Upload
moko-defuhrer
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
1/50
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan pelaksanaan kurikulum
suatu lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal. Proses
pembelajaran tersebut untuk mempengaruhi peserta didik mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya
mengantarkan para peserta didik menuju pada perubahan tingkah laku
intelektualitas moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan
makhluk sosial.
Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan pembelajaran dari pendidik (sumber pesan) kepada
peserta didik (penerima pesan). Untuk menyampaikan pesan ini diperlukan sebuah
alat (media) yang dinamakan media pembelajaran1. Pembelajaran dipandang
sebagai suatu sistem, oleh karena itu maka dalam proses pembelajaran terdapat
sejumlah komponen, yaitu komponen tujuan pembelajaran, komponen strategi,
komponen materi (bahan ajar), komponen evaluasi, dan komponen-komponen
penunjang.2
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penunjang
dalam proses pembelajaran. Namun, kedudukan media dalam pembelajaran tidak
hanya sekedar sebagai alat bantu mengajar, tetapi sebagai bagian integral dalam
proses pembelajaran.
Menurut Hamalik yang dikutip oleh Azhar Arsyad, penggunaan mediadalam proses pembelajaran sangat penting karena penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar peserta didik. Penggunaan media pembelajaran akan
sangat membantu kefektifan proses pembelajaran. Selain itu media pembelajaran
1Arif Sadiman et. al.,Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2006), hlm. 11-12.2
Karti Soeharto et. al., Teknologi Pembelajaran :Pendekatan Sistem Konsepsi dan Model SAP,Evaluasi Sumber Belajar dan Media Cet. ke-1, (Surabaya : SIC, 1995), hlm. 104.
http://teknologipendidikan.files.wordpress.com/2006/09/cone_of_learning.jpg7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
2/50
juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman, menyajikan pesan
pembelajaran dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran serta
memadatkan informasi (pesan pembelajaran) yang disampaikan oleh pendidik
kepada peserta didik.3
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak penemuan-
penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia industri pun
terus menerus mencari cara yang lebih cepat, cermat, dan efisien untuk melayani
kegiatan produksinya. Hal tersebut memberikan perubahan yang besar bagi
manusia, termasuk juga perkembangan dan kemajuan pada bidang elektronika.
Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya alat elektronika, begitu juga
perkembangan dalam komponen-komponen elektronika yang berada di dalamnya.
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika.
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan
konduktor murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut
sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang
sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Keunikan
semikonduktor dibanding bahan lainnya ialah semikonduktor bisa diubah
konduktivitasnya (konduktivitas adalah kemampuan bahan untuk membawa arus
listrik) dengan cara sengaja memasukkan elemen lain ke dalam kristal
semikonduktor. Teknik ini disebut doping. Dalam dunia industri, semikonduktor
berdaya besar merupakan sebuah solusi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas
suatu produksi. Selain itu, komponen-komponen semikonduktor ini dapat
menggantikan piranti elektro-mekanik yang konvensional.
Semikonduktor berdaya besar dapat mengendalikan arus listrik yang
cukup besar dan dapat pula dipergunakan langsung untuk jaringan arus tukar
(AC). Beberapa tipe semikonduktor tertentu membutuhkan penyulutan (trigger)
sehingga komponen tersebut dapat bekerja. Oleh karena itu, prinsip kerja suatu
semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutannya sangatlah kompleks,
karena tergantung pada rangkaian yang membentuknya. Pemahaman terhadap
3
Azhar Arsyad M.A.,Media Pembelajaran, (Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.15-16.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
3/50
prinsip kerja semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan tersebut
menjadi hal yang signifikan dan penting dalam proses pembelajaran komponen
semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan, khususnya bagi
mahasiswa dalam mata kuliah Elektronika Industri, di jurusan Teknik Elektro,
Universitas Negeri Jakarta. Namun, proses kerja semikonduktor berdaya besar
dan rangkaian penyulutan yang cukup kompleks dapat menimbulkan kejemuan
dalam proses pembelajarannya. Selain itu, peralatan yang kurang memadai secara
kuantitas maupun kualitas, beresiko menyebabkan seringnya terjadi perbedaan
hasil praktik dengan teori yang telah dipelajari. Hal tersebut tentu saja dapat
menyebabkan adanya kebingungan terutama bagi mahasiswa dalam memahami
prinsip kerja semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan sebenarnya.
Dari apa yang telah diuraikan, diperlukan adanya suatu alat bantu berupa
media pembelajaran interaktif yang dapat memberikan ilustrasi prinsip kerja
semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan untuk mempermudah
mahasiswa dalam memahami serta dapat menjadi pelengkap bahan belajar
mandiri bagi mahasiswa. Prinsip kerja semikonduktor berdaya besar dan
rangkaian penyulutan yang diilustrasikan pada media tersebut, merupakan suatu
ilustrasi dari kondisi ideal. Hal ini dimaksudkan agar media tersebut dapat
menjadi acuan untuk mendapatkan hasil (output) yang sesuai pada pembelajaran
praktik. Ada pun suatu program simulasi atau yang biasa disebut dengan simulasi
dapat dijadikan suatu pilihan media pembelajaran interaktif. Simulasi merupakan
salah satu format penyajian pesan dan informasi dalam CAI (Computer-Assisted
Instruction) yang menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran. CAI secara luas, ialah penggunaan komputer secara langsung
dengan peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-
latihan dan mengetes kemajuan belajar peserta didik.4
Penggunaan komputer dalam proses pembelajaran memiliki beberapa
tujuan, antara lain :5
4 Ronald H. Anderson, Pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran,
(Jakarta : C.V. Rajawali, 1987), hlm. 199.5Ibid, hlm. 206.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
4/50
1. Tujuan kognitif, komputer dapat mengontrol interaksi pengajaran mandiriuntuk mengajarkan konsep, aturan, prinsip, langkah dalam proses, dan
kalkulasi yang kompleks
2. Tujuan psikomotorik, bila digunakan untuk mensimulasikan suatu sebuahlingkungan belajar, komputer merupakan alat yang sesuai untuk
menciptakan kondisi lingkungan belajar yang sebenarnya.
Dengan memperhatikan hal tersebut, dapat dibuat suatu program simulasi
dengan menggunakan perangkat lunak pemrograman visual basic 6.0 yang
diharapkan dapat menjadi media pembelajaran interaktif yang manfaatnya antara
lain:
1. Dirancang untuk mempermudah pembelajaran konsep dasarsemikonduktor berdaya besar dan dapat mensimulasikan besarnya nilai
tegangan keluaran dari suatu rangkaian penyulutan dalam bentuk tampilan
gelombang .
2. Output(keluaran) dari program berupa simulasi sehingga mahasiswa akanlebih mudah memahami prinsip kerja semikonduktor berdaya besar dan
rangkaian penyulutannya.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi yaitu :
1. Bagaimana merancang media pembelajaran interaktif yang dapatmelakukan kalkulasi nilai tegangan keluaran rangkaian penyulutan
menggunakan perangkat lunakpemrograman visual basic 6.0 ?
2. Bagaimanakah membuat simulasi untuk tampilan gelombang dari nilaitegangan keluaran pada suatu rangkaian penyulutan ?
3. Apakah materi yang disajikan dalam media pembelajaran interaktif sesuaidengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai ?
