Upload
yosefganang
View
71
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
geografi regional
Citation preview
BAHAN AJAR GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA
TINJAUAN MATA KULIAH
Deskripsi MK
Mata kuliah wajib ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman
kedudukan geografi regional dalam ilmu geografi, mahasiswa mampu
memahami tentang konsep region, memahami variasi region dilihat dari
karakteristik, dinamika dan persebaran kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya
maupun historisnya. Dengan pemahaman tersebut mahasiswa mampu melakukan
regionalisasi atau pewilayahan. Melalui langkah regionalisasi yang disesuaikan
dengan tujuan tertentu, mahasiswa akan dapat lebih mudah menalar kondisi,
potensi maupun permasalahan suatu region sehingga akan lebih mudah
memberikan sumbangan pemikiran untuk pembangunan daerah dan nasional. Isi
mata kuliah ini meliputi: (1) Arti penting mempelajari karakteristik regional di
Indonesia, (2) Sejarah perkembangan Indonesia, (3) Region dan regionalisasi, (4)
Sumberdaya Alam di Indonesia, (5) Sumberdaya Manusia di Indonesia, (6)
Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan Wilayah, (7) Pembangunan Indonesia
Bagian Barat (IBB) dan Bagian Timur (IBT), (8) Kondisi Pulau-pulau Besar di
Indonesia, (9) Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, serta (10) Strategi
pengembangan Sumberdaya dan Wilayah.
Status MK
Mata kuliah wajib
Kode/SKS
GPW 2101
Metoda pembelajaran
Ceramah, diskusi, kuis, tugas individual, tugas kelompok, presentasi kelompok
Kegunaan MK bagi mahasiswa
Pengetahuan/Pemahaman (Knowledge/Understanding) :
a. Memiliki pemahaman dan pengertian umum tentang kedudukan dan fungsi
region dalam ilmu geografi.
b. Memiliki pemahaman tentang obyek material yang diperlukan dalam
mempelajari geografi regional untuk kepentingan berikutnya.
c. Memiliki pemahaman dan pengertian berkaitan dengan metode regionalisasi
dalam mempelajari geografi regional untuk kegunaan berikutnya.
d. Memiliki pemahaman dan pengertian tentang kegunaan praktis dari
mempelajari geografi regional dalam arti lebih luas.
Keterampilan (Skills) :
a. Memiliki keterampilan memahami konsep, metode regionalisasi untuk
menemukenali karakter dan permasalah region atau wilayah.
b. Memiliki keterampilan untuk menerapkan praktis hasil regionalisasi untuk
kepentingan pengembangan dan pembangunan daerah.
Kemampuan (Ability/Capability):
a. Mampu memahami dan mengidentifikasi tentang potensi, permasalahan
region.
b. Mampu mempersiapkan konsep-konsep pemecahan masalah regional serta
mampu memberikan usulan untuk pembangunan dan pengembangan region.
Sikap (Attitude):
a. Memiliki penghayatan tentang karakter dan permasalahan daerah
b. Memiliki sikap untuk bertindak (kepekaan dan kepedulian untuk melakukan)
dalam etika profesi sebagai insan ilmiawan untuk pengembang daerah.
Tujuan Pembelajaran / Tujuan MK
Mata ajaran Geografi Regional Indonesia dilakukan untuk mempersiapkan
sumberdaya manusia yang paham tentang geografi berlandaskan konsepsi
regional atau kewilayahan, dengan memberikan penekanan tentang region
Indonesia. Mata kuliah ini diharapkan mendukung visi dan misi Fakultas
Geografi Universitas Gadjah Mada untuk menghasilkan lulusan sarjana yang
mempunyai pengetahuan tentang kewilayahan, mampu dan terampil dalam
memahami karakter atau sifat region serta permasalahannya untuk tujuan
pembangunan daerah dan nasional.
