Upload
vj-ahmadin
View
949
Download
21
Embed Size (px)
Citation preview
1
MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI
“Anak Kelas Dialypetalae (Bangsa Malpighiales, Bangsa
Polygalales, Bangsa Rutales, Bangsa Sapindales, Bangsa
Balsaminales, Bangsa Rhamnales, Bangsa Celastrales, Dan Bangsa
Umbelliflorae)”
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2012
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dicotyledon, juga dikenal sebagai dikotil, adalah nama untuk
sekelompok tumbuhan berbunga yang biji biasanya memiliki dua daun embrio
atau kotiledon. Ada sekitar 199.350 spesies dalam kelompok ini. Tumbuh-
tumbuhan yang tergolong dalam kelas dicotyledoneae meliputi terna,semak-
semak,perdu maupun pohon-pohon yang dapat dikenal karena memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
Ciri-ciri morfologi :
1. Seperti namanya telah menyebutkan tumbuhan ini mempunyai lembaga
dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang
tidak mempunyai pelindung yang khusus.
2. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok(akar tunggang) yang
bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.
3. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-
ruas dan buku-buku yang tidak jelas.
4. Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja
berseling.
5. Daun tunggal atau majemuk, sering kali disertai oleh daun-daun penumpu,
jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari.
6. Pada cabang-cabang ke samping seringkali terdapat 2 daun pertama yang
letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut.
7. Bunga bersifat di-,tetra-, atau pentamer.
Ciri-ciri anatomi :
1. Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun
batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.
2. Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang
belum mengadakan pertumbuhan menebal.
3
3. Pada batang berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem
disebelah dalam dan floem disebelah luar, di antaranya terdapat kambium,
jadi berkas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang
bikolateral.
Dicotyledoneae dapat dibedakan dalam 3 anak kelas :
Monochlamyceae (Apetalae), Dialypetalae, dan Sympetalae yang
perbedaannya terletak dalam ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petalae)
dan bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Anak Kelas Dialypetalae ?
2. Apa yang dimaksud dengan Bangsa Malpighiales ?
3. Apa yang dimaksud dengan Bangsa Polygalales ?
4. Apa yang dimaksud dengan Bangsa Rutales ?
5. Apa yang dimaksud dengan Bangsa Sapindales ?
6. Apa yang dimaksud dengan Bangsa Balsaminales ?
7. Apa yang dimaksud dengan Bangsa Rhamnales ?
8. Apa yang dimaksud dengan Bangsa Celasterales ?
9. Apa yang dimaksud dengan Bangsa Umbelliflorae (Apiales) ?
10. Apa Manfaat Anak Kelas Dialypetalae ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Anak Kelas Dialypetalae.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bangsa Malpighiales.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bangsa Polygalales.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bangsa Rutales.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bangsa Sapindales.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bangsa Balsaminales.
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bangsa Rhamnales.
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bangsa Celasterales.
4
9. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bangsa Umbelliflorae
(Apiales).
10. Untuk mengetahui apa manfaat Anak Kelas Dialypetalae.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANAK KELAS DIALYPETALAE
Sub kelas ini meliputi terna, semak, perdu dan pohon-pohon yang
sesuai dengan namanya sebagai ciri utamanya mempunyai bunga yang segera
dapat menarik perhatian dan pada umumnya menunjukkan adanya hiasan
bunga ganda, jadi jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota, sedang
daun-daun mahkotanya bebas satu dari yang lain. Pandangan sementara ahli,
bahwa kelompok tumbuhan ini harus dipandang sebagai kelompok tumbuhan
dikotil yang paling primitif didasarkan atas kenyataan bahwa diantara
Dialypetalae ditemukan anggota-anggota yang bagian-bagian bunganya
tersusun dalam spiral pada sumbu bunganya dan kadang-kadang tidak jelas
batas-batasnya antara kelopak, mahkota, benangsari, dan daun-daun buah
karena adanya bentuk-bentuk peralihan di antara bagian-bagian tersebut,
ditambah dengan adanya daun-daun buah yang masih bebas satu sama lain
(apokarp).
Mengingat besarnya jumlah anggota sub kelas ini, hanya akan
diuraikan takson-takson tertentu saja yang anggotanya mempunyai hubungan
langsung dalam kehidupan manusia. Sub kelas ini meliputi berbagai
ordo/bangsa, antara lain :
1. Policarpicae (Ranales atau Ranunculales)
2. Aristolochiales
3. Rosales
4. Myrtales
5. Rhoeadales (Brassicales)
6. Sarraceniales
7. Parietales (Cistales)
8. Guttiferales (Clusiales)
9. Malvales (Columniferae)
10. Geraniales atau Gruinales
6
11. Malpighiales
12. Polygalales
13. Rutales
14. Sapindales
15. Balsaminales
16. Rhamnales
17. Celastrales
18. Umbelliflorae (Apiales)
Tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya ordo/bangsa
Malpighiales, Polygalales, Rutales, Sapindales, Balsaminales, Rhamnales,
Celastrales dan Umbelliflorae (Apiales).
1. BANGSA MALPIGHIALES
Terutama terdiri atas tumbuhan berbatang berkayu, seringkali
berupa liana, daun biasanya tunggal, duduk berhadapan dengan atau tanpa
daun penumpu. Bunga kebanyakan zigomorf dengan bidang simetri yang
miring, berbilangan lima, seringkali terdapat reduksi jumlah benang sari dan
daun buahnya. Putik biasanya terdiri atas 3 daun buah.
a. Suku Malpighiaceae
Semak, pohon atau liana, daun tunggsl yang duduk berhadapan dengan
atau tanpa daun penumpu. Kelenjar terdapat pada tangkai daun atau sisi
bawah helaian daun. Bunga banci ada kalanya poligam, aktinomorf.
Daun kelopak 5, tersusun seperti genting, di sebelah luar sering
mempunyai 2 kelenjar. Daun mahkota 5, berkuku, cakram kecil. Benang
sari biasanya 10, kadang-kadang beberapa diantaranya tidak mempunyai
kepala sari, tangkai sari sering berlekatan pada pangkalnya, kepala sari
beruang 2, sering bersayap kadang-kadang terdapat diatas suatu ginfor,
beruang 3 atau 2-5, tiap ruang berisi 1 biji. Buahnya buah berbagi yang
bersayap, tiap bagian membuka pada sisi punggungnya, kadang-kadang
berupa buah keras atau buah batu. Biji tanpa endosperm, lembaga lurus
atau bengkok. Suku ini meliputi sekitar 500 jenis yang terbagi dalam 60
7
marga, tersebar didaerah tropika, terutama di Amerika. Contoh-contoh:
Malpighia punicifolia (penghasil zat samak), Malpighia coccigera,
Malpighia glabra.
Malpighia glabra (cherry Barbados atau Acerola)
Contoh yang lain yaitu: Acridocarpus natalitius dan Tetrapteris
longibracteata.
Acridocarpus natalitius
2. BANGSA POLYGALALES
Tumbuhan berbatang berkayu, kadang-kadang berupa terna dengan
daun tunggal yang duduknya tersebar, jarang berhadapan, dengan atau tanpa
daun penumpu. Bunga dengan daun-daun kelopak dan daun-daun mahkota
8
yang bebas, kebanyakan zygomorf. Benang sari 1 sampai 10, tersusun
dalam 1 sampai 2 lingkaran yang tidak sempurna. Tangkai sari sering
berdekatan. Cakram ada atau tidak. Bakal buah beruang 1 sampai 3,jarang
sampai 4, tiap ruang dengan 1 sampai banyak bakal biji yang epitrop. Dari
bangsa ini akan disebut 1 suku saja yaitu Polygalaceae.
Warga suku ini sebagian berupa terna, sebagian semak, jarang
berupa pohon, kadang-kadang merupakan tumbuhan memanjat, ada juga
yang hidup sebagai saprofit. Daun kebanyakan tunggal, bertepi rata,
duduknya tersebar atau jarang sekali berhadapan, tanpa daun penumpu.
Bunga terpisah-pisah atau terangkai berupa tandan atau malai,
banci,zigomorf. Tangkai bunga seringkali bersendi. Daun kelopak 5, bebas
tersusun seperti genting, 2 diantaranya seringkali menyerupai daun
mahkota. Daun mahkota 3 sampai 5, 2 yang paling luar bebas atau
berlekatan dengan daun mahkota yang paling bawah. Benang sari 8, jarang
hanya 4 sampai 5, berlekatan menjadi satu dan kebanyakan juga berlekatan
dengan mahkota. Kepala sari beruang 1 sampai 2, tegak, membuka dengan
liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang, beruang 1 sampai 2, jarang
sampai beruang beruang 3 hingga 5, tiap ruang dengan 1 bakal biji.
Buahnya buah kendaga atau menyerupai buah batu, kadang-kadang
bersayap. Biji seringkali berambut, dengan atau tanpa endosperm, lembaga
lurus.
Suku ini mencakup hampir 800 jenis, terbagi dalam 12 marga,
tersebar dari daerah iklim sedang sampai daerah-daerah iklim panas.
Contoh-contoh: Polygala senega (akarnya berkhasiat obat), P. amara
(bahan obat tradisional), P. paniculata (akar wangi) akarnya sebagai
pewangi tapal gigi, Epirhizanthus cylindrica.
9
P. paniculata (akar wangi)
Gbr. Polygala senega
3. BANGSA RUTALES
Sebagian besar berupa tumbuhan berbatang berkayu (semak, perdu
atau pohon), jarang berupa terna, kebanyakan mempunyai daun majemuk,
hampir selalu tanpa daun penumpu. Dalam bagian-bagian vegetatifnya
terdapat kelenjar minyak, balsam, atau resin. Bunga dengan kelopak dan
mahkota berbilangan 5, dengan daun-daun kelopak dan daun-daun mahkota
yang bebas, aktinomorf. Benang sari tersusun dalam 1 sampai 2 lingkaran,
putik dengan bakal buah yang biasanya dikelilingi sebuah cakram, beruang
1 sampai banyak, kebanyakan beruang 5, tiap ruang dengan 1 sampai 2
bakal biji. Rutales membawahi 4 suku, yaitu:
10
a. Suku Rutaceae
Warga suku ini hampir selalu berupa semak atau pohon, jarang brupa
terna,dengan daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau
berhadapan, tanpa daun penumpu. Dalam daun dan kulit batang terdapat
kelenjar-kelenjar minyak. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf,
berbilang 4 sampai 5, dalam lingkaran benang-benang sari kebanyakan
terdapat cakram, Kelopak terdiri atas 4 sampai 5 daun kelopak yang
bebas atau berlekatan denagn susunan seperti genting. Daun-daun
mahkota bebas, tersusun seperti genting atau katup. Benang sari sama
dengan jumlah daun mahkota atau 2 kali lipat, jarang lebih, bebas, jarang
berlekatan. Kepala sari menghadap kedalam, beruang dua, membuka
dengan celah membujur. Bakal bawah menumpang, biasanya beruang 4
sampai 5, kadang-kadang beruang 1 sampai 3 atau banyak, ada kalanya
terdapat lebih dari 1 bakal buah yang terpisah-pisah, tiap ruang berisi 2
bakal biji. Buah mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam,
ada yang seperti buah buni, seperti buah batu atau berkulit tebal seperti
belulang, jarang berupa buah kendaga. Biji dengan atau tanpa
endosperm, lembaga besar, lurus atau bengkok. Contoh-contohnya:
Citrus nobilis var. Macrocarpa (jeruk keprok), Citrus var. Microcarpa
(jeruk siem), Citrus aurantium (jeruk manis), Citrus maxima (jeruk
besar, adas dan bali), Citrus autantifolia (jeruk nipis), Citrus hystrix
(jeruk purut), Citrus medica (jeruk sitrun), Aegle marmelos (maja),
Chloroxylon swietenia merupakan penghasil kayu sutera dari Indonesia.
Citrus maxima (jeruk besar, adas dan bali)
11
Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
b. Suku Simaroubaceae
Semak atau pohon, sering dengan kulit batang yang pait. Daun majemuk
menyirip, jarang tunggal, duduknya tersebar, jarang berhadapan, tanpa
daun penumpu, tanpa kelenjar-kelenjar minyak. Bunga kecil,berkelamin
tunggal atau poligam, jarang banci, aktinomorf, tersusun dalam bulir,
tandan atau malai. Kelopak berlekuk atau berbagi 3 sampai 7. Daun
mahkota 3 sampai 7, bebas, kdang-kadang tidak ada atua berlekatan
membentuk buluh. Benang sari 3 sampai 18, tertanam pada dasar suatu
cakram, kadang-kadang dengan sisik-sisik pada pangkal tangkai sarinya.
Bakal buah menumpang, beruang 2 sampai 5 atau pada bunga terdapat 2
sampai 5 bakal buah masing-masing beruang 1, tiap ruang berisi 1
sampai 2 bakal biji. Buah tidak pecah, kadang-kadang berupa samara.
Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus atau bengkok. Contoh-
contohnya:
Simarouba amara, Simarouba officinalis yang kulit batangnya berkhasiat
obat, Quassia amara (kayunya berguna dalam obat-obatan), Picrasma
exelsa kayunya digunakan seperti kayu Quassia amara, Picrasma
javanica kulit batangnya sering digunakan sebagai pemalsu kulit kina.
12
Simarouba amara
Quassia amara (genteng peujit/kayu pahit)
c. Suku Burseraceae
Warga suku ini berupa perdu atau pohon dengan saluran resin didalam
kulit batangnya. Daun majemuk beranak daun 3 atau menyirip gasal,
duduknya tersebar, jarang berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga
kecil, kebanyakan berkelamin tunggal, aktinomorf, terangkai sebagai
tandan. Daun kelopak berlekuk atau berbagi 3 sampai 5, tersusun seperti
genting atau katup. Daun mahkota 3 sampai 5, sedikit berlekatan. Benang
sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau 2 kali lipat,
bebas satu dengan yang lain. Kepala sari beruang 2, membuka dengan
celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 2 sampai 5, tiap ruang
13
dengan 2 bakal biji. Buahnya buah batu dengan 1 sampai 5 bagian, atau
buah yang membuka dengan katup-katup. Biji tanpa endosperm, lembaga
besar, daun lembaga terlipat. Contoh-contohnya:
Bursera simaruba (penghasil resin), Bursera odorata, Bursera
microphylla, Protium icicariba, Protium javanicum (trenggulum),
Canarium commune (kenari), Canarium decumanum (kenari besar) biji
kenari sering dipakai pengganti amandel, Boswellia carteri dan Boswellia
bhandijana yang menghasilkan kemenyan, Commiphora mol-mol dan
Commiphora abyssinica yang dapat menghasilkan mira.
Bursera simaruba (kwalotan atau turis pohon)
Canarium commune (kenari)
14
d. Suku Meliaceae
Semak atau pohon, jarang berupa terna, mempunyai kelenjar resin atau
kelenjar minyak, daun majemuk menyirip, duduknya tersebar, tanpa daun
penumpu. Bunga kebanyakan banci, aktinomorf. Kelopak seringkali
kecil, terdiri atas 4nsampai 5 daun kelopak, biasanya 5, berlekatan satu
dengan yang lain. Mahkota terdiri atas jumlah daun mahkota yang sama
denga jumlah daun kelopak, bebas atau berlekatan. Benang sari sama
banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau 2 kali lipat, kebanyakan
berlekatan membentuk suatu buluh. Bakal buah menumpang, jarang
setengah tenggelam, beruang 3 sampai 5, tiap ruang berisi 1 sampai 2
bakal biji, jarang lebih. Tangkai putik 1, kepala putik berbentuk cakram
atau bongkol. Buahnya berupa buah buni, buah kendaga atau buah batu,
seringkali dengan sumbu pusat yang besar bersudut-sudut. Biji dengan
atau tanpa endosperm, seringkali bersayap. Contoh-contohnya:
Aglala odorata (pacar cina), Melia azedarach (Mindi kecil), Melia dubia
(mindi besar), Sandoricum koetjape (kecapi, sentul) buahnya dapat
dimakan, Sandoricum emarginatum (kecapi kera), Swietenia mahagoni
(mahoni berdaun kecil), Swietenia macrophylla (mahoni daun besar),
Dysoxylum macrocarpum (mentaos) kayunya digunakan untuk
pembuatan wayang kerucil atau wayang kelitik, Lansium domesticum
yang mencakup 3 varietas yang dikenal denga nama lokal, yaitu duku,
langsat dan kokosan, semua merupakan pohon buah-buahan yang
memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
15
Pacar Cina
http://tanamanobat.org/88/pacar-cina/
Melia dubia (mindi besar)
4. BANGSA SAPINDALES
Warga bangsa ini kebanyakan berupa semak atau pohon dengan
daun-daun majemuk atau tunggal, jarang mempunyai daun penumpu. Dalam
bagian-bagian vegetatifnya tidak jarang terdapat rongga-rongga yang berisi
renin. Bunga banci, seringkali berkelamin tunggal,kelopak dan mahkota
berbilangan 5, daun-daun kelopak dan mahkota bebas, biasanya zigomorf.
Benag sari 8, tersusun dalam 2 lingkaran yang seringkali tidak sempurna,
jarang tersusun lebih dari dua lingkaran. cakram biasanya jelas. Bakal buah
16
beruang 2 sampai 3, jarang lebih, tiap ruang berisi 1 sampai 2 bakal biji
yang apotrop atau epitrop, tembuni disudut-sudut ruang.
Dalam bangsa ini termasuk berbagai suku yang warganya
merupakan jenis-jenis tumbuhan dengan nilai ekonomi tinggi diantaranya
berbagai jenis buah-buahan.
a. Suku Sapindaceae
Semak, perdu atau pohon, kadang-kadang liana dengan alat pembelit.
Daun tunggal atau majemuk menyirip tunggal atau berganda, duduknya
tersebar, jarang berhadapan,dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga
banci, berkelamin tunggal, atau poligam, seringkali berumah 2, tersusun
dalam rangkaian yang bermacam-macam, biasanya berbentuk malai,
zigomorf dengan bidang simetri miring. Daun kelopak 5, bebas maupun
berlekatan, tersusun seperti genting atau katup. Daun mahkota 3 sampai
5, sering tidak terdapat. Cakram biasnya terdapat, seringkali pada satu
sisi saja diluar lingkaran benang sari. Benag sari 8,kadang-kadang 5,10,
atau banyak, tertanam disebelah dalam cakram, tangkai sari bebas, sering
berambut. Kepala sari beruang 2. Bakal buah menumpang, dekat pangkal
berlekuk atau berbagi, biasanya beruang 3, sering hanya beruang 2, tiap
ruang kebanyakan hanya berisi satu bakal biji, ada kalanya 2 atau lebih.
Buahnya buah kendaga, buah keras, buah batu atau buah berbagi, sering
brsayap. Biji mempunyai salut, tanpa endosperm, lembaga terlipat atau
terpilin. Contoh-contohnya:
Sapindus rarak (lerak) kulit buah mengandung saponin dan merupakan
bahan cuci tradisional terutama untuk kain-kain batik, Schleichera oleosa
(kesambi) kayunya sebagai bahan pembuat arang yang bermutu tinggi
dan buahnya dapat dibuat minyak untuk obat luka, Euphoria longana
(lengkeng), Nephelium lappaceum (rambutan), Nephelium mutabile
(kapulasan).
17
Schleichera oleosa (kesambi)
Nephelium lappaceum (rambutan)
b. Suku Anacardiaceae
Jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam suku ini berupa semak atau
pohon dengan kulit batang yang biasanya mengandung resin, yang bila
mengenai kulit dapat menimbulkan peradangan, sering juga mengandung
zat samak. Daun tunggal, menyirip gasal atau menyirip beranak daun 3,
duduknya hampir selalu tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga kecil,
18
terangkai dengan malai, banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf atau
agak zigomorf. Kelopak berbilangan 5, berbagi dengan cara yang
bermacam-macam. Daun mahkota 3 sampai 7, biasanya 5, sering tidak
ada. Benang sari sama banyaknya dengan dengan jumlah daun mahkota
atau dua kali lipat, bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah
membujur. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam,, beruang 1
sampai 10, biasanya tidak lebih dari 3, kadang-kadang terdapat lebih dari
satu bakal buah yang terpisah-pisah, tiap ruang berisi 1 bakal biji dengan
2 integumen. Buahnya biasanya berupa buah batu dengan mesokarpium
yang sering kali tebal berdaging dan dapat dimakan. Biji dengan atau
tanpa endosperm yang tipis, lembaga dengan daun lembaga yang tebal
berdaging. Contoh-contohnya:
Anacardium occidentale (jambu mete), Mangifera indica (mangga),
Dracontomelum mangiferum (rau), Bouea macrophylla (gandaria),
Spondias dulcis, Spondias pinnata, Spondias lutea (kedondong).
Bouea macrophylla
19
Anacardium occidentale (jambu mete)
c. Suku Aceraceae
Perdu atau pohon dengan daun tunggal, berlekuk, atau majemuk
menyirip, duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga tersusun
dalam bulir, tandan atau malai, banci atau berkelamin tunggal,
aktinomorf, dengan cakram pipih atau cekung. Kelopak terbagi 4 sampai
10. Mhkota terdiri atas 4 sampai 10 daun mahkota, seringkali 5, bebas,
kadang-kadang tidak ada. Benang sari 4 sampai 10 , kebanyakan 8,
bebas. Bakal buah menumpang, beruang 2, tiap ruang dengan 2 bakal
biji, tangkai putik 2. Buah seperti samara, bersayap, biasanya kemudian
terbagi menjadi beberapa bagian. Biji tanpa endosperm, lembaga dengan
akar lembaga memanjang dan daun lembaga yang rata atau terlipat.
Contoh-contohnya:
Acer saccharum (menghasilkan gula), Acer platanus, Acer rubrum, Acer
dasycarpum, dan Acer campestre.
20
Acer saccharum (mapel)
5. BANGSA BALSAMINALES
Bangsa ini hanya membawahi 1 suku saja, yaitu Balsaminaceae
yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Semua warganya berupa terna
berbatang basah atau sukulen dengan daun-daun tunggal yang duduknya
tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga banci, zigomorf,
biasanya berwarna cerah, terpisah-pisah atau tersusun seperti payung. Daun
kelopak 3, jarang 5, sering berwarna, tidak sama bentuk dan ukurannya,
yang paling bawah bertaji. Daun mahkota 5, yang paling atas tegak yang
disamping dua-dua berlekatan. Benag sari 5, tangkai sari pendek, lebar,
dibagian atas berlekatan sehingga kepala sari bergandengan satu dengan
yang lain. Kepala sari beruang 2, berlekatan sekitar bakal buahnya. Bakal
buah menumpang, beruang 5, tiap ruang berisi beberapa bakal biji, tangkai
putik pendek atau tidak ada, kepala putik 1 sampai 5, sering tampak
menempel pada ujung bakal buah. Buahnya buah kendaga, membuka
menjadi 5 bagian yang terpilin, jarang sekali berupa buah buni. Biji tanpa
endosperm dengan lembaga yang lurus. Suku ini membawahi sekitar 400
jenis yang hanya terbagi dalam 2 marga yaitu Impatiens dan Hydrocera,
tersebar didaerah tropika di Asia dan Afrika. Contoh-contohnya:
21
Impatiens Balsamina (pacar air), Impatiens platypetala, Impatiens
glandulifera, Impatiens petalonema.
Impatiens Balsamina (pacar air)
Impatiens platypetala
6. BANGSA RHAMNALES
Sebagian besar warganya berupa tumbuhan berbatang berkayu
dengan daun tunggal atau majemuk dan bunga-bunga kecil berwarna
kehijau-hijauan. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf,
berbilang 4 atau 5 dengan daun-daun mahkota yang sedikit banyak
berlekatan, kadang-kadang tidak ada. Benang sari dalam satu lingkaran
berhadapan dengan daun-daun mahkota dalam lingkaran benang sari
terdapat cakram. Bakal buah beruang 2 sampai 5 sedikit banyak tenggelam,
tiap ruang berisi 1 sampai 2 bakal biji yang apotrof.
22
a. Suku Rhamnaceae
Semak atau pohon, jarang sekali berupa terna, sering memanjat. Daun
tunggal, bertulang 3 sampai 5, duduknya tersebar atau berhadapan,
dengan daun penumpu yang kecil. Bunga kecil, berwarna hijau, banci,
jarang poligam atau berkelamin tunggal, berumah 2, tersusun dalam
rangkaian yang bersifat simos. Kelopak berbentuk buluh, berlekuk 4
sampai 5, dengan susunan seperti katup. Daun mahkota juga 4 sampai 5,
kecil, atau tidak ada. Benang sari 4 sampai 5 berhadapan dan diselubungi
daun-daun mahkota. Kepala putik beruang 2, membuka dengan celah
membujur, cakram terdapat, membatasi dinding buluh kelopak disebelah
dalam. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1
sampai 4, tiap ruang berisi 1 bakal biji. Buah kebanyakan berupa buah
batu, biji dengan banyak endosperm, lembaga lurus, besar. Contoh-
contoh:
Rhamnus cathartica, Rhamnus frangula, Rhamnus purshiana, Zizyphus
jujuba (bidara, korma cina), Zizyphus celtidifolia, Colubrina ferruginosa,
Colubrina reclinata (penghasil sejenis kayu besi dari Hindia Barat),
Colletia spinosa, Colletia cruciata, Hovania dulcis.
Zizyphus jujuba (korma cina)
23
Colubrina reclinata (Bijaguara)
b. Suku Vitaceae
Kebanyakan berupa semak yang memanjat dengan daun tunggal atau
majemuk yang tersebar atau berhadapan, mempunyai daun penumpu dan
alat-alat pembelit yang berhadapan dengan daun. Bunga kecil, banci atau
berkelamin tunggal, aktinomorf, tersusun sebagai bulir, tandan, atau
malai yang letaknya berhadapan denagn daun. Kelopak rata, bergerigi
atau berlekuk 3 sampai 7. Daun mahkota 3 sampai 7, berwarna hijau,
dengan susunan seperti katup, pada ujungnya sering bergandengan dan
runtuh bersama-sama. Benang sari 4 sampai 5 berhadapan dengan daun-
daun mahkota tertanam pada bagian dasar suatu cangkang yang
dikelilinginya. Kepala sari bebas atau berlekatan, beruang 2, membuka
dengan celah membujur. Bakal buah menumpang dan melekat pada
cakram, beruang 2 tidak sempurna, tiap ruang dengan 2 bakal biji, atau
beruang 1 sampai 6, tiap ruang dengan 1 bakal biji. Buahnya buah buni,
biji dengan kulit tebal dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Contoh-contoh:
Vitis vinifera (anggur), Vitis discolor, Vitis lanceolaria, Parthenocissus
tricuspidata, Cisscus discolor, Leea aculeata (kibuhaya).
24
Anggur (Vitis vinifera)
Parthenocissus tricuspidata (tumbuhan memanjat)
7. BANGSA CELASTERALES
Kebanyakan berupa tumbuhan berkayu dengan daun tunggal,
dengan atau tanpa daun penumpu dan bunga kecil berwarna putih kehijau-
hijauan. Bagian-bagian vegetatif tidak mempunyai kelenjar-kelenjar. Bunga
banci atau karena ada reduksi menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf,
berbilangan 4 atau 5, dengan daun-daun mahkota yang bebas atau
berlekatan pada pangkalnya, kebanyakan dengan satu lingkaran benang-
benang sari yang duduk berseling dengan daun-daun mahkotanya. Bakal
25
buah menumpang, beruang lebih dari 1, tiap ruang dengan 1 bakal biji atrop,
atau lebih dari satu dalam tiap ruangnya. Bakal biji mempunyai 1 sampai 2
integumen. Dalam bunga hampir selalu terdapat sebuah cakram. Bangsa ini
mencakup sejumlah suku, diantaranya ialah:
a. Suku Celastraceae
Semak dan pohon yang berdiri tegak atau liana dengan daun tunggal
yang duduk berhadapan atau tersebar, daun penumpu kecil, lekas runtuh,
atau tidak terdapat bunga kecil, tersusun dalam rangkaian yang bersifat
simos atau dalam berkas-berkas dalam setiap daun, kebanyakan
aktinomorf kelopak berbagi 4 sampai 5, tersusun seperti genting, jarang
seperti katup. Daun mahkota 4 sampai 5 bebas, kadang-kadang tidak
terdapat benang sari 4 sampai 5, jarang lebih, berseling dengan daun-
daun kelopak, tertanam pada tepi cakra yang dikelilinginya. Cakram
berdaging, rata. Bakal buah menumpang, beruang dua sampai 5 jarang
hanya 1, tiap ruang dengan banyak atau hanya 1 bakal biji. Buahnya buah
kendaga atau buah buni. Biji sering bersalut dengan atau tanpa
endosperm, lembaga agak besar, lurus dengan daun lembaga yang tipis
pipih. Contoh-contoh:
Celastrus orbiculatus, Celastrus scandens, Evonymus europaeus, Catha
edulis (penghasil teh), Goupia glabra (penghasil kayu).
Catha edulis
26
b. Suku Aquifoliaceae (Iliaceae)
Semak atau pohon yang selalu hijau atau meranggas, daun tunggal,
tersebar dengan atau tanpa daun penumpu yang sangat kecil. Bunga
dalam rangkaian berupa berkas-berkas, jarang terpisah-pisah, terdapat
dalam ketiak daun, berkelamin tunggal, berumah 2, aktinomorf. Kelopak
berlekuk atau berbagi 3 sampai 6, tersusun seperti genting, mahkota
terdiri atas 4 sampai 9 daun mahkota yang berlekatan pada pangkalnya,
tesusun seperti genting atau katup. Benang sari 4 sampai 5, jarang lebih,
berseling dengan daun-daun mahkota, kepala sari beruang 2, membuka
dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, kebanyakan beruang 4
sampai 6, kadang-kadang lebih, tiap riang berisi 1 sampai 2 bakal biji
yang masing-masing hanya mempunyai 1 integumen. Kepala putik
kadang-kadang tanpa tangkai duduk diatas buah. Buahnya buah batu,
terdiri atas 4 sampai 8 bagian, masing-masing berisi satu biji dengan
endosperm dan lembaga yang lurus. Contoh-contoh:
Ilex amara dan Ilex paraguariensis (penghasil mate, yaitu sejenis teh dari
Amerika Selatan), Ilex aquifolium (penghasil kayu), Ilex verticillata
(tanaman hias).
Ilex paraguariesis (yerba mate)
27
8. BANGSA UMBELLIFLORAE (APIALES)
Umumnya berupa terna, jarang berupa tumbuhan berkayu, dengan
batang beralur berigi-rigi dan berongga. Daun tunggal atau majemuk,
pangkal tangkai sering melebar seperti upih, duduknya tersebar, tanpa daun
penumpu. Bunga majemuk berupa payung tunggal atau berganda, jarang
berupa tongkol, banci, aktinomorf, berbilangan 4 sampai 5 dengan kelopak
kecil dan mahkota berdaun mahkota bebas. Benang sari dalam 1 lingkaran,
berhadapan dengan daun-daun mahkota. Bakal buah tenggelam, sering
beruang 2, tiap ruang dengan 1 sampai 2 bakal biji, masing-masing
mempunyai 1 integumen. Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
a. Suku Umbelliferae (Apiaceae)
Terna anual atau perenial dengan saluran-saluran minyak dalam akar,
batang dan kulit berkayu, batang berongga, permukaannya beralur, daun
majemuk berganda, pangkal tangkainya melebar menjadi upih, duduknya
tersebar, jarang berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga majemuk
berupa payung, payung majemuk, atau bongkol, kebanyakan banci,
aktinomorf. Kelopak kecil, berlekuk 5 menempel pada bakal buah.
Mahkota terdiri atas 5 daun mahkota yang bebas dengan ujungnya
membengkok kedalam, cepat gugur, kadang-kadang tanpa mahkota.
Benang sari 5, berseling dengan daun-daun mahkotanya, kepala sari
beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah tenggelam,
tertutup oleh pangkal 2 tangkai putik yang menebal, beruang 2, tiap
ruang dengan satu bakal biji. Buahnya buah berbagi, berusuk, bila masak
terpisah menjadi 2 bagian berisi 1 biji dan tetap bergantungan pada satu
kapofor. Dalam kulit buah terdapat saluran-saluran minyak yang sejajar 1
dengan yang lain. Biji dengan endosperm seperti tanduk. Contoh-
contohnya:
Apium graveolens (seledri) yaitu penyedap masakan, Pimpinella
saxifraga dan Pimpinella alpina akarnya berkhasiat sebagai obat,
Funiculum vulgare (adas) penghasil minyak adas, Coriandrum sativum
(ketumbar) sebagai bumbu masak, Cuminum cyminum (jintan) sebagai
28
bumbu masak, Centella asiatica (daun kaki kuda atau pegagan) sebagai
obat tradisional, Daucus carota (wortel) umbinya sebagai sayuran,
Eringium foetidum (walangan).
Apium graveolens (seledri)
Daucus carota (wortel)
Funiculum vulgare (adas)
b. Suku Araliaceae
Kebanyakan berupa tumbuhan berbatang berkayu atau terna, kadang-
kadang ,memanjat, dengan perantaraan akar-akar udara. Daun tunggal,
29
berbagi atau majemuk menjari atau menyirip, duduknya tersebar,
berhadapan, atau berkarang. Bunga terangkai dalam bentuk payung,
bongkol, bulir atau tandan atau bentuk lain, kebanyakan banci,
aktinomorf. Kelopak kecil, bertepi rata atau bergigi. Mahkota 3 atau
lebih, sering 5, bebas atau berlekatan. Benang sari sama banyaknya
dengan daun mahkota, duduk berseling dengan daun mahkotanya.
Cakram diatas bakal buah yang tenggelam, beruang 5, kadang-kadang
dengan 1 atau banyak ruang, tiap ruang berisi 1 bakal biji. Buahnya buah
buni atau buah batu, kadang-kadang buah kurung atau buah berbagi. Biji
dengan endosperm dan lembaga yang kecil. Contoh-contohnya:
Aralia medicalis, Panax ginseng (gingseng) akarnya sebagai obat kuat,
Nothopanax scutellarium (mangkokan), Nothopanax fruticosum,
Nothopanax pinnatum, Tetrapanax papyriferus (empulur batangnya
sebagai pembuatan kertas), Hedera helix (klimop) sebagai tanaman hias.
Nothopanax scutellarium (Mangkokan)
30
Tetrapanax papyriferus (Rice-paper Plant)
B. MANFAAT DARI ANGGOTA ANAK KELAS DIALYPETALAE
1. Sebagai bahan obat, contohnya yaitu: Polygala senega, Ruta graveolens,
Dictamnus albus, Pilocarpus pinnatifolius, Brucea amarissima dan
Quassia amara.
2. Penghasil kayu atau bahan bangunan, misalnya: Fagara pterota
(penghasil kayu besi), Fagara flava dan Chloroxylon swietenia
(penghasil kayu sutera), Swietenia mahagoni, dan Goupia glabra.
3. Sebagai antioksidan, misalnya: Mapighia punicifolia, Malpighia glabra,
Citrus sp. dan Vitis vinifera.
4. Sebagai tanaman hias, misalnya: Murraya paniculata, Aglaia odorata,
Koelreuteria paniculata, Impatiens balsamina, Parthenocissus
tricuspidata dan Ilex verticillata.
5. Dapat dikonsumsi, misalnya: Lansium domesticum, Sandroricum
koetjape, Erioglossum rubiginosum, Anacardium occidentale (jambu
mete) dan Mangifera indica.
6. Penghasil sejenis teh, misalnya: Catha edulis, Ilex amara dan Ilex
paraguariensis.
31
7. Sebagai penyedap masakan, misalnya: Apium graveolens (seledri),
Pimpinella anisum, Funiculum vulgare (adas), Coriandrum sativum
(ketumbar) dan Cuminum cyminum (jintan).
8. Sebagai bahan pembuatan kertas, misalnya: Tetrapanax papyriferus
(Rice-paper Plant) empulur untuk pembuatan kertas.
C. KERUGIAN DARI ANGGOTA ANAK KELAS DIALYPETALAE
1. Apabila getahnya mengenai kulit akibatnya pada kulit seperti luka-luka
bakar. Contoh tanamannya yaitu Gluta renghas (Rengas).
2. Dapat menimbulkan radang pada kulit. Contoh tanamanya yaitu Rhus
toxicodendron (Poison ivy).
