Blok Respi Sken 3 - Asma

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    1/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    LI 1. Memahami dan Menjelaskan tentang Asma

    LO 1.1 Definisi

    Asma adalah gangguan inflamasi kronis pada jalan nafas tempat banyak sel (sel mast, eosinophil, dan limfosit !

    memegang peranan. "ada anak yang rentan, inflamasi menyebabkan episode mengi kekambuhan, sesak nefas, dada sesak 

    dan batuk, terutama pada malam hari atau pagi hari (#ong, $%%&!.

    Asma pada anak adalah gangguan pernafasan yang disertai berbagai gejala hambatan aliran udara dalam saluran nafas

     paru berupa tarikan nafas pendek, dan serangan batuk berulang. Asma merupakan penyakit keturunan yang penyebabnya

    masih belum jelas ('gastiyah, $%%!.

    LO 1.$ )tiologi

    Ada beberapa faktor pen*etus yang erat hubungannya dengan serangan asma, yaitu faktor alergen, keletihan, infeksi,

    ketegangan emosi, serta faktor lain seperti bahan iritan, asap rokok, refluks gastroesofagal, rinitis alergi, obat dan bahan

    kimia, endokrin, serta faktor anatomi dan fisiologi.

    •   Alergen

    Dikenal $ ma*am alergen sebagai penyebab serangan asma, yaitu+

    o  Alergen makanan

    Makanan sebagai penyebab atopi khususnya dermatitis atopik dan serangan asma banyak ditemukan pada masa bayi

    dan anak yang masih muda. "ada bayi dan anak berumur di baah & tahun terutama adalah alergi susu sapi, telur dan

    kedelai yang umumnya dapat mentolerir kembali sebelum anak berumur & tahun. "ada anak besar dan deasa

     penyebab utama adalah ikan, kerang-kerangan, ka*ang tanah dan nuts  dan penyebabnya ini sering menetap,

    alaupun demikian dapat diprookasi tiap / bulan.

    o  Alergen hirup

    Dibagi atas $ kelompok, yaitu+

    - Alergen di dalam rumah (indoors) seperti tungau debu rumah, bulu ku*ing, bulu anjing atau binatang peliharaan

    lainnya.Alergen ini banyak dijumpai di negara-negara tropis, juga terdapat di negara-negara dengan 0 musim.- Alergen di luar rumah (outdoors!, seperti serbuk sari ( pollen! khususnya di negara-negara 0 musim tree pollen pada

    musim semi, grass pollen pada musim panas, jamur pada musim panas dan gugur.

    Tungau debu rumah

    ungau debu rumah (D2!, termasuk spesies laba - laba, banyak terdapat di dalam debu rumah, dan di tempat tidur. Di

    negara tropis D2 adalah penyebab utama penyakit alergi, khususnya asma bronkial, rinitis alergi dan belakangan ini

    diduga sebagai penyebab dermatitis atopik. D2 tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, bahkan dengan mikroskop

     pun sulit dilihat tanpa sinar dari samping.

    • Infeksi saluran napas

    3ekitar 0$4 eksaserbasi asma dihubungkan dengan infeksi irus, terbanyak respiratory syncytial virus (235! pada

    masa bayi dan anak ke*il dan parainfluenza virus pada anak yang lebih besar 

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    2/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    Mengi pertama pada bayi perlu dipertimbangkan antara bronkiolitis atau sebagai serangan pertama asma. 6eduanya

     bisa disebabkan oleh 235 dan sulit dibedakan satu dengan yang lain. Demikian pula pada perjalanan penyakit

    selanjutnya, dimana penderita dengan bronkiolitis mempunyai kemungkinan & kali lebih besar untuk berlanjut dengan

    mengi di kemudian hari dibandingkan anak normal.Infeksi bakteri umumnya jarang ada hubungannya dengan serangan

    asma.

    • )mosi

    )mosi dapat meningkatkan aktiitas saraf parasimpatikus, sehingga terjadi pelepasan asetilkolin dan mengakibatkan

    serangan asma. 7aktor pen*etus dapat bersumber dari masalah antara kedua orang tua, antara orang tua dengan anak,

    atau masalah dengan guru di sekolah.

    • Latihan jasmani

    Asma yang diinduksi latihan jasmani ( Exercise Induced Asthma )IA! dapat terjadi akibat lari bebas di udara yang

    dingin dan kering. 8ila berlari di udara yang hangat dan lembab, )IA jarang timbul. 3etelah berlari $ menit umumya

    terjadi dilatasi bronkus dan anak merasa lebih enak, tetapi setelah berlari antara -9 menit terjadilah konstriksi bronkus

    (respons dini!, dan pada beberapa pasien juga dapat diikuti dengan respons lambat antara 0-/ jam sesudah konstriksi

     bronkus yang pertama.

    • 7aktor lain

     !ahan iritan"Iritan sebagai pen*etus asma men*akup bau *at, hair spray# parfum, udara dan air dingin, juga o:on dan

     bahan industri kimia yang dapat menimbulkan hiper-reaktiitas bronkus dan inflamasi.

     Asap rokok" Asap rokok mengandung beberapa partikel yang dapat dihirup, seperti hidrokarbon polisiklik, karbon

    monoksida, nikotin, nitrogen dioksida, dan akrolein. Asap rokok atau asap obat nyamuk bakar dapat menyebabkan

    kerusakan epitel bersilia, menurunkan klirens mukosiliar, dan menghambat aktiasi fagosit serta efek bakterisid

    makrofag, sehingga terjadi hiperreaktiitas bronkus.

     $efluks gastroesofagu" 2efluks isi lambung ke saluran napas dapat memperberat asma pada anak dan merupakan salah

    satu penyebab asma nokturnal.

    %bat dan bahan kimia"  Aspirin dapat sebagai pen*etus serangan asma melalui proses alergi dan non alergi. Angka

    kejadiannya pada orang deasa adalah antara 0-$94, tetapi jarang pada anak.Obat lain yang perlu diperhatikan sebagai

     pen*etus serangan asma adalah obat antiiflamasi seperti indometasin, ibuprofen, fenilbutason, asam mefenamat, dan b-

     bloker.8agi penderita yang alergi terhadap aspirin, mempunyai kemungkinan besar juga alergi terhadap bahan-bahan

    kimia seperti tartra:in (pearna kuning untuk kapsul obat! dan sodium ben:oat sebagai pengaet makanan atauminuman.

     &ormon" Asma dapat timbul atau diperberat oleh menstruasi, segera sebelum atau setelah menstruasi ."emakaian pil 68,

    terkadang dapat memperberat asma.

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    3/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    LO 1.& )pidemiologi

    Angka kejadian asma pada masa anak-anak berkisar antara 1,0 - 11,04 dan di Amerika 3erikat antara 9 - 1&4 dengan

     peningkatan sebesar %4 antara tahun 1;/0 - 1;9% atau peningkatan prealensi asma pada anak umur antara / - 11 tahun

    dari 0,4 antara tahun 1;ejala mun*ul 1 kali dalam 1 minggu tetapi ? 1 kali dalam 1 hari, eksaserbasi mengganggu aktifitas atau tidur, gejala

    asma malam hari terjadi $ kali dalam 1 bulan, ")7 dan ")51 9%4

    &. Asma sedang (moderate!

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    4/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    >ejala mun*ul tiap hari, eksaserbasi mengganggu aktifitas atau tidur, gejala asma malam hari terjadi 1 kali dalam 1

    minggu, menggunakan inhalasi beta $ agonis kerja *epat dalam keseharian, ")7 dan ")51 /%4 dan ? 9%4

    0. Asma parah (seere!

    >ejala terus menerus terjadi, eksaserbasi sering terjadi, gejala asma malam hari sering terjadi, aktifitas fisik terganggu

    ole= gejala asma, ")7 dan ")5 ? /%4

    LO 1. "atofisiolgi dan

    "atogenesis

    "atofisiologi

    Asma ditandai

    dengan kontraksi

    spasti* dari otot

     polos bronkhiolus

    yang menyebabkan

    sukar bernafas.

    "enyebab yang

    umum adalah

    hipersensitiitas

     bronkhioulus

    terhadap benda-

     benda asing di

    udara. 2eaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan *ara sebagai berikut + seorang yang alergi mempunyai

    ke*enderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig ) abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan

    reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. "ada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang

    terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus danbronkhus ke*il. 8ila seseorang menghirup

    alergen maka antibody Ig ) orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast

    dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai ma*am :at, diantaranya histamin, :at anafilaksis yang bereaksi

    lambat (yang merupakan leukotrient!, faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. )fek gabungan dari semua faktor-faktor 

    ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus ke*il maupun sekresi mu*us yang kental dalam lumen

     bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat.

    "ada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan

    dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. 6arena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka

    sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi.

    "ada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi.

    =al ini menyebabkan dispnea. 6apasitas residu fungsional dan olume residu paru menjadi sangat meningkat selama

    serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. =al ini bisa menyebabkan barrel *hest.

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    5/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    "atogenesis

    Asma terjadi akibat status inflamasi subakut yang persisten pada saluran pernapasan. 8ahkan pada pasien yang

    asimptomatik, saluran pernapasan dapat menjadi edematus dan diinfiltrasi oleh eosinofil, neutrofil, dan limfosit, dengan atau

    tanpa peningkatan komposisi kolagen pada membran basalis epitelial. 3e*ara keseluruhan, terdapat peningkatan selularitas

     berhubungan dengan meningkatnya kepadatan kapiler. Mungkin juga terdapat hipertrofi kelenjar dan penggundulan epitel.

    "erubahan ini dapat bersifat persisten tergantung dari penanggulangan dan seringkali tidak berhubungan dengan derajat

     penyakit ini.

    ampilan fisiologis dan klinis asma berasal dari interaksi antara jaringan dengan sel radang yang berinfiltrasi pada epitel

     permukaan saluran napas, mediator radang, dan sitokin. 3el yang memiliki peranan yang penting dalam respon radang

    adalah sel mast, eosinofil, limfosit, dan sel epitel saluran napas. 3etiap jenis sel tersebut dapat mengeluarkan mediator dan

    sitokin untuk menginisiasi dan mengamplifikasi inflamasi akut dan juga perubahan patologis dalam jangka panjang.

    Mediator yang dilepaskan menghasilkan reaksi radang yang *epat dan hebat melibatkan konstriksi bronkus, kongesti

    askular, pembentukan edema, meningkatkan produksi mukus, dan menghambat transport mukosiliaris. 2eaksi *epat

    tersebut dapat diikuti dengan reaksi yang kronis. >abungan lain dari faktor-faktor kemotaktik (faktor anafilaksis eosinofil

    dan neutrofil dan leukotrien 80! juga membaa eosinofil, platelet, dan leukosit polimorfonuklear ke lokasi reaksi. )pitel

    saluran napas merupakan target dan kontributor dalam rangkaian proses radang. Baringan ini mengamplifikasi konstriksi

     bronkus dan meningkatkan asodilatasi dengan melepaskan nitrogen oksida, prostaglandin )$, faktor stimulasi granulosit-

    koloni makrofag, interleukin 1, faktor pertumbuhan epidermal, I>7 (insulin-like groth fa*tor!, "D>7 (platelet deried

    droth fa*tor!.

    )osinofil memiliki peran yang penting dalam komponen infiltratif. Interleukin (IL! menstimulasi pelepasan sel-sel ini

    ke dalam sirkulasi dan bertahan. Bika telah teraktiasi, sel-sel ini menjadi sumber kaya leukotrien, dan melepaskan protein

    granuler dan radikal bebas deriat oksigen mampu merusak epitel saluran napas, kemudian masuk ke lumen bronkial dalam

     bentuk badan Creola. Disamping menghilangkan fungsi saar dan sekretori, kerusakan tersebut merangsang pengeluaranan

    sitokin kemotaktik, yang menimbulkan peradangan lebih lanjut.

    Limfosit juga memiliki peran penting dalam respon radang. =$ teraktifasi ditemukan meningkat pada saluran napas

    dan menghasilkan sitokin seperti IL1-0 yang menginisiasi respon imun humoral (Ig)!. Menurut data yang telah

    dikumpulkan, asma mungkin memiliki hubungan dengan ketidakseimbangan antara respon imun =1 dengan =$, tetapi

    kesimpulan yang pasti belum ditetapkan.

    "ertimbangan >enetik 

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    6/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    "emindaian terhadap keluarga untuk kandidat gen telah mengidentifikasi beberapa bagian kromosom yang berhubungan

    dengan atopi, peningkatan kadar Ig), dan saluran napas yang hiperresponsif. 6romosom mengandung klaster sitokin

    (IL1-0, IL-, IL-;, dan IL-1&!. 8agian lain dari kromosom mengandung reseptor E-adrenergik dan glukokortikoid.

    6romosom /p memiliki bagian yang penting dalam penyajian antigen dan mediasi respon radang. 6romosom 1$

    mengandung dua gen yang berpengaruh pada atopi dan hiperresponsi saluran napas, termasuk nitrit oksida sintase.

     

    LO 1./ Manifestasi 6linis

    >ejala dan tanda klinis sangat dipengaruhi oleh berat ringannya asma yang diderita. 8isa saja seorang penderita asma

    hampir-hampir tidak menunjukkan gejala yang spesifik sama sekali, di lain pihak ada juga yang sangat jelas gejalanya.

    >ejala dan tanda tersebut antara lain+

    • 8atuk

    •  'afas sesak (dispnea! terlebih pada saat mengeluarkan nafas (ekspirasi!

    • 'heezing  (mengi!

    •  'afas dangkal dan *epat• 2onkhi

    • 2etraksi dinding dada

    • "ernafasan *uping hidung (menunjukkan telah digunakannya semua otot-otot bantu pernafasan dalam usaha mengatasi

    sesak yang terjadi!

    • =iperinflasi toraks (dada seperti gentong!

    8iasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita

    tampak bernafas *epat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan

     bekerja dengan keras.

    >ejala klasik dari asma ini adalah sesak nafas, mengi ( he:ing !, batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa

    nyeri di dada. >ejala-gejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan. "ada serangan asma yang lebih berat , gejala-gejala

    yang timbul makin banyak, antara lain + silent *hest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada, takikardi dan

     pernafasan *epat dangkal . 3erangan asma seringkali terjadi pada malam hari.

    LO 1.< Diagnosis dan Diagnosis 8anding

    Diagnosis

    1. Anamnesa

    6eluhan sesak nafas, mengi, dada terasa berat atau tertekan, batuk berdahak yang tak kunjung sembuh, atau batuk 

    malam hari.3emua keluhan biasanya bersifat episodi* dan reersible. Mungkin ada riayat keluarga dengan penyakit

    yang sama atau penyakit alergi yang lain.

    $. "emeriksaan7isik 

    6eadaan umum + "enderita tampak sesak nafas dan gelisah, penderita lebih nyaman dalam posisi duduk 

    Bantung + "ekak jantung menge*il, takikardi

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    7/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    "aru

    o Inspeksi + Dinding torak tampak mengembang, diafragma terdorong kebaah

    o Auskultasi + erdengar hee:ing (mengi!, ekspirasi memanjang

    o "erkusi + =ipersonor 

    o "alpasi + 7remitus okal kanan sama dengan kiri

    &. "emeriksaan Laboratorium

    "emeriksaan 3putum

    "emeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya+

    o 6ristal-kristal *har*ot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinofil

    o 3piral *urshmann, yakni yang merupakan *ast *ell (sel *etakan! dari *abang bronkhus

    o Creole yang merupakan fragmen dari epitel bronkhus

    o  'etrofil dan eosinopil yang terdapat pada sputum, umumnya bersifat mukoid dengan iskositas yang tinggi dan

    kadang terdapat mu*us plug

    "emeriksaan Darah

    o Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula terjadi hipoksemia, hiperkapnia, atau asidosis

    o 6adang pada darah terdapat peningkatan dari 3>O dan LD=

    o =iponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas 1.%%%Fmm & dimana menandakan terdapatnya suatu

    infeksi

    o "ada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi peningkatan dari Ig) pada aktu serangan dan menurun pada

    aktu bebas dari serangan

     emeriksaan enunang *ain

    1. "emeriksaan 2adiologi>ambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. "ada aktu serangan menunjukan gambaran hiperinflasi

     pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga inter*ostalis, serta diafragma yang menurun.

    Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut+

    • 8ila disertai dengan bronkitis, maka ber*ak-ber*ak di hilus akan bertambah

    • 8ila terdapat komplikasi emfisema (CO"D!, maka gambaran radiolusen akan semakin bertambah

    • 8ila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrat pada paru

    • Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lo*al

    • 8ila terjadi pneumonia mediastinum, pneumotoraks, dan pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk 

    gambaran radiolusen pada paru-paru

    $. "emeriksaan es 6ulit

    Dilakukan untuk men*ari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang positif pada

    asma.

    &. )lektrokardiografi

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    8/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    >ambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi menjadi & bagian, dan disesuaikan

    dengan gambaran yang terjadi pada emfisema paru, yaitu+

    • "erubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi right a@is deiasi dan *lo*k ise rotation

    • erdapatnya tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya 288 (2ight bundle bran*h blo*k!

    • anda-tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus ta*hy*ardia, 35)3, dan 5)3 atau terjadinya depresi segmen

    3 negatie

    0. 3*anning "aru

    Dengan s*anning paru melalui inhalasi dapat dipelajari baha redistribusi udara selama serangan asma tidak 

    menyeluruh pada paru-paru.

    . 3pirometri

    Gntuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas reersible, *ara yang paling *epat dan sederhana diagnosis

    asma adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodilator. "emeriksaan spirometer dilakukan sebelum dan

    sesudah pamberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebuli:er! golongan adrenergik. "eningkatan 7)51 atau 75C

    sebanyak lebih dari $%4 menunjukkan diagnosis asma. idak adanya respon aerosol bronkodilator lebih dari $%4.

    "emeriksaan spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai berat

    obstruksi dan efek pengobatan. 8enyak penderita tanpa keluhan tetapi pemeriksaan spirometrinya menunjukkan

    obstruksi.

    3tatus Asmatikus adalah keadaan darurat medik paru berupa serangan asma yang berat atau bertambah berat

    yang bersifat refrakter sementara terhadap pengobatan yang la:im diberikan. 2efrakter adalah tidak adanya

     perbaikan atau perbaikan yang sifatnya hanya singkat, dengan aktu pengamatan antara satu sampai dua jam.

    +ambaran ,linis tatus Asmatikus

    • "enderita tampak sakit berat dan sianosis

    • 3esak nafas, bi*ara terputus-putus

    • 8anyak berkeringat, bila kulit kering menunjukkan kegaatan sebab penderita sudah jatuh dalam dehidrasi berat

    • "ada keadaan aal kesadaran penderita mungkin masih *ukup baik, tetapi lambat laun dapat memburuk yang

    diaali dengan rasa *emas, gelisah kemudian jatuh ke dalam koma

    Diagnosis 8anding

    1. 8ronkitis 6ronis

    Ditandai dengan batuk kronik menegluarkan sputum & bulan dalam setahun paling sedikti terjadi dua tahun. >ejala

    utama batuk disertai sputum biasanya terjadi pada penderita & tahun dan perokok berat. >ejalanya berupa batuk di

     pagi hari, lama-lama disertai mengi, menurunya kemampuan kegiatan jasmani pada stadium lanjut ditemukan sianosis

    dan tanda-tanda kor pumonal.$. )mfisema "aru

    3esak merupakan gejala utama emfisema, sedangkan batuk dan mengi jarang menyertainya. "enderita biasanya

    kurus. 8erbeda dengan asma, emfisema biasanya tida ada fase remisi, penderita selalu merasa sesak pada saat

    melakukan aktiitas. "ada pemeriksaan fisik di dapat dada seperti tong, gerakan nafas terbatas, hipersonor, pekak hati

    menurun, suara esikuler sangat lemah. "ada foto dada di dapat adanya hiperinflasi.

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    9/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    &. >agal Bantung 6iri

    >ejala gagal jantung yang sering terjadi pada malam hari dikenal sebagai paroksisimal dispneu. "enderita tiba-tiba

    terbangun pada malam hari karena sesak, tetapi sesak berkurang jika penderita duduk. "ada pemeriksaan fisik 

    ditemukan adanya kardiomegali dan udem paru.

    0. )mboli "aru

    =al-hal yang dapat menimbulkan emboli paru adalah gagal jantung dan tromboflebitis dengan gejala sesak nafas,

     pasien terbatuk-batuk disertai darah, nyeri pleura, keringat dingin, kejang, dan pingsang. "ada pemeriksaan fisik 

    didapat ortopnea, takikardi, gagal jantung kanan, pleural fri*tion, gallop, sianosis, dan hipertensi.

    LO 1.9 "enatalaksanaan

     Asma tidak bisa disembuhkan# namun bisa dikendalikan# sehingga penderita asma dapat mencegah teradinya sesak 

    napas akibat serangan asma"

    ujuan pengobatan anti penyakit asma adalah membebaskan penderita dari serangan penyakit asma. =al ini dapat di*apai

    dengan jalan mengobati serangan penyakit asma yang sedang terjadi atau men*egah serangan penyakit asma jangan sampai

    terjadi. Mengobati disini bukan berarti menyembuhkan penyakitnya, melainkan menghilangkan gejala-gejala yang berupa

    sesak, batuk, atau mengi. 6eadaan yang sudah bebas gejala penyakit asma ini selanjutnya harus dipertahankan agar serangan

     penyakit asma jangan datang kembali.

    Tatalaksana Medikamentosa

    Obat asma dapat dibagi dalam $ kelompok besar, yaitu obat pereda ( reliever ! dan obat pengendali (controller !. Obat pereda

    digunakan untuk meredakan serangan atau gejala asma jika sedang timbul. 8ila serangan sudah teratasi dan sudah tidak ada

    lagi gejala maka obat ini tidak lagi digunakan atau diberikan bila perlu. 6elompok kedua adalah obat pengendali yang

    disebut juga obat pen*egah, atau obat profilaksis. Obat ini digunakan untuk mengatasi masalah dasar asma, yaitu inflamasikronik saluran nafas. Dengan demikian pemakaian obat ini terus menerus diberikan alaupun sudah tidak ada lagi gejalanya

    kemudian pemberiannya diturunkan pelan H pelan yaitu $ 4 setip penurunan setelah tujuan pengobatan asma ter*apai / H 9

    minggu.

    Obat H obat "ereda (2elieer!

    1. 8ronkodilator 

    a. hort-acting ./ agonist 

    Merupakan bronkodilator terbaik dan terpilih untuk terapi asma akut pada anak.2eseptor  ./ agonist  berada di epitel

     jalan napas, otot pernapasan, aleolus, sel-sel inflamasi, jantung, pembuluh darah, otot lurik, hepar, dan pankreas.

    Obat ini menstimulasi reseptor $ adrenergik menyebabkan perubahan A" menjadi cyclic-AM" sehingga timbulrelaksasi otot polos jalan napas yang menyebabkan terjadinya bronkodilatasi.

    • )pinefrinFadrenalin

    idak direkomendasikan lagi untuk serangan asma ke*uali tidak ada $ agonis selektif. )pinefrin menimbulkan

    stimulasi pada reseptor 1, $, dan J sehingga menimbulkan efek samping berupa sakit kepala, gelisah, palpitasi,

    takiaritmia, tremor, dan hipertensi.

    "emberian epinefrin aerosol kurang menguntungkan karena durasi efek bronkodilatasinya hanya 1-1, jam dan

    menimbulkan efek samping, terutama pada jantung dan C'3.

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    10/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    • $ agonis selektif (1$!

    Obat yang sering dipakai + salbutamol, terbutalin, fenoterol.

    Dosis salbutamol oral + %,1 - %,1 mgFkg88Fkali , setiap / jam.Dosis tebutalin oral + %,% H %,1 mgFkg88Fkali , setiap / jam.

    Dosis fenoterol + %,1 mgFkg88Fkali , setiap / jam.Dosis salbutamol nebulisasi + %,1 - %,1 mgFkg88 (dosis maksimum mgFkg88!, interal $% menit, atau

    nebulisasi kontinu dengan dosis %,& H %, mgFkg88Fjam (dosis maksimum 1

    mgFjam!.

    Dosis terbutalin nebulisasi + $, mg atau 1 respulFnebulisasi.

    "emberian oral menimbulkan efek bronkodilatasi setelah &% menit, efek pun*ak di*apai dalam $ H 0 jam, lama

    kerjanya sampai jam. "emberian inhalasi (inhalerFnebulisasi! memiliki onset kerja 1 menit, efek pun*ak di*apai

    dalam 1% menit, lama kerjanya 0 H / jam.

    3erangan ringan + MDI $ H 0 semprotan tiap & H 0 jam.

    3erangan sedang + MDI / H 1% semprotan tiap 1 H $ jam.3erangan berat + MDI 1% semprotan.

    "emberian intraena dilakukan saat serangan asma berat ksrena pada keadaan ini obat inhalasi sulit men*apai

     bagian distal obstruksi jalan napas. )fek samping takikardi lebih sering terjadi.Dosis salbutamol I5 + mulai %,$ m*gFkg88Fmenit, dinaikkan %,1 m*gFkg88 setiap 1 menit, dosis maksimal 0

    m*gFkg88Fmenit.

    Dosis terbutalin I5 + 1% m*gFkg88 melalui infuse selama 1% menit, dilanjutkan dengan %,1 H %,0 ugFkg88Fjam

    dengan infuse kontinu.)fek samping $ agonist antara lain tremor otot skeletal, sakit kepala, agitasi, palpitasi, dan takikardi.

     b.  0ethyl xanthine)fek bronkodilatasi methyl @antine setara dengan $ agonist inhalasi, tapi karena efek sampingnya lebih banyak 

    dan batas keamanannya sempit, obat ini diberikan pada serangan asma berat dengan kombinasi $ agonist dan

    anti*holinergi*k.

    )fek bronkodilatasi teofilin disebabkan oleh antagonisme terhadap reseptor adenosine dan inhibisi "D) 0 dan

    "D) .Methil@anthine *epat diabsorbsi setelah pemberian oral, re*tal, atau parenteral."emberian teofilin IMharus dihindarkan karena menimbulkan nyeri setempat yang lama. Gmumnya adanya makanan dalam lambung

    akan memperlambat ke*epatan absorbsi teofilin tapi tidak mempengaruhi derajat besarnya absorpsi.

    Metil@anthine didistribusikan keseluruh tubuh, meleati plasenta dan masuk ke air susu ibu.

    Dosis aminofilin I5 inisial bergantung kepada usia +

    • 1 H / bulan + %,mgFkg88FBam

    • / H 11 bulan + 1 mgFkg88FBam

    • 1 H ; tahun + 1,$ H 1, mgFkg88FBam

    • 1% tahun + %,; mgFkg88FBam

    )fek samping obat ini adalah mual, muntah, sakit kepala."ada konsentrasi yang lebih tinggi dapat timbul kejang,

    takikardi dan aritmia.

    1. Anti*holinergi*s

    Obat yang digunakan adalah Ipratropium 8romida.6ombinasi dengan nebulisasi $ agonist menghasilkan efek 

     bronkodilatasi yang lebih baik. Dosis anjuran %, 1 **Fkg88, nebulisasi tiap 0 jam(1$!.

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    11/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    Obat ini dapat juga diberikan dalam larutan %,%$ 4 dengan dosis + untuk usia diatas / tahun 9 H $% tetes usia

    ke*il / tahun 0 H 1% tetes. )fek sampingnya adalah kekeringan atau rasa tidak enak dimulut.Antikolinergik 

    inhalasi tidak direkomendasikan pada terapi asma jangka panjang pada anak.

    $. 6ortikosteroid

    6ortikosteroid sistemik terutama diberikan pada keadaan(1$! +

    •  erapi inisial inhalasi ./ agonist  kerja *epat gagal men*apai perbaikan yang *ukup lama.

    •  3erangan asma tetap terjadi meski pasien telah menggunakan kortikosteroid hirupan sebagai kontroler.

    •  3erangan ringan yang mempunyai riayat serangan berat sebelumnya.

    6ortikosteroid sistemik memerlukan aktu paling sedikit 0 jam untuk men*apai perbaikan klinis, efek 

    maksimum di*apai dalan aktu 1$ H $0 jam. "reparat oral yang di pakai adalah prednisone, prednisolon, atau

    triamsinolon dengan dosis 1 H $ mgFkg88Fhari diberikan $ H & kali sehari selama & H kali sehari.

    6ortikosteroid tidak se*ara langsung berefek sebagai bronkodilator. Obat ini bekerja sekaligus menghambat

     produksi sitokin dan kemokin, menghambat sintesis eikosainoid, menghambat peningkatan basofil, eosinofil

    dan leukosit lain di jaringan paru dan menurunkan permeabilitas as*ular.

    Metilprednisolon merupakan pilihan utama karena kemampuan penetrasi kejaringan paru lebih baik, efek anti

    inflamasi lebih besar, dan efek mineralokortikoid minimal.Dosis metilprednisolon I5 yang dianjurkan adalah 1

    mgFkg88 setiap 0 sampai / jam.Dosis =idrokortison I5 0 mgFkg88 tiap 0 H / jam. Dosis de@amethasone

     bolus I5 %, H 1 mgFkg88 dilanjtkan 1 mgFkg88Fhari setiap / H 9 jam.

    Obat H obat "engontrol

    Obat H obat asma pengontrol pada anak H anak termasuk inhalasi dan sistemik glukokortikoid, leukotrien

    modifiers, long a*ting inhaled $-agonist, theofilin, *romones, dan long a*ting oral $-agonist.

    1. Inhalasi glukokortikosteroid>lukokortikosteroid inhalasi merupakan obat pengontrol yang paling efektif dan direkomendasikan untuk 

     penderita asma semua umur. Interensi aal dengan penggunaan inhalasi budesonide berhubungan dengan

     perbaikan dalam pengontrolan asma dan mengurangi penggunaan obat-obat tambahan. erapi pemeliharaan

    dengan inhalasi glukokortikosteroid ini mampu mengontrol gejala-gejala asma, mengurangi frekuensi dari

    eksaserbasi akut dan jumlah raatan di rumah sakit, meningkatkan kualitas hidup, fungsi paru dan

    hiperresponsif bronkial, dan mengurangi bronkokonstriksi yang diinduksi latihan.

    >lukokortikosteroid dapat men*egah penebalan lamina retikularis, men*egah terjadinya neoangiogenesis,

    dan men*egah atau mengurangi terjadinya do1n regulation receptor ./ agonist"Dosis yang dapat digunakan

    sampai 0%%ugFhari (respire anak!.)fek samping berupa gangguan pertumbuhan, katarak, gangguan sistem

    saraf pusat, dan gangguan pada gigi dan mulut

    $. Leukotriene 2e*eptor Antagonist (L2A!

    3e*ara hipotesis obat ini dikombinasikan dengan steroid hirupan dan mungkin hasilnya lebih baik.3ayangnya, belum

    ada per*obaan jangka panjang yang membandingkannya dengan steroid hirupan K LA8A. 6euntungan memakai L2A

    adalah sebagai berikut +

    •  L2A dapat melengkapi kerja steroid hirupan dalam menekan cystenil leukotriane

    •  Mempunyai efek bronkodilator dan perlindungan terhadap bronkokonstriktor

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    12/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    •  Men*egah early asma reaction dan late asthma reaction

    •  Dapat diberikan per oral, bahkan montelukast  hanya diberikan sekali per hari., penggunaannya aman, dan tidak 

    mengganggu fungsi hati sayangnya preparat montelukast  ini belum ada di Indonesia

    •  Mungkin juga mempunyai efek menjaga integritas epitel, yaitu dengan meningkatkan kerja epithel gro1th factor 

    ()>7! dan menekan transforming gro1th factor   (>7! sehingga dapat mengendalikan terjadinya fibrosis,

    hyperplasia, dan hipertrofi otot polos, serta diharapkan men*egah perubahan fungsi otot polos menjadi organ pro-

    inflamator.

    Ada $ preparat L2A +

    a. Montelukast

    "reparat ini belum ada di Indonesia dan harganya mahal. Dosis per oral 1 kali sehari.(respiro anak! Dosis pada

    anak usia $- tahun adalah 0 mg hs. (gina! b. afirlukast

    "reparat ini terdapat di Indonesia, digunakan untuk anak usia < tahun dengan dosis 1% mg $ kali sehari.

    Leukotrin memberikan manfaat klinis yang baik pada berbagai tingkat keparahan asma dengan menekan produksi

    cystenil leukotrine. )fek samping obat dapat mengganggu fungsi hati (meningkatkan transaminase! sehingga

     perlu pemantauan fungsi hati.

    &. Long a*ting $ Agonist (LA8A!

    "reparat inhalasi yang digunakan adalah salmeterol dan formoterol. "emberian IC3 0%%ug dengan tambahan LA8A

    lebih baik dilihat dari frekuensi serangan, 7)5 1 pagi dan sore, penggunaan steroid oral,, menurunnya hiperreaktiitas

    dan air1ay remodeling"6ombinasi IC3 dan LA8A sudah ada dalam 1 paket, yaitu kombinasi fluti*asone propionate

    dan salmeterol (3eretide!, budesonide dan formoterol (3ymbi*ort!.3eretide dalam MDI sedangkan 3ymbi*ort dalam

    D"I.6ombinasi ini mempermudah penggunaan obat dan meningkatkan kepatuhan memakai obat.

    2" eofilin lepas lambat

    eofilin efektif sebagai monoterapi atau diberikan bersama kortikosteroid yang bertujuan untuk mengontrol asma dan

    mengurangi dosis pemeliharaan glukokortikosteroid.api efikasi teofilin lebih rendah daripada glukokortikosteroid

    inhalasi dosis rendah. )fek samping berupa anoreksia, mual, muntah, dan sakit kepala, stimulasi ringan 33", palpitasi,

    takikardi, aritmia, sakit perut, diare, dan jarang, perdarahan lambung. )fek samping mun*ul pada dosis lebih dari

    1%mgFkg88Fhari, oleh karena itu terapi dimulai pada dosis inisial mgFkg88Fhari dan se*ara bertahap diingkatkan

    sampai 1%mgFkg88Fhari.

    erapi 3uportif 

    a. erapi oksigenOksigen diberikan pada serangan sedang dan berat melalui kanula hidung, masker atau headbox."erlu dilakukan

     pemantauan saturasi oksigen, sebaiknya diukur dengan pulse oxymetry (nilai normal ;4!.

     b. Campuran =elium dan oksigenInhalasi =elioks (9%4 helium dan $%4 oksigen! selama 1 menit sebagai tambahan pemberian oksigen (dengan

    kanula hidung!, bersama dengan nebulisasi salbutamol dan metilprednisolon I5, se*ara bermakna menurunkan pulsus

     paradoksus, meningkatkan  peakflo1  dan mengurangi sesak. Campuran helium dan oksigen dapat memperbaiki

    oksigenasi karena helium bersifat ringan sehingga dapat mengubah aliran turbulen menjadi laminar dan menyebabkan

    oksigen lebih mudah men*apai aleoli.

    *. erapi *airan

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    13/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    Dehidrasi dapat terjadi pada serangan asma berat karena kurang adekuatnya asupan *airan, peningkatan insensible

    1ater loss, takipnea serta efek diureti* teofilin. "emberian *airan harus hati-hati kareana pada asma berat terjadi

     peningkatan sekresi  Antidiuretik &ormone (AD=! yan memudahkan terjadinya retensi *airan dan tekanan pleura

    negatif tinggi pada pun*ak inspirasi yang memudahkan terjadinya edema paru. Bumlah *airan yang diberikan adalah

    1-1, kali kebutuhan rumatan.

    Cara "emberian Obat

    GMG2 ALA I'=ALA3I

    ? $ tahun 'ebuliser, Aero*hamber, babyhaler  

    $-0 tahun 'ebuliser, Aero*hamber, babyhaler  Alat =irupan (MDIF Metered Dose Inhaler! dengan alat

     perenggang (spa*er!

    -9 tahun 'ebuliser  MDI dengan spa*er 

    Alat hirupan bubuk (3pinhaler, Diskhaler, 2otahaler, urbuhaler!

    9 tahun 'ebuliser  

    MDI (metered dose inhaler!

    Alat =irupan 8ubuk Autohaler 

    "emakaian alat perenggang (spa*er! mengurangu deposisi obat dalam mulut (orofaring!, jadi mengurangi jumlah

    obat yang akan tertelan sehingga mengurangi efek sistemik. 3ebaliknya, deposisi dalamm paru lebih baik sehingga

    didapat efek terapeutik yang lebih baik. Obat hirupan dalam bentuk bubuk kering (3pinhaler, Diskhaler, 2otahaler,

    urbuhaler! memerlukan inspirasi yang kuat. Gmumnya bentuk ini dianjurkan untuk anak usia sekolah. 3ebagian alat

     bantu yaitu 3pa*er (5olumati*, 'ebuhaler, Aero*hamber, 8abyhaler, Autohaler! dapat dimodifikasi dengan

    menggunakan bekas gelas atau botol minuman atau menggunakan botol susu dengan dot susu yang telah dipotong

    untuk anak ke*il dan bayi.

    6urangnya pengertian mengenai *ara-*ara pengobatan yang benar akan mengakibatkan asma salalu kambuh. Bika

     pengobatannya dilakukan se*ara dini, benar dan teratur maka serangan asma akan dapat ditekan seminimal mungkin.

    Pengobatan Asma Jangka Pendek

    "engobatan diberikan pada saat terjadi serangan asma yang hebat, dan terus diberikan sampai serangan merendah,

     biasanya memakai obat-obatan yang melebarkan saluran pernapasan yang menyempit.  ujuan pengobatannya untuk 

    mengatasi penyempitan jalan napas, mengatasi sembab selaput lendir jalan napas, dan mengatasi produksi dahak yang

     berlebihan. Ma*am obatnya adalah+

    a. Obat untuk mengatasi penyempitan jalan napas

    Obat jenis ini untuk melemaskan otot polos pada saluran napas dan dikenal sebagai obat bronkodilator . Ada &

    golongan besar obat ini, yaitu+

    - >olongan antin, misalnya )phedrine =Cl (:at aktif dalam 'eo 'apa*in!

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    14/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    - >olongan 3 impatomimetika

    - >olongan Antikolinergik  

    #alaupun se*ara legal hanya jenis obat )phedrine =Cl saja yang dapat diperoleh penderita tanpa resep dokter (takaran ?

    $ mg!, namun tidak tertutup kemungkinannya penderita memperoleh obat anti asma yang lain.

    8. Obat untuk mengatasi sembab selaput lendir jalan napas

    Obat jenis ini termasuk kelompok kortikosteroid . Meskipun efek sampingnya *ukup berbahaya (bila pemakaiannya tak 

    terkontrol!, namun *ukup potensial untuk mengatasi sembab pada bagian tubuh manusia termasuk pada saluran napas.

    Atau dapat juga dipakai kelompok Kromolin.

    C. Obat untuk mengatasi produksi dahak yang berlebihan.

    Benis ini tidak ada dan tidak diperlukan. Nang terbaik adalah usaha untuk mengen*erkan dahak yang kental tersebut dan

    mengeluarkannya dari jalan napas dengan refleks batuk. Oleh karenanya penderita asma yang mengalami ini dianjurkan

    untuk minum yang banyak. 'amun tak menutup kemungkinan diberikan obat jenis lain, seperti Ambroxol atau Carbo

    Cystein untuk membantu.

    Pengobatan Asma Jangka Panjang

    "engobatan diberikan setelah serangan asma merendah, karena tujuan pengobatan ini untuk pen*egahan serangan asma.

    "engobatan asma diberikan dalam jangka aktu yang lama, bisa berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, dan harus diberikan

    se*ara teratur. "enghentian pemakaian obat ditentukan oleh dokter yang meraat.

    "engobatan ini la:imnya disebut sebagai immunoterapi,   adalah suatu sistem pengobatan yang diterapkan pada

     penderita asmaFpilek alergi dengan *ara menyuntikkan bahan alergi terhadap penderita alergi yang dosisnya dinaikkan

    makin tinggi se*ara bertahap dan diharapkan dapat menghilangkan kepekaannya terhadap bahan tersebut (desentisasi) atau

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    15/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    mengurangi kepekaannya (hiposentisisasi!. Dalam mengatasi dan men*egah asma paling tidak meminimalisir terjadinya

    serangan asma se*ara tiba-tiba, kita perlu mengetahui bagaimana tata pelaksanaan dalam menanggani asma

    LO 1.; 6omplikasi

    8erbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah +

    1. 3tatus asmatikus

    $. Atelektasis

    &. =ipoksemia

    0. "neumothoraks

    . )mfisema

    /. Deformitas thoraks

    agal nafas

    LO 1.1% "rognosis

    "ada umumnya prognosis pada kasus asma *ukup baik. =al tersebut dikarenakan asma merupakan penyakit yang dapat

    sembuh dengan sendirinya. 'amun, apabila tidak dilakukan penanganan dapat menyebabkan kematian. =al tersebut

     berdasarkan data yang diperoleh dari #=O. #=O memperkirakan pada tahun $%%, terdapat $.%%% didunia meninggal

    karena asma. 3ebagian besar ( ± 9%4! terjadi dinegara berkembang.

    LO 1.11 "en*egahan

    3emua serangan penyakit asma harus di*egah. 3erangan penyakit asma dapat di*egah jika faktor pemi*unya diketahui

    dan bisa dihindari. 3erangan yang dipi*u oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

    Ada usaha-usaha pen*egahan yang dapat dilakukan untuk men*egah datangnya serangan penyakit asma, antara lain +

    •  Menjaga kesehatan

    • Menjaga kebersihan lingkungan

    • Menghindarkan faktor pen*etus serangan penyakit asma

    • Menggunakan obat-obat antipenyakit asma

    3etiap penderita harus men*oba untuk melakukan tindakan pen*egahan. etapi bila gejala-gejala sedang timbul maka

    diperlukan obat antipenyakit asma untuk menghilangkan gejala dan selanjutnya dipertahankan agar penderita bebas dari

    gejala penyakit asma.

    LI $. Memahami dan Menjelaskan tentang Inhalasi pada Anak 

    LO $.1 Benis H jenis Inhalasi

    erapi inhalasi adalah pemberian obat yang dilakukan se*ara inhalasi (hirupan! ke dalam saluran respiratorik.

    "enggunaan terapi inhalasi sangat luas di bidang respirologi atau respiratory medicine. 3aat ini dikenal tiga jenis alat

    inhalasi dalam praktek klinis sehari-hari yaitu+

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    16/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    1. 'ebuli:er 

    $. Dry poder inhaler (D"I!

    &. Metered dose inhaler (MDI!

    . !ebuli"er

    Dari aspek teknis ada dua jenis nebuli:er, jet dan ultranonik. 'ebuli:er jet adalah alat yang menghasilkan aerosol dengan

    aliran gas kuat yang dihasilkan oleh kompresor listrik atau gas (udara atau oksigen! yang dimampatkan. 'ebuli:er 

    ultrasonik menggunakan tenaga listrik untuk menggetarkan lempengan yang kemudian menggetarkan *airan di atasnya

    kemudian mengubahnya menjadi aerosol.

