28
Tiba-tiba Pingsan Shynthia Indriyanthi Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna no. 6 Jakarta 11510 Email : [email protected] Pendahuluan Manusia membutuhkan zat-zat essensialseperti nutrisi serta O 2 untuk dapat tetap hidup, dan nutrisi serta O 2 tersebut harus didapatkan oleh semua bagian tubuh manusia. Manusia memiliki system yang tersebar hampir di seluruh semua bagian tubuhnya, System sirkulasi adalah system pengangkut yang menyalurkan O 2 dan berbagai zat yang diabsorbsi saluran cerna ke jaringan, serta membawa kembali CO 2 ke paru dan hasil metabolisme lainnya ke ginjal. System sirkulasi juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormone serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel. 1 Sistem sirkulasi yang berperan dalam proses homeostasis dengan berfungsi sebagai system transportasi tubuh terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah, semuanya saling berkesinambungan sehingga jika terjadi kerusakan salah

blok 8 syn

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 8

Citation preview

Page 1: blok 8 syn

Tiba-tiba Pingsan

Shynthia Indriyanthi

Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Terusan Arjuna no. 6

Jakarta 11510

Email : [email protected]

Pendahuluan

Manusia membutuhkan zat-zat essensialseperti nutrisi serta O2 untuk dapat tetap hidup,

dan nutrisi serta O2 tersebut harus didapatkan oleh semua bagian tubuh manusia. Manusia

memiliki system yang tersebar hampir di seluruh semua bagian tubuhnya, System sirkulasi adalah

system pengangkut yang menyalurkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi saluran cerna ke

jaringan, serta membawa kembali CO2 ke paru dan hasil metabolisme lainnya ke ginjal. System

sirkulasi juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormone serta berbagai

zat lain yang mengatur fungsi sel.1 Sistem sirkulasi yang berperan dalam proses homeostasis

dengan berfungsi sebagai system transportasi tubuh terdiri dari jantung, pembuluh darah dan

darah, semuanya saling berkesinambungan sehingga jika terjadi kerusakan salah satu dari bagian

tersebut maka akan mengakibatkan gangguan-gangguan pada tubuh. System sirkulasi dibagi

menjadi dua macam yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. System sirkulasi utama pada

sirkulasi dari ventrikel kiri, darah dipompa melalui arteri dan arteriol menuju kapiler, tempat

terjadinya keseimbangan dengan cairan intersitium, darah di kapiler bermuara ke vena melalui

venule dan akhirnya kembali ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel

kanan yang akan memompa darah melalui pembuluh darah di paru-paru, ke atrium kiri kemudian

ventrikel kiri.1

Page 2: blok 8 syn

Struktur Makroskopik Sistem Cardiovascular

Mediastinum adalah ruangan yang terleatk di antara pleura mediastinalis kiri dan kanan.

mediastinum mempunyai batas-batas yaitu : 2

Ventral : sternum

Dorsal : column vertebralis

Lateral : pleura mediastinalis kiri dan kanan

Cranial : aperture thoracis superior

Caudal : diapraghma

Mediastinum dibagi oleh bidang khayal yang terbentang dari angulus sternalis ke tepi

bawah corpus vertebra thoracalis IV, melewati tepi atas pericardium, menjadi dua bagian yaitu

mediastinum inferior dan mediastinum superior.

Mediastinum superior dibagi menjadi tiga bagian yaitu2

1. Retrosternal

a. Thymus

Thymus merupakan jaringan limfoid yang terdiri atas dua lobus dan dihubungkan oleh

jaringan ikat. Thymus terbentang dari cartilage costa IV sampai tepi bawah glandula

thyroid. Thymus terdapat pada bayi yang baru lahir namun saat dewasa akan

mengalami atrofi.

b. Vena-vena besar

o Vena anonyma sinistra

Vena anonyma sinistra menampung darah dari v. jugularis interna dan v. subclavia

sinistra yang menrima darah dari vena-vena bagian sinistra kepala, leher dan

extermitas superior. Vena anonyma sinistra dan dextra akan bersatu menjadi vena

cava superior yang akan bermuara di atrium dextra. Vena anonyma sinistra ini

dipisahkan dari articulatioclavicularis dan manubrium sterni oleh musculus

sternohyoid.

o Vena anonyma dextra

Vena anonyma dextra dibentuk oleh v. jugularis interna dan v. subclavia dextra.

Dan akan bergabung dengann v. anonyma sinistra menjadi vena cava superior yang

akan berjalan vertical ke bawah sampai cartilage costa 3 dextra.

