BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    1/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Auditor mengawali perencanaan audit dengan meletakkan akhir

    audit dibenaknya. Sejak awal telah disebutkan bahwa tujuan audit

    menyeluruh audit laporan keuangan adalah menyatakan pendapat

    tentang apakah laporan keuangan klien menyajikan secara wajar,

    dalam semua hal yang material, sesuai dengan GAAP. Untuk itu,

    auditor harus memperoleh bahan bukti audit yang cukup dan

    kompeten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.

    Di samping itu, pilihan akan bukti audit dipengaruhi oleh:

    Pemahaman auditor atas bisnis dan industri klien.

    Perbandingkan antara harapan auditor atas laporan keuangan

    dengan buku catatan klien. eputusan tentang asersi yang material bagi laporan keuangan.

    eputusan tentang risiko bawaan dan risiko penendalian.

    !akalah ini akan diawali dengan pembahasan dua pendekatan

    audit yang penting dan berbeda untuk memperoleh bukti audit dan

    keputusan penting yang mempengaruhi pengumpulan dan e"aluasi

    bukti audit. Selanjutnya, pembahasan akan ber#okus pada

    pengembangan tujuan audit spesi$k yang berasal dari pemahaman

    asersi manajemen, dan review pilihan #undamental tentang prosedur

    audit untuk memenuhi tujuan audit spesi$k tersebut. Selain itu, pilihan

    auditor tentang prosedur audit dipengaruhi oleh #aktor dari mana data

    diperoleh, dikirimkan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara

    elektronik. Dalam makalah ini akan dibahasa juga pengaruh

    pengolahan komputer pada pilihan prosedur audit. Akhirnya, makalah

    ini akan ditutup dengan pembahasan tentang persyaratan penting bagi

    program audit dan dokumentasi bukti audit dalam kertas kerja.

    2. TUJUAN DAN MANFAAT

    %

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    2/41

    &.%!enguraikan perbedaan antara bukti audit top-down dan bukti

    audit bottom-up.

    &.&!engidenti$kasi empat keputusan penting yang harus diambil

    auditor berkenaan dengan bukti audit.&.'!enentukan tujuan audit spesi$k dari kategori asersi.&.(!enjelaskan jenis dan keandalan in#ormasi penguat yang

    tersedia bagi auditor.&.)!enyebutkan dan menguraikan jenis prosedur audit yang dapat

    digunakan dalam audit.&.*!enjelaskan bagaimana pilihan auditor atas prosedur audit

    dapat terpengaruh karena in#ormasi yang signi$kan dikirimkan,

    diproses, dikelola, atau dinilai secara elektronik.&.+!enjelaskan maksud program audit.&.!enjelaskan si#at dan maksud kertas kerja audit.&.-!emahami teknik dasar penyusunan kertas kerja yang baik.

    &

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    3/41

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. AUDIT TOP-DOWN VS. AUDIT BOTTOM-UPPendekatan auditor biasanya datang dari dua arah secar simutan.

    Pendekatan ini diurkan dalam Gambar%. Pada satu sisi, auditor banyak

    bertolak dari pemahaman mereka atas bisnis dan indurstri yang

    dikombinasikan dengan pemahaman atas keunggulan kompetiti# klien

    untuk mengembangkan harapan yang berkenaan dengan laporan

    keuangan. Pada sisi lain, audito juga mengaudit pencatatan transaksi

    transaksi indi"idual dan kumpulan dari transaksitransaksi tersebut.

    Salah satu tantangan dalam audit adalah menyeimbangkan dua

    pendekatan ini./ukti audit top-down (top-down audit evidance) ber#okus pada

    upaya auditor dalam memperoleh pemahaman tentang bisnis dan

    industri, sasaran dan tujuan manajemen, bagaimana manajemen

    menggunakan sumberdayanya untuk mencapai sasaran, keunggulan

    kompetiti# organisasi di pasaran, proses binsis inti, serta laba dan arus

    kas yang dihasilkan. Prosedur audit top-down memberikan bukti

    tentang risiko bisnis strategis yang dihadapi klien, bagaimana klien

    menghadapi risiko tersebut, dan kelangsungan hidup entitas. Seringkali

    auditor membandingkan kinerja klien audit dengan klien audit lainnya

    pada industri yang sama maupun dengan perusahaan publik lainnya

    dalam industi tersebut. Asosiasi perdagangan dan industri biasanya

    merupakan sumber in#ormasi yang baiktentang #aktor persaiangan

    dalam industri. Auditor akan meletakan in#ormasi ini bersamasama

    dengan pengetahuan tentang sasaran, tujuan serta pasarn untuk

    mengembangkan harapan yang berkenaan dengan laporan keuangan

    peruahaan. Prosedur audit top-down  juga membantu auditor dalam

    membuat diagnosa bidang audit yang memerlukan perhatian

    tambahan./ukti audit bottom-up (bottom-up audit evidence) ber#okus pada

    pengujian langsung atas transaksi, saldo akun, serta sistm yang

    mencatat transaksi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan saldo

    '

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    4/41

    akun. /ukti bottom-up meliputi beberapa bentuk penarikan sampel

    transaksi, atau penarikan sampel terinci yang mendukung saldo akun

    0misalnya, setiap itemitem dalam persediaan atau piutang usaha1 dan

    menge"aluasi kewajaran penyajian dari setiap rincian yang

    terakumulasi dalam laporan keuangan.

    Akhirnya, auditor mengambangkan strategi audit yang

    menggabungkan suatu kombinasi antara bukti audit top-down dan

    bottom-up. Setiap kali auditor mengukur tingkat persaingan suatu

    entitas, ia juga mempertimbangkan proses inti, si#at setiap transaksi,

    dan bagaimana kemungkinan transaksitransaksi tersebut secara

    bersamasama dapat menghasilkan laba dan arus kas. Setiap kali

    auditor mengumpulkan bukti  bottom-up dengan cara memeriksa

    dokumen pendukung transaksi 0vouching), auditor juga mnege"aluasi

    substansi ekonomi dari transaksi tersebut. Sebagai contoh, auditor

    dapat memeriksa dokumen pendukung tentang penerbitan obligasi

    baru. Auditor tidak hanya memeriksa keberadaan pencatatan obligasi,

    diskon dan premi yang erkait, namun ia juga akan melanjutkan

    pemahamannya tentang bagaiman dana yang berhasil di himpun

    melalui penjualan obliagsi tersebut dan arus kas di masa mendatang.

    Pada umumnya prosedur audit die"aluasi dalam konteks bukti audit

    top-down dan botto-up.

    (

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    5/41

    2. KEPUTUSAN PENTING TENTANG BUKTI AUDIT

    etika mercanakan audit, auditor harus membuat empat keputusan

    pentig tentang lingkup dan pelaksanaan audit. eputusan tersebut

    meliputi:

    • Si#at pengujian yang harus dilaksanakan

    • Saat pengujian yang harus dilaksanakan

    • 2uas pengujian yang harus dilaksanakan

    • Penetapan sta# untuk melaksanakan audit

    Setiap keputusan diatas memiliki hubungan yang penting denganpengunaan kemahiran pro#esional auditor yang akan diilustrasikan

    dalam pembahasan berikut ini.

    2.1 Sifat Pengujian Auit

    Si#at (nature) pengujian audit mengacu pada si#at dan e#ekti"itas

    pengujian audit yang akan dilaksanakan. Sebagian besar makalah ini

    akan membahas alternati# yang dapat diambil auditor pada saat

    pengambil keputusan tentang prosedur audit mana yang akan

    dilaksanakan. Pertama, prosedur audit tersebut harus dapat

    memberikan bukti tentang kinerja kompetiti# suatu entitas atau terkait

    dengan tujuan audit spesi$k yang ingin dicapai auditor. Akhirnya, bukti

    terebut harus rele"an dengan asersi laporan keuangan manajemen.

    Auditor juga harus mempertimbangkan biaya relati# serta e#ekti"itas

    prosedur dalam kaitannya dengan tujuan audit yang spesi$k tadi.

    Auditor dapat memilih melaksanakan pengujian guna memperoleh

    pemahaman yang diperlukan dalam audit, melaksanakan pengujian

    pengendalian, atau melaksakan pengujian substanti#. Setiap keputusan

    tersebut mencerminkan pertimbangan audit yang penting tentang si#at

    pengujian audit tersebut. /anyak #aktor penting yang perlu

    dipertimbangkan berkenaan dengan si#at pengujian audit.

    2.2 Saat Pengujian Auit

    )

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    6/41

    Auditor juga harus membuat keputusan tentang kapan audit

    tersebut dilaksanakan. Saat (timing) mengacu pada kapan auditor

    akan melaksanakan pengujian audit serta menarik kesimpulan audit.

    AU '%'.3&, Substantive Test Prior to Balance Sheet Date (SAS !)

    menyatakan bahwa pengujian audit pada tanggal interim dapat

    memberikan pertimbangan awal tentang masalahmasalah signi$kan

    yang dapat mempengaruhi laporan keuangan pada akhir tahun buku

    0sebagai contoh, transaksitransaksi pihakpihak yang memiliki

    hubungan istimewa1. Selain itu, banyak perencanaan audit, yang

    meliputi upaya memperoleh pemahaman tentang pengendaan internal,mengukur risiko pengendalian, dan penerapan pengujian substanti# 

    atas transaksi, dapat dilaksanakan sebelum tanggal neraca.

    Auditor juga dapat memilih untuk melaksanakan pengujian

    substanti# tentang kewajaran saldo akun sebelum tanggal neraca.