    6arena berbagai faktor, nebuli:er jet merupakan nebuli:er yang paling banyak digunakan, jet nebuli:er dapat diandalkan

    dan dapat menebulisasi semua jenis. Alat ini dapat digunakan pada semua kasus respiratorik. "emakaiannya hanya

    memerlukan sedikit upaya dan koordinasi. 3elanjutnya yang dimaksudkan nebuli:er adalah nebuli:er jet ke*uali jika

    disebutkan lain. 5olume isi adalah jumlah total *airan obat yang diisikan ke dalam labu nebuli:er pada tiap kali

    nebulisasi. 5olume residual adalah sisa *airan dalam labu nebuli:er saat nebulisasi telah dihentikan. 3ebagai patokan jika

    olume residual sekitar 1 ml, maka diperlukan olume isi sekitar ml. #aktu nebulisasi adalah aktu sejak nebuli:er 

    dinyalakan dan aerosolnya dihirup sehingga nebuli:er dihentikan. Gntuk bronkodilator aktu nebulisasi tidak lebih dari

    1% menit.

    3ebelum penggunaan nebuli:er pasien diberitahu bagaimana *aranya. 3ejauh memungkinkan pasien diminta untuk 

    duduk tegak di kursi, bernapas dengan ajar yaitu dengan frekuensi dan kedalaman seperti bernapas biasa. Diminta juga

    untuk tidak bi*ara selama dalam nebulisasi, dan menjaga agar labu nebuli:er tetap dalam posisi tegak. Bika *airan obat

    dalam labu tinggal sedikit, pasien dianjurkan agar menepuk-nepuk labu untuk meningkatkan olume output aerosol.

    #.  Dry Powder Inhaler  $%P&)

    urbuhaler mempunyai penampung bubuk obat murni tanpa bahan tambahan. Dosis terukur oleh piring ukur sesaat

    sebelum dihirup. 3elama dihirup, obat akan melalui saluran berbentuk spiral dalam mouthpiece urbuhaler. urbulensi

    dalam saluran spiral ini akan mengendapkan partikel besar. Deposisi di bronkus dengan alat ini berkisar 1

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    17/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    Inhaler jenis ini bersifat effort dependent  karena sumber tenaga penggerak alat ini sepenuhnya adalah upaya inspirasi

    maksimal dari pasien sehingga juga disebut breath-actuated inhaler . "ada anak ke*il (balita! hal ini sulit dilakukan

    mengingat kemampuannya melakukan inspirasi kuat belum optimal. "ada anak yang lebih besar (di atas tahun!,

     penggunaan alat ini relatif mudah karena tidak memerlukan manuer yang kompleks seperti pada MDI. D"I ini tidak 

    memerlukan alat tambahan seperti spa*er sehingga lebih praktis dan mudah untuk dibaa.

    '.  Metered Dose Inhaler (MDI)

    3eperti halnya D"I, maka alat ini bersifat effort dependent , karena memerlukan manuer tertentu yang *ukup sulit agar

    sejumlah dosis obat men*apai sasarannya. "emakaiannya se*ara langsung tanpa spa*er bahkan lebih sulit daripada D"I.

    3umber tenaga penggeraknya adalah propelan (:at pembaa! yang dibuat bertekanan tinggi dalam suatu tabung

    aluminium yang disebut kanister.

    Langkah penggunaan MDI+

    • 6anister dalam aktuator diko*ok dengan arah atas baah beberapa kali, lalu tutup aktuator dibuka

    • MDI disiapkan dalam posisi tegak, pasien melakukan ekspirasi maksimal

    • Orifisium aktuator dimasukkan dalam mulut pasien di antara dua baris gigi, bibir dikatupkan rapat

    • "asien melakukan inspirasi pelan, sesaat setelah itu kanister ditekan ke baah agar obat keluar terdispersi, inspirasi

    diteruskan pelan dan dalam sehingga maksimal

    • Dalam posisi inspirasi maksimal, napas ditahan selama 1% detik, baru lakukan ekspirasi

    • 8ila diperlukan dosis kedua dan seterusnya, lakukan langkah yang sama setelah &%-/% detik.

    • 3elesai melakukan hirupan, pasien berkumur dan airnya dibuang untuk menghilangkan sisa obat yang tertinggal di

    mulut, sehingga mengurangi absorpsi sistemik 

     0etered 3ose Inhaler  (MDI! dengan spacer 

    "enggunaan MDI se*ara langsung mempunyai dua kekurangan utama. "ertama, MDI memerlukan manuer yang

    *ukup sulit bahkan bagi orang deasa sekalipun. Di samping itu per*ikan partikel dari MDI langsung ke mulutmemiliki ke*epatan tinggi dan ukuran partikel yang besar menyebabkan deposisi obat di orofaring tinggi. Gntuk

    mengurangi hal tersebut ada yang menyarankan agar MDI jangan langsung dipasang di mulut, tetapi diberi jarak sekitar 

    0 *m. 'amun *ara ini berisiko membuat obat tersebar ke udara. 6emudian timbul pemikiran untuk menambahkan alat

     berupa tabung yang memberi ruang ( space! tambahan sehingga alatnya disebut spacer" pacer  dimaksudkan untuk

    mengurangi laju dan ukuran partikel sehingga saat men*apai rongga mulut keadaannya lebih ideal. Gntuk penggunaan

     pada anak besar ujung spa*er *ukup dilengkapi dengan mouthpie*e, sedangkan untuk bayi dan anak ke*il ditambahkan

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    18/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    masker.

    Langkah penggunaan MDI dengan spa*er+

    • 6anister dalam aktuator diko*ok dengan arah atas baah beberapa kali, lalu tutup aktuator dibuka

    • MDI disiapkan dalam posisi tegak, masukkan dalam spa*er 

    • 3emprotkan obat dari MDI ke dalam spa*er 

    • Gntuk anak besar diminta menghirup obat dalam spa*er melalui mouthpie*e

    • Gntuk bayi dan anak ke*il, spa*er dipasangi masker sebelumnya dan katupkan masker menutupi mulut dan hidung

     pasien

    • 8iarkan anak bayi bernapas ke dalam spa*er selama sekitar $%-&% detik, sehingga semua obat dalam spa*er telah

    dihirup

    • 8ila diperlukan dosis kedua dan seterusnya, lakukanlah langkah yang sama setelah &%-/% detik 

    • 3elesai melakukan hirupan, jika sudah mampu pasien berkumur dan airnya dibuang untuk menghilangkan sisa obat

    yang tertinggal di mulut, sehingga mengurangi absorpsi sistemik 

    ambahan

     'ebulisasi merupakan terapi inhalasi yang menggunakan alat nebuli:er. Aalnya terapi ini hanya dilakukan pada kasus

    asma, tetapi seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan beberapa penelitian menunjukkan terapi ini juga bermanfaat

    dalam mengatasi masalah saluran nafas lainnya. "ada anak dengan riayat atopi keluarga, dapat terjadi hiperreaktiitas

     bronkus (=28! dengan atau tanpa retensi lendirFsputum. 6ondisi ini sangat mengganggu, bahkan anak dapat muntah karena

    kesulitan mengeluarkan dahakFlendir ataupun terbangun dari tidur karena batuk. 6asus lainnya seperti rhinitis alergi, *roup,

     bronkiolitis, pneumonia, aspirasi, maupun penyakit paru menahun juga memberikan respon positif pas*a nebulisasi.

    indakan ini dapat ditujukan untuk mengen*erkan lendir, melebarkan (dilatasi! bronkus dan megatasi proses radang

    (inflamasi! yang langsung ke target organ sesuai dengan indikasi dan jenis obat yang dipilih. erapi inhalasi lainnya yang

     berupa obat hirupan dalam bentuk bubuk kering Dry "oder Inhaler (D"I!. Contoh obat-obat yang termasuk D"I antara lain

    3pinhaler, 2otahaler, Diskhaler, )asyhaler, dan urbuhaler. Dibandingkan nebuli:er, baik D"I maupun MDI memerlukan

    edukasi *ara pemakaian sehingga umumnya dianjurkan untuk anak usia sekolah. Di luar negeri, terapi inhalasi yang lebih

     banyak dipilih adalah MDI dibandingkan nebuli:er. 6elemahan alat nebuli:er tentunya kurang fle@ibel, harga alat yang

    *ukup mahal, ukuran alat besar, memerlukan tenaga listrik, dan pamakaiannya membutuhkan aktu yang lama sehingga

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    19/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    kurang nyaman bagi bayiFanak. Anak usia sekolah yang sudah dapat diedukasi mengenai tekhnik penggunaan alat, dapat

    menggunakan MDI tanpa spa*er, tetapi untuk bayi dan anak pra sekolah diperlukan spa*er. 3pa*er sebagai pengatur jarak 

    antara MDI dengan mulut anak. Alat ini berfungsi mengumpulkan partikel, sehingga partikel yang masuk ke saluran nafas

    anak merupakan partikel berukuran ke*il. "artikel dengan ukuran yang besar (tidak aman! akan tertinggal di spa*er, tetapi

    alat ini belum ada di Indonesia. 8ila orangtua mampu menyediakan spa*er dengan membelinya dari luar negeri, maka perlu

    edukasi mengenai *ara pemakaiannya. Dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan fasilitas, diharapkan nantinya

    alat ini juga dapat tersedia di Indonesia.

    Alat ini merubah bentuk larutan menjadi aerosol se*ara terus menerus. Ada $ jenis nebuli:er yaitu ultrasonik dan jet. Alat ini

     bekerja menggunakan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan, atau gelombang ultrasonik. 'ebuli:er dapat

    menghasilkan partikel aerosol se*ara terus-menerus, dan ada juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya ada pada saat

    anak melakukan inhalasi dan obat tidak banyak terbuang. Aerosol yang terbentuk dihirup anak melalui mouth pie*e atau

    sungkup. Aerosol yang terbentuk menghasilkan partikel yang berukuran sangat ke*il sehingga dapat masuk ke saluran nafas

    yaitu berukuran ? 1% Qm. Gkuran inilah yang menentukan target, partikel dengan ukuran yang sangat ke*il dibutuhkan utk 

    dapat menjangkau bagian dari saluran nafas tersebut. arget organ sepanjang saluran nafas yaitu hidung, sinus, trakea,

     bronkus, bronkiolus, bahkan sampai aleolus.

    Manfaat nebulisasi tentu saja sangat tergantung pada efektifitas alat, tekhnik penggunaan dan pemilihan obat-obatan.

    Deposisi obat yang masuk ke saluran nafas setelah nebulisasi ditujukan untuk mengen*erkan lendir, mampu melebarkan

    (dilatasi! saluran nafas dan mengatasi proses radang. "ada kasus-kasus tertentu dibutuhkan tindakan tambahan berupa

    fisioterapi pada dada seperti alat penggetar (ibrator!, tepukan (tap! ataupun pemanasan (radiation!. Gntuk pemilihan

    tindakan yang lebih jauh, biasanya dokter rehabilitasi medik dapat turut berperan agar manfaat nebulisasi diperoleh

    maksimal. 'ebulisasi *ukup efektif karena sedikit memerlukan koordinasi dan beberapa jenis obat dapat di*ampur menjadi

    satu.

    LO $.$ Indikasi dan 6ontraindikasi

    Indikasi

    "enggunaan terapi inhalasi ini diindikasikan untuk pengobatan asma, penyakit paru obstruktif kronis (""O6!, sindrom

    obstruktif post tuberkulosis, fibrosis kistik, bronkiektasis, keadaan atau penyakit lain dengan sputum yang kental dan

    lengket.  "enggunaannya terbatas hanya untuk obat-obat yang berbentuk gas atau *airan yang mudah menguap dan obat lain

    yang berbentuk aerosol. "ada penyakit Asma dan 4hronic %bstructive pulmonal disease (4%3  ""O6 R ""OM! terapi

    inhalasi merupakan terapi pilihan.   Dengan terapi inhalasi obat dapat masuk sesuai dengan dosis yang diinginkan, langsung

     berefek pada organ sasaran. Dari segi kenyamanan dalam penggunaan, *ara terapi MDI banyak disukai pasien karena obatdapat mudah di baa ke mana - mana.  6emasan obat juga menguntungkan karena dalam satu botol bisa dipakai untuk &%

    atau sampai ;% hari penggunaan. 

    6ontra Indikasi

    6ontra indikasi mutlak pada terapi inhalasi tidak ada. Indikasi relatif pada pasien dengan alergi terhadap bahan atau obat

    yang digunakan. 

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    20/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    LO $.& "rinsip H "rinsip Dasar 

    3esuai dengan prinsip terapi topikal, maka terapi inhalasi mempunyai beberapa kelebihan yaitu+

    • Aitan efek segera, karena obat langsung bekerja di sasaran tanpa perlu menjalani proses yang panjang seperti pemberian

    se*ara sistemik 

    • Dosis obat sangat ke*il dibanding pemberian se*ara sistemik 

    • )fek samping obat minimal, karena dosis totalnya yang ke*il

    Prinsip

      "rinsip dasar terapi inhalasi adalah men*iptakan partikel ke*il aerosol ( respirable aerosol ! yang dapat men*apai

    sasarannya tergantung tujuan terapi melalui proses hirupan (inhalasi!. 3asarannya meliputi seluruh bagian dari sistem

    respiratorik mulai dari hidung, trakea, bronkus, hingga saluran respiratorik terke*il (bronkiolus!, bahkan bisa men*apai

    aleolus. Aerosol adalah dispersi dari partikel ke*il *air atau padat dalam bentuk uapFkabut yang dihasilkan melalui tekanan,

    atau tenaga dari hirupan napas. Oleh karena itu besar partikel hirupan yang kita hasilkan harus berukuran ? mm agar dapat

    menghasilkan efek klinis. erapi inhalasi dapat digunakan untuk memberikan pengobatan terhadap berbagai kasus

    respiratorik, baik kasus infeksi maupun noninfeksi, dalam keadaan akut maupun terapi jangka panjang.

    DA7A2 "G3A6A

    Anonim, 1;;9, !uku ,edokteran 3orlan edisi $, "enerbit )C>, Bakarta

    >unaan,3ulistia >an,D66.$%%

  • 8/16/2019 Blok Respi Sken 3 - Asma

    21/21

    MUTHIARA SURYA (1102011183)

     - Asma

    "ri*e, 3hirley Lorane M. #ilson. 1;;9. atofisiologi ,onsp ,linis roses enyakit edisi 2. Bakarta + )C>.

    3udoyo, Aru #,dkk. $%%/. !uku Aar Ilmu enyakit 3alam 9ilid II edisi I: . Bakarta + Departemen Ilmu "enyakitDalam 76GI

     !uku Aar $espirologi Anak 

    http+FFmedi*astore.*omFneoSnapa*inFasmaSbronkial.htm

    http+FFmedi*astore.*omFasmaFpengobatanSasma.php

    http+FF.ho.intF

    http://medicastore.com/neo_napacin/asma_bronkial.htmhttp://medicastore.com/asma/pengobatan_asma.phphttp://www.who.int/http://medicastore.com/asma/pengobatan_asma.phphttp://www.who.int/http://medicastore.com/neo_napacin/asma_bronkial.htm