Susunan/urutan bahan ajar
Secara ringkas, bahan ajar digambarkan sebagaimana Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Susunan bahan ajar
Bab Pokok Bahasan
I Pendahuluan: Geografi Regional Indonesia
II Sejarah Perkembangan Indonesia
III Region dan Regionalisasi
IV Sumberdaya Alam
V Sumberdaya Manusia (Kependudukan)
VI Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan Wilayah
VII Pembangunan Indonesia Bagian Barat dan Bagian Timur
VIII Kondisi Pulau-pulau Besar di Indonesia
IX Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
X Strategi Pengembangan Sumberdaya dan Wilayah
Petunjuk penggunaan Bahan Ajar
Untuk memperjelas penggunaan bahan ajar ini, mahasiswa diharapkan membaca
petunjuk penggunaannya secara cermat. Pada awal kuliah dijelaskan kompetensi apa
yang harus dicapai mahasiswa setelah mengikuti matakuliah ini yang dinyatakan
dalam tinjauan umum. Pada setiap pokok bahasan dijelaskan mengenai tinjauan
khusus yang merupakan target yang harus dicapai setelah mengikuti pokok bahasan
yang bersangkutan.
Mahasiswa diharapkan mempelajari dengan seksama setiap pokok bahasan baik isi
materi maupun hal-hal yang bersifat sistematis dari pokok bahasan tersebut. Dalam
setiap pokok dan sub-pokok bahasan diberikan contoh-contoh permasalahan dan
perhitungan; mahasiswa diharapkan mencermati contoh-contoh yang diberikan
tersebut. Selanjutnya mahasiswa diharapkan mengerjakan soal-soal latihan yang
diberikan atau dari bahan-bahan referensi yang direkomendasikan.
Untuk menambah wawasan, mahasiswa juga diharapkan untuk membaca pustaka lain
yang relevan, tidak hanya yang tertulis pada bahan ajar ini. Disamping itu, mahasiswa
juga diharapkan membentuk kelompok-kelompok baik dalam rangka pembahasan dan
analisis persoalan sebagai bahan diskusi kelas.
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini diberikan materi pertama tentang deskripsi singkat mata kuliah
tentang bobot SKS dan status mata kuliah, kedua tentang alasan atau latar belakang mata
kuliah Geografi Regional Indonesia perlu dimasukan dalam kurikulum dan diajarkan kepa
mahasiswa Fakultas Geogarfi UGM.
1.1. 1. Deskripsi singkat
Ilmu Geografi merupakan induk pohon dalam pengkajian mata-mata kuliah di Fakultas
Geografi UGM termasuk didalamnya adalah mata kuliah GRI diantara mata kuliah lainnya.
Yang kemudian mata kuliah ini merupakan cabang dari pohon ilmu geografi. Perlu
diingatkan lagi bahwa dari cara mengetahui ilmu geografi antara lain dengan mengetahui apa
sebenarnya yang dimaksud dengan geografi. Pada dasarnya geografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang ruang bumi dengan segala kondisi fisik bumi dan isinya, serta
hubungan antar keduanya. Dalam wadah keilmuan dalam geografi dibedakan menjadi dua
bidang ilmu yakni ilmu bumi fisikal (Physical geography) dan ilmu geografi sosial (Human
geography).
Bobot mata kuliah wajib GRI 2 SKS ditambah dengan 1 SKS mata praktikum. Alasan
perlu diselenggarakan praktikum dengan pertimbangan agar mahasiswa betul-betul dapat
mengenali dan memahami dan mempraktekan hal-hal yang terkait dengan materi mata kuliah.
