Bahan Ketepaduan RPI2JM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Milik CK Kemen PU 2014. Bagus untuk pembangunan infrastruktur CK di Indonesia.

Citation preview

  • Kebijakan Keterpaduan Perencanaan

    Program Cipta Karya

    DIREKTORAT BINA PROGRAM

    DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

    Oleh:Ir. Edward Abdurrahman, M.Sc

    Kasubdit Kebijakan dan Strategi, Direktorat Bina Program

    Yogyakarta, 21 Oktober 2014

  • Kerangka Penyajian

    1. Isu Strategis

    2. Arahan Kebijakan Pembangunan Ke Depan

    3. Konsep Keterpaduan Pembangunan Bidang

    Cipta Karya

    4. Rencana Terpadu dan Program Investasi

    Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

    Bidang CK

    Lampiran

    2

  • 1. Isu Strategis 3

    1960 1980 2000 2010 2025 2050

    Perkotaan 14 22 42 54 68 85

    Perdesaan 86 78 58 46 32 15

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    Perc

    enta

    ge (

    %) Populasi Indonesia berjumlah

    247 juta jiwa, dimana lebih dari

    separuh penduduknya tinggal di

    kawasan perkota-an. Urbanisasi

    diperkirakan terus berlanjut

    hingga 85% pada tahun 2050.

    Pulau Jawa dihuni oleh

    lebih dari 140 juta

    jiwa, sehingga kawasan

    perkotaan di Jawa

    memiliki tingkat

    kepadatan yang sangat

    tinggi.

  • 1. Isu Strategis 4

    Perubahan iklim global yang disebabkan emisi gas rumah

    kaca telah mengubah pola intensitas hujan dan permukaan

    laut sehingga meningkatkan kerawanan kekeringan dan banjir.

    70% emisi gas rumah kaca berasal dari kawasan

    perkotaan, salah satunya berasal TPA Open Dumping yang

    menghasilkan gas metana (CH4). Bangunan gedung juga

    potensial emisi baik pada tahap konstruksi dan operasi.

    "Dampak negatif

    perubahan iklim terhadap

    ketersediaan dan kualitas

    sumber daya air harus

    dikelola dengan baik

    melalui upaya mitigasi

    dan adaptasi. -- Djoko Kirmanto, Air Untuk

    Rakyat: Orasi Ilmiah UGM

    (2014)

  • 1. Isu Strategis 5

    Goal 7:

    Memastikan Kelestarian

    Lingkungan Hidup

    Target 7c :

    Meningkatkan akses lebih dari

    setengah jumlah rumah tangga

    tanpa akses berkelanjutan

    terhadap air minum dan sanitasi

    layak pada tahun 2015

    Target 7d:

    Meningkatkan kehidupan penduduk

    miskin di permukiman kumuh

    pada tahun 2020

    Indikator

    Acuan

    Dasar

    (1993)

    2009 2010 2011

    Saat

    ini

    (2014)

    Target

    MDGs

    2015

    Proporsi penduduk

    terhadap air minum

    layak

    37,73% 47,71% 53,26% 55,04% 70% 68,87%

    Proporsi penduduk

    terhadap sanitasi

    layak

    24,81% 51,18% 55,53% 55,60% 62,40% 62,41%

    2013

    2020

    KUMUH EKSISTING

    Target RPJPN

    Kota Tanpa Kumuh

  • 010

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    DK

    I Jakart

    a

    Bali

    Kalim

    anta

    n T

    imur

    DI Y

    og

    yakart

    a

    Ria

    u

    Jaw

    a T

    imur

    Kep.

    Ria

    u

    Sula

    wesi T

    enggara

    Jaw

    a T

    engah

    Sum

    ate

    ra U

    tara

    Indonesia

    Sula

    wesi U

    tara

    Papua B

    ara

    t

    Sula

    wesi S

    ela

    tan

    Sum

    ate

    ra B

    ara

    t

    Kep.

    Bangka B

    elit

    ung

    Bante

    n

    Jaw

    a B

    ara

    t

    Kalim

    anta

    n B

    ara

    t

    Aceh

    Kalim

    anta

    n S

    ela

    tan

    Jam

    bi

    Malu

    ku U

    tara

    Malu

    ku

    Sum

    ate

    ra S

    ela

    tan

    Sula

    wesi T

    engah

    Nusa T

    enggara

    Bara

    t

    Goro

    nta

    lo

    Lam

    pung

    Nusa T

    enggara

    Tim

    ur

    Kalim

    anta

    n T

    engah

    Papua

    Sula

    wesi B

    ara

    t

    Bengkulu

    Capaian 2013 Target MDGs per Provinsi Tahun 2015

    1. Isu Strategis 6

    Capaian MDGs Air

    Minum: 67,7%

    PROPORSI RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP SUMBER AIR MINUM LAYAK (2013)

  • 010

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    DK

    I Jakart

    a

    Bali

    Kalim

    anta

    n T

    imur

    DI Y

    og

    yakart

    a

    Ria

    u

    Jaw

    a T

    imur

    Kep.

