Upload
doancong
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
Boks 2.
KOORDINASI PENGENDALIAN INFLASI JELANG HARI BESAR KEAGAMAAN
Dalam rangka mengantisipasi gejolak harga jelang hari besar keagamaan telah
dilaksanakan rapat koordinasi untuk memantau pergerakan harga, faktor penyebab
kenaikan inflasi serta rencana penanganannya. Adapun kesiapan pasokan bahan
makanan untuk menghadapi hari besar keagamaan tergantung dari beberapa faktor
yaitu:
a) Aspek Suplai
Komoditi bahan makanan di Jambi berasal dari produksi Lokal maupun
luar provinsi Jambi (terutama bahan pokok dan barang kebutuhan lainya
untuk dikonsumsi selama bulan puasa dan lebaran) seperti : beras (jenis
dan merk tertentu), gula pasir, minyak goreng, daging, telur, mentega,
kacang tanah, dsb.
b) Sarana & Prasarana Distribusi
Sebagian besar (30% s/d 70%) bahan kebutuhan pokok tersebut dipasok
dari luar Provinsi Jambi sehingga kelancaran distribusi (sarana jalan dan
angkutan) mempengaruhi ketersediaan/ stok ditingkat distributor, grosir
dan pengecer dalam wilayah Provinsi Jambi.
c) Aspek Demand
Perilaku konsumen (kebiasaan masyarakat misal : menjelang bulan puasa
s/d pertengahan bulan puasa cenderung membeli bahan makanan
sedangkan pada Minggu ke III & ke IV cenderung membeli sandang/
pakaian dan H-3 s/d H-1 cenderung membeli daging.
Dengan demikian, dinas dan instansi telah menetapkan langkah antisipatif
yang dilakukan untuk mengahadapi bulan puasa dan lebaran:
a) Melakukan pemantauan stok ke gudang Distributor/Grosir (yang
memasok barang dari luar Provinsi memonitor distribusinya).
b) Memantau harga eceran di pasar tradisional dan pasar modern.
c) Berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota melalui Disperindag untuk
kelancaran Distribusi & Ketersediaan barang serta perkembangan harga
eceran di daerah guna mengatasi permasalahan dalam distribusi & stock
bahan kebutuhan masyarakat.
d) Berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten/Kota melalui Disperindagnya
e) Disperindag provinsi Jambi bekerjasama dengan Disperindag di sembilan
kabupaten dan kota mengadakan Pasar Murah pada bulan Agustus dan
awal September lalu. Pelaksanaan pasar murah tersebut bertujuan untuk
mengurangi hempasan masyarakat ke pasar jelang Lebaran. Beberapa
ii
komoditi yang dijual dalam pasar murah tersebut adalah beras, minyak
goreng, gula pasir, tepung terigu, mentega, kacang tanah, sirup dan susu.
f) Pelaksanaan operasi pasar untuk daging yang digelar oleh Disnakkeswan
untuk menjaga kestabilan harga daging-dagingan sejak H minus 3 lebaran
di kota Jambi dengan mempersiapkan stok sebanyak 306 ekor (milik
provinsi dan kota Jambi). Operasi Pasar daging sapi akan dilaksanakan di 8
titik yaitu pasar Angso Duo (2 titik), pasar Talang Banjar (2 titik), pasar
Kasang, pasar Keluarga, pasar Vila Kenali, dan pasar Simpang Pulai dengan
harga jual daging sebesar Rp75.000/kg yang dapat berubah tergantung
kondisi pasar.
g) Selain itu Disnakkeswan juga menghimbau kepada instansi pemerintah
untuk melakukan pemotongan sendiri sehingga menghindari penumpukan
pembeli di pasar, bekerja sama dengan pedagang di beberapa titik dalam
kota Jambi serta memberikan subsidi harga daing Rp5.000/kg kepada
pedagang yang bekerjasama sehingga para pedagang tersebut tidak
menjual lebih dari Rp75.000/kg.
h) Percepatan penyaluran raskin oleh BULOG menjadi menjadi tanggal 2-6
pada bulan September lalu dari biasanya tanggal 10-15 setiap bulannya.
Semenara itu, dari sisi transportasi, pencanangan masa angkutan lebaran telah
diselenggarakan pada tanggal 3 September 2010 oleh Gubernur Jambi di terminal
Alam Barajo Kota Jambi sebagai tanda dimulainya semua persiapan lebaran. Prediksi
Dishub Provinsi Jambi, jumlah penumpang pada lebaran tahun 2010 meningkat
berkisar 5-10% dari tahun lalu dengan kenaikan yang cukup tinggi di moda
transportasi udara.
Arus mudik dan balik lebaran diperkirakan akan dimulai dari H – 7 yaitu
tanggal 3 September 2010 sampai dengan H + 7 di tanggal 18 September 2010.
Adanya kebijakan cuti bersama menyebabkan relatif berkurangnya. Jumlah pemudik
provinsi Jambi tahun 2010:
Tabel 1. Periode Angkutan Lebaran
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 SEPT
J S M S S R K J S M S S R K J S HARI
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 H H H+1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 PELAKS
iii
Tabel 2. Prediksi Jumlah Penumpang Angkutan Lebaran Provinsi Jambi 2010
(H -7 sampai dengan H+7 lebaran)
NO. MODA TH.2008 TH.2009 PREDIKSI TH.2010
DTG BRGKAT DTG BRGKAT DTG BRGKAT
1. Darat 115.475 152.738 153.834 133.216 169.217 146.538
2. Sungai 56.945 57.852 16.817 13.738 18.499 15.112
3. Laut 1.435 2.527 2.661 1.455 2.927 1.601
4. Udara 14.951 15.513 18.846 19.816 21.673 22.788
Kondisi saat ini permasalahan yang terdapat dalam transportasi darat adalah:
a) Kondisi cuaca yang kurang baik (kemarau basah)
b) Kondisi jalan (nasional dan provinsi) masih dalam keadaan rusak, potensi
rusak, rawan kecelakaan dan kemacetan
c) Potensi timbulnya calo tiket di bandara dan terminal
d) Pengguna sepeda motor yang cenderung meningkat
Oleh sebab itu Dinas Perhubungan Provinsi Jambi telah menetapkan beberapa
kebijakan untuk mengurangi kendala-kendala dimaksud, seperti:
a) Pembentukan Tim koordinasi Tingkat Provinsi dan Kebupaten Kota
Personil yang terlibat dalam Posko ini adalah:
Dishub provinsi Jambi
Dishub kota Jambi
Polda jambi
Dinas Kesehatan provinsi Jambi
Dinas Pekerjaan Umum provinsi Jambi
• PT Jasa Raharja (persero) cabang Jambi
DPD Organda provinsi Jambi
ORARI Jambi
RAPI Jambi
Personil posko di wilayah kabupaten
b) Penyiapan Sarana Angkutan Darat, Laut dan Udara
c) Pengendalian Tarif Angkutan Jalan, Sungai dan Udara
d) Pembentukan Posko
e) Pengendalian Angkutan Barang
f) Pengendalian Pasar Tumpah