdasarkan pemetaan dasar spasial, data sekunder, pengamatan lapangan, dan wawancara kepada stakeholder inti, serta disajikan di atas peta.

(3) Analisa kebutuhan pengembangan Melakukan kajian/kaji ulang (review) terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah. Apabila telah tersedia Strategi Pengembangan Kota (SPK) atau dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap dokumen SPK tersebut, sedangkan apabila belum tersedia SPK ataupun dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap semua dokumen kebijakan, strategi, dan program yang telah dimiliki dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah daerah (RPJP, RPJM, Renstra Dinas, RTRW, dan sebagainya).Panduan Pelaksanaan Penyusunan

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

22

Melakukan identifikasi permasalahan dan kajian keselarasan terhadap kebijakan, strategi dan program pengembangan yang terdapat di dalam rencana pembangunan (development plan) dan rencana penataan ruang (spatial plan). Identifikasi dan perumusan strategi pengembangan kota dengan penekanan pada potensi dan persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan. Melakukan pendataan dan identifikasi sebaran permukiman, dan analisa permasalahan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur pendukungnya. Perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Adapun dalam perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas didasarkan pada beberapa karakteristik sebagai berikut: Memiliki urgenitas Penanganan Memiliki kontribusi dalam penanganan permasalahan kota Memiliki kontribusi dalam stimulasi pembangunan dan pengembangan kota Sesuai kebijakan pembangunan dan pengembangan kota Memiliki dominasi permasalahan terkait Bidang Keciptakaryaan Memiliki dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan

Identifikasi indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan digunakan sebagai acuan oleh daerah dalam menyusun kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP). Adapun kawasan prioritas ini sangat unik untuk setiap kota dan ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan pemangku kepentingan serta disesuaikan dengan karakter kota. Melakukan identifikasi, analisa dan perumusan kebutuhan strategis pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam konstelasi pengembangan kota. Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) kedua dalam rangka perumusan dan pemetaan potensi, permasalahan, dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota.Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

23

(4) Perumusan visi, misi, dan strategi pengembangan Penyusunan dan perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Penyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) ketiga dalam proses penyusunan dan perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik ini, Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya. Perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Identifikasi implikasi dampak strategi permukiman dan infrastruktur perkotaan pengembangan pembangunan

Identifikasi dan analisa korelasi strategi pengembangan permukiman dan kebutuhan infrastruktur pendukung dalam skema manajemen pembangunan perkotaan dan rencana pembiayaannya. Perumusan kebutuhan program strategis yang mengacu pada strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur yang telah disusun. Penyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) keempat dalam rangka perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis. Mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan oleh DJCK untuk proses penyamaan kedalaman substansi dari strategi dan program strategis yang dihasilkan. Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta kebutuhan program strategis. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik ini Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya. Mendukung pengadaan basis data sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja program yang saat ini sedang dikembangkan oleh DJCK.Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

24

(5) Sosialisasi SPPIP Melakukan sosialisasi hasil kesepakatan perumusan SPPIP melalui diseminasi kepada dinas/instansi terkait di daerah. Menyusun materi visualisasi hasil studi yang akan digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet.

Secara diagramatis lingkup kegiatan tersebut membentuk keterkaitan kegiatan sebagaimana yang terdapat dalam Gambar 2.3 berikut.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

25

Gambar 2.3

Rangkaian Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

Panduan Pelaksanaan PenyusunanStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

26

Catatan: Sinkronisasi kegiatan SPPIP dengan RPKP: Apabila kota/kabupaten menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infarstruktur Perkotaan (SPPIP) ini bersamaan dengan penyelenggaraan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP), maka pelaksanaan rangkaian kegiatannya harus selaras satu sama lain dan berada pada hubungan saling melengkapi. Adapun keselarasan tersebut dapat dilakukan dalam dua titik temu, yaitu: Penyepakatan indikasi kawasan prioritas pengembangan, dimana dalam rangkaian penyusunan SPPIP terdapat kegiatan identifikasi persoalan dan potensi pengembangan, serta analisa kebutuhan penanganan yang salah satunya adalah penentuan kawasan prioritas pengembangan. Indikasi kawasan prioritas tersebut akan menjadi menjadi masukan bagi pendetailan rencana dalam proses penyusunan RPKP. Adapun prosesnya akan terfasilitasi dalam FGD yang terjadi dalam proses yang bersamaan. Perumusan visi, misi, dan strategi, dimana dalam rangkaian penyusunan SPPIP terdapat kegiatan perumusan visi, misi, dan strategi yang akan menjadi masukan bagi rencana pengembangan dalam RPKP. Adapun prosesnya akan terfasilitasi dalam FGD yang terjadi dalam proses yang bersamaan.