    Ria

    u

    Sula

    wesi T

    enggara

    Jaw

    a T

    engah

    Sum

    ate

    ra U

    tara

    Indonesia

    Sula

    wesi U

    tara

    Papua B

    ara

    t

    Sula

    wesi S

    ela

    tan

    Sum

    ate

    ra B

    ara

    t

    Kep.

    Bangka B

    elit

    ung

    Bante

    n

    Jaw

    a B

    ara

    t

    Kalim

    anta

    n B

    ara

    t

    Aceh

    Kalim

    anta

    n S

    ela

    tan

    Jam

    bi

    Malu

    ku U

    tara

    Malu

    ku

    Sum

    ate

    ra S

    ela

    tan

    Sula

    wesi T

    engah

    Nusa T

    enggara

    Bara

    t

    Goro

    nta

    lo

    Lam

    pung

    Nusa T

    enggara

    Tim

    ur

    Kalim

    anta

    n T

    engah

    Papua

    Sula

    wesi B

    ara

    t

    Bengkulu

    Capaian 2013 Target MDGs per Provinsi Tahun 2015

    1. Isu Strategis7

    Capaian MDGs

    Sanitasi : 59,71%

    PROPORSI RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP SANITASI LAYAK (2013)

  • 2. Arahan Kebijakan Pembangunan

    Ke Depan

    Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air, sanitasi dan

    listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu;

    Beberapa arahan dalam bidang Cipta Karya adalah:

    Terpenuhinya penyediaan air minum & sanitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akses air minum dan sanitasi yang

    layak : 100%

    Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan

    jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel kota tanpa

    permukiman kumuh : 0%

    Pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian.

    8

    Arahan RPJPN untuk RPJMN 3 bidang Cipta Karya

  • 2. Arahan Kebijakan Pembangunan Ke

    Depan

    14

    Amanat Pembangunan Nasional

    - RPJP Nasional

    - RPJM Nasional

    - Millenium

    Development Goals

    - RTRW Nasional/KSN

    - RTRW

    Provinsi/Kab/Kota

    Kebijakan Ditjen Cipta Karya

    100 | 0 | 100

    Eksisting 2013

    Cakupan Air Minum : 67,73%

    Luas Kawasan Kumuh: 34.800 Ha

    Cakupan Pelayanan Sanitasi: 59,71%

    Renstra DJCK 2015-2019 Kebutuhan Pendanaan

    Air Minum : Rp 274,8 T

    (APBN: Rp 90,7 T)

    Kawasan Kumuh : Rp 174,1 T

    (APBN: Rp 22,2T)

    Sanitasi : Rp 385,3 T

    (APBN: Rp 94 T)

    Renstra DJCK 2015 - 2019

    Indikator Outcome 2015-

    2019

    2015 2016 2017 2018 2019

    Target

    (%)

    Target

    (%)

    Target

    (%)

    Target

    (%)

    Target

    (%)

    Capaian pelayanan

    akses air minum 76,00% 82,00% 88,00% 94,00% 100%

    Proporsi rumah tangga

    yang menempati hunian

    dan permukiman tidak

    layak 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0%

    Capaian pelayanan

    akses sanitasi 69,90% 77,40% 85,00% 92,50% 100%

    Penataan Bangunan

    dan Lingkungan 60,80% 70,60% 80,40% 90,20% 100%

  • Rancangan Renstra Bidang Cipta Karya 2015 - 2019

    Catatan :

    *) Investasi Infrastruktur Kawasan Kumuh (tidak termasuk hunian) Rp.5,3 M/ha dengan hektar kumuh 33.000 ha

    **) Renstra Kementerian PU 2010-2014 : Rusunawa 250 T, dengan harga satuan Rp. 15 M/TB

    2. Arahan Kebijakan Pembangunan

    Ke Depan 10

    Indikator Outcome 2015-

    20192014

    2015 2016 2017 2018 2019

    Total

    Pendanaan

    (T)

    Porsi APBN

    (T)Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Target

    Capaian (%)

    Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Target

    Capaian (%)

    Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Target

    Capaian (%)

    Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Target

    Capaian (%)

    Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Target

    Capaian

    (%)

    Capaian pelayanan akses air

    minum70,00% 49,464 76,0% 52,212 82,0% 54,960 88,0% 57,708 94,0% 60,456 100,0% 274,8 89,1

    Proporsi rumah tangga yang

    menempati hunian dan

    permukiman tidak layak

    10,00% 31,338 8,0% 33,079 6,0% 34,820 4,0% 36,561 2,0% 38,302 0% 174,1 22,2

    Capaian pelayanan akses

    sanitasi62,40% 51,354 69,9% 54,207 77,4% 57,060 85,0% 59,913 92,5% 62,766 100,0% 285,3 94

    Penataan Bangunan dan

    Lingkungan51,00% 17,928 60,8% 18,924 70,6% 19,920 80,4% 20,916 90,2% 21,912 100,0% 99,6 12,4

    150,084 158,422 166,760 175,098 183,436 833,8 217,7

  • Skenario 1 Rancangan Renstra Bidang Cipta Karya 2015 2019 (APBN 26,2%)

    Indikator Outcome 2015-2019

    2015 2016 2017 2018 2019

    Porsi APBN (T)

    - 26.2%Kebutuhan

    Pendanaan (T)

    Kebutuhan

    Pendanaan (T)

    Kebutuhan

    Pendanaan (T)

    Kebutuhan

    Pendanaan (T)

    Kebutuhan

    Pendanaan (T)

    Capaian pelayanan akses air minum 16,038 16,929 17,820 18,711 19,602 89,1

    Proporsi rumah tangga yang

    menempati hunian dan permukiman

    tidak layak

    3,996 4,218 4,440 4,662 4,884 22,2

    Capaian pelayanan akses sanitasi 16,920 17,860 18,800 19,740 20,680 94

    Penataan Bangunan dan Lingkungan 2,232 2,356 2,480 2,604 2,728 12,4

    Total APBN 39,186 41,363 43,540 45,717 47,894 217,7

  • Skenario 2 Rancangan Renstra Bidang Cipta Karya 2015 2019 (APBN 10%)

    Indikator Outcome 2015-2019

    2015 2016 2017 2018 2019

    Porsi APBN

    (T) - 10%Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Kebutuhan

    Pendanaan

    (T)

    Capaian pelayanan akses air minum 4,946 5,221 5,496 5,771 6,046 27,5

    Proporsi rumah tangga yang

    menempati hunian dan permukiman

    tidak layak

    3,134 3,308 3,482 3,656 3,830 17,4

    Capaian pelayanan akses sanitasi 5,135 5,421 5,706 5,991 6,277 28,5

    Penataan Bangunan dan Lingkungan 1,793 1,892 1,992 2,092 2,191 10,0

    Total APBN 15,008 15,842 16,676 17,510 18,344 83,4

  • 3. Konsep Keterpaduan Bidang

    Cipta Karya 13

    Kluster A (156 Kab/Kota):

    Kab/Kota Strategis Nasional (PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI)

    yang memiliki Perda RTRW dan

    Perda BG, Ibukota Propinsi yg

    telah memiliki Perda RTRW;

    serta Kab/kota Prioritas Pusat

    Kluster B (113 Kab/Kota):

    Kab/Kota Strategis Nasional (PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI)

    yang hanya memiliki Perda

    RTRW

    Prioritas

    Kab./Kota

    Strategis

    Nasional

    Prioritas

    Kab./Kota

    Responsif

    Pemenuhan

    SPM

    Kluster C (Kab/Kota Lainnya):

    Memiliki pedoman rencana dan program yang berkualitas

    untuk pemenuhan SPM Bidang

    Cipta Karya di Daerah;

    Karakteristik daerah: rawan bencana alam, cakupan air

    minum/sanitasi

    rendah, permukiman

    kumuh, daerah kritis (miskin);

    Memiliki komitmen tinggi dan program yang responsif

    Kluster E :

    Program inovasi baru di bidang Cipta Karya; Diusulkan oleh daerah/stakeholder secara kompetitif dan selektif; Ditujukan termasuk untuk memfasilitasi daerah berprestasi;

    Pember-

    dayaan

    Masyarakat

    Kluster D :

    Kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang Cipta

    Karya;

    Bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan

    perdesaan.

    Program

    Kreatif

  • Lanjutan 3. Konsep Keterpaduan Bidang Cipta Karya

    14

    ENTITASBENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN

    SOFTWARE PEMBANGUNAN FISIK

    Regional Masterplan Feasibility Study

    Sektor AM

    SPAM RegionalSektor PPLP

    TPA Regional IPAL Regional

    Kab/ Kota

    Sektor AM

    RISPAMSektor Bangkim

    RPPKP/SPPIP

    Sektor AM

    Penyehatan PDAM SPAM Kab/Kota

    Sektor PPLP

    Infrastruktur Air Limbah terpusat Infrastruktur Drainase Perkotaan Infrastruktur TPA Sampah

    Sektor PPLP

    SSKSektor PBL

    Perda BG

    Kawasan RTBL Desain Kawasan

    Sektor AM

    SPAM MBR (di Rusunawa, Kws Kumuh dan Kws Nelayan)

    SPAM di Kws KAPET/MP3EI/KEK SPAM IKK SPAM di Pel. Perikanan SPAM di Kws Perbatasan

    Sektor Bangkim

    Rusunawa Peningkatan Kualitas Permukiman

    Kumuh

    PSD Kws Rawan Bencana, Kws Perbatasan, Pulau Kecil Terluar, & Kws

    Perdesaan Potensial (agro/minapolitan &

    KTM)Sektor PPLP

    Infrastruktur Air Limbah Komunal Infrastruktur TPST/3R

    Lingkungan Rencana Kerja Masyarakat/

    Community Action Plan

    Sektor AM

    SPAM Desa Rawan Air/Pesisir/ Terpencil

    PAMSIMAS

    Sektor Bangkim

    PPIP Peningkatan Kualitas Lingkungan

    Permukiman (Perbaikan Kampung/KIP)

    Sektor PPLP

    SanimasSektor PBL

    PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) Revitalisasi Kawasan, Penataan

    permukiman tradisional/ bersejarah

  • 3. Status Dokumen Perencanaan dan Kriteria Kabupaten/Kota

    Strategis Nasional Wilayah Sumatera15

    NO KAB/KOTA

    Kebijakan Nasional Kebijakan Daerah Kota Hijau/Kota

    Pusaka/Perdesaan LestariPKN PKSN KSN KEK KPI-MP3EI

    PERDA RTRW

    PERDAKOTA HIJAU

    KOTA PUSAKA

    PERDESAAN LESTARI

    (PP No. 26 Th 2008)

    (PP No.26 Th 2008)

    (PP No.26 Th 2008)

    (PP No.2 Th 2011)

    (Perpres No.32 Th

    2011)

    BANGUNAN GEDUNG

    NADKLASTER A

    1 BANDA ACEH V V V V V2 ACEH BARAT V V V3 ACEH BESAR ** V V V4 SABANG * V V V V5 LANGSA ** V V V6 SIMEULUE ** V V V7 BIREUEN ** V V V

    KLASTER B8 ACEH TENGGARA V V9 ACEH TIMUR ** V V

    10 ACEH TAMIANG ** V V11 BENER MERIAH ** V V12 LHOKSEUMAWE ** V V V V13 ACEH UTARA ** V V14 ACEH SINGKIL ** V V15 ACEH BARAT DAYA ** V V16 NAGAN RAYA ** V V17 GAYO LUES ** V V18 PIDIE JAYA ** V V

    Sumatera UtaraKLASTER A

    1 MEDAN V V V V V V2 BATU BARA ** V V V

    KLASTER B3 SIMALUNGUN V V V V4 BINJAI V V V5 LANGKAT ** V V6 SERDANG BEDAGAI ** V V7 KOTA TANJUNG BALAI ** V V

  • 16

    NO KAB/KOTA

    Kebijakan Nasional Kebijakan Daerah Kota Hijau/Kota

    Pusaka/Perdesaan LestariPKN PKSN KSN KEK KPI-MP3EI

    PERDA RTRW

    PERDAKOTA HIJAU

    KOTA PUSAKA

    PERDESAAN LESTARI

    (PP No. 26 Th 2008)

    (PP No.26 Th 2008)

    (PP No.26 Th 2008)

    (PP No.2 Th 2011)

    (Perpres No.32 Th

    2011)

    BANGUNAN GEDUNG

    Sumatera BaratKLASTER A

    1 KOTA PADANG V V V V V2 AGAM V V V3 PASAMAN BARAT * V V V

    KLASTER B4 SOLOK SELATAN V V V

    RiauKLASTER A

    1 PEKANBARU V VJambi

    KLASTER A1 BATANG HARI V V V2 KERINCI V V V

    KLASTER B3 KOTA JAMBI ** V V

    4TANJUNG JABUNG

    V VBARAT **

    5 SAROLANGUN ** V V6 TEBO ** V V

    Sumatera SelatanKLASTER A

    1 PALEMBANG V V V V V2 OGAN KOMERING ILIR V V V

    KLASTER B3 LUBUKLINGGAU V V4 EMPAT LAWANG V V5 MUARA ENIM V V6 BANYU ASIN ** V V

    Keterangan :

    * : Kabupaten/Kota yang naik kelas dari Klaster B pada TA 2014 menjadi Klaster A pada TA 2015

    ** : Kabupaten/Kota yang sebelumnya Klaster C pada TA 2014 menjadi Klaster A/Klaster B pada TA 2015

  • 17

    NO KAB/KOTA

    Kebijakan Nasional Kebijakan Daerah Kota Hijau/Kota

    Pusaka/Perdesaan LestariPKN PKSN KSN KEK KPI-MP3EI

    PERDA RTRW

    PERDAKOTA HIJAU

    KOTA PUSAKA

    PERDESAAN LESTARI

    (PP No. 26 Th 2008)

    (PP No.26 Th 2008)

    (PP No.26 Th 2008)

    (PP No.2 Th 2011)

    (Perpres No.32 Th

    2011)

    BANGUNAN GEDUNG

    BengkuluKLASTER A

    1 REJANG LEBONG V V V2 BENGKULU V V

    LampungKLASTER A

    1 BANDAR LAMPUNG V V V V V2 TANGGAMUS V V V V3 LAMPUNG TIMUR V V V V4 METRO ** V V V V5 PIRINGSEWU ** V V V6 LAMPUNG TENGAH ** V V V7 LAMPUNG SELATAN ** V V V

    KLASTER B8 PESAWARAN ** V V

    Bangka BelitungKLASTER A

    1 KOTA PANGKAL PINANG V V V V2 KABUPATEN BANGKA BARAT ** V V V V

    Kepulauan Riau KLASTER A

    1 BINTAN V V V VKLASTER B

    2 NATUNA V V V3 KARIMUN V V4 LINGGA ** V V5 KEPULAUAN ANAMBAS ** V V V

    Keterangan :

    * : Kabupaten/Kota yang naik kelas dari Klaster B pada TA 2014 menjadi Klaster A pada TA 2015

    ** : Kabupaten/Kota yang sebelumnya Klaster C pada TA 2014 menjadi Klaster A/Klaster B pada TA 2015

  • 4. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

    Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK18

  • 4a. RPI2-JM Sebagai Delivery System Pembangunan

    Bidang Cipta Karya19

    TARGET RENSTRA CIPTA KARYA 2015 2019

    100 0 - 100

    PROVINSI

    PUSAT

    KAB/KOTA

    APBN APBD/DDUB PHLN SWASTA DAN

    MASYARAKAT

    RPI2-JM CIPTA KARYA

    KAB/KOTA

    Kebutuhan infrastruktur Cipta Karya

    Permasalahan, Isu strategis, kondisi eksisting

    Usulan ProgramReadiness

    Criteria

    FASILITASI OLEH PROVINSISKPD terkait, Satker

    Randal, Satker AM,

    PLP, Bangkim, PBL

  • 20

    Buku Pedoman Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

    Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK

    Sambutan Direktur Jenderal Cipta Karya

    Kata Pengantar Direktur Bina Program

    Daftar Isi

    Daftar Gambar

    Daftar Tabel

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    1.2 Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

    1.3 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2JM

    Bidang PU

    1.4 Maksud dan Tujuan

    1.5 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

    1.6 Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya

    1.7 Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta

    Karya

    1.7.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

    1.7.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

    1.7.3 Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

    BAB II KONSEP PERENCANAAN BIDANG CIPTA KARYA

    2.1 Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Program Ditjen Cipta

    Karya

    2.2 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya

    2.2.1 RPJP Nasional 2005-2025

    2.2.2 RPJM Nasional 2010-2014

    2.2.3 MP3EI

    2.2.4 MP3KI

    2.2.5 KEK

    2.2.6 Direktif Presiden Program Pembangunan Berkeadilan

    2.3 Peraturan Perundangan Terkait Bidang PU/CK2.3.1 UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman2.3.2 UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung2.3.3 UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air2.3.4 UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan2.3.5 UU No.20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun2.4 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya2.4.1 Agenda Habitat2.4.2 Konferensi Rio+202.4.3 Millenium Development Goals2.4.4 Agenda Pembangunan Pasca 2015

    BAB III RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2- JM

    3.1 RTRW Nasional3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional3.3 RTRW Pulau3.4 RTRW Provinsi3.5 RTRW Kab/Kota

    BAB IV ARAHAN STRATEGIS NASIONAL4.1 Kawasan Strategis Nasional (KSN)4.2 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)4.3 Pusat Kegiatan Nasional (PKN)4.4 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

    Indonesia (MP3EI)4.5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

    BAB V PRIORITAS KABUPATEN/KOTA BIDANG CIPTA KARYA5.1 Kab/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A 5.2 Kab/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B 5.2 Kab/Kota Klaster C dalam rangka Pemenuhan SPM5.3 Pemberdayaan Masyarakat (Klaster D)5.3 Kab/Kota Klaster E bagi daerah dengan Program dan Inovasi yang

    Kreatif

  • BAB VI PROFIL KABUPATEN/KOTA

    6.1 Geografi dan Administratif Wilayah

    6.2 Demografi

    6.3 Topografi

    6.4 Geohidrologi

    6.5 Geologi

    6.6 Klimatologi

    6.7 Sosial dan Ekonomi

    BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN

    KABUPATEN/KOTA

    7.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

    7.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD)

    7.3 Arahan Perda Bangunan Gedung

    7.4 Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten/Kota (RISPAM)

    7.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

    7.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

    7.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

    Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota

    7.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan

    Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

    7.9I ntegrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor

    BAB VIII ASPEK TEKNIS PER SEKTOR

    8.1 Pengembangan Permukiman

    8.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

    8.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

    8.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman

    8.1.4 Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman

    8.1.5 Usulan Program dan Kegiatan

    21

    Buku Pedoman Rencana Terpadu dan Program Investasi

    Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK

    8.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan

    8.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

    8.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

    8.2.3 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan

    8.2.4 Program dan Kriteria KesiapanPengembangan PBL

    8.2.5 Usulan Program dan Kegiatan

    8.3 Sistem Penyediaan Air Minum

    8.3.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

    8.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,dan Tantangan

    8.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum

    8.3.4 Program dan Kriteria Kesiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan

    Pengembangan SPAM

    8.3.5 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM

    8.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman

    8.4.1 Air Limbah

    8.4.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

    8.4.1.2 Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

    8.4.1.3 Analisis Kebutuhan Pengelolaan Air Limbah

    8.4.1.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Air Limbah

    8.4.2 Persampahan

    8.4.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

    8.4.2.2 Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

    8.4.2.3 Analisis Kebutuhan Persampahan

    8.4.2.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengelolaan Persampahan

