of 15 /15
BAB IV Pembangunan Knowledge Base Pembangunan knowledge base dalam penelitian tesis ini dilakukan dengan pendekatan "rapid prototyping". Oleh karena itu setelah pengetahuan yang diperoleh dari dokumentasi pabrik dan hasil wawancara tahap awal, kemudian dilakukan kodifikasi. Hasil dari kodifikasi pengetahuan tersebut dievaluasi serta dimasukkan dalam engine knowledge base. IV.1 Studi Literatur Studi literatur merupakan tahap untuk mempelajari domain teknik kimia khususnya proses pabrik amonia. Hal utama dalam pengoperasian industri proses kimia adalah kondisi operasi pabrik. Kondisi operasi pabrik ini harus dikendalikan untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas. Gambar IV.1 menunjukkan bahwa pada sub bab ini pada langkah pertama yaitu tahap studi literatur. Gambar IV.1 Langkah-1 pembanguan knowledge base Untuk mengoperasikan pabrik sesuai kondisi yang optimal harus memahami teknologi pemrosesan amonia, peralatan yang digunakan, sistem kontrol, dan sistem interlock pabrik amonia. Pemahaman domain proses industri pembuatan amonia terutama pada unit primary reformer diambil dari "Buku Petunjuk Operasi Pabrik Amonia Kaltim 4 PT Pupuk Kaltim, Tbk". 39 

BAB IV Pembangunan Knowledge Basedigilib.itb.ac.id/files/disk1/627/jbptitbpp-gdl-tienfabria-31313-5... · BAB IV Pembangunan Knowledge Base Pembangunan knowledge base dalam penelitian

  • Author
    letram

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of BAB IV Pembangunan Knowledge...

  • BABIVPembangunanKnowledgeBase

    Pembangunan knowledge base dalam penelitian tesis ini dilakukan dengan

    pendekatan "rapid prototyping". Oleh karena itu setelah pengetahuan yang

    diperolehdari dokumentasi pabrikdanhasil wawancara tahapawal, kemudian

    dilakukankodifikasi.Hasildarikodifikasipengetahuantersebutdievaluasiserta

    dimasukkandalamengineknowledgebase.

    IV.1 StudiLiteratur

    Studi literatur merupakan tahap untuk mempelajari domain teknik kimia

    khususnyaprosespabrikamonia.Halutamadalampengoperasianindustriproses

    kimiaadalahkondisioperasipabrik.Kondisioperasipabrikiniharusdikendalikan

    untukmendapatkanprodukyangsesuaidengankualitasdankuantitas. Gambar

    IV.1menunjukkanbahwapadasubbabinipadalangkahpertamayaitutahapstudi

    literatur.

    GambarIV.1Langkah1pembanguanknowledgebase

    Untuk mengoperasikan pabrik sesuai kondisi yang optimal harus memahami

    teknologi pemrosesan amonia, peralatan yang digunakan, sistem kontrol, dan

    sistem interlock pabrikamonia. Pemahamandomainprosesindustripembuatan

    amoniaterutamapadaunitprimaryreformerdiambildari"BukuPetunjukOperasi

    PabrikAmoniaKaltim4PTPupukKaltim,Tbk".

    39

  • IV.1.1 PembuatanAmonia

    Amoniak merupakan hasil reaksi antara gas Hidrogen (H2) dan Nitrogen (N2)

    dengan perbandingan Hidrogen dan Nitrogen 3:1. Sumber H2 adalah dari

    demineralizedwater/uapproses(steam)danhidrokarbonyangberasal dari gas

    alam.SumberN2adalahudaraluar/atmosfer[PetunjukOperasiPKT,1995].

