13
constructive solutions PT.FOSROC Indonesia Jl.Akasia II Blok A8 No.1 Delta Silicon Industrial Park Lippo Cikarang Bekasi 17550 Indonesia www.fosroc.com telephone: fax: email: +62 21 897 2103 +62 21 897 2107 [email protected] +62 22 520 1308 +62 22 522 2713 +62 31 502 9142 +62 31 502 2711 PROPOSAL INTEGRAL WATERPROOFING PADA BASEMENT

Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Sipil

Citation preview

Page 1: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions

PT.FOSROC Indonesia Jl.Akasia II Blok A8 No.1 Delta Silicon Industrial Park Lippo Cikarang Bekasi 17550 Indonesia

www.fosroc.com

telephone: fax: email: +62 21 897 2103 +62 21 897 2107 [email protected] +62 22 520 1308 +62 22 522 2713 +62 31 502 9142 +62 31 502 2711

PROPOSAL INTEGRAL WATERPROOFING PADA BASEMENT

Page 2: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

WATERPROOFING AREA LANTAI DAN DINDING BASEMENT Alasan memakai waterproofing integral pada konstruksi basement Untuk konstruksi basement umumnya diperlukan jenis waterproofing yang dapat mengatasi persoalan sebagai berikut :

1. Ruang kerja yang terbatas, sehingga tidak memungkinkan apabila dikerjakan dengan sistem waterproofing membrane atau yang lainnya.

2. Pelaksanaan kerja yang lebih praktis dan cepat sehingga dapat mempercepat schedule keseluruhan proyek juga

meniadakan pemakaian screed pelindung jika dibandingkan dengan waterproofing membrane.

3. Mengatasi kesulitan dalam hal kerumitan pelaksanaan konstruksi dengan detail / joint - joint pondasi ke lantai, pertemuan pada sudut sudut lantai maupun dinding.

4. Bersifat kedap air dan dapat melindungi basement terhadap kebocoran dan resapan air.

Usulan sistem waterproofing Berdasarkan kondisi seperti tersebut di atas maka kami mengajukan jenis waterproofing integral system single component Conplast WP421. Keuntungan pemakaian material ini selain hal tersebut di atas adalah : 1. Tidak mengandung chloride, sehingga tidak menyebabkan korosi di dalam beton. 2. Membuat beton menjadi kedap air. Dibuktikan dengan pengujian laboratorium berdasarkan Standard Pengujian Beton Kedap

Air : DIN 1048 dimana beton diuji dengan tekanan air mencapai 7 atm (setara tekanan air kedalaman 70m). 3. Tidak menurunkan kekuatan compressive strength beton dibandingkan beton biasa pada kondisi workability yang sama. 4. Pelaksanaan pengecoran beton menjadi lebih mudah dan praktis karena campuran beton bersifat lebih plastis. 5. Kontrol kualitas campuran beton yang mudah, stabil dan seragam karena pencampuran bahan waterproofing dilakukan di lokasi

pekerjaan. Dibandingkan sistem 2 component yang mencampur 2 bahan yang terpisah di batching plant dan di lokasi, akan menimbulkan kesulitan dalam kontrol slump beton, keseragaman kualitas, dan menimbulkan kesalahpahaman dengan pihak batching plant maupun readymix beton.

4. Bersifat integral, bukan membrane, coating, ataupun lapisan film. Jadi beton secara keseluruhan bersifat waterproof. Persyaratan Teknis Integral Waterproofing Untuk mendapatkan beton yang bersifat kedap air, selain penambahan material Conplast WP421 ini juga diperlukan rancangan campuran beton yang menunjang kerja dari bahan waterproofing tersebut. Adapun rancangan campuran beton tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Kandungan semen dalam beton minimum 350 kg / m3. 2. Water cement (W/C) ratio < 0.45. 3. Slump beton pada saat tiba di proyek 6-10 cm apabila beton dikirim dari batching plant yang letaknya di luar proyek, atau slump 14

- 20 cm setelah dicampur Conplast WP421, apabila batching plant ada di lokasi proyek. 4. Slump setelah ditambah Conplast WP421 adalah 14 -20 cm.

Page 3: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

5. Apabila terjadi penurunan slump menjadi < 14 cm, dapat ditambahkan lagi Conplast WP421 sehingga tercapai slump 14 - 20 cm kembali.

6. Setiap ada construction joint dan pemberhentian pengecoran harus diaplikasikan bonding agent yang dapat merekatkan

sambungan beton lama dengan baru secara sempurna, sehingga terhidar dari kebocoran pada sambungan , yaitu Nitobond EP Slowset.

Metode Pelaksanaan Integral Waterproofing 1. Waktu pelaksanaan diupayakan agar dikerjakan pada saat arus lalu lintas lancar sehingga pengecorannya tidak terputus, apabila

batching plant berada di luar proyek. 2. Untuk mendapatkan hasil pengecoran yang baik disarankan setiap pengecoran harus menggunakan pompa beton. 3. Di bidang lantai basement diupayakan semaksimal mungkin agar dihindari adanya stopcor atau cold joint 4. Sebelum pelaksanaan pengecoran, Tim Aplicator akan mengadakan pengecekan di lapangan dan diskusi dengan kontraktor

mengenai pekerjaaan dan sistem kerja pengecoran. 5. Sesuai dengan usulan mix disain maka initial slump sebelum ditambahkan Conplast WP421 adalah 8 ±2 cm. Apabila slump tidak

memenuhi syarat, truck mixer ditolak. 6. Tim Aplivator akan menambahkan Conplast WP421 ini sebanyak 1,5 - 2 liter/m3 sehingga final slump menjadi 14-20 cm. Pastikan

adukan sbeton sudah cukup merata sebelum dilakukan pengecekan slump. Semua penambahan additive akan dicatat dan dilakukan oleh Tim Aplicator.

7. Tim Aplicator membantu melakukan pengecekan slump awal dan slump akhir pada 5 truk pertama untuk mengetahui konsistensi

slump 8. Tim Aplicator akan mempersiapkan cadangan Conplast WP421 sesuai dengan kebutuhan lapangan. 9. Tidak boleh ada penambahan air ke dalam beton oleh pihak manapun sejak truckmixer keluar dari batching plant sampai tiba di

lokasi proyek. 10. Apabila ada penurunan slump dapat ditambahkan kembali Conplast WP421 dengan maksimum pemakaian 4 liter / m3. 11. Selama pengecoran integral waterproofing belum berakhir seluruh sistem dewatering harus terus menerus berlangsung. 12. Pelaksanaan pengecoran secara baik termasuk mechanical vibrator, bekisting yang tidak bocor, tebal selimut beton yang cukup,

masa pemeliharaan (curing beton) yang cukup harus selalu dikerjakan setiap saat. Aplikasi material Nitobond EP Slowset 1. Lakukan pengecoran yang baik pada area stop cor/cold joint dengan bekisting yang kedap dan kuat, serta vibrator yang cukup

untuk menghasilkan beton yang padat. 2. Sediakan ruang kerja yang cukup untuk perataan permukaan beton yang akan dipasang epoxy bonding agent waktu beton akan

dicor. 3. Aduk material Nitobond EP Slowset antara part A dan Part B sesuai aturan pabrik. 4. Kuaskan pada permukaan beton akan disambung secara merata.

Page 4: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

TRIALMIX INTEGRAL WATERPROOFING Sebelum pelaksanaan pengecoran sebaiknya dilakukan trialmix terlebih dahulu. Hal ini untuk mendapatkan formulasi yang tepat sesuai dengan kondisi beton yang ada. Prosedur pelaksanaan trialmix adalah sebagai berikut: 1. Batchingplant mempersiapkan beton sesuai dengan spesifikasi yang disebutkan diatas sebanyak minimal 2 m3 didalam truk

mixer 2. Lakukan pengujian slump awal. Hasil yang disyaratkan 8 ± 2 cm 3. Setelah memenuhi syarat, masukkan Conplast WP421 ke dalam truck mixer sebanyak 1,5 ltr/m3 4. Mixer di aduk selama 3-5 menit samapai beton homogeny 5. Lakukan pengujian slump kembali. Hasil yang disyaratkan 18 ± 2 cm. 6. Apabila hasil slump yang didapat belum mencapai 18 ± 2 cm, lakukan kembali penambahan Conplast WP421 sebanyak 0,5

ltr/m3. 7. Mixer diaduk selama 3-5 menit sampai beton homogen 8. Lakukan kembali pengujian slump. 9. Setelah memenuhi syarat, buat benda uji kubus sebanyak 3 buah untuk pengujian Permeabilitas dan 3 buah silinder diameter

3inc tinggi 15cm sebanyak 3 buah untuk pengujian Absorbtion. 10. Benda uji dapat dibuka setelah berumur 24 jam dan kemudian lakukan perawatandengan curing dalam air 11. Untuk test Permeabilitas pengujian dilakukan berdasarkan standard DIN1048 (Prosedur terlampir) 12. Untuk test absorption pengujian dilakukan berdasarkan standard BS1881 (Prosedur terlampir)

Page 5: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

REFERENSI KERJA

No. Nama Proyek Kontraktor Volume Keterangan

1 CRM PT. Pembangunan Perumahan 1,500 m3 Watertank 2 Graha Iskandarsyah PT. Istaka Karya 1,000 m3 Basement 3 New Deutsche Bank Shimizu - Dextam 4,000 m3 4 lantai Basement 4 ITB PT. Promits 2,000 m3 Tunnel 5 Texmaco PT. Devrindo Widya 1,000 m3 Basement 6 Moven Pick Hotel PT. Dimensi Engineering 1,000 m3 3 lantai Basement 7 Satay House Senayan PT. Murthi Kurnia Utama 400 m3 Basement 8 BDN Matraman PT. Istaka Karya 450 m3 2 lantai Basement 9 BDN Depok PT. Istaka Karya 450 m3 Basement 10 Telkom Bandung PT. PP 1,000 m3 Basement 11 RS. Hasan Sadikin PT. Wijaya Karya 700 m3 Basement 12 Bapindo Cikini PT. Adhi Karya 500 m3 Basement 13 Apartement DPA BPK

Kemayoran PT. Adhi Karya 300 m3 Basement

14 Perumahan Mewah PT. Altek Ratulindo 600 m3 Basement 15 Bank NISP PT. Multikarya N. 850 m3 Basement 16 Reservoir ITB PT. Jalapra 250 m3 Reservoir 17 Bank Jabar PT. PP 1,500 m3 Basement 18 UNPAR PT. PP 1,500 m3 Basement 19 Rumah Jabatan MA, DPA, BPK PT. Adhi Karya 400 m3 Basement 20 Ramayana Bekasi PT. Total Bangun Persada 2,674 m3 2 lantai Basement 21 Gd. Dana Pensiun Bapindo PT. Adhi Karya 484 m3 Basement 22 Gd. BDN Samanhudi PT. Adhi Karya 415 m3 Basement 23 RSUD Cengkareng PT. Adhi Karya 115 m3 Watertank 24 Pusat Niaga Puri Agung PT. Nusa Raya Cipta 781 m3 Roof 25 ITC Bandung PT. Totalindo 800 m3 Roof 26 Graha Telkomsel PT. Istaka Karya 700 m3 Basement 27 Plaza Kemang PT. Multikon 500 m3 Basement 28 Wisma Tendean PT. Total Bangun Persada 500 m3 Basement 29 Pasar Grosir Cililitan PT. Waskita Karya 2,500 m3 Basement & Roof 30 Depkop Cawang PT. Adhi Karya 4,000 m3 Basement 31 Ritz Carlton Hotel PT. Sumicon Utama 6,000 m3 Basement 32 Blok M Square PT. Multikon 13,000 m3 Basement 33 Trans Studio Makassar PT. Total BP 12,000 m3 Basement 34 RS Graha Kedoya PT. Total BP 4,000 m3 Basement 35 FUS Bogor PT. Multipro 200 m3 Basement 36 Thamrin Residence PT. NRC 5,000 m3 Basement 37 Rev. Lap. Karebosi PT. WKC 10,000 m3 Basement 38 Kemanggisan Residence PT. Pakema 500 m3 Basement 39 K-LINK PT. Total BP 3,000 m3 Basement 40 Kanwil Bank Mega Makassar PT. Total BP 2,000 m3 Basement 41 BCA Pondok Indah PT. Multikon 3,000 m3 Basement 42 SCBD Lot 18 PT. Multikon 3,700 m3 Basement 43 Ciputra World PT. Jaya Konstruksi 7,500 m3 Basement 44 Cyber 2 PT. DGI 5,300 m3 Basement 45 Hotel Malia Bandung PT. JKS 2,000 m3 Basement 46 Cozmo Terace PT. NRC 1,000 m3 Basement

