51
BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL RODAT DI DESA SIRUKUN KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik oleh Galih Wening Wicaksono 2501411143 JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

  • Upload
    vokhanh

  • View
    244

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

i

i

BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL RODAT DI DESA SIRUKUN KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN

BANJARNEGARA

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni

Musik

oleh

Galih Wening Wicaksono

2501411143

JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

ii

Page 3: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

iii

Page 4: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

iv

PERNYATAAN Dengan ini saya :

Nama : Galih Wening Wicaksono

NIM : 2501411143

Program studi : Pendidikan Tari dan Musik

Jurusan : Pendidikan Sendratasik

Fakultas : Bahasa dan Seni

Judul Skripsi : Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Kesenian Tradisional Desa

Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnega.

Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Desember 2016

Galih Wening Wicaksono

Page 5: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

� Dan hendaklah ada di antara kamu golongan umat menyeru kepada kebajikan,

menyuruh kepada orang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah

orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imran ayat 104)

� Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah ayat 5-6)

Persembahan:

Orang Tuaku tercita, Bapak Ali Nur

Afif dan Ibuku Deni

Mustikawatiyang senantiasa

memanjatkan do’a dan mencurahkan

kasih sayang yang tulus kepada

penulis

Adik-adiku tercintaAdib Maghriza

Faras dan Galib Hafis Aufa yang

senantiasa memberikan do’a dan

semangatnya

Teman-temanku terdekat

sepejuangan yang selalu menemani.

Page 6: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

vi

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya.Hanya dengan

karunia dan izin dari Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai

persyaratan untuk meraih gelar sarjana pendidikan.

Skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak, dorongan dari

diri sendiri, orang tua, keluarga besar, dialog dan sumbang saran dari rekan-rekan

sejurusan, serta bimbingan dari beberapa dosen yang turut memperlancar proses

penyelesaian skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor UNNES yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di UNNES.

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang

memberikan ijin penelitian penulisan skripsi ini.

3. Dr. Udi Utomo, M.Si, Ketua Jurusan Sendratasik yang telah memberikan

kemudahan dalam menyusun skripsi.

4. Drs. Bagus Susetyo,M.Hum, pembimbing pertama yang telah membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Dra. Siti Aesijah, M.Pd, pembimbing kedua yang dengan tulus ikhlas dan

penuh kesabaran memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

Page 7: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

vii

6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening

Kabupaten Banjarnegara yang telah yang telah memberikan keterangan,

penjelasan, dan data tentang kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun.

7. Sahabat-sahabatku yang tanpa lelah memberi semangat untuk saya dan semua

pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan kelemahan pada penulisan

skripsi ini.Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat

diharapkan untuk pijakan penulisan berikutnya.Penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, Desember 2016

Galih Wening Wicaksono

Page 8: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

viii

ABSTRAK Wicaksono, Galih Wening. 2016. Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Kesenian

Tradisional Rodat Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.

Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, Fakultas Bahasa

dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Bagus

Susetyo, M.Hum, Pembimbing II: Dra. Siti Aesijah, M.Pd.

Kata kunci: bentuk pertunjukan, fungsi, kesenian

Kesenian Rodat merupakan kesenian tradisional yang terdiri dari

penyanyi, saron, terbang dan jidur atau bedhug.Desa Sirukun adalah salah daerah

di kecamatan Kalibening kabupaten Banjarnegara yang masih mempertahankan

kesenian Rodat ini.Kesenian Rodat desa Sirukun menyajikan permainan dari

pesilat yang melakukan gerakan silat yang diaplikasikan melalui sebuah tarian dan

dilanjutkan dengan atraksi sirkus dengan diiringi musik rebana. Masalah

penelitian ini adalah: (1) bagaimana bentuk pertunjukan kesenian Rodat dan (2)

bagaimana fungsi kesenian Rodat desa Sirukun.

Penelitian ini dikaji menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik

pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik

pemeriksaan keabsahan data menggunakan derajat kepercayaan, keteralihan,

kebergantungan, dan kepastian.Analisis data yang dilakukan menggunakan

analisis data interaktif yang dibagi dalam tiga tahap meliputi; reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian kesenian Rodat desa Sirukun Kecamatan Kalibening

kabupaten Banjargara yang di kaji dari bentuk dan fungsi pertunjukannya, dari

aspek komposisi kesenian Rodat meliputi irama, melodi, harmoni, struktur analisa

musik, syair, tempo, dinamik, dan ekspresi, intrumen, dan aransemen, sedangkan

dari aspek penyajian kesenian Rodat memiliki 3 urutan penyajian,tata panggung,

tata rias, tata busana, tata suara, tata lampu, dan formasi. Selain itu fungsi

Kesenian Rodat desa Sirukun antara lain sebagai sarana ritual, sarana hiburan,

presentasi estetis, dan fungsi musik dalam Kesenian Rodat yang meliputi sebagai

kenikmatan estetis, hiburan bagi seluruh warga masyarakat, komunikasi bagi

masyarakat, representasi simbolis, respon fisik, memperkuat konfigurasi norma-

norma sosial, pengesahan intuisi-intuisi sosial dan ritual keagamaan, sumbang

pelestarian serta stabilitas kebudayaan.

Saran untuk Kesenian Rodat desa Sirukun dalam aspek komposisi masih

bisa diubah atau ditambahkan seperti instrumennya agar lebih rancak dan kaya

akan melodi yang dihasilkan tanpa merubah syair yang ada, sedangkan dari aspek

penyajian seperti pada segi formasi, tata panggung, dan kostum dirubah atau

ditambahkan agar lebih terlihat kompak.Fungsi Kesenian Rodat Desa Sirukun

secara nyata belum nampak fungsi pertunjukan yaitu sebagai sarana ritual,

sedangkan pada fungsi musik yaitu respon fisik dan pengesahan intuisi-intuisi

sosial dan ritual keagamaan.

Page 9: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii

PERNYATAAN ................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBARDAN FOTO .................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR PARTITUR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

1.5 Sistematika Skripsi ....................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .......................... 7

2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 7

2.2 Landasan Teori .............................................................................................. 8

Page 10: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

x

2.2.1 Bentuk .................................................................................................... 8

2.2.2 Bentuk Petunjukan ............................................................................... 10

2.2.3 Aspek Komposisi ................................................................................. 14

2.2.4 Aspek Penyajian................................................................................... 19

2.2.5 Fungsi Pertunjukan .............................................................................. 22

2.2.6 Fungsi Kesenian ................................................................................... 24

2.2.7 Kesenian Rodat .................................................................................... 29

2.3 Kerangka Berfikir ....................................................................................... 31

BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 32

3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................ 32

3.2 Lokasi dan sasaran Penelitian ..................................................................... 33

3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33

3.4 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 37

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 41

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................... 41

4.1.1 Kondisi Geografis Desa Sirukun ............................................................ 41

4.1.2 Kehidupan Budaya dan Sosial Masyarakat ........................................... 43

4.1.3 Sejarah Berdirinya Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun.............. 46

4.2 Bentuk Pertunjukan Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun.................. 48

4.2.1 Aspek Komposisi Permainan Kesenian Tradisional Desa Sirukun ....... 49

4.2.2 Aspek Penyajian Kesenian Tradisional Desa Sirukun ........................... 64

4.3 Fungsi Pertunjukan Kesenian Tradisional Desa Sirukun ............................. 75

4.3.1 Fungsi Pertunjukan Kesenian Tradisional Desa Sirukun ......................... 75

Page 11: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

xi

4.3.2 Fungsi Musik Dalam Pertunjukan Kesenian Tradisional Desa Sirukun .. 77

BAB 5 PENUTUP ............................................................................................. 81

5.1 Simpulan ..................................................................................................... 81

5.2 Saran ............................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 85

Page 12: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

xii

DAFTAR GAMBAR DAN FOTO

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 31

Gambar 3.1 Skema Analisis Data ..................................................................... 40

Foto 4.1 Peta Wilayah Kawasan Desa Sirukun .................................................. 42

Foto 4.2 Pemain Atraksi Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun ................ 49

Foto 4.3 Alat Musik Rebana yang digunakan Kesenian Tradisionan Rodat

Desa Sirukun ...................................................................................................... 59

Foto 4.4 Alat Musik Jidur/ Bedhug yang digunakan Kesenian Kradisional

Rodat Desa Sirukun ........................................................................................... 60

Foto 4.5 Alat Musik Saron yang digunakan Kesenian Tradisional Rodat Desa

Sirukun ............................................................................................................... 61

Foto 4.6 Tata Panggung Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun ................ 68

Foto 4.7 Tata Panggung Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun ................. 69

Foto 4.8 Tata Rias Kesenian Tradisional Rodat desa Sirukun ........................... 70

Foto 4.9 Tata Rias Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun .......................... 70

Foto 4.10Tata Busana Pemain Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun ....... 72

Foto 4.11 Tata Busana Pemain Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun ...... 72

Foto 4.12 Tata Suara yang digunakan Kesenian Tradisional rodat desa

Sirukun ............................................................................................................... 73

Gambar 4.1 Bentuk Formasi Pertunjukan ......................................................... 74

Page 13: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia Berdasarkan Potensi Sumber Daya

Manusia .............................................................................................................. 43

Tabel 4.2 Strata Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sirukun Kecamatan

Kalibening Kabupaten Banjarnegara ................................................................. 44

Tabel 4.3 Komposisi Pekerjaan Masyarakat Desa Sirukun Mata Pencaharian

Penduduk Desa Sirukun ..................................................................................... 45

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama Monografi Desa Sirukun ........... 46

Page 14: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

xiv

DAFTAR PARTITUR

Partitur 4.1 Notasi Balok Irama Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun ..... 50

Partitur 4.2 Notasi Balok Melodi Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun ... 52

Partitur 4.3 Notasi Balok Struktur Bentuk Analisa Musik Kesenian

Tradisional Rodat Desa Sirukun ........................................................................ 53

Partitur 4.4 Notasi Balok Pola Iringan Dasar Pada Instrumen Terbang ............ 59

Partitur 4.5 Notasi Balok Pola Pukulan Jidur atau Bedhug ............................... 60

Partitur 4.6 Notasi Balok Pola Pukulan Saron ................................................... 61

Partitur 4.6 Notasi Balok Aransemen................................................................. 62

Partitur 4.7 Notasi Balok lagu Kuntulan ............................................................ 66

Partitur 4.8 Notasi Balok Lagu Habis Main ....................................................... 67

Page 15: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ........................................................... 86

2. Surat Keterangan telah melaksanakan Penelitian ......................................... 87

3. Biodata Penulis .............................................................................................. 88

4. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 89

5. Hasil Wawancara dengan Kepala Desa Sirukun ........................................... 94

6. Hasil Wawancara Dengan Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa

Sirukun .......................................................................................................... 97

7. Hasil Wawancara Dengan Pemain Kesenian Tradisional Rodat Desa

Sirukun ........................................................................................................ 100

8. Hasil Wawancara Dengan Penonton Kesenian Tradisional Rodat Desa

Sirukun ...................................................................................................... 102

9. Hasil Wawancara dengan Tokoh Masyarakat Desa Sirukun .................... 104

10. Ringkasan Foto Selama Penelitian ............................................................ 106

Page 16: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia sangat kaya dengan kesenian tradisional yang

berkembang di kota maupun di desa. Kesenian mempunyai ciri khas yang

menunjukan keunikan dan sifat kedaerahan yang berbeda-beda antara daerah satu

dengan daerah yang lain. Bentuk kebudayaan yang dimiliki negara kita

menunjukan tentang nilai-nilai kehidupan, karena di dalam kebudayaan berisi

nilai-nilai luhur tentang adat istiadat dalam masyarakat, sehingga tidak dapat

dipisahkan dari masyarakat Indonesia sesebagai pendukungnya.Berbagai macam

kesenian tradisional telah lama tumbuh dan berkembang dalam kehidupan

masyarakat Indonesia.Seni pertunjukan saat ini banyak tumbuh dan berkembang

baik seni pertunjukan tradisional maupun nontradisional ataupun kolaborasi

keduanya.Jawa tengah banyak sekali kesenian tradisional yang berkembang di

dalam masyarakat yang cukup mengesankan, dari tahun ke tahun menunjukan

peningkatan baik kuantitas maupun kualitas.

Bentuk seni pertunjukan antar daerah menghasilkan suatu kesenian dengan

ciri-ciri khusus yang berbeda-beda pula danmenunjukan sifat-sifat etnik

daerahnya sendiri.Dengan adanya kekhususan itumaka tiap-tiap daerah memiliki

identitas sendiri-sendiri. Kesenian yang lahir ditengah-tengah kelompok

masyarakat dengan sendirinya mempunyai gaya, corak,latar belakang, dan fungsi

yang disesuaikan dengan konsepsi yang berlaku padatiap-tiap lingkungan

Page 17: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

2

masyarakat sehingga memiliki daya tarik tersendiri dalam bidang pariwisata,

contonya seperti kesenian Rodat.

Kesenian Rodat banyak yang mengartikan sebagai kesenian agama islam.

Dari namanya rodat merupakan serapan dari bahasa arab yaitu irodah, artinya

kehendak, kemudian diplementasikan dalam kesenian tradisional dengan rebana

dan tarian.Kesenian Rodatmempunyai latar belakang, bentuk dan fungsi yang

disesuaikan dengan kondisimasyarkat di daerah tersebut.Kesenian Rodat yang

tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarkat pedesaan yangkehidupannya

masih sangat sederhanamerupakan warisan dari kehidupan masyarakat secara

turun-temurun.Kesenian ini lahir dan berkembang pada saat itu Indonesia masih

dalammasa penjajahan Belanda, awal mula kesenian ini hanyalah latihan silat

sajadikarenakan pada zaman penjajahan seluruh pemuda diharuskan bisa

menguasaisilat untuk membela diri dan dalam rangka usaha untuk melawan

penjajah.Setelah Indonesia merdeka, kesenian ini berkembang begitu cepatnya

dan beralihfungsi yang awalnya sebagai ajang untuk melatih ilmu beladiri atau

silat menjadisedarhana, sebuah pertunjukan yang sarat akan nilai-nilai religi dan

mistis.

Alat musik yang digunakan hanya sedikit, dan orang yang memainkan alat

musiknya hanyaasal main saja yang penting bunyinya keras dan suaranya enak

didengar saja,tidak memperhatikan keras lembutnya suara(dinamika). Dan orang-

orang yanglatihan tidak mempergunakan notasi atau partitur sebagai paduan

dalammemainkan alat musik rebana sebagai musik pengiring kesenian Rodat,

Page 18: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

3

karenapada umumnya mereka sudah hafal lagu dan pola terbang yang dimainkan

sampai pada saat ini.

Keberadaan Kesenian Rodat sangat digemari oleh masyarakat,

sehinggadapat dikatakan bahwa kehidupan positif dari para pendukung /

penggemarnya.Namun demikian, seperti yang dialami oleh jenis kesenian rakyat

pada umumnya,seni tersebut mengalami pasang surut di dalam pertumbuhannya,

maka KesenianTradisional Rodat yang ada di desa Sirukun masih tetap berdiri

walaupunjumlah anggotanya semakin sedikit. Keberadaan Kesenian Rodat itu

tidak dapatdilepas dari peranan sesepuh desa Sirukun, peran yang dimaksud

disiniadalah Kemampuan dan kemauan dari para sesepuh untuk tetap

mengelolaKesenian Tradisional Rodat tersebut.

Dengan latar belakang tersebut, di mana penulis sendiri pernah

melihatkeunikan dari KesenianRodat tersebut dan musik Rodat sendiri mampu

bertahan seiring muculnya jenis musik yang baru dan diminati masyarakat

sekarang ini.Sehingga penulis merasa tertarikuntuk mengkaji tentang bentuk

pertunjukandan fungsi Kesenian Rodat di desa Sirukun kecamatan Kalibening

kabupaten Banjarnegara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah utama yang dikaji dalam penelitian ini

adalah:

1.2.1 Bagaimanakah bentuk pertunjukan Kesenian Rodat pada masyarakatdi

desa Sirukun kecamatan Kalibening kabupaten Banjarnegara ?

Page 19: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

4

1.2.2 Bagaimanakah fungsi pertunjukan Kesenian Rodat pada masyarakat didesa

Sirukun kecamatan Kalibening kabupaten Banjarnegara ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas penelitian bertujuan untuk

mengetahuidan mendeskripsikan:

1.3.1 Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Bentuk Pertunjukan Kesenian

Tradisional Rodat di desa Sirukun kecamatan Kalibening kabupaten Banjarnegara.

1.3.2 Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Fungsi Kesenian Rodat di desa

Sirukun kecamatan Kalibening kabupaten Banjarnegara.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan terdapat manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Secara Teoritis

1.4.1.1 Sebagai dokumentasi tertulis tentang Bentuk dan Fungsi Kesenian Rodat

di desa Sirukun kecamatan Kalibening kabupaten Banjarnegara.

1.4.1.2 Sebagai sumbangan pemikiran bagi lembaga pendididkan Universitas

Negari Semarang khususnya Prodi Seni Musik dalam hal penelitian.

1.4.1.3 Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi

penelitiberikutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Peneliti

Mendapatkan pengalaman langsung seehingga dapatmengkaji secara lebih

dalam tentang Bentuk dan Fungsi Kesenian Rodat di desa Sirukun kecamatan

Page 20: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

5

Kalibening kabupaten Banjarnegara sehinggadapat dikembangkan dalam proses

penelitian selanjutnya.

1.4.2.2 Bagi Masyarakat

Memberikan bahan masukan kepada masyarakat umum untuk mengetahui

keberadaan, pelestarian seni tradisi dan bentuk pertunjukan Rodat di desa Sirukun

kecamatan Kalibening kabupaten Banjarnegara.

1.4.2.3 Bagi Pembaca

Penelitian ini yang dapat menjadi masukan atau informasi dalam

pengembangan bentuk dan fungsi kesenian Rodat di desa Sirukun kecamatan

Kalibening kabupaten Banjarnegara

1.5 Sistematika Skripsi

Untuk mempermudah mengetahui lingkup penulisan penelitian ini secara

keseluruhan, penelitian skripsi ini dibagi sebagai berikut :(1)Bagian awal skripsi

berisi tentang : Judul skripsi, halaman pengesahan, halaman motto dan

persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran dan abstrak. (2)Bagian isi

terdiri atas :Bab 1. Pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika skripsi. Bab 2. Landasan Teori yang memuat

landasan teori yang berisi telaah pustaka yang berhubungan dengan masalah-

masalah yang di bahas dalam penelitian. Bab 3. Metode Penelitian yang terdiri

dari hal-hal yang berhubungan dengan prosedur penelitian yang meliputi:

Pendekatan Penelitian, Lokasi dan Sasaran Penelitian, Data dan Sumber, Teknik

Pengumpulan Data (observasi, wawancara, dokumentasi), Teknik Pemeriksaan

Page 21: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

6

Keabsahan Data, dan Teknik Analisis Data. Bab 4Hasil Penelitian dan

Pembahasan, dalam bab ini mecakup gambaran umum lokasi penelitian dan

substansi penelitian atau dasar rumusan masalah tentang Bentuk dan Fungsi

Pertunjukan Kesenian Tradisional Rodat di Desa Sirukun Kecamatan Kalibening

Kabupaten Banjarnegara. Bab 5. Penutup merupakan bab terakhir yang memuat

tentang kesimpulan dan saran. (3) Bagian Akhir yang terdiri dari daftar pustaka

yang digunakan untuk landasan teori serta memecahkan permasalahan dan

lampiran sebagai bukti dan pelengkap dari hasil penelitian.

Page 22: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

7

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Sebagai acuan dalam penelitian mengenai Bentuk dan Fungsi Pertunjukan

Kesenian Rodat di Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara,

peneliti menggunakan penelitian mengenai hal tersebut yang sebelumnya pernah

dilakukan. Penelitian tersebut, antara lain:

Berikut adalah penelitian oleh Galuh Prastesa 2013 yang telah dikaji oleh

peneliti dengan judul “Bentuk Pertunjukan dan Nilai Estetis Kesenian Tradisional

Terbang Kencer Baitussolikhin di Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa

Kabupaten Tegal”. Hasil dari penelitian ini yaitu: mendiskripsikan tentang

kesenian rebana kencer yang menggunakan instrument kencer, bass, kempling dan

induk. akan tetapi fokus permasalahanya tentang bentuk pertunjukan dan nilai

estetis. Hal ini berbeda pada penelitian Kesenian Rodat yang memfokuskan

masalah mengenai bentuk dan fungsi pertunjukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Shella Nur Fadlila tahun 2015 yang berjudul

Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Angklung Gelas Cantel di Desa Karangsari

Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, Dari hasil penelitian ini membuktikan

bahwa Pertunjukan Angklung Gelas Cantel memberikan suguhan permainan alat

musik dari bambu seperti angklung, kenthongan, kenur, gambang dan gitar

bambu. Berdasarkan penelitian di atas, terdapat beberapa persamaan dengan

skripsi ini yaitu: Bentuk kesenian angklung dan kesenian Rodat sama-sama

menyuguhkan permainan beberapa alat musik. akan tetapi terdapat perbedaan

Page 23: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

8

yaitu : kesenian angklung menggunakan alat musik dari bambu tetapi kesenian

Rodat menggunakan alat musik dari kayu. angklung : kenthongan, kenur,

gambang, dan gitar bambu. Kemudian kesenian Rodat : terbang dan jidor

(bedhug).

Kajian selanjutnya yaitu hasil dari penelitian Muhammad Tegar Albanun

yang berjudul “Bentuk Penyajian Pertunjukan dan Fungsi Kesenian Dengklung di

Dukuh Margosari Desa Toso Kcamatan Bandar Kabupaten Batang”. Hasil dari

penelitia ini mengenai Bentuk Penyajian Pertunjukan dan Fungsi Kesenian

Dengklung di Dukuh Margosari Desa Toso Kcamatan Bandar Kabupaten

Batang”, memiliki alat musik tradisional glugu yang terbuat dari pohon kelapa,

fungsi alat musik glugu sebagai pendukung kesenian rebana. Penelitian ini

berbeda dengan kesenian Rodat, fungsi alat musik rebana dalam kesenian rodat

sebagai pengiring tari.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Bentuk

Bentuk merupakan suatu media atau alat untuk berkomunikasi,

menyampaikan arti yang terkandung oleh bentuk itu sendiri atau menyampaikan

pesan tertentu dari pencipta kepada masyarakat sebagai penerima (suwondo,

1992:5), sedangkan menurut Muhammad (2008 : 2), mengatakan bahwa bentuk

adalah organisasi yang paling cocok dan kekuatan-kekuatan, dan hubungan-

hubungan yang didasarkan oleh seniman. Bentuk dalam karya musik adalah

kerangka musikal bagaimana halnya kerangka bagi mahluk hidup sehingga sangat

besar peranannya bagi suatu karya musik. Bentuk musikal juga bisa dipahami

Page 24: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

9

sebagai disain atau rancangan karya musik, kurang lebih sama dengan rancangan

arsitektur sebuah rumah, suatu blok-blok pertokoan atau sebuah pabrik.

Pengkajian seni pertunjukan mencangkup aspek yang bersifat tekstual dan

kontekstual. Menurut Susetyo (2009: 1-2), aspek kajian bersifat tekstual yang

dimaksud adalah hal-hal yang terdapat pada bentuk seni pertunjukan, saat

disajikan secara utuh dan dinikmati langsung oleh masyarakat pendukungnya,

yaitu bentuk komposisi dan bentuk penyajiannya. Bentuk komposisi suatu

pertunjukan musik meliputi ritme, melodi, harmoni, struktur bentuk analisa

musik, syair, tempo, dinamik, ekspresi, instrumen, dan aransemen.Sedangkan

bentuk penyajian suatu pertunjukan musik meliputi urutan penyajian, tata

panggung, tata rias, tata busana, tata suara, tata lampu, dan formasi.

Sedangkan,aspek kajian secara kontekstual adalah hal-hal yang berhubungan

dengan apa yang terkandung, tersirat atau tujuan dari bentuk seni pertunjukan

tersebut diadakan, antara lain menyangkut: makna, fungsi, tujuan, hakekat

ataupun peranan, bentuk penyajian seni pertunjukan itu di masyarakat

pendukungnya.

Bentuk dalam arti umum berarti wujud atau rupa, sedangkan pertunjukan

adalah segala sesuatu yang dipertunjukan, dipertontonkan, dan dipamerkan. Jadi,

bentuk pertunjukan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dipertunjukan,

dipertontonkan, dan dipamerkan agar dapat dinikmati dan diperlihatkan kepada

orang lain. Seni pertunjukan dapat dilihat dari tiga faset (Cahyono, 2006:

69).Pertama, seni pertunjukan diamati melalui bentuk yang disajikan.Kedua, seni

pertunjukan dipandang dari segi makna yang tersimpan di dalam aspek-aspek

Page 25: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

10

penunjang wujud penyajiannya.Ketiga, seni pertunjukan dilihat dari segi fungsi

yang dibawakannya bagi komponen-komponen yang terlibat didalamnya.Bentuk,

makna, dan fungsi saling berhubungan serta merupakan rangkaian yang

memperkuat kehendak atau harapan para pendukungnya.Menurut Kusmayati

(dalam Cahyono, 2006; 1-2), seni pertunjukan dapat dilihat dan didengar melalui

bentuk fisik yang disajikan, sosok yang terungkap secara fisik ini

mengetengahkan makna dan memiliki fungsi tertentu bagi komunitasnya.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang bentuk diatas, maka dapat dikatakan

bahwa bentuk adalah suatu wujud yang saling terkait satu sama lain dalam

hubungan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan dapat ditangkap oleh

penciptanya. Bentuk seni sebagai ciptaan merupakan wijud dan ungkapan isi,

pandangan dan tanggapannya kedalam bentuk fisik yang dapat ditangkap oleh

indra manusia.

2.2.2 Bentuk Pertunjukan

Menurut M Jazuli (1994 : 60), kata seni pertunjukan mengandung

pengertian untuk mempertunjukakan sesuatu yang bernilai seni tetapi senantiasa

berusaha untuk menarik perhatian bila ditonton. Kepuasan bagi yang

menikmatinya tergantung sejauh mana aspek jiwa melibatkan diri di dalam

pertunjukan itu dan kesan yang diperoleh setelah menikmati sehingga

menimbulkan adanya perubahan dalam dirinya sendiri, seperti merasa

memperoleh wawasan baru, pengalaman baru, dan kedalaman atau kepekaan

dalam menangkap sesuatu sehingga bermakna. Sedangkan menurut soedarsono

(1998:57) menyatakan bahwa; “pertunjukan yang bersifar menyenangkan hati,

Page 26: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

11

jenis ini dipertunjukan untuk dinikmati oleh apresiator dengan cara melibatkan

diri dalam pertunjukan. Oleh karena itu tidak ada aturan yang ketat untuk tampil

di atas pentas yang penting asal penikmat bias mengikuti serta merespons. Maka

kenikmatan pribadi akan tercipta”.

Seni pertunjukan hadir dikarenakan kebutuhan masyarakat yang tidak

hanya sebatas sarana ritual saja, tetapi juga sebagai hal terpenting dalam adat

masyarakat. Seperti yang di ungkapkan oleh sodarsono (1998: 58) menyatakan

bahwa “seni pertunjukan yang berfungsi sebagai penyajian estetis memerlukan

penggarapan yang serius, oleh karna penikmat pada umumnya membeli karcis,

menuntut pertunjukan yang baik”.

Menurut (bastomi, 1992; 80) bentuk lahirnya karya seni adalah wujud

yang menjadi wadah seni. Wujud seni dikatakan bermutu apabila wujud itu

mampu memperlihatkan keindahan serta berisi suatu pesan dan menyampaikan

pesan tertentu kepada orang lain, sedangkan menurut Poerwadarminta dalam

KBBI (2003 : 1086) istilah pertunjukan berhubungan dengan segala sesuatu yang

dipertontonkan, dipamerkan, dan didemokrasikan kepada orang lain.

Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau

kelompok di tempat dan waktu tertentu.Seni pertunjukan yang dimaksud di sini

adalah seni pertunjukan yang dikonsep sebagai satu kesatuan pertunjukan yang

mempunyai tema dan tujuan tertentu, baik untuk kepentingan orang banyak,

maupun bagi seni itu sendiri. Jenis-jenis seni pertunjukan biasanya meliputi: seni

musik, seni tari, seni rupa, seni drama (Sedyawati 2002: 8).

Page 27: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

12

Bentuk lahiriah suatu hasil karya seni adalah wujud yang menjadi wadah

seni. Wujud seni dikatakan bermutu apabila wujud itu mampu memperlihatkan

keindahan serta berisi suatu pesan dan menyampaikan pesan tertentu kepada

orang lain (Bastomi 1992: 80). Bentuk lahiriah suatu seni dapat diamati dan

dihayati. Bentuk hasil seni ada yang visual yaitu hasil seni yang dapat dihayati

dengan indra pandang yaitu seni rupa, tetapi ada yang hanya dapat dihayati oleh

indra pendengaran yaitu seni musik (Bastomi 1992: 2).

Seni pertunjukan dapat dilihat dari tiga faset (Cahyono 2006: 69).Pertama,

seni pertunjukan diamati melalui bentuk yang disajikan.Kedua, seni pertunjukan

dipandang dari segi makna yang tersimpan di dalam aspek-aspek penunjang

wujud penyajiannya.Ketiga, seni pertunjukan dilihat dari segi fungsi yang

dibawakannya bagi komponen-komponen yang terlibat didalamnya.Bentuk,

makna, dan fungsi saling berhubungan serta merupakan rangkaian yang

memperkuat kehendak atau harapan para pendukungnya.

Musik menurut bentuknya dibagi menjadi tiga macam, yaitu bentuk

penyajian musik vocal, musik instrumenal, musik campuran (Sunarko:1988:1;

Soeharto 1982:15). Bentuk penyajian didalam musik ada bermacam-macam dan

dapat dibedakan berdasarkan jumlah instrumennya seperti yang dikatakan

Angraini (2012), yaitu (1) Solo: Penyajian musik dalam satu instrumen, (2) Duet:

Penyajian musik dalam dua instrument, (3) Trio: Penyajian musik dalam tiga

instrumen, (4) Kuartet: Penyajian musik dalam empat instrumen, (5) Kuintet:

Penyajian musik dalam lima instrumen, (6) Sektet: Penyajian musik dalam enam

instrumen, (7) Septet: Penyajian musik dalam tujuh instrumen, (8) Octet:

Page 28: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

13

Penyajian musik dalam delapan instrumen, (9) Nonet: Penyajian musik dalam

sembilan instrumen.

Selain bentuk penyajian musik seperti diatas, terdapat pula bentuk penyajian

musik lainnya yaitu ansambel.Ansambel berasal dari bahasa Perancis Ensemble

yang berarti orang yang mengiringi, pengikut, pengiring. Menurut Hartoyo

(1994:92), permainan ansambel adalah memainkan sebuah lagu secarabersama-

sama, dua orang atau lebih dengan mempergunakan berbagai macam instrumen

musik dua atau lebih.

Menurut Subagyo (2010:71) menurut bentuk penyajiannya, musik ansambel

dibagi menjadi dua, yaitu ansambel sejenis dan ansambel campuran. Berikut

diuraikan tentang kedua jenis ansambel tersebut:

1. Ansambel Sejenis

Musik ansambel sejenis yaitu bentuk penyajian musik yangmenggunakan

instrumen musik sejenis. Contohnya: ansambel tiup.Selanjutnya Kusnadi

(2012:35) berpendapat bahwa musik ansambelsejenis adalah penyajian musik

secara bersama-sama menggunakan alatmusik sejenis, contohnya ansambel gitar

dan ansambel biola.Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwaansambel sejenis adalah bentuk sajian musik dengan menggunakan

satujenis instrumen musik yang dimainkan secara bersama-sama.

2. Ansambel Campuran

Kusnadi (2012:25) berpendapat bahwa musik ansambel campuranadalah

sajian musik yang dimainkan secara bersama-sama denganmenggunakan alat

musik yang beraneka ragam.Sedangkan menurutSubagyo (2010:71) musik

Page 29: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

14

ansambel campuran, yaitu bentuk penyajianmusik yang menggunakan beberapa

jenis instrumen musik.Instrumenmusik yang digunakan ada beraneka macam,

contohnya; rekorder, pianika, gitar, kastanyet, triangle, tamborin, simbal, dan

biola.

Miller (dalam Sirait, 1995: 6) mengatakan “Ansambel merupakan

perpaduan dua atau lebih dari pemain yang terlibat dalam memainkan sebuah

karya musik dengan menggunakan lebih dari dua instrumen”. Selanjutnya Banoe

(2003: 133), mengatakan ansambel adalah kelompok musik dalam satuan kecil,

permainan bersama dalam satuan kecil alat musik. Pada dasarnya bentuk

penyajian Duet, Trio, Kuartet, Kuintet, Sektet, Septet, Octet masuk dalam kategori

ansambel kecil.