Page 3: blok 8 syn

o Vena cava superior

Vena cava superior dibagi menjadi dua yaitu:

o Vena cava superior extra pericardial

Terletak dalam mediastinum superior, dan menampung darah bagian posterior

dari v. azygos. Pada sisi dextra vena ini berjalan N. phrenicus.

o Vena cava superior intra pericardial

Vena ini terletak di anterior radix pulmonum dextra dan dalam mediastinum

inferior

Gambar 1. Jantung3

2. Bagian Medial

a. Aorta

Aorta dalam thorax dapat dibedakan menjadi :

o Arcus aorta

Terletak di mediastinum superior, dimulai saat aorta ascendens meninggalkan

pericardium setinggi tepi atas dari articulation sternocostalis II dextra atau setinggi

angulus sternalis, berjalan ke arah posterior dan berakhir setinggi tepi bawah

Page 4: blok 8 syn

corpus vertebrae thoracalis IV untuk melanjut sebagai aorta descendens. Arcus

aorta mempunyai empat dataran yaitu:2

o Dataran sinistra anterior yang ditutupi oleh pleura mediastinalis paru sinistra

dan disilang oleh 4 saraf yaitu N. vagus sinistra, N. cardiacus cabang dari ggl.

Truncus symphaticus (simpatis), N. cardiac, N. vagus dan N. recurrens laryngis

(parasimpatis), N. phrenicus sinistra.

o Dataran dextra posterior, berhubungan dengan trachea,N. recurrens sinistra,

oesophagus, ductus thorasicus

o Dataran inferior, yang concave, dapat dijumpai :

Truncus pulmonalis yang bercabang menjadi a. pulmonalis dextra dan a.

pulmonalis sinsitra

Ligamentum arteriosum botali, jaringan ikat yang menghubungkan a.

pulmonalis sinistra dan arcus aorta

N. recurrens laryngis sinistra yang terletak di sebelah sinistra

ligamentum arteriosum bothali

Plexus cardiacus superficialis yang terletak di sebelah dextra

ligamentum arteriosum bothali.

Dataran superior yang convex, dijumpai tiga cabang besar arcus aortae yaitu a.

anonyma, a. carotis comunis sinistra dan a. subclavia sinistra. Ketiga cabang ini

mengelilingi trachea, esophagus, ductus thorasicus dan N. recurrens sinistra.2

A. anonyma

Dipercabangkan setinggi tepi atas cartilage II dextra sampai setinggi

tepi atas articulatio sternoclavicularis dimana bercabang menjadi a.

carotis communis dextra, a. subclavia, a. thyreoidea ima

A. carotis communis dextra

Arteri dibedakan menjadi cervical dan thoracal. Bagian cervical

berjalan ke atas di sebelah sinistra dan agak ke posterior dari arteri

anonyma sampai ke atas a. sternoclavicularis. Bagian thoracal di

anterior dipisahkan dari manubrium sterni oleh m. sternothyroid dan

sternotyroid dan v. sinistra

Page 5: blok 8 syn

A. subclavia sinistra

Terdiri atas bagian cervical dan thoracal. Berpangkal pada arcus aorta

di seblah sinistra dan posterior dari a. carotis communis setinggi tepi

atas vertebra thoracalis IV naik ke atas sebelah lateral dari trachea dan

masuk ke leher.

o Aorta ascendens

Terletak di mediatinum inferior pars media.

o Aorta desecendens

Terletak di mediastinum inferior pars posterior.

b. N. vagus

Terletk di mediatinum superior dan sebagian di mediastinum posterior, masuk ke

dalam thorax di antara a. jugularis interna dan a. carotis communis.2

o Nervus vagus dextra

Menyilangi subclavia dari seblah anterior pada pangkal a. subclavia dextra dari

a. anonyma. Memberi cabang N. recurrens dextra , yang berjalan di poetrior

dan melanjutkan diri sebagai N. layrngeus inferior untuk mempersarafi larynx.

N. vagus berjalan diantara a. anonyma dextra dan arteri menuju ke caudal di

posterior trachea dan disebelah posterior radix pulmonum dextra, member

cabang r. bronchialis dan ikut membentuk plexus pulmonalis. Kemudian

melanjutkan diri ke sebelah posterior esophagus membentuk plexus

esophagus, menembus diapraghma pada hiastus esophagus setingggi vertebra

thoracalis 10.

o N. vagus sinistra

Menyilangi dataran anterior arcus aorta dan memberi percabangan recurrens

sinistra yang selanjutnya akan menjadi N. reccurens laryngis berjalan melalui

bagian posteropr trachea sebagai N. laryngeus inferior untuk mempersarafi

larynx. N. vagus melanjutkan diri kea rah posterior radix pulmonalis isnistra

dan member cabang r. bronchialis. Ramus ini juga membentuk plexus

esophagus, kemudia menembus diapraghma pada hiastus esophagus di anterior

esophagus.