  • 8.4.3 Drainase

    8.4.3.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

    8.4.3.2 Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

    8.4.3.3 Analisis Kebutuhan Drainase

    8.4.3.4 Program dan Kriteria Kesiapan PengembanganDrainase

    8.4.4 Usulan Program dan Kegiatan serta Pembiayaan Proyek

    8.4.4.1 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Sanitasi

    8.4.4.2 Usulan Pembiayaan Pengembangan Sanitasi

    BAB IX KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS

    9.1 Usulan Program di Entitas Regional

    9.2 Usulan Program di Entitas Kabupaten/Kota

    9.3 Usulan Program di Entitas Kawasan

    9.4 Usulan Program di Entitas Lingkungan/Komunitas

    BAB X ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN

    BIDANG CIPTA KARYA DI KABUPATEN/KOTA

    10.1 Aspek Lingkungan

    10.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

    10.1.2 AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH

    10.2 Aspek Sosial

    10.2.1 Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta

    Karya

    10.2.2 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

    10.2.3 Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang

    Cipta Karya

    22

    Buku Pedoman Rencana Terpadu dan Program Investasi

    Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK

    BAB XI ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

    DI KABUPATEN/KOTA

    11.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya

    11.2 Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota

    11.3 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

    11.3.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber

    dari APBN dalam 5 Tahun

    11.3.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber

    dari APBD dalam 5 Tahun

    11.3.3 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya

    dalam 5 tahun

    11.3.4 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber

    dari Swasta

    11.4 Proyeksi dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

    11.4.1 Proyeksi APBD 5 tahun ke depan

    11.4.2 Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah

    11.4.3 Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya 5

    Tahun ke Depan

    11.5 Analisis Keterpaduan Strategi Peningkatan Investasi Pembangunan

    Bidang Cipta Karya

    11.5.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah

    11.5.2 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

  • BAB XII ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN/KOTA

    12.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

    12.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini

    12.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

    12.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

    12.2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

    12.3 Analisis Kelembagaan

    12.3.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

    12.3.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

    12.3.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

    12.3.4 Analisis SWOT Kelembagaan

    12.4 Rencana Pengembangan Kelembagaan

    12.4.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian

    12.4.2 Rencana Pengembangan Ketatalaksanaan

    12.4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

    BAB XIII MATRIKS RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR

    JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA (RPI2-JM BIDANG

    CK)

    13.1 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka

    Menengah (RPI2-JM) Bidang CK Kabupaten/Kota

    13.2 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka

    Menengah (RPI2-JM) Bidang CK Kabupaten/Kota di setiap Entitas

    Daftar Peristilahan Dan Singkatan

    23

    Buku Pedoman Rencana Terpadu dan Program Investasi

    Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK

  • Pengertian RPI2JM

    Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah:

    Dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan, dan

    penganggaran infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh

    Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, (multi

    sumber pendanaan, dan multi stakeholders).

    Pelaksana : Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

    Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha.

    Acuan: rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan

    kabupaten kota.

  • Maksud dan Tujuan

    Maksud

    Untuk mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam

    penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang

    berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.

    Tujuan

    Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan

    permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

  • Keterkaitan RPI2-JM dengan Dokumen Perencanaan

    RTRW/

    Perda

    RPJMD

    Perda BG

    SSK RISPAM

    RTBL

    KSK

    RPI2JM

    Integrated

    Development

    Plan

    RP2KP

  • Prinsip Penyusunan RPI2-JM

    Jangka waktu penyusunan untuk 5 (lima) tahun ke depan.

    Meliputi semua sektor ke-Cipta Karya-an.

    Memadukan berbagai sumber pendanaan

    (pemerintah, swasta, dan masyarakat).

    Melibatkan masyarakat dan swasta sebagai pelaku pembangunan

    mulai dari proses penyusunan sampai pelaksanaan

    pembangunan.

    Memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (bottom-up).

  • Muatan Dokumen

    Bab I Pendahuluan

    Latar Belakang, Maksud, Tujuan, Prinsip Penyusunan, Mekanisme

    Penyusunan.

    Bab II Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

    Arahan konsep perencanaan: Amanat Pembangunan Nasional, Amanat

    Peraturan Perundangan, Amanat Internasional.

    Bab III Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten/Kota

    (Mengacu kepada Arahan RTRW Nasional, Pulau, Propnsi, RTR

    KSN, MP3EI, MP3KI, dan KEK)

    Bab IV Profil Kabupaten/Kota....

    Geografi, Administrasi

    Wilayah, Demografi, Topografi, Geohidrologi, Geologi, Klimatologi, Sosial

    dan Ekonomi.

  • Muatan Dokumen

    Bab V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten/Kota

    Arahan RTRW, RPJMD, Perda BG, RTBL, RISPAM, SSK, RP2KP Kab/Kota, RTBL KSK, Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota

    Bab VI Aspek Teknis Per Sektor

    Rencana proram investasi infrastruktur semua sektor di Bidang Cipta Karya. Meliputi: isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan, analisis kebutuhan, serta usulan program .

    Bab VII Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

    Keterpaduan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan.

    Bab VIII Aspek Lingkungan dan Sosial

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL UPL, dan SPPLH, serta Kajian Perlindungan Sosial.

  • Muatan Dokumen

    Bab IX Aspek Pembiayaan

    Profil APBD, profil investasi, proyeksi investasi dan strategi

    peningkatan investasi

    Bab X Aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota

    Kondisi eksisting, Analisis permasalahan dan Rencana

    Pengembangan Kelembagaan untuk organisasi, tata-laksana dan

    SDM

    Bab XI Matriks Rencana Program Investasi Jangka

    Menengah Bidang Cipta Karya (RPI2-JM Kabupaten/Kota)

  • Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

    Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK 31

    No INDIKATOR PENILAIAN Nilai Max

    1 Persetujuan Bupati/Walikota 2.0

    2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi 2.0

    1 Pendahuluan 0.5

    2Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta

    Karya0.5

    3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya 0.5

    4 Profil Kabupaten/Kota 0.5

    5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab./Kota 0.5

    6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL) 0.5

    7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas 0.5

    8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial 0.5

    9 Aspek Pembiayaan 0.5

    10 Aspek Kelembagaan 0.5

    11Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka

    Menengah Bidang Cipta Karya0.5

    1Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang

    Cipta Karya0.5

    2Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan

    Terkait Bidang Cipta Karya0.5

    3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya 0.5

    1 Arahan RTRW Nasional 0.5

    2 Arahan RTRW Pulau 0.5

    3 Arahan RTRW Provinsi 0.5

    4 Arahan RTR Kawasan Strategis Nasional 0.5

    5 Arahan MP3EI/KEK 0.5

    LEGALISASIA

    KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5)

    KRITERIA

    OUTLINE DOKUMENB

    ARAHAN KEBIJAKAN (4)

    ARAHAN

    PERENCANAAN

    PEMBANGUNAN

    BIDANG CIPTA KARYA

    C

    D

    ARAHAN STRATEGIS

    NASIONAL BIDANG

    CIPTA KARYA UNTUK

    KABUPATEN/KOTA

    No INDIKATOR PENILAIAN Nilai Max

    Geografi dan Administratif Wilayah 0.3

    Demografi 0.2

    Topografi 0.3

    Geohidrologi 0.3

    Geologi 0.3

    Klimatologi 0.3

    Sosial dan Ekonomi 0.3

    1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota 3.0

    2Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD) 2.0

    3 Perda Bangunan Gedung (BG) 2.0

    5 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) 1.0

    6Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum

    (RISPAM)1.0

    7 Strategi Sanitasi Kota (SSK) 1.0

    8Strategi Pengembangan Permukiman dan

    Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten/Kota1.0

    9Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

    Prioritas (RPKPP)1.0

    10Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan

    Sektor2.5

    KRITERIA

    KETERPADUAN

    STRATEGI

    PENGEMBANGAN

    PERKOTAAN

    KELAYAKAN RENCANA (14,5)

    F

    PROFIL KABUPATEN/KOTA (2)

    PROFIL

    KABUPATEN/KOTAE

  • No INDIKATOR PENILAIAN Nilai Max

    1Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan

    Tantangan1.0

    2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman 2.0

    3

    Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan

    (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan

    Permukiman

    2.0

    4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2.0

    1Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan

    Tantangan1.0

    2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2.0

    3

    Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan

    (Readiness Criteria) Sektor Penataan Bangunan dan

    Lingkungan

    2.0

    4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2.0

    1Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan

    Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 3.0

    2Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air

    Limbah, Persampahan, Drainase)6.0

    3

    Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan

    (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air

    Limbah, Persampahan, Drainase)

    6.0

    4

    Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor

    Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan,

    Drainase)

    6.0

    1Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan

    Tantangan1.0

    2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 2.0

    3Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan

    (Readiness Criteria) Sektor Air Minum2.0

    4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2.0

    K 1

    Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

    Regional, Kab/Kota, Kawasan, dan

    Lingkungan/Komunitas

    4.0

    KRITERIA

    KELAYAKAN PROGRAM (46)

    G

    RENCANA PROGRAM

    INVESTASI SEKTOR

    PENGEMBANGAN

    PERMUKIMAN

    H

    RENCANA PROGRAM

    INVESTASI SEKTOR

    PBL

    I

    RENCANA PROGRAM

    INVESTASI SEKTOR

    PPLP

    J

    RENCANA PROGRAM

    INVESTASI SEKTOR

    AIR MINUM

    KETERPADUAN

    PROGRAM

    No INDIKATOR PENILAIAN Nilai Max

    1Analisis Perlindungan Lingkungan (KLHS, Amdal,

    UKL-UPL dan SPPLH)3.0

    2 Analisis Perlindungan Sosial 3.0

    1 Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota 1.0

    2

    Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya

    (APBN, APBD Prov, APBD Kab./Kota, Swasta,

    Masyarakat)

