27
BENTONIT 1.PRIEMA WARDANI (10070111008) 2.BAYU NURSYAMSU (10070111012) 3.DWI RAMBANG P.G. (10070111021)

BENTONIT Slide Yang Baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BENTONIT Slide Yang Baru

BENTONIT1. PRIEMA WARDANI (10070111008)

2. BAYU NURSYAMSU(10070111012)

3. DWI RAMBANG P.G. (10070111021)

Page 2: BENTONIT Slide Yang Baru

Cadangan bentonit yang sudah diselidiki di Indonesia cukup besar, namun pengusahaan atau pemanfaatannya masih belum optimal. Disamping itu, Indonesia sebagai salah satu produsen minyak sawit dunia memerlukan bentonit untuk mendapatkan produk minyak goreng berkualitas. Indonesia memiliki endapan mineral aluminosilikat cukup banyak, yang tersebar di berbagai daerah, baik berupa lempung seperti: bentonit (montmorilonit), kaolinit, dsb. maupun berupa batuan seperti zeolit dan bauksit yang semuanya belum dimanfaatkan secara optimal.

PENDAHULUAN

Page 3: BENTONIT Slide Yang Baru

Mengetahui tentang bahan galian bentonit, Mengetahui golongan proses pembentukan

bentonit, Dapat mengetahui daerah penyebaran

bentonit di Indonesia, Mengetahui metode penambangan yang

digunakan dalam bahan galian bentonit, dan Mengetahui proses pengolahan yang

dilakukan pada bahan galian bentonit.

MAKSUD DAN TUJUAN

Page 4: BENTONIT Slide Yang Baru

Endapan Hasil PelapukanEndapan Hasil HidrotermalEndapan TransformasiEndapan Sedimen

GENESA BENTONIT

Page 5: BENTONIT Slide Yang Baru

Faktor utama dalam pembentukan endapan bentonit hasil pelapukan adalah kondisi komposisi mineral batuan, komposisi kimia, dan daya lalu air pada batuan asalnya. Yang terakhir ini dapat dikemukakan sebagai: iklim, macam relief, dan tumbuh-tumbuhan yang berada di atas batuan.Mineral penting dalam pembentukan lempung adalah plagioklas, kalium-feldspar, biotit, muskovit, serta sedikit kandungan senyawa alumina. Plagioklas selain sangat reaktif dan jumlahnya banyak, juga merupakan sumber utama dari kation dan silika dalam air tanah.

ENDAPAN HASIL PELAPUKAN

Page 6: BENTONIT Slide Yang Baru

Pada alterasi hidrotermal yang relatif lemah, mineral-mineral asal menentukan hasil alterasi tersebut. Pada alterasi yang sangat lemah, kehadiran unsur alkali dan alkali tanah akan membentuk monmorillonit kecuali kalium, mika, dan feldspar. Akan tetapi, terjadinya monmorillonit terutama karena adanya unsur magnesium.

ENDAPAN HASIL HIDROTERMAL

Page 7: BENTONIT Slide Yang Baru

Endapan bentonit hasil transformasi debu gunung api terjadi dengan sempurna apabila debu diendapkan di dalam cekungan seperti danau atau laut. Mineral gelas gunung api lambat laun akan mengalami transformasi. Monmorillonit dijumpai pada endapan resen.

ENDAPAN TRANSFORMASI

Page 8: BENTONIT Slide Yang Baru

Monmorillonit juga dapat terbentuk sebagai endapan sedimen dalam keadaan basa. Mineral-mineral yang terbentuk secara sedimen dan tidak berasosiasi dengan tufa adalah atapulgit, speolit dan monmorillonit, serta terbentuk dalam cekungan dan bersifat basa, dan karbonat, silika, pipih, fosfat laut dan sebagainya juga ikut terbentuk. Lingkungan ini banyak sekali mengandung larutan silika yang dapat terendapkan.

ENDAPAN SEDIMEN

Page 9: BENTONIT Slide Yang Baru

Potensi Bentonit di Pulau Sumatera

1. Nangroe Aceh Darussalam

2. Sumatera Utara

3. Riau

4. Sumatera Selatan

5. Jambi Potensi Bentonite di Pulau Jawa

1. Kabupaten Sumedang

2. Kabupaten Sukabumi Potensi Bentonite di Nusa Tenggara Potensi Bentonite di Pulau Sulawesi

POTENSI DAN CADANGAN

BENTONIT DI INDONESIA

Page 10: BENTONIT Slide Yang Baru

Secara garis besar metoda penambangan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu Tambang Terbuka (Surface Mining), Tambang Bawah Tanah (Underground Mining) dan Tambang Bawah Air (Underwater Mining). Tambang terbuka adalah metoda penambangan yang segala kegiatan dan

aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara.

Tambang bawah tanah adalah metoda penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempatnya kerjanya tidak berhubungan langsung dengan udara luar.

Tambang Bawah Air Tambang bawah air adalah metoda penambangan yang kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah permukaan air. Metoda penambangan dipilih berdasarkan pada metoda yang dapat memberikan keuntungan yang terbesar dan bukan kedalaman letak bahan galian, serta mempunyai perolehan tambang (mining recovery) yang terbaik. Hal ini dilakukan karena usaha pertambangan dikenal sebagai wasting assets dengan resiko tinggi, sedangkan bahan galian tersebut tidak dapat diperbaharui.

METODE PENAMBANGAN BAHAN GALIAN BENTONIT

Page 11: BENTONIT Slide Yang Baru

Kegiatan Produksi Kegiatan Penambangan Kegiatan Pengangkutan Kegiatan Pengeringan Kegiatan Penggilingan Prymary Jaw Crusher Material Hasil Pengolahan Peralatan Pendukung Pengolahan

PROSES PENGOLAHAN

Page 12: BENTONIT Slide Yang Baru

Biasanya sebuah perusahaan mengelola 2 jenis bentonit, yaitu Na - Bentonit dan Ca-Bentonit.

KEGIATAN PRODUKSI

Page 13: BENTONIT Slide Yang Baru

Kegiatan penambangan dilakukan bisa dengan tenaga manusia dengan alat yang tradisional, seperti : cangkul dan sekop untuk pembongkaran endapan dan tenaga mesin, sedangkan alat muat dari tambang ke truk memakai keranjang yang dipikul.

KEGIATAN PENAMBANGAN

Page 14: BENTONIT Slide Yang Baru

GambarKegiatan penambangan

KEGIATAN PENAMBANGAN

Page 15: BENTONIT Slide Yang Baru

Endapan Bentonit yang telah di tambang diangkut ke tempat pengolahan, biasanya menggunakan truck pada saat pengangkutan bahan galian ini menuju pabrik pengolahan.

KEGIATAN PENGANGKUTAN

Page 16: BENTONIT Slide Yang Baru

Sebelum proses penggilingan, endapan bentonit yang diangkut dari tambang itu dikeringkan terlebih dahulu. Proses pengeringan dilakukan pada tungku-tungku tegak yang berjumlah 4 buah, dengan kapasitas tungku masing-masing sebesar 3 ton. Proses pengeringan berlangsung selama 24 jam dengan menggunakan bahan baku kayu bakar.

KEGIATAN PENGERINGAN

Page 17: BENTONIT Slide Yang Baru

Click icon to add picture

GambarKegiatan Pengeringan

KEGIATAN PENGERINGAN

Page 18: BENTONIT Slide Yang Baru

Kegiatan penggilingan dilakukan dengan alat pengolahan mekanis, seperti Jaw Crusher dan Roll Mill 4R. Kedua alat tersebut berada pada satu rangkaian alat pengolahan, dengan perlengkapan alat pendukung seperti : bucket elevator, hopper, cyclon, dan blower. Bahan baku kering yang akan digiling diangkut dari tungku pengeringan dahulu dengan menggunakan truk

KEGIATAN PENGGILINGAN

Page 19: BENTONIT Slide Yang Baru

Click icon to add picture

GambarKegiatan Penggilingan

KEGIATAN PENGGILINGAN

Page 20: BENTONIT Slide Yang Baru

Alat peremuk mempunyai 2 rahang (jaw), yang satu dapat digerakan (swing) dan yang lainnya tidak dapat digerakan (fixed). Pecahnya batuan pada alat peremuk rahang yang disebabkan oleh ketahanan material umpan lebih kecil dari pada kuat tekan yang ditimbulkan oleh alat peremuk, sudut singgung material (nip angle), dan arah dari resultan gaya terakhir yang mengarah ke bawah sedemikian sehingga batuan tersebut pecah.

Sebagai contoh, Jenis Jaw Crusher 25 – 30 mm, berarti bukaan maksimal feed opening untuk kondisi alat 100% adalah 25 mm, berarti diameter batuan yang mampu diremuk oleh alat adalah 25 mm

Untuk menjaga perawatan crushing faces (fixed dan swing jaw) biasanya dilakukuan penggantian pada lapisan swing atau fixed jaw yang sudah aus atau tipis (rusak)

PRYMARY JAW CRUSHER

Page 21: BENTONIT Slide Yang Baru

Material Jaw Crusher dan Roll Mill 4RMaterial yang diterima oleh jaw crusher adalah material yang merupakan hasil penambangan di daerah Cimuncang yang sesuai dengan ukuran bukaan kemampuan jaw crusher atau rahang dengan ukuran maksimal 1,181 inci. Material yang dihasilkan oleh jaw crusher berukuran 1-1,7 cm. Sedangkan material yang dihasilkan oleh roll mill 4R adalah 200#. Produk yang dari roll mill inilah yang merupakan hasil akhir dari kegiatan pengolahan bentonit.

MATERIAL HASIL PENGOLAHAN

Page 22: BENTONIT Slide Yang Baru

Click icon to add picture

GambarUkuran Produk dari Jaw Crusher

MATERIAL HASIL PENGOLAHAN

Page 23: BENTONIT Slide Yang Baru

Click icon to add picture

GambarUkuran Produk dari Roll Mill 4R

MATERIAL HASIL PENGOLAHAN

Page 24: BENTONIT Slide Yang Baru

Conveyor atau Bucket Elevator

Conveyor atau Bucket Elevator adalah suatu perangkat transportasi yang berguna untuk memindahkan material ke suatu tempat pengolahan berikutnya yang bermaksud untuk mempermudah dan mempercepat kegiatan pengolahan. Hopper

Hopper adalah suatu alat yang digunakan untuk menampung sementara pada rangkaian alat pengolahan. Cyclon

Cyclon disini berfungsi sebagai saringan daripada hasil material yang telah digiling, dimana material hasil giling tersebut akan dihisap oleh blower melalui pipa penghubung. Hasil dari hisapan blower ini yang disebut taillingnya.

PERALATAN PENDUKUNG PENGOLAHAN

Page 25: BENTONIT Slide Yang Baru

Komposisi dan Jenis Mineral

Untuk mengetahui komposisi dan jenis mineral yang terkandung di dalam endapan bentonit adalah dengan cara pengujian difraksi sinar-X dan X-Ray Flrourrence. Sifat Kimia

Pengujian terhadap beberapa sifat kimia yang terkandung di dalam bentonit perlu dilakukan untuk mengetahui kwalitas mutu yang dimiliki oleh bentonit tersebut. Sifat Teknologi.

Pemanfaatan bentonit berkaitan dengan sifat teknologi yang dimiliki saat sekarang antara lain sifat pemucatan, sifat bagian suspensi, sifat mengikat dan melapisi untuk pembuatan makanan ternak dan industri logam.

KEGUNAAN BENTONIT

Page 26: BENTONIT Slide Yang Baru

Bahan Pemucat Minyak Kelapa Sawit

Pembuatan Urea Molasses Block (Makanan Tambahan UntukTernak)

Pembuatan Lumpur Pemboran.

KEGUNAAN LAIN DARI BENTONIT

Page 27: BENTONIT Slide Yang Baru

Bentonit ialah bahan galian yang Tergolong kedalam bahan galian industri karena kegunaannya dalam proses-proses industry. Bentonit tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia hanya saja masih banyak yang belum tertambang.

Bentonit sebagai material silika-alumina mempunyai potensi sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi untuk menggantikan katalis homogen asam.

Meskipun kinerjanya masih rendah jika dibandingkan dengan katalis homogen, namun penggunaan katalis heterogen seperti bentonit memiliki keuntungan dalam hal pemisahan, tidak perlu netralisasi, serta dapat digunakan kembali untuk proses yang selanjutnya sehingga akan lebih ekonomis dan efisien.

KESIMPULAN