Author
letram
View
234
Download
0
Embed Size (px)
BABIVPembangunanKnowledgeBase
Pembangunan knowledge base dalam penelitian tesis ini dilakukan dengan
pendekatan "rapid prototyping". Oleh karena itu setelah pengetahuan yang
diperolehdari dokumentasi pabrikdanhasil wawancara tahapawal, kemudian
dilakukankodifikasi.Hasildarikodifikasipengetahuantersebutdievaluasiserta
dimasukkandalamengineknowledgebase.
IV.1 StudiLiteratur
Studi literatur merupakan tahap untuk mempelajari domain teknik kimia
khususnyaprosespabrikamonia.Halutamadalampengoperasianindustriproses
kimiaadalahkondisioperasipabrik.Kondisioperasipabrikiniharusdikendalikan
untukmendapatkanprodukyangsesuaidengankualitasdankuantitas. Gambar
IV.1menunjukkanbahwapadasubbabinipadalangkahpertamayaitutahapstudi
literatur.
GambarIV.1Langkah1pembanguanknowledgebase
Untuk mengoperasikan pabrik sesuai kondisi yang optimal harus memahami
teknologi pemrosesan amonia, peralatan yang digunakan, sistem kontrol, dan
sistem interlock pabrikamonia. Pemahamandomainprosesindustripembuatan
amoniaterutamapadaunitprimaryreformerdiambildari"BukuPetunjukOperasi
PabrikAmoniaKaltim4PTPupukKaltim,Tbk".
39
IV.1.1 PembuatanAmonia
Amoniak merupakan hasil reaksi antara gas Hidrogen (H2) dan Nitrogen (N2)
dengan perbandingan Hidrogen dan Nitrogen 3:1. Sumber H2 adalah dari
demineralizedwater/uapproses(steam)danhidrokarbonyangberasal dari gas
alam.SumberN2adalahudaraluar/atmosfer[PetunjukOperasiPKT,1995].
Secara umumunitunit proses di pabrik amoniak adalah seperti tampak pada
GambarIV.2,yaituseksidesulphurization,seksiReforming(PrimaryReformer,
Secondary Reformer), seksi Gas Purification (Shift Converter, C02 Removal,
Methanation),danseksiAmmoniaSynthesisLoop
GambarIV.2Diagrampembuatanamonia
Prosespembuatanamoniasecaraumumdiawalidengangasalamdiumpankanke
Seksi Desulphurization untukdihilangkankandungansulfurnyadankemudian
direaksikan denganuap danudarasehinggamenghasilkan gas sintesis mentah
(gas proses). Komponen utama gas ini adalah Hidrogen (H2), Nitrogen (N2),
Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2) dan uap. Selanjutnya gas ini
diteruskankebagianpemurniangasyangterdiridariSeksiShiftConverterdan
40
DesulphurizationSection
ReformingSection
ShiftSection
CO2 RemovalSection Methanation
AmmoniaSynthesis
Loop
Gas Alam
Uap
Udara CO2
GasSintesisMentah
ke Pabrik Urea
Amoniak
CO2Removal.PadaSeksiShiftinigasCOdiubahmenjadigasCO2danH2dengan
bantuan uap sehingga kadar H2 menjadi meningkat. Kemudian gas CO2
dihilangkandiSeksiCO2Removal.
Gas CO dan CO2 yang tersisa direaksikan dengan H2 untuk diubah menjadi
metanadiSeksiMethanation.Setelahitugassintesisyangmurniinidinaikkan
tekanannya dan dialirkan ke Seksi Ammonia Synthesis Loop untuk diubah
menjadiamoniak.Gasamoniakiniditeruskankebagianreaktorsintesisdipabrik
urea untuk diproses lebih lanjut. Gas CO2 yang dipisahkan pada Seksi CO2
Removal kemudian dikirimkebagian kompresi di pabrik urea untukdiproses
lebihlanjutpula.
IV.1.2 UnitPrimaryReformer
PabrikAmoniakKaltim4dengankapasitas1000ton/haridenganlisensiproses
dari Haldor Topsoe A/S. Pada proses di primary reformer, Gas alam dengan
komposisi utama CH4 yang telah dihilangkan kandungan sulfurnya diubah
menjadireforminggasdenganreaksikatalitikantaracampuranhydrocarbondan
steam, panas yang dibutuhkan untuk reaksi disuplai dari panas radiasi hasil
pembakarangasalamyangkeluardariburnerdanmengalir sepanjangdinding
reformer. Panas sensible flue gas dari radiant section primary reformer
dimanfaatkanuntukmemanaskanberbagaimacammediadidalamseksi waste
heatrecovery.
