Upload
devi-agustina-fadilah
View
237
Download
0
Embed Size (px)
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 1/25
LBM 1 SGD 2
STEP 1
• Demam
Suatu keadaan melebihi suhu tubuh normal.Normal 36,6 kurang lebih.
• Gelisah
Perasaan tidak nyaman yg mengusik jiwa.
STEP 2
• Mengapa pasien demam terutama sore-malam hari?
• Mengapa nyeri kepala ,pusing ?
• Mengapa merasakan perut tidak enak?
• Mengapa terlihat lidah kotor di tengah dan ujung di bagian merah dan tremor ?
• Mengapa pada saat demam diobati tetapi tidak sembuh ?
• Mengapa dia diare?
• Mengapa terjadi mual dan muntah ?
• Mengapa pucat,gelisah ?
• Mengapa demam tetapi nadi normal ?
• Apa hubungan keluhan diatas dengan penderita makan di terminal 2 minggu yll ?
• Mengapa terjadi hepatomegali ?
STEP 3
• Mengapa pasien demam terutama sore-malam hari?
Demam karena pelepasan pirogen eksogen misal nya IL-1.
Proses demam karena bakteri :bakteri masuk tubuh lambung usus
bakteri berkembang infasi ususasam lambung menrun menembus
nodus lymphaticus menyebar Zat yg dikeluarkan bakteri(endotoksin dan
lipopolisakardamerangsang IL-1 merangsang set points di hipotalamus(area
preoptica) pelepasan asam arakidonat(dapat dikeluar dengan bantuan enzim
fosfolipaseA2,enzim COX) dan PGE2 prostaglandin meningkat
kompensasi termostatedemam
Sore dam malam bergantung dari irama sirkadian
Bergantung hormone kortisol disekresi pagi dan siang.malam
menurun,sehingga mempengaruhi demam.
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 2/25
Perbedaan Demam dan hipertermia :
Demam : terlibatnya IL-1
Hipertermia: ketidakseimbangan termogenesis(produksi panas ) dan termolisis
(pengeluaran panas).Tidak terlibat IL.Suhu sama
Klinis perbedaan demam dan hipertermia?
• Mengapa nyeri kepala ,pusing ?
bakteri masuk tubuhlambung usus bakteri berkembang infasi ususasam
lambung menrun menembus nodus lymphaticus menyebar Zat yg dikeluarkan
bakteri(endotoksin dan lipopolisakardamerangsang serabut saraf sensorik
simpatisnyeri kepala dan Pusing
Perbadaan nyeri kepala dan pusing ?
• Mengapa merasakan perut tidak enak?
bakteri masuk tubuhlambungada yg mati berkemang usus infasi usus
multiplikasi menyebar RES,seluruh tubuh,lien menginvasi hati
hepatomegali mendesak lambung perasaan tidak enak
• Mengapa kembung ?
Mual dan muntah sebah distensi
Adanya udara/gas dari gaster.Sumber udara dalam tubuh ?
• Mengapa terlihat lidah kotor di tengah dan ujung di bagian merah dan tremor ?
bakteri di mulut tetap di mulut Lidah terdapat keratin ; merangsang
keratinkeratin meningkatmenumpuk lidah kotor rasa pahit
Tepi merah manifest dari demam ; terdapat vasodilatasi pembuluh darah di lidah
Tremor ?
• Mengapa pada saat demam diobati tetapi tidak sembuh ?
1. Terapi kurang tepat ; antibiotic dan turun panas
kurang adekuat2. S.typhi mengeluarkan plasmid….resisten terhadap obat tertentu
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 3/25
ANTIBIOTIK Suatu bahan/ senyawa kimia yg dgunakan utk menangani suatu
penyakit dnamakan kemoterapi, agen kemoterpi yg dhasilkan dr
hasil metab. Bakteria/ jamur.
Antibiotik : alami, semisintetik, sintetis Sifat2nya:
– Mhambat/ mbunuh patogen tanpa mrusak hospes
– Bsft: bakterisida & bkn bakteriostatik
– Jarang msbbkan resistensi pd bakteri
– Bspektrum luas
– Tdk befek smping jka dgunakan jangka lama
– Aktif dlm plasma, cairan tubuh/ eksudat
– Larut dlm air & stabil
– Kadar bakterisida dlm tubuh cpt tercapai & btahan dlm wktlama.
Dpt disebabkan karna Resistensi tdp antibiotik .: resistensi antibiotik dpt terjadi sec. Alamiah & ddpt
Mekanisme terjadinya Resistensi:
1. Slaput bag. Luar Kuman gram (-)
Kuman ini mempunyai outer membran yg sedikit menghambat
antibiotik msk k dlm sitoplasma. Jk terjadi mutasi dr lubang pori
outer membrane antibiotik mjd sulit msk k dlm sitoplasma/
menurunkan permeabilitas membrane tdp antibiotika, coz lubangpori tsbt tdk bsifat selektif mk 1 mutasi pori tsbt dpt mhambat
masuknya lbh dr 1 jns antibiotika.
