19
1 KETERTARIKAN ANTAR PRIBADI Diana Septi Purnama Email: [email protected] www.uny.ac.id

BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

  • Upload
    vukhanh

  • View
    241

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

1

KETERTARIKAN

ANTAR PRIBADI

Diana Septi PurnamaEmail: [email protected]

www.uny.ac.id

Page 2: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

2

Afiliasi : Asal Mula Ketertarikan

Akar afiliasi pada saat infancy

6 hal penting yang dapat diperoleh dari hubungan dengan orang lain

- kasih sayang

- integrasi sosial

- harga diri

- rasa persatuan yang dpt dipercaya

- bimbingan

- kesempatan untuk mengasuh

Page 3: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

3

Penentu ketertarikan antar pribadi

Kesamaan

Kedekatan

Keakraban

Daya tarik fisik

Kemampuan

Karakteristik yang menyenangkan

Reciprocal liking

Complementary of need system

Page 4: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

4

Ciri Hubungan yang erat/intim

Kelekatan emosional

Pemenuhan kebutuhan psikologis

pasangan, jaminan rasa aman

Saling ketergantungan diantara

individu-individu

Page 5: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

5

Tahap Perkembangan Hubungan

(Altman dan Taylor)

Tahap Orientasi. Pembicaraan sedikit,

dangkal dan impersonal.

Penjajakan pertukaran afeksi. Kesediaan

untuk diketahui dan difahami

Pertukaran afeksi. Interaksi melibatkan

beberapa aspek pribadi.

Pertukaran yang stabil. Pemahaman yang

baik, kesiapan masing-2 untuk menafsirkan

perasaan dan perilaku orang lain

Page 6: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

6

Model Proses Interpersonal dalam

keintiman/keakraban

Individu menyingkapkan informasi,

pikiran, dan perasaan pada partner

Penerimaan sbg respon partner

Penafsiran respon partner sbg

understanding, validating, dan caring

Page 7: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

7

Aspek Kompetensi Interpersonal

(Buhrmeister)

Initiative. Usaha untuk memulai suatu bentuk interaksi

Negative assertion. Kemampuan untuk mempertahankan diri dari tuduhan yang tidak adil, kemampuan untk mengatakan tidak terhadap permintaan yang tidak masuk akal, kemampuan untuk minta pertolongan saat memerlukan

Page 8: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

8

Aspek Kompetensi Interpersonal

Disclosure. Pengungkapan bagian

dalam diri (minat, ide, pendapat,

pengalaman, perasaan) kepada

orang lain

Emotional support. Ekspresi perasaan

yang memperlihatkan adanya

perhatian, simpati, dan penghargaan

terhadap orang lain

Page 9: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

9

Aspek Kompetensi Interpersonal

Conflict Management.

Cara atau strategi untuk

menyelesaikan adanya pertentangan

dengan orang lain yang mungkin

terjadi saat melakukan hubungan

interpersonal

Page 10: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

10

Teori-teori Hubungan Sosial

1. Reinforcement-affect Theory

Orang cenderung tertarik pada

orang yang memberikan ganjaran

atau reinforcement positif dan tidak

suka pada orang yang memberikan

reinforcement negatif

Page 11: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

11

Teori-teori Hubungan Sosial

2. Teori Pertukaran Sosial

Rasa suka kita kepada orang lain

didasarkan pada penilaian kita

terhadap kerugian dan keuntungan

yang diberikan seseorang pada kita

Page 12: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

12

Teori-teori Hubungan Sosial

3. Teori Keadilan

Merupakan turunan dari teori pertukaran sosial. Prinsip teori ini adalah pola hubungan manusia melibatkan proses tukar menukar, di mana supaya pertukaran bisa menumbuhkan keharmonisan dan perasaan senang harus dilandasi prinsip keadilan

Page 13: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

13

CINTA

Companionate love (cinta persahabatan)

adalah afeksi mendalam yang kita rasakan

terhadap terhadap seseorang yang

kehidupannya saling berjalin dengan

kehidupan kita

Passionate Love (cinta birahi)adalah suatu

keadaan yang sangat mengasyikkan pada

seseorang; suatu sikap terhadap orang

lain, himpunan pikiran yang khusus tentang

orang yang dicintai

Page 14: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

14

Komponen Cinta (Robert Sternberg)

Triangular Theory of Love

Intimacy, berisi perasaan yang menciptakan pengalaman kehangatan dalam suatu hubungan

Passion, dorongan yang mengarahkan pada daya tarik romantisme dan fisik serta perilaku seksual

Commitment, melibatkan keputusan jangka pendek bahwa seseorang mencintai yang lain dan sepakat untuk memelihara cinta tersebut

Page 15: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

15

7 Variasi Model Cinta

Consummate Love

(intimacy+

Passion +

Commitment)

Liking (intimacy Love)

Romantic Love

(Intimacy +

Passion)

Companionate

Love (intimacy+

Commitment)

Infatuation

(Passion alone)Fatuous Love

(passion + commitmen)

Empty Love

Commitment

Love

Page 16: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

16

Liking/keintiman saja, misalnya pertemanan sejati tanpa nafsu atau komitmen jangka panjang

Companionate love/cinta karib: pertemanan jangka panjang dengan komitmen seperti pada perkawinan di mana nafsu sudah hilang

Empty love/cinta kosong: keputusan untuk mencintai orang lain tanpa keintiman atau nafsu

Fatuous love/cinta tolol: komitmen berdasarkan nafsu tetapi tanpa adanya waktu untuk berkembangnya keintiman—hubungan dangkal seperti perkawinan mendadak

Page 17: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

17

Infatuation love/tergila-gila/nafsu saja: cinta pada pandangan pertama dan bersifat obsesif tanpa adanya keintiman atau komitmen

Cinta romantis: sepasang kekasih saling tertarik satu sama lain secara fisik dan emosional tetapi tanpa komitmen

Consummate love/Cinta sempurna: cinta yang lengkap yang terdiri dari ketiga komponen

Page 18: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

18

Reaksi Orang Menghadapi

Kemunduran Hubungan

Active

Passive

constructiveDestructive

VoiceExit

Neglect Loyalty

Page 19: BK Pribadi Sosial (Pertemuan 11)

19

Exit: secara resmi berpisah, keluar dari hubungan tersebut, bercerai

Voice: mendiskusikan masalah, mengkompromikan, mencari bantuan, mencoba merubah diri atau pasangan

Loyalty/kesetiaan: menunggu dan berharap atau berdoa agar segalanya pulih kembali seiring dengan berjalannya waktu

Neglect/menolak: mengabaikan pasangan, mengurangi waktu untuk bersama-sama, menolak mendiskusikan masalah, menghindar, memberikan perlakuan buruk pada pasangan