40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan (gestasi) adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. L amanya periode gestasi adalah antara 38 sampai 42 minggu. Komplikasi kehamilan dapat terjadi pada perempuan selama ataupun sebelum kehamilan yang akan mengancam keselamatan ibu maupun bayi. Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dikenal sebagai kehamilan risiko tinggi. 1 . Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama kehamilan, persalinan, ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas normal. Kriteria kehamilan risiko tinggi terbagi menjadi dua, yaitu: kriteria obstetrik dan kriteria medis. Adapun kriteria obstetrik yaitu: (1) Umur (≤ 19 tahun atau > 35 tahun); (2) Paritas (primigravida atau para, lebih dari 6 kali); (3) Riwayat kehamilan buruk (≥ 2 kali abortus, ≥ 2 kali partus prematurus, kematian janin dalam kandungan atau kematian perinatal, perdarahan persalinan, pre-eklampsia dan eklampsia, inersia uteri, kehamilan mola, riwayat saesar sebelumnya, pernah operasi ginekologik); (4) Disproporsi sefalo pelvik; (5) Persalinan terakhir ≥ 5 tahun). Sedangkan kriteria medis, yaitu:

BAB IV (Repaired)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab IV

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKehamilan (gestasi) adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya periodegestasi adalahantara 38 sampai 42 minggu. Komplikasi kehamilandapat terjadi padaperempuanselama ataupun sebelum kehamilan yang akan mengancam keselamatan ibu maupun bayi. Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dikenal sebagai kehamilan risiko tinggi.1 . Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama kehamilan, persalinan, ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas normal. Kriteria kehamilan risiko tinggi terbagi menjadi dua, yaitu: kriteria obstetrik dan kriteria medis. Adapun kriteria obstetrik yaitu: (1) Umur ( 19 tahun atau > 35 tahun); (2) Paritas (primigravida atau para, lebih dari 6 kali); (3) Riwayat kehamilan buruk ( 2 kali abortus, 2 kali partus prematurus, kematian janin dalam kandungan atau kematian perinatal, perdarahan persalinan, pre-eklampsia dan eklampsia, inersia uteri, kehamilan mola, riwayat saesar sebelumnya, pernah operasi ginekologik); (4) Disproporsi sefalo pelvik; (5) Persalinan terakhir 5 tahun). Sedangkan kriteria medis, yaitu: Anemia, hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, obesitas, infeksi saluran kemih, dan penyakit lain dalam kehamilan.Di dunia menurut laporan WHO tahun 2013 lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Di India, menurut penelitian yang dilakukan Bharti, dkk tahun 2013 dari 931 ibu hamil yang masuk kriteria penelitian, terdapat 31,4% (293) ibu dengan kehamilan risiko tinggi. Di Bangladesh angka kejadian kehamilan risiko tinggi adalah 69,5%. Adapun di Kashmir menurut penelitian yang dilakukan Mufti, dkk tahun 2009 angka kejadian kehamilan risiko tinggi adalah sebesar 15%Di Indonesia, Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2010 angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah kehamilan risiko tinggi, yaitu perdarahan (28%), eklampisa (24%), infeksi (11%), abortus (5%), dan partus lama (5%). Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) menjadi penyebab utama terjadinya perdaran dan infeksi. Angka kejadian kehamilan risiko tinggi di Rumah Sakit Dr. Sutomo Surabaya adalah sebesar 30,8% dari seluruh ibu hamil yang memeriksakan kandunganya di Rumah Sakit Dr. Sutomo, angka kejadian kehamilan risiko tinggi lebih tinggi terjadi di Medan, yaitu di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan dengan angka kejadian sebesar 69,7% dari seluruh ibu hamil yang memeriksakan kandunganya, adapun angka kejadian kehamilan risiko tinggi di provinsi Jawa Tengah tahun 2006 adalah sebesar 82,9% lebih tinggi dibandingkan tahun 2005, yaitu 40%.Di Provinsi Sumatera Selatan, presentase ibu dengan kehamilan risiko tinggi mengalami peningkatan dari 11,24% pada tahun 2011 menjadi 38,89% pada tahun 2012 (Profil Kesehatan Sumsel, 2014). Cakupan ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk ke kota Palembang tahun 2012 adalah sebesar 80,03%. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 sebagian besar angka kematian ibu terjadi pada usia kehamilan 20 minggu, saat persalinan dan nifas, hanya sebagian kecil yang terjadi pada saat hamil 35 tahun yang merupakan risiko tinggi untuk hamil.(Profil Dinkes Kota Palembang, 2012).Kehamilan risiko mempunyai outcome yang buruk apabila dilakukan tata laksana secara umum seperti yang dilakukan pada kasus normal, untuk itu diperlukan sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan preventif sampai pada waktunya, harus melakukan tata laksana dengan cepat dan tepat dalam menyelamatkan ibu dan bayinya, atau hanya dipilih ibunya saja.2 Tingginya angka kehamilan risiko tinggi ini tentu tidak sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDGs), yaitu 102 per 100.000 ibu melahirkan pada tahun 2015. Tingginya kasus kehamilan risiko tinggi ini dapat disebabkan karena bebepa faktor, antara lain banyaknya kasus patologi yang dirujuk setelah ditangani di luar dan setelah terjadi komplikasi akibat kurang berjalananya pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi di fasilitas kesehatan primer