1. Inaktivasi Antibiotika mll jalur enzimatik
Nb. Resistensi oleh bakteri gram (-) sbagian bsr dsbbkan oleh
perluasan penularan plasmid resistensi
1.karena ketidak patuhan pasien dalam minum obat.
2.pemaikannya digunakan sebelum makan apa sesudah makan , karena akan
mempengaruhinabsorbsi obat itu sendiri sehingga dia tidak bekerja secra maksimal.
3. Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk menimbulkan respon.
4.karena resistensi obat itu sendiri.
• Mengapa dia diare?
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 4/25
Endotoksin dari bakteri peningkatan cAMP air dan elektrolit turun Na
bersifat menarik air keluar ke lumen usus bercampur kotoran diare
Bakteri di usus bersembunyi di kripta lieberkhun usus halus malabsorbsi nutrisi
peristaltic menurun diare
• Mengapa terjadi mual dan muntah ?
bakteri masuk tubuh lambungada yg mati berkemang usus infasi usus
multiplikasi menyebar RES,seluruh tubuh,lien menginvasi hati
hepatomegali mendesak lambung perasaan tidak enak mual dan muntah
• Mengapa panasgelisah ?
• Mengapa demam tetapi nadi normal ? Bradikardi relative.
Endotoksin merasang reseptor pembuluh darah vasodilatasi bradikardi
Perbedaan bradikardi?dan bradikardirelative?mengapa?
Peningkatan 1 C,tanpa diikuti kenaikan nadi.
• Apa hubungan keluhan diatas dengan penderita makan di terminal 2 minggu yll ?
Karena higienitas kurang makanan,minumam terkontaminasi bakteri masuk ke
tubuh
• Mengapa terjadi hepatomegali ?
bakteri masuk tubuh lambungada yg mati berkemang usus infasi usus
multiplikasi menyebar RES,seluruh tubuh,lien menginvasi hati
hepatomegali
DD :
1. Demam typhoid
Definisi
Etiologi
Manfestasiklinis
Patogenesis
Diagnosis
Penatalaksanaan
komplikasi
Prognosis
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 5/25
○ Karena s.typhi :
Bentuk batang,gram -,aerob,bergerak dengan flagel,pH 6-8, tidak
berkapsul,memunyai antigen somatik O yg terdiri oligosakarida,flagelar
antigen(H) yg terdiri protein dan envelope antigen (K).Siklus hidup ?
○ Gejala
Demam bradikardi rekative,lidah kotor,nyeri kepala,pusing,tidak enak di perut
( gejala minggu 1).
Gejala lain : anoreksia,ruam pada kulit/reseolla (pada orang non Indonesia),
○ Pathogenesis
Air,makanan tercemar ke lambung asam lambung menurun; bakteri
banyak usus fenetrasi ke usus sel M(terdapat di epitel usus halus)
lamina propria di usus dimakan makrofag dibawa ke plaque payeri ke
kelenjar limfe terdekat ;mesenterica ductus thoracicus vena
bakteremia 1 ; asimtomatik seluruh tubuh bakteremia 2 ; simptomatik
RES,lien,hepar,vf lepas dari makrofag berkembang
Mengeluarkan endotoksingejala
1. Malaria
○ Tidak bradikardia relative,
○ trias malaria : demam > 3 hari,menggigil,berkeringat banyak.Periode
berkeringat banyak,temperature turun,merasa lebih enak.
Demam pada malaria khas ?bagaimana prosesnya?
Demam siang hari dan menggigil pada malam hari.
Mengapa menggigil dan berkeringat ?
○ anemiaikterus.
○ Terdapat hepatosplenomegali.
1. Gastroenteritis :
a. Disentri
○ Diare berdarah
○ Demam bagaimana?
a. Colera
○ Karena vibrio colera
1. DBD
○ Demam naik turun.
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 6/25
Dari PF ,gejala diagnosis mengarah ke demam typhoid karena demam pada malam
hari,bradiakardi relative,lidah kotor dll
STEP 4
Patofisiologi demam tifoid
• Kuman salmonella typhi & salmonella paratyphi masuk ke dlm
tubuh manusia lambung usus, berkembangbiak menembus
sel-sel epitel lamina propria, berkembangbiak, difagosit
plaque payeri ileum distal kelenjar getah bening mesenterika.
