Upload
husnawaty-dayu
View
300
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan : disertai fenomen tetesan lilin, Auspitz, dan Köbner.ETIOLOGI:Herediter/genetik : diturunkan melalui suatu gen dominanTekanan mental : terutama pada dewasaInfeksi lokalHormonal : insidens meningkat pada masa pubertas dan klimakteriumEpidermis : defek pembentukan keratin dan enzim kulitGeografik : paling sering pada orang berkulit putih
Tutorial KlinikPsoriasis Vulgaris
Rizki Indah Yati20080310199
Preceptor : dr. Lucky Handayani, Sp.KK
Data Pasien
• Nama : Ny.S
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 52 tahun
• Alamat : Kembangarum 3/5 ds. Dukuh kc. Sidomukti dt.
Salatiga
Problem
• Keadaan umum : gatal di lutut dan panggul atas.• RPS : pasien merasa gatal, gatal kambuh-
kambuhan dilutut dan di panggul atas, perih (-). Awalnya beberapa tahun yang lalu pasien mengatakan pernah jatuh, kemudian kedua lutut luka. Setelah luka kering, timbul gatal dan digaruk, kemudian makin lama makin melebar dan sering gatal.
• RPD : sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang sama dan sering kontrol di Poliklinik Kulit & Kelamin RSUD Salatiga
• RPK : tidak ada dikeluarga yang mengalami penyakit serupa.
• Predileksi : lutut kanan – kiri, dan lumbosacral.
• UKK : lesi eritema batas tegas, ukuran numular, plakat dengan skuama diatasnya. Skuama berlapis-lapis kasar dan bewarna putih diatasnya.
• Test manipulasi : Fenomena tetesan lilin (+), Auspitz (+), Fenomena Koebner tidak dilakukan
Hypothesis
• Psoriasis Vulgaris
• Dermatofitosis
• Dermatitis seboroik
Mechanism• Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat
kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan : disertai fenomen tetesan lilin, Auspitz, dan Köbner.
• ETIOLOGI:
1. Herediter/genetik : diturunkan melalui suatu gen dominan
2. Tekanan mental : terutama pada dewasa
3. Infeksi lokal
4. Hormonal : insidens meningkat pada masa pubertas dan klimakterium
5. Epidermis : defek pembentukan keratin dan enzim kulit
6. Geografik : paling sering pada orang berkulit putih
• ETIOPATOGENESIS Faktor genetik
- orangtua tidak menderita psoriasis, resiko→ 12%- salah seorang orangtua menderita psoriasis resiko → 34-39%
Faktor imunologik- limfosit Tsebukan limfosit T CD4 (lesi matang) dan limfosit T CD8 (lesi baru)- penyaji antigen (dermal)eksogen/endogen oleh sel Langerhans- keratinositpembentukan epidermis (turn over time) 3-4 hari, pada kulit normal 27 hari
Faktor pencetus- Stres psikik (faktor pencetus utama)- Infeksi fokal (psoriasis gutata oleh Streptococcus)- Trauma (fenomena Köbner)
- Endokrin (puncak insiden pubertas & menopause, hamil membaik, pascapartus memburuk)- Gangguan metabolik (hipokalsemia & dialisis)
- Obat (menyebabkan residif : beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, penghentian mendadak kortikosteroid sistemik)- Alkohol dan merokok
• GEJALA KLINIS
Gambaran yang khas adalah adanya makula eritematosa, batas tegas, bentuk bulat atau bulat lonjong dengan diatasnya terdapat skuama yang tebal. Berlapis-lapis dan berwarna transparan seperti mika / perak (silver scale)
Predileksi : scalp, perbatasan scalp dengan muka, ekstremitas bag. ekstensor terutama siku serta lutut, daerah lumbosakral, areola mamae, lipatan mamae dan umbilikus, punggung kaki dekat pergelangan, kuku.
•Bentuk Klinis
Fenomena:• Fenomena Auspitz lesi dikerok sampai skuama habis
kemudian dikerok sedikit lebih ke dalam lagi maka timbul bintik-bintik perdarahan atau ‘pintpoint bleeding’. Hal ini terjadi karena adanya papilomatosis
• Fenomena tetesan lilin (‘Tallow’s sign’ ; ‘Kaarvetvlek’) bila skuama tersebut digores dengan vascinostyl atau pinggir gelas obyek maka terjadi garis putih dan warnanya berubah menjadi keruh seperti tetesan lilin yang digores. Hal ini terjadi karena diantara skuama yang berlapis-lapis itu terdapat udara dan bila digores indeks biasnya akan berubah
• Fenomena Koebner fenomena ini tidak khas untuk psoriasis karena fenomena ini dapat timbul pada penyakit-penyakit liken planus, liken nitidus, dermatitis numularis.
Don’t Know
1. Bagaimana dasar penegakan diagnosis dari pasien ini?
2. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini?
Learning Issue
1. Penegakan diagnosis diperoleh dari hasil anamnesis dan pemeriksaan status dermatologinya.
Dari anamnesis : pasien merasa gatal, gatal kambuh-kambuhan dilutut dan di panggul atas, perih (-). Awalnya beberapa tahun yang lalu pasien mengatakan pernah jatuh, kemudian kedua lutut luka. Setelah luka kering, timbul gatal dan digaruk, kemudian makin lama makin melebar dan sering gatal.
Dapat dilihat bahwa faktor pencetusnya adalah riwayat trauma (jatuh).
Garukan/gesekan dan tekanan yang berulang-ulang , misalnya pada saat gatal digaruk terlalu kuat atau penekanan anggota tubuh terlalu sering pada saat beraktivitas, dapat mengakibatkan kulit bertambah tebal merupakan pemicu terjadinya psoriasis.
• Dari status dermatologi didapatkan hasil : Predileksi : lutut kanan – kiri, dan lumbosacral. UKK : lesi eritema batas tegas, ukuran numular, plakat
dengan skuama diatasnya. Skuama berlapis-lapis
kasar dan bewarna putih diatasnya. Test manipulasi : Fenomena tetesan lilin (+), Auspitz
(+), Fenomena Koebner tidak dilakukan
• Dari hasil anamnesis dan status dermatologi kasus ini mengarah ke diagnosis psoriasis vulgaris
2. Penatalaksanaan :• Umum : menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
timbulnya
penyakit danfaktor-faktor yang dapat memperberat penyakit, seperti
stress psikis,infeksilokal, gangguan metabolik dan trauma.
• Sistemik
a. Kortikosteroid : psoriatis eritroderma & psoriasis pustulosa generalisata
b. Sitostatik : Metrotrexat 3 x 2.5 mg, interval 12 jam dalam seminggu. Dosis total 7.5 mg. Jika tidak ada perbaikan dosis dinaikkan 2.5-5 mg perminggu. Dosis 3 x 5 mg perminggu biasanya sudah tampak perbaikan
c. Levodopa
d. DDS
e. Etretinat ( Tegison, Tigason )
• Topikal
a. Preparat ter : LCD (Liquor Carbonas detergens) 3 – 5 %
b. Kortikosteroid
c. Ditranol ( antralin )
d. Penyinaran : PUVA, UVB
Anamnesa :pasien merasa gatal, gatal kambuh-kambuhan dilutut dan di panggul atas, perih (-).
Awalnya beberapa tahun yang lalu pasien mengatakan pernah jatuh, kemudian kedua lutut luka. Setelah luka kering, timbul gatal dan digaruk, kemudian makin
lama makin melebar dan sering gatal.
Status Dermatologi :Predileksi : lutut kanan – kiri, dan lumbosacral.
UKK : lesi eritema batas tegas, ukuran numular, plakat dengan skuama diatasnya. Skuama berlapis-lapis kasar dan bewarna putih diatasnya
Diagnosis :Psoriasis Vulgaris
Problem Solving
Treatment :Bestalin tab 2 dd tab I (bila gatal), Diprosone ov tube I 3 dd ue, Asam
Salisilat zalf 40% 10 pot I 3 dd ue (kulit kasar)
ALHAMDULILLAH
TERIMAKASIH