36
MAKALAH PERANCANGAN PRODUK “BAB VI – PRODUK COSTING ” Untuk memenuhi mata kuliah yang diajarkan oleh Ibu Dra. Siswi Astuti, Ibu Faidliyah Nilnah Minah, ST, MT dan Ibu Rini Kartika Dewi, ST. MT Disusun Oleh: Yuni Puji Rahmawati 1314014 Lia Maharani 1314016 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

Bab Vi Perpro

  • Upload
    lia

  • View
    236

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab Vi Perpro

MAKALAH PERANCANGAN PRODUK

“BAB VI – PRODUK COSTING ”Untuk memenuhi mata kuliah yang diajarkan oleh Ibu Dra. Siswi Astuti, Ibu Faidliyah Nilnah Minah,

ST, MT dan Ibu Rini Kartika Dewi, ST. MT

Disusun Oleh:

Yuni Puji Rahmawati 1314014

Lia Maharani 1314016

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

2016

Page 2: Bab Vi Perpro

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak

terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan

baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi

makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                               Penyusun

i

Page 3: Bab Vi Perpro

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................

BAB VI PRODUCT COSTING....................................................................................................

6.1 Investasi (Modal Awal)...............................................................................................................

6.2 Biaya Operasional.......................................................................................................................

6.3 Analisa Ekonomi.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii

Page 4: Bab Vi Perpro

BAB VI

PRODUCT COSTING

CV. NUBAS LUJI merupakan home industry yang memproduksi produk sabun

pencuci piring yang nama dagang LoeWangi. perusahaan ini memiliki lokasi di Daerah

Pakisaki tepatnya Jl. Raya Karang Duren Gang.7 Pakisaji Kabupaten Malang yang

merupakan home industry.

Home Industry ini berdiri pada tanah seluas 100 m2 dengan luas bangunan

sebesar 75 m2 hektar. Home Industry ditujukan unutk menghasilkan produk sabun

pencuci sabun sebanyak 40 botol setiap harinya produk akhir kemasan berupa 750 mL

yang dimasukan dalam botol flip dengan segel pada bukaan botol. untuk mencapai

produksi tersebut jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – 16.00 WIB dari hari Senin-

Sabtu.

Tenaga total dari home Industry ini adalah 6 orang yang merupakan

masyarakat di daerah lokasi home industry. Home Industry merupakan perusahaan yang

berorientasi pada consumer goods karena melakukan kegiatan ekonomi untuk

menghasilkan barang atau produk yaitu sabun pencuci piring yang terbuat dari lidah

buayan dengan ekstrak kemangi sebagai anti bacterial. Untuk mengetahui apakah

produk sabun pencuci piring yang akan dipasarkan dapat memberikan keuntungan atau

tidak, sebuah analisa ekonomi yang akurat perlu untuk dilakukan. Dalam analisa

ekonomi, semua biaya yang dapat mempengaruhi harga jual suatu produk harus

diperhitungkan. Harga jual produk ini sudah termasuk lab yang diinginkan serta pajak

yang ditetapkan. Biaya yang diperhitungkan dalam product costing ini merupakan

komponen biaya.

Komponen biaya adalah faktor yang paling mempengaruhi harga dari produk

yang akan dibuat . terdapat dua jenis biaya yang terdapat pada komponen biaya, yaitu

biaya tetap (fixed cost) dan biaya berubah (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang

tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi dan cenderung tetap setiap tahunnya, seperti

marketing expenses (iklan dan promosi), biaya administrasi, gaji pegawai, serta biaya

lain yang mempengaruhi harga produksi. Sementara biaya berubah adalah biaya yang

akan berubah tergantung dari jumlah produksi atau kebutuhan, seperti biaya pembelian

material atau bahan baku.

1

Page 5: Bab Vi Perpro

6.1 Investasi (Modal Awal)

Untuk memulai suatu usaha maka akan diperlukan modal awal untuk

mendirikan usah tersebut. Modal awal yang dimaksud adalah investasi pada pendirian

home industry dengan menggunakan pinjaman bank. Untuk kemudahan dalam

mengevaluasi harga jual produk, maka diambilah beberapa asumsi berikut.

