Bagian Isi Akuntansi Biaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mengenaiakuntansi biaya

Citation preview

BAB IPENDAHULUANLatar Belakang MasalahDewasa ini, akuntansi mempunyai beberapa bidang khusus seiring dengan perkembangan dunia usaha, pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi yang pesat, dan faktor lainnya yang mempengaruhi kegiatan perusahaan melalui bidang-bidang akuntansi, yaitu akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi biaya, pemeriksaan akuntansi, dan perpajakan. Dari keempat bidang khusus akuntansi, yang akan dibahas yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya tidak hanya dapat diterapkan pada bidang kegiatan manufaktur saja tetapi juga bidang kegiatan non manufaktur(jasa). Jadi, akuntansi biaya sebagai bidang khusus akuntansi merupakan sistem informasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi biaya kepada manajemen yang digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda. Selain pengertiannya, akuntansi biaya telah berkembang menjadi alat manajemen(tools of management) berfungsi untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen. Akuntansi biaya meliputi beberapa materi, namun hanya sebagian materi yang akan dipelajari, yaitu konsep biaya, metode harga pokok pesanan, metode harga pokok proses dan penentuan harga pokok atas produk bersama dan produk sampingan. Materi-materi tersebut akan dibahas pada bab selanjutnya.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 SOAL2.1.1 Konsep Biaya1) Berikut ini adalah data biaya PT Istika.

Tingkat Kegiatan Taksiran adalah 10.000 unit. Diminta, hitunglah:a. Biaya Utama (prime cost) per unitb. Biaya Konversi per unitc. Biaya Variabel per unitd. Jumlah Biaya Produksi (manufacturing cost)

2) Data biaya berikut diperoleh dari PT Aldica bulan Januari 2008.Bahan yang diminta untuk produksi(20% bahan tidak langsung)Rp 3.250.000Biaya tenaga kerja(30% biaya tenaga kerja tidak langsung)Rp 4.000.000Biaya overhead pabrik:Listrik dan airRp 175.000 PenyusutanRp 90.000Asuransi`Rp 30.000PemeliharaanRp 55.000Beban umum dan administrasiRp 110.000Beban PenjualanRp 70.000Tidak ada persediaan awal dan persediaan akhir barang dalam proses pada tanggal 1 Januari 2008 dan tanggal 31 Januari 2008.Diminta, hitunglah:a. Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured)b. Biaya Utama (prime cost)c. Biaya Konversi (conversion cost)d. Biaya Periode (period cost)e. Biaya Produk (product cost)

3) Data yang berikut merupakan biaya-biaya PT Fadli dalam membuat pakaian anak-anak untuk bulan Januari.Bahan (termasuk 30% bahan tidak langsung)Tenaga Kerja (40% tenaga kerja tidak langsung)Overhead Pabrik (berbagai elemen biaya)Barang dalam proses awal dan akhir bulan januari masing-masing sebesar Rp 200.000 dan Rp 150.000.Diminta, hitunglah:a. Biaya Produksi (manufacturing cost)b. Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured)c. Biaya Konversi

2.1.2 Metode Harga Pokok Pesanan1) Data berikut diambil dari catatan akuntansi PT Hikmah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

Data tambahan lainnya adalah sebagai berikut.PenjualanRp 723.000.000Biaya bahan yang dipakaiRp 295.000.000Jumlah biaya produksi (manufacturing cost)yang dibebankan kepada pekerjaan-pekerjaanselama 2008 Rp 565.000.000Beban PenjualanRp 11.000.000Beban Umum dan AdministrasiRp 12.000.000Biaya overhead pabrik dibebankan dengan tarif 50% dari tenaga kerja langsung.Diminta, hitunglah komponen-komponen berikut.a. Pembelian Bahan selama tahun 2008b. Biaya Tenaga Kerja Langsungc. Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured)d. Harga Pokok Penjualan e. Laba Bersih