    Secara umumunitunit proses di pabrik amoniak adalah seperti tampak pada

    GambarIV.2,yaituseksidesulphurization,seksiReforming(PrimaryReformer,

    Secondary Reformer), seksi Gas Purification (Shift Converter, C02 Removal,

    Methanation),danseksiAmmoniaSynthesisLoop

    GambarIV.2Diagrampembuatanamonia

    Prosespembuatanamoniasecaraumumdiawalidengangasalamdiumpankanke

    Seksi Desulphurization untukdihilangkankandungansulfurnyadankemudian

    direaksikan denganuap danudarasehinggamenghasilkan gas sintesis mentah

    (gas proses). Komponen utama gas ini adalah Hidrogen (H2), Nitrogen (N2),

    Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2) dan uap. Selanjutnya gas ini

    diteruskankebagianpemurniangasyangterdiridariSeksiShiftConverterdan

    40

    DesulphurizationSection

    ReformingSection

    ShiftSection

    CO2 RemovalSection Methanation

    AmmoniaSynthesis

    Loop

    Gas Alam

    Uap

    Udara CO2

    GasSintesisMentah

    ke Pabrik Urea

    Amoniak

  • CO2Removal.PadaSeksiShiftinigasCOdiubahmenjadigasCO2danH2dengan

    bantuan uap sehingga kadar H2 menjadi meningkat. Kemudian gas CO2

    dihilangkandiSeksiCO2Removal.

    Gas CO dan CO2 yang tersisa direaksikan dengan H2 untuk diubah menjadi

    metanadiSeksiMethanation.Setelahitugassintesisyangmurniinidinaikkan

    tekanannya dan dialirkan ke Seksi Ammonia Synthesis Loop untuk diubah

    menjadiamoniak.Gasamoniakiniditeruskankebagianreaktorsintesisdipabrik

    urea untuk diproses lebih lanjut. Gas CO2 yang dipisahkan pada Seksi CO2

    Removal kemudian dikirimkebagian kompresi di pabrik urea untukdiproses

    lebihlanjutpula.

    IV.1.2 UnitPrimaryReformer

    PabrikAmoniakKaltim4dengankapasitas1000ton/haridenganlisensiproses

    dari Haldor Topsoe A/S. Pada proses di primary reformer, Gas alam dengan

    komposisi utama CH4 yang telah dihilangkan kandungan sulfurnya diubah

    menjadireforminggasdenganreaksikatalitikantaracampuranhydrocarbondan

    steam, panas yang dibutuhkan untuk reaksi disuplai dari panas radiasi hasil

    pembakarangasalamyangkeluardariburnerdanmengalir sepanjangdinding

    reformer. Panas sensible flue gas dari radiant section primary reformer

    dimanfaatkanuntukmemanaskanberbagaimacammediadidalamseksi waste

    heatrecovery.

    Primary reformer terdiri dari 114 tube dan waste heat recovery system. Tube

    berisikatalisdiduaradiantsectiondansistempembakaransidefiringyangterdiri

    dari 7 rowburners dengan total 448burners. Sedangkan waste heat recovery

    system yang terdiri dari mixed feedpreheater coil, process air heater coil,

    superheater steam coil, feed preheater coil, dan Boiler Feed Water (BFW)

    preheatercoil.

    Mixedfeedpreheatercoildigunakanuntukmemanaskancampurandsteam110kg/

    41

  • cm2.gmenjadisuperheatedsystem. Feedpreheatercoil yangdigunakanuntuk

    memanaskangasalamsebelummasukkeseksidesulfurasi.BFWpreheatercoil

    yangdigunakanuntukmemanaskanairumpanboiler.

    Sebelumdimasukkankeprimaryreformercampuranhidrokarbondansteampada

    tekanan 41kg/cm2.g dipanaskan terlebih dahulu di mixed feed gas preheater

    sampaitemperaturmencapai510oC535oC.Gasprosesmengalirkebawahmelalui

    vertikaltubeyangberisikatalis.

    IV.2 PengumpulanPengetahuan(KnowledgeCapture)

    Tahapkeduadalampembangunanknowledgebaseiniadalahknowledgecapture

    sepertipada GambarIV.3.Pengetahuanmengenaipengoperasianpabrikamonia

    di Pabrik Amonia Kaltim4 PKT terdiri dari pengetahuan yang telah

    terdokumentasikandanyangbelumterdokumentasikan(pengetahuantacit).

    GambarIV.3Langkah2pembangunanknowledgebase

    Pengetahuan yang terdokumentasikan ini meliputi dokumen mengenai

    pengoperasian pabrik, peralatan pabrik, dansisteminstrumentasi pabrik. Yang

    dimaksudkansisteminstrumentasipabrikmerupakandokumenmengenaisistem

    pengendalianyangterinstaldiPabrikAmoniaKaltim4PKT.

    Pengetahuan tacit dalamhal ini merupakanpengetahuan pengoperasian pabrik

    yangdimilikiolehparapegawaiPabrikAmoniaKaltim4PKTyangtelahlama

    bekerja mengoperasikan pabrik tersebut. Pengalaman dalam mengoperasikan

    pabrikiniberupakasuskasusdanpenyelesaiannyasertahalhalproseduralyang

    42

  • tidaktercantumdalamStandarrdOperatingProcedure(SOP)pabrik.

    IV.2.1 PengetahuanEksplisit

    Pengetahuan eksplisit mengenai pengoperasian pabrik amonia diambil dari

    dokumensebagaiberikut:

    1. BukuPetunjukOperasiPabrikAmoniaKaltim4PTPupukkaltim

    2. BukuDokumenPendukungOperasiPabrikAmoniaKaltim4PTPKT

    3. BukuPeralatanPabrikAmoniaKaltim4PTPupukkaltim

    4. DokumentasipengoperasianpabrikamoniaKaltim4PKT

    IV.2.2 PengetahuanTacit

    Pengetauan tacit diperoleh dari wawancaramanager produksi, senior engineer,

    danoperator. Dalamtesis ini wawancara dilakukandengan lima tahap. Tahap

    pertama merupakan tahap untuk memahami domain tentang peralatan dan

    pengoperasianpabrikamoniadilakukandengancarapakarmenjelaskankepada

    penulis mengenai tata cara pengoperasian Pabrik Amonia IV PKT. Pakar

    menggunakan gambar yang diambil dari tampilan DCS yang ada di Pabrik

    AmoniaKaltimIVPKTagarpenulislebihjelas.

    Tahapkeduaadalahwawancaramengenaipengoperasianpabrikamoniadengan

    lebih rinci beserta penjelasan kasus yang pernah ada oleh pakar dari Pabrik

    AmoniaKaltim4.TahapketigaadalahwawancaradenganpakardariPKTdan

    konsultanindustrikimiamengenaifituryangharustersediadalammediauntuk

    mewadahi pengetahuan pengoperasian pabrik. Tahap keempat merupakan

    wawancara dengan pakar dari Pabrik Amonia IV PKT dengan menggunakan

    prototipe knowledge base. Sedangkan tahap kelima merupakan wawancara

    yang sifatnya memvalidasi pengetahuan yang telah terkumpul mengenai

    pengoperasian pabrik amonia denganpakar dari PKTmaupunpakar dari luar

    PKT.Setiaptahapanwawancaradiatasdilakukandenganmetodewawancaratak

    terstruktur, yaitu pertanyaan sesuai dengan topik sesi wawancara. Penyusunan

    topikwawancaradapatdilihatpadaTabelIV.1.

    43

  • TabelIV.1TopikWawancara

    Tahap Topik NaraSumber Metode

    1 Penjelasanmengenaiskenariopengoperasianunitprimaryreformer

    PakarPKT(managerproduksi)

    Wawancara

    2 Penjelasanmengenaiproseduroperasipadaunitprimaryreformer,desulfurasi,danNGcompressor

    PakarPKT(managerproduksi,engineer,danoperator)

    Wawancara

    2 Penjelasanmengenaidampakdarikesalahanproseduroperasipadaprimaryreformer

    PakarPKT(kepalashift)

    Korespondensiviaemail

    3 Fiturmediumpenempatanpengetahuan(wiki)

    Pakarindustrikimia Wawancara

    4 PeralatandanOperasipadaunitprimaryreformer

    PakarPKT Wawancaradenganpendekatanrapidprototyping

    5 Validasiknowledgebasepabrikamoniaunitprimaryreformer

    PakarPKT,Pakarindustrikimia

    Prototyping

    Hasil dari wawancara tahap pertama adalah agar penulis memahami domain

    industripembuatanamoniasecaragarisbesar.Haltersebutdilakukanagartahap

    wawancara berikutnya penulis memahami istilahistilah khusus dan yang

    digunakandalamdomainpengetahuantersebut.Dokumenmengenaiwawancara

    tahappertamadankeduainidilampirkandalamLampiranA.

    Sedangkanhasilwawancaratahapkeduaadalahberupalogikapemrosesanpabrik

    amonia,sistemkontrolyangmengaturkondisiproses,sertasisteminterlockyang

    mengamankan pabrik jika terjadi kondisi yang membahayakan peralatan dan

    lingkungan. Pada tesis ini unit utama yang dibahas adalah primary reformer,

    namun beberapa unit di depan primary reformer berkaitan erat dengan unit

    primaryreformer.Unityangmendukungdalamoperasionalunitprimaryreformer

    iniadalahunitNGcompressordanunitdesulfurisasi.

    44

  • IV.3 KodifikasiPengetahuan(KnowledgeCodification)

    GambarIV.4Langkah3PembangunanKnowledgeBase

    Pada tahap ketiga dari pembangunan knowledge base adalah knowledge

    codification. Gambar IV.4 menunjukkan bahwa pada sub bab ini membahas

    langkahketigapembuatan knowledgebase. Pendekatan yangdigunakandalam

    membangun knowledgebase inadalah rapidprototyping,sehinggapengetahuan

    yang telah terkumpul baik yang telah terdokumenasikan maupun yang belum

    terdokumentasikandilakukankodifikasi.

    Kodifikasi pada tesisi ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian, yaitu

    menentukan domain pengetahuan, identifikasi pengetahuan yang ada dalam

    domain tersebut, mengevaluasi pengetahuan yang ada, melakukan klasifikasi

    pengetahuan,memvalidasiklasifikasipengetahuan,danyangterakhirmenentukan

    mediumkodifikasi.

    Domainpengetahuanyangakandigunakanuntukmembangun knowledgebase

    adalah "Pengetahuan mengenai operasi unit primary reformer pabrik amonia".

    Pengetahuan yangada dalamdomain tersebut meliputi pengetahuan mengenai

    peralatanperalatan yang berada dalam unit pemberi umpan pada primary

    reformer(unit NGcompressor), unit pengkondisianumpanuntukunit primary

    reformer (unit desulfurisasi), dan unit primary reformer. Selain operasional,

    diperlukan pengetahuan mengenai kendali operasi dan sistem interlock yang

    terlibatpadaketigaunitperalatantersebut.Kemudianpengetahuanyangutama

    dalamdomaininiadalahpengetahuanmengenaiproseduroperasimasingmasing

    45

  • unitperalatan.

    Evaluasipengetahuandilakukanterhadapdokumentasiyangterkumpuldanhasil

    wawancara. Evaluasi ini berfungsi untuk memvalidasi kebenaran dari

    pengetahuan yang telah dikumpulkan. Serta kesesuaian pengetahuan yang

    terkumpuldengandomainpengetahuanyangmenjadititikberatknowledgebase.

    Klasifikasipengetahuanmengenaidomainoperasionalunitprimaryreformerpada

    pabrikamoniaberdasarkanperalatanprosesdanoperasionalpabrik.Klasifikasi

    yangtelahdibuatdivalidasiolehpakarindustrikimia.Validasidiperlukanuntuk

    menghindari kesalahan pemahaman terhadap domain pengetahuan mengenai

    operasionalpabrikamoniakhususnyaunitprimaryreformer.

    Mediumkodifikasiyangsesuaidengandomainpengetahuanoperasionalpabrik

    adalahmapping,karenamappinginipenyederhanaanpengetahuanyangkomplek.

    Knowledge base yang akan dibangun dalam tesis ini adalah human readable

    knowledge base, dimana bukan merupakan mesin pengambil keputusan. Oleh

    karena itu medium kodifikasi knowledge map ini akan sesuai dengan human

    readableknowledgebasetersebut.

    Klasifikasi pengetahuan mengenai peralatan pabrik amonia dapat dilihat pada

    Gambar IV.5. Sedangkan klasifikasi berdasarkan operasional pabrik amonia

    secarakeseluruhanadalahstartup,normal,danshutdown

    Operasionalpadaunitprimaryreformerinimelibatkanunityanglainsepertitelah

    disebutkan diatas, yaitu unit NG compressor dan unit desulfurisasi. Mapping

    operasionalprimaryreformerpabrikamoniadapatdilihatpadaGambarIV.6.

    Untukkepentingan perkembangan dari knowledgebase ini bagi pembangunan

    knowledge management perlu diberi struktur agar dapat dimodifikasi menjadi

    mesin pengambil keputusan. Selain itu struktur ini juga berfungsi untuk

    memberikan bentuk yang seragam dalam tahap knowledge creation (update

    46

  • pengetahuan)sehinggatidakmerubahstrukturawalyangtelahdibangun.

    GambarIV.5Klasifikasiberdasarkanperalatanpabrikamonia

    47

  • GambarIV.6PemetaanOperasiPrimaryReformer

    Peralatan pabrik dibahas setiap seksi, yaitu NG recieving & distribution

    compressor, desulphurization section, dan reforming section. Setiap seksi

    peralatan pabrik amonia mempunyai struktur penulisan deskripsi peralatan,

    proses,dansistemkendaliyangterlibatdalamunitperalatan.

    Deskripsi peralatan, menjelaskan unit utama dan unit pendukung peralataan

    proses dalam seksi tersebut. Penjelasan tersebut dilengkapi dengan gambar

    peralatandalamsatuseksidenganlengkapsertakegunaanseksiperalatantersebut

    secaraumum. Proses,menjelaskanproseskimiadankondisioperasionaluntuk

    memprosesfeed(umpan)dalamseksiperalatantersebutsecaragarisbesar.Sistem

    kontrol,menjelaskanmengenaisistemkendalisecaragarisbesaryangterpasang

    padakeseluruhanseksi.

    Kemudian seksi peralatan tersebut akan diklasifikasikan lagi berdasarkan unit

    peralatanutamadanunitperalatanpendukung.Unitperalatanutamasetiapseksi

    akandibahasdenganlebihrinci.Adapunstrukturunitperalatanutamameliputi

    48

  • deskripsi, proses, sistemkontrol, dansisteminterlockyangterlibat dalamunit

    peralatan utama. Deskripsi unit peralatan, meliputi bagianbagian alat, dan

    spesifikasiperalata.Proses,meliputipenjelasanmengenaiprosessecaralengkap

    yangterjadi padaunit peralatan tersebut. Sistemkontrol, sistemkontrol untuk

    mengendalikan kondisi peralatan. Sistem interlock, sistem interlock yang

    melindungiperalatan.

    Kodifikasi pengetahuan tacit dilakukan dengan knowledge map. Mapping ini

    berfungsi untuk menyederhanakan pemrosesan pabrik amonia yang cukup

    komplek.HasilkodifikasipengtahuantacitdapatdilihatpadaLampiranB.

    IV.4 PrototipeKnowledgeBase

    GambarIV.7Langkah4pembanguanknowledgebase

    Setelahtahapkodifikasipengetahuan,makapadalangkahkeempatdibangunlah

    knowledgebase. GambarIV.7menunjukkanbahwapadasubbabinimembahas

    langkah keempat dalam pembangunan knowledge base. Pada langkah ini,

    pengetahuanyangtelahterstrukturtersebutdimasukkandalammediaagarmudah

    digunakan kembali, diupdate, dipertukarkan, serta didistribusikan. Dengan

    menggunakan suatu engine yang berbasis web, knowledge base tersebut akan

    mudah dicari, diakses oleh semua orang, direvisi oleh berbagai pihak tanpa

    kehilanganinformasisebelumnya,dantersediasetiapsaat.

    Engineknowledgebase tersebut membutuhkaninfrastruktur intranet, komputer

    server, dan komputer klien untuk mengakses informasi dari knowledge base

    tersebut.Diduniainibanyakterdapatengineknowledgebaseyang"opensource"

    49

  • danbebasdigunakanolehumum.Penulisberinisiatif untukmemilihsalahsatu

    engine opensource yangadakemudiandisesuaikandengankebutuhanpabrik

    amoniakhususnyaPabrikAmoniaKaltim4PKT.

    Berdasarkanwawancaradenganpraktisidiindustrikimia,padaumumnyaindustri

    kimiamembutuhkanknowledgebasesebagaiberikut:

    1. dapatdiaksesolehbanyakklien,

    2. isipengetahuandapatdicariulang(searching)

    3. isipengetahuandapatdirevisi(ditambahataudikurangi)setiapsaat,

    4. terdapat historical terhadap perubahan isi pengetahuan beserta daftar

    useryangtelahmelakukanrevisitersebut,

    5. aplikasidapatmenguploadfile,image,dananimasi(flash)

    6. aplikasi menyediakan fasilitas perhitungan matematis (spreadsheet)

    sederhana,dan

    7. aplikasi dapat menyediakan fasilitas untuk membuat tabel, grafik,

    menulisformulamatematikasertamenulispersamaanreaksi.

    Dengan melihat permintaan tersebut, penulis akan menggunakan engine

    knowledgebase : wikiengine. Pemilihan wiki engine yangmemenuhi kriteria

    kebutuhandiatas dapat menggunakan wikimatrix atau wikichoicetree untuk

    membandingkan fiturfitur yang dimiliki masingmasing wiki engine.

    Perbandinganwikiengine denganmenggunakanwikimatrixdan wikichoicetree

    dapatdilihatpada LampiranC. Hasildariperbandingan wikiopensource yang

    ada,yangmemenuhikebutuhanindustrikimiaadalahTwiki.

    Pemindahan pengetahuan dari dokumentasi dan hasil wawancara ke dalam

    knowledge base Twiki dilakukan dengan menggunakan syntax yang cukup

    sederhana.sepertimenulispadawordprocessordenganlayoutdanformatdengan

    menggunakansyntaxtertentu.Halamanwebdanuserdapatditambahkandengan

    menggunakanfasilitasyangtelahdisediakan.Dokumentasipembuatanprototipe

    knowledgebasedalamTwikienginedapatdilihatpadaLampiranC.

    50

  • TwikiEngine

    Twikienginemerupakansalahsatuengineuntukmenyimpanpengetahuandalam

    knowledge management yang sudah cukup matang dan dipakai banyak

    perusahaanbesarmaupunkecil.SelainituTwikijugamerupakanplatformuntuk

    enterprise collaboration dan sistem knowledge management yang fleksibel,

    powerful,danmudahdigunakanolehsuatuperusahaan.AdapunkegunaanTwiki

    adalah untuk menyimpan dokumentasi proyek, document management system,

    knowledgebase,danperangkatgroupwareyangbebasisintranetatauinternet.

    Isi web pada Twiki engine dapat dibuat secara kolaboratif dengan hanya

    menggunakanwebbrowser. Penggunantanpapengetahuan programming dapat

    membuataplikasiweb.SelainituTwikienginedapatdiperluasfungsionalitasnya

    denganplugin.DengandemikianTwikidapatdikatakansebagaiorangtuaasuh

    bagai aliraninformasi dalamsuatuperusahaan, menyatukandanmeningkatkan

    produktifitas kelompok kerja yang terdistribusi, mengeliminasi sindrom one

    webmasterterhadapisiintranetyangusang.

    FiturTwikiengineadalahsebagaiberikut[twiki,2008]:

    1. Berbagai web browser: untuk mengedit halaman yang ada atau membuat

    halamanbarudenganmenggunakanberbagaiwebbrowser.

    2. Editlink :untukmengedithalaman,dengancaraklikeditlinkpadabagian

    bawahsetiaphalaman.

    3. Auto links: halaman web dihubungkan secara otomatis. User tidak perlu

    mempelajariperintahHTMLuntukmenghubungkanantarhalaman.

    4. Textformatting:sederhana,powerful,danmudahdipelajariaturanformatteks.

    Padadasarnyausermenulissepertimenulisemail.

    5. Webs: halaman dikelompokkan dalam Twiki web (atau collections). User

    diijinkanuntukmengesetbeberapacollaborationgroupsendiri.

    6. Search:pencarianberdasarkanfulltextdenganatautanpaekspresiregular.

    7. Email notification: mendapatkan pemberitahuan secara otomatis ketika

    51

  • sesuatutelahberubahdalamTwikiweb.SubscribedalamWebNotify.

    8. Structuredcontent:sebagaialatuntuk klasifikasidankategorihalamanweb

    takterstrukturdanuntukmembuatworkflowsystemssederhana.

    9. Fileattachments: Uploadanddownload berbagaifiledenganmenggunakan

    attachmentpadahalamanwebbrowser.

    10. Revisioncontrol:semuaperubahanpadahalamandanattachmentsdicatat.

    11. Access control: mendefinisikan kelompok dan hak akses untuk membaca,

    menulisberdasarkankelompokatauuser.

    12. Variables:menggunakanvariabeluntukmenyusunhalamansescaradinamis.

    13. TWiki Plugins: menambah fungsional Twiki dengan modul plugin.Contoh

    plugin : ChartPlugin : untukmembuat grafik sebagai visualisasi dari tabel

    padaTwiki

    14. ApplicationWiki:ContributorsmenggunakanplatformTwikiuntukmembuat

    aplikasiweb.

    15. Templatesandskins:sistemtemplateyangfleksibeltersebardisemualogika

    program dan presentasi. Mengganti skins template tidak mempengaruhi

    halamanisi.

    16. Managing pages: halaman personal dapat diubah namanya, dipindah, dan

    dihapusmelaluiwebbrowser.

    17. Managingusers:Webbaseduserregistrationdanperubahanpassword.

    18. What'snew:melihatperubahanwebTwiki

    19. Statistics:membusatstatistikwebTwiki,menemukanhalamanpalingpopuler

    dankontribusiterbanyak.

    20. Preferences: empat level preferences: TWikiPreferences untuk sitelevel;

    WebPreferences untuk setiap web; user level preferences; dan page level

    preferences.

    21. Conflictresolution:isidapatdigabungsecaraotomatisjikalebihdarisatuuser

    mengedithalamanyangsamapadasaatyangsama.

    Setelah prototipe knowledge base selesai, maka diulangi langkah dua sampai

    langkah empat. Pengulangan pada tesis ini dilakukan sempai hanya sampai

    terbentuknyaknowledgebaseoperasionalunitprimaryreformersecaralengkap

    52

  • yang meliputi prosedur pengoperasian unit primary reformer Pabrik Amonia

    Kaltim4PKT,sistemkontroldaninterlockyangterlibat dalampengoperasian

    unitprimaryreformer, dankemungkinankemungkinanyangterjadi jikapabrik

    tidakdioperasikansesuaidenganprosedur.

    Langkahterakhirsetelahpengulangandiatasadalahvalidasiprototipeknowledge

    basesepertipadaGambarIV.8.

    GambarIV.8Langkah5PembangunanKnowledgeBase

    53

    BAB I PendahuluanI.1Latar BelakangI.2Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk KaltimI.3Knowledge Base dalam Knowledge ManagementI.4Rumusan MasalahI.5Tujuan I.6Batasan MasalahI.7Kegunaan HasilI.8Metode Penelitian

    BAB II Dasar TeoriII.1PendahuluanII.1.1Pengertian KnowledgeII.1.2Knowledge ManagementII.1.3Knowledge Management System

    II.2Knowledge CaptureII.3Capturing Tacit KnowledgeII.3.1Evaluasi PakarII.3.2Membina Hubungan dengan PakarII.3.3Kendala dalam Knowledge Capture

    II.4Teknik Knowledge CaptureII.5Kodifikasi Pengetahuan

    BAB III MetodologiIII.1Metodologi UmumIII.2Knowledge CaptureIII.3Kodifikasi PengetahuanIII.4Knowledge Base dengan Wiki engine

    BAB IV Pembangunan Knowledge BaseIV.1Studi LiteraturIV.1.1Pembuatan AmoniaIV.1.2Unit Primary Reformer

    IV.2Pengumpulan Pengetahuan (Knowledge Capture)IV.2.1Pengetahuan EksplisitIV.2.2Pengetahuan Tacit

    IV.3Kodifikasi Pengetahuan (Knowledge Codification)IV.4Prototipe Knowledge Base

    BAB V Kajian Penerapan Knowledge BaseV.1Knowledge base dalam knowledge managementV.2Implementasi Knowledge baseV.2.1Evaluasi InfrastrukturV.2.2Analisis, Desain, dan Pengembangan KMSV.2.3Pemasangan KMSV.2.4Evaluasi KMS

    V.3Knowledge Base dalam Konversi Pengetahuan V.4Peran Knowledge Base dalam Organisasi

    BAB VI PenutupVI.1KesimpulanVI.2Saran