Berat Bayi Lahir Rendah (Bblr)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iyf

Citation preview

  • BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)Disusun Oleh : Yoyada SitorusFithra FauzanaTiffany Chang

  • PENDAHULUANDEFINISI

    BBLR :Bayi baru lahir dengan berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500gram.

  • PENDAHULUANINSIDENSI

    RSCM : Angka kelahiran : 24%Angka Kematian : 73% dari 70% kematian perinatalUS Collaborative Perinatal StudyKulit putih : 10,2%Kulit berwarna : 21,4%Angka kejadian BBLR : negara berkembang > negara maju

  • KLASIFIKASIBBLR diklasifikasikan berdasarkan :

    Berat badan lahirUsia kehamilanUsia kehamilan dan berat badan lahir

  • KLASIFIKASIBerat badan lahirBayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) berat lahir < 1000gram.Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir 1001-1500 gram.Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1501-2499 gram.

  • KLASIFIKASIUsia kehamilanBayi prematur usia kehamilan < 38 minggu.Bayi cukup bulan usia kehamilan 38-42 minggu.Bayi lebih bulan usia kehamilan > 42 minggu.

  • KLASIFIKASIUsia kehamilan dan berat badan lahirSesuai untuk masa kehamilan (SMK)Kecil untuk masa kehamilan (KMK)

  • KLASIFIKASIBBLR dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :Prematuritas murni (NKB-SMK) Masa gestasi 37 minggu dan berat badan sesuai masa gestasiDismaturitas (KMK)Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya pada masa gestasi.

  • PREMATURITAS MURNIETIOLOGIFaktor ibu Toksemia gravidarum (preeklampsia dan eklampsia)Kelainan bentuk uterusTumor Ibu yang menderita penyakitTrauma pada masa kehamilanUsia ibu pada waktu hami < 20 tahun atau >35 tahun.

  • PREMATURITAS MURNIETIOLOGIFaktor janin Kehamilan gandaHidramnionKetuban pecah diniCacat bawaanInfeksi transplasentaInsufisiensi plasentaInkompatibilitas darah ibu dan janin

  • PREMATURITAS MURNIETIOLOGIFaktor plasentaPlasenta previaSolusio plasentaPlasentitis VillusBerat plasenta berkurang atau beronggaTumor

  • PREMATURITAS MURNIStadium BBLR dengan tanda wasting atau insufisiensi plasenta (Clifford) :Stadium IBayi tampak kurus dan relatif lebih panjang kulitnya longgar, kering seperti perkamen, tetapi belum terdapat noda mekonium.Stadium IITerdapat tanda stadium I, ditambah warna kehijauan pada kulit plasenta dan umbilikus.Stadium IIIterdapat tanda stadium II ditambah dengan kulit, kuku dan tali pusat yang berwarna kuning.

  • DISMATURITASETIOLOGI Faktor ibu Hipertensi dan penyakit ginjal kronik PerokokPenderita penyakit diabetes militus yang beratToksemiaHipoksia ibu, (tinggal didaerah pegunungan, hemoglobinopati, penyakit paru kronik) Gizi burukDrug abbusePeminum alcohol

  • DISMATURITASETIOLOGI Faktor janinGemelliKelainan kromosomCacat bawaanInfeksi dalam kandungan (toxoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpez, sifillis)Faktor plasentaKelainan pembuluh darah (hemangioma)Insersi tali pusat yang tidak normalUterus bicornisinfark plasentaTranfusi dari kembar yang satu kekembar yang lainSebagian plasenta lepas

  • PATOFISIOLOGI

  • TANDA DAN GEJALATanda dan gejala bayi prematur:

  • TANDA DAN GEJALATanda dan gejala bayi dismatur:

    Stadium pertamaBayi kurus dan tampak relative lebih panjang, kulitnya longgarStadium keduaTerdapat tanda pada stadium pertama ditambah warna kehijauan di plasenta dan umbilicusStadium ketigaTerdapat tanda stadium kedua ditambah kulit yang berwarna kuning

  • PEMERIKSAAN FISIK Fisikbayi kecil, berat badan < 2500 grampergerakan kurang dan masih lemahkepala lebih besar dari pada badanKulit dan kelaminkulit tipis dan transparanrambut halus dan tipis genetalia belum sempurnaSistem syarafrefleks menghisap, menelan, batuk belum sempurna

    Sistem muskuloskeletalaxifikasi tengkorak sedikitubunubun dan satura lebartulang rawan elastis kurangotototot masih hipotoniktungkai abduksisendi lutut dan kaki fleksikepala menghadap satu jurusanSistem pernafasanpernafasan belum teratur sering apneafrekuensi nafas bervariasi

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan antropometriBerat badan < 2500 gramPanjang badan =/< 46 cmBatas dahi dan rambut tidak jelasLingkar kepala =/< 33cmLingkar dada =/< 30 cm

  • PEMERIKSAAN SKOR BALLARD

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPeriksaan laboratorium :Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3,netrofil meningkat sampai 23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir Hematokrit ( Hmt ) : 43%-61 %Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12 mg/dl pada 3-5 hari.Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran ratarata 40-50 mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.Pemantauan elektrolit ( Na, K, Cl ) : biasanya dalam batas normal pada awalnya.Pemeriksaan Analisa gas darah.

  • STATUS BBLR *Kurva pertumbuhan janin Lubchenko, 1966

  • PENGKAJIAN DIAGNOSIS Sebelum bayi lahir (Masalah yang berkaitan dengan ibu)Ada tidak penyakit yang dideritaUmur ibu saat melahirkanRiwayat abortus partus dan prematurus serta lahir matiPembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilanPergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat walaupun kehamilan sudah lanjutSering dijumpai dengan oligo hidramnion / hidramnionHyperemesis gravidarum dan hamil lanjut dengan perdarahan antepartum

  • PENGKAJIAN DIAGNOSIS 2. Keadaan bayi pada saat kelahiranUsia bayi dalam kandunganBerat bayi : kurang dari 2500 grGejala dan tanda BBLR yang ditemukan pada bayi

  • DIAGNOSIS Bayi prematurBayi yang dilahirkan sebelum 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai berat badan untuk masa kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKBSMK)

  • Bayi dismatur:Bayi yang lebih kecil dari biasanya walaupun dilahirkan pada waktu yang diharapkan

    Neonatus Kurang Bulan Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB KMK)

    Neonatus Cukup BulanKecil Masa Kehamilan ( NCBKMK)

    Neonatus Lebih BulanKecil Masa Kehamilan ( NLB KMK )

    Diagnosis Diferensial

  • PERMASALAHAN BAYI DENGAN BBLREnterokolitis nekrotikans neonatalHipotermiaSindrom gawat nafasHipoglikemiaPerdarahan intrakranialHiperbilirubinemiaLebih rentan terhadap infeksi

  • PENATALAKSANAAN

  • 1. PEMBERIAN VITAMIN K1Injeksi 1 mg IM sekali pemberian; atauPer oral 2 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu).

  • 2. MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH NORMALGunakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator, atau ruangan hangat yang tersedia di fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk :

  • 2. MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH NORMAL (2)Gunakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator, atau ruangan hangat yang tersedia di fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk (Tabel 1)Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dinginUkur suhu tubuh sesuai jadwal :

  • 3. PEMBERIAN MINUMASI merupakan pilihan utamaApabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekaliApabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu.Pemberian minum minimal 8x/hari. Apabila bayi masih menginginkan dapat diberikan lagi (ad libitum).

  • 3. PEMBERIAN MINUM (2)Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskular dan respirasi yang tidak stabil, fungsi usus belum berfungsi/terdapat anomali mayor saluran cerna, NEC, IUGR berat, dan berat lahir
  • PANDUAN PEMBERIAN MINUM BERDASARKAN BB:Berat lahir
  • PANDUAN PEMBERIAN MINUM BERDASARKAN BB (LANJ.):Berat lahir 1000-1500 gPemberian minum melalui pipa lambung (gavage feeding)Pemberian minum awal : 10 mL/kg/hariASI PERAH/term formula/half-strength preterm formulaSelanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik: tambahan 1-2 ml, interval 2 jam, setiap 24 jam Setelah 2 minggu: Asi perah + HMF(human milk fortifier)/full-strength preterm formula sampai berat badan mencapai 2000 g.

  • PANDUAN PEMBERIAN MINUM BERDASARKAN BB (LANJ.):Berat lahir 1500-2000 gPemberian minum melalui pipa lambung (gavage feeding)Pemberian minum awal : 10 ml/kg/hariASI PERAH/term formula/half-strength preterm formulaSelanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik: tambahan 2-4 ml, interval 3 jam, setiap 12-24 jamSetelah 2 minggu: ASI PERAH + HMF/full-strength preterm formula sampai berat badan mencapai 2000 g.

  • PANDUAN PEMBERIAN MINUM BERDASARKAN BB (LANJ.):Berat lahir 2000-2500 gApabila mampu sebaiknya diberikan minum per oralASI PERAH/term formula

  • PANDUAN PEMBERIAN MINUM BERDASARKAN BB (LANJ.):Bayi sakit:Pemberian minum awal: 10 mL/kg/hariSelanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik: tambahan 3-5 mL, interval 3 jam, setiap 8 jam

  • 4. SUPORTIFJaga dan pantau kehangatanJaga dan pantau patensi jalan napasPantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolitBila terjadi penyulit segera kelola sesuai dengan penyulit yang timbul (misalnya hipotermi, kejang, gangguan napas, hiperbilirubinemia, dll)Berikan dukungan emosional kepada ibu dan anggota keluarga lainnya.Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila ini tidak memungkinkan, biarkan ia berkunjung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusuiIjinkan dan anjurkan kunjungan oleh keluarga atau teman dekat apabila dimungkinkan.

  • 5. LAIN-LAIN / RUJUKANBila perlu lakukan pemeriksaan USG kepala atau fisioterapiPada umur 4 minggu atau selambat-lambatnya usia koreksi 34 minggu konsultasi ke dokter spesialis mata untuk evaluasi kemungkinan retinopathy of prematurity (ROP)THT: skrining pendengaran dilakukan pada semua BBLR, dimulai usia 3 bulan sehingga apabila terdapat kelainan dapat dikoreksi sebelum usia 6 bulan.

  • 5. LAIN-LAIN / RUJUKAN (2)Periksa alkaline phosphatase (ALP), P, Ca saat usia kronologis 4 minggu dan 2 minggu setelah bayi minum secara penuh sebanyak 24 kalori/oz. Jika ALP > 500 U/L berikan fosfat 2-3 mmol/kg/hari dibagi 3 dosis.Imunisasi yang diberikan sama seperti bayi normal kecuali hepatitis B.Bila perlu siapkan transportasi dan atau rujukan.

  • 6. PEMANTAUANTata laksanaBila diperlukan terapi untuk penyulit tetap diberikanPreparat besi sebagai suplementasi mulai diberikan pada usia 2 minggu

  • 7. TUMBUH KEMBANGPantau berat bayi secara periodikBayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama (sampai 10% untuk bayi dengan berat lahir 1500 gram dan 15% untuk bayi berat lahir
  • 7. TUMBUH KEMBANG (2)Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua kategori berat lahir) dan telah berusia lebih dari 7 hari:Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mL/kg/hari sampai tercapai jumlah 180 mL/kg/hariTingkatkan jumlah ASI sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180 mL/kg/hariApabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI sampai 200 mL/kg/hariTimbang berat badan setiap hari, ukur panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu

  • 8. PEMANTAUAN SETELAH PULANGMasalah jangka panjang yang mungkin timbul:Gangguan perkembanganGangguan pertumbuhanRetinopati karena prematuritasGangguan pendengaranPenyakit paru kronikKenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakitKenaikan frekuensi kelainan bawaan

  • 8. PEMANTAUAN SETELAH PULANG (2)Untuk itu perlu dilakukan pemantauan sebagai berikut:Kunjungan ke dokter hari ke-2, 10, 20, 30 setelah pulang, dilanjutkan setiap bulanHitung umur koreksiPertumbuhan: berat badan, panjang badan dan lingkar kepala (lihat grafik pertumbuhan).Tes perkembangan: Denver development screening test (DDST)Awasi adanya kelainan bawaan

  • KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI PADA BBLRHipotermiHipoglikemiaHiperbilirubinemiaRespiratory distress syndrome (RDS)Intracerebral and intraventricular haemorrhage (IVH)Periventricular leucomalasia (PVL)Infeksi bakteriKesulitan minumPenyakit paru kronis (chronic lung disease)NEC (necrotizing enterocolitis)

  • KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI PADA BBLR (2)AOP (apnea of prematurity) terutama terjadi pada bayi
  • DAFTAR PUSTAKACurrent : Pediatric Diagnosis and Treatment: Neonatal Intensive Care, page 22-30. Edition 15 Th 2001 Mc Graw Hill Companies.Avery Gordon B : Neonatologi, Pathology and Management Of The New Born, Page 182-200. Second Edition.JB Lippincott Company Philadelphia1981.Rudolfs Fundamental Of Pediatric, Page 161-164 Mc Graw Hill Companies 2002.eMedicine-Neonatal Resuscitation 2001 : Articel by Robin L Bissinger,MSN,RNC,NNPLara Mother Health Care Center : Asphyxia NeonatorumBehrman, Kliegman : Nelson Essential Of Pediatric-Delivery Room Care, Page 160-166, 204-206. W.B Saunders Company 1990.CorbertAnthony,M.D : Disorders Of The Respiratory Tract In Children, Page 268-273. W.B Saunders Company1983Wood David and Malan Atties : Notes On The Newborn Infant Fifth Edition.1996.Markum A.H. Prematuritas dan Retardasi Pertumbuhan Intrauterine. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, jilid I, cet.3, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996; 221-36Surasmi A., Handayani S., Nurkusuma H. Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah. Dalam: Perawatan Bayi Resiko Tinggi, cet. 1. Jakarta: EGC, 2003; 30-56Nelson. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak, Ed. 15, Vol. 1, Jakarta: EGC, 1996; 562-72Budjang R.F. Bayi Dengan Berat Lahir Rendah. Dalam: Ilmu Kebidanan, Ed. 3, cet. 5, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 1999; 771-84Ananth C.V., Kramer M.S., Demissie K. Small-for-Gestasional Age Birth Among Balck and White Women: Temporal Trends in the United States. In: Research and Practice, Vol. 93. No. 4, American Public Health Association, April 2003; Journal on 13 January 2005http://www.ajph.org/cgi/content/full/93/4/577I.D.A.I. Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah, artikel tanggal 13 Januari 2005. Dalam: http://www.idai.or.id/web/topik/detil.asp?IDTopics=71http://www.docstoc.com/docs/85271086/PATHWAYS-BBLRPedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia 2009