Page 6: blok 8 syn

c. N. phrenicus

Berjalan di antara a.v subcvlavia sebelah lateral dari N. vagus dan berjalan di sebelah

lateral truncus thyreocervicalis untuk berjalan bersama-sama dengan a.

pericardiacophrenica ke arah caudal, di sebelah ventral radix pulmonum.

o N. phrenicus dextra

Berjalan subpleural di sebelah dextra dari v. anonyma dextra, v.cava superior,

pericardium dan v. cava inferior. Nervus ini berjalan vertical ke caudal

akhirnya sampai di diaphragma dan mempersarafi diaphragm.

o N. phrenicus sinistra

Berjalan agak miring dan lebih panjang dari dextra. Diliputi oleh pleura

mediastinalis yang sebelah dextra di sebelah posterolateral dari v. anonyma

sinistra kemudian terletak di antara a. subclavia sinistra. Menyilangi di muka

N. vagus kemudian menyilangi arcus aorta dan akhirnya ke diaphragm

3. Bangunan pra-vertebra2

a. Esophagus

b. Trachea

c. Bronchus

Mediastinum inferior dibagi menjadi :2

1. Mediastinum anterior, berisi jaringan lemak dan lymphonodi

2. Mediastinum media, berisi pericardium dan pangkal pembuluh besar yang keluar masuk

jantung

3. Mediastinum posterior,

o Aorta desendence

Dimulai darivertebra thoracalis IV dan berakhir di tepi bawah vertebra thoracalis XII

pada hiastus aorticus di diaphragm. Cabang-cabamg aorta desendence dibagi menjadi

dua yaitu cabang visera yaitu R. pericardii, A. bronchialis, A. esophagi, R.

mediastinalis. Cabang parietal yaitu A. intercostalis posterior.

o Ductus thorasicus

Dimulai dari pertemuan truncus intestinalis, lumbalis, dan intercostalis desendence

dan merupakan suatu pelebaran yang disebut chysterna chilli. Pada setinggi vertebra

thoracalis V atau VI, ductus thorasicus mulai menyilang serong ke sinistra di posterior

Page 7: blok 8 syn

arcus aorta di antara a. carotis comunis dan a. subclavia sinistra kemudian di antara

sisi sinistra esophagus dan pleura mediastinalis sinistra. Naik di posterior a subclavia

sinistra dan melalui aperture thoracalis superior masuk ke dalam leher untuk

membentuk arcus setinggi vertebra ecrvicalis VII di atas clavicula untuk kemudian

berbelok ke anterior dank e bawah untuk bermuara pada angulus venosus sinistra.

o Vena azygos dan vena hemiazygos

Merupakan dua vena yang berjalan sejajar memanjang dan menerima darah dari v.

intercostalis dextra dan sinistra, setinggi vertebra thoracalis IX terdapat anastomose

antara kedua vena ini terletak di posterior ductus thorasicus dan aorta desendence. V.

azygos terletak setinggi vertebra lumbalis 1-2 dan dari v. lumbales ascendence. Masuk

kedalam thorax melalui hiastus aorticus. V azygos bermuara ke vena cava superior

yang sebelumnya menerima darah dari v. intercostalis dextra, v. hemiazygos v.

mediastinalis, v. pericardii, v. bronchialis dextra.

Persarafan mediastinum dibentuk oleh

Plexus cardiacus yang dibentuk oleh :2

Parasimpatis

o Cabang dari N.vagus yaitu :

R. cardiacus superior (cabang di leher)

R. cardiacus inferior (cabang thorax)

Simpatis

o Ggl. Cervicalis superior : n. cardiacus superior

o Ggl. Cervicalis media : n. cardiacus media

o Ggl cervicalis inferior : n. cardiacus inferior

o Ggl. Symphatis thoracalis : 1-5

Plexus cardiacus superficialis

Terletak diantara arcus aorta pada daerah convex dan bifurcation a. pulmonalis dan di sebelah

dextra dari lig, arteriosum botali. Plexus cardiacus ini dibentuk oleh serabut-serabut dari

simpatis yaitu n. cardiacus superior sinistra, parasimpatis yaitu r. cardiacus superior sinistra.

Plexua cardiacus mempunyai cabang yaitu cabang ke plexus cardiacus profundus, cabang ke

plexus coronaries anterior, dan cabang ke plexus pulmonalis anterior sinistra

Page 8: blok 8 syn

Plexus cardiacus profunda

Terletak di posterior arcus aorta. Dibentuk oleh serabut-serabut dari semua cabang N. vagus

dan n. symphaticus kecuali yang membentuk plexus cardiacus superficialis.

Pericardium terdiri dari komponen fibrosa dan serosa. Pericardium fibrosa adalah lapisan

yang ikat yang meliputi jantung. Lapisan ini bergabung dengan pangkal pembuluh besar di

atasnya dan dengan tendon sentral diafragma dibawahnya. Pericardium serosa melapisi

pericardium fibrosa dan pada pangkal pembuluh darah membalik untuk menutupi permukaan

jantung, pericardium serosa merupakan bantalan jantung.2,4 Diantara dua lapisan terdapat dua

sinus yang penting yaitu :4

Sinus transverses : terletak antara v. cava superior dan atrium kiri di posterior serta trunkus

pulmonalis

Sinus obliqus : di belakang atrium kiri, sinus dibatasi oleh v.cava inferior dan vv.

pulmonalis

Dinding jantung terdiri atas tiga lapis, yaitu :4

Epicardium, lapisan terluar dinding jantung. terdapat pembuluh darah besar dan saraf terdapat

di dalam lapisan ini

Myocardium, merupakan lapisan tengah dinding jantung, tersusun atas beberaoa lapid otot

jantung

Endocardium, merupakan lapis terdalam dinding jantung. dan merupajan lapisan sel squamosa

endothelial dan melanjut pada endhotel pembuluh darah.

Bilik-bilik jantung :4

Atrium kanan

Atrium kanan menerima darah deoksigenasi dari v. cava superior di bawah dan v. cava

superior di atas, juga menerima darah dari sinus coronaries pada bagian bawah. Ujung atas

atium menonjol ke bagian kiri v. cava superior menjadi aurikula dextra. Sulcus erminalis

adalah sulkus vertical di permukaan luar atrium. Sulcus ini berhubungan internal dengan crista

terminalis suatu tonjolan otot yang memisahkan lapisan otot polos atrium (berasal dari sinus

venosus) dan bagian lain atrium . pada atrium terdapat tonjolan otot horizontal yaitu muskulus

pektinatus. Siatas sinus coronaries septum interatrial membentuk dinding posterior.

Page 9: blok 8 syn

Ventrikel kanan

Menerima darah dari atrium kanan melalui katup trikuspidalis. Bagian tepi daun katup melekat

pada chorda tendiane yang akhirnya melekat pada m. papilaris. Dinding ventrikel kanan lebih

tebal daripada dinding atrium namun tidak setebal dinding ventrikel kiri. Dinding ini

mengandung masa otot yang disebut trabekula karnea. Infudibulum adalah traktus aliran

keluar yang berdinding halus ventrikel kanan. Katup pulmonal terletak di bagian puncak

infudibulum. Katup ini terdiri dari tiga katup semilunar. Darah mengalir melalui katup dan

menuju ke a. pulmonalis melalui trunkus pulmonlais dan mengalami oksigenasi di paru-paru.

Atrium kiri

Menerima darah teroksigenasi dari keempat vv. pulmonalis yang mengalir ke posterior.

Rongga ini berdinding halus kecuali pada tempat adanya anggota badan atrial. Pada

permukaan septal terdapat lekukan yang menandai fossa ovalis.

Ventrikel kiri

Dinding ventrikel kiri jauh lebih tebal dibandingkan dengan ventrikel kanan namun

strukturnya sama dengan ventrikel kanan. Vestibulum adalah again berdinding halus dari

ventrikel kiri yang terletak di bawah katup aorta dan terdiri dari saluran keluar.

Jantung mempunyai katup yang berfungsi untuk mempertahankan aliran satu arah. Katup

mitral dan trikuspidalis letaknya mendatar. Selama sistolik ventrikel tepi daun katup yang bebas

saling menyentuh dan adanya tarikan korda mencegah terjadinya eversi. Katup aorta dan

pulmonal terdiri sdari tiga daun katup semilunaris yang berbentuk cangkir. Selama diastolic

ventrikel tekanan darah yang ada di atas katup menyebabkan terjadinya pengisian dan kemudian

penutupan katup.4

Jantung mendapat pendarahan dari a. coronaria cordis yang merupakan cabang dari aorta

desendence. A. coronaria terdiri atas dua yaitu A. coronaria dextra dan A. coronaria sinistra. A.

coronaria sinistra keluar dari sinus aorta tepat diatas daun posterior kiri katup aorta. A. koronaria

dextra keluar dari sinus aorta tepat diatas daun anterior katup aorta. Cabang dari A. coronaria

dextra yaitu r. interventricularis posterior dan r. marginalis. Cabang dari A. coronaria sinistra

yaitu r. interventricularis anterior dan r. cirumflexa.2,4

Page 10: blok 8 syn

Sistem drainase vena jantung diantaranya adalah

Sinus coronaries, kebanyakan vena dari jantung akan bermuara ke dalam sinus coronaries.

Sinus ini merupakan saluran cena dengan panjang 2,25 cm. sinus coronaries mengalir ke

atrium kanan di sebelah kiri dn di atas pintu v. cava inferior. Vena besar jantung mengikuti

cabang interventrikular anterior dari a. koronaria sinistra dan kemudian mengalir kembali ke

sebelah kiri pada sulcus atriventrikular. Vena tengah jantung mengikuti arteri interventrikular

posterior, dan bersama-sama dengan vena kecil jantung yang mengikuti arteri marginalis

mengalir ke sinis koronarius. Sinus koronarius mengalirkan sebagian besar dari darah vena

jantung.

Vv. kordis minimi, merupakan vena-vena kecil yang mengalir ke dalam bilik-bilik jantung.

Vv. kordis anterior, merupakan vena-vena kecil yang menyilang sulcus atrioventrikular dan

mengalir langsung ke atrium kanan.

Struktur mikroskopik system kardiovascular

Susunan umum pembuluh darah yaitu : 5

Tunika intima

o Terdiri atas endotel, bagian dalam terdapat endotel yang merupakan lapisan jaringan

ikat.

o Terdapat lamina elastika interna yang merupakan batas antara tunika intima dengan

tunika media.

Tunika media

o Terdiri atas serat otot sirkular

o Anyaman serabut elastin halus yang terdapat diantara sel otot polos

o Antara tunika media dan tunika adventisia terdapat lamina elastika interna

Tunika adventisia

o Terdiri dari selapis lebar jaringan ikat.

o Pada vena lapisan adventisia lebih tebal daripada di arteri.

Antara sel endotel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan junctional complex.

Sel endotel mesekresi factor-faktor yang mencegah pembekuan darah dan mensekresi factor-

factor yang memelihara tonus otot polos pembuluh darah.

Page 11: blok 8 syn

Arteri memiliki tiga tipe yaitu arteri besar (elastic), arteri sedang (muscular), arteri kecil

(arteriol).

Tabel 1. Tipe-tipe arteri5,6

Pembeda Arteri Besar Arteri Sedang Arteri Kecil

Fungsi Menyalurkan darah ,

meredam tekanan yang

disebabkan sitol jantung,

menjaga agar aliran

darah tetap mulus

(conducting arteries)

Membagi darah ke

organ yang

membutuhkannya

(distributing arteries)

Mendistribusikan darah

ke organ-organ dalam dan

mengontrol aliran darah

kedalam kapiler

Diameter 2,5 cm 0,4 mm 50-300μm

T. intima Endotel dengan lamina

basalis

Subendotel terdiri dar

jaringan ikat

kolagen,elastin dan

otot polos.

Terdapat lamina

elastika interna

Endotel dengan

lamina basalis

Sebendotel terdiri

dari sedikit jaringan

ikat

Terdapat lamina

elastika interna

T. Media Lapisan lebih tebal

Serat elastin, kolagen,

dan sel-sel otot polos

Beberapa fibroblast

Otot polos sirkular,

kolagen , beberapa

serat elastin

Tidak mempunyai

fibroblast

Terdapat lamina

elastika eksterna

Mempunyai satu-dua

lapis otot polos.

Mempunyai lamina

elastika interna

T. adventisia Terdiri dari jaringan

ikat dan fibroblast

Lebih tipis dari tunika

media

Tebal lapisan jaringan

ikat kira-kira sama

dengan tebal T.

medianya

Tunika adventisia

tipis dan kurang

berkembang

Page 12: blok 8 syn

Terdapat beberapa

serat elastin

Terdapat vasa vasorum

dan serat daraf

Vasa vasorum terdapat

dari tunika adventisia

sampai tunika media

Kandungan kolagen

yang tinggi dengan

fibroblast

Serat elastic

terkonsentrasi di

lamina elastika

eksterna

Selain itu, terdapat metarteriolyang merupakan arteriol dengan ukuran terkecil, otot

polsnya tunggal, satu dengan lainnya ada jarak. Fungsinya sebagai sfingetr yaitu mengatur darah

ke kapiler.

Vena mempunyai fungsi sebagai pembawa darah dengan tekanan daeah kembali ke

jantung. terdapat tiga jenis vena yaitu vena besar, vena sedang, vena kecil. Dinding vena lebih

tipis, lunak dan kurang elastic daripada dinding arteri, dan mempunyai tunika intima, tunika

media, dan tunika adventisia. Vena mempunyai katupp untuk mencegah aliran darah kembali.

Vena berjalan mendampingi arteri, unsure jaringan ikatnya lebih mencolok, unsure otot polos dan

elastinnya tidak mencolok.

Katup pada vena merupakan lipatan intima dan ditengahnya diperkuat jaringan ikat.

Fungsi dari katup adalah mengatasi gaya berat sehingga darah tidak dapat mengalir kembali k

arah arteri, sebagai pompa dan mencegah agar kekuatan kontraksi otot rangka tidak menimbulkan

tekanan balik pada kapiler darah.

Venula merupakan vena dengan ukuran diameter 15-20 μm dan terdiri atas satu lapis

endotel, mempunyai permeabilitas yang sangat tinggi.

Vena kecil adalah diameter venula makin lama makin besar. Sel otot polos mula-mula

selapis, kemudian lapisan otot bertambah banyak mengelilingi endotel.

Tabel 2. Ciri-ciri vena sedang dan vena besar6

Pembeda Vena Besar Vena Sedang

T. Intima Sama dengan vena sedang Selapis sel endotel

Kadang terdapat jaringan

ikat dibawahnya

T. Media Kurang sempurna Lebih tipis dari vena

Page 13: blok 8 syn

perkembangannya bahkan

tidak ada. Jika ada,

strukturnya mirip dengan

vena sedang

sedang, serat kolagen lebih

meonojol daripada otot

polos

T. Adventisia Beberapa kali lebih tebal

dari tunika mediannya

Terdiri atas jaringan ikat

dengan serat kolagen

tersusun longitudinal

Terdapat berkas otot polos

yang sangat mencolok dan

tersusun longitudinal

Lebih tebal daripada tunika

medianya, terdiri atas jaringan

ikat dan otot polos

Selain itu, terdapat arteri dan vena khusus. Yang termasuk dalam arteri khusus adalah

arteri koronaria dimana dindingnya lebih tebal daripada arteri lainnya, tunika medianya tebal dan

terbagi atas 2 lapisan luar dan dalam. Arteri umbilikalis dimana tunika elastika interna tidak ada,

tunika medianya terdiri dari 2 lapis otot polos. Vena-vena khusus tidak mempunyai otot polos

dan tidak mempunyai tunika media misalnya vena-vena serebral dan meninges, sinus duramater,

piamater, medulla spinalis vena retina, dan lain-lain. Vena ini mempunyai otot polos setebal vena

umbilikalis.

Kapiler darah merupakan tempat pertukaran zat. Dinding selapis endotel atau hanya

tenuka intima saja. Umumnya lebih besar sedikit dibanding dengan eritrosit dan hanya dapat

dilalui satu eritrosit saja. Sel yang menonjol ke dalam lumen disebut sel endotel sedangkan sel

yang menonjol ke luar lumen itu disebut sel perisit. Terdapat tiga jenis kapiler darah yaitu:

Kapiler tipe visceral yang sel endotel berpori atau bertingkap atau berjendela. Sangat

permeable. Terdapat di pancreas, usus, kelenjar endokrin dan ginjal

Kapiler tipe muscular, sel endotel yang kontinyu. Terdapat di otot jaringan saraf pusat.

Ujung-ujung endotelnya dilekatkan satu sama lain dengan taut kedap yangmembentuk sawar

sarah otak

Sinusoid, bangunan yang berbentuk rongga. Pembuluh darah relative berdinding tipis dab

kumen relative besar dibandingkan dengan kapiler dan dilalui oleh darah dan cairan limf.

Terdapat di hati, lien, dan lain-lain.

Page 14: blok 8 syn

Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan yaitu endokardium, miokardium dan epikardium.

Rangka jantung merupakan bangunan penyokong, tempat sebagian besar otot jantung dan katup

jantung melekat. Sebagian besar terdiri atas jaringan ikat padat. Katup jantungterdiri atas

lempengan jaringan ikat yang berpangkal pada annulus fibrosus. Dalam jantung terdapat serat

purkinye yang mempunyai kecepatan hantar rangsang lebih besar dari pada serat otot jantung

biasa. Serat purinye lebih besar daripada otot jantung biasa, banyak sarkoplasma dan mempunyai

jumlah myofibril sedikit terletak ditepi serat.

Fungsi dan mekanisme system kardiovasculer

System sirkulasi

System sirkulasi dibagi menjadi dua yaitu :1

o Sirkulasi sistemik (utama), darah di kapiler bermuara ke vena melalui venula dan

akhirnya kembali ke atrium kanan.

o Sirkulasi pulmonal (kecil), darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan yang

akan memompa darah melalui pembuluh darah paru-paru.

Komponen system sirkulasi terdiri dari tiga komponen yang penting yaitu :

o Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk

menimbulkan gradient tekanan yang diperlukan agar darah mengalir ke jaringan.

o Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan

darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembaliknannya ke jantung

o Darah, berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan dilarutkan

atau diendapkan.

Sistem listrik jantung

Kontraksi sel jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang

menyebar melalui membrane sel-sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama

akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai otoritmisitas.

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaiu 99% adalah sel kontraktil yang melakukan kerja

mekanis yaitu memompa, sel-sel ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial

aksi. 1% adalah sel otoritmik tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan

menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk sel-sel pekerja.7 Sel otot ritmik

jantung tidak mempunyai masa istirahat yang mantap atau tidak memiliki potensial istirahat. Sel

Page 15: blok 8 syn

tersebut memperlihatkan aktivitas pemacu dengan membrane mereka secara perlahan mengalami

depolarisasi atau bergeser antara potensial-potensial aksi sampai ambang tercapai pada saat

mengalami potensial aksi.

Melalui siklus tersebut secara berulang-ulang, sel-sel otot ritmis ini secara klinis

mencetuskan potensial aksi yang kemudian menyebar ke seluruh permukaan jantung untuk

mencetuskan denyut secara berirama tanpa perangsangan saraf apapun. Aktivitas listrik jantung:

o Penurunan siklis fluks pasif K+ keluar yang berlangsung dengan pengeluaran

lamban Na+ ke dalam.

o Permeabilitas membrane terhadap K+ menurun antara potensial-potensial aksi

karena saluran K+ diinaktifkan.

o Permeabilitas membrane terhadap ion Na+ tidak berubah

o Pemasukan ion Na+ tidak seimbang dengan pengeluaran ion K+

o Pemasukan ion Na+ yang terus menerus menyebabkan kenegatifan sel berkurang

secara lambat terjadi proses depolarisasi lambat, sampai mencapai ambang letup

mengaktifasi channel Ca++ sehingga ion Ca++ masuk dengan cepat terjadi fase naik

potensial aksi

o Fase penurunan terjadi saat channel K+ mengeluarkan cepat K+ terjadi repolarisasi

System penghantar khusus mampu membentuk rangsang (impuls) tanpa angsangan dari

luar, terdiri dari:

o Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat

lubang (muara) vena cava superior

o Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di

dasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas pertautan atrium kanan dekat

septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel

o Jaras intermodal (intermodal pathway), terdiri dari tiga jaras yaitu

Anterior : berkas bachman membentuk cabang yang menembus

septum atrium menuju atrium kiri

Middle : berkas Wenchkebach

Posterior : berkas Torel

o Berkas His, suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke

septum antarventrikel , tempat berkas tersebut bercabang membentuk berkan

Page 16: blok 8 syn

kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui septum, melingkari ujung bilik

ventrikel dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.

o Serat purkinye, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas His dan

menyebar ke seluruh miokardium ventrikel

Kecepatan pembentukan impuls berbagai system penghantar khusus berbeda-beda

sehingga kecuraman depolarisasi lambat berbeda. Urutan kemampuan system penghantar khusus

adalah simpul SA : 80-100/menit, simpul AV : 40-60/menit, simpul purkinye : 20-40/menit. Sel-

sel jantung yang memiliki kecepatan pembentukan potensial aksi tertinggi adalah simpul SA.

Sekali potensial aksi timbul di salah satu sel otot jantung, potensial aksi tersebut akan menyebar

ke seluruh miokardium melalui gap junction dan system penghantar khusus. Suatu potensial aksi

yang berasal dari nodus SA pertama kali menyebar ke kedua atrium, terutama dari sel ke sel

melalui gap junction. Impuls dari simpul SA melalui gap junction keseluruh atrium kanan.

Simpul SA melalui cabang berkas bachman (interatrial band) ke atrium kiri melalui gap junction

ke miokardium atrium kiri. Depolarisasi dan kontraksi atrium kanan dan kiri secara bersamaan.

Simpul SA melalui intermodal pathway menuju simpul AV dihantarkan lebih lambat, kelambatan

ini menguntungkan karena menyediakan waktu agar terjadi pengisian ventrikel sempurna. Impuls

ini tertunda selama sekitar 0,1 det (perlambatan nodus AV, AV nodal delay) yang memungkinkan

atrium mengalami depolarisasi sempurna dan berkontraksi mengosongkan isinya ke dalam

ventrikel sebelum depolarisasi dan kontraksi ventrikel terjadi.

Irama jantung

Irama jantung berasal dari simpul SA dan penyebaran impuls seperti yang telah

disebutkan sehingga jantung berdenyut normal disebut dengan irama sinus. Bila simpul SA gagal

membentuk impuls spontan maka fungsi simpul SA akan diambil alih oleh system penghantar

khusus yang lain yang tercepat ,e,bentuk yaitu simpul AV. Pada keadaan normal simpul SA

sebagai penentu irama dasar kerja jantung (pacemaker). Potensial aksi di sel otot jantung

kontraktil walaupun dimulai oleh sel-sel pemacu di nodus, cukup bervariasi dalam mekanisme

ionic dan bentuknya dibandingkan dengan potensial nodus SA. Membrane sel kontraktil pada

dasarnya tetap berada dalam keadaan istirahat sebesar -90 mV sampai tereksitasi oleh aktivitas

listrik yang merambat dari pemacu. Setelah membrane eksitasi , timbul potensial aksi melalui

hubungan rumit antara perubahan permeabilitas dan perubahan potensial membrane sebagai

berikut:

Page 17: blok 8 syn

o Dase depolarisasi cepat (fase 0), peningkatan tiba-tiba permeabilitas membrane untuk ion

Na sehingga pemasukan Na banyak menyebabkan potensial intrasel naik ±30 mV

o Permeabilitas membrane untuk ion Na segera turun terjadi fase repolarisasi (fase 1)

dipertahankan oleh potensial membrane selama beberaa ratus mili detik dan menghasilkan

fase datar(plateau phase) potensial aksi.

o Perubahan voltase mendadak yang terjadi selama fase naik potensial aksi menimbulkan

dua perubahan permeabilitas bergantung-voltase yang bertanggung jawab

mempertahankan fase tersebut : pengaktifan saluran Ca lambat (fase 2) dan penurunan

mencolok permeabilitas K. pembukaan saluran Ca menyebabkan difusi lambat Ca masuk

ke dalam sel karena konsentrasi di extrasel lebih besar. Fase plateau diikuti inaktifasi

channel Ca, pemasukan Ca kedalam sel menurun.

o Fase penurunan potensial aksi yang berlangsung cepat terjadi akibat inaktivasi saluran Ca

dan pengaktifan saluran K. penurunan permeabilitas Ca menyebabkan Ca tidak lagi

masuk ke dalam sel, sedangkan peningkatan mendadak permeabilitas K yang terjadi

bersamaan menyebabakan difusi cepat K (repolarsasi cepat fase 3). Potensial membrane

kembali ke keadaan semula (fase 4) istirahat mantap.

Pompa Jantung

Sistem sirkulasi darah dalam tubuh diperankan oleh kerja jantung. Siklus jantung secara

garis besar terdiri atas dua fase, yaitu:

o Fase sistol (kontraksi) = pengosongan

o Fase diastole (relaksasi) = pengisian

Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastole yang terpisah, kontraksi terjadi

akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi

otot jantung. Selama diastole ventrikel dini, atrium juga masih ada dalam keadaan diastole.

Karena aliran darah yang kontinyu dari system vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit

melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas. Siklus jantung dapat

dibedakan menjadi tujuh fase yaitu :

o Relaksasi isovolumenterik ventrikel (volume tetap, semua katup tertutup)

o Pengisian cepat ventrikel

Page 18: blok 8 syn

o Pengisian lambat ventrikel

o Sistol atrium

o Kontraksi isovolumenterik ventrikel

o Ejeksi cepat

o Ejeksi lambat

Awal diastole ventrikel, atrium masih relaksasi sehingga tidak ada darah masuk atau keluar,

katup masih tertutup. Darah dari vena besar mengalir ke atrium meningkatkan tekanan intrasel,

volume naik, tekanan atrium naik dan katup AV terbuka, darah mengalir cepat ke ventrikel

(pengisian cepat ventrikel) diikuti pengisian lambat (pengisian lambat ventrikel). Pengisian cepat

dan lambat meliputi 70% pengisian ventrikel. Akhir fase diastole ventrikel, potensial simpul SA

mencapai ambang letup terjadi potensial aksi dan kontraksi atrium. Penyebaran impuls ke seluruh

ventrikel merupakan depolarisasi ventrikel. Awal kontraksi ventrikel terjadi peningkatan tekanan

ventrikel yang curam sama dengan kontraksi isovolumenterik ventrikel menyebabkan semua

katup tertutup. Bila tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan aorta maka katup semilunar aorta

terbuka darah dipompakan cepat ke aorta yang disebut fase ejeksi cepat disusul ejeksi lambat.

Vasodilatasi dan Vasokonstriksi

Perubahan metabolic yang menghasilkan vasodilatasi antara lain, pda kebanyakan jaringan adalah

penurunan tegangan O2 dan pH. Perubahan ini menyebabkan relasasi arterioldan sfingter

prakapiler.