42
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian a. Deskripsi Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di SD Negeri Cukil 01 yang berlokasi di desa Cukil, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang jalan Klero-Semagu km 3. SD tersebut berada di daerah pedesaan, dan terletak di sebelah kiri jalan antar desa yang cukup ramai jika dari Jalan Klero-Semanggu. b. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian terdiri dari guru SDN Cukil 01, dengan sampel 10 kelas dengan tingkat keterampilan mengajar berbeda-beda. Subjek diberikan perlakuan yang sama, yaitu perlakuan melalui supervisi kunjungan kelas. 4.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam satu kali pelaksanaan tindakan, yaitu melalui supervisi kunjungan kelas. Alokasi waktu untuk masing-masing kelas adalah 1 x 35 menit untuk observasi. Peneliti yang telah melakukan identifikasi bidang masalah sebelumnya sebagai data awal, dilanjutkan dengan pelaksanaan. Pada kegiatan pengumpulan data berdasarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas, yaitu melalui supervisi kunjungan kelas untuk mengamati kompetensi pedagogik guru kelas. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dianalisis dan diinterpretasikan, dan kemudian dilaksanakan rencana untuk mempertahankan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

  • Upload
    buianh

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

45

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitiana. Deskripsi Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SD Negeri Cukil 01 yang berlokasi di desa Cukil, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang jalan Klero-Semagu km 3. SD tersebut berada di daerah pedesaan, dan terletak di sebelah kiri jalan antar desa yang cukup ramai jika dari Jalan Klero-Semanggu.

b. Deskripsi Subjek PenelitianSubjek penelitian terdiri dari guru SDN Cukil 01,

dengan sampel 10 kelas dengan tingkat keterampilan mengajar berbeda-beda. Subjek diberikan perlakuan yang sama, yaitu perlakuan melalui supervisi kunjungan kelas.

4.2. Deskripsi Data PelaksanaanPelaksanaan tindakan penelitian tindakan sekolah

ini dilaksanakan dalam satu kali pelaksanaan tindakan, yaitu melalui supervisi kunjungan kelas. Alokasi waktu untuk masing-masing kelas adalah 1 x 35 menit untuk observasi. Peneliti yang telah melakukan identifikasi bidang masalah sebelumnya sebagai data awal, dilanjutkan dengan pelaksanaan. Pada kegiatan pengumpulan data berdasarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas, yaitu melalui supervisi kunjungan kelas untuk mengamati kompetensi pedagogik guru kelas. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dianalisis dan diinterpretasikan, dan kemudian dilaksanakan rencana untuk mempertahankan atau

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

46

memperbaiki. Pelaksanaan secara rutin dan perbaikan, diserahkan kembali kepada pihak sekolah sesuai dengan kesepakatan Kepala Sekolah dan para guru.

4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan KelasLangkah awal yang dilakukan peneliti untuk

memulai supervisi kunjungan kelas ini adalah melakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan sebelum memasuki kelas. Setelah itu, peneliti mendampingi Kepala Sekolah untuk memasuki ruang kelas dan melakukan observasi terhadap guru yang sedang mengajar. Beberapa guru memperkenalkan peneliti kepada peserta didik, dan menyampaikan tujuan kehadiran Kepala Sekolah dan peneliti ikut bergabung di dalam kelas. Namun, ada beberapa guru yang tidak memperkenalkan dan menyampaikan tujuan kehadiran Kepala Sekolah dan peneliti ke dalam kelas. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan wawancara terbuka kepada guru bersangkutan untuk mengetahui berbagai kesulitan yang dialami guru, kemudian Kepala Sekolah memberikan umpan balik sesuai dengan apa yang telah diamati bersama peneliti sebagai masukan, perbaikan, dan motivasi bagi guru bersangkutan.a. Tahap Persiapan (Pra Observasi)

Pada tahap persiapan, peneliti melakukan wawancara kepada guru bersangkutan dan mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di kelas.

Peneliti melakukan wawancara terhadap sepuluh guru yang akan mengampu di kelas dan diberikan tindakan supervisi kunjungan kelas. Sebagian besar guru sebelum melakukan pembelajaran, perencanaan yang dilakukan adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan beberapa perangkat pembelajaran yang lainnya. Hal ini sejalan dengan jawaban yang disampaikan oleh Ibu Ika Ariyanti selaku guru kelas I.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

47

“Saya biasanya akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum mengajar. Hal itu, biasanya langsung dibuat dalam beberapa pertemuan. Jadi, dalah satu RPP tersebut langsung digunakan untuk misalnya tiga kali pertemuan. Sedangkan untuk kelas rendah memang saya juga melakukan tematik, biasanya dua mapel. Sedangkan untuk silabus sudah ada dari dinas. Selain itu, perangkat lainnya yang tidak kalah penting adalah rencana harian, minggu efektif, daftar hadir dan daftar nilai siswa”. (wawancara 15 April 2015)

Penjelasan yang disampaikan oleh Ibu Ika Ariyanti tersebut dikuatkan dengan pendapat dari Bapak Lumadi Sabar selaku guru Kelas Va.

“Sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, persiapan yang dilakukan pada umumnya adalah menyusun RPP sesuai dengan silabus, tentu tidak lupa disesuaikan dengan minggu efektif, penyusunan program tahunan, penyusunan program semester. Perangkat selama di kelas, seperti daftar absen siswa dan daftar nilai juga, termasuk jurnal pembelajaran yang merangkum pembelajaran pada hari itu”. (wawancara 20 April 2015)

Berdasarkan pendapat dari dua sumber yang berbeda tersebut menjelaskan bahwa guru biasa melakukan perencanaan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Namun pada saat studi dokumen, ada beberapa guru yang belum menunjukkan RPP secara kasat mata, para guru tersebut menyampaikan bahwa RPP masih dalam bentuk softfile. Secara menyeluruh, sebagian besar guru mempersiapkan perangkat pembelajaran.

Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tentunya akan tercantum standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Sehingga perlu adanya kesesuaian antara SK, KD dengan indikator pembelajaran. Beberapa guru akan menjawab lebih disesuaikan dengan silabus. Pengembangan lebih ditekankan pada saat penyampaian materi. Sedangkan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, perlu adanya strategi dalam mengajar, diantaranya menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

48

Namun dalam pelaksanaannya kebanyakan guru hanya menerapkan metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Penggunaan model pembelajaran masih belum digunakan.

Penggunaan bahan pembelajaran dan media pembelajaran masih berpusat pada buku panduan dan kurang adanya pengembangan dalam mencari sumber belajar yang relevan dan media pembelajaran. Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Bapak Agus Sutejo selaku Kepala Sekolah.

“Sepengetahuan saya selama disini, sebagian besar guru masih menggunakan buku panduan sebagai sumber utama dalam pembelajaran. Jika untuk mengembangkan sumber belajar, saya rasa guru-guru masih belum mengembangkan sumber lainnya. Sedangkan untuk media pembelajaran, kebanyakan guru menggunakan media pembelajaran yang ada, seperti sempoa, untuk penggunaan IT dalam pembelajaran, hanya beberapa guru yang menggunakannya”. (wawancara 9 April 2015)

Pendapat yang disampaikan Kepala Sekolah tersebut, juga disampaikan oleh Ibu Eka Bagus selaku guru kelas Vb.

“Sumber belajar masih berpusat pada buku pedoman, seperti BSE yang selaras dengan kurikulum. Sedangkan untuk latihan soal, kami biasanya menggunakan LKS dimana masing-masing siswa memiliki, sehingga kita dapat mengerjakan bersama dan membahas bersama. Sedangkan untuk penggunaan media, saya lebih suka menggunakan media yang sudah ada, atau kadang kami membuat bersama dan menempel di kelas. Sedangkan untuk penggunaan IT, menurut pengalaman saya, membutuhkan waktu yang panjang, baik untuk persiapan maupun pelaksanaan dan setelahnya, selain itu pengkondisian kelas juga harus kondusif, karena siswa yang jenuh dapat membuat kegaduhan”.(wawancara 20 April 2015)

Berdasarkan pelaksanaan dengan penggunaan IT sederhana adalah dilakukan pada Kelas Va pada pembelajaran IPA mengenai daur air. Guru menunjukkan gambar daur air pada minibook tentunya

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

49

tidak akan jelas jika dilihat siswa yang duduk di belakang. Oleh karena itu, guru membawa minibookuntuk didekatkan dengan siswa dan menyuruh siswa mendekat agar lebih jelas. Keadaan tersebut membuat suasana kelas menjadi gaduh dan berlomba untuk maju kedepan.

Sumber belajar untuk masing-masing kelas tentunya sudah berbeda, karena berbeda pula perkembangan peserta didik. Dalam masing-masing kelas setiap guru akan mengalami beberapa kendala dalam menyampaikan materi kepada peserta didik guna tujuan pembelajaran tercapai. Namun menurut beberapa guru, sumber atau materi dalam pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kesulitan peserta didik menerima materi pembelajaran adalah relatif. Sesuai dengan paparan dari Bapak Lumadi selaku guru kelas Va.

“Berdasarkan pengamatan saya selama ini, materi yang diberikan khususnya untuk kembali ke KTSP ini sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik. Untuk kesulitan materi yang dialami oleh peserta didik, hal tersebut lebih dipengaruhi oleh lingkungan peserta didik, misalnya dari motivasi orang tua terhadap siswa, lingkungan bermain anak”.(wawancara 20 April 2015)

Penjelasan mengenai materi juga disampaikan oleh Bapak Bagus Sutejo selaku Kepala Sekolah.

