856
Laporan Tahunan 2014 Annual Report IDX:BJBR Strengthening the Foundation

bank bjb Annual Reports 2014

Embed Size (px)

Citation preview

  • Laporan Tahunan 2014

    Annual Report

    IDX:BJBR

    Strengtheningthe Foundation

  • DAFTAR ISI Contents

    PENDAHULUAN

    STRENGTHENING THE FOUNDATION 1 PERJALANAN MENJADI BANK NASIONAL YANG KOKOH 2

    Ikhtisar Kinerja 4

    Ikhtisar Keuangan 6

    Peristiwa Penting 2014 8

    10

    LAPORAN MANAJEMEN 12

    Laporan Dewan Komisaris 14

    Laporan Direktur Utama 22

    Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan 2014 36 Responsibility for 2014 Annual Reporting

    PROFIL PERUSAHAAN 40

    Informasi Umum Perusahaan 42

    Sekilas bank bjb 43 bank bjb in Brief

    Tonggak Sejarah 46 Milestones

    Visi & Misi 52 Vision & Mission

    Nilai-Nilai Perusahaan 53 Corporate Values

    Bidang Usaha 54 Line of Business

    Struktur Kepemilikan & Grup Perusahaan 56

    Daftar Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 58

    Jaringan Operasi & Layanan 60

    Struktur Organisasi 62

    64

    68

    Lembaga Penunjang Efek

    IKHTISAR SAHAM & OBLIGASI 76

    ANALISA & PEMBAHASAN ATAS KINERJA PERSEROAN 90

    Tinjauan Rencana, Kebijakan dan Strategi Pengembangan Usaha

    TINJAUAN BISNIS & INDUSTRI 100

    Konsumer 110

    bjb Precious 128 bjb Precious

    Korporasi & Komersial 136

    Mikro 144

    Internasional & Treasuri 154 International & Treasury

    KPR & Mortgage 168

    Tinjauan Anak Perusahaan 180

    180

    184

    188

    Rencana Terhadap Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Ke Depan/

    Aspek Pemasaran

    40 90

  • 248 408

    TINJAUAN KEUANGAN 202FINANCIAL REVIEW

    Perekonomian Indonesia Tahun 2014 203 Indonesian Economy in 2014 Kinerja Umum 2014 206 General Performance in 2014

    Tinjauan Laba Rugi 208

    Informasi Keuangan Material Lainnya 225

    226

    229

    230

    231

    232

    233

    233

    237

    Prospek Usaha 240

    TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS 248

    Sumber Daya Manusia 250

    Teknologi Informasi 292

    MANAJEMEN RISIKO 316

    TATA KELOLA PERUSAHAAN 408

    Tata Kelola Perusahaan di bank bjb 410bjb

    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 430

    Dewan Komisaris 442

    Komite Di Bawah Koordinasi Komisaris 464

    Sekretaris Dewan Komisaris 486

    Direksi 488

    Komite Di Bawah Koordinasi Direksi 506

    Sekretaris Perusahaan 518

    Kepatuhan 521 Compliance

    Audit Internal 540

    Audit Eksternal 548

    Sistem Pengendalian Internal 549

    Perkara Hukum 554

    Akses Informasi Data Perusahaan 556

    Kode Etik 578

    Budaya Perusahaan 582

    Whistleblowing System 587

    TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 590

    Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup 595

    Pengembangan Sosial Kemasyarakatan 599

    Tanggung Jawab kepada Konsumen 604

    Pengelolaan Ketenagakerjaan 609

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 613

    DATA PERUSAHAAN 817

    bank bjb 818bjb

    Jaringan Kantor 824

    Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 843

  • ii

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

  • 1

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Good Corporate Governance

    Corporate Data

    STRENGTHENING

    beberapa aspek operasional dan

  • 2

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    bjb

    bjb

    2009

    Meneguhkan komitmen untuk menjadi bagian dari 10 bank nasional terbesar dengan kinerja baik

    Strengthen the commitment to become one of the 10 largest well-performing national banks.

    2010

    Melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) dan mengubah logo menjadi bank bjb sebagai bagian dari identitas Perseroan yang sedang bertransformasi dari bank daerah menjadi menjadi bank nasional.

    Carry out an initial public offering (IPO) and change logo into bank bjb as part of the identity of the Company undergoing a transformation from provincial bank into national bank.

    2011

    Meningkatkan kualitas di berbagai aspek organisasi dan operasional untuk menuju pertumbuhan yang lebih pesat di semua lini usaha bank bjb.

    Improving the quality of organizational and operational aspects in order to achieve more rapid growth in all lines of business of banks bjb.

    PERJALANAN MENJADI

    JOURNEY TO BECOME A SOLID NATIONAL BANK

  • 3

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Good Corporate Governance

    Corporate Data

    2012

    Konsisten meningkatkan jumlah jaringan pelayanan, keragaman produk, serta mengokohkan citra korporat sebagai bank nasional.

    Consistent in increasing the number of service network, product diversity, and strengthen corporate image as a national bank.

    2013

    Fokus pada peningkatan kualitas, baik dari aspek kinerja, pelayanan maupun sumber daya manusia. Diharapkan, bank bjb senantiasa mampu menciptakan nilai tambah lebih besar bagi seluruh pemangku kepentingan.

    Focus on improving the quality, both from the aspect of performance, service and human resources. bank bjb is expected to always able to create greater added value for all stakeholders.

    2014

    Memperkuat fondasi operasional dan peningkatan penerapan GCG agar kinerja usaha bank bjb semakin kokoh guna memacu pertumbuhan yang lebih cepat di masa mendatang.

    Strengthen the operational foundation

    performance will grow more robust in order to spur faster growth in the future.

  • 4

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    IKHTISAR KINERJAPerformance Highlights

    20142013201220112010

    Equity +5,44%

    6.7187.084

    6.0095.387

    4.990

    Rp Million

    20142013201220112010

    Assets +6,87%

    70.95875.836

    70.840

    54.448

    43.445

    Rp Million

    bjb

    bank bjb

  • 5

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Good Corporate Governance

    Corporate Data

    13,27%Penghimpunan Dana Pihak Ketiga bank bjb pada tahun 2014 sebesar Rp53,48 triliun, meningkat sebesar 13,27% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp47,195 triliun.

    bankin 2014 amounted to Rp53.48 trillion, an increase of 13.27% compared to the

    trillion.

    Sepanjang tahun 2014, kinerja pendapatan operasional bjb melampaui target yang telah ditetapkan, dengan pencapaian yaitu 118,25% atau sebesar Rp1,466 triliun di atas target anggaran yang ditetapkan.

    income performance exceeded the target set, namely 118.25% or Rp1.466 trillion

    Total Aset bank bjb pada tahun 2014 mengalami kenaikan 6,87% menjadi Rp75,836 triliun bila dibandingkan dengan pencapaian 2013 sebesar Rp70,958 triliun.

    Total assets of bank bjb in 2014 increased 6.87% to Rp75.836 trillion when compared to

    Rp70.958 trillion.

    Rp75,836

    118,25%

  • 6

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    IKHTISAR KEUANGAN

    No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Description

    A

    B

    1. Kredit yang diberikan (termasuk kredit bank lain)

    23.669.719 28.764.701 38.332.712 48.902.340 54.017.114 Disbursed Loans

    2. Penempatan pada Bank Lain 12.748.488 7.780.905 8.013.850 2.629.337 4.764.263 Placement with Other Banks

    3. SSB termasuk SBI 2.412.822 3.972.149 4.142.992 10.291.810 7.125.371

    4. Reverse repo - 7.394.694 11.567.261 - 568.460 Reverse repo

    5. Penyertaan 35.214 35.214 31.984 24.415 27.748 Placements

    C

    1. Dana Pihak Ketiga 31.953.462 39.042.777 50.607.925 49.996.607 53.487.890 Third Party Funds

    Giro 7.610.327 11.168.241 14.828.830 16.735.445 21.749.842 Current Accounts

    Tabungan 4.876.716 6.270.783 9.050.286 12.210.581 12.633.536 Savings

    Deposito 19.466.419 21.603.753 24.365.828 21.050.581 19.104.512 Time Deposits

    2. Dana Lainnya 5.112.166 8.215.678 10.941.680 11.212.983 7.552.036 Other Funding

    Simpanan Dari Bank Lain 3.353.645 5.298.687 6.392.634 5.513.962 3.308.630 Deposits from Other Banks

    Obligasi yang diterbitkan 1.745.936 2.742.993 2.395.091 2.396.611 1.724.000 Bonds issued

    Repo 1.745.936 2.742.993 1.922.795 2.978.073 2.062.916 Bonds issued

    3. Pinjaman yang diterima 12.585 173.998 231.160 324.337 456.490 Borrowings

    D

    1. Modal Dasar 2.424.073 2.424.073 2.424.073 2.424.073 2.424.073 Authorized Capital

    Propinsi Jawa Barat 927.499 927.499 927.499 927.499 927.499 West Java Province

    Propinsi Banten 130.147 130.147 130.147 130.147 130.147 Banten Province

    Kota & Kab. se - Jawa Barat 572.349 572.349 572.349 572.349 572.349 West Java Local Governments

    Kota & Kab. se - Banten 188.060 188.060 188.060 188.060 188.060 Banten Local Governments

    IPO (Initial Public Offering) 606.018 606.018 606.018 606.018 606.018 Initial Public Offering (IPO)Go Public

    Agio Saham - 823.423 823.423 823.423 823.423 Premium on share Capital - Net of

    Share Issuance Cost

    Kepentingan non-pengendali 5.054 12.457 33.687 34.045 40.571 Non Controlling Interest