Page 6: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

METODE UJI PERMEABILITAS

1. RUANG LINGKUP Prosedur uji ini meliputi penentuan kedap air beton 2. STANDAR RUJUKAN D. I. H. 1048 : Impermiability by to owner 3. PERSIAPAN CONTOH UJI 3.1. Contoh yang akan di uji dikeringkan di udara sampai kering permukaannya. 3.2. Tentukan permukaan yang rata, buat lingkaran Ø 10 cm ditengah-tengah permukaan benda uji. 3.3. Hilangkan permukaan beton yang rata, yang diberi benda lingkaran dengan pahat dan palu kedalaman 2 – 5 mm. 3.4. Bersihkan permukaan beton yang dipahat denga sikat baja. 3.5. Beri otampet pada tepi lingkaran yang telah dibersihkan. 3.6. Benda uji masukan ke pesawat kedap air. 3.7. Tabung-tabung kaca isi dengan air. 3.8. Hindarkan air didalam tabung. 3.9. Contoh uji berukuran 15 x 15 x 15 cm. 3.10. Pengujian dilakukan minimal pada umur 28 hari 4. PERALATAN UJI 4.1. Pesawat Kedap Air

4.2. Kompressor 4.3. Hal Lingkaran Ø 10 cm 4.4. Pahat dan Palu 4.5. Sikat Baja 4.6. Gelas ukur, pipet, Gorong dan Kumai pas 4.7. Stempat 4.8. Mistar ukur (metal) 4.9. Gambar Peralatan

5. PENGUJIAN

Pengujian harus dilakukan segara setelah benda uji disiakan di pesawat kedap air. Standarkan air dalam tabung, beri tekanan 1 (satu) bar selama 2 x 24 jam amati penurunan air dan catat. Naikan tekanan dalam tabung ke 3 bar selama 1 x 24 jam amati penurunan air dan catat Naikan tekanan dalam tabung ke 7 selama 1 x 24 jam amati penurunan air dan catat.

Keluarkan benda uji dari pesawat kedap air. Belah benda uji dari pesawat kedap air.

Belah benda uji tersebut dan ujur perombosan air ke dalam beton yang tertinggi dan catat. 6. PENENTUAN SYARAT MUTU DIN 10 45 : Perembesan air ke dalam beton maksimum 5 cm 7. PELAPORAN

Pelaporan harus meliputi : Tanda-tanda dan tanggal pembuatan benda uji Tekanan air pada tabung Perembesan air kedalam beton Penetran air kedalam beton

Page 7: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

METODE UJI ABSORPTION

1. RUANG LINGKUP Prosedur uji ini meliputi penentuan kedap air beton Metode Absorption 2. STANDAR RUJUKAN BRITISH STANDARD 1881 3. PERSIAPAN CONTOH UJI 3.1. Contoh benda uji dibuat pada saat trialmix dengan ukuran diameter 3 inch dan tinggi 15 cm. 3.2. Setelah berumur 2 jam segera buka cetakan dan curing didalam bak curing. 3.4. Hindario benturann pada saat transportasi benda uji 4. PERALATAN UJI 4.1. Oven Elektrik

4.2. Timbangan Digital 4.3. Bak air/ Ember 4.4. Kain majun 4.5. Tabung Hampa Udara

5. PENGUJIAN

5.1. Contoh setelah berumur 3 hari di keluarkan dari bak curing. 5.2. Masukkan ke dalam oven selama 3 x 24 jam. 5.3. kemudian keluarkan dari dalam oven, letakkan benda uji di ruang hampa selama 1 x 24 jam. 5.4. kemudian timbang benda uji dan catat berat ke dalam form laporan. 5.5. Rendam benda uji selama 30 menit. 5.6. Setelah itu keluarkan benda uji di dan angina-anginkan hingga permukaan kering. 5.7. Segera timbang setelah permukaan kering, catat berat ke dalam form laporan.

Hitung perbandingan berat antara basah dan kering dalam prosentase dan catat kedalam form laporan. 6. PENENTUAN SYARAT MUTU B. S. 1881 tidak menyebutkan standard prosentase absorption untuk beton kedap air 8. PELAPORAN

Pelaporan harus meliputi : Tanda-tanda dan tanggal pembuatan benda uji Berat setelah di oven (berat kering) Berat setelah di rendam (berat basah) Perbandingan antara berat kering dan berat basah dalam prosentase

Page 8: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

FOTO PELAKSANAAN PENGECORAN INTEGRAL WATERPROOFING

Lakukan checklist lokasi yang akan di cor, kemudian catat dalam form checklist. Kondisinya harus sesuai

dengan standard

Setelah kondisi lokasi yang akan di cor, order beton dengan mutu dan syarat yang ditentukan

Setelah beton tiba, lakukan pengambilan contoh beton dari truck mixer yang baru datang

Lakukan pengujian initial slump, catat hasil pengujian initial slump dalam monitoring pengecoran

Setelah hasil pengujian initial slump diperoleh dan nilainya masuk dalam range 8 ± 2 cm, lakukan

penakaran aditif sesuai nilai slump

Hasil pengujian initial slump harus 8 ± 2 cm. Diluar hasil ini beton tidak dapat digunakan (ditolak)

Page 9: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

Setelah nialai final slump memenuhi standard, beton dapat diplacing kelokasi pengecoran.

Pastikan selama pemadatan lokasi pengecoran diproteksi dari air hujan, dan pemadatan yang baik.

Tuangkan kedalam tabung mixer, kemudian aduk hingga homogen. Untuk pengecoran skala besar

pencampuran dilakukan dengan dispancer.

Setelah dicampur lakukan pengujian final slump terhadap beton yang sudah dicampur. Nilai yang

diperoleh harus 18 ± 2 cm.

Page 10: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

FOTO PELAKSANAAN TRIALMIX INTEGRAL WATERPROOFING

Trialmix dilakukan di batching plant Aduk beton dibatching plant sesuai moix design yang sudah disepakati bersama

Ambil contoh beton dari mixer yang baru diloading Lakukan pengujian initial slump

Setelah hasil pengujian initial slump diperoleh dan nilainya masuk dalam range 8 ± 2 cm, lakukan

penakaran aditif sesuai nilai slump

Hasil pengujian initial slump harus 8 ± 2 cm. Diluar hasil ini beton tidak dapat digunakan

Page 11: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

Setelah nialai final slump memenuhi standard, buat benda uji kubus 15 x 15 x 15 sebanyak 3 buah untuk

pengujian permeabilitas

Buat juga benda uji silinder diameter 3 inch setinggi 15cm untuk pengujian absorption

Tuangkan kedalam tabung mixer, kemudian aduk hingga homogen.

Setelah dicampur lakukan pengujian final slump terhadap beton yang sudah dicampur. Nilai yang

diperoleh harus 18 ± 2 cm.

Setelah benda uji berumur 24 jam segera buka dari cetakan dan langsung dicuring didalam bak air yang selalu terisi air.

Page 12: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

FOTO PELAKSANAAN PENGUJIAN INTEGRAL WATERPROOFING

REFF. BRITISH STANDARD BS 1881 (ABSORPTION)

Setelah benda uji berumur 3 hari, masukkan kedalam oven dengan suhu 110ºC selama 3 hari

Pada hari ke 6 keluarkan dari dalam oven, dinginkan selama 1 hari.

Pada hari ke 7 timbang benda uji dengan kondisi kering sempurna. Disebut berat kering

Setelah ditimbang, benda uji direndam selama 30 menit

Timbang kembali benda uji. Kemudian hitung presentase absorption dari selisih berat kering dengan

berat basah

Setelah 30 menit, keluarkan benda uji dan dikeringkan dengan kain lap.

Page 13: Beton Integral WP241 SW10 DIN BS 97

constructive solutions constructive solutions

FOTO PELAKSANAAN PENGUJIAN INTEGRAL WATERPROOFING

REFF. DIN 1048 (PERMEABILITAS)

Setelah benda uji berumur 28 hari, masukkan kedalam mesin penguji selama 4 hari

Pada proses pengujian dilakukan tekanan 1 bar selama 2 hari, 3 bar selama 1 hari dan 7 bar selama 1 hari

Keluarkan benda uji dari mesin, kemudian belah dengan menggunakan mesin crushing test

Setelah dibelah ukur berapa jauh air masuk kedalam beton. Berdasarkan DIN 1048 air tidak boleh lebih dari

5cm kedalam beton