19
MATA KULIAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENYAKIT TANAMAN KEDELAI Oleh : Nama : Andi Mudjianto NIM : 115040100111123 Kelas : D Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang

blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

MATA KULIAH

DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

PENYAKIT TANAMAN KEDELAI

Oleh :

Nama : Andi Mudjianto

NIM : 115040100111123

Kelas : D

Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

Malang

2011

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

Foto Penyakit

(Penyakit Karat Kedelai)

(Penyakit Mata Kodok)

(Penyakit Antraknosa)

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

(Penyakit Antraknosa)

(Penyakit Antraknosa)

(Penyakit Mata Kodok)

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

(Penyakit Mata Kodok)

(Penyakit Karat Kedelai)

(Penyakit Antraknosa)

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

(Penyakit Mata Kodok)

(Penyakit Mata Kodok)

(Penyakit Antraknosa)

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

(Penyakit Karat Kedelai)

(Penyakit Antraknosa)

(Penyakit Antraknosa)

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

Deskripsi Penyakit

A. Penyakit Antarknosa (Collecticum dematium var truncatum dan

Collecticum destructivum)

Klasifikasi Patogen

Kingdom : Fungi

Phylum : Ascomycota

Subphylum : Pezizomycotina

Class : Sordariomycetes

Order : Glomerellales

Famili : Glomerellaceae

Genus : Collecticum

Spesies : Collecticum dematium

Gejala Serangan

Penyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat

serangan adalah perkecambahan biji terganggu,kadang-kadang bagianbagian yang

terserang tidak menujukkan gejala. Gejala hanya timbul bila kondisi menguntungkan

perkembangan jamur. Tulang daun pda permukaan bawah tanaman terserang

biasanya menebal dengan warna kecoklatan. Pada batang akan timbul bintik-bintik

hitam berupa duri-duri jamur yang menjadi ciri khas.(Bromfield,1976)

Siklus Penyakit dan Epidemiologi

Patogen bertahan dalam bentuk miselium pada residu tanaman atau pada biji

terinfeksi. Miselium menjadi penyebab tanaman terinfeksi tanpa menimbulkan

perkembangan gejala sampai tanaman menjelang masak. Infeksi batang dan polong

terjadi selama fase reproduksi apabila cuaca lembab dan hangat. (Bromfield,1976)

Jamur penyebab antraknosa menyerang tanaman kedelai pada semua fase

pertumbuhan. Gejala penyakit terlihat pada batang, tangkai daun, dan polong,

dengan bercak coklat kehitaman tidak teratur. Gejala pada daun berupa nekrosis

pada tulang daun dan dapat mengakibatkan daun menggulung atau kanker pada

tangkai daun. Biji yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala yang khas,

hanya berupa bercak samar berwarna coklat. Biji tersebut sering tidak tumbuh atau

bibit mati setelah berkecambah. Pada kotiledonnya terdapat luka berwarna coklat

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

tua sampai hitam. (PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN

BOGOR,1990)

Faktor lingkungan dengan kelembaban yang tinggi dapat mendorong

berkembangnya penyakit ini. Kerusakan yang berat terjadi pada pertanaman kedelai

musim penghujan.

Colletotrichum dematium var.truncatum tersebar luas di Indonesia. penyebaran

patogen ini dapat melalui benih (“seed-home”) dan sisa-sisa tanaman sakit. Keberadaan

jamur ini dapat dicirikan dengan adanya badan bauh (aservuli) berwarna hitam yang

banyak terdapat pada stroma. Aservuli berbentuk oval sampai memanjang, kemisfer

sampai rompang kerucut (trucated conical) dan menonjol aservuli berbentuk setengah

bola, ditumbuhi jarum-jarum kecil (setae) berwarna hitam. Konidia terbentuk pada

konidiopora, yang terdiri dari satu sel dan berbentuk bulan sabit. (PUSAT PENELITIAN

DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN BOGOR,1990)

Penyakit antraknosa banyak dijumpai di indonesia pada pertanaman kedelai yang

tumbuh di daerah yang lembab. Tanaman yang diserang ialah bibit baru yang

berkecambah , tanaman muda, maupun tanaman dewasa. Penyakit antraknosa

disebabkan oleh dua jenis jamur yaitu Colletotrichum dematium dan Glomerella glycines.

Keduanya menimbulkan gejala yang sama.(Widodo,1987)

Benih yang berasal dari tanaman sakit biasanya mengandung jamur penyebab

penyakit sehingga bila ditanam akan mati pada saat masih berkecambah. Pada tanaman

yang lebih besar timbul gejala berupa bercak-bercak coklat tidak teratur pada batang,

polong, dan tangkai daun.(Widodo,1987)

Beberapa pengendalian pada penyakit ini adalah:

jangan menggunakan benih dari tanaman yang sakit, sebab banyak

diantaranya akan mati pada saat masih berkecambah.

Benih perlu diberi perlakuan fungisida agar jamur dalam benih mati.

Sebelum menanam kedelai, tanah perlu dibajak atau dicangkul dan sisa-sisa

tanaman dibenamkan kedalam tanah .

Jangan menanam kedelai pada musim hujan atau kelembaban tinggi

Lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman lain yang tidak dapat diserang

penyakit antraknosa.

Antraknosa pada kedelai tersebar luas di seluruh Indonesia dan sudah lama di

kenal di Indonesia. Penyakit ini juga terdapat di Malaysia dan Thailand. Antraknosa

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

kedelai dapat dikatakan selalu terdapat pada kedelai yang menjelang masak. Penyebab

penyakit antraknosa yaitu jamur collectotrichum destructivum var dan collectotrichum

dematiumvar truncatum.(Semangun,1993)

Gejala penyakit antraknosa umumnya terlihat pada batang, tangkai daun, atau bila

tidak terdapat, umumnya kurang jelas. Pada batang timbul bintik bintik hitam dengan

jamur yang menjadi ciri khas penyakit. Jamur yang terbawa dalam benih dapat

menyebabkan penyakit semai pra tumbuh dan pasca tumbuh. Pada percobaan infeksi

gejala dapat timbul pada daun primer yang tampak seperti bercak bercak klorotik

sangat lemah, nekrosis tulang daun dan mengeritingnya daun (Gambar 3). Gejala lebih

banyak terdapat pada bunga dapat membusuk dan rontok. Bercak pada polong

berbentuk bulat atau tidak teratur berwarna coklat atau coklat

kehitaman(Semangun.1993)

B. Penyakit Karat

Klasifikasi Patogen

Kingdom : Fungi

Phylum : Basidiomycota

Class : Urediniomycetes

Subclass : Incertae sedis

Order : Uredinales

Famili : Phakopsoraceae

Genus : Phakopsora

Spesies : Phakopsora pachyrhizi

Penyakit karat kedelai disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi

Gejala

Gejala kerusakan tanaman akibat serangan penyakit karat kedelai adalah

terdapatnya bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi bercakbercak

berwarna coklat pada bagian bawah daun, yaitu uredium penghasil uredospora.

Serangan berat menyebabkan daun gugur dan polong hampa. Terjadi bercak- bercak

kecil berwarna cokelat kelabu atau bercak yan sedikit demi sedikit berubah menjadi

cokelat atau coklat tua.Bercak karat terlihat sebelum bisul- bisul(pustule)

pecah.Bercak tampak bersudut – sudut karena dibatasi oleh tulang- tulang daun

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

tempatnya didekat daun yang terinfeksi. Biasanya dimukai dari daun bawah baru

kemudian ke daun yang lebih muda (di atas). (Bromfield,1976)

Ekologi

Tanaman Inang cendawan-cendawan tersebut antara lain tanaman komak,

bengkuang, kacang krotok, kacang polong, kacang kapri, kacang panjang, dan kacang

asu. Penyakit karat kedelai biasanya mulai menyerang pada saat tanaman berumur

3-4 minggu setelah tanam. (Bromfield,1976)

Siklus penyakit dan epidemiologi

Epidemi didorong oleh panjangnya waktu daun dalam kondisi basah dengan

temperatur kurang dari 28o C. Perkecambahan spora dan penetrasi spora

membutuhkan air bebas dan terjadi pada suhu 8-28o C. uredia muncul 9-10 hari

setelah infeksi, dan urediospora diproduksi setelah 3 minggu. Kondisi lembab yang

panjang dan periode dingin dibutuhkan untuk menginfeksi daun-daun dan sporulasi.

Penyebaran urediniospora dibantu oleh hembusan angin pada waktu hujan. Patogen

ini tidak ditularkan melalui benih. (Bromfield,1976)

Pengendalian

Pengendalian penyakit karat kedelai dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Oleh karena intensitas serangan penyakit ini dipengaruhi oleh kelembaban, curah

hujan, intensitas sinar matahari, dan kerapatan daun tanaman; maka perlu

digunakan varietas kedelai yang toleran antara lain Sompo, Kerinci, Polosari, dan

Tambora, terutama di daerah kronis. (Bromfield,1976)

Pengendalian juga dilakukan dengan mengatur jarak tanam dan perlakukan

budidaya tanaman secara benar. Jika dipandang perlu.

Pengendalian dengan penyemprotan fungsisida.misalnya marikoseb,

tradimefon, bitertanol, difenokonazol.

Penggunaan varietas tahan seperti petek, mojosari dan lainnnya.