    1.0

    3Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta

    Karya2.0

    4 Strategi peningkatan Investasi bidang Cipta Karya 2.0

    1Kondisi Eksisting (organisasi, tata-laksana, dan

    SDM)2.0

    2Analisis Permasalahan (organisasi, tata-laksana,

    dan SDM)2.0

    3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 2.0

    1

    Telah memuat Rencana Program dan Investasi

    Infrastruktur bidang Cipta Karya untuk Jangka

    Menengah (lima tahun)

    3.0

    2

    Telah memuat informasi keterpaduan

    pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan

    sumber pembiayaannya

    3.0

    KRITERIA

    N ASPEK KELEMBAGAAN

    MATRIKS PROGRAM (6)

    O

    MATRIKS RENCANA

    PROGRAM INVESTASI

    INFRASTRUKTUR

    BIDANG CIPTA KARYA

    BERDASARKAN

    ENTITAS

    KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)

    L

    PERLINDUNGAN

    LINGKUNGAN DAN

    SOSIAL

    KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)

    M ASPEK PEMBIAYAAN

    KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6)

    Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

    Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK 32

  • 33TERIMA KASIH

    DIREKTORAT BINA PROGRAM

    DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

  • 34

    LAMPIRAN

  • Capaian Akses Air Minum dan Sanitasi Layak35

    Provinsi Capaian 2013 Target 2015 Selisih

    DKI Jakarta 92.49 50.00 (42.49)

    Bali 89.79 75.00 (14.79)

    Kalimantan Timur 79.99 73.00 (6.99)

    DI Yogyakarta 79.25 80.00 0.75

    Riau 74.36 70.00 (4.36)

    Jawa Timur 74.04 73.00 (1.04)

    Kep. Riau 73.57 50.00 (23.57)

    Sulawesi Tenggara 71.98 74.00 2.02

    Jawa Tengah 71.30 75.00 3.70

    Sumatera Utara 67.81 71.00 3.19

    Indonesia 67.73 68.87 1.14

    Sulawesi Utara 67.21 70.00 2.79

    Papua Barat 67.17 70.00 2.83

    Sulawesi Selatan 66.99 70.00 3.01

    Sumatera Barat 66.69 70.00 3.31

    Kep. Bangka Belitung 64.98 52.00 (12.98)

    Banten 64.51 45.00 (19.51)

    Jawa Barat 64.39 70.00 5.61

    Kalimantan Barat 63.18 72.00 8.82

    Aceh 62.41 50.00 (12.41)

    Kalimantan Selatan 62.07 70.00 7.93

    Jambi 60.57 71.00 10.43

    Maluku Utara 59.65 70.00 10.35

    Maluku 57.56 71.00 13.44

    Sumatera Selatan 56.90 70.00 13.10

    Sulawesi Tengah 55.83 70.00 14.17

    Nusa Tenggara Barat 55.03 70.00 14.97

    Gorontalo 54.96 70.00 15.04

    Lampung 54.16 70.00 15.84

    Nusa Tenggara Timur 51.75 70.00 18.25

    Kalimantan Tengah 48.04 52.00 3.96

    Papua 44.12 50.00 5.88

    Sulawesi Barat 42.14 70.00 27.86

    Bengkulu 36.82 50.00 13.18

    Provinsi Capaian 2013 Target 2015 Selisih

    Bali 88.10 90.00 1.90

    DKI Jakarta 87.10 90.00 2.90

    DI Yogyakarta 80.01 90.00 9.99

    Kep. Bangka Belitung 77.62 74.00 -3.62

    Kep. Riau 76.78 65.00 -11.78

    Kalimantan Timur 72.44 67.00 -5.44

    Sulawesi Utara 68.14 79.00 10.86

    Banten 66.59 69.00 2.41

    Sulawesi Selatan 65.32 70.00 4.68

    Jawa Tengah 64.05 68.00 3.95

    Sumatera Utara 62.73 65.00 2.27

    Riau 59.77 65.00 5.23

    Indonesia 59.71 62.41 2.70

    Jawa Timur 58.73 65.00 6.27

    Sumatera Selatan 58.41 65.00 6.59

    Maluku Utara 58.12 65.00 6.88

    Sulawesi Tenggara 57.49 65.00 7.51

    Jawa Barat 56.00 65.00 9.00

    Aceh 54.37 65.00 10.63

    Jambi 53.70 65.00 11.30

    Nusa Tenggara Barat 53.27 65.00 11.73

    Kalimantan Selatan 53.17 65.00 11.83

    Papua Barat 52.77 65.00 12.23

    Sulawesi Tengah 52.50 65.00 12.50

    Sulawesi Barat 50.61 65.00 14.39

    Maluku 50.24 65.00 14.76

    Lampung 49.88 65.00 15.12

    Kalimantan Barat 47.49 65.00 17.51

    Sumatera Barat 46.71 65.00 18.29

    Gorontalo 46.19 65.00 18.81

    Kalimantan Tengah 41.85 65.00 23.15

    Bengkulu 33.69 65.00 31.31

    Nusa Tenggara Timur 27.52 65.00 37.48

    Papua 26.17 65.00 38.83

    Capaian Akses Air Minum Capaian Akses Sanitasi Layak