56
REFRAKSI MATA Bagian Ilmu Kesehatan Mata FK Undip/RSUP Dr. Kariadi Bagian Ilmu Kesehatan Mata FK Undip/RSUP Dr. Kariadi S E M A R A N G S E M A R A N G Dr. Norma D. Handojo, SpM(K) Dr. Norma D. Handojo, SpM(K)

Bahan Kuliah Refraksi Finish

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT

Citation preview

Page 1: Bahan Kuliah Refraksi Finish

REFRAKSI MATA

Bagian Ilmu Kesehatan Mata FK Undip/RSUP Dr. KariadiBagian Ilmu Kesehatan Mata FK Undip/RSUP Dr. Kariadi

S E M A R A N GS E M A R A N G

Dr. Norma D. Handojo, SpM(K)Dr. Norma D. Handojo, SpM(K)

Page 2: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Bicara fisika refraksi didifinisikan sebagai :Bicara fisika refraksi didifinisikan sebagai :

Berbeloknya arah sinar apabila melalui dari satu Berbeloknya arah sinar apabila melalui dari satu media/bahan trasparan ke bahan trasparan lain, media/bahan trasparan ke bahan trasparan lain, yang mempunyai index bias berbeda.yang mempunyai index bias berbeda.

Dibidang ophthalmologi, refraksi membicarakan Dibidang ophthalmologi, refraksi membicarakan mengenai kelainan refraksi mata dan cara-cara mengenai kelainan refraksi mata dan cara-cara menentukan atau mengukur besar kelainan menentukan atau mengukur besar kelainan refraksi tersebut dan cara-cara pemberian resep refraksi tersebut dan cara-cara pemberian resep kaca mata atau lensa untuk memperbaiki atau kaca mata atau lensa untuk memperbaiki atau membuat penglihatan menjadi lebih terang.membuat penglihatan menjadi lebih terang.

Page 3: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Beberapa istilah dibidang refraksi :Beberapa istilah dibidang refraksi :

VergenceVergenceAdalah arah sinarAdalah arah sinar

DivergenceDivergenceBila berkas sinar saling menjauhiBila berkas sinar saling menjauhi(berkas sinar dari satu titik (berkas sinar dari satu titik divergencedivergence disebut sebagai disebut sebagai negativenegative vergencevergence))

ConvergenceConvergenceBila berkas sinar saling mendekatiBila berkas sinar saling mendekati

Page 4: Bahan Kuliah Refraksi Finish

(bila berkas sinar (bila berkas sinar convergence convergence kearah satu titik kearah satu titik disebut sebagai disebut sebagai positive vergencepositive vergence))

Sinar paralel dianggap mempunyai Sinar paralel dianggap mempunyai vergencevergence nol nol ((zero vergencezero vergence). Karena berkas sinar tidak saling ). Karena berkas sinar tidak saling mendekati atau menjauhi.mendekati atau menjauhi.

Berkas sinar yang datang dari sumber cahaya Berkas sinar yang datang dari sumber cahaya adalah sinar adalah sinar divergencedivergence..

Sinar Sinar convergenceconvergence tidak berasal dari alam, tetapi tidak berasal dari alam, tetapi dari sinar yang dihasilkan oleh sistem optik.dari sinar yang dihasilkan oleh sistem optik.

Sinar matahari dianggap sebagai sinar pararel yang Sinar matahari dianggap sebagai sinar pararel yang mempunyai mempunyai zero vergencezero vergence..

Page 5: Bahan Kuliah Refraksi Finish

A.Sinar DivergenceB.Sinar ConvergenceC.Sinar Pararel/Sejajar

Page 6: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Kekuatan Kekuatan VergenceVergence ( (Vergence powerVergence power))

Didifinisikan sebagai kemampuan curvatura Didifinisikan sebagai kemampuan curvatura lensa untuk membuat lensa untuk membuat DivergenceDivergence atau atau ConvergenceConvergence suatu berkas sinar. suatu berkas sinar.

VergenceVergence berbanding terbalik dengan jarak. berbanding terbalik dengan jarak.

Secara convention dikatakan :Secara convention dikatakan : DivergenceDivergence untuk “kekuatan” minus untuk “kekuatan” minus Convergence Convergence untuk “kekuatan” plusuntuk “kekuatan” plus

Kekuatan refraksi dari lensa dinyatakan Kekuatan refraksi dari lensa dinyatakan dengan “Dioptri” (disingkat dengan D).dengan “Dioptri” (disingkat dengan D).

Page 7: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Focal Light Lensa :Focal Light Lensa :

Adalah jarak antara lensa dan bayangan Adalah jarak antara lensa dan bayangan yang dibentuk oleh suatu objek dari jarak yang dibentuk oleh suatu objek dari jarak tak terhingga.tak terhingga.

F (m) =F (m) =

1

D

Page 8: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Macam-macam lensa :Macam-macam lensa :

SpherisSpheris CylindrisCylindris SpherocylindrisSpherocylindris PrismaPrisma

Page 9: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Lensa SpherisLensa Spheris Mempunyai kelengkungan (curvatura) Mempunyai kelengkungan (curvatura)

yang sama pada seluruh permukaannya yang sama pada seluruh permukaannya sehingga mempunyai kekuatan refraksi sehingga mempunyai kekuatan refraksi yang sama pada semua bidang meridian.yang sama pada semua bidang meridian.

Dibentuk oleh dua prisma yang saling Dibentuk oleh dua prisma yang saling berhimpitan pada ke 2 apex atau ke 2 berhimpitan pada ke 2 apex atau ke 2 basisnya.basisnya.

Page 10: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Lensa spheris convex akan mendekatkan Lensa spheris convex akan mendekatkan berkas sinar (berkas sinar (convergence light raysconvergence light rays) ) disebut sebagai lensa plus.disebut sebagai lensa plus.

Lensa spheris Lensa spheris concaveconcave akan menyebarkan akan menyebarkan berkas sinar (berkas sinar (divergence light raysdivergence light rays) ) disebut sebagai lensa minus.disebut sebagai lensa minus.

Page 11: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Focal Point Lensa (F)Focal Point Lensa (F)

Lensa plus (Lensa plus (convexconvex) terletak pada titik dari ) terletak pada titik dari sinar sejajar yang melalui lensa tersebut sinar sejajar yang melalui lensa tersebut yang membelokkan bayangan.yang membelokkan bayangan.

Lensa minus (Lensa minus (concaveconcave)) Tidak dari mana sinar sejajar yang melalui Tidak dari mana sinar sejajar yang melalui

lensa tersebut tampak menyebar.lensa tersebut tampak menyebar.

Page 12: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Focal Point

Lensa SpherisLensa Spheris

Page 13: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Perhitungan antara kekuatan lensa Perhitungan antara kekuatan lensa (dioptri) dengan focal point (titik f) (dioptri) dengan focal point (titik f) dengan perhitungan matematik.dengan perhitungan matematik.

D = D =

D : dioptriD : dioptri

F : panjang focal point (dalam meter)F : panjang focal point (dalam meter)

f

1

Page 14: Bahan Kuliah Refraksi Finish

ContohContohLensa plusLensa plus1 D 1 D titik f = + 1 = 1/f titik f = + 1 = 1/f f = 1 m f = 1 m2 D 2 D titik f = 2 = 1/f titik f = 2 = 1/f f = 0,5 m f = 0,5 m4 D 4 D titik f = 4 = /f titik f = 4 = /f f = 0,25 m f = 0,25 m

+ 0,25 D + 1,00 D

4 meter 1 meter

Page 15: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Lensa minus :Lensa minus : sinar sejajar yang sinar sejajar yang masuk/melalui lensa minus akan masuk/melalui lensa minus akan membentuk bayangan maya didepan lensa.membentuk bayangan maya didepan lensa.

Contoh :Contoh :

1 D 1 D titik f = - 1 = 1/f titik f = - 1 = 1/f f = - 1 m f = - 1 m

4 D 4 D titik f = - 4 = 1/f titik f = - 4 = 1/f f = - 0,25 m f = - 0,25 m- 1,00 D - 4,00 D

1 meter 0,25 meter

Page 16: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Lensa cylindris/silinderLensa cylindris/silinder

mempunyai kekuatan mempunyai kekuatan vergence vergence hanya hanya pada satu bidang meridian yaitu pada pada satu bidang meridian yaitu pada bidang tegak lurus axis cylinder. Pada bidang tegak lurus axis cylinder. Pada bidang sejajar axis tidak mempunyai bidang sejajar axis tidak mempunyai kekuatan refraksi.kekuatan refraksi.

Lensa cilinder dibentuk dari tabung yang Lensa cilinder dibentuk dari tabung yang dibelahdibelah

Focus lensa silinder membentuk satu garisFocus lensa silinder membentuk satu garis

Page 17: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Axis

180o 0o

L R

Page 18: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Lensa spherosilinder adalah gabungan Lensa spherosilinder adalah gabungan antara lensa speris dan silindris, disebut antara lensa speris dan silindris, disebut juga sebagai compound lens atau toric lens.juga sebagai compound lens atau toric lens.

Lensa spherosilinder memfokuskan sinar Lensa spherosilinder memfokuskan sinar pada dua garis fokus, bentuk sinar yang pada dua garis fokus, bentuk sinar yang difokuskan oleh lensa spherosilinder disebut difokuskan oleh lensa spherosilinder disebut ”Conoid of Sturm””Conoid of Sturm”

Diantara dua garis fokus pada cohroid of Diantara dua garis fokus pada cohroid of Sturm terdapat “Sturm terdapat “circle of least confusioncircle of least confusion”, ”, yang merupakan titik yang paling focus yang merupakan titik yang paling focus diantara semua focus-fokus yang dibentuk diantara semua focus-fokus yang dibentuk oleh lensa spherosilinder.oleh lensa spherosilinder.

Page 19: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Focal Line

Focal Line

Circle of LeastConfusion

Conoid of SturmConoid of Sturm

Page 20: Bahan Kuliah Refraksi Finish

PrismaPrismaSinar melalui prisma akan dibias mendekati basisSinar melalui prisma akan dibias mendekati basisObjek yang dilihat melalui prisma akan tampak Objek yang dilihat melalui prisma akan tampak mendekati apex.mendekati apex.

Page 21: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Karena lensa spheris dibentuk dari dua prisma yang Karena lensa spheris dibentuk dari dua prisma yang berhimpitan maka lensa spheris mempunyai kekuatan berhimpitan maka lensa spheris mempunyai kekuatan prisma disemua permukaan kecuali pada central optik prisma disemua permukaan kecuali pada central optik dari lensa. dari lensa.

Kekuatan lensa prisma untuk membias sinar dinyatakan Kekuatan lensa prisma untuk membias sinar dinyatakan dengan prisma dioptry dengan singkatan PD atau dengan prisma dioptry dengan singkatan PD atau dengan ∆ diatas angkanya (misal 1 PD atau 1dengan ∆ diatas angkanya (misal 1 PD atau 1∆∆).).

Contoh :Contoh :Dikatakan 1Dikatakan 1∆∆ bila sinar sejajar yang melalui prisma bila sinar sejajar yang melalui prisma tersebut akan dibelokkan sejauh 1 cm bila di ukur pada tersebut akan dibelokkan sejauh 1 cm bila di ukur pada jarak 1 m.jarak 1 m.

Sinar yang dibelokkan 1 cm bila di ukur pada jarak 2 m Sinar yang dibelokkan 1 cm bila di ukur pada jarak 2 m adalah dari prisma o.5 PD.adalah dari prisma o.5 PD.

Page 22: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Sistem optik mata manusiaSistem optik mata manusia

Sistem optik mata sangat kompleks, karena Sistem optik mata sangat kompleks, karena rumitnya struktur dari media refrakta mata.rumitnya struktur dari media refrakta mata.

Media refrakta mata terdiri dari :Media refrakta mata terdiri dari : CorneaCornea Humor aqueousHumor aqueous LensaLensa Corpus vitreousCorpus vitreous

Page 23: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Untuk mempermudah pengertian optik mata, banyak model diajukan oleh para pakar.

Yang terkenal adalah Gullstrand Schematic Eye yang mendapat hadiah Nobel pada tahun 1911. yang dianggap paling mendekati keadaan mata manusia. Tetapi untuk keadaan tertentu dan perhitungan-perhitungan klinik, supaya lebih praktis dibuat lebih sederhan lagi.

Page 24: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Karena Karena principal pointprincipal point dari cornea dan lensa dari cornea dan lensa sangat berdekatan dibuat sebagai sangat berdekatan dibuat sebagai ”intermediate point” yang tunggal. Nodal ”intermediate point” yang tunggal. Nodal point dari cornea dan lensa di kombinasi point dari cornea dan lensa di kombinasi menjadi nodal point dari mata. Mata menjadi nodal point dari mata. Mata dianggap sebagai suatu skema refraksi dianggap sebagai suatu skema refraksi tunggal dengan indek bias udara 1.0 dan tunggal dengan indek bias udara 1.0 dan 1.33 untuk mata. Keadaan ini disebut 1.33 untuk mata. Keadaan ini disebut sebagai ”Reduced sebagai ”Reduced Schematic eye Schematic eye ””..

Page 25: Bahan Kuliah Refraksi Finish

””Reduced Reduced Schematic eye Schematic eye ””

Page 26: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Sumbu-sumbu penting dari mata :Sumbu-sumbu penting dari mata :

Visual axis = axis visualisVisual axis = axis visualisGaris yang mehubungkan titik fixasi dengan Garis yang mehubungkan titik fixasi dengan fovea, melalui nodal point.fovea, melalui nodal point.

Pupillary axisPupillary axisGaris yang melalui pertengahan pupil yang Garis yang melalui pertengahan pupil yang tegak lurus permukaan kornea.tegak lurus permukaan kornea.

Principal point of visionPrincipal point of visionGarisa yang melalui objek yang dimaksud, Garisa yang melalui objek yang dimaksud, tegak lurus pada permukaan kornea.tegak lurus pada permukaan kornea.

Page 27: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Optical axis = axis opticusOptical axis = axis opticus

Garis yang melalui sentral optic dari cornea, Garis yang melalui sentral optic dari cornea, lensa dan fovea.lensa dan fovea.

lensa sedikit desentrasi terhadap cornea dan lensa sedikit desentrasi terhadap cornea dan visual axis, tetapi karena sangat sedikit visual axis, tetapi karena sangat sedikit perbedaannya, optical axis dianggap satu.perbedaannya, optical axis dianggap satu.

Angle kappa (K)Angle kappa (K)

Sudut antara pupillary axis dan visual axisSudut antara pupillary axis dan visual axis

Angle alpha (α)Angle alpha (α)

Sudut pada nodal point yang dibentuk oleh Sudut pada nodal point yang dibentuk oleh optical axis dan visual axis besarnya optical axis dan visual axis besarnya ++ 5 500..

Page 28: Bahan Kuliah Refraksi Finish
Page 29: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Status refraksi mataStatus refraksi mata

Pada mata normal sinar sejajar yang masuk Pada mata normal sinar sejajar yang masuk mata dalam keadaan tanpa akomodasi, akan mata dalam keadaan tanpa akomodasi, akan difokuskan tepat pada retina. Keadaan mata difokuskan tepat pada retina. Keadaan mata yang demikian disebut mata yang emetropia.yang demikian disebut mata yang emetropia.

Apabila dalam keadaan tanpa akomodasi sinar Apabila dalam keadaan tanpa akomodasi sinar yang masuk mata tidak dapat difokuskan pada yang masuk mata tidak dapat difokuskan pada retina, disebut mata yang ametropia.retina, disebut mata yang ametropia.

Page 30: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Macam ametropiaMacam ametropia MyopiaMyopia HipermetropiaHipermetropia AstigmatismaAstigmatisma

Ametropia dapat oleh karena :Ametropia dapat oleh karena : axial : sumbu bola mata tidak normalaxial : sumbu bola mata tidak normal refraktif : kekuatan bias matatidak normalrefraktif : kekuatan bias matatidak normal curvatura dapat dari cornea dan lensacurvatura dapat dari cornea dan lensa

Page 31: Bahan Kuliah Refraksi Finish

MyopiaMyopia

Yaitu apabila sinar sejajar yang masuk mata Yaitu apabila sinar sejajar yang masuk mata (tanpa akomodasi) difokuskan jatuh didepan (tanpa akomodasi) difokuskan jatuh didepan retina.retina.Dapat disebabkan :Dapat disebabkan :Axial length (sumbu bola mata) yang Axial length (sumbu bola mata) yang panjang melebihi normal (normal berkisar panjang melebihi normal (normal berkisar 23-24 mm)23-24 mm)Refraktif : karena indeks refraksi meningkat. Refraktif : karena indeks refraksi meningkat. Misal pada penderita diabetes mellitus dan Misal pada penderita diabetes mellitus dan katarak (type nuclear)katarak (type nuclear)

Page 32: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Curvatura : Curvatura : – ceratoconcusceratoconcus– lenticonuslenticonus– lentiglobuslentiglobus

Berdasarkan derajatnya myopia dibedakan :Berdasarkan derajatnya myopia dibedakan : myopia ringan : 0.5 – <3Dmyopia ringan : 0.5 – <3D myopia sedang : 3 – 6Dmyopia sedang : 3 – 6D myopia berat : > 6Dmyopia berat : > 6D

Page 33: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Type myopia secara klinis :Type myopia secara klinis :

Myopia simplexMyopia simplex– Tidak dijumpai kelainan patologis pada mataTidak dijumpai kelainan patologis pada mata– Progresifitas mulai berkurang saat masa Progresifitas mulai berkurang saat masa

pubertas dan stabil pada usia sekitar 20 pubertas dan stabil pada usia sekitar 20 tahuntahun

– Derajad myopnya tak lebih dari 6DDerajad myopnya tak lebih dari 6D– Visusnya dengan koreksi dapat mencapai Visusnya dengan koreksi dapat mencapai

penuhpenuh

Page 34: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Myopia patologisMyopia patologis– Bila myopia masih progresive, disebut Bila myopia masih progresive, disebut

juga sebagi myopia progressivejuga sebagi myopia progressive– Dijumpai tanda-tanda degenerative Dijumpai tanda-tanda degenerative

padapada•VitreousVitreous•Macula Macula •RetinaRetina

Page 35: Bahan Kuliah Refraksi Finish

– Gambaran klinisnya antara lain :Gambaran klinisnya antara lain :• Secara keseluruhan bola mata lebih besar, Secara keseluruhan bola mata lebih besar,

pemanjangan bola mata pada myop pathologi pemanjangan bola mata pada myop pathologi hampir seluruhnya kearah poluspostreriorhampir seluruhnya kearah poluspostrerior

• Curvatura lebih flatCurvatura lebih flat• COA lebih dalamCOA lebih dalam• Pupil lebih lebarPupil lebih lebar• Secara lebih tipisSecara lebih tipis• Gambar fundus oculi dapat dijumpaiGambar fundus oculi dapat dijumpai

- pada papil NII ”myopic cressent”- pada papil NII ”myopic cressent”

- retina tigroid (oleh karena kehilangan banyak - retina tigroid (oleh karena kehilangan banyak pigmen) pigmen)

dan vasa choroiddan vasa choroid• Tampak jelasTampak jelas• Choroid atrofi (gambaran bercak-bercak putih pada Choroid atrofi (gambaran bercak-bercak putih pada

fundus)fundus)

Page 36: Bahan Kuliah Refraksi Finish

– Daerah macula dapat dijumpai Daerah macula dapat dijumpai Foster-fuchs fleck (sangat jarang dijumpai)Foster-fuchs fleck (sangat jarang dijumpai) AtropiAtropi Gambaran mirip perdarahan di dekat Gambaran mirip perdarahan di dekat

maculamacula– Pada derajat myop yang sangat tinggi dapat Pada derajat myop yang sangat tinggi dapat

dijumpai posterior stofiloma (seluruh polus dijumpai posterior stofiloma (seluruh polus posterior herniasi kebelakang)posterior herniasi kebelakang)

Komplikasi yang dapat terjadiKomplikasi yang dapat terjadi– Perdarahan retinaPerdarahan retina– Robekan retina yang dapat berlanjut menjadi Robekan retina yang dapat berlanjut menjadi

retinal detachment (ablasio retina)retinal detachment (ablasio retina)

Page 37: Bahan Kuliah Refraksi Finish

KeluhanKeluhan

Pada myopia ringan hanya mengeluh melihat Pada myopia ringan hanya mengeluh melihat jauh kabur, kadang-kadang ada keluhan mata jauh kabur, kadang-kadang ada keluhan mata lelah.lelah.

Dapat dijumpai strabismus divergen (pada salah Dapat dijumpai strabismus divergen (pada salah satu mata tidak menggunakan binocular vison)satu mata tidak menggunakan binocular vison)

Pada myopiap pathologis (tergantung pada Pada myopiap pathologis (tergantung pada orang yang degenerasi) dapat timbul keluhan orang yang degenerasi) dapat timbul keluhan floatersfloaters scotomascotoma penglihatan kabur sebagian atau kabur tiba.penglihatan kabur sebagian atau kabur tiba.

Page 38: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

””Optical correction”Optical correction” Memberi lensa speris negativeMemberi lensa speris negative Pada anak-anak dengan derajat myop sampai Pada anak-anak dengan derajat myop sampai dengan - 6 D, diberikan full koreksi dan dipakai dengan - 6 D, diberikan full koreksi dan dipakai terus.terus. Pada myop diatas - 6 D pada pemberian pertama Pada myop diatas - 6 D pada pemberian pertama kali dapat diturunkan dulu antara 1 – 2 D.kali dapat diturunkan dulu antara 1 – 2 D. Pada myop tinggi dapat dikurangi sesuai Pada myop tinggi dapat dikurangi sesuai keadaan.keadaan.

Page 39: Bahan Kuliah Refraksi Finish

OperativeOperative– Clear lens extractionClear lens extraction– PRK (Photo Refraktive Keratectomy)PRK (Photo Refraktive Keratectomy)– Lasik (Laser Insitu Keratomileusis)Lasik (Laser Insitu Keratomileusis)– Intra stromal plastic ringIntra stromal plastic ring

Page 40: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Berdasarkan pengaruh tonus otot-otot ciliar Berdasarkan pengaruh tonus otot-otot ciliar dan akomodasi mata, hipermetropia di bagi dan akomodasi mata, hipermetropia di bagi menjadi :menjadi : Latent :Latent : yaknik hipermetropia yang masih dapat yaknik hipermetropia yang masih dapat diatasi secara fisiologi oleh kekuatan tonus otot-diatasi secara fisiologi oleh kekuatan tonus otot- otot ciliarisotot ciliaris Manifest :Manifest : a. Fakultative : yakni hipermetropia yang masih a. Fakultative : yakni hipermetropia yang masih dapat diatasi oleh usaha akomodasidapat diatasi oleh usaha akomodasi b. Absolute : yakni hipermetropia yang sudah tdk b. Absolute : yakni hipermetropia yang sudah tdk dapat diatasi oleh akomodasi (keadaan ini dapat diatasi oleh akomodasi (keadaan ini memerlukan koreksi lensa spheris positive).memerlukan koreksi lensa spheris positive).

Page 41: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Hipermetropia laten ditambah dengan Hipermetropia laten ditambah dengan hipermetropia manifes disebut sebagai total hipermetropia manifes disebut sebagai total hipermetropia.hipermetropia.

Untuk menghilangkan kekuatan tonus otot-Untuk menghilangkan kekuatan tonus otot-otot ciliar dan akomodasi sehingga otot ciliar dan akomodasi sehingga mendapatkan hasil pengukuran besarnya mendapatkan hasil pengukuran besarnya hipermetropia yang sesungguhnya otot-otot hipermetropia yang sesungguhnya otot-otot ciliar perlu dilumpuhkan dengan obat yang ciliar perlu dilumpuhkan dengan obat yang bersifat ophtalmoplegi, misalnya sulfas bersifat ophtalmoplegi, misalnya sulfas atropin 1% tetes mata.atropin 1% tetes mata.

Page 42: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Gambaran klinikGambaran klinik

Secara umum mata hipermetrop lebih Secara umum mata hipermetrop lebih kecil dibanding normalkecil dibanding normal

Diameter antero posterior lebih pendekDiameter antero posterior lebih pendek Cornea lebih kecil (normal diameter Cornea lebih kecil (normal diameter

cornea 11.5 mm( vertical) – 12 mm cornea 11.5 mm( vertical) – 12 mm (horizontal)(horizontal)

COA lebih dangkalCOA lebih dangkal

Page 43: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Fundus okuli (pada hipermetrop tinggi) adapun Fundus okuli (pada hipermetrop tinggi) adapun refleks “berkilau” pada fundus yang disebut refleks “berkilau” pada fundus yang disebut sebagai “sebagai “short-silk retina”short-silk retina”– Papil N II memberi gambaran seperti optic Papil N II memberi gambaran seperti optic

neuritis, disebut pseudo-papilitis.neuritis, disebut pseudo-papilitis.– Reflex vasa lebih tampak dan vasa lebih Reflex vasa lebih tampak dan vasa lebih

berkelokberkelok– Letak macula lebih jauh dari optic disc sehingga Letak macula lebih jauh dari optic disc sehingga

timbul positive sudut α yang lebih besar.timbul positive sudut α yang lebih besar. Bila dijumpai sudut pandang positif yang lebih Bila dijumpai sudut pandang positif yang lebih

besar, akan menimbulkan strabismus divergen. besar, akan menimbulkan strabismus divergen. (sebaliknya dengan myopia)(sebaliknya dengan myopia)

Dapat juga dijumpai ”Dapat juga dijumpai ”accomodative convergence”accomodative convergence”

Catatan : penyimpangan arah bola mata pada Catatan : penyimpangan arah bola mata pada hypermetrope dan myopia tergantung dari hypermetrope dan myopia tergantung dari patofisiologi keadaan mata tersebut.patofisiologi keadaan mata tersebut.

Page 44: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Symptom (keluhan)Symptom (keluhan)

Tergantung pada berat ringan derajat Tergantung pada berat ringan derajat hypermetropia dan kemampuan akomodasi untuk hypermetropia dan kemampuan akomodasi untuk mengatasi hipermetrop. Pada orang muda dengan mengatasi hipermetrop. Pada orang muda dengan hipermetrop ringan mungkin belum dijumpai hipermetrop ringan mungkin belum dijumpai keluhan apa-apa.keluhan apa-apa.Keluhan yang dapat timbul :Keluhan yang dapat timbul : melihat jauh dan dekat kaburmelihat jauh dan dekat kabur mata cepat lelah – mata cepat lelah – asthenopia accomodativeasthenopia accomodative headache, tearing (nrocos), headache, tearing (nrocos), mata mudah merah, mata mudah merah, sering mengusap mata bila membaca terlalu sering mengusap mata bila membaca terlalu lama. lama. (pada anak-anak)(pada anak-anak)

Page 45: Bahan Kuliah Refraksi Finish

TherapiTherapi

Tergantung pada keadaan dan usia penderita. Tergantung pada keadaan dan usia penderita. Ada beberapa pendapat pemberian berapa Ada beberapa pendapat pemberian berapa besar koreksi lensa positive yang harus besar koreksi lensa positive yang harus diberikan pada penderita. Sebagai patokan diberikan pada penderita. Sebagai patokan umum, bila pemeriksaan tanpa umum, bila pemeriksaan tanpa cycloplegicycloplegi, , maka diberikan lensa positive (Spheris maka diberikan lensa positive (Spheris positive) yang terbesar yang memberikan positive) yang terbesar yang memberikan virus terbaik (biasanya 0.25 D lebih besar virus terbaik (biasanya 0.25 D lebih besar setelah penderita dapat mencapai visus 6/6).setelah penderita dapat mencapai visus 6/6).

Page 46: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Donder menganjurkan pemberian lensa koreksi sebesar hypermetrop manifest di tambah dengan seperempat dari hypermetrop latent. Bila dijumpai strabismus convergen, diberikan koreksi penuh.Sebaliknya bila dijumpai strabismus divergen diberikan ”under correction” untuk menstimulasi convergensi.Pada mata afaki dengan hipermetrop tinggi setelah operasi katarak, dapat dilakukan ”secondary implantation” IOL.

Page 47: Bahan Kuliah Refraksi Finish

AstigmatismaAstigmatisma

Pada mata astigmatisma, sinar yang masuk Pada mata astigmatisma, sinar yang masuk mata tidak difokuskan pada satu titik.mata tidak difokuskan pada satu titik.Penyebabnya dapat :Penyebabnya dapat : congenital : congenital : - adanya kelainan pada curvatura cornea- adanya kelainan pada curvatura cornea - letak lensa sedikit oblique atau agak - letak lensa sedikit oblique atau agak ””decentring”decentring” didapat misal oleh karena :didapat misal oleh karena :

– traumatrauma– pasca bedah EKEKpasca bedah EKEK– adanya pterigiumadanya pterigium

Page 48: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Tipe AstigmatismaTipe Astigmatisma

Astigmat irregularAstigmat irregular Karena adanya irregularitas pada bidang Karena adanya irregularitas pada bidang meridian curvatura sehingga tidak ada satu meridian curvatura sehingga tidak ada satu bentuk geometri yang dianut.bentuk geometri yang dianut. Contoh : akibat cicatrix corneaContoh : akibat cicatrix cornea

Astigmat regulerAstigmat reguler Apabila dijumpai dua bidang meridian utama Apabila dijumpai dua bidang meridian utama yang saling tegak lurus sehingga dapat dikoreksi.yang saling tegak lurus sehingga dapat dikoreksi.

Page 49: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Klasifikasi astigmat regulerKlasifikasi astigmat reguler

- SimplexSimplex : satu garis fokus jatuh di retina, : satu garis fokus jatuh di retina, sedang sedang

yang lain di luar retina.yang lain di luar retina.- Compositus : bila kedua fokus jatuh di luar Compositus : bila kedua fokus jatuh di luar retina tetapi tidak pada satu retina tetapi tidak pada satu titik/bidangtitik/bidang- MixtusMixtus : bila salah satu fokus jauh di depan : bila salah satu fokus jauh di depan retina dan yang lain di belakang retina dan yang lain di belakang

retina.retina.

Page 50: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Gejala dan keluhan (sign dan symptom)Gejala dan keluhan (sign dan symptom) penglihatan kabur, salah melihat huruf atau penglihatan kabur, salah melihat huruf atau

angkaangka pusing, sakit sekitar matapusing, sakit sekitar mata kadang dijumpai ”head tilt”kadang dijumpai ”head tilt”

TherapiTherapi optical correctionoptical correction memberikan lensa silindrismemberikan lensa silindris

Page 51: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Dikenal adanya :Dikenal adanya :- astigmatisma with the rule- astigmatisma with the rule- astigmatisma against the rule- astigmatisma against the rule

Disebut Disebut astigmat with the ruleastigmat with the rule bila meridian bila meridian vertical lebih curam, koreksi lensa silinder plus vertical lebih curam, koreksi lensa silinder plus pada axis 900 (vertical)pada axis 900 (vertical)Astigmat di atas sering terjadi pada anak-anak.Astigmat di atas sering terjadi pada anak-anak.Astigmat against the ruleAstigmat against the rule, bila meridian , bila meridian horisontal lebih curam, koreksi lensa silinder horisontal lebih curam, koreksi lensa silinder plus pada axis 1800 , untuk lensa silinder plus pada axis 1800 , untuk lensa silinder minus sebaliknya.minus sebaliknya.Dikenal pula astigmat yang oblique (oblique Dikenal pula astigmat yang oblique (oblique astigmatism) yaitu astigmat reguler yang astigmatism) yaitu astigmat reguler yang meridian utamanya tidak pada 1800 atau 900.meridian utamanya tidak pada 1800 atau 900.

Page 52: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Pembendahan untuk memperbaiki Pembendahan untuk memperbaiki astigmatisma antara lain :astigmatisma antara lain :

arcuate keratotomyarcuate keratotomy PRK (Photo Refractive Keratectomy)PRK (Photo Refractive Keratectomy) LasikLasik Operasi lensa dengan mengganti lensa Operasi lensa dengan mengganti lensa dengan toric lensa buatandengan toric lensa buatan

Page 53: Bahan Kuliah Refraksi Finish

PresbyopiaPresbyopia

Karena proses penuaan, seseorang akan Karena proses penuaan, seseorang akan berkurang kemampuan akomodasinya.berkurang kemampuan akomodasinya.

Apabila berkurangnya akomodasi tersebut Apabila berkurangnya akomodasi tersebut menyebabkan kemampuan melihat dekat pada menyebabkan kemampuan melihat dekat pada jarak baca mengalami kesulitan, dikatakan sebagai jarak baca mengalami kesulitan, dikatakan sebagai presbyopia.presbyopia.

Secara fisiologis, dengan bertambahnya usia, Secara fisiologis, dengan bertambahnya usia, kemampuan akomodasi lensa makin berkurang.kemampuan akomodasi lensa makin berkurang.

Pada usia muda mempunyai amplitudo akomodasi Pada usia muda mempunyai amplitudo akomodasi ++ 14 D dan mempunyai 14 D dan mempunyai punctum proximumpunctum proximum ++ 7 7 cm.cm.

Pada sekitar 30 tahun amplitudo akomodasi Pada sekitar 30 tahun amplitudo akomodasi berkurang menjadi berkurang menjadi ++ 7 D dan punctum proxiumnya 7 D dan punctum proxiumnya ++ 14 cm. 14 cm.

Pada usia sekitar 55 tahun amplitudo akomodasi Pada usia sekitar 55 tahun amplitudo akomodasi ++ 4 D.4 D.

Page 54: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Pada mata yang kehilangkan kekuatan Pada mata yang kehilangkan kekuatan akomodasi sehingga kesulitan melihat atau akomodasi sehingga kesulitan melihat atau membaca dekat memerlukan lensa plus untuk membaca dekat memerlukan lensa plus untuk melihat dekat.melihat dekat.Pada orang emetrope, presbyopia ini dimulai Pada orang emetrope, presbyopia ini dimulai pada usia sekitar 40 tahun.pada usia sekitar 40 tahun.Sebagai patokan pemberian kaca mata baca Sebagai patokan pemberian kaca mata baca pada usia :pada usia :

- 40 tahun - 40 tahun S + 1 D S + 1 D- 50 tahun - 50 tahun S + 2 D S + 2 D- 60 tahun - 60 tahun S + 3 D S + 3 D

Page 55: Bahan Kuliah Refraksi Finish

Kaca mata baca/dekat pada penderita dengan Kaca mata baca/dekat pada penderita dengan refraksi anomali adalah jumlah aljabar dari refraksi anomali adalah jumlah aljabar dari besarnya lensa baca dengan besarnya lensa besarnya lensa baca dengan besarnya lensa koreksi refraksinya.koreksi refraksinya.Contoh :Contoh :Myop 1 D usia 50 tahunMyop 1 D usia 50 tahunKaca mata bacanya :Kaca mata bacanya :( S + 2 D ) – ( S – 1 D ) = S + 1 D( S + 2 D ) – ( S – 1 D ) = S + 1 DAnisometropia : Status refraksi kedua mata Anisometropia : Status refraksi kedua mata berbedaberbeda > 2 D> 2 DAniseikonia : Bayangan yang terbentuk berbedaAniseikonia : Bayangan yang terbentuk berbeda dalam hal bentuk dan ukurandalam hal bentuk dan ukuran

Page 56: Bahan Kuliah Refraksi Finish