Upload
12ndhamster
View
1.417
Download
5
Embed Size (px)
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (Satu)
KEGIATAN SISWA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
IND.VII.1.1.01
s.d IND.VII.1.4.09
KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa. Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mencapai standar kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Modul ini dapat juga digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa SMP atau yang sederajat selain siswa SMP Terbuka. Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), diharapkan masukan dan saran dari lapangan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang akan datang. Dalam Pelaksanaannya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah dapat melakukan penambahan dan pengembangan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman.
Jakarta, Juli 2011 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Didik Suhardi, Ph. D. NIP. 19631203 198303 1 004
v
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar …………………………………………………………………… iii
Daftar Isi ……………………………………………...………………………….. v
Petunjuk Belajar …………………………………………………………………. vii
IND. VII.1.1.01 Kesehatan ..........………............................................................. 1
IND. VII.1.1.02 Bertani Sayuran Jepang .............................................................. 13
IND. VII.1.2.03 Buku Harian .............................................................................. 27
IND. VII.1.2.04 Pengumuman. ............................................................................. 41
IND. VII.1.2.05 Menulis Surat Pribadi ................................................................. 63
IND. VII.1.3.06 Pesan dan Menulis Dongeng ..................................................... 77
IND. VII.1.3.07 Mendongeng Atau Bercerita …………....................................... 91
IND. VII.1.4.08 Cerita Anak ............................................................................... 107
IND. VII.1.4.09 Pantun ....................................................................................... 123
Kepustakaan .......................................................................................................... 143
vi
vii
PETUNJUK BELAJAR
Buku ini memuat 9 (sembilan) modul untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Semester 1. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu
semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar
di luar TKB.
Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan
Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya.
2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB atau
di luar TKB.
3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini
adalah sebagai berikut :
a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Bahasa Indonesia Kelas VII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul
ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama.
b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat pada modul ini. Perhatikan
materi pokoknya dan uraian materinya.
c. Bila dalam mempelajari materi tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan
teman teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu
tanyakan pada Guru Pamong di TKB atau tulis dalam format kesulitan dan
tunjukkan pada Guru bina pada waktu tatap muka.
d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakan tugas-tugas
yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada
buku tulis Kamu.
e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Bila ada
jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila
semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu
berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh Guru Bina atau Guru
Pamong.
f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 6,5 Kamu dapat
mempelajari modul berikutnya.
4. Urutan kegiatan tersebut harus ditaati, agar Kamu lebih berhasil mempelajari modul ini.
Selamat Belajar !
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (Satu)
Waktu : 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.01 Kesehatan
Penulis : Dra. Edy Warsih
Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
K E S E H A T A N
IND.VII.1.1.01
3
A. PENDAHULUAN
Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan pelajaran di Sekolah Dasar. Sekarang
Kamu melanjutkan pelajaran ke sekolah yang lebih tinggi, yaitu SMP Terbuka. Belajar di
SMP Terbuka, sangat berbeda dengan belajar di Sekolah Dasar. Di SMP Terbuka Kamu
belajar melalui modul. Di dalam modul cara belajar yang harus Kamu lakukan telah
diarahkan secara rinci dan terpadu. Itulah sebabnya, Kamu harus rajin membaca. Kali ini,
Kamu akan mempelajari modul IND.VII.1.01 dengan judul “Kesehatan”.
Standar kompetensi yang dituntut adalah agar Kamu mampu memahami wacana lisan
melalui kegiatan mendengarkan berita.
Modul ini terbagi dalam dua kegiatan pembelajaran. Kegiatan pertama, menyimpulkan isi
berita dalam satu alinea berdasarkan pokok-pokok berita. Kegiatan kedua, menuliskan isi
berita yang didengar ke beberapa kalimat berdasarkan pokok-pokok berita yang
ditemukan.
Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah
Kamu minta tes akhir modul kepada Guru Pamongmu.
Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit, termasuk
waktu untuk mengerjakan tes akhir modul. Karena waktu terbatas, maka Kamu harus dapat
memanfaatkan dengan baik. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikannya
dengan teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada Guru Pamongmu.
Selamat belajar, semoga sukses.
4
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1: Menyimpulkan Isi Berita 1. Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita.
2. Kompetensi Dasar Membaca dan menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menemukan masalah utama dari tiap paragraf.
4. Materi Pokok Penyimpulan Isi Berita.
5. Uraian Materi Adakah di antara Kamu yang tidak memiliki televisi dan radio? Hampir pasti tidak ada.
Televisi dan radio sudah menjadi bagian dari hidup kita. Banyak program yang
ditayangkan di televisi dan disiarkan di radio. Di antaranya adalah berita. Salah satu
keuntunganmu jika rajin menyimak berita adalah wawasan Kamu dapat bertambah
luas. Sebagai pemirsa atau pendengar Kamu harus kritis dalam menyimak berita yang
ditayangkan atau disiarkan itu. Pada kegiatan 1, Kamu akan berlatih menemukan
pokok berita dari berita yang Kamu lihat atau Kamu dengar. Bila daya simak Kamu
baik, pokok berita atau informasi penting yang Kamu lihat atau Kamu dengar dapat
dengan mudah Kamu temukan.
Suruhlah temanmu membacakan berita berikut. Saat temanmu membaca, Kamu
dengarkan dengan baik. Kemudian catatlah pokok berita yang telah Kamu dengar di
buku latihanmu!
Sesak Napas dan Kebiasaan Merokok
Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan
tentang risiko gangguan kesehatan yang mungkin
dialami oleh perokok. Gangguan kesehatan itu di
antaranya adalah dapat menyebabkan kanker,
serangan jantung, impotensi, dan gangguan
kehamilan dan janin. Selain itu, salah satu
penyakit yang erat kaitannya dengan rokok
adalah penyakit paru obstruktif menahun.
Dampak rokok pada umumnya disebabkan asap
rokok. Asap rokok dapat menimbulkan radang
kronik pada pipa saluran pernapasan. Hal itu akan mengakibatkan selaput lendir pipa
saluran pernapasan menyempit. Udara yang keluar masuk pipa pernapasan tidak lancar
sehingga pasien merasa sesak napas.
Keluhan sesak napas menandakan bahwa proses merokok telah berjalan bertahun-tahun.
Diperkirakan 80 sampai 90 persen perokok mempunyai risiko terkena penyakit paru
obstruktif menahun. Selain disebabkan rokok, penyakit paru obstruktif menahun juga
dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, dan polusi udara.
5
Dampak rokok tidak hanya dialami oleh perokok saja, namun
juga pada orang yang ada di sekitarnya. Mengapa demikian?
Karena walaupun tidak ikut merokok namun orang di sekitar
perokok tersebut tetap menghirup asap rokok yang terbawa
udara. Orang-orang yang menghirup asap rokok tanpa merokok
secara langsung disebut perokok pasif.
Maka dari itu berhentilah merokok. Kapanpun seorang berhenti
merokok, orang tersebut akan mendapat manfaat. Terutama
adalah manfaat bagi kesehatan kita sendiri. Jadi, tidak ada kata
terlambat untuk berhenti merokok.
Perhatikan kutipan berita paragraf 1 berikut! Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan tentang risiko gangguan kesehatan yang
mungkin dialami oleh perokok. Gangguan kesehatan itu di antaranya adalah dapat
menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
Selain itu, salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan rokok adalah penyakit paru
obstruktif menahun.
Berdasarkan kutipan paragraf 1 pada berita tersebut, coba Kamu rinci jumlah
kalimatnya. Ya, paragraf tersebut terdiri dari tiga kalimat, yaitu:
Kalimat (1) = Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan tentang risiko gangguan
kesehatan yang mungkin dialami oleh perokok.
Kalimat (2) = Gangguan kesehatan itu di antaranya adalah dapat menyebabkan
kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan
janin.
Kalimat (3) = Selain itu, salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan rokok adalah
penyakit paru obstruktif menahun.
Dari ketiga kalimat tersebut, Kamu tentu dapat menentukan bahwa kalimat utama
adalah kalimat (1). Mengapa? Ini disebabkan, kalimat (1) merupakan topik yang
dijadikan pembicaraan dalam paragraf 1. Sedangkan kalimat (2) dan (3) merupakan
kalimat-kalimat penjelas. Ini tampak hubungannya dengan kalimat (1). Nah, pokok berita pada paragraf 1 terdapat pada kalimat (1) “Di setiap iklan rokok,
tercantum peringatan tentang risiko gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh
perokok”. Apabila disederhanakan, pokok berita tersebut ialah gangguan kesehatan
terhadap perokok. Bagaimana, mudah dipahami, bukan?
Untuk melatih dan meningkatkan kemampuanmu dalam menemukan pokok berita,
coba Kamu siapkan buku latihanmu. Tentukan pokok berita yang terdapat dalam berita
6
“Sesak Napas dan Kebiasaan Merokok”!
No Paragraf Pokok berita
1 2
2 3
Bila Kamu sudah mengerjakan, Kamu dapat mencocokkan jawabanmu dengan
kemungkinan jawaban berikut ini.
No Paragraf Pokok berita
1 2 Dampak rokok pada umumnya
disebabkan asap rokok
2 3 Penyebab penyakit paru obstruktif
menahun Penemuan pokok berita tiap paragraf yang Kamu lakukan dapat membantumu dalam
menyusun pokok-pokok berita. urutan dan susunan tersebut pada akhirnya dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menyimpulkan isi berita.
Dari latihan yang telah Kamu kerjakan, Kamu dapat menentukan susunan pokok berita
sebagai berikut:
No Paragraf Pokok berita
1 1 Di setiap iklan rokok tercantum
peringatan gangguan kesehatan terhadap
perokok
2 2 Dampak rokok pada umumnya
disebabkan asap rokok
3 3 Penyebab penyakit paru obstruktif
menahun
Apabila ketiga pokok berita tersebut ingin Kamu simpulkan, tentu tinggal
mengembangkannya, bukan? Cobalah Kamu kembangkan tiga pokok berita tersebut
sehingga menjadi satu alinea.
Perhatikan contoh hasil pengembangannya! Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan gangguan kesehatan terhadap perokok, di
antaranya penyakit paru-paru, serangan jantung, kanker, impotensi, dan gangguan
kehamilan dan janin. Dampak rokok pada umumnya disebabkan oleh asap rokok.
Karena asap rokok mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya, seperti nikotin,
tar, karbon monoksida, dan lain-lain. Selain itu, penyakit yang erat kaitannya dengan
rokok adalah paru obstruktif menahun. Penyakit paru obstruktif menahun juga dapat
disebabkan oleh polusi udara.
7
Kosakata impotensi = keadaan tidak bertenaga
obstruktif = sumbatan, rintangan
dampak = pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik positif maupun
negatif
genetik = sifat turun-menurun
infeksi = kemasukan bibit penyakit
polusi = pengotoran, pencemaran
risiko = akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan)
dari suatu perbuatan atau tindakan
Rangkuman 1. kesimpulan = ikhtisar disertai pendapat uraian tersebut
2. ihktisar = ringkasan, garis besar isi dari karangan
3. Langkah-langkah menyusun simpulan:
a. membaca atau mendengarkan berita dengan cermat;
b. mencatat pokok-pokok penting dari berita;
c. mengembangkan pokok-pokok berita secara ringkas.
6. Tugas 1
1. Temukan pokok berita paragraf berikut ini!
2. Simpulkan pokok berita yang telah Kamu temukan ke dalam satu paragraf!
Dampak rokok tidak hanya dialami oleh perokok saja, namun juga pada orang yang
ada di sekitarnya. Mengapa demikian? Karena walaupun tidak ikut merokok namun
orang di sekitar perokok tersebut tetap menghirup asap rokok yang terbawa udara.
Orang-orang yang menghirup asap rokok tanpa merokok secara langsung disebut
perokok pasif.
Maka dari itu berhentilah merokok. Kapanpun seorang berhenti merokok, orang
tersebut akan mendapat manfaat. Terutama adalah manfaat bagi kesehatan kita sendiri.
Jadi, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok.
Kegiatan 2: Menuliskan isi berita 1. Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita.
2. Kompetensi Dasar Membaca dan menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menemukan pokok-pokok berita yang didengarkan melalui radio/televisi.
2. Mampu menuliskan isi berita yang didengar ke dalam beberapa kalimat.
4. Materi Pokok Penulisan Isi Berita (yang didengarkan).
8
5. Uraian Materi
Bagaimana dengan kegiatan pertamamu? Tentu menyenangkan, karena Kamu diajak
mendengarkan berita dari radio atau televisi. Dari mendengarkan berita tersebut Kamu
dapat menemukan pokok-pokok berita. diharapkan pada kegiatan 2 Kamu tidak lagi
mengalami kesulitan. Materi yang akan Kamu pelajari ada kesamaan dengan kegiatan
1, yaitu menentukan pokok-pokok berita. Pokok-pokok berita tersebut kemudian Kamu
tulis ke dalam beberapa kalimat.
Sekarang mulailah Kamu mendengarkan pembacaan berita berikut ini yang dibacakan
oleh salah seorang temanmu. Sambil mendengarkan pembacaan berita tersebut, Kamu
mencatat tentang pokok-pokok beritanya.
Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu Burung
Tak dapat dimungkiri informasi yang didapat masyarakat soal virus flu burung
memang belum maksimal. Ketidaktahuan itu membuat masyarakat bersikap apatis.
Misalnya saja, masih ada peternak yang menolak jika petugas ingin memusnahkan
unggas peliharaannya. Atau ada masyarakat tidak mengerti bagaimana langkah yang
harus dilakukan untuk meredam penyebaran virus tersebut. Hal itu tak pelak telah
menghambat upaya penanganan penyakit flu burung.
Di sinilah diperlukan adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan
masyarakat. Lewat sosialisasi informasi, di harapkan masyarakat bisa bertindak
kooperatif dengan pihak-pihak terkait, misalnya dengan membentuk sikap aktif
melapor jika menemukan unggas yang mati mendadak ke Dinas Peternakan, tidak
menolak jika unggas-unggas miliknya diberantas karena terinfeksi. Hal yang paling
utama adalah menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
hewan peliharaannya.
Langkah ini tentu saja harus dilakukan secara konsisten. Pemerintah tidak boleh
kecolongan lagi dengan meledaknya kasus flu burung. Dalam hal ini, pemerintah pusat
perlu mengintensifkan kerja sama pemberantasan flu burung dengan pemerintah daerah
lewat kerja sama yang terpadu.
Sebagai langkah konkret, selain menggalakkan peran serta masyarakat, pemerintah
perlu mendirikan posko terpadu di kelurahan atau kecamatan agar masyarakat. dapat
memeriksakan unggas peliharaan kesana.
Petugas menyemprotkan desinfektan unggas.
9
Perhatikan contoh berikut ini!
No Paragraf Pokok-pokok berita
1
Tak dapat dimungkiri informasi yang
didapat masyarakat soal virus flu
burung memang belum maksimal.
Ketidaktahuan itu membuat
masyarakat bersikap apatis. Misalnya
saja, masih ada peternak yang
menolak jika petugas ingin
memusnahkan unggas peliharaannya.
Atau ada masyarakat tidak mengerti
bagaimana langkah yang harus
dilakukan untuk meredam penyebaran
virus tersebut. Hal itu tak pelak telah
menghambat upaya penanganan
penyakit flu burung.
1. informasi yang didapat
masyarakat soal flu burung
belum maksimal.
2. masyarakat bersifat apatis.
3. menghambat upaya penanganan
penyakit flu burung.
2
Di sinilah diperlukan adanya
penyuluhan untuk membentuk kerja
sama dengan masyarakat. Lewat
sosialisasi informasi, di harapkan
masyarakat bisa bertindak kooperatif
dengan pihak-pihak terkait, misalnya
dengan membentuk sikap aktif
melapor jika menemukan unggas yang
mati mendadak ke Dinas Peternakan,
tidak menolak jika unggas-unggas
miliknya diberantas karena terinfeksi.
Yang paling utama adalah
menumbuhkan kesadaran untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan
hewan peliharaannya.
1. perlu adanya penyuluhan untuk
membentuk kerja sama dengan
masyarakat.
2. diharapkan masyarakat bisa
bertindak kooperatif.
3. menumbuhkan kesadaran untuk
menjaga kebersihan dan
kesehatan.
Dalam paragraf satu terdapat tiga pokok berita. di antara ketiga pokok berita tersebut
yang berupa pernyataan umum adalah “informasi yang didapat masyarakat soal flu
burung belum maksimal”. Sedangkan pokok berita dua dan tiga disebut kalimat
penjelas, karena sebagai rangkaian rincian penunjang kalimat topik.
Demikian pula pada paragraf kedua. Pokok-pokok berita yang berupa pernyataan
umum adalah “perlu adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan
masyarakat”. Pokok berita bernomor dua dan tiga merupakan kalimat penjelas.
Hal yang harus Kamu ingat adalah bahwa setiap paragraf mempunyai satu ide pokok.
Apabila ide pokok terletak di awal paragraf, maka disebut paragraf deduktif.
Sebaliknya, jika ide pokok terletak di akhir paragraf, maka disebut sebagai paragraf
induktif. Sedangkan apabila ide pokok berada di awal dan di akhir paragraf, maka
disebut paragraf campuran.
10
Nah, dari hasil catatan tersebut, dapat Kamu gunakan untuk menuliskan kembali isi
berita secara ringkas. Caranya adalah dengan menggabungkan pokok-pokok isi berita
menjadi satu paragraf. Tentunya Kamu dapat melakukannya, bukan? Sekarang, silakan
Kamu menuliskan kembali isi berita “Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu
Burung”. Jangan lupa gunakan pokok-pokok isi berita yang telah Kamu catat sebagai
bantuan!
Perhatikan contoh berikut ini!
Informasi yang didapat masyarakat soal flu burung belum maksimal, membuat
masyarakat bersifat apatis. Hal ini dapat menghambat upaya penanganan penyakit flu
burung. Di sinilah perlu adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan
masyarakat. Dengan adanya penyuluhan, diharapkan masyarakat bertindak kooperatif
serta menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
Baiklah, sebelum Kamu mengerjakan tugas, bacalah kosakata dan rangkuman berikut.
Dengan demikian akan memudahkan Kamu dalam mengerjakan tugas.
Kosakata informasi = keterangan, pemberitahuan
virus = yang menyebabkan dan menularkan penyakit
maksimal = sebanyak-banyaknya
apatis = acuh tak acuh, tidak peduli, masa bodoh
sosialisasi = proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan
menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya
kooperatif = bersifat kerjasama
terinfeksi = terkena bibit penyakit
konsisten = tetap, tidak berubah-ubah
mengintensifkan = membuat atau menjadikan secara sungguh-sungguh dan terus-
menerus hingga memperoleh hasil yang optimal
posko = tempat jaga
konkret = nyata, benar-benar ada
Rangkuman 1. Untuk dapat menceritakan isi wacana dengan lengkap, lebih dahulu Kamu catat ide
pokok dari wacana yang Kamu baca.
2. Ide pokok yang terdapat di awal paragraf disebut paragraf deduksi.
3. Ide pokok yang terdapat di akhir paragraf disebut paragraf induksi.
4. Ide pokok yang terdapat di awal dan di akhir paragraf disebut paragraf campuran.
5. Ide pokok tiap paragraf merupakan dasar untuk menceritakan kembali isi wacana
6. Tugas 2
1. Temukan pokok-pokok berita pada paragraf 3 dan paragraf 4 dalam berita yang
berjudul “Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu Burung”!
2. Tuliskan kembali isi berita berdasarkan pokok-pokok berita yang telah Kamu
temukan ke dalam beberapa kalimat!
11
C. PENUTUP
Sekarang Kamu tentu merasa senang dan bangga, karena Kamu sudah mempelajari modul
ini dengan baik. Berarti Kamu sudah memahami dua materi yang ada dalam modul ini.
yaitu menyimpulkan dan menuliskan isi berita yang didengar tentang “Kesehatan”.
Tentu semua materi telah Kamu pahami dengan baik. Berarti Kamu telah dapat
menyelesaikan tugas dalam setiap kegiatan.
Kegiatan selanjutnya mintalah tes akhir modul kepada Guru Pamong. Jangan lupa nilaimu
minimal 6,5 agar Kamu bisa mempelajari modul selanjutnya.
Selamat belajar!
12
D. KUNCI TUGAS
Tugas 1
1. Pokok berita paragraf 1.
a. Dampak Rokok yang lain
Simpulan berdasarkan pokok berita:
Selain menyerang perokok aktif, dampak rokok juga menyerang perokok pasif.
Perokok pasif yaitu orang-orang yang berada di sekitar perokok. Karena ia juga
menghirup udara yang mengandung asap rokok. Untuk itu, alangkah baiknya bila
kita berhenti merokok mulai dari sekarang, sebelum kita kecanduan dan terkena
penyakit yang berbahaya lainnya
Tugas 2 2. Pokok-pokok berita
a. Paragraf 3:
a. harus dilakukan secara konsisten
b. mengintensifkan kerjasama pemberantasan flu burung
b. Paragraf 4:
1) Perlunya pemerintah mendirikan posko terpadu di kelurahan atau kecamatan.
3. Penulisan kembali isi berita berdasarkan pokok-pokok berita:
Pemberantasan flu burung harus dilakukan secara konsisten. Supaya tidak kecolongan
meledaknya kasus flu burung, pemerintah lebih mengintensifkan kerjasama dengan
masyarakat. Maka dari itu, perlunya pemerintah mendirikan posko terpadu di
kelurahan atau kecamatan.
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (Satu)
Waktu : 6 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.02 Bertani Sayuran Jepang
Penulis : Dra. Edy Warsih
Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
IND.VII.1.1.02
BERTANI SAYURAN JEPANG
15
A. PENDAHULUAN Bersyukurlah Kamu telah menyelesaikan modul yang terdahulu. Kali ini Kamu akan
mempelajari modul dengan judul “Bertani Sayuran Jepang”. Tapi jangan lupa, baca
kembali modul-modul sebelumnya yang berkaitan dengan modul berikut ini.
Setelah mempelajari modul ini, Kamu diharapkan dapat menjawab pertanyaan isi bacaan,
menemukan kata tertentu dalam kamus dan mengetahui maknanya, serta mampu
mengidentifikasikan berbagai teks perangkat upacara dan mampu membaca dengan
intonasi yang tepat. Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan
dengan baik, segeralah Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.
Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 6 x 40 menit termasuk tes
akhir modul. Manfaatkan waktu sebaik mungkin, supaya memperoleh hasil yang
maksimal. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikannya dengan teman-teman,
atau langsung menanyakan kepada Guru Pamongmu.
Selamat belajar, semoga sukses!
16
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Pertanyaan Isi Bacaan dan Simpulan Kembali Isi Bacaan 1. Standar Kompetensi
Memahami ragam teks non sastra dengan berbagai cara membaca
2. Kompetensi Dasar Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menjawab dengan benar 75% dari jumlah pertanyaan yang disediakan
2. Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan merangkai pokok-pokok bacaan
4. Materi Pokok Menjawab Pertanyaan Isi Bacaan dan Menyimpulkan Kembali Isi Bacaan
5. Uraian Materi Selama Kamu belajar di Sekolah Dasar (SD) pasti selalu belajar membaca, bukan?
Karena membaca dapat memberikan ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman.
Membaca adalah suatu keterampilan. Pernahkah Kamu mengukur kecepatan
membacamu? Kira-kira berapa kata per menit? Setiap orang, kemampuan membacanya
berbeda-beda. Kecepatan membaca biasanya diukur dari seberapa banyak jumlah kata
yang terbaca setiap menitnya. Sekarang cobalah Kamu baca wacana berikut! Untuk
mengukur kecepatan dapat menggunakan stopwatch, jam tangan, atau jam dinding.
KISAH PETANI SAYURAN JEPANG
Meski awalnya sulit, Bobon Turbansyah (53) pria kelahiran Desa Cibeunying,
Cibodas, Lembang, Bandung, berhasil mengajak para petani di sekitarnya menjadi
mitra. Di pagi yang dingin ia sudah menyibukkan diri di kebun. Ia memeriksa pohon-
pohon tomat dan sayuran yang akan dipanen. Ketika panen tiba, Bobon berada di
kebun sejak pagi sampai malam, karena ia harus selalu mengontrol terutama saat
sayuran dikemas, supaya kualitas sayuran yang dikirim ke pelanggan tetap terjaga.
Packaging harus benar dan bagus, tonase juga harus benar. Setelah mobil berangkat ke
pelanggan, baru ia bisa bernapas lega. Usai mencuci tangan, Bobon menyalakan
rokok dan mulai bercerita tentang usaha
perkebunan sayur miliknya di bangku lebar
di bawah pohon yang rindang. Sebenarnya
selepas kuliah di Akademi Ilmu Keuangan
pada tahun 1980-an, ia sempat bekerja di
kantor, hingga bapaknya menyuruh
meneruskan usaha perkebunan kentang di
sini. Ia pun menyetujuinya, dengan syarat
bapaknya tidak diperbolehkan ikut campur
Sejak itu, Bobon menekuni perkebunan
kentang. Usahanya maju pesat. Tahun
1993, ia ditawari BLPP untuk bekerja sama dengan konsultan Jepang untuk menanam
sayuran asal Negeri Matahari Terbit itu. Rupanya, dataran tinggi tempatnya tinggal
17
cocok ditanami tomat Jepang, horenso (bayam Jepang), nasubi (terong Jepang),
edamame (kedelai Jepang), kyuri (timun Jepang), dan sebagainya.
Benih yang dibawa langsung dari Jepang dapat tumbuh subur di pedesaan berhawa
sejuk tersebut. Saat ditawarkan ke swalayan-swalayan di Jakarta yang pelanggannya
kebanyakan orang Jepang, ternyata sayur hasil panenan Bobon disambut positif.
“mereka minta dipasok secara rutin hingga sekarang,” ujarnya. Bobon membutuhkan lahan lebih luas lagi untuk memenuhi permintaan mereka. Untuk
menyiasatinya, ia mengajak petani-petani kecil di sekitarnya untuk menjadi mitranya.
Bobon yang didampingi konsultan dari Jepang menyediakan bibit, para petani itu
tinggal menanam dan merawat sampai panen. “Bukan hal mudah mengajak petani
menjadi mitra. Awalnya hanya tiga orang yang mau.” Namun, keberhasilan Bobon membuat petani tak keberatan bekerja sama. Bayangkan
saja, oleh pelanggannya, Bobon boleh menentukan harga sayur. Tomat, misalnya,
sekarang dijual Bobon dengan harga Rp 15 ribu/kg, bayam Rp 6 ribu/kg, edamame 14
ribu/kg. “Ternyata hasilnya menggiurkan. Dari situ, banyak petani yang ingin menjadi
mitra,” papar Bobon.
Nova No. 951/XIX/21 Mei 2006
Setelah membaca wacana tersebut berapakah kecepatan membacamu? Tulislah:
……… kata per menit. Selanjutnya, perhatikan kembali bacaan paragraf 1, kemudian
jawablah pertanyaannya di buku latihanmu!
Meski awalnya sulit, Bobon Turbansyah (53) pria kelahiran Desa Cibeunying,
Cibodas, Lembang, Bandung, berhasil mengajak para petani di sekitarnya menjadi
mitra. Di pagi yang dingin ia sudah menyibukkan diri di kebun. Ia memeriksa pohon-
pohon tomat dan sayuran yang akan dipanen. Ketika panen tiba, Bobon berada di
kebun sejak pagi sampai malam, karena ia harus selalu mengontrol terutama saat
sayuran dikemas, supaya kualitas sayuran yang dikirim ke pelanggan tetap terjaga.
Packaging harus benar dan bagus, tonase juga harus benar. Setelah mobil berangkat ke
pelanggan, baru ia bisa bernapas lega.
Pertanyaan: Apakah yang Bobon lakukan setiap pagi?
Jawab: Kegiatan yang Bobon lakukan setiap pagi adalah memeriksa pohon-pohon tomat dan
sayuran yang akan dipanen.
Bagaimana dengan jawabanmu? Tentu sudah benar. Dengan demikian Kamu telah
memahami bacaan tersebut. Ada beberapa hal yang harus Kamu perhatikan dalam membaca cepat, yaitu:
1. Jangan mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca
2. Jangan membaca kata demi kata
3. Jangan selalu berhenti lama di awal baris
4. Kritis terhadap kata kunci
5. Jangan membaca bergumam
18
Baiklah, sebelum Kamu mengerjakan tugas, bacalah kosakata dan rangkuman berikut
ini, dengan demikian akan memudahkan Kamu mengerjakan tugas.
Kosakata dikemas diatur rapi, dibungkus
kualitas tingkat baik-buruknya sesuatu
packaging proses dari pengemasan barang sampai diangkut ke alat pengiriman
tonase jumlah total berat suatu barang, biasanya digunakan pada kendaraan
pengangkut
BLPP Balai Latihan Produksi Pangan
swalayan pelayanan sendiri oleh pelanggan
konsultan orang (ahli) yang bertugas memberi petunjuk, pertimbangan, atau
nasihat dalam suatu kegiatan
positif lawan negatif, bagus, baik
dipasok diadakan persediaan
rutin prosedur yang teratur dan tidak berubah-ubah
mitra rekan, teman, kawan kerja, pasangan kerja
menyiasati mencari jalan keluar persoalan, taktik, strategi
Rangkuman 1. Membaca adalah suatu keterampilan
2. Membaca wacana dapat dilakukan dengan pemahaman
3. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca cepat:
a. Jangan mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca
b. Jangan membaca kata demi kata
c. Jangan selalu berhenti lama di awal baris
d. Kritis terhadap kata kunci
e. Jangan membaca bergumam
6. Tugas 1
Untuk dapat mengetahui tingkat pemahaman terhadap bacaan yang telah Kamu baca,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Siapakah petani yang telah berhasil mengajak para petani lain menjadi mitra?
2. Di manakah Bobon dilahirkan?
3. Sejak kapan Bobon menekuni perkebunan kentang?
4. Mengapa perkebunan Bobon maju pesat?
5. Negara manakah yang telah membantu dan bekerja sama dengan Bobon ?
6. Sayuran apa sajakah yang berasal dari negara tersebut?
7. Mengapa tanaman tersebut lebih cocok di tanam di dataran tinggi?
8. Ke manakah sayur hasil panen Bobon dijual?
9. Sebutkan ide pokok tiap-tiap paragraf!
10. Simpulkan isi bacaan tersebut!
19
Kegiatan 2 : Makna Kata dalam Kamus 1. Standar Kompetensi
Memahami ragam teks non sastra dengan berbagai cara membaca.