• Melalui duktus torasikus sirkulasi darah (bakteremia pertama
yg asimtomatik) menyebar ke seluruh organ retikuloendotelial
tubuh kuman meninggalkan sel-sel fagosit, berkembangbiak
diluar sel / ruang sinusoid sirkulasi darah bakteremia yg ke dua
kalinya dgn disertai tanda-tanda dan gejala penyakit infeksi
sistemik)
• Hati kandung empedu, berkembangbiak lumen usus
keluar melalui feses, sebagian masuk lg ke sirkulasi stlh
menembus usus Proses yg sama terulang kembali, (makrofag
tlh teraktivasi dan hiperaktif) pelepasan mediator inflamasi
gejala reaksi inflamasi sistemik.
Sumber : Buku Ajar IPD Jilid III Edisi ke empat, FK UI.
1. Definisi
Infeksi demam sistemik akut yang nyata pada fagosit mononucleardan membutuhkan tatanama yang terpisah.
BUKU HORRISON Volume 2
penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu
minggu atau lebih disertai gangguan saluran pencernaan dengan
atau tanpa gangguan kesadaran yang disebabkan oleh Salmonella
typhosa dan hanya didapat pada manusia.
PENYAKIT INFEKSI TROPIK EDISI 2
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 7/25
1. EtiologiSalmonella TyphiMorfologinya:– Bentuk batang, gram (-), motil, Non spora, Flagella peritrik,
Kapsul (-)
– Spesimen: Darah, feses, urin, sumsum tulang
Salmonella typhi adalah bakteri gram negatif, termasukkeluarga Enterobacteriaceae. Bakteri ini memiliki antigenO9 dan O12 LPS, antigen protein flagelar Hd dan antigenkapsular Vi.
Salmonella ParatyphiSumber:BukuAjar Ilmu Penyakit Dalam.jilid 3.edisi IV.
Etiologi demam typoid dan demam para typoid adalah
salmonella typhi, salmonella paratyphi A, salmonella paratyphi
B dan salmonella paratypoih C.
BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM JILID I
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella
typhosa/ Eberthella typhosa yang merupakan kuman gram
negative, motil dan tidak menghasilkan spora. Kuman ini
dapat hidup baik sekali pada suhu tubuh manusia maupun
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 8/25
sahu yang sedikit lebih rendah, serta mati pada suhu 70oC
ataupun oleh antiseptic. Sampai saat ini, diketahui bahwa
kuman ini hanya menyerang manusia.
Salmonella typhosa mempunyai 3 macam antigen yaitu:
a. Antigen O = Ohne Hauch = antigen somatic ( tidak
menyebar )
b. Antigen H = Hauch ( menyebar ), terdapat pada flagella
dan bersifat termolabil
c. Antigen V1 = kapsul = merupakan kapsul yang meliputi
tubuhkuman dan melindungi antigen O terhadap fagositosis.
Ketiga jenis antigen tersebut didalam tubuh manusia akan
menimbulkan pembentukan tiga macam antibody yang lazim
disebut agglutinin. Salmonella typhosa juga dapat
memperoleh plasmid factor-R yang berkaitan dengan
resistensi terhadap multiple antibiotic.
Ada 3 spesies utama, yaitu:
1. Salmonella typhosa (satu serotipe)
2. Salmonella choleraesius (satu serotipe)
3. Salmonella enteretidis (lebih dari 1500 serotipe)
((PENYAKIT INFEKSI TROPIK EDISI 2))
Salmonella berbentuk batang, motil, tidak berspora, Gram
negatif, ukuran 1-3,5 um x 0,5-0,8 um, besar koloni rata-rata
2-4 mm. tumbuh pada suasan aerob dan fakultatif anaerob,
pada suhu 15-41 drjt C (optimum 37,5 drjt C), pHnya 6-8.
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 9/25
1. Patogenesis& PatofisiologiSalmonella typhi
Salmonella paratyphi
Dimusnahkan di lambung Masuk kedalam ususdan berkembangbiak
Respon ImunitasHumoral mukosa(IgA)usus kurang baik
Kuman menembus sel2 epitel (terutama sel M)
LaminaPropria
Berkembang biak dan difagosit oleh sel2
Dandifagosit terutama Magrofag
Kuman hidup dan berkembangbjak di magrofag
Menempel d Plaque Payeri illeum distal
Kelenjar getah bening mesenterika
Ductus Torasikus
Kuman dalam magrofag masuk sirkulasi darah
Bakteremia I (asimtomatik)
Menyebar ke organ2 retikuloendotelial terutama hati dan limpha
Kuman meninggalkan sel2 fagosit
Berkembangbiak diluar sel /ruang sinusoid
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 10/25
Masuk sirkulasi darah lagi
Bakteremia II(tanda2 & gejala infeksi sistemik(
D dlm Hepar
Kuman masuk kantung empedu
Berkembangbiak
Dikeluarkan lewat feses kedalam sirkulasi stlhmenembus usus
Makrofag telah teraktifasi dan hiperaktif saatfagositosis salmonella
Terjadi pelepasanbeberapa mediator inflamasi
Gejala inflamasisstemik(demam,malaise,mialgia,sakit
Kepala,sakitperus,instabilitas vascular,gangguan mental
Dan koagulasi)Plaque Payeri
Hiperplasia jaringan erosi pembuluh darah terusmenerus
Perdarahan sal.cernamenembus lap.otot,serosa usus
perforasiSumber:BukuAjar Ilmu Penyakit Dalam.jilid 3.edisi IV.
Patofisiologi demam tifoid
• Kuman salmonella typhi & salmonella paratyphi masuk ke dlm
tubuh manusia lambung usus, berkembangbiak menembus
sel-sel epitel lamina propria, berkembangbiak, difagosit
plaque payeri ileum distal kelenjar getah bening mesenterika.
• Melalui duktus torasikus sirkulasi darah (bakteremia pertama
yg asimtomatik) menyebar ke seluruh organ retikuloendotelial
tubuh kuman meninggalkan sel-sel fagosit, berkembangbiak
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 11/25
diluar sel / ruang sinusoid sirkulasi darah bakteremia yg ke dua
kalinya dgn disertai tanda-tanda dan gejala penyakit infeksi
sistemik)
• Hati kandung empedu, berkembangbiak lumen usus
keluar melalui feses, sebagian masuk lg ke sirkulasi stlh
menembus usus Proses yg sama terulang kembali, (makrofag
tlh teraktivasi dan hiperaktif) pelepasan mediator inflamasi
gejala reaksi inflamasi sistemik.
Sumber : Buku Ajar IPD Jilid III Edisi ke empat, FK UI.
Organisme yang masuk ke dalam tubuh akan melewatipilorus dan mencapaiusus kecil. Organisme secara cepatberpenetrasi ke dalam epitel mukosamelalui sel-selmicrofold atau enterocytes dan mencapai lamina propria,dimana secara cepat ditelan oleh makrofag. Beberapabakteri masih berada didalam makrofag jaringan limfoidusus kecil. Beberapa mikroorganismemelewati sel-selretikuloendotelial hati dan limpa. Salmonella typhidapatbertahan dan bermultiplikasi dalam sel-sel fagositmononuclear folikel-folikellimfoid, hati dan limpa
Pada fase bakteremia, organisme menyebar keseluruhbagian tubuh. Tempat yang paling banyak untuk
infeksi sekunder adalah hati, limpa, sumsum tulang,empedudan Peyer’s Patches dari terminal ileum. Invasiempedu terjadi secara langsung dari darah atau olehpenyebaranretrograde dari bile. Organisme diekskresikan kedalam empedu (melalui reinvasi dinding intestinal) ataukedalam feses.
salmonella typi dapat berkembang biak didalam
makrofag?
Kemampuan salmonella typhi untuk hidup intraseluler
disebabkan oleh adnya antigen permukaan (antigen Vi) selain ituketiadaan antibodi bakterisid memungkinkan kuman untuk
difagositosis dalam keadaan hidup.Daya tahan dalam sel
tergantung pada faktor mikroba yang menunjang resistensi
terhadap pembinasaan dan pada imunitas yang diaktifkan oleh
sel limfosit T pejamu (limfokin)
Harrison,Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam,Jilid II Edisi
13
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 12/25
Kuman Salmonella typhii di usus halus melakukan penetrasi ke
dalam epitel, kuman terus melalui lapisan epitel masuk ke dalam
jaringan sub epitel sampai di lamina propia. Mekanisme biokimia
pada saat penetrasi tidak diketahui dengan jelas tetapi tampak
proses yang menyerupai fagositosis. Pada saat kuman mendekatilapisan epitel, brush border berdegenerisasi dan kemudian
kuman masuk ke dalam sel. Mereka dikelilingi membran
sitoplasma yang inverted , seperti vakuol fagositik. Kadang-
kadang penetrasi ke dalam epitel terjadi pada intracelluler
junction. Setelah penetrasi organisme difagosit di makrofag,
berkembang biak dan dibawa oleh makrofag ke bagian tubuh
yang lain.
( Sumber : Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran )
salmonella typhi dapat lolos dari asam lambung?
HCL (asam lambung) dalam lambung berperan sebagai
penghambat masuknya Salmonella spp dan lain-lain bakteri usus.
Jika Salmonella spp masuk bersama-sama cairan, maka terjadi
pengenceran HCL yang mengurangi daya hambat terhadap
mikroorganisme penyebab penyakit yang masuk. Daya hambatHCL ini akan menurun pada waktu terjadi pengosongan lamung,
sehingga Salmonella spp dapat masuk ke dalam usus penderita
dengan lebih senang.
