13
58 BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PANDANGAN KRISTEN A. Pengertian Lingkungan Hidup Dalam Pandangan kristen Penciptaan lingkungan hidup dalam sebuah agama besar seperti Kristen mempunyai martabat besar. Kedua perjanjian dalam Kristen mendukung pendapat bahwa alam semesta secar fisik ini baik dan bahwa alam semesta ini merefleksikan penciptaannya. Sabda Tuhan dalam injil menegaskan: “Kemuliaan Tuhan dalam pekerjaan tangan-Nya dan dalam Taurat-Nya. Langit menceritakan Kemuliaan Allah, dan Cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mazmur 19:I-2)”. 1 Ada beberapa unsur dari pandangan Kristen mengenai lingkungan hidup dan tanggung jawab manusia didalamnya. Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup Kristen berasal dari teologi Kristen yang teistis. Hal ini pandangan Kristen mengenai lingkungan timbul dari doktrin tentang penciptaan. Ajaran dalam agama Kristen timbul dua aspek penting mengenai lingkungan dalam Kristen yaitu kepemilikan Allah dan kepelayanan manusia. 2 Dapat dipahami di sini bahwa Allah sebagai sang pencipta menempatkan manusia sebagai ciptaan Tuhan yang hidup bersama makhluk ciptaannya yang lain (lingkungan sekeliling manusia). 3 Kristen dalam berbicara masalah kosmos dan lingkungan hidup dalam cahaya kitab suci disandarkan pada sabda Tuhan. Bisa diselami dari beberapa 1 Al Kitab Injil, Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru, Lembaga Al Kitab Indonesia, Bogor, 1982, hlm. 606 2 Norman L. Geitser, Etika Kristen, Pilihan dan Isu Departemen Literatur Saat, Malang, 2001, hlm.386 3 William Chang, OFMCap, Moral Lingkungan Hidup, Kanisius, Yogyakarta, 2001, hlm.46

BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

  • Upload
    vandat

  • View
    229

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

58

BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

DALAM PANDANGAN KRISTEN

A. Pengertian Lingkungan Hidup Dalam Pandangan kristen

Penciptaan lingkungan hidup dalam sebuah agama besar

seperti Kristen mempunyai martabat besar. Kedua perjanjian dalam

Kristen mendukung pendapat bahwa alam semesta secar fisik ini baik

dan bahwa alam semesta ini merefleksikan penciptaannya. Sabda

Tuhan dalam injil menegaskan:

“Kemuliaan Tuhan dalam pekerjaan tangan-Nya dan dalam Taurat-Nya. Langit menceritakan Kemuliaan Allah, dan Cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mazmur 19:I-2)”.1

Ada beberapa unsur dari pandangan Kristen mengenai lingkungan

hidup dan tanggung jawab manusia didalamnya.

Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup Kristen berasal

dari teologi Kristen yang teistis. Hal ini pandangan Kristen mengenai

lingkungan timbul dari doktrin tentang penciptaan. Ajaran dalam

agama Kristen timbul dua aspek penting mengenai lingkungan dalam

Kristen yaitu kepemilikan Allah dan kepelayanan manusia.2 Dapat

dipahami di sini bahwa Allah sebagai sang pencipta menempatkan

manusia sebagai ciptaan Tuhan yang hidup bersama makhluk

ciptaannya yang lain (lingkungan sekeliling manusia).3 Kristen dalam

berbicara masalah kosmos dan lingkungan hidup dalam cahaya kitab

suci disandarkan pada sabda Tuhan. Bisa diselami dari beberapa

1 Al Kitab Injil, Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru, Lembaga Al Kitab Indonesia, Bogor, 1982, hlm. 606

2 Norman L. Geitser, Etika Kristen, Pilihan dan Isu Departemen Literatur Saat, Malang, 2001, hlm.386

3 William Chang, OFMCap, Moral Lingkungan Hidup, Kanisius, Yogyakarta, 2001, hlm.46

Page 2: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

59

firman Tuhan dalam perjanjian lama dan perjanjian baru tentang

lingkungan hidup di sini.

a. perjanjian lama

Penjelasan dalam perjanjian lama tentang lingkungan hidup

merupakan sesuatu keadaan keindahan, yang tidak sanggup

diungkapkan secara penuh oleh gaya sastra-mazmur-mazmur dan

kebijakan. Tuhan telah berfirman seperti yang tertera dalam kejadian

2:19-20 yang berbunyi:

“Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Di bawanyalah semuanya kepada manusia untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang di berikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.”4 Manusia mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan

dengan alam semesta. Manusia berhubungan dengan hewan. Seperti

yang dikisahkan dalam kitab kejadian tersebut, Tuhan telah

meciptakan suatu lingkungan hidup yang tediri dari manusia dan

segala disekelilingnya baik selain manusia dengan manusia untuk

membentuk suatu komunitas makhluk ciptaannya, dan di dalam

komunitas ini manusia bertanggung jawab.5

b. perjanjian baru

Pengertian kosmos atau lingkungan hidup dalam perjanjian

baru adalah himpunan keadaan dan kemungkinan dalam hidup.

pengertian ini bersifat kristologis, di mana lingkungan alam atau

kosmos dihubungkan dengan ruangan dan kata ini juga melukiskan

kemanusiaan, ruangan atau kosmos di sini adalah diciptakan oleh

Tuhan dan manusia melakukan sesuatu secara betanggung jawab.

Seperti yang diterangkan dalam surat-surat paulus, yang di maksud

4 Al Kitab Injil Perjanjian Lama, Op.cit, hlm 10

5 Ibid, hlm. 48

Page 3: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

60

dengan kosmos adalah segala sesuatu yang bukan Tuhan, yakni

lingkungan alam semesta. Lingkungan di sini bersinggungan dengan

semua benda dan mencakup kemanusiaan yang dilukiskan sebagai

alam semesta. Yang di maksud dengan kosmos adalah ruang yang

meliputi semua yang berada di luar Tuhan. Hal pemikiran ini paulus

tidak mempunyai keteraturan karena dunia telah kehilangan

keseimbangan dan keserasian seperti yang tertera dalam kitab suci

injil yang berbunyi:

“Dimanakah orang yan berhikmat? Di manakah ahli taurat? Di manakah ahli pembantah dari dunia ini? bukankah Allah telah membuat hikmah duia ini menjadi kebodohan? Oleh karena dunia, dalam hikmah Allah , tidak mengenal Allah oleh hikmahnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil”. (I Kor. 1:20-21).6

B. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Hidup Dalam Kristen Masalah ekologi atau lingkungan hidup umumnya terkait

dengan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan

hidup. Hubungan ketergantungan ini dibutuhkan kesadaran yang

hakiki dalam menghadapi keadaan hidup dan lingkungannya.

Manusia saat ini sebenarnya menyadarai dampak dari bahaya

penggarapan alam semesta yang saat ini timbul kerenggangan

antara hubungan manusia dengan lingkungan hidup. penggarapan

ini seiring dengan teori-teori dan teologi yang dominan pada abad 19-

an dan 20-an. Penguasa ekonomi dan politik telah memanfaatkan

manusia, manusia yang di anggap lemah dan tidak berdaya untuk

menggarap dan memporak -porandakan alam dan lingkungan hidup

untuk dimanfaatkan kepentingan pribadi.7 Hal ini terdapat kesalahan

sikap dasar manusia terhadap lingkungan hidup.

6 Ibid, hlm.52

7 Ibid, hlm. 31

Page 4: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

61

Terhadap segala makhluk ciptaannya, seharusnya manusia

bersikap menghargai dan memperlakukannya sesuai dengan nilai

yang tekandung di dalam makhluk ciptaannya. Mengingat manusia

adalah berkodrat sosial, maka kebanyakan tindakan manusiawi

mencakup kerja sama dan hubungan manusia dengan segala ciptaan

Tuhan.8

Banyak manusia yang tak beriman kepada Tuhan

berpendapat bahwa manusia adalah satu-satunya sumber makna

dan nilai dalam alam semesta. Ciptaan selain manusia di pandang

sebagai makhluk hidup yang tidak berdaya pikir dan tidak bernilai

dalam dirinya. Pandangan non religius ini memperlakukan alam

semesta tanpa belas kasihan, yaitu tanpa batas dan penghargaan

kepada benda-benda non manusiawi.

Perkembangan tersebut adalah penggarapan alam semesta

tanpa batas, cenderung menghabis-habiskan alam demi kepentingan

kelompok manusia tertentu. Keterbatasan sumber kekayaan alam

tidak diperhitungkan dan tidak dipertimbangkan lagi. Sikap dan

perlakuan mereka terhadap alam dan lingkungan hidup tidak

dikaitkan dengan sang pencipta. Akibatnya, yang kaya semakin kaya

sedangkan yang miskin semakin miskin akibat segala bentuk fasilitas

yang diperoleh dari pihak penguasa tertentu.

Sungguhpun demikian, masih ada pihak yang mengakui

kekuatan dan nilai yang tinggal dalam makhluk selain manusia.

Makna dan keindahan dan ciptaan menimbulkan sikap kagum dan

terpesona. Walaupun belum seutuhnya masyarakat ini mengakui

adanya sikap hormat yang bersifat religius kepada alam dan

hubungan kepada ciptaan lain non manusia.

8 Martin Lukito Sinaga, Menembus Ciptaan: konferensi Tingkat Tinggi BumiR io: Tantangan Bagi Gereja, Gereja, Gunung Mulia, Jakarta, 1994, hlm.85

Page 5: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

62

Kekayaan alam tidak hanya dimanfaatkan sebagai obyek

penyelidikan dan jumlah keuntungan golongan tertentu, namun

digunakan untuk keperluan dan kepentingan masyarakat kecil dan

miskin. Dewasa ini terdapat banyak kasus dimasyarakat yang sulit

mendapatkan penghasilan, makanan, dan minuman secukupnya.

Berkenaan dengan alam, manusia biasanya mencari keuntungan,

pemenuhan kebutuhan manusia hanya perlu diingat bahwa

keberhasilan dalam dunia pertanian atau pertambangan selalu

tergantung pada unsur-unsur lain diluar diri manusia yaitu takdir

Tuhan.

Perkembangan hubungan manusia dalam hubungannya

dengan alam atau lingkungan dapat diidentifikasikan melalui tiga

kategori yang menonjol. Pertama, memandang alam sebagai ruang

kuasa-kuasa yang menakutkan. Gunung-gunung, pohon-pohon

besar, sungai-sungai dan lain-lainnya, di pandang sebagai tempat

hunian dewa-dewa atau ilah-ilah, yang sewaktu-waktu dapat

mendatangkan bencana yang menghancurkan bagi manusia.

Kategori ini, manusia patuh dan tunduk terhadap alam dan berusaha

membujuk alam supaya bersahabat. Bujukan-bujukan ini bisa berupa

sikap hormat dan tidak mengganggu, bisa juga dengan upacara adat

atau keagamaan yang bertujuan menjaga kekeramatan alam

tersebut. Manusia pada tahap ini berharap sang penghuni alam tidak

mengganggu manusia juga tidak mendatangkan petaka bahkan

menjadi pelindung manusia. Hasil dari sikap ini adalah alam tidak

rusak dan tetap lestari, tetapi di sisi lain, potensi alam yang besar

tidak tergali secara optimal.

Kedua, alam atau lingkungan merupakan suatu objek yang

dapat diselidiki dan dimanfaatkan oleh manusia. Inilah pandangan

yang secara umum dikembangkan oleh masyarakat modern. Tahap

ini manusia tidak takut lagi dengan alam. Alam ditaklukkan dan di

kuras untuk kepentigan individu manusia. Hasil dari sikap ini jelas

Page 6: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

63

kehancuran lingkungan alam dan penyakit inilah yang sedang

menjangkit lingkungan hidup saat ini. lingkungan hidup sekarat, hutan

di babat habis, air tanah di sedot habis-habisan, binatang-binatang di

buru secara tak terkendali, air dan udara terpolusi, akibatnya

keserasian lingkungan hidup terganggu.

Ketiga, alam dan manusia di pandang sebagai dua objek

yang saling mempengaruhi. Pandangan seperti ini, manusia

mengelola alam itu secara hati-hati sehingga pada satu pihak alam

mendatangkan manfaat bagi manusia dan dipihak lain manusia

menjaga kelestarian lingkunga hidup.9

Manusia yang menjalani hubungannya dengan alam dan

lingkungan hidup dengan cara pandang yang ketiga, cenderung

menyadari dengan sungguh-sunguh bahwa cara manusia

memperlakukan alam akan menentukan apa keuntungan yang akan

diberikan oleh alam. Alam dan lingkungan hidup apabila

disumberdayakan untuk di kuras untuk kepentingan individu yang

membabi buta, maka suatu ketika akan mendatangkan petaka bagi

kelangsungan hidup (ekosistem) lingkungan hidup. Tindakan

manusia mengelola alam sekaligus memelihara alam akan

menjadikan sumber penghidupan terus menerus dan tak ada

habisnya untuk manusia. Firman Tuhan dalam Kejadian 2:15 yang

berbunyi:

“Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkanya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”.10 Mengusahakan di sini berarti memanfaatkan alam untuk

kebutuhan dan kesejahteraan manusia. Memelihara berarti menjaga

alam agar tak hancur , serta tetap lestari. Ketiga kategori di atas

9 Arliyanus Larosa, Misi sosial Gereja, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993, hlm.84

10 Al Kitab Injil Perjanjian Lama, Op.cit. hlm.10

Page 7: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

64

dalam ajaran kekristenan lebih condong, kategori ketigalah yang

sesuai dengan firman Tuhan. Misi sosial gereja adalah

mengusahakan dan memelihara lingkungan dan alam semesta ini

sesuai dengan perintah Allah.

C. Pemeliharaan Dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup Dalam Kristen

Kehidupan manusia adalah merupakan pusat keprihatinan

dan perhatian setiap agama termasuk dalam agama Kristen.

Keseluruhan ajaran agama Kristen pada intinya bertujuan

mengarahkan manusia untuk memelihara, mengembangkan, dan

meningkatkan mutu kehidupan.11

Allah yang di kenal kebanyakan orang Kristen dalam Al kitab

adalah Allah yang menjadi sumber terang dan pengetahuan. Roh

Allah yang menyelidiki perkara Allah yang dalam-dalam menerangi

juga roh manusia dan segala yang dijadikan oleh Allah, kitab suci

menerangkan:

“Karena itu seperti ada tertulis: Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, Aku tidak datang dengan kata-katayang indah atau dengan hikmah untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu.” (I Kor. 2:1)12.

Manusia dijadikan menurut gambar Allah. Tuhan tak menghendaki

manusia hidup dalam kegelapan dan ketidaktahuan. Tuhan

menghendaki supaya manusia mengenalnya dan Tuhan

menghendaki supaya manusia menyelidiki segala yang dijadikan oleh

11 Zakaria.J.ngelow, Spiritualitas Baru, Agama Dan Aspirasi Rakyat, PT. Institut DIA, Jakarta, 1994, hlm. 126

12 Al Kitab Injil Perjanjian Lama, Op.cit, hlm. 210

Page 8: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

65

Tuhan dan dengan demikian memperoleh pengetahuan dan

pengertian atas jalan dan karya Tuhan.13

Tugas manusia dalam hal pemeliharaan dan pemanfaatan

lingkungan hidup di sini sangat diperlukan pola pikir manusia. Allah

memberikan tugas kepada manusia supaya menyelidiki segala

sesuatu dan berusaha mendapatkan pengetahuan agar bisa

mengungkap misteri yang terkandung dalan alam untuk

kesejahteraan manusia. Ringkasan yang tercantum dalam Matius 22:

37 tertulis

“Hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu dan dengan segenap jiwamu dan sepenuh akal budimu”14. Penekanan ini supaya manusia menggunaan akal budinya

dengan penyerahan dan ketekunan sepenuhnya. Tuhan melalui

perintahnya, memberikan tugas kepada manusia supaya memeriksa

dan menyelidiki segala sesuatu yang terjadi di bawah langit.

Perkembangan ilmu dan teknologi manusia semakin

termotivasi dan berkembang dengan pesat. Manusia semakin berfikir

tentang bagaimana meningkatkan kesejahteraan hidup, maka

dengan ini manusia berusaha memanfaatkan alam sekelilingnya yaitu

lingkungan hidup. Hingga kini masih hidup dan berkembang pikiran

dan kecenderungan manusia untuk mengobjekkan alam. Manusia

ditempatkan terlepas dari alam dan manusia menjadi pengamat dan

penggarap alam semesta. Manusia memusatkan perhatian pada

masalah bagaimana benda-benda yang ada dalam alam berfungsi.

Manusia modern umumnya kurang melihat makhluk ciptaan sebagai

mana adanya. Makhluk ciptaan tidak dipandang sebagai kesatuan

organisme. Gejala ini menimbulkan rentetan keadaan reformatif dan

13 Sugiarto, EtikaKristen dan Kebudayaan,Badan Penerbitan Kristen, Jakarta, hlm. 64-65

14 Al Kitab, op.cit, hlm. 33

Page 9: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

66

revolusioner dalam hidup manusia. Banyak pihak memandang bahwa

sikap demikian telah menjadi sumber krisis ekologi sekarang ini.

Manusia menjadi pemakai dan pemanfaat alam lingkungan hidup ini.

pandangan ini sangat berhubungan erat dengan sikap dasar manusia

menghadapi makhluk ciptaan dan kekayaan alam.15

Menanggulangi dampak yang akan menjerumuskan manusia

dan lingkungan hidup maka perlu peninjauan kemballi pada Al Kitab

tentang bagaimana pemanfaatan dan pemeliharaan yang sesuai

dengan Kristen. Firman Tuhan dalam Kejadian 2 :15 (lihat hlm.60) ini

hendaknya menjadi rujukan yang serius bagi umat manusia untuk

dapat memanfaatkan dan memelihara lingkungan hidup.

Bagaimanakah dalam merealisasikan seruan firman Tuhan

tersebut dalam mengusahakan dan memelihara alam semesta

tersebut, serta tanggung jawab manusia sebagai penjaga alam

semesta ini?

Firman Tuhan dalam Kejadian 10-15 menyebutkan dua

standar untuk menilai tindakan yang dapat dikategorikan sebagai

pelaksana misi sosial gereja upaya dan memelihara lingkungan

hidup. Pertma, mewujudkan misi sosial gereja dalam mengusahakan

dan memelihara lingkungan secara baik dan benar bila kita telah

berusaha menjaga agar dunia tetap menarik. Firman Tuhan dalam

ayat 9 menyaksikan bahwa Allah telah mengisi dunia ini dengan

segala sesuatu yang menarik.

“Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan baik untuk di makan buahnya.” Menarik disini adalah yang indah, yang memukau, yang

menimbulkan rasa betah. Ini bisa kita mulai dengan melakukan yang

sederhana dilingkungan rumah kita ini. halaman rumah jangan di

tutup dengan semen semua, melainkan tanamilah dengan tanaman

15 William Chang, op.cit, hlm.38

Page 10: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

67

yang mendatangkan keindahan dan rasa nyaman. Membersihkan

saluran air, dan lain sebagainya.

Kedua, dalam mewujudkan misi sosial gereja dalam

mengusahakan dan memelihara lingkungan hidup secara baik dan

benar bila setiap tindakan kita memungkinkan tetap terpeliharanya

kehidupan yang berkesinambungan (Kejadian 2:10-14). Ayat ini

manusia mendapat informasi bahwa Allah mengalirkan suatu sungai

yang terbagi menjadi empat cabang untuk membasahi taman eden.

Sungai disini adalah simbol kehidupan. Aliran sungai memungkinkan

tumbuhan dan makhluk hidup tetap hidup. panggilan terhadap

manusia ini memainkan peran yang sama, yaitu melakukan sesuatu

yang memungkinkan tetap terpeliharanya kemungkinan untuk hidup

tersebut.16

Kepengurusan yang baik tentang pemanfaatan dan

pemeliharaan yang baik telah ditegaskan oleh Allah tentang

pemberian kepercayaan kepada manusia untuk memelihara bumi

dan sumber-sumber alam yang terkandung didalamnya dan juga

manusia harus bertindak dengan penuh tanggung jawab terhadap

sumber-sumber tersebut. Kitab suci mengatakan:

“yang akhirnya di tuntut dari pelayanan-pelayanan yang demikian adalah, bahwa mereka ternyata dapat di percaya” (I Korintus 4:2).17 Bukan kepengurusan yang baik jika manusia menghabiskan

dengan sia-sia sumber-sumber alam kita yang bernilai. Bumi adalah

taman Allah dan manusia adalah penjaganya. Tuhan berfirman

kepada Ayub yang berbunyi:

“Siapakah yang menghadapi aku, yang aku biarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaanku” (Ayub 41:2).18

16 Arliyanus Larosa, op.cit, hlm. 86.

17 Al Kitab, op.cit, hlm.228

Page 11: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

68

Penekanan ini mengharuskan manusia untuk tidak

mengubah taman Allah menjadi padang gurun, demikian alam

sekeliling manusia. Pemeliharaan lingkungan tetap akan dilakukan

umat manusia secara bertanggung jawab di mana saja dan

disekelilingnya dan mengasihi sesama dalam lingkungan sosial dan

lingkungannya. Memanfaatkan hasil alam yang terkandung

didalamnya dengan secukupnya, tidak boros artinya tidak

menghambur-hamburkannya serta tidak mengeksplooiitasi isi alam

untuk kekayaan individu. Terciptalah keseimbangan alam, alam tetap

lestari dan manusia tetap sejahtera dengan mengamalkan dan taat

dengan hukum-hukum Tuhan.

Jadi, masalah lingkungan hidup bagaimana pun juga tidak

mungkin dikupas tanpa hubungan dengan manusia sebagai salah

satu anasir hakiki dalam seluruh organisme jagad raya. Tuhan telah

membekali manusia dengan kemampuan untuk hidup dan bekerja

sama dengan-Nya dan segala makhluk ciptaan guna memajukan dan

membangun yang tenngah ditempati.

Pembangunan dan perkembangan dunia akan terwujud jika

manusia keluar dari diri dan menyadari diri sebagai makhluk ciptaan

yang paling bertanggung jawab atas lingkungan hidup. Manusia

dipercayai untuk mengelola kekayaan alam secara bijaksana dan

bertanggung jawab. Kebebasan dan kemerdekaan dianugrahkan

Tuhan kepada setiap manusia. Kebebasan inilah manusia

seharusnya mengembangkan sikap dan tindakan yang sesuai

dengan kehendak Tuhan dan bisa dipertanggungjawabkan. Tindakan

mewujudkan otentisitas diri dalam tugas-tugas yang dikerjakan,

manusia sungguh-sungguh perlu menyadari sebagai makhluk sosial

yang dan tindakannya terkait dengan anasir-anasir lain dalam jagad

18 Ibid, hlm.594

Page 12: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

69

raya. Tidak bisa di sangkal bahwa tindakan manusia senantiasa

berdampak bagi hidup dan keadaan orang lain disekitarnya.

Contoh, sebelum menebang pohon dalam kebun, seseorang

tersebut haruslah mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk

menanam pohon itu dan dampak sampingan dari penebangan pohon

tersebut. Tanpa pertimbangan itu, maka tidak sedikit kerugian yang

harus ditanggung oleh pemilik kebun itu sendiri. Contoh lain, sebelum

seseorang memburu jenis burung tertentu dalam taman haruslah

memperhatikan jenis-jenis burung, kekayaan khasanah burung dan

dampak samping tindakannya.

Manusia harus mengembangkan sikap penghargaan dan

tanggung jawab penuh atas tindakkannya sehubungan dengan

keadaan lingkungan hidup. Hal ini bisa terwujud kalau manusia terus

menerus memperbaharui diri sebagai makhluk sosial yang hidup di

tengah-tengah makhluk ciptaan lain dan manusialah yang paling

bertanggung jawab atas peristiwa apapun yang terjadi di tengah

lingkungan hidup ini. Manusia baru disini adalah manusia yang

dilahirkan kembali dalam semangat ekologis, yang mampu

menyadari, mengontrol dan membatasi diri dalam tindakan

menyangkut lingkungan hidup. Manusia baru ini mengakui adanya

nilai intrinsik dalam makhluk ciptaan Tuhan, bersikap rendah hati dan

berusaha terus mengembangkan sikap solider dengan segala

makhluk ciptaan Tuhan. Sebenarnya manusia adalah yang akan

menjadi pradigma baru dalam rangka melindungi dan

menyelamatkan keadaan alam semesta dan lingkungan hidup.

Paradigma ini bukan lagi rumusan-rumusan, norma-norma atau teori-

teori yang berstruktur abstrak, melainkan hidup dan tindakan nyata

manusia. Tindakan ini sungguh diperlukan kerjasama antara pribadi

manusia dalam mengelola lingkungan hidup. Sebagai orang beriman,

iman akan penciptaan oleh Tuhan akan mewarnai pandangan dan

sikap seseorang terhadap seluruh ciptaan Tuhan. Sementara itu, bagi

Page 13: BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1... · Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup ... antara

70

mereka yang belum meyakini hal ini dapat berpegang pada prinsip

tenggang rasa dengan segala makhluk hidup dan non hidup lainnya,

sebab semuanya adalah penghuni dunia ini.