Primary reformer terdiri dari 114 tube dan waste heat recovery system. Tube
berisikatalisdiduaradiantsectiondansistempembakaransidefiringyangterdiri
dari 7 rowburners dengan total 448burners. Sedangkan waste heat recovery
system yang terdiri dari mixed feedpreheater coil, process air heater coil,
superheater steam coil, feed preheater coil, dan Boiler Feed Water (BFW)
preheatercoil.
Mixedfeedpreheatercoildigunakanuntukmemanaskancampurandsteam110kg/
41
cm2.gmenjadisuperheatedsystem. Feedpreheatercoil yangdigunakanuntuk
memanaskangasalamsebelummasukkeseksidesulfurasi.BFWpreheatercoil
yangdigunakanuntukmemanaskanairumpanboiler.
Sebelumdimasukkankeprimaryreformercampuranhidrokarbondansteampada
tekanan 41kg/cm2.g dipanaskan terlebih dahulu di mixed feed gas preheater
sampaitemperaturmencapai510oC535oC.Gasprosesmengalirkebawahmelalui
vertikaltubeyangberisikatalis.
IV.2 PengumpulanPengetahuan(KnowledgeCapture)
Tahapkeduadalampembangunanknowledgebaseiniadalahknowledgecapture
sepertipada GambarIV.3.Pengetahuanmengenaipengoperasianpabrikamonia
di Pabrik Amonia Kaltim4 PKT terdiri dari pengetahuan yang telah
terdokumentasikandanyangbelumterdokumentasikan(pengetahuantacit).
GambarIV.3Langkah2pembangunanknowledgebase
Pengetahuan yang terdokumentasikan ini meliputi dokumen mengenai
pengoperasian pabrik, peralatan pabrik, dansisteminstrumentasi pabrik. Yang
dimaksudkansisteminstrumentasipabrikmerupakandokumenmengenaisistem
pengendalianyangterinstaldiPabrikAmoniaKaltim4PKT.
Pengetahuan tacit dalamhal ini merupakanpengetahuan pengoperasian pabrik
yangdimilikiolehparapegawaiPabrikAmoniaKaltim4PKTyangtelahlama
bekerja mengoperasikan pabrik tersebut. Pengalaman dalam mengoperasikan
pabrikiniberupakasuskasusdanpenyelesaiannyasertahalhalproseduralyang
42
tidaktercantumdalamStandarrdOperatingProcedure(SOP)pabrik.
IV.2.1 PengetahuanEksplisit
Pengetahuan eksplisit mengenai pengoperasian pabrik amonia diambil dari
dokumensebagaiberikut:
1. BukuPetunjukOperasiPabrikAmoniaKaltim4PTPupukkaltim
2. BukuDokumenPendukungOperasiPabrikAmoniaKaltim4PTPKT
3. BukuPeralatanPabrikAmoniaKaltim4PTPupukkaltim
4. DokumentasipengoperasianpabrikamoniaKaltim4PKT
IV.2.2 PengetahuanTacit
Pengetauan tacit diperoleh dari wawancaramanager produksi, senior engineer,
danoperator. Dalamtesis ini wawancara dilakukandengan lima tahap. Tahap
pertama merupakan tahap untuk memahami domain tentang peralatan dan
pengoperasianpabrikamoniadilakukandengancarapakarmenjelaskankepada
penulis mengenai tata cara pengoperasian Pabrik Amonia IV PKT. Pakar
menggunakan gambar yang diambil dari tampilan DCS yang ada di Pabrik
AmoniaKaltimIVPKTagarpenulislebihjelas.
Tahapkeduaadalahwawancaramengenaipengoperasianpabrikamoniadengan
lebih rinci beserta penjelasan kasus yang pernah ada oleh pakar dari Pabrik
AmoniaKaltim4.TahapketigaadalahwawancaradenganpakardariPKTdan
konsultanindustrikimiamengenaifituryangharustersediadalammediauntuk
mewadahi pengetahuan pengoperasian pabrik. Tahap keempat merupakan
wawancara dengan pakar dari Pabrik Amonia IV PKT dengan menggunakan
prototipe knowledge base. Sedangkan tahap kelima merupakan wawancara
yang sifatnya memvalidasi pengetahuan yang telah terkumpul mengenai
pengoperasian pabrik amonia denganpakar dari PKTmaupunpakar dari luar
PKT.Setiaptahapanwawancaradiatasdilakukandenganmetodewawancaratak
terstruktur, yaitu pertanyaan sesuai dengan topik sesi wawancara. Penyusunan
topikwawancaradapatdilihatpadaTabelIV.1.
43
TabelIV.1TopikWawancara
Tahap Topik NaraSumber Metode
1 Penjelasanmengenaiskenariopengoperasianunitprimaryreformer
PakarPKT(managerproduksi)
Wawancara
2 Penjelasanmengenaiproseduroperasipadaunitprimaryreformer,desulfurasi,danNGcompressor
PakarPKT(managerproduksi,engineer,danoperator)
Wawancara
2 Penjelasanmengenaidampakdarikesalahanproseduroperasipadaprimaryreformer
PakarPKT(kepalashift)
Korespondensiviaemail
3 Fiturmediumpenempatanpengetahuan(wiki)
Pakarindustrikimia Wawancara
4 PeralatandanOperasipadaunitprimaryreformer
PakarPKT Wawancaradenganpendekatanrapidprototyping
5 Validasiknowledgebasepabrikamoniaunitprimaryreformer
PakarPKT,Pakarindustrikimia
Prototyping
Hasil dari wawancara tahap pertama adalah agar penulis memahami domain
industripembuatanamoniasecaragarisbesar.Haltersebutdilakukanagartahap
wawancara berikutnya penulis memahami istilahistilah khusus dan yang
digunakandalamdomainpengetahuantersebut.Dokumenmengenaiwawancara
tahappertamadankeduainidilampirkandalamLampiranA.
Sedangkanhasilwawancaratahapkeduaadalahberupalogikapemrosesanpabrik
amonia,sistemkontrolyangmengaturkondisiproses,sertasisteminterlockyang
mengamankan pabrik jika terjadi kondisi yang membahayakan peralatan dan
lingkungan. Pada tesis ini unit utama yang dibahas adalah primary reformer,
namun beberapa unit di depan primary reformer berkaitan erat dengan unit
primaryreformer.Unityangmendukungdalamoperasionalunitprimaryreformer
iniadalahunitNGcompressordanunitdesulfurisasi.
44
IV.3 KodifikasiPengetahuan(KnowledgeCodification)
GambarIV.4Langkah3PembangunanKnowledgeBase
Pada tahap ketiga dari pembangunan knowledge base adalah knowledge
codification. Gambar IV.4 menunjukkan bahwa pada sub bab ini membahas
langkahketigapembuatan knowledgebase. Pendekatan yangdigunakandalam
membangun knowledgebase inadalah rapidprototyping,sehinggapengetahuan
yang telah terkumpul baik yang telah terdokumenasikan maupun yang belum
terdokumentasikandilakukankodifikasi.
Kodifikasi pada tesisi ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian, yaitu
menentukan domain pengetahuan, identifikasi pengetahuan yang ada dalam
domain tersebut, mengevaluasi pengetahuan yang ada, melakukan klasifikasi
pengetahuan,memvalidasiklasifikasipengetahuan,danyangterakhirmenentukan
mediumkodifikasi.
Domainpengetahuanyangakandigunakanuntukmembangun knowledgebase
adalah "Pengetahuan mengenai operasi unit primary reformer pabrik amonia".
Pengetahuan yangada dalamdomain tersebut meliputi pengetahuan mengenai
peralatanperalatan yang berada dalam unit pemberi umpan pada primary
reformer(unit NGcompressor), unit pengkondisianumpanuntukunit primary
reformer (unit desulfurisasi), dan unit primary reformer. Selain operasional,
diperlukan pengetahuan mengenai kendali operasi dan sistem interlock yang
terlibatpadaketigaunitperalatantersebut.Kemudianpengetahuanyangutama
dalamdomaininiadalahpengetahuanmengenaiproseduroperasimasingmasing
45
unitperalatan.
Evaluasipengetahuandilakukanterhadapdokumentasiyangterkumpuldanhasil
wawancara. Evaluasi ini berfungsi untuk memvalidasi kebenaran dari
pengetahuan yang telah dikumpulkan. Serta kesesuaian pengetahuan yang
terkumpuldengandomainpengetahuanyangmenjadititikberatknowledgebase.
Klasifikasipengetahuanmengenaidomainoperasionalunitprimaryreformerpada
pabrikamoniaberdasarkanperalatanprosesdanoperasionalpabrik.Klasifikasi
yangtelahdibuatdivalidasiolehpakarindustrikimia.Validasidiperlukanuntuk
menghindari kesalahan pemahaman terhadap domain pengetahuan mengenai
operasionalpabrikamoniakhususnyaunitprimaryreformer.