    2. Saldo Laba 1.743.497 2.127.146 2.727.657 3.436.725 3.795.540 Retained Earnings

    E

    1. Modal Inti 4.278.130 4.551.623 4.650.062 5.350.343 5.792.267 Core Capital

    2. Modal Pelengkap (70.865) (15.858) (77.687) (9.926) 16.678 Supplementary Capital

    3. Penyertaan ( - / - ) - - - - - Investments (- / -)

    G

    1. Lancar 36.845.094 45.029.998 57.299.810 61.759.048 68.473.499 Current

    2. Dalam Perhatian Khusus 258.640 571.126 1.049.922 2.147.548 2.056.762 Special Mention

    3. Kurang Lancar 35.211 67.221 163.356 197.197 253.434 Substandard

    4. Diragukan 68.618 66.039 118.598 263.231 267.961 Doubtful

    5. Macet 312.327 204.351 470.126 1.014.225 2.107.657 Loss

    H

    1. Pendapatan Bunga 4.894.312 5.977.050 6.795.686 8.132.989 8.791.820 Interest Income

    2. Beban Bunga (2.254.731) (2.915.841) (3.140.311) (3.350.845) (4.330.222) Interest Expense

    3. Pendapatan Bunga Bersih 2.639.581 3.061.209 3.655.375 4.782.144 4.461.598 Net Interest Income

    4. Pendapatan Operasional Lainnya 306.401 240.168 330.362 457.258 565.904 Other Operating Income

    5. Beban Operasional Lainnya (1.755.444) (2.026.483) (2.566.496) (3.487.471) (3.611.668) Other Operating Expense

    6. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya

    (1.190.538) 1.274.894 1.419.241 1.751.931 1.415.834 Other Operating Income (expense)

    7. Pendapatan Non Operasional 42.316 60.171 112.185 27.497 37.984 Non Operating Income

    8. Beban Non Operasional (13.226) (15.249) (18.927) (26.554) (15.329) Non Operating Expense

    9. Laba Sebelum Pajak 1.219.628 1.319.816 1.512.499 1.752.874 1.438.489 Income Before Tax

    10. Pajak (329.403) (357.121) (319.195) (376.487) (318.455) Tax

    11. Laba Bersih 890.225 962.695 1.193.304 1.376.387 1.120.034 Net Income

    12. Laba Sebelum Hak Minoritas 890.225 962.696 1.193.304 1.376.387 1.120.034

    13. Hak Minoritas atas Laba Rugi Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasikan

    54 435 620 3.474 (3.940)Consolidated

    In millions of Rupiah. Numerical notations in all tables and graphs are in Indonesian.

  • 7

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Good Corporate Governance

    Corporate Data

    No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Description

    14. Total Laba (Rugi) Komprehensif 890.225 962,695 1.193.204 1.376.387 1.120.035

    15. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada: - pemilik entitas induk

    890.171 962,261 1.192.684

    1.372.913 1.116.095

    Total income (loss) attributable to:

    owners of the parent -

    - kepentingan non pengendali 54 435 620 3.474 3.940 non-controlling interests -

    Total 890.225 962.696 1.193.304 1.376.387 1.120.035 Total

    16. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: - pemilik entitas induk 890.171 962.261 1.192.684

    1.372.913 1.116.095attributable to:

    owners parent entity -

    - kepentingan non pengendali 54 435 620 3.474 3.940 non-controlling interests -

    Total 890.225 962.696 1.193.304 1.376.987 1.120.035 Total

    17. Laba (Rugi) Per Saham 105,54 99,24 123,00 141,59 115,11

    I

    CAR 22,85 18,36 18,11 16,51 16,39% CAR

    ROA 3,15 2,65 2,46 2,61 1,94% ROA

    ROE 24,95 21,00 25,02 26,76 19,10% ROE

    NIM 7,32 6,89 6,44 7,96 6,79% NIM

    NPL Gross 1,86 1,21 2,07 2,83 4,15% NPL Gross

    NPL Net 0,29 0,41 0,50 0,64 1,04% NPL Net

    BOPO 76,60 80,02 79,31 79,41 85,94%Operating Expense to Operating

    Revenue

    LDR 71,54 72,95 74,09 96,47 93,18% LDR

    Ikhtisar Operasi Operation Highlights

    20142013201220112010

    Laba

    Net Income-18,62%

    1.376.387

    1.120.034

    1.193.304

    962.695

    890.225

    Rp Million

    20142013201220112010

    Operating Expense to Operating Revenue

    +0,1%

    80,0285,94

    79,3176,6077,30

    %

    20142013201220112010

    Disbursed Loans+10,46%

    48.902.340 54.017.114

    38.332.712

    28.764.701

    23.669.719

    Rp Million

    20142013201220112010

    CARCAR -0,12%

    16,51

    16,39

    18,3618,11

    22,85%

    20142013201220112010

    NIM +1,52%

    6,89

    7,96

    6,44

    7,327,63

    %

    20142013201220112010

    Net Interest Income-6,70%

    4.782.143

    4.461.598 3.655.375

    3.061.209

    2.639.581

    Rp Million

  • 8

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    PERISTIWA PENTING 2014

    Maret Maret23 5 26

    Launching layanan bank bjb pbb online mobile bank bjb

    bjb bjb

    bank bjb

    bank bjb

    bjb2014

    bjb

    Juni Juli Juli27 1 14

    bjb

    bjb

    bank bjb

    bjb

    bjb

    bjb

    April Mei MeiApril11 8 24

    Gathering bank bjb

    bjb

    bjb futsal championship 2014

    bjb

    bjb

    bjb

  • 9

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Good Corporate Governance

    Corporate Data

    9Juli September September18-20 4

    bjb

    bjbbjb

    bjb

    Customer Gathering bank bjb

    bjb

    September September Oktober15 24 18

    bjb Photo Contest 2014

    2014 bjb bjb

    bjb

    Launching

    Desember Desember22 19 23

    Launchingbank bjb

    bjb

    bjb

    bjb

  • 10

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    01

    04

    02

    05

    03

    06

    1

    1

    2nd

    2nd

    3

    PENGHARGAAN AWARDS

  • 11

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Good Corporate Governance

    Corporate Data

    07 08 09

    bjb

    bjb

    bjb

    bjb

  • 12

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Laporan Manajemen

  • 13

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Laporan Dewan Komisaris 14

    Laporan Direktur Utama 22

    Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan 2014 36

  • 14

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    LAPORAN DEWAN KOMISARIS

    Komisaris UtamaPresident Commissioner

    14

    Analisa & Pembahasan atas Kinerja Perseroan

    Tata Kelola Perusahaan

    Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

    Laporan Keuangan Konsolidasian

    Data Perusahaan

  • 15

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Para pemangku kepentingan yang terhormat,

    Salam sejahtera kami sampaikan, semoga kebaikan selalu menyertai kita semua dalam menjalankan tugas sehari-hari. Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan laporan terkait dengan kewajiban dan wewenang yang diberikan kepada Dewan Komisaris sebagai salah satu Organ Perseroan, yaitu melakukan pengawasan atas kegiatan usaha yang dijalankan Manajemen.

    Selama tahun 2014 ini, Dewan Komisaris menyadari bahwa perjalanan kegiatan bisnis Perseroan diwarnai beragam tantangan yang tidak mudah, tidak hanya dari sisi eksternal tetapi juga internal Perseroan.

    Dari sisi eksternal, kinerja pertumbuhan perekonomian dalam negeri sedang mengalami perlambatan, yang salah satu penyebab utamanya adalah tekanan perekonomian global. Begitu juga dengan indikator-indikator ekonomi yang dapat mempengaruhi kinerja industri perbankan pada umumnya, termasuk Perseroan pada khususnya, cenderung memberikan tekanan bagi kinerja Perseroan.

    Beberapa di antara indikator dimaksud, yaitu suku bunga acuan BI rate yang naik 25 basis poin, dari 7,50% menjadi

    year on year) dan konsumsi rumah tangga yang ikut mengalami kontraksi, dari 5,28% pada tahun 2013 menjadi 5,14% di tahun 2014.

    Dari sisi internal, kelengkapan organisasi pengurus Perseroan, khususnya jumlah Direksi yang tidak lengkap sepanjang tahun 2014 juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Perseroan. Dalam situasi yang kurang kondusif seperti inilah Manajemen mengelola Perseroan.

    Dear Respected Shareholders,

    Best wishes, may virtuousness be with us in the performance of our daily tasks. On this occasion, let us convey the report related to the responsibilities and authorities granted to the Board of Commissioners as one of the organs of the Company, namely supervising the business activities performed by the Management.

    The Board of Commissioners realize, during 2014 the business of the Company was faced with a variety of uneasy challenges, both external and internal.

    From the external side, the performance of domestic economic growth experienced slowdown due to the pressure of the global economy. Likewise, economic indicators affected the performance of the banking industry in general and pressured the Banks performance in particular.

    Some of the indicators were the BI interest rate which raised

    remained high at 8.36% (year on year) and household consumption contracted from 5.28% in 2013 to 5.14% in 2014.

    Internally, inadequate number of directors during 2014 also became a challenge for the Bank. The Management ran the Bank in this unfavorable situation.

  • 16

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Situasi eksternal merupakan kondisi yang tidak dapat dipengaruhi oleh Perseroan, misalnya terkait dengan indikator-indikator yang disebutkan di atas. Manajemen harus menerima situasi tersebut, sambil menyesuaikan strategi pengelolaan Perseroan agar tetap bisa mencapai target.

    Dengan bebagai strategi dan inovasi yang telah direalisasikan oleh Manajemen, pada tahun 2014 Perseroan berhasil meningkatkan perolehan Dana Pihak Ketika sebesar 13,32% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga meningkatkan market share terhadap Bank Umum sebesar 0,01%. Hal ini menunjukan bahwa di tengah situasi yang penuh dengan tantangan, manajemen masih dapat mempersembahkan kinerja yang baik, sejalan dengan visi yang telah ditetapkan. Karena itulah, Dewan Komisaris harus memberikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan atas pencapaian tersebut.

    Selain itu, Net Interest Margin Perseroan posisi berada di level 6,79%, berada di atas target yang sebesar 6,44%. Sehingga, mampu memberikan kontribusi pendapatan Perseroan. Kemudian, rasio antara biaya dengan pendapatan masih di dalam koridor perkiraan, yaitu 85,94%.

    Kendati demikian, sejumlah target yang sudah ditetapkan belum bisa dipenuhi secara maksimal. Di antara target tersebut, misalnya rasio laba sebelum pajak terhadap total aset (Return on Asset/ROA) yang hanya 1,94%, sementara targetnya 1,87%.

    Pertumbuhan kredit yang diharapkan mencapai Rp52,405 triliun pada 2014 dapat dicapai 103,8%. Kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang dikelola Perseroan juga melampaui target yang sudah ditetapkan. Dari rencana 3,08%, dengan realisasinya sebesar 4,15%.

    Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi bahwa pada tahun buku 2014, Perseroan masih berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp1.120 triliun. Namun harus diakui, pencapaian tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.376 triliun.

    Pandangan atas Prospek Usaha yang disusun DireksiDewan Komisaris memandang bahwa prospek usaha tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi, di antaranya terkait dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, aset, serta penyaluran kredit sangat realistis. Keyakinan ini, di antaranya

    External situation is the condition beyond the Companys

    above. The management must accept the situation, while adjusting the Companys management strategy in order to achieve the targets.

    With various strategies and innovations that have been realized by the management, in 2014 the Company managed to increase its acquisition of Third Party Funds by 13.32% when compared to the previous year, thereby increasing the market share of the Commercial Bank to 0.01%. This shows that in the midst of a challenging situation, the Management was still to present a good performance, in line with the vision that has been set. Thus, the Board of Commissioners expresses our appreciation to the Board of Directors and all employees for this achievement.

    In addition, the Companys Net Interest Margin grew by 6.79%, namely above the target of 6.44%, thus able to contribute to the Companys revenue. Moreover, the ratio of costs to income remained within the forecast corridor, namely 85.94%.

    to be met to the fullest. Among these targets is the ratio of

    reached 1.94%, meanwhile the target was 1.87%.

    Credit growth which was expected to reach Rp52.405 trillion in 2014 credit grew by 11.7%. The Companys non-performing loans (NPL) also exceeded, namely 3.08% targeted and 4.15% realized.

    Rp1,120 trillion. But admittedly, the Companys achievement decreased compared to the previous year where operating income reached Rp 1,376 trillion.

    Board of DirectorsThe Board of Commissioners believes that the business prospects in 2015 which has been prepared by the Board of Directors, which are related to the growth of third party funds,

    LAPORAN DEWAN KOMISARIS

  • 17

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    mengacu pada tiga hal, yaitu kinerja yang sudah berjalan tahun sebelumnya, kondisi perekonomian nasional yang diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun 2014, serta strategi yang telah ditetapkan oleh Direksi.

    Dari sisi kinerja tahun sebelumnya yang penuh dengan tantangan, Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi mampu mempersembahkan kinerja yang baik. Bahkan untuk sejumlah indikator, misalnya Dana Pihak Ketiga, tetap mengalami peningkatan. Begitu juga dengan market share terhadap Bank Umum yang ikut tumbuh.

    Untuk kondisi perekonomian nasional, pada tahun 2015 ini pemerintah telah menetapkan target yang jauh lebih baik dibandingkan tahun realisasi tahun 2014. Di antaranya, tingkat

    sebesar 5,0%. Kondisi eksternal yang diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya tersebut akan sangat mendukung pencapaian target usaha yang telah disusun oleh Direksi.

    Begitu juga dengan strategi yang telah disiapkan oleh Direksi, di antaranya cross selling produk serta fokus pada perbaikan kredit bermasalah. Strategi tersebut akan sangat mendukung pencapaian prospek usaha, karena melalui strategi ini, peningkatan yang dapat dicapai bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas.

    Pelaksanaan GCGDi antara solusi yang ditetapkan Perseroan untuk mengatasi permasalahan kinerja tahun 2014, adalah melalui jalur penerapan prinsip GCG. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 19 Desember 2014, Perseroan telah membentuk Direktorat Mikro.

    Pembentukan Direktorat tersebut merupakan bukti keseriusan pemegang saham, di antaranya untuk mengatasi kredit bermasalah dan peningkatan performa kredit mikro. Kredit di sektor mikro termasuk yang memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan NPL, sehingga kehadiran Direktorat Mikro menjadi sangat penting.

    Untuk itulah, solusi melalui pengembangan GCG ini menjadi salah satu jalan keluar utama dan sangat penting dalam perjalanan bisnis Perseroan. Solusi tersebut diharapkan mampu menopang kinerja Perseroan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

    assets, and credit are very realistic. This belief, of which refers to the three cases, the performance in the previous year, the national economy which is estimated to be better than in 2014, as well as the strategies set by the Board of Directors.

    Based on the previous years performance which was full of challenges, the Board of Commissioners considers that the Board of Directors will be able to present good performance. For a number of indicators, such as the Third Party Funds remains increasing, as well as the market share of the commercial bank which also grew.

    For the condiition of the national economy, in 2015 the Government has set targets that are much better than the realizations in 2014. Among others, growth rate is expected to

    expected to be better than the previous year will support the achievement of the business targets that have been prepared by the Board of Directors.

    Similar are the strategies prepared by the Board of Directors, including products cross-selling and the focus to improve non-performing loans. The strategies will strongly support the achievement of the business prospects, because through these strategies, improvements can be achieved not only in terms of quantity, but also quality.

    GCG ImplementationOne of the Companys solutions to address performance issues in 2014 is through the application of the principles of good corporate governance. Through the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) on December 19, 2014, the Company established the Micro Directorate.

    The establishment of this Directorate becomes proof of the shareholders seriousness to solve non-performing loans and to improve micro-credit performance. The micro-credit sector contributed greatly to the increase of NPL, thus the presence of the Micro Directorate becomes very essential.

    For this reason, the development of good corporate governance becomes one of the main necessary solutions for the business. This solution is expected to sustain the Companys performance in order to be better in the future.

  • 18

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris

    Sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, kami senantiasa melakukan penilaian kinerja di jajaran perangkat Dewan Komisaris sebagai perbaikan dan upaya peningkatan kinerjanya. Penilaian tersebut dilakukan baik terhadap rekomendasi yang diajukan maupun terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

    Berdasarkan hasil evaluasi dimaksud, Dewan Komisaris menilai seluruh perangkat yang meliputi Komite Audit (KA), Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) serta Komite Pemantau Risiko (KPR) telah menjalankan tugas dengan baik. Masing-masing Komite telah memberikan masukan dan rekomendasi yang berkualitas, yang dilengkapi dengan penjelasan latar belakang permasalahan dan argumentasi yang relevan untuk setiap permasalahan yang dibahas. Hal tersebut diyakini akan membantu Direksi dalam melaksanakan atau mempertimbangkan rekomendasi yang disampaikan Dewan Komisaris.

    Untuk menjaga kesinambungan kinerja yang baik, Dewan Komisaris mengamanatkan kepada seluruh anggota komite di bawah Dewan Komisaris agar senantiasa meningkatkan kompetensi serta konsistensi dalam pelaksanaan tugas dengan dedikasi dan integritas yang tinggi. Tantangan Perseroan ke depan akan semakin besar, terutama mengingat organisasi bisnisnya yang semakin besar.

    Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

    Komposisi Dewan Komisaris mengalami perubahan pada 19 Desember, melalui RUPSLB. Hingga periode 31 Desember 2014, komposisi Dewan Komisaris menjadi:

    Komisaris : MuhadiKomisaris : Wawan Ridwan Komisaris Independen : Achmad BarabaKomisaris Independen : Klemi SubiyantoroKomisaris Independen : Rudhyanto MoodutoKomisaris Independen : Yayat Sutaryat

    The Performance of Committees Under the Board of CommissionersAs part of the implementation of good corporate governance, we always conduct performance appraisals towards the supporting organs of the Board of Commissioners as an effort to improve their performance. The performance appraisals are performed based on the recommendations conveyed as well as based on the implementation of tasks assigned by the Board of Commissioners.

    Based on the results of such evaluations, the Board of Commissioners concludes that the Audit Committee (KA), Remuneration and Nomination Committee (KRN) and the Risk Management Committee (KPR) have satisfactory performed their tasks. Each committee has provided inputs and recommendations with quality, equipped with relevant background and argumentation of the issues discussed. It is believed to have assisted the Board of Directors in implementing or considering the recommendations made by the Board of Commissioners.

    To maintain the continuity of satisfactory performance, the Board of Commissioners mandates all members of the committees under the Board of Commissioners to continue to improve competency and consistency in the implementation of tasks with dedication and integrity. The Companys future challenges will be even greater considering the increasing growth of the business organization.

    Changes in the composition of the Board of CommissionersOn December 19, the composition of the Board of Commissioners was amended through the EGM. Until the period of December 31, 2014, the composition became:

    Commissioner : MuhadiCommissioner : Wawan Ridwan Independent Commissioner : Achmad BarabaIndependent Commissioner : Klemi SubiyantoroIndependent Commissioner : Rudhyanto MoodutoIndependent Commissioner : Sdr. Yayat Sutaryat

    LAPORAN DEWAN KOMISARIS

  • 19

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    ApresiasiPada kesempatan ini kami juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pemangku kepentingan internal dan eksternal Perseroan atas kerja sama dan dukungannya, sehingga proses bisnis di Perseroan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Khusus kepada Direksi serta jajaran di bawahnya, kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama tim yang telah dibangun dan kerja kerasnya dalam memperkokoh fondasi Perseroan.

    AppreciationOn this occasion we also express appreciation and gratitude to the internal and external stakeholders of the Company for their cooperation and support resulting the Companys business processes to run smoothly. In particular to the Board of Directors and the ranks bellow, we are thankful for the teamwork and hard work in strengthening the Companys foundation.

