9
Nama : Winda Anggraini NIM : 105020205111009 Kelas : BA Evaluasi Kemasan : Model VIEW Visibilitas. Visibilitas terkait dengan kemampuan suatu kemasan untuk menarik perhatian pada poin-pembelian. Tujuannya adalah untuk memiliki suatu kemasan yang menonjol/lain dari yang lain di atas rak, hingga ia memotong citra merek. Kemasan-kemasan berwarna cerah, khususnya efektif untuk memperoleh perhatian konsumen. Informasi. Informasi berhubungan dengan instruksi pemanfaatan produk, berbagai keuntungan yang disebut, slogan-slogan, serta informasi tambahan yang dihadirkan pada atau di dalam kemasan. Tujuannya adalah menyediakan tipe dan kuantitas informsi yang tepat tanpa menjejali kemasan dengan informasi yang berlebihan hingga mengganggu informasi yang utama atau justru mempermurah tampilan kemasan. Daya Tarik Emosional. Daya tarik emosional diperhatikan dengan kemampuan kemasan untuk menimbulkan perasaan ingin atau suasana hati mendukung. Kemasan untuk beberapa merek tanpa kandungan emosional secara nyata, serta memberi penekanan selain informasi tentang isi, sementara kemasan merek-merek lainnya menekankan kandungan emosional serta berisi informasi yang sangat sedikit. Daya/kemampuan untuk Dikerjakan (Workability).Workability merujuk fungsi dari suatu kemasan lebih dari sekedar cara berkomunikasi. Workability, tentu saja, adalah masalah yang relatif. Tujuannya adalah mendesain suatu kemasan yang sebisa mungkin workable bagi sisi ekonomis pengecer maupun konsumen. Daya tarik emosional mendominasi untuk beberapa produk, informasi adalah hal terpenting untuk produk lainnya, sementara visibilitas dan workability umumnya penting bagi seluruh produk. Evaluasi Kemasan KEJU KRAFT CHEDDAR dengan Model VIEW Seperti resep masakan pada kemasan Keju Kraft. Informasi dalam kemasan berguna untuk: (1) menstimulasi pembelian uji-coba, (2) mendorong perilaku membeli ulang, dan (3) menyediakan berbagai instruksi penggunaan produk.

blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

Nama : Winda AnggrainiNIM : 105020205111009Kelas : BA

Evaluasi Kemasan : Model VIEW

Visibilitas. Visibilitas terkait dengan kemampuan suatu kemasan untuk menarik

perhatian pada poin-pembelian. Tujuannya adalah untuk memiliki suatu kemasan yang

menonjol/lain dari yang lain di atas rak, hingga ia memotong citra merek. Kemasan-kemasan

berwarna cerah, khususnya efektif untuk memperoleh perhatian konsumen. 

Informasi. Informasi berhubungan dengan instruksi pemanfaatan produk, berbagai

keuntungan yang disebut, slogan-slogan, serta informasi tambahan yang dihadirkan pada

atau di dalam kemasan. Tujuannya adalah menyediakan tipe dan kuantitas informsi yang

tepat tanpa menjejali kemasan dengan informasi yang berlebihan hingga mengganggu

informasi yang utama atau justru mempermurah tampilan kemasan.

Daya Tarik Emosional. Daya tarik emosional diperhatikan dengan kemampuan

kemasan untuk menimbulkan perasaan ingin atau suasana hati mendukung. Kemasan untuk

beberapa merek tanpa kandungan emosional secara nyata, serta memberi penekanan

selain informasi tentang isi, sementara kemasan merek-merek lainnya menekankan

kandungan emosional serta berisi informasi yang sangat sedikit.

Daya/kemampuan untuk Dikerjakan (Workability).Workability merujuk fungsi dari

suatu kemasan lebih dari sekedar cara berkomunikasi. Workability, tentu saja, adalah

masalah yang relatif. Tujuannya adalah mendesain suatu kemasan yang sebisa mungkin

workable bagi sisi ekonomis pengecer maupun konsumen. Daya tarik emosional

mendominasi untuk beberapa produk, informasi adalah hal terpenting untuk produk lainnya,

sementara visibilitas dan workability umumnya penting bagi seluruh produk.

Evaluasi Kemasan KEJU KRAFT CHEDDAR dengan Model VIEW Seperti resep masakan pada kemasan Keju Kraft. Informasi dalam kemasan berguna

untuk: (1) menstimulasi pembelian uji-coba, (2) mendorong perilaku membeli ulang, dan (3)

menyediakan berbagai instruksi penggunaan produk.

Gambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft

Cheddar yang mencakup sisi depan dan samping kemasan, beserta data-data nutrisi. Di

bagian belakang terdapat contoh resep masakan dari Keju Kraft Cheddar itu sendiri yang

diperjelas pada bagian dibalik kemasan. Tak heran produk ini banyak diminati konsumen

selain Visibilitas terkait kemasan yang menarik perhatian maupun kegunaan dari produk

tersebut.

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

Workability dari kemasan ini pun sudah cukup bagus. Didalam kemasan karton,

sebelumnya keju telah dibungkus oleh kertas aluminium foil yang membantu melindungi isi

produk, kemasan ini juga memberikan kemudahan penyimpanan produk bagi konsumen

maupun pengecer, kemasan yang tidak rumit memudahkan konsumen menggunakan

produk serta kemasan karton ini merupakan kemasan ramah lingkungan yang dapat didaur

ulang kembali. Sehingga sangat jelas kemasan Keju Kraft ini telah memenuhi komponen

View.

Mendesain Kemasan. Tahap 1: Menentukan Tujuan Pemosisian Merk

Tahap pertama proses desain kemasan ini mengharuskan tim manajemen merk menspesifikasi positionimg merk tersebut dalam benak konsumen dan dalam persaingan dengan berbagai merk kompetitif.

Tahap 2 : Melakukan  Analisis Kategori ProdukPenting bagi manajer untuk mempelajari kategori produk serta berbagai kategori lainnya yang berhubungan guna menentukan trend yang relevan atau mengantisipasi peristiwa yang akan mempengaruhi keputusan pengemasan.

Tahap 3: Melakukan Analisis KompetitifDengan dibekali pengatahuan tentang penggunaan warna, bentuk, fitur tampilan, serta material kemasan milik competitor., desainer kemasan akan disiapkan untuk menciptakan kemasan yang mengangkat citra yang diinginkan namun juga cukup unik dan berbaeda hingga mampu menangkap perhatian konsumen.

Tahap 4 : Mmengidentifikasi Atribut/Manfaat Merk yang Menonjol Aturan umum yang menyebutkan aturan manfaat kemasan adalah,”makin sedikit makin baik”.

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

Tahap 5 : Menentukan Prioritas KomunikasiTahap ini secara sederhana mendorong desainer kemasan untuk menentukan prioritas verbal dan visual bagi kemasan.

PROMOSI POIN-PEMBELIAN (P-O-P)

            Poin-pembelian atau lingkungan toko, memeberikan peluang akhir bagi para

pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Poin-pembelian adalah waktu yang ideal

untuk berkomunikasi dengan para konsumen karena inilah saatnya berbagai keputusan

pemilihan produk dan merek dibuat.

SPEKTRUM MATERIAL P-O-P            Material di poin-pembelian mencakup beragam tipe tanda, penunjuk bergerak,

spanduk, gantungan di rak-rak dengan tulisan, boneka/manekin mekanis, lampu-lampu,

cermin, repro produk dari plastik, unit pengecekan, pedagang yang berjajar, poster-poster

dinding, beserta item-item lainnya. Jawatan industri mengklasifikasi material P-O-P tersebut

ke dalam tiga kategori:

P-O-P Permanen, Material P-O-P permanent mencakup display dan tanda tanda yang sengaja digunakan untuk jangka waktu enam bulan atau lebih.

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

P-O-P Temporer, Material P-O-P temporer mencakup display dan tanda tanda yang sengaja digunakan kurang dari enam bulan.

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

Media In-Store,Media in store mencakup material iklan dan promosi seperti radio P-O-P, iklan yang tertempel di kereta belanja, tulisan di rak pajangan, serta mesin penjual kupon.

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

APA YANG HENDAK DICAPAI P-O-P?Hasil bagi Produsen, 

Bagi para produsen, P-O-P menjaga nama perusahaan dan nama merek sebelum

konsumen melakukan penguatan kembali citra merek yang telah dibangun sebelumnya

melalui iklan. P-O-P juga mengundang perhatian promosi penjualan dan membantu

menstimulus rangsangan pembelian.

Layanan bagi para Pengecer, 

P-O-P melayani pengecer dengan menarik perhatian konsumen dan meningkatkan minat

konsumen dalam berbelanja hingga memperpanjang waktu yang dihabiskan di toko.

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

Nilai bagi Konsumen, 

Para konsumen disuguhi unit-unit poin pembelian yang mengantarkan informasi bermanfaat

serta mempermudah prosesberbelanja.

FUNGSI MATERIAL P-O-P

Fungsi material P-O-P secara umum ada empat kategori: Memberi informasi, 

Pemberian informasi bagi konsumen adalah fungsi komunikasi P-O-P yang paling

mendasar. Tanda-tanda poster, display, serta material P-O-P lainnya memberi sinyal pada

konsumen menuju item-item spesifik dan menyediakan informasi yang mungkin bermanfaat.

Display bergerak secara khusus efektif untuk tujuan ini. Display bergerak meskipun

biasanya lebih mahal daripada display statis, mewakili suara investasi bisnis karena display

tersebut secara signifikan menarik level-level perhatian yang lebih tinggi dari orang-orang

yang berbelanja.

Mengingatkan, Peran pengingat ini melengkapi tugas yang telah ditampilkan oleh iklan sebelum konsumen

memasuki toko. Guna menyadari secara penuh peran pengingat yang disajikan oleh

meterial poin-pembelian, adalah penting pada poin ini untuk menyampaikan kunci prinsip

dari psikologi kognitif: prinsip penyandian secara khusus. Harapan pengiklan adalah agar

konsumen dapat mencari ulang informasi ini pada poin-pembelian dan menggunakannya

untuk menyeleksi merek pengiklan melalui penawaran kompetitif.

Mendorong, Mendorong atau menyemangati konsumen untuk membeli barang atau merek tertentu

adalah fungsi ketiga P-O-P. Material P-O-P cukup efektif mempengaruhi pemilihan produk

serta merek pada poin-pembelian dan mendorong rangsangan pembelian. 

Merchandising, Fungsi merchandising disajikan saat display poin-pembelian memungkinkan pengecer unutk

memanfaatkan lantai ruangan secara efektif serta memicu penjualan eceran dengan

mendampingi konsumen dalam penyeleksian produk serta merek.

DIPLAY-DISPLAY INTERKATIF            Display interaktif adalah unit-unit terkomputerisasi dengan display kristal cair yang

memungkinkan konsumen menjawab pertanyaan yang terkait dengan kategori produk

kebutuhan mereka serta membantu dalam membuat pilihan produk dengan pemberian

informasi yang cukup baik. Suatu display interaktif secara khusus dikembangkan untuk

membantu orang yang berbelanja dalam memilih botol anggur yang “tepat.” 

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../04/Evaluasi-View-dan-POP-Pembelian.docx · Web viewGambar diatas menghadirkan ilustrasi informasi pada kemasan merek keju Kraft Cheddar yang mencakup

Salah Satu Hasil P-O-P: Meningkatkan Pembuatan Keputusan di dalam TokoMedia in-store, tanda jangka waktu, serta berbagai display sangat mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen. Mengklarifikasi setiap pembelian merek ke dalam salah

satu dari empat tipe perilaku pembelian:1. Terencana secara spesifik2. Terencana secara umum3. Pembelian substitusi4. Pembelian tak terencana

Tampak jelas bahwa material P-O-P mewakili faktor penentu/determinan yang sangat

penting terhadap perilaku pemilihan produk dan merek oleh konsumen.

Sumber ; 

Shim,Tereance A., Penerjemah : Revyani Sjahrial S.E. dan Dyah Anikasari S.Sos,

2003, Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I, Erlangga, Jakarta.bab 7, bab 8.