(( www.medicastore.com ))
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 13/25
1. gejala klinis
gejala minggu 1:demam,nyeri kepala,pusing,nyeriotot,anoreksia,mual,muntah,obstipasi atau diare,perasaan tidakenak diperut,batuk,epitaksis.ningkat(demam meningkat berlahan2terutama sore hari hingga malam).
Pf:suhu mePada minggu ke2:bradikardi relatif(peningkatan suhu 1 derajt C tdkdiikutibpeningkatan denyut nadi 8 kali /menit,lidah yangberselaput(kotor ditengah,tepi dan ujung merah,tremor)heatomegali,splenomegali,meteorismus,gangguan mentalberupa somnolen,stupor,koma ,delirium,psikosis.roseaolae jarang.
Sumber:BukuAjar Ilmu Penyakit Dalam.jilid 3.edisi IV.
2. MANfes...Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Gejala-
gejala klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai
dengan berat, dari hari asimtomatik hingga gambaran penyakit
yang khas disertai komplikasi hingga kematian.
Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan
keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada
umumnya yaitu demam, Nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anokresia,
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 14/25
mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut,
batuk, dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan
suhu badan meningkat. Sifat demam adalah meningkat perlahan –
lahan dan terutama pada sore hingga malam hari. Dalam minggukedua gejala – gejala menjadi lebih jelas berupa demam,
bradikardia relative (bradikardia relative adalah peningkatan suhu
1oC tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per manit), lidah
yang berselaput (kotor di tengah, tepid an ujung merah serta
tremor), hepatomegali, splenomegali, meteroismus, gangguan
mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis.
Roseolae jarang ditemukan pada orang Indonesia.
BUKU IPD JILID III Edisi 4
Gambaran klasik demam tifoid (Gejala Khas)
Biasanya jika gejala khas itu yang tampak, diagnosis kerja pun bisa
langsung ditegakkan. Yang termasuk gejala khas Demam tifoid
adalah sebagai berikut.
~Minggu Pertama (awal terinfeksi)
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit
itu pada awalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 15/25
lain, seperti demam tinggi yang berpanjangan yaitu setinggi
39ºc hingga 40ºc, sakit kepala, pusing, pegal-pegal,
anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara 80-100
kali permenit, denyut lemah, pernapasan semakin cepatdengan gambaran bronkitis kataral, perut kembung dan
merasa tak enak,sedangkan diare dan sembelit silih
berganti. Pada akhir minggu pertama,diare lebih sering
terjadi. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah,
tepi dan ujung merah serta bergetar atau tremor. Episteksis
dapat dialami oleh penderita sedangkan tenggorokan terasa
kering dan beradang. Jika penderita ke dokter pada periode
tersebut, akan menemukan demam dengan gejala-gejala di
atas yang bisa saja terjadi pada penyakit-penyakit lain juga.
Ruam kulit (rash) umumnya terjadi pada hari ketujuh dan
terbatas pada abdomen disalah satu sisi dan tidak merata,
bercak-bercak ros (roseola) berlangsung 3-5 hari, kemudian
hilang dengan sempurna. Roseola terjadi terutama pada
penderita golongan kulit putih yaitu berupa makula merah
tua ukuran 2-4 mm, berkelompok, timbul paling sering pada
kulit perut, lengan atas atau dada bagian bawah, kelihatan
memucat bila ditekan. Pada infeksi yang berat, purpura kulit
yang difus dapat dijumpai. Limpa menjadi teraba dan
abdomen mengalami distensi.
~ Minggu Kedua
Jika pada minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur
meningkat setiap hari, yang biasanya menurun pada pagi
hari kemudian meningkat pada sore atau malam hari.
Karena itu, pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus
menerus dalam keadaan tinggi (demam). Suhu badan yang
tinggi, dengan penurunan sedikit pada pagi hari
berlangsung. Terjadi perlambatan relatif nadi penderita.
Yang semestinya nadi meningkat bersama dengan
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 16/25
peningkatan suhu, saat ini relatif nadi lebih lambat
dibandingkan peningkatan suhu tubuh. Gejala toksemia
semakin berat yang ditandai dengan keadaan penderita
yang mengalami delirium. Gangguan pendengaranumumnya terjadi. Lidah tampak kering,merah mengkilat.
Nadi semakin cepat sedangkan tekanan darah menurun,
sedangkan diare menjadi lebih sering yang kadang-kadang
berwarna gelap akibat terjadi perdarahan. Pembesaran hati
dan limpa. Perut kembung dan sering berbunyi. Gangguan
kesadaran. Mengantuk terus menerus, mulai kacau jika
berkomunikasi dan lain-lain.