    Komisaris UtamaPresident Commissioner

  • 20

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    DEWAN KOMISARIS

    Wawan RidwanKomisarisCommissioner

    Komisaris UtamaPresident Commissioner

    MuhadiKomisarisCommissioner

  • 21

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Yayat SutaryatKomisaris IndependenIndependent Commissioner

    Klemi SubiyantoroKomisaris IndependenIndependent Commissioner

    Achmad BarabaKomisaris IndependenIndependent Commissioner

    Rudhyanto MoodutoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

  • 22

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    LAPORAN DIREKTUR UTAMA

    Ahmad IrfanDirektur UtamaPresident Director

    22

  • 23

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Pemegang saham yang terhormat,

    Salam sejahtera kami sampaikan, semoga kita selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dan diberikan kelancaran dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin

    Pada kesempatan kali ini, izinkan kami menyampaikan laporan perjalanan kinerja Perseroan untuk tahun buku 2014. Laporan ini kami sampaikan secara transparan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai bentuk kepatuhan dan tanggung jawab kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya.

    Tantangan 2014Perjalanan dunia usaha sepanjang tahun 2014 banyak diwarnai oleh tantangan, terutama dari faktor eksternal. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh Perseroan, tetapi juga dunia usaha pada umumnya. Bahkan sejak memasuki tahun 2014, ada pesimisme di lingkungan dunia usaha atas kondisi ekonomi yang akan berjalan.

    Sentimen tersebut diindikasikan melalui Indeks Tendensi Bisnis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada kuartal 1-2014 yang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu dari 104,72 menjadi 101,95. Hal ini menunjukan bahwa ekspektasi dunia usaha terhadap situasi ekonomi awal 2014 cenderung pesimistis.

    Situasi yang berkembang di dunia usaha, di antaranya sebagai antisipasi terhadap kondisi ekonomi secara makro sepanjang tahun 2014, yang terbukti masih terjadi perlambatan. Salah satu penyebab utamanya adalah perekonomian global yang masih belum stabil.

    Hal itu, misalnya bisa terlihat pada perekonomian dua negara besar dunia, yaitu Amerika Serikat dan China yang memiliki tren berkebalikan. Ketika data ekonomi Amerika menunjukkan kecenderungan positif, kondisi di China justru sebaliknya.

    Indonesia yang menganut sistem perekonomian terbuka, turut terkena imbas dari perlambatan pada perekonomian global tersebut. Selama tahun 2014, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,43% dibandingkan tahun sebelumnya. Khusus ekspor non-migas, dimana penurunannya mencapai 2,64%.

    Respected Shareholders,

    Best wishes we convey, May we always be in the protection of God Almighty and be given ease in our daily activities. Amen

    On this occasion, let us convey the report on the Companys

    report in a transparent manner in accordance with applicable regulations, as a form of compliance and responsibility to shareholders and other stakeholders.

    Challenges in 2014Throughout the year 2014, the business was faced by many challenges, mainly from external factors. This condition was not only experienced by the Company, but also the business world in general. Even since the beginning of 2014, the business was already pessimist towards the upcoming economic condition.

    The sentiment was indicated by the Business Tendency Index released by the Central Bureau of Statistics (BPS) in

    quarter, namely from 104.72 to 101.95. This indicated that the expectation of the business against the economic situation in early 2014 was likely pessimistic.

    The situation developing in the business world was an anticipation of macro-economic condition throughout 2014, which proved remained slowing down. One of the main causes was the unstable global economy.

    This, for example, can be seen on the economy of the worlds two large countries, namely the United States of America and China with opposite trends. When the economic data of the USA showed positive trend, the condition of China was the opposite.

    Indonesia, which adopts an open economy, was also affected by the slowdown of the global economy. During 2014, the cumulative value of the Indonesian export declined by 3.43% compared to the previous year. Particularly non-oil exports, the decline reached 2.64%.

  • 24

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Pertumbuhan ekonomi (PDB) juga turut mengalami tekanan. BPS mencatat bahwa pertumbuhannya hanya 5,02%, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang 5,78%.

    Laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebagai salah satu faktor pembentuk PDB, pada tahun 2014 juga mengalami kontraksi, menjadi hanya 5,14%. Sedangkan pada tahun 2013 mencapai sebesar 5,28%.

    Situasi Sektor KeuanganMembaiknya perekonomian di Amerika Serikat, yang mengisyaratkan adanya evaluasi terhadap kebijakan stimulus moneter, memberikan dampak negatif terhadap pasar keuangan di Indonesia. Investor asing banyak yang menarik dana dari pasar keuangan Indonesia untuk mencari investasi lebih menguntungkan dalam denominasi dolar.

    Aksi para investor ini, ditambah dengan neraca perdagangan

    rupiah terhadap dolar AS mengalami tekanan. Sepanjang tahun 2014, terutama di penghujung tahun, sempat menyentuh posisi terendahnya, yaitu di kisaran Rp12.900 per dolar.

    Menjelang berakhirnya tahun 2014 juga diwarnai dengan kenaikan suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin, dari 7,50% menjadi 7,75%. Kenaikan suku bunga ini merupakan respon yang diambil oleh Bank Indonesia untuk

    bahan bakar minyak.

    tetap tinggi, yaitu 8,36% (year on year). Kondisi ini memiliki beragam implikasi bagi industri perbankan.

    Kenaikan suku bunga berpotensi menurunkan net interest margin (NIM), sehingga dapat menekan laba perbankan. Data Bank Indonesia menyebutkan, NIM bank umum untuk periode November 2014 telah mengalami penurunan sebesar 13,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    masyarakat ikut menurun. Konsumsi rumah tangga yang mengalami kontraksi berpotensi menekan kredit konsumsi, yang lebih umumnya cepat memberikan keuntungan bagi perbankan.

    Economic growth (GDP) was also under pressure. BPS noted that growth only reached 5.02%, lower than the 5.78% in 2013.

    In 2014, the growth of household consumption as one of the determining factors of GDP also contracted, becoming only 5.14% whereas in 2013 amounted to 5.28%.

    The improving economy in the United States, which suggests the presence of evaluation to the monetary policy

    in Indonesia. Many foreign investors withdrew funds from

    investments denominated in dollar.

    The action took by these investors, combined with Indonesias

    value of the rupiah against the US dollar. Throughout 2014, especially at the end of the year, value of the rupiah against the US dollar touched its lowest position, namely in the range of Rp12,900 per dollar.

    Towards the end of 2014 BI rate also rose by 25 basis points, from 7.50% to 7.75%. This increase was a response taken by

    of fuel prices.

    8.36% (year on year). This condition provided a variety of implications for the banking industry.

    The rise in interest rates potentially reduced net interest

    data of Bank Indonesia, the NIM of commercial banks for the period of November 2014 decreased by 13.11% compared to the same period in the previous year.

    purchasing power of the people. Household consumption which experiences contraction has the potential to

    banking.

    LAPORAN DIREKTUR UTAMA

  • 25

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Tantangan InternalDi tengah situasi eksternal yang penuh dengan ketidakpastian tersebut, secara internal Perseroan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Secara organisasi, bank bjb beroperasi deng struktur manajemen yang tidak lengkap, sehingga organ manajemen berjalan kurang sesuai dengan yang sudah direncanakan.

    Sepanjang tahun 2014, Perseroan melaksanakan 3 kali RUPS untuk memenuhi komposisi manajemen. Komposisi manajemen Perseroan terpenuhi berdasarkan hasil keputusan RUPSLB Perseroan pada tanggal 19 Desember 2014.

    Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam industri perbankan, faktor eksternal seperti keputusan otoritas dalam memastikan pihak yang patut menempati posisi manajemen, juga menjadi concern. Internal Perseroan demi peningkatan kinerja Perseroan.

    Kebijakan StrategisUntuk tahun 2014, Perseroan telah memiliki kebijakan strategis sebagai panduan bagi seluruh organ di lingkungan Perseroan. Strategi tersebut tertuang dalam Kebijakan Umum Direksi Tahun 2014.

    Perseroan telah berkomitmen bahwa pengembangan Perseroan diarahkan untuk terus memasuki next level,

    yang tinggi dan berkesinambungan (A Strong Sustainable ). Dengan begitu, Perseroan menjadi

    lebih besar dari sisi aset dan laba, lebih kuat dari permodalan, serta lebih baik dari sisi pelayanan.

    Kebijakan strategis yang telah ditetapkan untuk mendukung komitmen strategis Perseroan di tahun 2014 adalah:1. Peningkatan Market Share Dana Pihak Ketiga Upaya yang dilakukan untuk mencapai rencana tersebut,

    di antaranya dengan melakukan optimalisasi pertumbuhan dana pihak ketiga melalui promosi dan pemasaran produk dana serta inovasi produk.

    2. Pengembangan dan Peningkatan kualitas layanan Upaya yang dilakukan melalui peningkatan electronic

    banking untuk meningkatkan corporate fee based income, serta pelayanan kepada nasabah dalam transaksi e-banking.

    Internal Challenges In the midst of an uncertain external coondition, the Company internally faces substantial challenges. Organizational wise, bank bjb operates with an incomplete management structure, consequently, organs of the management does not operate as appropriate as planned.

    To solve the issue of management composition, throughout 2014, the Company carried out 3 GMS. The composition of

    decision of the EGM in December 19, 2014.

    In accordance with the applicable regulations in the banking industry, external factors such as the decision of the

    management positions, also became an internal concern of the Company in order to improve the Companys performance.

    Strategic PoliciesFor 2014, the Company already possesses appropriate strategic policies as a guide for the entire organs of the Company. The strategies set out in Public Policy 2014 Board of Directors.

    The Companys commitment is the expansion of the Company will be directed to continue to enter the next level, thus

    so, the Company becomes greater in terms of assets and earnings, stronger in terms of capital, and better in terms of service.

    The Strategic policies established to support the Companys strategic commitment in 2014 are:1. Increase the Market Share of Third Party Funds Efforts performed to achieve the plan included optimizing

    the growth of third party funds through product promotion and marketing as well as product innovation.

