1
Nama lengkap : Benny Wahyudi Tempat Tanggal lahir : Malang, 20 Maret 1986 Ayah : Supii Ibu : Sunarsih Adik : Rendi Budi Posisi : Pemain belakang atau bek Klub Sekarang : Arema Indonesia Pemain Favorit : Ismet Sofyan dan David Beckham Pekerjaan di Luar sepak bola : PNS di Dispora Jatim sejak 2010 Prestasi : Juara PON XVII Kaltim 2008 bersama tim sepak bola Provinsi Jawa Timur Juara III POM ASEAN Kuala Lumpur, Malaysia, 2008, bersama tim mahasiswa Indonesia Juara Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Arema Indonesia Juara kedua Piala Indonesia 2010 bersama Arema Indonesia Timnas Piala AFF 2010 BIODATA BAGUS SURYO K EBANGGAAN Ben- ny Wahyudi sebagai pemain sepak bola profesional adalah turut mengantarkan tim Jawa Timur juara pada ajang Pe- kan Olahraga Nasional (PON) XVII, Kalimantan Timur, 2008, sekaligus membawa Arema Indonesia sebagai juara Djarum Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. “Saya bangga karena turut mengantarkan Arema pertama kali menjuarai Liga Super Indo- nesia 2009/2010, dan sekaligus itu pertama kali saya menjadi pemain inti,” kata Benny saat ditemui Media Indonesia pe- kan lalu. Sore itu, ia bersama pemain Arema Indonesia lain- nya sedang mempersiapkan diri untuk melakukan latihan rutin di lapangan sepak bola Pangkalan Udara TNI-AU Ab- dulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Benny boleh bangga. Per- mainannya yang cemerlang dan konsisten di Arema mem- buat laki-laki kelahiran 20 Maret 1986 ini dipanggil pelatih tim nasional senior Alfred Riedl untuk dilibatkan dalam Piala AFF 2010, bersama tiga pemain Arema lainnya, Zulkii Syukur, Bustomi, dan Kurnia Meiga. “Cita-cita saya ke depan adalah main di timnas sebagai Kerap ditempatkan sebagai cadangan tidak membuat semangat pemain belakang Arema ini surut. OBSESI PEMAIN INTI BENNY WAHYUDI PENGANTAR Untuk merayakan ulang tahun ke-41 Media Indonesia, kami menyajikan 41 sosok yang berkontribusi bagi kebangkitan persepakbolaan Indonesia. Berikut ini ialah sosok ke- 31, Benny Wahyudi, pemain belakang Arema Indonesia. DALAM dunia sepak bola, Benny Wahyudi dikenal seba- gai pemain belakang Arema Indonesia. Di luar sepak bola, ia juga tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kepemudaan dan Keolahra- gaan Provinsi Jawa Timur. Benny lulus tes CPNS pada 2010. Awalnya, kisah Benny, ia mengikuti tes CPNS tanpa target. “Kalau masuk, alham- dulillah. Kalau tidak masuk, juga tidak apa-apa,” katanya saat ditemui Media Indone- sia di sela latihan bersama Arema Indonesia, pekan lalu, di Malang. Motivasinya untuk meng- ikuti tes CPNS muncul saat Menteri Pemuda dan Olah- raga kala itu, Adhyaksa Dault, membuka peluang bagi para atlet yang dinilai berprestasi untuk bisa menjadi PNS. Di Jawa Timur, waktu itu, kesempatan diberikan ke- pada 50 atlet. Namun hanya 20 yang mengikuti tes. “Yang diterima menjadi PNS hanya tiga orang, termasuk saya,” tutur Benny. Buat dia, mengembangkan karier tidak berhenti sampai pemain sepak bola profesional saja. Ia juga melanjutkan kuliah di IKIP Budi Utomo Malang, dengan jurusan olahraga. “Un- Siapkan Masa Depan setelah Pensiun tuk masa depan,” kata dia. Perjalanan karier Benny se- bagai atlet sepak bola boleh dibilang mulus. Cita-citanya se- jak kecil untuk menjadi pemain sepak bola profesional selalu mendapatkan dukungan dari kedua orang tua. Pesan orang tuanya selalu melekat di hati Benny. “Se- telah menjadi pemain senior ini, orang tua berpesan agar berhati-hati saat menjalani la- tihan dan pertandingan, juga di luar kegiatan latihan dan pertandingan,” tuturnya. Pesan orang tua yang buat Benny dirasa paling penting adalah jangan melihat ke atas, alias sombong dan lupa diri. Mungkin karena pesan orang tua yang selalu melekat pada dirinya itulah Benny tak serta- merta merasa cukup. Sebagai pemain sepak bola, Benny mengaku sadar betul, bahwa seiring bertambahnya usia, pro- fesi ini harus ditinggalkannya. Untuk persiapan ketika saat itu tiba, Benny mengaku berusaha menabung. “Uang dari hasil bermain sepak bola sebagian sudah ditabung. Sebagian lagi dibeli- kan sapi oleh bapak. Sekarang punya tiga ekor sapi. Tanah dan rumah juga sudah ada,” ujarnya.(BN/M-3) pemain inti. Kemarin hanya di cadangan,” tutur Benny ten- tang obsesinya. Cita-cita dan kemauan kuat- nya menjadi pemain sepak bola profesional dimulai sejak bocah. Seperti banyak anak laki-laki usia sekolah dasar, Benny mengaku selalu me- nyempatkan diri bermain bola di lapangan kampungnya, di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tak sekadar gemar, Benny menunjukkan bakat menonjol dalam permainan sepak bola, yang dilihat oleh ayahnya, Supii, guru Sekolah Dasar Negeri Dadapan I, Ke- camatan Wajak, Kabupaten Malang. Sepasang sepatu bola seharga Rp10.000 dihadiahkan sang ayah kepadanya. Kemauan Benny menguat dan mendapatkan perhatian positif dari orang tua yang merestuinya masuk ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Arema di Kota Malang saat duduk di kelas I SMA pada 2001. Program latihan SSB dilakoni- nya hingga menjelang lulus SMA. Ia lalu mengembangkan karier dengan mengikuti pro- gram latihan di Arema Junior. Dari situ kemampuannya semakin terlihat. Bermain cemerlang selalu ditunjuk- kannya di setiap latihan dan pertandingan, sampai-sampai namanya selalu tercantum di skuat Arema U-17 dan U-18. Pilihan Cita-cita menjadi pemain se- pak bola profesional dianggap- nya sudah separuh jalan. Saat itu, kata Benny, ia bermimpi bisa bermain di Arema Senior. Tak lama, kesempatan itu da- tang. Namanya dicantumkan dalam skuat Arema Senior untuk berlaga memperebutkan Piala Gubernur Jawa Timur. Namun, kali itu Benny belum bisa mewujudkan impiannya. “Saya langsung menemui Wa- kil Kepala SMAN 1 Turen un- tuk mengajukan surat izin tidak masuk sekolah. Tetapi ditolak, dan pihak sekolah memberikan pilihan, mau tetap sekolah atau bermain sepak bola,” katanya. Benny akhirnya memutuskan tetap sekolah dan melepaskan kesempatan memperkuat skuat Arema di Piala Gubernur Ja- tim. Seusai menjalani ujian nasional dan dinyatakan lulus, ia kembali ke Arema Junior. “Saya sempat menjalani masa vakum selama dua bulan. Saat itu sempat bingung dan bim- bang, setelah lulus SMA apakah memutuskan berhenti bermain sepak bola atau kuliah,” kata Benny yang bertunangan de- ngan Erma Aprilyana. Lagi-lagi sang ayah menjadi motivator yang membebaskan pilihan Benny. Tekad Benny bu- lat. Ia tetap menggeluti sepak bola. Masa vakum selama dua bulan diisinya latihan mandiri. Hingga pelatih SSB Are- ma Edi Sutrisno mengajak Benny bergabung untuk memperkuat klub Divisi III Persiwa- ngi Banyuwangi. Inilah awal karier sukses Benny. Lepas dari Persiwangi, ia memperkuat Persekabpas Ju- nior Pasuruan. Benny bermain sebagai pemain belakang atau bek. Permainannya konsisten menjaga daerah pertahanan, cermat menghalau serangan lawan. Anak pertama pasangan Supii, 51, dan Sunarsih, 42, itu kerap menunjukkan permain- an cantik dengan membantu membangun serangan untuk menciptakan peluang dan gol. Kecepatan dalam memberikan umpan silang di barisan depan tak diragukan lagi. Setelah membantu dalam menyerang, Benny dengan cepat kembali di posisinya. Permainan Benny menda- pat perhatian dari pelatih Aji Santoso untuk diikutkan dalam tim sepak bola Jatim di PON XVII Kalimantan Timur 2008. Di ajang ini Benny mem- buktikan dirinya layak diandalkan. Aksinya menjaga daerah per- tahanan membuat gawang Jatim tidak banyak kebobolan. Provinsi Jatim me- nyabet medali emas. Bergabung di Are- ma Senior, Benny mengaku tidak min- der saat harus berlatih bersama pemain berpe- ngalaman lain. Saat Arema dibe- sut pelatih Bambang Nurdiansyah pada musim kompetisi ISL 2008-2009, Benny dinilai harus banyak belajar. Itu sebabnya ia kerap ditempatkan sebagai pemain cadangan. Semangatnya tak su- rut. Ditempatkan di bangku cadangan men- jadi cambuk bagi Benny agar berlatih lebih keras lagi menuju posisi pe- main inti, yang dicapainya saat musim kompetisi ISL 2009/2010, dengan mem- bawa Arema juara. Kini, sebagai pemain senior, Benny mengaku masih punya cita-cita dalam dunia sepak bola. Selama masih kuat berlari, “Saya akan tetap bermain sepak bola.” (M-3) bagussuryo @mediaindonesia.com 6 MINGGU, 20 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA S O SOK MI/BAGUS SURYO MI/BAGUS SURYO BERLATIH : Pemain belakang Arema Indonesia Benny Wahyudi menjalani latihan, di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

BENNY WAHYUDI OBSESI PEMAIN INTI - ftp.unpad.ac.id · Nama lengkap : Benny Wahyudi Tempat Tanggal lahir : Malang, 20 Maret 1986 Ayah : Supii ... Kabupaten Malang, Jawa Timur. Benny

  • Upload
    vantu

  • View
    239

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BENNY WAHYUDI OBSESI PEMAIN INTI - ftp.unpad.ac.id · Nama lengkap : Benny Wahyudi Tempat Tanggal lahir : Malang, 20 Maret 1986 Ayah : Supii ... Kabupaten Malang, Jawa Timur. Benny

Nama lengkap : Benny Wahyudi

Tempat Tanggal lahir : Malang, 20 Maret 1986

Ayah : Supii

Ibu : Sunarsih

Adik : Rendi Budi

Posisi : Pemain belakang atau bek

Klub Sekarang : Arema Indonesia

Pemain Favorit : Ismet Sofyan dan David Beckham

Pekerjaan di Luar sepak bola : PNS di Dispora Jatim sejak 2010

Prestasi : Juara PON XVII Kaltim 2008 bersama tim sepak bola Provinsi Jawa Timur Juara III POM ASEAN Kuala Lumpur, Malaysia, 2008, bersama tim mahasiswa Indonesia Juara Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Arema Indonesia Juara kedua Piala Indonesia 2010 bersama Arema Indonesia Timnas Piala AFF 2010

BIODATA

BAGUS SURYO

KEBANGGAAN Ben-ny Wahyudi sebagai pemain sepak bola profesional adalah

turut mengantarkan tim Jawa Timur juara pada ajang Pe-kan Olahraga Nasional (PON) XVII, Kalimantan Timur, 2008, sekaligus membawa Arema Indonesia sebagai juara Djarum Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.

“Saya bangga karena turut mengantarkan Arema pertama kali menjuarai Liga Super Indo-nesia 2009/2010, dan sekaligus itu pertama kali saya menjadi pemain inti,” kata Benny saat ditemui Media Indonesia pe-kan lalu. Sore itu, ia bersama pemain Arema Indonesia lain-nya sedang mempersiapkan diri untuk melakukan latihan rutin di lapangan sepak bola Pangkal an Udara TNI-AU Ab-dulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Benny boleh bangga. Per-mainannya yang cemerlang dan konsisten di Arema mem-buat laki-laki kelahiran 20 Maret 1986 ini dipanggil pelatih tim nasional senior Alfred Riedl untuk dilibatkan dalam Piala AFF 2010, bersama tiga pemain Arema lainnya, Zulkifl i Syukur, Bustomi, dan Kurnia Meiga.

“Cita-cita saya ke depan adalah main di timnas sebagai

Kerap ditempatkan sebagai cadangan tidak membuat semangat pemain belakang Arema ini surut.

OBSESI PEMAIN INTI

B E N N Y W A H Y U D I

PENGANTARUntuk merayakan ulang tahun ke-41 Media Indonesia, kami menyajikan 41 sosok yang berkontribusi bagi kebangkitan persepakbolaan Indonesia. Berikut ini ialah sosok ke-31, Benny Wahyudi, pemain belakang Arema Indonesia.

DALAM dunia sepak bola, Benny Wahyudi dikenal seba-gai pemain belakang Arema Indonesia. Di luar sepak bola, ia juga tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kepemudaan dan Keolahra-gaan Provinsi Jawa Timur.

Benny lulus tes CPNS pada 2010. Awalnya, kisah Benny, ia mengikuti tes CPNS tanpa target. “Kalau masuk, alham-dulillah. Kalau tidak masuk, juga tidak apa-apa,” katanya saat ditemui Media Indone-sia di sela latihan bersama Arema Indonesia, pekan lalu, di Malang.

Motivasinya untuk meng-ikuti tes CPNS muncul saat Menteri Pemuda dan Olah-raga kala itu, Adhyaksa Dault, membuka peluang bagi para atlet yang dinilai berprestasi untuk bisa menjadi PNS.

Di Jawa Timur, waktu itu, kesempatan diberikan ke-pada 50 atlet. Namun hanya 20 yang mengikuti tes. “Yang diterima menjadi PNS hanya tiga orang, termasuk saya,” tutur Benny.

Buat dia, mengembangkan karier tidak berhenti sampai pemain sepak bola profesional saja. Ia juga melanjutkan kuliah di IKIP Budi Utomo Malang, dengan jurusan olahraga. “Un-

Siapkan Masa Depan setelah Pensiun

tuk masa depan,” kata dia.Perjalanan karier Benny se-

bagai atlet sepak bola boleh dibilang mulus. Cita-citanya se-jak kecil untuk menjadi pemain sepak bola profesional selalu mendapatkan dukungan dari kedua orang tua.

Pesan orang tuanya selalu melekat di hati Benny. “Se-telah menjadi pemain senior ini, orang tua berpesan agar berhati-hati saat menjalani la-tihan dan pertandingan, juga di luar kegiatan latihan dan pertandingan,” tuturnya. Pesan orang tua yang buat Benny dirasa paling penting adalah jangan melihat ke atas, alias sombong dan lupa diri.

Mungkin karena pesan orang tua yang selalu melekat pada dirinya itulah Benny tak serta-merta merasa cukup. Sebagai pemain sepak bola, Benny mengaku sadar betul, bahwa seiring bertambahnya usia, pro-fesi ini harus ditinggalkannya. Untuk persiapan ketika saat itu tiba, Benny mengaku berusaha menabung.

“Uang dari hasil bermain sepak bola sebagian sudah ditabung. Sebagian lagi dibeli-kan sapi oleh bapak. Sekarang punya tiga ekor sapi. Tanah dan rumah juga sudah ada,” ujarnya.(BN/M-3)

pemain inti. Kemarin hanya di cadangan,” tutur Benny ten-tang obsesinya.

Cita-cita dan kemauan kuat-nya menjadi pemain sepak bola profesional dimulai sejak bocah. Seperti banyak anak laki-laki usia sekolah dasar, Benny mengaku selalu me-nyempatkan diri bermain bola di lapangan kampungnya, di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tak sekadar gemar, Benny menunjukkan bakat menonjol dalam permainan sepak bola, yang dilihat oleh ayahnya, Supii, guru Sekolah Dasar Negeri Dadapan I, Ke-camatan Wajak, Kabupaten Malang. Sepasang sepatu bola seharga Rp10.000 dihadiahkan sang ayah kepadanya.

Kemauan Benny menguat dan mendapatkan perhatian positif dari orang tua yang merestuinya masuk ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Arema di Kota Malang saat duduk di kelas I SMA pada 2001.

Program latihan SSB dilakoni-nya hingga menjelang lulus SMA. Ia lalu mengembangkan karier dengan mengikuti pro-gram latihan di Arema Junior. Dari situ kemampuannya semakin terlihat. Bermain cemerlang selalu ditunjuk-kannya di setiap latihan dan pertandingan, sampai-sampai namanya selalu tercantum di skuat Arema U-17 dan U-18.

PilihanCita-cita menjadi pemain se-

pak bola profesional dianggap-nya sudah separuh jalan. Saat itu, kata Benny, ia bermimpi bisa bermain di Arema Senior. Tak lama, kesempatan itu da-tang. Namanya dicantumkan dalam skuat Arema Senior untuk berlaga memperebutkan Piala Gubernur Jawa Timur.

Namun, kali itu Benny belum bisa mewujudkan impiannya. “Saya langsung menemui Wa-kil Kepala SMAN 1 Turen un-tuk mengajukan surat izin tidak masuk sekolah. Tetapi ditolak,

dan pihak sekolah memberikan pilihan, mau tetap sekolah atau bermain sepak bola,” katanya.

Benny akhirnya memutuskan tetap sekolah dan melepaskan kesempatan memperkuat skuat Arema di Piala Gubernur Ja-tim. Seusai menjalani ujian nasional dan dinyatakan lulus, ia kembali ke Arema Junior. “Saya sempat menjalani masa vakum selama dua bulan. Saat itu sempat bingung dan bim-bang, setelah lulus SMA apakah memutuskan berhenti bermain sepak bola atau kuliah,” kata Benny yang bertunangan de-ngan Erma Aprilyana.

Lagi-lagi sang ayah menjadi motivator yang membebaskan pilihan Benny. Tekad Benny bu-lat. Ia tetap menggeluti sepak bola. Masa vakum selama dua bulan diisinya latihan mandiri. Hingga pelatih S S B A r e -m a E d i

S u t r i s n o mengajak Benny

bergabung untuk memperkuat klub

Divisi III Persiwa-ngi Banyuwangi.

Inilah awal karier sukses Benny. Lepas

dari Persiwangi , ia memperkuat Persekabpas Ju-nior Pasuruan. Benny bermain sebagai pemain belakang atau bek. Permainannya konsisten menjaga daerah pertahanan, cermat menghalau serangan lawan.

Anak pertama pasangan Supii, 51, dan Sunarsih, 42, itu kerap menunjukkan permain-an cantik dengan membantu membangun serangan untuk menciptakan peluang dan gol. Kecepatan dalam memberikan umpan silang di barisan depan tak diragukan lagi. Setelah membantu dalam menyerang, Benny dengan cepat kembali di posisinya.

Permainan Benny menda-

pat perhatian dari pelatih Aji Santoso untuk diikutkan dalam tim sepak bola Jatim di PON XVII Kalimantan Timur 2008. Di ajang ini Benny mem-buktikan dirinya layak diandalkan. Aksinya menjaga daerah per-tahanan membuat gawang Jatim tidak banyak kebobolan. Provinsi Jatim me-nyabet medali emas.

Bergabung di Are-ma Senior, Benny m e n g a k u

tidak min-der saat harus berlatih bersama p e m a i n b e r p e -n g a l a m a n l a i n . Saat Arema dibe-sut pelatih Bambang Nurdiansyah pada musim kompetisi ISL 2008-2009, Benny dinilai harus banyak belajar. Itu sebabnya ia kerap ditempatkan sebagai pemain ca dangan.

Semangatnya tak su-rut. Ditempatkan di bangku cadangan men-jadi cambuk bagi Benny agar berlatih lebih keras lagi menuju posisi pe-main inti, yang dicapainya saat musim kompetisi ISL 2009/2010, dengan mem-bawa Arema juara.

Kini, sebagai pemain senior, Benny mengaku masih punya cita-cita dalam dunia sepak bola. Selama masih kuat berlari, “Saya akan tetap bermain sepak bola.” (M-3)

[email protected]

6 MINGGU, 20 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIASOSOK

MI/BAGUS SURYO

MI/BAGUS SURYO

BERLATIH : Pemain belakang Arema Indonesia Benny Wahyudi menjalani latihan, di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.