2) PT Sabar menggunakan metode harga pokok pesanan. Transaksi-transaksi yang berikut terjadi pada bulan Juni 2008.a. Bahan langsung yang digunakan untuk produksi adalah Rp 72.000.000.b. Dari analisis biaya tenaga kerja terdapat biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 64.000.000.c. Biaya overhead pabrik dibebankan ke produksi dengan tariff 7.500 per jam mesin. Jumlah jam mesin yang digunakan atas pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebanyak 8000 jam.d. Jumlah biaya overhead yang terjadi pada bulan juni adalah Rp 51.000.000 dengan rincian sebagai berikut.PenyusutanRp 24.000.000Asuransi yang sudah habis manfaatnyaRp 9.000.000Overhead lainnyaRp 18.000.000e. Pekerjaan-pekerjaan pesanan yang belum selesai pada awal dan akhir bulan Juni masing-masing sebesar Rp 20.000.000 dan Rp 16.000.000.f. Biaya dari pekerjaan-pekerjaan pesanan yang dikirim ke para langganan dan telah dibuatkan fakturnya selama bulan Juni berjumlah Rp 172.000.000 dengan tingkat laba 12.5% dari harga pokok.Diminta: catatlah transaksi-transaksi di atas dalam jurnal umum.3) Data biaya pekerjaan pesanan berikut berkaitan dengan dua pekerjaan yang masih proses dari PT Pasrah selama bulan Maret 2008

Diminta: Catatlah transaksi-transaksi selama bulan Maret dalam jurnal umum dan pada masing-masing kartu harga pokok mengenai:a. Pengeluaran bahan langsung dari gudang ke bagian produksi.b. Distribusi dari gaji dan upah ke barang dalam proses.c. Pembebanan biaya overhead pabrik ke produksi untuk bulan Maret.d. Pekerjaan pesanan no.004 selesai dan dipindahkan ke gudang barang jadi.

2.1.3 Metode Harga Pokok Proses1) PT Adinda mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen pemotongan dan departemen perakitan. Departemen pemotongan memasukkan 40.000 unit ke dalam proses selama bulan Januari dengan ikhtisar biaya sebagai berikut.Bahan BakuRp 50.000.000Tenaga Kerja LangsungRp 45.140.000Biaya Overhead PabrikRp 49.950.000JumlahRp145.090.000Barang dalam proses akhir periode adalah 6.000 unit dengan tingkat penyelesaian bahan baku 100%, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik 50%. Tidak ada unit yang hilang selama proses dalam departemen pemotongan.Diminta:a. Hitunglah jumlah produksi ekuivalen untuk bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrikb. Hitunglah biaya per unit untuk masing-masing elemen biaya produksi tersebut di atas.

2) PT Kemala memulai kegiatan produksi pada awal bulan Juli. Selama bulan ini unit yang dimasukkan daqlam proses pada departemen A adalah 12.000 unit. Dari jumlah ini, 8.000 unit selesai dan ditransfer ke departemen B, yang masih memerlukan proses lebih lanjut 4.000 unit dengan tingkat penyelesaian bahan 100% dan biaya konversi 30%. Biaya bahan baku yang dibebankan ke departemen A adalah Rp 24.200.000, sedangkan biaya tenaga langsung dan biaya overhead pabrik masing-masing sebesar Rp 20.925.000 dan Rp 22.050.000.Diminta: Hitunglah produksi ekuivalen dan biaya per unit untuk masing-masing elemen biaya produksi.

