Upload
others
View
32
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
i
BOOK CHAPTER PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT OLEH MAHASISWA KKN PPM
UNIVERSITAS UDAYANA DI LOKASI KKN PADA DESA-DESA DI KABUPATEN BANGLI
EDITOR: I Nyoman Suarsana
I Gede Rai Maya Temaja
KONTRIBUTOR:
drh. I Made Sukada, MSi, dkk Dr. Ni Made Swasti Wulanyani, S.Psi, M.Erg, dkk Ir. Ni Gusti Ayu Made Dwi Adhi Suastuti, M.Si, M.Si, dkk Ns. Putu Oka Yuli Nurhesti, S.Kep., MM., M.Kep, dkk Dr. Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, SH., MH, dkk
Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, M.P, dkk Ns. Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep., M.Sc.PhD., dkk Dr. Ir. Made Ria Defiani, MSc.(Hons.), dkk Ir. I Putu Eka N Kencana, MT, dkk Ir. S. Poniman, M. Si, dkk Dr. dr. Ida Ayu Ika Wahyuniari, M.Kes, dkk I Wayan Supardi, S.Si.,M.Si , dkk
LAY OUT ISI: Chonti
DESAIN SAMPUL: I Gede Ngurah Aryawan, S.Kom.
PENERBIT: Swasta Nulus
Jl. Dewi Supraba 17 Denpasar [email protected]
CETAKAN: Pertama: 2019. 240 hlm, 21x29 cm
Font: Times New Roman 12
ISBN: 978-623-7559-03-0
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Universitas U{ayana telah nrelaksanakan KKN PPM Pcriode XIX tahun 2019, yang
dilaksalakan liulai tanggal 13 Juti s.d. 26 Agustus 20 19. Jumalh trahasiswa Yang melaksanakan KKN
PPM sebanyak 3305 oratrg mahasisw.a yarrg disebar di 172 dcsa lakasi KKN di I kabupaten di provinsi
Balj. Distribusi KKN PPM di Bali meliputi 22 desa masing-masing di kabupalcn Jernbrana, Bulele,ng.
Karangascm. Gianyar, Bangli dan Tabanan. Sedangkan di kabupatean Badung sebatlvak 20 desa dan
kabupaten Klungkung sebanyak 28 desa.
Mahasiswa KKN PPM selain melaporkan hasil kegiatan dalam hentuk laporan akhir kelompok
juga membuat book chapter tii masing-masing kelompok desa KKN. Book chapter firemuat dan
memhahas beberapa program ke{a yang mengikuti penulisan artikel ilmiah, yang meliputi ada abstrak,
pendahuluan, target dan tujuan. metcde pelaksanaan. hasil kegiatan dan peurbahasan, kesimpulan, dan
dattar pustaka.
Selama pelaksanaan KKN-RM. mahasisrva mendapat kesetnpatan seluas-luasnya untuk belajar
rnenerapkan IPTEKS yang diporoleh di kampus, dan bela-iar lebih luas tsntang n'rernberdayakan
masyarakat, belajar bermasyarakat r-lan belajar membagun desa- Mahasisrva berinteraksi tlengan
masyarakat, berkomunikasi dan belajar banyak teiltang etika dar: kchidupan scbagai modal penting
dalarn rneningkatkan soft skill.
Secara ulnum pelaksanaan KKN PPI\{ periode XIX tahun 2019, berjalan dengan baik, lancau'
dan sukses. Hal ini karena tclah dipcrsiapkan der.rgan perencallaan yang lama. Namun demikian masih
tcrdapat bcberapa hambatan yang diluar kemampuan panitia untuk memprediksinya. Kekurangafl-
kekurangan ini akan menladi bahan intropeksi bagi pantia KKN sehingga pelaksanaarr KKN dinrasa
mendatang mcnjadi lebih baik.
Pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menvampaikar.r terimakasih banyak kcpada Rektor
dan Ketua LPPM Unud yang telah memtasilitasi kegiatarr KKN-PPM peritrde XIX. Dekan di
lingkungan Unud, panitia pelaksana KKN PPM peride XIX, Koordinator kabupaten (Korkab). Dosen
pembipbing lapangan (DPL). Seluruh perbekel dan desa yang menjadi lokasr KKN PPM periode XlX,
yang telah berkerja keras, menerima dan membimbing mahasisu'a sehingga pelaksanaan KKl"l PPM
periocle XIX berjalan dengan baik. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf apabila selama
penyelenggaraan KKN ada hal-hal yang kurang berkenaan.
Sekian dan terimakasih
Jinrbaran, l0 Septen:ber 2{Jlt)Pelaksana KKN PPM Lrnud Periode XIXKetua
Prof. Dr,NIP. 196
Suarsana, MSi1 199303 1003
ii
PRAKATA
Dalam rangka pelaksanaan Tri Dhanrra Perguruan Tinggi, terutanla bidang Pengabdian Kepada
MasyaLrakat, kegiatan KKN cli Unud adalah salah satu program wajib dalam setiap tahun akademik bagi
pala mahasiswa dan merupakan kegiatirn intrakulikuler wajib yang memadukan peiaksal.raan TRI
DHARMA Pcrguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penclitian dan Fergabdian serta wajib diikuti oleh
selun-rh Mahasiswa Unud, selragai sualu syarat kelulllsau mahasiswa scbelum mcngakhiri studinya di
Unud.
Kcgiatan KKN PPM di Universitas Udayana dilaksanakan di dcsa selama I bulan dan 1 minggu
atau dengan bobot 3 satuan kredit semester (SKS). Selarna proses pelaksarakan KKN PPM, mahasiswa
dalam satg kelompok desa KKN dibimbing cleh Dosen Pemtrin:bing Lapangan {DPL). DPL berrugas
untuk memberi bimbingan mulai dari orientasi dan observasi ke lokasi lapangan, membantu
melancar*an proses pendekatan sosiai mahasisr.r'a dengan masyalakat. Berfungsi memberi bimbingan
selama di lapangan, menumbuhkan disipiiin dan motivasi, setla mendampingi mahasiswa dalam
rnelaksanakan prograln kerja KKN PPM dan meinbantu memecahkan rnasalalt yang dihadapi agar
pr'og1'am-ptogram KKN terlaksana dengan baik.
Berkaitan dengan pelaksanaan KI(N PPM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, Universitas Udayana akan terus beikonil'ibusi dala*r rnemberi pendarnpingan dan
pemberdayaan kcpada masyarakat di lokasi KKN PPM untuk dapat mcningkatkan daya dar"r potensi
masyarakat perdesaan schingga tnampu memanlaatkan sumber daya alam unluk kesejahteraan.
Karrri ntcnyambut dengan baik dan selrang hati atas tclah terbitnva trook thapter ini dan ini
rnenunjukkan Lembaga Penelitian dan pcngabdian Kepada Masyarakal telah ikut betperan aktif dj
dalam membangun masyarakat dari pinggiran, memberda;zakan masyarakat schingga apa yang telah
dilakukan Univcrsitas Udayana dapat dirasakan maufaattrya oleh masYarakat-
Semoga hook chaltter tentallg pembedayaan datr pendampingan masyarakat olch malrasisrva
KKN Univeristas Udavana ini dapat dimanfaatkan sebesar-besar dan selsas-seluasnya untuk
kepentingan desa, institusi dan pemerintah daeral: maupull pusat,
Sekian dan Terimakasih
0 2019Udayana
Gede Rai Maya Ternaja, MP009198803 1002
)
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ii PRAKATA iii DAFTAR ISI iv BAGIAN 1 KKN Pendampingan dan Pemberdayaan Potensi Desa Bayung Gede
Melalui Pendekatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Berlandaskan Nilai-Nilai Tri Hita Karana …………………………. drh. I Made Sukada, M.Si, dkk
1-21
BAGIAN 2 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Melalui Upaya Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Untuk Mengoptimalkan Sumber Daya Alam Dengan Implementasi Konsep Tri Hita Karana Di Desa Tiga ……………………………………… Dr. Ni Made Swasti Wulanyani, S.Psi, M.Erg, dkk
22-41
BAGIAN 3 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Optimalisasi Pelaksanaan Sapta Pesona Guna Mewujudkan Wisata Alam dan Budaya di Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ………………… Ir. Ni Gusti Ayu Made Dwi Adhi Suastuti, M.Si, M.Si, dkk
42-61
BAGIAN 4 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Batur Tengah Melalui Peningkatan Produksi, Kesehatan, dan Pendidikan ………………… Ns. Putu Oka Yuli Nurhesti, S.Kep., MM., M.Kep, dkk
62-79
BAGIAN 5 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) untuk Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkarakter, Kreatif, Inovatif, Unggul serta Berbudaya, di Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Provinsi Bali ……………………………………. Dr. Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, SH., MH, dkk
80-100
BAGIAN 6 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat “Pengembangan Potensi Alam Dan Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Hidup Di Desa Apuan” .. Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, M.P, dkk
101-120
v
BAGIAN 7 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) untuk Memberdayakan Masyarakat serta Meningkatkan Kesehatan Lingkungan di Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali …………………………………… Ns. Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep., M.Sc.PhD., dkk
121-139
BAGIAN 8 Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam dan Manusia di Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli …………………. Dr. Ir. Made Ria Defiani, MSc.(Hons.), dkk
140-158
BAGIAN 9 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Jehem Melalui Penguatan Potensi Perekonomian Dan Pemberdayaan Masyarakat … Ir. I Putu Eka N Kencana, MT, dkk
159-174
BAGIAN 10 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) untuk Peningkatan Kualitas Hidup dalam Bidang Kesehatan dan Kebersihan serta Pemberdayaan Masyarakat di Desa Selulung .. Ir. S. Poniman, M. Si, dkk
175-193
BAGIAN 11 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pengembangan Intelektualitas Masyarakat Desa Susut Berbasis IPTEK untuk Mencapai Kemandirian dan Potensi dalam Bidang Kesehatan serta Komoditas Lokal ……………………………………………………………….. Dr. dr. Ida Ayu Ika Wahyuniari, M.Kes, dkk
194-216
BAGIAN 12 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (Kkn Ppm) Untuk Mewujudkan Desa Tembuku Menjadi Desa Wisata Yang Unggul Dan Produktif ……………………………………… I Wayan Supardi, S.Si.,M.Si , dkk
217-240
217
BAGIAN 12
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) UNTUK
MEWUJUDKAN DESA TEMBUKU MENJADI DESA WISATA YANG UNGGUL DAN PRODUKTIF
I Wayan Supardi, S.Si.,M.Si , dkk
218
JUDUL KEGIATAN
: KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) UNTUK MEWUJUDKAN DESA TEMBUKU MENJADI DESA WISATA YANG UNGGUL DAN PRODUKTIF
LAMA KEGIATAN
: 13 Juli s.d 26 Agustus 2019
LOKASI KKN
: DESA TEMBUKU, KECAMATAN TEMBUKU, KABUPATEN BANGLI
Oleh: I Wayan Supardi, S.Si.,M.Si
Ni Putu Trisna Damayanti I Kadek Adi Purnama Sandhi Florbela Baquita Rodrigues De Castro Monteiro Made Cherista Dinda Lana Evelyn Salsabila I Gede Ketut Alit Putra Jayantara I Gusti Putu Andi Kurniawan I Komang Pande Natayasa
Ni Luh Putu Giri Gita Saraswati Dewa Ayu Mas Febila I Made Parama Nanda Mahatya Ni Komang Ita Monika Ni Wayan Pitriyani I Putu Arief Krisna Sanjaya Putu Gede Giri Adnyana Patricia Bernadette Limbong Made Harry Dananjaya Adiartika Ni Made Widy Matalia Astuti Sang Ayu Putu Dili Maharani
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
2019
219
RINGKASAN
Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini bertujuan untuk mewujudkan Desa Tembuku menjadi Desa Wisata yang Unggul dan Produktif, dilaksanakan selama lebih kurang satu bulan satu minggu. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu melalui empat bidang kegiatan pokok, yaitu bidang prasarana fisik, peningkatan produksi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat.Dalam bidang prasarana fisik, telah dilakukan pembuatan tong sampah, penunjuk arah, dan plang peringatan berbahan organik untuk Krisik Waterfallagar menjaga keasrian dan kebersihan Krisik Waterfallserta mempermudah wisatawan mencari Krisik Waterfalldan membuang sampah. Bidang peningkatan produksi berhasil melaksanakan sosialisasi mengenai budidaya lebah trigona dan budidaya jmaur tiram agar dapat dibudidayakan di Desa Tembuku untuk menbah penghailan warga dan juga menjadi objek wisata baru. Bidang sosial budaya telah melaksanakan sosialisasi mengenai e-commercce untuk memperluas pemasaran pengrajin keben dan dulang di Desa Tembuku. Selain itu bidang sosial budaya juga telah melaksanakan sosialisasi peran pemuda dalam promosi objek wisata Krisik Waterfallserta pengoptimalan media sosial untuk menarik para wisatawan kepada pengelola Krisik Waterfall. Bidang sosial budaya tidak hanya menyentuh masyarakat tetapi juga menyentuh generasi muda yakni meningkatkan minat baca anak SD dengan diberikan cerita untuk dibaca dan diceritakan kembali, serta memberikan sosialisasi anti hoax kepada anak-anak SMP yang sudah mulai merambah alat elektronik. Bidang kesehatan masyarakat telah melaksanakan sosialisasi pencegahan rabies dikarenakan Desa Tembuku pernah menjadi zona rabies. Selain itu bidang kesehatan masyarakat juga melaksanakan senam lansia dan pelayanan kesehatan gratis bagi warga Desa Tembuku serta mengajarkan Pola Hidup Bersih dan Sehat bagi anak SD di Desa Tembuku.
Kata kunci: Krisik Waterfall, Wisata, Sosial Media
220
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
merupakan bentuk penegasan loyalitas dan solidaritas Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPM) untuk mewujudkan visi dan misi Universitas Udayana.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat diharapkan dapat lebih
meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa secara multidisipliner dan
berkontribusi. Ketiga aspek dalam Tri Dharma perguruan tinggi tersebut dilaksanakan
dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para
lulusan perguruan tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memadai
dalam bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan
diri demi umat manusia pada umumnya, dan masyarakat Indonesia pada khususnya.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan
intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi dengan
metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata juga merupakan wahana penerapan, serta
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme
kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN-PPM diarahkan untuk menjamin
keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis, dengan demikian
akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh
antara mahasiswa dan masyarakat.
Daerah yang digunakan sebagai destinasi KKN-PPM adalah daerah yang masih
memerlukan perhatian dan bantuan terkait pembangunan yang berlangsung didalamnya
dan tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi Bali. Dalam pelaksanaan KKN-PPM di
setiap desa tersebut, diharapkan dapat mengangkat satu tema yang mencakup seluruh
program dari berbagai dislipin ilmu. KKN-PPM dilaksanakan secara tematik untuk
mengoptimalkan kerja mahasiswa selama lima minggu di desa tujuan, sehingga diperoleh
luaran hasil yang memiliki nilai tepat guna. Dengan demikian, keberhasilan cita-cita dari
KKN-PPM ini dapat meningkat.
Pada KKN-PPM Periode XIX ini, salah satu daerah yang menjadi tujuan KKN
adalah Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Desa
221
Tembuku merupakan salah satu dari beberapa Desa yang ada di wilayah Kecamatan
Tembuku, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Desa Tembuku terletak sekitar 41,6 kilometer
dari ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar, serta sekitar 13,5 kilometer dari Pusat Kota
Kabupaten Bangli. Secara administratif di Desa Tembuku memiliki 9 (sembilan) Dusun
setelah terjadi pemekaran dusun baru. Kesembilan dusun tersebut adalah Kedui, Penida
Kaja, Penida Kelod, Tegalasah Kaja, Tegalasah Kelod, Tembuku Bakas, Tembuku Kaja,
Tembuku Kawan, dan Tembuku Sesetan. Kondisi geografis dari Desa Tembuku
mengakibatkan Desa ini memiliki cuaca yang relatif dingin dan terdapat potensi berupa
pertanian, perkebunan, hingga peternakan yang dapat dimanfaatkan.
Desa Tembuku memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi mata pencaharian dan juga objek wisata. Penduduk
Desa Tembuku sebagian besar bermata pencaharian sebagai pengrajin, peternak, petani
dan pengelola objek wisata. Desa Tembuku memiliki objek wisata alam berupa air terjun
yakni Tukad Cepung Waterfall yang berada di Dusun Penida Kelod, Krisik Waterfall yang
berada di Dusun Tembuku Bakas, dan Goa Giri Campuhan (GGC) Waterfall yang juga
berada di Dusun Tembuku kawan. Salah satu dari ketiga Waterfall tersebut sedang
digencarkan optimalisasinya untuk menarik wisatawan yakni Krisik Waterfall. Sumber
Daya Alam yang melimpah ini haruslah diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang
akan memakai ataupun mengelola Sumber Daya Alam tersebut.
Partisipasi Masyarakat utamanya pemuda atau pemudi yang tergolong kedalam
masyarakat yang produktif sangatlah penting dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam
sebagai potensi besar di Desa Tembuku. Partisipasi masyarakat dalam hal pemanfaatan
Sumber Daya Alam dapat sekaligus menjadi mata pencaharian seperti, petani, peternak,
pengrajin, dan juga pengelola objek wisata. Masyarakat dapat pula berperan menjaga
lingkungan Desa Tembuku baik dari segi kebersihan, kesehatan, dan lain sebagainya. Hal
ini sebagai salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan Sumber Daya Alam Desa
Tembuku agar tidak tercemar dan tetap ASRI, serta dapat menarik para wisatawan untuk
datang berkujung.
1.2. Usulan PenyelesaianMasalah
Prioritas pemilihanpermasalahan berdasarkan rumusan masalah , secara berturutan
adalah sebagai berikut:
222
a. Pada Krisik Waterfall sangat kurang penunjuk arahnya sehingga banyak
wisatawan tidak tau jalan menuju Krisik Waterfall.
b. Tempat sampah yang ada di Krisik Waterfalltidak berbahan baku organik
sehingga kurang ramah lingkungan dan jumlahnya belum mencukupi.
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang budidaya jamur tiram yang
berpotensi sebagai produk olahan yang memiliki nilai ekonomis dan dapat
menjadi peluang usaha serta menambah daya tarik wisata dengan menjadikan
olahan jamur tiram sebagai makanan khas.
d. Di Desa Tembuku pernah mencoba budidaya lebah trigona dan memiliki
kelompok ternak lebah trigona, Namun hal tersebut tidak berjalan lancar. Hal ini
yang akan kami kembangkan kembali dan akan menambah daya tarik wisata di
Desa Tembuku.
e. Desa Tembuku terkenal dengan masyarakatnya yang merupakan pengrajin
dulang dan keben. Sebagian besar masyarakat berprofesi -sebagai pengrajin, hal
tersebut menjadikan persaingan antar pengrajin semakin ketat. Namun semakin
banyak masyarakat menjadi pengrajin dulang dan keben tidak disertai dengan
pengetahuan mengenai pemasaran melalui jejaring sosial.
f. Media sosial dapat menjadi wadah promosi bagi destinasi pariwisata di Desa
Tembuku khususnya di Krisik Waterfall yang akan digencarkan untuk menarik
para wisatawan. Namun Media Sosial yang telah dimiliki Krisik Waterfall
belum optimal penggunaannya dari segi manfaatnya sebagai pemasaran objek
wisata.
g. Krisik Waterfallterletak di Dusun Tembuku bakas atau wilayah Tembuku
Kelod. Wilayah ini adalah gabungan 3 Dusun di Desa Tembuku, hal ini
menyebabkan ada 3 STT yang ada di wilayah tersebut. Dengan pemuda yang
lumayan banyak tersebut, promosi Krisik Waterfall di kalangan pemuda akan
lebih mudah. Namun peran pemuda di 3 Dusun tersebut masi kurang untuk ikut
serta dalam mempromosikan Krisik Waterfall dan kurang menguasai Bahasa
asing untuk berinteraksi dengan turis.
h. Menumbuhkan minat baca harus dimulai sejak masih dini. Namun saat ini
banyak anak-anak yang memiliki minat baca yang sangat rendah. Terkadang
223
anak-anak lebih memilih bermain dibandingkan dengan membaca buku. Hal ini
perlu diwaspadai agar minat baca anak-anak tidak benar-benar menghilang.
i. Hoax atau berita bohong memang sangat mudah sekali menyebar luas melalui
media sosial yang penggunanya kebanyakan adalah pemuda dan anak-anak.
Banyak dari pemuda dan anak-anak belum bisa membedakan berita bohong
dengan berita yang benar, hal ini dapat merugikan banyak pihak termasuk
dirinya sendiri.
j. Individu dengan usia lanjut (lansia) dalam perkembangannya mengalami banyak
perubahan fisik maupun psikologis. Beberapa perubahan fungsi fisik
mengakibatkan lansia mengalami penurunan dalam hal beraktivitas. Selain
perubahan dalam bentuk fisik, lansia juga akan mengalami penurunan fungsi
kognitif. Masalah ini seringkali dianggap sebagai masalah yang biasa dan
masalah yang wajar dihadapi oleh individu dengan usia lanjut (lansia). Akan
tetapi menurunnya fungsi kognitif dan fungsi fisik yang telah dipaparkan diatas
dapat mempengaruhi quality of life pada lansia tersebut.
k. Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD di Desa Tembuku tentang pentingnya
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pengetahuan PHBS ini sangat penting
ditanamkan sejak dini, sehingga generasi mendatang khususnya di Desa
Tembuku sendiri menjadi insan yang sehat dan bersih.
l. Desa tembuku awalnya merupakan salah satu Desa yang masuk dalam daftar
zona merah rabies maka diperlukan suatu kegiatan yang mampu untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyebaran penyakit rabies
yang disebabkan oleh Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) seperti anjing,
kera dan kucing.
m. Desa Tembuku sangat memperhatikan kesehatan dari warganya, yang
dibuktikan dengan diadakannya posyandu setiap bulannya di masing-masing
Dusun, namun hanya sebatas posyandu. Pengecekan kesehatan bagi para warga
masih belum bisa dilakukan setiap bulannya.
1.3. TujuanKegiatan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana
Periode XIX di Desa Tembuku adalah sebagai berikut:
224
1. Bidang Prasarana Fisik: (i) untuk mempermudah wisatawan menemukan Krisik
Waterfalldan juga agar wisatawan mengetahui daerah yang disucikan di Krisik
Waterfall (ii) agar wisatawan mudah untuk membuang sampah dan sekaligus dapat
menjaga lingkungan dan keasrian Krisik Waterfall.
2. Bidang Peningkatan Produksi: (i) untuk memberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai budidaya jamur tiram dan memberikan bibit jamur untuk
dibudidayakan, (ii) untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
budidaya lebah trigona yang hasil madunya dapat dijadikan penghasilan.
3. Bidang Sosial Budaya: (i) untuk membantu para pengrajin memperluas jaringan
pasar menggunakan e-commercce, (ii) untuk mengoptimalkan penggunaan sosial
media Krisik Waterfalldalam mempromosikan objek wisata, (iii) untuk
meningkatkan peran pemuda dalam mempromosikan objek wisata, (iv)
untukmeningkatkan minat baca sejak dini, (v) untuk menginformasikan kepada
generasi muda mengenai hoax dan menghindarinya.
4. Bidang Kesehatan Masyarakat: (i)meningkatkan kesehatan lansia, (ii) menajarkan
pola hidup bersih dan sehat, (iii) agar masyarakat mengetahui bahaya rabies, (iv)
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
BAB II
TARGET DAN LUARAN
2.1. Sasaran kegiatan
Kelompok sasaran dalam pelaksanaan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana di
Desa Tembuku adalah Perangkat Desa Dinas dan Adat, Seka Truna Truni, Masyarakat
Lanjut Usia, siswa-siswi Sekolah Dasar, siswa-siswiSMP, Ibu-Ibu PKK, Pengelola Krisik
Waterfall, pengrajin, dan masyarakat Desa Tembuku.
2.2. Target Luaran
Adapun target luaran yang ingin dicapai melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata di
Desa Tembuku adalah sebagai berikut:
1. Tong sampah, plang penunjuk arah, dan plang peringatan yang akan dipakai di
Krisik Waterfall.
225
2. Terbentuknya kelompok-kelompok usaha baru yakni jamur tiram dan lebah
trigona.
3. Pemasaran pengrajin keben dan dulang meluas dengan memakai e-commercce.
4. Pemasaran objek wisata Krisik Waterfallyang meningkat dan peran pemuda
semakin mendukung.
5. Minat baca, pola hidup bersih dan sehat pada siswa-siswi SD dapat meningkat,
serta siswa-siswi SMP dapat membedakan hoax dan berita yang benar.
6. Kesehatan masyarakat utamanya masyarakat yang lanjut usia dapat meningkat.
7. Masyarakat Desa Tembuku terhindar dari penyakit rabies dan juga anjing yang
dimiliki dapat sehat dengan divaksin.
BAB III.
METODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan KKN PPM ini, terbagi ke dalam empat bidang, yaitu bidang
prasarana fisik, peningkatan produksi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat. Dalam
pembagian bidang tersebut, kami melaksanakan program kegiatan yang telah disesuaikan
dengan masalah dan kondisi masyarakat di Desa Tembuku.
1. Bidang Prasarana Fisik:(i) Pengadaan Penunjuk Arahpada Wisata Air Terjun Krisik
Waterfall merupakansalah satu program kerja dari Bidang Prasarana Fisik KKNPPM
Universitas Udayana Periode XIX tahun 2019 di Desa Tembuku, Kecamatan
Tembuku, Kabupaten Bangli. Penunjuk arah dan plang peringatan dibuat dengan
bahan alami yakni Bambu yang merupakan salah satu ikon Desa Tembuku.; (ii)
Pengadaan Tong Sampah berbahan organic pada wisata Krisik Waterfall yang
berguna untuk menjaga kebersihan yang ada di tempat wisata air terjun Krisik
Waterfall. Tempat sampah yang dibuat menggunakan bahan alami yakni Bambu yang
merupakan salah satu ikon Desa Tembuku. Pengadaan tempat sampah organik dan
anorganik yang berlokasi di Krisik Waterfall akan membantu proses pengumpulan
sampah sesuai jenisnya. Pengadaan tempat sampah organik dan anorganik dapat
mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri di wisata air Terjun Krisik Waterfall.
