Upload
muhamadkhaerulanwar
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diktat
Citation preview
BAB I PENILAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Pengantar
Pada Bab ini berisi tentang penilaian pembelajaran matematika dan konsep
dasar penilaian kelas. Kompetensi yang diharapkan adalah peserta dapat
memahami penilaian pembelajaran matematika dan memahami konsep dasar
penilaian kelas. Adapun Indikatornya sebagai berikut.
1) Menyebutkan tujuan penilaian pembelajaran matematika.
2) Menyebutkan ranah penilaian pembelajaran matematika.
3) Menjelaskan penilaian proses dan hasil pembelajaran matematika.
4) Menyebutkan pengertian penilaian kelas.
5) Menyebutkan manfaat penilaian kelas.
6) Menyebutkan fungsi penilaian kelas .
7) Menyebutkan kriteria penilaian kelas.
8) Menyebutkan prinsip penilaian kelas.
9) Menyebutkan rambu-rambu penilaian kelas.
Dibagian akhir peserta diharapkan untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah
disediakan dan mengerjakan evaluasi.
A. Penilaian Pembelajaran Matematika 1. Tujuan Penilaian pembelajaran Matematika Tujuan penilaian pembelajaran adalah sebagai berikut.
(a) mengetahui pengetahuan awal siswa;
(b) mengetahui tingkat pencapaian kompetensi;
(c) mengetahui perkembangan siswa;
(d) mediagnosis kesulitan belajar siswa;
(e) mengetahui hasil suatu proses pembelajaran;
(f) memotifasi siswa belajar; dan
(g) memberi umpan balik pada guru tentang pembelajaran yang dikelolanya.
Ada yang berpendapat juga bahwa tujuan penilaian pembelajaran adalah
1. Diagnostik.
2. Seleksi
3. Penempatan
4. Pengukur keberhasilan
Pada intinya tujuan siswa belajar matematika di sekolah adalah agar siswa
mampu menggunakan atau menerapkam matematika yang telah dipelajari untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, belajar matematika lebih
lanjut, dan belajar pengetahuan lain. Tujuan ini dapat tercapai bila kompetensi
siswa dibina dengan baik.
Standar kompetensi mata pelajaran matematika SMP terdiri dari 6 aspek yaitu
:
(a) Bilangan;
(b) Aljabar;
(c) Geometri dan Pengukuran;
(d) aritmetika;
(e) statistika.
Standar kompetensi mata pelajaran matematika SMA terdiri dari 6 aspek yaitu
:
(a) Bilangan;
(b) Geometri dan pengukuran;
(c) Peluang dan statistika;
(d) Trigonometri;
(e) Aljabar;
(f)Kalkulus.
Kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dalam
pembelajaran matematika yang mencakup ke enam aspek tersebut diatas adalah
mencakup : (a) Pemahaman konsep; (b) Prosedur; (c) Penalaran dan
komunikasi; (d) Pemecahan masalah; (e) Menghargai kegunaan matematika.
Demi kepraktisan dan kemudahan, maka aspek penilaian matematika
dikelompokkan menjadi 3 aspek yaitu:
(a) pemahaman konsep;
(b) penalaran dan komunikasi;
(c) pemecahan masalah.
Alasan pengelompokan tersebut adalah.
(1) Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam
memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes,
akurat, efisien dan tepat. Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep
antara lain adalah:
(a) menyatakan ulang sebuah konsep
(b) mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya)
(c) memberi contoh dan non-contoh dari konsep
(d) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
(e) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
(f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi
tertentu
(g) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah
(2) Penalaran dan komunikasi merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa
dalam melakukan penalaran dan mengkomunikasikan gagasan matematika.
Indikator yang menunjukkan penalaran dan komunikasi antara lain adalah:
(a) menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan
diagram,
(b) mengajukan dugaan,
melakukan manipulasi matematika,
(c) menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti
terhadap kebenaran solusi,
(d) menarik kesimpulan dari pernyataan,
(e) memeriksa kesahihan suatu argumen,
(f) menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat
generalisasi.
(3) Pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik yang ditunjukkan
siswa dalam memahami, memilih pendekatan dan strategi pemecahan, dan
menyelesaikan model untuk menyelesaikan masalah. Indikator yang
menunjukkan penalaran dan komunikasi antara lain adalah:
(a) menunjukkan pemahaman masalah
mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
pemecahan masalah
(b) menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk
(c) memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat
mengembangkan strategi pemecahan masalah
(d) membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah
(e) menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
Oleh karena itu ketika akan memberikan nilai harus merupakan hal berikut ini.
(1) Hasil penilaian terhadap Indikator yang menunjukkan bahwa siswa telah
kompeten dalam pemahaman konsep dimasukkan ke dalam aspek
penilaian pemahaman konsep.
(2) Hasil penilaian terhadap Indikator yang menunjukkan bahwa siswa telah
kompeten dalam penalaran dan komunikasi dimasukkan ke dalam aspek
penilaian penalaran dan komunikasi.
(3) Hasil penilaian terhadap Indikator yang menunjukkan bahwa siswa telah
kompeten dalam pemecahan masalah dimasukkan dalam aspek
penilaian.
Contoh soal bernuansa pemahaman konsep.
1) Siswa kelas VIII sudah belajar relasi dan fungsi, diberi soal sebagai berikut.
Tulis definisi fungsi.
2) Siswa Kelas VII SMP sudah belajar tentang konsep pecahan, kemudian diberi
soal sebagai berikut.
....21:
41
72 adalah
3) Siswa Kelas VIII sudah belajar tentang materi Sistem Persamaan Linier dengan
2 Variabel, kemudian diberi soal sebagai berikut.
Tentukan nilai x dan y dari sistem persamaan berikut
2x + y = 8, x + y = 5.
4) Siswa kelas IX sudah belajar tentang Deret, kemudian siswa diberi soal:
Diketahui Deret Aritmetika 1 + 3 + 5 + . . .
Tentukan jumlah 100 suku yang pertama.
5) Siswa sudah belajar tentang pecahan, kemudian diberi soal sebagai berikut.
Jika 21m ,
31q ,
21
n , dan 31
k , maka kq
nm = ….
6) Diketahui segitiga ABC, jika besar sudut A dua kali besar sudut B, besar sudut
C lima kali besar sudut B, berapakah besar sudut B.
7) Jika 7 = a dan 6 = b, ab = ....
8) Sederhanakanlah x2 – x + 5x2 – 3x + 8 + 3x2.
Soal bernuansa Penalaran dan Komunikasi 1) Siswa sudah diberi konsep pecahan, kemudian diberi soal seperti berikut.
Nyatakanlah daerah yang diarsir dengan nilai suatu pecahan yang sesuai!
32
43 ……
(Jenis: Melakukan manipulasi matematika)
Di sini, intuisi dan nalar siswa amat berperan dalam melakukan manipulasi
matematika. Selanjutnya, siswa harus mampu mengkomunikasikan idenya
dalam bentuk bahasa tulis, sehingga diperoleh langkah:
41
311 …. (siswa meneruskan sendiri).
2) Siswa SMP belum dijelaskan tentang Deret, kemudian diberi soal:
Hitunglah: 1 + 2 + 3 + . . . + 50.
Dalam mengerjakan, siswa dapat menemukan pola dengan cara seperti
berikut.
(1 + 100) + (2 + 99) + …. + (50 + 51) = 101 x 50 = 5050.
Dalam hal ini siswa menemukan pola. Selanjutnya, siswa mengkomunikasikan
idenya dalam bentuk bahasa tulis.
3) Siswa Kelas VII diberi soal sebagai berikut.
Barang I dan barang II beratnya 8,6 kg. Barang I dan barang III beratnya 7,2 kg.
Barang II dan barang III beratnya 5,4 kg. Hitunglah berat barang I, barang II, dan
barang III sekaligus.
Diharapkan, siswa dapat mengerjakan dengan dengan langkah sebagai berikut.
(Berdasarkan manipulasi matematika).
Misal: x = berat barang I
y = berat barang II
z = berat barang III
x + y = 8,6 x + z = 7,2 y + z = 5,4 -------------------------- + 2x + 2y + 2z = 21,2 10,6 2( x + y + z) = 21,2 x + y + z = 10,6 Jadi, berat barang I, barang II, dan barang III sekaligus = 10,6 kg.
1. Jika a * b berarti 3a – 2b, hitunglah (–8) * (–6).
4) Jika )2121(
21
n maka .....41n
5). Jika 211m ,
312q ,
21
n , dan 31
k , maka kq
nm is …..
6). Nilai 8,24242424… =
7). Jika c dan d adalah 2 bilangan yang berbeda, carilah dc dari .2
1010
dc
cddc
8. Jika 63232 ba
, hitunglah a + b.
9. Jika x = 5 + 7 dan y = 5 - 7 hitunglah x2 – y2 + 2xy.
10. Sebuah barang terjual dengan harga Rp 20.000. Jika persentasi
keuntungannya 20%, hitunglah harga jualnya.
Soal bernuansa Pemecahan Masalah Soal bernuansa Pemecahan Masalah, pada prinsipnya mirip pengerjaan
rutin hanya algoritmanya saja yang belum diinformasikan kepada para siswa.
Misal: Siswa telah diberikan konsep dan cara penyelesaian sistem persamaan linier
dengan 2 variabel, baik cara substitusi, eliminasi maupun gabungan keduanya.
Kemudian siswa diberi soal cerita yang menyangkut pokok bahasan sistem
persamaan linier dengan 2 variabel. Siswa belum diberi tahu langkah-langkah
dalam menyelesaikan soal cerita. Siswa-siswa dibiarkan mencari penyelesaiannya
dengan caranya sendiri-sendiri.
Contoh lain:
Perhatikan gambar di bawah ini:
Perhatikan bahwa, siswa harus dapat memahami masalah/soalnya,
mengorganisasikan data dan memilih informasi yang relevan selanjutnya menyajikan
penyelesaian masalah secara matematis.
Contoh lain.
1. Hitunglah: 1 + 2 + 3 + 4 + … + 200.
2. 2. Jika a – b = 3 maka (b – a)4 = ....
3. 3. Hitunglah 35
7255700
700702
4. 4. Jika
zy
x1
112
1337
, tentukan nilai zyx .
5. 5. Misalkan m dan n bilangan bulat positif yang memenuhi 7411
nm
.
Berapakah nilai 22 nm ?
6. Tujuh ekor kambing menghabiskan rumput seluas 7 kali lapangan
Diketahui titik P dalam persegipenjang ABCD. Jika luas APB = 24 cm 2 , luas BPC = 20 cm 2 , luas CPD = 48 cm 2 , maka luas APD = …. cm 2 .
sepakbola selama 7 hari, berapa harikah waktu yang diperlukan oleh
tiga ekor kambing untuk menghabiskan rumput seluas tiga kali
lapangan sepakbola.
7. Diketahui segitiga ABC, berturut-turut titik-titik X, Y, Z terletak pada BC,
AC, dan AB. Jika BC : BX = AC : CY = AB : AZ = 3: 1. Jika luas
segitiga ABC adalah 9 cm2 , berapakah luas segitiga XYZ.
8. Lingkaran luar sebuah lingkaran merupakan segitiga sama sisi yang
sisinya 2 satuan. Berapakah luas lingkaran tersebut.
9. Jajar genjang ABCD dibentuk oleh empat segitiga sama sisi, tentukan
panjang diagonal-diagonalnya jika diketahui sisi segitiga adalah 2
satuan.
10. Hitung jumlah semua bilangan asli diantara 1 sampai dengan 1000
yang tidak habis dibagi 3 atau 4.
B. Ranah Penilaian Pembelajaran Matematika (Kognitif, Afektif, dan Psikomotor)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari standar isi
dan standar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat standar kompetensi dan
kompetensi dasar secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran. Muatan dari standar isi
pendidikan adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap
kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil belajar
yang dirumuskan atau dikembangkan oleh pendidik dalam hal ini guru mata
pelajaran dan komite satuan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan
kondisi satuan pendidikan/daerah masing-masing. Indikator-indikator yang
dikembangkan tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai
pencapaian kompetensi dasar bersangkutan.
Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik
indikator, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Tidak menutup kemungkinan
bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena
memuat domain kognitif, psikomotor dan afektif. Penilaian terhadap pencapaian
kompetensi siswa mencakup penilaian pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ranah kognitif menyangkut pikiran, ranah afektif menyangkut perasaan, dan ranah
psikomotor menyangkut gerak otot kecil. Ranah kognitif penilaiannya menggunakan
tes atau non tes (yang selama ini biasa hanya menggunakan tes).
Kompetensi siswa dalam ranah afektif yang perlu dinilai utamanya sikap dan
minat siswa dalam belajar matematika. Secara teknis penilaian ranah afektif
dilakukan melalui dua hal yaitu
(a) laporan diri oleh siswa yang biasanya dilakukan dengan pengisian angket
anonim dan
(b) pengamatan sistematis oleh guru terhadap afektif siswa dan perlu lembar
pengamatan.
Kemampuan psikomotor yang dibina dalam belajar matematika misalnya
berkaitan dengan kemampuan mengukur, menggambar bentuk-bentuk geometri
dengan menggunakan alat atau tanpa alat. Kemampuan psikomotor yang dipelajari
siswa dalam belajar matematika tidak lepas dari kemampuan kognitifnya. Sebagai
contoh untuk melukis jaring-jaring kubus sebagai penilaian psikomotor dapat dilihat
dilihat dari gerak tangan siswa dalam menggunakan peralatan saat melukis. Namun
untuk dapat melukis jaring-jaring kubus setidaknya diperlukan pengetahuan (kognitif)
tentang bentuk jaring-jaring kubus dan cara melukis garis-garis tegak lurus. Secara
teknis penilaian psikomotor dapat dilakukan dengan pengamatan (perlu lembar
pengamatan) dan tes perbuatan.
C. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran Penilaian pembelajaran terhadap kompetensi siswa meliputi penilaian proses
dan hasil belajar. Penilaian proses pembelajaran dilakukan selama pembelajaran
berlangsung pada setiap pertemuan dan beberapa pertemuan berikutnya sampai
selesai dipelajarinya satu kompetensi dasar oleh siswa. Penilaian proses pada
setiap pertemuan dapat dilakukan pada wal, tengah atau akhir pertemuan. Hasil
penilaian proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap pertemuan memberi
gambaran tentang hasil sementara dari siswa pada pertemuan itu. Hasil penilaian ini
menjadi acuan bagi guru dalam menentukan langkah pembelajaran pada pertemuan
berikutnya. Dengan hasil itu guru dapat memutuskan tentang kelanjutan dari
rencana pembelajaran yang telah disiapkan, dapat diteruskan, dilakukan
penyesuaian atau bahkan pengubahan.
Penilaian proses pembelajaran dilakukan terus menerus pada tiap pertemuan
dengan mengacu pada semua indikator yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil
penilaian proses beberapa pertemuan untuk satu kompetensi dasar akhirnya dapat
diperoleh deskripsi atau gambaran pencapaian kompetensi tiap siswa pada satu
kompetensi dasar yang mencakup semua indikatornya. Tekni penilaiannya dapat
dilakukan dengan tes dan non tes yang tagihannya dapat berupa tes lisan singkat
(kuis), tes tertulis singkat (kuis), tes perbuatan (misal dalam pengukuran
kemampuan psikomotor), pengamatan, tugas, dan portofolio.
Penilaian hasil pembelajaran dilakukan minimal setelah satu kompetensi
dasar dipelajari. Bila muatan materi pada satu kompetensi dasar cukup padat,
penilaian hasil dapat dilakukan lebih dari satu kali. Fokus penilaian tidak harus pada
semua indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan, namuan dapat dipilih
yang berkenaan dengan indikator esensial dan mencerminkan hasil akhir
pencapaian kompetensi dasarnya.
Teknik penilaian hasil pembelajaran dpata dilakukan dengan tes dan non tes.
Penilaian pada ranah kognitif tagihannya antara lain ulangan harian, semester. Pada
ulangan semester dinilai pencapaian dari semua kompetensi darar yang dipelajari
siswa selama satu semester. Pada ulangan semester dipilihindikator-indikator
esensial dari setiap kompetensi dasar.
Struktur materi matematika tersusun secara herarkis yang sangat ketat.Akibat
dari struktur ini, maka pemahaman siswa dalam belajar matematika pada materi
sebelumnya menjadi prasyarat untuk dapat memahami materi berikutnya. Siswa
yang penguasaan materinya baik akan lancar dalam mempelajari materi berikutnya.
Oleh karena itu penilaian proses pembelajaran menjadi sangat penting perannya
dalam pembelajaran matematika. Kecermatan hasil-hasil penilaian proses
pembelajaran dan diikuti dengan tindak lanjut yang tepat diharapkan terbangunnya
kompetensi matematika siswa akan lancar. Sebaliknya bila penilaian pembelajaran
hanya memperhatikan pada penilaian hasil akhir belajar, maka terbangunnya
kompetensi matematika siswa akan cenderung terhambat. Tindakan memperbaiki
kompetensi matematika siswa akan berhasil optimal bila dilakukan setahap demi
setahap.
Penilaian pada ranah afektif dengan tenik pengamatan oleh guru dapat
dilakukan pada tiap pertemuan atau beberapa pertemuan sekali. Minimal pada
setiap pembelajaran satu kompetensi dasar harus ada penilaian afektif sisw oleh
guru. Demikian juga teknik laporan diri oleh siswa yang apat dilakukan dilaukan
melalui angket anonim.Hasil penilaian afektif dengan laporan didi dapat digunakan
untuk bahan pembinaan secara klasikal, sedangkan hasil penilaian afektif siswa oleh
guru dapat digunakan untuk pembinaan secara individual dan klasikal.
Penilaian pada ranah psikomotor dapat dilakukan dengan kombinasi tes dan
pengamatan oleh guru. Dapat dilakukan pada saat proses atau akhir belajar suatu
kompetensi dasar, tergantung pada kedudukan kemampuan psikomotor yang
dipelajari itu dalam membentuk kompetensi dasarnya.
D. Konsep Dasar Penilaian Kelas 1. Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka,
deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan.
Penilaian Kelas adalah proses pengumpulan & penggunaan informasi oleh guru
melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan ttg pencapaian hasil
belajar/kompetensi siswa.
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi dasar
setelah mengikuti proses pembelajaran. Data yang diperoleh pendidik selama
pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat
penilaian yang sesuai dengan kompetensidasar atau indikator yang akan dinilai. Dari
proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai
sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing.
Data tersebut diperlukan sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan
melalui langkah langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta
didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.
Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk
kerja (performance), penilaian tertulis (paper and pencil test) atau lisan, penilaian
proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik
(portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana
yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang
dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam
periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik
tersebut sebelum mengikuti proses pembelajaran, dan dianalisa apakah ada
peningkatan kemampuan, bila tidak terdapat peningkatan yang signifikan, maka guru
memunculkan pertanyaan; apakah program yang saya buat terlalu sulit?, apakah
cara mengajar saya kurang menarik?, apakah media yang digunakan tidak sesuai?,
dan lain-lain. Tingkat kemampuan satu peserta didik tidak dianjurkan untuk
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, agar tidak merasa rendah diri, merasa
dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untumencapai kompetensi atau indikator yang
diharapkan.
2. Manfaat Penilaian Kelas Manfaat penilaian kelas antara lain sebagai berikut:
1. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
2. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik.
3. Untuk umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki metode,
pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
4. Untuk masukan bagi pendidik guna merancang kegiatan belajar.
5. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite satuan
pendidikan tentang efektivitas pendidikan.
6. Untuk memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas
Daerah) dalam mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang
digunakan.
3. Fungsi Penilaian Kelas Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah
menguasai suatu kompetensi.
b. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu
peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan
tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,
pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai
bimbingan).
c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu
pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau
pengayaan.
d. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran
yang
sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.
e.Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang
kemajuan perkembangan peserta didik.
4. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas a. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan
alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya indikator ” mempraktikkan gerak dasar
jalan..”, maka penilaian valid apabila mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika
menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian
yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin
konsistensi. Misal, pendidik menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika
hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan
kondisi
yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan
unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.
c.Menyeluruh
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain
yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan
beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga
tergambar profil kompetensi peserta didik.
d. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu
tertentu.
e. Obyektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,
terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
f. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajar dan
membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
5. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran
1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan melalui:
a). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik.
b). Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif
peserta didik.
2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.
3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.
4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan
kesehatan dilakukan melalui:
a). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik; dan
b). Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik.
6. Rambu-Rambu Penilaian Kelas Dalam melaksanakan penilaian, pendidik sebaiknya:
1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian
a. sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran
untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar
peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi
dalam pengamatan kegiatan dan hasil belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas
dapat dilakukan dengan teknik atau cara penilaian unjuk kerja,
penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
7. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif
mungkin.
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi pada kegiatan
belajar 1, kerjakan latihan berikut.
1) Sebutkanlah tujuan penilaian pembelajaran matematika.
2) Sebutkan dan jelaskan aspek –aspek yang dinilai dalam pembelajaran
matemtika.
3) Sebutkan ranah penilaian pembelajaran matematika dan bagaimana teknik
penilaiannya.
4) Jelaskan pentingnya penilaian proses dan hasil pembelajaran matematika.
5) Apa yang dimaksud dengan penilaian kelas?
6) Sebutkan manfaat dari penilaian kelas.
7) Sebutkan fungsi penilaian kelas.
8) Sebutkan dan jelaskan kriteria penilaian kelas.
9) Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip penilaian kelas.
10) Sebutkan rambu-rambu penilaian kelas.
Rangkuman
Guru matematika yang profesional dan kompeten mempunyai wawasan dan
landasan yang dapat dipakai dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian
pembelajaran matematika. Wawasan dan landasan yang dimaksud adalah:
tujuan penilaian pembelajaran matemtika, aspek penilaian dalam pembelajaran
matematika, ranah penilaian pembelajaran matematika, komponen penilaian
pembelajaran matematika, dan konsep dasar penilaian kelas.
Evaluasi A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Tujuan penilaian pembelajaran matematika di antaranya adalah
a. mendiagnosis kesulitan belajar siswa
b. menilai kesulitan belajar siswa
c. menilai kemampuan mengajar guru
d. mengukur kompetensi siswa
2. Berikut yang tidak termasuk dalam aspek penilaian pembelajaran matematika
berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah
a. pemahaman konsep
b. ingatan
c. pemecahan masalah
d. menghargai kegunaan matematika
3. Kegiatan siswa dalam bentuk praktikum diluar kelas, misalnya menentukan
tinggi menara dengan menggunakan alat klinometer termasuk penilaian ...
a. kognitif
b. afektif
c. psikomotor
d. kognitif dan psikomotor
4. Kuis termasuk teknik penilaian yang cocok untuk penilaian ...
a. hasil
b. proses
c. awal
d. akhir
5. Penilaian ranah kognitif cocok dengan menggunakan teknik ...
a. tes
b. non tes
c. tes dan non tes
d. tugas proyek
6.Yang bukan termasuk teknik penilaian kelas adalah
a. penilaian diri
b. portofolio
c. tugas proyek
d. unjuk rasa
7. Berikut yang bukan merupakan manfaat penilaian kelas adalah
a. untuk memberikan umpan balik bagi siswa
b. untuk memberikan umpan balik bagi guru
c. untuk memberikan umpan balik bagi orang tua siswa
d. untuk memberikan umpan balik bagi pengambil kebijakan
8. Berikut adalah merupakan fungsi penilaian kelas kecuali ...
a. sebagai kontrol bagi siswa tentang kemajuan perkembangan siswa
b. sebagai kontrol bagi guru tentang kemajuan perkembangan siswa
c. sebagai kontrol bagi sekolah tentang kemajuan perkembangan siswa
d. sebagai kontrol bagi orang tua tentang kemajuan perkembangan siswa
9. Salah satu kriteria penilaian kelas adalah reliabel. Reliabel artinya ...
a. konsisten
b. kompeten
c. sahih
d. efisien
10. Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan diagram
adalah salah satu indikator dari aspek ...
a. pemahaman konsep
b. penalaran dan komunikasi
c. aplikasi
d. pemecahan masalah
B. Buatlah tiga butir soal yang mengukur tentang pemahaman konsep. penalaran
dan komunikasi serta tentang pemecahan masalah.