    Sebagai contoh, seorang auditor dapat secara langsung menguji

    kewajaran asersi manajemen tentang keberadaan piutang usaha pada

    tanggal neraca dengan cara melakukan kon$rmasi tentang piutang

    usaha pada akhir tahun dengan para pelanggan. Suatu keputusan

    penting tentang saat dimana prosedur audit akan digunakan

    melibatkan pengambilan keputusan tentang kon$rmasi piutang usaha

    pada tanggal sebelum akhir tahun buku. Dalam contoh ini, auditor

    memberikan pendapat atas kewajiban penyajian laporan keuangan

    pada tanggal neraca, namun mengumpulkan bukti penting pada

    tanggal yang berbeda dengan tanggal neraca.

    2.! Lua" Pengujian Auit

    4isiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi

    salah saji material yang ada dalam suatu asersi. 2uas (e"tent) prosedur

    audit berkaitan dengan keputusan auditor tentang berapa banyak bukti

    audit yang harus diperoleh. /ukti yang lebih banyak diperlukan untuk

    mencapai suatu tingkat risiko deteksi yang rendah dibandingkan

    dengan tingkat risiko yang tinggi. Sebagai contoh, seorang auditor

    dapat mengirim permintaan kon$rmasi sebanyak )35 dari akunakun

    *

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    7/41

    yang ada dalam akun piutang usaha atau hanya %35 saja dari akun

    akun yang ada. 6ang terakhir ini merupakan pengujian yang kurang

    luas dibandingkan yang pertama. Ukuran sampel untuk pengujian audit

    tertentu merupakan masalah pertimbangan pro#esional.

    2.# Peneta$an Staf Auit

    eputusan terakhir yang dapat mempengaruhi lingkup dan

    pelaksanaan audit adalah penetapan sta# audit (sta#ng) dan

    keputusan audit tentang penugasan dan super"isi personel. AU Section

    &'3, Due Pro$essional %are in the Per$ormance o$ &or' (SAS os. ,, * +) menyatakan bahwa auditor harus ditugaskan pada tugas

    tugas yang telah ditetapkan dan disuper"isi sesuai dengan tingkat

    pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya sehingga mereka

    dapat menge"aluasi bukti bukti audit yang sedang diperiksa. 0AU

    '%*.&+1, %onsideration o$ raud in a inancial Statement Audit SAS 7o.

    &, menyatakan bahwa aduditor dapat menanggapi risiko salah saji

    material yang disebabkan oleh kecurangan dengan cara penugasan

    personel. 8anggung jawab yang ditetapkan harus disesuaikan dengan

    pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan personel yang

    ditugaskan, sesuai dengan penilaian auditor atas tingkat risiko yang

    berkaitan dengan tanggung jawab terebut.

    Penugasan yang secara relati# lebih jelas, seperti memperoleh

    pemahaman tentang pengendalian intern, melakukan kon$rmasi atas

    piutang usaha, pengujian transaksi atau pengujian penerapan GAAP,

    dapat di berikan kepada personel yang masih baru denganmemperoleh super"isi yang baik. 7amun, apabila penerapan

    pertimbangan audit menjadi hal yang penting dalam pengujian audit,

    atau pengujian audit yang dilakukan memerlukan pengetahuan industri

    tingkat tinggi biasanya kantor akuntan akan menugaskan personel

    dengan tingkat keterampilan dan pengalaman yang lebih luas untuk

    tugas tersebut. Penugasan dan super"isi sta# audit merupakan hal

    yang penting dalam keputusan perencanaan audit.

    +

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    8/41

    !. TUJUAN AUDIT SPESIFIK UNTUK KATEGORI ASERSI

    Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa asersi manajemen dalam laporankeuangan menjadi pedoman bagi auditor untuk merencanakan pengumpulan bukti audit.

    Lima asersi manajemen yang digariskan dalam standar auditing yang berlaku umum

    (GAAS/Generally  Accepted Accounting Standard ) adalah sebagai berikut

    !eberadaan dan keterjadian ( Existence and Accurence/EO)Asersi ini berkaitan dengan apakah akti"a atau kewajiban entitas memang benar#

     benar ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat benar#benar telah

    terjadi selama periode tersebut. !elengkapan (Completeness/C )

    Asersi ini berkaitan dengan apakah semua transaksi dan akun yang harus disajikan

    dalam laporan keuangan benar#benar telah dicantumkan. $ak dan !ewajiban ( Rights and Obligation/RO)

    Asersi ini berkaitan dengan apakah akti"a telah menjadi hak entitas dan utang

    memang telah menjadi kewajiban entitas pada suatu tanggal tertentu. %enilaian atau alokasi (Valuation or Allocation/VA)

    Asersi ini berkaitan dengan apakah komponen akti"a& kewajiban& pendapatan dan

     beban telah dicantumkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang semestinya. %enyajian dan pengungkapan ( Presentation and Disclosure/PD)

    Asersi ini berkaitan dengan apakah komponen tertentu dalam laporan keuangan telah

    digolongkan& diuraikan dan diungkapkan sebagaimana mestinya.

    Dalam memperoleh bukti untuk mendukung pendapat atas laporan keuangan&

    auditor mengembangkan tujuan audit spesi'ik bagi setiap akun dalam laporan keuangan&

    seperti perputaran pendapatan& perputaran pengeluaran& perputaran persediaan& dan lain#

    lain. Auditor mengidenti'ikasi tujuan audit spesi'ik ( speciic audit ob!ecti"es) berdasarkan

    asersi manajemen dalam laporan keuangan karena setiap tujuan audit memerlukan bukti

    audit yang berbeda pula. !ategori asersi laporan keuangan manajemen tersebut di atasmerupakan titik awal yang penting dalam mengembangkan tujuan spesi'ik. Lima kategori

    asersi ini merupakan hal yang penting karena dapat membantu auditor memahami salah

    saji potensial yang dapat terjadi dalam laporan keuangan& dan dapat membantu auditor 

    mengembangkan perencanaan audit untuk mengumpulkan bukti yang berkaitan dengan

    kewajaran penyajian laporan keuangan.

    Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa auditor menggunakan kategori asersi

    untuk menentukan tujuan audit spesi'ik bagi piutang usaha. Sebagai contoh& gambar ini

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    9/41

    mengilustrasikan bagaimana auditor menguraikan tujuan audit yang berbeda yang

     berkaitan dengan keberadaan dan keterjadian (*) transaksi dalam siklus pendapatan

    *+ Semua penjualan menunjukkan transaksi#transaksi yang terjadi selama periode

    tersebut. *, Semua penerimaan kas menunjukkan transaksi#transaksi yang terjadi selama

     periode tersebut. * Semua penyesuaian penjualan menunjukkan transaksi#transaksi yang terjadi

    selama periode tersebut.

    -ujuan audit spesi'ik dikembangkan untuk setiap asersi. Selain itu& tujuan audit

     juga dikembangkan untuk (+) transaksi rele"an yang mempengaruhi piutang usaha& dan

    (,) aspek penting pada saldo akun piutang usaha sebagaimana dilaporkan pada tanggal

    neraca. Dengan memahami tujuan audit spesi'ik ini& auditor akan mampu memahami

    salah saji yang mungkin timbul dalam laporan keuangan. !emudian auditor dapat

    menggunakan kombinasi prosedur audit top#down dan bottom#up untuk memperoleh

     bukti audit bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar akan posisi keuangan&

    hasil usaha& serta arus kas. %embahasan berikut menjelaskan sasaran dan tujuan yang

    akan dicapai auditor melalui tujuan audit dalam gambar #, di bawah ini.

    Gambar 6-2.engembangkan -ujuan Audit Spesi'ik dan Asersi anajemen

    Kategori AsersiGologa Trasa!si

    ata" Sal#oT"$"a A"#it S%esi&i! 

    !eberadaan atau!eterjadian (EO)

    !elengkapan (')

    $ak dan !ewajiban(RO)

    %enilaian atau alokasi

    ((A)

    -ransaksi

    Saldo

    Golongan -ransaksi

    Saldo

    Saldo

    -ransaksi

    Saldo

    Semua transaksi penjualan (EO))& penerimaan kas(EO2) dan penyesuaian penjualan (EO*) yang telahdicatat terjadi selama periode tersebut.EO+. %iutang usaha menunjukkan jumlah yang "aliddan diakui pelanggan sebagai utang pada tanggalneraca

    '). Semua transaksi penjualan yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat.'2. Semua transaksi penerimaan kas yang terjadiselama periode tersebut telah dicatat.'*. Semua transaksi penyesuaian penjualan yangterjadi selama periode tersebut telah dicatat.'+. %iutang usaha meliputi semua tagihan kepada

     pelanggan pada tanggal neraca.RO). %iutang usaha pada tanggal neracamenunjukkan tagihan yang sah dari entitas terhadap

     para pelanggan untuk memperoleh pembayaran.Semua penjualan ((A))& penerimaan kas ((A2) dan

     penyesuaian penjualan ((A*) telah dinilai dengan

    -

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    10/41

    %enyajian dan pengungkapan (PD)

    -ransaksi

    Saldo

     benar sesuai biaya historis dan telah dijurnal&diikhtisarkan dan dibukukan dengan benar.

    (A+. %iutang usaha menunjukkan tagihan kotor terhadap pelanggan pada tanggal neraca dan telahsesuai dengan buku besar piutang usaha.(A,. 0adangan piutang tak tertagih menunjukkanestimasi yang memadai tentang selisih antara piutangkotor dan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net reali#able "alue)1incian transaksi penjualan (PD))& penerimaan kas(PD2) dan penyesuaian penjualan (PD*) telahmendukung penyajian dalam laporan keuangan&termasuk penggolongan dan pengungkapan terkait.PD+. %iutang usaha telah diidenti'ikasi dan

    diklasi'ikasikan dengan benar dalam neraca.PD,. %engungkapan yang sesuai telah dibuat atas

     piutang usaha yang telah diberikan atau dipinjamkan.

    *.) T"$"a A"#it Ut"! Kebera#aa Da Keter$a#ia

    -ujuan ini menyangkut apakah transaksi yang tercatat memang secara actual

    terjadi. 2erkaitan dengan masalah keberadaan dan keterjadian (e3istence and occurrence)&

     biasanya auditor akan memastikan hal#hal sebagai berikut

    (ali#itas%isa batas  (cuto ). Semua transaksi tercatat benar#benar telah terjadi

    selama periode akuntansi.

    (ali#itas ("alidity). Semua akti"a& kewajiban& ekuitas adalah "alid dan telah dicatat

    sebagaimana mestinya dalam neraca serta menyangkut keakurana in'ormasi untuk 

    transaksi akuntansi tercatat dengan nilai yang benar.

    *.2 T"$"a A"#it Ut"! Keleg!a%a

    -ujuan ini menyangkut apakah seluruh transaksi yang seharusnya ada dalam jurnal

    secara aktual telah dimasukkan. -ujuan keberadaan dan kelengkapan mempunyai

     penekanan yang berlawanan& sebab keberadaan berkaitan dengan lebih saji

    (o"erstatement) sedangkan kelengkapan berkaitan dengan kurang saji (understatement).

    2erkaitan dengan masalah kelengkapan (completeness)& auditor biasanya akan

    memastikan hal berikut

    Keleg!a%a%isa batas  (cuto ) Semua transaksi yang terjadi di dalam periode

    itu telah dicatat ke dalam periode akuntansi yang benar.

    %3

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    11/41

    Keleg!a%a  $completeness%& Semua saldo yang tercantum dalam neraca meliputi

    semua akti"a& kewajiban dan ekuitas sebagaimana mestinya.

    Dalam konteks siklus penjualan dan penagihan& biasanya auditor akan menekankan

     perhatian tentang transaksi penjualan& penerimaan kas dan penyesuaian serta

    akumulasinya pada saldo piutang usaha. asalah pisah batas ( cuto ) seringkali di#re"ie'

    oleh para auditor karena transaki#transaksi yang tidak tercatat merupakan kesalahan

     pencatatan pada periode yang salah. %entingnya tiga alur transaksi ini tergantung pada

    si'at bisnis entitas dan proses bisnis inti.

    *.* T"$"a A"#it Ut"! /a! Da Ke0a$iba

    -entang masalah hak dan kewajiban (right and obligations)& biasanya auditor 

    menguji !e%emili!a (o'nership)& kesesuaian atas hak entitas terhadap akti"a& serta hak 

    kepemilikan yang jelas terhadap akti"a. Akti"a harus dimiliki sebelum dapat diterima

    untuk dicantumkan dalam laporan keuangan& demikian pula dengan kewajiban harus

    menjadi miliki suatu entitas. $ak biasanya berhubungan dengan akti"a dan kewajiban

     berhubungan dengan utang. Apabila ingin mempertimbangkan kelangsungan usaha dan

    arus kas& auditor akan mengukur risiko kemgungkinan klien telah menggadaikan ataumenjual piutang& dan selanjutnya merencanakan untuk melakukan pengujian atas hak 

    kepemilikan yang sesuai.

    *.+ T"$"a A"#it Ut"! Peilaia Ata" Alo!asi

    %engklasi'ikasian dan penilaian terhadap pos#pos sesuai dengan alokasi yang

    tercatat secara akurat sesuai dengan pisah batas dan realisasi. 2erkaitan dengan masalah

     penelitian atau alokasi ("aluation allocation)& biasanya auditor akan memastikan hal#hal

     berikut

    Peera%a GAAP  (application o GAAP ). 2ahwa saldo telah dinilai sebagaimana

    mestinya untuk mencerminkan penerapan GAA% dalam hal penilaian kotor dan

    alokasi jumlah tertentu antarperiode (seperti penyusutan dan amortisasi).

    Pemb"!"a #a %egi!tisara ( posting and summari#ation). -ransaksi telah

    dibukukan dan diikhtisarkan sebagaimana mestinya dalam jurnal dan buku besar.

    Nilai bersi 1ag #a%at #irealisasi!a (net reali#able "alue). Saldo#saldo telah

    dinilai sebagaimana mestinya pada nilai bersih yang dapat direalisasikan.

    %%

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    12/41

    -erdapat beberapa tujuan audit pokok atas asersi penilaian atau alokasi di mana

    masing#masing mencerminkan jenis salah saji yang berbeda dan akan memerlukan bukti

    audit yang berbeda pula. Auditor akan menggunakan pengetahuannya tentang GAA%&

     pengetahuan tentang "olume kegiatan dalam bisnis& dan pemeriksaan bukti yang

    mendukung transaksi penjualan untuk menilai kelayakan penjualan menurut nilai

    kotornya. !emungkinan auditor akan menggunakan komputer dengan perangkat lunak 

    audit (audit sor'are) untuk menguji pembukuan dan pengikhtisaran. %engetahuan

    auditor terntang bisnis dan industri akan berguna secara khusus untuk menilai kecukupan

    cadangan akun#akun yang meragukan.

    *., T"$"a A"#it Ut"! Pe1a$ia Da Peg"g!a%a

    2erkaitan dengan masalah penyajian dan pengungkapan ( presentation and 

    disclosure)& biasanya auditor akan memastikan hal#hal berikut

    Peg!lasi&i!asia  (classiication)& transaksi dan saldo telah diklasi'ikasikan

    sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan

    Peg"g!a%a (disclosure)& semua pengungkapan dipersyaratkan oleh GAA% telahtercantum dalam laporan keuangan.

    2erkaitan dengan masalah penyajian dan pengungkapan& auditor menekankan

     perhatian secara khusus pada klasi'ikasi dan pengungkapan yang tepat atas transaksi

     pihak#pihak yang memiliki hubungan istimewa (related party) dalam siklus penjualan

    dan penagihan.

    -ujuan audit spesi'ik dibuat sedemikian rupa agar sesuai untuk setiap klien. A4

    ,.56& "idential atter (SAS 7os. +& 89 dan 95)& menyebutkan bahwa auditor harus

    mempertimbangkan (+) keadaan di mana klien beroperasi& (,) si'at kegiatan

    ekonominya& dan () praktik akuntansi yang unik untuk industri tersebut. Sebagai

    contoh& tujuan spesi'ik tambahan akan diperlukan apabila sebagian dari transaksi dan

     piutang entitas dinyatakan dalam "aluta asing. Demikian juga& jumlah tujuan spesi'ik 

    untuk setiap kategori asesri akan beragam sebagaimana ditunjukkan dalam da'tar 

    sebelumnya.

    %&

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    13/41

    -ujuan audit akan membantu auditor dalam merencakanan bukti audit yang

    diperlukan. Dalam pelaksanaan audit& auditor melaksanakan prosedur audit untuk 

    memperoleh bukti berkenaan dengan setiap tujuan spesi'ik. Dari bukti#bukti yang

    terkumpul& auditor akan sampai pada kesimpulan apakah asersi manajemen telah

    menyajikan secara wajar& dalam semua hal yang material& sesuai dengan prinsip#prinsip

    akuntansi yang berlaku secara umum (GAA%). Selanjutnya& kesimpulan tentang asersi

    secara indi"idual akan digabungkan untuk sampai pada pendapat atas kewajaran laporan

    keuangan secara menyeluruh.

    +. UKTI AUDIT DAN INFOR3ASI PENGUAT

    Setelah auditor mengembangkan tujuan audit spesi'ik untuk saldo akun atau

    golongan transaksi yang material& selanjutnya ia akan mengembangkan prosedur audit

    yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan bahan bukti komponen

    yang cukup. Dalam bab sebelumnya telah disebutkan bahwa materialitas dan risiko&

    'aktor#'aktor ekonomi& serta ukuran dan karakteristik populasi mempengaruhi

     pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit. Sedangkan 'aktor#'aktor yang dapat

    memepengaruhi pertimbangan auditor tentang kompetensi bukti audi adalah rele"ansi&

    sumber& ketepatan waktu dan objekti"itas.

    +.) Data A!"tasi Da I&ormasi Peg"at

    !etika auditor mengembangkan perencanaan audit serta merancang prosedur audit

    untuk mencapai tujuan audit spesi'ik& ia harus mempertimbangkan si'at bukti yang akan

    diperoleh. 2ukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari (+) data akuntansi

    yang mendasari& dan (,) in'ormasi penguat yang tersedia bagi auditor.

    2agi yang menekuni bidang auditing& tentunya telah akrab dengan komponen dasar dari

    kata a!"tasi 1ag me#asari  (underlying accounting data) sebagaimana dilukiskan

    dalam Gambar # (yaitu jurnal& buku besar& kertas kerja& rekonsiliasi dan sebagainya).

    2uku#buku ayat jurnal awal& buku besar dan buku pembantu& catatan dan kertas kerja&

    serta spreadsheets yang mendukung alokasi biaya& perhitungan dan rekonsiliasi&

    semuanya tergolong sebagai bukti yang mendukung laporan keuangan. Dewasa ini data#

    data tersebut seringkali ada dalam bentuk data elektronik.

    Gambar 6-*. !ategori dan :enis 2ahan 2ukti

    %'

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    14/41

    Si'at 2ahan 2uktiStandar !etiga %ekerjaan

    Lapangan

    DA-A A!47-A7S;

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    15/41

    antara laporan keuangan tahun berjalan denganlaporan keuangan tahun sebelumnya.

    %erbandingan ini dilakukan untuk menelitiadanya perubahan yang terjadi dan untukmenilai penyebabnya.

    !eandalan tergantung pada rele"ansi data pembanding yang digunakan dalammengembangkan nilai yang diharapkan auditor.2ukti ini berkaitan serta dengan asersikeberadaan atau keterjadian& kelengkapan dan

     penilaian atau pengalokasian.2ukti Dokumenter Si'at erupakan bukti yang paling penting

    dalam audit.!lien seringkali memiliki ragam

    dokumen yang luas dan dapat diperiksa selamaaudit berlangsung.

    !eandalan dokumen#dokumen yang berasaldari luar entitas pada umumnya lebih dapatdiadalkan dibandingkan dengan dokumen#dokumen yang berasal dari dalam entitas.Demikian juga dengan karakteristik dokumen&seperti pengesahan& tanda tangan pihak ketigaatas dokumen intern& atau "alidasi cek oleh

     bank akan meningkatkan keandalan suatudokumen intern. enurut sumber dan tingkatkepercayaannya& bukti dokumenterdikelompokkan sebagai berikut

    a. 2ukti dokumenter yang dibuat pihakluar dikirim kepada auditor secaralangsung (mempunyai kredibilitas yanglebih tinggi daripada kelompok b).

     b. 2ukti dokumenter yang dibuat pihakluar dan dikirim kepada auditor melaluiklien (mempunyai kredibilitas lebihtingi daripada kelompok c).

    c. 2ukti dokumenter yang dibuat dan

    disimpan oleh klien1eliabilitas bukti dokumenter tergantung darisumber dokumen& cara memperoleh bukti dansi'at dokumen itu sendiri. Si'at dokumenmengacu tingkat kemungkinan terjadinyakesalahan atau kekeliruan yang mengakibatkankecatatan dokumen. 2ukti dokumenter banyakdigunakan secara luas dalam auditing. 2ukti inidapat memberikan bukti yang dapat dipercaya(reliable) untuk semua asersi.

     7otulen rapat =aktur penjualan klien Laporan rekening !oran

     bank  !ontrak  !onosemen dengan tanda

    tangan pengangkut =aktur#'aktur pemasok  0ek#cek yang dibatalkan Laporan yang dihasilkan

    komputer 

    2ukti lektronik Si'at in'ormasi yang dihasilkan atau dikelolasecara elektronik 

    2ukti elektronik yangdiciptakan atau diperoleh

    melalui media elektronik&

    %)

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    16/41

    !eandalan -ergantung pada keandalan pengendalian atas penciptaan& pemilihan dan

    kelengkapan data serta kompetensi alat audityang digunakan untuk menilai bukti elektronik.

    misalnya scanners& sensors&magnetic media atau pesan#

     pesan komputer.

    !on'irmasi Si'at suatu jenis khusus bukti dokumenteryang berbentuk tanggapan tertulis langsungsesuai yang diketahui oleh pihak ketiga atas

     permintaan spesi'ik tentang in'ormasi yangsebenarnya. !on'irmasi merupakan proses

     pemerolehan dan penilaian suatu komunikasilangsung dari pihak ketiga sebagai jawabanatas permintaan in'ormasi tentang unsuretertentu yang berdampak pada asersi laporankeuangan. Ada jenis kon'irmasi

    + Ko&irmasi %ositi& & merupakan kon'irmasiyang respondennya diminta untukmenyatakan persetujuan atau penolakanterhadap in'ormasi yang dinyatakan.

    , la! 4o&irmatio& merupakankon'irmasi yang respondennya dimintauntuk mengisikan saldo atau in'ormasi lainsebagai jawaban atas suatu hal yangdinyatakan.

    Ko&irmasi egati& & merupakankon'irmasi yang respondennya dimintauntuk memberikan jawaban hanya jika iamenyatakan ketidaksetujuannya terhadapin'ormasi yang dinyatakan.

    !eandalan bukti yang sangat tinggireliabilitasnya karena berisi in'ormasi yang

     berasal dari pihak ketiga secara langsung dantertulis. !on'irmasi sangat banyakmenghabiskan waktu dan biaya sehinggadianggap juga sebagai prosedur yang mahal.2ukti kon'irmasi dapat memberikan bukti yangreliable untuk semua asersi terutama asersi

    keberadaan atau keterjadian.

    !on'irmasi yang dilakukanauditor pada umumnyadilakukan pada pemeriksaanatas !as keluar dan masuk bank&

    kas di bank dikon'irmasikanke bank klien

    %iutang usahadikon'irmasikan ke

     pelanggan %ersediaan yang disimpan

    di dalam gudang umum.%ersediaan inidikon'irmasikan ke penjagaatau kepalagudang/custodian.

    4tang obligasi dari perwalian

    %ersyaratan sewa gunausaha dikon'irmasukankepada pihak yang

    menyewakan (lessor ) 2agian saham biasa yang

    dimiliki dari pencatatsaham.

    2ukti atematis Si'at Diperoleh auditor melalui perhitunganulang yang dilakukan oleh auditor atas angkanilai yang digunakan klien tunuk menyusunlaporan keuangan. %enghitungan yangdilakukan auditor merupakan bukti audit yang

     bersi'at kuantitati' dan matematis.%enghitungan tersebut misalnya# =ooting untuk meneliti penjumlahan secara

    "ertical# 0ross#'ooting untuk meneliti penjumlahan

    secara hori?ontal

    # %erhitungan depresiasi

    2ukti matematis dapat diperolehdari menghitung ulang itemyang menjadi tugas rutinseperti -otal jurnal 2uku besar  Skedul pendukung %embayaran minimum sewa

    guna usaha (lease) !ewajiban dana pension %erhitungan %S %enjumlahan total saldo

    %*

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    17/41

    !eandalan %ada umumnya dianggap dapat

    diandalkan karena telah di"eri'ikasi secaraindependen oleh auditor. 2ukti ini dapatdigunakan untuk membuktikan ketelitiancatatan akuntansi klien. enghasilkan buktiyang handal untuk asersi penilaian atau

     pengalokasian dengan biaya murah sehinggasecara elati"e dianggap rendah biaya.

    %enghitungan kembali yangrumit seperti penghitungan

    kembali anuitas obligasi

    2ukti =isik Si'at 2anyak dipakai dalam "eri'ikasi dan pemeriksaan 'isik atau inspeksi atas akti"a berwujud terutama kas dan persediaan. 2ukti'isik diperoleh melalui prosedur auditing yang

     berupa inspeksi penghitungan& dan obser"asi.

    %ada umumnya biaya memperoleh bukti 'isiksangat tinggi. 2ukti 'isik berkaitan erat dengankeberadaan atau kejadian& kelengkapan dan

     penilaian atau alokasi.

    !eandalan 2iasanya paling dapat diandalkan.%emeriksaan langsung auditor secara 'isikterhadap akti"a merupakan cara yang palingobyekti' dalam menentukan kualitas yang

     bersangkutan.7amun& dapat saja auditor yangmelakukannya tidak cukup mampu menetapkanmutu& kondisi& atau nilai berdasarkan bukti 'isik sehingga diperlukan bantuan seorang spesialis.

    %emeriksaan atas %enerimaan kas yang belum

    disetorkan %ersediaan Akti"a tetap

    Struktur%engendalian ;ntern

    Dapat digunakan untuk mengecek ketelitiandan dapat dipercayai data akuntansi. !uatlemahnya struktur pengendalian internmerupakan indikator utama yang menentukan

     jumlah bukti yang harus dikumpulkan. *lehkarena itu& struktur pengendalian internmerupakan bukti yang kuat untuk menentukandapat atau tidaknya in'ormasi keuangandipercaya.

    !ebijakan internal atas prosedur siklus akuntansi.

    0atatan Akuntansi Si'at erupakan sumber data untuk membuat

    laporan keuangan. *leh karena itu& bukticatatan akuntansi merupakan obyek yangdiperiksa dalam audit laporan keuangan. ;ni

     bukan berarti catatan akuntansi merupakanobyek audit. *byek audit adalah laporankeuangan.

    !eandalan -ingkat dapat dipercayanya catatanakuntansi tergantung kuat lemahnya struktur

     pengendalian intern.

    :urnal

    2uku besar  :urnal penyesuaian  7eraca saldo

    1epresentasi-ertulis

    (1epresentation

    Si'at pernyataan yang ditandatangani olehseorang indi"idu yang bertanggungjawab dan

     berpengetahuan mengenai rekening& kondisi

    1epresentasi tertulis dari pakar yang berasal dari

     pihak luar 

    %+

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    18/41

      PALING DIANDALKAN

      KURANG DAPAT DIANDALKAN

    Dokumen yang berasal dari luar dan dikirimkan langsung kepada auditor

    Dokumen yang berasal dari luar dan disimpan oleh klien

    Dokumen yang berasal dari dalam dan diedarkan kepada pihak luar

    Dokumen yang berasal dari dalam dan tidak diedarkan kepada pihak luar

    %&nt&'()&nt&'

    Pisah batas rekening koran bank

    on$rmasi

    9aktur#aktur dari pemasok

    2aporan bank regular

    ekcek yang dibayarkan

    Slip setoran bank

     8embusan #aktur penjualan

    Permintaan pembelian

    Letter) atau kejadian tertentu dan dikenal sebagai pihak yang berkaitan dengan asersi

    manajemen. 2ukti ini dapat berasal darimanajemen atau organisasi klien maupun darisumber eksternal termasuk bukti dari spesialis.1epresentasi tertulis yang dibuat manajemenmerupakan bukti yang berasal dari organisasiklien.

