11
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE BMKG Jl. Sisingamangaraja No. 1 Nabire Telp. (0984) 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI YOGYAKARTA TANGGAL 09 FEBRUARI 2017 OLEH : EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr NABIRE 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BMKG Jl. Sisingamangaraja No. 1 Nabire Telp. (0984) 22559,26169 Fax (0984) 22559

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI YOGYAKARTA

TANGGAL 09 FEBRUARI 2017

OLEH :

EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr

NABIRE

2017

Page 2: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

I. PENDAHULUAN

Yogyakarta (news.detik.com) – Hujan deras disertai angin kencang kembali terjadi di Yogyakarta sore

ini. Satu pohon besar tumbang di kawasan Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Hujan deras disertai

angin kencang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (9/2/2017). Pohon besar yang tumbang di Jl Suroto,

Kotabaru, adalah pohon tanjung. Akar pohon yang berada di tengah pembatas jalan terangkat. Pohon tumbang ke

arah timur hingga depan Toko Buku Togamas. "Anginnya kencang sekali dari utara. Sebelum tumbang, pohon

bergoyang-goyang terus," kata seorang saksi mata, Joko Wasesa. Setelah pohon tumbang lanjut dia, kabel listrik

yang ada di sisi timur mengeluarkan percikan api. "Tadi sebelum aliran listrik di padamkan, masih mengeluarkan

percikan api," katanya. Saat ini relawan dan BPBD Kota Yogyakarta berusahan memotong batang kayu tersebut.

Arus lalu-lintas di sekitar Jl Suroto Kotabaru dan Jl Cik Ditiro sempat ditutup dan dialihkan. Selain di wilayah

Kotabaru, pohon tumbang terjadi di dekat kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Sampai

saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY masih melakukan pendataan kerusakan dan ada-tidaknya

korban jiwa akibat hujan deras disertai angin kencang itu. Aliran listrik di sekitar Kecamatan Gondokusuman dan

Danurejan juga dimatikan.

(regional.kontan.co.id) - Hujan deras disertai angin kencang di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (9/2)

sore, mengakibatkan belasan pohon tumbang dan beberapa di antaranya menimpa rumah warga serta menutup

akses jalan. "Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di sejumlah kabupaten meski

sudah terkondisikan," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

DIY, Wahyu Pristiawan di Yogyakarta. Menurut dia, sesuai pendataan sementara hujan deras disertai angin

kencang terjadi mulai pukul 15.55 WIB hingga 17.00 WIB itu mengakibatkan pohon tumbang di Kota

Yogyakarta, Kabupaten Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Kabupaten Sleman. "Di Kota Yogyakarta, satu pohon

tumbang terjadi di depan Koramil Gondomanan, dua pohon tumbang di parkir Ngabean, tiga pohon sawo tumbang

mengenai ndalem Ngabean bagian gazebo, empat pohon tumbang di Jalan Suroto Kotabaru," kata dia. Pohon

tumbang melintang di jalan hingga menimpa rumah juga terjadi di Kabupaten Sleman, di antaranya di kawasan

Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga berupa pohon ketepeng yang mengenai mobil, di

Ngawen RT 03 RW 16, Harjobinangun, Pakem berupa pohon kelapa yang menutup jalan, serta di Bantulan,

Margokaton, Sayegan berupa pohon kelapa yang menimpa rumah seorang warga setempat. "Di Kulon Progo

pohon tumbang terjadi di Klepu, Hargowilis, Kokap dan di Kabupaten Gunung Kidul pohon tumbang terjadi di

Wonosari Barat dengan posisi menjorok ke sungai," kata dia. Kendati mengakibatka kerusakan sejumlah

bangunan serta sempat menutup akses jalan, namun menurut Pristiawan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Pristiawan. Koordinator Pos Klimatologi Badan Meteorologi,

Klomatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono mengatakan fenomena "Madden Julian

Oscilation" atau penjalaran tekanan udara rendah memicu peningkatan curah hujan di Yogyakarta di atas 50

milimeter per hari. Selain MJO, menurut Joko, kelembaban udara mencapai lebih dari 80 persen di atas wilayah

Pulau Jawa juga menyebabkan hujan lebat atau hujan dengan durasi lama disertai petir dan angin kencang hingga

mencapai 45 kilometer per jam. "Selama Februari curah hujan memang masih cukup tinggi. Baru nanti di bulan

Maret akan mengalami penurunan curah hujan dan akan memasuki pancaroba hingga April 2017," kata Joko.

