22
1 Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

BAHAN AJARdirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017/04...3 Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal C. MANFAAT 1. Memperoleh Data lebih

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

  • 2

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    BAHAN AJAR PENDATAAN POTENSI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL (Ujicoba Pendataan ATS di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Pangandaran) Pengarah: Kepala PP PAUD Dan DIKMAS Jawa Barat Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos.,M.Pd Penanggungjawab Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Dr. Hj. Uum Suminar, M.Pd Penulis Erni Sukmawati Dewi, M.Pd Kontributor Babinsa Kecamatan Lembang, Babinsa Kecamatan Kadanghaur, Babinsa Kecamatan Losarang, Banbinsa Kecamatan Pangandaran, Banbinsa Kecamatan Sidamulih, Babinsa Kecamatan Cijulang, Babinsa Kecamatan Cimerak Bhabinkamtibmas Kecamatan Lembang, Bhabinkamtibmas Kecamatan Kadanghaur, Bhabinkamtibmas Kecamatan Losarang, Bhabinkamtibmas Kecamatan Pangandaran, Bhabinkamtibmas Kecamatan Sidamulih, Bhabinkamtibmas Kecamatan Cijulang, Bhabinkamtibmas Kecamatan Cimerak Tata Letak dan Desain Sampul

    Kamilludin Mustofa

    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD dan DIKMAS) Jawa Barat 2017

  • i

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    KATA PENGANTAR

    Pentaloka Penguatan Sistem Pendataan Sasaran PNFI melalui Peran Tripides bertujuan

    untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melaksanakan

    pendataan PNFI. Pengembangan tahun pertama, Pendataan diarahkan pada pendataan

    ATS, sehingga perangkat pendataan yang dikembangkan khusus untuk pendataan ATS.

    Hasil pendataan ATS ini digunakan untuk pemetaaan sasaran Pendidikan Kesetaraan

    dan Pendidikan Kursus dan Pelatihan.

    Pentaloka Penguatan Sistem Pendataan Sasaran PNFI melalui Peran Tripides, diharapkan

    mampu mensinergikan unsur tiga pimpinan desa, yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas dan

    Kepala Desa. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dikembangkan bahan ajar yang

    meliputi: 1) Kebijakan Daerah Tentang Pembangunan Pendidikan Nonformal dan

    Informal serta Peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas, 2) Pengenalan Pendidikan

    Nonformal dan Informal, 3) Peran Tripides dalam Pendataan PNFI dan 4) Pendataan

    Potensi Penyelenggaraan PNFI.

    Keempat materi ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman terhadap

    Pendidikan Nonformal dan Informal sehingga masing-masing unsur mampu berperan

    aktif dan memahami data yang harus diperoleh dalam pendataan sasaran PNFI. Dan

    data yang diperoleh mampu memberikan alternatif pengembangan sumber daya

    manusia sesuai kebutuhan. Semoga bermanfaat.

    Lembang, November 2017

    Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos. M.Pd

    NIP. 197306231993031001

  • ii

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR_______________________________________________ i

    DAFTAR ISI _____________________________________________________ ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang _____________________________________ 1

    B. Tujuan ____________________________________________ 2

    C. Manfaat __________________________________________ 3

    D. Sasaran ___________________________________________ 3

    BAB II PENDATAAN POTENSI PENYELENGGARAAN

    PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

    A. METODE DAN TEKNIK PENDATAAN _____________________ 4

    B. PENGGUNAAN INSTRUMEN PENDATAAN ________________ 9

    C. ANALISIS DAN PELAPORAN HASIL PENDATAAN ____________ 13

    BAB III PENUTUP _____________________________________________ 16

    DAFTAR PUSTAKA_______________________________________________ 17

  • 1

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas dan kewenangannya

    melaksanakan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan tujuan untuk meningkatkan

    akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan

    pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah, dan mencegah peserta

    didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out ). PIP diharapkan mampu menjamin

    peserta didik dapat melanjutkan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah,

    dan menarik siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan agar kembali

    mendapatkan layanan pendidikan. PIP bukan hanya bagi peserta didik di sekolah

    formal, namun juga berlaku bagi peserta didik di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB),

    Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga Kursus dan Pelatihan

    (LKP), atau satuan pendidikan nonformal lainnya, sesuai dengan kriteria yang telah

    ditetapkan. Hingga saat ini, disparitas partisipasi sekolah antar kelompok

    masyarakat masih cukup tinggi.