~ Minggu Ketiga
Suhu tubuh berangsung-angsur turun dan normal kembali di
akhir minggu. Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi atau
berhasil diobati. Bila keadaan membaik, gejala-gejala akan
berkurang dan temperatur mulai turun. Meskipun demikian
justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan perforasi
cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dari ulkus.
Sebaliknya jika keadaan makin memburuk, dimana
toksemia memberat dengan terjadinya tanda-tanda khas
berupa delirium atau stupor,otot-otot bergerak terus,
inkontinensia alvi dan inkontinensia urin. Meteorisme dan
timpani masih terjadi, juga tekanan abdomen sangat
meningkat diikuti dengan nyeri perut. Penderita kemudian
mengalami kolaps. Jika denyut nadi sangat meningkat
disertai oleh peritonitis lokal maupun umum, maka hal ini
menunjukkan telah terjadinya perforasi usus sedangkan
keringat dingin,gelisah,sukar bernapas dan kolaps dari nadi
yang teraba denyutnya memberi gambaran adanya
perdarahan. Degenerasi miokardial toksik merupakan
penyebab umum dari terjadinya kematian penderita demam
tifoid pada minggu ketiga.
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 17/25
~ Minggu keempat
Merupakan stadium penyembuhan meskipun pada awal
minggu ini dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atautromboflebitis vena femoralis.
Relaps
Pada mereka yang mendapatkan infeksi ringan dengan demikia juga
hanya menghasilkan kekebalan yang lemah,kekambuhan dapat
terjadi dan berlangsung dalam waktu yang pendek.Kekambuhan
dapat lebih ringan dari serangan primer tetapi dapat menimbulkan
gejala lebih berat daripada infeksi primer tersebut.Sepuluh persen
dari demam tifoid yang tidak diobati akan mengakibatkan timbulnya
relaps.
1. DiagnosisPemeriksan laboratorium
Pemeriksaan rutinAnemia ringan,trombositopenia,aneosinofilia,limfopenia,LED
meningkat,SGPT,SGOT meningkatUji WidalMaksud uji widal adalah untuk menentukan aglutinin dalamserum penderita tersangka demam tifoid yaitu :Aglutinin O:dari tubuh kumanAglutinin H:flagela kumanAglutinin Vi;simpai kumanPada fase akut mula2 timbul aglutinin O kemudian diikutiaglutinin H.pada orang yang sembuh aglutinin O masihdijumpai setelah 4-6 bulan sedangkan aglutinin H menetaplebih lama antara 9-12 bulan.
Kultur darahSumber:BukuAjar Ilmu Penyakit Dalam.jilid 3.edisi IV.
1. PenatalaksanaanIstirahat & perawatan Tirah baring dan perawatan profesional bertujuan untukmencegah komplikasi.Diet dan terapi penunjangmam tifoid.Pemberian bubur saring bertujuan untuk menghindarikomplikasi perdarahan saluran cerna/perforasi usus.
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 18/25
Pemberian makanan padat dini yaitu nasi dengan lauk rendahselulosa(sayuran yang berserat) dapat diberikan aman padapasien dePemberian antimicroba✔ KloramfeNikol
Dosis yang diberikan adalah 4 x 500mg/hari secaraperoral/intravena.Diberikan sampai 7 hari bebaspanas.injeksi intramuskular tidak dianjurkan karenahidrolisis ester tidak dapat diramalkan dan nyeri.murah
✔ TiamfenikolDosis 4 x 500mg,kemungkinan terjadinya anemiaanaplastik lebih rendah dibanding kloramfenikol.
✔ KotrimoksazolUntuk dewasa 2x2 tablet(1 tablet mengandungsulfametoksazol dan 80mg trimetoprim) diberikanselama 2 minggu.
Obat kombinasi dr trimetropin & sulfanetoksasol,✔ Ampisilin dan Amoksisilin
Dosis antara 50-150 mg/kgBB selama 2 minggu.✔ Sefalosporin Generasi ke3
Dosis yang dianjurkan adalah 3-4 gram dalam dekstrosa100 cc diberikan selama ½ jam perinfus sekali sehariselama 3-5 hari
✔ Kombinasi obat AntimikrobaHanya pada keadaan toksik tifoid,peritonitis,atauperforasi.
✔ KortikosteroidBila mengalami syok septik dengan dosis 3x5 mg.
Pengobatan Pada Wanita HamilKloramfeNikol tidak dianjurkan pada trimester 3.Tiamfenikoltidak dianjurkan untuk trimester 1.Demikian juga obatgolongan fluorokuinolon maupun kotrimoksazol.Obat yangdianjurka adalah ampisilin,amoksisilin,dan seftriakson.Sumber:BukuAjar Ilmu Penyakit Dalam.jilid 3.edisi IV.