1.2. Perumusan Masalah1. Bagaimana pengelolaan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang?2. Bagaimanakah keberhasilan program pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang yang dijalankan?3. Apakah permasalahan atau hambatan yang terjadi sepanjang pelaksanaan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang?1.3Tujuan 1.3.1Tujuan UmumMengetahui cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang tahun 2014 dan permasalahan dalam cakupan pelayanan.

1.3.2 Tujuan Khusus Mengidentifikasi kehamilan risiko tinggi berdasarkan kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. Mengetahui penyebab permasalahan cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. Mencari solusi permasalahan cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang.

1.4Manfaat

1.4.1 Dinas KesehatanSebagai bahan masukan dan informasi kepada Dinas Kesehatan dalam menangani kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang.1.4.2 PuskesmasSebagai masukan dan pertimbangan dalam merencanakan program kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang pada masa yang akan datang.1.4.3 MasyarakatDapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, khusunya ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi sehingga angka kematian ibu dapat berkurang1.4.4. MahasiswaMenambah pengetahuan dan pengalaman

BAB IIIPROFIL PUSKESMAS ALANG-ALANG LEBAR PALEMBANG

3.1 PendahuluanPuskesmas adalah satuan organisasi fungsional dibidang pelayanan dasar, yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, dan terjangkau oleh masyarakat, berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan. Pembinaan peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan bertanggung jawab atas wilayah kerja yang telah ditetapkan.Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang sebagai unit pelayanan kesehatan dasar dalam mewujudkan Palembang Sehat mempunyai Visi Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di wilayah kerja. Dalam hal ini dibutuhkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan, meliputi Upaya Kesehatan Dasar (pokok) dan Upaya Kesehatan Pendukung yang berupa sumber daya kesehatan melalui sistem manajemen kesehatan dasar dan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).Profil Kesehatan Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk SIK yang isinya sebagian besar adalah hasil kegiatan pelayanan & pencapaian program kesehatan pada tahun 2014. Profil kesehatan Puskesmas Kenten tahun 2014 mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :1. Menggambarkan puskesmas secara umum dan status kesehatan masyarakat di wilayah binaan puskesmas Alang-Alang Lebar.2. Menggambarkan penyelenggaran pelayanan kesehatan dan hasil yang sudah dicapai yang dapat di gunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan puskesmas kedepan.

Visi Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di wilayah kerja.

Misi:1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan peningkatan pengetahuan.2. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.3. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.4. Meningkatkan peran serta masyarakat dibidang kesehatan.

Motto:Kami bahagia bila anda sehat

3.2 Sejarah Singkat Puskesmas Alang-Alang Lebar PalembangPuskemas Alang-Alang Lebar Palembang didirikan pada 01 April 2010, yang diresmikan oleh Walikota Palembang yaitu Bapak Ir. H. Eddy Santana Putra, M.T. Letak gedung puskemas adalah di jalan tembus terminal Alang-Alang Lebar, sehingga mudah dijangkau dari manapun. Pendirian puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang ini diharapkan dapat mengembangkan program jaminan mutu pelayanan kesehatan, sebagai salah satu upayanya yaitu dengan meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan-pelatihan. Program jaminan mutu pelayanan kesehatan berdampak positif dengan meningkatnya jumah kunjungan, sehingga puskesmas Alang-Alang Lebar dituntut untuk lebih maksimal dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Secara fisik puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang terlihat megah dengan bentuk bangunan modern dua lantai. Dengan tampilan yang menarik dan SDM yang profesional, maka puskesmas ini diharapkan menjadi puskesmas percontohan.