226
2. Bidang Peningkatan Produksi:(i) Peyuluhan Budidaya Jamur Tiram dan
Pengolahannya. Program penyuluhan ini dilaksanakan di Balai Desa Tembuku, Br.
Penida Kaja . Program kegiatan ini meliputi penyuluhan budidaya berupa pemaparan
materi, teknis pembuatan baglog dan demo pengolahan jamur tiram menjadi kripik.
Sasaran program ini tujukan kepada Ibu-ibu PKK desa Tembuku. Adapun hal awal
yang dilakukan dalam pelaksanakan program ini adalah dengan melakukan koordinasi
terlebih dahulu dengan kepala desa Tembuku dan ketua PKK terkait lokasi pelaksaan
kegiatan dan perijinan, survei lokasi atau tempat untuk budidaya jamur tiram,
pembuatan rak tempat budidaya jamur tiram, berkoordinasi dengan pembicara terkait
penyuluhan budidaya dan mempersiapkan sarana-prasarana yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kegiatan penyuluhan. (ii) Penyuluhan Budidaya Lebah Trigona. Program
penyuluhan ini dilaksanakan di kantor Desa Tembuku, Kabupaten Bangli. Sasaran
program ini kami tujukan untuk kelompok ternak lebah yang ada di Desa Tembuku.
Sebelum melaksanakan program ini, kami terlebih dahulu melakukan survey dan
observasi kepada kepala desa dan kepala dusun untuk mengarahkan masyarakat di
masing-masing Dusun Desa Tembuku, kemudian melakukan koordinasi untuk
penentuan lokasi pelaksanaan kegiatan, perijinan serta melakukan koordinasi secara
terarah dengan instansi-instansi terkait di lingkup Desa Tembuku. Selain itu, kami juga
mempersiapkan sarana-prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
“Penyuluhan Budidaya Lebah Trigona”. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat di Desa Tembuku dalam
budidaya lebah trigona. Sebelumnya di Desa Tembuku sudah memiliki kelompok
ternak lebah trigona, namun karena kurangnya pemahaman tentang beternak lebah
membuat kelompok ternak ini akhirnya tidak berkembang dan tidak berjalan lancar.
Hal ini yang membuat kami ingin membangkitkan kembali ternak lebah trigona di
Desa Tembuku sehingga dapat menambah daya tarik wisata di Desa Tembuku.
3. Bidang Sosial Budaya:(i) Sosialisasi Pemanfaatan E-Commercce Bagi Pengrajin
untuk Pemasaran Produk: program ini difokuskan berlokasi di Wilayah Tegalasah
Kaja dan Tegalasah Kelod dengan menyasar para pengrajin yang memenuhi kriteria
untuk diberikan sosialisasi dan pelatihan.Pelaksanakan secara door to door langsung
mendatangi tempat usaha ataupun rumah dari para pengrajin yang menjadi target
sasaran dalam sosialisasi pemanfaatan platform E-Commercce ini. Pada program kerja
227
ini diawali dengan melakukan survey ke seluruh pengrajin dulang dan keben yang
terdapat di wilayah Tegalasah,kemudian dilanjutkan dengan langkah koordinasi
dengan aparatur Desa Tembuku terkait rencana pelaksanaan kegiatan sosialisasi,ini
diiikuti dengan melakukan koordinasi dengan kepala dusun Tegalasah Kelod dan
Tegalasah Kaja. Setelah Izin diperoleh,kami langsung mencari alat dan bahan untuk
penunjang kegiatan,diteruskan dengan pembuatan dan penyusunan materi untuk
dipaparkan kepada para pengrajin yang akan dilibatkan dalam kegiatan
sosialisasi.Untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi terbagi ke dalam 2 tim dengan
beranggotakan masing-masing 5 orang setiap tim nya agar lebih mengefisienkan waktu
pelaksanaan.(ii) Sosialisasi pengoptimalan penggunaan media sosial sebagai
pemasaran objek wisata: Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 14
Agustus 2019 yang bertempat di Obyek Wisata Krisik Waterfall. Target yang menjadi
sasaran kami dalam kegiatan sosialisasi ini adalah seluruh anggota Subak yang
bertugas untuk mengelola Obyek Wisata Krisik Waterfall tersebut. Langkah awal yang
kami lakukan adalah menghubungi Kelian Subak tersebut untuk kami ajak bertemu
guna meyampaikan mengenai program kerja kami yang berkaitan dengan Krisik
Waterfall, dalam pertemuan dengan pihak kelian subak beserta karma subak, kami
memaparkan maksud dan tujuan dari kegiatan sosialisasi yang akan kami laksanakan
disana. Dalam kesempatan tersebut, kami juga menyampaikan sedikit materi yang
akan kami paparkan lebih lanjut lagi nantinya pada saat hari-H. Seluruh rangkaian
kegiatan dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar, sepanjang berjalannya
kegiatan juga telah didokumentasikan dan diakhiri dengan rapat evaluasi mengenai
program ini.(iii) Sosialisasi peran pemuda dalam promosi Krisik Waterfall: kegiatan
ini kami lakukan di Krisik Waterfall pada tanggal 11 Agustus 2019. Sasaran yang
kami tuju dalam sosialisasi ini adalah seluruh anggota STT di Tembuku Kelod
(Tembuku Sesetan, Tembuku Bakas dan Tembuku Kawan). Hal awal yang kami
lakukan sebelum kami melakukan sosialisasi adalah melakukan survey terlebih dahulu
ke Krisik Waterfallnya agar kami mengetahui latar belakang dari air terjun tersebut.
Setelah kami melakukan survey ke air terjun, kami melakukan koordinasi bersama
ketua STT di Tembuku Kelod, tujuan kami melakukan koordinasi ini untuk
menyampaikan tujuan sosialisasi kami dan menyampaikan beberapa materi yang
penting yang akan kami sampaikan kepada peserta. Tujuan kami melakukan sosialisasi
228
peranan STT ini adalah untuk mengajak seluruh anggota STT yang berada di Tembuku
Kelod agar ikut berpartisipasi dalam mempromosikan Krisik Waterfall tersebut.
Seluruh kegiatan dilakukan dengan tahap dokumentasi dan diakhiri dengan eveluasi.
(iv) Peningkatan Minat Baca Anak-anak di Desa Tembuku: Program ini dilaksanakan
di keempat sekolah dasar yang berlokasi di Desa Tembuku yaitu Sekolah Dasar Negeri
1 Tembuku, Sekolah Dasar Negeri 2 Tembuku, Sekolah Dasar Negeri 3 Tembuku, dan
Sekolah Dasar Negeri 4 Tembuku. Sasaran program ini kami tujukan untuk siswa
Sekolah Dasar kelas 4, 5, dan 6 yang bersekolah di sekolah tersebut di atas. Hal awal
yang dilakukan untuk melaksanakan program ini adalah melakukan survei dan
observasi terlebih dahulu kepada Kepala Desa dan Kepala Sekolah masing-masing
Sekolah Dasar untuk menyampaikan materi dari program kerja dan meminta waktu
khusus agar dapat melaksanakan kegiatan ini di Sekolah Dasar tersebut di atas.