Antibiotik untuk Demam Tifoid
Antimikroba yang diberikan sebagai terapi awal adalah dari kelompok anti mikroba lini
pertama untuk tifoid. Kloramfenikol masih menjadi pilihan pertama, berdasarkan efikasi dan
harga. Kekurangannya adalah jangka waktu pemberiannya yang lama, efek samping serta
cukup sering menimbulkan karier dan relaps. Antimikroba lini pertama untuk demam tifoid
adalah kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin dan trimetroprim-sulfametoksazol (Supari,
2006).
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 19/25
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 20/25
berlangsung lagi, bila pemakaian obat dihentikan. Mikroorganisme yang resisten terhadap
kloramfenikol menghasilkan enzim kloramfenikol asetiltransferase, yang menghancurkan
aktivitas obat (Jawetz et al.,1996)
4) Penisilin
Ampisilin adalah antibiotik spektrum luas golongan penisilin yang dapat
diberikan secara peroral maupun intravena dengan dosis 3-4 gr sehari, diberikan selama 14
hari. Antibiotik ini aman digunakan oleh wanita hamil. Sedangkan amoksisilin adalah
turunan ampisilin tetapi lebih mudah diabsorpsi dibandingkan ampisilin. Selain itu, absorpsi
amoksisilin juga tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya makanan dalam lambung. Amoksisilin
dapat diberikan dengan rute peroral maupun
intravena (Supari, 2006).
Adapun penatalaksanaan terapi non-farmakologi untuk pasien demam tifoid:
adalah:
1) Tirah baring absolut (bedrest total)
Penderita yang demam tifoid harus tirah baring dengan sempurna untuk
mencegah komplikasi, terutama pendarahan dan perforasi. Tirah baring minimal 7 hari bebas
panas atau selama 14 hari (Supari, 2006).
2) Diet
Diet pada penderita demam tifoid adalah diet tinggi kalori dan protein tetapi rendah serat
untuk mencegah pendarahan (Supari, 2006).
et.ums.ac.id
Obat Antimikroba:1. PENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL
Antibakteri yang bekerja menghambat sintesis dindingsel adalah golongan
- penisilin (β-laktam)- sefalosporin- polipeptida
2. PENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein pada mikroba berlangsung di
ribosome.Antibakteri golongan ini bekerja dengan
mengikat ribosom 30 S atau 50 S atau keduanya.
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 21/25
Ribosom sel manusia terdiri dari 40 S dan 60 S, sedang
pada mikroba 30 S dan 50 S. maka ikatan terhadap
ribosom ini tidak mengganggu sintesis protein pada
manusia
Hambatan sintesis protein menyebabkan gangguantranskripsi m-RNA ke dalam
Protein.Anti mikroba golongan ini :
Aminoglokosida à bakteriosidal
Tetrasiklin
Kloramfenikol bakteriostatik
Klindamisin
1. PencegahanAda tiga macam vaksin tifoid, yaitu
(i) vaksin selbakteri Salmonella typhi utuh, tetapi tidak
lagidigunakan karena toksisitasnya tinggi,
(ii) Ty21a(Vivotif Berna, Swiss Serum and Vaccine
Institute),merupakan vaksin bakteri hidup yang
dilemahkan dandiberikan secara oral serta(iii) ViCPS (Virulencepolysaccharide antigen) yang
berasal dari kapsulbakteritersebut yang diawetkan
dalam phenol dandiberikan melalui injeksi
intramuskular atau subkutandalam.
Keadaan karier kronis dapat dibedakan dariinfeksi
dini melalui respon serologis
terhadapVipolysaccharide, karena umumnya
kariermempunyai titer antibodi yang sangat tinggi
terhadapantigen tersebut.
(iv) Acetone-inactivated parenteral vaccine, digunakan
oleh AD Amerike Serikat.
(http://www.who.int/wer)
1. memutuskan transmisi tifoid
2. mencegah transmisi langsung dari penderita terinfeksi akut atau
karier
3. proteksi orang yang beresiko tinggi tertular dan terinfeksi
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 22/25
4. daerah non-endemik
sanitasi air dan kebersihan lingkungan
penyaringan pengelola pembuatan / distribusi /penjualan
makanan-minuman
pencarian dan pengobatan kasus tifoid karier
5. bila ada kejadian epidemic tifoid
pencarian dan eliminasi sumber penularan
pemeriksaan air minum dan MCK
penyuluhan hygiene dan sanitasi pada populasi umum
daerah tersebut
1. daerah endemic
memasyarakatkan pengelolaan bahan makanan dan
minuman yang memenuhi standart prosedur kesehatan
pendatang harus minum air yang telah dididihkan dan
menjauhi makanan segar (sayur/buah)
vaksinasi secara menyeluruh pendatang dan masyarakat
sekitar
Jenis vaksin :
○ Vaksin oral : Ty21a (vivotif Berna) belum beredar di Indonesia
○ Vaksin parenteral : ViCPS (Typhim Vi/Pasteur Merieux), vaksin
kapsul polisakarida.
Indikasi vaksinasi :
Tindakan preventif berupa tergantung pada factor risiko yang
berkaitan , yaitu individual atau populasi dengan situasi
epidemiologisnya:
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 23/25
○ Populasi : anak usia sekolah di daerah endemic, petugas RS,
lab kesehatan, industri makanan/ minuman.
○ Individual : pengunjung / wisatawan ke daerah endemic, orang
yang kontak erat dengan pengidap tifoid (karier).
Anak usia 2-5 th toleransi & respons imunologisnya = anak usia
lebih besar.
Kontraindikasi vaksinasi :
Vaksin hidup oral Ty21a dikontraindikasikan pada sasaran alergi/
reaksi efek samping berat, penurunan imunitas, dan kehamilan. Bila
diberikan bersamaan dengan obat anti-malaria
(klorokuin,meflokuin) dianjurkan minimal setelah 24 jam pemberian
obat baru dilakukan vaksinasi. Dianjurkan tidak memberikan
vaksinasi bersamaan dengan obat sulfonamid / antimikroba lainnya.
Efek samping vaksinasi :
Vaksin Ty21a demam timbul pada orang yang mendapat vaksin 0-
5%, sakit kepala (0-5%)
Pada ViCPS efek samping lebih kecil (demam 0,25%, malaise 0,5%,
sakit kepala 1,5%, rash 5%, reaksi nyeri lokal 17%)
Efek samping terbesar pada vaksin parenteral heatphenol
inactivated, yaitu demam 6,7%-24%, nyeri kepala 9-10% & reaksi
lokal nyeri & edema 3-35% bahkan reaksi berat termasuk hipotensi,
nyeri dada, dan syok pernah dilaporkan terjadi meskipun sangat
jarang.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV
1. KomplikasiKomplikasi Intestinal;ileus paralitik,pankreatitis,perorasilitis, usus,perdarahan ususKomplikasi ekstrainestinal:KID,anemiahemolitik,pneumonia,empiema,osteomieneuropsikiatrik,spondilitisdll.
Sumber:BukuAjar Ilmu Penyakit Dalam.jilid 3.edisi IV.2. prognosis
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 24/25
Terapi demam tifoid yang cocok terutama jika pasien perlu dirawatsecara medis pada stadium dini sangat berhasil.Angka kematianharus dibawah 1% dan hanya sedikit penyulit yang terjadi.Sumber:Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam.Harrisonvolume 2.Edisi 13
1. Macam-macam/pola demam?✔ Demam septik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yg tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas
normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan
menggigil dan berkeringat.
✔ Demam hektik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yg tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ke tingkat
normal pada pagi hari.
✔ Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak
pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan
suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua
derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yg di catat
pada demam septik.
✔Demam intermiten
Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama
beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini
terjadi setiap dua hari sekali di sebut tersiana dan
bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua
serangan demam disebut kuartana.
✔ Demam kontinyu
8/6/2019 Bambang-LBM 1-SGD 2 Modul Tropis
http://slidepdf.com/reader/full/bambang-lbm-1-sgd-2-modul-tropis 25/25
Variasi suhu sepanjang har tidak berbeda lebh dari
satu derajat. Pada tingkat demam yg terus-menerus
tinggi sekali disebut hiperpireksia.
✔ Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari
yg kemudian diikuti oleh periode bebas demam utuk
beberapa hari yg kemudian diikuti oleh kenaikan
suhu seperti semula.
((IPD FKUI))
i.Tingkatan demam :
• suhu normal: 36,5-37,2 C• subnormal: < 36,5 C• demam :> 37,2 C• Hiperpireksia: > 41,2 C• HIpotermia : < 35 C
1.Morfologi bakteri
Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Organisme ini dapat bertahan
hidup lama di lingkungan kering dan beku. Organisme ini juga mampu bertahan
beberapa minggu di dalam air, es, debu sampah kering dan pakaian, mampu
bertahan di sampah mentah selama satu minggu dan dapat bertahan dan
berkembang biak dalam susu, daging, telur atau produknya tanpa merubah
warna atau bentuknya.
(Soegijanto, 2002).
Bakteri ini terdapat dalam kotoran, urin manusia dan juga pada makanan dan
minuman yang terkontaminasi bakteri yang disebarkan oleh lalat (Prabu, 1996).
et.ums.ac.id