“Materi yang disampaikan oleh masing-masing tingkatan kelas saya rasa sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik. Karena kurikulum yang digunakan pun kembali ke KTSP yang dulunya sempat menggunakan Kur 2013. Secara pengalaman, materi yang disampaikan pada KTSP ini lebih terkonsep dan memang banyak materi, namun jelas dan terstruktur. Beda dengan Kur 2013 sebelumnya, banyak siswa bahkan orangtua yang merasa kebingungan memahami materi dan bagaimana mengajari anaknya.” (wawancara 9 April 2015)

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

50

Selain memahami materi yang disampaikan oleh guru, setelah pembelajaran peserta didik harus dapat menguasai kompetensi yang akan dicapai. Hal tersebut disesuaikan dengan SK, KD dan indikator serta tujuan pembelajaran. Untuk sejauh ini, kompetensi yang dicapai oleh peserta didik diukur melalui nilai kompetensi ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh masing-masing kelas dan mata pelajaran. Barulah setelah itu guru dapat mengetahui bagian yang perlu diperbaiki. Demi tercapainya tujuan dan kompetensi yang diajarkan, perlu adanya perhatian khusus yang diberikan oleh guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan yang dipaparkan oleh Bapak Bagus Sutejo selaku Kepala Sekolah.

“Dalam pelaksanaan pembelajaran, sebelumnya akan disusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang di dalamnya tercantum mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal yang perlu diperhatikan guru adalah mengenai pelaksanaan dari rencana yang telah disusun. Kegiatan dalam rencana tersebut sebaiknya dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk aktif selama pembelajaran, memberikan rasa nyaman dan senang, sehingga saya rasa materi dan konsep yang diberikan akan diterima oleh peserta didik.”(wawancara 4 April 2015)

Pendapat tersebut, diperkuat dengan pendapat yang disampaikan oleh Bapak Udi Pramono selaku guru kelas IIb.

“untuk keterapaian kompetensi sesuai dengan yang diharapkan memang agak susah, apalagi pemahaman materi untuk masing-masing siswa dalam satu kelas sendiri belum merata. Kadang ada yang benar-benar paham, kadang juga ada yang benar-benar tidak dapat menerima materi. Oleh karena itu, perhatian khusus lebih pada pelaksanaan, seperti menggunakan pembelajaran interaktif sehingga aktivitas siswa meningkat.”(wawancara 16 April 2015)

Masing-masing pendapat tersebut pada intinya adalah meningkatkan aktivitas siswa untuk ketercapaian kompetensi yang diharapkan. Selaras

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

51

dengan hal tersebut, selama pelaksanaan di dalam kelas, beberapa guru menggunakan variasi dalam pembelajaran dan pengelolaan kelas. Menyusun tempat duduk peserta didik berbentuk U atau disesuaikan dengan materi untuk diskusi. Selain itu, guru juga menyampaikan materi dengan menambahkan beberapa informasi baru agar siswa tidak jenuh sebagai variasi.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh masing-masing guru, perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran sudah begitu tertata, mulai rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun berdasarkan silabus, program tahunan, program semester, minggu efektif, daftar nilai dan daftar hadir siswa beserta sumber belajar. Namun, masih ada yang kurang yaitu media pembelajaran guna mempermudah peserta didik memahami materi pembelajaran. Meskipun sudah ada sumber belajar, namun agar lebih jelas dan kontekstual perlu adanya media pembelajaran yang relevan. Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran meskipun sudah menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan penekanan pada tempat duduk siswa yang disusun sedemikian rupa, akan lebih menyenangkan jika menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Paparan beberapa guru mengenai kesulitan pada materi tertentu dikarenakan penanaman konsep kepada peserta didik yang masih kurang. Sehingga, tidak jarang peserta didik menjadi bingung dan berdampak pada ketidaktuntasan KKM. Melalui pelaksanaan model pembelajaran di dalam kelas dapat dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah untuk menangani peserta didik agar lebih aktif dan termotivasi. Jika pembelajaran menyenangkan dan nyaman bagi peserta didik, maka konsep yang diberikan akan mudah untuk dipahami. b. Tahap Pelaksanaan (Observasi)

Pada tahap pelaksanaan ini, Kepala Sekolah bersama dengan peneliti melakukan observasi terhadap

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

52

pembelajaran yang dilakukan. Berikut merupakan hasil observasi terhadap sepuluh guru.

Tabel 4.1.Tabel Hasil Observasi Supervisi Kunjungan Kelas

NOKOMPONEN

YANG DINILAI

KELAS

1A 1B 2A 2B 3 4 5A 5B 6A 6B

1 Tersedianya Analisis Minggu Efektif, Prota, Prosem

2 Tersedianya Silabus

3 Tersedianya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

4 Tersedianya alat peraga / media pembelajaran yang relevan

5 Tersedianya daftar nilai siswa dan diisi sesuai dengan aspek

6 Tersedianya daftar hadir siswa dan diisi bukti kehadirannya

7 Memeriksa kehadiran, kebersihan, dan kesiapan siswa

8 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

9 Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan Pengembangannya

10 Melakukan apersepsi dan motivasi

11 Melakukan pretes

12 Menyampaikan materi secara kontekstual

13 Menggunakan media peraga sesuai materi

14 Menguasai materi pelajaran dan pengembangannya

15 Memberi contoh-contoh secara kontekstual

16 Menggunakan media peraga sesuai materi

17 Menggunakan strategi / metodologi secara kontekstual

18 Mengatur penggunaan waktu secara tepat

19 Mengatur dan memanfaatkan fasilitas yang ada secara maksimal

20 Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif bertanya dan menjawab

21 Memonitor (menilai) tingkat pemahaman siswa

22 Memberi penguatan terhadap jawaban siswa

23 Menyimpulkan pelajaran

24 Melaksanakan postes

25 Memberikan tindak lanjut (tugas)

JUMLAH SKOR 110 116 103 104 92 104 117 106 113 109

PROSEN 88 93 82 83 74 83 94 85 90 87

KATEGORI AB AB B B B B AB AB AB AB

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

Berdasarkan tabel 4.1. tersebut di atas, menunjukkan data yang diperoleh mengenai supervisi kunjungan kelas yang dilakukan pada guru SDN Cukil 01. Terdapat 25 indikator yang digunakan untuk melaksanakan penilaian supervisi kunjungan kelas terhadap guru. Lebih jelasnya dapat disajikan melalui diagram berikut ini.

Gambar 4.1: Diagram Data Hasil Observasi Supervisi Kunjungan

Tabel dan diagram menunjukkan sebagian besar guru melakukan pembelajaran dan persiapan pembelajaran dengan amat baik. Hal tersebut, dikarenakan guru memiliki persiapan yang cukup matang sebelum pelaksanaan pembelajaran. Seperti mempersiapkan rencana pembelajaran dengan media pembelajaran yang akan digunakan, sehingga peserta didik akan merasa terbantu dalam memahami konsep.

0102030405060708090

100

1A 1B 2A 2B 3

SK

OR

(%

)

KELAS

SUPERVISI

53

Berdasarkan tabel 4.1. tersebut di atas, menunjukkan data yang diperoleh mengenai supervisi kunjungan kelas yang dilakukan pada guru SDN Cukil

Terdapat 25 indikator yang digunakan untuk melaksanakan penilaian supervisi kunjungan kelas terhadap guru. Lebih jelasnya dapat disajikan melalui

Diagram Data Hasil Observasi Supervisi Kunjungan Kelas

Tabel dan diagram tersebut di atas, menunjukkan sebagian besar guru melakukan pembelajaran dan persiapan pembelajaran dengan amat baik. Hal tersebut, dikarenakan guru memiliki persiapan yang cukup matang sebelum pelaksanaan pembelajaran. Seperti mempersiapkan rencana

ajaran dengan media pembelajaran yang akan digunakan, sehingga peserta didik akan merasa terbantu dalam memahami konsep.

4 5A 5B 6A 6BKELAS

SUPERVISI

SUPERVISI

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

54

Guru berpusat pada buku panduan atau lembar kerja siswa (LKS) untuk pelaksanaan pembelajarannya. Dirasa siswa cukup matang dalam memahami konsep yang abstrak, maka sebagian guru hanya berpusat pada buku panduan tanpa menggunakan media pembelajaran. Pengelolaan kelas yang dilakukan sudah baik, yang berarti guru dapat mempertahankan perhatian peserta didik kepada guru dan materi yang dipelajari. Namun, untuk kelas dengan kapasitas gemuk (jumlah peserta didik lebih dari 40 siswa), yaitu kelas III dan kelas IV karena tidak paralel, sehingga kelas terkesan sangat riuh. Selain itu, perlu kerja keras guru yang berlebih untuk dapat mempertahankan perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan.

Hasil observasi yang diperoleh peneliti tersebut, terangkum dalam kegiatan supervisi kunjungan kelas. Pada pelaksanaan observasi, terdapat tahap perencanaan atau persiapan mengajar dan tahap pelaksanaan yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Masing-masing tahap dan kegiatan yang terangkum di dalamnya merupakan pedoman yang digunakan untuk melakukan observasi terhadap guru kelas.

Tahap pertama adalah perencanaan meliputi tersedia analisis minggu efektif, prota, promes, silabus, RPP, media pembelajaran, daftar nilai, dan daftar absen. Perolehan skor pada tahap perencanaan ini cukup baik. Hal ini ditunjukkan banyak yang memperoleh skor 5, hanya saja pada ketersediaan media pembelajaran masih kurang. Beberapa guru memang mempersiapkan media pembelajaran atau alat peraga, baik yang telah ada di sekolah, maupun guru harus mempersiapkan terlebih dahulu. Pada kenyataannya sebagian besar guru masih berpedoman pada buku sumber dan Lembar Kerja Siswa (LKS) saja, sehingga lebih menggunakan gambar yang sudah ada di buku atau LKS saja. Ketersediaan perangkat pembelajaran yang lain, kiranya tidak ada masalah,

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

55

hanya perlu penguatan dan motivasi untuk dapat lebih baik.

Tahap kedua adalah pelaksanaan yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Masing-masing guru memperoleh skor yang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata adalah 5 untuk kegiatan inti. Pelaksanaan kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh para guru meliputi memeriksa kehadiran siswa, menyampaikan materi yang akan dipelajari, serta melakukan apersepsi dan motivasi. Kegiatan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan indikator pencapaian kompetensi masih perlu adanya perbaikan. Tidak hanya dapat disampaikan, tetapi juga dapat dilakukan guru dengan menuliskan di papan tulis. Kegiatan inti pada pelaksanaannya sudah sangat baik, hanya perlu adanya media pembelajaran atau alat peraga untuk mempermudah siswa memahami materi. Penggunaan model dan pendekatan pembelajaran masih perlu ditingkatkan, karena dapat membantu guru menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Pada kegiatan penutup, para guru melakukan postes sesuai dengan materi, namun ada juga guru yang sengaja memilih jam lain untuk fokus postes. Pemberian tindak lanjut beberapa sudah dilakukan, termasuk menyimpulkan pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, melalui supervisi kunjungan kelas menunjukkan perolehan skor untuk masing-masing guru kelas 6 dari 10 guru menunjukkan perolehan skor dengan kriteria amat baik (AB), sedangkan 4 guru lainnya memperoleh skor dengan kriteria baik (B). Perolehan skor tersebut telah menunjukkan skor yang baik, jika dibandingkan sebelumnya supervisi kunjungan kelas ini belum pernah dilaksanakan.c. Tahap Pasca Observasi

Pada tahap pasca observasi ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru yang bersangkutan setelah pembelajaran selesai. Wawancara yang

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

56

diajukan bersifat terbuka dan masih seputar pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Setelah dilaksanakan observasi kunjungan kelas, peneliti melakukan wawancara dengan guru bersangkutan bertujuan untuk memastikan apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Sebagian besar guru menjawab bahwa apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan. Namun, tidak jarang juga beberapa guru melewatkan beberapa kegiatan atau materi yang telah direncanakan. Bahkan, ada guru yang belum sesuai dengan langkah kegiatan di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah mereka susun. Hal ini misalnya, di dalam RPP tercantum materi yang akan disampaikan adalah berupa benda langit, namun guru mengawalinya dari benda di sekitar dan di akhir barulah menyinggung benda langit.

Selama pembelajaran di dalam kelas pula, tentunya ada berbagai kelemahan atau bahkan kelebihan. Beberapa guru menyampaikan bahwa kelemahan selama pelaksanaan pembelajaran bukan dikarenakan faktor materi yang dianggap susah, tetapi lebih kepada kurangnya alat bantu mengajar yang menunjang materi tersebut. Sehingga, peserta didik hanya dapat melihat gambar saja. Sejalan dengan paparan dari Bapak Suyatna selaku guru kelas IV.

“Kelemahan yang sering terjadi selama pembelajaran adalah karena kurangnya alat bantu mengajar untuk menunjang peserta didik memahami konsep yang disampaikan. Karena seperti kita ketahui bahwa terutama pada kelas dengan kapasitas peserta didik yang berlebih jika hanya menggunakan gambar, maka keterbatasan penglihatan untuk peserta didik yang duduk di belakang.” (wawancara 18 April 2015)

Selain itu, dipaparkan pula bahwa materi pembelajaran yang diberikan memang sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik dan bukan menjadi salah satu kendala bagi guru untuk menyampaikan kepada peserta didik. Jika dirasa mengalami kesulitan, maka hal tersebut disebabkan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

57

dari faktor eksternal. Sejalan dengan paparan yang disampaikan oleh Bapak Lumadi selaku kelas Va.

“Jika masalah materi pembelajaran yang sulit untuk masing-masing tingkatan kelas, saya rasa materi yang diberikan sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik. Apabila peserta didik merasa kesulitan, maka dapat kita jelaskan kembali jika memang waktu memungkinkan, atau dengan pemberian tugas dan pemantapan materi. Namun, hal tersebut biasanya terjadi pada peserta didik yang kurang perhatian dan motivasi dari keluarga dan lingkungannya, dan peserta didik yang mengalami masalah di keluarganya, sehingga perhatian untuk mencoba dan memperbaiki pun kurang.”(wawancara 20 April 2015)

Selain menurut pendapat di atas, terdapat tambahan pendapat pula yang disampaikan oleh Ibu Kasiyem selaku guru kelas Ib. Materi yang susah untuk kelas rendah yaitu khususnya kelas I dapat dilihat selama setahun mengajar di kelas I.

“Menurut saya, materi yang dianggap masih susah adalah mengajarkan kepada peserta didik mengenai penjumlahan menyimpan dan pengurangan meminjam. Jika menggunakan alat bantu seperti sempoa akan lebih mudah, namun jika harus menggunakan bersusun, masih sulit untuk penanaman konsep.” (wawancara 15 April 2015)

Setelah materi disampaikan kepada peserta didik, maka perlu diketahui apakah kompetensi dan tujuan sudah dapat tercapai atau belum. Beberapa kegiatan yang dilakukan guru adalah melalui pemberian tugas untuk dikerjakan kemudian dibahas bersama sesuai dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya. Dari pembahasan tersebut, maka akan terlihat beberapa siswa yang masih belum menguasai materi. Sehingga guru memberikan penguatan dan penugasan kepada siswa.

Banyak sedikitnya peserta didik yang masih belum menguasai materi, dapat dijadikan catatan tersendiri guru untuk melakukan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Berdasarkan observasi yang

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

58

dilakukan, beberapa guru menjawab bahwa perbaikan untuk pertemuan selanjutnya adalah, membahas materi yang sama untuk mengingatkan peserta didikkembali. Baru kemudian melangkah ke materi pokok. Jika memang dirasa materi belum dikuasai sebagian besar siswa, maka diulangi materi yang sama, dan pembahasan soal dengan materi yang lalu. Hal tersebut dilakukan karena alokasi waktu yang minim dan materijuga terus berlanjut disamping beberapa kegiatan di luar jam pembelajaran berlangsung. d. Tahap Evaluasi dan Balikan

Tahap evaluasi dilakukan setelah pasca observasi yaitu setelah dilakukan wawancara mengenai pembelajaran yang dilakukan, guru bersangkutan bersama Kepala Sekolah dan peneliti ditunjukkan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan. Kepala Sekolah menunjukkan hasilnya dan guru mencermati masing-masing indikator.

Beberapa guru sempat menanyakan indikator yang belum dipahami. Sehingga peneliti bersama Kepala Sekolah juga menjelaskan maksud dari pengukuran melalui indikator tersebut. Sebagian besar guru merasa paham dengan hasil penilaian yang dilakukan. Melalui kegiatan evaluasi ini, guru juga mengetahui kelemahan dan kelebihan pada saat mengajar di kelas. Sehingga, guru juga termotivasi untuk memperbaiki aktivitas yang masih kurang.

Balikan dari pelaksanaan supervisi ditunjukkan melalui hasil angket yang diisi oleh masing-masing guru. Hasil angket ini bertujuan untuk mengetahui respon para guru terhadap pelaksanaan supervisi kunjungan kelas. Tipe dan bentuk pernyataan angket merupakan tipe tertutup, para guru dituntut untuk memilih jawaban singkat yang telah disediakan peneliti. Hal ini menyingkat waktu dalam menjawab angket, namun tanpa menghilangkan isi maksud dari angket. Sebelumnya, pertanyaan yang terdapat dalam angket yang digunakan sebagai salah satu instrumen pengumpul data ini telah mendapatkan saran dan masukan dari berbagai pihak, termasuk Kepala

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

59

Sekolah. Untuk lebih jelasnya, berikut hasil angket respon guru.

Tabel 4.2. Hasil Angket Guru

No. PertanyaanJumlah Guru

MenjawabYa Tidak

1. Setelah dilakukan teknik supervisi kunjungan kelas, apakah Saudara merasa terbantu?

10 0

2. Melalui teknik supervisi kunjungan kelas, apakah Saudaradapat mengetahui kelemahan Saudara dalam pembelajaran?

10 0

3. Apakah saudara menjadi lebih tersusun dalam pelaksanaan pembelajaran?

10 0

4. Apakah Saudara menjadi lebih termotivasi dalam mengembangkan pembelajaran?

10 0

5. Apakah Saudara termotivasi dalam mengembangkan kompetensi guru dan melakukan perbaikan pembelajaran?

10 0

6. Apakah Saudara dapat mengetahui kelebihan Saudara dalam melaksanakan pengajaran?

10 0

7. Apakah Saudara merasa senang dengan adanya supervisi kunjungan kelas ini?

10 0

8. Melalui supervisi kunjungan kelas ini, apakah Saudara menjadi lebih menguasai keterampilan dalam mengajar?

10 0

9. Apakah sebelumnya Saudara sudah memahami betul mengenai kompetensi pedagogik dalam pelaksanaannya?

9 1

10. Apakah menurut Saudara melalui supervisi kunjungan kelas ini dapat meningkatkan kompetensi Saudara dalam mengajar?

10 0

11. Apakah Saudara menghendaki adanya supervisi akademik secara terjadwal?

10 0

12. Apakah Saudara dapat merasa terbuka terhadap permasalahan selama pembelajaran setelah dilaksanakan supervisi akademik ini?

10 0

13. Apakah menurut Saudara perlu adanya peningkatan kompetensi pedagogik bagi pendidik?

10 0

14. Apakah melalui supervisi kunjungan kelas terjadi saling keterbukaan antara Saudara dengan Kepala Sekolah?

10 0

15. Apakah melalui supervisi yang dilaksanakan meningkatkan motivasi Saudara dalam melaksanakan pembelajaran?

10 0

16. Jika pelaksanaan supervisi secara rutin, apakah Saudara termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran?

10 0

17. Apakah pelaksanaan supervisi kunjungan kelas membuat Saudara menjadi tidak nyaman selama pembelajaran berlangsung?

2 8

18. Apakah pelaksanaan supervisi kunjungan kelas membuat peserta didik Saudara menjadi tidak nyaman

1 9

19. Apakah pelaksanaan supervisi kunjungan kelas sangat menguntungkan bagi Saudara?

10 0

20. Apakah umpan balik yang diberikan dapat menjadi masukan bagi Saudara untuk perbaikan?

10 0

21. Apakah telah ada perbaikan yang Saudara lakukan setelah pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dalam kegiatan pembelajaran?

10 0

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

60

Data yang diperoleh melalui angket tersebut digunakan sebagai balikan untuk mengetahui respon guru terhadap pelaksanaan supervisi yang dilakukan dan pemahaman kompetensi pedagogik guru.Sesuai dengan tabel 4.3. tersebut diatas, menunjukkan perolehan jawaban “Ya” untuk masing-masing pertanyaan lebih tinggi jika dibandingkan dengan perolehan jawaban “Tidak”. dari 21 pertanyaan yang diberikan, sebagian besar guru memberikan respon positif terhadap pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini. Hal ini ditunjukkan pada pertanyaan nomor 1 sampai dengan 4, kemudian pertanyaan nomor 5 sampai dengan 6 sampai dengan 8, nomor 10 sampai dengan 12, dan nomor 14 sampai dengan selesai.

Data yang diperoleh tersebut, supervisi yang dilakukan dapat membantu guru, baik untuk mengetahui kelebihan atau kelemahan pada saat pembelajaran, maupun memotivasi guru untuk terus melakukan perbaikan dalam pembelajaran. Meskipun guru menginginkan adanya supervisi yang lebih terjadwal, namun data menunjukkan masih ada guru yang merasa terganggu dengan adanya supervisi kunjungan kelas ini. Selain guru, data juga menunjukkan ada guru yang merasa siswanya terganggu dengan adanya supervisi kunjungan kelas. Pada dasarnya supervisi ini memang melaksanakan observasi langsung ke dalam kelas untuk memperoleh informasi dan data secara langsung.

Data yang diperoleh dari angket tersebut, selain mengenai supervisi adalah mengenai kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik. Pertanyaan yang menggambarkan kompetensi pedagogik adalah nomor 5, 9 dan 13. Masing-masing pertanyaan mengenai kompetensi pedagogik ini disambut baik oleh para guru. hal ini ditunjukkan guru mengaku termotivasi dalam mengembangkan kompetensi guru dan melakukan perbaikan pembelajaran, sebagian besar guru juga sudah mengetahui mengenai kompetensi pedagogik, dan guru merasa perlu adanya peningkatan mengenai kompetensi pedagogik. Namun masih ada

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

61

guru yang pada awalnya belum memahami mengenai kompetensi pedagogik. Hal tersebut bukan menjadi masalah besar, karena lebih banyak guru yang sebelumnya telah memahami daripada yang belum memahami. Sehingga dapat dilakukan diskusi.

Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, menunjukkan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang pada awalnya belum dilaksanakan, kini mendapat respon positif dari guru. Guru juga mulai menyadari mengenai pentingnya peningkatan kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik untuk mengelola pembelajaran di kelas. Bahkan, sebagian besar guru menghendaki adanya supervisi kunjungan kelas dilaksanakan terjadwal. Guru pun merasa senang karena masalah pembelajaran dapat dikomunikasikan untuk memperoleh perbaikan. Selain itu, melalui pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini, menjembatani antara guru dan Kepala Sekolah untuk saling terbuka. Berbagai hal tersebut dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk tindak lanjut pelaksanaan supervisi yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran.e. Tindak Lanjut

Melalui kegiatan tindak lanjut ini, Kepala Sekolah bersama peneliti dan semua guru melakukan diskusi bersama mengenai hasil observasi yang telah dilakukan. Dalam diskusi ini, Kepala Sekolah menyampaikan mengenai supervisi akademik yang dibuka mengenai persiapan Ujian Nasional yang akan dilakukan oleh siswa siswi kelas VI. Beberapa persiapan yang dilakukan antara lain kegiatan seperti mujahadah, berbagai perlengkapan dan fasilitas yang dibutuhkan, beserta fasilitas untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Setelah itu, kepala sekolah mengadakan musyawarah bersama mengenai berbagai kelengkapan dan kekurangan yang perlu dipersiapakan sebelum pelaksanaan UN. Beberapa guru terlihat sibuk menulis berbagai informasi, beberapa guru lainnya mendiskusikan kebutuhan yang masih diperlukan guna terlaksananya UN dan kegiatan menjelang UN.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

62

Setelah kegiatan musyawarah, kegiatan selanjutnya adalah penyampaian hasil pengamatan dan tindak lanjut.

Diawali dengan pemaparan hasil pengamatan melalui powerpoint, yang pertama penyampaian lingkup penelitian, yaitu penelitian tindakan sekolah dengan tujuan adalah meningkatkan. Setelah itu, peneliti menyampaikan kerangka berpikir peneliti sehingga memutuskan menggunakan supervisi kunjungan kelas sebagai tindakan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Barulah peneliti menyampaikan hasil pengamatan mengenai supervisi kunjungan kelas yangdilakukan dan kompetensi pedagogik guru. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, menunjukkan bahwa perolehan skor supervisi kunjungan kelas yang meningkat diikuti dengan peningkatan kompetensi pedagogik guru. Namun tidak menutup kemungkinan masih terdapat beberapa perolehan skor yang masih kurang, sehingga diperolehlah tindak lanjut untuk dapat memperbaiki indikator yang kurang dan meningkatkan indikator yang tinggi.

Penyampaian selanjutnya disampaikan oleh Kepala Sekolah yang memberikan tindak lanjut mengenai pelaksanaan pretes dan penilaian yang dilakukan oleh guru.

“Sebagian besar guru, saya yakin tidak hanya di SD ini saja, tetapi juga guru dari beberapa SD, untuk pelaksanaan pretes ini memang masih kurang dalam pelaksanaannya. Bahkan belum nampak sebagian besar guru. Jika postes saya yakin semua guru melakukannya baik di akhir pembelajaran atau memilih waktu sendiri untuk fokus melaksanakan postes. Selain itu, untuk pengembangan instrumen penilaian yang dilakukan oleh guru juga masih belum mencakup ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Saya yakin jika kognitif sangat mudah dilakukan, namun unutk mengembangkan aspek lainnya keterbatasan waktu masih terlihat”. (diskusi 30 April 2015)

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

63

Menanggapi tindak lanjut yang diberikan Kepala Sekolah tersebut, salah satu guru juga menyampaikan pendapatnya.

“Saya sependapat dengan Bapak Kepala Sekolah mengenai pelaksanaan pretes dan penilain tersebut juga. Masing-masing guru kelaslah yang memahami perilaku peserta didiknya, sehingga yang dapat menilai afektif dan psikomotor siswa adalah guru kelas yang mengenal keseharian siswa. Namun, kegiatan guru juga saya yakin sangat banyak, baik pada saat di sekolah ataupun diluar sekolah, sehingga waktu memang masih kurang”. (diskusi 30 April 2015)

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka peneliti sedikit memberikan penjelasan mengenai tindak lanjut yang disampaikan Kepala Sekolah.

“Secara umum, pelaksanaan pretes dapat dilakukan dengan memberikan soal yang sama dengan soal untuk postes. Secara kegunaannya pretes adalah untuk mengukur tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang akan disampaikan. Namun, jika ditinjau dari kegunaan atau tujuan pretes, pretes ini dapat disampaikan melalui tanya jawab menyangkut materi. Berbeda dengan apersepsi yang bertujuan mempersiapkan siswa untuk masuk materi. Sedangkan untuk penilaian, saya sependapat dengan Bapak Kepala Sekolah. Namun akan lebih baik jika bapak ibu guru dapat mengembangkan penilaian baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa”. (diskusi 30 April 2015)

Akhir kegiatan tindak lanjut ini maka diperoleh suatu masukan untuk dapat melaksanakan supervisi kunjungan kelas, sehingga bapak ibu guru juga akan lebih mempersiapkan dan dapat mengembangkan berbagai kegiatan dan penilaian dalam pembelajaran. Selain itu, akan lebih matang dan tertata rapi pula baik administrasi maupun kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh bapak ibu guru. Hal ini selaras dengan hasil balikan yang dilakukan melalui angket, dan juga pengamatan yang dilakukan peneliti bersama KepalaSekolah.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

64

4.2.2. Data Hasil Kompetensi Pedagogik GuruSebagai seorang guru yang tidak pernah lepas

dari kegiatan pembelajaran dan peserta didik, diperlukan adanya kompetensi untuk kualifikasi sebagai seorang guru. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 menjelaskan standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional.

Salah satu kompetensi yang dikembangkan oleh guru dalam mendukung profesinya sebagai pendidik adalah kompetensi pedagogik. Guru yang bertatap muka langsung dengan peserta didik, tentunya akan menghadapi berbagai peristiwa. Oleh karena itu, perlu adanya kompetensi yang perlu dikembangkan gurudalam pelaksanaan pembelajaran. Sejalan dengan pendapat dari Priatna dan Sukamto (2013: 36) ada tujuh kompetensi pedagogik guru kelas. Berikut data kompetensi pedagogik guru SDN Cukil 01, Tengaran.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

65

Tabel 4.3.Tabel Hasil Kompetensi PedagogikGuru SDN Cukil 01, Tengaran

No. KompetensiKelas (nilai konversi) %

1a 1b 2a 2b 3 4 5a 5b 6a 6b

1.

Memahami karateristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural emosional, dan intelektual.

75 75 75 83 75 75 75 83 92 83

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

92 92 92 83 75 75 83 83 75 83

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

75 75 50 50 75 75 88 75 88 75

4. Menyelenggara-kan pembelajaran yang mendidik.

77 77 77 82 68 82 86 82 82 82

5. Mengembangkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

93 86 79 64 57 75 93 86 71 71

6. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

92 92 92 92 83 92 92 92 83 83

7. Menyelenggara-kan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar

60 70 60 60 60 70 80 70 80 70

RATA-RATA (%) 81 81 75 73 70 76 88 82 82 78KATEGORI AB AB B B B AB AB AB AB AB

Tabel 4.3 tersebut di atas, menunjukkan data yang diperoleh mengenai kompetensi pedagogik guru SD Negeri Cukil 01, Tengaran. Terdapat tujuh indikator

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

untuk mengukur kompetensi lebih jelasnya disajikan melalui diagram di bawah ini.

Gambar 4.2: Diagram Hasil Kompetensi

Tabel dan diagram tersebut diatas, terdapat tujuh kompetensi pedagogik yang dikembangkan guru SDN Cukil 01, Tengaran. Masingmemperoleh nilai yang dikonversikan dalam bentuk prosen. Paparan lebih jelasnya, berikut disajikan tiap indikator.

Pencapaian kompetensi pedagogik oleh guru, dilakukan penilaian melalyang dipaparkan pada tabel 4.3. Kondisi awal penelitian menunjukkan dari tujuh kompetensi, secara umum perolehan skor guru adalah minimal baik. Hal tersebut merupakan gambaran dari Kepala Sekolah. Setelah dilaksanakannya supervissebelumnya belum pernah, menunjukkan dari 10 guru kelas yang ada, tujuh diantaranya memperoleh kriteria amat baik (AB) dan sisanya adalah baik (B). Hal tersebut telah menunjukkan peningkatan dari kondisi awal. Berikut gambar peningkpedagogik secara umum ditinjau dari masingindikator.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

1A 1B 2A 2B 3

SK

OR

(%

)

K E L A S

66

untuk mengukur kompetensi pedagogik guru. untuk lebih jelasnya disajikan melalui diagram di bawah ini.

Diagram Hasil Kompetensi Pedagogik Guru

abel dan diagram tersebut diatas, terdapat tujuh yang dikembangkan guru SDN

Cukil 01, Tengaran. Masing-masing kompetensi memperoleh nilai yang dikonversikan dalam bentuk prosen. Paparan lebih jelasnya, berikut disajikan tiap

Pencapaian kompetensi pedagogik oleh guru, dilakukan penilaian melalui tujuh kompetensi sesuai yang dipaparkan pada tabel 4.3. Kondisi awal penelitian menunjukkan dari tujuh kompetensi, secara umum perolehan skor guru adalah minimal baik. Hal tersebut merupakan gambaran dari Kepala Sekolah. Setelah dilaksanakannya supervisi kunjungan kelas, yang sebelumnya belum pernah, menunjukkan dari 10 guru kelas yang ada, tujuh diantaranya memperoleh kriteria amat baik (AB) dan sisanya adalah baik (B). Hal tersebut telah menunjukkan peningkatan dari kondisi awal. Berikut gambar peningkatan kompetensi pedagogik secara umum ditinjau dari masing-masing

4 5A 5B 6A 6BK E L A S

Kompetensi Pedagogik

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

Gambar 4.3 Peningkatan Kompetensi

Dari tujuh indikator yang ada, imengenal karakteristik peserta didik, hampir semua mencapai nilai yang cukup. Pada indikator ini, guru harus dapat menguasai enam indikator yang terkandung dalam indikator pertama. Pada umumnya, guru dapat mengidentifikasi peserta didik dafisik, moral, sosial, kultural emosional, dan intelektual. Hal ini ditunjukkan pada saat melakukan pembelajaran, peserta didik dengan karakteristik tertentu diberikan tempat duduk yang sesuai. Misalnya di kelas V terdapat anak yang memakai kacamatmaka siswa tersebut diberikan tempat duduk di depan lurus dengan papan tulis. Selanjutnya guru memastikan bahwa peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Guru selalu memberikan stimulus kepada siswa baik melalui pertanyaan atau melalui soal sederhana, setiap siswa berhak untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. namun tidak jarang ada siswa yang melakukan kegiatan lain disaat pembelajaran dilaksanakan, ada guru yang menegur, nam

0%

20%

40%

60%

80%

100%

1 2 3 4

Skor

(%)

Indikator Pencapaian Kompetensi

Peningkatan Kompetensi Pedagogik

67

Peningkatan Kompetensi Pedagogik

Dari tujuh indikator yang ada, indikator pertama mengenal karakteristik peserta didik, hampir semua mencapai nilai yang cukup. Pada indikator ini, guru harus dapat menguasai enam indikator yang terkandung dalam indikator pertama. Pada umumnya, guru dapat mengidentifikasi peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural emosional, dan intelektual. Hal ini ditunjukkan pada saat melakukan pembelajaran, peserta didik dengan karakteristik tertentu diberikan tempat duduk yang sesuai. Misalnya di kelas V terdapat anak yang memakai kacamata, maka siswa tersebut diberikan tempat duduk di depan lurus dengan papan tulis. Selanjutnya guru memastikan bahwa peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Guru selalu memberikan stimulus

ik melalui pertanyaan atau melalui soal sederhana, setiap siswa berhak untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. namun tidak jarang ada siswa yang melakukan kegiatan lain disaat pembelajaran dilaksanakan, ada guru yang menegur, namun ada juga guru yang

5 6 7

Indikator Pencapaian Kompetensi

Peningkatan Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik Awal

Kompetensi Pedagogik Setelah Tindakan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

68

membiarkan. Sedangkan untuk mengembangkan potensi siswa, guru dirasa masih kurang. Hal ini belum terlihat, hanya beberapa yang melalui motivasi.

Indikator selanjutnya menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Tampak pada tabel perolehan nilai cukup tinggi dibandingkan dengan indikator sebelumnya. Pada indikator ini, guru harus dapat menguasai enam indikator yang termasuk dalam indikator kedua ini. Selama pelaksanaan pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajar mereka. Menurut pengamatan yang dilakukan, guru sudah menunjukkan pembelajaran yang sesuai untuk usia dan kemampuan belajar peserta didik, hanya alokasi waktu yang perlu diperhatikan. Selain itu, guru juga selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik dengan bertanya, “ada yang masih belum jelas?”, “ada pertanyaan?”. Meskipun pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai rencana, namun masih ada pula siswa yang belum berhasil. Hal ini menjadi catatan tersendiri bagi guru untuk memberikan perbaikan. Berbagai motivasi dan teknik pembelajaran juga selalu dilakukan, terutama kebanyakan guru lebih senang merubah tempat duduk peserta didik yang disesuaikan dengan materi dan pembelajaran yang akan dilakukan, selain itu bertujuan untuk meminimalisir kejenuhan pada peserta didik.

Indikator ketiga mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. Perolehan nilai pada indikator ketiga ini hampir sama untuk msing-masing guru kelas. Terdapat empat indikator yang tercantum dalam indikator ini. Pada umumnya guru sudah dapat merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan silabus. Materi yang disajikan juga mengikuti urutan dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, materi dikembangkan oleh guru sendiri berdasarkan peristiwa yang sedang hangat. Namun, untuk pengembangan silabus termasuk indikator

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

69

pembelajaran, masih sedikit sekali. Hanya ada beberapa guru yang dengan tekun menyusun silabus sendiri yang kemudian diselaraskan dengan rencana pembelajaran yang akan mereka buat.

Indikator keempat adalah menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Setidaknya ada sebelas indikator yang tercantum dalam indikator ini. Bagi guru bukanlah hal susah menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, seperti melaksanakan aktivitas pembelajaran selaras dengan rencana dan tujuan yang telah dibuat, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk membantu proses, bukan untuk menguji yang membuat peserta didik selalu tertekan, selalu mengkomunikasikan informasi terbaru, terutama sesuai dengan materi pembelajaran, mengelola kelas sehingga peserta didik dapat aktif dan produktif, serta banyak member kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan berinteraksi langsung. Namun, masih perlu adanya penjelasan lanjut saat peserta didik menjawab kurang tepat, bukan langsung mengatakan “salah”. Selain itu, perlu adanya variasi pembelajaran, seperti penerapan model pembelajaran, dan juga sebaiknya guru dapat memanfaatkan media dan alat bantu mengajar yang tersedia di sekolah, misalnya proyektor dan laptop.

Indikator kelima mengembangkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Berdasarkan tabel 4.2 perolehan skor pada indikator ini cukup tinggi. Terdapat tujuh indikator yang termasuk dalam indikator kelima ini. Hal ini dibuktikan dengan guru selalu menganalisis hasil belajar peserta didik berdasarkan segala bentuk penilaian yang dicantumkan dalam daftar nilai siswa, bahkan ada guru yang mempunyai dua buku daftar nilai untuk memastikan siswa tersebut tuntas. Guru juga merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kecakapan belajar masing-masing peserta didik, misalnya ada peserta didik yang tertinggal maka dibantu dengan dijelaskan dengan pelan. Guru juga tidak segan membantu peserta didik,

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

70

hal ini ditunjukkan guru selalu memantau dengan berjalan kearah peserta didik untuk melihat pekerjaan mereka. Namun, guru masih kurang dapat mengidentifikasi bakat, minat, beserta potensi yang dimiliki peserta didik, apalagi untuk siswa yang terkesan senang membuat kegaduhan.

Indikator keenam adalah berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Perolehan nilai yang dicapai tinggi. Terdapat enam indikator yang tercantum dalam indikator keenam ini. Pada umumnya guru menggunakan pertanyaan untuk memberikan stimulus kepada peserta didik, selain itu guru mendengarkan jawaban peserta didik, jika ada peserta didik yang menjawab kurang tepat, maka ada beberapa guru yang memberikan pembenaran tanpa menyalahkan. Namun, ada pula guru yang menyalahkan sehingga peserta didik tersebut menjadi malu dan takut. Guru juga mendengarkan pertanyaan, pernyataan yang diberikan peserta didik tanpa menginterupsi. Namun ada pula guru yang tidak mendengarkan peserta didik dan mengabaikannya.

Indikator ketujuh adalah menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar. Perolehan nilai sedang. Terdapat lima indikator dalam indikator ini. Meskipun guru dapat menyusun rencana pembelajaran dengan baik, namun tidak jarang tidak dilampirkan latihan soal yang akan digunakan dan jenis penilaiannya. Beberapa guru memang sudah membuat cacatan, jurnal pembelajaran, program tahunan, program semester, dan juga minggu efektif. Namun tidak jarang ada guru yang lebih suka dalam bentuk file, sehingga tidak membuat hardcopy. Masih ada juga guru yang membuat namun belum diisi atau masih kosong. Sehingga masih perlu bimbingan dan pengarahan untuk menyusun penilaian dan evaluasi yang nantinya dapat digunakan untuk perbaikan.

Jika dilihat berdasarkan tabel 4.2. tersebut, kompetensi tertinggi adalah kompetensi nomor enam. Hal ini ditunjukkan selama melaksanakan observasi, guru terus berkomunikasi dengan peserta didik,

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

71

terutama dengan melakukan tanya jawab. Sehingga terjadi tanya jawab antara guru dengan peserta didik. Hal baik yang nampak adalah peserta didik menyampaikan pendapatnya dengan berani dan tanpa rasa takut atau malu. Kedekatan antara guru dan peserta didik ini sangat terlihat pula pada saat jamistirahat. Sehingga, dapat terjadi saling keterbukaan antara guru dan peserta didik. Namun, ada yang belum nampak adalah memberikan kegiatan untuk menumbuhkan sikap saling kerjasama antar peserta didik. Sehingga pembelajaran yang kooperatif belum nampak.

Indikator yang mempunyai nilai konstan adalah kompetensi nomor tiga. Hal ini karena guru sudah dapat melakukan perencanaan dengan baik, meskipun belum lengkap seperti dalam rencana pelaksanaan tindakan. Beberapa guru belum mencantumkan materi yang akan dipelajari dan juga latihan soal yang akan digunakan untuk mengukur kompetensi peserta didik. Guru sudah dapat memadupadankan materi dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, untuk mengembangkan materi ke berbagai sumber masih belum terlihat. Sedangkan untuk mengembangkan silabus, guru belum melakukannya. Guru menggunakan silabus yang diberikan pemerintah secara mentah untuk membuat RPP tanpa melampirkan potongan silabus yang dibuat pada RPP.

Kompetensi dengan nilai minim adalah kompetensi nomor tujuh. Beberapa guru mengembangkan penilaian sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai. Sedangkan untuk pelaksanaan analisis kompetensi dasar atau indikator yang sulit untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial masih belum nampak. Hal yang dilakukan guru adalah belum dapat menuliskan di daftar nilai siswa karena masih banyak siswa yang belum mencapai criteria ketuntasan minimal (KKM). Selain itu, penggunaan catatan harian, jurnal pembelajaran, rancangan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

72

pembelajaran, materi tambahan juga hanya sedikit guru yang melaksanakannya.

Masing-masing guru mempunyai cara mengajar yang berbeda-beda, termasuk juga untuk kelas rendah (I, II dan III) dan kelas tinggi (IV, V dan VI). Pembelajaran yang dilakukan di kelas tentunya akan disesuaikan dengan perkembangan masing-masing peserta didik termasuk juga materi pembelajaran yang akan disampaikan agar peserta didik lebih mudah untuk memahami materi. Namun, beberapa catatan yang diperoleh peneliti selama melakukan observasi, masih banyak guru yang belum menggunakan model pembelajaran dalam pelaksanaannya dan hanya menggunakan metode pembelajaran, seperti ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab. Tidak jarang peserta didik menjadi merasa jenuh terhadap pembelajaran, sehingga melakukan kegiatan diluar kegiatan pembelajaran. Selain itu, penyampaian materi yang dilakukan oleh guru masih berpusat pada satu buku panduan, termasuk untuk latihan soal berpusat pada lembar kerja siswa (LKS). Pengembangan materi pembelajaran disesuaikan dengan peristiwa kehidupan sehari-hari siswa belum dilakukan. Pembelajaran yang kontekstual belum dilaksanakan secara nyata.

Selain berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan peneliti, didukung juga data hasil wawancara terbuka yang dilakukan antara peneliti dengan beberapa siswa. Pendapat siswa kelas IV,

“saya sebenarnya suka diajar oleh Bapak guru, tetapi kadang membingungkan saat penyampaian materi. Kadang belum jelas sudah diberikan soal, sehingga nilainya jelek dan dimarahi oleh Bapak guru”. (wawancara 29 Mei 2015)

Berbeda dengan siswa kelas IIa dan IIb yang menyampaikan mengenai pembelajaran yang dilakukan bapak ibu guru di masing-masing kelas.

“saya suka diajar dengan bapak ibu guru. jelas juga dijelaskan, hanya jika ada siswa yang mengganggu, guru suka marah. Namun tidak mengubah tempat

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

73

duduk. Tempat duduk juga yang menentukan siswa sendiri”. (wawancara 29 Mei 2015)

Siswa kelas Va juga menyampaikan mengenai pembelajaran yang dilakukan Bapak guru.

“senang diajar oleh bapak guru, bapak guru juga menentukan tempat duduk dan mengatur tempat duduk. Selalu diadakan rolling tempat duduk untuk setiap minggunya. Jika ada siswa yang mengganggu, biasanya pak guru mendekati.” (wawancara 29 Mei 2015)

Berdasarkan beberapa pendapat siswa untuk masing-masing kelas tersebut, dapat menjadikan salah satu sumber data pendukung pengamatan kompetensi pedagogik guru. Wawancara dilakukan oleh beberapa siswa untuk masing-masing kelas.

Perolehan skor supervisi kunjungan kelas dan kompetensi pedagogik telah dipaparkan sebelumnya. Perolehan skor yang ditunjukkan pada tabel 4.1 mengenai supervisi kunjungan kelas yang diberlakukan pada sepuluh guru kelas, menunjukkan skor yang tinggi untuk masing-masing guru kelas. Dapat ditunjukkan dengan perolehan skor dengan kategori minimal adalah baik (B) dan maksimal amat baik (AB). Sedangkan untuk perolehan kompetensi pedagogik juga telah dipaparkan sebelumnya, yang tidak jauh berbeda dengan perolehan skor pada supervisi. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4.2 yang menunjukkan perolehan skor kompetensi pedagogik pada guru kelas di SD Negeri Cukil 01 yang cukup tinggi. Perolehan skor dengan kategori minimal baik (B) dan maksimal amat baik (AB). Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan rekapitulasi data yang diperoleh dari supervisi kunjungan kelas dan kompetensi pedagogikguru SD Negeri Cukil 01, Tengaran.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

Tabel 4.4. Data Hasil Supervisi dan Kompetensi

Kelas

SkorSupervisi Kunjungan

Kelas(%)

1A 881B 932A 822B 833 744 83

5A 945B 856A 906B 87

*K = Kriteria

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai rekap perolehan skor supervisi kunjungan kelas dan kompetensi pedagogik yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan peneliti pada sepuluh guru kelas, menunjukkan perolehan skor yang tinggi untuk masingBerikut diagram rekap data hasil supervisi dan kompetensi pedagogikTengaran untuk lebih jelas.

Gambar 4.4: Diagram Data Hasil Supervisi dan Kompetensi Pedagogik

Gambar 4.4 merupakan gambaran diagram dari tabel 4.4 yang menjelaskan mengenai rekap data hasil supervisi dan kompetensi

0

20

40

60

80

100

1A 1B 2A 2B

SK

OR

( %

)

KELAS

74

Data Hasil Supervisi dan Kompetensi Pedagogik

KSkor

Kompetensi Pedagogik(%)

K

AB 81 ABAB 81 ABB 75 BB 73 BB 70 BB 76 AB

AB 88 ABAB 82 ABAB 82 ABAB 78 AB

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai rekap perolehan skor supervisi kunjungan kelas dan kompetensi

yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan peneliti pada sepuluh guru kelas, menunjukkan perolehan skor yang tinggi untuk masing-masing kelas. Berikut diagram rekap data hasil supervisi dan

guru SD Negeri Cukil 01, las.

Diagram Data Hasil Supervisi dan Kompetensi Pedagogik

merupakan gambaran diagram dari tabel 4.4 yang menjelaskan mengenai rekap data hasil supervisi dan kompetensi pedagogik guru SD Negeri

3 4 5A 5B 6A 6B

KELAS

SUPERVISI

KOMPETENSI PEDAGOGIK

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

75

Cukil 01, Tengaran. Berdasarkan gambar 4.4 terlihat bahwa perolehan nilai supervisi lebih tinggi dibandingkan dengan kompetensi pedagogik. Hal ini disebabkan karena indikator yang ada dalam kompetensi pedagogik memang lebih rinci jika dibandingkan dengan indikator pada supervisi yang hanya terdiri dari 25 butir indikator. Sehingga, penilaian dan pengamatan yang dilakukan pada saat pengukuran kompetensi pedagogik lebih terperinci. Data yang dapat terlihat selanjutnya adalah perolehan skor antara supervisi dan kompetensi pedagogikmemiliki rentang yang tidak jauh. Selain itu, juga dapat dijelaskan melalui tabel 4.4 mengenai rekap data, jika data hasil supervisi memperoleh kriteria AB maka kompetensi pedagogik juga AB, sedangkan jika supervisi memperoleh kriteria B maka kompetensi pedagogik juga menunjukkan kriteria B. Kelas IV menunjukkan supervisi dengan perolehan B dan kompetensi pedagogik memperoleh kriteria AB dengan skor minim yaitu 76. Hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan adanya hubungan antara supervisi yang dilakukan dengan kompetensi pedagogikpada saat pembelajaran di kelas. Sedangkan kasus untuk kelas IV, perolehan skor supervisi dengan kriteria B, namun masih lebih tinggi yaitu dengan skor 83 sedangkan untuk kompetensi pedagogik guru hanya memperoleh skor 76 dengan kriteria AB.

4.3. Pembahasan4.3.1.Supervisi Kunjungan Kelas

Kegiatan pengamatan yang dilakukan terhadap guru kelas melalui supervisi kunjungan kelas yang meliputi, pra observasi, observasi, dan pasca observasi kemudian tindak lanjut telah disesuaikan dengan peran guru selama melaksanakan pembelajaran. Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini dilakukan guna memperoleh data secara langsung pada saat guru merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan setelah melakukan pembelajaran. Hal tersebut selara dengan pendapat dari Sagala (2010:

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

76

188), tujuan observasi kunjungan kelas adalah memperoleh data dan informasi secara langsung mengenai segala sesuatu yang terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung.

Pada tahap pra observasi beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah berbagai bahan untuk persiapan mengajar, meliputi: tersedia analisis minggu efektif, program tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, alat peraga atau media, daftar nilai dan daftar hadir siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, guru sebagian besar telah melaksanakannya, ada yang sudah terisi penuh dan rajin, ada juga yang masih kosong namun sudah mencetaknya, ada yang beralasan masih dalam bentuk file. Sebaiknya dalam perencanaan pembelajaran harus terisi dan tersusun rapi. Hal ini akan memudahkan guru melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, dan tidak akan merepotkan guru jika datang pembagian nilai rapot. Persiapan yang dilakukan duru tersebut selaras dengan BNSP (Lapono, 2008: 3.82) menjelaskan pedoman penyusunan berdasarkan KTSP langkah-langkah perencanaan yang perlu dilakukan termasuk dalam mengembangkan silabus meluputi: 1) mengkaji SK dan KD, 2) mengidentifikasi materi pokok, 3) mengembangkan kegiatan pembelajaran, 4) merumuskan indikator pencapaian kompetensi, 5) penetapan jenis penilaian, 6) menentukan alokasi waktu, dan 7) menentukan sumber belajar.

Berdasarkan teori yang ada, tahap perencanaan termasuk pengembangan silabus guna menyusun kegiatan pembelajaran telah dijelaskan secara runtut. Sesuai dengan keadaan di lapangan skor yang diperoleh masing-masing guru cukup baik untuk perencanaan. Namun untuk pengembangan silabus, hanya ada seorang guru yang mampu mengembangkannya. Hal ini terjadi, karena kebanyakan guru hanya menggunakan silabus yang ada untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan mengikuti yang telah ada.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

77

Tahap selanjutnya adalah observasi supervisi kunjungan kelas. Pada tahap ini, peneliti memperoleh data melalui observasi secara langsung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Berdasarkan skor yang diperoleh, skor lebih tinggi ditunjukkan lebih pada kegiatan inti. Hal ini terjadi karena beberapa kegiatan yang kurang diperhatikan oleh guru pada saat melakukan kegiatan pendahuluan, seperti menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan juga mengadakan pretes. Kegiatan pendahuluan yang kurang mendapat perhatian tersebut, kurang selaras dengan pendapat dari Rusman (2012: 80) yang menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembukaan ini, yang perlu dilakukan oleh guru adalah menciptakan pra-kondisi bagi siswa agar mental dan perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajari, sehingga memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Selain itu, ditegaskan pula dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan yang perlu dilakukan guru dalam kegiatan pendahuluan meliputi: menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan cakupan materi sesuai silabus dan RPP.

Kegiatan inti pembelajaran meliputi menyampaikan materi, penggunaan media pembelajaran, penyampaian materi secara kontekstual, dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk pembelajaran. Skor yang diperoleh untuk masing-masing guru cukup tinggi, hal ini ditunjukkan dalam pelaksanaan pembelajarannya guru dapat menyampaikan materi sesederhana mungkin untuk dapat dipahami siswa secara kontekstual. Meskipun pada pelaksanaannya beberapa guru belummengaplikasikan berbagai media. Selaras dengan pendapat Rusman (2012: 117) bahwa paradigma belajar bukan hanya menghapal, tetapi dengan pembelajaran

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

78

yang harus mampu merekonstruksikan pengetahuannya, proses internalisasi memiliki kesiapan untuk mengaktualisasikan pengalaman belajarnya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi (life skiils).

Kegiatan penutup, terdapat beberapa indikator yang perlu diperhatikan oleh guru, meliputi menyimpulkan pembelajaran, melaksanakan postes, dan memberikan tindak lanjut. Skor yang diperoleh pada kegiatan penutup untuk masing-masing guru mempunyai skor cukup. Hal ini ditunjukkan terdapat beberapa guru yang menyimpulkan pembelajaran dan postes, karena biasanya postes dilakukan pada jam lain setelah penyampaian materi dan juga pemberian tugas untuk tindak lanjut. Pada intinya tindak lanjut dapat diberikan dengan menyuruh siswa mempelajari materi selanjutnya, bukan hanya diartikan sebagai pemberian tugas untuk pekerjaan rumah siswa. Pada kegiatan penutup ini ditekakan oleh Rusman (2012: 119) bahwa, kegiatan penutup merupakan bagian integral dari pembelajaran, memiliki beberapa teknik dan cara yang harus dikuasai oleh para guru, seperti menyampaikan review, rangkuman, serta menyimpulkan. Tambahan pada teori ini adalah perlu adanya tindak lanjut pula. Kegiatan penutup yang perlu ditekankan guru meliputi kegiatan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran yang telah kita sampaikan. Postes pun dapat dilakukan dengan tanya jawab guru kepada siswa.

Tahap supervisi selanjutnya adalah pasca observasi yaitu evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini guru mengevaluasi kembali pembelajaran yang telah dilakukan, mulai dari keterlaksanaan RPP, beberapa kelebihan dan kelemahan selama pembelajaran, dan materi yang telah disampaiakan. Melalui evaluasi yang dilakukan, guru dapat menyusun perbaikan untuk pertemuan selanjutnya.

Tahap Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, meliputi tahap pra observasi, pelaksanaan (observasi),

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

79

pasca observasi. Melalui kegiatan ini, maka diharapkan kepada para guru untuk lebih mempersiapkan dan dapat mengembangkan proses pembelajaran yang dilakukannya. Melalui persiapan yang matang, maka pelaksanaan akan semakin terstruktur dan tersusun rapi, berbagai kegiatan tidak terduga dapat ditangani dengan baik. Sehingga evaluasi yang dilakukan pun juga sudah mudah untuk dilaksanakan, karena sudah mengalami perencanaan. Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran, yang perlu dikuasai guru adalah mengenai keterampilan dasar mengajar. Memang tidak tertulis dalam instrumen penelitian atau dalam pelaksanaannya, namun dasar utama pembelajaran mendidik adalah suasana kondusif yang menciptakan aktivitas siswa yang positif. Hal tersebut akan tercipta jika guru menguasai keterampilan dasar mengajar. Pada tahap pasca observasi, diharapkan guru dapat melakukan refleksi diri terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Namun memang refleksi diri masih belum dapat sepenuhnya dilakukan oleh guru. sehingga perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya masih perlu ditingkatkan.

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang meliputi pra observasi, observasi, pasca observasi, evaluasi dan balikan, dan tindak lanjut yang telah dilakukan selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Nengah Widyani pada tahun 2011.Perbedaannya adalah pada penelitian Ni Nengah Widyani menggabungkan supervisi melalui tanya jawab individual, jika dalam penelitian ini semua terangkum dalam satu supervisi kunjungan kelas, selain itu terdapat tindak lanjut yang tidak dilakukan pada penelitian pendukung. Hasil yang diperoleh sama menunjukkan adanya hal positif terhadap pelaksanaan supervisi kunjungan kelas.

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah dipaparkan oleh peneliti, didukung dengan penelitian sebelumnya yang berjudul, “teknik supervisi kunjungan kelas sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru SD 3 dan 10

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

80

Kesiman Denpasar” oleh Ni Nengah Widyani. Penelitian yang dilakukan tersebut juga merupakan penelitian tindakan sekolah. Hasil yang diperoleh dari penelitian sebelumnya juga menunjukkan peningkatan melalui supervisi kunjungan kelas. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini tidak menggunakan tindakan siklus, namun dengan sekali tindakan untuk mengetahui hasilnya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anhar Lubis (2010) dengan judul, “peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran yang efektif melalui supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri Ranah Batahan”. Persamaan menunjukkan supervisi akademik yang dilakukan merupakan supervisi kunjungan kelas. Perbedaannya adalah, supervisi kunjungan kelas yang dilakukan hanya tahap perencanaan dan pelaksanaan saja. Fred C. Lunenburg (2010) dengan judul, “The Principal as Instructional Leader” menekankan Kepala Sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, dalam artian Kepala Sekolah hendaknya mengetahui permasalahan pembelajaran di sekolahnya yang dilakukan melalui supervisi sehingga dapat dilakukan perbaikan. Terdapat persamaan disini adalah peran Kepala Sekolah dalam memotivasi guru sebagai pelaksana proses pembelajaran. Perbedaannya adalah terletak pada jenis penelitian yang deskriptif naratif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dari 10 guru, 6 guru memperoleh kriteria amat baik (AB) dan 4 guru lainnya memperoleh kriteria baik (B). Perolehan skor maksimal adalah 94% dan skor minimal adalah 74%. Sehingga dari penelitian ini menunjukkan pelaksanaan supervisi dapat membantu dan memotivasi guru dalam proses pembelajaran sehingga mengalami perbaikan. Sejalan dengan pendapat Wiles (1956) dalam (Sagala, 2010: 91), “supervision is an assistence in the development of a better teaching-learning situation”. Dijelaskan bahwa supervisi pendidikan merupakan bantuan dalam pengembangan dan peningkatan situasi pembelajaran (belajar-

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

81

mengajar) yang lebih baik. Dengan demikian, perlu dipahami manfaat dan tujuan pelaksanaan supervisidalam pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan supervisi secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap peserta didik, baik hasil pembelajaran dan aktivitas peserta didik, karena guru lebih siap dalam pembelajaran.

4.3.2. Kompetensi PedagogikTugas guru yang berperan langsung dalam proses

pembelajaran tentunya akan berhadapan dengan individu atau siswa yang sangat kompleks, karena menyangkut segi fisik dan psikis. Selain itu, perilaku sebagai hasil belajar juga sangat kompleks, karena menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Tidak jauh berbeda dengan interaksi pembelajaran dan lingkungan pembelajaran yang juga kompleks, kerena menyangkut materi, pendekatan, model, strategi, metode, media, dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru dalam mengkomunikasikan dengan siswa untuk tercapainya tujuan atau kompetensi yang diharapkan. Berbagai peran guru dalam proses pembelajaran yang kompleks tersebut, maka setiap guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi, hal ini dijelaskan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005, menegaskan kompetensi yang harus dimiliki oleh para guru meliputi: 1) kompetensi pedagogik; 2) kompetensi kepribadian: 3) kompetensi professional; 4) kompetensi sosial.

Pelaksanaan pengamatan terhadap kompetensi pedagogik guru dengan menggunakan tujuh kompetensi sebagai pedoman pengukuran selaras yang tercantum dalam Priatna dan Sukamto (2013). Sedangkan jika dibandingkan dengan penelitian pendukung mengenai kompetensi pedagogik guru, terdapat perbedaan, seperti penelitian yang dilakukanoleh Karin Apelgren dan Birgitta Giertz, 2010 dengan judul penelitian, “Padagogical Competence – A Key to Pedagogikal Development and Quality in Higher Education”. Pada penelitian pendukung ini lebih

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

82

menjelaskan kompetensi pedagogik secara deskriptif yang bertujuan untuk perkembangan dalam pekerjaannya berkenaan dengan kompetensi pedagogik untuk menambah, menciptakan kualifikasi dan penilaian yang lebih teliti mengenai kompetensi pedagogik yang berhubungan dengan jabatan dan kemajuan. Sehingga lingkup yang digunakan dalam penelitian pendukung mengenai kompetensi pedagogik lebih luas secara umum, sedangkan pada penelitian ini kompetensi pedagogik yang digunakan adalah kompetensi pedagogik guru kelas. Selain itu, jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tim Penyusun PTS SMPN 01 Mandalawangi dengan judul, “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Non Kependidikan dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah”, terdapat persamaan yaitu menitik beratkan pada peningkatan kompetensi guru melalui supervisi. Hasil yang diperoleh juga menunjukkan peningkatan setelah dilakukan tindakan. Perbedaannya, pada penelitian ini penelitian sebelumnya mengawali penelitian dengan melakukan survey terhadap seluruh guru non kependidikan, sehingga baru dilaksanakan supervisi yang tepat yaitu menggunakan supervisi individual office-conferenceyang bertujuan untuk mengetahui penyebab masalah terjadi. Sedangkan pada penelitian ini peneliti menerapkan supervisi kunjungan kelas yang jelas untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru kelas.

Indikator pertama memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosisl, kultural emosional, dan intelektual. Skor yang diperoleh guru cukup baik untuk masing-masing guru. Guru dapat memahami karakteristik peserta didik dan kemampuan belajar masing-masing peserta didik. Perlu pahami lebih lanjut adalah penataan tempat duduk yang perlu disesuaikan dengan karakteristik siswa. Selaras dengan pendapat Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 72) menjelaskan bahwa, pengaturan tempat

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

83

duduk akan mempengaruhi kelancaran pengaturan proses pembelajaran.

Indikator kedua adalah menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Pembelajaran mendidik yang dilaksanakan oleh guru sudah baik, ditunjukkan dengan perolehan skor yang baik. Beberapa guru selalu berjalan ke arah siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman masing-masing siswa, siswa yang belum jelas pun tidak segan untuk bertanya kepada guru. Setiap pelaksanaan pembelajaran guru selalu mengembalikan kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap materi yang disampaikan. Belajar menurut Forrest W. Parkay dan Beverly Hardeastle Stanford (dalam Ekosiswoyo dan Rachman 2002: 125) belajar merupakan kegiatan pemrosesan informasi membuat penalaran, mengembangkan pemahaman, dan meningkatkan penguasaan keterampilan dalam proses pembelajaran. Dapat dijelaskan lebih lanjut berdasarkan teori, pembelajaran mendidik merupakan pembelajaran yang menekankan proses membelajarkan peserta didik bagaimana belajar (learning how to learn).

Indikator ketiga mengembangkan kurikulum terkait dengan mata pelajaran yang diampu. Perolehan skor untuk indikator ketiga ini adalah cukup dan masing-masing guru hampir sama. Para guru akan lebih terampil dalam menyusun RPP jika dibandingkan harus mengembangkan silabus. Indikator keempat menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Perolehan skor guru pada indikator ini baik. Hal ini ditunjukkan guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP, tidak menguji siswa sehingga tertekan, mengkomunikasikan informasi baru, meskipun hanya tersirat. Pembelajaran mendidik pada intinya akan terlaksana dengan baik apabila kondisi dan suasana belajar dapat memungkinkan bagi siswa untuk berpartisipas aktif dalam pembelajaran. Meskipun guru tidak menggunakan media dalam pembelajarannya, apabila suasana dan kondisi belajar nyaman,

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

84

menyenangkan maka bukan tidak mungkin terjadi pembelajaran yang mendidik.

Indikator kelima mengembangkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Skor yang diperoleh oleh masing-masing guru adalah baik. Guru memahami karakteristik siswa, sehingga dapat mengembangkan potensi masing-masing siswa. Indikator keenam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Perolehan skor pada indikator keenam ini oleh masing-masing guru adalah sangat baik. Hal ini ditunjukkan selama pembelajaran, guru melakukan tanya jawab, berkomunikasi, mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa tanpa menginterupsi dan menyalahkan. Menurut John I Bolla (dalam Rusman, 2008: 82) menjelaskan bahwa, dalam proses pembelajaran setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respons siswa perlu dilakukan agar siswa memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Berdasarkan teori tersebut, selaras dengan perilaku guru selalu memberikan pertanyaan kepada siswa dan meresponnya. Namun, perlu ditekankan adalah sebagai guru sebaiknya dapat menghargai pendapat siswa, jika salah dibenarkan dengan penjelasan.

Indikator ketujuh menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar. Perolehan skor pada indikator ketujuh untuk masing-masing guru masih rendah dan terlihat hampir sama. Hal ini dikarenakan beberapa guru masih belum mengembangkan jenis penilaian untuk dapat lebih mengetahui kompetensi masing-masing siswa. Perlunya cacatan anekdot, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran serta materi tambahan selama pembelajaran dapat membantu guru lebih mengenal siswanya dengan berbagai kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran. Pendapat yang disampaikan oleh Lapono (2008: 164) prinsip penilaian pembelajaran di SD/MI dimaksudkan untuk mengetahui apakah pembelajaran yang dilaksanakan benar-benar menjadi dasar pembelajaran selanjutnya.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

85

Berdasarkan teori tersebut dan kenyataan di sekolah, penilaian yang dilakukan oleh guru sebaiknya menggunakan berbagai teknik penilaian untuk memperoleh sejumlah fakta yang kemudian dikumpulkan, diolah, dianalisis, diinterprestasi, dan disimpulkan. Selain itu, perlu adanya perangkat pendukung, seperti catatan anekdot, jurnal pembelajaran, dan berbagai penilaian pendukung.

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan mengenai tujuh kompetensi pedagogik guru kelas tersebut, sebagai guru perlu mengetahui berbagai karakteristik peserta didik, sehingga guru dapat mengupayakan berbagai kegiatan untuk tercapainya tujuan atau kompetensi peserta didik. Hal yang dapat dilakukan seperti mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan karakteristik siswa, memberikan perhatian khusus pada siswa yang berkebutuhan khusus. Guru juga mengupayakan berbagai kegiatan untuk tercapainya kompetensi yang diharapkan, hal ini dapat dilakukan diawali dengan perencanaan berupa silabus, RPP, serta bentuk penilaian yang akan digunakan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Setelah itu, pelaksanaan sesuai dengan RPP, pengelolaan kelas, serta dapat melakukan variasi pembelajaran dan berkomunikasi kepada siswa. Melalui kegiatan yang disesuaikan dengan perkembangan peserta didik dan materi pembelajaran, maka akan tercipta suasana yang lebih kondusif dan menyenangkan, sehingga berdampak pada aktivitas siswa selama pembelajaran. Setelah itu, guru mengembangkan penilaian berdasarkan kompetensi yang akan dicapai. Guru menyusun instrumen penilaian, sehingga dapat digunakan untuk mengukur kognitif, afektif dan psikomotor masing-masing siswa.

Selain mengenai supervisi dan kompetensi pedagogik guru SD Negeri Cukil 01, peneliti yang bertindak sebagai observer pula, menemukan berbagai temuan diluar apa yang menjadi fokus penelitian ini. Temuan penelitian ini terjadi secara tidak terduga yang memberikan pengaruh terhadap perilaku guru maupun

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15786/4/T2_942013144_BAB IV... · 4.2.1.Data Hasil Supervisi Kunjungan Kelas ... memang saya juga

86

siswa selama di sekolah. Hubungan yang terjalin antar guru tercipta sangat erat, berbagai komunikasi yang terjalin begitu ringan dan akrab jika didengar. Selain itu, disaat jam istirahat berlangsung, para siswa dan guru pun tidak segan untuk saling berkomunikasi bahkan bercanda. Sehingga terjalin hubungan yang akrab antara guru dengan siswa, dan hal tersebut akan terbawa sampai di kelas, siswa tidak takut bertanya kepada guru dan menyampaikan pendapatnya.

Hasil penelitian mengenai kompetensi pedagogik menunjukkan 7 dari 10 guru kelas memperoleh kriteria amat baik (AB), sedangkan 3 lainnya memperoleh baik(B). Perolehan skor maksimal 88% dan minimal 70%. Perolehan skor tersebut mengalami peningkatan dari kondisi awal yang secara umum memperoleh kriteria baik (B) dan kurang mendapat perhatian. Setelah dilakukan supervisi kunjungan kelas, menunjukkan peningkatan pada kompetensi pedagogik guru. Hal tersebut, selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Tim Penyusun PTS SMPN 01 Mandalawangi dengan judul, “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Non Kependidikan dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah”. Sehingga supervisi dapat dijadikan salah satu alat untuk meningkatkan kompetensi guru secara umum. Dalam hal ini, indikator pengukuran kompetensi pedagogik yang di dalamnya terdapat tujuh kompetensi sebagai guru kelas, secara tidak langsung merupakan bagian dari beberapa indikator dalam supervisi kunjungan kelas. Hal ini ditunjukkan pada pengembangan kurikulum, melaksanakan pembelajaran yang mendidik, dan mengembangkan penilaian. Sehingga, erat hubungan antara kompetensi pedagogik guru dengan supervisi.