- Home Industry akan dibangun pada tahun 2016

- Home Industry akan dibangun selama 6 bulan dan akan beroperasi pada awal tahun

2017

- Kurs 1 US$ = Rp. 13.311,- (kursdollar.net- 15 mei 2016)

- Alat-alat tertentu memiliki salvage value atau nilai sisa

- Nilai sisa dari properti yang dapat didepresiasikan adalah 10%, kecuali pada nilai

sisa bangunan

- Untuk menetukan harga pokok penjualan, digunkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

- Home Industry diasumsikan akan beroperasi selama 5 tahun

- 1 tahun= 260 hari kerja dan 1 tahun terdiri dari 52 minggu

- 1 bulan= 25 hari kerja

- Perhitungan depresiasi menggunakan metode garis lurus

Biaya inveatasi awal ini juga disebut sebagai Total Capital Investment (TCI),

dalam menghitung biaya investasi, terdapat dua bagian penting dari investasi tersebut.

Kedua bagian penting tersebut adalah biaya pabrik (Plant Cost/PC) dan biaya peralatan

(Equipment Cost/EC). EC adalah semua biaya peralatan yang dipasang didalam pabrik

dan fasilitas pendukung lainnya, sedangkan PC adalah EC ditambhakan dengan biaya

lahan, bangunan, perpipaan, instrumentasi, pengembangan lahan, dan tarif kontraktor.

Investasi pabrik adalah biaya modal yang dibutuhkan untuk dapat membangun

fasilitas pabrik dan juga biaya pra operasi. Biaya tersebut meliputi biaya pembelian

lahan, kontruksi bangunan Home Industry, pengadaan dan pemasangan peralatan,

peralatan perkantoran, market research, paten serta sertifikasi. Tujuan dari perhitungan

TCI adalah untuk mengetahui kelayakan pembangunan suatu plant serta apakah

memberikan margin keuntungan memadai.

2

Page 6: Bab Vi Perpro

6.1.1 Fixed Capital

6.1.1.1 Biaya Pengadaan Peralatan Produksi

Biaya pengadaan peralatan produksi merupakan semua biaya peralatan

utama yang berkaitan dengan proses produksi. Biaya pengadaan peralatan

produksi pada home Industry untuk memproduksi produk LoeWangi dihitung

berdasarkan jenis, karakteristik, kapasitas, dan ukuran peralatan utama. Biaya

pengadaan perlatan produksi ini merupakan Equitment Cost (EC). Untuk

menentukan kapasitas alat yang digunakan, dasar yang digunakan tabel

mengenai scheduling peralatan dan juga kapasitas produksi tiap harinya sebesar

10 kg. Berdasarkan lampiran adalah Rp 3.000.000,-.

6.1.1.2 Biaya lahan dan bangunan

Untuk daerah Karang Duren-Pakisaji-Malang, harga lahan adalah Rp

75.000,- per m2. Berdasarkan luas tanah yang dibutuhkan maka baiya total tanah

yang diperlukan sebesar Rp 7.500.000,- karena menggunakan tanha milik sendiri

maka harga tanah diabaikan. Fasilitas yang akan dibangun di luas lahan seluas 75

m2 adalah bangunan Home Industry. Kemudian biaya tanah dan bangunan

ditambah dengan biaya investasi tambahan untuk administrasi dan lain-lain akan

didapatkan total biaya pengadaan peralatan produksi.

Adapun penerapan fraksi estimasi komponen perpipaan sama dengan 25%

dikarenakan sistem proses banyak melibatkan fasa cair. Sementara itu fasilitas

off-site hanya berkisar antara 0%-30% karena jumlah tenaga kerja tidak terlalu

besar.

6.1.1.3 Biaya pengadaan peralatan penunjang

Peralatan penunjang merupakan salah satubagian yang dibutuhkan untuk

memperlancar proses produksi. Peralatan penunjang yang utama adalah

keperluan kantor, yang diestimasi berdasarkan jumlah pekerja yang

membutuhkan masing-masing perlatan tersebut.

6.1.1.4 Biaya Market Research

3

Page 7: Bab Vi Perpro

Dalam rangka perancangan produk sabun pencuci piring, home industry

ini mengadakan market research terlebih dahulu untuk mengetahui keinginan

pasar khususnya konsumen. Market research ini juga ditujukan menentukan

target pasar yang akan dimasuki sehingga ketika produk baru dilemparkan ke

pasaran, diharapkan produk sabun pencuci piring LoeWangi akan diterima baik

oleh konsumen.

6.1.1.5 Biaya Lainnya

Selain biaya-biaya di atas terdapat biaya yang lain yang menunjang

dalam pembangunan home industry, seperti perizinan dan instalasi. Instalasi

pemasangan listrik dan pengaliran air diserahkan PLN, PDAM di daerah Karang

Duren, sedangkan untuk pemasangan jaringan telepon, internet akan di urus oleh

home industry.

Dengan total Fixed Capital Investment sebesar Rp 9.236.842,-.

6.1.2 Working Capital

Working Capital adalah biaya yang dibayarkan pada bulan-bulan

pertama proses produksi. Biaya ini merupakan biaya yang dibayarkan oleh Home

Industry sebelum perusahaan tersebut mendapatkan pendapatan dari penjualan

produk. Komponen biaya working capital adalah bahan mentah dan bahan lain,

uang yang dibutuhkan untuk pengeluaran operasi bulanan seperti gaji pegawai

dan biaya operasional yang harus dibayarkan selama produksi. Dengan WCI

sebesar Rp 1.259.569,-.

4

Page 8: Bab Vi Perpro

6.2. Biaya Operasional

Biaya operasional terbagi menjadi dua jenis yaitu:

- Biaya variabel cost (VC)

Biaya yang berubah sesuai dengan besarnya volume produksi

- Biaya tetap (FC)

Biaya yang tetap ( tidak terpengaruh dengan besarnya volume produksi

6.2.1 Biaya Manufaktur

6.2.2.1. Direct Production Cost

a. Direct Material (Bahan Baku langsung)

untuk bahan baku lidah buaya yang dibeli dari desa Tlekung Kota Batu

memerlukan proses pengupasan terhadap kulitnya terlebih dahulu sehingga nantinya

didapatan gelnya yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan sabun cair ini.

Dalam tanaman lidah buaya kandungan berat antara lidah buaya dan gelnya kurang

lebih hampir sama 50% berbanding 50% berat. Dalam satu produksi sabun cair Loe

Wangi membutuhkan gel lidah buaya sebanyak 10 Kg, sehingga dibutuhkan lidah

buaya awal (lidah buaya + kulit) sebesar:

(50% x 10 Kg) + 10 Kg = 15 Kg

Dengan biaya pembelian lidah buaya Rp 5000,-/Kg, maka biaya yang yang

diperlukan adalah:

15 Kg x Rp 5000,-/Kg = Rp 75.000,-

Berdasarkan perhitungan, diperoleh total biaya bahan baku sabun cair cuci piring Rp

1.875.000,- per bulan, dan untuk satu tahun dengan asumsi (1 tahun = 260 kerja)

diperoleh total biaya bahan baku sebesar Rp 19.500.000,-. Selain bahan baku untuk

sabun cair, juga diperlukan bahan baku untuk proses pengemasan. Untuk

pengemasan atau packing produk Loe Wangi digunakan botol plastic berukuran 750

mL sebagai wadah. Untuk kapasitas produksi sebesar 30.000 mL , dapat dihasilkan

40 kemasan prosuk Loe Wangi per harinya, 1000 kemasan per bulan dan 10.400

kemasan per tahun, sehingga total kemasan disesuaikan dengan total produksi

tersebut.

b. Direct labor (Tenaga Kerja Langsung)

Jumlah tenaga kerja langsung mempengaruhi jumlah produk yang dihasilkan.

Penetapan besarnya gaji tenaga kerja langsung pada pabrik produk Loe Wangi

5

Page 9: Bab Vi Perpro

didasarkan pada jam kerja karyawan itu sendiri. Alasan tersebut didasarkan pada

skala usaha produk Loe Wangi yang masih Home Industri. Besarnya yaitu Rp 3.000,-

per jam, apabila sehari kurang lebih 8 jam menjadi Rp 24.000,- per hari sehingga

untuk sebulan dengan masa aktif kerja 25 hari diperoleh sebesar Rp 600.000,- per

bulan. Gaji karyawan ini termasuk fixed cost yaitu biaya yang tidak akan berubah

ketika kapasitas produksi diubah.

Tenaga kerja langsung pada home industry Loe Wangi terdiri dari:

- Operator

Operator bertugas untuk melakukan control dala proses produksi produk Loe

Wangidari perlakuan terhadap bahan baku, control setiap unit, seta berjalannya

proses produksi pada peralatan yang digunakan sesuai dengan stamdar yang telah

ditetapkan.

- Buruh

Karyawan ini bertugas untuk beberapa proses produksi yang tidak menggunakan

peralatan dan sifatnya lebih mengutamakan fisik dan kecepatannya.

Jadi apabila ditotal pengeluaran untuk karyawan keseluruhan selama satu

bulan sebesar Rp 600.000,- per orangnya dan untuk satu tahunnya sebesar Rp

7.200.000,- per orang. Sehingga dengan karyawan sebanyak 6 orang biaya untuk

keseluruhan gaji karyawan sebesar 43.200.000,- per tahun.

c. Perawatan Peralatan Produksi

Biaya perawatan peralatan ini adalah 10% total investasi peralatan produksi

atau10% dari total equipment cost.

6.2.1.2. Fixed Charge

a. Utilitas

Utilitas terdiri dari listrik, air, dan bahan bakar yang digunakanselama proses

produksi maupun operasional. Biaya utilitas ini terdiri dari:

- Variable utility cost

Biaya listrik dan air yang dihitung pada variabel cost ini merupakan biaya listrik dan

air yang digunakan dalam proses produksi utama yang bergantung pada produksi

yang dilakukan. Pada saat ini tarif listrik sebesar Rp 1350 per kWh dan air 1500 per

m3. Maka total variabel cost per bulan adalah:

= total biaya listrik pada peralatan + total biaya air untuk proses produksi

6

Page 10: Bab Vi Perpro

= Rp 50.000 + Rp 10.000

= Rp 60.000,- per bulan

- Fixed utility cost

Utilitas ini digunakan untuk kepentingan administrasi dimana biaya yang dikeluarkan

tidak bergantung pada proses produksi. Utilitasnya berupa listrik serta air diluar

proses utama produksi.

Total fixed utility cost per bulan sebesar:

= total biaya listrik diluar proses utama + total biaya air diluar proses utama

= Rp 10.000 + 5.000

= Rp 15.000,- per bulan

Biaya Factory over Head (FOH) atau Biaya Tetap Pabrik

6.2.2 General Expenses

General expenses merupakan biaya yang terkait dengan pengeluaran rutin

kantor untuk mendukung kegiatan operasional. Pengeluaran terbesar biasanya adalah

administrasi kantor.

6.2.3. Biaya Distribusi

Untuk pendistribusian produk digunakan sepeda motor milik Loe Wangi

sehingga biayanya adalah biaya bahan bakar dan biaya perjalanan. Pendistribusian

ini meliputi ke berbagai retailer dan toko-toko kecil sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. Biaya diperkirakan sekitar Rp 175.000,- per bulan.

6.2.4. Biaya Marketing

6.2.4.1. Iklan

Iklan promosi produk Loe Wangi ditampilkan dengan bekerja sama dengan

media cetak dan elektronik. Media cetak yang dipilih untuk bekerja sama adalah

Harian Surya dan Radar Malang. Sedangkan radio yang dijadikam sebagai media

partner adalah RRI. Total promosi media elektronik per tahun adalah Rp

1.440.000,- .

6.2.4.2. Biaya pembuatan dan Pengembangan Situs Perusahaan

Home Industri Loe Wangi menyediakan website dan beberapa situs belanja

on-line untuk pengembangan situs perusahaan sehingga mempermudah proses

7

Page 11: Bab Vi Perpro

promosi dan penjualan produk. Dengan memanfaatkan media sosial ini juga

menguntungkan karena tidak memerlukan biaya.

6.2.4.4. Pendirian Stand

Untuk lebih menenalkan produk Loe Wangi ke konsumen, maka setiap

periodenya kami mendirikan stand di berbagai tempat seoerti pusat perbelanjaan atau

event-event tertentu. Oleh karena itu kami mengalokasikan biaya per tahunnya

sebesar Rp 1.200.000,-.

8

Page 12: Bab Vi Perpro

6.3. Analisis Ekonomi

6.3.1. Penentuan Harga Produk per Unit

Biaya Produksi dalam sekali prosesBahan Produksi Jumlah Harga

Lidah Buaya 15 Kg Rp 75,000Texapon 5 Kg Rp 50,000Kemangi 20 unting Rp 20,000Pewangi 400 mL Rp 60,000Garam 2 Kg Rp 20,000

Air ± 30 liter Rp 100Total biaya Rp 225,100

Harga 750 mL sabun tanpa kemasan: Rp 5,627.50

Bahan Kemasan Jumlah Harga

Botol 1 Rp 5,000Sticker 1 Rp 500

Total biaya Rp 5,500

Harga 750 mL sabun dg kemasan: Rp 11,127.50Laba (Biaya variabel cost sperti gaji dll): 45%

Harga jual per 750 mL: Rp 16,134.88Jadi Berdasarkan perhitungan diatas ditetapkan harga jual per kemasan 750 mL botol

sebesar Rp 16,134.88,-.

6.3.2. Cost Breakdown

9

Page 13: Bab Vi Perpro

74%

1%

18% 7%

Gb 6.1. Cost breakdown produksi Loe Wangi

Direct Production costFixed Charges Plant over-head costGeneral expenses

Pada gambar diatas presentase tertinggi dimiliki oleh Direct cost yang

meliputi biaya bahan baku, upah karyawan, utilitas, pemeliharaan dan perbaikan, dan

patent & royalties. Diikuti dengan Plant over head cost yang berada pada persentase

kedua sebesar 18% dan urutan ketiga yaitu general expenses yang meliputi biaya

administrasi,distribusidan penjualan serta research and development. Sedangkan

yang terakhir adalah fixed charge yaitu meliputi biaya depresiasi dan pajak

kekayaan.

6.3.3. Break Event Point (BEP)

Perhitungan BEP menggunakan rumus

QBE = FC(P-V )

QBE=9.236 .842,11

(16.134,88−5.703,25 )QBE=886

Jadi break event quantity = 866 kemasan

Dengankapasitas normal 1200 kemasan per tahun

Nilai QBE terhadap kapasitas normal = (866/1200) x 100% = 74%

dimana

BEP = Total Fixed Cost( Unit price-total variable cost per u n it )

Jika total produksi maksimal = 1200 + (10% x 1200) = 1320 kemasan

Maka diperoleh BEP = 110% dan production rate = 91%

Dari nilai diatas artinya pabrik dapat memberikan laba, jika produksinya lebih dari

866 kemasan atau dengan kata lain setelah berproduksi di atas 74% dari kapasitas

normal (1200 per tahun)

10

Page 14: Bab Vi Perpro

6.3.4. Cash Flow

Cash flow berisikan aliran masuk berupa pendapatan sebelum dan setelah

pajak, operasi, investasi, dan nilai sisa atau salvage value. Aliran kas keluar diantraya

adalah biaya investasi dan pembayaran pinjaman.

6.3.5. Payback Period

Waktu minimum untuk merekoveri investasi biaya kapital awal payback period

dihitung berdasarkan profit rata-rata dan deprisiasi rata-rata.

6.3.6 IRR (Internal Rate Return) dan NPV (Net Present Value) 6.3.6.1. IRR (Internal Rate Return)

Internal Rate Return adalah acara untuk menghitung tingkata suku bunga

dimana hasil penjumlahannya akan menghasilkan nilai yanag sama dengan investasi.

Metode ini mencari suatu tingkat bunga yanag membuat nilai sekarang (present

value) dari pemasukan akan sama dengan nilai pengeluaran saat sekarang.usulan

hasil usaha yang memiliki tingkat buanga pengembalian (IRR) yang lebih tinggi dari

pada bunga modal yang diminta merupakan hasil-hasil yang dapat dipilih,

sedangkan hasil dengan internal rate of return (IRR) yang lebih rendah pada bunga

modal harus ditolak. Sebab jika hasil usaha yang disebutkan tadi diterima maka

untuk memaksimalkan nilai tambah bagi pemiliknya tidak akan tercapai.

6.3.6.2 NPV (Net Present Value)

Nilai Bersih sekarang adalah nilai aliran kas pabrik/ Home Industry yang

dikonversikan pada waktu sekarang. Parameter ini menentukan kelayakan ekonomi

suatu investasi. Produk yang memberikan nilai negatif harus ditolak, atau tidak layak

untuk diusahakan. Dengan menggunkan Software Microsoft excel yang terdapt pada

lampiran, diperoleh nilai NPV dan IRR sebesar

IRR : 18,15%

NPV : Rp 28.858.129

6.3.7 ROI (Return Of Investment)

% ROI yang telah dihitung menggunakan invested capital setelah pajak. Secara

umum perusahaan dikatakan menguntungkan apabila % ROI sebesar 15-20%.

Dengan %ROI sebesar 38,6743 % maka dapat disimpulkan investasi ini sangat

menguntungkan.

6.3.8. Analisis Sensitivitas

11

Page 15: Bab Vi Perpro

Suatu usaha tidak selamanya stabil. Ada suatu waktu mengalami ketidakstabilan

yang terjadi karena adnya perubahan-perubahan yang dialami oleh beberapa faktor.

Oleh karena itu. Dilakukan suatu analisa sensitivas terhadap beberapa perubahan

yaitu fluktuasi harga jual, perubahan biaya operasi, dan kenaikan biaya bahan baku.

Parameter-parameter yang digunakan dalam analisis sensitivitas ini adalah NPV,

IRR, Payback Period.

12

Page 16: Bab Vi Perpro

DAFTAR PUSTAKA

Gorby Gautama,dkk. 2010. Anti Aging Cream From Indigenous Natural Resourses

(Lyve). Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Depok.

Kusnarjo. 2010. Ekonomi Teknik.

13

Page 17: Bab Vi Perpro

LAMPIRAN

Bahan Produksi Jumlah Harga

Lidah Buaya 15 Kg Rp. 75000

Texapon 5 Kg Rp. 50000

Kemangi 20 unting Rp 20000

Pewangi 400 mL Rp. 60000

Garam 2 Kg Rp. 20000

Air ± 30 liter Rp. 100

Total biaya Rp. 225100Menghasilkan 30000 mL( 40 Botol)Harga sabun tanpa kemasan Rp. 5627,5Biaya kemasan  

Harga botol Rp. 5000Harga Sticker Rp. 500

total Rp. 5500

Harga sabun dg kemasan Rp. 11127,5

laba: 45% = Rp. 16134,88 per botol

Kapasitas produksi per hari40 botol = Rp. 645395 per hari

Kapasitas produksi per bulan1000 botol = Rp. 16134875 per

bulanlaba bersih per bulan = Rp. 7260694

gaji karyawan = Rp. 3600000 per bulan

air = Rp. 15000listrik = Rp. 60000

14

Page 18: Bab Vi Perpro

No. Jenis Pengeluaran JumlahA. Direct Cost      1 Pengadaan Alat Rp 3.000.000 2 Istrumentasi dan control, 10% dari ad 1 Rp 500.000 3 Isolasi, 8% dari ad 1 Rp - 4 Perpipaan terpasang, 10% dari ad 1 Rp 100.000 5 Pelistrikan terpasang, 10% dari ad 1 Rp - 6 Harga FOB., jumlah ad. 1-5 Rp 3.600.000

7 ongkos angkutan kapal laut, 8% dari ad 6 Rp -

8 Harga C dan F, jumlah ad. 6-7 Rp 3.600.000 9 Biaya Asuransi, 0,50% dari ad 8 Rp - 10 Harga CIF., jumlah ad. 8-9 Rp 3.600.000

11 Biaya angkutan barang ke plant site, 12% dari ad

10 Rp 175.000

12 Pemasangan alat, 38% dari ad 1 Rp - 13 Bangunan Pabrik, 20% dari ad 1 Rp 5.000.000

14 Service Vacilities and yard improvement, 40% dari ad 1 Rp -

15 Tanah, 4% dari ad 1 Rp - 16 Direct Cost jumlah ad. 10-15 Rp 8.775.000 B. Indirect Cost      

17 Engineering and Supervision, 5,00% dari ad

16 Rp -

18 Ongkos Pemborong 10% dari ad 16 Rp -

19 Biaya tak terduga, 5% dari FCI Rp 200.000 20 Indirect Cost jumlah ad. 17-19 Rp 200.000 C. Fixed Capital Investment      

21 Fixed Capital Investment jumlah ad. 16 dan 20 Rp 9.236.842

D. Working Capital Invesment      

22 Working Capital Invesment 12% dari TCI Rp 1.259.569 E. Total Capital Invesment      

15

Page 19: Bab Vi Perpro

23 Total Capital Invesment jumlah ad. 21 dan 22 Rp 10.496.411

16

Page 20: Bab Vi Perpro

Biaya tak terduga = 5% FCIIndirect Cost = Rp - + 5% FCI

FCI = Rp 8.775.000 + ( $ -

FCI = Rp 8.775.000 + 5% FCIFCI = Rp 9.236.842 WCI= 12% TCITCI= FCI + WCITCI= Rp 9.236.842 + 12% TCITCI= Rp 10.496.411

BEP= 0,8486%

BEP kapasitas 101,8284623 Ton

Diketahui:

modal tetap = Rp9.236.842 ket:fci bos WCI= Rp1.259.568Nilai sisa = Rp2.000.000 Depresiasi= Rp1.447.368

n = 5 Laba bersih= Rp3.572i = 0,05

alokasi modal= 1,00

Jawab:

Depresiasi = Rp1.447.368

Menghitung NPV

Tahun Ke CA FD

Nilai sekarang

0

-Rp21.141.87

1 1-

Rp21.141.871

1Rp10.000.00

0 1,0000 Rp10.000.000

2Rp10.000.00

0 1,0000 Rp10.000.000

3Rp10.000.00

0 1,0000 Rp10.000.000

4Rp10.000.00

0 1,0000 Rp10.000.000

5Rp10.000.00

0 1,0000 Rp10.000.000

17

Page 21: Bab Vi Perpro

             Rp28.858.129

i = 0,25 (20%)i = 0,3 (35%)

tahun CA i=10% Pv1 i=15% Pv20 Rp1.259.569 1 Rp1.259.569 1 Rp1.259.5691 Rp3.649 0,8 Rp2.919 0,769230769 Rp2.8072 Rp3.649 0,64 Rp2.336 0,591715976 Rp2.1593 Rp3.649 0,512 Rp1.868 0,455166136 Rp1.6614 Rp3.649 0,4096 Rp1.495 0,350127797 Rp1.2785 Rp3.649 0,32768 Rp1.196 0,269329074 Rp983

s 10000000 1Rp10.000.00

0 1 Rp10.000.000WC= 1259569,378 1 Rp1.259.569 1 Rp1.259.569

     Rp12.528.95

3   Rp12.528.027IRR 1815,3996IRR > bunga bank

18,15399612 0%

18

Page 22: Bab Vi Perpro

19

a. Manufacturing cost, yang terdiri dari:a1. Direct Production cost1 Bahan Baku

2 Buruh Langsung

6 orang 260 hari 8 jam Rp 3.000,00 dibagi 12000

tahun hari orang x jam

3 Pengawasan langsung dari perburuhan 15% dari 2

4 Utilitas

Steam: 50 kg x Rp 50,00 = Rp

-1000 kg

Listrik: 0,045 kWh x Rp 1.350,00 = Rp

60,751 kWh

Air: 10 m3 x Rp 1.500,00 = Rp

15,001000 m3

5 Pemeliharaan & perbaikan: 10% x FCI : 10% x Rp 9.236.842,1112000

6 Operating supplies: 15% x ad.5: 15% x Rp 76,97

7 Laboratorium: 15% x ad.2: 15% x Rp 3.120,00

8 Patent & Royalties: 1% x TPC

Jumlah:

a.2 Fixed Charges, (Rp.)

1 Depresiasi: 10% x FCI: 10% x Rp 9.236.842,1112000

2 Pajak Kekayaan: 1,50% x FCI: 1,50% x Rp 9.236.842,1112000

3 Asuransi: 1% x FCI: 1% x Rp 9.236.842,1112000

4 Biaya sewa, pabrik dianggap tidak menyewa tanah dan gudang

Jumlah:

a.3 Plant over-head cost, (Rp.)1 Pengeluaran plant over-head cost: 70% dari ongkos buruh, supervise dan pemeliharaan:

70% x 3196,973684

Jumlah:

Page 23: Bab Vi Perpro

20