Pelaksanaan kuliah diselenggarakan sebanyak 14 minggu (tatap muka)
Mata kuliah Geografi Regional Indonesia (GRI) penting untuk diberikan kepada
mahasiswa Fakultas Geografi UGM, hal ini dengan banyak pertimbangan antara lain terkait
dengan :
a. Kondisi fisik Region Indonesia
1. Sifat region Indonesia sebagai negara berbentuk kepulauan dan sekaligus sebagai
negara maritim
2. Terdiri dari banyak pulau, pulau yang besar dan pulau-pulau kecil, termasuk pulau
pulau belum mempunyai nama
3. Luasan negara Indonesia yang sangat luas, membentang dan membentuk memanjang
4. Posisioning atau lokasi geografis berada pada daerah tropis dekat garis katulistiwa.
b. Kondisi sosial ekonomi politis Region Ondonesia
1. Region Indonesia terletak pada persimpangan jalur perhubungan dan komunikasi laut
tingkat internasional.
2. Region Indonesia terletak pada persimpangan transportasi dan perdagangan lewat laut
antara 4 benua besar Asia-Australia-Amerika dan Eropa).
c. Secara Akademis
1. Mata kuliah Geografi Regional Indonesia ternyata diperlukan bagi bangsa Indonesia,
yang semua mata kuliah ini masuk dalam kurikulum namun sempat dihapus, dan saat
ini dimunculkan kembali.
2. Belum semua mahasiswa mengenali dan memahami apa dimana potensi yang ada dan
yang dimiliki sendiri.
1.1.2. Tujuan Pembelajaran dan manfaat MK
Apa yang merupakan latar belakang kita mengenal diri kita sendiri mengenal negara
kita sendiri, tentunya tanpa alasan dan tentunya mempunyai tujuan. Kalau disederhanakan
dapat dikelompokan menjadi 3 latar belakang.
1. Berdasarkan alasan posisi negara
2. Berdasarkan kekayaan dan potensi
3. Berdasarkan kepentingan aplikasi dalam pembangunan
Mempelajari tentang ruang, wilayah, posisi banyak manfaatnya pada banyak
kepentingan, seperti misalnya orang akan membuka warung makan entak sifatnya menetap
atau yang kaki lima, membuka bengkel tambal ban motor, keduanya pasti
mempertimbangkan ruang atau, lokasi atau posisi. Demikian juga latar belakang mengapa
GRI kita pelajari. Alasan yang sederhana adalah jangan sampai kita kita tidak dapat
mengenali negari kita sendiri, dan secara politis jangan sampai kita ke depan mendapatkan
masalah seperti kehilangasn daerah teritorial seperti kehilangan Pulau Sepadan dan Ligitan.
Sedangkan alasan ekonomis kita dapat mengetahui jenis sebaran potensi sumberdaya yang
dapat digunakan untuk modal pembangunan nasional.
1.1.3. Relevansi
Ilmu yang digunakan untuk penerapan di bidang ilmu tersebut di muka adalah Ilmu
Pembangunan Wilayah dan Ilmu Kartografi & Penginderaan Jauh. Dengan demikian dapat
diibaratkan bahwa regional merupakan lapisan kedua atau pendalaman dari geografi.
Kemudian apa yang dimaksud regional dalam ilmu geografi.
Suatu kondisi yang aneh apabila kami tidak mengenali diri sendiri atau kami tidak
mengenali negara kami sendiri. Apabila kami berada pada kondisi yang tidak baik dalam
pengenalan diri sendiri akan mendapatkan bobot nilai rendah dan sebaliknya. Oleh karena itu
untuk aplikasi metode di muka terdapat beberapa kalimat atau istilah koreksi yang juga
merupakan sindiran namun memiliki manfaat untuk pengembangan kita yakni:
1. Kami atau saya tahu, kalau saya tahu, mempunyai nilai tinggi
2. Kami atau saya tidak tahu, kalau saya tahu, mempunyai nilai sedang
3. Kami atau saya tidak tahu, kalau kami atau saya tidak tahu, mempunyai nilai rendah
1.1.4 . Learning Out-comes
Outcomes pembelajaran pada materi GRI agar mahasiswa mampu dalam hal
pengetahuan (knowledge/understanding), ketrampilan (skill), dan kemempuan
(ability/capability) :
Pengetahuan/Pemahaman (Knowledge/Understanding) :
a. Memiliki pengetahuan dan pengertian lebih mendalam tentang ilmu
regional.
b. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai lebih mendalam
tentang Region Indonesia
Keterampilan (Skills) :
a. Memiliki keterampilan memahami konsep terkait dengan keruangan
b. Memiliki keterampilan untuk menerapkan praktis untuk penerapan ilmu
dalam pembangunan daerah.
c. Memiliki ketrampilan dalam membuat regionalisasi
Kemampuan (Ability/Capability):
a. Mampu memahami dan mengidentifikasi tentang potensi, permasalahan
yang berkaitan dengan pendekatan keruangan dan sumberdaya.
b. Mampu mempersiapkan konsep-konsep pemecahan masalah yang
terkait dengan analisis keruangan untuk pembangunan dan
pengembangan region.
Sikap (Attitude):
a. Memiliki penghayatan tentang karakter dan permasalahan daerah
terkait dengan region dan sumberdaya
b. Memiliki kepekaan dan mampu mensikapi masalah terkait dengan
pendekatan keruangan dan sumberdaya.
1.2. Penyajian 1.2.1. Keterkaitan Ilmu Geografi, Regional dan Regional Indonesia
Kedua cabang Ilmu Geografi yakni Physical Geography dan Human Geography isinya
terdiri dari banyak ilmu lanjutan digunakan untuk mengkaji pada suatu bagian ruang bumi
yang relatif sempit, kemudian menjadi ilmu yang mengkaji tentang regional atau geografi
regional. Keterkaitan antara ilmu geografi, ilmu regional dan ilmu yang lebih rinci
digambarkan pada gambar 1.
GEOGRAFI REGIONAL DALAM ILMU GEOGRAFI
MENURUT UHLIG (1971)
GEO EKOLOGI/PHYSICAL GEOGRAPHY
GEOGRAFI SOSIAL/HUMAN GEOGRAPHY
GEOGRAFI
GEOMORFOLOGI, GEOLOGI,HIDROLOGI, OCEANOGRAFI,TANAH, KLIMATOLOGI DLL
Dikaji dalamREGIONAL GEOGRAPHY
GEO SOSIAL, GEO EKONOMIGEO POLITIK, GEO REGIONAL
GEO PENDUDUK, KARTOGRAFI, PENGINDERAAN JAUH dll
Gambar No. 1 Hubungan Ilmu Geografi dengan Ilmu Regional
Banyak pengertian yang menjelaskan apa yang dimaksud regional. Pada prinsipnya
regional adalah ruang wilayah yang ada di bumi. Ada beberapa definisi tentang region antara
lain:
1. R.S Plat : Suatu ruang bumi tertentu yang keberadaannya dikenal dengan berdasarkan
homoginitas umum baik atas dasar karakter lahan maupun huniannya.
Contoh: Region Pertanian
2. R.E Dicknson: suatu ruang tertentu yang terdapat sekelompok fisik yang memungkinkan
membentuk tipe kehidupan ekonomi tertentu.
Contoh: Region Permukiman Nelayan
3. M.M. Fenneman: suatu area tertentu yang bentang lahanya sejenis dan dapat dibedakan
dengan lahan lain.
Contoh: Region Perkampungan Dataran
Berdasarkan banyak contoh pengertian Region tersebut dapat disederhanakan bahwa region
atau ruang muka bumi yang memiliki batas tertentu, atau ruang muka bumi yang mempunyai
sifat-sifat kesamaan atau homoginitas.
Dalam pelaksanaan sehari-hari penggunaan istilah oleh banyak pihak tidak konsisten
dan tidak sesuai dengan pengertian yang sebenarnya. Oleh karena dalam pembekalan ilmu
yang sebenarnya berikut diberikan pengertian perihal keruangan sbb:
a. Wilayah : ruang muka bumi yang memiliki batas tertentu berdasarkan kesepakatan pihak
terkait dalam membuat wilayah.
Contoh: Wilayah aliran sungai
b. Daerah : ruang muka bumi yang memiliki batas-batas administrasi.
Contoh: Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
c. Kawasan : ruang muka bumi dengan batas tertentu yang difungsikan untuk tujuan dan
kepentingan tertentu.
Contoh: Kawasan Pariwisata Parangtritis.
d. Region: ruang muka bumi yang memiliki sifat-sifat sama (homogin)
Contoh: Wilayah dataran rendah.
1.2.2. Analisis regional
Dari beberapa batasan tersebut pada dasarnya pengertian dari ruang muka bumi adalah
disebut wilayah yang artinya ruang muka bumi yang mempunyai batas tertentu. Penentuan
tertentu yang kemudian digunakan untuk kepentingan yang berbeda-beda dan untuk
membedakannya sehingga hasil dari pembatasanya diberikan istilah tersendiri seperti
wilayah, kawasan, daerah atau regional. Dalam mengkaji regional aspek yang dikaji
menggunakan batas wilayah, ruang yang berada dalam batas-batas yang telah ditentukan
mengandung dua unsur yakni unsur ruang (space) dan batas (boundary), yang keduanya
merupakan bagian dari obyek material regional. Yang ada di dalam unsur ruang dan
merupakan bahan yang termasuk dalam dikaji regional adalah (a) aspek fisik, (b) aspek sosial
(c) aspek budaya termasuk perilaku dan kreativitasnya. Yang kedua dalam proses
mengkajinya ketiga aspek dilakukan secara komprehensif saling berinteraksi.
Memahami region yang dikelompokan menjadi tiga lapis pendalaman. Masing-masing
lapis mempunyai fungsi dan manfaat bersebeda, lapisan yang dimaksudkan adalah
1. Lapisan terluar (fakta given) : letak, luas, bentuk dan batas.
2. Lapisan tengah (fakta tentang isi dari fakta given): sumberdaya alam dan manusia.
3. Lapisan inti (menganalisis dari dua fakta yang ada): terjadi dinamika regional.
Unsur batas adalah penting karena suatu ruang bumi dapat dikatakan sebagai region
apabila memiliki batas dan dibatasi oleh batas yang telah ditentukan. Bentuk batas region
yang ditentukan oleh manusia atas dasar kesepakatan dari banyak pihak terkait yang
kemudian diujudkan dengan batas kesepakatan. Batas suatu region dibedakan menjadi dua
jenis yakni:
1. Batas bentuk fisik alam berupa : jalan, sungai, laut, selat, igir pegunungan, pagar
tembok, misalnya batas Selat Malaka, Sungai Progo dll.
2. Batas garis imajiner (abstrak/kayal) berupa : garis lintas, garis bujur, garis antar
titik-titik koordinat, misalnya batas antara Papua dengan Papua Nugini. Dan batas
negara di Amerika Utara
Dalam suasana alam demokrasi seperti di Indonesia dengan pemberlakuan sistem Otonomi
Daerah dengan dasar Undang Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
banyak terjadi pemekaran pemerintahan seperti membentuk daerah provinsi, kabupaten/ kota,
kecamatan dan kelurahan baru yang lepas dari daerah kekuasaan induknya. Dengan adanya
kasus tersebut berarti harus ada proses membuat kesepakatan untuk membuat garis batas
daerah kekuasaan.
