Author
dangbao
View
225
Download
2
Embed Size (px)
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)
1
2
1. PROSES PENYUSUNAN DILAKUKAN SECARA
SWAKELOLA;
2. TIM PENYUSUN DIBENTUK DALAM KELOMPOK
KERJA (POKJA) SK GUBERNUR PAPUA NOMOR 88
TAHUN 2012 YANG DIKOORDINIR OLEH GUBERNUR
DAN KEPALA SKPD TEKNIS TERKAIT, SERTA
DIFASILITASI OLEH KESEKRETARIATAN BAPPEDA;
3. PARTISIPASI KELEMBAGAAN NON PEMERINTAH;
4. PENINGKATAN KAPASITAS PROVINSI.
KONDISI UMUM
Luas Wilayah Daratan: 317.602 km2 13 Kab/Kota : laut/pantai Administrasi Pemerintahan Kota: 1 Kabupaten: 28 Distrik:384 Kampung: 3.565
Penduduk (SP 2010): Total: 2.851.999 jiwa Pertumbuhan 5,55% (1,4%) Bahasa lokal: 254 Kepadatan Penduduk: 9 org/km2 3
Penutupan hutan 2000
Penutupan hutan 2009
Penutupan hutan 2050
Penutupan hutan 2100
Laju deforestasi
telah mencapai
110,000 Ha/ tahun.
Modeling
deforestasi 2000
2100 belum
memperhitungkan
dampak dari:
-Infrastruktur
-Pertumbuhan
penduduk (+5%)
- Pertumbuhan
sektor agribisnis dll
5
SEBARAN KAMPUNG DI KAWASAN HUTAN
KAMPUNG di Kaw. Hutan
Hutan Primer
Hutan Sekunder
Non Hutan
Jumlah dan (%)
Hutan Konservasi 58 29 102 189 (9%)
Hutan Lindung 112 44 243 399 (19%)
Hutan Produksi 114 106 247 467 (22%)
Hutan Produksi Konversi (HPK)
130 80 501 711 (34%)
Jumlah pada Kaw. Hutan
414 259 1.093 1.766 (84%)
Areal Peng Lain 16 22 295 333 (16%)
Jumlah 435 (21%)
283 (13%)
1.395 (66%)
2.113 (100%)
SUBSTANSI dan STRUKTUR RAD-GRK
6
1. Sumber dan Potensi Penurunan Emisi GRK;
2. Pembagian urusan dan kewenangan;
3. Baseline BAU emisi GRK;
4. Usulan Rencana Aksi Mitigasi Penurunan Emisi GRK;
5. Kelembagaan, sumber pendanaan dan monev.
1. Sumber dan Potensi penurunan
Emisi GRK
7
A. Sumber Emisi GRK
a. Bidang kehutanan dan lahan gambut:
- laju deforestasi 110rb ha/thn (tnp memperhitungkan dampak dr keg
infrastruktur, pertumbuhan penduduk (5%/thn), pertumbuhan
agribisnis dll
- kampung di dalam kawasan konservasi;
- pemekaran kabupaten (11 kabupaten berada dlm kaw konservasi) ;
- perubahan fungsi kawasan hutan, baik pinjam pakai, tumpang
tindih maupun perijinan
- Tata Batas yang belum terselesaikan dengan baik b. Bidang Pertanian
- kegiatan pertanian (areal persawahan dan penggunaan pupuk) dan dan
peternakan (limbah/kotoran ternak)
1. Sumber dan Potensi penurunan
Emisi GRK
8
c. Bidang Energi
- pemanfaatan BBM dan sumber energi pembangkit (PLN)
d. Bidang Industri
- kegiatan industri kecil, menengah dan besar yang menanfaatkan
BBM sebagai sumber energi
e. Bidang Transportasi
- berbagai jenis kendaraan yang menggunakan BBM sebagai sumber
energi penggerak
f. Bidang Pengolahan Limbah
- pengolahan sampah (sistem open dumping)
1. Sumber dan Potensi penurunan
Emisi GRK
9
B. Potensi Serapan GRK
Saldo akhir luas kawasan hutan Papua (NSDH Provinsi Papua tahun 2007)
seluas 30.272.358 Ha yang terdiri dari:
Kawasan Konservasi( KSA, KPA,TB) seluas 5.390.602 Ha ( 17.70 %),
Hutan Lindung (HL) seluas 8.339.790 Ha ( 27.40 %),
Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 1.893.144 Ha ( 6.20 %),
Hutan Produksi (HP) seluas 8.236.191 Ha ( 27.04 %),
Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 6.412.631 Ha ( 21.10 %). Berdasarkan kondisi penutupan lahan, kawasan hutan Papua yang berhutan
primer seluas 20.749.872,38 Ha (68.58 %), berhutan sekunder/bekas
tebangan seluas 3.995.719 Ha ( 13.18 %), dan tidak berhutan seluas
5.526.766,79 Ha ( 18.24 %).
10
Perkiraan potensi serapan karbon untuk wilayah
hutan PAPUA 894.359.816 ton tCO2eq
Maka PAPUA surplus 253.621.863ton tCO2eq
Jika Aksi Mitigasi untuk penurunan Emisi GRK
tidak dilaksanakan, maka nilai serapan akan
menjadi defisit dalam beberapa tahun mendatang .
1. Sumber dan Potensi penurunan Emisi GRK
Penunjukan Update, Usulan, dan Rekomendasi
Fungsi/
Peruntukan
Kawasan
Kawasan Hutan Yang
Dimutakhirkan
(Awal/Sebelum Perubahan)
Kawasan Hutan Usulan Kawasan Hutan Rekomendasi
Luas (Ha)
Prosentase
terhadap luas
kawasan
hutan awal
Luas (Ha)
Prosentase
terhadap
luas
kawasan
hutan awal
Luas (Ha)
Prosen-tase
terhadap luas
kawasan hutan
awal
HK 7.781.453 23,74 7.943.523 24,24 7.773.398 23,72
HL 7.233.397 22,07 7.844.216 23,93 8.133.488 24,82
HPT 2.069.725 6,32 5.839.722 17,82 5.985.267 18,26
HP 7.754.497 23,66 4.533.343 13,83 4.783.087 14,59
HPK 6.405.069 19,54 4.013.603 12,25 4.242.433 12,94
Kawasan
Hutan 31.244.141 95,33 30.174.407 92,07 30.917.673 94,34
APL 978.883 2,99 2.142.281 6,54 1.306.386 3,99
Tubuh Air 551.290 1,68 457.625 1,40 550.255 1,68
Bukan
Kawasan
Hutan
1.530.173 4,67 2.599.906 7,93 1.856.641 5,66
TOTAL 32.774.313 100,00 32.774.313 100,00 32.774.313 100,00
Catatan : Luas kawasan hutan setelah rekom 94,34 % (turun 0,99 %)
2. Pembagian Urusan & Kewenangan
Identifikasi BAU menjadi urusan wajib & pilihan
Dinas-Badan Urusan Wajib Urusan Pilihan
Bap
ped
a
BP
SDA
LH
BP
S
Din
as P
eker
jaan
Um
um
Din
as P
erh
ub
un
gan
Din
as K
eseh
atan
Din
as P
erta
nia
n &
Ket
ahan
an
Pan
gan
Din
as K
ehu
tan
an &
Kon
serv
asi
Din
as P
erke
bu
nan
dan
Pete
rnak
an
Din
as P
erik
anan
& K
elau
tan
Din
as P
erin
du
stri
an,
Perd
agan
gan
dan
Ko
per
asi
Din
as P
erta
mb
anga
n d
an
Ener
gi
Sektor Emisi
Pengelolaan
Limbah
Kehutanan dan
Lahan Gambut
Pertanian
Energi
Industri
Transportasi
2. Pembagian Urusan & Kewenangan
14
Menggunakan tahun dasar 2010, sesuai kesepakatan Nasional
(untuk semua Provinsi)
Perhitungan hanya dilakukan untuk bidang kehutanan dan
lahan gambut, pertanian, energi, transportasi dan pengolahan
limbah.
Sedangkan perhitungan sektor industri skala nasional
dilakukan oleh pusat
Metode perhitungan menggunakan excel dan LEAP (khusus
bid. Transportasi)
3. Baseline BAU emisi GRK
3. Baseline BAU emisi GRK
15
Sumber: Hasil Olahan, 2012
No. Sektor Kontribusi
Emisi, 2010
%
(Persenta
se) (tCO2eq)
1 Pertanian 324.912,00 0,051
2 Kehutanan dan Lahan Gambut 639.818.463,00 99,856
3 Energi 323.873,64 0,051
4 Transportasi 419,00 0,000
5 Pengelolaan Sampah 270.285,00 0,042
Total 640.737.952,64 100
Persentase kontribusi emisi dari masing-masing sektor, 2010
16
0.051
99.856
0.051 0.000 0.042 0.000
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
Pertanian Kehutanan dan Lahan Gambut
Energi Transportasi Pengelolaan Sampah
BAU BASELINE, 2010
3. Baseline BAU emisi GRK
17
Aksi-aksi mitigasi daerah belum semua dapat diestimasi dan
dihitung reduksi emisi GRK-nya;
Hingga saat ini yang sudah disusun aksi mitigasi hanya dari
sektor kehutanan dan lahan gambut, energi dan pengolahan
limbah. Sedangkan sektor pertanian dan transportasi belum
dapat diidentifikasi aksi mitigasi-nya.
Sehingga melalui kegiatan ini diharapkan dapat diselesaikan aksi
mitigasi yang akan diusulkan disampaikan untuk setiap sektor
dari dinas/badan terkait dengan GRK.
4. Usulan Aksi Mitigasi Daerah
A. Usulan Mitigasi Kehutanan dan Gambut
18
Fasilitasi dan Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis pada
DAS Prioritas;
Desain areal pada lokasi-lokasi strategis penanaman tanaman hutan;
Pengembangan Deplot Hutan Cadangan Panganseluas 100Ha;
Pengelolaan industri berbasis masyarakat adat;
Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil hutan kayu Masyarakat
Hukum Adat (IUPHHK-MHA) seluas 500,000 ha dan rekomendasi
IUPHHK-HA seluas 500,000 ha serta rekomendasi IUPHHK_RE
seluas 250,000 ha;
Kinerja industri pengolahan hasil hutan meningkat (50% produk
bersertifikat legalitas kayu) baik produksi industri perkayuan terpadu
maupun industri kayu rakyat;
4. Usulan Aksi Mitigasi Daerah
19
Terbangunnya hutan tanaman rakyat seluas 50,000 ha; Pembangunan industri kayu rakyat sebanyak 25 unit; P