    Angka Partisipasi Kasar (APK) keluarga yang mampu secara ekonomi secara umum

    lebih tinggi dibandingkan dengan APK keluarga tidak mampu.

    Tingginya biaya pendidikan tersebut menyebabkan tingginya

    angka tidak melanjutkan sekolah dan tingginya angka putus sekolah (drop out),

    sehingga berpengaruh terhadap APK.

    Pendataan Anak usia sekolah Tidak Sekolah (ATS) merupakan salah satu tugas

    penting untuk mewujudkan Program Indonesia Pintar yang tepat sasaran dan

    merata. Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun belum memiliki KIP, yang

    tergolong miskin/tidak mampu terutama bagi anak yang orang tuanya pemegang

    Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Karta Keluarga Sejahtera (KKS) perlu

    mendapatkan program pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal maupun

    nonformal atau mendapat program kursus dan pelatihan.

  • 2

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    Pendataan ATS merupakan penjaringan data Anak usia sekolah yang Tidak Sekolah

    (ATS) dikarenakan putus sekolah untuk mendapatkan layanan pendidikan pada jalur

    formal maupun nonformal agar kembali ke sekolah atau mengikuti program

    pendidikan kesetaraan dan kursus pada satuan PNFI.

    Pendataan ATS Berbasis Sinergitas adalah model penjaringan data Anak usia sekolah

    yang Tidak Sekolah (ATS) usia 6-21 tahun dari keluarga miskin atau tidak mampu,

    melalui mekanisme pelibatan peran pemeran para pemangku kepentingan untuk

    bekerjasama sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mendapatkan data akurat

    dan tepat sasaran peserta didik layanan program pada jalur formal dan nonformal

    agar kembali ke sekolah atau mengikuti program pendidikan pada satuan PNFI.

    Alur kegiatan pendataan dapat digambarkan sebagai berikut:

    B. TUJUAN

    Tujuan materi pendataan, peserta dapat:

    1. Memahami metode dan teknik pendataan

    2. Meningkatkan kemampuan dalam menggunakan instrument pendataan ATS

    3. Mengolah hasil pendataan potensi

    Pengumpulan data

    data Pengolahan data

    Informasi

    Angket,

    wawancara,

    dokumentasi,

    observasi

    Rekapitulasi, standar/kriteria,

    analisis Alternative pemecahan

    ,masalah

  • 3

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    C. MANFAAT

    1. Memperoleh Data lebih akurat dan dapat digunakan sebagai bahan penetapan

    kebijakan

    2. Babinsa dan bhabinkamtibmas dapat melaksanakan peran sebagai pengawas

    dalam pendataan ATS

    3. Mengetahui sumber-sumber yang potensial bagi program kursus dan

    pendidikan kesetaraan

    4. Dapat menentukan kebutuhan program belajar di wilayah sasaran

    D. SASARAN

    Peserta Pentaloka terdiri atas:

    1. Petugas babinsa

    2. Petugas bhabinkamtibmas

    3. Kepala desa

  • 4

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    BAB II PENDATAAN POTENSI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

    A. METODE DAN TEKNIK PENDATAAN

    Pendataan dilakukan dengan Pendekatan keluarga dan pendekatan kelembagaan.