    !eandalan -ergantung pada kuali'ikasi&reputasi dan independensi dari yang membuat

     pernyataan serta kemampuannya untukmemperkuat bukti lain. 2ukti ini dapatmenghasilkan bukti yang reliable untuk semua

    asersi.

    Surat representasi klien Surat pernyataan konsultan

    hukum& ahli teknik yang berkaitan dengan kegiatanteknik operasionalorganisasi klien (bukti dari

     pihak ketiga)

    2ukti Lisan Si'at Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia& sehinggaia mempunyai kesempatan untuk mengajukan

     pertanyaan lisan. Auditor seringkali menerima bukti lisan sebagai tanggapan atas sejumlah permintaan keterangan yang diajukan langsungkepada para pejabat dan pekerja. :awaban atas

     pertanyaan yang diajukan merupakan buktilisan. 2ukti lisan harus dicatat dalam kertaskerja audit.

    !eandalan !urang dapat diandalkan dan biasanya masih memerlukan bukti penguattambahan. 7ilai utamanya adalah dapatmengarahkan auditor kepada sumber buktilainnya. 2ukti ini dapat menghasilkan buktiyang berkaitan dengan semua asersi.

    asalah yang ditanyakan antaralain meliputi !ebijakan akuntansi Alokasi dokumen dan

    catatan %elaksanaan prosedur

    akuntansi yang tidak la?im& !emungkinan adanya utang

     bersyarat maupun piutangyang sudah lama tak

    tertagih -anggapan#tanggapan lisanatas permintaan keteranganauditor 

    %enjelasan atas perlakuanakuntansi atau penilaianklien atas estimasi akuntansi

    Gambar #>.%engaruh Sirkulasi terhadap !eandalan 2ukti Dokumenter 

    %

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    19/41

    ,. PROFESSIONA5 JUDGE3ENT

     Proessional (udgement  auditor merupakan suatu pertimbangan pribadi atau cara

     pandang auditor dalam menanggapi in'ormasi yang berhubungan dengan tanggung jawab

    dan risiko audit yang akan dihadapi auditor& yang akan mempengaruhi pembuatan opini

    akhir auditor terhadap laporan keuangan suatu entitas (:amilah& dkk.. ,55@,). Proessional (udgement   dipengaruhi oleh penerapan pengetahuan dan pengalaman

    seorang auditor dalam melaksanakan audit. %enerapan pengetahuan yang maksimal

    tentunya akan sejalan dengan semakin bertambahnya pengalaman yang dimiliki.

    %enerapan pengetahuan dan pengalaman yang dilakukan oleh auditor secara terus

    menerus mengakibatkan lebih banyak pemahaman yang tersimpan dalam ingatannya dan

    auditor menjadi lebih peka terhadap kesalahan penyajian dalam laporan keuangan.

    %engalaman auditor dapat diperoleh dari lama bekerja sebagai auditor& 'rekuensi

    melakukan tugas audit dan banyak entitas yang pernah ditangani (Asih& ,55,). Auditor 

    yang mempunyai pengalaman kerja yang berbeda& akan berbeda pula dalam memandang

    dan menanggapi in'ormasi serta pemilihan bukti audit yang rele"an yang diperoleh

    selama melakukan pemeriksaan untuk memberi kesimpulan mengenai pertimbangan

    tingkat materialitas yang dapat diandalkan. Selain itu& semakin tinggi tingkat pengalaman

    seorang auditor& semakin baik pula pandangan dan tanggapan tentang in'ormasi yang

    terdapat dalam laporan keuangan& karena auditor telah banyak melakukan tugasnya dan

    telah banyak memeriksa laporan keuangan dari berbagai jenis instansi/lembaga

     pemerintah. Dalam menetapkan suatu tingkat materialitas auditor tidak memiliki standar 

    %-

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    20/41

    yang baku& oleh karena itu auditor dituntut untuk menggunakan pertimbangan

     pro'essional. Dalam suatu pengambilan  Proessional (udgement auditor harus

    menerapkan pengetahuan& pengalaman dan sikap skeptisme pro'esionalnya. Seorang

    auditor juga harus memiliki sikap mental yang tidak memihak dalam pelaksanaan

     pengujian& e"aluasi hasil pemeriksaan dan penyusunan laporan audit. Seorang auditor 

    yang memiliki independesi tinggi akan mampu menghasilkan suatu pertimbangan tingkat

    materialitas yang objekti' dan handal. Selain pro'essional judgement dan independensi&

     pengalaman kerja juga mempengaruhi pertimbangan tingkat materialitas. Semakin lama

    seorang auditor bertugas dan semakin banyak tugas#tugas pemeriksaan laporan keuangan

    yang pernah dilakukan& maka pertimbangan auditor terhadap tingkat materialitas akan

    semakin baik. Sehingga& apabila ketiga 'aktor tersebut telah dimiliki oleh seorang auditor&

    maka pertimbangan auditor terhadap tingkat materialiatas suatu laporan keuangan akan

    semakin baik.

    *. PR+SEDUR AUDIT

    Prosedur audit (audit procedures)  adalah metode atau teknik

    yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan

    menge"aluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten.

    Pembahasan berikut ini akan ber#okus pada re"iew beberapa jenis

    prosedur yang digunakan oleh para auditor. Prosedur ini dapat

    digunakan untuk mendukung pendekatan audit top- down ataupun

    pendekatan audit bottom-up.  Auditor akan mempertimbangkan

    bagaimana setiap prosedur ini akan digunakan ketika merencanakan

    audit dan mengembangkan program audit. Dalam bagian lain makalah

    ini akan diberikan contohcontoh yang cukup luas tentang bagaimanasetiap prosedur audit ini digunakan oleh para auditor dalam konteks

    mengaudit siklus transaksi spesi$k dan saldo akun terkait.

    /erikut ini adalah sepuluh jenis prosedur audit yang akan dibahas

    kemudian:

      Prosedur analitis (analtical procedures)

    ;nspeksi (inspecting)

      on$rmasi (con/rming)

      Permintaan keterangan (in0uiring)

    &3

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    21/41

      Penghitungan (counting)

      Penelusuran (tracing)

     Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)

    Pengamatan (observing) 

      Pelaksanaan ulang (reper$orming)

       8eknik audit berbantuan komputer (computer- assisted audit 

    techni0ues)

    Pemilihan prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan

    suatu tujuan audit tertentu terjadi dalam tahap perencanaan audit.

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    22/41

    maupun topdown. Dengan melakukan inspeksi atas dokumen, auditor

    dapat menentukan ketepatan persyaratan dalam #aktur atau ontrak

    yang memerlukan pengujian bottomup atas akuntansi transaksi

    tersebut. Pada saat yang sama auditor seringkali mempertimbangkan

    implikasi bukti dalam konteks pemahaman #aktor#aktor ekonomi dan

    persaingan entitas. Sebagai contoh, pada saat auditor memeriksa

    kontrak sewa guna usaha, ia melakukan "eri"ikasi kesesuaian

    akuntansi yang digunakan untuk sewa guna usaha, menge"aluasi

    bagaimana sewa guna usaha ini berpengaruh pada kegiatan

    pembiayaan dan in"estasi entitas dan akhirnya mempertimbangkanbagaimana sewa guna usaha ini dapat mempengaruhi kemampuan

    entitas. Untuk menambah penghasilan dan bagaimana pengaruh

    transaksi ini atas struktur biaya tetap entitas.

    ;stilahistilah seperti ini, mere"iew, membaca, dan memeriksa

    adalah sinonim dengan inspeksi dokumen dan catatan. !enginspeksi

    dokumen dapat membuka jalan untuk mene"aluasi bukti dokumenter.

    Dengan demikian melalui inspeksi, auditor dapat menilai keaslian

    dokumen, atau mungkin dapat mendeteksi keberadaan perubahan

    atau itemitem yang dipernyatakan. /entuk lain dari inspeksi adalah

    scanning atau memeriksa secara cepat dan tidak terlampau teliti

    dokumen dan catatan.

    !emeriksa sumberdaya berwujud memungkinkan auditor dapat

    mengetahui secara langsung keberadaan dan kondisi $sik sumberdaya

    tersebut. Dengan demikian, inspeksi juga memberikan cara untuk

    menge"aluasi bukti $sik.

    *.! K&n/,0a"i

    !eminta kon$rmasi (con/rming)  adalah bentuk permintaan

    keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh in#ormasi secara

    langsung dari sumber independen diluar organisasi klien dalam kasus

    yang la=im, klien membuat permintaan kepada pihak luar secara

    tertulis, namun auditor yang mengendalikan pengiriman permintaan

    &&

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    23/41

    keterangan tersebut. Permintaan tersebut juga harus meliputi instruksi

    berupa permintaan kepada penerima untuk mengirimkan

    tanggapannya secara langsung kepada auditor. on$rmasi

    menyediakan bukti bottom up penting dan digunakan dalam auditing

    karena bukti tersebut biasanya objekti# dan berasal dari sumber yang

    independen.

    *.# Pe,0intaan Kete,angan

    Permintaan eterangan (in0uiring)  meliputi permintaan

    keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor. Permintaanketerangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen atau

    karyawan, umumnya berupa pertanyaanpertanyaan yang timbul

    setelah dilaksanakannya prosedur analitis atau permintaan keterangan

    yang berkaitan dengan keusangan persediaan atau piutan yang dapat

    ditagih. Auditor juga dapat lansung meminta keterangan pada pihak

    ekstern, seperti permintaan keterangan langsung kepada penasihat

    hukum klien tentang kemungkinan hasil litigasi. >asil permintaan

    keterangan dapat berupa bukti lisan atau bukti dalam bentuk

    representasi tertulis. Permintaan keterangan dapat menjadi teknik

    yang e#ekti# dalam mengidenti$kasi masalah serta dapat mendukung

    bukti audit topdown atau bottomup. 7amun, hasil permintaan

    keterangan biasanya masih memerlukan bukti penguat lainnya karena

     jarang dianggap objekti# atau tidak memihak dan biasanya berasal dari

    para karyawan perusahaan dan bukan dari sumber yang independen.

    *. Peng'itungan

    Dua aplikasi yang paling umum dari penghitungan adalah 0%1

    penghitungan $sik sumberdaya berwujud seperti jumlah kas dan

    persediaan yang ada, dan 0&1 akuntansi seluruh dokumen dengan

    nomor urut yang telah dicetak. 6ang pertama menyediakan cara untuk

    menge"aluasi bukti $sik tentang jumlah yang ada, sementara yang

    kedua dapat dipandang sebagai penyediaan cara untuk menge"aluasi

    pengendalian internal perusahaan melalui bukti yang objekti# tentang

    &'

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    24/41

    kelengkapan catatan akuntansi. 8eknik penghitungan ini menyediakan

    bukti audit bottomup, namun auditor seringkali terdorong untuk

    memperoleh bukti topdown terlebih dahulu guna mendapatkan

    konteks ekonomi dari prosedur penghitungan.

    *.* Pene-u"u,an

    Dalam penelusuran (tracing) yang seringkali juga disebut sebagai

    penelusuran ulang, auditor memilih dokumen yang dibuat pada saat

    transaksi dilaksanakan, dan menentukan bahwa in#ormasi yang

    diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalamcatatan akuntansi. arena prosedur ini memberikan keyakinan bahwa

    data yang berasal dari dokumen sumber pada akhir dicantumkan

    dalam akun, maka secara khusus data ini sangat berguna untuk

    mendeteksi terjadinya kesalahan berupa penyajian yang lebih rendah

    dari yang seharusnya dalam catatan akuntasi. Dengan demikian,

    prosedur ini merupakan prosedur yang penting untuk memperoleh

    bukti yang berkaitan dengan asersi kelengkapan.

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    25/41

    berkaitan dengan asersi keberadaan atau kejadian. Prosedur "ouching

    menyediakan bukti audit bottomup sedangkan pada prosedur

    penelusuran dan perhitungan, biasanya auditor melaksanakan

    prosedur topdown terlebih dahulu guna memperoleh konteks ekonomi

    untuk prosedur pemeriksaan bukti pendukung.

    *.3 Penga0atan

    Pengamatan (observing) berkaitan dengan memperhatikan dan

    menyaksikan pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses. egiatan

    dapat berupa pemrosesan rutin jenis transaksi tertentu sepertipenerimaan kas, untuk melihat apakah para pekerja sedang

    melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan kebijakan dan

    prosedur perusahaan. Pengamatan terutama penting untuk

    memperoleh pemahaman atas pengendalian internal. Auditor juga

    dapat mengamati kecermatan seorang karyawan klien dalam

    melaksanakan pemeriksaan tahunan atas $sik persediaan.

    Pengamatan yang terakhir ini memberikan peluang untuk

    membedakan antara mengamati dan menginspeksi. Disatu sisi, auditor

    mengawasi prosesnya sedangkan pekerjaan klien melaksanakan

    penghitungan $sik atas persediaan tersebut. Disisi lain, auditor juga

    dapat menginspeksi atau memeriksa itemitem persediaan tertentu

    untuk membuat penilaian sendiri atas kondisi tersebut. Dengan

    demikian, yang menjadi pokok masalah dalam pengamatan adalah

    personel, prosedur, dan proses. Dari pengamatan ini audior

    memperoleh pengetahuan pribadi langsung yang berkaitan dengan

    tujuan audit. /iasanya pengamatan memberikan bukti bottomup, dan

    dengan bukti bottomup lainnya auditor dapat terlebih dahulu

    memahami konteks ekonomi untuk pengujian audit tersebut.

    *.4 Pe-a"anaan U-ang

    Salahsatu prosedur audit yang penting adalah pelaksanaan ulang

    (reper$orming) penghitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien.

    !isalnya, menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan, bunga

    &)

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    26/41

    akrual dan diskon atau premi obligasi, perhitungan kuantitas dikalikan

    harga per unit pada lembar ikhtisar persediaan, serta total pada skedul

    pendukung dan rekonsiliasi. Auditor juga dapat melaksanakan ulang

    beberapa aspek pemroresan transaksi tertentu untuk menentukan

    bahwa pemrosesan awal telah sesuai dengan pengendalian intern yang

    telah dirumuskan. Pelaksanaan ulang biasanya memberikan bukti

    bottomup, dan dengan bukti bottomup lainnya auditor dapat terlebih

    dahulu memahami konteks ekonomi untuk pengujian audit tersebut.

    *.15 Teni Auit Be,6antuan K&0$ute,

     8eknik audit berbantuan komputer 0computer-assisted-audit

    techni0ues1%AAT) untuk membantu pelaksanaan beberapa prosedur

    yang telah diuraikan sebelumnya. Auditor dapat menggunakan

    perangkat lunak komputer untuk melakukan halhal sebagai berikut:

    !elaksanakan penghitungan dan perbandingan yang digunakan

    dalam prosedur analitis. !emilih sample piutang usaha untuk kon$rmasi.

    !encari sebuah $le dalam komputer untuk menentukan bahwa

    semua dokumen yang berurutan telah dipertanggungjawabkan. !embandingkan elemen data dalam $le$le yang berbeda untuk

    disesuaikan 0seperti harga yang tercantum dalam #aktur dengan

    master $le yang memuat hargaharga yang telah di sahkan1. !emasukkan data uji dalam program klien untuk menentukan

    apakah aspek komputer dari pengendalian intern telah ber#ungsi. !elaksanakan ulang berbagai penghitungan seperti penjumlahan

    buku besar pembantu piutang usaha atau $le persediaan.

    AA8 dapat digunakan sebagai prosedur analitis untuk

    mengembangkan harapan atas saldo akun atau golongan transaksi,

    atau dapat juga digunakan untuk melaksanakan pengujian yang sesuai

    dengan harapan auditor.

     8ujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila

    audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem in#ormasi komputer.

    7amun, penerapan prosedur audit mungkin mengharuskan auditor

    &*

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    27/41

    untuk mempertimbangkan teknikteknik yang menggunakan komputer

    sebagai suatu alat audit. /erbagai macam penggunaan komputer

    dalam audit disebut dengan istilah 8eknik Audit /erbantuan omputer

    08A/1 atau omputer Assisted Audit 8echni@ues 0AA8s1.

    . /UUNGAN ANTARA PROSEDUR AUDIT7 JENIS UKTI AUDIT DAN

    ASERSI

    4ntuk memenuhi sejumlah tujuan audit spesi'ik yang diangkat dari asersi laporan

    keuangsan manajemen& auditor akan menggunakan sejumlah atau seluruh prosedur audit

    dan jenis bukti audit.

    &+

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    28/41

    2eberapa contoh hubungan antara prosedur audit& jenis bukti dan asersi diurakan

    dalam gambar diatas. Dari gambar tersebut& dapat dilihat bahwa tiga prosedur& yaitu

    &

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    29/41

    tracing& "ouching dan inspeksi mengguakan bukti dokumenter. %rosedur inspeksi dapat

    terdiri dari dari penggunaan bukti 'isik& seperti halnya pada prosedur penghitungan dan

     pengamatan. Demikian juga& dapat dilihat bahwa permintaan keterangan dapat

    menghasilkan bukti dalam bentuk representasi tertulis (written) atau lisan (oral)&

    tergantung pada si'at permintaan keterangan atau tanggapannya.

    !eterangan diatas dalam gambar diatas& yang menghubungkan kotak prosedur yang

     berada di kiri dengan kotak bukti yang berada di kanan& menguraikan aplikasi atau

     penerapan ilustrati'. Sedangkan yang berada dibawah garis& menunjukkan asersi yang

     berkenaan dengan prosedur dan bukti terkait.

    8. PE3ROSESAN DATA E5EKTRONIK DAN PROSEDUR AUDIT

    %emrosesan data elektronik memiliki implikasi yang penting bagi pengumpulan

     bukti audit. Dalam beberapa hal& semua transaksi yang telah dicatat dalam bentuk 

    elektronik didukung oleh bukti dokumenter. 7amun& SAS 7o. 95& Amendment to

    statement auditing standards 7o. +& "idential atters (A4 ,.+9)& menunjukkan

     bahwa pada beberapa entitas tertentu& beberapa data akuntansi serta bahan bukti penguat

    hanya tersedia dalam bentuk elektronik. Dokumen sumber seperti surat pemesanan&

    konosemen& 'aktur& dan cek telah digantikan dengan bentuk pesan#pesan elektronik.

    ntitas lainnya mungkin menggunakan pertukaran data elektronik (lectronic Data

    ;nterchange) atau image processing systems. Dalam D;& entitas dan pelanggannya atau

     pemasok menggunakan jaringan komunikasi untuk melaksanakan transaksi bisnis secara

    elektronik. -ransaksi pembelian& pengiriman& bukti penerimaan kas& dan pengeluaran kas

    seringkali diselesaikan sepenuhnya melalui pertukaran pesan elektronikdiantara pihak#

     pihak terkait. Sedangkan dalam image processing sytems& dokumen yang ada di scanning

    dan diubah menjadi bentuk elektronik agar dapat disimpan dan digunakan sebagai bahan

    re'erensi& dan dokumen sumber tidak dapat dipakai setelah perubahan tersebut. 2ukti

    elektronik tertentu mungkin tersedia pada suatu saat tertentu. 7amun bukti tersebut

    mungkin tidak dapat diperoleh kembali setelah suatu jangka waktu tertentu apabila

    arsipnya diubah dan tidak terdapat arsip cadangan.

    Apabila catatan elektronik menggantikan bukti dokumenter& auditor perlu

    mempertimbangkan implikasinya terhadap audit. Auditor harus mempertimbangkan

    apakah praktek klien tersebut berpengaruh secara material terhadap saldo akun dan

    &-

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    30/41

    golongan transaksi& serta menilai akibat implikasi tersebut terhadap si'at& saat& dan

    luasnya prosedur audit serta penetapan sta' audit.

    8.) Pegar" Atas Sal#o A!" Da Gologa Trasa!si 9ag 3aterial

    Auditor harus mempertimangkan implikasi pemrosesan data elektronik atas saldo

    akun dan golongan transaksi yang maerial. Sebagai contoh& klien audit dapat

    mengandalkan peragkat lunak komputer untuk menyelenggarakan catatan buku pembantu

    atas akun akti"a tetap dan menghitung beban penyusutan setiap akti"a tersebut. Apabila

    klien merupakan perusahaan yang padat modal& seperti perusahaan telekomunikasi yang

    secara berkesinambungan melakukan in"estasi dalam bentuk berbagai berbagai peralatan baru dan serat optik& besar kemungkinannya catatan komputer akan memiliki implikasi

    audit yang penting. Dalam hal ini& perhatian utama auditor adalah pada implikasi

    dokumenntasi elektronik dalam saldo akun dan golongan transaksiyang berkaitan dengan

     proses bisnis yang signi'ikan.

    8.2 Pegar" Tera#a% Si&at Peg"$ia A"#it

    Akan terdapat beberapa implikasi terhadap si'at pengujian audit apabila klien

    menyelenggarakan dokumentasi dan bukti yang penting dalam bentuk elektronikuntuk suatu saldo akun atau golongan transaksi yang material. $al tersebut akan mempengaruhi

     prosedur audit yang digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang klien& pengujian

     pengendalian& dan pengujian substanti'. Auditor biasanya ingin mengetahui tentang ile di

    mana data disimpan dan memahami bagaimana mengakses  ile tersebut. Auditor dapat

    melaksanakan pengujian yang beragam atas prosedur pengendalian klien untuk 

    memasikan keandalan dan kecermatan data yang mendasari. Akhirnya& auditor dapat

    mempertimbangkan penggunaan teknik audit berbantuan komputer untuk menilai secara

    langsung dan menguji catatan#catatan yang disajikan dalam bentuk elektronik saja.

    8.* Pegar" Tera#a% Saat Peg"$ia A"#it

    Apabila klien menggunakan image processing systems untuk melakukan scanning

    terhadap dokumen dan dokumen yang asli tidak dipakai& auditor akan mempertimbangkan

    implikasi saat prosedur tersebut diterapkan berkaitan dengan saldo akun dan siklus

    transaksi yang material.

    8.+ Pegar" Tera#a% 5"as Peg"$ia A"#it

    '3

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    31/41

    Apabila klien menyelenggarakan pencatatan dalam bentuk elektronik& dan auditor 

    dapat secara langsung mengakses catatan elektronik tersebut maka keadaan ini dapat

    memiliki implikasi signi'ian terhadap luasnya prosedur audit. %enerapan teknik audit

     berbantuan komputer oleh auditor pada 'ile data elektronik& telah memungkinkan adanya

    strategi audit dimana auditor dapat menetapkan target prosedur pada sub#populasi yang

     beresiko tinggi dan melaksanakan prosedur minimal terhadap subpopulasi yang tingkat

    kesalahannya sangat kecil.

    8., Pegar" Tera#a% Peeta%a Sta& A"#it

    Dewasa ini dalam suatu tim audit senantiasa memiliki anggota seorang spesialisaudit komputer. Seorang spesialis audit komputer dilatih untuk memahami implikasi audit

    terhadap sistem pemrosesan data elektronik klien serta mampu mengetahui masalah#

    masalah yang berkaitan dengan perangkat keras dan lunak komputer.

    :. PROGRA3 AUDIT

    )opdo'n enge"aluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari

     pengetahuan atas entitas serta bisnis dan industrinya.

    ;;;

    Prose#"r Aalitis

    Prose#"r A0al

    Peg"$ia Estimasi A!"tasi

    Peg"$ia Pe1a$ia #a Peg"g!a%a

    Peg"$ia Pege#alia

    Peg"$ia Trasa!si

    Peg"$ia Sal#o

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    32/41

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    33/41

    !ertas kerja neraca saldo merupakan kertas kerja yang paling penting di dalam audit

    karena

    enjadi mata rantai penghubung antara akun buku besar klien dan item#item yang

    dilaporkan dalam laporan keuangan. emberikan dasar untuk pengendalian seluruh kertas kerja indi"idual. engidenti'ikasi kertas kerja spesi'ik yang memuat bukti audit bagi setiap item

    laporan keuangan.

    +5.+., Skedul dan Analisis

    ;stilah skedul kertas kerja ('or-ing paper schedule) dan analisis kertas kerja

    ('or-ing paper analysis) digunakan secara bergantian untuk menggambarkan setiap

    kertas kerja yang memuat bukti yang mendukung item#item dalam kertas kerja neraca

    saldo. Dalam paragra' sebelumnya telah disebutkan bahwa apabila beberapa akun buku

     besar digabungkan untuk tujuan pelaporan& maka harus disusun sebuah s!e#"l !elom%o! 

    ( group schedule) atau sering juga disebut sebagai s!e#"l "tama (lead schedule). Selain

    ''

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    34/41

    menunjukkan akun masing#masing buku besar yang ada dalam kelompok tersebut& skedul

    utama juga menidenti'ikasi skedul atau analisis kertas kerja indi"idu yang memuat bukti

    audit yang diperoleh untuk masing#masing akun dalam kelompok tersebut. 2agian tengah

    dari Gambar #++ tentang !ertas !erja !as -erintegrasi di bawah ini melukiskan

     penggunaan skedul utama kas *mni& ;nc. (kertas kerja A) dan bagaimana hubungannya

    dengan kas yang tercantum dalam kertas kerja neraca saldo (kertas kerja AA#+) serta

    kertas kerja pendukung untuk kedua akun buku besar kas yang tercantum dalam skedul

    utama (yaitu& kerja A#+ untuk A/0 +55 !as !ecil dan kertas kerja A#, untuk A/0 +5+  

    !as di 2ank).

    '(

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    35/41

    +5.+. emoranda Audit dan ;n'ormasi %enguat

    3emora#a a"#it  (audit memoranda) merujuk pada data tertulis yang disusun

    oleh auditor dalam bentuk narati'. emoranda meliputi komentar#komentar atas

    ')

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    36/41

     pelaksanaan prosedur#prosedur audit yang meliputi (+) lingkup pekerjaan& (,) temuan#

    temuan& dan () kesimpulan audit. Sebagai contoh& auditor dapat menulis sebuah memo

    (bentuk tunggal dari memoranda) yang berisikan ikhtisar dari lingkup kon'irmasi&

    tanggapan kon'irmasi& temuan#temuan& dan kesimpulan audit berdasarkan bukti#bukti

    yang diperoleh.

    Selain itu& auditor juga dapat menyusun memoranda audit untuk 

    mendokumentasikan in'romasi penguat sebagai berikut

    • Salinan risalah rapat dewan direksi.• 1epresentasi tertulis dari manajemen dan para pakar yang berasal dari luar 

    organisasi.• Salinan kontrak#kontrak penting.

    +5.+.8 Ayat :urnal %enyesuaian dan Ayat :urnal 1eklasi'ikasi

    Ayat jurnal penyesuaian merupakan koreksi atas kesalahan klien sebagai akibat

     pengabaian atau salah penerapan GAA%. *leh karena itu& pada akhirnya ayat jurnal

     penyesuaian secara sendiri#sendiri atau bersama#sama akan dianggap material& dengan

    harapan akan dicatat oleh klien sehingga saldo buku besar dapat disesuaikan. Sebaliknya&

    ayat jurnal reklasi'ikasi berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang benar dengan

    saldo akun yang sesuai.

    Setiap ayat jurnal yang dianggap material oleh auditor dan diusulkan dalam kertas

    kerja& harus ditunjukkan dalam (+) skedul atau analisis dari setiap akun yang

    mempengaruhi& (,) setiap skedul utama yang dipengaruhi& () ikhtisar terpisah dari ayat

     jurnal penyesuaian dan ayat jurnal reklasi'ikasi yang diusulkan& dan (8) kertas kerja

    neraca saldo. $al ini dilukiskan dalam Gambar #++ pada kertas kerja A#,& A& A#+& dan

    AA#+.

