16
Spesifikasi Teknis Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 1 Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar

BAB VII Spesifikasi Teknis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 1

Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar

Page 2: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 2

Daftar Isi

Bab 1 Pekerjaan Persiapan

1.1 Pengukuran Dan Pasang Patok ........................................................................................... 3 1.1.1. Umum .......................................................................................................................... 3

1.1.2. Pengendalian Mutu Bahan dan Kecakapan Kerja ...................................................... 3 1.1.3. Pengelola Lapangan dari Kontraktor ........................................................................... 4 1.1.4. Pengendalian Lingkungan ........................................................................................... 4 1.1.5. Pematokan dan Pemasangan Pekerjaan di Lapangan .................................................. 4 1.1.6. Prosedur Perubahan Pekerjaan .................................................................................... 5 1.1.7. Prosedur Awal ............................................................................................................. 5 1.1.8. Pelaksanaan "Perintah Perubahan" (Change Order) .................................................... 6 1.1.9. Pelaksanaan Addenda .................................................................................................. 7 1.1.10. Pengukuran dan Pembayaran ...................................................................................... 7

1.2 Papan Proyek ........................................................................................................................ 7

1.2.1. Umum .......................................................................................................................... 7 1.2.2. Bahan .......................................................................................................................... 7 1.2.3. Pembayaran ................................................................................................................. 7

1.3 Pengaman Lalu Lintas ......................................................................................................... 8

1.3.1. Umum .......................................................................................................................... 8 1.3.2. Pengaturan Lalu Lintas Sementara .............................................................................. 8 1.3.3. Dasar Pembayaran ....................................................................................................... 8

1.4 Mobilisasi Dan Demobilisasi ................................................................................................. 9

1.4.1. Umum .......................................................................................................................... 9 1.4.2. Jangka Waktu Mobilisasi ............................................................................................ 9 1.4.3. Penyiapan Lapangan ................................................................................................... 9 1.4.4. Pengukuran dan Pembayaran ...................................................................................... 10

Bab 2 Pekerjaan Tanah

2.1. Galian Tanah Humus .......................................................................................................... 11

2.1.1. Umum .......................................................................................................................... 11 2.1.2. Pelaksanaan Pekerjaan ................................................................................................ 11 2.1.3. Pengukuran dan Pembayaran ...................................................................................... 11

2.2. Timbunan Pilihan Di Atas Tanah Rawa ............................................................................ 11

2.2.1. Umum .......................................................................................................................... 11 2.2.2. Bahan-bahan ................................................................................................................ 13 2.2.3. Pelaksanaan Pekerjaan ................................................................................................ 13 2.2.4. Pengendalian Mutu ...................................................................................................... 15 2.2.5. Cara Pengukuran Pekerjaan ......................................................................................... 15 2.2.6. Dasar Pembayaran ....................................................................................................... 16

Page 3: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 3

Bab 1 Pekerjaan Persiapan

1.1 Pengukuran Dan Pemasangan Patok 1.1.1 Umum

(1) Uraian Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, kontraktor harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan memuaskan Direksi Teknik. Staf teknik tersebut jika dan bilamana diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja kontraktor dan memelihara catatan-catatan serta dokumentasi proyek.

(2) Pemeriksaan Lapangan

Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Kontraktor harus mempelajari gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan Direksi Teknik mengadakan pemeriksaan daerah proyek, dan khususnya mengukur panjang dan lebar area rencana. Perubahan tempat/volume dari pemeriksaan tersebut di atas harus dicatat pada Gambar Kerja. Gambar Kerja ini harus diserahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah Surat Perintah Kerja ditanda-tangani, kepada Direksi Teknik untuk persetujuannya.

(3) Pengukuran dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan dilapangan untuk review design

(rekayasa desain) atau jika terjadi perubahan kondisi lapangan. Apabila terjadi perubahan dilapangan maka diterbitkan CCO (Contract Change Order) atau Addendum (Penambahan atau Pengurangan Item Pekerjaan/Waktu).

(4) Patok-patok kilometer dan patok stasion harus diperiksa dan dipindahkan bila diperlukan.

1.1.2 Pengendalian Mutu Bahan dan Kecakapan Kerja

(1) Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui oleh Direksi Teknik. Kontraktor menyediakan contoh-contoh semua bahan-bahan yang diperlukan untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan sebelum digunakan di lapangan dan bilamana Direksi meminta demikian, sertifikasi harus disediakan atau pengujian-pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas, sesuai Tabel Jadwal Frekwensi Minimum "Pengujian Pengendalian Mutu", dalam pra-konstruksi.

(2) Semua kecakapan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi dokumen kontrak

dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Direksi Teknik. Bahan harus diuji di lapangan atau di laboratorium selama konstruksi dan PHO sesuai jadwal pengujian minimum yang tercantum dalam "Jadwal Frekwensi Minimum Pengujian Pengendalian Mutu" atas permintaan Direksi Teknik dan Kontrakator harus membantu serta menyediakan peralatan dan tenaga untuk pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.

(3) Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan harus direkam dengan

baik dan dilaporkan kepada Direksi Teknik.

(4) Patok terbuat dari kayu reng ukuran 5/7, panjang patok 150 cm.

Page 4: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 4

1.1.3 Pengelola Lapangan dari Kontraktor

(1) Kontraktor harus menunjuk seorang pimpinan lapangan untuk mengarahkan dan mengatur pekerjaan kontrak, termasuk pengorganisasian tenaga dan peralatan Kontraktor serta bertanggung jawab bagi pengadaan bahan-bahan sesuai dengan persyaratan kontrak. Pimpinan lapangan harus memiliki pengalaman lapangan paling sedikit selama 10 tahun pada pekerjaan proyek dan harus Tenaga Ahli bidang sipil yang mampu. Untuk perbaikan-perbaikan ringan dan pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini tidak diharuskan dan tergantung kepada konfirmasi/persetujuan tertulis dari Pimpinan Proyek.

(2) Kontraktor harus menyediakan layanan seorang Pelaksana lapangan yang mampu dan

berpengalaman untuk mengendalikan pekerjaan lapangan dalam kontrak, termasuk pengawasan lapangan, kualitas dan kecakapan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak.

(3) Kontraktor harus membuat Rekaman Laporan Harian, Mingguan, dan Bulanan, serta

dokumentasi (0%, 25%, 50%, dan 100%) yang harus diserahkan kepada Pihak Proyek.

(4) Kontraktor Setiap bulannya harus menerbitkan MC (Moonly Certificate) setiap akhir bulan (dari tanggal 25 s/d 30) dan dilengkapi dengan back up data, opname lapangan serta berita acara.

1.1.4 Pengendalian Lingkungan

(1) Kontraktor harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang penuh terhdap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua syarat-syarat disain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air di sekitarnya akan ditaati.

(2) Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan-kendaraan yang memancarkan suara sangat

keras (gaduh), dan di dalam daerah pemukiman suatu peredam kebisingan harus dipasang serta dipelihara dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan motor, di bawah pengendalian kontraktor.

(3) Kontraktor juga menghindari penggunaan peralatan berat atau peralatan berisik dalam daerah

tertentu sampai larut malam atau dalam daerah-daerah rawan seperti dekat Rumah Sakit.

(4) Untuk mencegah polusi debu selama musim kering. Kontraktor harus melakukan penyiraman secara teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan kerikil dan harus menutupi truk angkutan dengan terpal.

1.1.5 Pematokan Dan Pemasangan Pekerjaan Di Lapangan

(1) Sumbu area ada beserta patok kilometer yang dipasang secara benar akan dijadikan sebagai acuan untuk pematokan dan pemasangan pekerjaan-pekerjaan proyek. Bilamana tidak ada patok kilometer yang ditemukan, patok-patok yang ditandai atau patok-patok referensi akan didirikan oleh Direksi Teknik sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan kontrak.

(2) Jika dianggap perlu oleh Direksi Teknik, kontraktor harus mengadakan survai secara cermat

dan memasang patok kayu pada lokasi yang tetap sepanjang proyek dengan jarak per 25 m yang ditancapkan di tanah dengan kedalaman lebih kurang 150 cm untuk memungkinkan disain, atau pematokan dan pemasangan pekerjaan yang harus dibuat, dan juga maksud sebagai referensi dimasa depan.

(3) Kontraktor harus memasang patok-patok konstruksi membuat garis dan kelandaian pembetulan

ujung timbunan sesuai dengan gambar-gambar proyek dan menurut perintah Direksi Teknik. Persetujuan Direksi Teknik atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi berikut sesuatu modifikasi (perubahan) yang mungkin diperlukan oleh Direksi Teknik yang harus dilaksanakan tanpa penundaan.

Page 5: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 5

(4) Setiap koreksi atau perubahan dalam alinyemen atau ketinggian harus atas dasar penyelidikan serta pengujian lapangan lebih lanjut dan harus dilaksanakan sebagaimana yang diperlukan di bawah pengawasan Direksi Teknik.

(5) Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus menyediakan semua instrumer

yang diperlukan, personil, tenaga dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan pematokan di lapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.

1.1.6 Prosedur Perubahan Pekerjaan

(1) Uraian Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh pimpinan Proyek (atau oleh Direksi Teknik jika dikuasakan demikian oleh Pimpinan Proyek untuk bertindak atas namanya) atau oleh Kontraktor, dan akan disetujui dengan cara satu Perintah Perubahan yang akan ditanda-tangani oleh kedua pihak. Jika dasar pembayaran ditentukan dalam satu perintah perubahan dalam Struktur Harga Satuan Item Pembayaran atau suatu perubahan dalam besarnya kontrak. Perintah Perubahan tersebut akan dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu addendum.

(2) Perintah Perubahan dan Addenda harus mematuhi hal-hal berikut :

a. Perintah Perubahan

Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang diparaf oleh Kontraktor, menunjukkan penerimaannya atas perubahan pekerjaan atau Dokumen Kontrak dan persetujuannya atas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu, jika ada, untuk pelaksanaan perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir standar dan akan mencakup semua instruksi yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang akan menimbulkan suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak atau instruksi-instruksi sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek.

b. Addenda

Satu persetujuan tertulis antara Pemilik (Employer) dan kontraktor merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan satu perubahan dalam susunan Harga Satuan Item Pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah dirundingkan sebelumnya serta disetujui di bawah satu Perintah Perubahan. Addenda juga akan dibuat pada bagian penutup Kontrak dan untuk semua perubahan-perubahan kontraktual dan perubahan teknis yang besar tanpa memandang apakah perubahan-perubahan tersebut terjadi untuk struktur Harga atau Besarnya Kontrak.

(3) Penyerahan-Penyerahan

a. Kontraktor akan menunjuk wakil perusahaannya secara tertulis yang diberi kuasa untuk

menerima perubahan dalam pekerjaan dan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan karyawan-karyawan kontraktor lainnya mengenai otorisasi perubahan-perubahan tersebut.

b. Pimpinan Proyek akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi kuasa untuk

mengadministrasikan prosedur perubahan atas nama Pemberi Tugas.

c. Kontraktor akan membantu setiap pengajuan untuk usulan lump sum, dan untuk setiap harga Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi usulan tersebut.

1.1.7 Prosedur Awal

(1) Pimpinan Proyek dapat mengawali "Perintah Perubahan" (change order) dengan menyampaikan kepada Kontraktor satu pemberitauan tertulis yang berisikan :

Page 6: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 6

a. Satu uraian terinci mengenai perubahan yang diusulkan dan dilokasinya dalam proyek tersebut.

b. Kelengkapan atau gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi yang dirubah yang merinci perubahan yang diusulkan.

c. Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan yang diusulkan tersebut.

d. Apakah perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di bawah struktur Harga

Satuan Item Pembayaran yang ada maupun Suatu Harga Satuan atau Lump Sum tambahan yang diperlukan, harus disetujui dan dirumuskan dalam satu Addendum. Satu pengumuman demikian adalah hanya satu pemberitahuan saja, dan tidak merupakan satu perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan tersebut, atau untuk menghentikan pekerjaan yang sedang maju.

(2) Kontraktor dapat meminta satu Perintah Perubahan dengan mengajukan satu pemberitahuan

tertulis kepada Direksi Tekinik berisi :

a. Uraian perubahan yang diajukan.

b. Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan.

c. Pernyataan pengaruh Jadwal Pelaksanaan, jika ada.

d. Pernyataan pengaruh yang ada pada pekerjaan-pekerjaan Sub Kontraktor yang terpisah, jika ada.

e. Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus dilakukan di bawah struktur

Harga Satuan Item Pembayaran yang ada beserta dengan suatu Harga Satuan tambahan atau Lump Sum yang dipertimbangkan mungkin perlu disetujui.

1.1.8 Pelaksanaan "Perintah Perubahan" (Change Order)

(1) Isi masalah dalam "Perintah Perubahan" berdasarkan pada :

a. Permintaan Pimpinan Proyek dan Penerimaan Kontraktor yang disetujui bersama, atau ;

b. Permohonan Kontraktor untuk satu perubahan yang diterima oleh Pimpinan Proyek.

(2) Pimpinan Proyek akan mempersiapkan "Perintah Perubahan" tersebut dan menyediakan satu nomor "Perintah Perubahan".

(3) "Perintah Perubahan" tersebut akan menguraikan perubahan dalam pekerjaan-pekerjaan,

penambahan maupun penghapusan, dengan lampiran revisi Dokumen Kontrak yang diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.

(4) "Perintah Perubahan" tersebut akan menetapkan dasar pembayaran dan suatu penyesuaian

waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya perubahan, dan dimana perlu akan menunjukkan setiap tambahan Harga Satuan ataupun Jumlah yang telah dirundingkan diantara Pimpinan Proyek dan Kontraktor yang perlu dirumuskan dalam satu Addendum.

(5) Pimpinan Proyek akan menandatangani dan menetapkan tanggal "Perintah Perubahan". Sebagai

otorisasi bagi Kontraktor untuk melaksanakan perubahan tersebut.

(6) Kontraktor akan menandatangani dan memberi tanggal "Perintah Perubahan" untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.

Page 7: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 7

1.1.9 Pelaksanaan Addenda

(1) Isi masalah satu Addenda berdasarkan :

a. Permintaan Pimpinan Proyek dan jawaban Kontraktor. b. Permohonan Kontraktor untuk perubahan, yang direkomendasikan dan disetujui oleh

Pimpinan Proyek.

(2) Pimpinan Proyek akan mempersiapkan Addendum tersebut.

(3) Addendum tersebut akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, perubahan teknis maupun perubahan volume dalam pekerjaan, tambahan maupun penghapusan beserta revisi Dokumen Kontrak untuk menetapkan perincian perubahan dimaksud.

(4) Addendum tersebut akan menyediakan satu perhitungan ringkas tambahan atau penyesuaian

Harga Satuan Item Pembayaran beserta satu perubahan jumlah Kontrak atau penyesuian dalam jangka waktu kontrak. Pimpinan Proyek dan Kontraktor akan menandatangani Addendum tersebut dan melampirkannya dalam Dokumen Kontrak.

1.1.10 Pengukuran dan Pembayaran

(1) Apabila ada patok yang hilang/rusak, maka kontraktor harus menggantinya.

Nomor Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

1.1 Pengukuran dan Pemasangan Patok Lump Sum

1.2 Papan Proyek 1.2.1 Umum

(1) Papan proyek adalah salah satu bagian dari pekerjaan persiapan yang harus dibuat / disiapkan oleh Kontraktor pada saat akan dilaksanakan pekerjaan di lapangan.

(2) Papan Proyek memuat keterangan tentang pelaksanaan pekerjaan yang meliputi nama proyek,

jenis pekerjaan yang dilaksanakan, volume pekerjaan yang dilaksanakan, nilai proyek, sumber dana, waktu pelaksanaan, pelaksana pekerjaan / Kontraktor, dan Direksi Proyek.

(3) Papan Proyek diletakkan pada bagian Awal di lokasi proyek.

1.2.2 Bahan

(1) Papan Proyek terbuat dari papan dengan ukuran sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Direksi Proyek.

(2) Tulisan yang tertera pada Papan Proyek harus jelas dan mudah dibaca/dipahami.

1.2.3 Pembayaran

Pembayaran akan dilaksanakan apabila Papan Proyek telah terpasang di lokasi sampai akhir Proyek dan sesuai dengan ketentuan.

Page 8: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 8

Nomor Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

1.2 Papan Proyek Buah

1.3 Pengaman Lalu Lintas 1.3.1 Umum

(1) Uraian

a. Tujuan pengaman lalu lintas adalah untuk menjamin bahwa semua jalan yang ada tetap dibuka untuk lalu lintas dan dijaga dalam kondisi aman dan dapat digunakan selama pelaksanaan pekerjaan, dan bagi penduduk disekitar disediakan jalan masuk yang aman dan baik kemilik mereka.

b. Dalam keadaan khusus kontraktor dapat mengalihkan lalu lintas kejalan darurat, dengan

persetujuan Direksi Teknik. 1.3.2 Pengaturan Lalu Lintas Sementara

(1) Rambu dan Rintangan Agar dapat melindungi pekerjaan, menjaga keselamatan umum dan memperlancar arus lalu lintas melalui atau disekitar pekerjaan, kontraktor harus memasang dan memelihara rambu lalu lintas, rintangan, maupu fasilitas lainnya disetiap tempat dimana operasi konstruksi dapat mengganggu lalu lintas lintas. Semua rambu dan rintangan harus diberi garis-garis reflector atau semacamnya, sehingga dapat terlihat pada malam hari.

(2) Petugas Bendera

Kontraktor juga harus menyediakan dan menempatkan petugas bendera disemua tempat dimana operasi konstruksi mengganggu arus lalu lintas. Tugas utamanya adalah mengarahkan dan mengatur gerakan lalu lintas melalui atau disekitar pekerjaan itu.

(3) Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas

Semua jalan darurat dan pengaturan lalu lintas yang disiapkan oleh kontraktor, selama pelaksanaan penanganan pekerjaan harus tetap dipelihara agar aman dan dalam kondisi pelayanan sesuai ketentuan dan harus memuaskan Direksi Teknik, dan harus menjamin keselamatan lalu lintas serta pemakai jalan.

1.3.3 Dasar Pembayaran

Nomor Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

1.3 Pengaman Lalu Lintas Lump Sum

Page 9: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 9

1.4 Mobilisasi Dan Demobilisasi 1.4.1 Umum

(1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk organisasi dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.

(2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dan kebutuhan tenaga

pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bila mana perlu memberikan pelatihan yang memadai.

(3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi. Kontraktor harus menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya harus menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek

Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi.

Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk-truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal.

1.4.2 Jangka Waktu Mobilisasi

(1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam 30 hari setelah menanda-tangani kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh pemimpin proyek.

(2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan, dalam hal ini pekerjaan pembuatan

direksi keet, jumlah personil dan alat berat sudah berada dilapangan.

(3) Pembayaran Demobilisasi untuk pekerjaan pengembalian kondisi setempat dan pembersihan lokasi proyek.

1.4.3 Penyiapan Lapangan

(1) Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek.

(2) Kontraktor harus mengikuti hal-hal berikut :

a. Memenuhi persyaratan Peraturan-Peraturan Nasional dan Peraturan-peraturan Propinsi.

b. Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan pembuatan

Kantor dan gudang-gudang serta pemasangan peralatan-peralatan produksi (Plant) konstruksi.

c. Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari operasi

pelaksanaan.

d. Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, plant dan peralatan konstruksi. Serta semua bahan-bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi Teknik.

Page 10: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 10

1.4.4 Pengukuran dan Pembayaran

(1) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan, dalam hal ini pekerjaan pembuatan direksi keet, jumlah personil dan alat berat sudah berada dilapangan.

(2) Pembayaran Demobilisasi untuk pekerjaan pengembalian kondisi setempat dan pembersihan

lokasi proyek.

Nomor Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

1.4 Mobilisasi dan demobilisasi Lump sum

Page 11: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 11

Bab 2 Pekerjaan Tanah

2.1 Galian Tanah Humus 2.1.1 Umum

Pekerjaan ini pada dasarnya terdiri dari mengupas dan membersihkan lokasi dari tanah humus, tanam-tanaman dan semak belukar. Tidak termasuk pembersihan pohon besar.

2.1.2 Pelaksanaan Pekerjaan Tanah humus, semak belukar dan tanam-tanaman di lokasi proyek dikupas dan dibuang dengan menggunakan peralatan berat.

2.1.3 Pengukuran dan Pembayaran Volume Pengupasan tanah dan pembersihan yang diukur dan dibayar dalam meter kubik.

Nomor Pembayaran U r a i a n Satuan Pengukuran

3.1.1 Galian Tanah Humus Meter Kubik

2.2 Timbunan Pilihan Diatas Tanah Rawa 2.2.1 Umum

(1) Uraian a. Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, penempatan dan memadatkan tanah

atau bahan berbutir yang disetujui untuk pematangan lahan, serta pengurugan sampai kepada garis batas, kemiringan dan ketinggian penampang melintang yang ditentukan atau disetujui.

b. Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasangan bahan filter pilihan sebagai alas dasar untuk

pipa-pipa atau saluran beton, atau sebagai bahan drainase porous yang disediakan untuk drainase dibawah permukaan.

(2) Definisi

a. Urugan yang dicakup oleh persyaratan-persyaratan bab ini diklasifikasikan dalam satu atau dua atau kategori. i. Urugan biasa untuk pematang ii. Urugan pilihan untuk pematang

b. Urugan pilihan pematang digunakan untuk kondisi tanah lunak seperti rawa-rawa, tanah

payau, atau tanah yang selalu terendam air dimana diperlukan satu tanah urugan dengan plastisitas rendah (bahan berbutir). Untuk stabilisasi tanggul, talud yang terjal atau tanah dasar harus ditimbun sampai ketinggian dan pemadatan yang tertentu.

Page 12: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 12

c. Urugan yang diperlukan untuk tujuan umum seperti diuraikan pada sub bab 2.2.1 (1) diatas dan tidak termasuk urugan pilihan untuk pematang, harus diperlakukan sebagai urugan biasa untuk pematang.

(3) Toleransi Ukuran

a. Ketinggian dan kemiringan akhir pematang tanah dasar, setelah pemadatan tidak boleh ada

dua sentimeter lebih tinggi atau lima sentimeter lebih rendah dari yang ditentukan atau disetujui.

b. Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan

mempunyai kemiringan yang cukup menjamin limpasan air permukaan yang bebas.

c. Permukaan akhir talud (timbunan) pematang tidak boleh berbeda dari garis profil yang ditentukan lebih dari 10 cm.

(4) Contoh-contoh Bahan

a. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik hal-hal berikut ini paling sedikit 14 hari sebelum mulai digunakannya setiap bahan sebagai urugan :

i. Dua contoh bahan dengan berat masing-masing 50 kg, salah satu dari padanya akan

ditahan oleh Direksi Teknik sebagai acuan selama jangka waktu kontrak. ii. Satu pernyataan mengenai asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan sebagai

bahan urugan pilihan, bersama-sama dengan hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa bahan tersebut memenuhi spesifikasi.

(5) Penjadwalan Pekerjaan

a. Bagian baru (timbunan) pematang atau rekonstruksi harus dibangun setengah lebar, kecuali

disediakan satu pengalihan sehingga jalan tersebut dijaga terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.

b. Urugan tidak boleh dipasang, dihampar, atau dipadatkan selama hujan atau dibawah

kondisi basah dan pemadatan tidak dapat dikontrol.

(6) Perbaikan Urugan yang tidak Memuaskan atau tidak Stabil

a. Urugan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang ditentukan atau disetujui dengan toleransi permukaan yang ditentukan dalam sub-bab 3.2.1(3) diatas, harus diperbaiki dengan membuat lepas-lepas permukaan tersebut, dan membuang atau menambah bahan-bahan yang diperlukan diikuti dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

b. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik,

harus diperbaiki dengan menggaruk bahan tersebut sampai kedalaman 15 cm atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, yang diikuti dengan penyiraman air yang memadai dan pencampuran secara menyeluruh dengan alat motor grader atau peralatan lain yang disetujui.

c. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, harus diperbaiki dibawah kondisi cuaca

kering dengan penggarukkan bahan-bahan tersebut diikuti dengan pengerjaan sebentar-sebentar alat grader atau peralatan lain yang disetujui, dengan waktu istirahat diantara pekerjaan-pekerjaan tersebut. Secara alternatif atau jika pengeringan yang cukup tidak dapat dicapai dengan pengerjaan bahan lepas tersebut. Direksi Teknik dapat memerintahkan supaya bahan tersebut dibuang dari tempat pekerjaan dan diganti dengan bahan yang cocok dan kering.

Page 13: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 13

d. Perbaikan urugan yang tidak memenuhi persyaratan kepadatan atau persyaratan sifat-sifat bahan spesifikasi ini, dapat meliputi persyaratan pencampuran dengan bahan lain yang cocok, disertai dengan penambahan kebasahan, pemadatan yang lebih dan atau pembuangan serta penggantian atas perintah Direksi Teknik.

2.2.2 Bahan-bahan

(1) Sumber Pengadaan Bahan-bahan urugan harus dipilih dari sumber-sumber yang disetujui. Pengujian klasifikasi tanah harus dilaksanakan atas perintah Direksi Teknik, yang sesuai dengan AASHTO M145 UNTUK menentukan distribusi ukuran partikel dan plastisitas.

(2) Syarat-syarat Kualitas

a. Urugan Biasa untuk Pematang

i. Urugan yang diklasifikasikan sebagai Timbunan Biasa akan terdiri dari galian bahan tanah atau bahan yang berbutir-butir yang disetujui oleh Direksi Teknik sebagai bahan yang cocok untuk digunakan dalam pekerjaan permanen seperti yang diuraikan dibawah sub Bab 3.2.1(3).

ii. Secara umum, urugan timbunan biasa harus diperiksa secara khusus untuk menyingkirkan penggunaan tanah expansif atau tanah dengan plastisitas tinggi yang diklasifikasikan sebagai A5 dan A7 dalam spesifikasi AASHTO M145 atau Ch dan OH dibawah sistem klasifikasi Casagrande atau Unified.

b. Urugan Pilihan untuk Pematang

i. Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan pilihan terdiri dari bahan tanah atau bahan batu yang memenuhi persyaratan untuk urugan tanggul biasa diatas dan yang juga jika diuji untuk CBR laboratorium akan memiliki nilai minimum 10 %.

ii. Untuk pekerjaan stabilisasi talud atau pematang atau pekerjaan-pekerjaan lain dimana

diperlukan adanya tegangan geser yang baik, urugan pilihan pematang akan terdiri dari urugan batu, atau lempung berpasiran gradasi baik atau campuran lempung/kerikil atau bahan butiran bersih lainnya dengan indeks plastisitas rendah tidak lebih tinggi dari 10 %.

iii. Bilamana harus dilakukan pemadatan dibawah kondisi banjir atau kondisi jenuh

urugan pilihan pematang akan berupa pasir atau kondisi bahan butiran bersih lainnya dengan indeks plastisitas tidak lebih besar dari 6 %.

2.2.3 Pelaksanaan Pekerjaan

(1) Penyiapan Lapangan

a. Sebelum menempatkan urugan diatas suatu lapangan, semua operasi pemotongan dan pembersihan termasuk pengisian lubang-lubang disebabkan pembongkaran akar-akar harus diselesaikan sesuai dengan spesifikasi, dan semua bahan-bahan yang tidak cocok harus dibuang dari lapangan tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

b. Bilamana tingginya timbunan adalah satu meter atau kurang, tempat pondasi timbunan

harus dipadatkan secara menyeluruh (termasuk membuat lepas-lepas, mengeringkan atau membasahi jika diperlukan) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm, memenuhi persyaratan kepadatan yang ditetapkan untuk urugan yang ditempatkan.

Page 14: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 14

c. Jika timbunan tersebut harus dibuat diatas sisi bukit atau dipasang diatas timbunan baru atau timbunan lama, kemiringan yang ada harus dipotong untuk membuat permukaan dudukan yang cukup lebar memikul peralatan pemadatan.

(2) Penimbunan Urugan

a. Urugan harus disiapkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan dalam

lapisan-lapisan yang rata tidak melebihi ketebalan padat 20 cm, yang memenuhi toleransi tebal lapisan yang diberikan dalam sub Bab 3.2.1(3) spesifikasi ini. Bilamana lebih dari satu lapisan yang dipasang, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin harus sama ketebalannya.

b. Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan ketempat yang

sudah disiapkan dan dihampar (dalam cuaca kering). Penumpukan tanah pada umumnya tidak diijinkan, khususnya selama musim hujan.

c. Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapihkan menurut sudut talud rencana dan bagi

tebing yang tinggi diberikan berm yang sesuai dengan gambar rencana, serta dibuatkan pula penyediaan untuk drainase yang memadai.

(3) Pemadatan Urugan

a. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing-masing lapisan harus dipadatkan

menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok dan memadai yang disetujui oleh Direksi Teknik sampai kepada persyaratan-persyaratan kepadatan berikut :

i. Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm dibawah permukaan tanah dasar harus

dipadatkan sampai 45% kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T99. Untuk tanah-tanah yang berisi lebih dari 10% bahan-bahan yang tertahan diatas saringan 19 mm, maka kepadatan kering maksimum yang didapat harus disesuaikan untuk bahan-bahan yang oversize (kelewat besar) tersebut seperti diperintahkan Direktur Teknik.

ii. Lapisan-lapisan di dalam 30 cm atau kurang dibawah permukaan tanah dasar, harus

dipadatkan sampai 100% kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T99 (PB.0111-76).

iii. Tergantung kepada jenis pelaksanaan dan persyaratan khusus Direksi Teknik,

pengujian-pengujian kepadatan dilapangan dengan methoda kerucut pasir harus dilakukan terhadap masing-masing lapisan urugan yang telah dipadatkan, sesuai dengan AASHTO T99 (PB.0111-76) dan jika hasil sesuatu pengujian menunjukkan bahwa kepadatannya kurang dari kepadatan yang diminta kontraktor harus memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan sub bab 3.2.1.(6) pengujian harus dilakukan sampai kedalaman penuh lapisan dan dilokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Teknik, yang tidak boleh berjarak lebih dari 200 m.

b. Pemadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan tersebut berada

didalam batas 3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air optimum. Kadar air optimum akan ditetapkan sebagai kadar air dimana kepadatan kering maksimum dicapai bila tanah tersebut dipadatkan sesuai dengan AASHTO T99 (PB-0111-76).

c. Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai dari ujung paling luar serta masuk ketengah

dalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan pemadatan yang sama.

d. Urugan di tempat-tempat yang sulit dicapai oleh peralatan pemadatan harus ditempatkan dalam lapisan-lapisan horisontal dengan bahan-bahan lepas ketebalan tidak melebihi 15 cm dan dipadatkan menyeluruh menggunakan mesin pemadat yang disetujui.

Page 15: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 15

2.2.4 Pengendalian Mutu

(1) Pengendalian Lapangan

Test pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Kontraktor harus menyediakan semua bantuan yang diperlukan dalam bentuk tenaga kerja, pengangkutan dan pengujian.

Tabel 2-1 Persyaratan Pengendalian Lapangan

Test Pengendalian Prosedur

a. Pengujian kerapatan urugan padat dilapangan Untuk menentukan hubungan kerapatan dan (Test Kerucut Pasir) kadar air pada pemasangan

(AASHTO T - 191) Harus dilaksanakan untuk setiap 1000 m3 (PB 0103 - 76) bahan timbunan sampai kedalaman penuh

Urugan ditempatkan dalam lapisan di bawah formasi jalan, harus diuji setiap 200 m panjang jalan Untuk urugan kembali di sekeliling struktur atau di dalam parit gorong-gorong, paling sedikit satu test untuk setiap bagian urugan kembali selesai di pasang. b. Penentuan CBR lapangan urugan padat Dengan menggunakan Dynamic Cone Penetrometer (DCP), dilokasi yang diminta oleh Direksi Teknik. 2.2.5 Cara Pengukuran Pekerjaan

(1) Apabila dimasukkan dalam daftar penawaran, sebagai satu item pembayaran terpisah dan

tergantung kepada ketentuan item berikut-nya, urugan harus diukur dalam jumlah meter kubik bahan padat yang dipasang dan diterima serta memuaskan Direksi Teknik, dan akan diuraikan sebagai urugan timbunan bahan biasa atau urugan timbunan bahan pilihan sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar dan disetujui oleh Direksi Teknik untuk pekerjaan khusus dibawah kontrak.

(2) Volume yang harus diukur untuk pembayaran harus atas dasar penampang melintang dan profil

yang disetujui yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau diukur dilapangan sebelum suatu urugan telah ditempatkan pada garis batas kelandaian dan permukaan yang disetujui atau diterima. Cara penghitungan berupa cara luas rata-rata dan menggunakan penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter, terkecuali dinyatakan lain untuk kontrak khusus.

(3) Untuk pengukuran satu urugan sampai menjadi satu pekerjaan timbunan atau pekerjaan sejenis

yang dibangun diatas tanah rawa dimana konsolidasi tanah asli yang baik diharapkan marka-marka (patok) penurunan harus dipasang dan disurvey bersama-sama oleh Direksi Teknik dan Kontraktor. Volume urugan kemudian akan ditentukan atas dasar permukaan tanah sebelum dan sesudah penurunan.

Page 16: BAB VII Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis

Pematangan Lahan (Pengurugan Tanah) Terminal Regional Type A Km. 17 16

(4) Urugan yang ditempatkan diluar garis batas dan penampang melintang yang disetujui termasuk setiap tambahan urugan yang diperlukan untuk dudukan atau penguncian kedalam talud yang ada sebagai hasil penurunan pondasi tidak boleh dimasukkan dalam volume yang harus diukur untuk pembayaran, kecuali dimana secara lain disetujui oleh Direksi Teknik untuk mengganti bahan-bahan lunak atau tidak cocok yang ditemukan dilapangan selama pelaksanaan.

(5) Urugan yang digunakan dimana saja diluar batas-batas lapangan kerja atau untuk mengubur

bahan-bahan buangan atau untuk penutupan dan memperbaiki galian bahan-bahan, tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran urugan.

2.2.6 Dasar Pembayaran

Volume urugan yang diukur sebagaimana yang diberikan diatas, (betapapun jaraknya pengangkutan) akan dibayar per satuan pengukuran pada harga yang bersangkutan yang dimasukkan dalam daftar penawaran untuk item pembayaran yang tercantum dibawah, harga-harga dan pembayarannya merupakan kompensasi penuh untuk mendapatkan, menyerahkan, memasang, memadatkan, menyelesaikan dan menguji bahan-bahan urugan serta semua biaya-biaya lain yang diperlukan dalam penyelesaian yang baik pekerjaan-pekerjaan yang diuraikan dalam bab ini.

Nomor Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

3.2 (4) Timbunan Pilihan Di Atas Tanah Rawa Meter Kubik