Pendekatan yang digunakan dalam ilmu geografi tidak dimiliki dan digunakan sebagai
pendekatan oleh ilmu yang lain yakni dengan tiga buah pendekatan yakni:
1. Pendekatan Spatial (pendekatan keruangan)
2. Pendekatan Ekologikal (pendekatan kelingkungan)
3. Pendekatan Komplek Wilayah (pendekatan yang komprehensif)
Dari ketiga pendekatan tersebut akan membantu atau menjadikan alat untuk mengenali
negara atau region Indonesia, sehingga dalam mengenali Indonesia akan lebih luas dan
mendalam. Selain itu pendekatan lain yang dapat digunakan untuk mengenali sebuah region
adalah dengan pendekatan spatian dan pendekatan temporal (ruang dan waktu). Strategi yang
terstruktur untuk mengenali obyek material termasuk GRI adalah dengan menggunakan alat
atas lima jawaban dari pertanyaan yang diajukan yakni dikenal dengan pendekatan 5W1H,
yakni:
1. What (apa yang dimaksud GRI)
2. Why (mengapa mempelajari GRI)
3. Where (dimana mempelajari GRI)
4. When (kapan mengkaji GRI)
5. Who (siapa yang mengkaji GRI)
6. How (bagaimana mengkaji GRI)
Dalam mengenali atau mempelajari GRI ibarat mata air yang selalu mengeluarkan air,
demikian juga kalau Anda mampu menggali dan memanfaatkan alat, atau strategi atau
pendekatan yang disebutkan di muka akan semakin tidak tahu apa sebetulnya kekayaan,
potensi yang ada di dalam negara kita Indonesia. Berikut sebagai acuhan apa yang dimaksud
dengan 5W1H adalah sebagai berikut:
What : Pertanyaan ini selain menjawab Geografi Regional Indonesia adalah region yang
merupakan kumpulan pulau besar dan kecil dan dipisahkan selat, laut dan samodra
dan merupakan region yang pernah manjadi jajahan dikuasai oleh bangsa Belanda
diberi nama Hindia Belanda kemudian dinamakan Indise (=Indonesia). Tentu saja
masih ada dan banyak penjelasan yang dapat disampaikan misalnya terkait dengan
sejarah nasional, sistem politik, dasar-dasar negara dan sistem pemerintahan yang
dilaksanakan dan permasalahan yang ada, sehingga perlu membentuk semangat
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan masih ada penjelasan lainnya.
Why : Pertanyaan ini dapat dijawab atau untuk menjelaskan alasan mempelajari. Untuk
jawaban dapat dibedakan antara jawaban subyektif dan jawaban obyektif. Secara
subyektif sudah jelas dan wajar siapa saja perlu dan wajib mengenali, memamahi
tentang apa diri kita sendiri, apa yang kita miliki, sehingga kita termasuk pada
golongan orang yang kita tahu bahwa kita sendiri itu tahu, sehingga kita semua
akan waspada. Secara obyektif bahwa dengan luasnya wilayah dan banyak bagian
wilayah yang terpencil terutama pulau-pulau kecil (semula disebut pulau
terluar/pinggiran, namun saat ini dengan fungsinya yang tidak kecil diberi sebutan
sebagai pulau-pulau terdepan dalam berhadapan dengan negara tetangga). Sebagai
contoh karena kurang atau lemahnya perhatian dari pemerintah sehingga terjadi
pulau yang sangat jauh dari pusat dan perhatian diklaim atau diakui sebagai pulau
milik negara tetanggga misal lepasnya Pulau Ligitan dan Sepadan.
Where : Pertanyaan tentang wilayah mana dari region Indonesia yang dipelajari. Tentu saja
pada seluruh wilayah Indonesia tanpa kecuali. Namun untuk mendapatkan
memahaman dan informasi yang lebih rinci dapat dilakukan dengan pendalaman
kasus wilayah tertentu, misalnya mempelajari pada pengembangan pulau-pulau
kecil, penguatan dan pengembangan wilayah perbatasan, pendalaman kajian wilayah
Indonesia Bagian Timur atau yang lain.
When : Waktu atau kesempatan mengkaji GRI tentu saja tidak perlu dibatasi dan tidak ada
pembatas waktu. Situasi lingkup regional, nasional maupun internasional cukup
dunamis, perkembangan politik dan teknologi dapat membatasi akal dan logika,
sehingga dalam mengenali, mengelola region Indonesia adalah sepanjang waktu.
Who : Siapa yang berkewajiban mengelola, melindungi dan mengembangkan region
Indonesia, tentu saja semua pihak yang mempunyai kepentingan (stakeholders)
yakni pemerintah dengan unsur-unsurnya secara formal dan tentu saja seluruh
masyarakat Indonesia yang mempunyai swakarsa dan swakarya secara individu
maupun secara kelompok organisasi.
How : Bagiamana caranya mengatasi prrmasalahan atas dasar kondisi dan situasi seperti
Region Indonesia dan posisinya sehingga kajian lebih dalam.
Oleh karena itu kemudian dipilih cara-cara mengkajinya, yakni dengan melakukan
pendekatan regionalisasi.
Beberapa pengertian dasar dan pokok dalam mengetahui apa yang dimaksud dengan
region secara umum atau secara lebih khusus tentu perlu diaplikasikan. Oleh karena itu apa
dan bagaimana dalam menerapkan kalau Anda dan kita bermaksud mempelajari dan
memahami tentang region Indonesia. Dengan sifat dan luas wilayah kekuasaan Republik
Indonesia yang sangat bervariasi dan sangat luas serta permasalahan wilayah yang juga cukup
bervariasi, sehingga metode yang digunakan dengan memilah-milah tujuan dari pengkajian.
Misalnya dengan menggunakan pendekatan atas batas administrasi, batas fungsi muka bumi
atau dengan batas yang dibuat berdasarkan tujuan tertentu. Dan kedua dengan luasan dan
masalah yang bervariasi kajian dilakukan dengan membuat regionalisasi atau membuat cara
homogonitas.
1.2.3. Tugas dan Latihan
1. Seorang calon geograf dan dan geograf harus memahami ilmu regional, dan ilmu regional
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui dan mengkaji Region Indonesia yang dikemas
dalam Geografi Regional Indonesia (GRI). Berikan menjelasan mengapa dapat dikatakan
demikian sehingga Anda semakin yakin penting mempelajari GRI!
2. Apakah Anda sependapat bahwa semua bangsa Indonesia diberikan keharusan minimal
mengetahui atau mungkin mengetahui tentang GRI?
1.2.4. Rangkuman
Ilmu Geografi isinya dua bidang ilmu tersebut digunakan untuk mengkaji pada suatu
ruang bumi kemudian menjadi ilmu yang mengkaji tentang regional atau geografi regional.
Ilmu yang menggunakan atau penerapan di bidang ilmu tersebut di muka adalah Ilmu
Pembangunan Wilayah dan Ilmu Kartografi & Penginderaan Jauh. Dengan demikian dapat
diibaratkan bahwa regional merupakan lapisan kedua atau pendalaman dari geografi
Dalam mengenali atau mempelajari GRI dengan materi yang cukup banyak dan luasan
wilayah kajian cukup luas. Dalam mengenali atau mempelajari GRI diperlukan strategi atau
pendekatan yang sistimatis. Sehingga cakupan pengenalan semakin lengkap sesuai dengan
kekayaan, potensi yang ada di dalam negara kita Indonesia. Strategi yang disiapkan dengan
pendekatan atas penjelsan dari pertanyaan 5W1H (what, why, when. where, who, dan how)
Untuk mengenali negara kita sendiri GRI, tentunya tentunya mempunyai tujuan dan
alasan yang tepat logis dan bermanfaat. Secara subyektif alasan disederhanakan menjadi 3
latar belakang.
1. Berdasarkan alasan posisi negara
2. Berdasarkan kekayaan dan potensi
3. Berdasarkan kepentingan aplikasi dalam pembangunan
DAFTAR PUSTAKA.
Claval, Paul. 1998. An Introduction to Regional Geography. Blackwell. London.
Nir, Dov, 1990. Region as a Socio-invironmental System; An Intruction to a System Regional
Geography. Kluwe Publisher. Boston..