    2. Develop and Improve the quality of service This was among others conducted through improving

    electronic banking to improve corporate image and fee-based income, as well as services to customers in e-banking transactions.

  • 26

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    3. Increase lending

    to the productive and consumptive sectors by optimizing the use of funds by taking into account the precautionary principle.

    4. Optimizing of fee-based income to support the

    This was among others performed by developing banking transaction services, such as through automated teller machines (ATM) and bjb digi services.

    2014 Target RealizationExternal conditions affecting the performance of the national economy also provided impact on the banking industry, including the Company. According to us, the external condition is a variable that cannot be controlled by the Company, although its impact on the business performance

    The Company and the banking industry in general have to accept the situation as a challenge that must be faced. The Company had to face these challenges during the year 2014. Moreover, the incomplete organizational structure until the

    to be achieved.

    Target and Realization

    As the basis of performance, the Company has set a number of targets to be achieved by 2014. The targets were set based on a number of macro assumptions, among others, economic growth based on the governments projection, namely 5.8 to 6.1%.

    3. Meningkatkan penyaluran kredit Beberapa upaya yang dilakukan, di antaranya melakukan

    optimalisasi pembiayaan di sektor produktif maupun konsumtif dengan mengoptimalkan penggunaan dana dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

    4. Optimalisasi fee based income untuk mendukung pencapaian target laba bank

    Upaya yang dilakukan, di antaranya mengembangkan jasa transaksi perbankan, seperti melalui anjungan tunai mandiri (ATM) dan layanan bjb digi.

    Realisasi Target 2014Kondisi eksternal yang telah mempengaruhi kinerja perekonomian nasional, ikut berimbas pada industri perbankan, termasuk Perseroan. Kami berpandangan, kondisi eksternal tersebut merupakan variabel yang tidak bisa dikontrol oleh Perseroan, walaupun pengaruhnya terhadap

    Perseroan maupun industri perbankan pada umumnya harus menerima situasi tersebut sebagai tantangan yang mesti dihadapi. Situasi itulah yang dihadapi oleh Perseroan sepanjang tahun 2014. Ditambah lagi dengan struktur organisasi yang tidak sempurna hingga akhir tahun, membuat sejumlah target yang sudah ditetapkan tidak tercapai.

    Target dan Pencapaian

    Pos KeuanganTarget Desember 20142014 December Target

    Realisasi Desember 20142014 December Realisation

    Aset 78.500 75.836 AssetsDana Pihak Ketiga 56.961 53.487 Third Party FundsPenyaluran Kredit 52.405 54.017 Loan DisbursementLaba Bersih 1.112 1.120 Net IncomeNIM 6,44% 6,79% NIM ROA 1,87% 1,94% ROA (net)ROE (net) 19,44% 19,10% ROE (net)NPL (gross) 3,08% 4,15% NPL (gross)Cost of Fund 5,1% 5,87% Cost of FundCASA 45,9% 64,3% CASACAR 15,37% 16,39% CAR

    Sebagai dasar acuan kinerja, Perseroan telah menetapkan sejumlah target yang ingin dicapai pada tahun 2014. Target tersebut ditetapkan berdasarkan sejumlah asumsi makro. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada proyeksi pemerintah, yaitu 5,8-6,1%.

    LAPORAN DIREKTUR UTAMA

  • 27

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Begitu pun dengan nilai tukar rupiah, untuk tahun 2014. Bank Indonesia memperkirakan berada di kisaran Rp11.300-11.580 per dolar AS.

    kinerja industri perbankan diperkirakan masih akan tumbuh, walaupun gejolak ekonomi pada tahun 2014 sebenarnya sulit diprediksi.

    diharapkan dapat menjaga suku bunga acuan SBI pada kisaran 7,00%-7,25%. Suku bunga acuan ini akan sangat berpengaruh terhadap bank dalam menetapkan suku bunga kredit maupun Dana Pihak Ketiga.

    Dengan asumsi-asumsi tersebut, Perseroan menetapkan sejumlah target kinerja, yang di antaranya:1. Meningkatkan Net Interest Margin (NIM) sebesar 6-6,5%.2. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 14-18%.3. Penyaluran kredit naik 14-16%, dengan pangsa pasar

    1,33%. Penentuan komposisi kredit didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/26/2012, bahwa untuk tahun 2014 komposisi kredit produktif dan konsumtif adalah 30% dan 70%. Target kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) sebesar 2,5-3,1%.

    4. Return on Asset (ROA) atau rasio laba sebelum pajak terhadap total aset sebesar 1,5%-1,9%.

    RealisasiSeperti dipaparkan di atas, besaran asumsi-asumsi makro yang telah ditetapkan ternyata meleset dari perkiraan.

    tinggi, begitu juga dengan suku bunga acuan BI rate.

    Tekanan faktor eksternal yang di luar kontrol Perseroan ini membuat Perseroan mengalami kesulitan dalam meraih target yang sudah ditetapkan. Karena faktor-faktor eksternal tersebut tidak dapat dikontrol Perseroan, maka hal tersebut berdampak yang kurang baik terhadap kinerja Perseroan.

    Untuk laba bersih misalnya, sepanjang tahun 2014 mengalami kontraksi sebesar 18,62% (yoy). Jika pada 2013 mencapai Rp1,376 triliun, pada 2014 mencapai Rp1,120 triliun.

    Similar with the exchange rate, for 2014, Bank Indonesia estimated the exchange rate to be in the range of Rp11.300-11.580 per US dollar.

    assumption, the performance of the banking industry was estimated to grow, despite the economic turmoil in 2014 was

    to keep the SBI benchmark interest rate in the range of 7.00% -7.25%. The benchmark interest rate will greatly affect the banks in setting interest rates on loans and Third Party Funds.

    With these assumptions, the Company set a number of performance targets, which include:1. Increase Net Interest Margin (NIM) of 6-6.5%.2. Third Party Fund Growth of 14-18%.3. Increase Lending to 14-16%, with a market share of 1.33%.

    Determination of the composition of loan is based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 14/26/2012, that for 2014 the composition of productive and consumptive credit is 30% and 70% .Target of non-performing loans (NPL) of 2.5 -3.1%.

    total assets of 1.5%-1.9%.

    RealizationAs described above, the amount of macro assumptions established were not according to the estimation. Economic

    benchmark interest rate.

    The pressure from external factors beyond the Companys

    targets set. Since the external factors could not be controlled, it provided effect to the Companys performance.

    Net income for example, during the year 2014 contracted by 18.62% (yoy). If in 2013 net income reached Rp1.376 trillion in 2014 it only reached Rp1.120 trillion.

  • 28

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Kondisi kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) Perseroan juga meningkat, yang salah satunya disebabkan oleh kondisi dunia usaha yang kurang bergairah. Bahkan cenderung melemah akibat tekanan situasi eksternal, seperti indikator makroekonomi yang telah disampaikan di atas.

    Sepanjang tahun 2014, NPL yang dikelola Perseroan mencapai 4,15%, bertambah 1,32% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,83%. Peningkatan NPL disebabkan oleh penurunan kualitas aset pada kredit mikro, komersial dan KPR. Namun demikian kualitas aset kredit konsumer Perseroan tetap terjaga di sepanjang tahun 2014.

    Untuk penyaluran kredit, pertumbuhan yang mampu dicapai Perseroan adalah sebesar 10,46%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2013 yang dapat menembus 28,1%.

    Sementara rasio laba sebelum pajak terhadap total aset (ROA), yang berhasil dibukukan oleh Perseroan mencapai sebesar 1,94%.

    Walaupun demikian, sejumlah akun indikator kinerja Perseroan berhasil dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini bisa diperoleh di antaranya karena kinerja pemangku kepentingan internal Perseroan yang solid, dimana mereka selalu berupaya untuk memandang tantangan sebagai kesempatan untuk meningkatkan inovasi.

    Beberapa akun yang kinerjanya sesuai dengan target, di antaranya adalah pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun, dimana sepanjang tahun 2014 kenaikannya mencapai sebesar 13,27%.

    Sedangkan NIM yang berhasil direalisasikan oleh Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar 6,79%. Keberhasilan ini, terutama didorong oleh kinerja operasional Perseroan yang

    Prospek UsahaRencana bisnis Perseroan tahun 2015 tetap berpedoman pada pencapaian visi meraih pertumbuhan berkualitas dan berkesinambungan. Dari sinilah Perseroan menentukan rencana strategis, dengan tetap memperhatikan kondisi makro yang berpotensi mempengaruhi kinerja Perseroan.

    The Companys non-performing loans also increased due to the poor condition of the business. The condition tended to weaken due to the pressure of external circumstances, such as the macroeconomic indicators presented above.

    Throughout 2014, the Companys NPL reached 4.15%, increased by 1.32% compared to the previous year of 2.83%. The increase of NPL was due to the decline in asset quality in micro-credit, commercial and mortgage. However, the quality of asset of the companys consumer credit was maintained throughout 2014.

    The Companys credit growth grew by 10.46%, lower than the growth in 2013 which could penetrate 28.1%.

    successfully recorded by the Company at 1.94%.

    However, a number of accounts as performance indicators were able to be achieved in accordance with the targets set, among others because of the solid performance of the Companys internal stakeholders whom always try to view challenges as opportunities to constantly improve innovation.

    Among the accounts with performance according to the target was the growth of third party funds. Throughout 2014, third party funds increased by 13.27%.

    Meanwhile in 2014 the Company successfully realized NIM of

    performance of the Companys operations causing interest income to remain high.

    Business ProspectsThe Companys 2015 business plan refers to the achievement of the vision to achieve sustainable growth with quality. This became the basis of the Company to determine our strategic plan, with regard to the macro conditions which could potentially affect the Companys performance.