Secara diagramatis keterkaitan antara kedua kegiatan tersebut dapat dilihat dalam Gambar 2.4.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

27

Gambar 2.4

Keterkaitan Proses Dalam Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Dengan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP)

Panduan Pelaksanaan PenyusunanStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

28

2.6.2

Lingkup Wilayah

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dilakukan pada lingkup wilayah Kota/Kabupaten. Pemilihan kota dan kabupaten dilakukan dengan pertimbangan dari propinsi (nama kota atau kabupaten dapat langsung ditentukan secara definitif oleh masing-masing provinsi dalam TOR). Wilayah yang menjadi kajian adalah seluruh wilayah kota dengan unit analisis kawasan kajian adalah seluruh kawasan permukiman di kota/kabupaten.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

29

2.7

KEDALAMAN SUBSTANSI STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

Dalam kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini, keluaran akhir yang diharapkan pada dasarnya berupa strategi pengembangan yang kemudian diturunkan dan didetailkan dalam bentuk program strategis. Strategi pengembangan dan program strategis tersebut merupakan sesuatu yang berbeda namun berada pada hubungan saling melengkapi. Secara garis besar, strategi dalam SPPIP memuat mengenai langkah-langkah riil dan terukur yang harus diambil untuk merealisasikan tujuan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang diatur dalam kebijakan pengembangan. Strategi ini disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut: kondisi umum infrastruktur yang ada sekarang (jumlah, mutu dan tingkat pelayanannya); peran dan fungsi yang diharapkan dalam pencapaian tujuan pembangunan wilayah perkotaan/perdesaan, sebagaimana tercantum dalam rencana umum tata ruang dan RPJM kota/kabupatennya; kajian terhadap kemampuan Pemerintah Kota dan Kabupaten dalam penyediaannya; dan peluang yang dimungkinkan untuk mengoptimalkan berbagai sumber yang dapat digali.

Adapun dalam perumusan strategi pengembangan dalam SPPIP ini perlu memperhatikan dua hal, yaitu: lingkup aspek dan lingkup wilayah. Lingkup aspek dalam hal ini merujuk pada aspek-aspek apa saja dalam pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan diatur, yang meliputi: (1) fisik, (2) pembiayaan, (3) kelembagaan, (4) pelibatan masyarakat dan pelaku terkait lainnya, (5) sosial, dan (6) legalisasi. Lingkup wilayah dalam hal ini mencakup lingkup kota dan lingkup kawasan.

Setiap strategi yang dirumuskan berdasarkan lingkup aspek dan wilayahnya tersebut didetailkan ke dalam program strategis, yang memuat mengenai penjabaran strategi ke dalam kegiatan-kegiatan operasional untuk jangka waktu tertentu. Dalam perumusanPanduan Pelaksanaan Penyusunan

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

30

program strategis tersebut dilakukan dengan mengacu pada beberapa hal sebagai berikut: disusun untuk menjawab implementasi Strategi Pengembangan sehingga Penyusunan Program Strategis dilakukan berdasarkan Lingkup wilayah dan lingkup aspek dalam Strategi pengembangan; program strategis merupakan pengarah dan penjembatan terhadap rencana program aksi yang akan dirincikan dalam RPKP (siap dijabarkan dalam komponen dan volume serta pentahapan program); dan perlunya pembatasan pada program bidang permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan

Strategi dan program strategis pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan tersebut kemudian dilengkapi dengan dengan pihak yang berperan didalamnya beserta sumber pendananaannya. Secara garis besar, strategi dan program strategis yang dimaksud dalam SPPIP ini diwujudkan ke dalam tabel 2.1. Untuk mendukung dan memberikan kejelasan dalam proses implementasi, program tersebut perlu untuk dirinci mekanisme pentahapan dan waktu implementasinya. Adapun skema pentahapan tersebut disusun untuk jangka waktu 20 tahun dengan perincian tahapan per lima tahunan. Secara garis besar, skema pentahapan program strategis yang dimaksud dalam SPPIP ini diwujudkan ke dalam tabel 2.2.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

31

Tabel 2.1

Contoh tabel isian Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

WILAYAH STRATEGI PELAKU SUMBER PENDANAAN

ASPEK

1. Kota .

LN/Swasta/Masyarakat (Departemen/Dinas .) APBN/APBD/BLN/Swasta/Masyarakat (Departemen/Dinas .) APBN/APBD/BLN/Swasta/Masyarakat (Departemen/Dinas .)