4. Apakah media pembelajaran interaktif yang akan dibuat dapat memenuhisyarat sebagai media pembelajaran interaktif ?
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
5/50
5. Apakah media pembelajaran interaktif ini dapat membantu mahasiswamemahami prinsip kerja semikonduktor berdaya besar dan rangkaian
peyulutan ?
6. Apakah dengan media pembelajaran interaktif ini mahasiswa termotivasiuntuk mempelajari lebih mendalam mengenai prinsip kerja semikonduktor
berdaya besar dan rangkaian penyulutan?
7. Apakah media pembelajaran interaktif ini dapat menjadi pelengkap bahanbelajar mandiri bagi mahasiswa ?
C. Pembatasan Masalah
Karena luasnya cakupan materi komponen semikonduktor berdaya besar
dan rangkaian penyulutan, maka pada penelitian ini masalah di batasi pada
pembuatan media pembelajaran interaktif komponen semikonduktor berdaya
besar dan rangkaian penyulutan dengan menggunakan beberapa bahasan, yaitu:
1. Komponen semikonduktor berdaya besar SCR dan TRIAC2.
Komponen penyulut UJT
3. Rangkaian penyulutan menggunakan UJT
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana pembuatan
media pembelajaran interaktif komponen semikonduktor berdaya besar dan
rangkaian penyulutannya ?
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
1. Memberi ilustrasi konsep dasar sebuah komponen semikonduktor berdayabesar dan rangkaian penyulutan.
2. Meningkatkan minat belajar mandiri mahasiswa pada pelajaran komponensemikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
6/50
3. Mempermudah pengajaran terhadap konsep dasar sebuah komponensemikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan berdasarkan
fungsinya.
4. Pembelajaran dapat lebih menarik dan lebih interaktif denganmenggunakan media pembelajaran interaktif ini.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
7/50
BAB II
Kajian Teori dan Kerangka Berpikir
A. Kajian Teori1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke
liang lahat. Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya.6
Sementara itu Sumadi Suryabroto,
menjelaskan bahwa sebenarnya belajar adalah mengandung hal-hal pokok
sebagai berikut :
a. Belajar adalah kegiatan yang membawa perubahan yang bersifataktual maupun potensial.
b. Perubahan yang terjadi karena adanya usaha sadar dan disengaja,bertujuan, dan
c. Perubahan itu pada intinya adalah diperolehnya kecakapan baru.7W.S. Winkel berpendapat bahwa belajar pada diri manusia merupakan
proses psikis yang berlangsung dalam interaksi antara subyek dengan
lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai serta sikap yang bersifat konstan.
Perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh
pertumbuhan atau keadaan sementara pada diri seseorang seperti
pertumbuhan jasmani, kelelahan, terkena penyakit ataupun karena obat-obatan
(mabuk).8
Berdasarkan definisi, arti dan pengertian dari beberapa ahli tersebut
dapatlah disimpulkan bahwa suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu
6Arif Sadiman et. al.,Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2006), hlm. 2.7 Sri Anitah Wiryawan, Suwarni Sukirno, Suyatmi, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta :
Universitas Terbuka, 1995), hlm. 1.4.8W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran Cet. ke-7, (Yogyakarta : Media Abadi, 2005), hlm. 53-54.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
8/50
(manusia) untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, secara
keseluruhan, secara sadar, sengaja, bertujuan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Di dalam buku yang berjudul Media Pendidikan karangan Arif
Sadiman dijelaskan bahwa, instruction atau pembelajaran ialah usaha-usaha
yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi
proses belajar dalam diri peserta didik.9
Sedangkan dalam UU No. 20 tahun
2003 mengenai sistem pendidikan nasional, pembelajaran diartikan sebagai
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Dari pengertian belajar dan pembelajaran yang telah dijabarkan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu
usaha-usaha terencana yang terjadi dalam proses interaksi antara peserta didik
dan pendidik dengan memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses
belajar dalam diri peserta didik.
2. Media PembelajaranKata media berasal dari bahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar.Gerlach dan Ely(1971) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. AECT (Association of Education and
Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.10
Begitu pula pengertian media menurut Gagne(1970) adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang
untuk belajar.11
Jadi media adalah sebuah perantara atau alat yang
9Arif Sadiman et. al., Op.Cit., hlm. 7.
10 Azhar Arsyad,Media Pembelajaran (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1997), hlm. 2811
Arif Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya (Jakarta:Rajagrafindo Perkasa, 1996), hlm. 6
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
9/50
menyampaikan pesan-pesan pembelajaran sehingga mampu merangsang
peserta didik untuk belajar.
Pada dasarnya fungsi media adalah sebagai perantara, sarana atau alat
untuk memperlancar proses komunikasi, yang dalam hal ini proses
komunikasi dalam pembelajaran. Dalam aktivitas pembelajaran, Heinich
menyatakan bahwa media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membawa
informasi atau pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara guru dan
murid atau dosen dan mahasiswa.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu
disebut media pembelajaran.12
Anderson yang dikutip oleh Arif Sadiman
mengklasifikasikan media pembelajaran (instruksional) menjadi beberapa
kelompok media, yaitu :13
a) Audio, contohnya ; pita audio (rol atau kaset) dan piringan audio.b)Cetak, contohnya ; buku teks terprogram, buku pegangan (manual).c) Audio cetak, contohnya ; buku latihan dilengkapi kaset (pita
audio).
d)Proyek visual diam, contohnya ; film bingkai (slide).e) Proyek visual diam dengan audio, contohnya ; film bingkai (slide)
dengan suara.
f) Visual gerak, contohnya ; film bisu dengan judul.g)Visual gerak dengan audio, contohnya ; film suara atau videoh)Benda, contohnya ; benda nyata, model tiruani) Manusia dan sumber lingkungan
j) Komputer, contohnya ; CMI (Computer- Managed Instruction),Komputer sebagai manajer dalam proses pembelajaran dan
CAI (Computer- Assisted Instruction), komputer sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran
12
Azhar Arsyad M.A., Op.Cit., hlm. 4.13Arif Sadiman et. al., Op.Cit., hlm. 95.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
10/50
Jadi berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan, media
pembelajaran adalah segala bentuk alat baik grafis, photografis atau elektronis
yang dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran dan penyaluran ilmu dengan
maksud untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari sumber (pendidik
maupun sumber lain) kepada penerima (peserta didik) sehingga terciptalah
proses belajar.
3. Media Pembelajaran InteraktifBerdasarkan Kamus Teknologi Informasi
14interaktif adalah suatu
proses interaksi yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang
lainnya. Interaktif dapat membuat seseorang secara sadar ataupun tidak
menggerakkan semua kemampuan dirinya baik berupa gerakan tubuh maupun
pemikiran melalui otak. Menurut Iwao Kushida pengertian komunikasi ialah
proses atau peristiwa terjadinya tukar-menukar ide, pandangan, pemikiran
antar sesama pribadi (individu), yaitu antara komunikator (pemberi pesan) dan
komunikan (penerima pesan). Interaksi merupakan bagian dari komunikasi
yang diartikan proses komunikasi dua arah yang mengandung tindakan atau
perbuatan komunikator maupun komunikan.15
Dalam interaksi belajar
mengajar antar pendidik dengan peserta didik, diperlukan adanya media
pembelajaran guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam proses belajar. Hal ini juga memberikan
pengaruh terhadap perkembangan media pembelajaran sebagai alat komunikasi
guna mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada lingkungan
belajar, misalnya seperti di sekolah dan perguruan tinggi.