2. Kompetensi Dasar Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan
konteks yang diinginkan melalui membaca memindai.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Mampu menemukan tema secara cepat dan tepat.
b. Mampu menemukan makna kata secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang
diinginkan.
4. Materi Pokok Cara Menemukan Makna Kata secara Cepat dan Implementasinya.
5. Uraian Materi Pada kegiatan (1) Kamu telah berlatih membaca cepat 200 kata per menit. Tentu Kamu
sudah memahaminya, bukan? Pada kegiatan (2) ini, Kamu masih belajar membaca
cepat. Tetapi, berlatih untuk menemukan makna kata secara cepat dengan teknik
memindai (scanning), khususnya menemukan kata tertentu dalam kamus. Tahukah
Kamu yang dimaksud dengan membaca memindai (scanning)? Membaca memindai
merupakan teknik untuk mencari informasi yang diinginkan dan melewatkan begitu
saja informasi yang lain.
Nah, coba Kamu baca sekali lagi bacaan pada kegiatan (1). Tentu Kamu akan
menemukan kata-kata sulit. Catatlah kata-kata tersebut, kemudian carilah makna kata-
kata tersebut dalam kamus! Jika kata yang dicari dalam kamus itu mempunyai arti
lebih dari satu, Kamu harus dapat memilih arti mana yang diinginkan.Contoh:
Konsultan : orang (ahli) yang bertugas memberi petunjuk, pertimbangan, atau nasihat
dalam suatu kegiatan. Agar lebih jelas, berikut ini contoh petikan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
20
Rangkuman
1. Mencari arti sebuah kata di dalam kamus perlu sebuah keterampilan yaitu melalui
membaca memindai.
2. Membaca memindai (scanning) adalah membaca sepintas.
3. Membaca memindai (scanning) dilakukan untuk menemukan suatu informasi
secara cepat.
6. Tugas 2
Carilah arti kata-kata sukar yang terdapat pada paragraf berikut ini dalam kamus,
kemudian gunakan kata-kata sukar itu dalam kalimat.
Begitulah, akhirnya banyak petani yang menjadi “pegawai” Bobon. Bobon pun tetap
menomorsatukan kualitas produknya. Itu sebabnya, ia selalu mengawasi langsung saat
sayuran datang ke rumah dan dipilah-pilah untuk dikemas. Penempatan pegawai pun
diperhatikan betul olehnya. Orang yang menyortir sayuran tidak bisa sembarangan,
supaya sayuran yang dipilih harus benar-benar yang bagus.
21
Kegiatan 3 : Membaca Teks Perangkat Upacara 1. Standar Kompetensi
Memahami ragam teks non sastra dengan berbagai cara membaca.
2. Kompetensi Dasar Membacakan berbagai teks perangkat upacara, dengan intonasi yang tepat.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mengidentifikasi berbagai teks perangkat upacara.
2. Mampu membacakan berbagai teks untuk upacara bendera dengan intonasi yang
tepat.
4. Materi Pokok Pembacaan Teks Perangkat Upacara.
5. Uraian Materi Pernahkah Kamu mengikuti upacara bendera? Tentu sudah pernah, bukan? Upacara
bendera biasanya dilaksanakan di sekolah pada hari-hari tertentu saja. Misalnya
upacara pada hari Senin, memperingati HUT RI, Hari Sumpah Pemuda, Hari
Pahlawan, dan lain-lain.
Nah, sebagai wujud rasa kebangsaan Kamu terhadap tanah air Indonesia serta rasa
syukur Kamu terhadap Tuhan Yang Maha Esa, setiap ada kegiatan upacara di
sekolahmu tentu [1] [2] ada pembacaan perangkat teks upacara.
Teks perangkat upacara tersebut yaitu:
1. Teks Pembukaan UUD 1945
2. Teks janji Siswa
3. Teks doa
Agar lebih jelas, berikut ini contoh bentuk teks:
Teks Pembukaan UUD 1945
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan tersebut dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
22
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Contoh teks Janji Siswa
JANJI SISWA
1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, abdi terhadap tanah air dan bangsa, serta
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Adab terhadap orangtua, hormat terhadap guru, serta menjunjung tinggi derajat dan
martabat sekolah.
3. Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa.
4. Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan
5. Menjadi warga masyarakat (Jakarta, Jawa Barat, dan sebagainya) yang baik, dan pemuda
Indonesia yang bertanggung jawab.
Contoh teks doa
TEKS DOA
1. Ya Allah Tuhan Yang Maha Bijaksana, pada kesempatan yang baik ini kami
berkumpul seraya memanjatkan doa kepada-Mu sebagai wujud rasa syukur kami.
2. Ya Allah Tuhan Yang Maha Penerang, terangkanlah hati kami siswa-siswi untuk
selalu berprestasi dalam menuntut ilmu untuk perkembangan bangsaku Indonesia
tercinta.
3. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pembimbing, bimbinglah kami, orangtua kami, Bapak
Ibu Guru kami, dan Pemimpin-pemimpin kami ke jalan yang benar.
4. Ya Allah Tuhan Yang Maha Mengetahui, kami tahu apa yang kami perbuat saat ini
dan kami akan perbaiki apa yang telah kami perbuat saat ini untuk yang akan
datang atas ridlomu Ya Allah.
5. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa
Bapak Ibu kami, dosa-dosa Bapak Ibu guru kami, dan dosa-dosa para pejuang
pendahulu kami.
6. Ya Allah Tuhan Yang Maha Memberi, kabulkanlah doa kami. Amin.
Bacalah teks tersebut dengan intonasi yang baik dan benar. Intonasi atau lagu kalimat
dalam teks dibaca sesuai dengan kaidah-kaidah tanda baca dan bentuk teks. Untuk
memudahkan Kamu dalam membaca teks, alangkah baiknya jika teks diberi penanda
terlebih dahulu.
23
Penanda yang perlu diketahui di antaranya sebagai berikut:
= meninggi
= merendah
= berhenti sejenak ( , )
= berhenti agak lama ( . )
Perhatikanlah contoh teks UUD '45 pada alinea pertama berikut!
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945 (dibaca: SERIBU SEMBILAN RATUS
EMPAT PULUH LIMA)
PEMBUKÂAN
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan tersebut dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Rangkuman
1. Teks perangkat upacara terdiri dari
a. Teks Pembukaan UUD 1945
b. Teks Janji Siswa
c. Teks Doa
2. Teks perangkat upacara dibacakan pada saat kegiatan upacara bendera baik hari
Senin ataupun hari besar lainnya.
3. Pembacaan teks harus dengan intonasi yang baik dan benar.
4. Untuk memudahkan pembacaan, sebaiknya teks diberi penanda.
6. Tugas 3
Lanjutkan penandaan pada teks UUD 1945 alinea kedua sampai dengan alinea
keempat!
24
C. PENUTUP
Upaya menyelesaikan modul ini tidak sia-sia. Semoga dalam mengikuti tes akhir modul
tidak mengalami kesulitan, tentunya kembali kepadamu. Kalau Kamu rajin mengikuti
petunjuk modul ini tentu akan berhasil. Selesai kegiatan ini, berarti Kamu telah mencapai
tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, Kamu telah dapat menjawab pertanyaan isi bacaan, menemukan kata
tertentu dalam kamus dan mengetahui maknanya, serta mampu mengidentifikasikan
berbagai teks perangkat upacara dan mampu membacakan dengan intonasi yang tepat.
Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah
Kamu minta tes akhir modul kepada Bapak/Ibu Guru Pamongmu.
Selamat bekerja dan berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga berhasil.
25
D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Bobon Turbansyah
2. Desa Cibeunying, Cibodas, Lembang, Bandung
3. ± 1980
4. Bobon tekun menggarap perkebunan sayurnya
5. Jepang
6. Horenso (bayam), nasubi (terong), edamame (kedelai), kyuri (timun)
7. Hawanya sejuk
8. Swalayan-swalayan di Jakarta
9. Ide pokok paragraf
1. Kesibukan Bobon setiap pagi
2. Kisah Bobon
3. Tawaran kerja sama dari BLPP dan konsultan Jepang
4. Penjualan sayur hasil panen
5. Menjadikan petani kecil sebagai mitra
6. Petani lain tertarik menjadi mitra Bobon
10. Bobon Turbansyah (53) pria kelahiran Desa Cibeunying, Cibodas, Lembang, Bandung,
telah berhasil dalam mengelola perkebunan sayurnya. Ia menggarap perkebunannya
dengan tekun semenjak tahun 1980. berkat keberhasilannya ia diajak bekerja sama oleh
konsultan Jepang. Akhirnya banyak petani di sekelilingnya yang tertarik menjadi
mitra.
Tugas 2
No Kata
sukar Makna kata Kalimat
1 kualitas tingkat baik buruknya
sesuatu
Harga suatu barang yang mahal tidak
menjamin kualitas yang baik
2 produk hasil, hasil kerja Produk luar negeri lebih banyak diminati
daripada produk dalam negeri
3 dikemas diatur rapi-rapi Barang-barang yang akan diperdagangkan,
dikemas dengan baik, agar terlihat menarik
26
Tugas 3
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (satu)
Waktu : 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.03 Buku Harian
Penulis : Dra. Sunaryati
Pengkaji Materi : Prof. Dr. Ahmad HP
Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
Pengkaji Media : Dr. Nurdin Ibrahim
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
BUKU HARIAN
IND.VII.1.2.03
29
A. PENDAHULUAN Dalam modul kali ini, Kamu akan mempelajari sebuah topik yang sangat menarik, yaitu
buku harian. Melalui topik ini, diharapkan Kamu dapat mencatat kejadian menarik ke
dalam buku harian, serta menceritakan pengalaman yang paling menarik mengesankan.
Untuk mencapai kedua tujuan tersebut, Kamu akan mempelajari dua materi. Materi
pertama, pencatatan kejadian yang menarik dalam buku harian. Sedang materi kedua
menceritakan pengalaman yang paling mengesankan. Apabila Kamu membaca dengan
teliti dan sungguh-sungguh, kedua materi itu akan Kamu kuasai dengan mudah.
Jangan lupa, setiap kegiatan ada tugas yang harus Kamu selesaikan. Bila mengalami
kesulitan Kamu boleh berdiskusi dengan teman-temanmu. Boleh juga Kamu bertanya pada
Guru Pamongmu. Apabila kedua tugas itu sudah Kamu selesaikan, sudah Kamu kuasai,
berarti kedua tujuan itu sudah kamu capai.
Waktu untuk mempelajari dua materi dalam modul ini hanya 4 x 40 menit, termasuk tes
akhir modul. Gunakan waktu itu untuk mempelajari modul ini dengan penuh kesungguhan.
Bila ada kesungguhan, nilaimu pasti akan memuaskan. Selamat belajar.
30
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Pencatatan Kejadian Menarik ke dalam Buku Harian 1. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.
2. Kompetensi Dasar Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara
pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menulis pengalaman, dan perasaan pada buku harian dengan
memperhatikan cara pengungkapan dan tidak lupa mencantumkan waktu penulisan
2. Mampu menuliskan dengan bahasa ekspresif
4. Materi Pokok Pencatatan Kejadian Menarik ke dalam Buku Harian.
5. Uraian Materi Dalam kehidupan sehari-hari, tentu Kamu pernah melihat berbagai macam buku.
Misalnya buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan, buku cerita, buku harian dan
sebagainya. Salah satu kegiatan yang Kamu pelajari dalam modul ini adalah mencatat
kejadian yang menarik ke dalam buku harian. Apakah yang dimaksud dengan buku
harian? Mungkin Kamu sudah memahaminya.
Buku harian adalah buku tulis yang berisi catatan tentang kegiatan seseorang yang
biasa dilakukan. Isi buku harian biasanya tentang pengalaman yang mengesankan.
Pengalaman itu bisa menggembirakan dan bisa juga yang menyedihkan.
Catatan-catatan kecil itu dapat Kamu kembangkan menjadi sebuah kerangka karangan.
Kerangka itu nantinya dapat Kamu kembangkan menjadi sebuah karangan yang
menarik, dan akan menjadi catatan dalam buku harian. Nah, perhatikanlah langkah-
langkah yang dilakukan oleh temannya Zainal untuk mencatat kejadian yang menarik.
1. Membuat kerangka catatan buku harian berdasarkan pengalaman yang menarik. a. membantu usaha ayahnya berdagang
1). sudah lima tahun lamanya
2). banyaknya makan asam garam
3). sering kena razia
4). menempati kios penampungan sementara
b. Pengalaman berdagang
1). dibantu dua orang adiknya
2). tetap menjadi pedagang kaki lima
3). tidak mengeluh
4). selalu bersyukur
31
Berdasarkan kerangka itu, temannya Zainal Arifin dapat mengembangkan
gagasannya menjadi catatan menarik di dalam buku harian. Nah, sekarang Kamu
dapat membaca catatannya sebagai berikut.
Zainal Arifin begitu nama temanku, telah membantu ayahnya berdagang pakaian jadi
selama 5 tahun di Blok M. Tak heran jika dia banyak makan asam garam kehidupan
pedagang kaki lima. Terkena razia bukan pengalaman baru baginya. Tetapi dia tetap
tegar menjalankan usaha. Sekarang dia bisa lebih tenang, karena di tempat yang
sekarang tidak akan dikejar-kejar petugas kamtib “Kiosku yang sekarang merupakan
tempat penampungan sementara, menunggu kios baru yang sedang dibangun di pasar
Blok M,” Kata Zainal. Di samping Zainal Arifin, yang membantu usaha ayahnya ialah kedua adiknya. Dia
mempunyai empat orang adik. Semua sudah bersekolah. Hanya dua orang adiknya
yang membantu berjualan, karena rumahnya cukup jauh dari lokasi berdagang.
Walaupun sudah 5 tahun mereka berdagang, tetap saja menjadi pedagang kaki lima,
mereka mengaku tidak pernah “mengeluh”. Bahkan selalu bersyukur kepada-Nya,
berapa pun yang ia peroleh.
Dikutip dan diubah seperlunya dari
“Potret-potret Tak Berbingkai”
Hal yang diungkapkan oleh temannya Zainal Arifin merupakan pengalaman yang
menarik bagi dirinya. Ia melihat betapa bahagia sekali memperoleh kios baru.
Semua itu dapat diperolehnya karena ia tidak pernah mengeluh. Zainal Arifin
selalu bersyukur berapapun uang yang diperolehnya. Ia juga memperoleh kesan
bahwa seseorang dalam berdagang tidak tergantung apakah ia seorang laki-laki
atau perempuan. Semua itu tergantung dari keahlian orang tersebut dan ada usaha
meningkatkan keahliannya itu.
Untuk dapat menuliskan sesuatu yang menarik ke dalam buku harian. Kamu harus
memiliki kemampuan. Kemampuan dapat dimiliki oleh siapa saja. Caranya, Kamu
harus berlatih dengan sungguh-sungguh. Untuk dapat menulis kejadian tersebut ada
beberapa hal yang perlu Kamu perhatikan, yaitu: ketepatan pemilihan kata,
penggunaan kalimat efektif, penggunaan ejaan, dan pengembangan paragraf.
2. Ketepatan Memilih Kata Kata merupakan salah satu unsur dalam bahasa yang sangat penting. Dengan kata
kata Kamu berpikir, menyatakan perasaan, serta gagasan. Dengan kata-kata orang
menjalin persahabatan, melakukan perjanjian perdamaian, dan kerja sama. Tetapi
sebaliknya, dengan kata-kata pula mungkin suatu pertengkaran, bahkan peperangan
dimulai atau terjadi.
Dalam memilih kata ada dua persyaratan pokok yang harus Kamu perhatikan yaitu
ketepatan dan kesuaian. Persyaratan pertama ialah ketepatan menyangkut makna.
Kata-kata yang Kamu pilih harus selalu tepat mengungkapkan pada yang ingin
Kamu ungkapkan. Dengan demikian, maka pandangan atau pembaca juga
menafsirkan kata-kata tersebut, seperti apa yang Kamu maksudkan. Persyaratan
kedua adalah kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata-kata yang dipakai
dengan situasi.
32
Sebagai contoh, misalnya ada beberapa kata yang mempunyai makna yang sama
atau mirip seperti kata pedagang, pengusaha, usahawan, saudagar. Kata-kata
tersebut tentu digunakan dalam kalimat yang berbeda-beda.
Misalnya sebagai berikut :
c. Ayahku hanya seorang pedagang kaki lima
d. Pak Arief pengusaha percetakan yang berhasil
e. Sebagai usahawan yang terkenal, Pak Yanto selalu bersikap ramah pada
karyawannya.
f. Ibu Dewi seorang saudagar kain batik
Tentu tidak tepat jika kata usahawan ditukar dengan kata pedagang kaki lima, dari
contoh kalimat tersebut.
3. Penggunaan Kalimat Efektif Setiap gagasan pikiran yang Kamu miliki pada praktiknya harus dituangkan ke
dalam bentuk kalimat. Kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat menentukan
kejelasan kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki subyek dan
predikat. Kalimat yang benar dan jelas akan dengan mudah dipahami orang lain
secara tepat. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif.
Syarat pertama sebuah kalimat efektif, mempunyai struktur yang baik. Artinya
kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subyek dan predikat. Bisa ditambah dengan
objek dan keterangan. Sebagai contoh :
a. Zainal Arifin Begitu namaku.
subyek predikat
b Aku Tetap tegar menjalankan usahaku
subyek keterangan predikat objek
c Rumahku Cukup jauh dari Lokasi berdagang.
subyek predikat keterangan tempat
d Aku mencoba meningkatkan Usahaku.
subyek predikat objek Dari contoh-contoh tersebut jelaslah bahwa setiap kalimat memiliki struktur yang
benar dan jelas. Setiap kata atau kelompok kata harus jelas fungsinya dalam
kalimat. Sebuah kalimat biasanya memberikan sebuah kejadian atau peristiwa.
Kejadian atau peristiwa yang berurutan hendaknya dipersatukan agar urutannya
tergambar masuk akal (dengan logis). Urutan yang logis dapat disusun secara
kronologis atau disusun menurut urutan waktu. Penataan urutan makin lama makin
penting atau dengan menggambarkan suatu proses.
Di samping itu, unsur penting lain yang perlu diperhatikan dalam pembentukan
kalimat efektif ialah kehematan. Kehematan dalam kalimat efektif merupakan
kehematan dalam pemakaian kata atau kelompok kata sebagai contoh :
a. Bila terkena razia bukanlah merupakan pengalaman yang baru bagiku.
b. Tetapi aku selalu tetap dalam keadaan tegar dalam menjalankan usahaku.
33
Kedua kalimat itu dapat dijadikan kalimat efektif. Caranya dengan menghilangkan
kata-kata yang tidak diperlukan. Kalimat tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut:
a. Razia bukanlah merupakan pengalaman yang baru bagiku.
b. Aku tetap tegar dalam menjalankan usahaku.
4. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca Gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, di samping harus dapat
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, harus pula ditunjang oleh
penerapan penulisan (ejaan) yang berlaku dalam bahasa Indonesia, yaitu Ejaan
Yang Disempurnakan. Tanda baca sangat berperan dalam penulisan. Adanya tanda
baca, akan membantu pembaca memahami sebuah tulisan dengan tepat.
Sebaliknya, tidak adanya tanda baca akan menyulitkan pembaca memahami suatu
tulisan, bahkan mungkin dapat mengubah pengertian suatu kalimat. Sebagai contoh, coba Kamu perhatikan penulisan sebuah paragraf berikut ini !
Contoh 1
MUTIARA TERSAPUT DEBU
Sosok para penjual emas yang ada di kompleks pasar Senen bukanlah
pemandangan asing bagiku, setidaknya ketika aku pergi atau pulang sekolah.
Sekilas aku sering melihat mereka duduk di balik kota kayunya terkantuk-kantuk
menunggu orang menjual atau membeli emasnya, tak lebih dari itu.
Kini, setelah mewawancarai mereka aku memandang mereka dengan kekaguman
dan simpati penuh tercurah pada sosok-sosok sederhana tersebut. Ternyata aku
menyaksikan keagungan para ibu dan keperkasaan mereka sebagai perempuan di
tengah persaingan keras hidup di Jakarta. Dikutip dan diubah seperlunya dari
“Potret-potret Tak Berbingkai”
Dapatkah Kamu memahami tulisan tersebut? Mungkin dapat, tetapi agak sulit.
Sekarang coba Kamu baca kembali paragraf perbaikan di bawah ini:
Contoh 2
MUTIARA TERSAPUT DEBU
Sosok para penjual emas yang ada di kompleks Pasar Senen bukanlah
pemandangan asing bagiku. Setidaknya, ketika aku pergi atau pulang sekolah.
Sekilas aku sering melihat mereka duduk di balik kotak kayunya, terkantuk-kantuk
menunggu orang menjual atau membeli emasnya. Tak lebih dari itu.
Kini setelah mewawancarai mereka, aku memandang mereka dengan kekaguman
dan simpati penuh tercurah pada sosok-sosok sederhana tersebut. Ternyata aku
menyaksikan “Keagungan” para ibu dan “keperkasaan” mereka sebagai
perempuan, di tengah persaingan keras hidup di Jakarta.
Dikutip dan diubah seperlunya dari
“Potret-potret Tak Berbingkai”
34
Perhatikan dengan cermat paragraf pada contoh 2. Paragraf tersebut sudah
diperbaiki dari segi ejaan dan tanda bacanya. Menjadi lebih mudah dimengerti,
bukan?
5. Pengembangan Paragraf Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam suatu karangan. Dalam
paragraf terkandung satu buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
paragraf tersebut. Setiap paragraf akan didukung oleh kalimat utama, kalimat-
kalimat penjelas sampai kepada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Berdasarkan tujuan, paragraf dapat dibedakan menjadi :
1. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah
yang akan diceritakan.
2. Paragraf Penghubung Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab
itu, antara paragraf dengan paragraf harus saling berhubungan secara logis.
3. Paragraf Penutup Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi
kesimpulan dari paragraf penghubung.
Dalam mengembangkan paragraf tersebut, ada persyaratan yang harus Kamu
perhatikan, yaitu :
a. Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membangun paragraf itu harus
terpadu harus terjadi bentuk/satu kesatuan.
b. Koherensi, maksudnya semua ide rincian membangun sebuah paragraf harus
saling berhubungan secara utuh
c. Kelengkapan, maksudnya sebuah paragraf dibangun oleh satu kalimat utama
dapat diperinci dengan beberapa kalimat penjelas serta lengkap.
Setelah Kamu membaca catatan buku harian temannya Zainal Arifin tersebut, coba
sekarang Kamu berlatih untuk mencatat pengalaman yang menarik ke dalam buku
harian. Pengalaman itu dapat beraneka ragam. Misalnya pengalaman mencoba
resep masakan, menikmati keindahan alam, dan sebagainya. Jangan lupa tentukan
dulu topik karangan itu, kemudian bentuk kerangka karangannya, lalu kembangkan
kerangka tersebut menjadi karangan utuh. Mungkin Kamu dapat mencobanya.
Hasil karanganmu tentu tidak harus sama dengan uraian dalam modul ini. Kamu
boleh menuangkan pengalaman yang lebih menarik dan lebih indah lagi. Dalam
menuangkan segala gagasanmu. Kamu dapat menggunakan kata sapaan “aku” atau
“saya” Kata sapaan itu menunjukkan dirimu sendiri yang mempunyai dan
menuliskan gagasan. Berdasarkan uraian dan contoh-contoh tersebut, ternyata mencatat kejadian yang
menarik dalam buku harian mudah sekali. Setiap orang tentu akan mempunyai
pengalaman yang menarik. Pengalaman itu mungkin tidak akan sama dengan
pengalaman orang lain.
Apabila Kamu sudah memahami uraian dan penjelasan materi ini, lanjutkan
kegiatanmu untuk mengerjakan tugas pada modul ini.
35
Kosakata kios : rumah kecil tempat berjualan
pedagang kali lima : orang yang berjualan di muka toko atau di pinggir jalan
razia : penangkapan beramai-ramai
tegar : tabah
Blok M : nama tempat di Jakarta
Kamtib : petugas keamanan/ketertiban
kalimat efektif : kalimat yang tepat dan tidak panjang
Rangkuman
1. Buku harian adalah buku tulis yang berisi catatan tentang kegiatan, kejadian yang
mengesankan yang dialami oleh seseorang
2. Kejadian yang mengesankan maksudnya segala peristiwa atau kejadian yang
menyenangkan, menyukakan hati karena indahnya, cantiknya, bagusnya sesuatu
yang dialami, didengar, dilihat, dan sebagainya oleh seseorang.
3. Untuk dapat menuliskan sesuatu yang menarik ke dalam buku harian, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu:
a. ketepatan dalam memilih kata
b. kalimat efektif
c. ejaan dan tanda baca
d. pengembangan paragraph
4. Berdasarkan tujuan pengembangan kerangka ada 3 macam paragraf yaitu :
2. paragraf pembuka
3. paragraf penghubung
4. Paragraf penutup
5. Dalam mengembangkan paragraf, ada persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu:
a. kesatuan
b. koherensi
c. kelengkapan
6. Tugas 1
Dalam kehidupan sehari-hari tentu Kamu mempunyai pengalaman yang menarik.
Tugas yang harus Kamu kerjakan adalah menuliskan pengalamanmu yang menarik
ketika pertama kali Kamu mengikuti cara belajar SMP Terbuka.
Setelah Kamu kerjakan di kertas folio (kertas lain) suruhlah temanmu membaca dan
mintalah tanggapannya.
36
Kegiatan 2: Pengalaman yang Paling Berkesan 1. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan
menyampaikan pengumuman
2. Kompetensi Dasar Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan
kata dan kalimat efektif
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan
pilihan kata dan kalimat yang menarik sehingga pendengar bisa membayangkan
suasana yang diceritakan.
4. Materi Pokok Pengalaman yang mengesankan
5. Uraian Materi Dalam kehidupan sehari-hari Kamu pernah mengalami kejadian atau peristiwa-
peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian tersebut sering kita kenang atau kita ingat
kembali. Selain kita ingat, sering pula ingin kita ceritakan kepada orang lain. Cerita
tentang pengalaman atau peristiwa yang mengesankan, peristiwa yang menyedihkan,
ada juga peristiwa yang menjengkelkan.
Bercerita tentang peristiwa berarti belajar untuk mengungkapkan nilai humor atau lucu,
nilai kegembiraan, nilai kejengkelan, bahkan kesedihan sekalipun.
Jadi cerita pengalaman ada yang berisi kegembiraan, kegalauan, kecemasan atau
kejengkelan dan kesedihan. Mari kita ikuti cerita berikut.
Pernahkah Kamu melihat kereta api? Hampir sebagian wilayah di Pulau Jawa dan
Sumatera, masyarakatnya telah melihat, memanfaatkan alat transportasi yang paling
banyak menampung penumpang di darat. Salah seorang penumpang kereta di Stasiun
Senen Jakarta mengetak-ketuk pintu kereta minta mau turun. Ketika naik, karena di
kereta dipasang karpet, sandal yang digunakan dilepas di tangga. Kontan saja
penumpang lain terkekeh-kekeh, ada pula yang tersenyum dan bahkan ada yang
tertawa terbahak-bahak. Tetapi di samping duduk saya, bapak-bapak terbengong-bengong dan bertanya dan
bertanya pada penumpang tersebut, dijawabnyalah bahwa sandal tertinggal di peron
Stasiun Senen, sementara kereta sudah merambat sampai Stasiun Jatinegara.
Terlihat olehnya teriakan untuk saudaranya yang mengantar agar sandal diambilkan
dan disusulkan kepadanya
37
Cerita tersebut mengisahkan beraneka ragam perasaan seperti:
Kesedihan bagi si penumpang karena sandalnya tertinggal
Kemarahan bagi penumpang lainnya yang berdekatan karena kaget dan terkejut karena
ada teriakan
Kegembiraan bagi penumpang lain yang benar-benar mengetahui kegelian dan
kelucuan atas peristiwa tersebut
Bagaimana perasaan penumpang yang menjadi tokoh utama?
Pilihan Kata Dari cerita tersebut dapat kita simak kembali kata-kata:
1. Mengetak-ketuk pintu, berteriak minta turun
2. Karpet
3. Sandal
4. Terkekeh-kekeh
5. Terbahak-bahak
6. Terbengong-bengong
Kata-kata tersebut dapat membayangkan suasana kejengkelan, kelucuan, keterkejutan,
kesedihan, dan spontanitas balik.
Rangkuman 1. Bercerita pengalaman agar mengesankan hendaknya dapat memilih kata-kata yang
tepat agar pendengar dapat membayangkan suasana yang diceritakan atau suasana
seperti yang kita maksud atau kita ceritakan.
5. Pengalaman yang paling mengesankan dapat berupa peristiwa menyenangkan
/menggelikan/mencengangkan atau yang menjengkelkan.
6. Tugas 2
Ceritakan secara lisan di depan temanmu secara bergantian tentang kejadian atau
peristiwa yang dianggap paling mengesankan.
38
C. PENUTUP Kamu telah mempelajari modul Bahasa Indonesia yang berjudul “Buku Harian”, melalui
modul ini Kamu memperoleh keterampilan untuk menuliskan hal-hal yang menarik dalam
buku harian. Kejadian yang menarik maksudnya segala peristiwa yang menyenangkan,
memikat, menggairahkan hari seseorang. Hal-hal seperti itu dapat Kamu peroleh karena
melihat, mendengar, atau mengalami sendiri.
Ada satu lagi keterampilan yang Kamu peroleh melalui buku ini, yaitu menceritakan
pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat
efektif. Dengan menguasai kedua materi dalam modul ini, berarti kedua tugas dapat Kamu
kerjakan. Berarti pula kedua tujuan yang diharapkan dalam modul ini sudah Kamu raih.
Untuk itu, selamat atas keberhasilanmu menyelesaikan semua tugas. Kamu boleh
mencocokkan jawabanmu dengan jawaban modul ini. Bila berbeda jangan kecewa, ulangi
mempelajari sekali lagi/membaca sekali lagi.
Setelah itu masih ada satu tugas lagi yang harus Kamu selesaikan, yaitu tes akhir modul.