Program ini kemudian dilaksanakan secara bergantian, mulai dari Sekolah Dasar
Negeri 4 Tembuku pada tanggal 5 Agustus 2019, Sekolah Dasar Negeri 3 Tembuku
pada tanggal 10 Agustus 2019, Sekolah Dasar Negeri 1 Tembuku pada tanggal 12
Agustus 2019, dan Sekolah Dasar Negeri 2 Tembuku pada tanggal 14 Agustus 2019.
Seluruh kegiatan dilakukan tahap dokumentasi dan diakhiri dengan evaluasi.(v)
Sosialisasi Mengenai Pentingnya Menangkal HOAX di Kalangan Remaja: Program ini
dilaksanakan di sekolah menengah pertama yang berlokasi di Desa Tembuku yaitu
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tembuku. Sasaran program ini kami tujukan
untuk siswa Sekolah Menengah Pertama kelas 9 dan anggota Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) yang bersekolah di sekolah tersebut di atas. Hal awal yang dilakukan
untuk melaksanakan program ini adalah melakukan survei dan observasi terlebih
dahulu kepada Kepala Desa dan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Tembuku untuk menyampaikan materi dari program kerja dan meminta waktu khusus
agar dapat melaksanakan kegiatan ini di Sekolah Menengah Pertama tersebut di atas.
Program ini kemudian dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada tanggal 24
Agustus 2019. Seluruh kegiatan dilakukan tahap dokumentasi dan diakhiri dengan
evaluasi.
4. Bidang Kesehatan Masyarakat: (i) Senam lansia untuk meningkatkan kesejahteraan
fisik dan psikologis lansia yang ada di desa tembuku. Hal-hal yang dilakukan untuk
melaksanakan program ini diawali dengan cara melakukan konsultasi dan survey
229
dengan cara wawancara dan observasi terlebih dahulu kepada kepala desa, dengan cara
mengkonsultasikan kondisi masyarakat yang ada di desa atau banjar terkait. Hal ini
dilakukan sebagai salah satu cara agar dapat mengarahkan masyarakat yang
bersangkutan untuk dapat mendapatkan pelayanan program senam lansia secara
khusus. Kemudian setelah itu mengkoordinasikan penentuan lokasi pelaksanaan
kegiatan, melakukan perijinan, kerjasama, serta berkoordinasi terarah dengan instansi-
instansi terkait di lingkup Desa Tembuku , mempersiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan senam lansia yang dilaksanakan di Tembuku.
(ii) Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program ini ditujukan kepada anak-anak SD
yang terdapat di Desa Tembuku. Untuk dapat menjalankan kegiatan ini dengan
maksimal, hal yang dilakukan pertama kali adalah berkoordinasi dengan kepala desa,
kemudian berkoordinasi dengan kepala sekolah di masing-masing SD yang ada di
Desa Tembuku yakni SD 1,2,3 dan 4. Setelah itu survei dan menkonsultasikan apa saja
yang menjadi sasaran dari program PHBS ini. (iii) Sosialiasi dan Penyuluhan Bahaya
Penyakit Rabies yang disebabkan oleh Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR). Untuk
dapat melaksanakan kegiatan ini langkah awal yang harus dilakukan adalah
berkoordinasi dengan kepala desa, kemudian dengan dinas terkait. Setelah itu
mengirimkan surat permohonan pembicara kepada Dinas Pertanian, Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Bangli. Kemudian setelah itu menentukan lokasi
pelaksanaan kegiatan dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. (iv)
Pelayanan Kesehatan Gratis. Metode yang dilakukan untuk dapat melaksanakan
kegiatan ini adalah pertama dengan cara berkoordinasi dengan kepala desa dan klian
dusun terkait. Lalu berkoordinasi dengan kepala puskesmas pembantu serta puskesmas
pusat yang ada di Desa Tembuku. Kemudian setelah itu hal yang dilakukan adalah
mengirim surat pemberitahuan kepada puskesmas pusat serta puskesmas pembantu
yang ada di Desa Tembuku. Lalu setelah dilakukan koordinasi hal lain yang harus
dilakukan adalah mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan serta
lokasi mana yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan.
230
BAB IV
HASIL KEGIATAN
4.1. Pengadaan Penunjuk Arah pada Wisata Krisik Waterfall
Krisik Waterfall merupakan salah satu objek wisata kebanggaan Desa Tembuku.
Tempat wisata ini memiliki potensi yang tinggi untuk memajukan Desa Tembuku.
Lingkungan yang asri serta air yang jernih membuat wisata air terjun ini dapat dinikmati
oleh semua kalangan. Krisik Waterfall memiliki 2 sumber air terjun yang membuat para
wisatawan dapat menikmati lebih banyak air terjun dalam satu kawasan. Akses menuju
kedua sumber air terjun ini dipermudah dengan adanya penunjuk arah. Namun penunjuk
arah masih menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi
esensi dari Krisik Waterfall yakni tempat wisata alam yang asri.
Krisik Waterfall memiliki sebuah sumber air yang dianggap “Suci” sehingga tidak
sembarang orang dapat memasuki area tersebut khususnya para wanita yang sedang
mengalami masa haid. Untuk itu dibutuhkan sebuah plang peringatan yang menghimbau
dan menginformasikan kepada semua wisatawan terkait peraturan yang sudah ditetapkan
di Krisik Waterfall.
Gambar 4.1 Palng Penunjuk Arah menuju Krisik Waterfall dengan bahan bambu
Pihak yang terlibat dalam kegiatan pengadaan penunjuk arah dan plang peringatan
pada wisata air terjun Krisik Waterfalladalah mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana,
Kelian Subak beserta seluruh staff pengurus yang mengelola tempat wisata air terjun
Krisik Waterfall. Penyerahan penunjuk arah dan plang peringatan dilakukan pada tanggal
19 Agustus 2019 yang diterima oleh staff pengurus Subak dilanjutkan dengan pemasangan
penunjuk arah dan plang peringatan di tempat strategis pada Krisik Waterfall.
231
Gambar 4.2 Gambar Pemasangan penunjuk arah menuju ke Krisik Waterfall bersama
masyarakat
4.2. Pengadaan Tempat Sampah Berbahan Organik pada Wisata Krisik Waterfall
Sampah adalah sisa dari suatu hal yang sudah tidak layak untuk digunakan.
Umumnya sampah dapat dibedakan menjadi dua kelompok yakni sampah organik dan
sampah anorganik. Berdasarkan fenomena ini salah satu objek wisata Desa Tembuku
yakni Krisik Waterfall dinilai perlu dalam pengadaan tempat sampah yakni tempat sampah
organik dan anorganik. Hal ini akan mempermudah para staff pengurus tempat wisata
dalam proses pengumpulan sampah sesuai jenisnya. Pengadaan tempat sampah organik
dan anorganik diharapkan mampu mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri di wisata
air Terjun Krisik Waterfall. Untuk menjaga keasrian dalam kawasan ini, tempat sampah
akan dibuat dengan bahan alami yakni Bambu.
Gambar 4.3 Tong sampah berbahan organik (bambu)
Penyerahan tong sampah diserahkan di tempat wisata air terjun Krisik Waterfall.
Selain itu adapun pihak yang terlibat dalam kegiatan pengadaan tong sampah pada wisata
air terjun Krisik Waterfall adalah mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana, Kelian
Subak beserta seluruh staff pengurus yang mengelola tempat wisata air terjun Krisik
Waterfall.
232
Penyerahan Tong sampah dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2019 yang diterima
oleh staff pengurus Subak.
Gambar 4.4. Penyerahan Tong Sampah Hasil karya mahasiswa KKN-PPM ke pengelola
Krisik Waterfall
4.3. Penyuluhan Budidaya Jamur Tiram dan Pengolahannya
Kegiatan penyuluhan budidaya jamur tiram ini meliputi pemaparan materi oleh
pembicara yang dilakukan oleh seorang praktisi jamur tiram bernama I Putu Karmawan
yang berasal dari Br. Tampuagan, Desa Peninjoan. Setelah pemaparan materi, dilanjutkan
dengan praktek membuat baglog jamur tiram yang meliputi teknis pencampuran bahan-
bahan dan inokulasi bibit dalam baglog. Selain itu juga dilakukan praktek atau demo
pengolahan jamur tiram menjadi kripik jamur oleh mahasiswa KKN PPM Desa Tembuku
Universitas Udayana bersama ibu-ibu PKK.
Hasil dari program kerja penyuluhan budidaya jamur tiram ini adalah masyarakat
mengetahui mengenai budidaya jamur tiram, selain itu dibuatnya tempat budidaya jamur
tiram yang bertempatkan di dapur kantor desa yang nantinya di kelola oleh ibu-ibu PKK
Desa Tembuku
Gambar 4.5 Penyuluhan Budidaya Jamur Tiram
233
. Gambar 4.6 Tempat Budidaya jamur tiram
Selain memiliki potensi hasil pertanian jamur tiram, Desa Tembuku juga merupakan
daerah yang memiliki pariwisata alam seperti Tukad Cepung Waterfall, Krisik Waterfall,
Goa Giri Campuhan, dimana dengan adanya usaha pengolahan jamur tiram menjadi
produk pangan dan produk olahan nantinya dapat dipasarkan didaerah objek wisata yang
terdapat di Desa Tembuku sebagai produk oleh-oleh khas Desa Tembuku bagi wisatawan
yang berkunjung, sehingga dapat menjadikan desa sebagai salah satu sentral pertanian
jamur tiram dan industri pengolahan jamur tiram.
4.4. Penyuluhan Budidaya Lebah Trigona
Peternak lebah sebagai peserta penyuluhan ini diberikan juga foto copy materi agar
dapat memahami penjelasan yang disampaikan oleh narasumber dengan baik. Bapak Ir. I
Nyoman Sunartha, MP. yang mana sebagai narasumber juga membawa seperangkat rumah
lebah agar para peserta dapat melihat langsung dan mempunyai gambaran tentang
budidaya lebah dengan jelas. Kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan baik dan para
peserta sangat antusias dalam mendengarkan materi maupun saat sesi tanya jawab.
Hasil dari program bidang peningkatan produksi program kerja penyuluhan ini
adalah masyarakat Desa Tembuku terutama kelompok ternak lebah trigona yang
sebelumnya sudah ada namun sempat vakum dapat mengetahui cara budidaya lebah
trigona dengan baik sehingga nantinya Desa Tembuku dapat menghasilkan madu sebagai
oleh-oleh khas Tembuku dan dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat di
Desa Tembuku.
234
Gambar 4.7 Penyuluhan Budi Daya Lebah Trigona
4.5. Sosialisasi Pemanfaatan “E-Commercce” bagi Pengrajin untuk Pemasaran Produk Realisasi kegiatan di lapangan berjalan dengan baik dan lancar, kegiatan
terbagi ke dalam 2 hari pelaksanaan yakni pada Hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019 dan
Senin 19 Agustus 2019 bertempat di sentra produksi dari masing-masing pengrajin dengan
melibatkan 2 tim yang terdiri atas masing-masing 5 orang dan bergerak ke 5 tempat yang
berbeda dengan durasi masing-masing adalah 2 jam. Para pengrajin yang merupakan
target sasaran sangat antusias dan mudah memahami materi dan langkah-langkah yang
disampaikan mulai dari tahap awal mengunduh aplikasi, cara menggunakan, hingga cara
mengunggah produk di aplikasi Tokopedia hingga pada tahap menjual produknya secara
online di aplikasi Tokopedia. Para pengrajin dan tokoh Desa Tembuku memberikan
respon positif dan mengapresiasi kegiatan ini, karena mereka menilai program
pemberdayaan semacam ini sangat positif karena memberikan edukasi dan cara pandang
baru bagi masyarakat desa mengenai pemanfaatan teknologi untuk peningkatan ekonomi
kreatif masyarakat Desa Tembuku. .
235
Gambar 4.8 Hasil Produksi Jamur Tiram
4.6. Sosialisasi Pengoptimalan Penggunaan Media Sosial Sebagai Pemasaran Objek WisataPada era revolusi industri 4.0, dimana semua lapisan masyarakat harus dapat
bersaing secara global, begitu juga para pengelola obyek daya tarik wisata untuk mampu
memanfaatkan teknologi informasi, seiring pergeseran tren wisata di kalangan masyarakat
dan wisatawan pada khususnya.
Dalam kegiatan ini kami menyampaikan dan memberi pelatihan mengenai
pentingnya penggunaan jejaring sosial, kemudian bagaimana mengelola akun media sosial
dengan baik agar dapat lebih interaktif dalam berkomunikasi dengan wisatawan. Hal
tersebut bertujuan agar pengelola memperoleh umpan-balik dari para wisatawan yang
berkunjung ke Krisik Waterfall, itu sangat penting karena dari sanalah pengelola dapat
membenahi layanannya kedepan. Selain itu, kami juga menyampaikan dan mengajari
mengenai bagaimana cara memanfaatkan strategi Viral Marketing dan Search Engine
Optimazion (SEO) guna meningkatkan popularitas pencarian mengenai Krisik Waterfall di
laman pencarian Google, memberikan penyuluhan bagaimana memanfaatkan Google
Maps untuk lebih mengenalkan Krisik Waterfall di internet dengan menyampaikan kepada
Pengelola lokasi Krisik Waterfall agar mengunggah foto-foto yang menarik disertai
dengan keterangan yang menunjukan daya tarik yang ada di tempat tersebut. Tak lupa
236
kami juga mengarahkan para pengelola untuk menjalin kerjasama dengan berbagai akun
sosial media maupun website yang terkait dengan pariwisata,entah itu berupa travel agent
atau tour guide.
Dalam kegiatan ini yang terlibat adalah masyarakat, pengelola Krisik Waterfall,
pemuda (STT). Realisasi kegiatan di lapangan berjalan dengan baik dan lancar, kegiatan
terlaksana pada Hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019 bertempat di Krisik Waterfall. Pihak
pengelola dan admin akun media sosial dari Krisik Waterfall memberikan respon positif
dan mengapresiasi kegiatan ini, karena mereka menilai program pelatihan semacam ini
sangat positif karena memberikan edukasi dan cara baru dalam melakukan pemasaran
wisata.
Gambar 4.9 Kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Media Sosial untuk mempromosikan
Pariwisata Krisik Waterfall
4.7. Peningkatan Minat Baca Anak-Anak di Desa Tembuku
Hasil dari kegiatan ini berupa meningkatnya soft-skill dalam bidang membaca dan
meningkatnya pengetahuan Berbahasa Inggris dari siswa Sekolah Dasar yang menjadi
peserta dalam kegiatan ini. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
kurang aktifnya partisipasi dari beberapa siswa Sekolah Dasar dan tidak memungkinkan
digunakannya perpustakaan serta penerapan IPTEK dikarenakan keterbatasan sarana-
237
prasarana dari siswa Sekolah Dasar dan Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana
sendiri. Adapun saran yang dapat diberikan adalah usahakan untuk melaksanakan survei
lebih awal dan lebih intens mengenai perpustakaan yang ada di masing-masing Sekolah
Dasar serta mempersiapkan media IPTEK.
Gambar 4.10 Pelaksanaan Peningkatan Minat Baca Anak-anak
4.8. Pelayanan Masyarakat Senam Lansia untuk Meningkatkan Kesejahteraan Fisik dan Psikologis Lansia Hasil dari pelaksanaan senam lansia ini adalah : Tingginya partipasi dari masyarakat
Desa Tembuku untuk meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan melalui kegiatan senam
lansia yang dilakukan secara rutin yakni seminggu sekali.
Gambar 4.11 Senam Lansia
4.9. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
238
Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan PHBS ini adalah : tingginya partisipasi dari
masyarakat khususnya anak-anak SD yang ada di Desa Tembuku untuk meningkatkan
kebiasaan Pola Hidup Bersih dan Sehat yang telah ditanamkan sejak dini.
Gambar 4.12 Kehiatan PHBS
4.10. Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Penyakit rabies yang disebabkan oleh Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR)Hasil dari sosialisasi dan penyuluhan bahaya penyakit Rabies yang disebabkan Oleh
gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) adalah : Masih kurangnya kesadaran masyarakat
tentang bahaya penyakit rabies yang disebabakan oleh gigitan hewan penular rabies hal ini
dibuktikan dengan kurang tingginya partisipasi dari masyarakat untuk menghadiri dan
menyimak hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk dapat mencegah penularan rabies
mulai dari memvaksin hewan peliharaan hingga bagaimana cara mengatasi gigitan yang
disebabkan oleh hewan penular rabies.
Gambar 4.13 Kegiatan penyuluhan Penyakit Rabies
4.11. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Hasil dari pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah : Tingginya
pastisipasi masyarakat untuk mengecek kondisi kesehatan mereka secara berkala dengan
239
cara menanyakan hal-hal apa saja yang harus mereka lakukan dan tidak kepada petugas
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan.
Gambar 4.14 Kegiatan pelaksanaan pelayanan kesehatan
BAB V KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut ini.
• Program pokok tema dari Bidang Prasarana Fisik yakni pengadaan tempatsampah,
pengadaan plang penunjuk arah dan plang peringatan berjalan sangat baik dan
terjadi peningkatan yang signifikan,
• Program dari bidang peningkatan produksi, yaitu penyuluhan budidaya jamur tiram
beserta pengolahannya dan penyuluhan budidaya lebah trigona yang menarik minat
masyarakat untuk melakukannya.
• Program dari bidang sosial budaya yaitu sosialisasi E-Commercce yang dapat
memperluas jaringan pasar. Sosialisasi mengenai promosi Krisik Waterfall dengan
menyasar pengelola dan juga Seka Truna Truni. Peningkatan minat baca bagi
siswa siswi dilaksanakan dengan lancer, serta pemberian materi anti Hoax untuk
siswa siswi SMP berjalan dengna lancar pula.
• Program dari bidang kesehatan masyarakat yaitu Senam Lansia bagi masyarakat
yang lanjut usia. Mengajarkan siswa-siswi SD mengenai cuci tangan dan sikat gigi
yang bersih. Sosialisasi bahaya penyakit rabies yang masih kebanyakan orang
mengira penyakit tersebut tidak parah. Pelayanan kesehatan gratis berjalan dengan
lancer dan antusiasnya tinggi.
240
DAFTAR PUSTAKA
Artana, I M. 2016. Arah & Kebijakan Pembangunan Pertanian Kab. Tabanan 2016-2021. Makalah Disampaikan Pada Pembahasan Studi Kelayakan Pabrik Pakan Ternak di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tabanan, 15 Nopember 2016.
Bidura, I.G. N. G., I. B. Gaga Partama, dan T. G. O. Susila. 2008. Limbah, Pakan Ternak Alternatif dan Aplikasi Teknologi. Udayana University Press, Universitas Udayana, Denpasar.
BPS. 2016. Kabupaten Tabanan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan. Tabanan.
BPS dan Topdam IX/Udayana. 2016. Tabanan dalam angka 2015. BPS Tabanan dan Topdan IX/Udayana, Tabanan
Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan. 2016. Informasi Data Peternakan Kabupaten Tabanan Tahun 2015. Pemerintah Kabupaten Tabanan, Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan, Jl. Kutilang No. 6 Tabanan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tabanan. 2014. Situasi Beras di Kabupaten Tabanan Tahun 2014
FAO, 2010. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Statistical databases. http://faostat.fao.org/.
Mardiah. 2017. Uji resistensi Staphylococcus aureus terhadap antibiotik Amoxyllin, Tetracyclin dan Propolis. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol 8 (16): 31-43