14Kamus Teknologi Informasi (Yogyakarta : Penerbit andi, 2001), h. 6415
Roestiyah N.K.,Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem, (Jakarta : P.T. Bina Aksara, 1986),hlm. 34-35.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
11/50
Hamalik yang dikutip oleh Azhar Arsyad mengemukakan bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis
terhadap peserta didik. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan serta isi materi pembelajaran. Selain itu media
pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman,
menyajikan pesan pembelajaran dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran pesan pembelajaran serta memadatkan informasi (pesan
pembelajaran).16
Karena sangat pentingnya fungsi media pembelajaran yang
digunakan dalam proses belajar mengajar, para pendidik dituntut untuk dapat
menggunakan alat (media pembelajaran) yang murah dan efisien sehingga
tercapai tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran. Untuk itu pendidik harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik alat (media pembelajaran) yang dibuat harus
memenuhi beberapa kriteria, yaitu :17
a)Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita.b)Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipertanggung
jawabkan secra ilmiah.
c)Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada, hemat. d)Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek dilingkungan
belajar, seperti di sekolah dan perguruan tinggi dan bersifat
sederhana.
e)Fungsional, berguna dalam pelajaran, memenuhi kebutuhanpembelajaran dan dapat digunakan oleh pendidik dan peserta didik.
16
Azhar Arsyad M.A., Op.Cit.,hlm. 15-16.17Oemar Hamalik, Media Pendidikan, ( Bandung : P.T. Citra Aditya Bakti, 1989),,hlm. 6-8.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
12/50
4. Program SimulasiBeberapa tahun belakangan ini komputer mendapatkan perhatian besar
karena kemampuannya sebagai fasilitas yang memadai dalam kegiatan
pembelajaran (instruksional) dengan kecepatan penguasaan materi yang dapat
diatur sendiri oleh pemakainya. Komputer merupakan media pembelajaran
interaktif dimana peserta didik memilki kesempatan untuk berinteraksi dalam
bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan. Komputer dapat
lebih memberdayakan pendidik dan peserta dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional yang selama ini dilaksanakan. Hal tersebut
disebabkan dengan menggunakan media komputer, memungkinkan peserta
didik dapat mempelajari suatu bahan dengan cara-cara baru yang lebih
interaktif. Komputer dapat menjadi sarana pembelajaran yang inovatif, dari
tradisi papan tulis dan kapur. Dengan Power Point misalnya, para guru dapat
menyulut minat anak-anak terhadap pelajaran lewat penyertaan foto-foto,
potongan film, dan bahkan berhubungan dengan internet.
Komputer memilki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses
pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer - Managed Instruction
(CMI). Ada pula peran komputer sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi
pelajaran, latihan atau keduanya. Modus ini dikenal sebagai Computer -
Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan
tetapi CAI bukanlah penyampai utama materi pelajaran.18
CAI (Computer Assisted Instructions) hakekatnya merupakan
penawaran baru dalam cara pembelajaran. Komputer sebagai media akan lebih
banyak membantu peserta didik menemukan hal-hal baru yang lebih menarik
dibandingkan dengan cara-cara konvensional yang lebih berpusat pada guru.
Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI sebagai media
pembelajaran interaktif dengan bantuan komputer, meliputi :
a)Tutorial terprogram18
Azhar Arsyad M.A., Op.Cit.,hlm. 96.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
13/50
Tutorial terprogram adalah program pembelajaran tutorial
dengan bantuan komputer, seperangkat tayangan baik statis maupun
dinamis yang telah lebih dahulu dirancang oleh pendidik ataupun
perancang program (programmer), secara berurut seperangkat
informasi kecil ditayangkan yang diikuti pertanyaan. Meniru sistem
tutor yang dilakukan oleh guru (pendidik) atau instruktur, pesan
(informasi) yang disajikan oleh komputer adalah berupa teks,
gambar atau grafik.
b)Tutorial intelijenTutorial intelijen berbeda dengan tutorial terprogram karena
jawaban komputer terhadap pertanyaan peserta didik dihasilkan oleh
intelegensia artifisial (kecerdasan buatan), bukan jawaban yang telah
terprogram yang telah terlebih dahulu disiapkan oleh perancang
pelajaran. Dengan demikian ada dialog dari waktu ke waktu antara
peserta didik dan komputer.
c)Drill and practiceProgram ini digunakan dengan asumsi bahwa suatu konsep,
aturan atau kaidah atau prosedur telah diajarkan kepada siswa.
Program ini menunjang siswa dengan serangkaian contoh untuk
meningkatkan kemahiran menggunakan keterampilan.
d)SimulasiDalam program simulasi atau yang biasa disebut simulasi,
komputer memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar secara dinamis, interaktif dan perorangan. Simulasi ini dibuat
sedemikian rupa dengan bantuan komputer sehingga lingkungan
belajar yang kompleks dapat ditata hingga menyerupai dunia nyata.19
Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu skenario,
model dasar, dan lapisan pengajaran. Skenario harus mencerminkan kehidupan
nyata. Untuk mensimulasikan suatu situasi, komputer harus menanggapi
19Ibid.,hlm. 97-98.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
14/50
tindakan peserta didik seperti halnya yang terjadi dalam situasi sesungguhnya.
Model dasar merupakan faktor kedua yang turut mempengaruhi keberhasilan
simulasi. Model adalah formula yng mencerminkan hubungan sebab dan akibat
dalam pengalaman nyata. Lapisan pembelajaran adalah taktik dan strategi
pembelajaran yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelajaran dan
motivasi.20
Sedangkan, definisi program dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
merupakan serangkaian instruksi yang mengatur langkah-langkah yang harus
diambil oleh suatu sistem atau suatu komputer.21
5. Komponen semikonduktor Berdaya Besar
SCR dan Triac adalah komponen thyristor yang paling sering
digunakan. Thyristor merupakan istilah yang berasal dari tabung Thyraton-
Transistor, dimana dengan perkembangan teknologi semikonduktor, maka
tabung-tabung elektron yang bentuknya relatif besar dapat digantikan oleh
tabung-tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi
kemampuan operasionalnya. Komponen tersebut adalah kuda kerja dari
elektronika industri. Thyristor digunakan pada elektronika daya untuk
mengontrol kecepatan dan frekuensi, penyearahan dan pengubahan daya
dengan kemampuan yang tinggi. Aplikasi umum termasuk pengendali motor,
manipulasi robot dan kontrol panas serta cahaya.
a. SCRSCR (Sillicon-Controlled Rectifiers) adalah komponen
semikonduktor empat lapis (PNPN) yang menggunakan tiga kaki yaitu
anoda, katoda, dan gate untuk operasinya. SCR dirancang untuk
mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan rating arus sebesar 2000 A
pada tegangan 1800 V dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz.
20Ibid.,hlm. 99.21
Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan danKebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989).
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
15/50
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 0,01 sampai 0,1 ohm
sedangkan tahanan reversenya sekitar 100.000 ohm atau lebih besar lagi.
Gambar 1. Kontruksi dasar dan simbol SCR
SCR mempunyai tiga buah elektroda, yaitu Anoda, Katoda dan
Gate dimana anoda berpolaritas positif dan katoda berpolaritas negatif
sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier). Kaki Gate juga
berpolaritas positip. Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan
konstruksi dan diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor.
Gambar 2. (a) kontruksi SCR, (b) rangkaian kaskade Transistor
Tidak seperti pada transistor, operasi SCR tidak dapat memperkuat
sinyal. SCR tepat digunakan sebagai saklar solid-state dan dikategorikan
menurut jumlah arus yang dapat beroperasi. SCR arus-rendah dapat
bekerja dengan arus anoda kurang dari 1 A. SCR arus-tinggi dapat
menangani arus beban ribuan ampere. Sebagian besar SCR mempunyai
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
16/50
perlengkapan untuk penyerapan berbagai jenis panas untuk mendisipasi
panas internal.22
SCR yang terdapat dipasaran mempunyai tegangan breakover dari
kira-kira 50-500 V. Ini berari SCR dapat merintangi (block) tegangan
forward (tetap terbuka) selama tegangan catu lebih kecil daripada
tegangan breakover. SCR tetap terbuka sampai penyulut positif
memukul input gerbang. Maka SCR mengancing (latch) dan tetap
tertutup, walaupun penyulut telah dihilangkan.23
Aplikasi nyata dari SCR pada saat sekarang ini adalah untuk
switching daya listrik yang besar yang dapat mengendalikan pengaturan
beban putaran motor listrik, pengaturan alat pemanas listrik, pengatur
lampu penerangan, relay dan alat-alat alarm yang sangat peka. Bahkan
dalam industri-industri sekarang ini SCR digunakan sebagai sarana
pelengkap automat yang menggantikan alat-alat yang sangat peka.
Prinsip Kerja SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui kaki
Gate, dimana arus gate ini akan mengalir melalui junction antara gate dan
katoda dan keluar dari katodanya. Arus gate ini harus positif besarnya
sekitar 0,1 sampai 35 mA sedangkan antara gate dan katodanya biasanya
0,7 volt.
Gambar 3. Kurva Karakteristik SCR
22 Frank D. Petruzella,Elektronika Industri, (Yogyakarta : Andi, 2001), hlm. 26423
Hanapi Gunawan, Prinsip-prinsip Elektronika Edisi Kedua , (Jakarta : Erlangga, 1981), hlm.506.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
17/50
Pada gambar terlihat bahwa tegangan breakover Vbo, yang jika
tegangan forward SCR mencapai titik ini maka SCR akan ON. Lebih
penting lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan tegangan Vbo turun
menjadi lebih kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan
korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger
gate ini sering ditulis dengan notasi IGT. Pada gambar juga ditunjukkan
arus Ih yaitu arus holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar
SCR tetap ON maka arus forward dari anoda menuju katoda harus berada
diatas parameter ini.
Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR
menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka
akan selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke
katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah
dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus Ih, maka SCR
kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada
di dalam datasheet SCR.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut sama saja dengan
menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena cara inilah SCR
atau Thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC.
Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan
AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di
titik nol.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
18/50
Datasheet SCR
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
19/50
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
20/50
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
21/50
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
22/50
b. TriacKekurangan yang ada pada SCR adalah bahwa dia dapat
menghantarkan arus hanya satu arah. Penggunaan Triac akan lebih
menguntungkan sebab triac dapat menghantarkan ke arah bolak-balik.24
Gambar 4. Simbol dan Kontruksi dasar Triac
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara
penuh dari 0o
hingga 180o. Triac mempunyai tiga elektroda mirip dengan
SCR, namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah. Meskipun
dalam operasinya sangat mirip dengan SCR, triac dirancang untuk
menghantarkan pada kedua tengahan dari bentuk gelombang output. Oleh
karena itu, output dari triac adalah arus bolak-balik, bukan arus searah.
Triac dibuat untuk menyediakan cara agar kontrol daya ac
ditingkatkan. Triac beroperasi sebagai dua SCR yang dihubungkan paralel
terbalik seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5. Dengan demikian, triac
mampu menghantarkan salah satu polaritas tegangan terminal. Triac dapat
juga ditrigger dengan salah satu polaritas sinyal gerbang.
Gambar 5. (a) Simbol Triac, (b) Rangkaian ekuivalen Triac
24Wasito. S, Pelajaran Elektronika Jilid 3, (Jakarta : Karya Utama), hlm. 211.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
23/50
Triac mempunyai tiga terminal; terminal utama 2 (MT2), terminal
utama 1 (MT1) dan Gate. Terminal MT2 dan MT1 dirancang demikian
sebab aliran arus adalah dua arah. Karena aliran berinteraksi dengan gate,
MT1 digunakan sebagai pengukuran terminal referen. Arus dapat mengalir
antara MT2 dan MT1 dan juga antara gerbang dan MT1. Triac dapat
ditrigger agar konduksi pada salah satu arah dengan arus gerbang bergerak
masuk atau keluar dari gate. Apabila aliran arah arus terminal utama
ditentukan, triac pada dasarnya mempunyai karakteristik pengoperasian
internal yang sama dengan SCR
Triac mempunyai empat kemungkinan mode pentriggeran.
Sehubungan dengan MT1, yaitu25
:
MT2 adalah positif dan gerbang positif. MT2 adalah positif dan gerbang negatif. MT2 adalah negatif dan gerbang positif. MT2 adalah negatif dan gerbang negatif.
Pada umumnya rangkaian pengontrol dengan TRIAC lebih
ekonomis dan menguntungkan untuk pengaturan daya arus bolak-balik.
Dengan mengatur arus gate, maka daya AC pada beban dapat diatur besar
kecilnya dan karena tegangan sumber AC tidak perlu disearahkan terlebih
dahulu, maka rangkainnya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan
SCR.
Prinsip Kerja Triac
Triac bekerja mirip sperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga
dapat melewatkan arus dua arah. Kurva karakteristik dari Triac adalah
seperti gambar berikut ini.
25Frank D. Petruzella, Op. Cit., hlm. 271
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
24/50
Gambar 6. Kurva karakteristik Triac
Triac akan tersambung (ON) ketika arus positif kecil melewati
terminal gate ke MT1 dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1. Saat Triac
terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali, maka Triac tetap
ON selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang
mengalir lebih besar dari arus Ih. Triac juga akan ON saat arus negarif
melewati terminal gate ke MT1 dan polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2.
Dan Triac akan tetap ON walaupun rangkaian gate tidak memegang
kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2.
Selain dengan cara memberikan penyulutan melalui terminal gate,
Triac juga dapat dibuat ON dengan cara memberikan tegangan yang tinggi
sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal MT1 dan
MT2, namun cara ini tidak diizinka karena dapat menyebabkan Triac akan
rusak.
Pada saat Triac tersambung (ON) maka tegangan jatuh maju antara
terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0,5 volt
sampai dengan 2 volt. Setelah terkonduksi, sebuah Triac akan tetap
bekerja selama arus yang mengalir pada Triac (IT ) lebih besar dari arus
penahan (IH) walaupun arus gate dihilangkan. Satu-satunya cara untuk
membuka (meng-off-kan) Triac adalah dengan mengurangi arus IT
dibawah arus IH.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
25/50
Datasheet Triac
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
26/50
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
27/50
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
28/50
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
29/50
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
30/50
6. Komponen Penyulut UJTUJT adalah sebuah peranti sederhana yang pada dasarnya adalah
sebuah batangan semikonduktor tipe-n yang ditambahkan difusi bahan
tipe-p di suatu tempat sepanjang batangan, menentukan parameter dari
peranti. Peranti 2N2646 adalah versi yang paling sering digunakan. Seperti
namanya, ini adalah tiga perangkat terminal yang tetap hanya memiliki
satu PN junction. Tidak dapat memperkuat sinyal yang diterapkan, tetapi
tetap dapat digunakan sebagai elemen aktif dalam sebuah rangkaian
osilator.
UJT mempunyai tiga saluran, sebuah emitor (E) dan dua basis (B1
dan B2). Basis dibentuk oleh batang silikon tipe-n yang terkotori ringan.
Dua sambungan ohmik B1 dan B2 ditambahkan pada kedua ujung batang
silikon. Resistansi diantara B1 dan B2 ketika emitor dalam keadaan
rangkaian terbuka dinamakan resistensi antarbasis (interbase resistance).
Gambar 7. (a) kontruksi dasar, (b) simbol UJT
Transistor UJT digunakan sebagai bagian dari rangkaian ramp,
osilator, rangkaian pemilih waktu (timming) dan rangkaian trigger.26
Sekitar tahun 1970-an dan awal 1980 sirkuit UJT pernah terkenal pada
penggemar elektronika transistor karena UJT memungkinkan pembuatan
osilator sederhana yang dibuat hanya dengan satu peranti aktif. Selain
penggunaan pada osilator relaksasi, salah satu penggunaan UJT yang
paling penting adalah untuk menyulut Thyristor (seperti SCR, dan
26Frank D. Petruzella, Op. Cit., hlm. 254
http://id.wikipedia.org/wiki/Osilatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Osilator_relaksasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiristorhttp://id.wikipedia.org/wiki/SCRhttp://id.wikipedia.org/wiki/SCRhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiristorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Osilator_relaksasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Osilator7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
31/50
TRIAC). Faktanya, tegangan DC dapat digunakan untuk mengendalikan
sirkuit UJT karena waktu hidup peranti meningkat sesuai dengan
peningkatan tegangan kendali DC. Penggunaan ini penting untuk
pengendalian AC arus tinggi.
Sifat Dasar UJT
Unijunction Transistor (UJT) dikenal dengan nama Dioda dua
Basis. Transistor ini dapat dipandang sebagai suatu pembagi tegangan
yang terdiri dari dua buah tahanan yang berderet yaitu RB1 dan RB2
(Gambar 8). Adapun pertemuan PN bekerja sebagai Dioda. Dioda akan
menghantar / Konduksi bila diberi tegangan bias maju (Forward Bias),
sebaliknya dioda tidak akan menghantar bila diberi tegangan bias mundur
(Reverse Bias).
Gambar 8
Prinsip Kerja UJT
UJT bekerja seperti pada tegangan yang dikontrol oleh saklar, dan
berisi satu emitor dan dua basis. Apabila tegangan variabel suplai emitor
diatur ke nol, arus yang kecil mengalir dari basis 1 ke basis 2. Tidak ada
arus yang mengalir dari basis 1 ke emitor. Apabila tegangan emitor positif
mencapai nilai ambang tertentu (beberapa volt), saklar UJT ON, dan arus
yang tinggi mengalir pada basis 1 ke emitor, maka tidak ada arus yang
mengalir antara basis 1 dan emitor di bawah tegangan ambang tersebut.
http://id.wikipedia.org/wiki/TRIAChttp://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
32/50
Jadi UJT bekerja seperti saklar basis 1 ke emitor yang mengubah dari OFF
ke ON ketika level tegangan ambang dicapai.
Tegangan bentuk gigi gergaji dapat diperoleh, kalau suatu kapasitor
secara bergantian mengisi dan membuang muatan (lihat gambar 9a).
Mula-mula saklar S kita taruh pada posisi 1, maka kapasitor C dimuati
tegangan dari baterai melalui R. Secara berangsur tegangan pada C naik.
Kecepatan kenaikan tegangan ini ditetapkan pada saat tegangan mencapai
harga P, saklar kita pindahkan ke posisi 2,maka C dihubung singkat, dan
seketika membuang muatan. Tegangan Uc pun jatuh ke nol. Jika sakelar S
secara bergantian dipindahkan dari 1 ke 2 dalam irama tertentu, maka pada
kapasitor terjangkit tegangan bentuk gigi gergaji. Tinggi tegangan
(amplitudo) ditentukan oleh besarnya R.
(a) (b)
Gambar 9 (a). Pengisian Kapasitor (b). Asas pejangkitan tegangan gigi
gergaji pada kapasitor.
Prinsip Kerja UJT sebagai Osilator
Mula-mula pada C tidak ada muatan (Uc = 0). Tegangan ini adalah
tegangan UE yang diberikan kepada emitor. Maka antara emitor E dan basis
B1 ada perlawanan yang tinggi, sebab dikatakan ada potensial positif.
Potensial pada katoda ini ditentukan oleh perbandingan antara P2-RB-RA
(yang ada didalam transistor) dan R. Tegangan di C (Uc) naik dengan
kecepatan yang ditentukan oleh konstanta waktu P1 dengan C. Maka
tegangan pada E menjadi positip.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
33/50
Jika tegangan Uc mencapai harga UpUJT (UE = Uc Up)
maka UJT akan menghantar, dan turunlah perlawanan antara Emitor E dan
Basis 1. Penurunan perlawanan (tahanan) RE - B1 menghubung singkat C
(kondensator membuang muatan).
Bila tegangan C (Uc = UE) turun hingga mencapai 2V, maka UJT
menyumbat lagi (sakelar S terbuka), pada kondisi ini C pun akan kembali
mengisi muatan. Demikian kejadian ini terjadi berulang-ulang.
Gambar 10 (a). Rangkaian UJT sebagai Osilator
Gambar 10 (b). Pulsa tegangan selama C membuang muatan
Bentuk tegangan pada kapasitor dan arus buang muatan
(pengosongan) kapasitor membangkitkan tegangan pulsa pada R.
Perubahan tahanan pada basis B2 diatur dengan potensiometer P2. P2
mengatur gigi gergaji, sebab dengan P2 kita menetapkan tingginya
amplitudo Up. Makin besar P2, makin tinggi pula tegangan katoda,
sehingga diperlukan tegangan UE yang lebih tinggi untuk menjadikan
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
34/50
dioda menghantar. R berguna untuk mengatasi arus pengosongan dari C
supaya dioda tidak rusak.
Besarnya frekuensi ditentukan oleh konstanta waktu P1 - C dan
juga oleh karakteristik UJT. Makin besar P1, makin besar pula
frekuensinya. Selama C membuang muatan, maka arus yang lewat R akan
menimbulkan tegangan bentuk denyut (pulsa).
Datasheet UJT
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
35/50
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
36/50
7. Rangkaian Penyulutana. Rangkaian Penyulutan SCR Menggunakan UJT
SCR memelurkan pergeseran fase supaya mempunyai output yang
variabel. Ini berarti pergeseran fase dari tegangan diberikan pada gerbang
berhubungan dengan tegangan yang diberikan pada anoda. UJT
dikembangkan untuk mengerjakan pekerjaan rangkaian SCR dalam
pergeseran fase. Skema rangkaian penggeser fase UJT dikembangkan
untuk SCR diperlihatkan pada Gambar 7. Transformator dan penyearah-
jembatan digunakan untuk menyediakan arus searah tegangan rendah yang
diperlukan untuk mengoperasikan UJT.
Gambar 7. Penyulutan SCR dengan UJT
UJT bertahan OFF sampai saklar C1 mengisi pada level tegangan
yang sudah ditentukan sebelumnya. Apabila level tersebut tercapai, UJT
berubah menjadi ON dan mengosongkan kapasitor melalui tahanan R2.
Pengosongan tersebut menghasilkan pulsa arus melalui R2, yang
mentrigger gerbang-gerbang SCR. Waktu pengisian kapasitor dan
kecepatan pulsa UJT dikontrol oleh tahanan variabel R1. Pulsa yang
dihasilkan oleh UJT akan terjadi lebih awal atau lebih akhir dari
pemisahan ac tergantung pada penyetelan R1. Kalau R1 turun, C1 mengisi
lebih cepat, UJT menyala (hidup) lebih awal dan daya beban meningkat.
ACDaya AC
R2
R4
UJT
C1
R3
R1
beban
SCR
+-
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
37/50
b. Rangkaian Penyulutan Triac Menggunakan UJTSebuah uni junction transistor ( UJT ) menghasilkan sinyal
penyulutan yang tajam dan cepat. UJT memiliki 3 elemen yang disebut
basis 1, Basis 2 dan Emitor. Basis 1 biasanya di groundkan. Basis 2 di
hubungkan ke sumber tegangan bias positif. Resistansi diantara basis
adalah sekitar 5 hingga 10 k . Ketika emitor tanpa arus, resistansi ini
beraksi seperti pembagi tegangan.
Karena emitor E terhubung pada titik pembagi tegangan,
tegangannya ( VE ) ke ground akan berupa sebagian dari tegangan VBB
yang diterapkan diantara dua basis.
Ketika suatu tegangan diterapkan pada emitor, arus emitor
mungkin mengalir atau tidak mengalir, tergantung pada besarnya tegangan
emitor disbanding VBB, bias forward, impedansi antara emitor- basis 1
turun ke suatu nilai yang rendah, dan UJT menjadi ON.
Gambar 8. Penyulutan Triac dengan UJT
8. Visual Basic 6.0Visual basic merupakan sebuah pengembangan dari bahasa BASIC
(BeginnersAll Purpose Symbolic Instruction Code) adalah sebuah bahasa
pemrograman kuno yang merupakan awal dari bahasa-bahasa pemrograman
tingkat tinggi lainnya. BASIC dirancang tahun 1950-an dan ditujukan untuk
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
38/50
dapat digunakan oleh para programmerpemula.27
Visual basic pada dasarnya
adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah
perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas tertentu.28
Visual Basic selain sebagai bahasa pemrograman,
juga sering disebut sebagai sarana untuk menghasilkan program-program
aplikasi berbasiskan windows.
Beberapa kemampuan atau manfaat dari visual basic diantaranya
seperti:
a)Untuk membuat program aplikasi berbasis windowsb)Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya, kontrol
ActiveX, file Help, aplikasi internet, dan sebagainya.
c)Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiranEXEyang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.
29
Sejak dikembangkan pada tahun 80-an. Visual basic kini telah
mencapai versinya yang ke-6. Beberapa keistimewaan utama dari visual basic
6 ini diantaranya seperti :
a)Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama DeveloperStudio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++.
Dengan begitu anda dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman
lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus belajar dari nol lagi.
b)Memilki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yanglebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.
c)Memilki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalahsarana yang mempermudah didalam pembuatan aplikasi dengan
mengotomatisasi tuas-tugas tertentu.
d)Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatankaidah struktur bahasa Visual Basic.
e)Kemampuan membuatActiveXdan fasilitas internet yang lebih banyak.27
Adi Kurniadi, Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, (Jakarta : P.T. Elex Media Komputindo,
2000), hlm. 6.28
Ibid,hlm. 3.29Ibid,hlm. 4.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
39/50
f) Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasidatabase yang berkemapuan tinggi.
g)Visual Basic 6 memilki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengankebutuhan pemakainya.
30
Seperti aplikasi-aplikasi (program aplikasi) komersil lainnya, visual
basic 6 juga dipasarkan dalam berbagai jenis atau versi. Beberapa versi dari
visual basic 6 yang ada dipasaran diantaranya adalah :
a)Standard Edition / Learning Edition : versi ini adalahversi standar yangsudah mencakup berbagai sarana dasar dari visual basic 6 untuk
mengembangkan aplikasi.
b)Profesional Edition : versi ini memberikan berbagai sarana extra yangdibutuhkan olehprogrammerprofessional. Misalnya seperti kontrol-kontrol
tambahan, compiler untuk membuat fileHelp.
c)Enterprise Edition : versi ini dikhususkan untuk para programmeryangingin mengembangkan aplikasi remote control atau client server. Biasanya
versi ini digunakan untuk membuat aplikasi pada jaringan.31
Visual basic kini merupakan bahasa pemrograman berbasis visual.
Visual basic menggunakan bahasa pemrograman yang menggunakan orientasi
pada obyek-obyek yang terpisah. Visual basic memiliki konsep modular
programming, dimana kode-kode program letaknya tersebar didalam modul-
modul (objek-objek) yang terpisah-pisah.32
Dalam bahasa pemrograman visual basic, sebuah program dibagi
menjadi bagian-bagian yang kecil yang disebut dengan objek. Setiap objek
memiliki bagian yang terpisah dengan bagian objek-objek lain dalam
lingkungannya. Objek-objek yang terpisah ini dapat diolah sendiri-sendiri,
dan setiap objek memiliki sekumpulan sifat dan metode yang melakukan
fungsi tertentu sesuai yang telah diprogramkan kepadanya.33
Setiap obyek mengandung tiga hal utama seperti dibawah ini :
30Ibid, hlm. 7.
31Ibid, hlm. 7-8.
32
Ibid, hlm. 53.33Ibid.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
40/50
1. Properti atau atributProperti adalah karakteristik atau sifat dari suatu objek. Misalnya
properti warna untuk teks adalah hitam.
2. MetodeMetode adalah serangkaian prosedur yang dimiliki oleh suatu obyek
yang akan dijalankan sesuai dengan respon yang diberikan oleh suatu perintah
atau kejadian. Misalnya objek tombol EXIT memiliki metode untuk keluar
dari aplikasi. Metode atau tindakan yang dilakukan bergantung pada instruksi
yang dituliskan untuk objek tersebut. Setiap objek memiliki kode-kode
program yang mengandung instruksi atau perintah untuk melakukan tugas
tertentu. Jadi bisa dikatakankode program itu merupakan metode dari suatu
objek. Pada visual basic, kode program tidak ditulis sekaligus pada satu
tempat, melainkan disebar menjadi prosedur atau rutin-rutin yang lebih kecil
dan terdapat didalam objek-objek. Pada bahasa pemrograman visual basic
kode-kode program seakan-akan disembunyikan dibelakang setiap objek.