Page 3: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Gambar 1. Lokasi Peta Wilayah Yogyakarta

II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Dinamika Atmosfer

A.1 Suhu Muka Laut

Nilai analisis suhu muka laut di perairan dekat wilayah Yogyakarta, tanggal 09 Februari 2017 berkisar 28

s/d 30 0C dengan anomaly (0) s/d (+1). Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut lebih hangat dan dapat

menambah peluang penguapan yang tinggi sehingga menambah pasokan bagi terbentuknya awan-awan hujan di

sekitar wilayah kejadian wilayah Yogyakarta.

Gambar 2. SST dan anomaly perairan Indonesia tanggal 09 Februari 2017

(Sumber : bmkg.go.id/)

Page 4: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

A.2 ENSO (El Nino – South Osciilation)

Berdasarkan data indeks Nino 3.4 tanggal 09 Februari 2017 yang bernilai – 0.31 dan data SOI tanggal 09

Februari 2017 yang bernilai + 0.3, maka dapat dikatakan bahwa pada tanggal 09 Februari 2017, menunjukkan

kondisi normal yaitu pengaruhnya tidak signifikan terhadap hujan harian di wilayah Indonesia serta suplai uap

air dari samudera pasifik timur ke pasifik barat tidak signifikan yaitu aktivitas potensi pembentukan awan hujan

di wilayah Indonesia bagian timur rendah.

Gambar 3. Grafik Indeks Nino 3.4 dan SOI Tanggal 09 Februari 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

A.3 MJO (Madden – Julian Oscillation)

Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 09 Februari 2017 yang berada di kuadran VII, sehingga

tidak mempengaruhi kondisi curah hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Gambar 4. Track MJO tanggal 09 Februari 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

Page 5: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

A.4 DMI (Dipole Mode Index)

Indeks Dipole Mode menunjukkan nilai +0.17 mengindikasikan supply uap air dari Samudera Hindia

cukup signifikan ke wilayah Indonesia bagian Barat, sehingga aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia

bagian barat cukup signifikan pula.

Gambar 5. Indeks IOD tanggal 09 Februari 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

A.5 Analisa Tekanan Udara Permukaan

Berdasarkan gambar isobar dari tanggal 09 Februari 2017 terlihat bahwa secara umum wilayah Indonesia

bagian selatan terdapat beberapa pola gangguan cuaca yakni 5 (lima) daerah tekanan rendah (Low Pressure). Hal

tersebut menandakan bahwa kondisi yang mendukung aktifnya pergerakan massa udara dari wilayah Indonesia

bagian utara menuju wilayah Indonesia bagian selatan.

Gambar 6. Analisa Analisa Tekanan Udara Permukaan Jam 00.00

tanggal 09 Februari 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

Page 6: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

A.6 Komponen Angin

Dari peta streamline, pola angin dengan ketinggian 3000 feet menunjukkan diatas terlihat adanya

pergerakan angin yang membawa massa udara dingin dari samudera Hindia dan Laut Cina Selatan yang terjadi

konvergensi diatas wilayah pulau Jawa. Diperkirakan angin dapat mencapai 20 – 25 knots. Selain itu adanya pola

shearline tepat diatas wilayah Yogyakarta, yang dapat berperan untuk pembentukan awan – awan konvektif

penghasil hujan dan angin kencang.

Gambar 7. Analisa Komponen angin Jam 00.00 UTC tanggal 09 Februari 2017

(Sumber : www.bom.gov.au & bmkg.go.id/)

A.7 Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Berdasarkan hasil analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 11 Agustus 2016 s/d 09 Februari

2017 nilai anomali OLR disekitar wilayah Yogyakarta : -10 W/m2 s/d -30 W/m2. Anomali OLR bernilai negatif

menandakan tutupan awan cenderung lebih tebal dari rata-rata klimatologisnya

Gambar 8. Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 11 Agustus 2016 s/d 09 Februari 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

Page 7: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

A.8 Kelembaban Relatif

Berdasarkan data kelembaban relatif (Sumber: BOM Australia), pada lapisan 850 & 700 mb di sekitar

wilayah Yogyakarta, kelembaban relatif bernilai 80 - 90%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian hujan

lebat maupun angin kencang kondisi udara basah sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di

sekitar wilayah Yogyakarta.

Gambar 9. Prediksi Kelembaban Udara Lapisan 850 & 700 mb pada jam 06.00 UTC

Tanggal 09 Februari 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

A.9 Indeks Labilitas Udara

Nilai K.Indeks yaitu 35 yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif sedang.

Gambar 10. K.Indeks jam 06.00 UTC tanggal 09 Februari 2017

Page 8: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Nilai Lifted Indeks berkisar antara -1 yang mengindikasikan kemungkinan potensi badai guntur yang

sedang.

Gambar 11. Lifted Indeks jam 06.00 UTC tanggal 09 Februari 2017

Nilai Showalter Indeks yaitu -1 yang mengindikasikan kemungkinan terjadi badai guntur.

Gambar 12. Showalter Indeks jam 06.00 UTC tanggal 09 Februari 2017

Page 9: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

A.10 Analisa Udara Atas (Sounding)

Analisa Udara Atas (Sounding) ini diambil dari Stasiun Meteorologi Cilacap, mengingat dekat dengan

lokasi kejadian (+ 170 km). Berdasarkan stabilitas atmosfer yang diperoleh dari pengamatan udara atas pada

tanggal 09 Februari 2017 pukul 00.00 UTC diperoleh nilai-nilai indeks stabilitas atmosfer seperti CAPE dan

SWEAT. Dari indeks – indeks pola labilitas udara di atas dapat disimpulkan akan kemungkinan terjadi hujan

disertai TS. Jika melihat profil udara atas pada tanggal pada 09 Februari 2017 pukul 00.00 UTC terebut terlihat

dari lapisan 750 mb s/d 700 mb, lapisan 600 mb serta lapisan 500 mb s/d 450 mb, garis suhu dan garis titik embun

saling berimpit Hal ini sangat mendukung pembentukan awan – awan konvektif (awan cumulunimbus) dan

berpotensi terjadinya cuaca buruk. Jika melihat nilai CAPE (Convective Available Potential Energy) yang bernilai

di bawah 1000 menandakan bahwa energi untuk proses konventif cukup rendah.

Gambar 13. Profil udara atas Stasiun Meteorologi Cilacap

tanggal 09 Februari 2017 jam 00.00 UTC

B. Satelit Cuaca

Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 IR pada tanggal 09 Februari 2017 yang diambil mulai pukul 07.10

s/d 09.30 UTC (14.10 s/d 16.30 WIB) memperlihatkan terdapatnya awan-awan konvektif tunggal (awan hujan)

disekitaran wilayah Pulau Jawa. Terlihat kumpulan awan-awan konvektif tunggal tersebut bergerak masuk ke

wilayah Jawa bagian tengah berasal dari arah barat perairan Samudera Pasifik. Dari klasifikasi jenis awan

diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak

awan pada counter line satelit Himawari 8 EH & IR yaitu (-62) s/d (-69) 0C, yang berpotensi menimbulkan hujan

dengan intensitas sedang hingga lebat serta angin kecang. Kumpulan awan Cumulunimbus tersebut bergerak

menuju wilayah Makassar pada jam 07.10 UTC.

Page 10: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Gambar 14. Citra satelit Himawari 8 EH pukul pukul 07.10 s/d 09.30 UTC (14.10 s/d 16.30 WIB)

tanggal 09 Februari 2017

III. KESIMPULAN

1. Berdasarkan analisa dinamis atmosfer diatas menunjukkan bahwa ENSO, MJO tidak berpengaruh pada

kejadian angin kencang di wilayah Yogyakarta namun terdapat pengaruh, OLR, DMI serta Suhu Muka

laut yang memanas yang memicu pertumbuhan awan-awan hujan di Yogyakarta pada awal Februari.

2. Pada skala lokal, analisa komponen angin 3000 feet diatas terlihat adanya pergerakan angin yang

membawa massa udara dingin dari samudera Hindia dan Laut Cina Selatan yang terjadi konvergensi diatas

wilayah pulau Jawa. Selain itu adanya pola shearline tepat diatas wilayah Yogyakarta, yang dapat berperan

untuk pembentukan awan – awan konvektif penghasil hujan dan angin kencang.

3. Kelembaban relatif (RH) pada lapisan 850 & 700 mb bernilai 80 - 90%. Hal ini menunjukkan bahwa pada

saat kejadian hujan lebat maupun angin kencang kondisi udara basah sangat berpotensi untuk perbentukan

awan-awan konvektif di sekitar wilayah Yogyakarta.

4. Dari citra satelit HIMAWARI menunjukkan bahwa pengumpulan awan-awan cumulonimbus telah terjadi

sejak pukul (14.10 s/d 16.30 WIB) tanggal 09 Februari 2017, menunjukkan sebaran awan-awan konvektif

tunggal cukup merata di wilayah Yogyakarta.

5. Indeks labilitas udara :

Nilai K.Indeks yaitu 35 yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif sedang.

Nilai Lifted Indeks berkisar antara -1 yang mengindikasikan kemungkinan potensi badai guntur

yang sedang.

Nilai Showalter Indeks yaitu -1 yang mengindikasikan kemungkinan terjadi badai guntur.

Page 11: BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN …...2017/02/09  · STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE KG Jl. Sisingamangaraja No

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE