Upload
bayuo-praditya
View
120
Download
0
Embed Size (px)
PENANGGULANGAN
ANAFILATIK SYOC
1. Tidurkan penderita segera
2. Suntikan adrenalin 1:1000 sebanyak 0,25-0,3 ml secara IM
3. Bila tekanan darah tidak terukur perlu diberi adrenalin 0,3 ml
intra cardinal
4. Sediakan ganjal atau balok kayu tempat tidur setinggi 15 cm dan
letakkan di bawah tempat tidur bagian kaki sehingga tercapai
sikap trenderlenburg
5. Tekanan darah segera dimonitor
6. Suntikan adrenalin 0,25-0,30 ml perlu di ulangi beberapa kali
kira-kira tiap 7-10 menit bila tekanan darah sistetik belum
mencapai 90-100 MmHg.
7. Hidrocortison IM atau deksamethason IM/ IV boleh
diberikan
8. Pemberian anti histamine IM tidak efektif dan tidak
dianjurkan
9. Mengirim penderita ke rumah sakit apabila dalam
keadaan gawat dalam posisi tidur trendelenburg.
10. Infuse dengan dektran atau garam faali
merupakan tindakan sekunder
11. Bila tekanan darah sistolik telah mencapai 90-
100 MmHg penyuntikan ulang adrenalin tidak perlu
dilakukan cepat
12. Penderita jangan disuruh pulang terlalu cepat,
perlu diobservasi sebelum diperbolehkan duduk,
berdiri dan berjalan.
CUCI TANGAN EFEKTIF
Pentingnya Mencuci Tangan
Kulit adalah pertahanan pertama dari tangan anda dari organism pathogen selama kulit itu utuh, kulit juga tidak tertembus oleh virus seperti HIV, Hepatitis dst. Sehingga perawatan dan hygiene kulit sangat penting, memelihara supaya tangan anda tetap bersih adalah sangat penting untuk mencegah infeksi silang
Cuci tangan secara benar masih merupakan cara yang paling penting unmtuk mencegah infeksi silang. Cara berikut ini adalah cara yang direkomendasikan sebagai teknik yang efektif dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir, dan setiap langkah butuh ± 10 detik (5 x gerakan). Langkah 2,4,5, dan 6 harus dilakukan untuk kedua tangan (kanan dan kiri).
Pakai sabun biasa (kalau ada yang PH netral), tanpa zat tambahan seperi pewangi keras, alcohol yang cenderung mengeringkan kulit, terutama mereka yang frekuensi cuci tangannya sering. Kalau perlu pakai krem pelembab yang baik akan mengembalikan kulit yang kering.
I. PEMROSESAN PERALATAN BEKAS PAKAI
DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0,5%
Selama 10 menit
CUCI DAN BILASGunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terlukaOleh benda-benda tajam.
Panas Kering Rebus/ Kukus Kimiawi
DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN(Peralatan yang sudah diproses biasa disimpan dalam wadah tertutup
yang didisinfeksi tingkat tinggi sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka)
II. Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5%
Jumlah bagian air = % larutan konsentrat - 1 % larutan yang diinginkan
Contoh : untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan klorin 5,25
1. Jumlah bagian air = 5,25% - 1= 10,5-1 = 9,5 0,5%
2. Tambahkan 9 bagian (pembulatan ke bawah dari 9,5)Air ke dalam 1 bagian larutan klorin konsentrat (5,25%)
Catatan : air tidak perlu dimasak
PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI
1. Rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal
Metode yang dipilihSTERILISASI
Otoklaf
Metode alternatifDISINFEKSI TINGKAT
TINGGI
1700C60 menit
Panci tertutup 20
Rendam 20
106 kPa1210C
30 menitJika terbungkus20 menit jika
Tidak terbungkus
Uterus Berkontraksi?
Tidak
Ya
Uterus Berkontraksi?
Tidak
Ya
Uterus Berkontraksi?
Tidak
Ya
Evaluasi rutin. Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa apakah perineum, vagina dan serviks mengalami laserasi
7. Bersihkanlah bekuan darah dan/atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks.
8. Pastikan bahwa kandung kemih telah kosong. Jika penuh atau dapat dipalpasi, katerisasi kandung kemih
2. Anjurkan keluarga untuk mulai melakukan kompresi bimanual eksternal
3. Keluarkan tangan perlahan-lahan4. Berikan ergometrin 0,2 mg IM (jangan diberikan
jika Hepertensi5. Pasang infuse menggunakan jarum ukuran 16
atau 18 dan berikan 500 ml Ringer laktat + 20 unit oksitosin. Habiskan 500 ml pertama
- Teruskan KBI selama 2 menit
- Keluarkan tangan berlahan-lahan
- Pantau kala empat dengan
10. Rujuk segera (Damping ibu ke tempat rujukan)
11. Lanjutkan infuse ringer laktat + 20 unit oktitosin dalam 500 ml larutan dengan laju 500 ml/jam hingga tiba di tempat rujukan atau hingga menghabiskan 1,5 l infuse. Kemudian berikan 125 ml/jam. Jika tidak tersedia cairan
- Pantau ibu dengan seksama selama kala
LANGKAH RESUSITASI BBL
Penilaian :1. Pernapasan : apakah BBL bernafas atau
menangis ?
RUJUK IBU
Penilaian :1. Pernapasan : apakah BBL bernafas atau
menangis ?
Bayi tidak bernafas atau mengalami kesulitan bernafas
Lakukan langkah awal : Cegah kehilangan panas dengan meletakkan pada
tempat yang kering dan hangat Mengatur posisi bayi Bersihkan jalan napas dengan menghisap mulut
dan hidung Mengeringkan sambil melakukan rangsangan
taktil
Bernafas dengan baik
Asuhan normal Bayi Baru Lahir Keringkan dan
Tidak bernafas normal atau megap-megap
Lakukan resusitasi dengan ventilasi positif memakai balon dan sungkap Jelaskan keadaan bayi dan
tindakan Pasang sungkup menutupi
hidung dan mulut bayi Lakukan pengujian ventilasi 2x Bila dada tidak mengembang,
periksa/ lihat kepala dan sungkup, apakah ada lender dalam mulut bayi.
Lakukan ventilasi 40 x dalam 60
Tidak bernapas setelah 20 menit
Hentikan resusitasi Mendukung ibu dan
keluarga
Bernapas dengan baik
Napas normal, 30-60 kali per menit. Tidak ada cekungan dada
Apabila didapati salah satu atau lebih penyulit seperti berikut:
1. Riwayat bedah sesar
2. Perdarahan per vaginam
3. Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)
4. Ketuban pecah disertai denagn mekonium yang kenal
5. Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam)
6. Ketuban pecah pada saat persalinan kurang bulan (usia
kehamilan kurang dari 37 minggu)
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Tanda/ gejala infeksi
10. Pre eklamsi / hipertensi dalam kehamilan
11. Tinggi fundus urteri 40 cm atau lebih
12. Gawat janin
13. Primipera dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala janin
masih 5/5
14. Presentasi bukan belakang kepala
15. Presentasi ganda (majemuk)
16. Kehamilan ganda atau gemeli
17. Tali pusat menumbung
18. Syok
CARA PEMBERIAN MG SO4
1. Buka Set dan botol infuse (cairan RL)2. Pasang infuse3. Ambil MG SO4 40% 4 mg (10 cc)4. Masukkan MG SO4 pelan-pelan dengan klem tetap di
buka selama 5 menit5. Disamping tetap ada glukonas calsikus (10 cc) bila
tiba-tiba berhenti napas. Pada saat henti napas, glukonas calsikus dimasukkan sampai ada napas. Infuse tetap los klem
6. Kemudian ambil MG SO4 40 % 6 gram (15 cc) dimasukkan ke infuse lewat karet jangan lewat plabot
7. Setelah dimasukkan lihat ukuran (dilihat cairan menunjukkan angka berapa harus terbagi dalam 6 jam .Cara Menhitung tetes :Misal :Didalam plabot menunjukkan angka 400 ml.400 ml dalam 6 jamBerarti :400 ml x 20 tetes = 8.0006 x 60 menit = 360Jadi 8000 = 22 tetes/ menit 360
8. Kita berikan tetesan sesuai jumlah akhir menunjukkan angka berapa
9. Atau sesudah no.5 kemudian ambil MG SO4 40 % 6 gram (15 cc) dimasukkan ke uraian infuse 500 cc. lewat karet jangan lewat flabot, dengan tetesan 28 tetes/ menit.
BAGAN PEMBERANTASAN KEJANG
DISTOSIA BAHU
KEJANG
- BEBASKAN JALAN NAPAS
- PASIEN DILETAKKAN DALAM POSISI MIRING
- BERIKAN OKSIGEN- JANGAN MEMASUKK
BENDA KERAS DI ANTARA GIGI YANG SUDAH TERKATUP
- BERI DIAZEPAM REKTAL :
KEJANG (-) KEJANG (+)
KEJANG (+)
- Diulang interval 5 menit
- Diazepam rectal : dosis sda
Rujuk rumah sakit
1. 2.
3. 4. 4.
5.
Langkah-langkah jika terjadi Distosia Bahu :
1. A sk for help (minta tolong)2. L ift bokong, kaki maneuver mc. Robert3. A nterior disimpaction of shoulder (dengan penekanan supra pubik
(maneuver massanti) dan memutar bahu depan kea rah dada (maneuver rubin)
4. R otation of posterior shoulder (memutar bahu belakang dengan menekan bagian depan bahu belakang)
5. M annual removal of posterior arm (mengeluarkan tangan dengan cara fleksikan tangan pada siku dengan menekan fossa cubiti, kemudian usapkan tangan sepanjang dada dan raih lengan belakang atau jari tangan untuk mengeluarkan tangan
ATONIA UTERI
PENANGANAN :
1. Masase uterus
2. Uterotunikal
- Injeksi Methergin 1 Amp IM
3. Pasang infuse RL + 10 ui oksitosin rip tetesan cepat
4. Kompresi bimanual
- Luar
- Dalam
5. Jika tidak teratasi rujuk
Kompresi Bimanual Luar
Kompresi Bimanual Dalam
PLASENTA MANUAL
PROSEDUR KLINIK PLASENTA MANUAL :
1. Tindakan Penetrasi ke Kavum Uteria. Instruksikan asisten untuk mem,berikan sedative
dan analgetik melalui karet infuseb. Lakukan katerisasi kandung kemih c. Jepit tali pusat dengan kocher kemudian
tegangkan tali pusat sejajar lantaid. Secara obstetric masukan tangan (punggung
tangan ke bawah) ke dalam vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah
e. Setelah tangan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk memegang kocher, kemudian tangan lain penolong menahan fundus uteri
f. Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan dalam ke kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta
g. Buka tangan obstetric menjadi seperti member salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk).
2. Melepas plasenta dari dinding uterusa. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah
- Bila berada di belakang, tali pusat tetap di sebelah atas. Bila di bagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas
- Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan menghadap ke dinding dalam uterus
- Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama (punggung tangan pada dinding kavum uteri) tetapi tali pusat berada di bawah telapak atangan kanan.
b. Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke cranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskanCatatan : sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu (pasien), lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit.
3. Mengeluarkan plasentaa. Sementara satu tangan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan
untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus
b. Pindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan
c. Instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam menarik plasenta keluar (hindari percikan darah)
d. Letakkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakane. Lakukan sedikit pndorongan uterus (dengan tangan luar ke dorsokranial setelah
plasenta lahir. (perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar