Upload
monica-gea-novita
View
231
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Vertigo berasal dari bahasa Latin, vertere yang berarti Memutar merupakan setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objek-objek di sekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan sistem keseimbangan (ekuilibrium). (Gowers 1893)Etiologi Vertigo ParoksismalSerangan mendadak, beberapa menit atau hari, hilang sempurna, bisa muncul kembali, diantara serangan bebas sama sekali. Dikarenakan perubahan posisi.Vertigo KronisMenetap lama, konstan tidak ada serangan akut. Vertigo AkutBerangsur-angsur berkurang.
Citation preview
PRESENTASI KASUS
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Pembimbing: dr. Heriyanto Sp.S
Disusun oleh:
Monica Gea Novita1512210035
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAFFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN JAKARTARUMAH SAKIT TENTARA TK II Dr. SOEDJONO MAGELANG
LAPORAN KASUS
Ny SNama58 tahunUsiaPerempuanJenis
KelaminGangik 2/21 Magelang AlamatIbu Rumah TanggaPekerjaanMenikah StatusIslamAgama
Dirawat di RST dr. Soedjono Magelang pada tanggal 23 Februari 2016. Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 23 Februari 2016 di bangsal Seruni, RST dr. Soedjono Magelang.
Keluhan utama•Pusing berputar
Riwayat Penyakit Sekarang2 jam SMRS pasien mengeluh pusing berputar-putar timbul secara mendadak setelah mengantar cucunya kesekolah
Saat serangan tiba pasien merasa dirinya tidak bisa seimbang ketika melihat lingkungan sekitar dan pandangannya nampak ganda.
Saat serangan datang pasien sempat muntah sebanyak 2 kali dirumah sakit disertai dengan mual.
Serangan bertambah berat ketika merubah posisi dari berbaring langsung duduk, berjalan dan saat membuka mata.
Keluhan sedikit berkurang ketika berbaring ditempat tidur, memejamkan mata
Setelah sampai di rumah tiba-tiba pasien merasakan serangan pusing berputar sudah tidak dapat ditahan lagi, sehingga memutuskan untuk ke IGD RST dr. Soedjono mual (+), muntah (+) sebanyak 2 kali,
keringat dingin, nyeri perut disangkal, telinga berdenging diakui, kejang disangkal, kesemutan disangkal, lemah anggota gerak disangkal, sesak nafas disangkal, nyeri dada disangkal
Riwayat alergi• -
Riwayat penyakit dahulu• Vertigo (-), HT (-), DM (-), Riw. penyakit jantung (-), Stoke (-), Asma
(-)Riwayat penyakit keluarga• HT (-), DM (-), Riw. penyakit jantung (-), Stroke (-), Asma (-)
Riwayat pemakaian obat• Pasien tidak menggunakan obat-obatan untuk keluhan sakit
kepalanyaRiwayat sosial-ekonomi• Ibu rumah tangga; kesan ekonomi cukup, berobat menggunakan
ASKES
• Sakit ringanKeadaan Umum
• Compos Mentis / E4 V5 M6Kesadaran/GCS
• Tekanan Darah : 90/60 mmHg• Nadi : 78 x/menit• Suhu : 36 0C• Respirasi : 20 x/menit
Tanda Vital
• Kepala : tidak ditemukan kelainan• Leher : tidak ditemukan kelainan• Thoraks : tidak ditemukan kelainan• Abdomen : tidak ditemukan kelainan• Ekstremitas : tidak ditemukan kelainan
Status Interna
STATUS NEUROLOGI
Klinis • Vertigo, nyeri kepala berputar.
Topis • Sistem Vestibuler Perifer
Etiologi • Susp BPPV
ASSESSMENT
Diagnostik• Lab darah : Pemeriksaan hematologi
dan kimia darah
Terapi inj• Asering + Cernevit 14 tpm• Ketese 3 x 1 fl dalam 100 cc NS
dalam 20 menit
PLANNING
Terapi Inj Lanj• Narfos 2 x 1 jika mual• Lapibal 2 x 1 dalam 8
cc aqua• Extrace 2 x 1 500 mg• Norages 3 x 1
PLANNING
Terapi Oral• Mertigo SR 2 x 1• Unalium 5 mg 2 x 1• Tonicard 2 x 1• serolin 3 x 1
PLANNING
Monitoring•Vital sign, keadaan umum
PLANNING
Edukasi
Mengurangi stres
Latihan untuk membuka mata, melirik keatas, kebawah, kesamping kiri-kanan
Latihan menggerakkan kepala kekiri dan kekanan, kemudian miring kanan- miring kiri
Latihan duduk, berdiri dan kemudian berjalan.
TINJAUANPUSTAKA
VERTIGO
Vertigo berasal dari bahasa Latin, vertere yang berarti Memutar merupakan setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objek-objek di sekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan sistem keseimbangan (ekuilibrium). (Gowers 1893)
Patofisiologi
a. Teori rangsangan berlebihan (overstimulasi)Sindrom Vertigo timbul akibat rangsangan yang berlebihan terhadap kanalis semisirkularis menyebabkan hipermi kanalis semisirkularis. Contohnya gerak kendaraan laut dan darat, kursi putar barany, iritasi telinga.
b. Teori konflik sensorikSindrom vertigo muncul jika terjadi ketidakseimbangan antara reseptor vestibularis, reseptor pengelihatan, dan reseptor propioseptik. Masukan sensorik yang tidak sinkron tersebut menimbulkan kebingungan di pusat alat keseimbangan tubuh dan membangkitkan respons dari saraf otonom, otot penggerak mata (nistagmus) dan penyangga tubuh (ataksia) serta korteks (vertigo). Kelainan tidak di kanalis semisirkularis melainkan di pusat alat keseimbangan tubuh (sentral).
c. Teori neural mismatchMenurut teori ini timbulnya gejala disebabkan oleh terjadinya mismatch antara pengalaman gerakan yang sudah disimpan di otak dengan gerakan yang sedang berlangsung/dihadapi.
Patofisiologi
a. Teori otonomik
Sindrom vertigo timbul karena terjadi ketidakseimbangan saraf otonom akibat rangsangan gerakan. Bila ketidaksesuain mengarah ke dominasi saraf simpatik timbul sindrom tersebut, bila mengarah ke dominasi saraf parasimpatik sindrom menghilang.
b. Teori bahan neurohumoralDiantaranya histamin, dopamin dan serotonin yang masing-masing menekankan peranan neurotransmitter tertentu dalam mempengaruhi sistem saraf otonom yang menyebabkan timbulnya gejala vertigo.
c. Teori Sinaps
Rangsang gerakan menimbulkan stres yang akan memicu sekresi CRF (corticotropin releasing factor); peningkatan CRF akan mengaktifkan susunan saraf simpatik yang selanjutnya mencetuskan mekanisme adaptasi berupa meningkatnya aktivitas sistem saraf parasimpatis.
Etiologi - Vertigo ParoksismalSerangan mendadak, beberapa menit atau hari, hilang sempurna, bisa muncul kembali, diantara serangan bebas sama sekali. Dikarenakan perubahan posisi.
- Vertigo KronisMenetap lama, konstan tidak ada serangan akut.
- Vertigo AkutBerangsur-angsur berkurang.
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
Anamnesis Pusing berputar,
perubahan posisi kepala & tubuh, gangguan pendengaran
Pemeriksaan Neurologis Fungsi vestibular (Tes Romberg,
Tandem gait, Past pointing test, Fukuda tes)
Saraf otak (visus, kampus, okulomotor)
Fungsi motorik (kelumpuhan ekstremitas) Fungsi sensorik (Parestesi)
DIAGNOSIS Pemeriksaan Khusus Oto Neurologis
Fungsi Vestibular (Tes Nylen Barany, Tes Kalori, Elektronistagmogram)
Fungsi Pendengaran (Garpu tala, Audiometri)
Pemeriksaan Penunjang Neurofisiologi :
elektroensefalografi (EEG), elektromiografi brainstem auditory evoked potential (BAEP).
Neuroimaging : CT-Scan, pneumoensefalografi, anteriografi, resonance imaging (MRI).
Terapi Kausal Insufisiensi vertebrobasiler (
Antiplatelat agregasi) Epilepsi (Phenitoin,
Carbamazepin) Migren (Ergotamin,
Flunarizin)
Terapi Simptomatik Obat anti vertigo
Flunarisin 5-10 mg 1 x 1 Sinarisin 25 mg 3 x 1 Prometasin 25-50 mg 3
x 1 Difenhidrinat 50 mg 3 x
1
PENATALAKSANAAN
Terima kasih