3.3 Nama Pimpinan Puskesmas Alang-Alang Lebar PalembangNoNamaPeriode Tahun

1.2.Dr. Zainal ThalibDr. Hj. Syari Masyithah, M.KesApril 2010-September 2013September 2013-sekarang

3.4 Pelayanan di Puskemas Alang-Alang Lebar Palembang1. Konsultasi dokter. Anak. Kebidanan. Penyakit dalam.

2. Pengobatan umum. Dewasa. Anak-anak.3. Pengobatan gigi. Pengobatan gigi.4. Laboraotirum klinik.5. Pengobatan TB paru dengan strategi DOTS.6. Pemeriksaan KIUR kesehatan umum haji.7. Pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA). Pelayanan KB. Pelayanan ANC. Konseling remaja (Pelayanan kesehatan peduli remaja).8. Konsultasi gilingan mas Gizi. Imunisasi. Kesehatan lingkungan.9. EKG.10. Instalasi Gawat Darurat.

3.5 Gambaran Umum Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang3.5.1 Wilayah KerjaBerdasarkan Surat Keputusan Walikota Palembang Nomor 260 tahun 2010 tentang Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas), bahwa wilayah kerja puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang meliputi dua kelurahan, yaitu: Kelurahan Talang Kelapa. Kelurahan Alang-Alang Lebar.Puskesmas Alang-Alang Lebar merupakan salah satu puskesmas induk di kecamatan Alang-Alang Lebar yang mempunyai dua puskesmas pembantu dan merupakan puskesmas koordinator untuk kecamatan Alang-Alang Lebar dengan luas wilayah kerja kelurahan Alang-Alang Lebar 532 Ha dan kelurahan Talang Kelapa 911 Ha. Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan puskemas dilengkapi satu puskesmas keliling dan 20 posyandu.

3.5.2 GeografiPuskesmas Alang-Alang Lebar terletak di tepi jalan raya utama di jalan tembus terminal Alang-Alang Lebar sehingga relatif mudah dicapai masyarakat dalam wilayah kerja maupun masyrakat perbatasan wilayah kerja.Geografi wilayah kerja puskesmas Alang-Alang Lebar terdiri dari daerah daratan dan sebagian kecil rawa. Batas wilayah kerja:1. Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukarami.2. Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ilir Barat I.3. Timur berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur I.4. Barat berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin.

3.5.3 Perumahan dan Bangunan Luas tanah: 1500 m2 Luas bangunan: 512 m2

3.5.4 Staf dan TenagaTenaga yang ada di puskemas Alang-Alang Lebar Palembang termasuk 2 puskesmas pembantuNoJenis TenagaJumlah

I1.2.3.

4.5.6.7.8.9.10.Puskemas IndukDokter umumDokter gigiSarjana/Sarjana mudaa. SKMb. S.Kepc. AKPERd. AKGe. AKBIDf. AKLg. Tek. Gigih. AK. GiziBidanPerawat kesahatanPerawat gigiTenaga gizi AnalisAsisten apotekerSLTA21

21213

10010110

II1.2.3.4.Puskesmas PembantuAKPERAKBIDBidanPerawat Kes

113

Jumlah21 orang

3.5.5 Demografi (Kependudukan) Puskesmas Alang-Alang LebarData jumlah penduduk da;am wilayah kerja sampai akhir tahun 2013 adalah 40.308 jiwa.

3.5.6 Sarana dan Prasarana Puskesmas Alang-Alang LebarUntuk memperluas jangkauan pelayanan, puskesmas Alang-Alang Lebar memilikki kendaraan operasional yaitu 1 unit kendaraan roda empat dam 1 unit kendaraan roda dua.

3.5.7 Program Kegiatan Puskesmas Alang-Alang LebarUntuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyuluruh (comprehensive health care service) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerjanya, setiap puskesmas melaksanakan fugnsinya dengan menjalankan beberapa program yang dikelompokkan menjadi 2, yaitu:1. Program Kesehatan DasarProgram kesehatan dasar berdasarkan kebutuhan kesehatan sebagian besar masyarakat di wilayah kerja puskesmas dan mempunya pengaruh yang besar dalam mengatasi masalah kesehatan nasional maupun internasioanl yang berkaitan dengan mobilitas dan mortalitas, meliputi 6 program, yaitu: Promosi Kesehatan. Pencegahan, Pengobatan Penyakit Menular. KIA, KB. Pengobatan. Kesehatan Lingkungan. Gizi.2. Program PengembanganProgram pengembangan mempunyai persyaratan, antara lain Puskesmas perkotaan. Puskesmas daerah wisata. Puskesmas daerah industri. Puskesmas daerah terpencil.Puskemas Alang-Alang Lebar sendiri sebagian telah melaksanakan 2 program tersebut, yaitu:1. Program Kesehatan Dasar1.1 Promosi kesehatanMeliputi kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan kepada masyarakat dalam wilayah binaan puskesmas melalui kegiatan: Penyuluhuan langsung PKM dan PHN. Penyebarluasan leaflet-leaflet. Pemasangan spanduk.1.2 P2P Kegiatan imunisasi. Pelacakan dan pengobatan DBD, TBC, kusta, diare, dan ISPA.

1.3 Pengobatan Pengobatan umum. Pengobatan gigi. Rujukan spesialistik. Emergensi. Pemeriksaan EKG. Foto rontgen gigi. Lab rutin, kimia darah. Pengobatan kesehatan jiwa.1.4 Kesehatan lingkungan Pengawasan kesehatan tempat-tempat umum, rumah makan, industri sederhana. Pengawasan dan pembinaan rumah yang memenuhi standar kesehatan. Konsultasi kesehatan lingkungan. Pemeriksaan air.1.5 KIA KB Pemeriksaan kehamilan. Peserta KB pelayanan akseptor KB. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pelayanan kesehatan anak sehat dan sakit. Konseling kesehatan ibu menyusui anak, wanita remaja, WUS.1.6 Gizi Pemberian vitamin A dan SF. Pemberian makanan tambahan. Konseling gizi. Pengawasan dampak kekurangan gizi.

2. Program PengembanganProgram pengembangan yang dilakukan di puskesmas Alang-Alang Lebar adalah UGD. GSI (Gerakan sayang ibu).Adapun kegiatan luar gedung yang telah dilaksanakan di puskesmas Alang-Alang Lebar: Posyandu, terdapat 20 posyandu. UKS dan UKGS 2 posyandu lansia, dengan 1 kelompok binaan. Puskemas keliling. Penyuluhan.

3.5.8 Situasi Sumber Daya Kesehatan35.8.1 Sarana Kesehatan Puskesmas Alang-Alang LebarSampai akhir tahun 2013 puskesmas Alang-Alang Lebar melayani sasaran penduduk di wilayah kerja dengan jumlah penduduk 40.335 jiwa di dua kelurahan, yaitu di kelurahan Alang-Alang Lebar dan kelurahan Talang Kelapa.Adapun jumlah puskesmas pembantu yang mendukung pelayanan puskesmas Alang-Alang Lebar ada 2 buah, yaitu Pustu Maskarebet dan Pustu Talang Kelapa. Jumlah kunjungan rawat jalan menunjukan peningkatan. Peningkatan ini tidak terlepas dari berbagai inovasi pelayanan yang dilakukan oleh puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. Sarana kesehatan sumber daya masyarakatDalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UBKM) diantaranya adalah Posyandu dan Poskeskel. Jumlah posyandu di wilayah kerja puskesmas ada 20, sedangkan jumlah poskeskel di wilayah kerja puskesmas ada 2 buah, yaitu di Kelurahan Talang Kelapa dan Kelurahan Alang-Alang Lebar.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pencapaian Pelayanan dan atau Rujukan Ibu Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi (Program Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana) di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang Tahun 2014Tabel 1. Cakupan Pencapaian Pelayanan dan atau Rujukan Ibu Hamil Risiko Tinggi/KomplikasiNoJenis KegiatanSatuanTarget SasaranPencapaianCakupan

1. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil berisiko tinggi/komplikasiIbu hamil15812981,65%

Cara menghitung cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan

X 100%defenitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

Jumlah ibu hamil di wilayah kerjas puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang pada tahun 2014 adalah 743 ibu hamil dan perkiraan ibu hamil dengan komplikasi kebidanan adalah 158 ibu hamil. Target pertahun untuk program kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana sesuai SPM dari Dinas Kesehatan kota Palembang yaitu sebesar 90%. Adapun hasil pencapaian pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang adalah 81,65%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang termasuk dalam program KIA-KB di puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang masih di bawah target.

Jumlah dan presentase penanganan komplikasi kebidanan di puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Jumlah dan Presentase Penanganan Komplikasi/Rujukan Risiko Tinggi Kebidanan di Puskesmas Alang-Alang Lebar PalembangNoKecamatanJumlah Ibu HamilPerkiraan Ibu Hamil Risiko Tinggi dengan Komplikasi KebidananPenanganan

JumlahPresentase

1.Alang-Alang Lebar201403382,5%

2.Talang Kelapa5421189681,3%

Jumlah74315812981,65%

Dari tabel di atas jumlah ibu hamil di kecamatan Talang Kelapa lebih banyak dibandingkan Alang-Alang Lebar, yaitu sebanyak 542 ibu hamil. Perkiraan ibu hamil dengan komplikasi di Talang Kelapa adalah sebanyak 118 orang. Adapun 96 ibu hamil sudah terlayani di puskesmas Alang-Alang Lebar dan untuk kecamatan Alang-Alang Lebar 33 ibu hamil sudah terlayani. Berdasarkan data tersebut masih banyak ibu hamil risiko tinggi yang belum terlayani ataupun dirujuk untuk penaganan lebih lanjut.

Kec.AlbarKec.Tl.KelapaJumlah ibu hamil risiko tinggiJumlah ibu hamil yang mendapat pelayananGambar 1. Diagram Jumlah Ibu Hamil Risiko Tinggi dengan Komplikasi Kebidanan di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang4.2 PembahasanBerdasarkan penjelasan diatas, didapatkan fakta bahwa masih kurangnya cakupan program KIA-KB dalam hal pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang tahun 2014. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh input, lingkungan dan proses. Input terdiri dari 5 komponen, yaitu: Man, Money, Method, Material, dan Machine. Sedangkan pada proses terdiri dari P1 (perencanaan), P2 (pergerakkan dan pelaksanaan), dan P3 (pengawasan, pengendalian, dan penilaian).

4.2.1 Identifikasi MasalahMasalahPencapaianTargetKurang

Cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi kurang dari target81,65%90%8,35%

4.2.2 Prioritas MasalahMasalahUrgensi(U) Keseriusan (S) Perkembangan(G)Total

Cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi kurang dari target45480

4.2.3 Mencari Akar Penyebab MasalahA. Inputa. Man Dari sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang, dalam pelayanan program KIA-KB, yaitu pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi, terdapat dokter penanggung jawab, yaitu kepala puskesmas, 1 bidan pemegang program pelayanan KIA-KB yang bertanggung jawab bukan hanya dalam memberikan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi tetapi juga mengikuti perkembangan kesehatan penderita, keluarga dan lingkungan sekitar penderita, serta dokter dan perawat di poliklinik umum yang berperan sebagai patner lintas sektor dalam pelayanan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi dan kader-kader di setiap posyandu yang mencari ibu hamil dengan risiko tinggi/komplikasi. Namun, pemberdayaan kader belum terlalu maksimal sehingga peran kader dalam memberikan penyuluhan akan bahaya nya kehamilan risiko tinggi terbatas. Hal ini menyebabkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi/komplikasi menjadi kurang. Sumber daya manusia dalam pelayanan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi juga kurang, mengingat satu petugas merangkap dua tugas, sehingga akan mengurangi waktu petugas menjalankan programnya. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang kehamilan risiko tinggi/komplikasi juga berpengaruh dalam rujukan ibu hamil risiko tinggi ini.b. MoneyTersedianya dana dari Dinas Kesehatan untuk program KIA-KB, seperti pengadaan fasilitas pelayanan ANC terpadu. Namun untuk kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi masih menggunakan dana BOK untuk transport kegiatan luar gedung bagi petugas. Selain itu minimnya dana pelatihan, membuat pelatihan jarang dilakukan.

c. Material Dalam pelayanan Kesehatan ibu, sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang adalah ruangan poliklinik kesehatan ibu dan anak, poliklinik tempat balai pengobatan secara umum, namun belum terdapat fasilitas laboratorium yang lengkap untuk ibu hamil. Tersedianya Pustu, Posyandu balita dan lansia yang dapat merujuk ibu hamil yang diduga berisiko tinggi/komplikasi.

d. Method Metode yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan ibu, mengacu pada pedoman pelayanan ANC terpadu secara nasional, dilakukan pemeriksaan sesuai standar ANC dan penjaringan tersangka ibu hami risiko tinggi pada mereka yang datang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan, bidan praktik swasta, dan didukung dengan penyuluhan oleh petugas kesehatan.Namun, tidak terdapat kunjungan rumah oleh petugas puskesmas yang dapat menilai lingkungan rumah, dikarenakan lingkungan rumah berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu hamil. Bila terdapat ibu hamil dengan risiko tinggi maka perlu dilakukan rujukan. Penemuan ibu hamil risiko tinggi dilakukan oleh kader puskesmas dan kerjasama lintas program. Jika kader puskesmas menemukan adanya ibu dengan kehamilan risiko tinggi, maka ibu tersebut akan diperintahkan untuk ke puskesmas agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kerja sama lintas program yang mendukung program gerakan sayang ibu (GSI) belum berjalan dengan baik dinilai dengan masih kurangnya penyuluhan yang dilakukan ke masyarakat mengenai kehamilan risiko tinggi. Ibu dengan kehamilan risiko tinggi tidak hanya berobat ke puskesmas, namun ada juga yang melakukan ANC di klinik dan bidan praktik swasta. Belum adanya kerja sama yang baik antara praktik swasta dan puskesmas dalam hal ibu dengan kehamilan risiko tinggi. Rujukan balik juga tidak jalan. Kurangnya pengetahuan nakes juga berpengaruh terhadap pencapaian pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi.

e. MachineryDi puskemas Alang-Alang Lebar Palembang tersedia alat untuk melakukan ANC seperti dopler, meteran, timbangan berat badan, dan tensimeter, namu tidak adanya SOP kehamilan risiko tinggi di puskesmas. Namun untuk media informasi promosi kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi masih kurang seperti poster atau leaflet untuk sosialisasi di tempat umum. Selain itu, SOP untuk penanganan kehamilan risiko tinggi hanya terdapat di puskesmas, sedangkan di pustu maupun posyandu tidak ada. Kurangnya fasilitas laboraotirum, seperti reagen laboratorium, membuat diagnosis risiko tinggi ibu hamil terkendala sehingga angka pencapaian rujukan berkurang.

f. EnvironmentRendahnya ekonomi masyarakat membuat ibu hamil jarang ke puskemas untuk ANC. Selain itu kurangnya perhatian penduduk terhadap ibu hamil menjadi penyebab masalah dari kurang nya cakupan pelayanan/rujukan ibu hamil risiko tinggi

B. Prosesa. Perencanaan Dalam perencanaan pelayanan ibu hamil dengan risiko tinggi, puskesmas Alang-Alang Lebar mempunyai target di Puskesmas, yakni 90%, seorang pegawai yang khusus menangani program kesehatan ibu dan kader yang bertugas melakukan penemuan ibu hamil yang berisko tinggi/komplikasi.

b. PelaksanaanPetugas kesehatan (bidan) di poli KIA-KB melakukan anamnesis dan ANC terpadu kepada ibu hamil. Ibu yang berisiko tinggi di rujuk ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, selain itu dilakukan kerjasama lintas sektor dengan dokter puskemas di balai pengobatan/poli umum. Petugas kesehatan di pustu merujuk ke puskesmas untuk diperiksa bila pasien termasuk kategori kehamilan risiko tinggi. Kurangnya koordinasi untuk pendataan ibu hamil risiko tinggi yang berobat ke klinik swasta, bidan praktik swasta, dan rumah sakit.Selain itu, kerja sama lintas program dengan petugas promkes mengenai promosi kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi masih kurang. Ditandai dengan tidak ada jadwal penyuluhan yang teratur dan penyebaran media promosi kehamilan risiko tinggi di tempat umum atau di puskesmas.

c. Monitoring dan EvaluasiPemantauan dan evaluasi dilakukan dengan menelaah laporan kegiatan yang dilakukan setiap bulan pada mini lokakarya. Selain itu terdapat monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh dinas kesehatan kota Palembang.

C. OutputOutput dilihat dari cakupan program KIA termasuk KB. Target cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk bidang kesehatan adalah 90%. Di Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang cakupanya sebesar 81,65%. Hal ini menunjukkan cakupan pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi belum mencapai target.

Tabel 3. Pencapaian dan Target Pelayanan dan atau Rujukan Ibu Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi

KegiatanPencapaianTarget

Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi81,65%90%

Hasil ini belum mencapai target SPM pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi. Adapun hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berhubungan, yaitu dapat dilihat dari diagram fishbone di bawah

MACHINERYMANPetugas kerja rangkapPeran kader kurang

MONEY

Nakes kurang

Reagen laboratoirum