14
PENANGGULANGAN ANAFILATIK SYOC 1. Tidurkan penderita segera 2. Suntikan adrenalin 1:1000 sebanyak 0,25-0,3 ml secara IM 3. Bila tekanan darah tidak terukur perlu diberi adrenalin 0,3 ml intra cardinal 4. Sediakan ganjal atau balok kayu tempat tidur setinggi 15 cm dan letakkan di bawah tempat tidur bagian kaki sehingga tercapai sikap trenderlenburg 5. Tekanan darah segera dimonitor 6. Suntikan adrenalin 0,25-0,30 ml perlu di ulangi beberapa kali kira-kira tiap 7-10 menit bila tekanan darah sistetik belum mencapai 90-100 MmHg. 7. Hidrocortison IM atau deksamethason IM/ IV boleh diberikan 8. Pemberian anti histamine IM tidak efektif dan tidak dianjurkan

Banner Rawat Inap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Banner Rawat Inap

PENANGGULANGAN

ANAFILATIK SYOC

1. Tidurkan penderita segera

2. Suntikan adrenalin 1:1000 sebanyak 0,25-0,3 ml secara IM

3. Bila tekanan darah tidak terukur perlu diberi adrenalin 0,3 ml

intra cardinal

4. Sediakan ganjal atau balok kayu tempat tidur setinggi 15 cm dan

letakkan di bawah tempat tidur bagian kaki sehingga tercapai

sikap trenderlenburg

5. Tekanan darah segera dimonitor

6. Suntikan adrenalin 0,25-0,30 ml perlu di ulangi beberapa kali

kira-kira tiap 7-10 menit bila tekanan darah sistetik belum

mencapai 90-100 MmHg.

7. Hidrocortison IM atau deksamethason IM/ IV boleh

diberikan

8. Pemberian anti histamine IM tidak efektif dan tidak

dianjurkan

9. Mengirim penderita ke rumah sakit apabila dalam

keadaan gawat dalam posisi tidur trendelenburg.

10. Infuse dengan dektran atau garam faali

merupakan tindakan sekunder

11. Bila tekanan darah sistolik telah mencapai 90-

100 MmHg penyuntikan ulang adrenalin tidak perlu

dilakukan cepat

Page 2: Banner Rawat Inap

12. Penderita jangan disuruh pulang terlalu cepat,

perlu diobservasi sebelum diperbolehkan duduk,

berdiri dan berjalan.

CUCI TANGAN EFEKTIF

Pentingnya Mencuci Tangan

Kulit adalah pertahanan pertama dari tangan anda dari organism pathogen selama kulit itu utuh, kulit juga tidak tertembus oleh virus seperti HIV, Hepatitis dst. Sehingga perawatan dan hygiene kulit sangat penting, memelihara supaya tangan anda tetap bersih adalah sangat penting untuk mencegah infeksi silang

Cuci tangan secara benar masih merupakan cara yang paling penting unmtuk mencegah infeksi silang. Cara berikut ini adalah cara yang direkomendasikan sebagai teknik yang efektif dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir, dan setiap langkah butuh ± 10 detik (5 x gerakan). Langkah 2,4,5, dan 6 harus dilakukan untuk kedua tangan (kanan dan kiri).

Page 3: Banner Rawat Inap

Pakai sabun biasa (kalau ada yang PH netral), tanpa zat tambahan seperi pewangi keras, alcohol yang cenderung mengeringkan kulit, terutama mereka yang frekuensi cuci tangannya sering. Kalau perlu pakai krem pelembab yang baik akan mengembalikan kulit yang kering.

I. PEMROSESAN PERALATAN BEKAS PAKAI

DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0,5%

Selama 10 menit

CUCI DAN BILASGunakan deterjen dan sikat

Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terlukaOleh benda-benda tajam.

Page 4: Banner Rawat Inap

Panas Kering Rebus/ Kukus Kimiawi

DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN(Peralatan yang sudah diproses biasa disimpan dalam wadah tertutup

yang didisinfeksi tingkat tinggi sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka)

II. Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5%

Jumlah bagian air = % larutan konsentrat - 1 % larutan yang diinginkan

Contoh : untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan klorin 5,25

1. Jumlah bagian air = 5,25% - 1= 10,5-1 = 9,5 0,5%

2. Tambahkan 9 bagian (pembulatan ke bawah dari 9,5)Air ke dalam 1 bagian larutan klorin konsentrat (5,25%)

Catatan : air tidak perlu dimasak

PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI

1. Rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal

Metode yang dipilihSTERILISASI

Otoklaf

Metode alternatifDISINFEKSI TINGKAT

TINGGI

1700C60 menit

Panci tertutup 20

Rendam 20

106 kPa1210C

30 menitJika terbungkus20 menit jika

Tidak terbungkus

Page 5: Banner Rawat Inap

Uterus Berkontraksi?

Tidak

Ya

Uterus Berkontraksi?

Tidak

Ya

Uterus Berkontraksi?

Tidak

Ya

Evaluasi rutin. Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa apakah perineum, vagina dan serviks mengalami laserasi

7. Bersihkanlah bekuan darah dan/atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks.

8. Pastikan bahwa kandung kemih telah kosong. Jika penuh atau dapat dipalpasi, katerisasi kandung kemih

2. Anjurkan keluarga untuk mulai melakukan kompresi bimanual eksternal

3. Keluarkan tangan perlahan-lahan4. Berikan ergometrin 0,2 mg IM (jangan diberikan

jika Hepertensi5. Pasang infuse menggunakan jarum ukuran 16

atau 18 dan berikan 500 ml Ringer laktat + 20 unit oksitosin. Habiskan 500 ml pertama

- Teruskan KBI selama 2 menit

- Keluarkan tangan berlahan-lahan

- Pantau kala empat dengan

10. Rujuk segera (Damping ibu ke tempat rujukan)

11. Lanjutkan infuse ringer laktat + 20 unit oktitosin dalam 500 ml larutan dengan laju 500 ml/jam hingga tiba di tempat rujukan atau hingga menghabiskan 1,5 l infuse. Kemudian berikan 125 ml/jam. Jika tidak tersedia cairan

- Pantau ibu dengan seksama selama kala

LANGKAH RESUSITASI BBL

Penilaian :1. Pernapasan : apakah BBL bernafas atau

menangis ?

Page 6: Banner Rawat Inap

RUJUK IBU

Penilaian :1. Pernapasan : apakah BBL bernafas atau

menangis ?

Bayi tidak bernafas atau mengalami kesulitan bernafas

Lakukan langkah awal : Cegah kehilangan panas dengan meletakkan pada

tempat yang kering dan hangat Mengatur posisi bayi Bersihkan jalan napas dengan menghisap mulut

dan hidung Mengeringkan sambil melakukan rangsangan

taktil

Bernafas dengan baik

Asuhan normal Bayi Baru Lahir Keringkan dan

Tidak bernafas normal atau megap-megap

Lakukan resusitasi dengan ventilasi positif memakai balon dan sungkap Jelaskan keadaan bayi dan

tindakan Pasang sungkup menutupi

hidung dan mulut bayi Lakukan pengujian ventilasi 2x Bila dada tidak mengembang,

periksa/ lihat kepala dan sungkup, apakah ada lender dalam mulut bayi.

Lakukan ventilasi 40 x dalam 60

Tidak bernapas setelah 20 menit

Hentikan resusitasi Mendukung ibu dan

keluarga

Bernapas dengan baik

Napas normal, 30-60 kali per menit. Tidak ada cekungan dada

Page 7: Banner Rawat Inap

Apabila didapati salah satu atau lebih penyulit seperti berikut:

1. Riwayat bedah sesar

2. Perdarahan per vaginam

3. Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)

4. Ketuban pecah disertai denagn mekonium yang kenal

5. Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam)

6. Ketuban pecah pada saat persalinan kurang bulan (usia

kehamilan kurang dari 37 minggu)

7. Ikterus

8. Anemia berat

9. Tanda/ gejala infeksi

10. Pre eklamsi / hipertensi dalam kehamilan

11. Tinggi fundus urteri 40 cm atau lebih

12. Gawat janin

13. Primipera dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala janin

masih 5/5

14. Presentasi bukan belakang kepala

15. Presentasi ganda (majemuk)

16. Kehamilan ganda atau gemeli

17. Tali pusat menumbung

18. Syok

CARA PEMBERIAN MG SO4

Page 8: Banner Rawat Inap

1. Buka Set dan botol infuse (cairan RL)2. Pasang infuse3. Ambil MG SO4 40% 4 mg (10 cc)4. Masukkan MG SO4 pelan-pelan dengan klem tetap di

buka selama 5 menit5. Disamping tetap ada glukonas calsikus (10 cc) bila

tiba-tiba berhenti napas. Pada saat henti napas, glukonas calsikus dimasukkan sampai ada napas. Infuse tetap los klem