Dari pendapat diatas ansambel dapat bagi menjadi 2 (dua) yaitu ansambel

kecil dan besar.Kemudian ansambel besar di klasifikasikan lagi menjadi 2 yaitu

ansambel sedang dan ansambel besar.Ansambel sedang terdiri dari 8 sampai 30

orang dan ansambel ini disebut orkes.Kemudian orkes yang jumlahnya lebih dari

120 pemain disebut orkes symphoni.Dari beberapa pengertian di atas maka dapat

disimpulkan ansambel adalah bentuk penyajian musik yang dimainkan dalam

satuan kecil maupun besar untuk mengiringi sebuah lagu yang pada hakikatnya

bermaksud membawa suasana dan memberi warna serta memperjelas sebuah lagu.

2.2.3 Aspek Komposisi

Komposisi berasal dari bahsa inggris “composition”, menurut kamus

besar bahasa Inggris arti dari kata composition adalah susunan.Komposisi musik

Page 30: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

15

adalah gabungan dua factor penting yaitu meliputi teori harmoni dan melodi

(budidharma 2001:5).

Menurut Susetyo, bentuk komposisi suatu pertunjukan musik meliputiUrutan:

ritme, melodi, harmoni, struktur bentuk analisa musik, syair, tempo dinamika

ekspresi, insrumen, aransemen.

2.2.3.1 Ritme

Ritme atau irama dalam musik merupakanhitungan metric sederhana

maupun ganda yang menjadi pola dasar gerakanmelodi (Raharjo:2007).Ritme

dianalisis dengan jelas, alurnya bagaimana ketukan berat ringannya,bagaimana

menggunakan tanda bicara berapa, 2/4, 4/4, 3/4, atau 6/8, mungkinjuga

menggunakan tanda irama yang lain. Ritme utama yang menonjoldikendalikan

oleh alat musik apa, kemudian bagaimana kontribusi alat musik laindalam hal

ritual pada bentuk musik tersebut. Pola ritme bagaimana, ditulis dengannot balok.

2.2.3.2 Melodi

Latifah (1983:43) mengemukakan melodi atau melodie atau melodyadalah

nyanyian, urutan nada dalam berbagai tinggi dan nilai.Susunanrangkaian nada

(bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta birama dan

mengungkapkan suatu gagasan disebut melodi (Jamalus 1988:66).Melodi terdiri

dari nada-nada yang terangkai secara teratur sehingga membentuksebuah lagu

yang indah.

Melodi yang digunakan analisis, bagaimana gerak intervalnya, durasinya,

menggunakan tangganada apa mayor atau minor, ambitus suara terlalu lebar atau

Page 31: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

16

sempit, apa ada bentuk melodi yang berulang-ulang secara tetap, monoton, tetapi

member nuansa sendiri, canon, apa ada melodi filler.

2.2.3.3 Harmoni

Harmoni yaitu gabungan berbagai nada yang dibunyikan serempak

atauarpeggio (berurutan) atau tinggi rendah nada tidak sama tetapi selaras

terdengardan merupakan kesatuan yang bulat (Rochaeni dalam Negara

2009:19).Harmoni Raharjo (2007:11) adalah unsur pokok dari musik selanjutnya.

Dalam bentuk musik yang dianalisis, apa sudah ada unsure harmoni atau

polyponi, bagaimana keselarasannya. Alur melodi, berapa suara, apakah

membentuk sopran alto tenor bass, perpaduan alat-alat musiknya bagaimana,

terhadap vocal, akor-akor yang digunakan, kalau musik tradisional yang bukan

diatonic, dapat dilihat keselarasan, garapan kombinasi peralatannya.

2.2.3.4 Struktur Bentuk Analisa Musik

Musik mirip dengan bahasa, terjadinya dalam urutan waktu,

didalampotongan-potongan tersebut biasanya tersusun sedemikian rupa sehingga

Nampak teratur dan sistematis, tetapi ada juga potongan lagu yang tidak teratur,

dan laguyang demikian sangat jarang dijumpai. Bentuk dan struktur lagu adalah

susunanatau hubungan antar unsur-unsur musik dalam lagu yang bermakna

(Jamalus1988:35).

Bentuk musik (form) harus dianalisa melalui satuan ungkapan melodi yang

terkecil yang biasa disebut motif, kemudian bagaimana motif membentuk frase,

ada beberapa motif yang mebentuk frase, kemudian frase membentuk kalimat

lagu, ada kalimat Tanya dan kalimat jawab, membentuk bagian lagu. Bentuk seni

Page 32: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

17

pertunjukan musik yang dikaji mempunyai beberapa bagian? Bisa satu bagian,

dua bagian, dan atau lebih, misalanya : AA’, AB, AAB, AABC, atau AABCD dan

seterusnya.

2.2.3.5 Syair

Syair adalah teks atau kata-kata lagu.Syair merupakan komposisi puisi yang

sering dilagukan (Soeharto, 2008: 131).Syair-syair yang digunakan baik

tradisional, musik daerah, maupun modern membentuk sebuah kalimat lagu, fase-

fase bait-bait yang mengandung makna tertentu.

2.2.3.6 Tempo, Dinamik dan Ekspresi

Tempo (Jamalus 1988:38) adalah kecepatan suatu lagu dan

perubahanperubahan kecepatan lagu itu dan tempo dituliskan dengan tanda atau

istilah yang menggunakan bahasa Italia.Tingkat kecepatan suatu lagu dengan

perubahan kecepatannya dalam musik (Joseph 2009:50).Pengertian tempo

didalam music adalah cepat atau lambatnya lagu saat dinyanyikan dalam suatu

karya musik.

Dinamik adalah tingkat kuat lembutnya suatu lagu dengan perubahan kuat

lembutnya dalam musik (Joseph 2009:62).Dinamika adalah kuat lemahnya lagu

pada saat dinyanyikan atau permainan kuat lemahnya suara agar lagu terset atau

kuat.

Ekspresi adalah bagaimana seseorang mengungkapkan atau menyampaikan

pesan yang tersirat dari sebuah lagu, sering pula disebut penghayatan, penjiwaan,

ataupun pembawaan (Soeharto, 2008: 33). Ekspresi dalam musik adalah ungkapan

pikiran dan perasaan yang mencangkup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan

Page 33: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

18

warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam pengelompokan frase (phrasing)

yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi disampaikan kepada

pendengarnya (Jamalus, 1988:38).

2.2.3.7 Instrumen

Perlu dikaji alat-alat yang digunakan dalam kelompok seni pertunjukan

musik tersebut, apakah alat-alat yang dimainkan ataupun property

pendukungnya.Satupersatua alat dianalisis dan diamati apa peranannya dalam

bentuk music tersebut, apa sebagai melodi utama, pengiring, atau sebagai melodi

filler/isian, kalau alat musik ritmis, apakah sebagai ritme utama, ritme filler, atau

isian yang lain. Instrumen disini merupakan alat musik. Secara umum, alat music

digolongkan berdasarkan sumber bunyi dan cara memainkan (Joseph, 2008: 28).

2.2.3.8 Aransemen

Aransemen adalah penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara

penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang telah

ada sehingga esensi musiknya tidak berubah bisa disebut juga sebagai usaha yang

dilakukan untuk suatu pergelaran yang pengerjaannya bukan sekedar perluasan

teknik tetapi juga menyangkut pencapaian artistik yang dikandungnya (KBBI

2003:63). Aransemen bisa dilakukan dengan cara mengubah bagian lagunya atau

pada irama musiknya, melodi lagunya dan lain-lainnya.

Musik adalah produk manusia yang diyakini sebagai salah satu elemen

yang kuat dalam kebudayaan meskipun berbagai situasi sosial dan budaya yang

beraneka ragam mempengaruhi tingkatannya.Suatu bentuk seni pertunjukan

musik yang sudah dikenal masyarakat, kadangkala sudah dalam bentuk digubah

Page 34: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

19

atau diaransir dan sudah sedikit berubah dari bentuk aslinya, ada juga yang masih

asli sebagai seni kerakyatan / fockloor.Aransemen adalah pembuatan iringan

orkes atau nyanyian dengan mengatur atau mengubah tinggi nada pada bagian-

bagiannya atau motif-motifnya (Basuki, 1980: 89).

2.2.4 Aspek Penyajian

Menurut Susetyo (2009: 9-11), bentuk penyajian pertunjukan musik

meliputi urutan penyajian, tata panggung, tata rias, tata busana, tata suara, tata

lampu, dan formasi.

2.2.4.1 Urutan Penyajian

Urutan penyajian pada bentuk pertunjukan musik maupun tari mempunyai

urutan-urutan yang merupakan bagian dari keseluruhan pementasan, namun ada

juga yang tidak.Bentuk seni pertunjukan, baik pertunjukan seni musik maupun

pertunjukan seni tari yang mempunyai urutan penyajian dapat diamati pada bagian

pembuka, bagian utama, dan bagian akhir yang masih merupakan rangkaian dari

keseluruhan pementasan.

2.2.4.2 Tata panggung

Panggung mempunyai pengertian yang luas, bukan hanya panggung yang

dibuat tapi dapat juga sebuah arena pertunjukan.Bila mana memakai panggung

tetap ataupun dibuat, dapat diamati panjang, lebar, tinggi dan bentuk panggung.

Panggung adalah bangunan yang agak tinggi, lantainya bertiang, tempatmbermain

sandiwara, pementasan dan sebagainya (Poerwadarminta dalamWidjanarko

2008:11).Tempat pertunjukan juga merupakan aspek penting karenasuatu

pertunjukan selalu memerlukan ruang atau tempat yang digunakan

Page 35: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

20

untukmenyelenggarakan pertunjukan tersebut.Di Indonesia kita mengenal

beberapatempat pentas atau tempat pertunjukan seperti lapangan terbuka, pendopo

danpemanggungan (Jazuli dalam Widjanarko 2008:11).

Umumnya panggung yang digunakan memiliki ukuran sekitar 8x6

m.Panggung memiliki bentuk yang bervariasi seperti bentuk proscenium dan

tapalkuda. Panggung proscenium merupakan bentuk panggung yang hanya bisa

dilihatpenonton dari satu sisi (depan penonton). Sedangkan panggung tapal

kudamerupakan panggung yang bisa dilihat dari tiga sisi yaitu depan, kiri dan

kanan(Jazuli dalam Widjanarko 2008:20). Panggung yang digunakan dalam

pertunjukanmusik outdoor merupakan panggung yang sifatnya tidak permanen

(dapatdibongkar-pasang).Sedangkan panggung yang digunakan pada musik

indooryaitu musik yang bersifat permanen (Joseph 2004:46).

2.2.4.3 Tata Rias

Fungsi rias adalah mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh

yangsedang dibawakan untuk memperkuat ekspresi dan untuk menambah daya

tarikpenampilan.Tata rias untuk pertunjukan berbeda untuk rias untuk sehari-

hari.Riasan yang digunakan biasanya adalah rias panggung untuk arena terbuka,

yaitupemakaian rias tidak terlalu tebal dan lebih utama harus nampak halus dan

rapi.

Rias adalah hiasan yang terdapat dalam wajah yang ditata dengan komposisi

yang serasi antara warna, bentuk wajah, dan jenis kulit yang dirias ( suparni dalam

Page 36: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

21

Widjanarko 2008:13). Tata rias diperlukan untuk memberikan tekanan atau

akselerasi bentuk dan garis-garis muka sesuai dengan karakter pemain (Supardjan

dalam Widjanarko 2008:13).

2.2.4.4 Tata Busana

Menurut Purwadarminta (1996:1727) mengatakan bahwa busana

adalahpakaian atau perhiasan yang indah dan dipakai oleh seorang pemain musik

padasaat pertunjukan atau diatas panggung.Busana adalah segala sesuatu yang

dipakaimulai dari rambut sampai kaki dan disusun secara serasi terangkai

menjadikesatuan yang utuh.

Busana merupakan pakaian dalam suatu pementasan.Fungsi busana

untukmendukung tema atau isi dan untuk memperjelas peran seseorang dalam

suatusajian pertunjukan seni.Selain itu, busana juga berungsi untuk mendukung

suatupenyajian grup kesenian, sehingga menambah daya tarik maupun perasaan

pesonapada penontonnya.

2.2.4.5 Tata Suara

Tata suara (sound system) merupakan saran penyambung dari suara yang

berfungsu sebagai pengeras suara baik vocal maupun dari instrument musik.

Keberhasilan pertunjukan musik terletak pada suara yang ditimbulkan oleh tata

suara (jazuli dalam widjanarko 2008:15)

2.2.4.6 Tata Lampu

Tata suara merupakan sarana penyambung dari suara yang berfungsi

untukmemperkeras suara baik dari vocal maupun instrumen.Keberhasilan

Page 37: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

22

pertunjukanmusik terletak pada suara yang ditimbulkan oleh tata suara (Jazuli

dalamWidjanarko 2008:15).

Suatu pertunjukan tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa

adanyapencahayaan.Pencahayaan dalam suatu pertunjukan diperlukan

apabilapertunjukan tersebut dilaksanakan pada saat malam hari, dan di dalam

sebuahgedung pertunjukan atau ruang tertutup.Tata lampu difokuskan pada jenis

lampu pertunjukan, seperti lampu sorot, lampu panggung, spoot, serta arah

yangdiperlukan, dan warna lampu.Tata lampu juga dapat mempengaruhi konsep

daripertunjukan itu sendiri, terutama berhubungan dengan dokumentasi yang

berupagambar atau video.Bagus tidaknya suatu pertunjukan tidak hanya dilihat

dariiringan musik atau penarinya, tetapi tata lampu juga bisa jadi

penyempurnakesuksesesan dalam sebuah pertunjukan.

2.2.4.7 Formasi

Musik menurut bentuknya dibagi menjadi tiga macam, yaitu bentuk

penyajianmusik vocal, musik instrumenal, musik campuran (Sunarko:1988:1;

Soeharto1982:15).

Bentuk formasi pemain terdapat pada bentuk penyajian yang besar dan tidak

berpindah tempat seperti paduan suara, ensamble, gamelan atau bentuk-bentuk

seni pertunjukan Islami Qasidah, rebana yang memerlukan perubahan-perubahan

posisi.

2.2.5 Fungsi Pertunjukan

Suatu kesenian didalam suatu masyarakat pasti memiliki peranan dan

fungsi tertentu.Koentjaraningrat (1984: 52) mengatakan bahwa fungsi adalah

Page 38: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

23

suatuperbuatan yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan suatu masyarakat,

dimana keberadaan sesuatu tersebut mempunyai arti penting dalam kehidupan

sosial.Berkaitan dengan fungsi, musik maupun tari didalam seni pertunjukan

sosial. Berkaitan dengan fungsi, musik maupun tari didalam seni pertunjukan

Page 39: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

24

Fungsi pertunjukan musik di dalam seni pertunjukan menurut Soedarsono

(1999: 3), ada tiga fungsi pokok atau primer dalam seni pertunjukan musik yaitu :

2.2.5.1 Sebagai Sarana Ritual

Pertunjukan musik tradisional mengandung makna lambang kehidupan

manusia.Dengan demikian isi cerita memegang peranan penting dalam gerak

hidup masyarakat, dalam hal ini berkaitan dengan ungkapan rasa syukur kepada

Yang Maha Kuasa.Pada pertunjukan untuk kepentingan ritual ini penikmatnya

adalah para penguasa dunianatas serta bawah, sedangkan manusia sendiri lebih

mementingkan tujuan dari upacara itu daripada menikmati bentuknya

(Soedarsono, 1998:57).

2.2.5.2 Sebagai Sarana Hiburan Pribadi

Saran pertunjukan benar-benar ditempatkan menjadi sajian yang dinikmati

kadar estetisnya dan bersifat menghibur. Seni pertunjukan sebagai hiburan pribadi

penikmatnya harus melibatkan diri dalam pertunjukan itu. Seperti halnya

Indonesia yang kaya akan tari-tari tradisional yang berfungsi sebagai hiburan

pribadi. Biasanya asal penikmat bisa mengikuti irama lagu yang mengiringi tari

serta merespon penari wanita pasangannya, kenikmatan pribadi akan tercipta.

2.2.5.3 Sebagai Sarana Presentasi Estetis

Pertunjukan musik dipersiapkan untuk dipentaskan sebagai pementasan

seni, dan penontonpun menyaksikannya sebagai suatu karya seni. Selain fungsi

primer tersebut, Soedarsono juga menyebutkan fungsi sekunder dalam seni

pertunjukan yang meliputi: sebagai pengikat solidaritas sekelompok masyarakat,

sebagai pembangkit rasa solidaritas bangsa, sebagai media ppropaganda keagamaan,

Page 40: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

25

sebagai media komunikasi massa, sebagai media propaganda politik, sebagai media

propaganda proram-program pemerintah, sebagai media meditasi, sebagai sarana

terapi, sebagai perangsang produktivitas, dan sebagainya.

Selain fungsi yang terdapat dalam pertunjukan musik, musik juga

mempunyai fungsi tersendiri didalam pertunjukan. Merriam dalam Susetyo (2007:

45) mengatakan ada delapan fungsi penting dari musik, yaitu (1) sebagai

kenikmatan estetis, yang bisa dinikmati baik oleh penciptanya maupun oleh

penonton; (2) hiburan bagi seluruh warga masyarakat; (3) komunikasi bagi

masyarakat yang memahami musik, karena musik bukanlah bahasa universal; (4)

representasi simbolis; (5) respon fisik; (6) memperkuat konformitas norma-norma

sosial; (7) pengesahan instituisi-instituisi sosial dan ritual-ritual keagamaan; dan

(8) sumbangan pelestarian serta stabilitas kebudayaan.

2.2.6 Fungsi Kesenian

Di masa sekarang ini pentingnya fungsi kesenian di dalam berbagai

segikehidupan manusia.Kegiatan seni melibatkan masyarakat karena

hasilnyaberguna bagi seluruh masyarakat. Kesenian merupakan salah satu

mediakomunikasi antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan alam,

antaramanusia dengan sang pencipta, Yudoseputro ( dalam Ejawati, 1998: 28).

Menurut Purwodarminto perbadaan antara fungsi dan peranan adalah,bahwa

fungsi berkautan dengan nilai guna, sedangkan di dakam peranan

berkaitankedudukan. Apabila dari fungsinya setiap bentuk kesenian akan berbeda-

beda.Perbedaan itu sangat berhubungan dengan sejarah timbulnya kesenian itu

sendiri.Dengan mengetahui kesenian maka akan diketahui pula fungsinya.

Page 41: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

26

Kesenian itusendiri tidak akan ada jika tidak berfungsi bagi kehidupan masyarkat

itu sendiridan di mayarakat sekitarnya. Keberadaan kesenian senantiasa berkaitan

denganfungsinya.

Berbicara tentang fungsi, Peursen (1981: 85), menyatka bahwa fungsiselalu

menunjukan terhadap sesuatu yang tidak dapat berdiri sendiri tetapi

apabiladihubungkan dengan sesuatu yang lain akan mempunyai arti atua maksud

yanglain pula.

Kesenian mempunyai makna ataupun arti bagi masyarkat

pendukungnya.Oleh karena itu bentuk kesenian mempunyai fungsi yang berbeda

satu samalainnya. Triyanto (1993: 170), kesenian atau seni mempunyai fungsi

budaya.Sebagai fungsi budaya seni merupakan sistem-sistem simbol yang

berfungsimenata, mengatur, dan mengendalikan tingkah laku manusia dalam

memenuhikebutuhan ekspresi seninya, baik dalam tahapan kreasi (penciptaan

suatu karya),maupun dalam bahan ekspresi (penikmat karya).

Menurut Paranggih Rismoko H (2011) fungsi seni sejalan dengan

perkembangan jaman dan peradaban manusia, maka perkembagan pula seni dalam

kehidupan.Seni menduduki fungsi-fungsi tertendu dalam kehidupan terutama

dalam fungsi pemenuhan kebutuhan.Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu

fungsi individu dan fungsi sosial.

2.2.6.1 Fungsi Individu

Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni bermanfaat bagi pemenuhan

kebutuhan pribadi individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk

individu antara lain :

Page 42: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

27

2.2.6.2 Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Fisik

Pada hakekatnya manusia adalah mahluk homofaber yang mempunyai

kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda.Seni

terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi

kenyamanan menjadi hal penting.

2.2.6.3 Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Emosional

Seorang manusia memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain.

Pengalaman hidup seseorang sangatlah mempengaruhi sisi emosi atau

peranannya.Sebagai contoh perasaan sendih, lelah letih, gembira, iba, kasian,

benci, cinta, dll.Manusi dapat merasakan itu karena dirinya terkandung dorongan

emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal.Untuk

memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya

yang bersifat menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya.Sebagai contoh

karena kegiatan dan rutinitas sehari-hari maka manusia mengalami kelelahan

sehingga memerlukan rekreasi, misalnya menonton hiburan musik.

2.2.6.4 Fungsi Sosial

Fungsi social merupakan suatu fungsi yang bermanfaat sebagai pemenuhan

kebutuhan sosial suatu individu. Terdapat beberapa macan fungsi seni sebagai

fungsi sosial antara lain :

2.2.6.5 Fungsi Rekreasi

Kejenuhan seseorang karena aktifitasnya sehari-hari membuat seseorang

membutuhkan penyegaran diri, misalnya pada saat hari libur mengunjungi tempat-

tempat rekreasi objek wisata (rekreasi alam).Seni juga dapat dijadikan sebagai

Page 43: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

28

benda rekreasi misalnya seni pertunjukan musik.Seni sebagai rekreasi merupakan

seni yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu yang bersifat penyegaran

dan pembaharuan kondisi yang telah ada.Di era globalisasi ini kehadiran seni

mendapatkan perhatian yang sangan serius dan banyak pihak (terkait dengan

kebutuhan dan nilai ekonomi atau bisnis).

2.2.6.6 Fungsi Komunikasi

Pada hakekatnya setiap orang berkomunikasi dengan manusia lain

menggunakan bahasa karena merupakan sarana yang paling efektif, mudah, dan

cepat dimengerti. Namun begitu, bahasa memiliki keterbatasan karena tidaklah

mungkin semua orang menghafal semua bahasa yang ada.Oleh karena itulah

dibutuhkan bahasas universal yaitu bahasa yang mudah dimengerti oleh semua

orang.Seni diyakini dapat dipergunakan demi kepentintingan tersebut.Misalnya

bentuk pertunjukan musik yang mampu menjuru diseluruh kaum masyarakat.Seni

sangat efektif membantu orang untuk menembus batasan-batasan bahasa verbal

dari setiap orang.

2.2.6.7 Fungsi Rohani

Kepercayaan religi tersebut terdapat dalam karya-karya mako, naraca,

dolmen, menhir, candi pura, bangunan masjid, gereja, ukiran, relief, dsb.Karl bath

berpendapat bahwa sumber keindahan adalah Tuhan.Agama sering dijadikan juga

sebagai salah satu sumber inspirasi seni yang berfungsi untuk kepentingan

keagamaan.Pengalaman-pengalaman religi tersebut tergambarkan dalam bentuk

estetika.Banyak media pergunakan. Ada yang memakai surat, gerak, visual, dsb.

Sebagai contoh yaitu kaligrafi arab, makam, relief, candi, gereja, dll.

Page 44: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

29

2.2.6.8 Fungsi Pendidikan

Pendidikan dalam arti luas diartikan sebagai suatu kondisi tertentu yang

memungkinkan terjadinya tranformasi dan kegiatan sehingga mengakibatkan

seseorang mengalami suatu kondisi tertentu yang lebih maju, dalam sebuah

pertunjukan seni, seseorang yang sering mendapatkan pendidikan secara tidak

langsung karena dalam setiap karya seni pasti ada pesan atau makna yang

disampaikan. Disadari atau tidak, rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan oleh

seni merupakan alat pendidikan bagi seseorang.Seni bermanfaat untuk

membimbing dan mendidik mental dan tingkah laku seseorang supaya berubah

kepada kondisi yang lebih baik dan maju dari sebelumnya.

2.2.6.9 Fungsi Artistik

Dalam hal ini seni lebih berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam

menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer,

tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer (seni hanya pertunjukan yang tidak

bisa dinikmati pendengan atau pengunjung hanya bisa dinikmati oleh seniman dan

komunitasnya).

2.2.6.10 Fungsi Guna

Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaan kecuali sebagai

media depresi (karya seni murni) ataupun dalam proses penciptaan pertimbangan

aspek kegunaannya seperti perlengkapan atau peralatan rumah tangga yang

berasal dari gerabah ataupun rotan.

Page 45: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

30

2.2.6.11 Fungsi Kesehatan

Seni sebagai fungsi kesehatan seperti pengobatan penderita gangguan

physic atau medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar

belakang pasien). Terbukti musik telah mampu digunakan untuk menyembuhkan

penyandang autism, ganggua psikologis, trauma pada suatu kejadian, dsb.Pada

tahun 1999, siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa

yang menenangkan dapat merangsang system limbie jaringan neuron

otak.Sedangkan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seni sebagai salahsatu

unsur kebudayaan mempunyai peranan dan fungsi yang tidak sedikit

dalamkehidupan masyarakat.Kesenian merupakan suatu kebutuhan hidup

manusia.Seni senantiasa hadir dalam kehidupan mayarakat, memberi makna

simbolik danarti bagi masyarkat di mana kesenian itu tumbuh, hidup dan

berkembang.Musikyang diciptakan atas dasar latar belakang masyarkat

pendukungnya, senantasadisesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan masyarkat

tersebut.Musik mempunyaifungsi penting dan pengruh di dalam kehidupan

masyaraka.

2.2.7 Kesenian Rodat

Kesenian Rodat adalah kesenian tradisional Jawa peninggalan nenek

moyang ratusan tahun silam,dengan kesenian masyarakat sekitar dan bersyair

shalawatan dan diiringi musik rebanaseni Rodat merupakan jenis kesenian yang

mengandung berbagai unsur, yaitu dakwah agama Islam dan hiburan berupa

kesenian tradisional setempat, dalam hal ini pencak silat.

Page 46: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

31

Menurut Sedyawati (2002: 66), rebana menurut pengertiannya, memiliki

garis tengah kepala lebih besar daripada kedalaman badannya. Ada rebana yang

diberi kerincingan (tamburin), ada yang tidak, dan ada pula rebana berkepala satu

atau dua, walaupun di Indonesia jenis rebana bersisi satu lebih umum. Rebana

bersisi satu sering disebut dengan nama lain, seperti terbang, rapa’i, rapano, dan

gendang. Rebana juga merupakan kesenian yang mulanya diyakini untuk

menyebarkan agama Islam.Kesenian Rodat ini merupakan seni pertunjukan Islami

atau kesenian yang bernfaskan Islam, dilihat dari syair lagu yang dibawakan serta

tarian yang berisi tentang ajaran agama Islam.

Menurut Sedyawati (2002: 63), istilah “Seni Pertunjukan Islami” menunjuk

pada seni pertunjukan yang berhubungan dengan Islam ditinjau dari kacamata

sejarah dan sosial-budaya. Kata Islami lebih dipilih karena bentuk-bentuk

kesenian ini bukanlah bagian yang terpadu dari susunan ajaran dan aturan-aturan

agama itu sendiri, tetapi merupakan sebuah gejala sampingan di sekitar Islam

sebagai agama. Satu-satunya bentuk seni yang disebut dalam Hadis, kumpulan

perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW, adalah seni membaca Al-Qur’an

yang dapat diterima oleh pemimpin Islam pada masa lalu.

Kesenian tradisional merupakan bentuk kesenian yang dilakukan dari waktu

ke waktu dan diwariskan secara turun temurun. Karya seni yang ada tidak

diketahui penciptanya atau penciptanya secara kolektif pada suatu kelompok

masyarakat di daerah tertentu (Bastomi dalam Aesijah 2011: 21). Menurut Kayam

dalam Suprayogi (2009: 12), kesenian tradisional adalah kesenian yang cukup

lama berkembang sebagai warisan leluhur secara turun temurun dan merupakan

Page 47: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

32

hasil gagasan masyarakat pendukungnya yang mempunyai sifat atau ciri-ciri khas

daerah-daerah yang bersangkutan, serta menjadi identitas suatu wilayah atau

daerah pendukungnya

2.3 Kerangka Berpikir

Penelitian dalam skripsi ini memiliki kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Page 48: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

81

81

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Pertunjukan Kesenian Rodat merupakan pertunjukan dengan permainan

ansembel campuran yaitu menggunakan alat musik seperti terbang, saron,jidor,

dan penanyi. Kelompok kesenian Rodat desa Sirukun terdapat penari atau pemain

silat yang berbeda dengan pertunjukan kesenian rodat di kabupaten Banjarnegara,

penari atau pesilat kesenian rodat tidak hanya menari saja, seusai bermain silat

meraka melakukan permainan sirkus. Bentuk pertunjukan ditinjau dari aspek

penyajian yang meliputi tata panggung, tata, rias, tata busana, tata suara, tata

lampu, dan formasi. Sedangkan dari aspek komposisi yang meliputi; ritme,

melodi, harmoni, struktur bentuk analisa musik, syair, tempo, intrumen, dan

aransemen.

Fungsi seni pertunjukan kesenian Rodat Desa Sirukun Kecamatan

Kalibening Kabupaten Banjarnegara memiliki fungsi penting yaitu fungsi

Kesenian Rodat desa Sirukun antara lain sebagai sarana ritual, sarna hiburan,

presentasi estetis, dan fungsi musik dalam Kesenian Rodat yang meliputi sebagai

kenikmatan estetis, hiburan bagi seluruh warga masyarakat, komunikasi bagi

masyarakat, representasi simbolis, respon fisik, memperkuat konfigurasi norma-

norma sosial, pengesahan intuisi-intuisi sosial dan ritual keagamaan, sumbang

pelestarian serta stabilitas kebudayaan.

Page 49: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

82

5.2 Saran

Terkait dengan simpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan sebagai

sumbangsih pemikiran sebagai berikut:

5.2.1 Bentuk Pertunjukan kesenian Rodat Desa Sirukun dari aspek komposisi

masih bisa diubah atau ditambahkan seperti instrumrnnya agar lebih rancak dan

kaya akan melodi yang dihasilkan tanpa merubah syair yang ada, sedangkan dari

aspek penyajian seperti pada segi formasi, tata panggung, dan kostum dirubah

atau ditambahkan agar lebih terlihat kompak, dengan demikian pertunjukan

kesenian Rodat lebih menarik untuk diminati para remaja untuk melestarikan

kesenian Rodat desa Sirukun.

5.2.2 Fungsi kesenian Rodat desa Sirukun memilikikekurangan yang belum

nampak, seperti pada fungsi pertunjukan yaitu sebagai sarana ritual, sedangkan

pada fungsi musik yaitu fungsi rohani, fungsi guna (seni terapan) , fungsi kesehan

(terapi), fungsi, respon fisik dan pengesahan intuisi-intuisi sosial dan ritual

keagamaan. Dalam fungsi lainnya seperti fungsi hiburan bisa digunakan sebagai

media menghibur masyarakat, fungsi pendidikan bisa digunakan sebagi media

pembelajaran pentingnya beladiri yang terkandung dalam tarian silat kesenian

Rodat.

Page 50: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

83

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin & Saebani, B.A. 2012.Metodologi Pendekatan Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Albanun, Muhammad Tegar. 2015. Bentuk Penyajian Pertunjukan dan

Fungsi Kesenian Dengklung di Dukuh Margosari Desa Toso Kecamatan Bandar Kabupaten Batang.Semarang: Sendratasik

UNNES

Arikunto, Suharsini, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Renika Cipta.

Bastomi, S.1998. Apresiasi Kesenian Tradisional. Semarang: IKIP Semarang

Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Indonesia Edisi ketiga.

Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Fadlila, S.N. 2015. Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Angklung “ Gelas Cantel” di Desa Karangsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Semarang: Sendratasik Universitas Negeri Semarng.

Indrawan, Bagus. 2013. Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Musik Pengiring SeniSintren Lais di Desa Balapulang Kulon Kabupaten Tegal. Semarang: Sendratasik Universitas negeri semarang

Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya. Semarang: PSDTM Universitas

Negeri Semarang.

Joseph, Wagiman. 2005. Teori Musik I. Semarang: PSDTM Universitas Negeri

Semarang.

Koentjaraningkrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

-------------------------. 1993. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, 2006. Meteologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

-----------------------. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Page 51: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KESENIAN …lib.unnes.ac.id/31968/1/2501411143.pdf · vii 6. Ketua Kesenian Tradisional Rodat Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

84

P. Merriam, Alan. 2000. Antropo-logi Musik. Semarang: Diterjemahkan oleh

Jurusan PSDTM

Rachman, maman. 1993. Strategi dan Langkah-langkah penelitian.

Semarang: IKIP Press

Sedyawati.E. 1981.Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

-----------------------. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Soedarsono.R.M. 1998.Seni Pertunjukan Indonesia EX Era Globalisasi. Jakarta: PT. Gramedia.

Soeharto, M. 2008. Kamus Musik. Jakarta: Grasindo.

Sumaryanto, F. Totok. 2010. Metodologi Penelitian. Semarang: Jurusan

Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES,

Kementrian Pendidikan Nasional.

Sumaryanto, Totok. 2007. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Dalam PenelitianPendidikan Seni. Semarang: UNNES PRESS.

Susetyo, Bagus. 2009. Kajian Seni Pertunjukan Buku Ajar. Semarang:

PSTDM Universitas Negeri Semarang.

Susetyo, Bagus. 2009. Handaut Materi Pembelajaran: Kajian Seni Pertunjukan. Semarang: Unnes Press.