Untuk menuliskan kode program tersebut, dilakukan pada sebuah jendela
khusus yang disebut dengan nama code window atau jendela kode. Jendela ini
dapat dimunculkan dengan mengklik ganda sebuah objek.
3.Event(kejadian)Event adalah segala sesuatu ynag dialami oleh sebuah objek, yang
diakibatkan baik oleh tindakan user atau tindakan dari program itu sendiri.
Seluruh program aplikasi berbasis windows saat ini disebut dengan istilah
event-driven program. Artinya, setiap elemen pada program aplikasi tersebut
digerakan oleh berbagai event-event yang dapat dilakukan oleh user. Sebagai
contoh, mengklik tombol mouse, mengetik pada kotak teks dan sebagainya.
Kesemua ini adalah event-event yang dilakukan oleh user ke suatu program
dan memicu elemen program tersebut untuk melakukan suatu tindakan
tertentu.34
34Ibid, hlm. 61-63.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
41/50
Setiap objek dapat memilki satu atau lebih event. Sebagai contoh,
sebuah objekCommand Button (tombol perintah) seperti pada gambar 9, dapat
memiliki event-event sebgai berikut :
a)Diklik dengan tombol mouseb)Diklik gandac)Diletakan kursor mouse diatasnya, dan sebagainya
Gambar 9. Command Button (tombol perintah) OK
Semua event-event inilah yang nantinya memicu objek tersebut untuk
menjalankan metodenya, yaitu tindakan yang harus dilakuakn oleh objek
tersebut. Misalnya tombol perintah OK diatas jika diklik akan melakukan aksi
seperti menutup program dan keluar dari program. Perintah-perintah atau
prosedur yang akan dijalankan ini adalah metode dari sebuah objek. Metode
yang akan dijalankan oleh suatu objek ditulis olehprogrammeraplikasi.
Karena itulah seorang programmer harus bisa menentukan metode-
metode yang akan dilakukan oleh sebuah objek jika user melakukan suatu
eventtertentu. Cara kerja program visual basic dapat dilihat pada gambar 10.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
42/50
Gambar 10. Cara kerja program visual basic
Visual basic 6.0 menyediakan fasilitas yang dapat digunakan oleh
programmer (perancang program) dalam membangun program aplikasi yang
ditampilkan dalam Integrated Development Environment (IDE) yang terdapat
dalam gambar 11 dibawah ini.
METODEEVENT AKSI
Metode tersebut
menjalankan aksi
tertentu pada program
Event klik memicu
metode ini pada objek
User mengklik
tombol perintah
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
43/50
Gambar. 11. Tampilan IDE35
Adapun fasilitas Visual basic tersebut terdiri dari beberapa bagian yaitu :36
1. Menu visual basic berisi semua perintah yang dapat dipilih untukmelakukan tugas tertentu. Isi dari menu ini sebagian sama dengan program-
program windows pada umumnya.
2.Toolbar adalah kontainer tombol-tombol yang mewakili suatu perintahtertentu dari visual basic. Setiap tombol dapat langsung diklik untuk
melakukan perintah tertentu.
3. Form window atau jendela form adalah daerah kerja utama, dimanaprogram-program visual basic akan dibuat. Jendelaform ini yang nantinya
akanmnjadi latar belakang dari aplikasi yang akan dibuat.
35 Djoko Pramono,Mudah Menguasai Visual Basic 6, (Jakarta : P.T. Elex Media
Komputindo,1999), hlm. 5.36Ibid, hlm. 8-15.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
44/50
4. Toolbox adalah sebuah kotak piranti tempat menyimpan kontrol-kontrolyang dibutuhkan untuk membuat suatu program aplikasi. Kontrol adalah
suatu objek atau kontrol yang akan menjadi interface (penghubung) antara
program aplikasi danusernya.
5. Project explorer adalah jendela yang mengandung semua file didalamaplikasi visual basic. Setiap projek dapat mengandung lebih dari satu file.
Pada project explorer ditampilkan semua file. Pada project explorer
ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi yang dibuat., misalnya
form modul dean sebagainya.
6. Properties Window atau jendela properti adalah sebuah jendela yangmengandung semua informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi
visual basic. Properti adalah sifat dari suatu objek, misalnya nama, warna,
ukuran posisi dan sebagainya. Setiap objek sebagian besar memiliki jenis
properti yang sama tetapi ada pula yang berbeda-beda.
7. Form layout window adalah jendela yang menggambarkan posisi dari formyang ditampilkan pada layar monitor. Namun jendela ini dapat digunakan
untuk mengatur posisi dari form yang ditampilkan pada layar monitor
hanya dengan menggeser form tersebut.
Code window atau jendela kode adalah jendela tempat dituliskannya
kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi aplikasi visual basic.
Setiap objek pada visual basic harus ditambahkan dengan kode-kode program
untuk melakukan tugas tertentu. Pada jendela kode ini ditampilkan 3 hal
utama yaitu :37
a)Nama objek / kontrol ialah nama objek atau kontrolb)Nama eventialah jenis eventyang dialami oleh objek atau kontrol.c)Metode atau kode program ialah instruksi yang akan dijalankan jika objek
tersebut mengalami eventtertentu.
IDE mempunyai beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut :38
1. Dapat mengembangkan beberapaprojectsekaligus37 Adi Kurniadi, Op.Cit., hlm. 65.38
Jogiyanto H.M., Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual basic, (Yogyakarta : C.V.Andi Offset, 2003), hlm. 24.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
45/50
2. Mampu memanajemenprojectdalam bentuk form, module dan class.3. Fasilitas informasi yang lengkap, antara lain daftar properti, informasi dan
tip singkat.
4. Editor kode program dengan fasilitas klik kanan untuk melengkapi kodeprogram yang ditulis sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam penulisan kode program.
Semua kelebihan tersebut dapat memudahkan seorang programmerdalam
membangun suatu program aplikasi.
B. Kerangka BerpikirPemahaman terhadap prinsip kerja komponen semikonduktor berdaya
besar dan rangkaian penyulutannya menjadi hal yang signifikan dan penting
dalam proses pembelajaran komponen semikonduktor berdaya besar dan
rangkaian penyulutan, khususnya bagi mahasiswa dalam mata kuliah
Elektronika Industri, di jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Jakarta.
Dengan memahami prinsip kerja komponen semikonduktor berdaya besar dan
rangkaian penyulutannya memungkinkan para mahasiswa untuk dapat
melakukan pengembangan secara mandiri dalam memahami prinsip kerja
komponen semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan dalam
berbagai aplikasi rangkaian elektronik. Namun, proses kerja komponen
semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan yang cukup kompleks
dan tidak kasat mata dapat menimbulkan kejemuan dalam proses
pembelajarannya. Selain itu, peralatan yang kurang memadai secara kuantitas
maupun kualitas, beresiko menyebabkan seringnya terjadi perbedaan hasil
praktik dengan teori yang telah dipelajari. Hal tersebut tentu saja dapat
menyebabkan adanya kebingungan terutama bagi mahasiswa dalam
memahami prinsip kerja komponen semikonduktor berdaya besar dan
rangkaian penyulutan sebenarnya.
Untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami prinsip kerja dari
suatu komponen semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan pada
mata kuliah Elektronika Industri maka diperlukanlah suatu media
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
46/50
pembelajaran yang dapat memberikan ilustrasi prinsip kerja dari komponen
semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutannya, media
pembelajaran tersebut berupa suatu program simulasi yang dapat
mensimulasikan prinsip kerja komponen semikonduktor berdaya besar dan
rangkaian penyulutan dan dapat dijadikan media pembelajaran interaktif yang
bermanfaat sebagai pelengkap bahan belajar mandiri bagi mahasiswa serta
memiliki orientasi agar mahasiswa lebih memahami materi pada mata kuliah
Elektronika Industri.
Media pembelajaran interaktif ini akan mensimulasikan prinsip kerja
dari dua komponen semikonduktor yaitu : SCR dan Triac, dan komponen
penyulut yaitu UJT serta rangkaian penyulutanya. Adapun diagram blok
proses pembuatan program simulasi komponen semikonduktor berdaya besar
dan rangkaian penyulutan sebagai media pembelajaran interaktif pada mata
kuliah Elektronika Industri dapat diperlihatkan pada gambar 12.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
47/50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah pembuatan media pembelajaran interaktif
komponen berdaya besar dan rangkaian penyulutan dengan memanfaatkan
software (perangkat lunak) bahasa pemrograman visual basic 6.0 yang dapat
digunakan sebagai alat bantu bagi mahasiswa program studi Teknik Elektronika
Universitas Negeri Jakarta untuk mempermudah dalam pemahaman prinsip kerja
komponen semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutannya secara
mandiri, khususnya pada mata kuliah Elektronika Industri.
B. Tempat Dan Waktu PenelitianTempat pengembangan media pembelajaran interaktif ini dilakukan di
laboratorium komputer Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta.
Waktu penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun Akademik 2011/2012.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen
laboratorium untuk membuat rancangan program simulasi sebagai media
pembelajaran interaktif.
D. Alat PenelitianDalam pembuatan media pembelajaran interaktif ini, alat yang digunakan
adalah :
1. Satu set PC (personal computer) notebookAcer dengan prosesor IntelPentium Dual Core, Hardisk 250 GB, RAM 2 GB
2. SoftwareVisual basic 6.0 versi Profesional atau Enterprise Editon3. Software pendukung lain seperti Adobe Photoshop dan Microsoft Visio
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
48/50
E. Langkah-Langkah PenelitianPenelitian dilakukan dengan metode pengembangan perangkat lunak
dimulai dengan Prototype. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk
membantu pengembang perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat
lunak yang harus dibuat. dari prototype ini memungkinkan dilakukan
penyempurnaan secara terus-menerus perangkat lunak yang sedang
dikembangkan. Pembuatanprototype dalam rekayasa perangkat lunak ditunjukkan
pada gambar 13.39
Gambar 13. Perencanaan dan Implementasi Prototype
Langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk menghasilkan prototype
perangkat lunak :
1. Definisi masalahDalam pembuatan program (media pembelajaran) ini, masalah yang
didefinisikan yaitu diperlukannya suatu program (media pembelajaran)
yang bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami prinsip
kerja dari suatu komponen semikonduktor berdaya besar dan rangkaian
penyulutannya pada mata kuliah Elektronika Industri, media pembelajaran
tersebut dapat memberikan ilustrasi prinsip kerja dari komponen
39Brahmmantyo- Computer Sistem Engineering
Tinjau
Definisi
masalah
Analisis karakteristik
kebutuhan perangkat
lunak
Analisis
desain
Tinjau
Membangun
DanTest prototype
Analisisproduk
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
49/50
semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan. Oleh karena itu
dapat dibuat suatu media pembelajaran yang berupa program simulasi yang
dapat mensimulasikan prinsip kerja komponen semikonduktor berdaya
besar dan rangkaian penyulutan dan dapat dijadikan media pembelajaran
interaktif yang bermanfaat sebagai pelengkap bahan belajar mandiri bagi
mahasiswa serta memiliki orientasi agar mahasiswa lebih memahami
materi pada mata kuliah Elektronika Industri.
2. Analisis karakteristik kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak adalah materi (informasi) yang akan
ditampilkan program ( media pembelajaran) serta penggunaan software
(perangkat lunak) dan hardware yang diperlukan. Materi (informasi) yang
akan ditampilkan program (media pembelajaran interaktif) ini yaitu prinsip
kerja dua komponen semikonduktor yaitu : SCR dan Triac, dan komponen
penyulut yaitu : UJT serta rangkaian penyulutanya. Prinsip kerja komponen
semikonduktor berdaya besar dan rangkaian penyulutan yang ditampilkan
dalam program (media pembelajaran) ini disesuaikan dengan sub
kompetensi mata kuliah Elektronika Industri yang tercantum pada buku
Pedoman Akademik UNJ.
Software bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah visual
basic 6.0 versi Profesional atau Enterprise Editon dengan kebutuhan dasar
perangkat lunak :
a. Hardware :1.Prosesor Intel Pentium II2.128 MB RAM (256 MB dianjurkan).3. 74930 KB disk space.4. Monitor dengan warna 16-bit dan mampu resolusi sebesar 1024x768.
(minimal monitor dengan resolusi 800x600).
Untuk Software OS (Operating System) , beberapa pilihan yang
dapat digunakan adalah : Windows 98 SE, Windows ME, Windows NT
4.0, Windows 2000, Windows XP.
7/31/2019 Bismillah (Proposal KOMPRE)
50/50
3. Analisis desainPada tahap ini dilakukan perancangan desain program (media) yang
akan dibuat demi mendapatkan spesifikasi rancangan yang benar.
Rancangan desain media (program simulasi) mencakup materi yang akan
dibahas pada media interaktif yang dirancang, dan juga desain tampilan
media yang akan dibuat. Pada tahap ini, juga dibuat flowchart program
(media pembelajaran) sebagai alur jalannya program yang akan dirancang
sebagai media pembelajaran interaktif.
4. TinjauanPada tahap ini dilakukan tinjauan teknis demi mendapatkan
spesifikasi rancangan yang benar. Tinjauan mencakup materi yang akan
dibahas pada media interaktif yang dirancang.
5. Membangun dan test prototypeSetelah representasi kebutuhan ditinjau ulang, maka dibuat desain
spesifikasi untuk pembuatan media. Kemudian dilakukan testing dan
penghalusan/perbaikan terhadap prototype media yang dibuat.
6. Analisis produkPrototype media yang sudah ditest diperlihatkan kepada calon
pengguna untuk dilakukan uji coba. Dari hasil uji coba maka dilakukan
evaluasi dan revisi. Evaluasi merupakan tahap pemeriksaan kesesuaian
program yang telah dibuat dengan konsep yang hendak dijelaskan. Produk
yang belum sempurna diberikan ralat (revisi) secara terus-menerus. Revisi
adalah perbaikan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
memberikan catatan/ kritik/ masukan ulang dibuat oleh pengevaluasi
hingga mencapai standar yang diinginkan.