2. Kawasan a. Kawasan

PROGRAM STRATEGIS 1.1. Fisik 1.1.1.1 .. 1.1.1 ..APBN/APBD/B 1.1.1.2 .. 1.1.2 .. 1.1.2.1 .. 1.2. Sosial 1.3. Kelembagaan 1.4. Pembiayaan 1.5. Pelibatan Masyarakat dan Pelaku Terkait Lain 1.6. Legal 1.7. Ekonomi dll 2.a.1. Fisik 2.a.2. Sosial 2.a.3. Kelembagaan 2.a.4. Pembiayaan 2.a.5. Pelibatan Masyarakat dan Pelaku Terkait Lain 2.a.6. Legal 2.a.7. Ekonomi

Panduan Pelaksanaan PenyusunanStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

32

Tabel 2.2

Contoh tabel isian Skema Pentahapan Program Strategis Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

Jangka Waktu 20 Tahun (Tahun 2011 2030) PROGRAM STRATEGIS PELAKU LIMA TAHUN I (2011-2015) LIMA TAHUN II (2016-2020) LIMA TAHUN III (2021-2025) LIMA TAHUN IV (2026-2030) ProgramProgram ProgramProgram Program Program Program Program Program Program LIMA TAHUN I (2011-2015) SUMBER PENDANAAN

WILAYAH

ASPEK

STRATEGI

1. Kota .

1.1. Fisik

1.1.1 .. 1.1.1.1 .. 1.1.1.2 .. 1.1.2.1 ..

1.1.2 ..

1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6.

Sosial Kelembagaan Pembiayaan Ekonomi Pelibatan Masyarakat dan Pelaku Terkait Lain 1.7. Legal

2. Kawasan 2.a. Kawasan

2.a.1. Fisik 2.a.2. Sosial 2.a.3. Kelembagaan 2.a.4. Pembiayaan 2.a.5. Ekonomi 2.a.6. Pelibatan Masyarakat dan Pelaku Terkait Lain 2.a.7. Legal

Panduan Pelaksanaan PenyusunanStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

33

2.8

PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dilakukan dengan sekurang-kurangnya menggunakan tiga pendekatan sebagai berikut: a) Pendekatan Normatif Pelaksanaan penyusunan SPPIP ini dilakukan dengan mengacu pada strategi dan kebutuhan pengembangan kota secara komprehensif dan mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan (development plan) dan dokumen perencanaan penataan ruang (spatial plan) yang telah terdapat di kota/kabupaten, ataupun ketentuan peraturan dan perundangan terkait dengan substansi penyusunan SPPIP. b) Pendekatan Partisipatif dan Fasilitatif Proses penyusunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan kota maupun pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, baik di tingkat kota/kabupaten, propinsi maupun nasional. Hal ini dimaksudkan agar hasil penyusunan dapat dirasakan dan dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan terkait di daerah. Pendekatan Fasilitatif dilakukan dalam bentuk memberikan pendampingan dalam proses penyusunan SPPIP kepada tim Pokjanis di daerah. Hal ini selain ditujukan untuk mendapatkan proses pembelajaran bersama di tingkat pemangku kepentingan daerah, juga untuk mendapatkan hasil dan keputusan yang disepakati bersama seluruh pemangku kepentingan di daerah. c) Pendekatan Teknis - Akademis Proses penyusunan ini dilakukan dengan menggunakan metododologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, baik untuk teknik identifikasi, analisa, penyusunan strategi maupun proses pelaksanaan pengambilan kesepakatan. 2.9. KELUARAN YANG DIHASILKAN

Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) mencakup dua hal, yaitu: a. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) sebagai yang memuat mengenai:Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

34

Hasil review dan pemetaan kebijakan, strategi, dan program berbagai produk rencana pembangunan dan rencana tata ruang yang terkait dengan pengembangan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman, misal: RTRW, RPJM, RP4D, RPIJM, dan sebagainya. Pemetaan potensi, persoalan, hambatan, dan tantangan pembangunan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur permukiman di kawasan perkotaan yang disajikan di atas peta. Pemetaan kebutuhan pembangunan kota di bidang permukiman dan infrastruktur. visi dan misi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan kebutuhan program strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan berdasarkan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang telah disusun

b.

Dokumen hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi publik dan diseminasi sebagai bahan untuk proses pemberian kekuatan hukum terhadap strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

2.10.