32
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan
bahwa:
1. Anak kelas Dialypetalae meliputi terna, semak, perdu dan pohon-
pohon dan pada umumnya menunjukkan adanya hiasan bunga ganda,
jadi jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota, sedang daun-
daun mahkotanya bebas satu dari yang lain.
2. Bangsa Malpighiales terdiri atas tumbuhan berbatang berkayu,
seringkali berupa liana, daun biasanya tunggal, duduk berhadapan
dengan atau tanpa daun penumpu.
a. Suku Malpighiaceae
3. Bangsa Polygalales tumbuhan berbatang berkayu, kadang-kadang
berupa terna dengan daun tunggal yang duduknya tersebar, jarang
berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu.
a. Suku Polygalaceae.
4. Bangsa Rutales, sebagian besar berupa tumbuhan berbatang berkayu
(semak, perdu atau pohon), jarang berupa terna, kebanyakan
mempunyai daun majemuk, hampir selalu tanpa daun penumpu.
a. Suku Rutaceae
b. Suku Simaroubaceae
c. Suku Burseraceae
d. Suku Meliaceae
5. Bangsa Sapindales, warga bangsa ini kebanyakan berupa semak atau
pohon dengan daun-daun majemuk atau tunggal, jarang mempunyai
daun penumpu.
a. Suku Sapindaceae
b. Suku Anacardiaceae
33
a. Suku Aceraceae
6. Bangsa Balsaminales, Semua warganya berupa terna berbatang basah
atau sukulen dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar atau
berhadapan, tanpa daun penumpu.
a. Suku Balsaminaceae
7. Bangsa Rhamnales, sebagian besar warganya berupa tumbuhan
berbatang berkayu dengan daun tunggal atau majemuk dan bunga-
bunga kecil berwarna kehijau-hijauan.
a. Suku Rhamnaceae
b. Suku Vitaceae
8. Bangsa Celasterales, kebanyakan berupa tumbuhan berkayu dengan
daun tunggal, dengan atau tanpa daun penumpu dan bunga kecil
berwarna putih kehijau-hijauan.
a. Suku Celastraceae
b. Suku Aquifoliaceae (Iliaceae)
9. Bangsa Umbelliflorae (Apiales), umumnya berupa terna, jarang berupa
tumbuhan berkayu, dengan batang beralur berigi-rigi dan berongga.
Daun tunggal atau majemuk, pangkal tangkai sering melebar seperti
upih, duduknya tersebar, tanpa daun penumpu.
a. Suku Umbelliferae (Apiaceae)
b. Suku Araliaceae
10. Manfaat Dari Anggota Anak Kelas Dialypetalae
a. Sebagai bahan obat
b. Penghasil kayu atau bahan bangunan
c. Sebagai antioksidan
d. Sebagai tanaman hias
e. Dapat dikonsumsi
f. Penghasil sejenis the
g. Sebagai penyedap masakan
h. Sebagai bahan pembuatan kertas
11. Kerugian Dari Anggota Anak Kelas Dialypetalae
34
a. Apabila getahnya mengenai kulit akibatnya pada kulit seperti luka-
luka bakar.
b. Dapat menimbulkan radang pada kulit.
B. SARAN
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya. Diharapkan
pula pembaca dapat menambah wawasan dari berbagai sumber lain terkait
dengan materi ini.
35
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono. Dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
http://alamendah.wordpress.com/2011/01/30/kelurahan-di-jakarta-barat-yang-
memakai-nama-tanaman/&docid=ywd210CTU3OvMM&imgurl
http://backupccrc.wordpress.com/ensiklopedia/eksiklopedia-tanaman-anti-
kanker/j/jeruk-nipis-citrus-aurantiifolia/
http://beling.net/articles/about/Melia_dubia&docid=TVP_YS30HL6CeM&itg=1
&imgurl
http://carlasabandar.wordpress.com/2010/05/&docid=nRl1EJ6WJMpTVM&imgu
rl
http://diaheko.multiply.com/journal/item/4?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal
%2Fitem
http://dnabio71dillenidae.blogspot.com/
http://flora-fauna.blogspot.com/2010/12/jeruk-bali-citrus-maxima-burm-merr.html
http://gardencoachpictures.wordpress.com/tag/tetrapanaxpapyriferus/&docid=Fm
FvoieN0TiOdM&imgurl
http://greenlove-ind.org/index.php/Herbal/seledri-apium-graveolens-l/All-
Pages.htm
http://id.wikipedia.7val.com/wiki/Malpighiales
http://luirig.altervista.org/cpm/albums/bot-hawaii25/12179-Polygala-
paniculata.jpg
36
http://resep-no1.blogspot.com/2011/08/seledri.html
http://ruddabby.wordpress.com/2010/11/01/mengenal-tanaman-langka-dari-nama-
jalan/
http://togakita.com/tanaman-obat/mangkokan-nothopanax-scutellarium-
merr/&docid5
http://toiusd.multiply.com/journal/item/116?&item_id=116&view:replies=reverse
&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://toptropicals.com/catalog/uid/Bouea_burmanica.htm&docid=jAYgTwgFsrE
X_M&imgurl
http://www.henriettesherbal.com/files/images/photos/i/il/d05_5968_ilex-
paraguariensis.jpg
http://www.ibiologia.unam.mx/ebchamela/www/dico.html&docid=_FKGSfyUH8
qYRM&imgurl
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/tanobat/gambar/jambumon.jpg
http://www.sanbi.org/sites/default/files/images/acridocarpusnatalitius1.jpg