    +5.+.> enyusun !ertas !erja

    -eknik#teknik dasar yang harus diperhatikan untuk menyusun kertas kerja yang baik 

    adalah sebagai berikut

    • :udul (heading%. Setiap kertas kerja harus memuat nama klien& judul deskripti' 

    yang dapat mengidenti'ikasi isi dari kertas kerja tersebut& seperti B1ekonsiliasi

    '*

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    37/41

    2ank#0ity 7ational 2ankC& serta tanggal neraca atau periode yang menjadi ruang

    lingkup audit.•  7omor indeks (index number ). Setiap kertas kerja diberi nomor indeks atau

    nomor re'erensi untuk tujuan identi'ikasi atau pengarsipan& seperti A#+& 2#+& dan

    seterusnya.• 1e'erensi silang (cross+reerencing ). Data dalam kertas kerja yang diambil dari

    kertas kerja lainnya atau yang digunakan dalam kertas kerja lain harus diberi

    re'erensi silang dengan nomor sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar #++.• -anda koreksi (tic- mar-s). -anda koreksi berupa simbol#simbol seperti tanda

     pengecekan () yang digunakan dalam kertas kerja& menunjukkan bahwa auditor 

    telah melaksanakan sejumlah prosedur pada item#item di mana tanda pengecekantersebut diberikan& atau dapat juga berarti bahwa in'ormasi tambahan tentang

    item tersebut dapat diperoleh pada bagian lain dalam kertas kerja tersebut.• -anda tangan dan tanggal ( signatures and dates). Setelah menyelesaikan masing#

    masing tugasnya& penyusun maupun  pre+'ie'  kertas kerja tersebut harus

    membubuhkan para' dan tanggal pada kertas kerja tersebut. $al ini diperlukan

    untuk menetapkan tanggung jawab atas pekerjaan dan re"ie' yang dilaksanakan.

    +5.+. e#re"ie' !ertas !erja

    -erdapat beberapa tingkatan dalam melakukan re"ie'  kertas kerja dalam suatu

    kantor 0%A.  Re"ie' tingkat pertama dilakukan oleh super"isor dari penyusun& seperti

    atasan atau manajernya. Re"ie' dilakukan apabila pekerjaan pada segmen tertentu dalam

    suatu audit telah diselesaikan. %ihak yang melakukan re"ie'  terutama menekankan

     perhatian pada lingkup pekerjaan yang dilakukan& bukti dan temuan yang diperoleh& serta

    kesimpulan yang telah dicapai oleh penyusun.

     Re"ie'  lainnya dilakukan atas kertas kerja apabila pekerjaan lapangan telahdiselesaikan semuanya.  Re"ie'  ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam 2ab +6 yang

     berjudul Benge"aluasi -emuanC.

    +5.+.@ %engarsipan !ertas !erja

    %ada umumnya kertas kerja diarsipkan menurut dua kategori sebagai berikut (+) 'ile

     permanen dan (,) 'ile tahun berjalan. File %ermae ( permanent ile) memuat data yang

    diharapkan tetap berman'aat bagi auditor dalam banyak perikatan dengan klien di masa

    '+

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    38/41

    mendatang. Sebaliknya& &ile ta" ber$ala  (current ile) memuat in'ormasi penguat

    yang berkenaan dengan pelaksanaan program audit tahun berjalan saja.

    %ada umumnya item#item yang dijumpai dalam berkas permanen ialah

    • Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga klien.• 2agan akun dan manual atau pedoman prosedur.• Struktur organisasi .• -ata letak pabrik& proses produksi& dan produk#produk utama.• !etentuan#ketentuan dalam modal saham dan penerbitan obligasi.• Salinan kontrak jangka panjang& seperti sewa guna usaha& rencana pensiun&

     perjanjian pembagian laba dan bonus.• Skedul amortisasi kewajiban jangka panjang serta penyusutan akti"a pabrik.• ;khtisar prinsip#prinsip akuntansi yang digunakan oleh klien.

    +5.+.9 !epemilikan dan %enyimpanan !ertas !erja

    !ertas kerja menjadi milik kantor akuntan& bukan milik klien atau pribadi auditor.

     7amun hak kepemilikan oleh kantor akuntan tersebut masih tunduk pada pembatasan#

     pembatasan yang diatur dalam kode etik pro'esi auditor itu sendiri. %eraturan 5+& Code

    o Proessional Conduct  dari A;0%A menentukan bahwa seorang 0%A dilarang untuk mengungkapan setiap in'ormasi rahasia yang diperoleh selama pelaksanaan penugasan

     pro'esional tanpa sei?in klien& kecuali untuk kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan

    dalam peraturan.

    !ertas kerja yang tergolong sebagai 'ile permanen akan disimpan untuk waktu yang

    tak terbatas. Sedangkan kertas kerja yang tergolong sebagai 'ile tahun berjalan akan

    disimpan selama 'ile tersebut diperlukan oleh auditor untuk melayani klien atau

    diperlukan untuk memenuhi persyaratan hukum sebagai retensi catatan. !etentuan

    mengenai batasan waktu penyimpanan jarang yang melampaui waktu enam tahun.

    A III

    PENUTUP

    '

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    39/41

    KESI3PU5AN

    Auditor mengembangkan strategi audit yang menggabungkan suatu kombinasi

    antara bukti audit top+do'n dan bottom+up. Setiap kali auditor mengukur tingkat

     persaingan suatu entitas& ia juga mempertimbangkan proses inti& si'at setiap

    transaksi& dan bagaimana kemungkinan transaksi tersebut secara bersama#sama dapat

    menghasilkan laba dan aruskas. Setiap kali auditor mengumpulkan bukti audit

    bottom+up dengn cara memeriksa dokumen pendukung transaksi $"ouching% auditor 

     juga menga"eluasi substansi ekonomi dari transaksi tersebut. Auditor harus membuat empat pilihan penting yang berkaitan

    dengan bukti audit 0%1 bukti apa yang akan diperoleh 0si#at1, 0&1

    bilamana akan memperoleh bukti 0saat1, 0'1 berapa banyak bukti

    yang akan diperoleh 0luas1, 0(1 siapa yang akan ditugaskan untuk

    memperoleh bukti 0penetapan sta# audit1 -ujuan audit akan membantu auditor dalam merencakanan bukti audit yang

    diperlukan. Dalam pelaksanaan audit& auditor melaksanakan prosedur audit untuk 

    memperoleh bukti berkenaan dengan setiap tujuan spesi'ik. Dari bukti#bukti yang

    terkumpul& auditor akan sampai pada kesimpulan apakah asersi manajemen telah

    menyajikan secara wajar& dalam semua hal yang material& sesuai dengan prinsip#

     prinsip akuntansi yang berlaku secara umum (GAA%). Selanjutnya& kesimpulantentang asersi secara indi"idual akan digabungkan untuk sampai pada pendapat atas

    kewajaran laporan keuangan secara menyeluruh.  Proessional (udgement   auditor 

    merupakan suatu pertimbangan pribadi atau cara pandang auditor dalam menanggapi

    in'ormasi yang berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan

    dihadapi auditor& yang akan mempengaruhi pembuatan opini akhir auditor terhadap

    laporan keuangan suatu entitas. Dalam suatu pengambilan  Proessional (udgement 

    auditor harus menerapkan pengetahuan& pengalaman dan sikap skeptisme

     pro'esionalnya. Seorang auditor yang memiliki  independesi tinggi akan mampu

    menghasilkan suatu pertimbangan tingkat materialitas yang objekti' dan handal.

    Selain pro'essional judgement dan independensi& pengalaman kerja juga

    mempengaruhi pertimbangan tingkat materialitas. Semakin lama seorang auditor 

     bertugas dan semakin banyak tugas#tugas pemeriksaan laporan keuangan yang

     pernah dilakukan& maka pertimbangan auditor terhadap tingkat materialitas akan

    semakin baik. Sehingga& apabila ketiga 'aktor tersebut telah dimiliki oleh seorang

    auditor& maka pertimbangan auditor terhadap tingkat materialiatas suatu laporan

    keuangan akan semakin baik.

    '-

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    40/41

    Sepuluh prosedur audit yaitu 0%1Prosedur analitis 0&1 ;nspeksi 0'1

    on$rmasi 0(1 Permintaan keterangan 0)1 Penghitungan 0*1

    Penelusuran 0+1 Pemeriksaan bukti pendukung  (+) Pengamatan 0-1

    Pelaksanaan ulang 0%31   8eknik audit berbantuan komputer  .

    Pemilihan prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan

    suatu tujuan audit tertentu terjadi dalam tahap perencanaan audit.

  • 8/16/2019 BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT, DAN KERTAS KERJA AUDIT

    41/41

    DAFTAR PUSTAKA

    2oyton& :ohnson& !ell& 0odern Auditing -ransleted by %aul 1ajoe& Gina Gania& ;chan

    Setito 2udi& :akarta %enerbit rlangga& ,55,.

    S%A 7omor >6 tentang -eknik Audit 2erbantuan !omputer.

    http:BBslideplayer.in#oBslideB&+&&*3*BC

    https:BBnatawidnyana.wordpress.comB&33B%%B&-Bauditiiisesi+teknik

    auditberbantuankomputertabkcaatsB

    http://slideplayer.info/slide/2722606/https://natawidnyana.wordpress.com/2008/11/29/audit-iii-sesi-7-teknik-audit-berbantuan-komputer-tabkcaats/https://natawidnyana.wordpress.com/2008/11/29/audit-iii-sesi-7-teknik-audit-berbantuan-komputer-tabkcaats/https://natawidnyana.wordpress.com/2008/11/29/audit-iii-sesi-7-teknik-audit-berbantuan-komputer-tabkcaats/https://natawidnyana.wordpress.com/2008/11/29/audit-iii-sesi-7-teknik-audit-berbantuan-komputer-tabkcaats/http://slideplayer.info/slide/2722606/