Segeralah minta tes akhir modul ini kepada Guru Pamongmu. Semoga nilaimu
memuaskan!
39
D. KUNCI TUGAS
Alternatif jawaban Tugas 1 Setelah menamatkan pelajaran di tingkat SD, saya mendapat kesempatan untuk
melanjutkan pelajaran ke SMP Terbuka. Saya merasa beruntung dan bahagia sekali dapat
belajar walaupun hanya seminggu sekali saya datang ke sekolah induk. Semula saya agak
ragu dan bertanya dalam hati saya sendiri, apakah bisa mengikuti pelajaran dengan cara
seperti itu ? Rasanya tidak mungkin aku belajar sendiri apalagi setiap hari saya harus
membantu ayah bekerja di sawah.
Ada pengalaman yang sangat menarik bagiku. Pertama kali aku membaca modul, aku
tertawa seorang diri. Bahasa modul sangat berbeda dengan bahasa buku-buku yang sudah
aku pelajari. Dengan membaca modul, seolah-olah aku berhadapan dengan seorang guru
yang sedang menerangkan pelajaran. Untuk memahami isi buku itu, aku harus
membacanya berulang kali. Aku mencoba mengerjakan tugas seorang diri, walaupun
terasa sulit.
Pada saat berhadapan dengan guru pembimbing, semula aku malu untuk bertanya, padahal
materi-materi banyak yang tidak kumengerti. Aku paksakan diriku untuk mengangkat
tangan menanyakan kesulitan-kesulitan yang kuhadapi. Aku puas mendengar penjelasan
guru pembimbingku. Kesulitan-kesulitan itu terjawab, semua tugas dapat aku selesaikan.
Semua itu menambah semangatku untuk rajin membaca modul dan datang ke TKB.
Melalui sekolah ini, aku ingin meraih cita-citaku menjadi insinyur pertanian untuk
membangun desaku.
Tugas 2
Ketika aku berdarmawisata ke pantai Pangandaran, aku mempunyai pengalaman yang
indah dan menyenangkan. Perahu motor yang membawa para wisatawan bergerak maju
dan semakin jauh ke tengah laut.
Perahu sedikit oleng ke kiri, oleng ke kanan. Ngeri rasanya, hati pun berdebar-debar.
Rupanya ombak menyapa kami dengan ramah dan santun seakan-akan berkata, “Akulah
penguasa di laut selatan ini!”
Tebaran hati bercampur kagum melihat pemandangan yang indah dan mempesona.
Rasanya ingin berlama-lama di tengah laut, menikmati deburan ombak.
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (satu)
Waktu : 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.04 Pengumuman
Penulis : Drs. Jajang Halim
Drs. Sunaryati
Pengkaji Materi : Dr. Ahmad HP., M.Pd.
Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
Pengkaji Media : Dr. Nurdin Ibrahim
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
PENGUMUMAN
IND.VII.1.2.04
43
A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu menyelesaikan modul yang lalu secara baik. Kini Kamu akan
mempelajari modul baru dengan topik kerja bakti. Modul yang bernomor IND.VII.I.2.04
ini diberi judul “Pengumuman”.
Pada kegiatan pertama, Kamu akan mempelajari materi tentang penyusunan pengumuman,
kedua dalam pembelajaran ini akan mempelajari pembetulan atau perbaikan kesalahan
ejaan dan tanda baca yang terdapat pada pengumuman, kegiatan ketiga kamu akan
menyampaikan pengumuman yang telah dibuat.
Dengan mempelajari materi pelajaran tersebut, pada akhir kegiatan pertama di modul ini
Kamu diharapkan dapat menyusun pengumuman dengan baik dan benar. Pada akhir
kegiatan pembelajaran kedua, Kamu diharapkan dapat memperbaiki kesalahan ejaan dan
penggunaan tanda baca yang terdapat pada pengumuman. Setelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran ketiga, Kamu juga diharapkan dapat menentukan kalimat efektif
(berdasarkan kelengkapan fungsi dan sintaksisnya). Kemudian dalam menyampaikan
pengumuman yang harus diperhatikan adalah intonasi, artikulasi, lafal, dan jeda.
Bahan yang akan Kamu perlukan untuk mencapai keberhasilan tercapainya tujuan
pembelajaran tersebut adalah contoh-contoh pengumuman, terutama yang penulisan kata
dan penggunaan tanda bacanya tidak tepat, sekaligus dengan contoh perbaikannya.
Pengumuman yang kalimatnya tidak efektif (karena fungsi sintaksisnya tidak lengkap)
juga merupakan bahan pelajaran yang Kamu pergunakan. Selain itu, bahan pelajaran
tersebut perlu dilengkapi dengan contoh perbaikan kalimat yang tidak efektif Contoh kata-
kata bersinonim yang digunakan dalam kalimat beserta perbaikannya akan pula
dipergunakan sebagai bahan pelajaran di modul ini.
Seperti telah disinggung-singgung tersebut secara sepintas, jumlah kegiatan pembelajaran
yang harus Kamu selesaikan dalam modul ini ada empat kegiatan pokok. Dan semua
kegiatan tersebut untuk penyelesaian Tes Akhir Modul yang harus selesai dalam jangka
waktu selambat-lambatnya tiga jam, yakni sebanyak empat jam pelajaran (4 x 40 menit)
Pelajarilah modul ini dalam suasana yang tenang dan dengan perasaan yang gembira.
Hanya dengan situasi seperti itulah pelajaran lebih mudah dipahami. Bila Kamu
mendapatkan hambatan-hambatan, temuilah guru pamongmu. Mudah-mudahan ada waktu
untuk membantumu.
Selamat belajar, semoga berhasil dan memuaskan!
44
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Penyusunan Pengumuman 1. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.
2. Kompetensi Dasar Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menulis pengumuman dengan Bahasa yang efektif dan komunikatif.
4. Materi Pokok
Penyusunan Pengumuman.
5. Uraian Materi Naskah pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal
penting atau kegiatan yang perlu diketahui oleh seluruh warga (anggota suatu
kelompok atau organisasi/lembaga) agar informasinya diketahui dan dilaksanakan oleh
orang yang berkepentingan. Pengumuman berbeda dengan pemberitahuan biasa,
karena sifatnya yang resmi. Hal ini ditandai dengan adanya kepala surat dan tanggal
pembuatan serta penanggungjawab atau pembuat pengumuman.
Pernahkah Kamu melihat dan membaca naskah pengumuman di sekolah atau di
rumahmu? Hal atau kegiatan apa yang diutarakan dalam pengumuman tersebut?
Mungkin, di sekolah Kamu membaca pengumuman tentang pelaksanaan upacara
bendera memperingati HUT RI. Walaupun Kamu sekolah sore dan hari libur, Kamu
diwajibkan datang pagi hari untuk mengikuti Upacara Kenaikan Bendera
Memperingati HUT Ke-51 Kemerdekaan Republik Indonesia. Di rumah, mungkin
Kamu pernah membaca pengumuman yang ditujukan kepada ayahmu bahwa pada hari
Minggu warga desamu harus bekerja bakti. Seperti penulisan surat-surat resmi lainnya, naskah pengumuman juga harus dibuat
dengan menggunakan ejaan yang benar, tidak menggunakan bahasa yang berbelit-belit
agar dapat dimengerti dengan mudah oleh orang yang membacanya. Bahasa
pengumuman pun harus baik. Artinya harus sopan dan bersahaja.
Bagaimana caranya menyusun pengumuman yang baik, tepat, dan benar? Penyusunan
pengumuman biasanya mengikuti langkah-langkah tertentu. Pertama, penyusun harus
mendaftarkan ide-ide pokok. Setelah itu, ia menyusun ide-ide pokok tersebut menjadi
kerangka pengumuman. Dan langkah terakhir adalah mengembangkan kerangka
pengumuman menjadi naskah pengumuman.
Tahukah Kamu bagaimana caranya menyusun daftar ide pokok pengumuman? Daftar
ide pokok pengumuman biasanya terdiri dari :
1. Macam atau jenis pengumuman (Jawaban dari, “Hal atau kegiatan penting apa
yang akan diumumkan?”)
2. Sasaran atau penerima pengumuman (Jawaban dari, “Kepada siapa, hal atau
kegiatan tersebut diutarakan/ditujukan?”)
45
3. Latar belakang (jawaban dari, “Dalam rangka apa, pengumuman itu dibuat atau
dalam rangka apa, kegiatan itu diadakan?”)
4. Pelaksanaan kegiatan atau hal yang diutamakan (Jawaban dari, “Kapan (hari, jam,
tanggal) dan dimana tempat pelaksanaan kegiatan?”)
5. Penutup (Jawaban dari,” Apa harapan atau keinginan yang membuat
pengumuman?”)
6. Tempat dan tanggal pembuatan pengumuman
7. Nama jelas (jika perlu dengan jabatan) orang yang membuat pengumuman.
Di bawah ini, akan disajikan cara menyusun naskah pengumuman tentang penghargaan
kepada calon peserta lomba cerdas cermat.
Pertama, Kamu harus menyusun daftar ide pokok dalam kerangka pengumuman.
Kerangka pengumuman yang Kamu susun, misalnya daftar ide pokok berikut ini : 1. Jenis pengumuman : Pengarahan Calon Peserta Cerdas Cermat.
2. Sasaran : Siswa SMP Kejar Jaya yang mendaftarkan diri untuk
ikut serta dalam lomba cerdas cermat
3. Latar belakang : Dalam rangka Persiapan menghadapi Lomba Cerdas
Cermat Antar Pelajar SMP se-Kecamatan
4. Pelaksanaan kegiatan
pengarahan : Senin 30 Oktober 2006 Pukul 11.30 WIB. Tempat
Ruang Serba Guna SMP Kejar Jaya, Batulonjong,
Jakarta Timur
5. Penutup : Calon peserta lomba diharap hadir tepat waktu
6. Tempat dan tanggal
pembuatan : Jakarta, 27 Oktober 2006
7. Pembuat pengumuman : Wakil Kepala Sekolah SMP Kejar Jaya atas nama
Kepala Sekolah.
Setelah kerangka pengumuman tersusun, langkah selanjutnya Kamu mengembangkan
kerangka tersebut menjadi naskah pengumuman dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
46
SMP KEJAR JAYA Jalan Kasur, Kel. Batulonjong, Kec. Sukamutu
Jakarta Timur Telepon 800901
PENGUMUMAN
Pengarahan Kepada Calon Peserta Lomba Cerdas Cermat
Dalam rangka persiapan menghadapi lomba Cerdas Cermat antarpelajar se-kecamatan
Sukamutu, Kepala Sekolah SMP Kejar Jaya akan mengadakan pengarahan kepada calon
peserta lomba cerdas cermat yang akan dilaksanakan pada :
hari : Senin
tanggal : 30 Oktober 2006
pukul : 11.30 WIB
tempat : Ruang Serba Guna SMP Kejar Jaya
Jalan Kasur No. 5
Kelurahan Batulonjong, Kec. Sukamutu
Jakarta Timur
Calon peserta lomba yang telah mendaftarkan diri diharapkan hadir tepat pada waktunya.
Semua calon peserta juga diharapkan mempersiapkan diri karena akan diadakan pula
penyeleksian untuk mewakili sekolah kita dalam lomba cerdas cermat se-kecamatan
Sukamutu.
Jakarta, 27 Oktober 2006
a.n. Kepala SMP Kejar Jaya
Drs. Syaifudin Gojali
Wakil Kepala SMP Kejar Jaya
Dengan penjelasan dan contoh tersebut, kiranya Kamu dapat memahami langkah-
langkah menyusun naskah pengumuman. Untuk mengetahui apakah Kamu sudah dapat
membuat naskah pengumuman, Kamu diminta untuk melanjutkan kegiatan
pembelajaran ini dengan menjawab tugas berikut. Selamat berlatih!
47
Kosakata daftar ide pokok : catatan sejumlah hal yang dianggap penting dan disusun
berderet dari atas ke bawah secara berurutan.
kerja bakti : kerja bergotong royong tanpa pamrih untuk kepentingan
bersama
kepala surat : bagian yang tertera atau terletak tersebut surat dan berisi
tentang nama, alamat, simbol organisasi, dan keterangan
lainnya mengenai instansi atau perusahaan yang mengirim
surat.
pamrih : maksud yang tersembunyi dalam memenuhi kegiatan untuk
memperoleh keuntungan pribadi.
Rangkuman 1. Naskah pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal
penting yang perlu diketahui oleh seluruh warga (anggota kelompok organisasi
atau lembaga) agar informasinya diketahui dan dilaksanakan oleh orang banyak
(anggota) yang berkepentingan.
2. Pengumuman berbeda dengan pemberitahuan biasa, karena sifatnya yang resmi.
Hal ini ditandai dengan adanya kepala surat, tanggal pembuatan, dan
penanggungjawab atau pembuat pengumuman.
3. Langkah-langkah penyusunan pengumuman yakni:
a. Mendaftar ide pokok
b. Menyusun ide-ide pokok menjadi kerangka pengumuman dan
4. Mengembangkan kerangka pengumuman menjadi naskah pengumuman Daftar ide
pokok dalam kerangka pengumuman, biasanya terdiri dari:
a. jenis/macam pengumuman
b. sasaran/penerima pengumuman
c. latar belakang diadakannya suatu kegiatan atau pengumuman
d. waktu dan tempat pelaksanaan
e. penutup berupa harapan atau keinginan pembuat pengumuman
f. tempat dan tanggal pembuatan pengumuman, dan
g. nama jelas pembuat pengumuman (penanggungjawab)
6. Tugas 1
Buatlah sebuah naskah pengumuman pelaksanaan kerja bakti dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar berdasarkan ide-ide pokok di bawah ini! 1. Jenis/macam pengumuman : pelaksanaan kerja bakti
2. Sasaran : warga desa Sukalongok
3. Latar belakang : dalam rangka menciptakan lingkungan yang
bersih dan indah, serta menyambut HUT ke-51
Ibu Kota Jakarta Raya.
4. Waktu dan tempat pelaksanaan : Minggu, 13 Juli 2006 jam 07.30-10.30 WIB di
lingkungan tempat tinggal masing-masing.
5. Penutup : (a) harap semua warga melaksanakan kerja bakti
48
(b) membawa peralatan kerja (pacul, sekop,
arit/sabit, sapu dan pengki)
6. Tempat dan tanggal pembuatan
pengumuman : Jakarta, 9 Juni 2006
7. Pembuat pengumuman/
Penanggung jawab : H. Petet Titian (Lurah Desa Sukalongok)
Setelah selesai mengerjakan tugas 1, Kamu dapat melanjutkan pelajaran di modul
ini pada kegiatan 2. Adapun kegiatan yang akan Kamu lakukan adalah
memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca yang terdapat pada
sebuah pengumuman. Selamat meneruskan kegiatan belajarmu, semoga dapat
berhasil dengan baik, tanpa rintangan yang berarti.
Kegiatan 2 : Perbaikan Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca pada
pengumuman. 1. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi
2. Kompetensi Dasar Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Kompetensi Mampu menyunting karangan sendiri atau orang lain dengan memperhatikan ketepatan
ejaan, tanda baca, pilihan kata keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraph.
4. Materi Pokok Materi yang akan Kamu pelajari dalam kegiatan 2 ini.
5. Uraian Materi Naskah pengumuman biasanya disampaikan untuk diketahui oleh khalayak, atau warga
yang menjadi sasaran pemberitahuan. Itulah sebabnya, penyusunan pengumuman
cenderung mementingkan isinya (informasi) dibandingkan dengan bentuknya (tulisan
atau ejaan)
Karena pengumuman bersifat resmi (formal), sudah sepatutnya naskah pengumuman
ditulis dengan berpedoman pada kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Jadi selain informasinya, ejaannya pun harus tepat. Ketepatan penulisan naskah
pengumuman juga menunjukkan kecendikiaan penanggung jawab atau penyusun
pengumuman.
Berdasarkan pengamatan sepintas, penyusunan naskah pengumuman yang digunakan
dalam masyarakat sering menyalahi ejaan naskah bahasa Indonesia. Kesalahan-
kesalahan penulisan yang terdapat pada pengumuman biasanya tentang :
1. Penulisan kata
2. Penggunaan huruf kapital, dan
3. Pemakaian tanda titik dan tanda koma
49
Di bawah ini, akan disajikan cara memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda
baca yang terdapat pada naskah pengumuman. Untuk itu, terlebih dahulu perhatikan
pengumuman berikut ini.
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERBUKA 209 Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati
Jakarta Timur Telepon 8009013
PENGUMUMAN
Pertemuan Halal Bihalal Keluarga Besar S.M.P Terbuka Dalam rangka merayakan Hari Raya Idulfitri 1 syawal 1427 hijrah disekolah kita akan
diadakan pertemuan Halal Bihalal keluarga besar S.M.P Terbuka 209 pada :
Hari : sabtu
Tanggal : 19 maret 2006
Pukul : 10.30
Tempat : gedung serba guna S.M.P Terbuka 209
Jl. Inpres kelurahan tengah kramat jati
Jakarta timur
Berkenaan dengan acara tersebut pada guru dan staf tata usaha di harapkan hadir untuk
memanfaatkan kesempatan bersilahturahmi itu dengan sebaik-baiknya. Untuk yang sudah
berkeluarga harap datang dengan keluarga.
Atas perhatian saudara-saudara kami mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 9 Maret 2006.
a/n Kepala S.M.P Terbuka 209
Husnadi, BA
Wakil Kepala S.M.P 209
Selaku ketua penyelenggara
Untuk memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca, Kamu harus
mengklasifikasikan kesalahan. Artinya, kesalahan-kesalahan itu digolongkan
berdasarkan jenisnya. Untuk naskah pengumuman tersebut, Kamu dapat
menggolongkannya ke dalam empat jenis kesalahan. Pertama kesalahan penulisan kata,
kedua kesalahan penggunaan huruf kapital, ketiga kesalahan penggunaan tanda baca
titik, dan yang terakhir adalah kesalahan penggunaan tanda baca koma. Marilah
kesalahan tersebut kita bahas satu demi satu.
50
a. Kesalahan Penulisan Kata Kata-kata pada naskah pengumuman itu yang ditulis tidak baku adalah :
1) Idul Fitri,
2) Hijrah,
3) Disekolah,
4) Halal Bihalal, dan
5) Di harapkan
Kata Idul Fitri terdiri dari dua morfem bebas, yakni Idul dan fitri. Oleh sebab itu,
penulisannya yang benar (baku) adalah Idul Fitri. Kata Hijrah mengandung arti
berpindahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Medinah. Jadi bukan tahun
1427 Hijrah, tetapi tahun 1427 Hijriah, yakni tahun yang dimulai ketika Nabi
Muhammad hijrah ke Medinah. Kesalahan penulisan kata yang berikutnya adalah
kata disekolah. Kata disekolah terdiri dari dua kata, yakni kata depan (preposisi) di
dan kata sekolah. Kata depan di harus ditulis terpisah dari kata benda yang
mengikutinya. Contoh lain, adalah : di rumah, di kantor, di kota, dan di lereng
gunung. Dengan demikian kata disekolah harus ditulis di sekolah. Jadi, di dan
sekolah tidak ditulis serangkai. Kesalahan keempat adalah penulisan Halal Bihalal.
Kata ini seharusnya ditulis halalbihalal yang artinya acara maaf memaafkan pada
hari Lebaran. Kesalahan yang lain adalah penulisan kata di harapkan. Kata ini
seharusnya ditulis serangkai, yakni diharapkan. Awalan di yang diikuti kata kerja
pasif harus ditulis serangkai. Misalnya diumumkan, dimohon, diadakan, ditulis,
dan dieja. Kesalahan penulisan kata kompleks dengan awalan di-memang banyak
dilakukan orang. Kesalahan tersebut terjadi karena mencampuradukkan antara
awalan di- dengan kata depan di. Padahal keduanya dapat dengan jelas dibedakan.
Antara awalan di- dengan kata dasar tidak dapat disisipkan kata lain. Perhatikan
contoh berikut ini! 1) dikandangkan tidak dapat dijadikan di dalam kandangkan
2) dikantongi tidak dapat dijadikan di luar kantongi
Kelompok kata yang terbentuk dari kata depan di dan kata benda, ditulis terpisah
karena di antara keduanya dapat disisipkan kata lain. Perhatikan contoh berikut ini! 1) di kandang dapat dijadikan di dalam kandang
2) di kantong dapat dijadikan di luar kantong
Selain berbeda secara struktur, keduanya pun berbeda secara makna. Kata depan
menunjukkan makna ‘tempat’, sedangkan awalan di- selalu menandai makna
‘pasif’ artinya predikatnya berawalan di- selalu dikenai tindakan.
b. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital/Huruf Besar Ada dua kesalahan dalam penggunaan huruf kapital. Tipe yang pertama adalah
penulisan kata yang huruf pertamanya seharusnya ditulis dengan huruf kapital,
tetapi ditulis dengan huruf kecil. tipe yang kedua adalah penulisan kata yang huruf
pertamanya seharusnya ditulis dengan huruf kecil, tetapi ditulis dengan huruf
kapital.
51
Kesalahan tipe pertama yang terdapat pada naskah pengumuman tersebut adalah :
1) syawal,
2) sabtu;
3) maret,
4) hijrah
5) jalan inpres kelurahan tengah Kramatjati Jakarta timur, dan
6) saudara-saudara
Menurut kaidah ejaan bahasa Indonesia, huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya. Tahun Masehi bulan Januari hari Senin
Tahun Saka bulan Agustus hari Rabu
Bulan Rajab hari Galungan
Bulan Maulud hari Lebaran
Bulan Jumadilawal hari Natal
Berdasarkan kaidah ejaan tersebut, kata syawal, sabtu, maret, hijrah harus
diperbaiki menjadi Syawal, Sabtu, Maret, dan Hijriah.
Nama khas dalam geografi berdasarkan pedoman penulisan bahasa Indonesia,
huruf awalannya harus ditulis dengan huruf kapital. Jadi, kesalahan (5) dapat
diperbaiki menjadi Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur.
Istilah-istilah kekerabatan yang digunakan sebagai sapaan, huruf pertamanya juga
harus kapital, misalnya:
Terima kasih atas perhatian Anda.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu.
Permohonan Bapak akan kami pertimbangkan.
Karena kata saudara-saudara pada naskah pengumuman tersebut digunakan nomina
penyapa (kata sapaan), huruf pertama kata tersebut pun harus ditulis dengan huruf
kapital. Jadi, penulisan yang benar adalah Saudara-saudara.
Kesalahan tipe kedua yang terdapat pada naskah pengumuman tersebut adalah
penggunaan huruf kapital yang tidak pada tempatnya. Kata yang ditulis dengan
ejaan yang salah adalah :
(a) Hari Raya (Idul Fitri)
(b) Hari, Tanggal, Pukul, dan Tempat
(c) Ruang Serba Guna
Penulisan Hari Raya Idul Fitri seharusnya hari raya Idul Fitri, bandingkanlah
dengan hari Lebaran dan hari Galungan. Hanya nama hari yang huruf awalnya
menggunakan huruf kapital, sedangkan kata hari tidak perlu ditulis dengan huruf
awal kapital atau H besar.
Kata Hari, Tanggal, Pukul dan Tempat tidak perlu ditulis dengan huruf awal
kapital, sebab kata-kata tersebut bersama-sama kata yang mendahuluinya ada
dalam satu kalimat. Jadi, bukan merupakan huruf pertama awal kalimat. Bila kata
52
tersebut bukan huruf pertama awal kalimat, tentunya kata-kata tersebut harus
diawali dengan huruf kecil. Dengan demikian, penulisan yang benar atau baku
adalah :
. . . di sekolah, kita adakan pertemuan halal bihalal keluarga besar SMP 209 pada
hari : Sabtu
tanggal : 19 Maret 2006
pukul : 10.30
tempat : Ruang Serba Guna SMP Terbuka 209
Jl. Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati
Jakarta Timur
c. Kesalahan Penggunaan Tanda Titik (.) Pada naskah pengumuman yang tersedia memang tidak banyak ditemukan
kesalahan penggunaan tanda titik. Kesalahan tanda titik juga ada dua tipe.
Kesalahan yang pertama adalah penggunaan tanda titik yang tidak pada tempatnya.
Pada naskah pengumuman tersebut tertulis :
(a) S.M.P Terbuka 209, dan
(b) Jakarta, 9 Maret 2006.
Penulisan bentuk (a) dan (b) tidak tepat seharusnya tidak menggunakan tanda titik
(.) Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata
atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat dalam akronim yang
sudah diterima oleh masyarakat.
Misalnya : MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat
KUD Koperasi Unit Desa
Depdiknas Departemen Pendidikan Nasional
Sek jen Sekretaris Jenderal
Tilang bukti pelanggaran
Dengan kaidah tersebut, penulisan S.M.P Terbuka 209 harus ditulis SMP Terbuka
209.
Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama
dan alamat penerima surat. Misalnya :
Jakarta, 17 Agustus 2006
Yth. Sdr. Moh. Fauzi
Jalan Benteng Pikir No. 11
Palembang
53
Dengan kaidah penulisan tersebut, penulisan tanggal pembuatan pengumuman
naskah pengumuman tersebut, harusnya ditulis seperti ini.
Jakarta, 9 Maret 2006
Tanpa tanda titik (.) pada akhir tanggal pembuatan pengumuman
Pada naskah pengumuman tersebut, terdapat singkatan dari kelompok kata atas
nama yang ditulis a/n. Singkatan seperti itu penulisannya tidak baku. Dalam
pedoman ejaan bahasa Indonesia, terdapat kaidah yang menyatakan bahwa dua kata
yang disingkat dengan huruf kecil dan sudah merupakan sesuatu yang umum, jenis-
jenisnya hanya menggunakan tanda titik di belakang masing-masing huruf tersebut.
Misalnya : d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
d.u. dengan ucapan
Dengan berpedoman pada kaidah itu, penulisan singkatan A/N dapat diperbaiki
dengan singkatan a.n. seperti yang dicontohkan pada buku pedoman ejaan yang
disempurnakan
d. Kesalahan Penggunaan Tanda Koma (,) Sebetulnya judul yang tepat bukan “Kesalahan Tanda Koma”, tetapi “Kesalahan
karena Tidak digunakan Tanda Koma”. Coba perhatikan contoh kesalahan yang
terdapat dalam naskah pengumuman tersebut!
(a) Berkenaan dengan acara tersebut pada guru dan staf tata usaha diharapkan hadir
(b) Atas perhatian Saudara-saudara kami mengucapkan terima kasih
Kalimat (a) dan (b) tersebut adalah kalimat majemuk bertingkat yang anak
kalimatnya mendahului induk kalimat. Di dalam pedoman ejaan bahasa Indonesia
dikaidahkan bahwa tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Oleh karena
itu, kalimat (12) dan (13) harus diperbaiki menjadi : Berkenaan dengan acara tersebut, para guru dan staf tata usaha diharapkan hadir
(a) Atas perhatian Saudara-saudara, kami mengucapkan terima kasih
Jika kita mendapatkan penulisan Husnadi B.A., kita akan mengira bahwa B.A.
adalah singkatan nama orang tersebut (misalnya, Bahrul Asikin). Jadi, nama
lengkapnya adalah Husnadi Bahrul Asikin. Di dalam naskah pengumuman tersebut,
singkatan B.A. bukanlah kependekan dari nama orang, tetapi dari gelar akademis,
yakni bachelor of arts. Bila hal itu yang dimaksud dengan oleh pembuat
pengumuman, tentu penulisan Husnadi B.A. sebagaimana yang telah dikaidahkan
54
dalam buku pedoman penulisan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
adalah Husnadi, B.A.
Di dalam naskah pengumuman juga ditulis tempat penyelenggara kegiatan
(halalbihalal) seperti berikut ini.
Jalan inpres kelurahan tengah kramatjati
Di antara nama jalan, kelurahan, dan kecamatan harus dipisahkan oleh tanda koma.
Jadi, penulisan yang tepat adalah :
Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati
Dengan penjelasan dan contoh perbaikan kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca
tersebut, kiranya Kamu sudah mahir, tugas Kamu sekarang adalah memperbaiki
kesalahan penggunaan ejaan yang terdapat pada sebuah naskah pengumuman
berikut ini.
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERBUKA 2009 Jalan Inpres Kelurahan Tengah, Kramatjati
Jakarta Timur Telepon 8009013
PENGUMUMAN Pertemuan Halal Bihalal Besar SMP Terbuka
Dalam rangka merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1420 Hijriah di sekolah kita akan
diadakan pertemuan halalbihalal keluarga besar SMP Terbuka 209 pada : hari : Sabtu
tanggal : 19 Maret 2006
pukul : 10.30
tempat : Ruang Serba Guna SMP Terbuka
Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati
Jakarta Timur Berkenaan dengan acara tersebut, para guru dan staf tata usaha di harapkan hadir untuk
memanfaatkan kesempatan bersilaturrahmi itu dengan sebaik-baiknya. Untuk yang sudah
berkeluarga harap datang dengan keluarganya. Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih
Jakarta, 9 Maret 2006
a.n. Kepala SMP Terbuka 2009
Husnadi, BA
Wakil Kepala SMP 209
Selaku Ketua Penyelenggara
55
Kosakata anak kalimat : bagian kalimat (klausa) yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai
kalimat lengkap
bulan Syawal : bulan yang kesepuluh dalam perhitungan tahun Hijriah, tiap tanggal
1 bulan ini umat Islam akan merayakan hari Idul Fitri.
induk kalimat : bagian kalimat (klausa) dari kalimat majemuk bertingkat yang
sekurang-kurangnya terdiri dari Subyek dan Predikat yang
mempunyai potensi untuk menjadi kalimat.
mengklasifikasi : menggolong-golongkan menurut jenis, atau memasukkan sesuatu ke
dalam satu kelompok secara bersistem berdasarkan kaidah atau
standar yang ditentukan.
staf tata usaha : sekelompok orang yang bekerja sama membantu seorang ketua
dalam mengelola administrasi.
tipe kesalahan : macam kesalahan
Rangkuman 1. Karena pengumuman bersifat resmi, tidak seperti pemberitahuan biasa sudah
sepatutnyalah naskah pengumuman ditulis dengan tepat dan benar. Penulisan
naskah pengumuman yang tepat dan benar adalah penulisan yang mengikuti kaidah
ejaan atau berdasarkan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (edisi kedua ditetapkan sebagai keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, No. 0543a/U/1987, 9 September 1987). 2. Naskah pengumuman ditujukan kepada khalayak yang biasanya sudah mengenal
pembuat pengumuman (penanggung jawab). Bila sebuah pengumuman ditulis
secara baik, tepat dan benar tentunya akan menunjukkan kecendikiaan penanggung
jawab atau pembuat pengumuman bahkan dapat menambah kewibawaan.
3. Cara memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca pada sebuah naskah
pengumuman, dimulai dengan mengklasifikasikan tipe (macam) kesalahan, naskah
pengumuman yang banyak mengalami kesalahan penggunaan ejaan dan tanda
baca, disusun kembali secara tepat, baik dan benar.
6. Tugas 2
Perbaikilah penggunaan ejaan (penulisan kata dan huruf kapital) dan tanda baca (tanda
titik dan koma) yang terdapat pada naskah pengumuman berikut ini.
56
DEPARTEMEN PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI REPUBLIK INDONESIA
Jakarta Telepon 5301666
PENGUMUMAN No : 035/PR 120/W04-03/2006
Perubahan Nomor Telepon
Diberitahukan kepada para pelanggan jasa telekomunikasi bahwa P.T. TELKOM WITEL
V JAKARTA akan melaksanakan perubahan Nomor Telepon dengan Nomor akhir 96, 97,
98, 99 (XXXXX96, XXXXX97, XXXXX98, XXXXX99), diwilayah Jakarta Barat.
Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut :
(a) 34 nomor telepon S.T.O. tegar alur yang bernomor awal 555XXXX
(b) 20 nomor telepon S.T.O. bandara Soekarno-Hatta yang bernomor awal 550XXXX
(c) 395 nomor telepon S.T.O. slipi yang semula bernomor 560 XXXX., 566 XXXX, 567
XXXX, 568, menjadi 568 XXXX.
Perubahan Nomor telepon diatas akan dilaksanakan tanggal 19 Juli 2006 pukul 24.00
W.I.B.
Apabila telepon anda mengalami gangguan, dipersilakan menghubungi Loket Pengaduan
Terdekat atau putar Nomor telepon 117, sedangkan untuk informasi dapat menghubungi
Nomor telepon 5301666 atau putar Nomor telepon Penerangan 108.
Kami mohon ma’af apabila pada saat pelaksanaan perubahan Nomor ini, telepon anda
mengalami gangguan.
Jakarta, 14 Juni 2006
KEPALA WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI V JAKARTA
Kegiatan 3 : Penyampaian Pengumuman 1. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan
menyampaikan pengumuman.
2. Kompetensi Dasar Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-
kalimat yang lugas dan sederhana.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu membacakan teks hasil pengumuman dengan artikulasi lafal, intonasi, jeda
yang jelas dan tepat.
57
4. Materi Pokok Penyampaian Pengumuman.
5. Uraian Materi Bagaimanakah cara membacakan pengumuman yang baik? Ada beberapa hal yang
harus kamu perhatikan, yaitu :
1. artikulasi yang jelas
2. lafal, intonasi, jeda yang tepat
3. komunikatif
4. volume suara
Jika Kamu ingin membacakan sebuah pengumuman baik di tengah-tengah rekan-
rekanmu yang sebaya atau di lingkungan masyarakat, Kamu harus mampu menjadi
dirimu dan mengenal kepribadianmu sendiri. Kamu harus berusaha untuk tampil sesuai
dengan kepribadianmu.
Membacakan pengumuman adalah upaya menyampaikan informasi kepada orang lain.
Kamu harus berupaya agar orang yang mendengarnya dapat memahami isi
pengumuman tersebut. Untuk dapat membacakan pengumuman dengan baik, seorang
pembaca pengumuman harus dapat memahami isi pengumuman tersebut.
Teknik Membaca Pengumuman 1. Vokal dan Pengucapan/Artikulasi
Teknik vokalisasi atau pengucapan adalah hal yang amat menentukan berhasil atau
tidaknya pengumuman tersebut dipahami oleh pendengarnya. Vokal atau
pengucapan yang tepat dan jelas, membuat pendengar dapat menyimak isi
pengumuman tersebut. Apabila vokal atau pengucapan kurang jelas pendengar
mengalami kesulitan untuk memaparkan kerusakan agar huruf vokal dan kesamaan
dapat diucapkan dengan tepat. Antara kesamaan memberikan penjelasan pada
siapa. Sedangkan suara vokal memberikan kemantapan suara. Kedua-duanya tidak
dapat dipisahkan.
2. Lafal, Intonasi, dan Jeda yang tepat Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi
bahasa. Pada kenyataannya, suara orang berbeda-beda. Perbedaan suara tidak
merupakan hambatan untuk membacakan pengumuman. Asal saja, setiap pembaca
mampu mengeluarkan bunyi-bunyi suara dengan tepat. Intonasi adalah tekanan
naik turunnya lagu kalimat atau tinggi rendahnya nada dan cepat lambatnya
pembacaan. Jeda adalah hentian sebentar dalam pengujaran. Pengaturan jeda yang
tepat dapat memudahkan pemahaman.
Untuk dapat membaca pengumuman dengan lafal, intonasi, dan jeda yang tepat,
pembaca pengumuman harus berusaha untuk tahu satuan-satuan atau kelompok-
kelompok kata yang ada dalam sebuah pengumuman. Salah satu cara yang dapat
kamu lakukan adalah membuat pemenggalan. Yang dimaksud dengan
pemenggalan di sini adalah pengucapan satuan-satuan atau kelompok-kelompok
kata.
58
6. Komunikatif Membacakan pengumuman bertujuan agar pendengar dapat menangkap makna
sebuah pengumuman. Maka seorang pembaca pengumuman harus mampu
berkomunikasi dengan pendengar. Oleh sebab itu, ia harus mengadakan kontak
dengan pendengar. Mengadakan kontak dengan pendengar dapat dilakukan dengan
sekali-sekali melihat kepada pendengar. Walaupun namanya membacakan
pengumuman, namun juga tidak membaca saja.
7. Volume Suara Dalam membaca pengumuman, volume suara yang dikeluarkan tidak boleh terlalu
lemah atau terlalu kuat. Yang paling penting suara pembaca pengumuman dapat
didengar dengan jelas dan dapat dipahami maknanya. Pengaturan volume suara
dapat diatur melalui latihan. Sebelum membacakan pengumuman itu, sebaiknya
pembaca pengumuman melatih pembacaan pengumuman tersebut berulang kali.
Dengan demikian, pembaca tidak akan ragu lagi. Ia tidak akan lupa membaca
bagian-bagian tertentu ketika ia melakukan kontak pandang dengan pendengar.
Teks dipegang, berdiri dengan santun, bacakan dengan suara yang lantang dan
jelas.
6. Tugas 3
Bacakan isi pengumuman di depan teman-temanmu pada saat ada pertemuan di tempat
kegiatan belajar.
SMP TERBUKA DANDAN NALAR Jalan Amplop, Kel. Rajadamai, Kec. Sukasogok
Jakarta Tengah Telepon 2345551
PENGUMUMAN
Pelaksanaan Pembubuhan Cap Tiga Jari Untuk siswa kelas III yang baru saja mengikuti UAN Tahun Ajaran 2005/2006 diliburkan
sampai ada pengumuman lebih lanjut. Namun demikian, bagi mereka dimohon datang
berseragam sekolah, pada : Hari : Rabu
Tanggal : 17 Juni 2006
Pukul : 09.30
Tempat : SMP Terbuka Dandan Nalar Untuk membubuhi cap tiga jari STL (Surat Tanda Lulus) asli, dan ijazah. Atas perhatiannya, harap maklum. Jakarta, 11 Juni 2006 Drs. Fahmi Reza
Kepala SMP Terbuka Dandan Nalar
59
C. PENUTUP Kini Kamu telah sampai pada bagian akhir modul ini, mudah-mudahan semua yang telah
Kamu pelajari bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena semua kegiatan
pembelajaran sudah Kamu kerjakan, secara keseluruhan diperkirakan Kamu telah
menguasai bahan-bahan pelajaran sebagai berikut.
(1) penyusunan pengumuman
(2) perbaikan kesalahan pengumuman tanda baca dan ejaan yang ada pada naskah
pengumuman
(3) pembacaan pengumuman
Bila disuruh membuat pengumuman, tentu Kamu dapat membuat pengumuman yang
efektif, efisien, dan benar baik tata bahasanya maupun ejaannya. Hal ini menambah
kecendekiawananmu seandainya Kamu menjadi pemimpin atau pengurus baik di
masyarakat maupun di sekolah.
Setelah tuntas bahan pelajaran ini, Kamu diharapkan bersiap-siap untuk mengerjakan tes
akhir modul. Jika Kamu, sudah menyelesaikan tes tersebut, silakan mencocokkan hasilnya
dengan kunci jawaban yang disediakan oleh guru pamongmu. Selamat bekerja.
Apabila Kamu telah menyelesaikan tes akhir modul dengan baik, Kamu boleh melanjutkan
kegiatan pada modul berikutnya. Silakan mencocokkan hasilnya dengan kunci jawaban
yang disediakan oleh guru pamongmu. Selamat bekerja.
Apabila Kamu telah menyelesaikan tes akhir modul dengan baik, Kamu boleh melanjutkan
kegiatan pada modul berikutnya. Silakan Kamu mengambil modul baru tersebut Rebutlah
keberhasilan!
60
D. KUNCI TUGAS Tugas 1 Penyusunan Naskah Pengumuman Pelaksanaan Kerja Bakti
DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
KANTOR LURAH DESA SUKALONGOK KECAMATAN MEJENGAJA
JAKARTA TIMUR TELEPON 9012345
PENGUMUMAN
Pelaksanaan Kerja Bakti Dalam rangka menyambut HUT Ke-458 Ibu Kota Jakarta Raya dan dalam usaha
menciptakan lingkungan yang bersih dan indah, desa Sukolangok akan mengadakan kerja
bakti, pada :
hari : Minggu
tanggal : 13 Juni 2006
pukul : 07.30 s.d. 10.30
tempat : di lingkungan tempat tinggal masing-masing
Warga desa Sukalongok yang akan melaksanakan kerja bakti diharapkan untuk membawa
alat-alat (pacul, sekop, arit/sabit, sapu, atau pengki) yang diperlukan.
Jakarta, 9 Juni 2006
H. Petet bin Titan
Lurah Desa Sukalongok
61
Tugas 2 DEPARTEMEN PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
REPUBLIK INDONESIA PT. TELKOM WITEL V
Jakarta Telepon 5301666
PENGUMUMAN No : 035/PR 120/W04-03/2006
Perubahan Nomor Telepon
Diberitahukan kepada para pelanggan jasa telekomunikasi bahwa P.T. TELKOM WITEL
V Jakarta akan melaksanakan perubahan Nomor dengan Nomor akhir 96, 97, 98, 99
(XXXXX96, XXXXX97, XXXXX98, XXXXX99), di wilayah Jakarta Barat.
Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut:
(a) 34 nomor telepon STO. Tegal Alur yang bernomor awal 555XXXX
(b) 20 nomor telepon STO. Bandara Soekarno -Hatta yang bernomor awal 55OXXXX
(c) 395 nomor telepon STO. Slipi yang semula bernomor 560 XXXX, 566 XXXX, 567
XXXX, 568 XXXX, menjadi 568 XXXX.
Perubahan Nomor telepon tersebut akan dilaksanakan tanggal 19 Juli 2006 pukul 24.00
W.I.B. Apabila telepon Anda mengalami gangguan, dipersilakan menghubungi Loket
Pengaduan terdekat atau putar Nomor telepon 117, sedangkan untuk informasi dapat
menghubungi nomor telepon 5301666 atau putar nomor telepon Penerangan 108.
Kami mohon ma’af apabila pada saat pelaksanaan perubahan nomor ini, telepon Anda
mengalami gangguan.
Jakarta, 14 Juni 2006
KEPALA WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI V
JAKARTA
Tugas 3 Berdasarkan pembacaan teks pengumuman dan penampilan Siswa.
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (Satu)
Waktu : 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.05 Menulis Surat Pribadi
Penulis : Drs. Santiyo Martodikromo
Pengkaji Media : Dr. Ahmad HP, M. Pd
Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
Pengkaji Materi : Drs. Aristo Rahadi
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
MENULIS SURAT PRIBADI
IND.VII.1.2.05
65
A. PENDAHULUAN
Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini, Kamu akan
mempelajari modul dengan judul "Menulis Surat Pribadi”.
Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua, yaitu : dapat menyebutkan bagian-
bagian dari surat pribadi dan surat dinas, dapat membedakan surat dinas dengan surat
pribadi, serta dapat menulis surat pribadi.
Untuk mencapai tujuan itu, Kamu akan mempelajari dua kegiatan. Kesatu menyebutkan
bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas, kedua membedakan surat dinas dengan surat
pribadi, serta dapat menulis surat pribadi.
Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah
Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.
Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini 4 x 40 menit termasuk tes akhir
modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Jika ada kesulitan, jangan segan-segan berdiskusi dengan teman-
temanmu atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu.
Selamat belajar, semoga sukses.
66
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Menulis Surat Pribadi 1. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi
2. Kompetensi Dasar Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menentukan perbedaan komposisi surat pribadi dengan surat resmi
2. Mampu menulis surat pribadi dengan bahasa yang komunikatif
4. Materi Pokok Surat Dinas dan Surat Pribadi
5. Uraian Materi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan bergaul dengan orang lain. Jika ia sebagai
pelajar, tentunya ia harus berkomunikasi dengan lingkungan sekolah, baik kepada
teman, guru, kepala sekolah atau kepada karyawan sekolah. Jika ia sebagai anggota
masyarakat, tentunya ia harus berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat.
Pendek kata, manusia selalu berkomunikasi dengan orang lain. Cara kita
berkomunikasi, ada dua jalur yang kita laksanakan yaitu jalur tertulis dan jalur lisan.
Dalam kegiatan ini Kamu akan mempelajari jalur tertulis yaitu surat-menyurat. Jika
kita melihat dan membuat surat, tentu surat itu akan berbentuk atau berisi macam-
macam tergantung tujuan surat dan bagian yang dikirimi surat. Jika surat itu
pengiriman antarkantor, atau antarinstansi, surat itu dinamakan Surat Dinas. Akan
tetapi, jika kita ingin mengirim surat antarindividu (perorangan), surat itu dinamakan
“Surat Pribadi”. Pada kegiatan ini Kamu akan mempelajari perbedaan surat dinas dengan surat pribadi.
Untuk mengetahui perbedaan kedua jenis surat ini, coba Kamu baca dengan teliti
contoh bagian surat dinas dan bagian surat pribadi berikut ini :
67
A. Contoh Surat Dinas
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220
KOTAK POS : 2625 TELEPON : 4896558
No : 4518/F8/H.5/2006 17 September 2006
Hal : Tenaga Penyuluh
Bahasa Indonesia Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42
Jakarta Selatan
Dengan hormat,
Surat Saudara tanggal 3 September 2006 No. 1272/9.4/1/2006 sudah kami terima.
Sehubungan dengan itu, kami dengan senang hati menugaskan Drs. Farid Hadi, Staf
Bidang Pengembangan untuk memberikan penyuluhan bahasa Indonesia pada Sekolah
Pimpinan Tingkat Dasar Rayon Jakarta yang sedang Saudara selenggarakan.
Sesuai dengan jadwal, kegiatan itu akan diselenggarakan pada tanggal 20 September 2006,
pukul 07.30-13.00, di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar, Jalan Raya Kebun Jeruk,
Jakarta Barat.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Kepala Pusat Pembinaan Dan
Pengembangan. Bahasa
u.b.
Zulkarnain Pelaksana Harian
Bidang Pengembangan
Tembusan :
Drs. Farid Hadi
68
Setelah kita baca dan kita amati dengan cermat surat dinas tersebut, ternyata surat
dinas itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Menurut Kamu, bagian apa saja kira-
kira? Coba Kamu tentukan sebelum Kamu meneruskan membaca uraian ini.
Bagian-bagian surat itu di antaranya:
1. kepala surat, yang berisi nama departemen, alamat departemen, termasuk nomor
kotak pos dan nomor telepon, dan lambang departemen atau instansi di sebelah kiri
atas
2. pembukaan, yang meliputi nomor surat, lampiran, tanggal, alamat, dan salam
pembuka
3. isi surat, ada tiga bagian yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf
penutup
4. penutup, yang berisi salam penutup, tanda tangan, nama terang, jabatan, dan
tembusan
Berarti surat itu dapat dibagi menjadi empat bagian dan tiap-tiap bagian dibagi lagi
menjadi beberapa bagian. Berdasarkan uraian tersebut, apakah Kamu sudah memahami
bagian-bagian surat dinas? Jika sudah, Kamu dapat berlatih membuat surat dinas.
Untuk lebih jelas lagi, Kamu amati bagian-bagian surat dinas dalam surat berikut ini!
BAGIAN – BAGIAN SURAT DINAS
1.Kepala surat 1
2
7
8 9
3
4
6
2. nomor, lampiran dan prihal surat
3. tanggal pembuatan surat
4. tujuan surat
5. salam dan pembuka surat
5
6. isi surat
7. penutup
8. inisial pengirim surat
9. tembusan surat
69
B. Contoh Surat Pribadi
Semarang, 20 Desember 2006
Sobatku, Atika
Jalan Maliboro No. 20
Yogyakarta
Salam kompak selalu,
Hai sobat, bagaimana kabarmu sekarang? Tentunya baik-baik saja, bukan? Kabarnya
pada tahun ini Kamu menjadi bintang kelas. Kamu memang selalu berprestasi sejak
aku menjadi teman sekolahmu. Selamat ya, semoga prestasimu itu dapat Kamu
pertahankan.
Tika sahabatku, aku ingin sekali berjumpa denganmu. Sudah berapa bulan kita tidak
jumpa dan berkirim kabar? Aku ingin bermain denganmu seperti dahulu. Masih
ingatkah Kamu saat kita bersepeda santai pada hari Minggu pagi? Ketika sampai di
penjual bubur ayam, kita makan sambil istirahat. Besok liburan semester aku akan
bermain ke rumahmu. Nanti kita membeli bubur ayam lagi. Bolehkah aku ke
rumahmu?
Tika yang baik, sebenarnya sudah lama aku ingin menulis surat untukmu. Namun, aku
baru sempat menulis surat saat ini, karena banyak kegiatan di sekolah. Aku percaya
Kamu akan memahami hal itu.
Nah, Tika sekian saja surat dariku. Aku tunggu surat balasanmu.
Salam manis untuk teman-teman di Yogyakarta
Sahabatmu,
Farisa Handini
Tampak jelas, bahwa surat tersebut berisi keperluan yang bersifat pribadi. Oleh karena
itu, surat tersebut memang dapat dikelompokkan sebagai surat pribadi.
Di samping berisi keperluan atau kepentingan pribadi, surat tersebut ditulis dengan
menggunakan bahasa yang akrab dan luwes. Ungkapan seperti “Sobatku, Atika”, “Hai
sobat bagaimana kabarmu sekarang?” dan sebagainya merupakan ungkapan yang
hanya ada dalam surat pribadi. Jadi, selain berisi keperluan atau kepentingan pribadi,
surat pribadi dibuat dengan menggunakan kalimat-kalimat yang akrab dan luwes.
Bila Kamu menyusun surat pribadi. Kamu juga jangan sampai melupakan tata cara
menyusun surat. Secara berurutan sebuah surat pribadi harus memiliki : (1) kota dan
tanggal surat, (2) alamat surat, (3) pembuka surat atau salam pembuka, (4) isi surat (5)
penutup atau salam penutup, dan (6) tanda tangan pengirim surat
70
Menurut Kamu, surat pribadi tersebut sudah memiliki urutan yang benar dan lengkap
atau belum? Ya, tentu saja surat pribadi tersebut sudah memiliki urutan yang lengkap
dan benar. Urutan itu adalah sebagai berikut :
1. Kota dan tanggal surat : Semarang, 20 Desember 2006
2. Alamat surat : Sobatku, Atika
Jalan Malioboro No. 20 Yogyakarta
3. Pembukaan / salam pembuka : salam kompak selalu
4. Penutup / salam penutup : salam manis
5. Tanda tangan dan nama pengirim
surat : Farisa Handini
Sekarang Kamu telah membaca contoh surat dinas dan contoh surat pribadi. Sekarang,
coba Kamu bandingkan kedua jenis surat itu! Bagaimana perbedaan bentuknya,
bahasanya atau yang lainnya?
Mari kita bedakan kedua surat itu.
Surat Dinas
_
Surat Pribadi
1. menggunakan kepala surat
2. menggunakan bahasa resmi
3. menggunakan nomor surat
4. terdapat tembusan
5. untuk kepentingan tugas
6. antarinstansi
7. ditandatangani oleh pejabat atau
yang mewakili
8. dan lain-lain
1. tidak menggunakan kepala surat
2. menggunakan bahasa pergaulan/
pribadi
3. tidak menggunakan nomor surat
4. tidak terdapat tembusan
5. untuk kepentingan pribadi
6. antarpribadi/perorangan
7. ditandatangani oleh pribadi atau
diri sendiri
Dari beberapa perbedaan tersebut, coba Kamu buktikan dengan mempergunakan
contoh surat dinas dan pribadi
1.a. Alamat surat dinas ditujukan kepada instansi
Contoh :
Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pendidikan
Nasional
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42
Jakarta Selatan
b. Alamat surat pribadi ditujukan kepada pribadi
Contoh :
Sobatku, Atika
Jalan Malioboro No. 20
Yogyakarta
71
2.a Bagian pembuka isi surat dinas, bahasanya resmi.
Contoh :
Surat pembuka isi surat dinas, bahasanya resmi.
No. 1273/A.9.4/2006 sudah kami terima
b. Bagian pembuka isi surat pribadi, bahasanya akrab.
Contoh :
Hai sobat, bagaimana kabarmu, sekarang?
Tentunya baik-baik saja, bukan?
3.a. Surat dinas dikirim ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
Contoh :
Wassalam
Kepala Pusat Pembinaan
Dan Pengembangan Bahasa
u.b.
Zulkarnain
Pelaksanaan harian
Bidang Pengembangan
b. Surat pribadi dikirim atau ditandatangani oleh pribadi.
Contoh :
Sahabatmu
Farisa Handini
Berdasarkan uraian dan contoh kedua jenis surat tersebut, Kamu pasti sudah mengerti
betul perbedaan surat dinas dan surat pribadi. Untuk itu bersiap-siaplah Kamu untuk
mengerjakan tugas akhir kegiatan. Namun, sebelum itu bacalah terlebih dahulu
rangkuman berikut ini!
Rangkuman 1. Surat dinas dan surat pribadi memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling mencolok
terletak pada ada tidaknya kop (kepala surat). Surat dinas menggunakan kepala
surat sedangkan surat pribadi tidak berkepala surat.
2. Surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis yang menyangkut
kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Sedangkan surat pribadi adalah surat
yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Surat
menyurat pribadi itu timbul dalam pergaulan hidup sehari-hari dan terjadi dalam
komunikasi antara anak dan orang tua, antarkerabat, antarteman dan lain-lain.
6. Tugas 1
1. Sebutkan nama-nama bagian surat berikut ini sesuai dengan nomor-nomor yang
tersedia.
2. Sebutkan perbedaan surat pribadi dan surat dinas minimal tiga perbedaan!
3. Buatlah contoh alamat surat pribadi dan surat dinas
4. Buatlah sebuah surat pribadi yang berisi ucapan selamat kepada temanmu menjadi
juara kelas!
72
C.
Nomor : 107/A/IX/1990 10 September 2007
Hal : Penyelenggaraan
Pameran Busana
Yth. Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
Kotak Pos 228
Jakarta 11010
Dengan hormat,
Kami ingin menyampaikan selamat atas keberhasilan Anda
menyelenggarakan pameran di Balai Sidang, Jakarta.
Dalam kaitannya dengan kegiatan itu, peragaan kami cukup
banyak menarik minat khalayak pengunjung. Keberhasilan itu
menumbuhkan semangat kami. Namun, hemat kami alangkah
baiknya jika laporan penyelenggaraan pameran itu juga kami
terima dari Anda.
Mudah-mudahan imbauan kami ini dapat membawa manfaat
bagi kita.
Wassalam,
Laksmi Adriyani
Manager
PT. REKABUSANA ANGGUN
Jalan Cut Mutiah 28, Jakarta 10210 1 =
2 =
3 =
4 =
5 =
6 =
7 =
8 =
9 =
10
=
73
PENUTUP Berkat kemauanmu belajar, akhirnya selesai juga modul ini Kamu pelajari. Dengan
membaca modul ini, Kamu diharapkan dapat membuat surat pribadi maupun surat dinas
dengan kaidah yang benar.
Modul ini memuat dua kegiatan, berarti modul ini mengandung materi yang berkaitan
antara yang satu dengan lainnya. Ketiga materi ini ialah :
1. Bagian-bagian Surat Dinas
Surat dinas memiliki bagian, yaitu bagian kepala surat, bagian pembukaan, bagian isi
surat, dan bagian penutup. Keempat bagian itu masing-masing dibagi lagi menjadi
beberapa bagian:
a. Bagian kepala surat (kop surat) memuat nama instansi dan pengirim surat.
b. Bagian isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan
paragraf pembuka bagian kedua merupakan paragraf isi, dan bagian ketiga
merupakan paragraf penutup.
c. Bagian penutup terdiri atas, bagian salam penutup tanda tangan, nama terang dan
jabatan, tembusan, inisial, dan lain-lain.
2. Perbedaan Surat Dinas dan Surat Pribadi
Surat dinas dan surat pribadi memiliki beberapa perbedaan (lihat tabel pada uraian
materi)! Dari segi bahasanya, surat dinas menggunakan bahasa resmi, sedangkan surat
pribadi menggunakan bahasa pergaulan atau akrab. Dari segi manfaatnya surat dinas
merupakan hubungan antar instansi atau kedinasan sedangkan pribadi merupakan
hubungan antar pribadi, hubungan sosial.
3. Kalimat yang baik dan Benar
Surat dinas harus menggunakan kalimat yang baik dan benar karena surat dinas
merupakan surat resmi antar instansi, baik negeri maupun swasta. Kalimat yang baik
dan benar dapat dilihat dari kaidahnya, pilihan katanya, maupun ejaan dan tanda
bacanya.
Akhirnya, mintalah tes akhir modul kepada guru pamongmu. Kerjakanlah tes akhir
modul ini dengan baik! Jika pekerjaanmu telah selesai, segeralah meminta modul yang
baru untuk mempelajari materi-materi yang baru pula. Tetap bersemangatlah dalam
belajar.
74
D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Menyebutkan nama-nama bagian surat.
1. Kepala surat
2. Tanggal surat
3. Nomor dan hal surat
4. Alamat surat
5. Salam pembuka
6. Isi surat (tubuh surat)
7. Paragraf penutup
8. Salam penutup
9. Nama terang
10. Jabatan
2. Perbedaan surat dinas dan surat pribadi sebagai berikut
Surat Dinas Surat Pribadi
1. Menggunakan kepala (kop) surat
2. menggunakan bahasa resmi
3. bernomor surat
4. untuk kepentingan tugas
5. antar instansi
1. tidak menggunakan kop (kepala) surat
2. menggunakan bahasa pergaulan atau
akrab
3. tidak bernomor surat
4. untuk kepentingan pribadi
5. antar teman atau pribadi
3. Contoh alamat surat
1. Surat pribadi, misalnya :
Sahabatku, Atika
di Yogyakarta
2. Surat dinas, misalnya :
Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pendidikan
Nasional Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42 Jakarta Selatan.
4. Contoh surat pribadi, misalnya :
75
Buat sahabatku Tina Jakarta, 20 Desember 2006
Di Palembang
Sahabatku Tina, selamat berjumpa lagi melalui surat ini. Mudah-mudahan Kamu
dalam keadaan sehat walafiat seperti keadaan saya dan keluarga di sini.
Tina sahabatku, beberapa hari yang lalu saya mendengarkan berita dari teman
kita, Reni, yang baru saja pulang dari Palembang. la menyampaikan bahwa Kamu
menjadi juara kelas. Untuk itu saya ucapkan selamat dan mudah-mudahan Kamu
dapat mempertahankan prestasimu di kelas yang lebih tinggi lagi.
Tina yang baik, dalam liburan nanti saya mau berlibur di kotamu kebetulan saya
mempunyai famili di sana. Maukah Kamu menerima kedatanganku? Saya yakin
Kamu pasti menerima dan senang, karena saya tahu bahwa Kamu sahabatku yang
paling baik sejak kecil di SD dulu.
Kiranya itu saja yang saya sampaikan. Mudah-mudahan, kita bisa bertemu di
Palembang.
Salam kami,
Rini
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (Satu)
Waktu : 4 x 40 Menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.06 Pesan dan Menulis Dongeng
Penulis : Dra. Edy Warsih
Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2009
PESAN DAN MENULIS DONGENG
IND.VII.1.3.06
79
A. PENDAHULUAN Kami ucapkan selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali
ini Kamu akan mempelajari modul dengan judul Pesan dan Menulis Dongeng. Tujuan
yang ingin dicapai dalam modul ini ada lima yaitu :
1. Mampu menentukan tema dongeng yang diperdengarkan,
2. Mampu menunjukkan relevansi tema dengan situasi sekarang,
3. Mampu mengemukakan hal menarik dalam dongeng yang diperdengarkan dengan
alasan yang logis,
4. Mampu menyimpulkan pesan dongeng dalam bentuk ungkapan,
5. Menulis kembali dongeng yang didengar atau dibaca.
Untuk mencapai tujuan itu Kamu akan mempelajari :
Kegiatan 1 : menentukan tema
Kegiatan 2 : relevansi tema
Kegiatan 3 : mengemukakan hal menarik dalam dongeng
Kegiatan 4 : menyimpulkan pesan dongeng dalam bentuk ungkapan.
Kegiatan 5 : menulis kembali dongeng
Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugas telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah
minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.
Waktu yang disediakan modul ini 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Mengingat
waktu yang disediakan terbatas. Kamu harus dapat memanfaatkannya dengan sebaik-
baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan berdiskusi dengan teman-temanmu, atau
langsung menanyakan kepada guru pamongmu.
Selamat belajar, semoga sukses !
80
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Dongeng 1. Standar Kompetensi
Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
2. Kompetensi Dasar 1. Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan
2. Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menentukan tema dongeng yang diperdengarkan.
2. Mampu menunjukkan relevansi tema dengan situasi sekarang.
3. Mampu mengemukakan hal-hak menarik dalam dongeng yang diperdengarkan
dengan alasan yang logis.
4. Mampu menyimpulkan pesan dongeng dalam bentuk ungkapan.
4. Materi Pokok Dongeng
5. Uraian Materi Dalam khasanah kesusasteraan Indonesia kita mengenal dongeng. Ada dongeng
tentang binatang, dongeng tentang terjadinya suatu tempat, dongeng yang berkaitan
dengan sejarah dan kepercayaan masyarakat di suatu daerah. Dongeng merupakan
prosa lama yang berisi cerita rekaan yang lahir dari khayalan pengarang. Di dalam
dongeng itupun mengandung nilai-nilai kehidupan dan amanat yang dapat dipetik oleh
setiap pembacanya.
Setiap dongeng mempunyai tema. Tema artinya pokok pikiran yang menjadi jiwa dan
dasar cerita tersebut. Untuk dapat menentukan tema dan amanat sebuah dongeng Kamu
harus membaca atau mendengarkan dengan cermat, teliti, dan menandai bagian-bagian
yang menjadi inti dari dongeng tersebut. Coba dengarkan dan ikuti pembacaan dongeng berikut ini !
Dongeng: Si Tupai dan Si Raun
Minta dibacakan temanmu atau Guru Pamongmu.
SI TUPAI DAN SI RAUN
Seekor tupai bersahabat dengan seekor ikan besar merayap. Keluarga kedua hewan
itu hidup rukun tolong-menolong, berkasih-kasihan, bergotong-royong dengan
kesetiaan besar pada satu sama lain. Pada suatu hari istri Si Tupai jatuh sakit dan
dokternya mengatakan bahwa obat baginya adalah telur ayam.
”Telur ayam ? Dari mana aku dapat memperolehnya?”
Dengan wajah yang amat sedih pergilah si Tupai kepada Si Raun, ikan sahabatnya itu,
lalu diceritakannya hal kesedihannya itu. Seketika si Raun terdiam berpikir, kemudian
ia berkata, ”Saudaraku tak usah sedih, aku akan membawa telur ayam itu kepada
81
istrimu. Maka pulanglah si Tupai dengan harapan besar sekali akan pertolongan
sahabatnya itu.
Apakah yang diperbuat oleh si Raun itu? Ketika seorang wanita, seperti biasa datang
dengan periannya mengambil air dari sungai, tempat sarang si Raun itu, maka lekas-
lekas ikan itu masuk ke dalam perian itu. Maka pergilah wanita itu pulang ke
rumahnya membawa perian berisi ikan Raun itu, dan seperti setiap hari dilakukannya,
perian itu disandarkannya pada dinding rumah, dekat seekor ayam betina bertelur.
Keluarlah si Raun itu dari perian lalu mengambil sebutir telur dari tempatnya.
Sesudah itu si Raun merayap kembali ke dalam perian yang sudah hampir kosong itu,
kemudian dibawa lagi oleh wanita tadi kembali ke sungai untuk mengambil air.
Demikianlah si Raun, sekembalinya di sungai, lekas-lekaslah mendapatkan si Tupai
dengan membawa telur untuk pengobatan istri sahabatnya yang sakit itu. Kini betapa
beruntung budi si Tupai pada si Raun, yang dengan penuh bahaya dapat merebut telur
itu. Pada suatu hari, tiba giliran pada si Raun, menderita kesedihan yang sama seperti
sahabatnya itu. Adapun istri si Raun sakit keras, . . . . dan Bapak Dokter menyatakan
bahwa hanya hati buaya yang dapat mengobatinya.
Dengan hati yang berdebar-debar, sangat sedih, si Raun mendapatkan sahabatnya si
Tupai itu. Maka jawab si Tupai, sesudah diam berpikir sejurus, ” Aku akan dapat
merebut hati buaya itu untuk istri Saudara yang sakit itu. ” Pergilah si Raun dengan
hari terhibur, penuh harapan pada si Tupai.
Adapun di sungai dekat sarang si Raun itu hidup juga seekor buaya. Di pinggir sungai
itu tumbuh sebuah pohon kelapa yang berbuah. Sebutir kelapa yang masih muda
dilubangi oleh si Tupai, kemudian si Tupai merayap ke dalam buah kelapa itu, . . . .
dibuatnya selaku tempat penginapannya. Ketika dilihatnya buaya terapung di sungai
tepat di bawah buah itu, maka dikerat si Tupai itu batang tali pusat penghubung buah
itu dari moyangnya, dan . . . . jatuhlah buah itu ke sungai di depan buaya terapung itu.
Dengan cepatnya buaya itu menelan buah kelapa berisikan si Tupai, Setiba buah
kelapa itu di hulu hati si Buaya, maka dengan segera keluarlah si tupai dari liang
buah kelapanya itu, lalu dikeratnya hati Buaya itu sekaligus. Dengan kesakitan yang
amat sangat, si Buaya menggelepar-gelepar, mengacau air sungai dengan hebatnya,
tetapi tak lama kemudian matilah Buaya itu. Lalu keluarlah si Tupai dari liangnya,
dari mulut Buaya itu, kemudian membawa hati buaya kepada sahabatnya si Ikan Raun
itu untuk pengobat istrinya yang sakit. Demikianlah budi dibalas dengan budi juga,
dengan pengorbanan dan usaha kepahlawanan, keberanian luar biasa, dengan
taruhan nyawa.
Dari Cerita Rakyat V
Dalam dongeng tersebut menceritakan tentang kehidupan dan kebaikan antara si Tupai
dan si Raun yang hidup saling memberikan bantuan terhadap kesusahan sesamanya.
Berdasarkan gambaran dongeng tersebut Kamu dapat menentukan temanya yaitu
tolong –menolong sesama makhluk.
82
Relevansi tema dengan kehidupan sehari-hari. Dongeng yang dibuat pengarang merupakan khayalan yang bersumber dari kehidupan
masyarakat sekitarnya, sehingga di dalam ceritanya terkandung hal-hal yang erat sekali
dengan kehidupan manusia.
Hubungan antara isi dongeng dengan kehidupan nyata manusia disebut relevan.
Relevansi tema dongeng dengan kehidupan sehari-hari berarti hubungan antara tema
dengan kehidupan nyata manusia sehari-hari.
Bacalah sekali lagi dongeng tersebut dan kaitkan dengan kehidupan/situasi sekarang !
Kamu akan menemukan relevansi dongeng tersebut dengan situasi sekarang di
antaranya :
1. Dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini tetap memerlukan pertolongan orang
lain sehingga kita harus saling menolong.
2. Pengorbanan, baik tenaga, materi, mampu pemikiran merupakan wujud dari tolong
menolong.
Hal ini tergambar jelas dalam dongeng tersebut yang sangat relevan dengan kehidupan
atau situasi sekarang.
Hal Menarik Dalam Dongeng Kiat pengarang dalam menarik minat para pembaca bermacam-macam. Ini penting
karena dapat membuat pembaca menjadi tertarik terhadap hasil karyanya.
Begitu juga dalam sebuah dongeng tentu memiliki hal-hal yang menarik. Hal yang
menarik sebuah dongeng bisa berupa isi ceritanya alur ceritanya, para tokoh-tokohnya,
atau keindahan bahasanya.
Coba baca kembali dongeng yang berjudul si Tupai dan si Raun tersebut !
Setelah Kamu baca tentu Kamu menemukan hal yang menarik dalam dongeng
tersebut. Misalnya menarik dari segi alur cerita, bahwa dongeng tersebut memaparkan
rangkaian peristiwa secara runtut sehingga mudah dicerna. Atau menarik dari para
tokohnya. Dalam dongeng tersebut tokoh si Raun (ikan) dengan keberaniannya masuk
dalam perian (tempat mengambil air yang terbuat dari bambu) untuk mengambil telur
ayam. Begitu juga tokoh si Tupai dengan berani masuk dalam Kelapa yang ia lubangi,
kemudian menjatuhkannya di depan buaya, lalu ditelan dan cepat keluar untuk
mengerat tenggorokan Buaya untuk mengambil hati buaya. Dan masih ada hal menarik
lainnya coba Kamu cari.
Pesan Dongeng Dalam sebuah dongeng memiliki nilai-nilai pelajaran yang dapat dipetik oleh para
pembaca, yang disebut pesan. Pesan merupakan ajaran pembaca atau para pendengar,
sehingga diharapkan setelah membaca atau mendengarkan dongeng memiliki wawasan
dan pengetahuan yang menjadi penuntun dalam menjalankan kehidupan. Pesan dalam
dongeng dapat berupa nasihat, larangan atau anjuran.
83
Coba baca atau dengarkan kembali dongeng yang berjudul si Tupai dan si Raun.
Setelah Kamu baca/ dengar Kamu dapat menemukan pesan yang terdapat di dalam
dongeng tersebut, di antaranya :
1. Kita harus saling menolong sesamanya
2. Berhati-hatilah dalam melakukan kegiatan yang berrisiko tinggi.
Rangkuman 1. Dongeng adalah karangan yang berisi cerita rekaan yang lahir dari khayalan
pengarang
2. Tema adalah pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita
3. Pesan adalah gagasan yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca.
6. Tugas 1
Bacalah/dengarkan dongeng berikut ini.
SALWAT DAN SERIGALA
Salwat seekor kambing jantan yang kurus kering. Tiga kakak perempuannya cantik-
cantik. Tiap-tiap pagi dan siang ketiga kakaknya itu pergi ke padang rumput yang luas
dan subur. Salwat sendiri selalu tinggal di rumah. Tidak ada yang dapat dimakannya
kecuali sisa makanan dan sobekan kain atau kertas. Karena makannya kurang, ia tidak
bertambah besar, tetapi kakak-kakaknya makin lama makin gemuk.
Pada suatu hari Salwat menegur kakaknya, ”Kak, kalian gemuk, aku kurus. Kalian
makan apa saja ?” Kakaknya, yang sebenarnya tidak ingin membagi padang rumputnya
dengan Salwat, tahu pula bahwa di padang itu ada seekor serigala. Mereka kemudian
berbisik, “Jika Salwat ingin turut makan ke padang rumput, biarlah ia kita tinggalkan
nanti pada waktu petang dan biarlah ia diterkam serigala itu.” Oleh sebab itu, jawab
mereka, sambil merahasiakan adanya serigala itu, ”O, kami hanya makan sobekan
kertas dan kain, seperti engkau. Tidak ada yang istimewa di tempat yang kami
datangi”. “Mereka tidak berterus terang kepadaku,” pikirnya sambil memandangi
kakaknya. ”Aku tidak percaya. Masukkan kaki kalian ke mulut dan muntahkan apa
yang telah kalian makan. Nanti aku bisa melihat apa yang sudah kalian makan.
Kakak-kakaknya pun melakukan apa yang diminta Salwat dan tahulah ia bahwa selama
itu mereka makan rumput hijau. Salwat lalu bertanya, ”Di mana letak padang rumput
yang subur itu ?” Salwat sayang, di padang rumput itu ada serigala. Nanti engkau akan
diterkam olehnya. Engkau masih kecil , ” demikian bujukan kakaknya.
”Kalian harus membawa aku ke sana, ” katanya, ” aku mau pergi ke tempat kalian
makan.” Maka ketiga kakaknya pun membawa Salwat ke padang rumput itu. Ia
melompat kegirangan dan terus makan sampai matahari terbenam tanpa menghiraukan
kemungkinan serigala datang.
”Ayo, mari kita pulang. Hari sudah mulai gelap,” kata kakak-kakaknya. Karena baru
pertama kali Salwat berkenalan dengan padang rumput, ia enggan meninggalkan
tempat itu. Tak berapa lama kemudian serigala itu pun datanglah. Didekatinya ketiga
kambing yang besar lalu katanya kepada yang pertama, ”Benda apakah yang ada di
mulutmu yang dapat bersuara itu ?”
84
”Lidahku, ”jawab kambing ketiga itu.
”Dan benda apakah yang ada di sisi kepalamu ?”
“Kupingku,” jawabnya lagi
“Dan yang ada pada mukamu, yang seperti permata itu ?
”Mataku,” jawabnya lagi
”Apa pula benda kecil yang ada di belakangmu itu ?” tanya serigala kemudian
”Ekorku, ” jawabnya ketakutan karena pertanyaan yang bertubi-tubi itu.
”Kau akan kumakan nanti,” kata serigala sambil menatapnya dengan bengis.
Setelah itu, kambing betina yang kedua dan ketiga berturut-turut harus menjawab
pertanyaan yang sama. Tanya jawab itu pun diakhiri dengan ancaman ”Kau akan
kumakan nanti.” Dalam pada itu Salwat tetap makan dengan asyiknya sampai ia pun
didekati oleh serigala yang lalu bertanya lagi. ”Benda apakah yang ada dimulutmu
yang dapat bersuara itu ?”
”Itu,” kata Salwat, ”terompetku. Setiap prajurit mempunyai terompet yang akan
ditiupnya jika ia berperang.”
”Hm, lalu benda apakah yang ada di sisi kepalamu ?”
”Itu, perisai, jawab Salwat. ”Perisai perlu untuk melindungi aku”.
”Dan kedua bola yang seperti permata pada mukamu ?” tanya serigala lagi
”Itu, mataku yang bersinar”.
”Dan yang ada tersebut kepalamu itu ?”.
”Tandukku,” jawab Salwat. Tandukku akan kutusukkan ke tubuhmu sampai engkau
mati.”
Tak ayal lagi, serigala yang ketakutan mendengar ucapan Salwat itu lari tunggang
langgang dan sejak itu tidak pernah muncul lagi di padang rumput itu. Salwat dan
kakak-kakaknya, yang bertobat karena jasa adiknya, tambah hari tambah gemuk sebab
tidak terganggu lagi jika makan rumput.
1. Tentukan tema dongeng tersebut !
2. Bagaimana relevansi tema dengan situasi sekarang ?
3. Tentukan hal-hal menarik dari dongeng tersebut !
4. Tentukan pesan dongeng tersebut !
Kegiatan 2: Menulis Kembali Dongeng 1. Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun, dan dongeng
2. Kompetensi Dasar Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Kompetensi 1. Mampu menentukan pokok-pokok dongeng
2. Mampu menulis dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng
4. Materi Pokok Penulisan Kembali Dongeng
85
5. Uraian Materi Tentu masih ingat dalam pikiranmu tentang dongeng, bukan? Dongeng adalah cerita
rekaan yang lahir dari khayalan pengarang. Dongeng merupakan salah satu bentuk
karya sastra yang berkembang secara lisan. Sekarang ini, banyak dongeng yang sudah
dituliskan. Sebagai upaya untuk melestarikan dongeng maka dongeng diubah ke
bentuk tulisan. Bacalah dongeng berikut ini dengan saksama.
DENDAM SI BURUNG ELANG
Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di kelompoknya, maka dialah yang berhak
menjadi pemimpin, begitu pula pada sekelompok bangsa ayam yang berada di tepi
hutan. Pada jaman dahulu kala tersebutlah seekor ayam jago berperawakan tinggi besar
jalannya tegap dan gagah, berbulu merah bercampur hitam, di kedua kakinya memiliki
sepasang taji yang panjang dan runcing. Pada saat itu dia diangkat oleh kelompoknya
sebagai pemimpin bangsa ayam yang berkuasa di dalam kelompoknya. Karena ia
sebagai jawara dan tak seekor pun bangsa ayam yang sanggup mengalahkannya dalam
perkelahian. Karena ia merasa menjadi pemimpin maka timbullah sifat sombong dan
tinggi hati. Pada suatu hari sang pemimpin memanjat ke atas
bukit bebatuan. Tersebut sebongkah batu besar
ia berdiri tegak seraya memandang jauh ke
sekelilingnya, sementara para pengikutnya
berkumpul mengelilingi di bawah kaki bukit di
mana sang pemimpin berdiri. Sang pemimpin berteriak dengan suara lantang,
“Barang siapa yang berani dan sanggup
mengalahkan aku dalam bertarung, maka dialah
yang berhak menggantikan kekuasanku,” seru
sang jawara.
Mendengar tantangan sang jawara seluruh bangsa ayam yang berada di tempat itu tak
seekor pun yang berani menjawab, semua berdiam diri. Rupanya teriakan menantang itu didengar oleh seekor burung elang yang tengah
terbang melayang-layang di udara. Burung elang segera menukik turun menghampiri
sang jawara yang tengah berdiri tersebut bukit itu. “Hei ayam jago, kau kah yang sesumbar mencari lawan?!” tanya burung elang dengan
rasa penasaran.
“Betul sekali, saat ini aku tengah mencari lawan, di kelompok kami tidak ada yang
sanggup mengalahkanku,” jawab sang jawara.
“Baiklah, aku akan melawanmu dalam berkelahi, ayo bersiaplah!” sahut burung elang
seraya membentangkan kedua sayapnya yang panjang itu.
Maka terjadilah perkelahian seru antara sang jawara melawan burung elang. Mereka
saling mengadu kekuatan, saling patuk, saling cakar, saling pukul dengan kepakan
sayapnya. Mereka mengandalkan kekuatan serta kemampuan dalam bertarung.
86
Dalam pertarungan itu burung elang harus mengakui kehebatan lawannya. Akibat
terjangan sepasang kaki yang bersenjatakan taji yang panjang dan runcing, menjadikan
muka burung elang berdarah-darah penuh luka dihajar sang jawara.
Burung elang tak sanggup meladeninya, ia beranjak terbang dari hadapan sang jawara.
“Aku merasa kalah, tapi pada suatu saat nanti bangsa kami akan menuntut balas pada
seluruh keturunanmu atas kekalahanku,” ucap burung elang seraya terbang menjauh.
Seluruh bangsa ayam bersorak-sorai menyambut gembira atas keberhasilan
pemimpinnya yang memenangkan dalam pertarungan melawan burung elang.
Pada suatu hari sang pemimpin bangsa ayam menemui ajal karena usianya sudah tua,
dan tak ada yang menjadi penggantinya.
Kematian sang jawara tersiar hingga diketahui oleh kelompok bangsa burung elang.
Maka suatu kesempatan bagi bangsa burung elang untuk menuntut balas. Saat itu juga
segerombolan burung elang mengadakan serangan terhadap bangsa ayam.
Satu per satu bangsa ayam dibunuhnya, dikoyak-koyak, dagingnya dimakan. Begitulah
kisah burung elang yang melampiaskan dendamnya terhadap keturunan sang jawara.
Maka hingga saat sekarang burung elang jika terbang melayang di udara tatapan
matanya yang tajam selalu mengintai anak ayam yang jauh dari induknya.
Pos Kota, Minggu, 10 Desember 2006
Coba Kamu baca atau dengar kembali dongeng tersebut. Ceritanya menarik, bukan?
Setelah membaca dongeng, tentu dalam pikiranmu terbersit tentang inti dongeng yang
baru dibaca atau didengar.
Nah, inti dongeng itu disebut juga pokok-pokok dongeng. Pokok-pokok dongeng ini
dapat dijadikan patokan sebagai dasar penulisan kembali dongeng yang Kamu baca
atau dengar.
Untuk lebih jelasnya perhatikan berikut ini:
Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di kelompoknya, maka dialah yang berhak
menjadi pemimpin, begitu pula pada sekelompok bangsa ayam yang berada di tepi
hutan. Pada jaman dahulu kala tersebutlah seekor ayam jago berperawakan tinggi besar
jalannya tegap dan gagah, berbulu merah bercampur hitam, di kedua kakinya memiliki
sepasang taji yang panjang dan runcing, pada saat itu dia diangkat oleh kelompoknya
sebagai pemimpin bangsa ayam yang berkuasa di dalam kelompoknya. Karena ia
sebagai jawara dan tak seekor pun bangsa ayam yang sanggup mengalahkannya dalam
perkelahian. Karena ia merasa menjadi pemimpin maka timbullah sifat sombong dan
tinggi hati.
Perlu diingat kembali olehmu, bahwa setiap paragraf memiliki satu inti atau pokok
dongeng. Dari penggalan dongeng tersebut dapat diambil inti atau pokok ceritanya,
yaitu “Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di kelompoknya, dia berhak menjadi
pemimpin.” Nah, setelah menemukan inti atau pokok dongeng setiap paragraf, Kamu
dapat mengembangkan atau menulis kembali dongeng tersebut dengan bahasamu
sendiri.
87
Perhatikan contoh berikut ini:
Dendam Si Burung Elang
Pada jaman dahulu kala di tepi hutan hiduplah sekelompok ayam. Di antara
sekelompok ayam itu ada seekor ayam jago. Ayam jago tersebut berperawakan gagah,
tinggi dan besar. Ialah jagoan atau jawara sekelompok ayam itu. Karena ia sebagai
jagoan/jawara, maka dijadikan pimpinan pada sekelompok bangsa ayam tersebut.
Setelah menjadi pemimpin ia menjadi sombong dan tinggi hati.
Bagaimana dengan contoh tersebut? Sudah jelas, bukan? Apakah Kamu sudah dapat
menentukan inti atau pokok dongeng tersebut? Kemudian apakah Kamu juga dapat
menuliskan kembali dongeng tersebut? Untuk itu, dengan membaca kembali dongeng
tentu akan mengingatkan kembali urutan ceritanya.
Rangkuman
1. Dongeng adalah cerita rekaan yang lahir dari khayalan pengarang.
2. Di dalam menuliskan kembali dongeng yang dibaca atau didengar, yang harus
dilakukan adalah menentukan inti atau pokok-pokok dongeng tersebut.
6. Tugas 2
1. Tentukan pokok-pokok dongeng pada paragraf selanjutnya dari dongeng yang
berjudul “Dendam Si Burung Elang”
2. Tuliskan kembali dengan bahasamu sendiri dongeng yang berjudul “Dendam Si
Burung Elang” berdasarkan pokok-pokok dongeng yang telah Kamu tentukan!
88
C. PENUTUP
Tentunya Kamu merasa tertarik mempelajari modul ini. Pengetahuanmu semakin
berkembang. Dongeng atau cerita khayal yang dikarang oleh penciptanya, ternyata
mempunyai nilai-nilai moral dalam kehidupan manusia.
Nah, setelah Kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam modul ini, Kamu boleh
mencocokkan jawabanmu pada kunci tugas.
Jawabanmu tidak harus sama persis dengan kunci tersebut. Kemudian, mintalah tes akhir
modul pada guru pamongmu.
89
D. KUNCI TUGAS Alternatif jawaban
Tugas 1 1. Keberanian dalam menghadapi dusta dan ancaman.
2. Bahwa keberanian dalam menghadapi dusta dan ancaman merupakan sikap yang harus
ditegakkan pada setiap manusia pada masa sekarang.
3. Hal menarik dari dongeng tersebut dari segi tokoh Salwat yang berani mengungkap
kedustaan dan berani dan cerdik menghadapi serigala.
4. Kita tidak boleh berdusta terhadap siapapun.
5. Kita harus pandai dan berani serta jujur.
Tugas 2 1. Pokok-pokok dongeng yang berjudul “Dendam Si Burung Elang” dari paragraf 2
sampai dengan paragraf 12 yaitu:
a. Seekor ayam berdiri tegak tersebut bukit.
b. Menantang untuk bertarung.
c. Tak ada yang berani.
d. Seekor burung elang turun tersebut bukit.
e. Perkelahian antara burung elang melawan ayam jago.
f. Kemenangan ayam jago.
g. Burung elang menyatakan kalah.
h. Menyambut gembira atas kemenangan bangsa ayam.
i. Matinya pemimpin bangsa ayam karena sudah tua.
j. Kematian ayam jago terdengar oleh burung elang.
k. Serangan burung elang terhadap bangsa ayam.
l. Matinya bangsa ayam satu per satu.
90
2. Menuliskan kembali dongeng yang telah dibaca atau didengar.
Dendam si Burung Elang
Dahulu kala, ada seekor pemimpin ayam yang sedang berdiri di tegak tersebut bukit.
Dia sangat disegani di kalangan ayam dan namanyapun sangat dikenal bukan hanya di
kalangan ayam. Kemudian dengan sombongnya ia berkata, “Barang siapa yang dapat
mengalahkanku, maka dia akan menggantikanku menjadi sang pemimpin di sini!”
serunya dengan lantang.
Tapi tak ada seekor ayampun yang berani menyanggupinya, karena tak ada seekor
ayam pun yang dapat mengalahkannya selama ia bertarung.
Seketika itu pula, ada seekor burung elang yang turun dari atas bukit menghampirinya,
karena ia mendengar teriakan lantang dari sang jawara. Kemudian elang itu menerima
tantangannya, karena ia merasa cukup kuat untuk melawannya.
Pertarungan antara burung elang dan ayam jago berlangsung dengan sangat sengit,
karena keduanya cukup kuat dan tak mau kalah. Tetapi dengan gagahnya sang jawara
segera mengeluarkan senjata andalannya, yaitu taji yang ada di kakinya. Kemudian taji
itu mengenai muka elang sampai berdarah. Akhirnya pertarungan itu dimenangkan
oleh ayam jago, dan burung elang mengakui kekalahannya. Tapi, ia juga mengingatkan
ayam jago bahwa suatu saat ia akan kembali lagi untuk mengalahkannya dan
keturunannya. Bersamaan dengan kepergian burung elang, seluruh bangsa ayam
bersorak sorai menyambut kemenangan bangsanya.
Seiring berjalannya waktu, usia sang jawara pun semakin menua, dan badannya sudah
tak gagah lagi. Tapi, belum sempat ia menemukan penggantinya, ia telah mati.
Berita kematian sang jawara terdengar ke seluruh penjuru, bahkan sampai terdengar ke
telinga burung elang. Dan pemimpin burung elang itu pun berkata, “Kinilah saatnya
kita membalas dendam.”
Pasukan burung elang pun memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerbu seluruh
bangsa ayam. Karena sang jawara telah mati, maka tidak ada yang melindungi bangsa
ayam. Akhirnya pasukan burung elang pun mencabik-cabik mereka dengan cakarnya
yang runcing hingga seluruh bangsa ayam mati satu per satu.
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (Satu)
Waktu : 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.07 Mendongeng Atau Bercerita
Penulis : Dra. Edy Warsih
Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
MENDONGENG ATAU BERCERITA
IND.VII.1.3.07
93
A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini Kamu akan
mempelajari modul yang berjudul “Mendongeng atau Bercerita”.
Standar Kompetensi yang harus Kamu miliki adalah mengekspresikan pikiran dan
perasaan melalui kegiatan bercerita. Untuk mencapai kompetensi tersebut, Kamu
mempelajari tiga kegiatan pembelajaran. Kegiatan satu, menemukan pokok-pokok
dongeng atau cerita dan merangkaikan pokok-pokok tersebut. Kegiatan kedua
menceritakan atau mendongeng dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan
mimik yang tepat. Kegiatan ketiga bercerita atau mendongeng dengan alat peraga.
Jika semua kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah
Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang disediakan untuk
menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Mengingat waktu
yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Bila
ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikan dengan teman-temanmu, atau
menanyakan langsung kepada guru pamongmu.
Selamat belajar, semoga sukses selalu!
94
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Pokok-pokok Dongeng atau Cerita 1. Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita.
2. Kompetensi Dasar Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menemukan pokok-pokok cerita.
2. Mampu merangkai pokok-pokok cerita.
4. Materi Pokok Pokok-pokok Cerita.
5. Uraian Materi Pernahkah Kamu mendengarkan cerita atau dongeng? Tentu sudah, yaitu cerita atau
dongeng yang disampaikan oleh Ibu, Ayah, Paman, Bibi, atau kakakmu. Apakah
perbedaan antara mendongeng dan bercerita? Jika dilihat dari aktivitasnya, sebenarnya
keduanya tidak berbeda. Hal yang membedakan keduanya ialah materinya. Bercerita
materinya adalah cerita, cakupannya lebih luas, sifatnya dapat khayalan dapat pula
kenyataan. Sedangkan mendongeng, materinya adalah dongeng. Dongeng adalah cerita
yang bersifat khayalan. Sesungguhnya, dongeng itu sendiri termasuk cerita.
TIMUN EMAS
Timun Emas bersenandung kecil sambil menjemur pakaian yang baru dicucinya di
sungai kecil yang mengalir di dekat gubuknya. Suaranya yang bening didengar oleh
Embok yang sedang merebus ubi di dapur. Mendengar suara Timun Emas, tangan
Embok berhenti sejenak membalik ubi di dalam kuali. Jantung Embok berdegup
kencang. Ia sadar bahwa Timun Emas telah tumbuh menjadi seorang gadis yang jelita.
Embok teringat janji yang telah disepakati bersama Buto Ijo.
Kira-kira tiga belas tahun yang silam, Embok merasa dirinya sudah mulai tua. Embok
yang selama ini hidup sendirian, merindukan hadirnya seorang anak yang dapat
menemaninya di hari tua. Didorong keinginan yang kuat, Embok pergi ke tengah
hutan. Di bawah sebuah pohon yang amat besar, Embok bertapa. Setelah empat puluh
hari empat puluh malam Embok bertapa, ia mendengar suara tawa yang menggelegar.
Embok tetap tenang hingga sebuah suara membentaknya.
“Hai, Perempuan Tua, bangun! Bangun!” bentak Buto Ijo.
Embok tetap tenang. Ia terus berdo’a agar dikabulkan keinginannya. Suara gemuruh
langkah-langkah Buto Ijo tidak dihiraukannya. Buto Ijo menggeram hingga giginya
gemeretak, tetapi juga tidak dihiraukannya. Buto Ijo sangat geram. Kemudian,
perempuan tua itu diangkatnya dan tubuhnya dihentakkan ke tanah dengan kasar.
Embok sangat kaget dan takut. Sebelum mampu berkata-kata, suara menggelegar Buto
Ijo telah membelah malam.
95
“Aku tahu keinginanmu. Jika engkau ingin punya anak, aku akan memberikannya
kepadamu,” kata Buto Ijo dengan kasar.
“Apakah aku dapat mempercayai kata-katamu, Buto Ijo?” jawab Embok dengan suara
gemetar.
“Tentu,” jawab Buto Ijo sambil tertawa.
“Terima kasih, Buto Ijo,” jawab Embok dengan suara gembira bercampur takut.
“He, jangan gembira dulu! Aku punya sebuah syarat! Jika kau menyepakati syarat
yang aku ajukan, permintaanmu bisa aku penuhi!” lanjut Buto Ijo.
“Apakah persyaratan itu, Buto Ijo?”
“Kelak, jika anakmu sudah tumbuh besar anakmu akan aku ambil. Bagaimana?”
Embok sangat kebingungan. Ia berpikir keras. Ia bayangkan, alangkah sedihnya
seandainya anak itu kelak telah tumbuh dan hidup dengannya bertahun-tahun, Lalu,
tiba-tiba Buto Ijo mengambilnya. Ia tentu akan kesepian dan bersedih lagi. Embok
tidak bisa mengambil keputusan hingga Buto Ijo membentaknya.
“Jangan melamun! Cepat ambil keputusan! Penawaranku tidak akan kuulangi,” kata
Buto Ijo dengan kasar.
Keinginan untuk mendapatkan seorang anak telah membuat Embok lupa pada
kebiasaan buruk Buto Ijo yang selama ini didengarnya. Buto Ijo, raksasa berbaju serba
hijau, dengan badan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar, dan suara keras
menggelegar itu, punya kebiasaan yang amat buruk, yaitu makan daging manusia.
Embok memberikan jawaban tanpa berpikir panjang.
“Baik. Baik, Buto Ijo. Aku menyetujui persyaratanmu,” jawab Embok terbata-bata.
“Ha...ha...ha...,” tawa Buto Ijo membelah malam yang sunyi.
Buto Ijo lalu mengajak Embok ke semak-semak. Dan gerumbul pohon perdu, Ia
mengambil sebuah bungkusan. Di dalamnya, ternyata ada bayi yang masih merah.
“Bayi ini masih terlalu kecil untuk kusantap. Karena itu, aku titipkan kepadamu selama
tiga belas tahun. Tiga belas tahun! Ingat, sesudah itu aku akan mengambilnya,” kata
Buto Ijo sambil melangkah pergi.
Embok tidak menyadari bahwa Timun Emas telah lama berdiri di sampingnya. Timun
Emas heran melihat Embok yang tampak amat sedih hingga tidak mengetahui
kehadiran dirinya di sampingnya.
“Mbok, kok, Embok tampak sangat sedih? Mengapa, Mbok?” kata Timun Emas pelan-
pelan. Takut Emboknya kaget.
“Oh, sudah selesai kau mencuci? Dengan siapa engkau ke sungai, Nduk?” tanya
Embok hendak mengalihkan pembicaraan.
“Dengan Mawar dan Kenanga, Mbok. Embok belum menjawab pertanyaan saya, lho,
Mbok, “ lanjut Timun Emas dengan suara perlahan.
Embok tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Timun Emas. Kemudian, Embok
berjalan perlahan ke sebuah dipan tua yang biasanya digunakannya tidur bersama
Timun Emas. Timun Emas membuntuti dari belakang. Wajah Embok menunduk, tetapi
terlihat oleh Timun Emas Mbok sedang berpikir keras. Beberapa guratan tua mengeras
di dahinya. Embok lalu mengangkat wajah. Ditatapnya Timun Emas lekat-lekat. Dua
anak sungai mengalir membelah pipi tuanya yang telah penuh keriput. Kemudian,
96
dituturkannya kisah pertemuannya dengan Buto Ijo tiga belas tahun yang lalu. Timun
Emas mendengarkannya dengan sabar dan tabah.
Selesai bercerita, Embok lalu memberi Timun Emas bungkusan berisi terasi, biji
mentimun, jarum, dan garam.
Beberapa saat setelah Timun Emas pergi, terdengar suara langkah berat di belakang
gubuk Embok. Suara itu makin dekat. Kemudian, terdengar suara pintu yang disepak
dengan keras dan luar. Braaak!
“Mbok! Jangan sembunyi! Engkau tentu sudah tahu maksud kedatanganku kemari!”
bentak Buto Ijo dengan garang.
“Tentu, aku ingat dengan janjiku, “jawab Embok. Jantungnya berdegup kencang.
“Mana Timun Emas? Ah, tentu gadis itu sudah empuk dagingnya dan renyah
tulangnya!” Jawab Buto Ijo gembira.
“Tetapi, maaf, Bu… to….I… jo ….”jawab Embok gemetaran.
“Ada apa! Mana Timun Emas?” bentak Buto Ijo sambil mencengkeram leher Embok.
“Dia baru saja ke hutan mencari kayu bakar...,” jawab Embok sambil menangis.
Buto Ijo membalik tubuhnya dan bergegas ke luar rumah. Ia menatap hamparan tanah
halaman rumah Embok. Tampak telapak kaki kecil mengarah ke utara, menuju sungai.
Buto Ijo mengikuti tapak kaki itu untuk mengejar Timun Emas. Langkah-langkah
panjang Buto Ijo segera bisa menyusul Timun Emas. Tampak gadis itu berlari dengan
gontai di pinggir sungai.
“Timun Emas, tunggu!” panggil Buto
Ijo. Timun Emas tidak menoleh. Ia
mempercepat langkahnya. Suara
gedebam kaki Buto Ijo semakin dekat.
Ia ingat bekal dari Emboknya. Masih
ada dalam kantongnya. Ia merogoh
sebuah bekal. Terasi! Uh, baunya
cukup menyengat Langkah Buto Ijo
makin mendekat, tinggal beberapa
puluh meter. Timun Emas panik dan
memutar otak. Timbul pikiran untuk
melempar terasi ke Buto Ijo. Tanpa
berpikir panjang lagi, ia lemparkan terasi di genggaman tangannya. Ajaib! Terasi itu
tumbuh menjadi hamparan lumpur dan sebuah gunung yang menjulang tinggi. Gunung
itu membatasi Timun Emas dengan Buto Ijo. Akan tetapi, Buto Ijo, akhirnya, berhasil
melewati hamparan lumpur dan gunung itu.
Selanjutnya, setiap Buto Ijo kembali berhasil mengejarnya, Timun emas melempar kan
berturut-turut biji mentimun, jarum, dan garam. Saat garam dilemparkan, garam itu
pun berubah menjadi lautan luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat ganas.
Akhirnya, berakhirlah pengejaran Buto Ijo. Ia tenggelam bersama niat jahatnya.
Adapun Timun Emas, ia selamat kembali ke gubuk dan Emboknya.
Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia
97
Sebelum Kamu mendongeng, yang akan Kamu pelajari pada kegiatan 2, sebaiknya
Kamu ketahui dahulu pokok-pokok dongeng. Pokok-pokok dongeng dapat kamu
temukan dengan mangajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi dongeng.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dibantu dengan kata tanya.
Perhatikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa jantung Embok berdegup kencang saat ia mendengar Timun Emas
bernyanyi?
2. Apa isi perjanjian antara Embok dan Buto Ijo?
3. Di mana Embok bertapa?
4. Siapakah Buto Ijo itu?
5. Kapan Buto Ijo mengambil bayi itu?
6. Bagaimana cara Timun Emas melarikan diri dari kejaran Buto Ijo?
Nah, coba Kamu jawab pertanyaan tersebut di buku latihanmu! Bila latihan telah
selesai, konsultasikanlah kepada guru pamongmu atau diskusikan dengan teman
kelompok belajarmu.
Bagaimana? Kamu sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut? Hasil
latihanmu dapat Kamu cocokkan dengan jawaban berikut ini.
1. Mengapa jantung Embok berdegup kencang saat ia mendengar Timun Emas
bernyanyi?
Jawab : teringat pada perjanjiannya dengan Buto Ijo.
2. Apa isi perjanjian antara Embok dan Buto Ijo?
Jawab : Buto Ijo akan memberikan seorang anak kepada Embok dengan syarat
setelah anak itu tumbuh besar, dia diambil kembali.
3. Di mana Embok bertapa?
Jawab : di tengah hutan, di bawah pohon yang besar.
4. Siapakah Buto Ijo itu?
Jawab : raksasa berbaju hijau, berbadan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar,
suaranya keras menggelegar, punya kebiasaan yang amat buruk yaitu
makan daging manusia.
5. Kapan Buto Ijo mengambil bayi itu?
Jawab : jika telah berusia 13 tahun, Timun Emas akan diambil.
6. Bagaimana cara Timun Emas melarikan diri dari kejaran Buto Ijo?
Jawab : melempari Buto Ijo dengan barang-barang yang dibekali Embok, seperti
terasi yang dapat berubah menjadi hamparan lumpur dan sebuah gunung
yang menjulang tinggi, biji mentimun, jarum, dan garam yang dapat
berubah menjadi lautan luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat
ganas sehingga akhirnya Buto Ijo tenggelam di dalamnya.
Kamu sudah menjawab pertanyaan dengan benar, berarti Kamu telah memahami cara
menentukan pokok-pokok dongeng atau cerita yang telah dibaca.
Nah, pokok-pokok cerita atau dongeng yang telah Kamu temukan tadi, kemudian
dirangkaikan sesuai dengan urutan cerita atau dongengnya.
Bagaimana? Mari kita urutkan dari jawaban tersebut berdasarkan urutan cerita.
98
Soal no.
Jawaban dan Hasil Pengurutannya
1 Jantung Embok berdegup kencang saat ia mendengar Timun Emas
bernyanyi karena Embok teringat pada perjanjiannya dengan Buto Ijo.
2. Buto Ijo mengambil bayi itu (Timun Emas) jika telah berusia 13 tahun.
3 Embok bertapa di tengah hutan, di bawah pohon yang besar.
4. Buto Ijo akan memberikan anak kepada Embok dengan syarat setelah anak
itu tumbuh besar, akan diambil.
5. Buto Ijo adalah raksasa berbaju hijau, berbadan tinggi dan besar, mulut
lebar, gerak kasar, suaranya keras menggelegar, punya kebiasaan yang amat
buruk yaitu makan daging manusia.
6. Timun Emas melarikan diri dari kejaran Buto Ijo yaitu melempari Buto Ijo
dengan barang-barang yang dibekali Embok, seperti terasi yang dapat
berubah menjadi hamparan lumpur dan sebuah gunung yang menjulang
tinggi, biji mentimun, jarum, dan garam yang dapat berubah menjadi lautan
luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat ganas sehingga akhirnya
Buto Ijo tenggelam di dalamnya. Kamu baru saja mengurutkan pokok-pokok dongeng atau cerita berdasarkan jawaban.
Jika Kamu amati dengan cermat, ada nomor-nomor yang jawabannya bergeser.
Misalnya pertanyaan nomor 2 jawabannya bergeser pada urutan ke-4, pertanyaan
nomor 4 jawabannya bergeser pada urutan ke-5, dan pertanyaan nomor 5 jawabannya
bergeser pada urutan ke-2. Mengapa demikian? Karena, untuk memudahkan Kamu
dalam memahami cerita atau dongeng yang hendak didongengkan.
Berdasarkan uraian dan contoh tersebut, Kamu pasti sudah mengerti, bukan? Sebelum
Kamu mengerjakan tugas ini, bacalah Kosa Kata dan rangkuman kegiatan ini terlebih
dahulu. Dengan membaca Kosa Kata dan rangkuman mudah-mudahan Kamu dapat
menjawab tugas-tugas dengan hasil yang baik.
Kosakata embok = sebutan untuk Ibu-ibu dari kalangan rendah di Jawa
dipan = bangku panjang rendah (untuk duduk-duduk atau berbaring)
guratan = goresan
gontai = lambat, perlahan-lahan dan agak terhuyung-huyung
Rangkuman
1. Mendongeng dan bercerita pada dasarnya sama, yang membedakan keduanya yaitu
materi. Bercerita materinya adalah cerita, sifatnya dapat khayalan dapat pula
kenyataan. Dongeng adalah cerita yang bersifat khayalan.
2. Langkah-langkah menentukan pokok-pokok dongeng atau cerita adalah sebagai
berikut:
3. Membaca dongeng atau cerita secara utuh (keseluruhan).
4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan dongeng atau cerita.
5. Menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan dongeng atau cerita.
6. Menyusun kembali jawaban berdasarkan urutan cerita pada dongeng atau cerita.
99
6. Tugas 1
1. Bacalah dongeng atau cerita berikut ini dengan seksama.
2. Tentukanlah pokok-pokok dongeng atau cerita tersebut, kemudian rangkaikan
pokok-pokok dongeng atau cerita menjadi cerita yang menarik.
Terjadinya Desa Gunungpati
Pada saat terjadinya pertempuran antara Tuban dan Pati, banyak penduduk Pati yang
lari untuk meyelamatkan diri. Di antara penduduk yang melarikan diri itu, ada seorang
prajurit kerajaan bernama Kiai Pati. Kiai Pati lari ke arah Barat, tepatnya ke daerah
Semarang. Dalam pelariannya, Kiai Pati menaiki seekor kuda sakti bernama
Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan sangat cepat sehingga tak terkejar oleh
musuh. Setelah beberapa waktu memacu kudanya, rombongan Kiai Pati berhenti di
sebuah pegunungan. “Daerah ini sepertinya aman untuk tempat berlindung,” kata Kiai Pati kepada
pengikutnya. “Benar, Kiai. Selain itu, tampaknya daerah ini juga sangat subur,” jawab pengikutnya.
“Kalau begitu, mari kita berhenti dulu. Kita beristirahat saja di sini,” ujar Kiai Pati.
Kiai Pati dan pengikutnya berhenti untuk istirahat. Mereka ternyata sangat senang
tinggal di tempat itu.
“Bagaimana kalau kita tinggal di daerah ini
saja?” tanya Kiai Pati meminta persetujuan
kepada pengikutnya.
“Kami setuju, Kiai,” jawab semua
pengikutnya.
Kiai Pati dan pengikutnya kemudian
membangun daerah pemukiman di tempat
itu. Mereka tinggal di daerah itu.
“Saudara-saudaraku, saksikanlah, daerah ini
saya beri nama Gunungpati,” kata Kiai Pati
di hadapan para pengikutnya. “Setuju!” seru pengikutnya bersama-sama.
Sejak saat itu, daerah itu dikenal dengan nama Gunungpati. Semakin lama, daerah itu
terus berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sampai saat ini, nama Kiai Pati masih
terkenal dan di anggap sebagai pendiri Gunungpati.
Dikutip dari Cermat Berbahasa 1
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
100
Kegiatan 2: Mendongeng atau Bercerita 1. Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita.
2. Kompetensi Dasar Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Menceritakan atau mendongeng dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur,
dan mimik yang tepat.
4. Materi Pokok Mendongeng atau Bercerita.
5. Uraian Materi Pasti Kamu sudah pernah mendengarkan dongeng atau cerita. Dalam kegiatan ini,
Kamu akan belajar mendongeng. Membaca dongeng atau cerita untuk diri sendiri
berbeda dengan membacakan dongeng untuk orang lain. Jika Kamu mendongeng atau
bercerita untuk orang lain ada hal-hal yang harus diperhatikan.
Hal-hal yang harus diingat oleh seorang pendongeng antara lain (1) urutan peristiwa
yang dialami oleh para tokoh; (2) kejelasan suara pada saat mendongeng; (3) ketepatan
lafal suku kata sehingga mempermudah pendengar memahami isi dongeng; (4) intonasi
(variasi nada, tempo, irama, dan jeda); dan (5) gerak-gerik penyerta (posisi tubuh,
tangan, dan kaki).
TIMUN EMAS
Timun Emas bersenandung kecil sambil menjemur pakaian yang baru dicucinya di
sungai kecil yang mengalir di dekat gubuknya. Suaranya yang bening didengar oleh
Embok yang sedang merebus ubi di dapur. Mendengar suara Timun Emas, tangan
Embok berhenti sejenak membalik ubi di dalam kuali. Jantung Embok berdegup
kencang. Ia sadar bahwa Timun Emas telah tumbuh menjadi seorang gadis yang jelita.
Embok teringat janji yang telah disepakati bersama Buto Ijo. Kira-kira tiga belas tahun yang silam, Embok merasa dirinya sudah mulai tua. Embok
yang selama ini hidup sendirian, merindukan hadirnya seorang anak yang dapat
menemaninya di hari tua. Didorong keinginan yang kuat, Embok pergi ke tengah
hutan. Di bawah sebuah pohon yang amat besar, Embok bertapa. Setelah empat puluh
hari empat puluh malam Embok bertapa, ia mendengar suara tawa yang menggelegar.
Embok tetap tenang hingga sebuah suara membentaknya. “Hai, Perempuan Tua, bangun! Bangun!” bentak Buto Ijo.
Embok tetap tenang. a terus berdo’a agar dikabulkan keinginannya. Suara gemuruh
langkah-langkah Buto Ijo tidak dihiraukannya. Buto Ijo menggeram hingga giginya
gemeretak, tetapi juga tidak dihiraukannya. Buto Ijo sangat geram. Kemudian,
perempuan tua itu diangkatnya dan tubuhnya dihentakkan ke tanah dengan kasar.
Embok sangat kaget dan takut. Sebelum mampu berkata-kata, suara menggelegar Buto
Ijo telah membelah malam.
“Aku tahu keinginanmu. Jika engkau ingin punya anak, aku akan memberikannya
kepadamu,” kata Buto Ijo dengan kasar.
101
“Apakah aku dapat mempercayai kata-katamu, Buto Ijo?” jawab Embok dengan suara
gemetar.
“Tentu,” jawab Buto Ijo sambil tertawa.
“Terima kasih, Buto Ijo,” jawab Embok dengan suara gembira bercampur takut.
“He, jangan gembira dulu! Aku punya sebuah syarat! Jika kau menyepakati syarat
yang aku ajukan, permintaanmu bisa aku penuhi!” lanjut Buto Ijo.
“Apakah persyaratan itu, Buto Ijo?”
“Kelak, jika anak mi sudah tumbuh besar anak mi akan aku ambil. Bagaimana?”
Embok sangat kebingungan. Ia berpikir keras. Ia bayangkan, alangkah sedihnya
seandainya anak itu kelak telah tumbuh dan hidup dengannya bertahun-tahun, Lalu,
tiba-tiba Buto Ijo mengambilnya. Ia tentu akan kesepian dan bersedih lagi. Embok
tidak bisa mengambil keputusan hingga Buto Ijo membentaknya.
“Jangan melamun! Cepat ambil keputusan! Penawaranku tidak akan kuulangi,” kata
Buto Ijo dengan kasar. Keinginan untuk mendapatkan seorang anak telah membuat Embok lupa pada
kebiasaan buruk Buto Ijo yang selama ini didengarnya. Buto Ijo, raksasa berbaju serba
hijau, dengan badan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar, dan suara keras
menggelegar itu, punya kebiasaan yang amat buruk, yaitu makan daging manusia.
Embok memberikan jawaban tanpa berpikir panjang.
“Baik. Baik, Buto Ijo. Aku menyetujui persyaratanmu,” jawab Embok terbata-bata.
“Ha...ha...ha...,” tawa Buto Ijo membelah malam yang sunyi.
Buto Ijo lalu mengajak Embok ke semak-semak. Dan gerumbul pohon perdu, Ia
mengambil sebuah bungkusan. Di dalamnya, ternyata ada bayi yang masih merah.
“Bayi ini masih terlalu kecil untuk kusantap. Karena itu, aku titipkan kepadamu selama
tiga belas tahun. Tiga belas tahun! Ingat, sesudah itu aku akan mengambilnya,” kata
Buto Ijo sambil melangkah pergi. Embok tidak menyadari bahwa Timun Emas telah lama berdiri di sampingnya. Timun
Emas heran melihat Embok yang tampak amat sedih hingga tidak mengetahui
kehadiran dirinya di sampingnya.
“Mbok, kok, Embok tampak sangat sedih? Mengapa, Mbok?” kata Timun Emas pelan-
pelan. Takut Emboknya kaget.
“Oh, sudah selesai kau mencuci? Dengan siapa engkau ke sungai, Nduk?” tanya
Embok hendak mengalihkan pembicaraan.
“Dengan Mawar dan Kenanga, Mbok. Embok belum menjawab pertanyaan saya, lho,
Mbok, “ lanjut Timun Emas dengan suara perlahan.
Embok tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Timun Emas. Kemudian, Embok
berjalan perlahan ke sebuah dipan tua yang biasanya digunakannya tidur bersama
Timun Emas. Timun Emas membuntuti dan belakang. Wajah Embok menunduk, tetapi
terlihat oleh Timun Emas Mbok sedang berpikir keras. Beberapa guratan tua mengeras
di dahinya. Embok lalu mengangkat wajah. Ditatapnya Timun Emas lekat-lekat. Dua
anak sungai mengalir membelah pipi tuanya yang telah penuh keriput. Kemudian,
dituturkannya kisah pertemuannya dengan Buto Ijo tiga belas tahun yang lalu. Timun
Emas mendengarkannya dengan sabar dan tabah.
Selesai bercerita, Embok lalu memberi Timun Emas bungkusan berisi terasi, biji
mentimun, jarum, dan garam.
Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia
102
Sebelum mendongeng, Kamu mencoba menganalisis karakter setiap tokoh. Tujuannya,
agar Kamu mampu memerankan karakter setiap tokoh sesuai dengan isi ceritanya,
sehingga cerita yang didongengkan mudah dipahami dan digemari oleh teman-
temanmu. Setelah memahami isi ceritanya, Kamu menceritakan dengan penuh
penghayatan.
Misalnya, ketika mengucapkan kalimat “Timun Emas bersenandung kecil sambil
menjemur pakaian yang baru dicucinya di sungai yang mengalir di dekat gubuknya”.
Pada saat itu, Kamu menggerakkan kedua tangan ke atas seperti orang yang sedang
menjemur pakaian sambil bersenandung. Kemudian, pada kalimat “Hai, Perempuan
Tua, bangun! Bangun!” Kamu menunjuk ke satu arah (yang dimaksud arah Perempuan
Tua/Embok) dengan lafal yang jelas dan tegas serta intonasi yang tinggi.
Baru saja Kamu coba mendongeng. Tentunya Kamu telah memahami bagaimana
ekspresi ketika mendongeng.
Nah, sudah jelas, bukan? Coba bersama temanmu mendongengkan “Timun Emas”
bergantian. Kemudian sesama temanmu tugasi untuk menanggapi, kekurangan atau
kelebihan dari segi gerak tubuh, perubahan raut wajah, dan pengucapan dialog (lafal
dan intonasi) sebagai bahan koreksi tampilanmu.
Rangkuman
Hal-hal yang perlu diingat oleh pendongeng adalah:
i. Urutan peristiwa yang dialami oleh para tokoh
ii. Kejelasan suara pada saat mendongeng
iii. ketepatan lafal suku kata sehingga mempermudah pendengar memahami isi
dongeng
iv. Intonasi (variasi nada, tempo, irama, dan jeda)
v. gerak-gerik penyerta (posisi tubuh, tangan, dan kaki).
6. Tugas 2
1. Dongengkan dongeng yang berjudul “Timun Emas” atau “Terjadinya Desa
Gunungpati” di depan guru pamongmu!
2. Tirukan setiap gerak dan tingkah laku tokoh-tokohnya!
3. Ucapkan setiap dialog secara wajar dan menarik!
Kegiatan 3: Mendongeng dengan Alat Peraga 1. Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita.
2. Kompetensi Dasar Bercerita dengan alat peraga.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu bercerita dengan menggunakan alat peraga berdasarkan pokok-pokok cerita.
4. Materi Pokok Penyampaian Cerita dengan Alat Peraga.
103
5. Uraian Materi
Saya yakin untuk materi ini Kamu tidak akan mengalami kesulitan, karena pada
kegiatan satu dan dua telah membahas tentang dongeng atau cerita. Yang telah dibahas
yaitu menentukan pokok-pokok cerita atau dongeng dan merangkaikan pokok-pokok
cerita tersebut, mendongeng atau bercerita d2engan urutan yang baik, gerak tubuh,
perubahan raut wajah, dan pengucapan dialog (lafal dan intonasi).
Agar lebih hidup sekarang dilengkapi dengan alat peraga. Alat peraga disesuaikan
dengan ceritanya. Misalnya cangkul, sabit, kapak, ember, baju, jika memungkinkan
sepeda, dan lain-lain.
Baca dan simak baik-baik dongeng berjudul “Terjadinya Desa Gunungpati”
Terjadinya Desa Gunungpati
Pada saat terjadinya pertempuran antara Tuban dan Pati, banyak penduduk Pati yang
lari untuk meyelamatkan diri. Di antara penduduk yang melarikan diri itu, ada seorang
prajurit kerajaan bernama Kiai Pati. Kiai Pati lari ke arah Barat, tepatnya ke daerah
Semarang. Dalam pelariannya, Kiai Pati menaiki seekor kuda sakti bernama
Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan sangat cepat sehingga tak terkejar oleh
musuh. Setelah beberapa waktu memacu kudanya, rombongan Kiai Pati berhenti di
sebuah pegunungan.
“Daerah ini sepertinya aman untuk tempat berlindung,” kata Kiai Pati kepada
pengikutnya.
“Benar, Kiai. Selain itu, tampaknya daerah ini juga sangat subur,” jawab pengikutnya.
“Kalau begitu, mari kita berhenti dulu. Kita beristirahat saja di sini,” ujar Kiai Pati.
Kiai Pati dan pengikutnya berhenti untuk istirahat. Mereka ternyata sangat senang
tinggal di tempat itu.
“Bagaimana kalau kita tinggal di daerah ini saja?” tanya Kiai Pati meminta persetujuan
kepada pengikutnya.
“Kami setuju, Kiai,” jawab semua pengikutnya.
Kiai Pati dan pengikutnya kemudian membangun daerah pemukiman di tempat itu.
Mereka tinggal di daerah itu.
“Saudara-saudaraku, saksikanlah, daerah ini saya beri nama Gunungpati,” kata Kiai
Pati di hadapan para pengikutnya.
“Setuju!” seru pengikutnya bersama-sama.
Sejak saat itu, daerah itu dikenal dengan nama Gunungpati. Semakin lama, daerah itu
terus berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sampai saat ini, nama Kiai Pati masih
terkenal dan di anggap sebagai pendiri Gunungpati.
104
Setelah Kamu memahami betul isi dongeng tersebut, coba Kamu lakukan dongeng
berjudul “Terjadinya Desa Gunungpati” yang dilengkapi alat peraga. Ceritakan dengan
penuh penghayatan. Ketika Kamu mengucapkan kalimat “Dalam pelariannya, Kiai Pati
menaiki seekor kuda sakti bernama Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan sangat
cepat sehingga tak terkejar musuh”, pada saat itu Kamu menaiki kuda-kudaan yang
telah disiapkan, sambil memeragakan berlari dengan cepat.
Dalam penggalan dongeng tersebut menunjukkan bahwa adanya seekor kuda. Seekor
kuda tersebut tidak perlu kuda sungguh-sungguh, cukup dengan benda-benda yang
menyerupai kuda.
Nah, sudah dapat mendongeng dengan alat peraga? Tentu sudah. Menarik, bukan?
Lakukanlah bersama temanmu, dengan judul dongeng yang berbeda agar lebih
bervariasi.
Rangkuman
1. Mendongeng dengan alat peraga suasana lebih mantap dan hidup.
2. Langkah-langkah mendongeng dengan alat peraga:
3. Membaca keseluruhan teks dongeng.
4. Memahami isi dongeng.
5. Data alat peraga yang ingin digunakan.
6. Sesuaikan gerak-gerik penyerta dengan alat peraga yang tersedia.
6. Tugas 3
Dongengkan dongeng yang berjudul “Terjadinya Desa Gunungpati” dengan
menggunakan alat peraga!
105
7. PENUTUP Modul nomor IND.VII.1.M.07 yang telah Kamu selesaikan berjudul “Mendongeng atau
Bercerita”. Kamu telah mempelajari dan menyelesaikan tiga kegiatan. Semoga dalam
mengikuti tes akhir modul, Kamu tidak mengalami kesulitan. Semua ini kembali
kepadamu. Kalau Kamu rajin mengikuti petunjuk setiap kegiatan pembelajaran, tentu akan
berhasil.
Jika masih menemukan kesulitan dalam mempelajari materi dalam modul ini jangan
segan-segan mintalah bantuan guru pamongmu. Sekarang mintalah kepada guru
pamongmu tes akhir modul dan kerjakan dengan baik. Untuk tes akhir modul disediakan
waktu 1 x 40 menit. Selamat mengerjakan tes akhir modul, semoga berhasil!
106
8. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Terjadinya pertempuran antara Tuban dan Pati.
2. Kiai Pati lari ke arah barat daerah Semarang.
3. Kiai Pati adalah pendiri Desa Gunungpati.
4. Kiai Pati dan rombongan istirahat di sebuah pegunungan.
5. Kisah terjadinya Desa Gunungpati.
Kiai Pati lari ke arah barat Semarang, berhenti di sebuah pegunungan untuk
beristirahat. Ternyata tempat itu sangat subur. Mereka sangat senang di tempat
tersebut. Dibangunlah daerah pemukiman di tempat itu. Sejak saat itu, daerah tersebut
dikenal dengan nama Gunungpati.
Tugas 2 Berdasarkan tampilan siswa
Tugas 3 Berdasarkan tampilan siswa
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (Satu)
Waktu : 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.08 Cerita Anak
Penulis : Dra. Edy Warsih
Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
CERITA ANAK
IND.VII.1.4.08
109
A. PENDAHULUAN
Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang terdahulu. Kali ini Kamu
akan mempelajari modul IND.VII.1.4.08 dengan judul “CERITA ANAK”.
Kompetensi yang harus dicapai dalam modul ini adalah menceritakan kembali cerita anak
yang dibaca dengan bahasa sendiri dengan lisan dan tulisan, mengomentari cerita dengan
alasan yang logis dan bahasa yang santun.
Untuk mencapai kompetensi itu, Kamu akan mempelajari tiga kegiatan. Pertama
menentukan pokok-pokok cerita anak yang dibaca, dan kedua merangkai pokok-pokok
cerita anak menjadi urutan cerita kemudian menceritakan kembali cerita dengan bahasa
sendiri secara lisan dan tulisan, dan mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis
dan bahasa yang santun.
Waktu untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Manfaatkan waktu sebaik
mungkin. Apabila Kamu mendapat kesulitan dalam memahami modul ii, Kamu dapat
berdiskusi dengan teman-temanmu. Bisa juga Kamu menanyakan kepada guru pamong di
Tempat Kegiatan Belajar (TKB).
Selamat belajar, semoga sukses!
110
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1: Pokok-pokok Cerita Anak 1. Standar Kompetensi
Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.
2. Kompetensi Dasar Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menentukan pokok-pokok cerita anak yang dibaca.
4. Materi Pokok Pokok-pokok Cerita Anak
5. Uraian Materi Membaca cerita itu pasti sangat menyenangkan. Dengan membaca buku cerita akan
memberikan banyak manfaat. Dari buku cerita, Kamu akan senantiasa memperoleh
pengalaman atau pengetahuan yang disampaikan melalui cerita tersebut.
Pada kegiatan ini, Kamu akan mempelajari cara menentukan pokok-pokok cerita anak
yang dibaca. Bacalah cerita anak berikut ini:
JAM KARET
Setiap Minggu pagi Tito punya jadwal kegiatan baru, berenang. Ya, sejak seminggu
yang lalu, Tito ikut dalam sebuah klub renang. Tito ingin sekali pandai berenang
seperti Bagas, teman sebangkunya di kelas lima. Bagas jago berenang bahkan pernah
menjuarai lomba renang anak-anak tingkat kecamatan. Wah, pasti bangga, menjadi
juara lomba renang, pikir Tito membayangkan.
“Belum berangkat, Tito?” tanya Mas Andi, kakak Tito mengingatkan.
“Sebentar lagi,” kata Tito yang masih asyik nonton film kesayangannya.
“Nanti terlambat lho,” kata Mas Andi mengingatkan karena lima menit lagi les
renangnya dimulai.
“Ah, paling juga belum ada yang datang,” sahut Tito.
Tepat jam setengah delapan, Tito mengambil sepeda dan mengayuhnya menuju kolam
renang yang jaraknya tidak jauh dan rumah.
“Kalau mau jago berenang, jangan suka pakai jam karet!” kata Mas Andi ketika Tito
berangkat. Tito tidak menghiraukan ucapan Mas Andi. Siapa juga yang pakai jam
karet?, pikir Tito sambil mengayuh sepeda. Sampai di kolam renang, Pak Marno, guru
les renang, sedang memberi aba-aba kepada muridnya. Tito langsung ke kamar ganti
dan mengenakan celana renang. Dia bergabung dengan anak-anak yang lain.
“Priiiiiit....”
Pak Marno membunyikan peluit panjang, anak-anak segera melompat ke dalam kolam
dan menggerakkan tangannya, memainkan gaya kupu-kupu.
“Kenapa terlambat, Tito? Latihan sudah dua puluh menit yang lalu” tanya Pak Marno
begitu melihat Tito datang.
111
Tito selalu datang terlambat di tempat les renang itu.
“Iya Pak, kesiangan,” sahut Tito beralasan.
“Ya sudah, langsung gabung dan lain kali kamu jangan pakai jam karet lagi.”
“Ya, Pak,” sahut Tito, kemudian bergabung dengan anak-anak yang lain.
Sambil berenang. Tito berpikir, maksudnya apa sih tidak boleh menggunakan jam
karet? Siapa yang menggunakan jam karet? Jam yang saya pakai kan bukan jam karet?
Jam itu hadiah dari Papa waktu aku ulang tahun ke-10 bulan Maret lalu.
Sepulang dan les berenang, Tito langsung mencari Mas Andi, tetapi Mas Andi sudah
tidak ada di rumah. Kata Mbok Yem, dia pergi sama temannya.
“Mbok Yem, memangnya jam yang Tito pakai ini jam karet?” tanya Tito pada Mbok
Yem sambil menunjukkan jam tangan yang dipakainya.
“Ah, kayaknya bukan deh,” jawab Mbok Yem menebak.
Tetapi Tito masih belum puas dengan jawaban Mbok Yem. Ia akan menunggu Papa
untuk menanyakan tentang jam yang dipakainya itu.
Malam harinya ketika Mama dan Papa pulang dan undangan, Tito langsung menanyai
mereka.
“Pa, memangnya jam tangan yang Tito pakai jam karet?” tanya Tito.
“Bukan,” sahut Papa.
“Memangnya kenapa?” tanya Mama ingin tahu.
“Kok Mas Andi bilang Tito pakai jam karet?” Tito merengut. “Pak Marno tadi juga
bilang begitu?”
Papa dan Mama Tito langsung tersenyum.
“Pasti kamu tadi terlambat datang ke tempat les berenang lagi ya?” tanya Papa
Tito heran sambil mengangguk. “Kok Papa tahu?”
“Jam karet itu adalah istilah bagi orang yang suka terlambat,” kata Mama menjelaskan.
Tito manggut-manggut mengerti.
“Makanya Tito jangan suka terlambat supaya tidak dibilang pakai jam karet,” kata
Papa menasihati.
“Ya, mulai besok saya tidak mau terlambat lagi supaya tidak dibilang pakai jam karet,”
janji Tito dalam hati.
Chris Oetoyo, Penulis Cerita Anak
Kompas, Minggu, 27 Agustus 2006
Bagaimana perasaanmu setelah membaca cerita anak tersebut? Kamu tentu
memperoleh gambaran peristiwa yang diungkapkan oleh penulis. Setelah gambaran
peristiwa cerita anak diperoleh maka akan lebih mudah untuk menentukan pokok-
pokok ceritanya .
Dalam menentukan pokok-pokok cerita anak dapat Kamu gunakan rumus 5W + 1H.
Singkatan dari apakah itu?
112
5 W
What : Apa When : Kapan Who : Siapa Where : Di mana Why : Mengapa
1 H How : Bagaimana
Dengan rumus tersebut, Kamu dapat menentukan pokok-pokok cerita anak dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang diceritakan?
2. Kapan Tito mengikuti kegiatan renang?
3. Siapa nama guru renang Tito?
4. Di mana Tito mengikuti kegiatan itu?
5. Mengapa ia selalu terlambat?
6. Bagaimana usaha Tito supaya tidak dibilang pakai jam karet?
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, cobalah Kamu jawab. Jawaban yang akan
Kamu tulis disebut pokok-pokok cerita anak.
1. Apa yang diceritakan?
Jawab : tentang seorang anak yang mengikuti les renang.
2. Kapan Tito mengikuti kegiatan renang?
Jawab : setiap hari Minggu.
3. Siapa nama guru renang Tito?
Jawab : Pak Marno.
4. Di mana Tito mengikuti kegiatan itu?
Jawab : kolam renang.
5. Mengapa ia selalu terlambat?
Jawab : karena Tito asyik dengan nonton film kesayangannya.
6. Bagaimana usaha Tito supaya tidak dibilang pakai jam karet?
Jawab : berusaha untuk tidak terlambat.
Nah, mudah bukan? Yang paling penting Kamu ingat dengan 5W + 1H. Karena
dengan 5W + 1H membantu Kamu dalam menentukan pokok-pokok cerita anak.
Rangkuman 1. Pokok-pokok cerita anak dapat ditentukan dengan cara membaca cerita, kemudian
mengajukan pertanyaan dengan rumus 5W + 2H
What : Apa
When : Kapan
Who : Siapa
Where : Di mana
Why : Mengapa
How : Bagaimana
113
2. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pokok-pokok cerita.
6. Tugas 1
1. Bacalah kutipan cerita anak di bawah ini!
2. Tentukan pokok-pokok cerita anak berdasarkan cerita berikut ini!
Tangan kanan dengan tangan kiri harus selalu kompak, saling membantu dan saling
mendukung. Tangan kiri yang memegang jarum, ibarat orang tua murid yang
mengasuh anaknya, sedang tangan kanan yang memegang benang, ibarat guru yang
hendak memasukkan bahan pendidikan dan pengajaran kepada murid. Kalau tangan
kanan dan tangan kiri tidak bekerja sama, bagaimana benang akan dapat masuk ke
lubang jarum?” Semua guru tertawa.
“Perumpamaan yang tepat,” komentar Bapak Kepala Sekolah mengakhiri percakapan
mereka pagi itu. Bel berbunyi, dan guru-guru masuk ke kelas masing-masing.
Sejak hari itu Martono membiasakan dirinya datang lebih pagi untuk menyambut
kedatangan gurunya. Ia duduk dan bercakap-cakap bersama temannya di teras sekolah
dekat pagar. Dan barulah mereka pergi setelah kebiasaan menyambut gurunya itu
terlaksana. Kebiasaan semacam itu ternyata ditiru oleh teman-temannya dan bahkan
oleh kelas-kelas lainnya. Mereka berebutan untuk melaksanakannya. Dan karena itu
pula mereka berlomba untuk datang lebih pagi agar memperoleh kesempatan itu. Juga
dalam masalah-masalah lain mereka berusaha menunjukkan sikap penghormatannya
kepada guru.
“Guru adalah orang yang harus dimuliakan,” begitu nasihat Bu Gandhi kepada
anaknya. Dan Martono tak pernah melupakannya.
Kegiatan 2: Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca 1. Standar Kompetensi
Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. 2. Kompetensi Dasar
Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita.
2. Mampu menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan dan tulisan.
4. Materi Pokok Penceritaan Kembali.
5. Uraian Materi
Pada kegiatan pembelajaran 1, Kamu telah mempelajari cara menentukan pokok-pokok
cerita anak. Tentu sangat mudah, bukan? Pada kegiatan ini, Kamu akan mempelajari
tentang merangkai pokok-pokok cerita anak yang telah ditentukan menjadi urutan
cerita dan menceritakan kembali dengan bahasa sendiri baik secara lisan dan tulisan.
114
Kamu masih ingat? Untuk menentukan pokok-pokok cerita dapat dibantu dengan 5W
+ 1H.
Mari kita kutip kembali temuan pokok-pokok cerita pada kegiatan 1.
1. Tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang.
2. Setiap hari Minggu.
3. Pak Marno.
4. Kolam renang.
5. Karena ia asyik dengan nonton film kesayangannya.
6. Berusaha untuk tidak terlambat.
Bagaimana cara merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita? Caranya
adalah dengan menambah penjelasan tentang pokok-pokok cerita yang telah ditemukan
dengan menggunakan rumus 5W + 1H, kemudian menuliskan kembali dengan
memperhatikan urutan ceritanya.
Perhatikan berikut!
1. Pokok-pokok cerita ditambah penjelasan a. Tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang.
b. Tito mengikuti kegiatan renang setiap hari Minggu.
c. Nama guru renang Tito adalah Pak Marno.
d. Ia berenang di kolam renang.
e. Tito selalu terlambat datang les renang karena ia asyik dengan nonton film
kesayangannya.
f. Tito berusaha untuk tidak terlambat supaya tidak dibilang pakai jam karet.
Pokok-pokok cerita anak tersebut sudah ditambah dengan penjelasan-penjelasan.
Apakah pokok-pokok cerita anak sudah berurutan? Jika belum, coba Kamu urutkan
pokok-pokok cerita anak tersebut!
2. Pokok-pokok cerita yang telah diurutkan a. Tito mengikuti kegiatan renang setiap hari Minggu.
b. Tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang.
c. Tito selalu terlambat datang les renang karena ia asyik dengan nonton film
kesayangannya.
d. Ia berenang di kolam renang.
e. Nama guru renang Tito adalah Pak Marno.
f. Tito berusaha untuk tidak terlambat supaya tidak dibilang pakai jam karet.
Dari hasil mengurutkan pokok-pokok cerita anak tersebut, ternyata ada tiga pokok
cerita yang letaknya tidak tepat, yaitu pokok cerita nomor 1, 2, dan 3. Untuk lebih
jelasnya perhatikan pada pokok cerita nomor 1 yaitu:
“Menceritakan tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang” lebih tepat
pada urutan kedua, sedangkan pokok cerita nomor dua “Tito mengikuti kegiatan les
renang setiap hari Minggu” lebih tepat pada urutan ke satu. Mengapa demikian? Coba
Kamu simak kembali cerita anak yang berjudul “Jam Karet” pada Kegiatan 1, pada
awal cerita disebutkan bahwa “Setiap hari Minggu pagi Tito punya jadwal kegiatan
115
baru, berenang”. Sudah jelas, bukan? Demikian pula pada pokok cerita nomor tiga,
lebih tepat pada urutan ke lima. Berdasarkan uraian tersebut, Kamu pasti sudah
mengerti betul cara merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita.
Setelah Kamu mengerjakan dengan baik cara mengurutkan pokok-pokok cerita, tugas
Kamu selanjutnya adalah menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara
lisan dan tulisan. Cobalah ceritakan kembali cerita anak tersebut berdasarkan pokok-
pokok cerita yang telah Kamu urutkan!
Perhatikan berikut!
JAM KARET
Setiap Minggu pagi Tito mengikuti kegiatan les renang. Hal ini sudah ia ikuti sejak
seminggu, karena berkeinginan menjadi seorang perenang yang hebat. Tetapi
keinginan dia yang kuat tidak disertai kedisiplinan yang tinggi. Tito selalu terlambat
datang. Ia lebih mementingkan nonton film kesayangannya. Ia tidak mau ketinggalan
dengan cerita film tersebut. Selesai menonton film kesayangannya, baru ia berangkat
ke kolam renang dengan mengayuh sepedanya. Sesampainya di sana, semua teman-
temannya sudah mulai renang, bahkan sudah 20 menit berjalan. Ia langsung menemui
guru renang. Guru les renang Tito bernama Pak Marno. Pak Marno pun menanyakan
kepada Tito, kenapa terlambat. Tito menjawab “kesiangan Pak!”
Karena keterlambatannya, ia dikatakan pakai jam karet. Ia belum memahami apa yang
disampaikan guru les tersebut. Berkat penjelasan kedua orangtuanya, ia berusaha untuk
tidak terlambat lagi.
Rangkuman
1. Menentukan pokok-pokok cerita dapat dibantu dengan rumus 5W + 1H
What : Apa
When : Kapan
Who : Siapa
Where : Di mana
Why : Mengapa
How : Bagaimana
2. Untuk menceritakan kembali sebuah cerita, harus memerhatikan pokok-pokok
cerita yang telah diurutkan.
6. Tugas 2
Pokok-pokok cerita anak:
1. Pak Broto sedang bercerita kepada istrinya yaitu tentang kisah-kisah yang
mengesankan ketika menjadi guru.
2. Pak Broto menjadi guru ketika masih muda.
3. Yang diceritakan Pak Broto yaitu murid-murid.
4. Pak Broto bercerita dengan istrinya di teras belakang.
5. Pak Broto merasa bahagia karena mempunyai murid yang baik.
6. Yang dirasakan Pak Broto selama menjadi guru adalah bahagia sekali.
116
Ceritakan kembali cerita anak dengan bahasamu sendiri berdasarkan pokok-pokok
cerita dengan terlebih dahulu mengurutkan pokok-pokok cerita tersebut!
Kegiatan 3: Cara Berkomentar terhadap Buku Cerita 1. Standar Kompetensi
Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.
2. Kompetensi Dasar Mengomentari buku cerita yang dibaca.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.
4. Materi Pokok Cara Berkomentar terhadap Buku Cerita.
5. Uraian Materi Ternyata membaca buku cerita itu asyik, bukan? Selain menambah wawasan,
pengalaman, dan pengetahuan, membaca buku cerita juga dapat menghibur kita.
Ketika kita membaca buku cerita, terkadang menemukan bagian-bagian yang menarik.
Bagian yang menarik tersebut dapat berupa (1) nama dan watak tokoh; (2) tempat
kejadian/latar; (3) jalan cerita; (4) nilai yang dapat diambil sebagai hikmah; dan (5)
tema.
Bacalah kutipan cerita berikut ini!
DONGENG JOKO BODO
Di sebuah desa tinggallah seorang janda bersama dengan anak laki-laki tunggalnya.
Anak itu amat bodoh. Oleh sebab itu, ia terkenal dengan nama Joko Bodo. Walaupun
begitu, si Ibu sangat sayang kepadanya. Pada suatu hari Joko Bodo pergi ke hutan mencari kayu. Di dalam hutan di bawah
sebatang kayu yang besar ia menemukan seorang wanita cantik yang sedang tidur
nyenyak. Joko Bodo kagum melihat kecantikan wanita tersebut. Tanpa berpikir
panjang lagi Joko Bodo menggendong wanita itu dan membawanya pulang ke
rumahnya.
Setibanya di rumah, wanita cantik itu dibaringkan
tersebut tempat tidur di kamar ibunya. Kemudian,
Joko Bodo menemui ibunya dan berkata, “Ibu, saya
tadi menemukan seorang gadis yang sangat manis
rupanya. Saya ingin mengawininya, Ibu.” “Di mana gadis yang engkau katakan cantik itu
sekarang, anakku?” tanya ibunya girang.
“Sekarang ia sedang tidur nyenyak di kamar ibu.
Mungkin karena ia terlalu lelah rnenempuh
perjalanan yang jauh di hutan.”
117
“Ibu senang mendengar ceritamu, Joko Bodo,” sambut ibunya.
Siang telah berganti malam. Di luar alam telah menjadi gelap. Namun si gadis belum
juga bangun dan tidurnya. Karena cemas akan, kesehatan calon menantunya, si ibu
berkata kepada Joko Bodo, “Joko Bodo, bangunkan gadis itu agar dia makan dulu.
Kasihan nanti lapar dia.” “Bu, malam ini biarkan saja dia tidak usah makan. Tidak apa-apa. Besok pagi saja kita
bangunkan dia.” Esok paginya ketika orang-orang sudah siap untuk makan pagi, si gadis tidak muncul
juga dan kamarnya. Kamarnya kelihatan sepi-sepi saja. Ia belum juga bangun dan
tidurnya. Melihat peristiwa ini ibu Joko Bodo menjadi curiga. Mana ada orang yang
mampu tidur hingga satu setengah hari? Tanpa diketahui oleh Joko Bodo, si ibu
menengok ke dalam kamar si gadis. Kemudian, ia masuk ke dalam bilik untuk
memeriksa keadaan gadis yang tidak bangun dan tidurnya dengan teliti. “Astaga ...,“ teriak si ibu sambil mengelus dadanya setelah yakin bahwa gadis yang
dianggap sedang tidur itu sebenarnya sudah meninggal. Si ibu cepat-cepat menemui
anaknya dan berkata, “Anakku, gadis yang engkau maksudkan itu sudah meninggal.” “Saya tidak percaya, Ibu. Ia tidak meninggal. Gadis itu sedang tidur nyenyak dan
sebentar lagi akan bangun.”
Beberapa hari kemudian tercium bau busuk. Ketika Joko Bodo mencium bau busuk itu,
ia menanyakan sebabnya kepada ibunya.
Ibunya menjawab, “Anakku, bau itu berasal dan tubuh si gadis yang sudah mulai
membusuk. Itulah tandanya bahwa gadis itu sesungguhnya sudah mati. Orang yang
mati akan mengeluarkan bau busuk.” Sekarang mengertilah Joko Bodo bahwa setiap mayat akan berbau busuk. Segera
diangkatnya tubuh gadis itu dan dibuangnya ke dalam sungai. Pada suatu hari, ketika ibunya sedang memasak, tiba-tiba ibunya kentut. Bau sekali
kentut orang tua itu. Waktu Joko Bodo mencium bau yang sangat menusuk hidung itu, maka tanpa berpikir
panjang lagi ibunya segera digendongnya sambil menangis dengan sedih sekali, sebab
disangka ibunya telah meninggal. Si ibu terus meronta-ronta ingin melepaskan diri.
“Joko Bodo aku belum mati. Aku masih hidup. Lepaskan aku, ayo . . . aku belum mati,
anakku.” “Ya, tetapi tubuh Ibu sudah bau, itu artinya Ibu sudah mati,” jawab Joko Bodo.
“Bau itu karena aku kentut,” jawab si ibu sambil terus meronta.
118
“Tidak, Ibu sudah mati,” kata Joko Bodo sambil terus membawa ibunya ke tepi sungai.
Ibu yang malang itu terus dilemparkannya ke dalam sungai. Dia terbawa arus dan
meninggal. Sore harinya, tatkala Joko Bodo sedang duduk sendiri sambil merenungkan nasibnya
yang buruk, tiba-tiba ia pun kentut. Mencium bau kentutnya sendiri yang busuk, Joko
Bodo menjadi sangat terkejut.
“Kalau begitu aku juga sudah mati. Tubuhku berbau busuk,” pikir Joko Bodo.
Tanpa berpikir panjang lagi ia segera berlari dan menceburkan dirinya ke dalam
sungai. Ia terbawa arus dan meninggal oleh kebodohannya sendiri.
(Dikutip dan Cerita Rakyat dan Jawa Tengah, karya James Danandjaja, 1992:1-5)
Setelah membaca cerita yang berjudul “Dongeng Joko Bodo” dengan saksama, tentu
Kamu menemukan bagian-bagian yang menarik. Nah, tuliskan hal-hal yang menarik
menurut Kamu itu, dan berikan alasan mengapa hal itu menarik.
Perhatikan contoh berikut!
No Hal-hal yang menarik Alasan 1 Joko Bodo merasa menemukan gadis
cantik, tetapi sebenarnya itu jasad
orang meninggal.
Orang seusia Joko Bodo (sedangkan ia
kuat mengangkat gadis itu dari hutan
sampai rumah) belum bisa
membedakan antara manusia yang
masih hidup dan yang sudah
meninggal dunia
2 Joko Bodo tidak percaya kalau gadis
itu sudah meninggal. Bahkan Joko
Bodo berkeyakinan bahwa gadis itu
sedang tidur nyenyak
Memang namanya Joko Bodo (orang
yang kurang akal alias bodoh), ia tidak
berpikir bahwa mana ada manusia tidur
lebih dari satu setengah hari. Karena
saat ia menemukan di hutan pun gadis
itu sudah tidur nyenyak
3 Beberapa hari kemudian Joko Bodo
mencium bau busuk. Ia menanyakan
sebabnya kepada Ibunya
Joko Bodo itu memang sangat bodoh,
sampai-sampai mencium bau busuk
pun ia belum mengetahui kematian
gadis cantik itu
Nah, bagaimana, mudah dipelajari, bukan? Cobalah temukan lagi hal yang menarik
lainnya dalam dongeng Joko Bodo, dan berikan alasan yang baik.
Untuk memudahkan Kamu mempelajari kegiatan ini, bacalah rangkuman.
Rangkuman
1. Membaca cerita dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan.
2. Dengan membaca buku cerita juga dapat menghibur kita.
3. Bagian yang menarik dari sebuah cerita dapat berupa (1) nama dan watak tokoh;
(2) tempat kejadian/latar; (3) jalan cerita; (4) nilai yang dapat diambil; dan (5)
tema.
119
6. Tugas 3
Bacalah cuplikan cerita berikut ini, kemudian temukan hal-hal yang menarik dan
berikan alasan mengapa Kamu anggap hal itu menarik!
PAK KASIM DENGAN ULAR Pak Kasim adalah seorang yang miskin sekali, dia tidak punya rumah yang agak patut.
Makannya kurang cukup. Ia hidup bersama istrinya, yang tidak punya anak, di suatu
rumah gubuk yang sudah reyot. Namun Pak Kasim orang rajin yang tidak merasa akan
kemiskinannya. Untuk menyambung hidupnya ia mencari kayu bakar di hutan.
Pada suatu hari sewaktu sedang mencari kayu di hutan, Pak Kasim melihat lubang
yang tersebutnya tertimbun sebatang balok besar. Dan lubang itu terdengar olehnya
suara seorang yang sedang meratap “Hai! Pak Kasim, tolonglah menyingkirkan balok
yang merintangi jalan masuk tempat kediamanku.”
Mula-mula Pak Kasim tidak berani meladeni, karena yang dilihat berbicara itu adalah
seekor ular mematikan. Namun kemudian ia memberanikan diri, setelah mendengar
pernyataan sang ular, ”Pak Kasim jangan takut untuk menolong saya, karena saya akan
meluluskan permintaan apa saja yang engkau ajukan nanti”.
Setelah balok itu disingkirkan, sang ular segera menanyakan keinginan Pak Kasim
sebagai upah jerih payahnya. Permintaan yang diajukan Pak Kasim adalah agar ia
menjadi orang yang berkecukupan. Permintaan itu segera diluluskan sang ular. Dan ia
segera disuruh pulang untuk melihat hasilnya.
Setibanya di rumah, didapatinya bahwa rumahnya telah berubah menjadi rumah orang
kaya dan istrinya waktu keluar menyambutnya telah memakai pakaian mewah. Mula-
mula mereka puas dengan cara hidup yang baru mi, tetapi kemudian timbullah rasa iri
hati terhadap raja, yang hidupnya melebihi mereka, yang selain kaya juga sangat
disegani orang. Maka Pak Kasim pun akhirnya pergi menemui sang ular lagi untuk
meminta agar ia dapat menjadi raja. Permintaan ini juga diluluskan sang ular dan Pak
Kasim pun menjadi raja.
Seperti kejadian dahulu, pada mulanya Pak Kasim sangat bahagia dapat menjadi raja,
namun kemudian mulai bosan dan pergi lagi menghadap sang ular untuk memohon
dijadikan matahari. Mendengar permintaan ini, sang ular marah sekali. Permintaannya
bukan saja ditolak mentah-mentah tetapi Pak Kasim juga diubah kembali menjadi
orang miskin seperti biasa.
120
C. PENUTUP
Berkat ketekunan belajar, akhirnya selesai juga modul ini Kamu pelajari. Dengan
membaca modul ini, tiga kompetensi penting telah Kamu peroleh, yaitu menentukan
pokok-pokok cerita anak, merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita
kemudian menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan dan tulisan, dan
mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.
Kompetensi ini perlu Kamu kembangkan lebih luas lagi. Caranya adalah dengan
membiasakan membaca buku-buku cerita anak. Sebab dari membaca buku-buku cerita
anak akan menambah pengalaman atau pengetahuan Kamu.
Akhirnya, mintalah tes akhir modul kepada guru pamongmu. Ingat, KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) Kamu dalam memperoleh nilai setiap modul adalah 6,50 (enam
koma lima kosong). Jika Kamu telah mencapai nilai KKM, segeralah meminta modul yang
baru untuk mempelajari materi-materi yang baru pula.
Tetap bersemangatlah dalam belajar!
121
D. KUNCI TUGAS
Alternatif Jawaban
Tugas 1 1. Perumpamaan yang tepat.
2. Saat pagi hari menjelang masuk kelas.
3. Martono
4. Di teras sekolah dekat pagar.
5. Untuk menyambut kedatangan guru.
6. Guru adalah orang yang harus dimuliakan.
Tugas 2
SENJA TELAH TEMARAM
“Begitu banyak kisah-kisah yang mengesankan ketika itu,” kata Pak Broto kepada
istrinya. Sore itu mereka sedang duduk-duduk di teras belakang menceritakan
pengalaman mereka di masa muda.
“Rasanya bahagia sekali aku menjadi guru,” kata Pak Broto lagi dengan lega, lalu
menarik nafas panjang.
“Tentu saja karena kau punya murid yang baik.”
“Mana ada murid yang tidak baik.”
“Ada. Saya baca di koran dan majalah. Ada yang menulis tentang keluhan seorang
guru atas sikap muridnya. Ada murid SMP yang lupa dan bersikap sombong terhadap
guru SD nya. Ada murid yang tidak taat dan tidak sopan. Ada murid yang suka
demonstrasi kalau mereka tidak naik kelas atau tidak lulus ujian.”
“Sudah ... sudah ... aku tahu hal itu. Aku juga baca koran. Tapi anak-anak semacam itu
kan cuma satu dua saja di antara sekian juta anak Indonesia. Itu pun karena kurang
pengarahan dan orang tua mereka. Sering orang tua sibuk sendiri sehingga lupa bahwa
anak-anak memerlukan perhatian mereka. Akibatnya, anak-anak mencari perhatian
dengan cara melakukan kenakalan-kenakalan semacam itu. Padahal tidak sedikit anak-
anak yang mampu mencapai prestasi besar. Kita dengar, juara melukis anak-anak se
dunia, juara cerdas cermat ASEAN, dan banyak lagi. Pokoknya guru dan orang tua
murid mesti seperti tangan kanan dan tangan kiri yang sedang memasukkan benang ke
lubang jarum.”
Tugas 3
No Hal-hal yang menarik Alasan
1 Pak Kasim adalah seorang yang miskin
sekali, ia hidup bersama istrinya, tidak
punya anak, tinggal di suatu rumah
gubuk yang sudah reyot.
Walaupun miskin ia tidak putus asa atau
rendah diri. Ia terus bekerja mencari kayu
bakar di hutan hingga ia menemukan
keajaiban dalam perjalanan usahanya itu
122
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : 1 (Satu)
Waktu : 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
IND.VII.1.M.09 Pantun
Penulis : Dra. Sunaryati Prabangkara
Pengkaji Materi : Prof. Dr. Achmad, HP
Drs. H. Nasruddin, M.Pd.
Pengkaji Media : Drs. Jaka Warsihna
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
P A N T U N
IND.VII.1.4.09
125
A. PENDAHULUAN Setelah mempelajari modul yang lalu, tentu saja pengetahuanmu sudah semakin
bertambah, keterampilanmu semakin berkembang pula. Dalam modul nomor Kamu akan
mempelajari sebuah tema yaitu tentang kesenian. Pada tema tersebut, Kamu akan
mempelajari materi seni sastra, khususnya tentang "Pantun".
Setelah mempelajari modul ini, Kamu akan dapat memahami ciri-ciri pantun dan
mengungkapkan isinya. Kemudian Kamu dapat menentukan jenis pantun berdasarkan
isinya, yaitu pantun anak, pantun orang muda, dan pantun orang tua.
Untuk mencapai ketiga tujuan tersebut, Kamu akan mempelajari materi yang dapat Kamu
lakukan dalam tiga kegiatan. Pada kegiatan pertama, Kamu akan mempelajari ciri-ciri
pantun. Kegiatan kedua adalah mengungkapkan isi pantun, sedangkan pada kegiatan
ketiga Kamu akan mempelajari jenis pantun berdasarkan isinya. Materi-materi tersebut
dapat Kamu pelajari dalam 3 x 40 menit.
Selamat belajar, teriring doa semoga Kamu selalu sukses.
126
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Ciri-ciri Pantun 1. Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran, perasaan dan pengalaman melalui pantun dan dongeng.
2. Kompetensi Dasar Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Dapat menentukan ciri-ciri pantun.
4. Materi Pokok
Ciri-ciri pantun.
5. Uraian Materi
Pantun merupakan bentuk puisi lama yang terdapat dalam kalangan masyarakat
Indonesia. Oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa pantun itu milik asli bangsa
Indonesia. Lahirnya pantun erat hubungannya dengan kebiasaan masyarakat lama yaitu
mengemukakan suatu maksud dengan tidak secara berterus terang atau dengan kata
berkias atau secara berteka-teki. Pantun dapat juga digunakan oleh anak-anak bermain-
main. Bagi orang muda, pantun sering dilantunkan untuk bersuka ria dan bercinta,
sedangkan bagi orang tua untuk memberi nasihat dan petuah, menyindir atau memuji.
Untuk lebih jelasnya, coba Kamu perhatikan contoh pantun berikut ini!
a. Pulau Pandan jauh di tengah
di balik Pulau Angsa Dua
Hancur badan dikandung tanah
Budi baik terkenang jua
b. Bila ada jarum yang patah
jangan disimpan di dalam peti
Bila ada kata yang salah
jangan disimpan di dalam hati
Dari kedua contoh pantun tersebut, dapatkah Kamu menyebutkan ciri-ciri pantun? Bila
Kamu memperhatikan jumlah baris pada setiap bait pantun, pasti Kamu dapat
menjawab dengan tepat. Setiap bait pantun terdiri dari 4 larik atau 4 baris kalimat.
Untuk menentukan ciri yang kedua, coba kamu hitung jumlah suku kata pada setiap
bait pantun tersebut. Bagaimana hasil pekerjaanmu? Pasti jawabanmu sama persis
dengan jawaban dalam modul ini, sebagai berikut:
127
1. larik 1 terdiri dari 9 suku kata
2. larik 2 terdiri dari 9 suku kata
3. larik 3 terdiri dari 9 suku kata
4. larik 4 terdiri dari 9 suku kata
Kemudian, coba Kamu tentukan jumlah suku kata pada pantun yang kedua!
Bagaimana jawabanmu?
Jika Kamu melihat jumlah keempat baris pada setiap pantun, baris itu sebenarnya
terdiri dari dua bagian, yaitu dua baris yang pertama dan dua baris berikutnya. Disebut
apa dua baris tersebut? Tentu saja Kamu akan menjawab bahwa dua baris pertama
disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi sampiran yang merupakan
kiasan yang berguna.
Untuk menetapkan irama atau sajak-sajaknya pada baris-baris berikutnya, Kamu dapat
juga melihat ciri-ciri pantun dari sastra atau sajak yang terdapat dalam pantun tersebut,
yang dimaksud dengan irama adalah persamaan bunyi. Pada umumnya terdapat sajak
akhir. Coba simak contoh berikut ini!
c. Asam pauh dari seberang
tumbuhnya dekat tepi tebat
Badan jauh di rantau orang
sakit siapa akan mengobat
Jika kamu perhatikan pantun tersebut, sajak (persamaan bunyi) terdapat pada baris
pertama dan ketiga, yaitu seberang dan orang, sedangkan baris kedua dan keempat
berbunyi tebat dan mengobat. Sajak seperti itu disebut sajak silang. Dapatkah
Kamu menuliskan sajak tersebut? Tentu Kamu bisa. Rumus sajak pada pantun
adalah abab.
Dari contoh dan penjelasan tentang ciri-ciri pantun tersebut, cobalah sekarang
Kamu berlatih untuk menentukan ciri-ciri pantun berikut ini!
d. Biduk kecil biduk bercadik
telah bertolak dari pangkalan
Kalau berkenan di hati adik
bolehkah kakak datang berkenalan
Jika Kamu mengalami kesulitan menentukan ciri-ciri pantun tersebut, diskusikan
dengan teman-temanmu. Boleh juga Kamu minta penjelasan pada gurumu.
Bagaimana jawabanmu? Tentu Kamu akan menjawab serupa dengan jawaban modul
ini. Pertama, jumlah baris dalam satu bait terdiri dari 4 baris kalimat. Kedua, baris
pertama dan kedua merupakan sampiran. Pada kedua baris tersebut, seakan- akan
dibawa ke pelabuhan. Di tempat itu terdapat sebuah biduk (perahu) kecil yang bertolak
dari pelabuhan. Ketiga, pada baris yang ketiga dan keempat persoalan berpindah
kepada hati adik yang bila berkenan kakak datang berkenalan. Keempat, sajak
akhir pada baris pertama dan ketiga berbunyi sama, yaitu bercadik dan adik. Pada baris
128
kedua dan keempat berbunyi pangkalan dan berkenalan yang kelima jumlah suku kata
pada baris pertama berjumlah 9, baris kedua berjumlah 10 suku, baris ketiga berjumlah
10 suku kata, dan yang keempat 11 suku kata.
Dari uraian, contoh, dan hasil latihanmu tersebut Kamu dapat membuat kesimpulan
ciri-ciri pantun sebagai berikut.
a. Tiap bait terdiri dari 4 baris kalimat
b. Dua baris bagian atas disebut sampiran
c. Dua baris bagian berikutnya disebut isi
d. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
e. Isinya merupakan curahan segala perasaan
Kalau uraian materi sudah Kamu kuasai, lanjutkan kegiatanmu untuk mengerjakan
tugas 1. Akan tetapi, sebelum itu bacalah kosakata rangkuman berikut ini.
Kosakata biduk = perahu kecil yang dipakai untuk menangkap ikan
bercadik = perahu yang dipasang bambu atau kayu di kiri kanan berupa sayap
sebagai alat pengatur keseimbangan
bertolak = berangkat berlayar
pangkalan = tempat kapal atau perahu berlabuh
sampiran = baris pertama dan kedua yang terdapat dalam pantun
silang = bersisihan
Rangkuman
1. Pantun merupakan bentuk puisi lama dan menjadi milik asli bangsa Indonesia
2. Pantun terdapat dalam kalangan masyarakat Indonesia seperti Aceh, Minangkabau,
Sunda, Jawa dan sebagainya.
3. Ciri-ciri pantun
a. Tiap bait terdiri dari empat baris kalimat
b. Dua baris bagian pertama disebut sampiran
c. Dua baris bagian berikutnya disebut isi
d. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
e. Memiliki rima silang atau abab
f. Isinya merupakan segala curahan perasaan
6. Tugas 1
Sebagai bentuk puisi lama, pantun mempunyai ciri-ciri tertentu. Untuk dapat
menyebutkan ciri-ciri sebuah pantun, bacalah pantun berikut ini! Kemudian, tentukan
ciri-ciri pantun tersebut dengan tepat!
129
Buah semangka manis rasanya
Dapat dimakan setiap hari
Kami pelajar SLTP Terbuka
Dapat belajar secara mandiri
Kerjakanlah tugas ini dalam buku latihanmu!
Kegiatan 2 : Pengungkapan Isi Pantun 1. Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran, perasaan dan pengalaman melalui pantun dan dongeng
2. Kompetensi Dasar Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mengungkapkan isi pantun.
4. Materi Pokok Isi Pantun.
5. Uraian Materi
Pada kegiatan yang pertama, Kamu sudah mempelajari ciri-ciri pantun. Sekarang,
Kamu akan belajar cara mengungkapkan isi pantun. Sebagai langkah awal, cobalah
Kamu baca pantun berikut ini.
Langkah berikutnya, Kamu mencoba
untuk menganalisis pantun itu mulai
baris atau larik yang pertama sampai
yang keempat. Baris yang pertama dan
kedua merupakan sampiran. Sampiran
ini berisi gambaran keadaan objek
yang ada di sekitar seorang penggubah.
Suaranya menggambarkan sebuah
ajakan bagi yang ingin berolah raga,
supaya pergi ke tanah lapang.
Sampiran ini dibuat untuk menyiapkan
bunyi sajak dan irama untuk
mewujudkan maksud pantun,
sedangkan isi pantun yang
sesungguhnya terdapat pada baris ketiga dan keempat. Kedua baris tersebut
merupakan pengungkapan hati seseorang yang selalu merana karena ingat keluarga
yang berada di tanah seberang. Kedua baris inilah yang merupakan bagian inti yang
terpenting dari sebuah pantun. Itulah sebabnya kedua baris tersebut disebut isi pantun.
Kalau mau berolah raga
Pergilah segera ke tanah lapang
Merana hatiku senantiasa
Ingat keluarga di tanah seberang
130
Untuk meningkatkan daya apresiasi atau penilaian terhadap pantun, coba Kamu baca
pantun berikut ini!
Apakah maksud isi pantun tersebut? Tentu Kamu segera dapat menjawabnya bahwa
pada sampiran menggambarkan keindahan seekor kumbang yang dibawa pulang oleh
seekor itik pada petang hari, sedangkan isi pantun menggambarkan kegembiraan hati
seorang anak ketika melihat ibunya sudah datang dari bepergian.
Tingkatkan keterampilanmu untuk mengungkapkan isi pantun berikut ini:
Karena apa binasa pandan
Kalau tidak karena paku
Karena apa binasa badan
Kalau tidak karena laku
Nah, dapatkah Kamu mengungkapkan isi pantun tersebut? Jawabnya mudah sekali.
Sampiran pada pantun tersebut menggambarkan tentang pohon atau tumbuhan pandan
yang binasa atau mati karena paku. Isi pantun yang sesungguhnya merupakan sebuah
nasihat bahwa badan seseorang dapat binasa karena tingkah laku atau perbuatannya
sendiri.
Apabila Kamu sudah menguasai contoh dan penjelasan tentang pengungkapan isi
pantun, Kamu dapat melanjutkan kegiatanmu untuk mengerjakan latihan berikut ini.
Tentukan isi setiap pantun berikut ini!
Untuk menentukan isi pantun tersebut, Kamu boleh berdiskusi dengan teman-
temanmu. Mungkin cara pengungkapan temanmu berbeda dengan pengungkapan
dirimu. Hal itu tidak menjadi masalah. Yang penting, pengungkapan isi pantun itu
Elok rupanya kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
a. Bila malam telah tiba
Dapat bermimpi di saat tidur
Dalam meraih cita-cita
Maju terus pantang mundur b. Pekerjaan selesai sudah
Wajah berseri penuh ceria
Bila bicara peliharalah lidah
Tidak terjadi saling sengketa c. Jalan-jalan ke Surabaya
Bawalah gelas dengan piring
Bila adinda bersedia
Ingin kanda duduk bersanding
131
sesuai dengan maksudnya. Kamu dapat saja mengungkapkan isi pantun tersebut seperti
uraian di bawah ini. 1. Pantun yang pertama, sampiran menggambarkan suasana di malam hari. Seseorang
dapat bermimpi pada saat ia tidur. Isi pantun tersebut merupakan suatu nasihat agar
dalam meraih cita-cita harus maju terus, tidak boleh mundur.
2. Pantun yang kedua, sampiran menggambarkan seseorang yang sudah selesai
melakukan pekerjaan sehingga wajahnya berseri-seri karena gembira. Isi pantun
memberi gambaran adanya suatu nasihat dalam pergaulan. Hendaknya kita selalu
berhati-hati dalam berbicara supaya tidak terjadi perselisihan dengan sesama
teman.
3. Pantun yang ketiga, sampiran menggambarkan tentang seseorang yang jalan ke
Surabaya dengan membawa gelas dan piring. Isi pantun tersebut menggambarkan
seorang muda yang menyatakan keinginannya untuk duduk bersanding dengan
seorang wanita.
Dengan adanya contoh, uraian, dan latihan yang telah Kamu kerjakan, tentu semakin
mempermudah Kamu untuk menguasai materi mengungkapkan isi pantun. Lanjutkan
kegiatanmu untuk mengerjakan tugas berikut ini. Untuk memudahkan pekerjaanmu,
jangan lupa bacalah daftar kosakata dan rangkuman.
Kosakata
besar hati = gembira
binasa = rusak sama sekali
laku = perbuatan
kemumu = talas yang daun dan batangnya dapat digulai, tidak gatal
menganalisis = menguraikan karya sastra atas unsur-unsurnya
paya = rawa
punai = sejenis burung
selaranya = daun yang telah tua
senantiasa = selalu
Rangkuman
1. Langkah-langkah untuk mengungkapkan isi pantun
2. Membaca pantun secara keseluruhan
3. Menganalisis pantun tersebut mulai dari baris atau larik yang pertama sampai baris
atau larik yang keempat
4. Mengungkapkan suasana yang tertulis dalam sampiran
5. Mengungkapkan isi pantun yang sesungguhnya
132
6. Tugas 2
Setiap pantun dapat diungkapkan isinya. Tugasmu adalah mengungkapkan isi pantun
berikut ini. 1. Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
2. Dari mana punai melayang
Dari paya turun ke kali
Dari mana kasih sayang
Dari mata turun ke hati
3. Gelas indah berukir sebelah
Diisi tinta berwarna merah
Jelas sudah pokok masalah
Mengapa kita harus berbantah Kerjakan ketiga tugas tersebut dalam buku latihanmu!
Kegiatan 3 : Jenis Pantun Berdasarkan Isinya 1. Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengetahuan melalui pantun dan dongeng
yang sesuai dengan syarat pantun
2. Kompetensi Dasar Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menentukan jenis pantun berdasarkan isinya.
4. Materi Pokok
Jenis Pantun Berdasarkan Isinya.
5. Uraian Materi
Dalam kehidupan sehari-hari pantun dapat digunakan oleh anak-anak dan para remaja
untuk mencurahkan segala perasaan, baik rasa suka, duka, cinta, dan sebagainya.
Supaya lebih jelas, cobalah Kamu baca contoh pantun berikut ini.
1. Di langit penuh bintang
Warnanya kuning berkilauan
Anak-anak bermain riang
Menyambut Hari Raya Lebaran
133
2. Kayu pangkal bertimbal jalan
Turun angin patahkan dahan
Ibu meninggal bapa berjalan
Ke mana untung diserahkan
Untuk dapat menentukan jenis pantun berdasarkan isinya, cobalah Kamu berusaha
mengungkapkan isi pantun tersebut. Setelah Kamu dapat mengungkapkannya, Kamu
akan dapat menentukan jenisnya. Dapatkah Kamu mengungkapkan isi pantun yang
pertama? Tentu saja Kamu dapat segera menjawabnya. Isi pantun tersebut
mengungkapkan perasaan anak-anak yang merasa gembira. Kamu pun pada saat itu
tentu akan merasa gembira. Pada hari Lebaran, biasanya orang akan memakai baju dan
sepatu baru. Di rumah banyak tersedia beraneka ragam kue dan lauk pauk yang lezat.
Suasana seperti itulah yang membuat anak-anak merasa riang gembira.
Bagaimana dengan pantun yang kedua? Isinya mengungkapkan perasaan seorang anak
yang sedang bersedih karena ibu yang sangat dicintainya meninggal. Bapaknya pergi
meninggalkan anak itu seorang diri. Ke mana ia akan menggantungkan nasibnya.
Nah, itulah gambaran tentang kehidupan anak-anak yang diwujudkan dalam pantun
yang bersifat gembira dan sedih.
Dari contoh dan uraian tentang isi pantun, dapatkah Kamu menyimpulkan jenis tiap-
tiap pantun tersebut? Tentu Kamu dapat menjawabnya. Kedua pantun tersebut
merupakan pantun anak-anak. Contoh yang pertama merupakan pantun suka cita,
sedang yang kedua pantun berduka cita. Lanjutkan kegiatanmu untuk membaca
bermacam-macam pantun berikut ini!
1. Bukan kacang sembarang kacang
Kacang melilit di kayu mati
Bukan datang sembarang datang
Datang melilit si jantung hati
2. Segala pandan yang kita kerat
Kerat diikat dan diregang
Segala apa yang aku buat
Untuk adik kasihku seorang
3. Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur panjang
Tentu kita berjumpa lagi
4. Panjanglah rumput di pematang
Di sabit orang Inderagiri
Di sana panas sampai petang
Kiranya hujan tengah hari
134
Cobalah Kamu berusaha untuk mengungkapkan isi pantun yang pertama. Apakah
isinya? Cobalah bandingkan jawabanmu dengan penjelasan berikut ini!
Pada contoh pantun yang pertama, isinya mengungkapkan seorang anak muda yang
ingin berkenalan dengan seseorang. Mungkin anak muda tersebut mengagumi, tertarik,
dan bahkan mungkin terpesona dengan seseorang. Karena itulah anak muda tersebut
mengungkapkan maksudnya ingin berkenalan dengan seseorang yang dikaguminya.
Nah, tentunya Kamu dapat menyimpulkan bahwa pantun tersebut merupakan pantun
perkenalan.
Lanjutkan kegiatanmu untuk mengungkapkan isi pantun yang kedua. Bagaimana
jawabanmu? Setelah pemuda berkenalan, timbullah perasaan jatuh cinta. Perasaan ini
dapat diungkapkan dengan pantun seperti contoh pada pantun berkasih-kasihan. Isi
pantun itu menggambarkan seorang pemuda yang sedang jatuh cinta pada seorang
kekasih. Pemuda tersebut melakukan segala sesuatu untuk orang yang dikasihinya.
Begitulah perasaan seseorang yang sedang jatuh cinta.
Dari isi pantun tersebut, Kamu dapat menyimpulkan bahwa pantun tersebut merupakan
pantun berkasih-kasihan.
Bagaimana dengan pantun yang ketiga dan keempat?
Pada contoh pantun yang ketiga, isinya menggambarkan adanya perpisahan. Namun
ada pula suatu harapan untuk dapat berjumpa lagi bila ada umur panjang. Pantun yang
keempat menggambarkan adanya suatu kekecewaan. Mengharapkan hari akan tetap
panas sampai petang, tiba-tiba turun hujan di tengah hari.
Kamu sudah dapat menyimpulkan jenis pantun tersebut. Pantun yang keempat disebut
pantun perceraian, sedangkan pantun yang ketiga disebut pantun beriba hati. Di
samping keempat pantun tersebut, masih ada contoh yang lain, misalnya:
5. Singkarak kotanya tinggi
Asam pauh dari seberang
Awak menangis seorang diri
Mengenang nasib di rantau orang
6. Buah pinang buah belimbing
Ketiga dengan buah mangga
Punya kawan berbibir sumbing
Biar marah tertawa juga
Cobalah, Kamu ungkapkan isi kedua pantun tersebut. Bagaimana jawabanmu? Pantun
yang kelima, menggambarkan kisah seorang anak muda yang menangis seorang diri. Ia
memikirkan nasibnya yang jauh dari keluarganya karena ia pergi merantau. Pantun
yang keenam, isinya menggambarkan suatu hal yang bersifat jenaka atau lucu.
Dari uraian dan contoh-contoh tersebut, Kamu sudah dapat menentukan jenis pantun
berdasarkan isinya. Simak uraian berikut ini!
135
1. Pantun anak-anak :
a. pantun bersuka cita
b. pantun berduka cita
c. Pantun Muda/remaja
d. pantun perkenalan
e. pantun berkasih-kasihan
f. pantun perceraian
g. pantun beriba hati
h. pantun nasihat
i. pantun jenaka
Setelah Kamu memahami contoh dan penjelasan tentang pantun anak-anak dan pantun
anak muda, cobalah Kamu berlatih untuk menentukan jenis pantun berikut ini
berdasarkan isinya!
1. Dibawa itik pulang petang
Dapat di rumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hari cemas menjadi hilang
2. Anak nelayan menangkap pari
Sampannya karam terbentur karang
Sungguh malang nasibku ini
Ayah pergi ibu berpulang
3. Burung merpati burung kayangan
Terbang tinggi di angkasa
Bunga melati dalam jambangan
Bolehkah kumbang hinggap di sana
4. Dari jauh kapalpun datang
Berlabuh dekat pulau pandan
Dari jauh kakanda datang
Rasa semangat pulang ke badan
5. Hari ini ladang dicangkul
Esok benih baru disemai
Malam ini kita berkumpul
Esok lusa kita bercerai
6. Makan semangka berulam manggis
Enak dimakan dalam perahu
Di luar gelak di dalam tangis
Hanya Tuhan yang Maha Tahu
136
7. Ke ladang pergi ke gurun
Aur duri melingkar kota
Hari petang matahari turun
Dagang berurai air mata
8. Anak rusa di rumpun salak
Patah tanduknya ditimpa genta
Riuh kerbau bergelak-gelak
Melihat beruk berkaca mata
Bila Kamu mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu. Nah sekarang
cocokkanlah jawabanmu dengan jawaban modul ini.
1. pantun anak yang bersifat gembira
2. pantun anak yang bersifat sedih
3. pantun berkenalan
4. pantun berkasih-kasihan
5. pantun perceraian
6. pantun beriba hati
7. pantun nasib
8. pantun jenaka
Lanjutkan kegiatanmu untuk mempelajari pantun orang tua. Pantun ini dipakai di
kalangan orang yang sudah berumur. Kehidupan para orang tua pada umumnya selalu
erat dengan kehidupan keagamaan, adat istiadat, dan nasihat. Sebagai contoh, coba
Kamu baca dan resapi isi pantun berikut ini.
1. Pantun keagamaan
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis badan di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Mengapa isi pantun tersebut termasuk pantun keagamaan? Kamu dapat menjawab
dengan membaca dan memahami baris atau larik yang keempat. Kalimatnya
berbunyi "teringat badan tidak sembahyang". Sembahyang merupakan suatu
kewajiban bagi umat beragama. Isi pantun itu mengingatkan kepada kita untuk
selalu menjalankan sesuatu dengan agama yang kita anut. Apakah yang terjadi bila
seseorang lupa melakukan kewajibannya? Ia akan menyesal di kemudian hari.
137
2. Pantun nasihat
Pergi berperang memakai sangkur
Membawa pisau dalam kantung
Jadilah anak yang bersikap jujur
Nasibmu akan selalu beruntung
Pantun tersebut merupakan pantun nasihat. Apa alasannya? Kamu tentu dapat
menjawabnya. Isi pantun tersebut memberikan nasihat kepada anak-anak agar
mempunyai sikap jujur. Dengan kejujuran nasib seseorang akan selalu beruntung.
3. Pantun adat istiadat
Jika diantang tiga gantang
Akan disukai tiga sukat
Jika direntang akan panjang
Baik dipintal supaya singkat
Pantun tersebut merupakan pantun adat. Apa maksudnya? Pantun tersebut
menggambarkan suasana yang sering muncul dalam kehidupan masyarakat. Jika
ada masalah kemudian diperbesar, masalah itu akan menjadi panjang. Namun jika
masalah itu dipecahkan bersama segalanya akan menjadi singkat, tidak akan
menimbulkan selisih paham atau sengketa.
Dari contoh-contoh tersebut, cobalah Kamu berlatih untuk menentukan jenis pantun
berikut ini!
1 Buah pepaya manis rasanya
Pohon tinggi buahnya lebat
Kalau anda berbuat dosa
Hendaknya segera bertobat
2. Kulit lembut celupkan semak
Mari dibuat tapak kasut
Hari dibuat janganlah tamak
Kalau mati tidak mengikut
3. Anak buaya tarik ke jala
Semangka tua di celah batu
Adat budaya biar berbeda
Tetapi kita bersatu padu
138
Nah, bagaimana jawabanmu? Cocokkan dengan jawaban pada modul ini, yaitu: 1. pantun agama
2. pantun adat istiadat
3. pantun nasihat
Apabila kamu sudah menguasai materi tersebut secara keseluruhan, lanjutkan
kegiatanmu untuk mengerjakan tugas selanjutnya. Namun, sebelumnya bacalah
kosakata dari rangkuman berikut ini.
Kosakata berurai = bercerai berai
beriba hati = menimbulkan rasa belas kasihan
gantang = takaran
genta = lonceng besar
jambangan = tempat menaruh bunga
semai = menanam atau menabur benih berupa biji-bijian
jenaka = membangkitkan tawa, lucu, kocak
jantung hati = kekasih yang tercinta
kerat = potong, iris
tamak = serakah
Rangkuman 1. Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Pantun anak-anak
b. yang bersifat gembira
c. yang bersifat sedih
4. Pantun anak muda
a. pantun berkenalan
b. pantun berkasih-kasihan
c. pantun perceraian
d. pantun beriba hati
e. pantun nasib
f. pantun jenaka
5. Pantun orang tua
a. pantun keagamaan
b. pantun nasihat
c. pantun adat istiadat
139
6. Tugas 3
1. Jenis pantun dapat dibedakan berdasarkan isi dan lingkungan masyarakat
pemakainya. Tugas yang harus Kamu kerjakan adalah menentukan jenis pantun
berikut ini berdasarkan isinya! a. Burung pipit bernyanyi merdu
Hinggap di dahan pohon rindang
Lincah nian gadis cilik itu
Bersama kami berdendang riang
b. Dari kota Bandung ke Baturaja
Jangan lupa membawa melon
Adik duduk bermuram durja
Karena tidak mendapat balon
c. Pesawat terbang bertolak dari pangkalan
Hendak menuju kota Surabaya
Kalau boleh kita kenalan
Baju merah siapa namanya
d. Ambil puan dari merninda
Pandan di Jawa saya rebahkan
Jika tuan berkenan bawa adinda
Badan dan agama saya serahkan
e. Dari Jakarta menuju Pati
Naik kereta pergi bersama
Hendaklah dinda sabar menanti
Kanda berlayar tidak kan lama
f. Gunung tinggi diliputi awan
Berteduh langit malam dan siang
Terdengar kampung memanggil bulan
rasakan hancur tulang belakang
g. Tidak salah bunga lembayung
Salahnya pandan menderita
Tidak salah Bunda mengandung
Salahnya badan buruk pinta
h. Daun bayam penyulan nasi
Buah pisang rimbang jadi pelengkap
Semenjak ayam jadi polisi
Banyak musang masuk perangkap
140
i. jalan-jalan ke kota Semarang
Jangan lupa bawa bunga melati
Kalau anda rajin sembahyang
Hidup senang di akhirat nanti
j. Gajah Mada perwira perkasa
Rela berjuang tanpa upeti
Segala kerja haruslah diperiksa
Supaya tidak kesal hati
2. Tulislah sebuah pantun jenaka!
141
C. PENUTUP
Kamu sudah mempelajari bentuk puisi yaitu "Pantun". Pantun adalah sebuah puisi lama
yang mencerminkan kehidupan masyarakat lama. Melalui pantun inilah masyarakat lama,
baik anak-anak, kaum muda, maupun para orang tua dapat mengungkapkan segala
perasaannya.
Melalui modul ini, Kamu dapat mengetahui ciri-ciri dan mengungkapkan isi pantun.
Bahkan, Kamu dapat menentukan jenis pantun yang telah Kamu pelajari. Nah jika tugas-
tugas sudah Kamu kerjakan, cocokkanlah dengan kunci tugas. Ada kesalahan, jangan
bersedih, perbaikilah. Kemudian siapkan dirimu untuk mengikuti tes akhir modul ini.
Semoga hasil tes tersebut memuaskan sehingga Kamu dapat melanjutkan mempelajari
modul berikutnya tentang tarian daerah.
Selamat belajar!
142
D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Dua baris pertama merupakan sampiran
c. Baris berikutnya merupakan isi
d. Rumus sajaknya abab atau sajak silang
Tugas 2 a. Isinya merupakan nasihat bagi orang-orang yang memiliki banyak ilmu, tetapi jika
tidak sembahyang tidak ada gunanya.
b. Isinya menggambarkan seseorang yang sedang jatuh cinta. Kasih sayang yang ia miliki
diawali dari mata yang saling pandang. Kemudian dari pandangan itu berlanjut ke
dalam hati.
c. Isinya merupakan suatu teguran pada masyarakat luas bahwa jika terjadi suatu
permasalahan tidak perlu bertengkar.
Tugas 3 1. a. pantun anak bersuka ria
b. pantun anak yang bersifat sedih
c. pantun berkenalan
d. pantun berkasih-kasihan
e. pantun beriba hati
f. pantun adat
g. pantun jenaka
h. pantun agama
i. pantun nasihat
2. Contoh
Jalan-jalan ke kota Banjarsari
Terasa nyaman naik bus Hiba
Melihat adik lincah menari
Hati senang ikut tertawa
143
KEPUSTAKAAN
Akhdiah, Sabarti et al. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga..
Akhdiah, Sabarti, dkk. 1996. materi Pokok Menulis II. Jakarta: Karunia U.T.
Anipudin, dkk. 2005. Cermat Bahasa Indonesia 1. Solo: Tiga Serangkai.
Badudu, J.S. 1990. Pintar Berbahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud. 1983,
Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.
Chamid, Amansyah. 1992. Pelajaran Menulis Bahasa Indonesia. Surabaya: Kendang Sari.
Gelombang Datang Dinihari. Jakarta:
Djupriyanto et al. Pelajaran Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya: Kendang
Sari.
G. Arsyad, Maidar. 1986, Materi Pokok Kesusastraan I. Jakarta: Karunia U.T.
HS. L. Murbandono. 2003. Puisi Rakyat Merdeka. Jakarta: Grasindo.
Ismi, Afiah. 2004. Guruku Matahari Bangsaku. Jakarta: Balai Pustaka.
Kompas Harian Umum Jakarta 21 Januari 2007.
Nurhadi, dkk. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Seputar Indonesia Harian Umum Jakarta 28 Januari 2007
Sudarso. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia.
Sumantri. Maman et al. Pedoman Surat Menyurat. Jakarta: Gramedia.
Sumardjo, Yacob, dan Saini K.M. 1986, Memahami Kesusastraan. Bandung : Alumni.
Sumarti, Dkk. 1985. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Pusbinbangsa.
Supriyati, dkk. 2005. Cakap dan Aktif Berbahasa Indonesia 1. Jakarta: Empat Sekawan
Sejahtera.
Tampubolon, O. P. 1990. Kemampuan Membaca. Bandung : Angkasa
Tarigan, H.G. 1990. Pengajaran Kosa Kata. Bandung : Angkasa
Tarigan. Djago. 1982. Membina Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung : Angkasa.
Tarigan. H. G. 1986. Pengantar Semantik. Bandung: Angkasa
Team Penggagas Kreasi: MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia Kodya Jakarta Utara.
2004. Antologi Puisi. Jakarta: Tunas Melati.