3) Biaya yang ditambahkan dalam departemen 1 selama bulan Januari adalah sebagai berikut.Bahan BakuRp11.000.000Tenaga Kerja LangsungRp10.350.000Overhead PabrikRp10.166.000Data produksi menunjukkan bahwa unit yang dimasukkan dalam proses adalah 10.000 unit, 8.000 unit ditransfer ke departemen 2, dan sisanya masih dalam proses pada akhir Januari, dengan tingkat penyelesaian untuk biaya bahan baku 100% dan biaya konversi 60%.Diminta:a. Buatlah laporan biaya produksi bulan Januari.b. Buatlah ayat jurnal untuk biaya yang ditransfer dari departemen 1 ke departemen 2.4) Berikut ini adalah data produksi dari biaya departemen B dari PT Mesra untuk bulan Juni.Data produksi:Diterima dari departemen A 45.000 unitDitransfer ke gudang barang jadi42.000 unitMasih dalam proses pada akhir Juni(tingkat penyelesaian biaya konversi 40%) 3.000 unitBiaya:Biaya yang diterima dari departemen A Rp99.000.000Tenaga kerja langsung departemen B Rp 52.430.000Overhead pabrik departemen B Rp 49.220.000Diminta:a. Susunlah laporan biaya produksi untuk departemen Bb. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat biaya yang ditransfer dari departemen B ke persediaan barang jadi.

5) PT Tulus mempunyai dua departemen produksi dan menggunakan metode harga pokok proses. Biaya departemen B untuk bulan Desember adalah sebagai berikut.Biaya yang diterima dari departemen A Rp45.600.000Biaya yang ditambahkan ke departemen B Tenaga kerja langsung Rp31.920.000Overhead pabrik Rp35.340.000Selama bulan Desember departemen B menerima 60.000 unit dari departemen A. Dari jumlah ini dapat diselesaikan oleh departemen sebanyak 50.000 unit, masih dalam proses pada akhir desember 10.000 unit dengan tingkat penyelesaian untuk biaya konversi adalah 50%.Diminta, buatlah:a. Laporan biaya produksi untuk departemen B.b. Ayat jurnal untuk mencatat biaya yang ditransfer ke persediaan barang jadi.

6) PT Pelita mempunyai tiga departemen produksi dan menggunakan metode harga pokok proses. Selama bulan Januari departemen 2 menerima 30.000 unit yang selesai dari departemen 1 dengan biaya sebesar Rp 22.650.000. Biaya tenaga kerja langsung yang ditambahkan dalam departemen 2 adalah Rp 14.740.000 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 12.864.000. Selama bulan Januari dalam departemen 3 berjumlah 20.000 unit. Barang dalam proses pada ahkir bulan januari adalah 10.000 unit dengan tingkat penyelesaian untuk biaya konversi sebesar 60%.Diminta:a. Susunlah laporan biaya produksi bulan Januari untuk departemen 2.b. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat unit yang ditransfer dari departemen 2 ke departemen 3.

7) Berikut ini adalah data produksi dari PT Musi untuk departemen pemotongan dan departemen perakitan. Diminta: Hitunglah jumlah produksi ekuivalen untuk departemen pemotongan dan departemen perakitan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO.8) PT Barito mempunyai tiga departemen produksi dengan data produksi adalah sebagai berikut.

Diminta: hitunglah jumlah produksi ekuivalen untuk masing-masing departemen produksi di atas dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO.

9) Data mengenai persediaan barang dalam proses pada awal Februari dari PT Mahakam untuk departemen 2 adalah sebagai berikut.Departemen 2Jumlah Unit3.000Biaya dari departemen 1Rp 6.300.000 Tenaga kerja langsungRp 1.220.000 Overhead PabrikRp 1.440.000Selama bulan Februari diterima 30.000 unit dari departemen 1 dengan biaya sebesar Rp 97.485.000. Barang dalam proses pada ahkir Februari adalah 2.000 unit dan tidak ada unit yang hilang dalam proses. Biaya yang ditambahkan dalam bulan Februari yaitu tenaga kerja langsung dan overhead pabrik masing-masing adalah sebesar Rp 31.580.000 dan Rp 39.520.000. Tingkat penyelesaian dari biaya konversi untuk persediaan barang dalam proses pada awal periode adalah 40% dan untuk barang dalam proses akhir periode sebesar 50%. Perusahaan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang.Diminta:a. Hitunglah jumlah biaya per unit untuk tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.b. Tentukan jumlah biaya dari elemen barang dalam proses pada akhir periode yang berasal dari departemen sebelumnya.

10) PT Kapuas mempunyai tiga departemen produksi dan menggunakan metode harga pokok tertimbang dalam menentukan harga pokok atau biaya per unit dari produk yang selesai dalam setiap departemen produksi. Berikut ini adalah data mengenai persediaan barang dalam proses pada awal Maret dari departemen B:Departemen BJumlah unit4.000Biaya dari departemen ARp 12.000.000 Tenaga kerja langsungRp 2.400.000 Overhead pabrikRp 2.000.000Tingkat penyelesaian dari barang dalam proses pada awal periode untuk biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik adalah 60%. Selama bulan Maret diterima 20.000 unit dari departemen A, dengan biaya sebesar Rp 88.000.000. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang ditambahkan dalam bulan Maret masing-masing sebesar Rp 25.200.000 dan Rp 34.800.000. Unit yang selesai dan ditransfer ke departemen berikutnya (departemen C) adalah 22.000 unit dan sisanya masih dalam proses pada tanggal 31 Maret dengan penyelesaian 50% untuk biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.Diminta, buatlah:a. Laporan biaya produksi bulan Maret untuk departemen B.b. Ayat jurnal untuk mencatat biaya yang ditransfer ke departemen C.

2.1.4 Penentuan Harga Pokok atas Produk Bersama dan Produk Sampingan1) PT Ariesta memproduksi tiga produk utama yaitu A, B, dan C dalam suatu proses produksi dengan biaya bersama sebesar Rp 120.000.000. Semua produk dapat dijual pada titik pisah. Informasi untuk bulam Maret adalah sebagai berikut.

Diminta:Alokasikan jumlah biaya bersama kepada tiga produk utama dengan menggunakan:a. Metode nilai pasarb. Metode unit fisik

2) PT Alinda memproduksi tiga produk utama yaitu X,Y, dan Z. jumlah biaya produksi sampai titik pisah adalah sebesar Rp 140.000.000. Ketiga produk ini mengalami pengolahan lebih lanjut setelah titik pisah. Berikut ini data yang berkaitan dengan produk-produk tersebut.

Diminta: alokasikan biaya produksi bersama dengan menggunakan metode nilai pasar.

3) PT Sagita menghasilkan empat jenis produk dalam suatu proses dengan biaya produksi bersama sebesar Rp 30.000.000. Data penting yang berhubungan dengan produk-produk ini adalah sebagai berikut.

Diminta: Alokasikan biaya bersama dengan menggunakan:a. Metode biaya per unit rata-rata biasab. Metode biaya per unit rata-rata tertimbang

4) PT Meridian menyajikan informasi sebagai berikut.Jumlah Biaya Produksi (13.000 unit) Rp26.000.000Penjualan dari Produk Utama (10.000 unit) Rp32.000.000Pendapatan dari Penjulan Produk Sampingan Rp 1.200.000Beban Pemasaran dan Adminitrasi Rp 2.200.000Persediaan Akhir (3.000 unit) Rp 6.000.000Tidak ada biaya produksi yang dilakukan kepada produk sampingan karena nilai dari produksi ini dianggap relatif kecil sekali.Diminta: Sajikanlah pendapatan penjualan produk sampingan dalam Laporan Laba Rugi dengan menggunakan empat cara penyajian yang utama.

5) PT Libra menyajikan produk sampingan dalam Laporan Laba Rugi dengan pendapatan neto. Data yang penting untuk bulan Juni adalah sebagai berikut.Biaya Produksi Sebelum PisahRp 62.000.000Biaya Produksi Setelah PisahProduk SampinganRp 1.600.000Produk UtamaRp 18.000.000Beban Pemasaran dan AdministrasiProduk SampinganRp 1.800.000 Produk UtamaRp 16.000.000Jumlah Unit yang DihasilkanProduk Sampingan 3.200Produk Utama20.000PenjualanProduk SampinganRp 6.400.000Produk Utama (18.000 unit)Rp 144.000.000Persediaan Akhir (2.000 unit)Rp 8.000.000Diminta: Sajikanlah penjualan produk sampingan dalam laporan laba rugi untuk jumlah pendapatan neto, dengan menggunakan empat cara penyajian yang utama.