Mediumkodifikasiyangsesuaidengandomainpengetahuanoperasionalpabrik
adalahmapping,karenamappinginipenyederhanaanpengetahuanyangkomplek.
Knowledge base yang akan dibangun dalam tesis ini adalah human readable
knowledge base, dimana bukan merupakan mesin pengambil keputusan. Oleh
karena itu medium kodifikasi knowledge map ini akan sesuai dengan human
readableknowledgebasetersebut.
Klasifikasi pengetahuan mengenai peralatan pabrik amonia dapat dilihat pada
Gambar IV.5. Sedangkan klasifikasi berdasarkan operasional pabrik amonia
secarakeseluruhanadalahstartup,normal,danshutdown
Operasionalpadaunitprimaryreformerinimelibatkanunityanglainsepertitelah
disebutkan diatas, yaitu unit NG compressor dan unit desulfurisasi. Mapping
operasionalprimaryreformerpabrikamoniadapatdilihatpadaGambarIV.6.
Untukkepentingan perkembangan dari knowledgebase ini bagi pembangunan
knowledge management perlu diberi struktur agar dapat dimodifikasi menjadi
mesin pengambil keputusan. Selain itu struktur ini juga berfungsi untuk
memberikan bentuk yang seragam dalam tahap knowledge creation (update
46
pengetahuan)sehinggatidakmerubahstrukturawalyangtelahdibangun.
GambarIV.5Klasifikasiberdasarkanperalatanpabrikamonia
47
GambarIV.6PemetaanOperasiPrimaryReformer
Peralatan pabrik dibahas setiap seksi, yaitu NG recieving & distribution
compressor, desulphurization section, dan reforming section. Setiap seksi
peralatan pabrik amonia mempunyai struktur penulisan deskripsi peralatan,
proses,dansistemkendaliyangterlibatdalamunitperalatan.
Deskripsi peralatan, menjelaskan unit utama dan unit pendukung peralataan
proses dalam seksi tersebut. Penjelasan tersebut dilengkapi dengan gambar
peralatandalamsatuseksidenganlengkapsertakegunaanseksiperalatantersebut
secaraumum. Proses,menjelaskanproseskimiadankondisioperasionaluntuk
memprosesfeed(umpan)dalamseksiperalatantersebutsecaragarisbesar.Sistem
kontrol,menjelaskanmengenaisistemkendalisecaragarisbesaryangterpasang
padakeseluruhanseksi.
Kemudian seksi peralatan tersebut akan diklasifikasikan lagi berdasarkan unit
peralatanutamadanunitperalatanpendukung.Unitperalatanutamasetiapseksi
akandibahasdenganlebihrinci.Adapunstrukturunitperalatanutamameliputi
48
deskripsi, proses, sistemkontrol, dansisteminterlockyangterlibat dalamunit
peralatan utama. Deskripsi unit peralatan, meliputi bagianbagian alat, dan
spesifikasiperalata.Proses,meliputipenjelasanmengenaiprosessecaralengkap
yangterjadi padaunit peralatan tersebut. Sistemkontrol, sistemkontrol untuk
mengendalikan kondisi peralatan. Sistem interlock, sistem interlock yang
melindungiperalatan.
Kodifikasi pengetahuan tacit dilakukan dengan knowledge map. Mapping ini
berfungsi untuk menyederhanakan pemrosesan pabrik amonia yang cukup
komplek.HasilkodifikasipengtahuantacitdapatdilihatpadaLampiranB.
IV.4 PrototipeKnowledgeBase
GambarIV.7Langkah4pembanguanknowledgebase
Setelahtahapkodifikasipengetahuan,makapadalangkahkeempatdibangunlah
knowledgebase. GambarIV.7menunjukkanbahwapadasubbabinimembahas
langkah keempat dalam pembangunan knowledge base. Pada langkah ini,
pengetahuanyangtelahterstrukturtersebutdimasukkandalammediaagarmudah
digunakan kembali, diupdate, dipertukarkan, serta didistribusikan. Dengan
menggunakan suatu engine yang berbasis web, knowledge base tersebut akan
mudah dicari, diakses oleh semua orang, direvisi oleh berbagai pihak tanpa
kehilanganinformasisebelumnya,dantersediasetiapsaat.
Engineknowledgebase tersebut membutuhkaninfrastruktur intranet, komputer
server, dan komputer klien untuk mengakses informasi dari knowledge base
tersebut.Diduniainibanyakterdapatengineknowledgebaseyang"opensource"
49
danbebasdigunakanolehumum.Penulisberinisiatif untukmemilihsalahsatu
engine opensource yangadakemudiandisesuaikandengankebutuhanpabrik
amoniakhususnyaPabrikAmoniaKaltim4PKT.
Berdasarkanwawancaradenganpraktisidiindustrikimia,padaumumnyaindustri
kimiamembutuhkanknowledgebasesebagaiberikut:
1. dapatdiaksesolehbanyakklien,
2. isipengetahuandapatdicariulang(searching)
3. isipengetahuandapatdirevisi(ditambahataudikurangi)setiapsaat,
4. terdapat historical terhadap perubahan isi pengetahuan beserta daftar
useryangtelahmelakukanrevisitersebut,
5. aplikasidapatmenguploadfile,image,dananimasi(flash)
6. aplikasi menyediakan fasilitas perhitungan matematis (spreadsheet)
sederhana,dan
7. aplikasi dapat menyediakan fasilitas untuk membuat tabel, grafik,
menulisformulamatematikasertamenulispersamaanreaksi.
Dengan melihat permintaan tersebut, penulis akan menggunakan engine
knowledgebase : wikiengine. Pemilihan wiki engine yangmemenuhi kriteria
kebutuhandiatas dapat menggunakan wikimatrix atau wikichoicetree untuk
membandingkan fiturfitur yang dimiliki masingmasing wiki engine.
Perbandinganwikiengine denganmenggunakanwikimatrixdan wikichoicetree
dapatdilihatpada LampiranC. Hasildariperbandingan wikiopensource yang
ada,yangmemenuhikebutuhanindustrikimiaadalahTwiki.
Pemindahan pengetahuan dari dokumentasi dan hasil wawancara ke dalam
knowledge base Twiki dilakukan dengan menggunakan syntax yang cukup
sederhana.sepertimenulispadawordprocessordenganlayoutdanformatdengan
menggunakansyntaxtertentu.Halamanwebdanuserdapatditambahkandengan
menggunakanfasilitasyangtelahdisediakan.Dokumentasipembuatanprototipe
knowledgebasedalamTwikienginedapatdilihatpadaLampiranC.
50
TwikiEngine
Twikienginemerupakansalahsatuengineuntukmenyimpanpengetahuandalam
knowledge management yang sudah cukup matang dan dipakai banyak
perusahaanbesarmaupunkecil.SelainituTwikijugamerupakanplatformuntuk
enterprise collaboration dan sistem knowledge management yang fleksibel,
powerful,danmudahdigunakanolehsuatuperusahaan.AdapunkegunaanTwiki
adalah untuk menyimpan dokumentasi proyek, document management system,
knowledgebase,danperangkatgroupwareyangbebasisintranetatauinternet.
Isi web pada Twiki engine dapat dibuat secara kolaboratif dengan hanya
menggunakanwebbrowser. Penggunantanpapengetahuan programming dapat
membuataplikasiweb.SelainituTwikienginedapatdiperluasfungsionalitasnya
denganplugin.DengandemikianTwikidapatdikatakansebagaiorangtuaasuh
bagai aliraninformasi dalamsuatuperusahaan, menyatukandanmeningkatkan
produktifitas kelompok kerja yang terdistribusi, mengeliminasi sindrom one
webmasterterhadapisiintranetyangusang.
FiturTwikiengineadalahsebagaiberikut[twiki,2008]:
1. Berbagai web browser: untuk mengedit halaman yang ada atau membuat
halamanbarudenganmenggunakanberbagaiwebbrowser.
2. Editlink :untukmengedithalaman,dengancaraklikeditlinkpadabagian
bawahsetiaphalaman.
3. Auto links: halaman web dihubungkan secara otomatis. User tidak perlu
mempelajariperintahHTMLuntukmenghubungkanantarhalaman.
4. Textformatting:sederhana,powerful,danmudahdipelajariaturanformatteks.
Padadasarnyausermenulissepertimenulisemail.
5. Webs: halaman dikelompokkan dalam Twiki web (atau collections). User
diijinkanuntukmengesetbeberapacollaborationgroupsendiri.
6. Search:pencarianberdasarkanfulltextdenganatautanpaekspresiregular.
7. Email notification: mendapatkan pemberitahuan secara otomatis ketika
51
sesuatutelahberubahdalamTwikiweb.SubscribedalamWebNotify.
8. Structuredcontent:sebagaialatuntuk klasifikasidankategorihalamanweb
takterstrukturdanuntukmembuatworkflowsystemssederhana.
9. Fileattachments: Uploadanddownload berbagaifiledenganmenggunakan
attachmentpadahalamanwebbrowser.
10. Revisioncontrol:semuaperubahanpadahalamandanattachmentsdicatat.
11. Access control: mendefinisikan kelompok dan hak akses untuk membaca,
menulisberdasarkankelompokatauuser.
12. Variables:menggunakanvariabeluntukmenyusunhalamansescaradinamis.
13. TWiki Plugins: menambah fungsional Twiki dengan modul plugin.Contoh
plugin : ChartPlugin : untukmembuat grafik sebagai visualisasi dari tabel
padaTwiki
14. ApplicationWiki:ContributorsmenggunakanplatformTwikiuntukmembuat
aplikasiweb.
15. Templatesandskins:sistemtemplateyangfleksibeltersebardisemualogika
program dan presentasi. Mengganti skins template tidak mempengaruhi
halamanisi.
16. Managing pages: halaman personal dapat diubah namanya, dipindah, dan
dihapusmelaluiwebbrowser.
17. Managingusers:Webbaseduserregistrationdanperubahanpassword.
18. What'snew:melihatperubahanwebTwiki
19. Statistics:membusatstatistikwebTwiki,menemukanhalamanpalingpopuler
dankontribusiterbanyak.
20. Preferences: empat level preferences: TWikiPreferences untuk sitelevel;
WebPreferences untuk setiap web; user level preferences; dan page level
preferences.
21. Conflictresolution:isidapatdigabungsecaraotomatisjikalebihdarisatuuser
mengedithalamanyangsamapadasaatyangsama.
Setelah prototipe knowledge base selesai, maka diulangi langkah dua sampai
langkah empat. Pengulangan pada tesis ini dilakukan sempai hanya sampai
terbentuknyaknowledgebaseoperasionalunitprimaryreformersecaralengkap
52
yang meliputi prosedur pengoperasian unit primary reformer Pabrik Amonia
Kaltim4PKT,sistemkontroldaninterlockyangterlibat dalampengoperasian
unitprimaryreformer, dankemungkinankemungkinanyangterjadi jikapabrik
tidakdioperasikansesuaidenganprosedur.
Langkahterakhirsetelahpengulangandiatasadalahvalidasiprototipeknowledge
basesepertipadaGambarIV.8.
GambarIV.8Langkah5PembangunanKnowledgeBase
53
BAB I PendahuluanI.1Latar BelakangI.2Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk KaltimI.3Knowledge Base dalam Knowledge ManagementI.4Rumusan MasalahI.5Tujuan I.6Batasan MasalahI.7Kegunaan HasilI.8Metode Penelitian
BAB II Dasar TeoriII.1PendahuluanII.1.1Pengertian KnowledgeII.1.2Knowledge ManagementII.1.3Knowledge Management System
II.2Knowledge CaptureII.3Capturing Tacit KnowledgeII.3.1Evaluasi PakarII.3.2Membina Hubungan dengan PakarII.3.3Kendala dalam Knowledge Capture
II.4Teknik Knowledge CaptureII.5Kodifikasi Pengetahuan
BAB III MetodologiIII.1Metodologi UmumIII.2Knowledge CaptureIII.3Kodifikasi PengetahuanIII.4Knowledge Base dengan Wiki engine
BAB IV Pembangunan Knowledge BaseIV.1Studi LiteraturIV.1.1Pembuatan AmoniaIV.1.2Unit Primary Reformer
IV.2Pengumpulan Pengetahuan (Knowledge Capture)IV.2.1Pengetahuan EksplisitIV.2.2Pengetahuan Tacit
IV.3Kodifikasi Pengetahuan (Knowledge Codification)IV.4Prototipe Knowledge Base
BAB V Kajian Penerapan Knowledge BaseV.1Knowledge base dalam knowledge managementV.2Implementasi Knowledge baseV.2.1Evaluasi InfrastrukturV.2.2Analisis, Desain, dan Pengembangan KMSV.2.3Pemasangan KMSV.2.4Evaluasi KMS
V.3Knowledge Base dalam Konversi Pengetahuan V.4Peran Knowledge Base dalam Organisasi
BAB VI PenutupVI.1KesimpulanVI.2Saran