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) diselenggarakan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan dalam satu tahun anggaran. Jangka waktu 8 (delapan) bulan tersebut terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan. 2.11. PELAPORAN KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dilengkapi dengan berbagai produk penyampaian informasi baik yang berbentuk laporan maupun dokumen pendukunya yang meliputi:

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

35

Laporan Pendahuluan, yang memuat mengenai: latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan, metodologi, jadual pelaksanaan kegiatan. Rencana kerja rinci yang akan menjadi acuan dalam keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan. Pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait. Laporan Pendahuluan ini diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Laporan Antara, yang memuat mengenai: Rumusan strategi pengembangan kota dengan penekanan pada potensi dan persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan. Peta potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Laporan Antara ini diserahkan 4 (empat) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Laporan Akhir Sementara, yang memuat mengenai: Laporan konsultasi publik untuk perumusan visi dan misi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Implikasi dampak strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Laporan Akhir Sementara ini diserahkan 7 (tujuh) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

36

Laporan Akhir, yang memuat mengenai: Laporan konsultasi publik untuk perumusan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dan penyepakatan kebutuhan program strategis Program strategis pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Laporan hasil kegiatan diseminasi.

-

Laporan Akhir ini diserahkan pada bulan ke 8 (delapan) dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar. Bersamaan dengan laporan akhir ini, diserahkan pula buku Laporan dalam bentuk digital (CD) 10 (sepuluh) buah, poster 10 (sepuluh) eksemplar, leaflet sebanyak 100 (seratus) eksemplar, 10 buah banner dan poster. Laporan akhir ini dilengkapi juga dengan album peta yang berupa dokumen spasial terkait dengan data, informasi, analisa dan hasil strategi dalam skala 1 : 25.000 dalam ukuran kertas A1 dan A3, masing-masing sebanyak 5 (lima) eksemplar. Laporan Bulanan, yang memuat mengenai laporan kegiatan pendampingan penyusunan berikut dengan kemajuan kegiatan. Laporan bulanan ini diserahkan tiap bulan selama jangka waktu pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Proceeding (laporan pelaksanaan kegiatan) untuk pelatihan, konsultasi publik (2 (dua) kali), dan diseminasi, dengan jumlah masing masing 5 (lima) eksemplar. Laporan ini diserahkan bersamaan dengan Laporan Akhir.

Pelaporan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) sebagaimana dijelaskan di atas pada dasarnya wajib dikeluarkan oleh tim penyusun SPPIP Kota/Kabupaten sebagai bagian yang tidak dipisahkan dari lingkup dan keluaran kegiatan. Adapun keterkaitan antara lingkup, keluaran, dan pelaporan/produk dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

37

Tabel 2.3

Keterkaitan Lingkup Kegiatan dan Produk/Pelaporan KELUARAN KEGIATAN PRODUK/PELAPORAN

LINGKUP KEGIATAN

(1) Peningkatan kapasitas penyusunan SPPIP Melakukan sosialisasi program penyusunan SPPIP kepada pemangku kepentingan daerah terkait kedudukan dan fungsi SPPIP dalam strategi pengembangan kota. Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) pertama dalam rangka persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP. FGD ini dilakukan bersama-sama antara pihak ketiga yang menjadi penyedia jasa (konsultan) dengan Pokjanis Daerah. Menyelenggarakan pelatihan yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan pemahaman tentang proses penyusunan SPPIP yang dilakukan di tingkat Kota/Kabupaten. Pelatihan ini ditujukan bagi pemangku kepentingan (stakeholder) dari pemerintah daerah atau yang telah Kegiatan sosialisasi program -

Rencana kerja penyusunan SPPIP yang sudah disepakati oleh tim penyusun

Laporan Pendahuluan Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Peningkatan kemampuan tim penyusun dalam melakukan penyusunan SPPIP

Laporan Pendahuluan Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

38

LINGKUP KEGIATAN ditetapkan sebagai Pokjanis Daerah untuk penyusunan SPPIP dan bagi tim pendamping penyusunan. Mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan oleh DJCK untuk proses penyamaan pemahaman, target capaian, dan metoda penyusunan yang dilakukan oleh tiap kota/kabupaten yang menyusun.

KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

Samanya pemahaman tim penyusun di Kota/Kabupate n dengan DJCK mengenai penyusunan SPPIP, target capaian, dan metoda penyusunan

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

(2) Identifikasi persoalan dan potensi pengembangan Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi, dan program pengembangan kota serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan SPPIP. Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 25.000 yang akan digunakan Data dan informasi yang dikumpulkan Laporan Pendahuluan

Peta dasar sebagai peta kerja

Album Peta

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

39

LINGKUP KEGIATAN sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi kebijakan dan Strategi Pengembangan Kota, malakukan analisa serta menuangkan strategi pengembangan kota dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP) ke dalam bentuk spasial.

KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

Melakukan identifikasi dan pemetaan potensi, permasalahan dan isu terkait serta kebutuhan pengembangan perkotaan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta menetapkan permasalahan dan isu strategis permukiman perkotaan. Dalam proses identifikasi ini dilakukan berdasarkan pemetaan dasar spasial, data sekunder, pengamatan lapangan, dan wawancara kepada stakeholder inti, serta disajikan di atas peta.

Pemetaan potensi, permasalahan, dan isu terkait, serta kebutuhan pengembanga n

Laporan Pendahuluan Album Peta

(3) Analisa kebutuhan pengembangan Melakukan kajian/kaji ulang (review) terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah. Apabila telah Hasil review dan pemetaan kebijakan, strategi, dan program Laporan Pendahuluan

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

40

LINGKUP KEGIATAN tersedia Strategi Pengembangan Kota (SPK) atau dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap dokumen SPK tersebut, sedangkan apabila belum tersedia SPK ataupun dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap semua dokumen kebijakan, strategi, dan program yang telah dimiliki dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah daerah (RPJP, RPJM, Renstra Dinas, RTRW, dan sebagainya). Melakukan identifikasi permasalahan dan kajian keselarasan terhadap kebijakan, strategi dan program pengembangan yang terdapat di dalam rencana pembangunan (development plan) dan rencana penataan ruang (spatial plan). Identifikasi dan perumusan strategi pengembangan kota dengan penekanan pada potensi dan persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan.

KELUARAN KEGIATAN berbagai produk rencana pembangunan dan rencana tata ruang yang terkait dengan pengembanga n dan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman, misal: RTRW, RPJM, RP4D, RPIJM, dan sebagainya Permasalahan dan kajian keselarasan terhadap kebijakan, strategi, dan program pengembanga n Rumusan strategi pengembanga n kota yang menekankan pada potensi dan persoalan bidang permukiman

PRODUK/PELAPORAN

Laporan Antara

Laporan Antara

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

41

LINGKUP KEGIATAN

KELUARAN KEGIATAN dan infrastruktur perkotaan

PRODUK/PELAPORAN

Melakukan pendataan dan identifikasi sebaran permukiman, dan analisa permasalahan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur pendukungnya.

Sebaran permukiman Peta permasalahan dan pengembanga n permukiman dan infrastruktur pendukungnya Kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Antara Album Peta

Perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Antara

Identifikasi indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan digunakan sebagai acuan oleh daerah dalam menyusun kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Melakukan identifikasi, analisa dan perumusan kebutuhan strategis pengembangan permukiman dan

Laporan Antara Album Peta

Pemetaan kebutuhan pembangunan kota di bidang permukiman

Laporan Antara Album Peta

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

42

LINGKUP KEGIATAN infrastruktur perkotaan dalam konstelasi pengembangan kota. Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) kedua dalam rangka perumusan dan pemetaan potensi, permasalahan, dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota.

KELUARAN KEGIATAN dan infrastruktur perkotaan Pemetaan potensi, permasalahan, dankebutuhan pengembanga n kota Rumusan strategi pengembanga n kota

PRODUK/PELAPORAN

Laporan Antara Album Peta Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

(4) Perumusan visi, misi, dan strategi pengembangan Penyusunan dan perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Penyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) ketiga dalam proses penyusunan dan perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Dalam penyelenggaraan Visi dan misi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan Visi dan misi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan Laporan Antara

Laporan Antara Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Visi dan misi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan yang telah

Laporan Antara Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

43

LINGKUP KEGIATAN konsultasi publik ini, Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya. Perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

KELUARAN KEGIATAN disepakati

PRODUK/PELAPORAN

Strategi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan Implikasi dampak strategis pengembanga n pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Korelasi strategi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam skema manajemen pembangunan perkotaan dan rencana pembiayaanny a

Laporan Akhir Sementara

Identifikasi implikasi dampak strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Akhir Sementara

Identifikasi dan analisa korelasi strategi pengembangan permukiman dan kebutuhan infrastruktur pendukung dalam skema manajemen pembangunan perkotaan dan rencana pembiayaannya.

Laporan Akhir Sementara

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

44

LINGKUP KEGIATAN Perumusan kebutuhan program strategis yang mengacu pada strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur yang telah disusun. Penyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) keempat dalam rangka perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis.

KELUARAN KEGIATAN Kebutuhan program strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Strategi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan Rumusan program strategi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan Kedalaman substansi SPPIP yang telah disesuaikan

PRODUK/PELAPORAN Laporan Akhir

Laporan Akhir Sementara Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan oleh DJCK untuk proses penyamaan kedalaman substansi dari strategi dan program strategis yang dihasilkan. Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta kebutuhan program

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Strategi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

45

LINGKUP KEGIATAN strategis. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik ini Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya. Mendukung pengadaan basis data sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja program yang saat ini sedang dikembangkan oleh DJCK.

KELUARAN KEGIATAN Rumusan program strategi pengembanga n permukiman dan infrastruktur perkotaan Dokumen SPPIP berikut dokumen pendukungnya yang telah dikemas dalam bentuk dan format yang siap untuk mendukung basis data sistem monitoring dan evaluasi kinerja program

PRODUK/PELAPORAN

Laporan Akhir

(6) Sosialisasi SPPIP Melakukan sosialisasi hasil kesepakatan perumusan SPPIP melalui diseminasi kepada dinas/instansi terkait di daerah

Dinas/instansi terkait di daerah mengetahui dan memahami substansi dari dokumen SPPIP yang disusun Materi visualisasi untuk

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi publik dan diseminasi

Menyusun materi visualisasi hasil studi yang akan digunakan untuk

Leaflet Banner

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

46

LINGKUP KEGIATAN kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet 2.12.

KELUARAN KEGIATAN kebutuhan sosialisasi

PRODUK/PELAPORAN Poster

TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dibutuhkan 7 (tujuh) keahlian dengan 7 (tujuh) orang tenaga ahli sebanyak 56 orang bulan (OB) yang memiliki kompetensi pada bidangnya yang meliputi: Team Leader merangkap sebagai Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan kota sekurangkurangnya 5 (lima) tahun atau S2 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun Team leader dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan. Ahli Kebijakan Publik, sebanyak 1(satu) orang Kualifikasi: memiliki atar belakang pendidikan S1 Administrasi Negara atau Hukum dengan pengalaman kerja di bidang perumusan kebijakan publik sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun Ahli Kebijakan Publik dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan Ahli Kelembagaan, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Administrasi Negara atau Hukum dengan pengalaman kerja di bidang pengembangan kelembagaan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun Ahli Kelembagaan dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulanPanduan Pelaksanaan Penyusunan

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

47

Ahli Komunikasi Massa, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Ilmu Komunikasi dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun Ahli Komunikasi Massa dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan Ahli Prasarana Kota, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun Ahli Prasarana Kota dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan Ahli Permukiman, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Arsitektur atau S1 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidang pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun Ahli Permukiman dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan Ahli Ekonomi Pembangunan, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Ekonomi dengan pengalaman kerja di bidang pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun atau S2 Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun. Ahli Ekonomi Pembangunan dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Catatan : Pada prinsipnya penyusunan SPPIP sangat ditentukan oleh karakteristik permasalahan permukiman setiap kota. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dimungkinkan penyesuaian kebutuhan keahlian melalui perubahan dan penambahan keahlian/tenaga ahli sesuai kebutuhannya pada masing masing kota. Selain personil yang memiliki keahliah khusus, dalam rangkaian kegiatan ini perlu didukung pula oleh personil pendukung yang meliputi:Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

48

1 (satu) orang Sekretaris (satu) orang Operator Komputer/CAD, yang akan membantu dalam proses pemetaan, selama 8 bulan PENDANAAN KEGIATAN

2.13.

Pendanaan untuk kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2010, sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), yang akan dialokasikan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman di masing masing provinsi. 2.14. PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dapat diselenggarakan pada suatu kota/kabupaten penerima bantuan teknis apabila sudah memenuhi beberapa prasyrat sebagai berikut: Pemerintah provinsi dan kota/kabupaten penerima bantuan teknis wajib untuk mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh DJCK dengan jadwal yang telah ditentukan oleh DJCK. Pemerintah daerah kota/kabupaten yang menerima bantuan teknis ini wajib membentuk kelompok kerja tenis (Pokjanis) sebagai tim penyusun dan pelaksana kegiatan bersama dengan pihak ketiga yang ditunjuk oleh Satker di provinsi. Pokjanis ini wajib untuk disusun selambat-lambatnya satu minggu sebelum kegiatan ini resmi berjalan. Pokjanis dan pihak ketiga wajib untuk menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas dalam penyusunan SPPIP sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rangkaian kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini. TAHAPAN KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

2.15.

Dalam penyelenggaraan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini, terdapat dua tahapan yang harus diikuti, yaitu: (1) tahap pra pelaksanaan kegiatan dan (2) tahap penyusunan SPPIP dengan rincian kegiatan sebagai berikut:Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

49

TAHAP PRA PELAKSANAAN KEGIATAN Tahap pra pelaksanaan kegiatan ini adalah tahap awal sebelum rangkaian kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dilakukan. Tahap ini merupakan tahap pengenalan kegiatan kepada penerima bantuan teknis dan tahap persiapan administrasi untuk pelaksanaan kegiatan. Terdapat empat kegiatan besar pada tahap ini, yaitu: A. Sosialisasi Kepada Satker Sosialisasi kepada Satker ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian kagiatan pada tahap pelaksanaan kegiatan yang intinya adalah mengenalkan keberadaan kegiatan ini kepada satker pelaksana yang terdapat di provinsi. Adapun definisi, tujuan sosialisasi, bentuk sosialisasi, waktu pelaksana, peserta yang terlibat, dan kegiatannya adalah sebagai berikut: DEFINISI : Penyebarluasan informasi mengenai keberadaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) kepada satker pelaksana di provinsi Satker pelaksana yang terdapat di provinsi mengetahui keberadaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan bagaimana kegiatan tersebut akan diselenggarakan seminar/workshop 1 hari pada awal pra pelaksanaan kegiatan Seluruh satker di provinsi yang menerima bantuan teknis dari DJCK untuk kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini

TUJUAN

:

BENTUK WAKTU PELAKSANAAN PESERTA YANG TERLIBAT

: : :

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

50

B. Sosialisasi Kepada Pemerintah Daerah Sosialisasi kepada pemerintah daerah kota/kabupaten ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan sosialisasi kepada satker yang intinya adalah mengenalkan keberadaan kegiatan ini kepada kota/kabupaten yang akan menyelenggarakan penyusunan SPPIP melalui kegiatan ini. Adapun definisi, tujuan sosialisasi, bentuk sosialisasi, waktu pelaksana, peserta yang terlibat, dan kegiatannya adalah sebagai berikut: DEFINISI : Penyebarluasan informasi mengenai keberadaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) kepada pemerintah kota/kabupaten pelaksana Pemerintah kota/kabupaten pelaksana mengetahui keberadaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan bagaimana kegiatan tersebut akan diselenggarakan seminar/workshop 1 hari pada awal pra pelaksanaan kegiatan (setelah atau dapat bersamaan dengan pelaksanaan sosialisasi kepada satker) Seluruh pemerintah kota/kabupaten yang menerima bantuan teknis dari DJCK untuk kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini

TUJUAN

:

BENTUK WAKTU PELAKSANAAN PESERTA YANG TERLIBAT

: :

:

C. Pembentukan Pokjanis Kegiatan pembentukan Pokjanis ini merupakan kegiatan yang menjadi prasyarat berlangsungnya kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Kegiatan ini dilakukan segera setelah sosialisasi dilakukan. Adapun definisi, tujuan, bentuk, waktuStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

51

pelaksanaan, tugas Pokjanis, komposisi, dan kegiatannya adalah sebagai berikut: DEFINISI : Pembentukan tim kerja atau tim pelaksana penyusunan SPPIP di tingkat kota/kabupaten sebagai salah satu prasyarat penerimaan bantuan Meningkatkan peran aktif pemerintah kota/kabupaten dalam proses penyusunan SPPIP Mendorong tumbuhnya rasa memiliki pada pemerintah kota/kabupaten terhadap SPPIP yang disusun sehingga akan terbentuk komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan mengimplementasikannya

TUJUAN

:

BENTUK POKJANIS WAKTU PELAKSANAAN TUGAS POKJANIS

: : :

Tim Ad Hoc Sekurang-kurangnya satu minggu sebelum pelaksanaan kegiatan sudah terbentuk Bersama-sama dengan pihak ketiga yang ditunjuk oleh Satker untuk menyusun dan merumuskan SPPIP, sekaligus sebagai pelaksana dari kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini Terdiri dari 7 orang yang berasal dari dinas/instansi/badan di tingkat kota/kabupaten ataupun profesi keahlian baik dari Perguruan Tinggi maupun masyarakat yang membidangi persoalan infrastruktur perkotaan, permukiman, dan perencanaan. Dalam keanggotaannya dapat dipilih satu orang sebagai kepala atau koordinator.

KOMPOSISI KEANGGOTAAN

:

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

52

D. Aanwidjzing (Penjelasan Kegiatan) Kegiatan aanwidjzing ini merupakan bagian dari kegiatan administrasi pada masa tender kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Kegiatan ini pada intinya merupakan penyampaian penjelasan mengenai substansi dan berbagai ketentuan pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam KAK. Adapun definisi, tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta aanwidjzing, pelaksana aanwidjzing, dan kegiatannya adalah sebagai berikut: DEFINISI : Kegiatan yang memberikan penjelasan mengenai muatan dan maksud kegiatan yang disampaikan di dalam KAK kepada calon peserta penyedia jasa (konsultan) sebagai bagian dari proses tender Calon penyedia jasa (konsultan) memahami apa yang diharapkan dalam kegiatan ini, sehingga dapat menyusun usulan teknis dengan lebih baik dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan penyelenggara jasa (dalam hal ini adalah DJCK melalui Satker di provinsi) Penjelasan Kegiatan Selambat-lambatnya satu minggu sebelum batas pemasukan usulan teknis yang ditentukan Semua calon penyedia jasa (konsultan) yang memenuhi kualifikasi awal dalam proses tender DJCK melalui satker yang terdapat di provinsi

TUJUAN

:

BENTUK WAKTU PELAKSANAAN PESERTA

: :

:

PELAKSANA

:

TAHAP PENYUSUNAN SPPIP Tahap penyusunan SPPIP adalah tahap inti dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini pada dasarnya mengacu pada lingkup kegiatan sebagaimana yang telah dijelaskan pada sub bab 2.6. SetidaknyaStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

53

terdapat enam kegiatan besar dalam tahap penyusunan SPPIP diluar kegiatan studi, yaitu: (1) pelatihan, (2) Focus Group Discusion (FGD), (3) kolokium, (4) konsultasi publik, (5) diseminasi, dan (6) pembahasan laporan. 1. PELATIHAN Dalam rangkaian kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), kegiatan pelatihan ini menjadi kegiatan inti, karena dalam kegiatan ini dilakukan proses peningkatan kapasitas dari Pokjanis dan penyedia jasa (konsultan) dalam proses perumusan SPPIP. Adapun definisi, tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan pelatihan secara rinci adalah sebagai berikut: DEFINISI : Merupakan kegiatan melatih Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan) sebagai tim penyusun SPPIP mengenai proses penyusunan SPPIP Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan) memahami dan mengerti mengenai proses penyusunan SPPIP yang seharusnya Pelatihan 2 hari pada awal pelaksanaan kegiatan Satker, Pokjanis, dan Tenaga ahli dari konsultan yang bersangkutan Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan) 2 orang dari pusat

TUJUAN

:

BENTUK WAKTU PELAKSANAAN PESERTA PENYELENGGARA TUTOR/NARASUMBER

: : : : :

2.

FOCUS GROUP DISCUSION (FGD) Focus Group Discusion (FGD) ini merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kapasitas dan keterlibatan peran stakeholder dalam penyusunan SPPIP. Dalam pelaksanaan FGD ini dilakukan proses diskusi dan elaborasi untukStrategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Panduan Pelaksanaan Penyusunan

54

merumuskan sesuatu yang dianggap penting untuk diputuskan bersama. Adapun dalam rangkaian kegiatan, definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan FGD secara rinci adalah sebagai berikut: DEFINISI : Merupakan kegiatan penyepakatan bersama antara tim ahli konsultan dengan Pokjanis dan instansi/pihak terkait mengenai hal-hal yang bersifat strategis 4 kali dalam jangka waktu 8 bulan pelaksanaan kegiatan, yaitu pada saat dilakukannya kegiatan: Persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP dan sekaligus sebagai kegiatan sosialisasi tentang penyusunan SPPIP kepada tim Pokjanis (FGD 1). Identifikasi dan pemetaan potensi permasalahan dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota (FGD 2). Perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan (FGD 3). Perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis (FGD 4).

JUMLAH KEGIATAN

:

TUJUAN

:

Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai: rencana kerja penyusunan SPPIP (FGD 1). potensi permasalahan dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota (FGD 2). visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaanPanduan Pelaksanaan Penyusunan

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

55

(FGD 3). strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis (FGD 4).

BENTUK WAKTU PELAKSANAAN TEMPAT PELAKSANAAN PESERTA

: : : :

FGD 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana kerja yang disusun di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP Setiap kegiatan FGD diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang mewakili unsur: Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan) Dinas/instansi yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan, permukiman, dan perencanaan Akademisi Tokoh Masyarakat Pemangku Kepentingan Kota

PENYELENGGARA :

Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

3.

KOLOKIUM Dalam rangkaian kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), kegiatan ini menjadi bagian proses monitoring dan evaluasi DJCK terhadap