Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    1/38

    B a b 6 H u b u n g a n B ia y a , V o l u m e & L a b a

    Biaya, volume dan laba (Cost - Volume - ProfitlCVP), menganalisisannya meliputi studi :(1) Harga hasil produksi (Prices of products) .(2) Jumlah atau tingkat aktivitas (Volume o f lvel of aktivity)(3) Biaya variabel tiap sablan (Per unit variabel costs)(4) Jumlah biaya tetap (Totaljixed costs)(5) Percampuran produksi yang dijual (Mix of products sold).

    Kesemuanya itu, merupakan faktor utama dalam banyak ketentuan, termasuk pemilibanjenis produksi, strategi marketing, dan penggunaan fasilitas. Konsepnya, adalah demikianmeresapnyadalamAlcuntansiManajemen, sehinggamenuntun kesungguhan setiap pekerjaanseorang manajer. Sehingga, dari sekian luasnya kegunaan CVP analisis, niscaya akanmerupakan alat terbaik bagi manajemen untuk menemukan penafsiran laba yang dapatdiperoleh organisasi.DASAR-DASAR ANAUSIS BIAYA, VOLUME DAN LASA

    Studi kita mengenai analisis CVP, kita awali dari apa yang telah kita perbincangkandalam bab terdahulu, yaitu perihal bantuan Income Statement. Itu merupakan ciri yang sangatmenarik yang dapat membantu manajerdalam mencobamengambil pertimbangan/pemikirantentang perubahan biaya atau volume terhadap laba. Untuk melihat ciri nyata dari padanya,kita akan mengambil misal yang memperagakan Income Statement sebuah perusahaanindustri yang menghasilkan satu jenislmodel tungku.

    Daftar LabalRugiPT Perusahaan Industri "TUNGKU" Periode 1984, per 31 Desember 1984

    Jumlah TiapsatuanPenjualan, (400 buah tungku) Rp 10.000.000 Rp25.000Biaya variabel penjualan Rp 6.000.000 Rp 15.000Laba kotor Rp 4.000.000 Rp 10.000Biaya tetap Rp 3.500.000 Iaba neto sebelum pajak Rp 500.000 I

    145

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    2/38

    Manfaat yang dapat kita ambil dad contob diatas, ialah : perusahaan tersebut telahmenunjukkan kepada kita, bahwa :( I) la, memperlihatkan penjualannya(2) la, memperlihatkan telah mempergunakan pula biaya variabelnya.yang kedua-duanya dinyatakan dalamjumlahnya serta nilai untuk tiap satuan yang dijuaInya.Itu dilakukan oleh manajer, dalam menyusun Income Statement keperIuan internalmenganalisis laba yang diperolehnya.6.1. LASA KOTOR (CONTRIBUTION MARGIN)

    Seperti yang telah kita pelajari dalam bab terdahulu, laba kotor merupakan sisa positifsetelah pendapatan penjualan dikurangi denganlmenutupi biaya-biaya variabel. ia merupakanbantuan untuk kekuatan perusahaan dalam menutup biaya-biaya tetap, dan membentuk labadaIam periode yang bersangkutan. Pendek kata, laba kotor berguna untuk menutup biaya-biaya tetap, dan sisanya akan merupakan laba. Akan tetapi bila laba kotor itu tidak cukupuntuk menutup biaya-biaya tetap, maka perusahaan akan menderita rugi dalam periode itu.Contohnya, seperti berikut ini.

    J......... TiapsatuaBPeajualan (300 buah tungku) Rp 7.500.000 Rp25.000Biaya variabel sid penjualan Rp 41.500.000 Rp 15.000Labakotor Rp 3.000.000 Rp 10.0008iaya tetap Rp 3.500.000Rugi Rp 500.000

    Dari perumpamaan yang kita dapati pada tabel di atas maupun pada tabel di bawah ini,perusahaan mempunyai kemampuan meraih laba kotor dari setiap buah tungku yang dijualsebesar Rp 10.000,- sebagai bantuan untuk menutup biaya-biaya tetap. Bila ia dapat menjualsebanyak dua buah tungku, maka ia dapat meraih laba kotor sampai Rp 20000. Oleh karenaia dapat memperoleh laba kotor Rp 10.000,- dari setiap penjualan sebuah tungku untukmenutup biaya-biaya tetapnya, sedangkan biaya tetap berusaba itu berjumlah Rp 3.500.()(),-maka perusahan dapat menutup biaya tetapnya pada tingkat penjualan sebanyak :

    Rp 3.500.000Rp 10.000 x 1 buah tungku = 350 buah tungku

    Marilah kita coba tuangkan dalam bentuk income statement.

    1 < 4 6

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    3/38

    Jumlah TiapsatuanPenjualan (350 buah tungku) Rp 8.750.000 Rp25.000Biaya variabel sid penjualan Rp 5.250.000 Rp 15.000Labakotor Rp 3.500.000 Rp 10.000Biaya tetap Rp 3.500.000Laba/rugi Rp 0 (lnpas)

    Penulis mengira. para pembaca akan mengatakan bahwa penulis sudah mulai memasukibabak pembahasan analisis dengan Break.Even Point Padahal tidaklah demikain maksudnya.Sebab Break Even Point analisis akan dibahas secara mendetail, nanti dalam pasal tersendiri(masih Bab 6 ini juga). Adapun dalam perbincangan ini, sifatnya hanya kebetulan saja. Yangsangat kita perlukan disini, ialah bahwa : bila jumlah pendapatan penjualan itu sama denganjumlah biaya variabel dan biaya tetap, maka perusahaan tidak akan menderita kerugian, tapitidak akan memperoleh laba.

    Laba barn akan dapat diperoleh, bila jumlah pendapatan penjualan melebihi jumlahbiaya variabel dan biaya tetap. Marilah kita coba dengan penjualan 351 buah nmgku saja.

    JmnIah Tl8psatuanPenjualan (351 buah tungku) Rp 8.775.000 Rp25.000Biaya variabel sid penjualan Rp 5.265.000 Rp 15.000Labakotor Rp 3.510.000 Rp 10.000Biayatetap Rp 3.500.000

    Laba Rp 10.000

    Manakala manajemen akan membuat rencana operasi untuk suatu periode, dan inginpula merencanakan besarnya laba yang diharapkan dimasukkan dalam rencana itu, kitarnenemukan 2 (dua) cara untuk menghitungjumlah penjualannya, yaitu :(I) Mernbuat komperasi antara penjualan dengan laba/rugi zero-zero, denganjumlah laba

    yang diinginkan, Ini akan kita bahas khusus dalam acara pembahasan Break Even Pointanalysis.

    (2) Membuat komperasi antara penjualan menurut pengalaman dan gagasan yang akandilaksanakan.

    147

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    4/38

    Cara yang kedua ini, akan kita perbineangkan sekarang dengan segera.Data yang sudah dialami perusahaan kita misalkan sarna dengan data yang kita peroleh

    pada tabel dahulu, sedangkan data yang menjadi gagasan yad terdapat disebelahnya, lihattabel di bawah ini. I Datayang Gagasan Perbedaan TiapI lalu yad dalam Satuan400Satuan 450 S O SatuanRp Rp Rp RpPenjualan 10.000.000 11.250.000 1.250.000 25.0008iaya variabel 6.000.000 6.750.000 750.000 15.000Labakotor 4.000.000 4.500.000 500.000 l O . O O OBiaya tetap 3.500.000 3.500.000Laba 500.000 1.000.000 500.000

    L-.

    Sehingga, manajemen akan dapat memilih mana yang paling baik menurutpertimbangannya dan paling menguntungkan bagi organisasi.6.2. BANTUAN RATIO LABA KOTOR (C/M RATIO)

    Seiain dari pada ditunjukkannya dalam satuan aktivitas, tentang pendaparan, biayavariabel dan laba kotor. JU~~ dapat ditunjukkan menurut prosentase (%).

    "2, '; .1 datu p=r . J"1h:l""" ',ang kita dapatkan pada tabel terdahulu itu kita tuangkan daJamuentul, vsng k-ta rnaksndk-n baru-hatu ini: maka akan nampak seperti berikut! ----_ --~----- -.-----~- --_1-------,-------' -- ----- -- ---Jumlah I Tiap Satuan i Dalami Rp ! Rp %i ~::;II5II;,;l."

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    5/38

    Ilustrasi sederhana yang diperagakan disini, memisalkan sebuah pabrik beras, yangmempunyai beban biaya tetap dalam setabunya meliputi Rp 18.000.000. Hargajual beras,diramalkan tetap Rp 300lkgnya. Biaya variabel tiap kg beras, sejak pembelian padi, upahgiling, dan biaya variabel pemeliharaan dan penjualan, meneapai 55% dari harga jualnya.

    Laba yang diharapkan untuk tabun berjalan setelah diperhitungkan pajak penghasilanmenurut UU PPh No.7 tahun 1984* adalah, Rp 30.000,-

    Untuk menentukan reneana penjualannya, lebih dahulu perlu dihitung dahulu besarnyalaba usaha sebelum kena pajak. Jumlah tersebut akan terdiri dari :(a) Laba neto sesudah pajak Rp 30.000.000.(b) Biaya tetap perusahaan Rp 18.000.000(e) Pajak peoghasilan yang hams dihitung dahulu.

    Bila kita sudah tabu pasti barulah meoghituog laba yang diharapkan, dan meoolong kitauntuk dapat menghitung besarnya laba sebelum terkena pajak penghasilan :

    Lapisan Tarif Laba sebelum Besamya LabaNettoLaba Pajak Pajak Pajak Sesudah PajakKe (%) Rp Rp Rp

    I 15 10.000.000 1.500.000 8.500.000II 25 28.666.667 7.166.667 21.500.00038.66.667 8.666.667 30.000.000

    yang artinya hams memperoleh laba sebelum diperhitungkan pajak penghasilan, sebesar Rp38.666.667.

    Dengan diketabuinya, laba sebelum pajak yang harus diperoleb sebesar Rp 38.666.667Diketahui pula adanya beban biaya tetap perusahaan, setahunnya, sebesar Rp 18.000.000Karenanya , hams diperoleb laba kotor setahun Rp 56.666.667

    Kita telah tabu bahwa biaya variabel beras pada perusahaan itu sampai saat penjualanbesarnya 55% dari barga jual, sehingga pendapatan dari penjualan harus dicapai sebesar :

    Ca ta ta n : BacaIab UUPPh-nya149

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    6/38

    100- x Rp 56.666.66755 = Rp 125.925.926.,67

    125.925.926,67dengan volume Rp ------ x 1 Kg = 419.753,09 kg

    300Kepada manajemen, dapat kita kemukakan dalam bentuk sebagai berikut :

    I

    Jumlah Tiap DaIamDalam SatuanRp Rp %

    Penjualan, 419.753,09 kg beras 125.925.927 300 100Biaya variabel 69.259.260 165 55Laba kotor 56.666.667Biaya tetap 18.000.000Laba neto sebelum pajak 38.666.667Perhitungan PPh 8.666.667Laba Neto sesudah pajak 30.000.000

    6.3. STRUKTUR BIA YA (COSTS STRUCTURE)Dalam bab ini, kita melihat bahwa perusahaan seeing-seeing mendapatkan ruang gerakusahanya diantara biaya variabel dan biaya tetap.

    Sehingga timbul pertanyaan dalam benak kita, struktur biaya yang manakah yangterbaik, biaya variabel yang tinggi dengan biaya tetap yang rendahkah, atau kebalikan daripadanya. Tiada jawaban yang tepat terhadap pertanyaan tersebut. Yang penting bagi kitasekarang gunakan suatu cara yang bias a didapatkan dalam perusahaan. Namun yang palingmenguntungkan perusahaan yang bersangkutan.

    Dibawah ini, kita akan memperhatikan dua buah perusahaan sejenis yang kedua-duanyamemperoleh pendapatan sebesar Rp 100.000.000,- dan mempunyai beban biaya Rp90.000.000,tetapi berbeda struktur biayanya.

    150

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    7/38

    Untuk dapat meneliti Iebih jauh kita coba kedua-duanya kita misaIkan menjual barangsama-sama meningkat menjadi sejumlah Rp 125.000.000,- maka akan nampak berbanding:

    Perusaha_ "A" . Peruselr .... "B"

    J . . . . . . . . (%) J u m l a h ( C K P )Rp RpPenjualan 100.000.000 100 100.000.000 100Biaya variabel 60.000.000 60 30.000.000 . 30Labakotor 40.000.000 40 70.000.000 70Laba tetap 30.000.000 60.000.000

    LabaNeto 10.000.000 10.000.000

    PeruabaaD "A" PerusahaaD "B"J...... ( C K P ) Jumlall (-r.). . . .

    Penjualan 125.000.000 100 125.000.000 100Biaya variabel 75.000.000 60 37.500.000 30Labakotor 50.000.000 40 87.500.000 70Laba tetap 30.000.000 60.000.000Laba Neto 20.000.000 27.500.000

    Kita coba untuk melihatnya pada penjualan yang tinggi, misalkanlah Rp 200.000.000.Perusahaan "A" Perusahaan "8"

    JamJah (%) Jumlah (%)Rp Rp

    Penjualan 200.000.000 100 200.000.000 100Biaya variabel 1200.000.000 60 60.000.000 30Laba kotor 80.000.000 40 140.000.000 70Laba tetap 30.000.000 60.000.000 ILabaNeto 50.000.000 80.000.000 -J

    151

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    8/38

    Setelah kita mencoba dalam dua buah perumpamaan kenaikan aktivitas yang sarna dari:(1) Perusahaan "A" yang berbiaya variabel tinggi dan berbiaya tetap rendah.(2) Perusahaan "B", yang berbiaya variabel rendah dan berbiaya tetap tinggi.

    temyata, bahwa :"Struktur biaya, dengan biaya tetap tinggi namun biaya variabelnya rendah, akan lebihmenguntungkan bagi operasi perusahaan"

    6.4. PENGARUH BEROPERASIPengaruh, dapat kita artikan sebagai tumbuhnya suatu akibat pada objek yang luas

    padahaJ berasal dari kekuatan yang kecil. OJeh manajer pengaruh itu harus ditafsirkansebagai kemampuan daJam meningkatkan laba, kendati hanya ditunjang jumlah penjuaJanatau bantuan asset atau modal yang kecil. Suatu pengaruh yang baik bagi kemampuanmanajemen adalah pengaruhnya dalam beroperasi.

    Pengaruh beroperasi, terikat pada struktur biaya dalam perusahaan itu sendiri, yangmempunyai beban biaya tetapnya tinggi namun biaya variabel satuan produknya rendah.Dalam pengaruh operasi jangka pendek, dapat diperhitungkan bagaimana biaya tetap yangsedemikian besarnya itu membebani perusahan. Namun sebenarnya, bila perusahaan mampudalam meningkatkan aktivitas penjualan, pembentukan laba dapat ditingkatkan.

    Kenyataan demikian dapat terwujud bila kita memperhatikan pemisaJan terhadappeningkatan penjualan yang dapat dicapai oleh perusahaan "B". Penyebab utamanya (yangmelandasi kemungkinannya) adalah karena perusahaan "B" itu beroperasi dengan biaya tetapyang lebih besar dan biaya variabel yang kecil dari perusahaan "An.

    Tingkat pengaruh operasi yang lebih ada dalam perusahaan nampak pada suatu tingkatpenjualan yang dapat diukur dengan formula:

    Laba kotorTingkat pengaruh operasi = - - - -Laba netoJika kita menggunakan data Perusahaan "A" dan "B" yang diperagakan dalam daftarpertama pada tabel diatas, nilai pengaruh operasi masing-masing dapat kita hitung :

    152

    Perusahaan "A II Perusahaan "B"Labakotor Rp 40.000.000 Rp 70.000.000Labaneto Rp 10.000.000 Rp 10.000.000

    4 7

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    9/38

    Perhitungan ini kita coba terhadap kenaikan-kenaikan penjualan yang dilakukanperusahaan "A" dan "B".I I Aktivitas I Naik NaikI Asal 25% 100%! iPerusahaan "A" ! i ,I I Rp : ! O . O O O . O O O ,(Berlaba Neto) Rp 10.000.000 I Rp 50.000.000Perusahaan "B: I I(Berlaba Neto) Rp 10.000.000 I Rp 27.500.000 i Rp 80.000.000

    iiLaba Neto (%) Ierusahaan "A" 100 100 + 100 100 + 400

    Perusahaan "B" 100 100+ 175 I 100 + 700IKenyataan ini, lahir dari pengaruh operasi yang dapat kita hitung :

    Pengarub operasl Pengaruh ope~yang c1apa t mening- yang c1apa t mening-katkanlaba katkanlaba

    Penlsabaan "A" PenJSahaan "B"(a) Tingkat pengarub operasinya 4 7(b) Kadar laba setelah titik zero-zero dilewati 100% 100%(c) Daya pengembangan laba setelah titik I

    zero-zero dilewati (a x b) Lb + 0.4 Lb,* Lb+0.7 Lb,*(d) Laba yang dapat dicapai :Dikarenakan tingkat penjualan. ** Ip 10.000.000 ! Rp 10.000.000 Rp 10.000.000110.000.000 , 14.000.000

    I17.000.000

    125.000.000 20.000.000 27.500.000150.000.000 30.000.000 45.000.000175.000.000 40.000.000 62.500.000200.000.000 50.000.000 80.000.000250.000.000 70.000.000 115.000.000

    Catatan :* Lb = Laba, dengan mengambil data laba pada tingkat biaya-biaya tetap dilewati dengan penjualan Rp100.000.000,- kedua perusahaan sama-sama berlaba Rp 10.000.000.

    Lb. = Laba berikutnya karena kenaikan penjualan yang ditambahkan (baru).** = Asumsinya lihat tabel terdahulu.153

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    10/38

    6.5. BEBERAPA APLIKASI KONSEP CVPBeberapa konsep telah berkembang, dan kita akan mencoba memperbincangkannya

    mulai halaman berikut ini.Konsep-konsep tersebut banyak dipergunakan dalam pembuatanlpenyusunan rencana-

    rencana, oleh banyak perusahaan.Untuk menyelami masalah-masalahnya, kita akan kembali mempergunakan data yang

    digunakan dalam ilustrasi tabel perusahaan tungku y ang pemah kita gunakan dalam diskusiyang lalu.

    Tiap Satuan DalamRp (%)

    Hargajual 25.000 100I Btaya variabel 15.000 60Labakotor 10.000 40Dengan biaya tetap sebesar Rp 30.000.000,- setahun.

    Perubahan daIam biaya tetap dan volume penjualanManajer penjualan perusahaan tersebut merencanakan akan mengeluarkan biaya iklan

    sebesar Rp 10.000.000,- di tahun itu, dan disamping itu akan meningkatkan jumlahpenjualannya dengan Rp 40.000.000. Dibenak kita, timbulah pertanyaan "Apakah biayaiklan tersebut akan meningkatkan beban biaya tetap perusahaan." (?)

    JumlahRp

    Pertambahan laba kotor0,4 x Rp 40.000.000,-* 16.000.000Beban biaya ikian (bam) 10.000.000Laba kotomya, bertambah 6.000.000

    Catatan :... Pertambahan laba kotor = Incremental Contribution Margin. Disini CM Ratio besarnya 40% atau 0,4

    154

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    11/38

    Setelah kita memperbatikan perbitungan diatas, maka kita akan dapat menjawabpertanyaan tersebut itu, bahwa benar biaya ildan itu akan menambah beban biaya tetap disektor penjualan, sebingga budget biaya penjualan tetap perusahaan tersebut barus direvisi,naik sebesar itu.

    lawaban tersebut, tidakmungkin dapat menyatakan secara mutlakpada tingkat penjualanberapakah kebijakan itu dapat dilakukan dan aman serta menguntungkan perusahaan.Sebabnya adalah karena reaksi terbadap labalrugi, tidak akan menunjukkan pengaruh yangproporsional.

    Tambahan Labakotor JumiahLaba Jumlab biayapenjualan - kotor ikIanItetapRp (%) Rp Rp25.000.000 40 10.000.000 10.000.00010.000.000 40 4.000.000 10.000.000*15.000.000 40 6.000.000 I 10.000.000*20.000.000

    I40 8.000.000 I 10.000.000* II30.000.000 40 12.000.000 i 10.000.000 i35.000.000 40 14.000.000 , 10.000.000 ,I i40.000.000 I 40 I 16.000.000 10.000.000

    45.000.000 I 40 I 18.000.000 ! 10.000.000 II i50.000.000 40 20.000.000 10.000.000I I I I-_ iCatatan:* pada tingkat penjualan yang ditambahkan ini. perusahaan akan mendenta kerugran. karena biaya iklan/tetapnya lebih besar dari pada laba kotor yang diperoleh dan penjualan tambahan.Adanya perubahan dalam biaya variabel dan volume penjualan

    Dalam pembicaraan konsep ini. kita perIu rnelihat atau menunjukkan data yang original!sebenarnya. Anggaplah data yang diperagakan dibawah ini merupakan original data.Contoh pertama. Biaya variabel turun dan volume penjualan pun turun

    I Iahun sebelumnya I Tahun berjalanIJumlah penjualan. 1 I,400 buah tungku Rp 10.000.000 ! I350 buah tungku ! Rp 8.750.000 IIBiaya variabel Rp 6.000.000 Rp 4.375.000

    --.-Laba kotor Rp 4.000.000 Rp 4.375.000Contribution Margin to Sales 0,4 0,5

    155

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    12/38

    Contoh kedua, biaya variabel turon dengan jumlah penjualanTabun sebelumnya Tahun yang berjalan

    Rp RpJumlah penjualan400 buah tungku 10.000.000500 buah tungku 12.500.000Biaya variabel 6.000.000 6.250.000Laba kotor 4.000.000 6.250.000Contribution Margin to Sales 0,4 0,5

    Contoh ketiga, biaya variabel naik dengan jumlah penjualan naikI Tahun sebelumnya I Tahun yang berjalanRp Rp

    Jumlah penjualan400 buah tungku 10.000.000500 buah tungku 12.500.000Biaya variabel 6.000.000 8.750.000Labakotor 4.000.000 3.750.000Contribution Margin to Sales 0,4 0,3

    Contoh keempat, biaya variabel naik dengan jumlah penjualan turunTahun sebelumnya Tabun yang berjalan

    Rp RpJumlah penjualan400 buah tungku 10.000.000500 buah tungku 9.375.000Biaya variabel 6.000.000 6.562.500

    Labakotor 4.000.000 2.812.500Contribution Margin to Sales 0,4 0,3

    156

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    13/38

    Penghayatan kita terhadap keempat contoh diatas, akan cukup untuk dijadikan bahanbagi kita untuk mengatakan bentuk pengubahan biaya variabel dan volume perusahaan yangbagaimanakah yang mendorong perusahaan untuk jatuh rugi atau membawa perusahaankearah memperbesar laba. Dari situ kita mempunyai pilihan, bahwa : "perubahan biayavariabel yang menurun dan diikuti dengan turunnya jurnlah penjuaIan lebih-lebih biladitingkatkan volume penjualan, akan lebih menguntungkan perusahaan. Tetapi lain dari padaitu, akan mendorong perusahaan untuk merugi atau menurunkan prosentase laba neto."

    Perubahan biaya tetap, harga jual dan jumlah penjualan. dengan memisalkan :Penjualan setahun, dinaikan dari 400 buah tungku ke 500 tungku harga juaInya

    dinaikkan dari Rp 25.000 menjadi Rp 30.000,- tiap tungku, dengan biaya variabel akan tetapRp 15.000 untuk tiap tungku. Sedangkan biaya tetapnya naik dari sebesar Rp 3.000.000,-setahun menjadi Rp 5.000.000,- artinya naik dengan Rp 2.000.000.- setahun.Marilah kita coba dituangkan dalarn kompirasi laba/ruginya

    Aktivitas Aktivitas _Ienjualan Dalam Penjualan400 Tungku 500 Tungku ,

    Rp (%) Rp I (%) :IPenjuaIan, 10.000000 100 I 15.000.000 100!Biaya variabel 6.000.000 I 60 7.500.000 50Laba kotor, 4.000.000 40 7.509000 . . 50Biaya tetap 3.000.000 I 5.000.000 iLaba neto ) .000.000 I 2.500.000Bila kita terus hitungdalam satuannya :Penjualan 25.000 ]00 30.000 100Biaya variabel 15.000 60 15.000 50Laba kotor 10.000 40 15.000 50

    Berubah dalam biaya variabel, biaya tetap dan jumlah penjualannya.Perubahannya kita misalkan bahwa perusahan tersebut telah mengambil langkah-langkah :(1) Meningkatkan biaya variabel dari Rp 15.000,- tiap satuan, menjadi Rp 20.000,- untuk

    setiap satuan.(2) Karena tidak dapat meningkatkan harga jual, ia berhasil memperbanyak volume

    penjualannya, dari 400 buah tungku, menjadi 600 buah tungku.(3) Dapat menurunkan biaya tetap dari Rp 3.000.000,- setahun menjadi Rp 2.400.000,-

    15,7

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    14/38

    Kejadiannya, akan terlukis seperti daftar berikut ini :,- .SEMULA KEMUDIAN

    Aktivitas AktivitasPenjualan Dalam Penjualan Dalam400 Tungku SOOTungku

    Rp (%) Rp (%)Penjualan @ Rp 25.000 10.000.000 100 15.000.000 100Biaya variabel naik 6.000.000 60 12.000.000 80Laba kotor 4.000.000 40 3.000.000 20Biaya tetap turun 3.000.000 2.400.000Laba neto 1.000.000 600.000

    Dari contoh kemungkinan-kemungkinan perubahan diatas, yang nampaknya akanmemungkinkan manajemen dapat lebih mempertahankan pengembangan perusahaan adalahbila biaya variabelnya dapat dipertahankan, (lebih-lebih bila dapat diturunkan). Kita akandapat meneruskan berbagai percobaan membuat estimasinya.

    '. Berikut ini kita akan melihat, bagaimana bila perusahaan tersebut melakukan perubahankebijaksanan dibidang harga jual saja. Kalau semula ia memperhatikan harga jual tiap satuan,tetapi sekarang ia mempunyai tujuan mencapai jumlah pendapatan penjualan dengan tidakkeberatan merubah harga jual tiap satuannya.

    Katakanlah, ia sangat mengharapkan laba kotor dari penjualan sebesar Rp 4.500.000,-dari persediaan yang siap dijual seluruhnya sebanyak 600 buah tungku. Dan kebetulan sajaada pedagang besar yang mau membelinya.

    Marilah kita coba melihatnya dalam bentuk perbandingan dengan kegiatannya yangsilam.

    Bila melihat angka pada tabel berikut, kita dapat mendalami apakah yang mengilhamipengusaha tersebut. Maksudnya tidaklah lain, agar laba yang pemah dialaminya pada periodeyang silam dapat dipertahankan jumlahnya. Dalam kasus ini pengusaha telah berhasilmempertahankannya, bahkan dapat melebihinya.

    Sementara bila persaingan sangat ketal atau perdagangan sedang menemui kelesuan,sering-sering pengusahanya berusaha asal tidak merugi saja. Approach untuk itu dikenaldengan Analisis Break Even.

    158

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    15/38

    Aktivitas yang silam Aktivitas yang barumenjual400 tungku menjual600 tungku

    Jumlab Satuan Jumlah SatuanRp Rp Rp Rp

    Penjualan 10.000.000 25.000 13.500.000 22.500Biaya variabel 6.000.000 15.000 9.000.000 15.000Laba kotor 4.000.000 10.000 4.500.000 7.500Biaya tetap 3.000.000 3.000 .000

    Iaba neto 1.000.000 1.500.0006.6. ANAL/SIS BREAK EVEN

    Analisis CVP (Costs Volume &Profit), kadang-kadang sampailah pula kepada AnalisisBreak Even. Hal ini tidaklah salah, karena memang analisis Break Even merupakan bagiandari pada konsep CVP. Pada suatu saat mungkin sekali ia akan merupakan kunci. va'i~memungkinkan manajer memperoleh data, bagaimana ia harus bekerja.

    Catatan :Dasar yang akan kita pakai untuk bahan diskusi :(I ) Hargajual Rp 25.000,-ISatuan Tungku.(2) Biaya variabel Rp 15.000,-/Satuan Tungku.(3) Biaya tetap Rp 3.000.000,-/Bulan.(4) Produksi maksimal 1.000 buah tungku/bulan

    6.7. PERHrrUNGAN BREAK EVENPada awal bab ini, kita pemah menyinggung, bahwa dalam penganalisisan menurut

    pendekatan Break Even, kita akan dapat membuat persamaan antara pendapatan penjualandisatu pihak, dengan pengelompokan biaya-biaya variabel dan biaya tetap dilain pihak.

    Sekarang. kita dimungkinkan dapat menemukan dua buah rumusan tentang Break Evenini, yaitu :(I) Tehnik persamaan.(2) Tehnik perhitungan satuan.

    159

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    16/38

    Tehnik PersamaanDalam memperagakan tehnik persamaan ini, kita minta untuk dibantu dengan Income

    Statement yang terdapat pada awal bab ini

    I Jumlah (Rp) I Satuan (Rp),Penjualan I 10.000.000 25.000Biaya variabel I 6.000.000 15.000Laba kotor

    I4.000.000 10.000

    Biaya tetap 3.000.000~aba neto I 1.000.000

    Bila kita, memperhatikan wujud persamaan yang kita bayangkan dari bunyi kalimatpada awal uraian ini, Break Even boleh diartikan samalah besarnya atau berimbang; sehinggabagi suatu aktivitas perusahaan tidak akan mengakibatkan kerugian atau keuntungan.Katakanlah zero-zero.

    Fonnulanya, ialah :Penjualan (Biaya variabel + biaya tetap) dan laba = 0Untuk sampai kepada penghayatan dengan angka-angka, kita pergunakan dasar/catatan

    di diatas, yang menyatakan :PenjualanBiaya variabelBiaya tetap

    = Rp 25.ooo,-/Satuan.= Rp 15.000,-/Satuan.= Rp 3.oo0.000,-lbulannya.

    Sehingga tingkat penjualan untuk Break Even adalah X satuan.Dengan berpedoman kepada formula diatas, maka kita akan dapat membuat persamaan,

    dan menyelesaikannya, seperti berikut :Rp25.000XRp 10.000 X

    X= Rp 15.000 X +Rp 3.000.000= Rp 3.000.000.= 300

    Yang artinya BEP ditemukan pada tingkat penjualan sebanyak 300 buah tungku.Apakah itu benar. (?) Kita coba saja untuk mengujinya.

    160

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    17/38

    Laba neto =Rp o

    Bila dijual 300 tungku, @ Rp 25.000Biaya variabel, 300 x Rp 15.000

    = Rp 7.500.000= Rp 4.500.000= Rp 3.000.000= Rp 3.000.000Laba kotorBiaya tetap

    Perlu mendapatkan perhatian para pembaca bahwa tehnik penyusunan dan penyelesaianpersamaan seperti itu, adalah berguna untuk perusahaan industri. (Baik barangmaupun jasa).

    Adapun untuk perusahaan dagang terdapat sedikit kelainan. Yang ditonjolkan hamsjumlah pendapatan penjualannya, yaitu omzetnya. Misalnya, melalui prosentase hubunganantara harga jual dan biaya variabelnya.Contoh :*

    HargajualBiaya variabeI(Harga pokok yang dijuaI)Laba kotorBiaya tetap

    Rp 10.000.000 = 100%Rt! 6.000.000 - f..{)%Rp 4.000.000 = 40%Rp 3.000.000Rp 1.000.000aba Neto

    Tehnik perhitungansatuan. Merupakan susunan persamaan yang aktual gambarannya.Pendekatannya tertuju kepada jumlah satuan yang harus dijual dalam menghitung BreakEven Point, yang menggunakan jumlah biaya tetap sebagai pengambilan dan nilai Contribu-tion Margin yang diperoleh menurut pengalamannya.

    Catatan:* Lihat Income Statement di awal bab 6.Untuk mencari tingkat penjualan agar BEP dicapai kita memisalkan jumlah pendapatan penjualannya.adalah X.x = 0,60 X + Rp 3.000.000,4 X = Rp 3.000.000X =Rp 7.500.000Artmya, untuk dapat mencapai BEP penjualan harus dapat mencapai jumlahRp 7.500.000,- di bulan itu.Apakah hasil perhitungan itu benar. (") Kita mengujinya saja dengan mengurangkan biaya variabel danbiaya tetap berhasil penjualan tersebut.

    161

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    18/38

    Karena itu, rumusnya akan berbunyi :

    Break Even Point = lumlah Biaya TetapLaba Kotor tiap satuan.Kita telah bersepakat dalam diskusi ini, untuk rnendapatkan peragaannya kepada data

    yang ditunjukkan di halaman sebelumnya, yang untuk mi kita gunakan :(a) Biaya tetap berjumlah Rp 3.000.000(b) Laba kotor tiap satuannya =

    Rp 25.000 - Rp 15.000.000 = Rp 10.000Rp 3.000.000maka BEP = x 1 tungku = 300 buah tungku.Rp 10.000

    sedangkan bila penganalisis, rnenggunakan prosentase yang melekat pada CM Ratio, maka:Jumlah Biaya Tetap Rp 3.000.000

    BEP = = = Rp 7.500.000CM Ratio 0,4

    Cara yang terakhir ini, dalam penganalisisan dengan BEP orang mengatakan "TheConcept of Sales Mix".6.8. HUBUNGAN CVP DENGAN BENTUK GRAFIK.

    Data biaya perusahaan industri TUNGKU itu dapat dituangkan dalam sebuah grafik.Pemuatan data dalarn sebuah grafik dapat menolong manajemen untuk secara mudah melihathubungan CVP pada aktivitas yang tinggi, dan dapat memberikan pandangan bagi manajemenuntuk mengambil salah satu jalan/tindakan/keputusan. Pembuatan grafik kadang-kadangakan sampai kepada Break Even Point Chart. Penyajiannya harus teiiti agar dengan grafikterse but, pemakainya dapat berpandangan luas.

    Penyajian grafik CVP (yang sering-sering disebut pula Break Even Point Chart) itu,meliputi 3 (tiga) langkah. Yang pada pokoknya dapat kita perhatikan pada gambar 40, dibawah ini.(1) Langkah pertama, mengetahui dengan pasti berapa besar jumlah beban biaya tetap

    perusahaan itu, dari peri ode ke peri ode, dan digambarkan dengan konstan.(2) Langkah kedua, mengetahui dengan pasti berapa beban biaya variabel tiap satuan

    produk (barang/jasa) yang dijual, dan digambarkan secara proporsional.(3) Langkah ketiga, mengetahui secara pasti jumlah pendapatan penjualan selama periodeterse but, dilukiskan secara proporsional pula.

    162

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    19/38

    6.000.000 Langkah ke 1Jumlah biaya tetap

    Penyajian grafik CVP :

    Rupiah

    Langkahke3Jumlah biaya14.000.000

    12.000.000

    10.000.000 Langkah ke 2Jumlah biaya variabel

    8.000.000

    4.000.000

    2.000.000

    o100 200 300 400 500 600 700 800

    Satuan tungku

    Gambar 40

    Dalam menginterpretasikan grafik CVP selengkapnya, kita dapat memperhatikangambar 41, dibawah ini. Pengantisipasian laba ini, ditunjukkan dengan mengukumya seearavertikal melalui jarak antara hasil penjualan dengan jumlah biaya (biaya variabel dan biayatetap). Dalam gambar itu diketemukan CVP berada pada tingkat penjualan 400 buah tungku.

    Bentuklformat alternatif. Beberapa manajer,lebih senang menggunakan bentuk lainseperti yang terdapat dalam gambar 42.

    163

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    20/38

    Grafik CVP yang lengkap :

    RupiahJumlah PendapatanJumlah Biaya

    10.000.000

    Daerah Laba12.000.000

    Rp 7.500.000BEPpadatingkat penjualan300 satuan tungku

    8.000.000

    6.000.000...-- Jumlah Biaya Variabel,pada Rp 15.000/satuan tungku

    4.000.000

    2.000.000 Jumlah biaya tetap+---- Rp 3.000.000o

    100 200 300 400 500 600 700 800Satuan tungkuGambar 41

    Kendati bentuknya lain, hasil analisisnya akan sarna. Hanya dalam bentuk tersebut,biaya tetap digambarkan diatas biaya variabel, dengan maksud menyediakan menyediakanContribution Margin untuk diperlihatkan dalam grafik tersebut.Grafik laba. Pendekatan lain terhadap CVP dalam grafik, di tunjukan dalam gambar43, yang dikenal sebagai grafik laba. Cara ini disenangi oleh beberapa orang manajer, yang

    lebih menitik beratkan bagaimana laba itu dapat diperoleh dengan perubahan-perubahandalam volume.

    Rupanya akan mudah untuk diintepretasikan, dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan lain yang telah dikemukakan sebelumnya.Grafik laba diselesaikan dalam dua tahap, yang terdiri dari :(1) Melokalisir biaya tetap, tempatkan pada sumbu vertikal, menganggap bahwa tiada

    aktivitas penjualan pada titik ini, sehingga titik tersebut berada pada daerah rugi.(2) Meramal/rnenghayati besarnya laba untuk tiap-tiap satuan yang dijual dalam aktivitas

    yang dihitung itu, gambarkanlah mulai dari titik awal garis biaya tetap yang berada pada

    164

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    21/38

    Graf'1k CVP dalam bentuk alternatifRupiah

    Daerah Laba I Contribution!4-MarginI

    14.000.000

    12.000.000

    BEP pada tingkatpenjualan 300satuan tungkuRp 7.500.000Jumlah BiayaTetap

    10.000.000

    8.000.000

    6.000.000

    4.000.000Jumlah BiayaVariabel

    2.000.000

    100 200 300 400 500 600 700 800Satuan tungku yang dijual

    Gambar 42sumbu tegak (dimaksud (I) diatas). Berjalanlah proporsional menurut banyaknyakapasitas/aktivitas penjualan.Untuk sampai kepada penekunan bagaimana mengerjakan garis laba itu kita akan

    menggunakan pemisalan seperti berikut :Penjualan Tungku

    200Satuan 300Satuan SOOSatuanRp Rp Rp

    Penjualan 5.000.000 7.500.000 12.500.000Biaya Variabel 3.000.000 4,500.000 1.,s00,OOOContribution Margin 2.000.000 3.000.000 5.000.000LabaNeto 3.000.000 3.000.000 3.000.000Laba neto ( 1.000.(00) 0 2.000.000

    165

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    22/38

    LabaRpOOO3.000

    o

    Langkah ke 2(Garis Laba)2.000

    1.0002.500 5.000 10.000 I12.000

    - - - - - - - - - - - - - ,Penjua lan R p 600

    1.000

    2.000 Langkah' ke 1(Jumlah Biaya Tetap)3.000

    oRugiRpOOO

    100 200 300 400 500Satuan tungku

    Gambar 43

    Grafik tersebut, jelas menunjukkan kepada kita adanya jarak vertikal antara :(a) Garis laba diatas titik 0 (nol) dengan garis pendapatan, yang menunjukkan daerah laba,

    dan(b) Garis laba dibawah titik 0 (nol) dengan garis pendapatan, yang menunjukkan daerah

    rugi.Analisis sasaranltarget laba

    Formula CVP dapat dipergunakan untuk menentukan jumlah penjualan yangdirencanakan, gun a menetapkan jumlah laba yang menjadi sasaran/target.

    Misalnya perusahaan tungku yang kita pakai sebagai perumpamaan, mempunyai kapasitasmakisimum:

    166

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    23/38

    ISebulan Setahun1.000 satuan 12.000 satuan

    Rp RpMemungkinkan :Penjualan 25.000.000 300.000.000Biaya variabel 15.000.000 180.000.000Laba kotor 10.000.000 120.000.000Biaya tetap 3.000.000 36.000.000

    Laba neto maksimum 7.000.000 84.000.000Catatan:* Lihat, Tehnik Persamaan.** Belum memperhitungkan pajak penghasilanyang bila ingin ditingkatkan kapasitasnya dari jumlah maksimal itu, memerlukan banyakpertimbangan dari segi lain.

    Dengan menunda masalah itu, kita kembali kepada persamaan CVP sebagai suatupendekatan yang akan kita gunakan dalam menentukan sasaran laba, maka kita akanmelakukan perhitungan untuk mengambi12 (dua) buah contoh saja, yaitu :(I) Sasaran laba Rp 5.000.000,- dan(2) Sasaran laba Rp 60.000.000,- setahun.( 1) Jawaban ke )

    Untuk memperoleh laba sebesar Rp 5.000.000Penjualan = Biaya variabel + Biaya tetap + LabaRp 25.000 X = Rp 15.000 X + Rp 3.000.000 + Rp 5.000.00010.000 X = 8.000.000X = 8.00

    Artinya, penjualan 800 satuan tungku.Yang bila kita coba uji, akan nampak :a. Penjualan 800 x Rp 25.000 = Rp 20.000.000b. Biaya variabel 800 x Rp 15.000 = Rp 12.000.000c. Laba kotor = Rp 8.000.000d. Biaya tetap = Rp 3.000.000e. Laba neto = Rp 5.000.000

    167

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    24/38

    1,2) Jawaban ke 2Untuk memperoleh laba sebesar Rp 60.000.000PenjuaIan = Biaya variabel + Biaya tetap + Laba.Rp 25.000 X = Rp 15.000 X + Rp 36.000.000 + Rp 60.000.00010.000 X = Rp 96.000.000X = 9.600

    Artinya, penjuaIannyaharus mencapai sebanyak 9.600 satuan tungku.Yang bila kita coba uji, akan nampak :a. PenjuaIan 9.600 x Rp 25.000 = Rp 240.000.000b. Biaya variabeI9.600 x Rp 15.000 = Rn 144.000.000c. Laba kotor = Rp 96.000.000d. Biaya tetap = Rn 36.000.000e. Laba neto = Rp 60.000.000Setelah kita memperhatikan cara kerja formula tersebut bahkan telah mengujinya pula,

    kita telah dapat mempercayainya kegunaan formula itu.Narnun demikian, kita masih perlu mengingatkan pikiran kita, karena pemikiran diatas

    adalah jalan pikiran penentuan target laba sebelum pajak. Sedangkan setiap usaha yangmemperoleh laba, adalah wajib memperhitungkan dan menyetorkan sendiri pajakpenghasilan. *

    Supaya perusahaan, dalam mentargetkan labanya, dapat diikuti dengan pelaksanannyadan tidak terkurang lagi dengan kewajiban pajak, sehingga target labanya terwujud secaramurni, hendaklah dihitung dahulu berapa besar laba sebelum pajak yang harus diraihnya.

    Misalnya:Target Laba Neto Target Laba Neto

    Rp 5.000.000 Rp 60.000.000Rp* Rp

    (1) 15% atas lapisan laba Rp 10.000.000 882.353 1.500.000(2) 25% atas lapiran laba Rp 40.000.000 - 10.000.000(3) 35% atas lapisan laba - 11.575.923**(4) Target laba 5.000.000 60.000.000Jumlah laba sebelum diperhitungkan pajak 5.882.353 83.076.923.

    Catatan :* Bila jumlah ini merupak3n jumlah bulanan, harus dibedakan menjadi jumlah tahunan dahulu.,. Hasil hitungan dari 0,35 x Rp 33.076.923,- berasal dari Rp 60.000.000,- (Rp 8.500.000 + Rp 30.000.000 :0.65)

    168

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    25/38

    Artinya harus menjual sebanyak 11.908 satuan tungku setahun.

    Angka-angka laba sebelum pajak itulah, yang harus kita masukkan kedalam formulaperhitungan target laba itu, supaya laba yang ditargetkan akan merupakan laba neto sesudahpajak.Pereobaaan misal 1

    25.000 X = 15.000 X + Rp 3.000.000 + Rp 5.882.35310.000 X = Rp 8.8~Q.353 . X = 889 satuan tungku.

    Pereobaan misal 225.000 X = 15.000 X + Rp 36.000.000 + 83.076.92310.000 X = Rp 119.076.023.X = 11.908.

    Hasil kedua perhitungan tersebut, kita uji dalam daftar berikut :

    I Penjualan Tungku889 Satuan 11.908 SatuanRp Rp

    Penjualan 22.225.000 297.700.000Biaya variabel 13.335.000 178.620.000Laba kotor 8.890.000 119.080.000 ,II Biaya tetap 3.0000.000 36.000.000 ILaba sebelum pajak 5.890.000 83.080.000Pajak penghasilan 883.500 23.078.000Laba sesudah pajak 5.006.500 60.002.000

    Kalau saja dalam pengujian nampak ketidak eocokkan dalam angka yang lebih keeil dariharga jual satuan, karena pembulatan dalam rene ana penjualan (satuannya) saja.

    Dalam menyusunan target laba ini, perlu kita perhatikan hendaklah tidak melampauikapasitas/aktivitas maksimal.

    Sasaran target laba itu, akan lebih jelas lagi bila kita tuangkan dalam bentuk garfik.Grafik tersebut, kita dapatkan di bawah ini.

    169

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    26/38

    Grafik (bulanan) Taget laba sesudah pajakJutaanRupiah

    6 Garis laba -,42

    2,5 5,- 7.5 12,5 15,- 17.5 20,-oBEP

    - - - - t - - - - - - 1 - - - - -1- - - - - I- - - - - -l -Pcnjualan (Rp 000.000)

    2

    4

    o100 200 80000 400 500 600 700

    Satuan tungku dijual

    Gambar 44

    Diantara para rnanajer, ada yang ebih senang rnenggunakan persarnaan CVP dalarnrnentargetkan laba untuk perusahaan untuk periode-periode tertentu. Supaya para mahasiswalebih jelas rnempelajarinya, dan dikaitkan dengan ketentuan yang dimuat dalarn Undang-undang Pajak Penghasilan RI No. 7 Tahun 1984 tertanggal 31 Desernber 1983, kita cobaperhitungkan yang pemah kita diskusikan diatas itu, kita pelajari kernbali.(I) Target laba sebulan (aktivitas rnaksirnal 1.000 buah tungku)

    Rp 25.000 X = Rp 15.000 X + Rp 3.000.000 + (Rp 5.000.000 : 0,85)Rp 10.000 X = Rp 3.000.000 + Rp 5.882.353Rp 10.000 X = Rp 8.882.353X = 888,235 tungku, yang dibulatkan rnenjadi 889 buah tungku.Dengan penjualan 889 buah tungku itu, perusahaan akan rnemperoleh laba neto sesuahpajak tidak kurang dari Rp 5.000.000

    (2) Target laba setahun : (aktivitas maksimaI12.000 buah tungku).Rp 25.000 X = Rp 15.000 X Rp 36.000.000 +(Rp 8.500.000 : 0,85) + (R V 30.000.000 : 0,75) + (Rp 21.500.000 : 0,65)

    110

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    27/38

    Grafik (bulanan) Taget Jaba sesudah pajak

    JutaanRupiah50

    10

    Grafik (Tahunan)Target laba sesudah pajak03020

    10225 300

    Penjualan (Rp 000.000)BEP

    20

    30

    o ~ - - - -~ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -~ - - - - - - - - - - - - - - - -~1.500 3.000 4.500 6.000 7.500 9.000 10.500 12.000Satuan tungku dijual

    Gambar 4SRp IO.OOOX = Rp 36.000.000 + Rp 83.076.923Rp 10.000 X = Rp 119.076.923X = 11.907,69 buah tungku, yang dibulatkan menjadi J 1.908 buah tungku.Dengan penjualan 11.908 buah tungku itu, perusahaan ditargetkan memperoJeh labasesuah pajak, dalam tabun yang berjalan tidak kurang dari Rp 60.000.000.

    Catatan :Tarip pajak penghasil, menurut UU PPh No. 711984.(a) Lapisan laba Rp 10.000.000 pertama(b) Lapisan laba diatas Rp 10.000,- pertama sampai Rp 50.000.000(c) Lapisan laba selebibnya

    15%25%35%171

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    28/38

    Dengan selesainya kita mendiskusikan penyusunanlpembuatan target laba perusahaan,naka kita dapat m elih at a da nya 3 (tiga) cara yang dapat kua l akukan , dan dipilih salah satusaja dari padanya, yaitu :1 \ M ernanfa a tk an besa rnya (buntua rn Contribution H(/r~i'l da l.un up .iya m enutup biaya

    teta p Dan vetela hny.i. Contribution Margin d:ln.tt digunak au -epeuuhnya untukrnerarnalkan laba.

    (2 \ M enenruk aan besamy " pro -entase Contribution Margin tiap x atu.in dari h arga jua l tiap< atua n. u ntuk m em ba gi j U 1 1 1 l.ih d ari b ia y a tetap dan laba yang dih ar a pk .m o leh perusahaan.Dari hubungan ter-ebut akan keluar jumlah penjua lan ) ang dirarnalkan Jan kcmudiandapat dihitung berapa be ...ar target labanya.

    ('{) Menggunakan persama.m CYP seperu pada halarnan yang lalu. Yang kelu,ir dari padanyupun adalah volume untuk penjualan. Sedangkan target labanya sudah ditentukan terlebihdahulu. A dapun ha sil pernecah an PCI "ul",j,~nn: ~!.'n ,j,.ih p erlu u ntu k diuji k ernba li.Dengan dernikian, hila menggunakan salah satu dari tiga cara diatas, kekeliruan dalam

    penyusunan target laba perusahaan akan dapat ditiadakan atau dikurangi.Namun penghitungan kewajiban pajak penghasilan perusahaan didalam mentargetkan

    laba itu, sangat perlu diikut sertakan.6.9. KONSEP PENJUALAN BARANG CAMPURAN (SALES MIX)

    l'crusahaan yang menghasilkan produk berbagai macam barang, atau juga perusahaandagaug/jasa yang menjual herhagai macam barang/jasa, akan mengalami kesulitan (kendatisesungguhnya dapat, tetapi meminta waktu dan biaya) dalam memisahkan biaya variabel danbiaya tetapnya, maka ia mempersatukan analisisnya. Konsekwensinya analiis Break Evenyang dilakukannya, menghasilkan ratio campuran (mix) dalam berbagai barang yangdijualnya.Contribution Marginya pun akan berbeda untuk setiap macam barang/jasa itu.Ilustrasi dibawah ini, 2 (dua) macam barang yang dihasilkan dan dijual perusahaan "JAY A".

    BarangA I Barang B JumlahRp I % Rp % Rp %Penjualan, 2.000.000 100 8.000.000 100 10.000.000 100Biaya variabel 1.500.000 75 4.000.000 I 50 I 5.500.000

    r--~~------Laba kotor 500.000 25 4.000.000 50 4.500.000 45 IBiaya tetap 2.700.000Laba netosebelum pajak 1.800.000

    172

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    29/38

    Biaya tetap-----=Rprata- rata ratio CIM

    2.700_()000,45 = Rp 6.000.000

    Break Even Point berada pada tingkat penjualan =

    Seandainya pada penode yang mengikuuny a, akuv itas perusahaan tersebut berubahmenjadi mampu menjual barang-barang :

    Op,., iunlan.'~,I".!i.lriahe!

    ~.()OO000f, 000000

    100 I ~ 000_01107" ;lI\{II)()I:

    100 lOOOO.OOO~!1100_000

    ]0070'-----------t-------t---+-- --- -+--~------+----I, L b ' - 000000 . WOOOO oa xotor i - . i Jj .. i : : : > j. I I

    '--Siaya tetap I -----1 2.700.000!Laba neto I Isebelum pajak I 300.000I !

    Perubahan kemampuan tersebut menjadi lain sekali dampaknya, kendati jumlahpendapatan penjualan campuran (mix)-nya tetap menduduki angka Rp 10.000.000. Labaneto sebelum pajak tampak turun sekali.

    Turunnya laba sebelum pajak itu, dikarenakan penurunan yang dratis dalam aktivitaspenjualan barang-barang justru Contributionya tinggi, sedang naiknya penjualan barang Atidak menolong, karena Contribution Marginnya kecil. Karena itu dalam penjualan Campuran(Mix), hendaknya aktivitas penjualan barang yang Contribution Marginnya tinggi harusdinaikan, bila diinginkan laba (sebelum pajak) naik. Lihat ilustrasi herikut ini.r- --------------r- --.----------~! ~ Barang ~ Har~~_l Jur_n~~h,---- iRp o/~ kp Ie, ' ;{p i

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    30/38

    Pe-ahitungan Break Even Pointnya :(I) Untuk ilustrasi sebulan sudah diketahui, akan dicapai pada tingkat penjualan

    Rp 6.000.000(2) Untuk pemisahan bagian bawah akan dicapai pada tingkat penjualan Rp 2.700.000: 0,30

    = Rp 9.000.000.(3) Untuk pemisahan diatas, akan dicapai pada tingkat penjualan Rp 2.700.000 :0,475 = Rp

    5.684.21 I.Sekarang kita sudah dapat mengetahui (bahkan dengan sang atmudah). cara menghitung

    tingkat penjualan untuk mencapai titik Break Even didalam Salex Mix (Penjualan barangcarnpuran). Tetapi dari segi/pandangan jumlah penjualannya saja, dan belum sampaimendalami secara rnendasar hingga jenis barangnya yang harus dijual untuk mencapaijumlah penjualan tersebut.

    Untuk rtu kita harus kembali kepada data histonnya, barang-barang apa saja yangmenunjang hasil penghitungan Break Even Point itu. Kemudian kita tarik prosentasenya.Prosentasi tersebutlah, yang akan mendukung bobot penjualan yang akan mewujudkanBreak Even Point termaksud.Misalnya:I BarangA BarangB Jumlah l. ,Rp % Rp % Rp %BEP I Itabel diatas) 2.000.000 20 8.000.000 80

    I10.000.000 100

    Untuk BEP I Idalam tingkat I I20 I Ipenjualan 1.200.000 4.800.000 80 I 6.000.000 100

    i i--

    BEP II Itabel diatas) 8.000.000 80 2.000.000 20 10.000.000 100IUntuk BEP I I I Ialam tingkat I ! !80 ! I I Ipenjualan 7.200.000 I 1.800.000 20 9.000.000 1001 I j ,I

    IEP III(tabel diatas) 1.000.000 10 9.000.000 90 10.000.000 1001UntukBEP I I IdaJam tingkat I I !penjualan I 568.421 10; 5.115.790 I 90 I 5.684.211 i uo iI !I __J174

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    31/38

    6.10. ANAL/SIS PENJUALAN CAMPURAN (SALES MIX) DAN CONTRIBUTIONMARGIN TIAP SATUAN MACAM BARANGKadang-kadang penjualan campuran diukur dengan rata-rata Contribution Marginnya.Seperti yang kita lihat dalam daftar berikut.

    Laba Satuan barang Jumlah labakotor dijual kotortiapSatuan 1983 1984 1983 1984Rp Rp Rp

    Barang "X" 5 1.000 2.000 5.000 10.000Barang "Y" 3 3.000 2.000 9.000 6.0004.000 4.000 14.000 16.000

    Rata-rata laba kotor/Contribution Margin:Tahun 1983 = Rp 14.000: 4.000 = 3,50Tahun 1984 = Rp 16.000 : 4.000 = 4

    Dua hal yang perlu kita catat, ialah :( 1) Dalam penjualan campuran di tahun 1983, yang terdiri dari 1.000 satuan barang X dan

    3.000 satuan barang Y dengan rata-rata laba kotor Rp 3,50 tiap satuan barang campuran.(2) Dalam tahun 1984. dengan menjual4.000 satuan barang yang terdiri dan barang X dan

    barang Y. masing-rnasing sarna banyaknya dan rata-rata laba kotorannya Rp 4,- tiapsatuan.Yang dapat menimbulkan pertanyaan. yang berbunyi . "Perungkatan penjuaian barang

    ) ang manakah yang memungkinkan pernngkatkan iaba pcrusanaan HU. ranpa rnenaikkanvolume campurannya (")Jawabannya, ialah meningkatkan volume penjualan barang X.Kita akan segera bertanya, apakah jawaban itu benar.I")Kita coba saja, mengujinya.

    Laba kotor(a) Tahun 1983, menjual barang(b) Tahun 1984, menjual barang

    X, 1.000 satuan;Y, 3.000 satuan;X, 2.000 satuan,Y, 2.000 satuan;

    Rp 14.000Rp 16.000

    17 5

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    32/38

    (c) Bila menjual barang X, 3.000 satuan, akanmemperoleh laba kotor, sebesar 3.000 x Rp 5,- =disampingnya dijual barang Y, sebanyak 1.000satuan, akan diperoleh laba kotor sebesar,1.000 x Rp 3,- =

    Rp 15.000,

    3.00018.000

    dan jelas menunjukkan peningkatan perolehan laba kotornya.6.11. LIMIT ASUMSI OALAM ANALISIS CVP

    Beberapa asumsi yang harus kita perhatikan manakala kita melakukan analisis CYP,yakni:(1) Bahwa pendapatan dan biaya secara linier berlaku dalam jarak yang relevan.(2) Bahwa biaya harus dapat secara tepat dikategorikan dalam biaya tetap dan biaya

    variabel.(3) Bahwa sales mix (penjualan campuran) adalah konstan.(4) Bahwa persediaan, tidak diikut sertakan dalam perhitungan Break Even Point.(5) Bahwa kegiatan kerja dan effisiensi tidak dimasukkan dalam jarak relevan.

    176

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    33/38

    PERISTILAHANContribution MarginBreak Even Point

    = Laba kotor, atau laba kotor penjualan.= Tidak berlaba atau tiak rugi, dan ada juga yangmengatakan penjualan dengan biaya itu zero-

    zero, juga orang mengatakan sebagai titikimpas.

    Contribution Margin Ratio (C/W Ratio) = Bantuan ratio laba kotor, ia menunjang untukmenutup biaya tetap, kemudian membentuklaba.

    Costs Structure =Operating Average =Degree of Operating Average =Incremental Analysis =The Equation Technique =The Unit Contribution Technique =Costs Volume Profit (CVP) Graph =Break Even Chart =Profit Graph =Net Profit Target =Margin of Safety =Net Profit After Taxes =Sales Mix =Perhatian para mahasiswa

    Struktur biaya.Pengaruh operasi, pengaruh beroperasi.Tingkat pengaruh operasi, Nilai pengaruhoperasi.Analisis perubahanlkemajuan, misalnya adakemajuanlkenaikan aktivitas dalam penjualan.Cara menghitung labaCara penghitungan laba menurut satuan barang.Grafik biaya, volume dan laba (CVP).Grafik Break Even Point, Grafik titik impas.Grafik laba,Sasaran laba neto, target laba neto.Pengutamaan pengamanan laba kotor.Laba neto sesudah pajak.Penjualan campuran, maksudnya penjualanbarang berbagai jenis.

    Ketekunan, kerajinan, kegairahan dalam mempe/ajari dan percobaan-percobaanpembuatan grafik, berupa pangkal tolak ditentukannya ambang pengertian masalahsejelas mungkin.

    Soal bab 66. Dasar-dasar analisis biaya, volume dan laba6.1. Laba kotor

    I. Tentukanlah oleh anda, apakah pengertian penjualan bagi suatu perusahaan. (?)Jelaskan.

    2. Dalam analisis kita ini, didalam jumlah penjualan terkandung 3 (tiga) elemen.Sebutkanlah oleh anda, apakah yang dimaksud ketiga elemen itu. (?) Perincikansecara tandas.

    17 7

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    34/38

    3. Bila kedalam jumlah penjualan itu, termasuk pula biaya sebagai bagian dari tigaelemen yang dimaksud dalam nomor 2, maka biaya apakah itu, (?) dan dapatkahanda menyebutkan jenis-jenis biaya apakah itu. (?)4. Bagaimana formula penghitungan laba kotor yang telah anda ketahui. (?)

    5. SoalHitunglah dengan cermat :(a) Jumlah laba kotor.(b) Laba kotor tiap satuan barang.

    Bila diketahui :Jumlah penjualannya : sebanyak

    seharga= 3.000 satuan= Rp 15.000.000= Rp3.000iaya variabel,6.2. Ratio Laba Kotor

    I. Apakah yang anda artikan ratio laba kotor atau elM ratio itu. (?)2. Apakah anda dapat mengemukakan formula, untuk menghitung elM ratio. (?)3. Apakah kegunaan elM ratio itu. (?)4. Bentuk daftar yang bagaimanakah, yang memudahkan anda menghitung elM ratio.

    (?)

    tiap satuan

    5. SoalHitunglah, oleh anda bila diketahui bahwa elM ratio suatu macam barang adalah0,4. Perusahaan dapat melakukan penjualan selama tahun berjalan 10.000 satuan@ Rp 10.000. Tentukanlah berapakah laba sesudah pajak di tahun itu, bila diketahuibiaya tetap perusahaan tersebut Rp 32.000.000,- setahun.

    6.3. Struktur Biaya :1. Ruang gerak perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya, akan menyangkut

    pembiayaan. Biayaapasaja yang andaketahui, tersangkutdalamaktivitas perusahaantersebut. (?)

    2. Bagaimana struktur biaya suatu perusahaan yang anda ketahui. (?)3. Kecenderungan apakah yang mungkin dihadapi oleh perusahaan, bila biaya tetapnyalebih tinggi dari biaya variabelnya.4. Kecenderungan apakah yang anda lihat, bila suatu perusahaan mempunyai struktur

    biaya yang terdiri dari Biaya variabel yang Iebih tinggi dari biaya tetapnya. (?)5. Soal

    Suatu perusahaan telah berhasillolos dari suatu tahap kesulitan pemasaran produknya,dan pada periode yang lalu menunjukkan :(a) Penjualan, dicapai Rp 25.000.000(b) Biaya variabelnya 50%(c) Biaya tetapnya Rp 75.000.000yang dalam tahun berjalan dapat ditekan menjadi sebesar Rp 60.000.000,- setahun.

    178

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    35/38

    Hitunglah, oleh anda bagaimana perbedan laba neto sebelum pajak antara periodeyang lalu dengan akhir periode yang berjalan, bila jumlah penjualannya tidak akanditingkatkan.

    6.4. Pengaruh Beroperasi1 . Apakah yang anda artikan "Pengaruh beroperasi" itu. (?)2. Apakah ada biaya yang terikat dalam pengaruh beroperasi itu. (7) Jelaskan.3. Apakah e lM ratio turut berbicara disini. (?) Mengapa?4. Struktur biaya yang bagaimanakah yang memberikan arah kepada pengaruh operasi

    untuk berdampak baik/positif?5. Soal

    Ada dua perusahaan,Dapat menjual, hingga mencapaijumlahBiaya variabelnyaBiaya tetapnyaKasus I

    Perusahaan K Perusahaan LRp 500.000.0000,4 Rp 500.000.0000,5

    Kasus IIKasus III

    Rp 150.000.000Rp 150.000.000Rp 150.000.000

    Rp 150.000.000Rp 100.000.000Rp 75.000.000

    Hitunglah, oleh anda dalam tiga kasus (I, II.III) berapakah laba sebelum pajak yangditerima perusahaan tersebut dalam masing-masing kasus. Dan tentukanlah aturanbiaya manakah yang paling baik.

    6.5. Beberapa Konsep Aplikasi CVP1. Apakah anda berpendapat, biaya iklan tidak akan menambah beban biaya tetap. ('?)2. Apakah naik atau turunnya biaya variabel tiap satuan barang, berpengaruh kepada

    jumlah laba kotor yang diterima perusahaan. (?)3. Bagaimana pendapat anda, bila biaya tetap dalam sesuatu perusahaan itu naik, biaya

    variabel satuannya tetap, sedangkan jumlah pendapatan penjualan naik.4. Mungkin sekali dalam suatu perusahaan dialami perubahan berupa tetapnya biayatetap, tetapnya pendapatan penjualan, namun ada kenaikan biaya variabel tiap

    satuan produk. Bagaimanakah pendapat anda, bila keadaannya demikian.5. Mungkin pula ada perubahan yang terjadi dalam perusahaan, berupa turunnya biaya

    tetap, naiknya pendapatan penjualan, dan turunnya biaya variabel tiap satuanproduk. Jelaskan bagaimana pendapat anda, tentang kedaan yang demikian.

    6.6. Ana1isis Break Even PointPerhitungan Break Even.I. Apakah yang dimaksud dengan Break Even itu. (?)2. Terangkan, apakah yang dimaksud dengan tehnik perhitungan Break Even ito. Ada

    berapa cara. Bagaimanakah. (?)

    17 9

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    36/38

    3. Bila anda menggunakan tehnik persamaan, bagaimanakah formula yang andagunakan. ('1)

    4. Bagaimana anda melakukan perhitungan Break Even, bila anda menggunakantehnik perhitungan satuan. (?)5. SoalHitunglah, oleh anda dengan :(a) Tehnik persamaan, dan(b) Tehnik perhitungan satuan.terhadap data dibawah ini :Diketahui:(I) Harga jual 2.000 satuan = Rp 50.000.000(2) Jumlah biaya variabel = Rp 15.000.000(3) Jumlah biaya tetap = Rp 10.000.000Pertanyaannya, padatingkat penjualan berapa satuankah, letak titik Break Evenya.C)

    6. Cara lain dalam menghitung Break Even Point7. Ada sementara pihak yang membiasakan diri menghitung titik Break Even itu,

    menggunakan prosentase. Apakah anda sering mendengarnya. (?)Anda berpendapattentang itu tidak salah. (?) Mengapa. (?)

    8. Apakah yang dihitung prosentasenya itu. (?)9. Prosen dari apakah, atau ratio apakah yang dipergunakan dalam menghitung titik

    Break Evennya.10. Bagaimanakah formula penghitungan titik Break Even menurut aliran tersebut.II. Soal

    Hitunglah, oleh anda di tingkat penjualan berapakah titik Break Even suatuperusahaan berada, bila datanya anda ketahui :(1) Jumlah penjualan Rp 600.000.000(2) Harga pokok barang yang dijual Rp 330.000.000(3) Biaya penjualan variabel Rp 30.000.000(4) Biaya tetap Rp 80.000.000

    6.7. Sasaranffarget Laba1. Apakah yang anda maksud dengan sasaranltarget laba itu. (?)2. Apakah yang mengilhami anda dalam penghitungan target ini, supaya mendekati

    ketepatan. (?)3. Apakah ada formula pokok untuk pentargetan laba ini. (?) Bagaimana formulanya.(?)4. Ada berapa macam cara yang dapat anda pergunakan untuk menghitungjumlah laba

    neto. (7) Sebutkan. Dan sebutkan pula faktor apakah yang perlu sangat diperhatikandi bumi kita Indonesia ini. (?)

    5. Hitunglah, oleh anda (dengan tiga cara), tingkat penjualan yang harus dicapai olehperusahaan; bila perusahaan tersebut pada akhirperiode yang berjalan menginginkanlaba sesudah pajak sebesar Rp 100.000.000,- dan kepada anda diberikan datapengalaman selama periode yang silam seperti berikut :

    180

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    37/38

    (a ) Jum lah penjua Jan 5.000 satuan(b) B iaya variabel(c) B iaya tetap

    Rp 200.000.000.Rp 130.000.000Rp 40 .000 .000

    Sedangkan kap a sit as mr .k sima l p erusa ha an itu a da la h seba nya k J 5.000 satuan.6.8 . K oi.sep l enjua la n ba ra ng campura n (m ix )

    I. A pak ah anda m eliha t, bila a nda m eJak uk an ana lisi B EP terh adap pcnjua lan barangcamp ura n a ka n m engh asilk an ra tio campura n pula . (1 )

    2. A pakah ra tio campuran itu, dapa t k ita percaya i untuk jangk a panjang. a tau sega lak eja dia n a ta u peruba ha n campura n jenis ba ra ngnya . (1 ) M enga pa (1 )

    3. Bila d cm ik ia n, a pa ka h k ita perlu mendalarni ba ga im a na mana jemen h aru s b ersik a pda lam h al m engga nti k om bina si ba ra ng-ba ra ng ya ng dijua l perusa ha an itu . (1 )4 . S ik ap apak ah yang terba i'c da lam menga tur k ombinasinya itu. (1 ) .

    5. Tentukanlah , o leh anda jenis barang manak ah yang pa ling menguntungkan bilasa la h sa tu dari p adanya a k and ip erb anya k p enya lu ra nnya , k e nd at ijum la h p endap at anak an dia tur tetap jum lahnya . A sa lnya ada lah :

    BarangA BarangBRp 3 00 .0 00 0 00Rp 1 50.~O .OOORp 80 .000 .000

    Penjualan IBiaya variabe IB iy a teta p

    Rp 200 .000 .000Rp 120.000.000Rp 80 .000 .000

    6.9 . A na lisis penjua la n campura n (Sa les M ix ) da n C ontributio n M argin R atio .I. A pak ah k ita dapa t m elak uk an penguk uran CMlRa tio terhadap penjua lan ca mpuran

    (Sa les M ix ) ito . (1). , Bagaimana ca ra anda melakuk an pengukuran CM/Ratio terh adap penjua lancampuran. (1)3 . Apa sa ja yang perlu k ita perha tik an da lam penjua lan campuran. (1)4 . So a l

    H itunglah o leh anda CMlRatio dari barang-barang yang o leh perusahaan yangp en ju ala nn ya dila k uk a n d en ga n c ampu ra n. bersam aa n, berba ren ga n, dip ersa tu ka n.V o lum e ya ng Harga po ko k Jumla b Penda ~lta ndijual satuan penjualan

    BarangX 1.000 RpS.OOO Rp 7.S00.000Barang Y 9.000 Rp6.000 Rp 90 .000 .000

    181

  • 5/11/2018 Bab6-Hubungan Biaya Volume Dan Laba

    38/38

    5.' So a lT entuk anla h, o leh a nda bera pa ka h besamya la ba k o to r m asing-m asingjenis ba ra ngdibawa h in i.

    ,Volume yang Hargapokok Jumlah Pendapatandijual satuan penjualanBarang X 4.000 Rp 9.000 Rp 60.000.000Barang Y 6.000 Rp 12.000 Rp 120.000.000

    "

    182