    Metode yang dipergunakan untuk mempermudah pelaksanaan penggalian data

    ATS, antara lain:

    a. Berbasis komputer dan jaringan (online) merupakan metode penulusuran data

    yang dibutuhkan atau berkaitan dengan pelaksanaan pendataan ATS, misalnya

    penelusuran data melalui Dapodikmas dan melakukan pengisian via internet

    dengan mengisi instrumen pendataan ATS online.

    b. Konvensional/offline merupakan metode penelusuran data secara langsung ke

    lokasi yang menjadi sasaran pelaksanaan pendataan ATS. Implementasi metode

    ini didukung dengan melakukan:

    1) angket, dilaksanakan untuk menggali data dengan cara mengisi lembar

    instrumen pendataan ATS yang sudah ditentukan;

    Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

    kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik

    pengumpulan data yang efisien bila pengambil data tahu apa yang bisa

    diharapkan dari responden. Angket cocok digunakan bila jumlah

    responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner

    dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup/terbuka, dapat diberikan

    kepada responden secara langsung atau tidak langsung (Sugiyono, 2007).

    Kelebihan pengumpulan data dengan menggunakan angket

    diantaranya; (1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti, (2) Dapat dibagikan

    secara serentak kepada responden, (3) Dapat dijawab oleh responden

    menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang

    responden, (4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan

  • 5

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    tidak malu-malu menjawab, (5) Dapat dibuat berstandar sehingga semua

    responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

    Kelemahan penggunaan angket sebagai berikut: (1) Responden sering

    tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak

    terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya, (2) Seringkali

    sukar dicari validitasnya, (3) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang

    responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur,

    (4) Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah,

    hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim

    lewat pos menurut penelitian, (5) Waktu pengembaliannya tidak sama-

    sama, bahkan kadang- kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

    INSTRUMENT KELUARGA A. keterangan lokasi

    Kabupaten: Kecamatan: Desa/ keluarahan: RT/RW

    B. keterangan keluarga

    No. Nama Usia Kedudukan (ayah/ ibu/ anak)

    Pendidikan terakhir

    Pekerjaan/ sekolah

    C. Perumahan Kepemilikan : milik sendiri/ kontrak/ numpang/ pemerintah Luas rumah:

    D. Ekonomi Pendapatan per bulan: Pengeluaran per bulan:

  • 6

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    2) wawancara, dilakukan dalam rangka menemukan data ATS yang lebih

    terperinci, terutama yang berkaitan dengan permasalahan-

    permasalahan yang dirasakan oleh sasaran pelaksanaan pendataan

    ATS;

    PEDOMAN WAWANCARA

    A. IDENTITAS RESPONDEN

    1. Nama: ………………………………………….. `2. Pekerjaan: …………….……………………….. 3. Alamat rumah: ………………………………… 4. Telp. Yang bisa dihubungi: …………………... 5. Hari, tanggal wawancara: …………….………

    B. PERTANYAAN

    1. Apakah anda memiliki anak usia 6-21 tahun? 2. Apakah putra/puteri anda yang berusia 6-21 bersekolah?

    Bila tidak, apa alasan anak tidak sekolah? 3. Apa pendidikan terakhir putera/puteri anda? 4. Keterampilan apa yang diminati oleh anak?

    3) observasi, diterapkan dengan cara mengamati kondisi ekonomi dan

    sosial sasaran pelaksanaan pendataan ATS untuk menambah validitas

    data;

    Observasi merupakan teknik pengumpulan data, mempunyai ciri yang

    spesifik bila dibandingkan dengan teknik wawancara dan kuesioner.

    Observasi dapat dilakukan pada orang maupun pada obyek-obyek

    alam yang lain. Dua hal yang terpenting dalam proses observasi

    adalah pengamatan dan ingatan.

    Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila

    penggalian informasi berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,

    gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu

    besar.

  • 7

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    Keuntungan menggunakan teknik observasi antara lain; (1)

    merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam- macam

    gejala. banyak aspek tingkah laku manusia dapat diselidiki melalui

    jalan observasi langsung, (2) Untuk subyek yang diselidiki observasi

    lebih sedikit tentunya bagi orang yang selalu sibuk, mungkin tidak

    keberatan untuk di amati, tapi mungkin keberatan untuk mengisi

    kuesioner- kuesioner, (3) Memungkinkan pencatatan yang serempak

    dengan terjadinya suatu gejala, (4) Tidak tergantung pada self-report,

    (5) Banyak kejadian penting yang tidak dapat diperoleh dengan

    pengamatan langsung,

    Kerugian menggunakan teknik observasi antara lain;(1) Banyak

    kehidupan pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan pribadi

    yang rahasia, (2) Memungkinkan terjadinya ketidakwajaran apabila

    yang di oservasi mengetahui bahwa dirinya sedang di observasi, (3)

    Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol, (4)

    Subyektivitas observer sukar dihindarkan.

    PEDOMAN OBSERVASI

    A. IDENTITAS

    Kabupaten: Kecamatan: Desa/ keluarahan:

    B. PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda ceklis (v) pada kolom yang telah disediakan, berdasarkan hasil pengamatan Anda.

    C. LEMBAR OBSERVASI

    No. Uraian Hasil pengamatan

    KONDISI GEOGRAFIS

    KONDISI EKONOMI MASYARAKAT

    KONDISI PENDIDIKAN

    KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT

  • 8

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    4) dokumentasi; diaktualisasikan dengan cara mencermati dan

    memverifikasi dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sasaran

    pelaksanaan pendataan ATS untuk memperoleh data yang akurat.

    Dokumentasi merupakan sumber data yang tidak dibatasi ruang dan

    waktu. Data dikumpulkan untuk tujuan ilmiah yang tidak terikat

    konteks ruang dan waktu sebagai mana data yang mula- mula

    dikumpulkan.

    Dokumen yang dikumpulkan adalah dokumen resmi. Dokumen resmi

    terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen

    internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga

    masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri, laporan-

    laporan, dokumen program atau dokumen rencana pembangunan

    suatu wilayah.

    Kelebihan penggunaan teknik dokumentasi sebagai berikut:

    (1) Cara untuk memperluas pengetahuan ilmiah secara efesien dan

    keingintahuan intelektual dari pada mengunakan informasi

    yang sudah ada. Informasi dari beberapa lingkungan

    kebudayaan diuji kebenarannya.

    (2) Meskipun beberapa hambatan menghadang perolehan data

    yang sesuai dengan basis lintas budaya, namun penggunaan

    sumber sekunder tidak bisa diabaikan.

    Kekurangan penggunaan teknik dokumentasi sebagai berikut:

    Data tidak sesuai dengan ketegori dan klasifikasi, beberapa variabel

    penting dihilangkan atau tidak dicatat.

  • 9

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    INSTRUMEN STUDI DOKUMENTASI

    Kabupaten:

    Kecamatan:

    Desa/ keluarahan:

    1. DATA PENDUDUK

    2. PETA DESA

    3. DATA KESEJAHTERAAN PENDUDUK

    4. SUMBER DAYA ALAM

    5. SUMBER DAYA MANUSIA

    B. PENGGUNAAN INSTRUMEN PENDATAAN

    1. Petugas

    Petugas pendataan di desa terdiri atas:

    a. Pendata

    Pendata adalah pengumpul data ATS di desa, terdiri atas: kader PKK, SKB,

    PKBM, LKP, ketua RT dan RW.

    Syarat pendata:

    a) Minimal SLTP;

    b) Mengenal dan dikenal masyarakat;

    c) Mampu berkomunikasi dengan baik;

    d) Menguasai wilayah kerja;

    e) Memahami tata cara pencatatan data keluarga.

    Tugas dan Kewajiban Pendata:

    a) Mengikuti pelatihan petugas Pendata.

    b) Mengenali lokasi dan daerah tugasnya.

    c) Melakukan pendataan pada daerah tugasnya dengan

    formulir yang telah ditentukan dan

    d) menyerahkan hasilnya kepada pengawas.

    e) Mengikuti petunjuk dan arahan dari pengawas.

    f) Mengoreksi dan menandatangani formulir sebelum

    diserahkan kepada Pengawas.

  • 10

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    b. Pengawas

    Pengawas adalah yang melaksanakan pengawasan. Pengawas

    adalah petugas babinsa dan bhabinkamtibmas. Tugas dan

    Kewajiban Pengawas:

    1) Mengikuti pelatihan petugas pengawas pendataan.

    2) Membuat jadwal kegiatan pelaksanaan pendataan.

    3) Bersama dengan petugas pendata mengenali dan

    memeriksa daerah yang akan didata.

    4) Mendistribusikan dan mengumpulkan dokumen yang

    diperlukan.

    5) Melakukan Quality Control dengan cara memeriksa

    kebenaran pengisian formulir yang digunakan, terutama

    konsistensi atau kelengkapannya. Bila isian tidak lengkap,

    tidak konsisten, dan tidak wajar formulir dikembalikan

    kepada Petugas pendata untuk dilengkapi atau diperbaiki.

    6) Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui

    oleh petugas pendata.

    7) Menyerahkan formulir yang telah ditandatangani oleh

    pengawas kepada koordinator sebagai bukti telah diisi

    dengan benar dan lengkap.

    8) Mendampingi dan membimbing kader pendata;

    9) Memverifikasi dan memvalidasi hasil pendataan dari kader

    pendata;

    10) Membuat rekapitulasi hasil pendataan tingkat desa;

    11) Memintakan persetujuan hasil Pendataan kepada Kepala

    Desa

  • 11

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    2. Cara menggunakan instrumen

    a. Instrument petugas pendata

    1) Instrument online

    Cara mengisi instrument pendataan ATS :

    Menyiapkan dokumen

    Membaca petunjuk pengisian

    Mengisi instrumen

    2) Instrument offline

    Cara penggunaan angket:

    Menyiapkan instrumen pendataan ATS

    Menelaah isi instrumen

    Isilah sesuai dengan kenyataan di lapangan

    (a) Instrumen wawancara

    Cara penggunaan instrumen wawancara:

    o Pembukaan, menjelaskan maksud dan tujuan

    o Memperkenalkan diri

    o Menyampaikan pertanyaan

    o Menutup

    (b) Instrumen observasi

    o Menetapkan lokasi yang akan diobservasi

    o Menghubungi lokasi

    o Melaksanakan observasi

    o Menyusun laporan

    (c) Instrumen dokumentasi

    o Menjelaskan maksud dan tujuan

    o Meminta dokumen yang diperlukan

    o Mengumpulkan dokumen.

  • 12

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    b. Instrumen pengawas

    Pendataan ATS partisipatif adalah pendataan yang melibatkan

    masyarakat secara langsung. Tujuannya untuk mendapatkan data

    ATS yang akurat sehingga didapat kelompok sasaran program

    pendidikan kesetaraan dan kursus.

    Langkah pengisian instrumen pengawas adalah dengan

    mengumpulkan dokumen dari kader.

    INSTRUMEN PENGAWAS

    Kabupaten:

    Kecamatan:

    Desa/ kelurahan:

    No. Nama

    kader

    RW Instrument terisi

    angket observasi wawancara dokumentasi

  • 13

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    C. ANALISIS DAN PELAPORAN HASIL PENDATAAN

    1. Analisis Data

    Analisis data merupakan sebuah cara untuk mengolah data menjadi

    informasi agar karakteristik data tersebut mudah dipahami dan bermanfaat

    untuk solusi permasalahan. Beberapa tujuan dari analisis data antara lain

    untuk mendeskripsikan data sehingga bisa dipahami, lalu untuk membuat

    kesimpulan atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi

    berdasarkan data yang didapatkan.

    Berikut Langkah – Langkah Menganalisis Data

    a. Tahap pertama, pengumpulan data.Yakni mengumpulkan data yang akan

    dianalsis.

    b. Tahap kedua, editing. Yakni memeriksa kejelasan maupun kelengkapan

    mengenai pengisian instrumen pengumpulan data.

    c. Tahap ketiga adalah koding. Yakni melakukan proses identifikasi dan

    proses

    klasifikasi dari tiap tiap pernyataan yang terdapat pada instrumen

    pengumpulan data berdasarkan variabel yang sedang diteliti.

    d. Tahap keempat adalah tabulasi. Yakni mencatat ataupun entri data ke

    dalam tabel induk penelitian.

    e. Tahap kelima, tahap mendeskripsikan data. Menyajikan dalam bentuk

    tabel frekuensi ataupun diagram dalam berbagai macam ukuran tendensi

    sentral maupun ukuran dispersi. Bertujuan memahami karakteristik data

    sampel dari penelitian.

    Untuk analisis data kita akan menggunakan data tabulasi yang telah

    diuraikan sebelumnya, dengan asumsi data tersebut merupakan data

    temuan di lapangan.

    Analisis data menggunakan Teknik secara deskriptif. Merupakan teknik

    analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan

    atau menggambarkan data data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa

    ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk

  • 14

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian

    data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi,diagram, grafik,

    dll.

    Rekapitulasi Anak Usia 0-21 tahun

    N

    O

    R

    W

    AN

    AK

    USI

    A 0-

    21

    ANAK SEKOLAH ANAK TIDAK

    BERSEKOLAH

    KETERAMPI

    LAN YANG

    DIMINATI PAU

    D

    S

    D

    SM

    P

    SM

    A

    0-6

    TH

    N

    7-

    12

    TH

    N

    13-

    18

    TH

    N

    19-

    21

    TH

    N

    Rekapitulasi Hasil Kebutuhan Belajar

    No Kriteria PAUD PAKET

    A PAKET

    B PAKET

    C KURSUS

    Ket

    1 Jumlah Calon

    WB

    2 Sumber

    Belajar

    Manusia

    3 Sumber Bahan

    4 Sumber

    Lingkungan

    Kegiatan ini dilaksanakan karena, data yang di input secara online baru

    bersifat angka-angka atau kuantitatif. Sementara banyak data yang

    bersifat kualitatif yang harus diinformasikan untuk menambah kualitas

    data ATS tingkat kabupaten/kota.

  • 15

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    Hasil pengolahan dan analisis hasil data dari lapangan tersebut kemudian

    bisa menjadi dasar diskusi dalam merekomendasikan kebijakan, strategi,

    serta penyusunan laporan dan rekomendasi perbaikan proses pendataan

    untuk periode berikutnya.

    2. Pelaporan

    Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu

    kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung

    jawab yang ditugaskan kepada pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan

    atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan

    objektif yang dialami sendiri oleh pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan

    sendiri) ketika pelapor telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

    Manfaat Laporan adalah sebagai dasar penentuan kebijakan dan bahan

    penyusunan rencana pembangunan desa.

    1) Mekanisme Pelaporan

    2) Sistematika laporan

    Judul

    Waktu dan tempat

    sasaran

    Petugas

    Lampiran

    - Instrument angket terisi

    - hasil wawancara

    - hasil observasi

    - hasil dokumentasi

    kader babinsa/bhabinkamtibmaskepala desa

  • 16

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Kepala desa, babinsa dan bhabinkamtibmas memegang peranan penting dalam

    pendataan. Pendataan sangat diperlukan dalam semua aspek pembangunan desa,

    termasuk bagi program PNFI. Tidak jarang, kegagalan sebuah program yang terjadi

    diakibatkan oleh lemahnya penentuan masalah dan sasaran, sehingga program yang

    diselenggarakan kurang kebermanfaatannya bagi masyarakat.

    B. Rekomendasi

    1. Hasil pentaloka dapat diterapkan di desa masing-masing

    2. Terjadinya sinergitas antara unsur yang ada di desa, baik pemerintahan desa

    maupun dinas pendidikan serta LKP, SKB, PKBM dalam menyelenggarakan

    program PNFI

  • 17

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal

    DAFTAR PUSTAKA

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2017). Petunjuk Teknis Bantuan Pendataan

    Anak Usia Sekolah Yang Tidak Sekolah (ATS) . Jakarta: Ditjen PAUD dan

    Dikmas.

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Model Pendataan ATS Berbasis

    Sinergitas. Bandung: PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat

    http://kampus4u.blogspot.co.id/2015/04/kelebihan-dan-kelemahan-metode.html

    http://kampus4u.blogspot.co.id/2015/04/kelebihan-dan-kelemahan-metode.html

  • 18

    Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal