16

Click here to load reader

Bagian-D Tanggapan Terhadap KAK_TANJUNG SELOR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TANGGAPAN KAK

Citation preview

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 1

    PT. Soilex Sulut Sejati

    D.I TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/ Kebijakan

    Dasar hukum yang mendasaripelaksanaankegiataniniadalah:

    a. Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR);

    b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Nasional;

    c. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

    d. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional;

    e. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah Nasional (RTRWN);

    f. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

    Penataan Ruang;

    g. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau

    Sumatera;.

    h. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pengembangan Jangka

    Bab

    D

    Tanggapan

    Terhadap

    Kerangka Acuan Kerja

    (KAK)

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 2

    PT. Soilex Sulut Sejati

    Menengah Nasional; dan

    i. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum

    dan Perumahan Rakyat.

    Menurut Konsultan sebagiknya dasra hokum yang dimasukkan adalah yang berkaitan dengan

    kondisi wiilayah perencanaan yaitu terkait tanjung selor. Didasar hokum yang tercantum amsih

    ada bahasaan mengenai wilayah Sumatera sehingga dirasa kurang relevan.

    2. Gambaran Umum

    Urbanisasi yang pesat di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan, dimana saat ini sekitar

    52,03% dari total populasi penduduk Indonesia tinggal di kawasan perkotaandiperkirakan

    akan meningkat mencapai 68% pada 2025. Bahkan pada tahun 2050 yang akan datang,

    diperkirakan 8 dari 10 orang akan tinggal di kawasan perkotaan. Tantangan ke depan

    semakin berat karena proses urbanisasi selalu diikuti dengan kebutuhan dan tuntutan

    masyarakat yang semakin tinggi dalam penyediaan infrastruktur, dan dalam prakteknya

    seringkali bersifat destruktif terhadap lingkungan perkotaan melalui proses konversi lahan-

    lahan hijau dan produktif secara masif.

    Selain itu, Pulau Jawa dan Bali semakin menjadi pusat aglomerasi penduduk perkotaan di

    Indonesia, yaitu sebanyak 59%. Hal ini tentu saja berkorelasi positif dengan kondisi telapak

    ekologis untuk Pulau Jawa dan Bali yang saat ini sudah pada kondisi defisit. Pada tahun

    2010, telapak ekologis (ecological footprints) kegiatan produksi dan konsumsi di Pulau Jawa

    dan Bali sudah mengalami defisit, yaitu sebesar 0,81 global hektar/orang (Pulau Jawa) dan

    sebesar 1,52 global hektar/orang (Pulau Bali), dibandingkan dengan bio-kapasitas yang

    mampu mendukungnya. Beberapa kota metropolitan di Jawa dan Bali seperti

    Jabodetabekpunjur, KSN Cekungan Bandung dan KSN Gerbangkertasusila juga telah

    menunjukkan defisit telapak ekologis. Untuk itu, pengembangan wilayah termasuk perkotaan

    mutlak memperhitungkan berbagai dampak, sehingga telapak ekologis wilayahnya

    senantiasa positif.

    Sejalan dengan agenda Nawacita ke-3, yaitu: memulai pembangunan dari pinggiran serta

    mengurangi kesenjangan antara Indonesia bagian Barat dan Timur, kawasan perkotaan baru

    (KPB) dapat berperan sebagai pusat pertumbuhan baru skala besar, yaitu sebagai counter

    magnet bagi kota-kota inti (yang berjarak 50-70 km), sekaligus sebagai solusi untuk

    mengatasi permasalahan permukiman (khususnya housing backlog) sebagai komplemen dari

    kegiatan produktif (industri, jasa dan komersial, dll). Selain itu, KPB dapat berperan sebagai

    pusat pertumbuhan kawasan/wilayah, khususnya untuk wilayah terbelakang (frontier region).

    Tanjung Selor tengah direncanakan untuk menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Utara. Untuk

    mewujudkan kawasan Tanjung Selor sebagai kota pusat pemerintahan sekaligus ibukota

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 3

    PT. Soilex Sulut Sejati

    Provinsi, konsep pengembangan Kawasan Tanjung Selor ini perlu dilakukan secara

    komprehensif dari level makro hingga mikro. Oleh karena itu, pengembangan Kawasan

    Perkotaan Baru Tanjung Selordapat dilihat sebagai respon logis untuk pengembangan pusat

    pertumbuhan perkotaan baru, khususnya di luar Pulau Jawa dan Baliyang perlu didorong

    demi pembangunan perkotaan yang mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan (fisik-

    lingkungan, sosial-budaya, dan ekonomi) yang sekaligus mempertimbangkan nilai kearifan

    lokal (local wisdom) sebagai pembentuk identitas lokal.

    Namun, dalam perspektif pengembangan wilayah, kebijakan pengembangan kawasan

    perkotaan baru perlu disusun berdasar pada prinsip pembangunan kota yang terpadu

    dalam sistem wilayah (regional development system) yang memuat penguatan terhadap

    struktur ruang dan penyediaan infastruktur, efisiensi (lahan) dan efektivitas (pelaksanaan dan

    pengelolaan).Prioritisasi perlu dilakukan dalam pengembangan infrastruktur wilayah melalui

    dukungan infrastruktur bagi pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Untuk

    itu pada tahun 2015 ini, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah - Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat perlu untuk melakukan penyusunanrencana

    pembangunan (development plan) Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor.

    Menurut konsultan latar belakang yang disampaikan pada KAK sudah jelas namun lebih baik

    ditambahkan dengan korelasi partumbuhan kawasan di Pulau Jawadan Bali dengan kondisi di

    wilayah Tanjung Selor.

    D.II TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD JELAS, Maksud dari kegiatan ini adalah agar dukungan infrastruktur PUPR dan infrastruktur

    strategis lainnya (non-PUPR) di Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor dapat

    diselenggarakan secara terpadu, efektif, dan efisien dalam upaya meningkatkan fungsi

    kawasan perkotaan yang smart/cerdas (hijau, teknologi, berketahanan, dan berkelanjutan),

    peningkatan pelayanan publik, sekaligus mengatasi permasalahan strategis.

    D.III TANGGAPAN TERHADAP TUJUAN JELAS,Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun rencana dan program pengembangan

    infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis lainnya (non-PUPR) di Kawasan Perkotaan Baru

    Tanjung Selor, yang terpadu antarsektor, antarwilayah, dan antartingkat pemerintahan

    berdasarkan kebutuhan jangka panjang (10 tahun), jangka menengah (3-5 tahunan), dan

    jangka pendek (1-3 tahun).

    D.IV TANGGAPAN TERHADAP SASARAN JELAS, Sasaran dari kegiatan ini meliputi:

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 4

    PT. Soilex Sulut Sejati

    1. Teridentifikasinya kawasan/sub kawasan strategis/prioritas di Kawasan Perkotaan

    Baru Tanjung Selor;

    2. Teridentifikasinya kondisi eksisting, sebaran, dan gap infrastruktur di Kawasan

    Perkotaan Baru Tanjung Selor;

    3. Teridentifikasinya isu dan permasalahan, termasuk bottlenecking pengembangan

    kawasan/sub kawasan strategis dan infrastruktur wilayah di Kawasan Perkotaan

    Baru Tanjung Selor;

    4. Teridentifikasinya kawasan terbangun (built-up area) di sekitar Kawasan Perkotaan

    Baru Tanjung Selor;

    5. Teridentifikasinya social capital infrastruktur di Kawasan Perkotaan Baru Tanjung

    Selor;

    6. Teridentifikasinya usulan arahan pengembangan green belt di Kawasan Perkotaan

    Baru Tanjung Selor;

    7. Teridentifikasinya kebutuhan pengembangan infrastruktur PUPR dan infrastruktur

    strategis lainnya (non-PUPR) dalam pengembangan kawasan/sub kawasan

    strategis/prioritas di Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor;

    8. Tersusunnya Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor untuk

    jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, termasuk dalam bentuk

    peta dan tabel kegiatan prioritas; dan

    9. Tersusunnya Dokumen Pra Detailed Engineering Design (DED) dan Visualisasi 3

    Dimensi Kawasan/Sub Kawasan Strategis/Prioritas.

    D.V TANGGAPAN TERHADAP RUANG LINGKUP JELAS, ruang lingkup yang tercantum pada KAK yaitu :

    1. Lingkup Wilayah

    Ruang lingkup wilayah dari kegiatan iniadalah kawasan perkotaan baru Tanjung Selor di

    Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

    2. Ruang Lingkup kegiatan ini sekurang-kurangnya meliputi:

    a. Persiapan:

    Mobilisasi tenaga ahli dan pendukung;

    Penyiapan rencana kerja;

    Penajaman metodologi;

    Inventarisasi kebutuhan data dan desain survei;

    Delineasi wilayah perencanaan berdasarkan karakteristik ekonomi, sosial,

    lingkungan, dan fisik (khusus untuk kawasan perkotaan yang belum didelineasi);

    Kajian awal konsep pengembangan infrastruktur kawasan perkotaan baru

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 5

    PT. Soilex Sulut Sejati

    berdasarkan literatur dan pengalaman praktis negara lain yang berhasil;

    Pengumpulan data-data awal wilayah perencanaan.

    b. Pelaksanaan survei dengan mengoptimalkan data sekunder dan data primer bilamana

    diperlukan:

    Pengumpulan data sekunder pada berbagai instansi terkait;

    Pengumpulan data primer untuk melengkapi ketersediaan data sekunder;

    Pengumpulan dokumen kebijakan/kajian terdahulu terkait pekerjaan serupa;

    Pengadaan citra dan pengolahan peta;

    Pengolahan dan penstrukturan data;

    c. Analisis kebutuhan pengembangan infrastruktur yang mendukung kawasan perkotaan

    baru:

    Analisis kebijakan nasional (kebijakan payung), provinsi, dan kabupaten/kota terkait

    dalam pengembangan kawasan perkotaan seperti RPJP 2005-2025, RPJMN 2015-

    2019, Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan, RTRW Provinsi, RTRW

    Kabupaten/Kota;

    Analisis posisi kawasan dalam konstelasi regional;

    Analisis seluruh wujud fisik kota/morfologi kota yakni lingkungan fisik/built

    environment termasuk infrastruktur PUPR maupun infrastruktur strategis lainnya (non-

    PUPR), juga bentuk dan struktur kota, serta kecenderungan perkembangannya;

    Analisis potensi kawasan/sub kawasan strategis/prioritas, baik potensi ekonomi

    maupun social capital infrastruktur serta penentuan Penentuan Kawasan/Sub

    Kawasan Strategis/Prioritas;

    Analisis Arahan Pengembangan Wilayah;

    Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung;

    Analisis Kependudukan dan Intensitas Ruang;

    Analisis Penentuan Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur;

    Analisis Keterpaduan Program dan Sinkronisasi Pembangunan Infrastruktur; dan

    Analisis Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi/Investasi.

    d. Perumusan rencana pengembangan (development plan) beserta kebijakan dan indikasi

    program pengembangan infrastruktur PUPR

    Perumusan Kebijakan dan Strategi;

    Perumusan Kawasan/Sub Kawasan Strategis/Prioritas;

    Penentuan dan Penetapan Key Performance Index (KPI); dan

    Penyusunan Rencana dan Indikasi Program Pengembangan Infrastruktur PUPR di

    Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor.

    e. Perumusan Pra DED pada Kawasan Prioritas beserta Desain 3D-nya.

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 6

    PT. Soilex Sulut Sejati

    D.VI TANGGAPAN TERHADAP KELUARAN JELAS, Keluaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

    1. Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor, yang memuat

    sekurang-kurangnya:

    a. Struktur dan bentuk kota (urban form and structure);

    b. Sub Kawasan Perkotaan, yaitu Pusat dan Sub Pusat yang strategis/piroritas;

    c. Kebijakan dan Strategi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur

    Kawasan;

    d. Indikasi program dan kegiatan pembangunan infrastruktur strategis pendukung

    kawasan-kawasan pengembangan di Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor untuk

    jangka panjang (10 tahun), jangka menengah (3-5 tahun), dan jangka pendek (1-3

    tahun);

    e. Key Performance Index (KPI);

    f. Pra DED dan Visualisasi 3 Dimensi untuk Kawasan Prioritas; dan

    g. Visualisasi gambar dan animasi 3D kawasan hasil perencanaan dengan durasi waktu

    6 menit.

    2. Laporan pelaksanaan kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru

    Tanjung Selor.

    D.VII TANGGAPAN TERHADAP MANFAAT JELAS, Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada semakin terpadunya

    rencana dan sinkronnya program pembangunan infrastruktur PUPR dengan pengembangan

    Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor sehingga dapat memberikan dampak pada

    peningkatan fungsi kawasan dan pemecahan permasalahan wilayah/kawasan khususnya

    untuk infrastruktur fisik.

    D.VIII TANGGAPAN TERHADAP TENAGA AHLI Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebanyak 10 orang dengan 10 jenis

    kualifikasi dan 56 MM. Secara rinci kebutuhan tenaga ahli berikut perincian tugas dan

    tanggungjawabnyasebagai berikut.

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 7

    PT. Soilex Sulut Sejati

    Dengan perincian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (Ketua Tim)

    Merupakan Magister lulusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

    (PWK)/Planologi/Manajemen/Urban Design/Studi Pembangunan dari perguruan tinggi

    negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S2

    dan latar belakang sarjana S1 Planologi/PWK dengan pengalaman paling sedikit 4

    (empat) tahun atau Pendidikan Sarjana S1 Planologi/PWK dengan pengalaman jasa

    konsultansi profesional dibidangnya minimal 6 (enam) tahun yang dibuktikan dengan

    surat pengalaman kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan

    wilayah dan kota, khususnya terkait pengembangan kawasan perkotaan baru dan

    Sertifikat Keahlian Perencana Wilayah dan Kota.

    Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Tanjung Selor, di samping tugasnya

    sebagai tenaga ahli PWK seperti melakukan pengumpulan data dan dokumen, informasi

    yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

    mengolah dan menganalisa data & informasi untuk keperluan pemenuhan

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 8

    PT. Soilex Sulut Sejati

    output/keluaran, juga bertugas sebagai ketua tim, yang bertanggungjawab

    mengkoordinir tugas-tugas tenaga ahli lainnya, menerima laporan, perkembangan dari

    aktivitas setiap anggota tim, dan soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

    sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

    2. Tenaga Ahli Rancang Kota (Wakil Ketua Tim)

    Merupakan Magister lulusan Teknik Arsitektur dari perguruan tinggi negeri atau

    perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S2 dengan

    pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun atau S1 Arsitektur dengan pengalaman paling

    sedikit 4 tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman kerja pada penanganan

    kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, khususnya terkait

    pengembangan kawasan perkotaan baru dan Sertifikat Keahlian (SKA) Arsitektur.

    Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Tanjung Selor, disamping tugasnya

    sebagai tenaga ahli Rancang Kota seperti merencanakan dan melaksanakan semua

    kegiatan dalam pekerjaan design/gambar-gambar arsitektur dan perancangan kota,

    beserta detil-detilnya yang diperlukan untuk tahap perencanaan teknis pengembangan

    kawasan perkotaan baru Tanjung Selor, juga bertugas sebagai wakil ketua tim, yang

    bertanggungjawab pula membantu mengkoordinir tugas-tugas tenaga ahli lainnya,

    menerima laporan, perkembangan dari aktivitas setiap anggota tim, dan

    soliditas/kekompakan tim, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap

    perkembangan dari aktivitasnya sehingga dicapai tujuan, sasaran, output, outcome,

    benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

    3. Tenaga Ahli Perumahan dan Permukiman

    Merupakan Sarjana lulusan Teknik Arsitektur/Perencanaan Wilayah dan Kota dari

    perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan

    negeri, berijazah S1 dengan pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan

    dengan surat pengalaman kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang

    perencanaan wilayah dan kota, khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan

    baru

    Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor,

    tugasnya adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan

    perencanaan pembangunan perumahan dan infrastruktur permukiman kawasan

    perkotaan baru Tanjung Selor.

    4. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan

    Merupakan Sarjana lulusan Teknik Lingkungan dari perguruan tinggi negeri atau

    perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

    pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

    kerja pada penanganan kegiatan di bidang perencanan/ pengembangan kawasan dan

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 9

    PT. Soilex Sulut Sejati

    Sertifikat Keahlian (SKA) Teknik Lingkungan.

    Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Tanjung Selor, tugasnya adalah

    merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan pengendalian

    lingkungan yang menyangkut penyediaan air minum, sistem pembuangan limbah, sistem

    drainase perkotaan dan sanitasi lingkungan, pengendalian pencemar dan pengelolaan

    kualitas air, tanah, dan udara, serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan

    untuk tahap perencanaan teknis pengembangan kawasan perkotaan baru Tanjung Selor.

    5. Tenaga Ahli Teknik Jalan

    Merupakan Sarjana lulusan Teknik Sipil dari perguruan tinggi negeri atau perguruan

    tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan pengalaman

    paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman kerja pada

    penanganan kegiatan di bidang perencanan/ pengembangan kawasan dan Sertifikat

    Keahlian (SKA) Teknik Jalan.

    Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Sei Mangkei, tugasnya adalah

    merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan perencanaan teknis

    jalan yang mencakup pelaksanaan survey, pemilihan trase, perencanaan geometrik,

    perkerasan jalan dan bangunan pelengkap yang diperlukan untuk tahap perencanaan

    teknis pengembangan kawasan perkotaan baru Sei Mangkei.

    6. Tenaga Ahli Teknik Sungai dan drainase

    Merupakan Sarjana lulusan Teknik Sipil dari perguruan tinggi negeri atau perguruan

    tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan pengalaman

    paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman kerja pada

    penanganan kegiatan di bidang perencanaan/pengembangan kawasan dan Sertifikat

    Keahlian (SKA) Teknik Sungai dan Drainage.

    Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Sei Mangkei, tugasnya adalah

    merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan

    pengumpulan data hidrologi, dan dapat memberikan masukan yang rinci mengenai

    curah hujan dan pola aliran air permukaan untuk tahap perencanaan teknis

    pengembangan kawasan perkotaan baru Sei Mangkei.

    7. Tenaga Ahli Geoteknik

    Merupakan Sarjana lulusan Teknik Sipil/Geologi dari perguruan tinggi negeri atau

    perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

    pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

    kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan/pengembangan kawasan

    dan Sertifikat Keahlian (SKA) Geoteknik.

    Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Sei Mangkei, tugasnya adalah

    merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 10

    PT. Soilex Sulut Sejati

    penyelidikan tanah di lapangan, pengolahan dan analisis data tanah, dan perhitungan-

    perhitungan mekanika tanah, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan

    mekanika tanah yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat

    memberikan masukan yang rinci mengenai kondisi, sifat-sifat dan stabilitas tanah untuk

    tahap perencanaan teknis pengembangan kawasan perkotaan baru Sei Mangkei.

    8. Tenaga Ahli Geodesi

    Merupakan Sarjana lulusan Teknik Geodesi dari perguruan tinggi negeri atau perguruan

    tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan pengalaman

    paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman kerja pada

    penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan/pengembangan kawasan dan

    Sertifikat Keahlian (SKA) Geodesi.

    Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Sei Mangkei, tugasnya adalah

    merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan pengukuran yang

    mencakup pelaksanaan survey pengukuran, pengolahan data pengukuran, dan

    penggambaran yang dihasilkan adalah benar, akurat, dan siap digunakan untuk tahap

    perencanaan teknis pengembangan kawasan perkotaan baru Sei Mangkei.

    9. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan

    Merupakan Sarjana lulusan Ekonomi Pembangunan/Studi Pembangunan/

    PWK/Manajemen dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah

    disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan pengalaman paling sedikit 3 (tiga)

    tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman kerja pada penanganan kegiatan

    dalam bidang perencanaan/pengembangan kawasan. Dalam kegiatan Rencana

    Pengembangan Kawasan Sei Mangkei, tugasnya adalah membuat analisis, interpretasi

    dan evaluasi data ekonomi terhadap rencana pembangunan kawasan perkotaan baru

    Sei Mangkei.

    10. Tenaga Ahli Desain Grafis

    Merupakan Sarjana lulusan Desain Grafis/Arsitektur dari perguruan tinggi negeri atau

    perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

    pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

    kerja. Dalam kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Sei Mangkei, tugasnya adalah

    merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pembuatan desain

    interaktif atau desain multimedia terhadap hasil perancangan kawasan perkotaan baru

    Sei Mangkei.

    Untuk menunjang kelancaran kegiatan dan pencapaian sasaran serta pencapaian output

    sesuai dengan target yang telah ditentukan, pelaksanaan kegiatan ini memerlukan tenaga

    sub prefesional dan tenaga ahli penunjang sebagai berikut:

    1. Tenaga Sub Profesional, terdiri atas:

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 11

    PT. Soilex Sulut Sejati

    a. 1 (satu) orang asisten perencanaan wilayah dan kota;

    b. 1 (satu) orang asisten arsitektur/rancang kota;

    c. 1 (satu) orang operator CAD;

    d. 1 (satu) orang operator GIS;

    e. 1 (satu) orang 3D Animator;

    f. 2 (dua) orang asisten geodesi/pengukuran.

    2. Tenaga Penunjang, terdiri atas:

    a. 1 (satu) orang sekretaris; dan

    b. 1 (satu) orang operator komputer.

    Menurut Konsultan Tenaga Ahli dan tugasnya sudah disampaikan dengan jelas namu terdapat

    perbedaan jumalh tenaga ahli dan asisten penunjang yang tercantum pada BOQ dan KAK.

    Namun karena BOQ bersifat mengikat sehingga konsultan mengacu pada BOQ.

    D.IX TANGGAPAN TERHADAP METODOLOGI 1. Persiapan

    Tahap persiapan meliputi persiapan persuratan dan administratif dalam rangka

    koordinasi dengan sektor pusat dan pemerintah daerah, penyusunan SK dan Rencana

    Kerja serta administrasi untuk menyediakan alat tulis dan bahan komputer.

    2. Survei Instansi dan Survei Lapangan

    Survei instansi dan survei lapangan dilakukan dalam rangka menjaring data dan

    informasi mengenai isu dan tantangan pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung

    Selor. Survei instansi dapat dilakukan dengan pengumpulan data, rapat terfokus

    didaerah maupun wawancara dengan pemangku kepentingan terkait. Survey lapangan

    dilakukan dengan mengamati potensi Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor, berikut

    dengan ketersediaan infrastruktur pendukung. Survey juga dilakukan dalam rangka

    penyesuaian geodetik peta pada bagian yang dibutuhkan.

    3. Pengadaan dan pengolahan peta

    Pengadaan dan pengolahan peta dengan ketelitian mendekati 1:5000. Interpretasi dan

    pengolahan peta citra serta handling peta dengan ketelitian 1:5000 pada bagian urban

    area dapat dilakukan penyesuaian pada bagian non-urban area dengan peta SPOT/

    ALOS. Pengolahan peta dilakukan untuk melakukan identifikasi perubahan guna lahan

    dengan analisis land use cover change.

    4. Rapat koordinasi dan diskusi

    Rapat koordinasi dilakukan dalam rangka menjaring saran dan masukan mengenai

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 12

    PT. Soilex Sulut Sejati

    Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Rapat koordinasi

    dilakukan di pusat dan daerah dengan mengundang stakeholder terkait pelaksana

    pembangunan di Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Rapat koordinasi pertama

    ditujukan untuk menemukenali kondisi eksisting, permasalahan, dan potensi terkait

    Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Rapat koordinasi

    kedua dilakukan dalam rangka menindaklanjuti rapat koordinasi pertama dan

    memperoleh masukan lebih lanjut serta perumusan mengenai Rencana Pengembangan

    Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor.

    5. Konsinyasi/Workshop

    Workshop merupakan wadah bekerja sama dalam rangka menggali saran dan masukan

    terkait Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Workshop

    dilaksanakan di pusat dan daerah dengan melibatkan stake holder terkait pelaksana

    pembangunan di Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Workshop awal ditujukan

    untuk mempertajam hasil rapat koordinasi sekaligus menyiapkan Rencana

    Pengembangan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Workshop kedua dilakukan untuk

    menindaklanjuti workshop pertama dan merumuskan serta menetapkan Rencana

    Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor.

    6. Seminar

    Seminar merupakan wadah dalam menampung berbagai masukan, kajian serta

    pengetahuan baru dari berbagai tenaga ahli, pandangan sektor dalam menyusun

    rencana pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Seminar dilakukan di

    pusat dengan melibatkan stake holder terkait pelaksanaan pembangunan di Kawasan

    Perkotaan Baru Tanjung Selor. Seminar ditujukan untuk mempublikasikan dan

    mensosialisasikan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor..

    7. Penyusunan laporan yang terdiri atas:

    - Laporan pendahuluan;

    - Laporan antara;

    - Draft laporan akhir;

    - Laporan akhir

    - Laporan bulanan;

    - Album Peta A3;

    - Cetak Peta;

    - Buku deluxe;

    - Animasi 3D (dalam CD); dan

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 13

    PT. Soilex Sulut Sejati

    - Laporan dalam bentuk CD

    D.X TANGGAPAN TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 dan seluruh pekerjaan harus dapat

    diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan kalender.

    D.XI TANGGAPAN TERHADAP JADWAL PELAKSANAAN Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor dilaksanakan

    selama 6 (enam) bulan kalender secara berturut-turut untuk tahun anggaran 2015.

    D.XII TANGGAPAN TERHADAP PENANGGUNG JAWAB Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perkotaan, PusatPengembangan Kawasan

    Perkotaan,Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

    D.XIII TANGGAPAN TERHADAP SUMBER PENDANAAN Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 2.000.000.000 (dua milyar

    rupiah) termasuk PPN dan dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2015.

    D.XIV TANGGAPAN TERHADAP TIPE PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual

    D.XV TANGGAPAN TERHADAP SISTEMATIKA PELAPORAN Laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 14

    PT. Soilex Sulut Sejati

    1. Rencana Mutu Kontrak

    Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)

    bulan sejak setelah ditandatangani kontrak bersamaan dengan penyerahan laporan

    pendahuluan sebanyak 3 (tiga) eksemplar. Laporan RMK memuat:

    a. Lembar Pengesahan

    b. Kebijakan mutu dan sasaran mutu proyek (pekerjaan)

    c. Informasi proyek (pekerjaan)

    d. Penjelasan Lingkup Proyek (pekerjaan)

    e. Lokasi Proyek

    f. Pihak-pihak yang terlibat

    g. Struktur organisasi proyek

    h. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang

    i. Metode kerja pelaksanaan

    j. Jadwal pelaksanaan pekerjaan

    k. Jadwal tenaga kerja

    l. Jadwal Pelaporan

    m. Progress Kerja

    n. Jadwal pengetesan (pembahasan)

    o. Cash flow

    2. Laporan Pendahuluan

    Laporan ini menjelaskan jadwal rencana kerja rinci tentang pelaksanaan kegiatan ini.

    Laporan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Kegiatan Rencana

    Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor dimulai dan dibuat 10 (sepuluh)

    rangkap beserta softcopy-nya.

    3. Laporan Antara

    Laporan ini menjelaskan proses dan capaian pelaksanaan uraian kegiatan di setengah

    waktu pelaksanaan kegiatan termasuk kajian dan identifikasi: permasalahan, lokasi,

    kebijakan dan strategi, serta program-program sektor terkait. Laporan diserahkan

    selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dimulainya pekerjaan dan dibuat 10

    (sepuluh) rangkap beserta softcopy-nya.

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 15

    PT. Soilex Sulut Sejati

    4. Draft Laporan Akhir

    Laporan ini menjelaskan gambaran awal/konsep hasil dari pelaksanaan Kegiatan

    Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor mulai dari persiapan

    sampai dengan pelaksanaan kegiatan itu sendiri. Laporan diserahkan selambat-

    lambatnya 6 (enam) bulan setelah Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan

    Perkotaan Baru Tanjung Selor ini dimulai dan dibuat 10 (sepuluh) rangkap beserta

    softcopy-nya.

    5. Laporan Akhir

    Laporan ini menjelaskan hasil akhir dari pelaksanaan Kegiatan Rencana Pengembangan

    Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor mulai dari persiapan sampai dengan

    pelaksanaan kegiatan itu sendiri. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam)

    bulan setelah Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    ini dimulai dan dibuat 20 (dua puluh) rangkap besertasoftcopy-nya.

    6. Laporan Bulanan

    Laporan ini menjelaskan kemajuan bulanan dari pelaksanaan Kegiatan Rencana

    Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Laporan diserahkan pada

    Minggu-2 setiap bulan-nya setelah Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan

    Perkotaan Baru Tanjung Selor ini dimulai dan dibuat 3 (tiga) rangkap beserta softcopy-

    nya.

    7. Album Peta A3

    Album ini berisi gambar-gambar rencana pengembangan Kawasan Perkotaan Baru

    Tanjung Selor. Album Peta A3 diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah

    Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor ini dimulai

    sebanyak 5 (lima) eksemplar.

    8. Cetak Peta

    Cetak Peta berisikan peta ukuran A2/A1 seluruh peta hasil kajian dan analisis terpilih

    yang dilaksanakan dalam Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru

    Tanjung Selor. Peta yang dicetak merupakan peta-peta yang terkait dengan

    infrastruktur pengembangan kawasan, khususnya untuk Kawasan Perkotaan Baru Tanjung

    Selor. Cetak peta diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Kegiatan

    Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor ini dimulai sebanyak 5

    (lima) eksemplar.

    9. Buku Deluxe

  • USULAN TEKNIS | Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor

    D | 16

    PT. Soilex Sulut Sejati

    Buku Deluxe dibuat dengan desain khusus dan memuat ringkasan dari muatan substansi

    kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Tanjung Selor. Buku Deluxe

    dibuat secara eksklusif dengan desain grafis yang baik. Buku Deluxe dibuat pada bulan

    ke 6 (enam) setelah dimulainya pekerjaan dan dibuat 100 (seratus) rangkap beserta

    softcopy-nya.

    10. Animasi 3D (dalam CD)

    Animasi 3D dibuat pada bulan ke 6 (enam) setelah dimulainya pekerjaan dan dibuat 5

    (lima) keping.

    11. Pembuatan Laporan Dalam DVD

    Semua materi yang merupakan bagian dari Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan

    Perkotaan Baru Tanjung Selor dan dikumpulkan dalam format softcopy dalam bentuk

    cakram padat sebanyak 5 (lima) buah

    D.XVI TANGGAPAN TERHADAP KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN Semua bentuk data, dokumen, peta, peta citra, foto, disket atau peralatan yang

    dipergunakan selama pekerjaan, dengan terbitnya kontrak tersebut menjadi hak milik

    pemberi pekerjaan (Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perkotaan, Badan

    Pengembangan Infrastruktur Wilayah).

    D.XVII TANGGAPAN TERHADAP LAIN-LAIN Hal-hal yang belum diatur dalam KAK ini dan dianggap sangat penting, akan dilaksanakan

    sesuai kesepakatan antara pemberi kerja dengan penerima kerja.