    LAPORAN DIREKTUR UTAMA

  • 29

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Pada tahun 2015, perekonomian global diperkirakan belum akan stabil, termasuk pada negara-negara mitra dagang utama Indonesia, seperti China yang diperkirakan masih akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kondisi tersebut yang disertai dengan penurunan harga komoditas global berpotensi memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia.

    Dalam kondisi tersebut, pemerintah menetapkan sejumlah asumsi makro, yang menjadi salah satu asumsi penting bagi Perseroan dalam menentukan prospek usaha. Seperti tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2015, asumsi yang telah ditetapkan adalah:

    APBN 2015 yang 4,4%, namun jauh lebih rendah dibandingkan realisasi 2014.

    2. Rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada pada kisaran Rp12.200, yang semula diasumsikan sebesar Rp11.900 dalam APBN tahun 2015.

    3. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,8%, sama dengan APBN 2015.

    Sementara fokus Perseroan pada 2015, terutama adalah upaya memperbaiki serta memperkokoh fundamental bank sebagai fondasi untuk mencapai kinerja Perseroan yang lebih baik di masa akan datang, melalui pertumbuhan kinerja yang berkualitas ( ). Dengan tetap memperhatikan kondisi makroekonomi serta faktor-faktor lain yang berpotensi mempengaruhi kinerja Perseroan, target yang disusun di antaranya adalah:1. Pertumbuhan aset diharapkan dapat mencapai 13%.2. Dana Pihak Ketiga ditargetkan dapat meningkat sekitar

    17%.3. Penyaluran kredit diproyeksikan tumbuh sekitar 15%. Untuk kredit bermasalah atau NPL Gross, diperkirakan

    berada di kisaran 2,53%.

    Strategi Untuk mencapai target yang telah ditetapkan diatas, beberapa strategi yang telah disiapkan di antaranya adalah:1. Di bidang penghimpunan dana, Perseroan akan

    meningkatkan kualitas produk keuangan yang sudah ada serta melakukan strategi cross selling dan aliansi produk, yang diharapkan mampu menumbuhkan current account saving account (CASA).

    In 2015, the global economy is expected to remain unstable, including Indonesias major trading partners, such as China which is expected to experience economic slowdown. These conditions are accompanied by a decline in global commodity prices which potentially pressures the Indonesian economy.

    In these conditions, the government set a number of macro assumptions, which became one of the key assumptions for the Company in determining its business prospects. As stated in the 2015 State Budget Amendment Draft, the assumptions set are:

    budget assumption of 4.4%, however much lower than the realization in 2014.

    2. The average exchange rate of the rupiah against the US dollar is expected to be in the range of Rp12.200, where the original assumption in the 2015state budget amounted to Rp11.900.

    3. The economic growth is targeted at 5.8%, the same as the 2015 state budget.

    Meanwhile the focus of the Company in 2015 is mainly placed on the improvement and strengthening the bank fundamentals as the foundation to achieve better performance in the future, through the growth of quality performance (Build Strong Foundation). With regard to the macroeconomic conditions and other factors that could potentially affect the Companys performance, the targets prepared include:1. Asset growth is expected to reach 13%.2. Third Party Fund is targeted to increase by around 17%.3. Loan is projected to grow by around 15%. Non-performing loans or NPL Gross is estimated in the

    range of 2.53%.

    StrategyTo achieve the targets, several strategies prepared include:1. In the area funding, the Company will improve the quality

    strategy and product alliance, which are expected to grow current account savings account (CASA).

  • 30

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    2. Terkait dengan kualitas kredit, Perseroan akan fokus pada perbaikan kredit bermasalah.

    3. Menyiapkan right issue Perseroan dalam rangka meningkatkan permodalan.

    seperti layanan, jaringan, serta teknologi informasi.5. Memperluas dan mengembangkan kerja sama dengan

    bank koresponden maupun institusi keuangan non-bank untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan, di antaranya peningkatan remitansi.

    Kebijakan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanKendati bank bjb menghadapi beragam tantangan yang tidak ringan, baik dari eksternal akibat perlambatan ekonomi maupun di internal, Bank tetap menjalankan komitmennya di bidang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

    Sepanjang tahun 2014, realisasi penggunaan dana CSR yang telah disalurkan oleh bank bjb sebesar Rp19,64 miliar. Dana tersebut, di antaranya dimanfaatkan untuk program: Kepedulian dalam mengurangi emisi karbon diwujudkan

    melalui dukungan terhadap car free day lewat bantuan 20 (dua puluh) unit sepeda kepada Unit Polisi Pariwisata Satuan Sabhara Polrestabes Kota Bandung untuk menjalankan fungsinya dalam melaksanakan patroli untuk menjaga ketertiban dan keamanan car free day.

    Bertepatan dengan HUT ke-53, bank bjb bekerja sama dengan FK3I (Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia) melakukan Penanaman 1.000 Pohon di TAHURA (Taman Hutan Rakyat) Ir. H. Djuanda Provinsi Jawa Barat.

    Pengembangan sumber daya manusia melalui edukasi bahasa Inggris, seperti yang diselenggarakan oleh ISLC (Indonesia Student Leadership Camp) III bersama Universitas Indonesia.

    Turut serta dalam program Gerakan Seribu Buku, berupa pemberian buku-buku bacaan, buku tulis serta rak buku bagi sekolah dan siswa Sekolah Dasar.

    Menoptimalkan Sistem Pengaduan Konsumen yang merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan nasabah dalam rangka menjamin hak-hak nasabah dalam berhubungan dengan Bank.

    2. With regard to credit quality, the Company will focus on the improvement of non-performing loans.

    3. Prepare the Companys rights issue in order to increase capital.

    as services, networks, and information technology.5. Expand and develop cooperation with correspondent

    development of the Companys business, including an increase in remittances.

    Corporate Social Responsibility PolicyDespite bank bjb facing various heavy challenges, either as a result of the external economic slowdown and internal

    corporate social responsibility (CSR).

    Throughout 2014, the CSR fund disbursed by the bank bjb amounted to Rp19.64 billion. The fund was used among others for the following programs: The concern in reducing carbon emissions realized

    through the support to car free day through the donation of 20 (twenty) units of bicycles to the Tourism Police Unit, Unit Sabhara Polrestabes Bandung, to perform its function in carrying out patrols to maintain order and security in car free day.

    Coinciding with its 53rd anniversary, bank bjb in cooperation with FK3I (the Indonesian Conservation Cadre Communication Forum) conducted planting of 1,000 trees in Ir. H. DJuanda TAHURA Park in West Java Province.

    The development of human resources through education in English, such as the Youth Speak Fun Day organized by ISLC (Indonesian Student Leadership Camp) III together with the Universitas Indonesia.

    Participation in the program Movement of Thousand Books, namely the provision of textbooks, notebooks, and book shelves for schools and elementary school students.

    Optimizing Consumer Complaint System as one form of increased customer protection in order to guarantee the rights of customers in dealing with the Bank.

    LAPORAN DIREKTUR UTAMA

  • 31

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Peningkatan Kualitas Sumber Daya ManusiaBagi bank bjb, karyawan merupakan aset yang sangat berharga dalam mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan. Untuk itu, Bank secara serius memperhatikan keberadaan SDM, sejak dari rekrutmen hingga pengembangan talenta.

    Rekrutmen Untuk rekrutmen karyawan baru, Perseroan memiliki

    dua jalur, yaitu rekrutmen fresh graduate. Rekrutmen ini merupakan tenaga kerja baru lulus perguruan tinggi dengan status pegawai non pendidikan. Selama tahun 2014, telah terjaring 1.536 tenaga baru. Termasuk di antaranya, 490 tenaga alih daya bank bjb yang diangkat menjadi calon pegawai tetap melalui jalur rekrutmen internal bank bjb.

    Selain fresh graduate, dilaksanakan juga program rekrutmen individual. Rekrutmen ini merupakan pengadaan tenaga berpengalaman pada bidang pekerjaan tertentu yang diselaraskan dengan kebutuhan pencapaian kinerja bank bjb. Rekrutmen tahun 2014 telah menjaring 29 tenaga individual hire.

    Pengembangan Setiap pegawai bank bjb memiliki kesempatan yang

    setara dalam proses pengembangan karir sesuai dengan kinerja, kompetensi, pengalaman dan kriteria lainnya yang ditetapkan, serta kesempatan dalam mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Divisi Pendidikan dan Pelatihan terus berkoordinasi dengan Divisi SDM dan unit kerja terkait dalam meningkatkan kompetensi seluruh pegawai di bank bjb.

    Sesuai dengan Pedoman Persyaratan Pelatihan Pegawai bank bjb yang didasarkan pada Sistem Grading, bank bjb membagi pelatihan menjadi tiga kategori: Pelatihan utama, pelatihan teknikal dan pelatihan soft skill.

    Pelaksanaan pengembangan pegawai di bank bjb selalu dievaluasi secara berjenjang. Evaluasi tersebut terdiri dari: Evaluasi Training Level 1. Untuk mengukur tingkat

    kepuasan peserta setelah mengikuti training. Selain itu untuk mengetahui opini dari para peserta mengenai training yang diikutinya.

    For bank bjb, the employee is a valuable asset in supporting the growth of the Companys business. To that end, the Bank provides serious attention to the existence of human resources, from recruitment to talent development.

    Recruitment For the recruitment of new employees, the Company has

    two lines, namely the recruitment of fresh graduates. This is the recruitment of recently graduated employees with the status of non-education employee. During 2014, 1,536 new employees were recruited. Among others, 490 outsourcing personnel who were appointed as permanent employee candidates through bank bjb internal recruitment.

    In addition to fresh graduates, there is also the individual recruitment program. This recruitment is the provision of experienced personnel in certain occupations aligned with the needs of the the bank bjb to achieve performance. In 2014, the Bank recruited 29 employees of individual hire.

    Development Each employee of bank bjb has equal opportunities in

    the career development process in accordance with the performance, competence, experience and other criteria set forth and the opportunity to obtain education and training. The Education and Training Division continues to coordinate with the Human Resources Division and the related units in improving the competence of bank bjb employees

    In accordance with bank bjbs Guidelines for Employee Training based on the Grading System, bank bjb divides the training into three categories: primary training, technical training and soft skills training.

    bank s employee development is always evaluated in stages. The Evaluations includes: Training Evaluation Level 1, namely measuring the

    level of satisfaction of the participants after the training. Moreover, to know the opinion of the participants of the training they followed.

  • 32

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Evaluasi Training Level 2: Untuk mengukur sejauh mana materi yang diberikan selama pelatihan telah dipahami, dihayati dan diingat oleh para peserta.

    Evaluasi Training Level 3. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang terjadi pada diri peserta pada saat peserta kembali ke lingkungan pekerjaannya setelah mengikuti training, khususnya perubahan pada perilaku ketiga domain kompetensi (knowledge, skills dan attitudes).

    Evaluasi Training Level 4. Untuk mengukur sejauh mana training yang dilakukan memberikan dampak/hasil (result) terhadap peningkatan kinerja para peserta hasil pelatihan, unit kerja, maupun perusahaan secara keseluruhan.

    Penerapan GCGBagi Perseroan, penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) telah menjadi bagian dalam proses bisnis yang dijalankan. Sejak dari perencanaan hingga eksekusi dan evaluasi, selalu dibatasi oleh pengelolaan manajemen risiko.

    Hingga saat ini, pengelolaan risiko terus dijalankan dan dikembangkan. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan, Perseroan selalu berupaya membangun kerangka manajemen risiko agar proses bisnis di lingkungan Perseroan dapat berjalan secara berkesinambungan.

    Di antara kebijakan di bidang manajemen risiko adalah pada bagian kredit. Perseroan telah melaksanakan fungsi four eyes principles dalam proses pemberian kredit. Melalui prinsip ini, pelaksanaan kewenangan memutus kredit harus dilakukan bersama-sama, minimal oleh dua pejabat kredit.

    Pada intinya, Perseroan akan terus mengembangkan pengelolaan kebijakan dan prosedur manajemen risiko.

    berpotensi dihadapi oleh Perseroan, melalui pengembangan standar-standar pengukuran risiko kredit.

    Untuk penilaian GCG secara mandiri pada tahun 2014 yang dilakukan sesuai dengan standar dari Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15.DPNP Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Perseroan mendapat peringkat 2. Hal ini mencerminkan bahwa Manajemen telah menerapkan prinsip GCG yang secara umum baik.

    Training Evaluation Level 2: To measure to what extent the material covered in the training have been understood, internalized and remembered by the participants.

    participants changed after the participants returned to his/ her work after following the training, especially the changes in the behavior of the three domains of competence (knowledge, skills and attitudes).

    Training Evaluation Level 4. To measure to what extent the training conducted has provide an impact/ outcome (result) to increase the performance of the participants, work units, as well as the Company as a whole.

    GCG ImplementationFor the Company, the application of the principles of good corporate governance (GCG) has become part of the business process. Planning to execution and evaluation are always constrained by risk management.

    Until now, risk management has been carried out and continued to be developed. Starting from the planning to the implementation of activities, the Company has always tried to build a risk management framework in order for the business processes within the Company to run continuously.

    credit. The Company has been applying the functions of four eyes principles in the credit granting process. Through this principle, loan approval should be performed together at least

    In essence, the Company will continue to develop the management of risk management policies and procedures,

    through the development of credit risk measurement standards.

    In 2014 GCG self-assessment was conducted in accordance with the standards of Bank Indonesia Circular Letter No. 15/ 15.DPNP on the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. The Companys

    management has implemented commonly good GCG principles.

  • 33

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Perubahan Komposisi DireksiSepanjang tahun 2014, komposisi Direksi Perseroan dua kali mengalami perubahan, yang diputuskan melalui dua kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pertama dilakukan pada 1 Juli dan kedua pada 19 Desember. Setelah melalui beragam perubahan tersebut, saat ini susunan Direksi adalah:Direktur Utama : Ahmad IrfanDirektur Kepatuhan danManajemen Risiko : Zaenal AripinDirektur Mikro : Agus GunawanDirektur Operasional : Benny SantosoDirektur Konsumer : FermiyantiDirektur Keuangan : Nia KaniaDirektur Komersial : Suartini

    Kami mengucapkan selamat bergabung dalam jajaran Direksi, untuk bersama-sama mengemban amanah dalam menjalankan usaha Perseroan. Kepada jajaran Direksi sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih atas segala upaya yang telah diberikan kepada Perseroan selama menjabat.

    ApresiasiAtas nama segenap jajaran Direksi, kami juga menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan atas pengelolaan Perseroan. Penghargaan yang setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada jajaran manajemen dan karyawan yang telah bekerja keras, bahu-membahu, serta berdedikasi dalam mewujudkan visi dan misi Perseroan.

    Kepada pemangku kepentingan diluar Perseroan, khususnya nasabah dan regulator, kami juga menyampaikan terima kasih atas dukungannya selama ini. Semoga semua yang sudah dicapai tidak membuat kami berhenti berkarya dan berinovasi.

    Ahmad IrfanDirektur UtamaPresident Director

    Change In The Composition of The Board of DirectorsThroughout 2014, the composition of the Board of Directors was amended twice, which was decided by two Extraordinary

    July 1 and the second in December 19. After going through a variety of changes, below is the current composition of the Board of Directors:President Director : Ahmad Irfan Director of Compliance and Risk Managemen : Zaenal AripinMicro Director : Agus Gunawan Director of Operations : Benny SantosoConsumer Director : FermiyantiFinance Director : Nia KaniaCommercial Director : Suartini

    We welcome the members of the Board of Directors to jointly carry out the mandate in running the Companys business. To the previous members of the Board of Directors, we thank you for all the efforts given to the Company during your tenure.

    AppreciationOn behalf of the Board of Directors, I would also like to thank the shareholders for their trust placed on the management of the Company. We also express our highest appreciation to the management and the employees who have worked hard, shoulder to shoulder, as well as dedicated in realizing the vision and mission of the Company.

    To the outside stakeholders of the Companys, especially customers and regulators, we also express our gratitude for the support. We hope our achievements will not stop us from working and innovating.

  • 34

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    DIREKSI

    Ahmad IrfanDirektur UtamaPresident Director

    Agus Gunawan Direktur MikroManaging Director Micro

    SuartiniDirektur Komersial Managing Director Commercial

  • 35

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Nia KaniaDirektur KeuanganManaging Director Finance

    Zaenal AripinDirektur Kepatuhan dan Manajemen RisikoManaging Director Compliance and Risk Management

    Direktur KonsumerManaging Director Consumer

    Benny Santoso Direktur OperasionalManaging Director Operational

  • 36

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh Dewan Komisaris bank bjb dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini pada bulan Maret 2015.

    * Pada saat Laporan Tahunan ini diterbitkan telah menjabat sebagai Pjs Ketua KPK, sehingga tidak memungkinkan menandatangani Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2014. (Surat Pernyataan di halaman 38)

    * At the time this Annual Report is published he serves as Acting Chairman of KPK, and is forbidden to sign this 2014 Annual Report (Statement in Page 38)

    related information are the responsibility of the management of bank bjb and have been approved by members of the Board of Commissioners whose signatures appear below in March 2015.

    Dewan Komisaris

    Wawan RidwanKomisaris

    Commissioner

    Komisaris UtamaPresident Commissioner

    Yayat SutaryatKomisaris Independen

    Independent Commissioner

    MuhadiKomisaris

    Commissioner

    Klemi SubiyantoroKomisaris Independen

    Independent Commissioner

    Achmad BarabaKomisaris Independen

    Independent Commissioner

    Rudhyanto MoodutoKomisaris Independen

    Independent Commissioner

    TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN 2014

  • 37

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh Direksi bank bjb dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini pada bulan Maret 2015.

    related information are the responsibility of the management of bank bjb and have been approved by members of the Board of Directors whose signatures appear below in March 2015.

    Direksi

    Ahmad IrfanDirektur Utama

    President Director

    Nia KaniaDirektur Keuangan

    Managing Director Finance

    Agus Gunawan Direktur Mikro

    Managing Director Micro

    Zaenal AripinDirektur Kepatuhan dan

    Manajemen RisikoManaging Director Compliance and

    Risk Management

    Direktur KonsumerManaging Director Consumer

    SuartiniDirektur Komersial

    Managing Director Commercial

    Benny Santoso Direktur Operasional

    Managing Director Operational

  • 38

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN 2014

  • 39

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Halaman ini sengaja di kosongkanThis page is intentionally left blank

  • 40

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Ikhtisar Saham & ObligasiAnalisa & Pembahasan atas Kinerja Perseroan

    Tata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial Perusahaan

    Laporan Keuangan KonsolidasianData Perusahaan

    Perusahaan

  • 41

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Stock & Obligation HighlightsManagement Discussion & Analysis on Company PerformanceGood Corporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityConsolidated Financial StatementsCorporate Data

    Informasi Umum Perusahaan 42

    Sekilas bank bjb 43 bank bjb

    Tonggak Sejarah 46

    Visi & Misi 52

    Nilai-Nilai Perusahaan 53

    Bidang Usaha 54

    Struktur Kepemilikan & Grup Perusahaan 56

    Daftar Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 58

    Jaringan Operasi & Layanan 60

    Struktur Organisasi 62

    Lembaga Penunjang Efek 74

  • 42

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Ikhtisar Saham & ObligasiAnalisa & Pembahasan atas Kinerja Perseroan

    Tata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial Perusahaan

    Laporan Keuangan KonsolidasianData Perusahaan

    Nama Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Name of Company

    Nama Panggilan bank bjb Call Name

    Alamat Kantor Pusat Menara bank bjbJl. Naripan No. 12-14Bandung 40111

    Bidang Usaha Perbankan Banking

    Dasar Hukum Pendirian Akta No. 4 Tahun 1999 yang dibuat di hadapan Ny. Popy Kuntari Sutresna SH. Notaris di Bandung Deed No. 4/1999 made before Ms. Popy Kuntari Sutresna SH. Notary at di Bandung

    Dasar Hukum Pendirian

    Telepon +6222-4234868 Phone

    Faksimili +6222-4206099 Facsimile

    Tanggal Pendirian 20 Mei/May 1961 Founded

    Modal Dasar Rp4.000.000.000.000,- Authorized Capital

    Modal ditempatkan dan disetor penuh

    Sebanyak 9.696.291.166 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp2.424.072.791.500

    Amounted to 9,696,291,166 shares with a nominal of Rp2,424,072,791,500

    Issued and Fully Paid-Up Capital

    Bursa Efek Bursa Efek Indonesia Stock Exchange

    Kode Saham BJBR Share Code

    Komposisi Pemegang Saham

    Pemda Provinsi Jawa Barat (38,26%), Pemda Provinsi Banten (5,37%), Pemda Kota-Kabupaten Se-Jawa Barat (23,61%), Pemda Kota-Kabupaten Se-Banten (7,76%) dan Publik (25%)

    West Java Provincial Government (38.26%), Banten Provincial Government (5.37%), West Java Municipal Government (23.61%), Banten Municipal Government (7.76%) and Public (25%)

    Share Holder Composition

    Data Anak Perusahaan - bank bjb Syariah (97,70%) - Perbankan- PD. BPR LPK Garutkota (46.50%) - Perbankan- PD. BPR LPK Jalancagak (51,00%) - Perbankan

    Subsidiaries Data

    Jumlah Aset Rp75,836 Triliun Total Assets

    Jumlah Jaringan Kantor 1 Kantor Pusat 62 Kantor Cabang 312 Kantor Cabang Pembantu 318 Kantor Kas Cash Units133 Payment Point Payment Points11 Kas Mobil Keliling Mobile Cash Service1.191 ATM bank bjb bank bjb ATMs

    Website http://www.bankbjb.co.id Website

    E-mail Perusahaan [email protected] or [email protected] Corporate E-mail

    Call Center 14049 Call Center

  • 43

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Stock & Obligation HighlightsManagement Discussion & Analysis on Company PerformanceGood Corporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityConsolidated Financial StatementsCorporate Data

    PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. known as bank bjb, is a commercial bank owned by the Provincial Government West Java, Provincial Government of Banten, all city and regency governments in West Java and Banten, and the public.

    The establishment of bank bjb initiated from NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische shareholding), which was based in Bandung, engaged in mortgages and one of the Dutch-owned companies nationalized under Government Regulation (PP) of the Republic of Indonesia (GoI) No. 33 of 1960 about the determination of Dutch Companies in Indonesia.

    SEKILAS bank bjbbank bjb

    PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang dikenal dengan nama bank bjb, adalah bank umum yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Barat dan Banten, dan publik.

    Awal berdirinya bank bjb bermula dari NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische Shareholding), yang berkedudukan di Bandung dan bergerak di bidang hipotek. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang Dinasionalisasi.

  • 44

    bank bjb Laporan Tahunan 2014

    PendahuluanLaporan Manajemen

    Ikhtisar Saham & ObligasiAnalisa & Pembahasan atas Kinerja Perseroan

    Tata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial Perusahaan

    Laporan Keuangan KonsolidasianData Perusahaan

    SEKILAS bank bjb

    Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendirikan PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat dengan modal dasar dari kas daerah sebesar Rp2.500.000, berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November 1960 juncto. Akta Perubahan No.152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Perubahan No.84 tanggal 13 Mei 1961, keduanya dibuat di hadapan Noezar, Notaris di Bandung. serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 tertanggal 20 Mei 1961 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.

    Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk hukum Perseroan diubah dari Perseroan Terbatas Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.11/PD-DPRD/1972 tanggal 27 Juni 1972 tentang Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa-Barat. Nama PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat selanjutnya diubah menjadi BPD Jabar sesuai Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni 1978. Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 status BPD Jabar meningkat menjadi bank umum devisa. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1995, BPD Jabar memiliki sebutan Bank Jabar dengan logo baru.

    Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.22 Tahun 1998 tanggal 14 Desember 1998 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berubah yang semula Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Perda tersebut dituangkan lebih lanjut pada Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 juncto Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 keduanya dibuat di hadapan Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan No.C2-7103.HT.01.01.TH.99 tanggal 16 April 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kab/Kodya Bandung di bawah No.871/BH.10.11/IV/99 tanggal 24 April 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.39 tanggal 14 Mei 1999, Tambahan No.2811, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

    As a follow-up of the regulation, the Government of West Java Province established the PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat capital base of local cash amounting to Rp2,500,000, by Deed 125 dated November 19, 1960 in conjunction by Deed of notary Noezar Number 152 Date March 21, 1961 and Number 184 dated May 13,

    Governor No. 7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961 concerning the establishment of regional PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.

    To improve the legal status of the West Java Regional Development Bank, Regional Regulation (Perda) No. 11/PDDPRD West Java province/72 Date June 27, 1972 was issued concerning the Legal Status of the Banks operations in West Java Regional Development as a local company (PD) which is engaged in banking. In further developments, the name of PD Regional Development Banks work changed to BPD Jabar through the West Java Provincial Law No. 1/DP-040/PD/1978 dated June 27, 1978. Along with the increased activity and customer needs, in 1992 the status of BPD Jabar was upgraded to a foreign exchange commercial bank based on the Decree of Bank Indonesia (BI) Number 25/84/KEP/DIR on November 2, 1992. Furthermore, based on Regulation No. 11 of 1995, this bank has the name of Bank Jabar with a new logo.

    Pursuant to the West Java Provincial Decree No. 22 dated December 14, 1998 about the change of legal status of the Regional Development Bank of West Java from a regional corporation to be a limited liability company, the legal status of the Regional Development Bank of West Java was changed to be a Limited Liability Company. The regional government decree was later authorised by the Deed of Establishment No. 4 dated April 8, 1999 juncto Deed of Amendment No. 8 dated April 15, 1999, which were written before Popy Kuntari Sutresna, Notary in Bandung as approved by the Ministry of Law Republic of Indonesia by virtue of the Decree No. C2-7103.HT.01.01.TH.99 dated April 16, 1999, registered in the

    24, 1999, and announced on State Gazette No. 39 dated May 14, 1999, supplemental No. 2811, the legal status Bank Jabar was changed from a Regional Corporation to a Limited Liability Company.

  • 45

    bank bjb Annual Report 2014

    IntroductionManagement Report

    Stock & Obligation HighlightsManagement Discussion & Analysis on Company PerformanceGood Corporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityConsolidated Financial StatementsCorporate Data

    bank bjb

    To meet public demand for services based on Sharia banking principles, in accordance with the permission letter of BI No. 2/18/DpG/DPIP on 12 April 2000, Bank Jabar became on April

    run a dual banking system, which provides banking services with both conventional and sharia systems.

    The result of the general meeting of shareholders (AGM) April 16, 2001 was to increase authorized capital of Bank Jabar to

    Furthermore, based on resolution at the AGM held on April 14, 2004 by Act No. 10 on April 14, 2004, the authorized capital of the Bank Jabar was increased from Rp1 trillion to Rp2 trillion. Seeing the development of business prospects continuing to improve, the results of April 5, 2006 AGM set the authorized capital increase of Bank Jabar of Rp2 trillion to Rp4 trillion.

    In November 2007, following the issuance of Bank Indonesian Governor Decree No. 9/63/kep.gbi/2007 on Amendment to Business License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat had a Business License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, renaming Bank Jabar to Bank Jabar Banten.

    In relation to the Islamic banking business, the Company spun off the Sharia business unit into a Sharia bank with the name PT Bank Jabar Banten Syariah. Based on the Deed of Establishment of Limited Liability Companies, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4 dated January 15, 2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, bank bjb has an investment of 1,980,000,000 (one billion nine hundred eighty million) shares representing 99% (ninety nine percent) of all shares issued and fully paid shares in the Subsidiary. Bank Jabar Banten Sharia has obtained a license from Bank Indonesia in accordance with the Decision of the Governor of Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 dated April 30, 2010 about Granting License to PT Bank Jabar Banten Syariah.

    In line with the development of a wider service and based on the results of Extraordinary General Meeting Shareholders of PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten No. 26 dated April 21, 2010, in accordance with the Letter of Bank Indonesia 12/78/APBU/Bd dated June 30, 2010 regarding the Logo Amendment Plan and Decree No. 1337/SK/DI (R-PPN/2010

    bank bjb on August 8, 2010.

    Untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, sesuai dengan izin BI Nomor 2/18/ DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000 maka sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi bank pembangunan daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan sistem syariah.

    Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 16 April 2001 disetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp1 triliun. Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004 berdasarkan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004, modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp1 triliun menjadi Rp2 triliun. Melihat perkembangan prospek usaha yang terus membaik, hasil RUPS tanggal 5 April 2006 menetapkan kenaikan modal dasar Bank Jabar dari Rp2 triliun menjadi Rp4 triliun.

    Pada bulan November 2007, sebagai tindak lanjut SK Gubernur BI Nomor 9/63/kep.gbi/2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, dilaksanakan penggantian call name dari Bank Jabar menjadi Bank Jabar Banten.

    Sehubungan dengan kegiatan usaha perbankan syariah, Bank Jabar Banten melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah menjadi bank syariah dengan nama PT Bank Jabar Banten Syariah. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4 tanggal 15 Januari 2010, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, bank bjb memiliki penyertaan sebanyak 1.980.000.000 (satu miliar sembilan ratus delapan puluh juta) saham yang merupakan 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Anak Perusahaan. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010 Tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.

    Seiring dengan perkembangan jaringan kantor yang lebih luas maka berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010 dan sesuai Surat Bank Indonesia No. 12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta Su