6) PT Morisa menggunakan metode nilai pasar dalam mengalokasikan biaya produksi bersama kepada produk sampingan. Data untuk bulan April adalah sebagai berikut.Biaya Produksi Sebelum PisahRp40.000.000Biaya Produksi Setelah Pisah untuk Produk Sampingan:TaksiranRp 820.000Yang SesungguhnyaRp 770.000Nilai Pasar Produk SampinganRp 3.200.000Laba Bruto20%Beban Pemasaran dan Administrasi(ditaksir 2% * harga jual)Rp 64.000Jumlah Unit Produksi Produk UtamaRp 10.000Produk SampinganRp 2.000Diminta: Hitunglah harga pokok produk utama dan produk sampingan dengan menggunakan metode nilai pasar.

2.2 JAWABAN2.2.1 Konsep Biaya1) a. Biaya Utama = Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 2.400.000 + Rp 1.600.000 = Rp 4.000.000 Biaya Utama per Unit = Rp 4.000.000/ 10.000 = Rp 400b. Biaya Konversi = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik = Rp 1.600.000 + Rp( 1.200.000 + 800.000) = Rp 3.600.000Biaya Konversi per Unit = Rp 3.600.000/ 10.000 = Rp 360c. Biaya Variabel = Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik Variabel = Rp 2.400.000 + Rp 1.600.000 +Rp 1.200.000 = Rp 5.200.000Biaya Variabel per Unit = Rp5.200.000/10.000 = Rp 520d. Jumlah Biaya Produksi = Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik = Rp 2.400.000 + Rp 1.600.000 + Rp( 1.200.000 + 800.000) = Rp 6.000.0002)

b. Biaya Utama = Rp 2.600.000 + Rp 2.800.000 = Rp 5.400.000c. Biaya Konversi = Rp 2.800.000 + Rp 2.200.000 = Rp 5.000.000d. Biaya Periode = Beban Umum dan Administrasi + Beban Penjualan = Rp 110.000 + Rp 70.000 = Rp 180.000e. Biaya Produk = Rp 2.600.000 + Rp 2.800.000 + Rp 2.200.000 = Rp 7.600.0003) a. Biaya Produksi = Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik = (Rp 2.000.000 Rp 600.000) + (Rp 1.200.000 Rp 480.000) + (Rp 600.000 + Rp 480.000 + Rp 1.500.000) = Rp 1.400.000 + Rp 720.000 + Rp 2.580.000 = Rp 4.700.000b. Harga Pokok Produksi = Biaya Produksi + Persediaan Barang Dalam Proses Awal Periode Persediaan Barang Dalam Proses Akhir Periode = Rp 4.700.000 + Rp 200.000 Rp 150.000 = Rp 4.750.000c. Biaya Konversi = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik = Rp 720.000 + Rp 2.580.000 = Rp 3.300.000

2.2.2 Metode Harga Pokok Pesanan1) a. Biaya Bahan Yang Dipakai = Persediaan Bahan Baku Awal + Pembelian Persediaan Bahan Baku Akhir Rp 295.000.000 = Rp 60.000.000 + Pembelian Rp 75.000.000 Rp 295.000.000 Pembelian = - Rp 15.000.000 Pembelian = Rp 295.000.000 + Rp 15.000.000 Pembelian = Rp 310.000.000b. x = Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi = Biaya Bahan yang Dipakai + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik Rp 565.000.000 = Rp 295.000.000 + x + 2x 3x = Rp 565.000.000 Rp 295.000.000 3x = Rp 270.000.000 x = Rp 270.000.000/3 x = Rp 90.000.000c. Harga Pokok Produksi = Persediaan Barang Proses Awal Periode + Biaya Produksi Persediaan Barang Proses Akhir Periode = Rp 65.000.000 + Rp 565.000.000 Rp 25.000.000 = Rp 605.000.000d. Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Produksi + Barang Jadi Awal Periode Barang Jadi Akhir Periode = Rp 605.000.000 + Rp 70.000.000 Rp 85.000.000 = Rp 590.000.000e. Laba Bersih = Laba Kotor Beban Usaha = (Rp 723.000.000 Rp 590.000.000) (Rp 11.000.000 + Rp 12.000.000) = Rp 133.000.000 Rp 23.000.000 = Rp 110.000.0002)

3)

2.2.3 Metode Harga Pokok Proses1) a. Produksi ekuivalen:Bahan Baku 34.000 + (100%*6.000) = 40.000 unitTenaga Kerja Langsung 34.000 + (50%*6.000) = 37.000 unitBiaya Overhead Pabrik 34.000 + (50%*6.000) = 37.000 unitb. Biaya per Unit:Bahan Baku Rp 50.000.000: 40.000 = Rp 1.250 Tenaga Kerja Langsung Rp 45.140.000: 37.000 = Rp 1.220 Biaya Overhead Pabrik Rp 49.950.000: 37.000 = Rp 1.3502) Produksi Ekuivalen:Bahan Baku 8.000+ (100%*4.000) = 12.000 unit Tenaga Kerja Langsung 8.000 + (30%*4.000) = 9.200 unit Biaya Overhead Pabrik 8.000 + (30%*4.000) = 9.200 unitBiaya per Unit: Bahan Baku Rp 24.200.000: 12.000 = Rp 2.016,67 Tenaga Kerja Langsung Rp 20.925.000: 9.200 = Rp 2.274.56 Biaya Overhead Pabrik Rp 22.050.000: 9.200 = Rp 2.396,73 3) a. Biaya Produksi

b. (D) Barang dalam Proses Departemen 2Rp 26.640.000 (K) Barang dalam Proses Departemen 1Rp 26.640.0004) a. PT MESRALaporan Biaya Produksi Departemen B (Perakitan)Bulan JuniProduksi dalam Unit

Biaya Produksi

b. (D) Barang Jadi Rp 191.226.400(K) Barang dalam Proses Dept B Rp 191.226.4005) a.PT TULUSLaporan Biaya Produksi Departemen B (Perakitan)Bulan DesemberProduksi dalam Unit

Biaya Produksi

b. (D) Barang Jadi Rp 99,145,000(K) Barang dalam Proses Dept B Rp 99,145,0006) a.PT PELITALaporan Biaya Produksi Departemen 2(Perakitan)Bulan JanuariProduksi dalam Unit

Biaya Produksi

b.(D) Barang Dalam Proses Dept 3 Rp 36,332,000(K) Barang dalam Proses Dept 2 Rp 36,332,0007) PT MusiDepartemen Pemotongan Laporan Biaya Produksi Metode rata-rata tertimbang dan Metode FIFO

PT MusiDepartemen PerakitanLaporan Biaya Produksi Metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO

8) PT BaritoDepartemen 1(Departemen Pemotongan)Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang dan FIFO

PT BaritoDepartemen 2 (Departemen Perakitan)Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang dan FIFO

PT BaritoDepartemen 3 (Departemen Perakitan)Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang dan FIFO

9) a. Biaya per unit:

b. Barang dalam proses akhir periode

10) a. PT KapuasDepartemen B (Departemen Perakitan)Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata TertimbangBulan Maret

b. (D) Barang dalam proses Dept CRp 153,266,000(K) Barang dalam proses Dept B Rp 153,266,000

2.2.4 Penentuan Harga Pokok atas Produk Bersama dan Produk Sampingan1) a. Metode nilai pasar

b. Metode unit fisik

2) Metode Nilai Pasar

3) a. Metode biaya per unit rata-rata biasa

b. Metode biaya per unit rata-rata tertimbang

4)

5) A

6)

1