17
31 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Maintenance Dengan kecanggihan perangkat komunikasi yang baru, komunikasi menjadi lebih cepat dan mudah. Namun secanggih apapun itu, tetap saja buatan manusia dan jauh dari sempurna. Kerusakan atau gangguan yang terjadi pada salah satu komponen bisa saja mengakibatkan kinerja dari sistem terganggu. Untuk menjaga agar sistem dan jaringan komunikasi berjalan dengan lancar demi kepuasan pelanggan, PT. Telkom bandung memiliki kegiatan untuk merawat dan menjaga sistemnya, baik dari sisi hardware maupun software. Kegiatan ini biasa disebut dengan maintenance. Maintenance sudah dijadwalkan sedemikian rupa oleh PT. Telkom Bandung. Maintrnance ini dilakukan harus sesuai dengan jadwal. Jika melebihi jadwal maka dapat dikatakan tidak konsisten dan dapat beresiko penurunan kinerja hardware atau terjadi gangguan serta dapat kehilangan data yang sangat penting. Tapi jika dilakukan lebih cepat dari yang dijadwalkan maka masih dianggap konsisten, karena kita dianggap lebih care. Maintenance yang diterapkan PT. Telkom Bandung

BAB IV penanganan kerusakan DLU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

explain how to fix DLU

Citation preview

31

BAB IVPEMBAHASAN

4.1MaintenanceDengan kecanggihan perangkat komunikasi yang baru, komunikasi menjadi lebih cepat dan mudah. Namun secanggih apapun itu, tetap saja buatan manusia dan jauh dari sempurna. Kerusakan atau gangguan yang terjadi pada salah satu komponen bisa saja mengakibatkan kinerja dari sistem terganggu.Untuk menjaga agar sistem dan jaringan komunikasi berjalan dengan lancar demi kepuasan pelanggan, PT. Telkom bandung memiliki kegiatan untuk merawat dan menjaga sistemnya, baik dari sisi hardware maupun software. Kegiatan ini biasa disebut dengan maintenance. Maintenance sudah dijadwalkan sedemikian rupa oleh PT. Telkom Bandung. Maintrnance ini dilakukan harus sesuai dengan jadwal. Jika melebihi jadwal maka dapat dikatakan tidak konsisten dan dapat beresiko penurunan kinerja hardware atau terjadi gangguan serta dapat kehilangan data yang sangat penting. Tapi jika dilakukan lebih cepat dari yang dijadwalkan maka masih dianggap konsisten, karena kita dianggap lebih care. Maintenance yang diterapkan PT. Telkom Bandung meliputi Test modul pelanggan, Saving History File, Saving APS Routine, Saving APS Quarterly, Create Database Holiday, dan Evaluasi User ID.

4.1.1Test Modul PelangganUntuk mengetahui bagaimana kondisi dari modul-modul pelanggan yang ada bisa kita lihat melalui web telkom www.infracnr.com. Test modul ini dilakukan harian. Sentral yang mengalami gangguan akan muncul warna merah. Jika system berjalan baik maka warna hijau akan muncul.

Gambar 4.1 Checklist Harian

Untuk mengetahui modul mana yang mengalami gangguan, ada aplikasi downloader yang dimiliki telkom. Aplikasi ini akan mendownload suatu file yang isinya merupakan data kondisi dari modul-modul di suatu sentral.

Gambar 4.2 File hasil download dari masing-masing sentral

Gambar 4.3 Kondisi modul-modul pada DLU

Dari gambar di atas bisa kita lihat bagaimana kondisi modul-modul dari seluruh DLU yang ada di sentral Turangga. Status ACT diatas berarti aktif. Jadi modul-modl yang terdapat di DLU bekerja dengan baik. Namun jika terdapat status DST (Disturb), maka terdapat gangguan pada beberapa modul di DLU yang menunjukkan status DST.Selain dari status modul-modul DLU, juga berisi status dari LTG (Line Trunk Group), SN (Switching Network), serta status free space penyimpanan. Free space penyimpanan harus selalu dikontrol karena jika sampai mencapai batas minimal penyimpanan, maka data-data baik dari pelanggan maupun dari sentral itu sendiri akan langsung lewat atau tidak tersimpan. Ibarat jika kita mengisi pasir dalam suatu wadah. Pasir yang sudah tidak tertampung di wadah akan tumpah keluar. Jadi data baru disini bukan mereplace dari data lama karena data setiap waktu sangatlah penting jika sewaktu-waktu dibutuhkan. PT. Telkom sudah menetapkan free space hardisk harus berada di atas 50 GB.

Gambar 4.4 Display dari kapasitas bebas hardisk

4.1.2Saving History FileMaintenance bagian ini dilakukan mingguan. Disini dilakukan penyimpanan data yang berisi command-command yang telah dieksekusi. Selain itu juga bisa diketahui siapa saja yang menjalankan command-command.

4.1.3Saving APS (Aplication System) RoutineDilakukan setiap 2 minggu sekali. Dilakukan back up data pada sentral, subscriber, serta semua data base yang ada di sentral. Salain itu OS (operating system) juga perlu di back up, karena OS disini merupakan pengatur atau otak dari kinerja system di sentral. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi jika suatu saat terjadi kebakaran pada sentral ataupun jika sentral terkena virus yang bisa menyebabkan kerusakan pada OS. Jika terjadi hal demikian, kita bisa dengan mudah menginstal ulang OS yang telah kita back up.

4.1.4Saving APS (Aplication System) QuarterlyBagian maintenance disini dinamakan test golden. Sama seperti Saving APS routin, yaitu menyimpan database sentral, subscriber, serta back up OS. Namun dilakukan 3 bulan sekali. Ini merupakan rangkuman dari maintenance 2 mingguan (Saving APS Routin).

4.1.5Create Database HolidayPada maintenance ini dilakukan pengaturan untuk menurunkan tarif untuk hari libur atau cuti bersama. Sebelum memasuki hari libur, dilakukan setting tarif sampai jangka waktu tertentu, kemudian saat jangka waktu sudah habis sistem harus diatur ulang agar kembali ke tarif semula. Hal ini tidak termasuk untuk hari Minggu.

4.1.6Evaluasi User IDSelain maintenance untuk hardware dan software pada sistem, dilakukan juga evaluasi User ID. Maksudnya disini adalah dilakukan pengecekan pada database User yang bekerja di PT. Telkom Bandung. Tidak selalu orang-orang yang bekerja di sana selalu menetap. Mungkin ada yang pindah ke Telkom Regional lain, pensiun, ataupun berhenti bekerja di PT. Telkom Bandung. Kita harus menghapus data User tersebut agar tidak memakan space database dan penyalahgunaan.

4.2Penanganan Gangguan pada DLU (Digital Line Unit)Penggunaan telepon atau fix phone sampai sekarang masih banyak digunakan. Tedutama oleh perusahaan-perusahaan, sekolah, dan instantsi-instansi lain. Bahkan masih banyak orang-orang yang setia menggunakan layanan ini di rumah dan sekarang juga sedang digencarkan di perumahan. Dalam kenyataannya, pelanggan biasanya mengalami gangguan saat menelpon. Apakah itu tidak bisa menerima panggilan, bisa menelpon namun nomor yang dituju tidak bisa menerima atau mendengarkan penelpon, atau bahkan keduanya. Gangguan ini bisa timbul meskipun dari pihak Telkom sudah melakukan maintenance. Bisa diakibatkan karena pengaruh tegangan asing, maupun kecelakaan mendadak seperti terkena petir atau kebakaran.Jika pelanggan mengalami gangguan tersebut, pelanggan bisa melapor langsung ke kantor pelayanan Telkom atau melalui call center 147. Kemudian dari pelayanan tersebut akan memberitahukan kepada bagian MDF. Orang di bagian MDF akan memeriksa lokasi port pelanggan yang mengalami gangguan. Jika saat dicek ada tune, maka kerusakan kemungkinan terjadi antara jaringan sampai ke MDF. Sebaliknya jika tidak ada tune, MDF akan memberitahukan ke pihak Sentral untuk melakukan perbaikan. Biasanya gangguan yang terjadi pada DLU. Kita bisa mengetahui dibagian mana kerusakan terjadi menggunakan software TLWS (Trunk Line Work Station) dan melakukan perbaikan. Untuk melakukan perbaikan harus sesuai dengan prosedur tertentu agar tidak terjadi hal-hal yang bisa mengganggu kinerja sistem.

4.2.1Pengecekan Status DLU dan ModulUntuk melakukan perbaikan pada DLU, terlebih dahulu kita cek status dari DLU atau modul-modul yang mengalamu gangguan tersebut. Kita jalankan command pada software TLWS (Trunk Line Work Station) yaitu STATDLU:DLU=[nomor DLU]; . Maka akan muncul tampilan status DLU seperti gambar dibawah (missal DLU 100).

Gambar 4.5 Tampilan Status DLU 100 Tampilan diatas merupakan status DLU yang normal atau Active. Jika terdapat gangguan pada DLU tersebut, access-degrading akan menunjukkan DST (Disturb). Namun jika gangguan yang terjadi hanya pada sedikit modul, tidak terlihat pada status ini (Access-Degrading tetap normal). Maka dari itu kita gunakan command STATDLUMOD:DLU=[nomor DLU],MOD=X-X;. Akan tampil seperti gambar di bawah.

Gambar 4.6 Tampilan Status Modul pada DLU 100

Dari gambar di atas bisa kita lihat status dari seluruh modul di DLU 100. Kondisi modul dari gambar di atas menunjukkan kondisi yang baik atau normal. Jika ada gangguan pada modul, bagian yang dilingkari akan menunjukkan status NAC (No Access) pada modul tertentu yang mengalami gangguan.

4.2.2Mengubah Status Modul pada DLUSetelah kita melakukan pengecekan status, kita harus mengubah status modul-modul terlebih dahulu ke status MBL (Maintenance Blocked) agar kita bisa melakukan diagnosis dan mengganti modul. Kita gunakan command CONFDLU:DLU=[nomor DLU], DLUC[0/1], OST=CBL; kemudian CONFDLU:DLU=[nomor DLU], DLUC[0/1], OST=MBL; (DLUC0 untuk mengubah status seluruh modul di DLU side 0, DLUC1 untuk mengubah seluruh status modul di DLU side 1). Hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah.

Gambar 4.7 Tampilan config status modul DLU 100

4.2.3Diagnosa Modul-Modul pada DLUUntuk memastikan apakah status benar-benar sudah menjadi MBL, kita gunakan command STATDLU:DLU[nomor DLU];. Akan tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.8 Tampilan status DLU 100 setelah config status

Dari gambar diatas kita lihat status side 0 pada DLU 100 sudah menjadi MBL. Jika belum maka ulangi langkah atau command config status. Apabila sudah benar-benar menunjukkan stauts MBL, maka saatnya mendiagnosis DLU tersebut dengan command DIAGDLU:DLU=100,DLUC[0/1];. Akan tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.9 Tampilan hasil diagnosis pada DLU 100 side 0

Gambar di atas menunjukkan kondisi DLU hasil diagnose tidak ada kerusakan atau gangguan. Jika ada gangguan, maka hasil RESULT akan menunjukkan status FAULT dan akan menampilkan modul-modul apa yang mengalami gangguan serta posisi modul tersebut di DLU.

4.2.4Penggantian ModulBerdasarkan hasil diagnosis, jika mencul status FAULT maka kita bisa mengganti modul yang tertera pada hasil diagnosa. Perlu diperhatikan jika modul yang muncul terdapat jenis modul Control, SLMA, serta modul DCC (catu daya), maka penggantian awal sebaiknya pada modul control dahulu. Karena modul control ini sebagai pengontrol dari modul-modul lain. Mungkin saja modul SLMA itu tidak rusak hanya modul control yang rusak yang mengganggu kinerja modul-modul lainnya. Sistem akan menganggap modul lain juga mengalami gangguan. Jadi, kita bisa bekerja lebih efisien.Setelah dilakukan penggantian modul, kita lakukan diagnosis lagi dengan command DIAGDLU:DLU=[nomor DLU], DLUC0;. Jika hasil diagnosis masih FAULT, lakukan kembali penggantian modul berdasarkan hasil modul yang mengalami gangguan. Kemudian diagnosis lagi sampai status menjadi NO FAULT.

4.2.5Mengaktifkan Kembali Status Modul pada DLUSetelah melakukan penggantian modul dan berhasil mendapatkan status NO FAULT, selanjutnya kita aktifkan kembali modul-modul yang kita kondisikan statusnya tadi dari MBL ke ACT agar sistem bisa berjalan kembali. Jalankan command CONFDLU:DLU=[nomor DLU], DLUC[0/1], OST=ACT; seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.10 Tampilan config status DLU 100 menjadi ACT

Dengan command di atas maka modul-modul pada DLU 100 side 0 sudah kembali aktif. Untuk memastikan agar setiap modul bekerja dengan baik bisa kita cek kembali dengan command STATDLUMOD:DLU=[nomor DLU],MOD=X-X;. Akan tampil status dari modul-modul seperti gambar berikut.

Gambar 4.11 Tampilan Status Modul pada DLU 100

Pada akhirnya selesailah penanganan atau perbaikan gangguan pada DLU ini. Untuk menjaga sistem agar berjalan dengan baik dilakukan kembali perawatan-perawatan seperti yang telah dijadwalkan oleh PT. Telkom Bandung. Ada kalanya setelah dilakukan penanganan di atas masih saja muncul FAULT, bahkan semakin banyak modul-modul yang mengalami gangguan. Ini bisa disebabkan karena frame atau board dari rack DLU tersebut rusak. Solusinya adalah mengganti frame tersebut yang mengalami kerusakan. Bisa juga jika terkena petir yang menyebabkan 1 rack DLU rusak atau mengganti rack DLU dengan seri yang baru untuk menambah fitur-fitur komunikasi. Penggantian 1 rack DLU ini membutuhkan banyak tenaga karena sangat berat. Kendala lain adalah lokasi ruangan DLU yang berada di lantai atas. Selain itu akses pintu masuk yang kecil membuat penggantian rack kurang efisien.

33