Menanam secara serempak pada awal musim kemarau atau musim

penghujan dengan curah hujan rata- rata 50 mm/ hari.

Patogen : Syd. Phakopsora pachyrhizi

Patogen mulai menyerang tanaman kedelai dengan uredospora yang

tersebar di udara. Perkembangan penyakit pada daun dan tangkai daun berupa

bercak karat terlihat pada minggu ketiga dan keempat setelah tanam. Gejala

umum penyakit karat ialah bercak yang bertepung (berspora) pada permukaan

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

bawah daun. Pada tingkat awal perkembangan penyakit, bercak tersebut hampir

serupa dengan penyakit bakteri pustul. Namun pada serangan selanjutnya

terlihat bercak tersebut berwarna coklat abu-abu dan penuh dengan tepung

(spora) pada permukaan daun bagian bawah. Bercak karat mengandung satu

sampai empat uredia yang menghasilkan berjuta-juta uredospora yang

berbentuk bulat telur. Uredia tersebut lebih banyak terdapat pada permukaan

bawah daun daripada permukaan atasnya. Uredia juga semakin banyak pada

tanaman kedelai yang telah tua sehingga menyebabkan keguguran daun lebih

cepat. (PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN

BOGOR,1990)

Patogen tersebar luas di Asia Tenggara, terutama di daerah pertanaman

kedelai di Indonesia dan Asia Selatan. Inangnya termasuk kedelai, kacang asu,

kratok, kacang panjang, bengkuang, buncis, kacang komak, dan kacang kapri.

(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN BOGOR,1990)

Penyakit karat disebabkan oleh cendawan karat (Phakopsora pachyrhizi)

menyerang daun- daun kedelai sekitar 40 hari. Warna daun yang terserang

menjadi bercak-bercak coklat, mengering kemudian rontok. Akibatnya biji tidak

mengisi penuh. Serangan berat terjadi pada pertanaman musim penghujan.

Bahkan dapat membuat polong hama sama sekali. (DEPARTEMEN PERTANIAN,

1985)

Cara pencegahannya dengan menyemprotkan Dithane M-45, sepuluh

hari sekali mulai umur 40 hari sampai umur sekitar 80 hari. Penanaman varietas

tahan seperti Orba jiga dianjurkan. Penyakit karat ini sering timbul di daerah-

daerah yang terus-menerus ditanami kedelai, sehingga perlu dilaksanakan

pergiliran tanaman. (DEPARTEMEN PERTANIAN, 1985)

Penyakit ini dinamakan penyakit karat karena timbul gejala karat pada

daun, tangkai daun, dan batang muda. Penyakit karat mulai diketahui di

Indonesia pada tahun 1949. Penyakit ini dahulu banyak dijumpai di Pulau Jawa,

tetapi kini telah menyebar ke beberapa tempat transmigrasi di luar Jawa.

Penyakit ini dapat mengancam produksi kedelai secara serius, sebab penurunan

hasil dapat mencapai 36-81%. Penyakit karat disebabkan oleh sejenis jamur yang

bernama (Phakopsora pachyrhizi) Sydow. (Widodo, 1987)

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

Gejala yang ditunjukkan ialah timbulnya bercak-bercak pada daun

pertama kedelai. Brcak-bercak tersebut berwarna coklat abu-abu, dan

perkembangan lebih lanjut berwarna cokalt kemerah-merahan. Infeksi akan

terus terjadi di atas daun pertama tadi. Bercak-bercak tersebut paling

banyak ditemukan di permukaan bawah daun. Meskipun demikian dalam

jumlah sedikit dapat kita lihat di atas permukaan daun. Pada serangan yang

parah daun tampak kotor dan gugur. Akibat rontoknya daun tersebut,

produksi biji perhektar banyak berkurang. (Widodo, 1987)

Pengendalian terhadap penyakit karat dapat dilakukan dengan cara-cara

berikut :

Jangan menggunakan benih yang dihasilkan dari tanaman kedelai yang

sakit, sebab daya kecambahnya telah merosot meskipun jamur tersebut

tidak dapat hidup dalam benih.

Penyakit ini menghebat pada musim hujan. Oleh karena itu, penanaman

pada musim hujan sebaiknya dihindarkan.

Tanamlah varietas kedelai yang tahan terhadap penyakit karat

Penanaman dalam setahun pada lahan yang sama harus digilir dengan

tanaman yang tidak dapat diserang oleh penyakit karat.

Penanaman harus dilakukan serempak pada areal yang luas.

Bila intensitas penyakit telah mencapai 33 % harus mulai disemprot

dengan fungisida.

(Widodo, 1987)

Penyakit karat kedelai tersebar luas di seluruh Indonesia. Penyabab

penyakit ini adalah Phakospora pachyrizi. Besarnya kerugian karena karat

tergantung dari banyak faktor, antara lain ketahanan tanaman. Kerugian

karena penyakit ini berkisar antara 40-90%. Karat kedelai tersebar luas di

Asia tenggara dan Asia timur, juga terdapat di Australia dan Afrika. Di

Amerika penyakit ini terdapat di Amerika bagian tengah dan selatan

(tropik). Karena di anggap sangat merugikan, penyakit karat kedelai

mendapat perhatian Internasional yang cukup besar. (Bromfield, 1976)

Gejala penyakit karat kedelai tampak pada daun, tangkai dan kadang

kadang pada batang. Mula mula disini terjadi bercak bercak kecil coklat

kelabu atau bercak yang sedikit demi sedikit berubah menjadi coklat atau

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

coklat tua, bercak bercak karat terlihat sebalum bisul bisul pecah. Bercak

tampak bersudut karena dibatasi oleh tulang tulang daun dan dekat dengan

tempat terjadinya infeksi. Pada umumnya gejala mulai tampak pada minggu

ke-3 dan ke-4 setelah tanam (Yang, 1977).

C. Penyakit Mata Kodok

Klasifikasi Penyakit

Kingdom : Fungi

Phylum : Ascomycota

Class : Dothideomycetes

Subclass : Dothideomycetidae

Order : Capnodiales

Famili : Mycosphaerellaceae

Genus : Ceseospora

Spesies : Ceseospora sojina

Penyakit bercak daun Ceseospora atau mata kodok, yang juga disebut

bercak mata katak memang sudah tersebar merata di Indonesia. Penyakit ini juga

menyerang Thailand dan Filipina. Penyebab penyakit ini adalah Cercospora sojina.

(Parry,1990)

Gejala penyakit. Pada daun terdapat banyak bercak yang khas, bercak

mempunyai pusat berwarna coklat muda atau kelabu, dengan tepi coklat ungu atau

kemerahan. Daun yang mempunyai banyak bercak rontok sebelum waktunya,

bercak coklat atau kelabu pada polong lebih kecil dari pada yang terdapat pada

daun dan zone zonenya kurang jelas.(Parry,1990)

Gejala khas penyakit mata kodok terlihat pada daun. Jamur ini juga

menyerang polong atau batang dari tanaman kedelai. (PUSAT PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN BOGOR,1990)

Gejala pada daun: Gejala awal terlihat jelas pada bagian permukaan bawah

daun. Daun mengalami klorosis, dengan bercak ukuran 1-2 mm, kemudian

berkembang dengan cepat dari warna coklat muda menjadi coklat keabu-abuan

pada bagian tepinya. (PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN

PANGAN BOGOR,1990)

Dalam keadaan lembab, daun yang mengalami klorosis akan berubah

warna. Bagian dalam bercak berwarna abu-abu muda dan bagian tepi dikelilingi

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

warna ungu keabu-abuan. Daun cepat berubah menjadi kuning kemudian gugur.

(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN BOGOR,1990)

Gejala pada plong hampir sama seperti pada daun. Bercak 3-5 mm

berbentuk bulatt dengan permukaan cekung dengan warna coklat keabu-abuan,

demikian pula gejala pada batang. Bercak-bercak yang berwarna coklat tua akan

membentuk konidiopora dan konidia. (PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TANAMAN PANGAN BOGOR,1990)

Penyakit berkembang terutama dalam suhu berkisar antara 25-31oC dengan

kelembaban yang tinggi. (PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN

PANGAN BOGOR,1990)

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/andimudj/files/2012/10/tugas-makalah-dpt.docx · Web viewPenyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun. Akibat serangan adalah perkecambahan

Daftar Pustaka

Bromfield, K.R. 1976. Review of Research on Soybean Rust. Dalam Proc. Workshop Soy Bean

Rust in The Western Hemisphere, Puerto Rico. November, 1976: 16 – 23

Departemen Pertanian. 1985. Bercocok Tanam Kedele. Proyek Informasi Pertanian. Balai

Informasi Pertanian: Jawa Timur.

Parry,David. 1990. Plant Pathology in Agriculture. Cambridge University Press:Australia

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 1990. Petunjuk Bergambar untuk

Identifikasi Hama dan Penyakit Kedelai di Indonesia. Balai Penelitian

TanamanPangan: Bogor.

Semangun,Haryono.1993. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Edisi kedua.

Gadjah Mada University press:Yogyakarta.

Widodo,Djoko. 1987. Hama dan Penyakit Kedelai. Puataka Buana : Bandung.

Yang, C.Y. 1977. Soybean Rust in Asia. Proc. Workshop Soy Bean Rust in the Western

Hemispere. Puerto Rico, November 1976: 1976: 34 - 43