6. Kemudian ambil MG SO4 40 % 6 gram (15 cc) dimasukkan ke infuse lewat karet jangan lewat plabot

7. Setelah dimasukkan lihat ukuran (dilihat cairan menunjukkan angka berapa harus terbagi dalam 6 jam .Cara Menhitung tetes :Misal :Didalam plabot menunjukkan angka 400 ml.400 ml dalam 6 jamBerarti :400 ml x 20 tetes = 8.0006 x 60 menit = 360Jadi 8000 = 22 tetes/ menit 360

8. Kita berikan tetesan sesuai jumlah akhir menunjukkan angka berapa

9. Atau sesudah no.5 kemudian ambil MG SO4 40 % 6 gram (15 cc) dimasukkan ke uraian infuse 500 cc. lewat karet jangan lewat flabot, dengan tetesan 28 tetes/ menit.

BAGAN PEMBERANTASAN KEJANG

Page 9: Banner Rawat Inap

DISTOSIA BAHU

KEJANG

- BEBASKAN JALAN NAPAS

- PASIEN DILETAKKAN DALAM POSISI MIRING

- BERIKAN OKSIGEN- JANGAN MEMASUKK

BENDA KERAS DI ANTARA GIGI YANG SUDAH TERKATUP

- BERI DIAZEPAM REKTAL :

KEJANG (-) KEJANG (+)

KEJANG (+)

- Diulang interval 5 menit

- Diazepam rectal : dosis sda

Rujuk rumah sakit

Page 10: Banner Rawat Inap

1. 2.

3. 4. 4.

5.

Langkah-langkah jika terjadi Distosia Bahu :

1. A sk for help (minta tolong)2. L ift bokong, kaki maneuver mc. Robert3. A nterior disimpaction of shoulder (dengan penekanan supra pubik

(maneuver massanti) dan memutar bahu depan kea rah dada (maneuver rubin)

4. R otation of posterior shoulder (memutar bahu belakang dengan menekan bagian depan bahu belakang)

5. M annual removal of posterior arm (mengeluarkan tangan dengan cara fleksikan tangan pada siku dengan menekan fossa cubiti, kemudian usapkan tangan sepanjang dada dan raih lengan belakang atau jari tangan untuk mengeluarkan tangan

ATONIA UTERI

Page 11: Banner Rawat Inap

PENANGANAN :

1. Masase uterus

2. Uterotunikal

- Injeksi Methergin 1 Amp IM

3. Pasang infuse RL + 10 ui oksitosin rip tetesan cepat

4. Kompresi bimanual

- Luar

- Dalam

5. Jika tidak teratasi rujuk

Kompresi Bimanual Luar

Kompresi Bimanual Dalam

PLASENTA MANUAL

Page 12: Banner Rawat Inap

PROSEDUR KLINIK PLASENTA MANUAL :

1. Tindakan Penetrasi ke Kavum Uteria. Instruksikan asisten untuk mem,berikan sedative

dan analgetik melalui karet infuseb. Lakukan katerisasi kandung kemih c. Jepit tali pusat dengan kocher kemudian

tegangkan tali pusat sejajar lantaid. Secara obstetric masukan tangan (punggung

tangan ke bawah) ke dalam vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah

e. Setelah tangan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk memegang kocher, kemudian tangan lain penolong menahan fundus uteri

f. Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan dalam ke kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta

g. Buka tangan obstetric menjadi seperti member salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk).

2. Melepas plasenta dari dinding uterusa. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah

- Bila berada di belakang, tali pusat tetap di sebelah atas. Bila di bagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas

- Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan menghadap ke dinding dalam uterus

- Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama (punggung tangan pada dinding kavum uteri) tetapi tali pusat berada di bawah telapak atangan kanan.

b. Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke cranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskanCatatan : sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu (pasien), lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit.

3. Mengeluarkan plasentaa. Sementara satu tangan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan

untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus

b. Pindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan

c. Instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam menarik plasenta keluar (hindari percikan darah)

d. Letakkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakane. Lakukan sedikit pndorongan uterus (dengan tangan luar ke dorsokranial setelah

plasenta lahir. (perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar